Anda di halaman 1dari 6

PEMBAJAKAN

Pembajakan adalah kegiatan merampas barang atau hak orang lain. Pembajakan umumnya di
hubungkan dengan pembajakan kapal oleh bajak laut, walaupun sering terjadi pembajakan
pesawat, bus dan kereta api. Selain itu ada juga pembajakan hak cipta yang berarti pemalsuan
barang, merek, dan sebagainya.

A. Penyebab Pembajakan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pembajakan di Indonesia:

 Harga original yang terlampau tinggi sangat mempengaruhi masyarakat untuk mencari
produk alternatif, semakin mahal maka masyarakat semakin sulit untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
 Keadaan ekonomi masyarakat yang sangat menentukan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
 Adanya pihak pembajak yang menggandakan, mengcopy, lalu mendistribusikannya lagi
ke masyarakat hingga harga di tempat-tempat produk resmi tersebut hara terlalu jauh
sehingga para pelanggan akan memilih produk alternatif.
 Aparat Pemerintah yang kurang bersikap tegas terhadap pembajakan tersebut.
 Kurangnya Kesadaran konsumen Tentang Proses Kreatif
 Lemahnya Perlindungan Hukum

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembajakan

Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk lebih memilih barang
hasil bajakan daripada barang orisinil:

a. Factor internal
 Pemikiran masyarakat yang ingin selalu mebeli barang yang sesuai dengan isi
kantongnya walaupun dia tau itu barang bajakan
 Kurangnya pemahaman masyarakat tentang bahaya pembajakan
 Kurangnya informasi masyarakat mengenai sanksi pembelian produk hasil
pembajakan.
b. Factor eksternal
 Murahnya harga vcd/dvd hasil pembajakan dibandingkan harga vcd/dvd yang
orisinil(factor ekonomi)
 Kurangnya sosialisasi pemerintah tentang produk pembajakan(factor social)
 Lamanya film yang telah ditayangkan di bioskop masuk ke daerah – daerah
yang bukan merupakan kota besar.(factor distribusi)

PEMBAJAKAN Page 1
C. Dampak Pembajakan

Setiap suatu penyebab pasti ada dampak yang dihasilkan, baik dampak positif maupun
dampak negatif. Berikut adalah dampak positif dan negarif dari pembajakan:

Dampak Negatif :

 Nilai ekonomi kecil. Di Indonesia, angka pembajakan termasuk tinggi. Hal ini jelas
merugikan para pengembang software dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga,
industri perangkat lunak komputer kurang bergairah yang mengakibatkan turunnya
pendapatan produsen.
 Kreativitas terhambat. Karena tingginya angka pembajakan, mengakibatkan anak bangsa
Indonesia enggan untuk terjun ke dalam bisnis pembuatan software. Sehingga, bangsa
Indonesia tidak memiliki kompetensi dalam persaingan teknologi software dalam negeri
apalagi kancah internasional
 Merusak mental generasi muda “Salah satu dampak dari pembajakan software adalah
rusaknya mental generasi muda kita, yang mana ingin mendapatkan kesuksesan instan,
maka pembajakan adalah salah satu jalan pintasnya
 Mudah menyebarnya berbagai kode-kode ‘jahat’ seperti virus, spyware, rook-kit, dll.
Karena, paket program bajakan tidak terjamin keamanannya
 Sistem operasi crash. Karena program bajakan tidak menjamin sistem keamanan yang
memadai sehingga bila komputer terinfeksi kode-kode perusak dari program bajakan
akan memungkinkan rusaknya sistem operasi.
 Tingginya angka pembajakan itu berdampak negatif terhadap negara, antara lain
berkurangnya potensi penerimaan negara di sektor pajak

Dampak Positif :

 Minimnya gap teknologi. Karena jarang rumah tangga di Indonesia yang dapat membeli
lisensi sebuah software, maka dengan adanya software bajakan akan membantu pengguna
rumahan dalam menggunakan komputer tanpa biaya yang mahal.
 Membantu pekerjaan. Misalnya tugas sekolah, tugas kantor, buku acara yang
memerlukan lisensi software pengolah kata. Software bajakan cukup membantu karena
lisensi dari software-software ini sangatlah mahal bagi sebagian besar pengguna.
 Membantu dunia pendidikan. Dalam proses pendidikan, terdapat berbagai macam file di
internet yang dapat diunduh secara Cuma-Cuma yang berkaitan dengan pengetahuan.
Software bajakan membantu karena untuk mendapatkan reader dari software-software
tersebut, tidak memerlukan biiaya yang mahal sehingga seorang pelajar dapat
mempelajari artikel-artikel tersebut dengan mudah.
 Hiburan yang murah. Game-game bajakan sangat memberikan hiburan yang murah
karena selain sangat atraktif, untuk mendapatkannya kita tidak memerlukan biaya yang
mahal.

PEMBAJAKAN Page 2
D. Upaya agar tidak terjadi pembajakan
 Membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang lain.
 Pemerintah, baik instansi-instansi terkait, jajaran penegak hukum dan segenap lapisan
masyarakat hendaknya sepakat untuk secara bersama-sama memerangi pembajakan
terhadap karya-karya intelektual.
 Menggunakan program yang memiliki lisensi Open Source.
 Diperkuatnya undang-undang oleh pemerintah tentang hak cipta
 Mendandaftarkan hasil karya pribadi agar dilindungi oleh undang-undang HKI. Dengan
mendaftarkan hasil karya peribadi diharapkan mampu meminimalisir pelanggaran HKI
karena dari diri sendiri sudah memiliki kesadaran untuk melindungi karya yang sudah
tercipta.
 Sangsi pidana yang memberatkan pelaku pelanggaran. Sangsi yang berat yang terdiri dari
hukuman pidanya yang sangat lama dan denda yang sangat besar.

E. SANKSI PIDANA PEMBAJAKAN

Di dalam Undang-Undang Hak Cipta juga di atur tentang pembebanan denda dan
pengganjaran hukuman penjara sebagai sanksi pidana atas setiap pelanggaran terhadap Hak
Cipta.

Pada Undang-Undang R.I. No.19 tahun 2002, terjadi perubahan yang cukup signifikan yang
menyangkut sanksi pidana tersebut. Kalau pada Undang-Undang Hak Cipta No.12 tahun 1997
yang lalu, sanksi pidana hanya menentukan pidana penjara maksimal 5 (lima) tahun tanpa
hukuman minimal, tapi pada Undang-Undang yang baru ini telah ditentukan hukuman minimal
atau singkat 1 (satu) bulan penjara dan maksimal 7 (tujuh) tahun penjara serta denda sebesar 5
(lima) milyar rupiah.

Berikut ini kami kutipkan ketentuan mengenai sanksi pidana atas pelanggaran Hak Cipta
dalam Undang-Undang R.I. No.19 tahun 2002 :

Pasal 72

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan / atau denda paling sedikit
Rp.1.000.000,00 (satu juta), atau pidana penjara paling lama 7 (Tujuh) tahun dan / atau
denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan , atau menjual
kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

PEMBAJAKAN Page 3
3. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
4. Barang siapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupah).
5. Barang siapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan / atau denda paling banyak
Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
6. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan / atau denda paling banyak Rp.
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
7. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah).
8. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah).
9. Barang siapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp.1.500.000.000,00 (satu milyar
lima ratus juta rupiah).

Pasal 73

1. Ciptaan atau barang yang merupakan hasil tindak pidana Hak Cipta atau Hak terkait serta
alat-alat yang digunakan untuk melakukan tindak pidana tersebut dirampas oleh Negara
untuk dimusnahkan.
2. Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidang seni dan bersifat unik, dapat
dipertimbangkan untuk tidak dimusnahkan.

PEMBAJAKAN Page 4
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari materi kami kali ini adalah sebagai berikut

1) Salah satu penyebab maraknya pembajakan di Indonesia adalah karena kondisi ekonomi
masyarakat Indonesia yang masih menengah kebawah yang lebih berfikir ekonomis
daripada menghargai karya orang lain.
2) Akibat dari pembajakan adalah banyaknya kerugian yang diterima oleh berbagai
kalangan seperti musisi, pembuat film, dan kalangan industri kreatif lainnya
3) Upaya yang dapat diambil oleh pemerintah yaitu lebih menguatkan undang – undang
tentang pembajakan seperti lebih memberatkan sanksi dan denda agar para produsen
pembajakan takut dan menghentikan kegiatannya. Tetapi, pemerintah juga harus
mensosialisasikan peraturan tersebut agar masyarakat mengetahuinya dan mematuhinya.

SARAN

Saran dari kelompok kami untuk mengetahui lebih banyak tentang pembahasan tersebut,
Kalian bisa mencari sumber di perpustakaan dari buku panduan sekolah atau buku yang
berkaitan dengan pembahasan ataupun melalui internet.

PEMBAJAKAN Page 5
DAFTAR PUSTAKA
http://dimzkrenz.blogspot.co.id/2011/05/penyebab-
pembajakan.html
http://www.shitlicious.com/2015/01/beberapa-penyebab-
pembajakan-marak-di.html
https://blogmusic12.wordpress.com/2009/01/17/saksi-
pelanggaran/

PEMBAJAKAN Page 6

Anda mungkin juga menyukai