OLEH :
Ilham Firmansyah [18081010053]
Muhammad Hilal [18081010061]
Elang Eka Marga Putra [18081010068]
Eka Restu Justitian [18081010153]
Teknologi merupakan sesuatu yang tidak asing pada saat ini, bahkan mulai dari
kita bangun di pagi hari, kita sudah menggunakan teknologi sampai kita tidur kembali.
Banyak teknologi sangat bermanfaat bagi manusia, tetapi tidak semua nya dapat
berdampak baik bagi manusia.
Sejatinya kita sebagai manusia sangat membutuhkan teknologi, dan salah satu
yang sering kita lihat adalah software, walaupun ia tidak berbentuk fisik, tetapi ia sering
berhadapan langsung dengan kita. Walaupun kita tidak terlalu sadar dengan
kehadirannya, kita tidak bisa melakukan hal apapun tanpa software, karena software
sebagai penghubung manusia dengan perangkat keras.
Walaupun software tidak berbentuk fisik, tetapi software memiliki harga yang
fantastis, walapun ada beberapa software yang gratis, tetapi teerkadang yang kita
dapatkan tidak selengkap dan sebagus yang berbayar. Oleh kerena itulah munculnya
sebuah software yang berbayar tetapi apat kita nikmati tanpa mengeluarkan sepeser
uang pun atau disebut piracy yang akan dibahas di dalam makalah ini.
PENGERTIAN
Piracy (Pembajakan Perangkat Lunak)
Pembajakan perangkat lunak adalah penyalinan atau distribusi perangkat lunak secara
ilegal atau tidak sah. Biasanya sebuah program atau aplikasi hanya memberikan izin
untuk satu pengguna dan satu komputer saja. Dengan membeli perangkat lunak,
seseorang menjadi pengguna berlisensi atau berizin dan bukan pemilik. Jadi, jika
seseorang menyalin dan dan memperbanyak perangkat lunak tersebut, itu disebut
sebagai pembajakan perangkat lunak.
Lisensi adalah sebuah izin yang memberitahu berapa kali perangkat lunak dapat diinstal
atau digunakan, oleh karena itu penting untuk membaca dan memahaminya. Membajak
perangkat lunak adalah ilegal di sebagian besar belahan dunia. Dan di kebanyakan
negara, adalah ilegal untuk melanggar hak cipta perangkat lunak.
PENYEBAB
Alasan pembajakan perangkat lunak :
1. Lebih murah ketimbang membeli lisensi asli
2. Format digital sehingga memudahkan untuk disalin ke media lain
3. Manusia cendrung mencoba ‘hal’ baru
4. Undang-undang hak cipta belum dilaksanakan secara tegas
5. Kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menghargai ciptaan orang lain
PENCEGAHAN
- Perlu kesadaran dari masyarakat bahwa software telah memudahkan kita dalam
memudahkan pekerjaan. Karena itu keberadaan software harus dihargai
dengancara membel software yang asli berlisesnsi dari perusahaan yang
membuatnya.
- Mengurangi sikap acuh terhadap konsekuensi hokum yang timbul akibat
pembajakan software.
UNDANG UNDANG PELANGGARAN PIRACY
Dasar Hukum tentang Pelanggaran mengenai Hak cipta Terdapat pada Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2002
KETENTUAN PIDANA
Pasal 72
(1 )
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2 )
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3 )
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
CONTOH PELANGGARAN
Pembajakan menjadi hal yang sudah tidak tabu lagi bagi pengguna komputer di
negeri kita ini, karena banyaknya permintaan software maka semakin banyak pula
pembajakan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna komputer, walaupun ada juga
pengguna komputer yang menggunakan software yang asli. Banyaknya pengguna
komputer yang didominasi oleh semua kalangan masyarakat di negara kita,
menyebabkan komputer menjadi barang yang sudah tidak asing lagi di masyarakat kita.
Mungkin jika negara kita ini sudah mapan, tingkat ekonomi di masyarakat sudah
tinggi, tidak ada kemiskinan, penggunaan software yang asli bisa diharuskan untuk
memenuhi kebutuhan penggunaan komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi
pembajakan-pembajakan di negara kita tercinta, dengan begitu kehidupan masyarakat
kita ini menjadi semakin menghargai ciptaan-ciptaan orang dengan tidak membajaknya.
STUDI KASUS
Analisas Masalah: Dalam kasus kali ini, pelaku menggandakan software berbayar dan
ia jual kembali dengan harga murah yang memungkinkan korban yang membeli nya
akan tergiur dengan harga yang murah yang dimana ini dapat merugikan pihak
developer karena korban akan membeli punya pelaku yang lebih murah disbanding
milik developer(resmi) karena mahal, oleh karena itu pelaku dijerat pasal 72 ayat 1 dan
ayat 2 UU No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.
PENUTUP