Anda di halaman 1dari 2

Topik/Tema : Hak Cipta di Media Cyber

“Perlindungan Hak Cipta Pada Media Cyber”


Oleh : Gracelia Ferdinandus – 201925032

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat menjadi sarana penghubung


Manusia dengan seluruh dunia melalui jejaring sosial antar internet atau komputer. Era
globalisasi saat ini menjadi sangat tergantung pada kemajuan teknologi yang dapat
menciptakan efisiensi dengan jangkauan wilayah yang luas tanpa dihalangi oleh batas-batas
negara. Salah satu wujud teknologi yang berhasil menjawab kebutuhan tersebut adalah
teknologi internet
Besarnya minat masyarakat terhadap internet menyebabkan internet seolah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan lagi dari manusia. Internet turut merambah ke berbagai sektor
kehidupan manusia seperti pendidikan, perdagangan, kesehatan, periklanan sampai pada
sektor hiburan.
Hadirnya internet merubah pola sikap dan perilaku manusia, sehingga orang-orang
dapat dengan mudah berekspresi tanpa adanya rasa khawatir akan adanya larangan dan
tuduhan pelanggaran hukum. Banyak netter (pengguna internet) dengan bebas menyuarakan
pendapat, menyimpan, menggunakan, memproduksi, mendistribusikan konten-konten yang
mereka buat. Namun, kebebasan itu pada kenyataanya sering menimbulkan banyak kerugiaan
bagi orang lain khususnya pemegang hak cipta dari sebuah karya.
Hak cipta sendiri adalah sebuah konsep hukum yang melindungi karya-karya dalam
bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan dengan memberikan hak eksklusif telah mengalami
permasalahan yang kompleks. Pada era digital sendiri banyak permasalahan yang dijumpai
terkait dengan Hak Cipta. Maraknya pembuatan situs internet baik untuk tujuan komersial
maupun non-komersial menjadi peluang besar terjadinya pelanggaran hak cipta di internet,
tergantung siapa yang membuat situs tersebut. Dampak globalisasi sendiri terhadap internet
menyebabkan internet dipenuhi dengan beragam karya yang dilindungi Undang-undang Hak
Cipta (UUHP).
Sebagimana telah disebutkan bahwa perkembangan penggunaan teknologi komputer,
telekomunikasi, dan informasi mendorong berkembangnya transaksi melalui internet, juga
menimbulkan dampak negatif seperti perbuatan kejahatan dan pelanggaran, ada pihak- pihak
yang diuntungkan sepihak dan ada juga yang sangat dirugikan. Yaitu pelaku pembajakan
yang mendapatkan keuntungan yang paling besar secara ekonomis.
Dengan semakin mudah diakses banyak orang semakin banyak pula orang yang
mengalterasi, duplikasi, menggandakan, dan distribusi. Maka semakin lemah perlindungan
hukum terhadap pencipta. Potensi pelanggaran atas moral rights & economic rights pencipta
dan atau pemegang Hak Cipta semakin besar ketika tulisan yang diakses tanpa
mencantumkan nama, menggunakan karya tidak sesuai peruntukannya. Melihat kasus
pelanggaran Hak Cipta karya digital yang terjadi di Indonesia, Undang-Undang Hak Cipta
No. 19 Tahun 2002 belum sepenuhnya meng-cover dan memberi solusi hukum untuk kasus
yang berbasis teknologi.
Pelanggaran hak cipta yang paling populer di internet adalah pengunduhan lagu
(MP3) secara gratis atau ilegal. Rata-rata orang mencuri atau mendownload secara gratis
yaitu 3x lipat dari yang membeli secara online. Selain itu juga marak beredar aplikasi
platform ilegal yang menggunakan versi Mod (tiruan) agar bisa mendownload lagu,
menonton film, atau membaca e-book secara gratis tanpa harus berlangganan, yang artinya
hal ini merupakan sikap un-apresiasi terhadap karya yang dibuat oleh pencipta aslinya.
Perkembangan teknologi informasi yang ada justru juga diperuntukkan oleh segelintir orang
untuk melangsungkan pelanggaran hak cipta dengan tujuan komersil maupun non-komersil
seperti pembajakan film, penayangan hasil pembajakan film secara tidak sah, penggunaan
lagu secara tidak sah dan masih banyak lagi (TIM Lindsey, 2004, P. 163)
Masyarakat pengguna internet atau netter di Indonesia sebagian besar melakukan
pembajakan perangkat lunak (software piracy) dikarenakan mahalnya Aplikasi atau program
komputer yang asli yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat netter di Indonesia,
dengan demikian masyarakat berusaha mendapatkan software komputer dengan harga yang
lebih murah meskipun hasil bajakan.
Ada beberapa upaya yang dibuat antara pemerintah dengan pemiliki karya maupun
pemegang hak cipta; Sosialisasi penanaman kebisaaan kepada masyarakat luas untuk
memahami norma-norma yang ada, Memberikan teguran terhadap website yang
memfasilitasi illegal download, Pemblokiran terhadap website yang memfasilitasi illegal
download.

Anda mungkin juga menyukai