Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH HAK CIPTA

Disusun oleh:
1. Darul Alfan Karomah Hidayah (12)
2. Abdullah Kamal (04)
3. Fanda Teguh Prasetya (15)
4. Ali Murtadlo
5. Ikbal Hakiki (16)

Xl AMP 1
SMKN 5 JEMBER
MEKANISASI PERTANIAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Makalah ini diberisi materi pembelajaran yang membekali kami dengan pengetahuan,
keterapilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, dan
sikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan
kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.
Makalah ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan oleh kita untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum
2020, Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang
sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Makalah ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
kami disini merancang makalah ini memohon memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-
mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka
mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045)

Jember, 20 September 2020


Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1  LatarBelakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusanmasalah.......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 PengertianHakCipta.....................................................................................................................2
2.2 BatasandalamHakCipta................................................................................................................5
2.3 Masa Berlaku Hak Cipta..............................................................................................................5
2.4 Pendaftaran Ciptaan.....................................................................................................................6
2.5  Sanksi-sanksiHukumPelanggaranHakCipta................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
3.1  Simpulan.....................................................................................................................................9
3.2  Saran...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LatarBelakang
Setiap manusia dimuka bumi ini memliki hak mutlak atas hasil kreasi yang telah diciptakan
atau telah mereka wujudkan dalam bentuk barang maupun dalam bentuk ide. Hak mutlak
yang dimiliki karena setiap hasil kreasi dari pikiran manusia itulah yang disebut dengan hak
cipta, yaitu hak yang langsung dimiliki oleh seseorang setelah ia berhasil mewujudkan hasil
kreasi yang ada di pikirannya dalam bentuk ide-ide, gagasan maupun barang. 

Namun belakangan ini semakin banyak problematika yang timbul terkait masalah hak cipta
ini. Memang masih banyak kerancuan bagaimana hak cipta tersebut muncul, siapa yang
punya hak atas kekayaan-kekayaan intelektual yang telah terwujud karena masih banyak
masyarakat yang kurang paham bagaimana sistem hukum di dalam HKI yang mengatur
tentang hak cipta ini.

Maraknya pembajakan di Indonesia terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) membuat para
produsen dan pemegang atau pemilik HKI banyak dirugikan. Tak dipungkiri justru produk-
produk bajakan itu yang lebih digemari dan sering dicari-cari oleh sebagian masyarakat
Indonesia.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, definisi dari Hak Cipta


adalah Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
                     

1.2 Rumusanmasalah
1. Apa yang dimaksuddenganhakcipta?
2. Apasajapembatasandalamhakcipta?
3. Kapan masa berlakunyahakcipta?
4. Bagaimanacarapendaftaranciptaan?
5. Apasajasanksi-sanksipelanggaranhakcipta?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PengertianHakCipta
Karya-karya cipta dibidang ilmu pengetahua, seni dan sastra pada dasarnya adalah karya
intelektualitas manusia yang dilahirkan sebagai perwujudan kualitas rasa, karsa dan ciptanya.
Karya-karya seperti itu pada akhirnya selain memiliki arti sebagai karya yang secara fisik
hadir di tengah-tengah manusia, juga hadir sebagai saranan pemenuhan kebutuhan batiniah
setiap orang. Dengan semakin banyak, semakin besar, dan semakin tinggi kualitas karya-
karya seseorang, pada akhirnya akan memberikan nilai terhadap harkat dan martabat manusia
yang melahirkannya dan kehidupan manusia pada umumnya.

Selain itu, karya cipta tidak sekedar lahir karena semata-mata hasrat, perasaan, naluri dan
untuk kepuasan batinpenciptanya sendiri. Karya tersebut sebenarnya juga dilahirkan karena
keinginan untuk mengabdikan kepada suatu nilai atau sesuatu yang dipujanya kepada
lingkunganmaupun kepada manusia di sekelilingnya.
Akhirnya dapat dikatakan bahwa hak cipta adalah hak khusus yang diberikan oleh pemerintah
kepada seseorang yang telah menciptakan sesuatu berdasarkan pemikirannya atau
keahliannya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Dengan berpedoman pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 yang kemudian telah
disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta, dapat
disebutkan bahwa yang menjadi obyek Hak Cipta adalah karya-karya cipta dibidang ilmu
pengetahun, seni dan sastra . Setelah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987, maka ada
penyempurnaan lagi dengan dikeluarkanya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002, pengertian
hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini
menunjukkan bahwa hak cipta itu hanya dapat dimiliki oleh si pencipta atau si penerima hak.
Hanya namanya yang disebut sebagai pemegang hak khususnya yang boleh menggunakan
hak cipta dan ia dilindungi dalam penggunaan haknya terhadap subjek lain yang menggangu
atau yang menggunakannya tidak dengan cara yang diperkenankan oleh aturan hukum.
Dalam Undang-undang Nomer 28 Tahun 2014 disebutkan bahwa Hak Cipta adalah hak
eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaanya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 40Undang-Undang Nomor 28Tahun 2014
tentangHakCiptatelahmemberikanbeberapakriteriamengenaihasilciptaan yang
diberikanperlindunganolehHakCiptasebagaiberikut :

1. DalamUndang-Undanginiciptaan yang dilindungiadalahciptaandalam


bidangilmupengetahuan, seni, dansastra, yang mencakup:
2
a.      Buku, pamflet, perwajahankaryatulis yang diterbitkan, dansemuahasilkaryatulis lain;
b.      Ceramah, kuliah, pidato, danciptaan lain yang sejenisdenganitu;
c.      Alatperaga yang dibuatuntukkepentinganpendidikandanilmupengetahuan;
d.      Lagudanataumusikdenganatautanpateks;
e.      Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, danpantomim;
f.       Karyasenirupadalamsegalabentuksepertilukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, senipahat,
patung, kolase.

2. Ciptaansebagaimanadimaksudpadaayat l
dilindungisebagaiciptaantersendiridengantidakmengurangiHakCiptaatasCiptaanasli.
3. Perlindungansebagaimanadimaksuddalamayat 1 danayat 2,
termasukperlindunganterhadapciptaan yang
tidakataubelumdilakukanPengumumantetapisudahdiwujudka n dalambentuknyata yang
memungkinkanPenggandaanCiptaantersebut.
SelanjutnyaUndang-UndangNomor 28 Tahun 2014
jugamenjelaskanpengertiandarijenisciptaan yang dilindungi.

Selain jenis ciptaan yang dapat dilindungi undang-undang, ada juga ciptaan yang tidak
dilindungi oleh undang-undang. Artinya, setiap orang boleh dan bebas mengumumkan atau
memperbanyak ciptaan tersebut untuk keperluan apa saja karena ciptaan tersebut bukan
merupakan ciptaan pribadi seseorang, melainkan ciptaan dalam kualitas sebagai seorang
pejabat yang diakui oleh negara. Ciptaan-ciptaan yang tidak dilindungi tersebut adalah:

1.      hasilkarya yang belumdiwujudkandalambentuknyata


2.      setiap ide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip, temuanatau data
walaupuntelahdiungkapkan, dinyatakan ,digambarkan , dijelaskan,
ataudigabungkandalamsebuahciptaan; dan
3.      alat, benda, atauproduk yang diciptakanhanyauntukmenyelesaikanmasalahteknisatau yang
bentuknyahanyaditujukanuntukkebutuhanfungsional

Hak cipta ini adalah suatu hak eksklusif atau khusus bagi si pencipta. Hak ini tidak
dimintakan kepada pemerintah, tetapi ketika seseorang mencipta harus diumumkan dan
namanya dicantumkan pada ciptaan itu. Hal tersebut menyebabkan pencipta mempunyai hak
eksklusif dengan sendirinya dan dilindungi oleh hukum. Sebab, ketika tidak diumumkan,
pencipta tidak mendapat hak eksklusif. Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan
kepada pemegang hak cipta adalah hak untuk:
1.        membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual salinan;
2.        mengimpor dan mengekspor ciptaan
3.        menciptakan karya turunan atau penciptaan (mengadaptasi ciptaan) derivatif
4.        menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum
5.        menjual atau mengalihkan hak eksklusif untuk orang atau orang lain.

Hak-hak yang tercakup dalam hak cipta:


1. Hak eksklusif dalam hal ini adalah bahwa hanya pemegang hak bebas untuk
menerapkan hak cipta, sementara orang atau pihak lain untuk melaksanakan hak cipta
dilarang tanpa persetujuan dari pemegang hak cipta. Selain hak eksklusif, dalam hak
cipta juga terdapat dua hak lain, yaitu.

3
2. Hak moral (moral right), yaitu hak dari seorang pencipta yang tidak dapat diambil
sedemikian rupa tanpa izin dari pemegang hak cipta. Artinya, hak untuk pemakaian,
untuk mengubah isi atau nama atau judul dari penciptaannya. Orang lain dilarang
untuk mengumumkan, memakai atau mengubah hasil ciptaan seseorang. Moral
right jelas dipegang oleh penciptanya dan tidak bisa dirampas pihak lain.

3.  Hak ekonomi (economic right), yaitu hak yang berkaitan dengan masalah yang
bersangkut-paut dengan keuangan dan penjualan hasil ciptanya. Disini pencipta dapat
melisensikannya kepada pihak lain dengan menerima royalti.

Ada dua macam hak cipta yang dapat diserahkan kepada pihak lain yang disebut dengan
lisensi dan assignment. Lisensi adalah suatu pemberian hak kepada orang lain oleh pemegang
hak untuk dapat melaksanakan haknya. Sedangkan assignment adalah penyerahan untuk
keseluruhannya, sehingga dapat mencetak, menjual, memfilmkan, dan sebagainya.
Penyerahan ini bisa kepada pemerintah atau kepada seseorang, tetapi moral right-nya tetap
dimiliki pencipta. Menurut Undang-Undang, hukum hak cipta memiliki tiga sifat, yaitu.
1.        Hak cipta dianggap sebagai benda yang bergerak dan inmaterial, yang dapat dialihkan
kepada pihak lain.
2.        Hak cipta harus dialihkan dengan suatu akta tertulis, baik akta notaris maupun akta
dibawah tangan.
3.        Hak cipta tidak dapat disita.
Menurut Wikipedia, hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9)
adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengatur penggunaan hasil
penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk
menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk
membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta
memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
Makahakciptadapatdisimpulkanmempunyaisifat-sifatsebagaiberikut:
1.Hak Ciptaadalahhakeksklusif
Dari definisihakciptadalamUndang-UndangNomor 28Tahun 2014
disebutkanbahwahakciptaadalahhakeksklusif;
diartikansebagaihakeksklusifkarenahakciptahanyadiberikankepadapenciptaataupemilik/
pemeganghak, dan orang lain tidakdapatmemanfaatkannyaataudilarang
menggunakannyakecualiatasizinpenciptaselakupemilikhak, atau orang
yang menerimahakdaripenciptatersebut (pemeganghak). Pemeganghakcipta yang
bukanpenciptainihanyamemilikisebagiandarihakeksklusif  tersebutyaituhanyaberupahakekon
ominyasaja.
2. HakCiptaberkaitandengankepentinganumum
Seperti yang telahdijelaskanbahwahakciptamerupakanhakeksklusif  yangistimewa,
tetapiadapembatasan-pembatasantertentu yang
bahwaHakCiptajugaharusmemperhatikankepentinganmasyarakatatauumum yang
jugaturutmemanfaatkanciptaanseseorang. Secaraumum, hakciptaatassuatuciptaantertentu
yang dinilaipenting demi
kepentinganumumdibatasipenggunaannyasehinggaterdapatkeseimbangan yang
serasiantarakepentinganindividudankepentinganmasyarakat(kepentinganumum).
Kepentingan-kepentinganumumtersebutantara lain: kepentinganpendidikan,
ilmupengetahuan, dankegiatanpenelitiandanpengembangan. Apabilanegaramemandangperlu,
makanegaradapatmewajibkanpemeganghakciptauntukmenerjemahkanataumemperbanyaknya
ataupemeganghakciptadapatmemberiizinkepadapihak lain untukmelakukannya.
3. HakCiptadapatberalihmaupundialihkan

4
Sepertihalnyabentuk-bentukbendabergeraklainnya,
hakciptajugadapatberalihmaupundialihkan, baiksebagianmaupundalamkeseluruhannya.
Pengalihandalamhakciptainidikenaldenganduamacamcara, yaitu:a.‘transfer’:
merupakanpengalihanhakcipta yang berupapelepasanhakkepadapihak/ orang lain,
misalnyakarenapewarisan, hibah, wasiat, perjanjiantertulis, dansebab-sebab lain yang
dibenarkanolehperaturanperundang-undangan.b.‘assignment’ :
merupakanpengalihanhakciptadarisuatupihakkepadapihak lain
berupapemberianizin/persetujuanuntukpemanfaatanhakciptadalamjangkawaktutertentu,misal
nyaperjanjianlisensi.
4. HakCiptadapatdibagiataudiperinci (divisibility)
Berdasarkanpraktik-praktikpelaksanaanhakciptadanjuganorma ‘Principle of
Specification’dalamhakcipta, makahakciptadibatasi o leh:

1. Waktu: misalnya lama produksisuatubarangsekiantahun,


2. Jumlah: misalnyajumlahproduksibarangsekian unit dalamsatutahun,
3. Geografis: contohnyasampulkasetbertuliskan “For Sale in Indonesia Only”   atau
slogan “Bandung Euy”.

2.2 BatasandalamHakCipta
Akhir-akhir ini banyak terjadi pelanggaran terhadap hak cipta yang dilakukan baik
oleh seseorang secara pribadi maupun oleh badan hukum.Namun, disisi lain ada kegiatan atau
perlakuan terhadap suatu ciptaan yang diperbolehkan, yaitu sebagai berikut.
1.        Pengutipan ciptaan pihak lain sampai sebanyak-banyaknya 10% dari kesatuan yang bulat
tiap ciptaan yang dikutip sebagai bahan untuk menguraikan masalah yang dikemukakan.
2.        Pengambilan ciptaan pihak lain seluruhnya maupun sebagian untuk keperluan pembelaan
di dalam atau di luar pengadilan.
3.        Pengambilan ciptaan pihak lain seluruhnya maupun sebagian untuk keperluan ceramah
yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan atau guna keperluan
pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran.
4.        Perbanyakan suatu ciptaan dalam bidang ilmu, seni dan sastra dalam huruf braile guan
keperluan para tuna netra, kecuali juka perbanyakan tersebut bersifat komersial.
5.        Perbanyakan suatu ciptaan secara terbatas dengan fotokopi atau proses yang serupa oleh
perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan dan pusat dokumentasi yang
nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya.
6.        Perubahan yang dilakukan atas karya arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan
pertimbangan pelaksanaan teknis.
7.        pembuatan salinan cadangan suatu program komputer atau komputer program oleh pemilik
program komputer atau komputer program yang dilakukan semata-mata untuk digunakan
sendiri.
Selain pembatasan tindakan terhadap hak cipta, maka tindakan terhadap pengumuman
suatu ciptaan melalui siaran radio atau televisi yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk
kepentingan nasional maupun yang dilakukan oleh pihak swasta dapat dilakukan tanpa perlu
izin terlebih dahulu dari pemegang hak cipta, dengan ketentuan kepada pemegang hak cipta
akan ganti rugi yang layak.

2.3 Masa Berlaku Hak Cipta


Sebagaimanadiketahuibahwasejakciptaandiwujudkanberakibatmunculnyahakciptaterh
adapciptaantersebut, iniberartisejaksaatituhakciptamulaiberlaku.

5
Penciptaresmimemilikihakuntukmenerbitkanciptaannya, menggandakanciptaannya,
mengumumkanciptaannya, danmelarangpihak lain
untukmelipatgandakandanataumenggunakansecarakomersialciptaannya.
Semuasesuatutentuadaawalnyadanadaakhirnya.
Demikianjugadenganhakciptatidakterlepasdari masa berlakunyaatauadabataswaktunya.
Masalahberlakunyahakciptatidaksamaantaraciptaan yang satudenganciptaan yang lain
karenadipengaruhiolehsifatciptaandarikelompokhakciptanya. Ada duamacamsifatciptaanyaitu
yang sifatnyaasli (original) dansifatnyaturunan
(derivatif).Masaberlakunyajugabergantungpadajenisciptaanatau “objek” hak
ciptanya, sertaapakahobjekituditerbitkanatautidakditerbitkan.
Hakciptaberlakudalamjangkawaktuterbatas, danlamanyaberbeda-
bedatiapnegara. Sebagaisuatuhak yang mempunyaifungsisosial, makahakciptamempunyai
masa berlakutertentu. Hal iniuntukmenghindarkanadanya
monopolisecaraberlebihandarisipencipta.
Di Indonesia berdasarkanUndang-UndangNomor 28Tahun 2014 tentangHakCipta,
jangkawaktuberlakunyasuatuhakciptaadalahsebagaiberikut:

2.4 Pendaftaran Ciptaan
Di Indonesia, pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi pencipta
atau pemegang hak cipta, dan timbulnya perlindungan suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu
ada atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Namun demikian, surat pendaftaran ciptaan
dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian
hari terhadap ciptaan.
Dengan kata lain, pendaftaran suatu ciptaan bukanlah untuk mendapatkan hak cipta.
Pendaftaran tidak lain dimaksudkan semata-mata hanya untuk memudahkan pembuktiannya
saja. Selain itu, prosedur pendaftaran hak cipta dalam Daftar Umum Hak Cipta tidak
mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti, maksud atau  bentuk dari ciptaan yang
didaftarkan hak ciptanya. Ditjen Hak Kekayaan Intelektual tidak bertanggung jawab terhadap
isi, maksud/ bentuk ciptaan yang di daftarkan hak ciptanya. Apabila ciptaan didaftarkan,
maka orang yang mendaftarkan dianggap sebagai penciptanya sampai dapat dibuktikan
sebaliknya di muka pengadilan negeri bahwa  pendaftar bukan penciptanya.
Pendaftaran hak cipta diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual (Ditjen HKI), yang kini berada di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Permohonan pendaftaran hak cipta diajukan dengan surat rangkap dua, ditulis
dalam bahasa Indonesia di atas kertas polio berganda. dalam surat permohonan itu tertera.
1.        Nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta.
2.        Nama, kewarganegaraan, dan alamat pemegang hak cipta.
3.        Nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa.
4.        Jenis dan judul ciptaan.
5.        Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali.
6.        Uraian ciptaan rangkap tiga.
Ditjen Hak Kekayaan Intelektual akan memberikan keputusan paling lama 9 bulan
terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan pendaftaran hak cipta secara lengkap.
Pencipta atau pemilik hak cipta dapat mendaftarkan langsung ciptaannya maupun melalui
kuasa dari pemegang hak cipta. Kuasa dari pemegang hak cipta yang dimaksud adalah
konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang terdaftar pada Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual.

6
Berdasarkan aturan di atas dapat disimpulkan bahwa cara pendaftaran hak cipta ke
Ditjen Hak Kekayaan Intelektual dapat dilakukan sendiri oleh pencipta (penulis buku), oleh
pemegang hak cipta (perusahaan penerbitan), atau oleh kuasa dari pemegang hak cipta yang
ditunjuk, yaitu konsultan hak kekayan intelektual yang terdaftar pada Ditjen Hak kekayaan
Intelektual. Saat ini banyak bermunculan konsultan hak kekayaan intelektual yang daftarnya
dapat ditanyakan melalui kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual atau melalui Kanwil
Departemen Hukum dan HAM di masing-masing ibu kota provinsi.
Konsultan hak kekayaan intelektual adalah orang yang memiliki keahlian di bidang
Hak Kekayaan Intelektual dan secara khusus memberikan jasa di bidang pengajuan dan
pengurusan permohonan pendaftaran di bidang HKI yang dikelola oleh Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual dan terdaftar sebagai konsultan Hak Kekayaan Intelektual di Ditjen Hak
Kekayaan Intelektual. Konsultan Hak Kekayaan Intelektual dalam menjalankan tugasnya
diberi hak untuk:

1. mewakili, mendampingi dan membantu kepentingan pihak pengguna jasa untuk


mengurus permohonan Hak kekayaan Intelektual kepada Ditjen Hak Kekayaan Intelektual
dengan disertai surat kuasa, dan
2. memperoleh imbalan atas jasa.
Di samping itu, konsultan Hak Kekayaan Intelektual juga memiliki kewajiban untuk:
1.      menaati peraturan Undang-undang Hak cipta dan ketentuan hukum lainnya
2.      melindungi kepentingan pengguna jasa dengan menjaga kerahasiaan informasi yang
berkaitan dengan permohonan pendaftaran hak cipta yang dikuasakan padanya
3.      memberikan pelayanan konsultasi dan sosialisasi hak cipta, termasuk tata cara permohonan
pengajuan Hak Kekayaan Intelektual.
Daftar umum ciptaan yang mencatat ciptaan-ciptaan terdaftar dikelola oleh Ditjen HKI
dan dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dikenai biaya.

2.5  Sanksi-sanksiHukumPelanggaranHakCipta
Pelaku pelanggaran digolongkan menjadi dua macam. Pertama, pelaku utama adalah
perseorangan maupun badan hukum yang dengan sengaja melanggar hak cipta atau
melanggar larangan undang-undang. Termasuk pelaku utama ini adalah penerbit, pembajak,
penjiplak, dan pencetak. Kedua, pelaku pembantu adalah pihak-pihak yang menyiarkan,
memamerkan atau menjual kepada umum setiap ciptaan yang diketahuinya melanggar hak
cipta atau melanggar larangan Undang- Undang Hak Cipta. Termasuk pelaku pembantu ini
adalah penyiar, penyelenggara pameran, penjual, dan pengedar yang menyewakan setiap
ciptaan hasil kejahatan/pelanggaran hak cipta atau larangan yang diatur oleh undang-undang.
Kedua golongan pelaku pelanggaran hak cipta diatas dapat diancam dengan sanksi
pidana. Pelanggaran dilakukan dengan sengaja untuk niat meraih keuntungan sebesar-
besarnya, baik secara pribadi, kelompok maupun badan usaha yang sangat merugikan bagi
kepentingan para pencipta. Berikut pelanggaran hak cipta beserta sanksi yang diberikan
berdasarkan Undang-Undang.
1)      Dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan, memperbanyak suatu ciptaan. Perbuatan
yang termasuk ke dalam pelanggaran ini antara lain melanggar larangan untuk
mengumumkan, memperbanyak atau memberi izin untuk itu setiap ciptaan yang bertentangan
dengan kebijaksanaan pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan negara, kesusilaan,
dan ketertiban umum.
Bagi yang tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan , sebagaimana
yang terkaitpadapasal 2 ayat (1) ataupasal 24 (1) dipidana dengan pidana penjara paling
singkat satu bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau pidana

7
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima
milyar rupiah).
2)      Dengan sengaja memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
barang-barang hasil pelanggaran hak cipta. Termasuk perbuatan pelanggaran ini antara lain
penjualan buku dan VCD bajakan.
Bagi yang sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
3)      Bentuk pelanggaran hak cipta yang ketiga adalah dengan sengaja dan tanpa hak
memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer.
Pelanggaran hak cipta ini melanggar pasal 73 ayat (1).
Bagi yang tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program
komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

8
BAB III

PENUTUP

3.1  Simpulan
Hak cipta adalah hak khusus yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang yang
telah menciptakan sesuatu berdasarkan pemikirannya atau keahliannya dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra.Karya cipta yang dilindungi hak cipta yaitu : karya tulis (buku,
pamflet), ceramah, kuliah, pidato, karya pertunjukan (musik, karawitan, drama, tari,
pewayangan, pantomin), karya siaran (radio, televisi dan film), karya rekaman video, ciptaan
tari (koreografi), ciptaan lagu atau musik, karya rekaman suara atau bunyi, seni rupa (seni
lukis, seni pahat, seni patung, dan seni kaligrafi), seni batik, arsitektur, peta, sinematografi,
fotografi, program komputer atau komputer program, terjemahan, tafsiran, saduran, da
penyusunan bunga rampai.
Karya cipta yang tidak dilindungi hak cipta yaitu : hasil rapat terbuka  Lembaga
Konstitusi, peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan dan penetapan hakim, pidato
kenegaraan dan pidato pejabat pemerintah, keputusan badan arbitrase, keputusan mahkamah
pelayaran, keputusan panitia penyelesaian perselisihan perburuhan, keputusan badan urusan
piutang negara, dan lain-lain.
Hak eksklusif yang diberikan kepada pemegang hak cipta adalah hak untuk : membuat
salinan dan menjual salinan, mengimpor dan mengekspor ciptaan, menciptakan karya
turunan, menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum, menjual atau mengalihkan
hak eksklusif untuk 4 orang lain.
Dalam hak cipta, terdapat tiga hak, yaitu: hak eksklusif, hak ekonomi dan hak
moral. Ada dua macam hak cipta yang bisa dialihkan kepada pihak lain, yaitu: lisensi
dan assigment. Pembatasan pada hak cipta biasanya diterapkan pada penggandaan atau
perlakuan terhadap hak cipta yang tidak bernilai ekonomi. Jadi penggandaan tersebut tidak
menguntungkan berupa ekonomi terhadap orang yang menggandakan.Masa berlaku pada hak
cipta biasanya selama 50 tahun setelah pencipta meninggal.
Karya cipta yang sudah diumumkan akan mendapat perlindungan hukum secara
otomatis, hasil pendaftaran hak cipta hanya sebagai bukti jika terjadi sengketa disuatu hari
nanti. Pendaftaran ditujukan kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan
menyerahkan permohonan pendaftaran hak cipta.
Sanksi terhadap pelanggaran hak cipta ditentukan sesuai bentuk pelanggarannya. Sanksi pada
pelanggaran hak cipta yaitu dengan pidana penjara paling singkat satu bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).

3.2  Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikanmengenaikasuspelanggaranhakciptaantara
lain:
1)      Pemerintahharusmemberikansosialisasikepadasemuamasyarakatuntukmenghargaihasilkary
aciptaseseorang.
2)       Pemerintahharusbertindaktegasuntukmenghukumpelaku yang
terlibatdalamkasuspelanggaranhakcipta di Indonesia.
3)       Pemerintahmengharuskansetiappenciptasuatukaryauntuksegeramendaftarkankaryaciptaann
ya, agar tidakterjadiplagiatismeataupembajakanterhadaphasilkaryanya.

9
4)      Pemerintahmempermudahpenciptasuatukaryauntukmendaftarkankaryaciptaannya,
melaluiprosedur-prosedur yang sederhanadantidakberbelit-belit.
5)      Setiapmasyarakatikutberpartisipasimenerapkanperaturanmengenaihakcipta yang berlaku.
6)      Setiapmasyarakat, khususnyakonsumenataupenggunasuatukarya,
harusnyamembelikaryacipta orang yang orisinil, bukanmembelibarang-
barangatauprodukbajakan.
7)       Setiapmasyarakat yang
melihatadanyatindakanberupapembajakanatauplagiatismeterhadapsuatukarya,
sebaiknyamelaporkepadaaparat yang berwajibuntuksegeramenanganikasustersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Makalah ini disusun oleh


Darul Alfan K.H bertugas bagian pengtur penyedia perangkat.
Abdullah Kamal Pembuat Daftar isi makalah
Fanda Teguh P
Ikbal H
Ali murtadlo
Penyedia materi

Makalah dibuat pada tanggal, Senin 21 September 2020


Sumber yang Kami dapat:
https://rifqilutfi.blogspot.com/2016/02/hak-cipta.html?m=1
www.google.com

11
12

Anda mungkin juga menyukai