2104026001@student.walisongo.ac .id
selviaw1706@gmail.com
Azzafran48@gmail.com
2104026146ayisagustia@gmail.com
ABSTRAK
Belajar mengajar dalam dunia akademik tidak hanya membutuhkan adanya teori dalam
pembelajaran yang dilakukan.Akan tetapi cara atau metode pembelajaran juga sangat dibutuhkan
untuk mempraktekkan di dunia lapangan akademik. Dalam artikel jurnal ini akan membahas
terkait metode dalam pembelajaran Al Quran dan Tafsir. Pembelajaran merupakan suatu proses
yang ditujukan sebagai proses perolehan ilmu, dengan tujuan peserta didik bisa belajar dengan
baik.Dalam ranah pembelajaran Al Quran dan Tafsir sangat spesifik membahas ruang lingkup
terhadap Al Quran dan juga tafsir dan penafsirannya terhadap Al Quran.Al Quran sebagai titik
fokus pembelajaran yang dilakukan nanti kedepannya. Pembelajaran Al Quran dan Tafsir
bertujuan sebagai proses mendalami serta memahami pesan-pesan dalam Al-Quran, yang diakui
sebagai teks suci dalam agama Islam, beserta tafsirannya.Tafsir sebagai ilmu yang membahas
tentang bagaimana memahami makna-makna lafadz Al Quran. Akan tetapi tidak semua Tafsir Al
Quran itu dapat memberikan sesuatu yang mungkin kita cari. Oleh karena itu, untuk memudahkan
kita untuk mendapatkan dan menemukan apa yang kita cari dari Al-Qur’an, kita mesti mengetahui
metode pembelajaran Al Quran dan Tafsir.
Learning to teach in the academic world does not only require theory in the learning that is carried
out. However, learning methods or methods are also very much needed to practice in the world of
the academic field. In this journal article, we will discuss methods related to learning the Qur'an
and Tafsir. Learning is a process that is intended as a process of acquiring knowledge, with the aim
that students can learn well. what will be done in the future. Al-Quran and Tafsir learning aims as
a process of exploring and understanding the messages in the Al-Quran, which is recognized as
the sacred text in Islam, along with its interpretations. Tafsir is a science that discusses how to
understand the meanings of Al-Quran recitation. However, not all Tafsir Al-Quran can provide
something that we might be looking for. Therefore, to make it easier for us to get and find what
we are looking for from the Qur'an, we must know the Al-Quran and Tafsir learning methods.
PENDAHULUAN
Pendidikan yang berkembang di era sekarang sangat menjadi salah satu aset atau bekal
bagi pendidik atau seseorang yang sangat memikirkan masa depan.Karena dengan pendidikan
menjadikan pola fikir menjadi lebih baik dan bisa menyesuaikan setiap keadaan yang terjadi dalam
kehidupan di sekitar.Dan untuk mewujudkan pendidkan yang baik dan benar juga dibutuhkan
adanya pembelajaran yang baik dan benar maka sangat dibutuhkan adanya alat, cara ataupun
metode yang digunakan dalam pembelajaran dalam pendidikan.
1
Novrinda Novrinda et al., ‘“Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Di njau Dari Latar Belakang
Pendidikan”,’ Jurnal Ilmiah Potensia, 2 (2017), 1.
2
Muh. Dahlan Thalib, ‘Metode Pembelajaran Menurut Al-Quran’, Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 19.1 (2021),
99–120.
Quran yang merupakan petunjuk bagi manusia yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara malaikat Jibril.Dilihat dari pentingnya memahami sebagai pembelajaran Al
Quran dan Tafsir secara pemula harus mendapat perhatian serius yaitu mencari metode yang tepat
untuk mengajarkan Al-Qur’an khususnya dan mngimplementasikan terhadap tafsirannya.
Tujuan akan adanya pembelajaran Al Quran dan Tafsir juga sebagai pencapaian kurikulum
mengajar dengan baik dan benar.Pada dasarnya tujuan pencapaian secara umum itu ada tiga dalam
aspek kemampuan yaitu, (pengetahuan, keterampilan juga sikap).Pada pembelajaran Al Quran dan
Tafsir ini juga bertujuan sebagai upaya atau mempersiapkan dan memahami sejak dini serta
mengamalkan apa yang terkandung dalam Al Quran sebagai bentuk manusia yang berusaha
memahami atau mengamalkan apa yang terkadung didalam kitab suci yaitu Al Quran.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan penulis di berbagai sumber yang membahas
tema terkait, secara singkatnya paling tidak dapat diketahui pembelajaran al-Qur’an dan tafsir yang
dilakukan terdiri dari dua aspek, yakni aspek bacaan dan pemahaman. Pada aspek pertama, proses
pembelajaran berfokus pada teks-teks al-Qur’an, yakni pada tatacara dan tuntunan membaca al-
Qur’an. Tujuan pembelajaran ini adalah agar para siswa, murid, dan santri dapat membaca al-
Qur’an secara benar sesuai kaidah dalam ilmu tajwid. Adapun aspek yang kedua dari al-Qur’an
yang diajarkan di sekolah dan lembaga pendidikan Islam lainnya adalah aspek maknanya.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa sangat menjadi penting dan harus memahami lebih
dalam bagaimana dan apa yang dipelajari dalam pembelajaran Al Quran dan Tafsir sejak
dini.Karena bisa dilihat sampai sekarang, implementasi praktek dan mengenal teori terhadap
pembelajaran Al Quran dan Tafsir sangat minim akan adanya informasi terkait.Urgensi yang bisa
diambil dari penulis sangat menjadi patokan dan kita sebagai mahasiswa tafsir khusunya menjadi
kebutuhan pokok atau utama dalam mempunyai teori ataupun bekal bagaimana terkait
pembelajaran Al Qur’an dan Tafsir yang akan menjadi prakteknya.
PEMBAHASAN
a. Pengertian pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "belajar" merujuk pada proses
memperoleh pengetahuan atau kemampuan. Seseorang dianggap belajar jika terjadi
proses kegiatan dalam dirinya yang menyebabkan perubahan tingkah laku. 3
Pembelajaran merupakan bagian penting dari pendidikan formal di sekolah.
Pembelajaran adalah proses belajar yang terdiri dari dua konsep utama: proses belajar
dan mengajar. Pengalaman yang mengubah tingkah laku (perilaku) dalam bentuk
kegiatan yang dapat diamati atau tidak dapat diamati dikenal sebagai belajar.
Ada dua pendapat mengenai definisi pembelajaran. Pertama, Munif Chatif
mengatakan bahwa pembelajaran adalah proses pertukaran informasi dua arah, di mana
guru memberikan informasi dan siswa menerimanya. Pendapat kedua, Corey
mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang
secara disengaja diubah untuk memungkinkan mereka berpartisipasi dalam tingkat laku
tertentu dalam kondisi tertentu atau menghasilkan hasil yang lebih baik. 4
Pembelajaran tidak harus dilakukan oleh guru atau murid. Sebaliknya,
pembelajaran adalah proses memberi dan menerima pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dilakukan oleh siapa saja, baik guru dengan murid, orang tua dengan anak,
anak dengan anak, hewan, dan lainnya. Ada banyak tempat di mana orang dapat belajar,
seperti perpustakaan, museum, sekolah, dan tempat rekreasi. Dalam Al Qur'an
dijelaskan bahwa ada tiga tahap pembelajaran: manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan makhluk hidup, dan manusia dengan manusia. Ada dua pendekatan yang umum
untuk memeriksa pemahaman pembelajaran: pendekatan kebahasaan (etimologis) dan
pendekatan istilah (terminologis).
- Pengertian pembelajaran secara etimologi
Pembelajaran secara etimologis berasal dari kata ajar. Kata "ajar" dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah kata benda yang berarti instruksi yang diberikan kepada
seseorang untuk memperoleh pengetahuan. Kata "ajar" berasal dari kata "mengajar",
yang berarti "memberi pelajaran". Pengajar disebut pendidik, dan proses, cara, atau
tindakan mengajar disebut pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran, jika ditinjau
3
KBBI, 2023 <h ps://kbbi.web.id/belajar>.
4
M.. (Cha b, ‘Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Mul ple Intelligences Di Indonesia. Kaifa.’, 2009, 23.
dari segi bahasa, memiliki arti sebagai proses memperoleh pengetahuan atau
informasi.5
- Pengertian pembelajaran secara terminologi
Secara terminologis, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses, cara, atau
tindakan yang dilakukan seseorang (pelajar) untuk belajar. Kemudian belajar sendiri
berarti mencoba mendapatkan pengetahuan, pengalaman, atau perubahan tingkah laku
karena pengalaman. Menurut Munif Chatib, pembelajaran adalah proses transfer ilmu
dua arah antara guru dan siswa. Jadi, pembelajaran adalah proses membuat seseorang
ingin dan mampu (kompeten) belajar dari berbagai pengalamannya dengan tujuan
meningkatkan tingkah lakunya.6
b. Pengertian Al Quran
- Pengertian secara etimologi
5
KBBI, 2023 <h ps://kbbi.web.id/ajar>.
6
Daniel Lenox Fay, ‘Prinsip Transparansi’, Angewandte Chemie Interna onal Edi on, 6(11), 951–952., 1967, 9.
Secara etimologi, kata "Al-Quran" berasal dari kata kerja "Qoro-a", yang
berarti "membaca" atau "bacaan". Ada yang berpendapat bahwa karena al-Quran
adalah masdar yang bermakna isim maf'ul, maka ia berarti "yang dibaca" atau
"maqru'." Kata yag berwazan fu'lan berarti kesempurnaan, menurut para ahli
bahasa.
- Secara istilah
Menurut istilah, "Al Quran" berarti kitabullah atau kalamullah subhanahu
wa ta'ala, wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. dalam makna dan
lafadh; membacanya adalah ibadah; dan susunan kata dan isinya adalah mukjizat,
yang ditulis dalam mushaf dan dinukil secara mutawatir. Nama "kalam Allah" atau
"Al Quran" tidak berasal dari Nabi Muhammad atau para sahabatnya, tetapi dari
Allah SWT sendiri. Dialah yang memberikan nama kitab suci agama Islam ini, yang
dikenal sebagai Quran atau Al-Quran.7
c. Pengertian tafsir
- secara bahasa
Secara bahasa, kata "tafsir" berasal dari bentuk masdar dari kata "fassaraã -
yufassiru-tafsirãn", yang diikuti oleh wazan "taf'iilan", yang berfungsi untuk
memberikan penjelasan dan penjelasan. Dalam kitab Al-Amtsilat Al-Tasrifiyyah,
KH. Ma’shum bin ‘Ali menyatakan bahwa wazan fa’ala dapat digunakan untuk kata
kerja transitif. Oleh karena itu, fassara berarti "menjelaskan dan menerangkan";
penjelasan ini dibuat untuk membuat hal-hal yang belum jelas menjadi jelas. 8Kata
tafsir dapat pula berarti al-ibãnah (menjelaskan makna yang masih samar), al-kasyf
(menyingkap makna yang masih tersembunyi), dan al-idzhar (menampakan makna
yang belum jelas).9
- Secara istilah
7
Muh. Dahlan Thalib, ‘Metode Pembelajaran Menurut Al-Quran’, Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 19.1 (2021),
99–120.
8
Ma’shum bin ‘Ali, Al-Amtsilat Al-Tasrifiyyah (Lirboyo: Lirboyo Press, 2016), h. 29.
9
Muhammad Abd Al-‘Adzhim Al-Zarqani, Manahil ‘Irfan Fi Ulum Al- Qur’an (Mesir: Musthafa Al-Baby Al-Halabiy), h.
3
Ada beberapa pendapat ulama mengenai pengertian tafsir
1. Abu Hayan mengatakan tafsir adalah ilmu yang membahas tentang tatacara
berbicara dengan lafadz-lafadz Al Quran berdasarkan dalil, hukum, ifrãd (bentuk
single), tarkib (susunan), dan makna yang terkandung didalamnya.
2. Abu Thãlib At-Taglabiy, tafsir adalah menjelaskan peletakan sebuah lafadz,
baik secara hakikat atau majazi (kiasan) dan sebuah kesaksian bahwasanya Allah
menggunakan sebuah lafadz tersebut kemudian dijelaskan oleh manusia sesuai
kemampuannya.
3. Al-Ashbahaniy, tafsir dalam ‘urf ulama adalah membuka makna-makna Al
Quran, penjelasan kandungan pesan-pesan al Quran dalam cakupan lafadz baik
asing atau mafhum, baik tersirat atau tersurat.
4. Az-zarkasyi, tafsir adalah ilmu yang difahami mengenai Al Quran yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad berdasarkan penjelasan makna-makna,
yang tidak dipungkiri didalamnya hukum-hukum, bahasa, gramatika, ushul fiqh,
qiroat dan dibutuhkan menguasai asbab al-nuzul, nasikh mansukh dan ilmu yang
lainnya.10
Menurut beberapa pendapat ulama tentang definisi tafsir secara istilah,
tafsir adalah bidang yang mempelajari keadaan turunnya ayat Al Quran, asbab
al-nuzul, urutan makiyyah-madaniyyah, muhkam-mustasyabbih, nasikh-
mansukh, khãs-‘am, mutlaq-muqãayyãd, mujmal, halal-harãm, janji, perintah,
dan larangan.. Tinjuaun makna bahasa dan istilah dapat dikombinasikan dengan
pengertiannya, yaitu hasil pemahaman atau penjelasan seorang penafsir tentang
Al Quran yang dilakukan dengan metode atau teknik tertentu dengan tujuan
untuk memperjelas makna ayat-ayatnya atau menguraikan berbagai aspek dan
dimensi yang terkandung dalam Al Quran sesuai dengan kemampuan manusia
untuk memahaminya.11
10
Al-Imam Jalal Al-Din ‘Abd Ar-Rahman Bin Abi Bakr As-Suyuthi, Al- Itqãan Fi Ulum Al-Qur’an, (Beirut: Dar Al-Kutub
Al-Ilmiyah, 1971), h. 569
11
Muh. Dahlan Thalib, ‘Metode Pembelajaran Menurut Al-Quran’, Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 19.1 (2021),
99–120.
Jadi, Pembelajaran Al-Quran dan Tafsir adalah proses mendalami serta memahami
pesan-pesan dalam Al-Quran, yang diakui sebagai teks suci dalam agama Islam, beserta
tafsirannya. Pembelajaran Al-Quran melibatkan pemahaman dan menghafal ayat-ayatnya,
memahami bahasa Arab sebagai mediumnya, serta mencoba mengaplikasikan ajaran-ajaran
yang terkandung dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, pembelajaran Tafsir
adalah upaya untuk mendalamkan pemahaman terhadap Al-Quran melalui interpretasi ulama
Islam tentang makna-makna dalam ayat-ayat tersebut. Ini melibatkan mempelajari berbagai
sumber tafsir, memahami konteks sejarah dan bahasa Arab yang relevan, serta merujuk kepada
ahli tafsir untuk pemahaman yang lebih mendalam. Keduanya merupakan bagian penting dari
praktik keagamaan Islam, membantu umat Islam dalam memahami ajaran-ajaran agama dan
menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
12
Agus Imam Kharomaen, Metode Pembelajaran Tafsir di Sekolah Berbasis ‘Ulum Al-Qur’an, Vol. 8, No, 2,
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan, 2020, h. 480
Pembelajaran Al-Quran dan tafsir memiliki ruang lingkup yang luas dan sangat
penting dalam Islam. Adapun ruang lingkup pembelajaran Al-Qur’an dan Tafsir mencakup
pemahaman dasar tentang cara membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur'an dengan
menggunakan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Kemudian menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur'an
menggunakan metode penerjemahan perkata dan menafsirkan atau menginterpretasikan
ayat-ayat Al-Qur'an untuk memperluas khazanah intelektual. Serta mengimplementasikan
isi kandungan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang merupakan bagian
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. 13
Pada pendidikan dasar, pembelajaran dilakukan dengan menghafal surat-surat
pendek dalam Al-Qur’an atau Juz ‘Amma sebagai persiapan untuk melaksanakan shalat,
baik sebagai imam maupun makmum. Pada pendidikan menengah pertama, pembelajaran
Tafsir Al-Qur’an berfokus pada materi-materi utama ajaran Islam, seperti akidah, ibadah,
mu'amalah, dan akhlak secara tematik. Setiap topik mencakup dua atau tiga ayat tentang
topik-topik ini, bersama dengan penjelasan kosakata yang digunakan, pembahasan isi ayat,
dan kesimpulan.
Pembelajaran Tafsir Al-Qur’an pada pendidikan menengah atas berfokus pada pada
tema-tema utama Al-Qur'an secara tematik, yaitu pendidikan, kebajikan, keadilan,
persaudaraan, tolong-menolong, kerja sama, kejujuran, dan ketakwaan, serta
kepemimpinan, toleransi, dan patriotisme. Setiap topik pembahasan mencakup empat atau
lima ayat mengenai tema-tema tersebut, yaitu definisi kosakata, pembahasan isi ayat, dan
kesimpulan semuanya disertakan dalamnya.
Pembelajaran Tafsir Al-Qur'an di perguruan tinggi mencakup tema-tema utama
ajaran Islam, seperti akidah, ibadah, mu'amalah, dan akhlak, serta tema-tema utama ajaran
Al-Qur'an yaitu pendidikan, kebajikan, keadilan, persaudaraan, tolong-menolong, kerja
sama, kejujuran, ketakwaan, kepemimpinan, toleransi, patriotisme, dan lain-lain. Satu kitab
tafsir digunakan dalam bahan ajar untuk setiap tema, diikuti dengan referensi dua atau tiga
kitab tafsir lainnya sebagai perbandingan. Kaidah-kaidah penafsiran Al-Quran,
13
Danny Abrianto, Hasrian Rudi Se awan, Ahmad Faudi, Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Al-
Qur’an dan Hadis di Mts. Swasta Teladan Gebang Kabupaten Langkat, Vol. 10, No. 2, In qad: Jurnal Agama dan
Pendidikan Islam, 2018, h. 293
pendekatan, metode, dan corak penafsiran semuanya diperkenalkan sebagai bagian dari
proses pembelajaran Al-Quran dan Tafsir.
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Al-Quran dan Tafsir adalah proses mendalami
serta memahami pesan-pesan dalam Al-Quran, yang diakui sebagai teks suci dalam agama Islam,
beserta tafsirannya. Pembelajaran Al-Quran melibatkan pemahaman dan menghafal ayat-ayatnya,
memahami bahasa Arab sebagai mediumnya, serta mencoba mengaplikasikan ajaran-ajaran yang
terkandung dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, pembelajaran Tafsir adalah
upaya untuk mendalamkan pemahaman terhadap Al-Quran melalui interpretasi ulama Islam
tentang makna-makna dalam ayat-ayat tersebut. Ini melibatkan mempelajari berbagai sumber
tafsir, memahami konteks sejarah dan bahasa Arab yang relevan, serta merujuk kepada ahli tafsir
untuk pemahaman yang lebih mendalam. Keduanya merupakan bagian penting dari praktik
keagamaan Islam, membantu umat Islam dalam memahami ajaran-ajaran agama dan menjalani
kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Membaca dan mempelajari Al-Qur’an wajib hukumnya bagi setiap muslim yang beriman
baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan isi serta kandungan Al-Qur’an dan
mengamalkannya harus dimulai dengan belajar dan membaca terlebih dahulu. Sebelum lebih jauh
membahas mengenai pembelajaran Al-Qur’an, penulis akan menjelas satu-persatu, pertama
mengenai pembelajaran.Pembelajaran Tafsir Al-Qur’an pada pendidikan menengah atas berfokus
pada pada tema-tema utama Al-Qur'an secara tematik, yaitu pendidikan, kebajikan, keadilan,
persaudaraan, tolong-menolong, kerja sama, kejujuran, dan ketakwaan, serta kepemimpinan,
toleransi, dan patriotisme. Setiap topik pembahasan mencakup empat atau lima ayat mengenai
tema-tema tersebut, yaitu definisi kosakata, pembahasan isi ayat, dan kesimpulan semuanya
disertakan dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abrianto, D., Setiawan, H. R., & Fuadi, A. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata
Pelajaran Alquran Hadits di MTs. Swasta Teladan Gebang Kab. Langkat. Intiqad: Jurnal
Agama dan Pendidikan Islam, 10(2), 283-298.
Chatib, M.., ‘Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences Di Indonesia. Kaifa.’,
2009, 23
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 23.
Fay, Daniel Lenox, ‘Prinsip Transparansi’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952., 1967, 9
Muh. Dahlan Thalib, ‘Metode Pembelajaran Menurut Al-Quran’, Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan
Islam, 19.1 (2021), 99–120
Novrinda Novrinda et al., ‘“Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau Dari Latar
Belakang Pendidikan”,’ Jurnal Ilmiah Potensia, 2 (2017), 1