Disusun Oleh:
Kelompok 2
-Nurfarizah salwa(231140008)
-Suci Auliah Azzahrah (231140009)
-Andi sabrin (231140004)
-Muh.ivan Pratama (231140005)
Bisnis Digital
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palopo
i
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI ..................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
C.Tujuan .......................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
BAB III............................................................................................................................... 11
PENUTUP.......................................................................................................................... 11
A.Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B.Saran .............................................................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Secara substantif pengertian HKI dapat dideskripsikan sebagai hak atas
kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Karya-
karya intelektual yang dimaksud di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra ataupun
teknologi, dilahirkan dengan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan biaya.
Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya yang dihasilkan menjadi memiliki
nilai. Apabila ditambah dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati, maka nilai
ekonomi yang melekat menumbuhkan konsepsi kekayaan (Property) terhadap
karya-karya intelektual. Bagi dunia usaha, karya-karya itu dikatakan sebagai assets
perusahaan.
Pengenalan HKI sebagai hak milik perorangan yang tidak berwujud dan
penjabarannya secara lugas dalam tatanan hukum positif terutama dalam
kehidupan ekonomi merupakan hal baru di Indonesia. Dari sudut pandang HKI,
aturan tersebut diperlukan karena adanya sikap penghargaan, penghormatan dan
perlindungan tidak saja akan memberikan rasa aman, tetapi juga mewujudkan
iklim yang kondusif bagi peningkatan semangat atau gairah untuk menghasilkan
karya-karya inovatif, inventif dan produktif.
HKI tidak hanya semata-mata masalah teknis hukum tapi juga menyangkut
kepentingan ekonomi. Pelanggaran HKI di samping dapat menimbulkan kerugian
terhadap Negara, penemu, masyarakat juga membawa dampak terhadap hubungan
ekonomi, sosial budaya, hukum dan bahkan dapat menimbulkan ketegangan politik
antar Negara.
Hal ini dilakukan dengan mengkaitkan antara perdagangan dengan masalah lain.
Kasus-kasus HKI khususnya Hak Cipta telah menjadi salah satu alasan beberapa
Negara untuk menghentikan fasilitas Sistem Preferensi Umum (GSP), sehingga
menghambat ekspor produk Indonesia
B.Rumusan Masalah
1).Apa yang dimaksud dengan Hak cipta,fungsi dan tujuannya?
2).Apa itu hak merek dan peran pentingnya dalam bisnis?
3).apa yang dimaksud dengan hak paten dan jenisnya?
C.Tujuan
1).Untuk mengetahui apa yang dimakud hak cipta,fungsi dan tujuan hak cipta
2).Mengetahui apa itu hak merek dan peran penting dalam bisnis
3).Mengetahui apa itu hak paten dan apa saja jenisnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hak Cipta
Hak Cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang memiliki
ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu pengetahuan,
seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula program
komputer. Perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu andalan
Indonesia dan berbagai negara dan berkembang pesatnya teknologi informasi dan
komunikasi mengharuskan adanya pembaruan Undang-Undang Hak Cipta,
mengingat Hak Cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional.
Dengan Undang-Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan
pengembangan ekonomi kreatif ini maka diharapkan kontribusi sektor Hak Cipta
dan Hak Terkait bagi perekonomian negara dapat lebih optimal.
B.Hak Merek
Dari kacamata hukum, merek adalah suatu tanda yang mampu menampilkan
grafis berupa nama, logo, huruf, angka, kata, susunan warna dalam dua dimensi
atau tiga dimensi, hologram, suara, atau kombinasi antara dua atau lebih unsur
tersebut yang mampu membedakan suatu produk barang atau jasa yang dibuat oleh
individu atau badan hukum di dalam kegiatan perdagangan.
Sebelumnya, kita telah bahas bahwa merek adalah identitas dari suatu bisnis.
Selain bisa dijadikan sebagai pembeda, merek juga bisa dijadikan sebagai
instrumen yang mampu mewakili suatu perusahaan. Untuk itu, eksistensi dan juga
bentuk komunikasi pada merek menjadi faktor penentu dalam memasarkan suatu
produk barang atau jasa.Karena merek memiliki peran penting, maka menjadi
wajar bila merek harus dilindungi melalui badan hukum dengan instrumen hak
merek.
Hak merek adalah hak eksklusif untuk pemilik merek yang sudah terdaftar
dalam menggunakan mereknya dalam aktivitas perdagangan produk barang atau
jasa, sesuai dengan kelas dan juga jenis produk barang atau jasa.
Di dalam Pasal 2 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2016 terkait Merek dan Indikasi
Geografis sudah dijelaskan bahwa merek yang dilindungi adalah berupa logo,
gambar, kata, nama, angka, huruf, susunan warna dua dimensi atau tiga dimensi,
hologram, suara, atau gabungan dari dua atau lebih unsur tersebut guna
membedakan barang atau jasa yang dibuat oleh individu atau perusahaan dalam
kegiatan perdagangannya.
Contoh sederhananya adalah bila Anda adalah pemilik merek resmi untuk kedai
kopi bernama Senja Kenangan. Maka Anda memiliki hak untuk melarang kedai
kopi laing yang menggunakan nama Senja Kenangan.Tapi, Anda tidak bisa
melarang bila ada orang atau kelompok lain yang ingin membuka suatu toko make
up dengan merek Senja Kenangan.
Hak merek penting bagi bisnis karena,Logo, nama usaha, dan juga produk
pada dasarnya adalah suatu kekayaan intelektual yang harus memperoleh
pengakuan dan juga perlindungan. Untuk bisa melindungi nama usaha, logo dan
juga aset penting lainnya di dalam suatu bisnis, maka Anda disarankan untuk
mengajukan pendaftaran hak merek.
Dan Perlu Anda ketahui, sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan,
setiap investor tidak hanya melihat laporan keuangan perusahaan tersebut saja,
namun juga menilai kepemimpinan dari pemilik perusahan dan menilai signifikansi
merek atau brand tersebut di dalam pandangan masyarakat.
Jadi, hak merek adalah salah satu kekayaan intelektual yang mampu
memberikan nilai atau valuasi lebih jauh dari perusahaan itu sendiri apabila bisa
dikelola dengan tepat.
C.Hak Paten
Pengertian Hak Paten
Hak paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri
invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Paten adalah kekayaan intelektual. Negara memberi hak paten kepada inventor
karena invensinya mempunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan
bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.Sementara inventor adalah seorang
atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan
ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
1. Hak paten
Hak paten merujuk pada pengertian yang telah dijelaskan di atas. Umumnya, hak
paten diberikan untuk invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat
diterapkan dalam industri.
Umumnya, hak paten sederhana diberikan untuk invensi baru, pengembangan dari
produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri.
Beda Hak Paten dan Hak Paten Sederhana
1).Hak paten diberikan karena invensi mengandung langkah inventif. Sementara
hak paten sederhana diberikan karena invensi merupakan pengembangan dari
produk atau proses yang telah ada.
2).Paten sederhana diberikan untuk invensi yang berupa produk yang bukan
sekadar berbeda ciri teknisnya, tetapi harus memiliki fungsi atau kegunaan yang
lebih praktis daripada invensi sebelumnya yang disebabkan bentuk, konfigurasi,
konstruksi, atau komponennya yang mencakup alat, barang, mesin, komposisi,
formula, senyawa, atau sistem.
3).Paten sederhana juga diberikan untuk invensi yang berupa proses atau metode
yang baru.
4).Klaim paten sederhana dibatasi dengan satu klaim mandiri, sedangkan paten
jumlah klaimnya tidak dibatasi.
5).Progres teknologi dalam paten sederhana lebih simpel daripada progres
teknologi dalam paten.
1).Baru: Jika pada saat pengajuan permohonan hak paten invensi tersebut tidak
sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya.
2).Mengandung langkah inventif: Jika invensi tersebut merupakan hal yang tidak
dapat diduga sebelumnya bagi seseorang yang mempunyai keahlian tertentu di
bidang teknik.
3).Dapat diterapkan dalam industri: Jika invensi tersebut dapat diproduksi atau
dapat digunakan dalam berbagai jenis industri.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Perlindungan HKI sebagai aset tidak berwujud (intangeable asset) dari pada
dasarnya adalah memberikan perlindungan bagi hak eksklusif pemegang HKI, hal
ini telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia yang
sebelumnya harus memenuhi beberapa persyaratan materiil untuk memperoleh
perlindungan tersebut yang antara bidang HKI satu dengan bidang HKI lainnya
berbeda-beda menurut ketentuan yang berlaku dan juga harus melalui prosedur
pendaftaran. Beberapa bidang HKI memiliki keistimewaan yaitu mendapatkan
perlindungan secara otomatis tanpa melalui prosedur pendaftaran, walaupun
demikian prosedur pendaftaran dapat juga dilaksanakan oleh pemegang HKI ini
dengan tujuan untuk menjadikannya sebagai alat bukti yang memperkuat kebsahan
haknya sehingga memaksimalkan perlindungan HKI tersebut. Perlindungan ini
memiliki jangka waktu tertentu
B.Saran
Kesadaran akan arti penting HKI dalam masyarakat Indonesia sangat kurang, hal
ini dapat diukur dari sedikitnya pemegang HKI yang melaksanakan pendaftaran
atas HKI-nya. Tanpa adanya pendaftaran HKI, maka instrumen perlindungan HKI
tidak berjalan dengan optimal yang berarti menyebabkan semakin terbukanya
peluang terjadinya pelanggaran akan HKI. Diharapkan di masa mendatang lebih
digalakkan lagi sosialisai-sosialisai akan arti penting HKI dengan sasaran individu
atau perorangan dan perusahaan yang bergerak di bidang industri kecil atau home
industry yang sudah mampu menghasilkan kreasi HKI, sehingga kesadaran akan
arti penting HKI semakin memasyarakat dan juga dilakukan perbaikan-perbaikan
terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang HKI, sebagai
instrumen perlindungan HKI sehingga memaksimalkan usaha-usaha perlindungan
HKI.
Daftar Pustaka
Apa Itu Hak Paten, Jenis, Syarat, dan Masa Berlakunya. (2023, Agustus 18). Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230731142601-569-979977/apa-itu-hak-paten-
jenis-syarat-dan-masa-
berlakunya/amp#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16996128570003&referrer=https%3A%2F%
2Fwww.google.com: https://www.cnnindonesia.com/
BUDI SETIAWAN, S. M. (2018, Januari 25). LATAR BELAKANG SEJARAH HKI. Retrieved from
https://sumbarprov.go.id/home/news/13346-latar-belakang-sejarah-hki:
https://sumbarprov.go.id
Natalia. (2021, Maret 8). Hak Merek Adalah: Pengertian dan Peran Pentingnya Dalam Suatu Bisnis.
Retrieved from https://accurate.id/bisnis-ukm/hak-merek-adalah/: https://accurate.id/
Silmi Nurul Utami, S. G. (2021, maret 25). Hak Cipta: Pengertian, Fungsi, Hukum, Pendaftaran, dan
Pelanggarannya. Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/25/123247469/hak-cipta-pengertian-fungsi-
hukum-pendaftaran-dan-pelanggarannya: https://www.kompas.com/