Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HAKI

Mengenal dan Memahami Hak Kekayaan


Intelektual

Disusun Oleh :
• Della Ardelia Rizka
• Adinda Putri Ramadhani
• Alfiyah Maariyah
• Amelia Nur Ihsani

Mata Pelajaran : Kewirausahaan


Guru Study : Pak Suwartono, Se.I

XI TEKNIK LOGISTIK 1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunianya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi penyelesaian tugas . semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada teman teman kelompok saya. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan megharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga
materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.

Tangerang, 17 Agustus 2023

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................iv
I.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................iv
I.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................v
I.3 TUJUAN............................................................................................................v
I.4 MANFAAT.......................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................1
II.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual.............................................................1
II.2 Jenis Jenis Hak Kekayaan Intelektual.............................................................2
II.3 Prinsip Prinsip Hak Kekayaan Intelektual......................................................5
II.4 Fungsi dan Tujuan...........................................................................................6
II.4.1 fungsi-fungsi HAKI........................................................................6

II.4.2 Hak Kekayaan Intelektual dan Hak Kekayaan Industri.................6

II.4.3 Tujuan HAKI.................................................................................7

II.4.4 Manfaat HAKI...............................................................................7

II.5 Cara penyelesaian HAKI mengenai merk......................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................9


III.1 KESIMPULAN..............................................................................................9
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................10

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Hak kekayaan intelektual atau HKI adalah cara untuk melindungi


kekayaan intelektual dengan memakai atau menggunakan instrumen
hukum, di antaranya yaitu hak paten, merek, cipta dan indikasi
geografis, rahasia dagang, desain industri, desain tata letak sirkuit
terpadu, dan perlindungan varietas tanaman.

Perlindungan hak kekayaan intelektual atau HKI bertujuan untuk


memberi hukum mengenai hubungan antara pencipta, desainer,
pemilik, kekayaan, perantara yang menggunakannya, pemanfaatan
yang diterima dari pemanfaatan hak kekayaan intelektual (HKI) dalam
jangka waktu tertentu.

Dasar hukum hak kekayaan intelektual atau HKI tertuang dalam


berbagai undang-undang dan keputusan presiden, antara lain yaitu:

 Undang-Undang Nomor.7 Tahun 1994 tentang Pengesahan


Agreement Establishing the World Trade Organization
 Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
 Undang-Undang Nomor.12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
 Undang-Undang Nomor.14 Tahun 1997 tentang Merek
 Undang-Undang Nomor.13 Tahun 1997 tentang Hak Paten
 Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.15 Tahun
1997 tentang Pengesahan Paris Convention for The Protection
of Industrial Property dan Convention Establishing the World
Intellectual Property Organization.

v
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.2.1 Apa itu HAKI ?
I.2.2 Sebutkan Jenis-Jenis HAKI
I.2.3 Sebutkan Prinsip-Prinsip HAKI
I.2.4 Apa fungsi dan Tujuan HAKI
I.2.5 Bagaimana Cara Penyelesaian HAKI Mengenai merk.

I.3 TUJUAN
I.3.1 Untuk mengetahui pengertian HAKI
I.3.2 Untuk mengetahui jenis jenis HAKI
I.3.3 Untu mengetahui prinsip prinsip HAKI
I.3.4 Untuk mengetahui fungsi dan tujuan HAKI
I.3.5 Untuk mengetahui solusi atas permasalahan HAKI

I.4 MANFAAT
1) Bagi penulis :
Untuk menambah wawasan mengenai segala materi HAKI sekaligus memenuhi
tugas mata pelajaran “KEWIRAUSAHAAN”
2) Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan mengenai HAKI.

v
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang diberikan kepada hasil


olah pikir manusia dalam menciptakan produk, jasa, atau proses yang berguna
untuk masyarakat. Dalam HAKI, objek yang dilindungi adalah karya-karya yang
dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia. Konsep HAKI didasarkan pada
pemikiran bahwa karya intelektual memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, dan
biaya sehingga perlu ada penghargaan dan perlindungan hukum bagi kekayaan
intelektual tersebut.
Pada laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kemenkumham, disebutkan bahwa peraturan perundang-undangan HAKI di
Indonesia sudah ada sejak 1840-an saat Pemerintah Kolonial Belanda
memperkenalkan undang-undang pertama mengenai perlindungan HAKI pada
tahun 1844. Beberapa peraturan perundang-undangan HAKI yang dibuat Belanda
pada waktu itu adalah:

 UU Merek pada 1885,


 UU Paten pada 1910,
 dan UU Hak Cipta pada 1912.

Ketiga peraturan tersebut mengalami perubahan dan revisi sesuai dengan


perkembangan zaman. Perubahan terakhir terjadi pada tahun 2001, di mana
Pemerintah Indonesia mengesahkan UU No. 14 tahun 2001 tentang Paten dan UU
No. 15 tahun 2001 tentang Merek yang menggantikan UU yang lama di bidang
terkait.

v
II.2 Jenis Jenis Hak Kekayaan Intelektual

Hak kekayaan intelektual (HKI) adalah hak yang diberikan kepada pemilik
karya intelektual untuk melindungi hak-hak ekonomi dan kepentingan terkait
karya tersebut. HKI terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu hak cipta dan hak
kekayaan industri:

 Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta karya seperti
musik, film, buku, dan seni lainnya untuk mengendalikan penggunaan karya
tersebut. Hak cipta mencakup hak untuk memproduksi, mendistribusikan,
menampilkan, dan menjual karya tersebut. Dalam beberapa kasus, hak cipta juga
melindungi bentuk ekspresi ide yang sama yang digunakan oleh penulis lain.

 Hak Kekayaan Industri


Hak kekayaan industri meliputi hak-hak atas penemuan, desain, merek
dagang, dan paten. Hak ini memberikan pemilik hak kekayaan industri hak
eksklusif untuk menggunakan, menjual, dan memperoleh manfaat ekonomi dari
penemuan atau desain tersebut. Merek dagang melindungi identitas bisnis dan
produk, sedangkan paten melindungi penemuan atau inovasi teknologi.

v
Hak kekayaan industri terdiri dari :

1. Paten

Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada


inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakan.Adapun invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke
dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yan spesifik di bidang teknologi, dapat
berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau
proses.

Berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang


Paten, paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun, terhitung sejak
tanggal penerimaan dan jangka itu tidak dapat diperpanjang. Sedangkan untuk
paten sederhana diberikan jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal
penerimaan dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang.Paten diberikan
berdasarkan permohonan dan setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk satu
invensiatau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi. Dengan
demikian, permohonan paten diajukan dengan membayar biaya kepada Direktorat
Jendral Hak Paten Departemen Kehakiman dan HAM. Namun, permohonan dapat
diubah dari paten menjadi paten sederhana.

2. Desain Industri

Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau


komposisigaris atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari padanya yang
berbentul 3D atau 2D yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dalam pola 3D atau 2D serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal
penerimaan desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah ada
sebelumnya.Jangka waktu perlindungan terhadap hak desain industri diberikan 10
tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri
dan diberitakan dalam berita resmi desain industri.

3. Merek

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang memiliki
daya pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kapada
pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu
tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau memberikan izin kepada pihak
lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis merek dapat dibagi menjadi merk
dagang, merek jasa dan merek kolektif.

v
4. Indikasi Geografis

Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor
alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan
reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang
dihasilkan. Tanda yang digunakan sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket
atau label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat
berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar, huruf, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut.

Hak Indikasi Geografis adalah Hak Eksekutif yang diberikan Negara


kepada pemegang Hak Indikasi Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas
dan karakteristik yang menjadi dasar diberikannya perlindungan Indikasi
Geografis tersebut masih ada.

5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuanya
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.Jangka waktu perlindungan
hak ini diberikan selama 10 tahun sejak pertama kali desain tersebut di eksplotasi
secara komersial.hak ini dapat beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan.
Sanksi yang diberikan untuk masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa
pidana dan denda.

6. Rahasia Dagang

Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di


bidang teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena berguna
dalam kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan,
metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat.

Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang


Rahasia Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena pewarisan,
hibah, wasiat, perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh undang-undang.
Pengalihan harus disertau dengan pengalihan dokumen-dokumen yang
menunjukan terjadinya pengalihan rahasia dagang.Sanksi yang diberikan untuk
masalah rahasia dagang berupa pidana dan denda.

7. Varietas Tanaman

Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh
negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakan selama waktu tertentu.

v
II.3 Prinsip Prinsip Hak Kekayaan Intelektual

HAKI memiliki empat prinsip yang sudah diterapkan sejak awal, yaitu :

 Prinsip Ekonomi
Prinsip ini menekankan pada pentingnya perlindungan HKI dalam mendorong
inovasi, investasi, dan pengembangan ekonomi. Perlindungan HKI memberikan
insentif bagi para pencipta dan pemilik hak untuk terus menciptakan karya baru
dan memperoleh keuntungan dari hak kekayaan intelektual mereka.

 Prinsip Kebudayaan
Prinsip ini menekankan pada pentingnya perlindungan HKI dalam melindungi dan
mempromosikan keanekaragaman budaya dan pengetahuan. Perlindungan HKI
harus memperhitungkan kepentingan masyarakat dan memastikan bahwa hak
kekayaan intelektual tidak membahayakan atau merugikan hak-hak kebudayaan
yang dimiliki masyarakat.

 Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan pada pentingnya perlindungan HKI dalam memberikan
perlindungan yang adil bagi para pencipta atau pemilik hak atas karya intelektual
mereka, sekaligus memperhitungkan hak-hak konsumen dan masyarakat umum.
Perlindungan HKI harus memberikan kepastian hukum yang cukup bagi para
pihak yang terlibat dalam penggunaan karya intelektual tersebut.

 Prinsip Sosial
Prinsip ini menekankan pada pentingnya perlindungan HKI dalam mendukung
pembangunan sosial dan kemajuan umum. Perlindungan HKI harus
mempertimbangkan efeknya terhadap kesejahteraan masyarakat, lingkungan
hidup, dan kepentingan publik secara keseluruhan.

v
II.4 Fungsi dan Tujuan

II.4.1 HAKI memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain.


2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi
kekayaan intelektual.
3. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian,
usaha dan industri di Indonesia.
4. Alat perlindungan menjamin hak komersialisasi.
5. Peringatan kepada pihak yang berniat melanggar.
6. Advertensi untuk meningkatkan value produk.
7. Alat monopoli perdagangan.
8. Informasi paten sebagai referensi pengembangan lebih lanjut.
9. Informasi paten merupakan informasi strategi riset suatu perusahaan.

II.4.2 Fungsi Hak Kekayaan Intelektual dan Hak Kekayaan Industri

Perkembangan hasil-hasil karya dari kejeniusan manusia dengan karya


intelektual yang dihasilkan telah memberi banyak hal yang dibutuhkan untuk
menjalani kegiatan sehari-hari. Maka dari itu, HAKI (Hak Kekayaan
Intelektual) dan Hak Kekayaan Industri memiliki fungsi antara lain:

 Dapat mengetahui informasi, serta dapat melihat perkembangan mengenai


pengetahuan baru dan teknologi masa kini. Informasi yang dimaksud
adalah informasi yang telah memiliki hak paten dan dapat diakses di
seluruh dunia dengan menggunakan internet. Selain itu, masyarakat tidak
dapat menduplikasi atau membajak teknologi baru yang telah dipatenkan.
 Perlindungan pada karya intelektual terhadap penggunaan tidak sah oleh
pihak ketiga. Hal ini diperlukan kesepakatan kepada penemu agar
mendapatkan imbalan/manfaat yang cukup atas upaya telah menciptakan
karya tersebut.
 Memberikan suatu peluang bagi industri untuk melakukan monopoli pasar
terhadap suatu produk tertentu.

v
II.4.3 Tujuan HAKI

Tujuan HAKI antara lain :

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta pelatihan dalam


peraturan-peraturan, hukum yang berlaku serta sanksi-sanksi dalam penerapan
HAKI.

b. Agar para peserta pelatihan mengetahui prosedure penerapan HaKI dan


masalah- masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan HAKI.

c. Agar para peserta termotivasi untuk menciptakan hal-hal baru di bidang


produk industri yang menyangkut desain, proses produksi serta pemakaian merek
sendiri.

II.4.4 Manfaat HAKI

Manfaat Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah :

1. Memberikan perlindungan hukum sebagai insentif bagi pencipta inventor


dan desainer dengan memberikan hak khusus untuk mengkomersialkan
hasil dari kreativitasnya dengan menyampingkan sifat tradisionalnya.

2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi investor.

3. Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan


penemuan baru di berbagai bidang teknologi.

4. Sistem Paten akan memperkaya pengetahuan masyarakat dan melahirkan


penemu-penemu baru.

5. Peningkatan dan perlindungan HKI akan mempercepat pertumbuhan


indrustri, menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan kualitas hidup manusia yang memberikan
kebutuhan masyarakat secara luas.

6. Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku/ etnik dan


budaya serta kekayaan di bidang seni, sastra dan budaya serta ilmu
pengetahuan dengan pengembangannya memerlukan perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) yang lahir dari keanekaragaman tersebut.

7. Memberikan perlindungan hukum dan sekaligus sebagai pendorong


kreatifitas bagi masyarakat.

8. Mengangkat harkat dan martabat manusia dan masyarakat Indonesia.

v
9. Meningkatkan produktivitas, mutu, dan daya saing produk ekonomi
Indonesia.

II.5 Cara penyelesaian HAKI mengenai merk

Penyelesaian sengketa terhadap merek diatur di dalam hukum indonesia antara


lain :

1. Penyelesaian Sengketa Alternatif (Alternatif Dispute Resolution)

Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 yang


dimaksud dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni
penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi.

2. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan

Penyelesaian sengketa dilakukan melalui pengadilan sebagaimana diatur di


dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dapat diajukan kepada Pengadilan
Niaga oleh pihak pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap
pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang
sejenis, yaitu :
a. Gugatan ganti rugi, dan/ atau
b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan dengan menggunakan
merek tersebut.

3. Cara penyelesaian HAKI mengenai Hak Paten

Dasar Hukum HAK PATEN :

 UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun


1989 Nomor 39)
 UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989
tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
 UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun
2001 Nomor 109)

v
Penyelesaian sengketa hak paten melalui Pengadilan Niaga diatur dalam
Pasal 117 Undang – Undang paten yang mana pihak yang berhak atau yang
menjadi subjek paten (diatur dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12) dapat
menggugat kepada pengadilan niaga jika suatu paten diberikan kepada pihak
lain selain dari yang berhak.

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak kekayaan


intelektual yang dilindungin oleh undang-undang. Setiap orang wajib
menghormati hak kekayaan intelektual oranglain. Hak kekayaan
intelektual tidak boleh digunakan oleh oranglain tanpa izin
pemiliknya, kecuali apabila ditentukan oleh undang-undang. Dan
dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa HAKI adalah bagian
penting suatu karya dalam ilmu pengetahuan, sastra maupun seni
dengan menghargai hasil karya pencipta yang kreatif dan inovasi agar
dapat diterima dan tidak dijadikan untuk menjatuhkan hasil karya
seseorang serta berguna untuk perusahaan dan industri dalam
melaksanakan kegiatan perekonomian

v
DAFTAR PUSAKA

Ezzatannaaziaathaki.blogspot.com Makalah HAKI


http://ezzatannaaziaathaki.blogspot.com , Diakses pada 10 May
2014

Joehukum.blogspot.com(2013) Makalah Hak Kekayaan Intelektual


http://joehukum.blogspot.com/2013/12/makalah-hak-
kekayaan-intelektual.html, Diakses pada 10 May 2014

Putri-aja.blogspot.com(2013) Hak Kekayaan Intelektual


http://putri-aja.blogspot.com/2013/04/hak-atas-kekayaan-
intelektual-haki.html, Diakses pada 12 May 2014

internationaljournallabs.com(2022) Dasar Hukum HAKI


https://internationaljournallabs.com/blog/dasar-hukum-hki/
Diakses pada 24 September 2022

Anda mungkin juga menyukai