Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH ETIKA PROFESI


PIRACY

OLEH :
Ilham Firmansyah [18081010053]
Muhammad Hilal [18081010061]
Elang Eka Marga Putra [18081010068]
Eka Restu Justitian [18081010153]

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
LATAR BELAKANG

Teknologi merupakan sesuatu yang tidak asing pada saat ini, bahkan mulai dari
kita bangun di pagi hari, kita sudah menggunakan teknologi sampai kita tidur kembali.
Banyak teknologi sangat bermanfaat bagi manusia, tetapi tidak semua nya dapat
berdampak baik bagi manusia.
Sejatinya kita sebagai manusia sangat membutuhkan teknologi, dan salah satu
yang sering kita lihat adalah software, walaupun ia tidak berbentuk fisik, tetapi ia sering
berhadapan langsung dengan kita. Walaupun kita tidak terlalu sadar dengan
kehadirannya, kita tidak bisa melakukan hal apapun tanpa software, karena software
sebagai penghubung manusia dengan perangkat keras.
Walaupun software tidak berbentuk fisik, tetapi software memiliki harga yang
fantastis, walapun ada beberapa software yang gratis, tetapi teerkadang yang kita
dapatkan tidak selengkap dan sebagus yang berbayar. Oleh kerena itulah munculnya
sebuah software yang berbayar tetapi apat kita nikmati tanpa mengeluarkan sepeser
uang pun atau disebut piracy yang akan dibahas di dalam makalah ini.
PENGERTIAN
Piracy (Pembajakan Perangkat Lunak)
Pembajakan perangkat lunak adalah penyalinan atau distribusi perangkat lunak secara
ilegal atau tidak sah. Biasanya sebuah program atau aplikasi hanya memberikan izin
untuk satu pengguna dan satu komputer saja. Dengan membeli perangkat lunak,
seseorang menjadi pengguna berlisensi atau berizin dan bukan pemilik. Jadi, jika
seseorang menyalin dan dan memperbanyak perangkat lunak tersebut, itu disebut
sebagai pembajakan perangkat lunak.

Lisensi adalah sebuah izin yang memberitahu berapa kali perangkat lunak dapat diinstal
atau digunakan, oleh karena itu penting untuk membaca dan memahaminya. Membajak
perangkat lunak adalah ilegal di sebagian besar belahan dunia. Dan di kebanyakan
negara, adalah ilegal untuk melanggar hak cipta perangkat lunak.

PENYEBAB
Alasan pembajakan perangkat lunak :
1. Lebih murah ketimbang membeli lisensi asli
2. Format digital sehingga memudahkan untuk disalin ke media lain
3. Manusia cendrung mencoba ‘hal’ baru
4. Undang-undang hak cipta belum dilaksanakan secara tegas
5. Kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menghargai ciptaan orang lain

PENCEGAHAN

- Diadakannya program”Campus Agreement”dengan cara memberi lisensi masal


bagi computer kampus dengan harga lebih murah

- Memanfaatkan Aplikasi open Source,dan turut mengambangkan sehingga dapat


menyesusaikan dengan kebutuhan yang ada.

- Perlu kesadaran dari masyarakat bahwa software telah memudahkan kita dalam
memudahkan pekerjaan. Karena itu keberadaan software harus dihargai
dengancara membel software yang asli berlisesnsi dari perusahaan yang
membuatnya.
- Mengurangi sikap acuh terhadap konsekuensi hokum yang timbul akibat
pembajakan software.
UNDANG UNDANG PELANGGARAN PIRACY
Dasar Hukum tentang Pelanggaran mengenai Hak cipta Terdapat pada Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2002
KETENTUAN PIDANA
Pasal 72
(1 )
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2 )
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3 )
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
CONTOH PELANGGARAN

Pembajakan menjadi hal yang sudah tidak tabu lagi bagi pengguna komputer di
negeri kita ini, karena banyaknya permintaan software maka semakin banyak pula
pembajakan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna komputer, walaupun ada juga
pengguna komputer yang menggunakan software yang asli. Banyaknya pengguna
komputer yang didominasi oleh semua kalangan masyarakat di negara kita,
menyebabkan komputer menjadi barang yang sudah tidak asing lagi di masyarakat kita.

Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan untuk menggunakan komputer


banyak masyarakat kita membeli software bajakan, kenapa? karena harga software yang
asli yang begitu mahal Untuk perbandingan, harga lisensi Windows 98 adalah 200 dolar
AS, sedangkan software bajakan dapat kita beli hanya dengan harga Rp. 10.000 saja.
Andaikata di sebuah kantor mempunyai 20 buah komputer yang menggunakan windows
98, maka biaya yang harus dikeluarkan sebesar 4000 dolar AS atau senilai hampir 40
juta rupiah. Itu hanya untuk sistem operasinya saja, belum termasuk program-program
aplikasi lainnya, itulah penyebab mengapa banyak masyarakat kita menggunakan
software bajakan, disamping harganya yang jauh relatif murah, hasil dari produk bajakan
pun akan berfungsi sebagaimana mestinya yang asli.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah, jika diharuskan membeli software yang
sebegitu mahalnya, mungkin masyarakat di negara kita ini tidak akan maju dalam bidang
teknologi khususnya komputer, yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk dapat
membelinya.

Cara mengatasi nya :

Mungkin jika negara kita ini sudah mapan, tingkat ekonomi di masyarakat sudah
tinggi, tidak ada kemiskinan, penggunaan software yang asli bisa diharuskan untuk
memenuhi kebutuhan penggunaan komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi
pembajakan-pembajakan di negara kita tercinta, dengan begitu kehidupan masyarakat
kita ini menjadi semakin menghargai ciptaan-ciptaan orang dengan tidak membajaknya.

STUDI KASUS

Jakarta Minggu, 02 Juni 2013 (ANTARA News) - Direktorat Reserse Kriminal


Khusus Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka pembajakan piranti lunak (software)
komputer di Penjaringan, Jakarta Utara, akhir pekan kemarin.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya AKBP Chryshnanda di Jakarta,
tersangka EB, JK, dan AT ditangkap di salah satu rumah yang mereka gunakan untuk
membajak piranti lunak tersebut. Polisi mempunyai bukti kuat bahwa mereka telah
memproduksi dan menggandakan piranti lunak dengan menggunakan mesin duplicator.
Tidak hanya membajak program komputer yang saat ini sedang diminati pasar, tapi juga
program permainan (game).
Para tersangka mengaku menjual hasil produksinya ke para pedagang eceran di
Jakarta dan sekitarnya. Barang bukti yang berhasil disita antara lain sembilan mesin
duplikator berkapasitas 75 lot dan 32 lot, CD writer, 14.500 keping CD piranti lunak, 4.800
keping CD-R kosong, 28 unit printer dan 45 dus isi label.
Polisi juga menyita Tiga unit CPU, dua unit keyboard, dua unit monitor, lima unit
scanner dan satu pemotong kertas serta satu mobil yang digunakanpelaku untuk
mengangkut hasil produksi. Tersangka dijerat dengan pasal 72 ayat 1 dan ayat 2 UU No
19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Analisas Masalah: Dalam kasus kali ini, pelaku menggandakan software berbayar dan
ia jual kembali dengan harga murah yang memungkinkan korban yang membeli nya
akan tergiur dengan harga yang murah yang dimana ini dapat merugikan pihak
developer karena korban akan membeli punya pelaku yang lebih murah disbanding
milik developer(resmi) karena mahal, oleh karena itu pelaku dijerat pasal 72 ayat 1 dan
ayat 2 UU No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.
PENUTUP

Piracy atau Pembajakan Perangkat Lunak merupakan suatu kejahatan yang


banyak tersebar tetapi jarang sekali penanganan dari pihak penegas hukum, tetapi piracy
dapat merugikan pihak yang dibajak, tetapi membutuhkan usaha besar juga jikalau ingin
membasmi pembajakan perangkat lunak ini, karena yang terpenting berasal dari individu
nya yang harus dirubah.

Sebagai mahasiswa teknik informatika, sudah semestinya kita memberikan contoh


kepada masyarakat biasa dan memberikan pemahaman bahwasanya piracy ini
berbahaya, karena bisa suatu saat kita membuat software, dan kita juga tidak ingin
bahwa hasil buatan kita dibajak.
REFERENCE
https://magdalena.staff.telkomuniversity.ac.id/software-piracy/
https://wipolex.wipo.int/fr/text/226829
http://newblogpiracy.blogspot.com/2016/03/contoh-kasus-pelanggaran-piracy.html
https://pelanggaranpiracy.wordpress.com/pelanggaran-piracy/

Anda mungkin juga menyukai