SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
diajukan oleh:
Muhammad Zainal Muttaqin
NIM. 06110106
Juli, 2010
1
2
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh :
Muhammad Zainal Muttaqin
06110106
Telah disetujui
Pada Tanggal 21Juli 2010
Oleh :
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
2
3
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Muhammad Zainal Muttaqin (06110106)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
31 Juli 2010 dengan nilai .......
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada tanggal 31 Juli 2010
Ketua Sidang
Drs. H. Muhammad Asrori M.Ag :_____________________________
NIP.1969 1020 200003 1001
Pembimbing,
Hj. Rahmawati Baharudin, MA. :_____________________________
NIP. 1920715 200112 2001
Penguji Utama
Imron Rossidy, M.Th., M.Ed :_____________________________
NIP. 1965 1112 200003 1001
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
3
4
MOTTO
4
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk beliau- beliau yang telah memberikan
ilmu kepada saya selama belajar dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi,
khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.
Guru- Guruku yang mengajar mulai dari buaian sampai sekarang yang
dengan ikhlas mengajar kami dengan penuh kesabaran dan memberikan
teladan yang baik bagi kami. serta Dosen-Dosen UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang terutama Dosen pembimbing Hj. Rahmawati Bahrudin,
M.Ag. yang telah meluangkan waktunya di tengah-tengah kesibukan beliau
untuk membimbing dalam penulisan skripsi ini
Bagi Seluruh pencari dan pecinta ilmu, yang tak pernah lelah dalam
belajar dan mengkaji. Semoga Allah mengangkat derajat kita dengan ilmu
yang kita miliki.
AMIN
5
6
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
Di
Malang
Pembimbing,
6
7
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
7
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau yang telah
membawa petunjuk kebenaran kepada seluruh umat manusia, yaitu agama islam.
karya ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan karya ilmiah ini
tidak lepas dari bantuan berbagi pihak yang telah membantu secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis inginmengucapkan terima kasih
yang tidak terhingga pada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan karya
baik berupa materi dan moril dengan penuh keikhlasan dan kasih
beliau berdua.
8
9
semua. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini tidak sempurna dan
punya bayak kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon maaf dan mengharapkan
kritikan membangun dari semua pihak sehingga karya ilmiah ini dapat lebih
sempurna.
Penulis
9
10
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR TABEL
Minggu ……………………………………………………. 82
10
11
DAFTAR ISI
11
12
12
13
13
14
ABSTRAK
Analisis SWOT adalah suatu proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oppotunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam
pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT. Apabila dalam perspektif
pendidikan analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam upaya
pengembangan mutu lembaga pendidikan, dengan menggunakan analisis SWOT
suatu lembaga pendidikan dapat mengkaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja lembaga pendidikan tersebut. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat
dibagi kedalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam
madrasah dan faktor eksternal yang berasal dari luar madrasah. Fakta yang ada di
lapangan menunjukkan bahwa MAN 3 Malang dalam melihat hal-hal yang
menjadi kondisi internal didasarkan kepada delapan standar nasional pendidikan,
sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga
yang berupa peluang dan ancaman. Dengan melakukan analisis SWOT MAN 3
Malang telah menunjukkan sksistensinya sebagai salah satu Madrasah Aliyah
terkemuka dan berprestasi di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya
prestasi akademik dan non akademik. Mencermati fenomena tersebut, maka fokus
penelitian ini diarahkan pada masalah bagaimanakah upaya pengembangan mutu
madrasah menggunakan analisis SWOT, dengan subfokus: (1) bagaimana upaya
pengembangan mutu madrasah menggunakan analisis SWOT yang dilakukan
MAN 3 Malang? (2) bagaimana proses follow up yang dilakukan MAN 3 Malang
dari hasil implementasi analisis SWOT dalam upaya pengembangan mutu
madrasah? subfokus tersebut ditujukan untuk 1. Mendeskripsikan upaya
pengembangan mutu madrasah menggunakan analisis SWOT yang dilakukan
MAN 3 Malang. 2. Mendeskripsikan proses follow up yang dilakukan oleh MAN
3 Malang dari hasil implementasi analisis SWOT dalam upaya pengembangan
mutu Madrasah.
14
15
penelitian, data ini diperoleh dari kepala madrasah, beserta para waka dan para
guru dan beberapa tenaga kependidikan yang ada, sedangkan data sekunder
berupa data yang diperoleh oleh penulis yang tidak berkaitan langsung dengan
focus penelitian tetapi hanya sebagai penguat dan pelengkap data primer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan mutu madrasah
MAN 3 Malang mengawali dengan melakukan evaluasi diri dengan menggunakan
analisis SWOT untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang kemudian digunakan sebagai dasardalam perumusan isu-isu strategis. Dalam
melakukan analisis SWOT MAN 3 Malang mengacu pada delapan standar
pendidikan.
Langka selanjutnya setelah melakukan evaluasi diri MAN 3 Malang mengadakan
proses follow up, hal tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti temuan-temuan
dari hasil analisis tersebut. Hasil dari proses follow up tersebut akan menjadi
suatu Rencana Kerja Madrasah yang hanya berlaku setahun sekali.
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
komponen bangsa. Oleh karena itu, Undang-undang Dasar 1945 pada pasal 31
tidaknya mempunyai empat latar belakang, yaitu: (1) Sebagai manifestasi dan
16
17
khususnya santri yang terpukau pada barat sebagai sistem pendidikan mereka.
yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil
akulturasi1.
sangat rendah. Akan tetapi tidak semua madrasah kondisi dan prestasinya
kurang baik. Ada madrasah yang performa dan prestasinya jauh lebih unggul
di banding sekolah umum pada umumnya. Hanya saja, jumlah madrasah yang
tergolong maju seperti itu masih sangat sedikit, sehingga menimbulkan kesan
stigmatik, jika menyebut madrasah, maka yang tergambar adalah sekolah yang
kurang maju.
1
Abdul Mujib dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Kencana, 2008), hlm 241.
17
18
sebanyak 72.650 buah, tetapi dari sekian ribu madrasah tersebut sebagian
mempunyai peran yang sama dengan lembaga pendidikan lain, yakni berusaha
susah terjangkau. Akan tetapi hal itu sebenarnya sederhana, apabila setiap
memahami hal itu maka akan diketahui arah kemana penjaminan mutu
2
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Bandung: PT
Refika Aditama, 2008), hlm 71-72.
18
19
kualitas dan kuantitas guru, kurikulum, dan sarana fisik dan fasilitasnya.
posisi madrasah berada dalam lingkaran setan, sebuah problem yang bersifat
dari NOL, akan tetapi selalu ada modalnya. Itulah sebabnya sebelum
yaitu penilaian terhadap keadaan awal dari hal yang akan dikembangkan.
dalam implementasinya.
3
Ibid., hlm 143.
19
20
madrasah dapat berjalan sesuai dengan kondisi yang terdapat di dalam suatu
berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi suatu
kinerjanya di masa yang akan datang. Dalam sistem pendidikan dasar dan
eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa
4
Quality Assurance, Pada Madrasah (Modul Pelatihan). Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009.
Hlm. 49-50.
20
21
Malang sebagai objek kajian. MAN 3 Malang adalah salah satu dari
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
21
22
D. MANFAAT PENELITIAN
Madrasah.
masalah dalam penelitian ini. Setidaknya ada dua alasan yang melatar
penelitian dengan hasil optimal yang ingin dicapai. Suatu penelitian bisa
dikatakan mencapai hasil yang optimal bila dapat mengupas masalah secara
sistematis, dan universal. Hal ini membutuhkan waktu yang sangat panjang
oleh karena itu harus ada pembatasan masalah untuk menghindari kekaburan
bahasan yang ingin dicapai dan mencapai hasil yang optimal dengan waktu
22
23
F. Penegasan Istilah
mengetahui arah serta tujuan pembahasan skripsi ini, maka berikut ini akan di
3. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa
diharapkan.7
4. Madrasah dari akar kata darasah (belajar), dan kata madrasah adalah “isim
agama Islam. Madrasah sebutan bagi sekolah agama Islam adalah tempat
proses belajar mengajar ajaran Islam secara formal yang mempunyai kelas
5
Lihat M. Dahlan. Y. Al-Barry, Kamus Induk Istilah Ilmiah, (Surabaya: Target Press, 2003), 793.
6
Ibid., 582.
7
Ibid., hlm. 470.
23
24
G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan.
8
Lihat A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir Arab Indonesia, (Surabaya: Puataka Progresif, 1997),
398.
9
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis (Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama., 2008) hlm 19.
24
25
Bab III : Pada bab ini merupakan Metode penelitian yang memuat
tahap penelitian.
Bab VI : Pada bab ini merupakan penutup dari penulisan skripsi atau
sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran dari
25
26
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(belajar),10 dan kata madrasah adalah “isim makan” yang mempunyai arti
sekolah agama Islam adalah tempat proses belajar mengajar ajaran Islam
secara formal yang mempunyai kelas dan kurikulum dalam bentuk klasikal.
menunjukkan bahwa tempat belajar tidak mesti di suatu tempat tertentu, tetapi
bisa dilaksanakan dimana saja, dirumah, surau, langgar, atau masjid. Tempat-
tertentu yang lengkap dengan segala sarana dan fasilitas yang menunjang
10
Lihat A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir Arab Indonesia, (Surabaya: Puataka Progresif, 1997),
398.
11
Ayumardi Azra dkk., Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), 105.
26
27
ilmu agama ke timur tengah, dan setelah mereka kembali ke Indonesia mereka
Menurut Husni Rahim yang dikutip oleh Nur Ahid mengatakan, bahwa
dikalangan umat Islam, tetapi beralas tumpuh pada dua faktor: a) pendidikan
madrasah yang memeiliki model dan organisasi yang lebih teratur dan
pola respons umat Islam yang lebih progresif, tidak semata-mata pasif
Islam berada dalam fase awal, yaitu melakukan eksperimentasi materi dan
12
Maksum, Madrasah, Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta: Logos, 1999), 82.
13
Nur Ahid, Problematika Madrasah Aliyah di Indonesia (Kediri: STAIN Kediri Press, 2009),
60.
27
28
adaptasi dengan sistem sekolah ala Belanda itu sendiri. Ada yang mengambil
utuh kurikulum Belanda, lalu menambahkan jam pelajaran agama, tetapi ada
Indonesia dan Madrasah mana yang pertama kali didirikan. Namun tim
yang didirikan oleh Abdullah Ahmad pada tahun 1909. Namun resminya
Adabiyah School, yang pada tahun 1915 namanya dirubah menjadi HIS
Adabiyah.15
Pemerintahan Jepang membuat relasi positif dengan kiai dan ustadz, yang
28
29
kurikulumnya.16
Setelah kekuasaan orde baru berjalan satu priode, pada tahun 1975,
sebagai sekolah
hak-haknya yang selam orde baru nasibnya termarjinalkan secara tak adil
(diskriminatif).
16
Ibid., 6.
29
30
madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas Islam dan kurikulum
bentuk mata pelajaran agama. Dimana kurikulum agama pada Madrasah lebih
banyak dibanding dengan pelajaran agama di sekolah umum. Oleh karena itu
dalam memberikan cirri khas Islam pada Madrasah, maka dilakukan pula
upaya memberikan nuansa Islam pada bidang studi umum MAFIKIBB 17.
Bidang studi MAFIKIBB berdasar kurikulum 1994, 2004, dan 2006 sangat
sukar bagi kebanyakan guru madrasah untuk mengajarkannya dan sulit bagi
siswa untuk memahaminya. Cirri khas lainnya, memberikan nuansa iptek pada
B. Mutu Pendidikan/Madrasah
bisnis, baik yang bersifat produksi maupun jasa, program mutu merupakan
17
MAFIKIBB adalah singkatan untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan
Bahasa Inggris. Bidang studi MAFIKIBB ini merupakan aspek pendidikan yang dominan dalam
peningkatan kemampuan nalar dan analisis siswa. Melalui bidang studi MAFAKIBB siswa akan
lebih mudah mengembangakn iptek.
30
31
oleh mutu sesuai dengan permintaan dan tuntutan pengguna. Permintaan dan
tuntutan pengguna terhadap produk dan jasa layanan terus berubah dan
berkembang. Sejalan dengan hal itu, mutu produk dan jasa layanan yang
diberikan harus selalu ditingkatkan. Dewasa ini, mutu bukan hanya menjadi
masalah dan kepedulian dalam bidang bisnis, melainkan juga dalam bidang-
dan lain sebagainya. Input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan
diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi
18
Nana Syaodih Sukmadinata. Dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah menengah: Konsep,
Prinsip, dan Instrumen (Bandung: Refika Aditama, 2006), Hlm. 8.
19
Artikel Pendidikan, Konsep Dasar MPMBS, http: www.dikdasmen.depdiknas.go.id, hlm. 3.
31
32
rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi
disebut input, sedang sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam
serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan, dsb)
pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati,
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang lebih penting lagi peserta
dirinya).22
20
Ibid, hlm. 3.
21
Ibid, hlm. 3.
22
Ibid, hlm. 4.
32
33
Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dijelaskan bahwa
(1) prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum, EBTA, EBTANAS, karya
pengawasan.23
23
Ibid, hlm. 4.
24
Nana Syaodih Sukmadinata, dkk, op.cit., hlm.9-11.
33
34
dan kepercayaan lama harus dirubah. Sekolah harus belajar bekerja sama
4. Uang bukan kunci utama dalam usaha peningkatan mutu. Mutu pendidikan
team work, kerja sama, akuntabilitas, dan rekognisi. Uang tidak menjadi
perubahan. Jika semua guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen
34
35
program singkat.
35
36
sebagaimana berikut:25
prinsip mutu.
d. Menilai bisnis sekolah dengan cara baru, nilailah bisnis sekolah dengan
f. Belajar sepanjang hayat, mutu diawali dan diakhiri dengan latihan. Bila
kerja mereka.
25
Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu, Prinsip-prinsip dan Tata langkah penerapan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 85-89.
36
37
Visi dan misi harus diketahui dan didukung oleh para guru, orang tua dan
komunitas.
k. Perbaikan proses, tidak ada proses yang pernah sempurna, karena itu
guru atau administator untuk memiliki rasa bangga pada hasil karyannya.
37
38
siswa, guru dan komunitas. Proses diawali dengan mengembangkan visi dan
misi mutu untuk wilayah dan setiap sekolah serta departemen dalam wilayah
tersebut.26
dan sebagai pemasok sekaligus. Secara khusus kostumer sekolah adalah siswa
dan keluarganya, merekalah yang akan memetik manfaat dari hasil proses
kostumer sekolah itu ada dua, yaitu internal meliputi orang tua, siswa, guru,
administrator, staff dan dewan sekolah yang berada dalam sistem pendidikan.
menuju kearah transformasi mutu. Mutu bukan hanya tanggung jawab semua
pihak.
26
Ibid, hlm. 10.
38
39
Secara tradisional ukuran mutu atas keluarga sekolah adalah prestasi siswa ,
dan ukuran dasarnya adalah ujian. Bilamana hasil ujian bertambah baik, maka
pada konsep bahwa setiap proses dapat diperbaiki dan tidak ada proses yang
perbaikilah, karena bila tidak dilakukan anda maka orang lain yang akan
27
Ibid., hlm. 11-14.
39
40
belum lama dikenal oleh para pelaksana di tingkat sekolah atau madrasah,
tidak seperti di dunia industri maupun bisnis yang sudah mengenal istilah ISO
lebih dari satu dasawarsa yang lalu. Ada istilah bahasa Inggris yang
berdekatan dan juga yang terkait dengan istilah penjaminan mutu tersebut
jalannya sesuatu, agar tidak melaju sekehendak hati atau melaju terus tanpa
ada yang mengatur jalannya, dalam hal ini arah menuju pencapaian tujuan
pengontrolan mutu pendidikan, agar yang sudah tinggi tidak kembali merosot,
28
Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, op. cit., Quality Assurance, Pada Madrasah (Modul
Pelatihan). Hlm. 9-13.
40
41
dan yang belum tinggi di kontrol agar menjadi tinggi, menuju pencapaian
Ditilik dari paduan unsur istilahnya, total quality assurance sama dengan
istilah yang telah dibahas diatas, hanya ditambah dengan kata ”total”. Maksud
secara menyeluruh, holistik, total, yaitu bagi seluruh komponen secara umum
sesuatu. Semua jenis usaha baru dapat diketahui hasilnya apabila dilakukan
41
42
baiknya. Berikut ini beberapa langkah awal yang perlu dilakukan dalam upaya
1. Manajemen Madrasah.
darah dan raga. Manajemen menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan
29
Rohiat, Manajemen Sekolah (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm 14.
42
43
sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
harus benar-benar dipahami oleh para kepala sekolah. Sepak terjang manajer
dalam mengelola sumber daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada
sumber daya organisasi lainya agar dapat mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan.31
non manusia, sehingga tujuan organisasi, lembaga atau sekolah dapat tercapai
adalah:
tujuan.32
30
Ibid., hlm 14.
31
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam (Yogyakarta: Teras, 2009) hlm 11.
32
Nanang fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) hlm
73.
43
44
pembagian tugas, hak dan tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan
bersama.33
yang menunjukkan hubungan antar komponen yang satu dengan yang lain,
pelapornya.34
33
Sulistyorini, op.cit., hlm. 251-252.
34
Nanang fatah, op.cit., hlm. 73.
44
45
a. Manajemen pendidikan.
efisien.
berikutnya.
45
46
yaitu Curir yang artinya pelari dan Curere yang berarti tempat
ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari garis start sampai garis
kurikulum.35
1) Prinsip relevansi.
35
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan kurikulum, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm 150-151.
46
47
perkembangan masyarakat.
penilaian.
atau berhenti-henti.
utama.
47
48
dengan istilah kerja sama: antar guru-guru dan karyawan madrasah, orang tua
36
Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah/Madrasah (Malang, UIN-
Malang Press, 2008) 227.
48
49
karena pendidikan, dan pendidikan yang maju hanya akan di temukan dalam
organisasi. Untuk itulah bagi setiap organisasi perlu meningkatkan kerja sama
dengan harapan.
berkesinambungan.
37
Muhammad Noor Syam, Filsafat Pendidikan Pancasila (Jakarta: PT. Rosdakarya 1986), hlm
199.
49
50
percaya diri. Definisi kesejahteraan dapat diartikan secara luas, baik, dalam
senaginya.
madrasah.
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan
pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah dan jalan
menuju sekolah.
50
51
kondisi yang menyenangkan baik nagi guru maupun murid untuk berada di
pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-
belajar.
memerlukan biaya yang cukup mahal. Dengan demikian selain karena dilihat
masyarakat luas sebagai suatu mata rantai kesatuan sistem yang integratif.
51
52
dicapai saja, akan tetapi harus mencakup segala aspek yang perlu meskipun
sejumlah hambatan.
52
53
proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu
kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
masalah.
bebas abad 21, yang satu sama lain saling tergantung. Penggunaan analisis
SWOT ini sebenarnya telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu dari
38
Lihat, M. Dahlan. Y. Al-Barry, Kamus Induk Istilah ilmiah hlm 38.
39
Freddy Rangkuti, op.cit., hlm. 19.
53
54
”apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat
tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera di ambil
kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan adalah antara lain kompetensi
40
Ibid., hlm x.
54
55
yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan
pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang
yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah
kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasaran yang
pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau
diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan
55
56
bisnis.” Jika tidak diatasi ancaman akan menjadi ”ganjalan” bagi satuan bisnis
a. Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis.
d. Menugatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku yang
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
44
Ibid., hlm 173-174.
56
57
BERBAGAI
PELUANG
3. Mendukung strategi 1. Mendukung
Turn-around Strategi agresif
KELEMAHA KEKUATA
N N
4. Mendukung Strategi
INTERNAL 2. Mendukung strategi
EKSTERNA
defensif diversifikasi
L
BERBAGAI
ANCAMAN
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
45
Freddy Rangkuti., opcit., hlm 19.
57
58
lebih baik.
internal.
pengumpulan data. Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan
menjadi dua, yaitu data eksternal dan internal. Data eksternal dapat diperoleh
58
59
a. Strategi SO
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
c. Strategi WO
46
Ibid., hlm 31.
59
60
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Jika para
tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif
60
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
melalui penelitian.
observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada
sebagai berikut:
47
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Rineka
Cipta, 1996), hlm. 4.
61
62
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Menurut mereka, pendekatan ini, diarahkan pada latar dan individu tersebut
secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu
fenomena secara rinci dan tuntas, serta untuk mengungkapkan gejala secara
48
Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatf: Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 4.
49
Ibid., hlm. 11.
62
63
a. Kehadiran Peneliti
orang lain merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini, sebagaimana
b. Sumber Data
Lofland, yang dikutip oleh Moeleong, sumber data utama dalam penelitian
50
Lexy J. Moeleong, op.cit., hlm. 168.
51
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 107.
63
64
Sumber Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
Dalam penelitian ini, sumber data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah:
hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 3 Malang, beserta Waka para
Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
Sumber data sekunder yang diperoleh peneliti adalah data yang diperoleh
berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan, seperti orang tua siswa
52
Lexy, J, Moeleong, op.cit., hlm. 157.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm.
253.
54
Ibid., hlm. 253.
64
65
adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan panca indra yang
2. Metode Wawancara
55
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 204.
56
Lexy J. Moeleong, op.cit., hlm. 186.
65
66
MAN 3 Malang, beserta para waka MAN 3 Malang dan sebagian orang
tua siswa.
3. Metode Dokumentasi.
begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap,
data yang ada di kantor MAN 3 Malang baik berupa tulisan, papan nama,
57
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 206.
66
67
kembali data-data yang didapat, apakah data tersebut sudah cukup baik
memberikan analisis.
kategori dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor,
analisa data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data
dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu.58
sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif (non statistik), yaitu penelitian
58
Lexy J. Moeleong, op.cit., hlm. 280.
67
68
sifat-sifat analisa datanya, yaitu riset deskriptif yang bersifat ekploratif dan
dan tujuan peneliti itu sendiri yaitu untuk mengetahui bagaimana upaya
59
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: PT Bima Karya,
1987), hlm. 195.
60
Freddy Rangkuti., op cit., hlm, 31-32.
68
69
weaknesses.
threaths.
menghindari ancaman.
69
70
atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-
70
71
dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi
dipelajari oleh satu atau beberapa anggota yang terlibat, dan mereka
diminta pendapatnya.
61
Lexy J. Moeleong, op.cit., hlm. 326-338.
71
72
h. Tahap-tahap Penelitian
SWOT.
memperoleh data.
yang bersangkutan.
72
73
diperoleh.
73
74
BAB IV
satu dari lima madrasah model di Jawa Timur, dan juga merupakan salah satu
MAN 3 Malang, bermula dari suatu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk
negeri. Hal ini berdasarkan surat keputusan bersama menteri Pendidikan dan
1142/BH.A tentang penyediaan guru agama secara kilat dan cepat, sehingga
ditetapkan rencana pendidikan guru agama Islam jangka pendek dan jangka
panjang.
mulai didirikan Sekolah Guru Hakim Islam (SGHI) dan Sekolah Guru Agama
Agustus 1951 no. 7 SGAI diubah menjadi Pendidikan Guru Agama (PGA 5
tahun) yang siswanya berasal dari lulusan sekolah rendah atau Madrasah
rendah.
1953 No. 35, lama belajar di PGA ditambah 1 tahun, sehingga menjadi 6
tahun, dan diubah menjadi dua bagian, yaitu, Pertama: Pendidikan Guru
74
75
Agama Pertama (PGAP), lama belajarnya 4 tahun (kelas 1 s/d kelas 4) dan
Kedua: Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA), lama belajarnya 2 tahun (kelas
5 dan kelas 6). Selanjutnya, pada tahun ajaran 1958/1959 PGAP dan PGAA
Agama tanggal 16 Maret 1978 No. 16, PGAN 6 tahun di pecah lagi menjadi
Keputusan Menteri Agama no. 42 tanggal 1 Juli 1992 PGAN Malang beralih
(MAK) sampai sekarang. PGAN Malang telah mencapai kejayaan, hal ini
75
76
a. PGAA Malang dimulai tahun ajaran baru pada tanggal 1 (satu) Agustus
sedang PGAA II Malang adalah asal dari PGAA Surabaya yang pada
PGAP pada taktu itu (tahun 1956) dipimpin oleh kepala sekolah Bapak
Soerat Wirjodihardjo.
c. Gedung pertama PGAP dan PGAA 1 Malang adalah dijalan Bromo No.
1 pagi hari untuk PGAA 1 tahun dan sore hari PGAP 4 tahun.
gedung yang baru (Jl. Bandung No. 7 Malang) segera ditempati, begitu
pula pada PGAP 4 tahun ikut pindah dijalan Bandung No, 7 Malang.
g. Pada tahun 1958/1959 PGAA I dan PGAP 4 tahun dilebur menjadi satu
yaitu PGA Negeri 6 tahun Malang kelas I s/d VI, dengan kepala sekolah
76
77
h. Pada tahun 1961 s/d 1965 kepala sekolah dijabat Bapak R. Soemarsono
dan tahun 1966 s/d 1978 kepala sekolah Bapak Drs. Imam Effendi, tahun
1979 s/d 1987 kepala sekolah Bapak Sakat, tahun 1988 s/d 1990 kepala
sekolah Bapak H. Sanusi, tahun 1990 s/d akhir 1991 kepala sekolah Drs.
Aliyah Negeri (MAN) Malang III dengan kepala sekolah Drs Untung
Saleh.
j. Dan pada tanggal 16 Juni 1993 dengan surat keputusan direktorat jendral
Khusus.
k. Pada tanggal 30 September 1993 kepala sekolah dijabat oleh Bapak Drs.
m. Pada tanggal 1 Juni 1998 Kepala sekolah MAN 3 Malang dijabat Oleh
2000.
77
78
o. Dan pada tanggal 02 Mei 2005 kepala sekolah MAN 3 Malang dijabat
biasa disebut dengan “MAN 3 Malang” terletak di Jl. Bandung no: 7 Malang.
untuk siap bersaing dengan peserta didik dari sekolah lain dalam hal
Jl. Bandung dan Jl.Veteran. Secara rinci dapat diketahui bahwa MAN 3
62
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
78
79
bernama IKIP Malang terpisah dengan Jl. Bogor disebelah seberang jalan.
Dari depan seberang jalan MAN 3 Malang atau sebelah utara terdapat
beberapa kampus unit pendidikan, yaitu SOB, Wearnes, dan Technos. Tepat
sebelah timur dari MAN 3 Malang berjajar sederet sekolahan secara berurutan,
dan MIN Malang I. Pada bagian depan lingkungan sekolahan terlindungi oleh
pagar besi dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter dan dibalik pagar
tersebut tertata taman mungil. Diantara sebelah kiri dan kanan dari pagar
tersebut terdapat dua gapuro sebagai pintu masuk dan keluar. Ukuran dari
gapuro itu kurang lebih 1 x 4 meter, dua buah persegi sebagai tugu dengan
bentuk limas sebagai atap gapuro tersebut. Pada gapuro sebelah kanan terdapat
ini dikelilingi oleh tanaman kecil dengan variasi tanaman. Apabila kita masuk
kantor dengan melewati pintu utama, akan terlihat beberapa kursi sofa warna
coklat tua tersandar di dinding yang menghadap ke barat. Kursi ini sebagai
ruang tunggu, biasanya digunakan oleh tamu atau wali siswa jika ada
kepentingan dengan guru atau kepala sekolah. Sebuah strategi yang menarik
untuk memperlihatkan hasil prestasi anak didik dan hasil prestasi sekolah,
79
80
didalam lemari etalase dengan ukuran kurang lebih 1,5 x 2 x 0,5 meter di
bagian lantai bawah terbagi menjadi 4 lokal ruangan bagian depan sebelah
timur merupakan ruang Kepala Madrasah. Pada ruangan ini terdapat tembusan
pintu yang menghubungkan bagian ruangan TU. Tepat didepan ruang kepala
madrasah atau ruang WAKA, baik waka kurikulum ataupun waka kesiswaan,
waka sarana dan prasarana, waka humas yang berada dalam satu ruangan kerja
tersebut. Berhadapan dengan pintu masuk ruang TU, merupakan ruang BP3.
Pada bagian barat ruangan ini terdapat jendela khusus yang biasa dilakukan
untuk keperluan administrasi siswa. Ruangan ini juga terdapat sebuah tangga
beton yang menghubungkan pada lantai dua. Dimana lantai tersebut sebagai
barat.
Para staf pengajar atau guru ditempatkan didalam satu ruangan khusus.
Ruangan ini terletak disebelah selatan dari gedung utama atau kantor. Dimana
bagian ruangan guru tertata bangku bangku dan kursi secara bersap yang
penataannya untuk guru putri disebelah timur menghadap kebarat dan guru
putra sebelah barat menghadap ke timur dengan ruas jalan pintu keluar masuk
baik dari arah kantor maupun dari ruangan aula sebagai pemisahnya.Ruang
80
81
aula ini tepat sebelah selatan dari ruang guru dengan beberapa pintu utama
Dari pintu keluar masuk siswa atau dengan melalui jalan sebelah barat
kantor, akan terlihat halaman luas yang tertata rapi dengan aksesoris taman
dan bunga yang indah. Halaman yang luas ini selain berdampingan dengan
dengan lapangan olah raga dikelilingi berbagai bangunan untuk ruang belajar
siswa. Siswa baik kelas I, II, III yang diberikan fasilitas belajar yang bersih
dan rapi. Pada ruangan siswa kelas I, dan II terletak disebelah selatan aula
dengan formasi leter ”L”, dimana kelas I di lantai atas dan lantai dasar
digunakan ruang belajar kelas II. Dan ruang belajar kelas III ditempatkan pada
bangunan yang terletak didepan sebelah barat kantor. Dengan posisi bangunan
seperti huruf “L” ini memiliki dua lantai, dimana lantai bawah yang terbagi
tujuh ruangan ini sebagai ruang kelas III. Untuk menunjang kegiatan proses
(PSBB), maka tempat PSBB terletak sebelah barat ruang belajar kelas III.
PSBB tersebut mempunyai banguanan dua lantai, dimana lantai dua sebagai
yang memiliki dua lantaio dan beberapa kamar. Dimana tempat peristirahatan
81
82
sederhana terletak disebelah utara PSBB dan sebelah barat ruang belajar kelas
III.
Malang memiliki asrama siswa. Hal ini terlihat dari beberapa local bangunan
depan sebelah timur yang menghadap keutara. Disebelah timur dari masjid
terdapat sebuah rumah berupa rumah dinas. Jadi secara keseluruhan MAN 3
Malang telah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk proses belajar
82
83
mengembangkan tugas sebagai khalifah fil ardli yang dapat menjadi rahmatal
lil alamin.
daya manusia yang handal, harapan masyarakat yang professional serta posisi
Islam, sekolah bermutu dan berkualitas yang bisa dibanggakan seperti MIN
Islam.
Nilai Keunggulan :
63
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
83
84
berikut :
b. Kebenaran.
c. Kebaikan.
d. Kecerdasan.
e. Kebersamaan
f. Keindahan.
Misi:
semangat keunggulan.
penjaminan mutu.
harmonis.
madrasah.
84
85
pendidikan.
berakhlaq karimah.
mutu.
dan harmonis.
(school ownership).
menunjukkan hubungan antar komponen yang satu dengan yang lain, sehingga
85
86
1. Keunggulan Kurikulum
Pendidikan Nasional).
(IMO, ICHO, IBO, IPHO, dan ICTO) dan Program kelas regular.
86
87
TimurTengah.
madrasah sebagai lembaga nomor dua yang tidak mampu bersaing dan
sekolah umum dan banyak kegiatan baik dalam lingkup kota, provinsi,
f) Full day School. Dengan dimulainya jam sekolah dari pagi sampai
sore hari, sekolah lebih leluasa mengatur jam pelajaran yang mana
dengan data dokumentasi yang penulis peroleh. Secara lebih jelasnya penulis
87
88
terbagi menjadi 9 kelas yang terletak disebelah selatan aula. Pada bangunan
ini terdapat dua lantai, dimana pada bagian atas (lantai dua) sebelah ruang
kelas II yang terbagi 9 ruang. Kelas III ditempatkan pada bangunan sebelah
timur kantor dengan dua lantai. Pada bagian lantai dasar terdapat 9 ruang
dengan urutan sebagai berikut: kelas III. IPA , III IPA , ruang laboratorium.
Bahasa, kelas III IPS , IPS , III bahasa. Sedang pada bagian lantai dua terjadi
Hous.
rumah dinas. Bangunan ini terletak disebelah timur dari bangunan kelas
diareal tanah seluas 402 M2 dengan lantai. Dimana pada bagian atas
88
89
lepas dari beberapa faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana yang
sarana dan prasarana secara efektif dan efisien. Berkaitan hal tersebut, maka
TABEL I
TENTANG JUMLAH RUANGAN MAN 3 MALANG
TAHUN AJARAN 2010-201164
No Nama Ruangan Jumlah Ruangan
1 Ruang Kelas 26 Unit
2 Ruang BP/BK 1 Unit
3 Ruang Kepala Sekolah 1 Unit
4 Ruang Tata Usaha 1 Unit
5 Ruang Waka Sekolah Dan Dewan Guru 1 Unit
6 Ruang Keterampilan Serba Guna 2 Unit
7 Ruang Perpustakaan 1 Unit
8 Ruang Multimedia 1 Unit
9 Ruang Laboratorium Biologi 1 Unit
10 Ruang Laboratorium Kimia 1 Unit
11 Ruang Laboratorium Fisika 1 Unit
12 Bahasa Laboratorium Bahasa 2 Unit
13 Masjid 1 Unit
14 Ruang Osis 1 Unit
15 Kamar Mandi Untuk Guru Dan Karyawan 4 Unit
16 Kamar Mandi Siswa 7 Unit
17 Koperasi Sekolah 1 Unit
18 Ruang Usaha Kesehatan Siswa 1 Unit
19 Ruang Gamelan 1 Unit
20 Ruang Aula 1 Unit
21 Rumah Dinas 11 Unit
22 Rumah Penjaga Sekolah 1 Unit
23 Pos 1 Unit
24 Asrama Siswa 6 Unit
25 Asrama PSBB 1 Unit
64
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
89
90
Dilihat dari data diatas akan lebih mendukung apabila untuk ruang
administrasi perlu dilengkapi dengan satu ruang data khusus, untuk UKS
perlu poliklinik gigi dan umum, untuk ruang TU perlu perluasan dua kali
dari keadaan sekarang, untuk ruang kelas perlu mengikuti rasio guru murid
1:10, untuk lab perlu tambahan sesuai dengan kebutuhan lapangan, untuk
b. Perlengkapan Sekolah
TABEL II
PERLENGKAPAN SEKOLAH MAN 3 MALANG
TAHUN AJARAN 2010/201165
No Perlengkapan Sekolah Jumlah Perlengkapan
1 Komputer 168 Buah
2 Mesin Ketik 5 Buah
3 CCTV 33 Buah
4 Stensil 1 Buah
5 Laptop 2 Buah
6 Mesin laminating 1 Buah
7 Brangkas 3 Buah
8 Printer 17 Buah
9 LCD 22 Buah
10 Televisi 62 Buah
11 Mesin Foto Copy 2 Buah
12 Filling cabinet 12 Buah
13 Lemari 120 Buah
14 Numerator 1 Buah
15 Meja kerja kayu 1,028 Buah
16 Kursi kayu 1,336 Buah
17 Overhead projector 860 Buah
18 Buku teks siswa 14580 eksamplar
19 Buku Pegangan guru 2469 eksamplar
65
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
90
91
jumlah mesin hitung masih kurang memenuhi kebutuhan siswa maka perlu
ditambah, disamping itu pula untuk buku teks perlu penambahan buku
perlengkapan yang lain sudah cukup memadahi dan hal ini bisa dijadikan
Malang.
c. Layanan Perpuastakaan
Peningkatan mutu layanan informasi melalui perpustakaan,
1. Layanan Referensi
91
92
bisa membawa pulang atau sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi
3. Layanan Internet
TABEL III
JUMLAH BUKU
TAHUN AJARAN 2010/201166
Buku
Pegangan
Teks Siswa Penunjang
Guru
No. Mata Pelajaran
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
66
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
92
93
batas sebelah utara dengan jalan bandung sebelah barat selatan Jl. Bogor
dan sebelah timur berbatasan dengan MTsN I Malang. Dalam areal tanah
ruang kepala madrasah, ruang waka, ruang TU, ruang BP3 pada lantai
pertama dan untuk lantai dua digunakan sebagai ruang kesenian dan lab.
selatan ruang guru. Pada bagian depan sebelah barat terletak sebuah
murid dengan 6 lokal dimana bangunan ini berdiri diatas areal tanah seluas
1.468 M2. Dan juga terdapat rumah peristerahatan (PSBB). Dengan dua
lantai pada areal tanah seluas 402 m disebelah selatan masjid. Dari sisa
93
94
Kopsis, Kantin.67
e. Fasilitas Tempat
3) Bak pasir untuk pelaksanaan olah raga lompat jauh dan lompat tinggi.
4) Net untuk tenes lapangan, bola volley, bulu tangkis, sepak takraw,
tenes meja, lempar lembing, tolak peluru, raket, bola bet, tenes meja
dan lain-lain.
Fasilitas olah raga MAN 3 Malang sudah lebih dari cukup, karena
setiap kegiatan olah raga di tunjang dengan fasilitas yang memadai, dan
Malang.
hanya pada saat ada praktikum saja yang mana fungsi dari laboratorium
adalah sebagai tali sambung dari teori yang dipelajari dan kemudian
67
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
94
95
TABEL IV
RATA-RATA PENGGUNAAN LABORATORIUM TIAP MINGGU
TAHUN AJARAN 2010/201168
Rata-rata
Biologi Kimia Fisika Bahasa Komputer
penggunaan
Laboratorium
12 Jam 12 Jam 4 Jam 18 Jam 56 Jam
tiap minggu
optimal.
d) Media pendidikan: OHP, slide, audio, visual, (VCD player, TV, radio,
tape).
secara cuma-cuma.
didik.
68
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
95
96
karena itu, maka guru MAN 3 Malang mengajar sesuai dengan kompetensi
atau bidangnya, sehingga dalam proses belajar mengajar harapan bahwa siswa
akan mendapat suatu yang menjadi tujuannya akan tercapai. Dan sudah
selayaknya guru memikirkan potensi lebih tinggi dari pada siswanya dalam
segala hal.
tinggi
masalah
96
97
bagian yaitu guru dan pegawai tidak tetap. Untuk guru dan pegawai tetap,
dengan guru dan pergawai tidak tetap. Untuk guru dan pegawai tetap, dengan
guru dan pegawai tidak tetap. Untuk guru dan pegawai tetap berjumlah 48
orang, sedangkan jumlah guru dan pegawai tidak tetap sebanyak 39 orang.
Dari jumlah guru dan pegawai baik tetap maupun tidak tetap, untuk tenaga
pendidikan (guru) sebanyak 69 orang dan 18 orang sebagai pegawai, baik TU,
telah mengikuti Cooperatif study, Short Course dan studi diluar negeri antara
Dengan mengikuti studi komperatif di luar negeri maka tidak diragukan lagi
bahwa dalam hal kuantitas dan kualitas sumber daya manusia terutama kepala
dalam instansi.
Setiap guru akan mendapatkan 24 jam pelajaran setiap pekannya, jika ternyata
jam pelajaran dalam mengajarnya lebih dari 24 jam setiap pekannya, maka
guru tersebut berhak mendapatkan honor. Hal ini merupakan kebijakan yang
arif dan bijaksana dari kepala sekolah di MAN 3 Malang terhadap tenaga
pendidik.
97
98
subyek dalam pendidikan, dalam hal ini siswa yang sangat berperan dalam
pembelajaran. Minat, bakat, motivasi, dan juga dukungan dari siswa itu yang
Sehingga minat, bakat, motivasi dan juga dukungan dari siswa itu yang
siswa yang masuk ke MAN 3 Malang harus melalui tes masuk. Tes masuk
tersebut yang melalui nilai danem dan juga ada tes masuk baca Al-Qur’an,
hal ini sesungguhnya ini bermanfaat pada saat ada nilai danem yang sama.
Kalau dalam nilai danem ada yang sama (danem terendah) maka dalam
untuk kelas I menggunakan rangking dan danem. Hal ini berlaku untuk
satu semester dua pengaturan diacak kem,bali, melalui rangking atau nilai
rapot siswa selama satu semester. Seangkan untuki kelas II dan III sesuai
diberi tahu bagi kelas yang menempati rangking tertinggi. Hal ini
98
99
perhatian yang khusus terutama pada kelas yang peringkat atau rangking
terendah. Untuk penjurusan program IPA, IPS dan bahasa dimulai kelas II
membina siswa agar disiplin oleh karena itu MAN 3 Malang membuat tata
tertib yang cukup ketat, yaitu penerbitan “KONASI” yaitu kontak bina
99
100
Tapak Suci)
Penyajian data dalam bab ini adalah penyajian dan sekaligus analisis
mempengaruhinya.
100
101
yang ada di madrasah akan menjadi titik awal dalam menuju peningkatan
mengatakan bahwa
101
102
tersebut diatas terdapat juga faktor yang lebih penting yaitu kepemimpinan
yang juga termasuk kekuatan yang dimiliki oleh madrasah kita.”69
siswa, orang tua siswa, dan para ahli/pakar pendidikan) wilayah kesamaan
69
Wawancara dengan Drs. M. Jasa, Waka kurikulum MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
102
103
Hal tersebut diatas sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh
MAN 3 Malang, dan sesuai dengan yang ditemukan peneliti pada saat
Tahun 2003. Pasal 56 ayat (1) tentang sistem pendidikan nasional, yang
dan masyarakat. Ketiga komponen ini memang memiliki peran dan fungsi
70
Wawancara dengan Drs. H. Imam Sujarwo, Kepala MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
103
104
tersebut akan tetap memerlukan hubungan dan kerja sama antara semua
stakeholder tersebut.
melibatkan pihak luar madrasah / ekstren. Hal tersebut sesuai dengan yang
kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam madrasah itu
sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar madrasah. Dengan
datang.
71
Wawancara dengan Drs. H. Imam Sujarwo, Kepala MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
104
105
hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan
serta peluang adan ancaman yang harus dihadapi maka suatu madrasah
kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan ancaman,
mengatakan.
72
Wawancara dengan Drs. H. Imam Sujarwo, Kepala MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
105
106
73
Wawancara dengan Drs. H. Imam Sujarwo, Kepala MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
74
Wawancara dengan Drs. M. Jasa, Waka kurikulum MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
75
Wawancara dengan Drs. M. Jazuli, Waka Sarpras MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
106
107
analisis SWOT yang telah dilakukan oleh MAN 3 Malang, analisis SWOT
1. Standar Isi
Kekuatan:
XII.
76
Wawancara dengan Drs. Merdi Yurianto, Waka kesiswaan MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
107
108
Pendidikan Nasional
Kelemahan:
d. Beban mengajar guru belum semuanya sesuai dengan BSNP (24 jam)
panduan
2. Standar Proses
Kekuatan:
108
109
studi.
Kelemahan:
dan minatnya
109
110
oleh guru
perekrutan Pembina)
pembelajaran
m. Pelaksanaan laporan hasil belajar siswa setiap dua bulan sekali belum
optimal
Kekuatan:
110
111
b. Soal UM dibuat oleh team guru bidang studi bersama dengan KKM.
Jepang, dll
Kelemahan:
rendah
Kekuatan:
111
112
(minimal S1)
Kelemahan:
akademik
d. Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari
lembaga
112
113
kelas
113
114
q. Ada indikasi bahwa kepala madrasah, guru, dan karyawan belum dapat
berkesinambungan
yang dibimbing
kompak.
keberhasilan guru .
kepada siswa.
114
115
profesionalisme kelembagaan.
studi.
Kekuatan:
pengetahuan ICT guru melalui Hot Spot Area dan peminjaman tanpa
cukup memadai.
Kelemahan:
115
116
sarana madrasah.
6. Standar Pengelolaan
Kekuatan:
dalam PBM
116
117
l. Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan
m. Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.
bagus.
Kelemahan:
b. Program responsi untuk materi agama dan bidang studi lain belum
mempunyai panduan
h. Belum ada aturan yang jelas terhadap penilaian kinerja guru setiap
117
118
berkesinambungan
p. Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan
v. Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran
w. Perlu ada peninjauan ulang pada insentif guru akselerasi dan guru team
teaching.
118
119
aa. Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan
cc. Belum adanya kode etik hubungan antara sesama warga didalam
masyarakat.
madrasah.
ii. Belum ada program rapat madrasah dengan komite madrasah secara
setiap tahun.
119
120
dengan baik.
belum optimal.
oo. Belum ada buku panduan yang jelas dari masing-masing staf kepala
7. Standar Pembiayaan
Kekuatan:
c. Adanya dana dari hasil penyewaan fasilitas madrasah seperti aula dan
asrama PSBB
Kelemahan:
baik
120
121
8. Standar Penilaian
Kekuatan:
bidang studi
Kelemahan:
pendidik.
c. Monitoring dan evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum optimal
B. Faktor Eksternal
B.1 Peluang
121
122
B.2 Ancaman
masyarakat
mutu madrasah.
Oleh sebab itu, sejatinya kegiatan tindak lanjut tersebut harus dilihat dan
122
123
bersama.
menjelaskan
mengatakan..
”Untuk menindak lanjuti dari hasil analisis SWOT kan tidak bisa
langsung bisa terelasisasi, kan harus melalui tahapan-tahapan dan harus
melihat skala proritas, akan tetapi tidak menyampingkan hal yang lain.”78
77
Wawancara dengan Drs. H. Imam Sujarwo, Kepala MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
78
Wawancara dengan Drs. H. Imam Sujarwo, Kepala MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
123
124
Kerja Madrasah), RKM itu sendiri hanya berlaku satu tahun sekali. Hal
tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Imam Sujarwo selaku
menjelaskan..
Rencana kerja madrasah tidak terlepas dari strategi utama dari yang
dimaksudkan oleh kebijakan lembaga. Untuk suatu bidang atau unit kerja,
maka rencana kerja madrasah didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan,
79
Wawancara dengan Drs. M. Jasa, Waka kurikulum MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
80
Wawancara dengan Adi Siswanto, Ketua Litbang MAN 3 Malang 6 Januari 2010.
124
125
jangka pendek.
81
Wawancara dengan Adi Siswanto, Ketua Litbang MAN 3 Malang 15 Juli 2010.
82
Sugeng Listyo Prabowo, op.cit., hlm. 202.
125
126
TABEL VII
Program Rencana Kerja Madrasah Jangka Pendek (1 Tahun)
TAHUN AJARAN 2010-201183
INDIKATOR PENANG
SASARA KEGIATA
No PROGRAM KEBERHASIL GUNG
N N
AN JAWAB
1. Pembentukan Terbentuk Mengadakan Waka
lembaga nya team pemilihan kurikulum
penjamin mutu pengendali team
pendidikan mutu kendali mutu
(bid.Kurikulum) pendidika pendidikan
n
1.Peningkatan
e Meningkat Tercapainya Penyaringan
mutu
e proses nya mutu penyaringan siswa baru
pembelajaran
e dan siswa baru
(bid.kurikulum) kwalitas yang
siswa baru transparan
PSU : 30%
PST ; 30%
PSR : 40%
Penyediaa Didapat siswa Penggolong Kurikulum
n waktu yang belum an siswa
khusus sesuai KKM sesuai
program a. Kurang KKM
remidi dan dari
pengayaan KKM,re
midi
30%
b. Remidi
≥ 80
pengaya
an 30%
Bimbel Tercapainya Pelaksanaan Kurikulum
materi UN 100% UN lulus bimbel UN
dan UM dan UM
Intensif -Peningkatan -Intensif
Un dan nilai UN UN
UM -Intensif
UM
Peningkat Tercapainya Peningkatan kurikulum
an KKM 100%KKM≥75 nilai UN
setiap
bidang
83
Sumber Dokumentasi MAN 3 Malang tahun ajaran 20010/2011.
126
127
studi
Peningkat Tercapainya - kurikulum
an 90% siswa Peningkatan
kerjasama diterima di PTN siswa
dengan dalam negeri diterima di
pihak danluar negeri PTN dalam
Perguruan negeri dan
Tinggi luar negeri
dalam -
negeri Menyelengg
maupun arakan
luar negeri intensif
dan SPMB
intensif
SPMB
127
128
Mengadak akhir
an ulangan semester
blok
tengah
semester
Mengadak
an UAS
yang
mencakup
semua KD
dalam 1
semester
128
129
diperoleh
prestasi
yang
maksumal
8. Mengembangkan Mengkoor Diterimanya Melayani Bimbingan
proses pembelajaran dinir siswa/I MAN3 pendaftaraa dan
tidak hanya
mentransfer proses Malang di n dan konseling
pengetahuan dan pendaftara perguruan tinggi konsultasi
ketrampilan tetapi n PMDK negeri sesuai pilihan
juga memotivasi dan SPMB dengan pilihan jurusan di
dan mengarahkan jurusan yang PMDK dan
siswa untuk
memilih kenjutan diminatinya SPMB
studi dan kerier
(bid.bimb.konseling
)
9 Membantu siswa Mengadak Siswa memiliki Melaksanak kesiswaan
menemukan an studi wawasan yang an studi
bakat dan banding luas banding
ketrampilan Memperin Tercapainya Mempering Kesiswaan
melalui kegiatan gati PHBI jiwa jiwa ati PHBI dan
ekstrakurikuler dan PHBN nasionalisme dan PHBN keagamaan
(bid. kesiswaan) dan spiritual
pada siswa
Mengadak Terwujudnya Melaksanak kesiswaan
an minat dan bakat an
PORSENI siswa dibidang PORSENI
antar kelas olagraga dan antar kelas
seni
Perekrutan Tercapainya Merekrut kesiswaan
anggota perekrutan anggota
baru anggota baru baru
ekstrakuri ekstrakuriku
kuler ler
Mengadak Tercapainya Melaksanak kesiswaan
an diklat pengetahuan an diklat
tentang
ekstrakurikuler
Mengadak Terwujudnya Melaksanak kesiswaan
an ketrampilan an
pembunaa dibidang non pembinaan
n eskul akademik eskul non
non akademik
akademik
Mempersi Terwujudnya Melakukan kesiswaan
apkan kesisapan siswa pemantapan
siswa yang untuk mengikuti untuk siswa
129
130
130
131
131
132
proses an penurunan n
pembelajaran konseling prosentase bimbingan
yang tidak keagamaa permasalahan dan
sekedar n pribadi siswa konseling
mentransfer yang terkait tentang
pengetahuan dan dengan keagamaan
ketrampilan keagamaan
tetapi juga
memotivasi dan
mengembangkan
kualitas
ke[ribadian (bid.
Keagamaan)
12 Pengembangan Mengemb Terbentuk 1. Keagamaa
kegiatan angkan kelompok kajian Membentuk n dengan
ekstrakurikuler kegiatan keagamaan dan kelompok OSIS
atau klub kajian nonakade ketrampilan kajian
keagamaan mik keagamaan
(bid.keagamaan) 2.
Membentuk
jam’iyyatul
qurra’
3.
Membentuk
kelompok
kaligrafi
4.
Membentuk
kelompok
seni Islami
4.
Membentuk
kelompok
mubaligh
dan
mubalighah
13 Mempublikasika Pembuata Terealisasinya Membuat Humas
n strategi dan n CD-CD CD CD bekerjasam
metode pembelaja pembelajaran pembelajara a dengan
pembelajaran ran n puskom
yang
berdasarkan
teori dan hasil-
hasil penelitian
(bid. Humas)
14 Menjadikan Peningkat Bertanbahnya Penambaha
132
133
133
134
134
135
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
dibuat kedalam upaya-upaya untuk mencapai visi, tujuan dan sasaran tersebut.
Proses pencapaian visi madrasah akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila
yang penting untuk diambil agar dapat digunakan sebagai patokan dalam
tersebut telah dinyatakan dalam misi, namun madrasah masih perlu untuk
detail.
symposium level madrasah yang dihadir oleh komponen yang terdapat dari
madrasah.
dibedakan menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal lembaga.
Terkait dengan pendidikan dasar dan menengah, apabila dilihat dari sisi
135
136
internal maka tolak ukur yang harus digunakan mengacu kepada 8 standar
nasional dan peluang dan ancaman terdapat dari sisi eksternal lembaga.
yang dimiliki oleh MAN 3 Malang. Kekuatan yang paling menonjol apabila
dilihat secara kasat mata adalah gedung atau bangunan madrasah yang kokoh
dan megah dan memiliki lahan yang luas juga lokasi yang cukup strategis
tersebut juga didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai,
bahkan apabila di perinci sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MAN 3
adalah telah menerapkan full day school, secara keseluruhan apabila dihitung
martikulasi MAN 3 Malang memberikan program bagi siswa yang berasal dari
SMP umum, program tersebut dinamakan dengan BTQ Baca Tulis Al-Qur’an
136
137
link di kawasan timur tengah. MAN 3 Malang juga telah mewadahi anak-anak
hanya ditempuh dengan waktu 2 tahun. MAN 3 Malang juga telah memiliki
olimpiade yang didalamnya di isi oleh siswa-siswa yang memiliki potensi pada
peluang, peluang tersebut didapatkan dari kekuatan yang dimiliki oleh MAN 3
Malang.
dilihat dari kecenderungan atau gejala sosial yang terjadi dimasyarakat akhir-
akhir ini yang berimplikasi pada tuntutan dan harapan tentang model
pendidikan yang mereka harapkan, maka MAN 3 Malang memiliki potensi dan
peluang besar untuk menjadi alternative pendidikan masa depan, hal tersebut
Sebab itulah menurut A. Malik Fajdar yang dikutip oleh Marno, bahwa salah
137
138
dan agama yang dianutnya, juga didasarkan pada alasan-alasan yang mengarah
organisasi keagamaan.84
menggangap bahwa madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas Islam
yang memiliki kurikulum sama dengan sekolah umum dan memiliki kelebihan
sekolah umum plus yang memiliki nilai lebih dibanding dengan sekolah umum.
peluang yang diambil oleh MAN 3 Malang. Selain dari peluang yang tersebut
diatas, peluang lain yang dimiliki oleh MAN 3 Malang adalah terdapat ruang
mengembangkan potensi yang ada pada diri madrasah. Akan tetapi keputusan
atau kebijakan utama masih berada pada pemerintah pusat. Disamping itu
84
Marno, M.Ag. dan Triyo Supriyatno, S.Pd., M.Ag, op.cit.,hlm. 147.
138
139
tubuh madrasah dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.
suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekuarangan dalam
standar pendidikan dan tenaga kependidikan yaitu, masih sedikit guru yang
guru masih belum maksimal. Selain itu terkait dengan standar pendidikan dan
tenaga kependidikan adalah tidak semua guru menguasai bahasa asing dan
Hal lain yang telah peneliti temukan pada saat melakukan penelitian
meratanya fasilitas yang terdapat di dalam kelas dan asrama dan juga
harus segera direspon oleh madrasah, jika lembaga ini tidak ingin di tinggalkan
madrasah.
139
140
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.” Jika tidak diatasi ancaman
akan menjadi ”ganjalan” bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa
dikhawatirkan siswa akan terjebak dalam budaya hedonis. Selain itu ancaman
salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat.
orgainsasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Jika
para penentu strategi perusahaan mampu melkukan kedua hal tersebut dengan
140
141
tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menetukan strategi yang efektif
berbagai faktor kekuatan dan kelemahan yang sifatnya kritikal berperan sangat
Dalam hal ini apabila melihat dari situasi yang telah dijabarkan diatas
beserta melihat dari diagram analisis SWOT yang telah dibahas pada BAB
berbagai peluang tersebut. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
strategy).
141
142
untuk keluar dari koridor renstra yang telah menjadi kesepakatan para
Sedangkan masa berlaku RKM tersebut hanya berlaku satu tahun. Akan
tetapi dalam program jangka panjang masa berlaku RKM bisa sampai pada 4
tahun.
dengan renstra yang ada di MAN 3 Malang dengan RKM, apablia renstra
masih bersifat standar nasional yang sifatnya masih umum dan masih belum
diklasifikasikan tugas dan wewenang dari bidang kerja namun pada RKM telah
MAN 3 Malang.
adalah untuk memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. RKM pada
sebelumnya masih bersifat renstra. Didalam isi dari RKM juga terdapat proses
penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka
tentunya tidak lari dari renstra yang telah disepakati bersama. Para guru-guru
142
143
ada di lingkungan MAN 3 Malang sangat konsisten terhadap apa yang telah
bagian dari perjuangan yang dilakukan oleh struktur yang ada dalam organisasi
tersebut.
143
144
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
beberapa hal dari hasil pembahasan dalam bab sebelumnya, diantaranya yaitu:
penilaian pendidikan.
144
145
B. Saran
belajar siswa maupun kualitas atau mutu madrasah itu sendiri dengan
semaksimal mungkin.
Madrasah.
145
146
DAFTAR PUSTAKA
hlm. 3
Progresif, 1997)
Ayumardi Azra dkk., Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002)
Widya, 1992)
Dr. Abdul Mujib, M.Ag, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Kencana, 2008)
Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, op. cit., Quality Assurance, Pada Madrasah
(Modul Pelatihan).
Pelatihan)., 2009
146
147
2003)
1986)
Rosdakarya, 2006)
Rosdakarya, 2008)
2006)
Press, 2009)
Alfabeta, 2006)
147
148
148
149
L
A
M
P
I
R
A
N
149