SKRIPSI
Oleh:
PENDAHULUAN
bagian yang dominan di dalam kehidupan masyarakat modern yang tidak dapat
melakukan hubungan atau sosial interaksi dimana menjadikan yang jauh semakin
Kejahatan di dalam hak cipta saat ini sudah berkembang amat pesat di
Indonesia dan di dunia Internasional. Saat ini kejahatan akan pembajakan timbul
karena kehilangan identitas dan tingkat kreatifitas yang rendah dimiliki oleh
masyarakat, di sisi lain faktor ekonomi dapat juga menjadi alasan primer bagi
sekarang dengan berkembangnya era digital dan internet yang terjadi seperti saat
ini, banyak kita jumpai hampir setiap hari bahkan kita jumpai perihal pembajakan.
swalayan, pasar tradisional bahkan saat ini di era digital terdapat sebuah market
yang disebut dengan E-Commerce. Dengan hal tersebut membuat kerugian yang
1
2
cukup parah bagi pemilik hasil karya cipta tersebut. Pencipta itu sendiri sejak awal
dari karya itu diciptakan dan dibuat sudah melekat berbagai macam hak padanya
yang dimana antara lain hak ekonomi dan hak moral secara otomatis melekat. Hak
ekonomi itu sendiri merupakan hak yang dimiliki pencipta dari sebuah karya guna
mendapatkan hasil dan keuntungan akan karya cipta yang diciptakannya, dimana
dapat berupa uang yang biasanya disebut royalti. Royalti Pemberian royalti
kepada pencipta harus sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati antara
Munculnya pembajakan akan karya cipta menyebabkan pencipta tak lagi dapat
hak yang disebut oleh Hak Kekayaan Intelektual atau Intellectual Property Right.
Namun tidak semua orang mendapatkan dan mampu mempekerjakan otak (Nalar,
Rasio, Intelektual) secara maksimal, sehingga tak semua orang pula dapat
menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual. Itu pula sebabnya hasil kerja otak yang
kehidupan manusia saat ini, daya kembang dan perkembangan akan komputerisasi
di berbagai negara telah dipacu secara cepat dan pesat sehingga menjadikan
menjadi indikator terukur yang menjadi dasar rujukkan dalam menilai bentuk
sistem telematika, elektronik yang bertumbuh cepat dan semakin mutakhir berkat
Teknologi informasi saat ini memegang peran yang penting, baik di masa
kini maupun masa yang akan datang. Teknologi informasi diyakini membawa
ada 2 (dua) hal yang membuat teknologi informasi dianggap begitu penting dalam
modem, sarana untuk membuat jaringan internet dan sebagainya. Kedua, adalah
umum lainnya (Raharjo, 2002) Bagai dua bilah mata pedang, perkembangan
teknologi informasi yang berbasis komputer dan internet juga turut membawa
baru, yaitu realitas visual. Terjadinya perkembangan yang terjadi di era ini
membawa perubahan yang amat sangat besar dan mendasar pada tatanan sosial
imbas dari kemajuan teknologi yang telah mengubah kebiasaan masyarakat yang
pada awalnya bersifat konvensional menjadi sebuah kebiasaan yang lebih bersifat
modern atau dapat disebut high technology society. Perubahan kebiasaan ini telah
and the media industry file a lawsuit against the men behind the site”. Sebuah
kalimat pembuka film dokumenter TPB AFK: The Pirate Bay-Away From
perjalanan dan proses hukum yang dijalani ketiga orang pendiri The Pirate Bay.
Sebagai sebuah search engine website, The Pirate Bay dianggap turut andil
melakukan tindak pidana cyber atas pelanggaran hak kekayaan intelektual (hak
cipta).
5
Pada tahun 2000, para ahli hukum telematika internasional yang tergabung
dalam The Consortium for Research on Information Security and Policy (CRISP)
membentuk The Global Cyber Security Agenda, dimana salah satu tujuan
dan menangani kejahatan telematika secara teknis. Sementara itu, ITU juga
Protection from Cyber Crime and Terrorism yang diajukan oleh CRISP.
The Pirate Bay merupakan website yang menyediakan magnet link dan
melalui protokol BitTorrent. The Pirate Bay merupakan direkotori torrent yang
sering dikunjungi dilaman internet. Peran dari The Pirate Bay itu sendiri banyak
dianggap sebagai pembajakan akan hak intelektual yang dibajaknya melakui situs
ini.
Setelah situs ini beroperasi sekitar 3 tahun, tepatnya di akhir Mei 2006
polisi Swedia tindakan kepada The Pirate Bay. Pada tanggal 31 Januari 2008
Syartholm dan Peter Sunder yang merupakan motor dari situs; dan Carl
Lundstrom, seorang investor yang berasal dari Swedia yang melalui bisnisnya
Selain hal tersebut yang di munculkan dari secara terus menerus dengan
adanya penjualan karya seseorang dan penjualan aplikasi yang telah ditemukan
Cracking dimana yang semula pemilik dari aplikasi tersebut mendapatkan Hak
menerus dilakukan oleh pihak lembaga atau situs The Pirate-Bay adalah masalah
tidak mencantumkan Copy Right dari sebuah penjualan sebuah aplikasi yang
dilakukan oleh The Pirate Bay. Dimana adanya perlindungan di dalam ketentuan
Artikel 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Everyone has the right to the
protection of the moral and material interest from any scientific, literary or
artistic production of which he is the author”, namun hingga saat ini walaupun
Founder atau pemilik dari The Pirate Bay telah di tahan oleh Swedia tapi tetap
yakni orang atau individu yang karena sifat alamiah dan sosialnya, dengan
2. Badan hukum atau disebut juga sebagai pribadi hukum (legal person,
rechtspersoon), yaitu suatu badan atau lembaga yang sengaja dibuat atau
didirikan untuk suatu tujuan tertentu dan diberikan status sebagai subjek
7
memikul hak dan kewajiban hukum secara mandiri, terpisah dari hak dan
kewajiban hukum secara mandiri, terpisah dari hak dan kewajiban hukum
terkait hak kekayaan intelektual diatur pada Act on Copyright in Literary and
Swedia untuk mengadili 4 pionir The Pirate Bay. Melalui Pasal 1, 2, 46, 53, 57 of
the Copyright Act keempat aktor dibalik perkasanya The Pirate Bay dijatuhi
hukuman denda dan badan masing-masing. Pada pasal 2 yang juga merupakan
adopsi Pasal 1-4 terutama Pasal 3 dari Copyright Directive Uni Eropa
penyalahgunaan hak kekayaan intelektual dimana situs seperti The Pirate Bay
bukanlah pemegang atau right holder dari konten-konten yang beredar melalui
situs tersebut akan tetapi “making available to the public”, sehingga posisi The
Pirate Bay jelas sebagai penyedia konten ilegal. Selain itu, pada pasal 53
ACLAW tertuang sanksi bagi pelaku pelanggaran hak kekayaan intelektual yang
juga selaras dengan pasal 8 dari Copyright Directive Uni Eropa mengenai sanksi
dengan mudah dapat dirumuskan tentang apa yang disebut dengan subjek hukum
pemegang (segala) hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Kalau mau
subjek hukum internasional demikian dapat kita sebut subjek hukum internasional
penuh. Tentunya hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut di skripsi.
sebagai penyedia jaringan berbagi data dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak
cipta internasional dan dapat dikatakan cybercrime ditinjau dari konvensi hukum
internasional ?
dipilih dengan alasan karena pada permasalahan tersebut terdapat suatu tindakan
yang diduga sebagai pelanggaran hak cipta dan kejahatan siber dimana
Tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
9
2. Untuk menemukan kaitan antara The Pirate Bay sebagai situs penyedia
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian dalam penyusunan skripsi ini yang digunakan adalah tipe
penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang menggunakan bahan hukum serta
2. Pendekatan Masalah
Indonesia dan yang sesuai serta terkait dengan pokok permasalahan yang dikaji.
Selain itu juga digunakan metode Conceptual Approach yakni pendekatan yang
3. Bahan Hukum
Bahan Hukum yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari bahan
a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan hukum yang bersifat mengikat terhadap
Crime tahun 2001 dan Berne Convention tahun 1886 serta peraturan
yang dikaji.
b. Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan hukum yang digunakan dalam hal
sarjana maupun karya ilmiah para sarjana lainnya yang relevan dengan
4. Langkah Penelitian.
Langkah awal pengumpulan bahan hukum dalam penulisan skripsi ini ini
adalah melalui studi kepustakaan dengan mengambil semua bahan hukum yang
bersifat deduktif yang berarti diawali dari pengetahuan hukum yang bersifat
yang ada sehingga diperoleh jawaban dari permasalahan pokok yang bersifat
mengenai penulisan karya ilmiah ini maka penulis akan menyampaikan garis-garis
besarnya yang terdiri dari lima bab. Setiap bab terdiri dari bagian-bagian yang
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian yang terdiri atas; Manfaat Teoritis
pembahasan yang akan diteliti penulis. Tinjauan pustaka ini berupa penjelasan
cybercrime, ruang lingkup dan bentuknya, serta hal mengenai Hak Kekayaan
instrumen hukum yang mengaturnya. Pada bab ini juga menjelaskan tinjauan
terhadap situs The Pirate Bay, serta gambaran umum mengenai metode berbagi
Bab III Analisis mengenai The Pirate Bay sebagai objek kajian hukum
internasional. Serta studi kasus The Pirate Bay sebagai situs yang melakukan
uraian singkat mengenai pokok-pokok analisis dari permasalahan yang ada, serta
Joost Smiers & Marieke Van Schijndel. (2012). Dunia Tanpa Hak Cipta. Sleman:
INSISTpress.
Larsson, Stevan. (2013). Methaphors, Law and Digital Phenomena: The Swedish
Pirate Bay Court. Oxford University Press.