Kelompok 2 :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kami pada mata
kuliah Hukum Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Hak Kekayaan Intelektual bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Lily Nasution SH., MH selaku
dosen mata kuliah Hukum Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
Bab 1(Pendahuluan)
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3.Tujuan....................................................................................................2
1.4.Manfaat..................................................................................................2
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Bab 2 (Pembahasan)
2.1. Pengertian..............................................................................................3
2.2.Dasar Hukum HaKI di Indonesia...........................................................3
2.3.Macam-macam HaKI.............................................................................4
........................................................................................................................
2.4.Fungsi dan Tujuan HaKI......................................................................12
2.5.Manfaat HaKI.......................................................................................14
2.6.Solusi dari masalah HaKI.....................................................................14
Bab 3 (Penutup)
1.Kesimpulan.............................................................................................18
2.Daftar Pustaka.........................................................................................19
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang
berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan
perlu dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan kratif yang telah diciptakan tidak
diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat
membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk
Tingkat internasional 0rganisasi yang mewadahi bidang H.K.I ( Hak
Kekayaan Intelektual ) adalah WIPO ( World Intellectual Property
Organization).
Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka
dirasakan perlunya perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan
Hukum tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang
lebih baik untuk tumbuh dan berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-
undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa
perubahan dan telah diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu
Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku
12 (dua belas) bulan sejak diundangkan. Tidak hanya karya cipta, invensi di
bidang teknologi ( hak paten ) dan kreasi tentang penggabungan antara unsure
bentuk,warna, garis( desain produk industry ) serta tanda yang digunakan
untuk kegiatan perdagangan dan jasa ( merek ) juga perlu diakui dan
dilindungi dibawah perlindungan hukum . Dengan kata lain Hak atas
kekayaan Intelektual ( HaKI) perlu didokumentasikan agar kemungkinan
dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau
dicegah.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian HAKI atau H.K.I
2. Untuk mengetahui macam-macam HAKI
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan tujuan HAKI
4. Dan untuk mengetahui manfaat serta solusi dalam penyelesaiaan masalah
dalam HaKI
1.4 Manfaat
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
dapat menambah pengetahuan keilmuan terutama di bidang hukum Bisnis dan
semoga keberadaan hukum ini dapat memberi masukan bagi semua pihak.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian HKI
Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau
olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk
manusia. Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan harta
kekayaan khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai objek
benda inteletual, yaitu benda yang tidak berwujud yang bersifat immaterial
maka pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya dap berbuat apa
saja sesuai dengan kehendaknya.
Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik
Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual
Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya].
Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk
pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793
mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang
dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku
dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak,
Kekayaan, dan Intelektual. Hak adalah pengertian tentang sesuatu hal yang
benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), Kekayaan
merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual.
Intelektual yang dimaksud dalam HAKI adalah kecerdasan, kemampuan
berpikir, berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir manusia atau the
creation of human mind.
2.2 Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement
Establishing the World Trade Organization (WTO)
Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the
World Intellectual Property Organization
Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne
Convention for the Protection of Literary and Artistic Works
Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO
Copyrights Treaty
c. Lama perlindungan
Beberapa alasan atau keuntungan penerapan Rahasia Dagang dibandingkan Paten
adalah karya intelektual tidak memenuhi persyaratan paten, masa
perlindungan yang tidak terbatas, proses perlindungan tidak serumit dan
semahal paten, lingkup dan perlindungan geografis lebih luas. Namun, tanpa
batas waktu ini mempunyai syarat yaitu sebagaimana tercantum dalam Pasal
3 yaitu bahwa rahasia dagang dilindungi bila informasi tersebut masih
bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya
melalui upaya semestinya.
B. Prosedur Perlindungan
Untuk mendapat perlindungan Rahasia Dagang tidak perlu diajukan pendaftaran
(berlangsung secara otomatis), karena undang-undang secara langsung
melindungi Rahasia Dagang tersebut apabila informasi tersebut bersifat
rahasia, bernilai ekonomis dan dijaga kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi
Rahasia Dagang yang diberikan. Lisensi Rahasia Dagang harus dicatatkan ke
Ditjen. HKI - DepkumHAM.
Arti Hak Kekayaan Intelektual Bagi Startup dan Usaha Kecil Menengah
Memulai bisnis dan menjalankannya tanpa memperhitungkan perlindungan
terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah sebuah kesalahan. Hal
tersebut dapat membuat karya ataupun kreasi para entrepreneur bersangkutan
dapat dicuri dengan mudah. Oleh karena itu, pada masa awal memulai
bisnisnya, mereka seharusnya sudah memberikan perlindungan HKI-nya,
sebab HKI sejatinya dapat menjadi aset berharga yang bisa menyelamatkan
perusahaan di masa-masa sulit.
HKI sejatinya adalah hak yang muncul dari hasil oleh pikir atau kreasi manusia
yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna
bagi manusia. Sederhananya, HKI ini dapat diartikan sebagai hak untuk
menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.
Dalam dunia bisnis, HKI bisa menjadi elemen penting karena dapat memberikan
keunggulan berkompetisi ketika bermain di pasar yang dibidik bagi
pemiliknya. Bahkan, tak menutup kemungkinan pula HKI ini dapat menjadi
pemicu untuk memunculkan berbagai inovasi baru bagi perusahaan yang pada
akhirnya dapat menguntungkan publik juga perusahaan itu sendiri.
Secara garis besar sesungguhnya HKI ini masih dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yakni Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri. Hak Cipta sendiri
biasanya diperuntukkan untuk melindungi karya di bidang seni, sastra, dan
ilmu pengetahuan. Di sisi lain Hak Kekayaan Industri, mencakup
perlindungan Paten, Merek, Desain Industri, Rahasia Dagang dan Desain tata
letak sirkuit terpadu.
Ketika memulai bisnis, salah satu elemen penting yang menjadi pertimbangan
seharusnya adalah memberikan perlindungan terhadap HKI yang terkait
dengan bisnis tersebut. Adalah sebuah langkah yang keliru jika perlindungan
HKI baru diurus ketika bisnis sudah mulai tumbuh besar. Dengan demikian,
aset-aset penting perusahaan menjadi tidak terlindungi dari pembajakan
pihak-pihak tak berwenang.
Oleh sebab itu, bagi mereka yang baru memulai, seperti Startup dan UKM,
perlindungan HKI di tahap awal bisnisnya seharusnya menjadi pertimbangan
awal, karena HKI tersebut dapat menjadi pedang sekaligus perisai mereka.
Perisai karena HKI akan melindungi dari serbuan kompetitor atau pemilik
modal besar juga pembajakan. Pedang karena HKI adalah hak monopoli yang
diakui dan tak melanggar ketentuan persaingan usaha dan bisa digunakan
untuk melarang pihak lain menggunakan HKI tersebut tanpa seijin
pemiliknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perlunya pemahaman terhadap perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual
(HKI), terutama yang terkait dengan hasil karya Desain. Sebagaimana
diketahui bahwa di era sekarang ini, industri kreatif tumbuh dimanamana
tidak terkecuali produk desain, yang sesungguhnya menuntut perlindungan
akan kepemilikan hasil karya secara formal. Pada titik inilah perlunya
pemahaman mengenai HKI sebagai antisipasi dari kemungkinan
penyalahgunaan atau pemanfaatan yang tidak berhak dari ide-ide kreatif yang
dihasilkan, meskipun hasil karya tersebut belum pada posisi yang bernilai saat
itu. Memasuki millennium baru, HKI menjadi isu penting dalam berbagai
forum, baik dalam forum nasional, regional maupun internasional. Hal ini
terkait dengan munculnya berbagai pelanggaran yang merugikan secara ide
maupun materi terhadap pemilik hak dan wewenang pencipta maupun
pemegang hak cipta. Jika dikaitkan dengan produk Desain, maka hal ini akan
jauh lebih rumit dan variatif karena konsep dan nilai karya desain tidak hanya
berfokus pada produk akhirnya, tetapi mulai dari perencanaan, proses, bahan,
ukuran, warna, produk bahkan kegunaannya menjadi bagian yang rentan
terhadap pencurian ide, sehingga secara konseptual, sesungguhnya sudah
berada pada tahap awal potensi penyalahgunaan. Karena itu, buku ini
diharapkan dapat memberikan dasar-dasar pemahaman akan HKI bagi upaya
melindungi ide dan karya kreatif khususnya di bidang desain. Buku ini jauh
dari sempurna dan senantiasa terbuka untuk mengadaptasi perkembangan
terkini dengan membuka diri dari kritik dan saran yang kondusif demi
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan desain.
3.2 SARAN
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, maupun
sumber daya manusianya, karena itulah banyak penemuan-penemuan yang
dilakukan oleh para ilmuwan yang berasal dari Indonesia, hal ini membuat
banyaknya penemuan dan karya tulis yang membuat kita bangga karena
semua itu dihasilkan oleh bangsa kita.Hal inilah yang menyebabkan
banyaknya pembajakan karya-karya itu, baik oleh bangsa Indonesia sendiri
maupun oleh pihak asing, sehingga hal ini membuat semua pihak geram atas
perbuatan para pembajak terhadap karya-karya itu.Karena itulah Pemerintah
Pusat seharusnya bertindak tegas pada masalah HKI ini, karena pentingnya
perlindungan HKI bagi pemiliknya sangat penting bagi kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan di Indonesia, dengan cara membuat rancangan
Undang-undang HKI yamg baru dan sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
https://glints.com/id/lowongan/perbedaan-hak-cipta-paten-dan-merek/
#.YXlpViUj-Ec
https://pendidikan.co.id/pengertian-hak-cipta/
https://fh.unair.ac.id/kekayaan-intelektual/seri-diskusi-pkki-copyright-101-
mengenali-hak-cipta-di-indonesia-melalui-undang-undang-nomor-28-tahun-2014/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/25/123247469/hak-cipta-
pengertian-fungsi-hukum-pendaftaran-dan-pelanggarannya
https://lifestyle.kontan.co.id/news/apa-yang-dimaksud-dengan-hak-cipta-inilah-
penjelasannya?page=all
https://www.harmony.co.id/blog/bagaimana-cara-mendapatkan-hak-paten-untuk-
bisnis-anda
https://pse.ugm.ac.id/389/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5d0e659bb32ac/jika-
terdapat-merek-terdaftar-dalam-foto-yang-digunakan/
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-32-2000-desain-tata-letak-sirkuit-terpadu
Masnun, M. A. (2020). MENGGAGAS PERLINDUNGAN HUKUM USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH ATAS HAK DESAIN INDUSTRI DI
INDONESIA. Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi, 11(2), 016-
024.
Simanjuntak, Y. N. (2006). Hak Desain Industri (Sebuah Realitas Hukum dan
Sosial). Srikandi.
https://www.google.com/search?channel=nrow5&client=firefox-b-
d&q=hki+umkm
https://www.google.co.id/amp/s/www.jogloabang.com/pustaka/uu-29-2000-
perlindungan-varietas-tanaman%3famp
https://dik.ipb.ac.id/pvt/
https://www.academia.edu/9636307/Makalah_Rahasia_Dagang
umkmhttps://www.jogloabang.com/pustaka/uu-32-2000-desain-tata-letak-sirkuit-
terpadu
file:///C:/Users/azizi/Downloads/ISI%20KOmplet-2_hal%20453.pdf