0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Teknologi internet telah memudahkan pelanggaran hak cipta karena konten dapat dengan mudah disalin, didistribusikan, dan diunduh secara bebas. UU Hak Cipta Indonesia belum sepenuhnya mencakup kasus pelanggaran hak cipta berbasis teknologi. Bentuk pelanggaran paling umum adalah pengunduhan lagu secara gratis. Pemerintah berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan hak cipta dan memblo
Teknologi internet telah memudahkan pelanggaran hak cipta karena konten dapat dengan mudah disalin, didistribusikan, dan diunduh secara bebas. UU Hak Cipta Indonesia belum sepenuhnya mencakup kasus pelanggaran hak cipta berbasis teknologi. Bentuk pelanggaran paling umum adalah pengunduhan lagu secara gratis. Pemerintah berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan hak cipta dan memblo
Teknologi internet telah memudahkan pelanggaran hak cipta karena konten dapat dengan mudah disalin, didistribusikan, dan diunduh secara bebas. UU Hak Cipta Indonesia belum sepenuhnya mencakup kasus pelanggaran hak cipta berbasis teknologi. Bentuk pelanggaran paling umum adalah pengunduhan lagu secara gratis. Pemerintah berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat akan hak cipta dan memblo
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat menjadi sarana penghubung
Manusia dengan seluruh dunia melalui jejaring sosial antar internet atau komputer. Era globalisasi saat ini menjadi sangat tergantung pada kemajuan teknologi yang dapat menciptakan efisiensi dengan jangkauan wilayah yang luas tanpa dihalangi oleh batas-batas negara. Salah satu wujud teknologi yang berhasil menjawab kebutuhan tersebut adalah teknologi internet Besarnya minat masyarakat terhadap internet menyebabkan internet seolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan lagi dari manusia. Internet turut merambah ke berbagai sektor kehidupan manusia seperti pendidikan, perdagangan, kesehatan, periklanan sampai pada sektor hiburan. Hadirnya internet merubah pola sikap dan perilaku manusia, sehingga orang-orang dapat dengan mudah berekspresi tanpa adanya rasa khawatir akan adanya larangan dan tuduhan pelanggaran hukum. Banyak netter (pengguna internet) dengan bebas menyuarakan pendapat, menyimpan, menggunakan, memproduksi, mendistribusikan konten-konten yang mereka buat. Namun, kebebasan itu pada kenyataanya sering menimbulkan banyak kerugiaan bagi orang lain khususnya pemegang hak cipta dari sebuah karya. Hak cipta sendiri adalah sebuah konsep hukum yang melindungi karya-karya dalam bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan dengan memberikan hak eksklusif telah mengalami permasalahan yang kompleks. Pada era digital sendiri banyak permasalahan yang dijumpai terkait dengan Hak Cipta. Maraknya pembuatan situs internet baik untuk tujuan komersial maupun non-komersial menjadi peluang besar terjadinya pelanggaran hak cipta di internet, tergantung siapa yang membuat situs tersebut. Dampak globalisasi sendiri terhadap internet menyebabkan internet dipenuhi dengan beragam karya yang dilindungi Undang-undang Hak Cipta (UUHP). Sebagimana telah disebutkan bahwa perkembangan penggunaan teknologi komputer, telekomunikasi, dan informasi mendorong berkembangnya transaksi melalui internet, juga menimbulkan dampak negatif seperti perbuatan kejahatan dan pelanggaran, ada pihak- pihak yang diuntungkan sepihak dan ada juga yang sangat dirugikan. Yaitu pelaku pembajakan yang mendapatkan keuntungan yang paling besar secara ekonomis. Dengan semakin mudah diakses banyak orang semakin banyak pula orang yang mengalterasi, duplikasi, menggandakan, dan distribusi. Maka semakin lemah perlindungan hukum terhadap pencipta. Potensi pelanggaran atas moral rights & economic rights pencipta dan atau pemegang Hak Cipta semakin besar ketika tulisan yang diakses tanpa mencantumkan nama, menggunakan karya tidak sesuai peruntukannya. Melihat kasus pelanggaran Hak Cipta karya digital yang terjadi di Indonesia, Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 belum sepenuhnya meng-cover dan memberi solusi hukum untuk kasus yang berbasis teknologi. Pelanggaran hak cipta yang paling populer di internet adalah pengunduhan lagu (MP3) secara gratis atau ilegal. Rata-rata orang mencuri atau mendownload secara gratis yaitu 3x lipat dari yang membeli secara online. Selain itu juga marak beredar aplikasi platform ilegal yang menggunakan versi Mod (tiruan) agar bisa mendownload lagu, menonton film, atau membaca e-book secara gratis tanpa harus berlangganan, yang artinya hal ini merupakan sikap un-apresiasi terhadap karya yang dibuat oleh pencipta aslinya. Perkembangan teknologi informasi yang ada justru juga diperuntukkan oleh segelintir orang untuk melangsungkan pelanggaran hak cipta dengan tujuan komersil maupun non-komersil seperti pembajakan film, penayangan hasil pembajakan film secara tidak sah, penggunaan lagu secara tidak sah dan masih banyak lagi (TIM Lindsey, 2004, P. 163) Masyarakat pengguna internet atau netter di Indonesia sebagian besar melakukan pembajakan perangkat lunak (software piracy) dikarenakan mahalnya Aplikasi atau program komputer yang asli yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat netter di Indonesia, dengan demikian masyarakat berusaha mendapatkan software komputer dengan harga yang lebih murah meskipun hasil bajakan. Ada beberapa upaya yang dibuat antara pemerintah dengan pemiliki karya maupun pemegang hak cipta; Sosialisasi penanaman kebisaaan kepada masyarakat luas untuk memahami norma-norma yang ada, Memberikan teguran terhadap website yang memfasilitasi illegal download, Pemblokiran terhadap website yang memfasilitasi illegal download.