Anda di halaman 1dari 15

MENYINGKAPI PELANGGARAN HAK CIPTA: TANTANGAN DAN DAMPAK

DALAM ERA DIGITAL


Disusun untuk memenuhi Laporan PJBL Mata Kuliah Hukum Bisnis Rombel K3 Kelompok 3

Disusun Oleh :
1. Dwiana Permatasari (2210104038)
2. Nur Afian (2220104048)
3. Vernanda Putri (2220104073)
4. Muna Putri (2220104093)
5. Riavani Yolasa (2220104108)
6. Nadya Marchatus (2240104153)
7. Febrianti Dwi Utami (2240104168)
8. Zhandy Saylendra (2240104178)
9. Akmam Ballyah (2240104193)

Dosen Pengampu
Endang Kartini Panggiarti, S.E., M.Si

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2023
Abstark

Hak cipta adalah aspek penting dalam hukum kekayaan intelektual yang melindungi karya-karya
kreatif seperti musik, film, tulisan, dan karya seni lainnya. Abstrak ini memberikan gambaran
tentang konsep dan prinsip dasar hak cipta, serta pentingnya perlindungan hak cipta dalam dunia
modern yang didominasi oleh konten digital. Abstrak ini juga membahas tantangan dan
perubahan yang dihadapi dalam era digital, termasuk pelanggaran hak cipta, digital rights
management (DRM), dan perkembangan kebijakan internasional terkait hak cipta. Selain itu,
abstrak ini menyoroti peran hukum dalam melindungi hak cipta, upaya penegakan hukum, dan
kerjasama internasional dalam melindungi hak cipta secara efektif. Dalam rangka menjaga
keseimbangan antara hak cipta dan akses ke informasi, abstrak ini juga membahas konsep fair
use dan perdebatan seputar batas-batas penggunaan karya yang diizinkan. Abstrak ini
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang hak cipta dan relevansinya dalam era
digital, serta menggarisbawahi perlunya kesadaran publik dan kerjasama global untuk
mempromosikan penghargaan terhadap hak cipta dan mendorong inovasi serta kreativitas.

Pengenalan materi

Pengenalan Hak Cipta

Hak cipta adalah konsep hukum yang melindungi karya-karya kreatif dari penggunaan atau
penyalinan tanpa izin dari pemilik hak cipta. Ini mencakup berbagai bentuk karya seperti musik,
film, buku, gambar, dan karya seni lainnya. Hak cipta memberikan pemilik hak cipta kontrol
eksklusif atas penggunaan, reproduksi, distribusi, dan pemanfaatan komersial karya-karya
mereka.

Tujuan utama hak cipta adalah memberikan perlindungan hukum kepada pencipta karya agar
mereka dapat memanfaatkan karya-karya tersebut secara ekonomis dan memperoleh
penghargaan atas kreativitas mereka. Dengan melindungi hak cipta, pencipta didorong untuk
terus menciptakan karya baru, sekaligus mendorong inovasi dan perkembangan industri kreatif.

Hak cipta memberikan pemilik hak cipta beberapa hak eksklusif, termasuk hak untuk
menggandakan karya, mengedarkan salinan karya, mempersembahkan karya di hadapan publik,
serta membuat adaptasi atau perubahan pada karya tersebut. Hak-hak ini memberikan pemilik
hak cipta kendali atas karya-karya mereka dan memungkinkan mereka untuk mengontrol
penggunaan dan pemanfaatan karya tersebut oleh pihak lain.

Dalam era digital, hak cipta telah menghadapi tantangan baru. Perkembangan teknologi dan
internet telah memudahkan reproduksi dan distribusi karya tanpa izin, mengakibatkan
peningkatan pelanggaran hak cipta. Oleh karena itu, masalah penegakan hak cipta dan
perlindungan konten digital menjadi penting dalam menjaga integritas hak cipta.

Hak cipta juga memiliki konsep fair use, yang memungkinkan penggunaan karya yang diizinkan
tanpa persetujuan pemilik hak cipta, seperti penggunaan untuk tujuan pendidikan, penelitian,
atau liputan berita. Konsep ini mempertimbangkan kepentingan masyarakat untuk mengakses
dan menggunakan karya-karya secara wajar, tanpa melanggar hak cipta pemiliknya.

Perlindungan hak cipta melibatkan peraturan hukum yang berbeda di berbagai negara. Organisasi
internasional seperti World Intellectual Property Organization (WIPO) juga berperan dalam
mempromosikan dan mengatur hak cipta di tingkat global melalui perjanjian dan kerjasama
antarnegara.

Dalam rangka memahami hak cipta secara menyeluruh, penting bagi masyarakat untuk memiliki
kesadaran akan pentingnya menghormati hak cipta dan memahami batas-batas penggunaan karya
yang dilindungi. Dengan memahami hak cipta, kita dapat mendukung para pencipta dan industri
kreatif, mendorong inovasi, dan menjaga keberlanjutan ekosistem kreativitas di berbagai bidang.

Peran Hak Cipta dalam Mendorong Kreativitas


a. Mendorong investasi dalam karya kreatif
Mendorong investasi dalam karya kreatif merupakan hal penting untuk mendukung
pertumbuhan industri kreatif dan memfasilitasi inovasi. Beberapa cara yang dapat
mendorong investasi karya kreatif adalah dengan pendanaan public, pemerintah dapat
menyediakan dana public melalui program subsidi atau proyek kreatif yang bernilai
tinggi namun memiliki risiko investasi yang tinggi. Pendanaan ini dapat memberikan
dorongan bagi investor untuk berinvestasi dalam karya-karya kreatif.

Cara selanjutnya adalah dengan pendidikan dan pelatihan, investasi dan pelatihan kreatif
dapat menciptakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih dalam industry kreatif. Hal
tersebut menjadi daya tarik bagi investor karena mereka akan memiliki akses bakat dan
keterampilan yang diperlukan untuk membangun proyek kreatif. Cara yang ketiga adalah
dengan memberi fasilitas pembiayaan kreatif, pemerintah atau lembaga keuangan dapat
membentuk fasilitas pembiayaan yang khusus untuk industri kreatif. Program yang
dilakukan dapat berupa pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif yang
memperhitungkan risiko khusus yang terkait dengan industri yang dijalankan.

Perlindungan hak kekayaan intelektual juga termasuk cara yang tepat dalam mendorong
investasi dalam karya kreatif karena merupakan sistem yang kuat untuk melindungi hak
cipta, merek dagang, dan paten memberikan jaminan bagi investor bahwa karya-karya
kreatif yang mereka investasikan akan dilindungi dan menghasilkan pengembalian
investasi yang layak.
b. Peran hak cipta dalam mendorong motivasi pencipta untuk berinovasi ialah dengan
melalui berbagai cara, salah satunya ialah dengan memberikan perlindungan hukum yang
diberikan kepada pencipta karya seni. Contohnya pencipta karya seni asli buku, lagu,
film, dan lain sebagainya. Dalam hal ini hak cipta memerankan peran yang penting guna
melindungi hak-hak pencipta dan mendorong inovasi dan kreativitas. Misalnya pada
konteks buku, pencipta memiliki hak cipta merupakan Langkah yang harus diambil oleh
penulis dengan begitu ada beberapa manfaat yang berguna untuk menunjang inovasi serta
kreativitas yaitu
1. Perlindungan hukum
Dengan memiliki hak cipta, penulis memiliki hak eksklusif untuk menduplikasi,
mendistribusikan, dan menjual karyanya. Perlindungan hukum juga dapat mencegah
adanya pelanggaran hak cipta, dan melindungi nilai komersial dari buku.
2. Pengakuan dan penghargaan
Penulis juga memiliki hak untuk disebut sebagai pemilik karya seni dan menerima
pengakuan atas kontribusinya guna membangun reputasi sebagai penulis sehingga
memotivasi agar terus menciptakan karya-karya yang berkualitas tinggi.
3. Peningkatan nilai komersial
Hak cipta bernilai ekonomi bagi penulis, dengan mendistribusikan dan menjual buku
mereka, dapat memanfaatkan karya secara komersial. Hak cipta juga memungkinkan
penulis untuk mengatur harga dan menerima royalty atas penjualan buku.
4. Inovasi dan kreativitas
Ketika penulis merasa bahwa karya mereka dilindungi secara hukum, akan menimbulkan
kecenderungan untuk menghasilkan karya yang orisinal dan inovatif. Dengan kata lain
memberikan kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk bereksperimen dan menciptakan
karya yang lebih berkualitas.
5. Perlindungan internasional
Hak cipta memberikan perlindungan terhadap karya mereka dengan perlindungan di
berbagai yurisdiksi, guna mencegah penyalahgunaan dan pelanggaran hak cipta dinegara
lain.
6. Mendorong penerbitan buku
Penulis yang memiliki hak cipta cenderung akan dicari oleh penerbit karena penerbit
akan bekerja dengan penulis yang memiliki hak cipta, sebab dapat memberikan jaminan
atas keaslian karya dan hak eksklusif yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan
komersial.
c. Mempertahankan keberagaman budaya
Hak Cipta merupakan suatu konsep dalam hukum yang berguna melindungi karya-karya
dalam bidang seni,sastra, dan ilmu pengetahuan dengan memberikan hak eksklusif.
Namun pada masa era digital saat ini ada beberapa permasalahan yang kompleks,
penggunaan digital dengan bebas menentukan konten apa saja dan dimana saja dengan
begitu dapat memicu permasalahan, seperti halnya Tekhnologi yang canggih
memungkinkan penyebaran informasi secara luas dan dapat dengan cepat diakses serta
biaya yang terjangkau sehingga, dapat terhubung langsung oleh pengguna tanpa melalui
perantara. Melalui era digital konten akan sangat memudahkan pelaku untuk melakukan
manipulasi sehingga menghasilkan karya manipulasi akan sangat sulit dibedakan dari
hasil karya aslinya.
Keberagaman budaya merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa.
Seperti halnya keragaman berbagai suku bangsa yang telah tersebar luas ke penjuru
negeri. Di negara Indonesia sendiri keberadaan budaya ada berbagai macam misalnya,
upacara adat, pakaian adat tradisional, rumah adat, tarian tradisional, senjata tradisional,
alat musik dan lagu tradisional, dan adapula berbagai macam makanan khas pada setiap
daerah yang beranekaragam. Dalam penerapan hak cipta dibidang mempertahankann
keberagaman budaya ini ialah bagaimana mana seseorang yang telah membuat dan
memperkenalkan hasil karya yang berbentuk keberagaman budaya dapat memiliki hak
paten yang tidak dapat di duakan ataupun digandakna, dengan begitu para seniman akan
lebih dihargai sebagai seorang pencipta karya seni. Adapun peraturan yang menjadi dasar
kententuan pasal 38 undang-undang no 28 tahun 2014 tentang hak cipta.

Salah satu ruang lingkup dari HKI adalah hak cipta. Di Indonesia, ketentuan awal hak
cipta diatur dalam Auterswet 1912 sebagaimana tercantum dalam Staatsblad tahun 1912 Nomor
600. Setelah berlaku selama kurang lebih 70 Auterswet 192 diganti dengan undang-undang
nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta. Penyempurnaan pengaturan tentang hak cipta terus
dilakukan dengan melakukan perubahan terhadap undang-undang Nomor 6 tahun 1982 dengan
undang-undang nomor 12 tahun 1997 yang diubah dengan undang-undang nomor 19 tahun 2002
dan terakhir pemerintah mengeluarkan undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta
(undang-undang hak cipta). "Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara
otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata
tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan" menurut
pasal 1 angka 2 undang-undang hak cipta memiliki pengertian sebagai berikut "seorang atau
beberapa orang yang secara mandiri atau berkelompok menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat
khas dan pribadi".
Sementara menurut pasal 1 angka 3 UUHC, ciptaan memiliki pengertian "setiap hasil karya cipta
di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan,
imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata".
Dengan adanya perlindungan hak cipta sangat dimungkinkan bahwa pencipta dan pemegang hak
cipta dapat membatasi penggandaan yang tidak sah atas suatu ciptaan.
Suatu tindakan dapat dikategorikan menjadi pelanggaran hak cipta apabila suatu ciptaan
digunakan tanpa seizin dari pencipta atau pemegang hak cipta yang bersangkutan dan memiliki
kesamaan dengan ciptaan yang tentunya sudah ada sebelumnya. Dalam hal ini pencipta atau
pemegang hak cipta harus dapat membuktikan bahwa karyanya sudah dijiplak, atau karya
tersebut berasal dari karyanya.
Hak cipta juga dilanggar apabila seluruh atau bagian yang merupakan substansi dari ciptaan
diperbanyak. Di negara Indonesia pelanggaran hak cipta yang terjadi disebabkan karena
beberapa faktor yaitu :
1. Kurangnya pemahaman mengenai perlindungan terhadap hak cipta oleh masyarakat pada
umumnya.
2. Kemajuan teknologi di bidang grafika, khususnya percetakan yang dapat memudahkan bagi
usaha pembajak untuk memperoleh keuntungan.
3. Masyarakat merasa diuntungkan karena hasil dari pembajakan tersebut.
4. Kurang maksimalnya penegakan hukum sebagaimana yang diharapkan mengenai pelanggaran
hak cipta.

Dalam perlindungan hak cipta di era digital ini, sering kali menghadapi tantangan atau masalah.
Beberapa tantangan dalam perlindungan hak cipta saat ini meliputi:
1. Pembajakan dan Penyebaran Konten Digital
Dengan majunya teknologi digital sekarang ini telah mempermudah penyebaran konten
tanpa izin pemilik hak cipta. Situs web torrent, layanan streaming illegal, dan jejaring
social telah menjadi sumber utama pembajakan dan penyebaran konten digitak, seperti
music, film, buku, perangkat lunak.
2. Batasan Hak Cipta dan Fair Use
Konsep fair use memberikan beberapa kebebasan dalam penggunaan karya yang
dilindungi hak cipta untuk tujuan pendidikan, penelitian, kritik, dan berita. Namun,
batasan-batasan ini sering menjadi subjek perdebatan karena dapat disalahgunakan.
3. Keamanan Digital
Keamanan konten digital adalah tantangan oenting dalam melindungi hak cipta.
Meskipun adopsi teknologi enkripsi telah membantu mencegah akses tidak sah, tetapi
masih ada resiko pelanggaran hak cipta melalui Tindakan peretasan atau Teknik
pembajakan lainnya.
4. Model Bisnis Digital
Perubahan dalam model bisnis di era digital telah mengubah cara konten dikonsumsi dan
siakses. Streaming music dan video, layanan langganan, dan distribusi konten digital
lainnya telah mengubah landskap industry dan memunculkan tantangan baru dalam
mengatur dan melindungi hak cipta.
5. Masalah Batas Geografis
Dengan adanya jaringan internet sangat memungkinkan suatu konten untuk dengan
mudah melewati batas-batas geografis. Namun, undang-undang hak cipta di setiap negara
berbeda, sehingga menimbulkan perselisihan dan menjadi tantangan perlindungan hak
cipta di tingkat internasional.

Hak cipta (copyright) adalah sistem hukum yang memberikan perlindungan hukum terhadap
karya-karya kreatif seperti musik, film, buku, dan karya seni lainnya. Peran hak cipta sangat
penting dalam melindungi pencipta musik dan produser film. Di bawah hak cipta, pencipta dan
produser memiliki hak eksklusif untuk menggunakan, mendistribusikan, dan mengontrol
penggunaan karya-karya mereka.

Berikut ini adalah beberapa peran hak cipta dalam melindungi pencipta musik dan produser film:

Perlindungan Hukum: Hak cipta memberikan perlindungan hukum yang kuat terhadap
pelanggaran terhadap hak-hak pencipta dan produser. Jika seseorang melanggar hak cipta dengan
menggunakan atau mendistribusikan karya tanpa izin, pemilik hak cipta dapat mengambil
tindakan hukum untuk menuntut pelanggaran dan mengklaim ganti rugi.
Pengakuan dan Penghargaan: Hak cipta memberikan pengakuan yang jelas terhadap pencipta
musik dan produser film sebagai pemilik karya-karya mereka. Dengan memiliki hak cipta,
pencipta dan produser dapat menunjukkan bahwa mereka adalah pemilik sah dari karya tersebut
dan mendapatkan penghargaan atas upaya kreatif mereka.

Kendali Penggunaan Karya: Hak cipta memberikan kendali eksklusif kepada pencipta musik dan
produser film untuk mengontrol penggunaan karya mereka. Mereka dapat menentukan
bagaimana karya tersebut digunakan, disebarkan, atau dimodifikasi oleh pihak lain. Hal ini
memungkinkan mereka untuk memperoleh manfaat ekonomi dari hasil karya mereka dan
menjaga integritas kreatif karya tersebut.

Penghasilan dan Royalti: Hak cipta memungkinkan pencipta musik dan produser film untuk
memperoleh penghasilan dari karya-karya mereka. Mereka dapat memperoleh royalti dari
penjualan, lisensi, dan penggunaan karya dalam berbagai bentuk seperti rekaman musik,
penayangan film, siaran radio dan televisi, serta platform digital.

Inovasi dan Kreativitas: Perlindungan hak cipta mendorong inovasi dan kreativitas di industri
musik dan film. Dengan adanya jaminan hukum dan pengakuan terhadap kepemilikan karya,
pencipta dan produser didorong untuk terus menghasilkan karya baru yang orisinal dan
berkualitas.

Namun, perlu dicatat bahwa hak cipta juga harus seimbang dengan kepentingan masyarakat
dalam mengakses dan menggunakan karya-karya kreatif. Beberapa negara menerapkan
pengecualian dan batasan hak cipta, seperti penggunaan wajar (fair use) untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, dan liputan berita.

Secara keseluruhan, hak cipta memiliki peran yang penting dalam melindungi dan mendorong
pencipta musik dan produser film dengan memberikan perlindungan hukum, pengakuan, kendali
penggunaan karya, penghasilan.
Kasus pelanggaran hak cipta dalam industri musik dan film telah menjadi permasalahan serius
yang melanda dunia hiburan selama bertahun-tahun. Pelanggaran hak cipta terjadi ketika
seseorang menggunakan karya yang dilindungi hak cipta, baik itu lagu, film, atau konten kreatif
lainnya, tanpa izin dari pemilik hak cipta. Hal ini merugikan para pencipta, produsen, dan
pemegang hak terkait, serta memiliki dampak negatif terhadap industri secara keseluruhan.

Dalam industri musik, pelanggaran hak cipta sering terjadi melalui tindakan seperti pembajakan
lagu, distribusi ilegal melalui internet, atau penggunaan lagu dalam konten komersial tanpa izin.
Dalam kasus ini, lagu-lagu yang telah direkam dan diproduksi oleh artis atau perusahaan
rekaman menjadi tersedia secara ilegal, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi
mereka yang berhak menerima royalti dan pendapatan dari penjualan lagu.

Industri film juga tidak luput dari masalah pelanggaran hak cipta. Pelanggaran dapat terjadi
melalui pembajakan film dalam bentuk DVD bajakan, unduhan ilegal, atau penyebaran film
secara ilegal melalui platform streaming. Hal ini tidak hanya merugikan produsen dan
distributornya, tetapi juga para sineas, aktor, dan kru produksi yang telah bekerja keras untuk
menciptakan karya tersebut. Pelanggaran hak cipta dalam industri film juga dapat merusak
industri perfilman dengan mengurangi pendapatan yang seharusnya diperoleh dari penjualan
tiket bioskop atau pemutaran resmi di platform legal.

Selain kerugian finansial yang signifikan, pelanggaran hak cipta juga memiliki dampak sosial
dan ekonomi yang merugikan. Pencipta dan produsen menjadi kurang termotivasi untuk
menghasilkan karya baru karena ketidakpastian dalam memperoleh penghasilan yang adil dari
karya mereka. Ini berpotensi menghambat inovasi dan kreativitas di industri musik dan film,
serta merugikan masyarakat yang kehilangan akses ke konten legal yang berkualitas.

Untuk mengatasi masalah pelanggaran hak cipta, perlu adanya kerjasama antara pemerintah,
lembaga hak cipta, industri, dan konsumen. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran
hak cipta menjadi penting, termasuk penindakan terhadap situs web ilegal, penjual bajakan, atau
distributor ilegal. Selain itu, edukasi dan kesadaran publik tentang pentingnya menghormati hak
cipta juga harus ditingkatkan.
Industri musik dan film juga dapat mengadopsi model bisnis yang inovatif, seperti platform
streaming legal, lisensi kreatif yang fleksibel, dan kerjasama dengan penyedia konten digital.
Dengan cara ini, konsumen dapat memperoleh akses mudah ke konten legal, sementara para
pencipta dan pemegang hak cipta mendapatkan kompensasi yang adil.

Penting bagi kita semua untuk menghormati hak cipta dan mendukung industri musik dan film
dengan cara yang legal dan etis. Konsumen dapat berperan dengan tidak mendukung pembajakan
atau penggunaan ilegal konten kreatif. Sebagai gantinya, kita dapat memilih untuk membeli lagu
secara resmi melalui platform musik digital yang sah, menonton film di bioskop atau platform
streaming resmi, serta menghargai karya-karya yang telah diciptakan dengan memberikan
pengakuan kepada para pembuatnya.

Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan kerjasama dengan industri musik dan film dalam
melindungi hak cipta. Membuat undang-undang yang lebih kuat dan efektif dalam melindungi
hak cipta, serta memberlakukan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran hak cipta, dapat menjadi
langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan
perkembangan industri musik dan film.

Selain itu, pendekatan pencegahan dan edukasi juga sangat penting. Mengedukasi masyarakat
tentang konsekuensi pelanggaran hak cipta, menyoroti dampak negatifnya pada industri dan para
pencipta, serta mempromosikan keuntungan dari mendukung konten legal dapat membantu
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati hak cipta.

Kasus pelanggaran hak cipta dalam industri musik dan film merupakan tantangan yang
kompleks, tetapi dengan kerjasama yang erat antara pemerintah, industri, dan konsumen, serta
penegakan hukum yang tegas dan edukasi yang efektif, kita dapat melindungi dan mendukung
karya kreatif yang berharga ini. Dengan melindungi hak cipta, kita menciptakan lingkungan yang
adil bagi pencipta, mempromosikan inovasi dan kreativitas, serta memastikan keberlanjutan
industri musik dan film yang kita cintai.
Upaya penegakan hak cipta memiliki peran penting dalam melindungi karya-karya kreatif dari
penggunaan illegal atau tidak sah. Hal ini berdampak terhadap industry kreatif dalam bebrapa
cara:

 Perlindungan karya kreatif:

Kontrol hak cipta membantu melindungi karya kreatif seperti musik, film, buku, lukisan, desain,
dan lainnya. Memiliki hak cipta yang kuat memungkinkan pencipta dan pemegang hak cipta
untuk mengontrol penggunaan, reproduksi, dan distribusi karya mereka. Ini mendorong inovasi
dan mendorong individu dan perusahaan untuk terus menciptakan karya baru.
 Promosi investasi dan pembangunan:

Kontrol hak cipta yang efektif juga mendorong investasi di industri kreatif. Ketika penulis dan
pemilik hak cipta yakin bahwa karya mereka dilindungi secara memadai, mereka lebih
cenderung mencari bantuan keuangan dan menginvestasikan waktu, tenaga, dan sumber daya
lainnya dalam pengembangan karya baru. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif
dan penciptaan lapangan kerja.
 Peningkatan pendapatan dan keuangan:

Kepatuhan hak cipta dapat membantu menciptakan aliran pendapatan yang stabil bagi pembuat
konten dan pemilik hak cipta. Ketika karya kreatif dilindungi dengan baik, pencipta dapat
memperoleh royalti, hak cipta, dan pembayaran lain untuk penggunaan karya mereka. Hal ini
mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat industri kreatif sebagai industri
yang berdaya saing.
 Menghormati hak cipta:

Pemantauan hak cipta juga membantu mendorong penghormatan terhadap hak produser konten
dan memerangi pelanggaran hak cipta. Karena hukuman dan sanksi hukum untuk pelanggaran
hak cipta, individu dan bisnis cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan karya kreatif
orang lain tanpa izin atau pembayaran yang sesuai. Ini mendorong etika kerja yang lebih baik
dan menciptakan lingkungan yang adil bagi pembuat konten dan pemegang hak cipta.
Namun, penegakan hak cipta juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi industri
kreatif, terutama bila diterapkan
secara berlebihan atau tidak seimbang. Misalnya, ada yang berpendapat bahwa kontrol hak cipta
yang ketat dapat membatasi ketersediaan karya kreatif, menghambat inovasi, atau mencegah
pertukaran ide. Oleh karena itu penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara
perlindungan hak cipta dan kepentingan publik seperti akses informasi dan
kebebasan berekspresi.
Keseimpulan
Hak cipta adalah konsep hukum yang berfungsi melindungi pengguna lain dari
penggunaan atau penyalinan tanpa izin dari pemilik karya-karya kreasi. Hak cipta mencakup hal-
hal seperti musik, film, buku, gambar, dan karya seni lainnya. Hak cipta memberikan pemilik
hak cipta kontrol eksklusif atas penggunaan, reproduksi, distribusi, dan pemanfaatan komersial
karya-karya mereka. Peran Hak Cipta dalam Mendorong Kreativitas seperti: Mendorong
investasi dalam karya kreatif, mendorong motivasi pencipta untuk berinovasi, Mempertahankan
keberagaman budaya.
Dalam mengatasi masalah pelanggaran hak cipta, perlu adanya kerjasama dengan
pemerintah, lembaga hak cipta, industri, dan konsumen. Penegakan hukum yang tegas terhadap
pelanggaran hak cipta menjadi penting, termasuk penindakan terhadap situs web ilegal, penjual
bajakan, atau distributor ilegal. Selain itu, edukasi dan kesadaran publik tentang pentingnya
menghormati hak cipta juga harus ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Bilton, C. Management and Creativity: From Creative Industries to Creative Management.


Oxford.
Fadli, Moh. Perkembangan Peraturan Delegasi Di Indonesia. Disertasi: Universitas Padjadjaran:
Bandung, 2012.
Hadjon, Philipus M. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia. PT Bina Ilmu, Surabaya,
1987.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, “Buku Cetak Biru Pengembangan
Ekonomi Kreatif. “Ekonomi Kreatif Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025”. 2014.
Kusuma Atmadja, Mochtar. Fungsi Hukum Dalam Masyarakat yang Sedang Membangun.
BPHN-Binacipta, Jakarta, 1978.
Lutviansori, Arif. Hak Cipta dan Perlindungan Folklor di Indonesia. Graha Ilmu. Jogyakarta.
2010.
Mudjiono, Bambang. Sekilas Tentang Pengantar Hukum Indonesia. Universitas 17 Agustus,
Surabaya, 2012.
Pound, Roscoe. Filsafat Hukum. Bharatara, Jakarta, 1987.
Purba, Achmad Zen Umar. Hak atas Kekeyaan Intelektual Pasca Trips, PT. ALUMNI, Bandung,
2005.
Rasyadi,Lili. Hukum Filsafat. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1991.
Saidin. Aspek Hukum Hak atas Kekeyaan Intelektual, Gaja Grafindo Prasada, Jakarta, 2007.
Setiawan, Ahmad. Fleksibilitas Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah. Dinamika
Pembangunan, Semarang. 2004.
Soekanto, Soerjono. Tata Cara Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Hukum. Ghalia
Indonesia. Jakarta, 1987.

Anda mungkin juga menyukai