Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah


Kecenderungan positif yang nampak pada masyarakat Indonesia dewasa
ini, yakni pengkajian ayat-ayat al-Qur’an untuk menemukan kedalaman
maknanya. Yang mereka kaji bukan hanya pada masalah keagamaan saja,
melainkan salah satunya terhadap masalah pendidikan. Sehingga, tidak
sedikit persoalan pendidikan yang dipecahkan melalui pendekatan al-
Qur’an. Namun, statmen dan sinyalmen al-Qur’an dalam masalah
pendidikan itu terkadang bersifat umum, sehingga harus disimpulkan lagi
secara khusus dan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, kajiannya mesti
dilakukan secara benar dan matang, supaya makna yang terkandung dalam
ayat tersebut dapat ditangkap dengan sebaik-baiknya
Al-Qur’an merupakan mukjizat kekal yang diberikan Allah SWT kepada
nabi Muhammad Saw, dan mukjizatnya itu selalu diperkuat oleh kemajuan
ilmu pengetahuan. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Saw,
untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang benderang, serta
untuk membimbing mereka ke jalan yang lurus. Umat Islam meyakini
bahwa al-Qur’an merupakan kalamullah yang mutlak benar, sepanjang
zaman berlaku, serta mengandung ajaran dan petunjuk mengenai berbagai
hal yang berkaitan dengan kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan
demikian, umat Islam sudah sepatutnya tidak lagi meragukan kebenaran al-
Qur’an, akan tetapi ia harus menyelesaikan segala permasalahan hidupnya
sesuai dengan al-Qur’an. Berbicara bahwa di dalam al-Qur’an terdapat
ajaran dan petunjuk mengenai berbagai hal, salah satunya yaitu terdapat
banyak ayat yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Seperti kewajiban
belajar dan mengajar, tujuan pendidikan, dan lain sebagainya. Islam
merupakan syariat Allah SWT, yang diturunkan kepada umat manusia
supaya mereka beribadah kepada-Nya di muka bumi ini. Adapun agar umat
manusia dapat menjalankan kewajibannya di muka bumi ini dengan baik,
menuntutnya agar melaksanakan proses pendidikan.
Dengan adanya proses pendidikan tersebut, diharapkan manusia dapat
menjalankan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi ini dengan baik.
Pendidikan yang dimaksud disini adalah kegiatan belajar mengajar. Islam
dan al-Qur’an merupakan agama dan kitab suci yang begitu mengutamakan
ilmu dan menganjurkan manusia untuk mencarinya. Sebagaimana Allah
SWT, menjanjikan terhadap orang yang berilmu untuk meninggikan
kedudukannya dan menjelaskan keutamaannya serta kelebihannya di dunia
dan di akhirat. Oleh karena itu, Allah SWT menganjurkan untuk belajar dan
mengajarkan
Berdasarkan hal di atas, bahwa betapa pentingnya memperdalam
pengetahuan agama atau dikenal dengan istilah belajar. Dengan belajar,
seseorang akan mengalami perubahan pengetahuan, pemikiran dan tingkah
laku ke arah yang lebih baik.
Selain kewajiban belajar, umat Islam juga diperintahkan untuk mengajar.
Yaitu mereka yang telah memperdalam pengetahuan agama diharuskan
untuk menyampaikan kembali ilmu itu kepada masyarakat setempat atau
kalau dalam dunia pendidikan terhadap siswa. Hal ini sangat penting
dilakukan, karena tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah masyarakat itu
tidak semua paham ilmu agama, sehingga mereka membutuhkan seorang
pemimpin yang dapat mengarahkannya kepada jalan yang benar. Sedangkan
kalau dalam dunia pendidikan, terdapat siswa yang memiliki hak untuk
diberi pendidikan dan pengajaran. Disinilah peran orang terdidik untuk
memberi pengajaran atau dikenal dengan istilah mengajar. Memberi
peringatan atau yang dikenal dengan istilah mengajar pada masyarakat,
dapat berupa memberi bimbingan baca tulis al-Qur’an, mengadakan acara
tausiyah, memberikan teladan yang baik, dan lain sebagainya. Sedangkan
kalau dalam dunia pendidikan formal, guru mengajarkan materi kepada
siswa sesuai dengan kurikulum dan silabus yang telah ditentukan. Proses
belajar mengajar tidak cukup hanya mengandalkan pendidik dan peserta
didik saja. Namun proses belajar mengajar tersebut harus ditunjang oleh
beberapa komponen lainnya, seperti tujuan pendidikan, materi pendidikan,
metode pendidikan, evaluasi pendidikan, alat-alat pendidikan dan
lingkungan pendidikan. Sehingga apabila komponen-komponen tersebut ada
dalam proses belajar mengajar dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran tersebut
akan mudah tercapai dengan hasil yang maksimal.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini, bahwa pendidikan dan
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Namun apabila dirasakan masih
ada yang kurang, dalam arti dapat dikatakan kurang berhasil dan optimal.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam dunia
pendidikan maupun masyarakat. Seperti masih banyaknya siswa maupun
masyarakat yang berakhlak kurang bagus, masih ada siswa maupun
masyarakat yang pengetahuannya masih tertinggal, dan lain sebagainya.
Salah satu penyebab permasalahan di atas, bisa jadi karena proses
pembelajaran yang dilakukan selama ini belum sepenuhnya menjadikan al-
Qur’an sebagai pedoman utamanya. Padahal al-Qur’an merupakan firman
Allah yang memberikan berbagai petunjuk dalam kehidupan, termasuk
petunjuk-petunjuk mengenai pendidikan.

  RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian Belajar Dan mengajar
2.      Ayat-ayat Al-Quran yang mengandung tentang kewajiban belajar
mengajar  dan penafsiran ayat tersebut oleh para ulama
3.      Implementasi konsep belajar dalam proses pembelajaran di kelas

C.          TUJUAN MAKALAH
1.      Untuk mengetahui Pengertian Belajar Dan mengajar
2.      Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Quran yang mengandung tentang
kewajiban belajar mengajar  Dan penafsiran ayat tersebut oleh para
ulama
3.      Untuk mengetahui Implementasi konsep belajar dalam proses
pembelajaran di kelas
BAB II
BELAJAR DAN MENGAJAR
DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR

Istilah belajar adalah sebagai upaya perubahan tingkah laku dengan


serangkaian kegiatan seperti membaca, mendengar, mengamati, meniru dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, belajar sebagai kegiatan psikofisik untuk
menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Adapun yang dimaksud dengan
mengajar adalah usaha kondusif agar langsung berlangsung kegiatan belajar
dan menyangkut transfer of knowledge, serta mendidik. 1 Dengan demikian,
belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan,
dimana keduanya merupakan interaksi edukatif yang memiliki norma-
norma.
Secara sederhana, belajar berarti berusaha mengetahui sesuatu, berusaha
memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan)2 Belajar adalah
sesuatu yang menarik karena sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia selalu berusaha mengetahui sesuatu  yang berada dalam
lingkungannya untuk menunjukkan eksistensi kemanusiaannya. Sedangkan
mengajar adalah memberikan serta menjelaskan kepada orang tentang suatu
ilmu; memberi pelajaran. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang dikerjakan dalam
rangka memperoleh ilmu pengetahuan, sedangkan dalam proses itu sendiri
ada sipelajar yang menerima ilmu dan ada guru yang memberikan pelajaran.
Maka berbicara tentang belajar mengajar, tidak bisa dilepaskan dari ilmu
pengetahuan itu sendiri sebagai objek dari kegiatan ini.
Proses belajar dan mengajar sebuah keharusan bagi manusia dalam
kehidupan. Berbagai fenomena yang terjadi di alam raya ini akan terungkap
kepermukaan bila dilakukan dengan jalan belajar. Belajar dalam pengertian
1
Sudirman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet. VII; Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2000), h. 53.
2
Tim Redaksi Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa,
2008), 28.
ini tentunya dalam pengertian yang luas, pembacaan terhadap fenomena
alam dan realitas sosial masyarakat akan memberikan implikasi positif
dengan lahirnya berbagai penemuan dalam bentuk ilmu pengetahuan berupa
ilmu alam, ilmu sosial, ilmu humaniora, ilmu jiwa dan ilmu kesehatan dll.
Kesemuanya ini merupakan hasil kegiatan belajar dan pembelajaran yang
dilakukan oleh manusia itu sendiri. Manusia semakin menyadari dirinya
untuk belajar, semakin banyak pengetahuan yang dimilkinya. Potensi yang
ada pada diri manusia jika dikembangkan dengan belajar akan melahirkan
peradaban besar bagi kemaslahatan pada manusia itu sendiri.
Belajar dan pembelajaran sudah berjalan pada zaman Nabi Muhammad
saw., dengan kata lain bahwa pendidikan Islam sudah ada sejak zaman Nabi
Muhammad saw. Proses pendidikan Islam berjalan seiring dengan usaha
Nabi saw. mengembangkan agama. Oleh karena itu, pendidikan Islam
merupakan kebutuhan pokok bagi setiap muslim dan pada prinsipnya kajian
atas konsep pendidikan Islam akan membawa pada konsep syariat agama
karena bagaimanapun, agamalah yang harus menjadi akar pendidikan.
Sejak awal kehadirannya, islam telah memberikan perhatian yang amat
besar terhadap kegiatan belajar dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini
antara lain dapat dilihat pada apa yang ditegaskan dalam al-Qur’an, dan
pada yang secara empiris dapat dilihat dalam sejarah. Yang dimakud dengan
belajar mengajar (pendidikan) dalam arti yang seluas-luasnya disini adalah
pendidikan yang bukan hanya berarti formal seperti disekolah, tetapi juga
yang informal dan nonformal. Yaitu pendidikan dan pengajaran yang
dilakukan oleh siapa saja yang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian,
kepada siapa saja yang membutuhkan, dimana saja mereka berada,
menggunakan sarana apa saja, dengan cara-cara apa saja, sepanjang hayat
manusia itu.
B. AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN DENGAN
KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR

Alquran bagi pendidikan Islam menjadi sumber normatifnya sehingga


konsep belajar dan pembelajaran akan ditemukan dalil - dalilnya dari
Alquran itu sendiri.
Berikut ini dikemukakan ayat-ayat Alquran yang berkenaan dengan
petunjuk Alquran tentang penti ngnya belajar dan mengajar seperti:
1. QS. al-'Alaq: 1-5 tentang perintah belajar dan pembelajaran ;

َ ‫ ِا ْق َرْأ َو َر ُّب‬٢– ‫ان ِمنْ َع َل ۚ ٍق‬


‫ك‬ َ ‫ َخ َل َق ااْل ِ ْن َس‬١– ‫ك الَّ ِذيْ َخ َل ۚ َق‬ َ ‫ِا ْق َرْأ ِباسْ ِم َر ِّب‬
٥- ‫ان َما َل ْم َيعْ َل ۗ ْم‬َ ‫ َعلَّم ااْل ِ ْن َس‬٤- ‫ الَّ ِذيْ َعلَّ َم ِب ْال َق َل ۙ ِم‬٣- ‫ااْل َ ْك َر ۙ ُم‬

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya."

Dalam ayat pertama terdapat kata Iqro’. Kata ini berasal dari kata qara’a
dengan arti menghimpun.3. Arti asal kata ini yang diterjemahkan dengan
“bacalah” menunjukkan bahwa objek yang dibaca itu tidak harus sesuatu
yang tertulis atau yang diucapkan sehingga didengar orang lain. Karena itu
arti kata ini bisa berarti menyampaikan , menelaah, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri sesuatu, dan sebagainya.4
Pada ayat kedua surat al-alaq ini Allah menerangkan rab itu adalah Dia
yang menjadikan manusia dari ‘alaq. Kata rabb mempunyai arti
memperbaiki dan memelihara sesuatu.Tuhan disebut dengan rabb karena
Dia-lah yang memberikankebaikan kepada semua makhluk-Nya. Rububiyah

3
Lihat, al-Raghib al-Asfahani, Mufdarat Alfazh al-Qur’an, Dar al-Qalam,Damaskus, 1992,
hal . 668
4
Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an, Prof. Dr. H.Mahyuddin Barni, M.Ag
Tuhan kepada manusia adalah pemeliharaan jasmani dan rohani dan dalam
bentuk pengajaran agama.5
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa maksud ayat 2 surat al-Alaq
adalah Rabb menciptakan manusia dari sesuatu yang secara material lahirlah
tidak berdaya, yang pada awal proses merupakan darah beku yang
tergantung dan ketergantungan ini menjadi sifat yang melekat pada diri
manusai itu. Hal ini dapat dipahami, karena manusia tidak bisa hidup
sendiri. Dia memerlukan orang disekitarnya untuk saling berbagi rasa, dan
saling menolong.
Dalam ayat ketiga ini terdapat janji Allah pada mereka yang belajar
dengan ikhlas bahwa Allah akan memberikan kepada mereka pemahaman,
wawasan dan pengetahuan baru. Karena itu bacalah berulang-ulang,
belajarlah terus menerus, Rabb kamu akan memberikan kepadamu manfaat
yang banyak dan tidak terhingga. Hal ini terjadi, karena Dia memiliki segala
macam kesempurnaan (akram)6
Ayat keempat dan kelima ini menerangkan bahwa Allah telah
mengajari manusia berkomunikasi dengan perartaraan qolam. Dia
mengajarkan manusia bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermenfaat
baginya.Dengan pengetahuan itu manusia lebih baik dari makhluk-makhluk
lainnya
Kata iqra’ atau perintah membaca dalam sederetan ayat di atas,
terulang dua kali yakni pada ayat 1 dan 3. Menurut Quraiys Shihab, perintah
pertama dimaksudkan sebagai perintah belajar tentang sesuatu yang belum
diketahui, sedang yang kedua perintah untuk mengajarkan ilmu kepada
orang lain.7 Ini mengindikasikan bahwa dalam proses belajar dan
pembelajaran dituntut adanya usaha yang maksimal dengan memungsikan
segala komponen berupa alat-alat potensial yang ada pada diri manusia.
smengajarkan ilmu tersebut, dengan cara tetap memfungsikan segala potensi
tersebut.

5
Rasyid Ridha, Tafsir al-Manan, Jilid I Maktabah al-Qahariah, Mesir, 1960, hal.51.
6
M. Quraisah Shihab, Tafsir al-Qur’an al-Karim, hal.96.
7
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Qur’an al-Karim; Tafsir Surat-surat Pendek Berdasarkan
Urutan Turunnya Wahyu, (Bandung: Pustaka Hidaya, 1997), h. 93
2. QS. al-Nahl :78 tentang potensi pada diri manusia yang harus digunakan
dalam kegiatan belajar dan mengajar ;

‫ْص َر‬ َ ‫ون ُأ َّم ٰ َه ِت ُك ْم اَل َتعْ َلم‬


َ ٰ ‫ُون َش ْيـًٔا َو َج َع َل َل ُك ُم ٱل َّسم َْع َوٱَأْلب‬ ُ ‫َوٱهَّلل ُ َأ ْخ َر َج ُكم م ِّۢن ب‬
ِ ‫ُط‬
َ ‫َوٱَأْل ْفـِٔدَ َة ۙ َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر‬
‫ُون‬

Artinya : "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. " 8

Ayat di atas mengisyaratkan adanya tiga potensi yang terlibat dalam


proses pembelajaran, yaitu; al-sam'u, al-bashar dan fu’ād. Secara leksikal,
kata al-sam'u berarti telinga yang fungsinya menangkap suara, memahami
pembicaraan, dan selainnya.9
Penyebutan al-sam'u dalam Alquran seringkali dihubungkan dengan
penglihatan dan hati, yang menunjukkan adanya saling melengkapi antara
berbagai alat itu dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.11 Hal ini dapat
dilihat secara jelas dalam QS. al-Isrā : 36; QS. al-Mu’minūn : 78; QS. al-
Sajadah : 9 dan QS. al-Mulk : 23. Mengenai kata al-bashar yang berarti
mengetahui atau melihat sesuatu. diidentikkan pemaknaannya dengan term
ra’ā (‫( ىار‬yakni “melihat”.12 Banyak ayat Alquran yang menyeru manusia
untuk m elihat dan merenungkan apa yang dilihatnya. Hal ini dapat ditemui
misalnya dalam QS. al-A’rāf : 185; QS. Yūnus : 101; QS. al-Sajdah : 27 dan
selainnya. Sedangkan fu’ād adalah nama lain dari kata qalbu. Al-fu’ād atau
al-qalb merupakan pusat penalaran yang harus difungsikan dalam kegiatan
belajar dan mengajar. Ayat -ayat yang menyebutkan kata tersebut adalah
misalnya; QS. al-Haj : 46; QS. al-Syuarā : 192-194; dan QS. Muhammad :
24. Dalam konteks itu, Dawam Rahardjo menyatakan bahwa agaknya
pendengaran, penglihatan dan kalbu (al-fuād) adalah alat

8
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 413
9
Ahmad Mustafa, Tafsir al –Maraghi, jilid V ( Baerut : Daar al-Fikr, tth), h. 118 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN PENGESAHAN
PENGHARGAAN PERSEMBAHAN ABSTRAK DAFTAR ISI
PEDOMAN TRANSLITERASI BAB I
PENDAHULUAN……………………………………… 1 A. Latar
Belakang Masalah…………………………….. 1 B. Penegasan
Istilah……………………………………. 10 C.
Permasalahan………………………………………... 11 D. Tujuan dan
Manfaat Penelitian……………………... 12 E. Tinjauan Kepustakaan…….
……………………….... 13 F. Sistematika
Penulisan……………………………….. 17 BAB II DESKRIPSI UMUM
TENTANG BELAJAR..……… 19 A. Pengertian
Belajar………………………………….. 19 B. Arti Penting Belajar Bagi
Manusia….……………… 25 BAB III METODE
PENELITIAN……………….……………. 33 A. Sumber
Data……………………….……………… 33 B. Tekhnik Pengumpulan
Data.……….……………… 34 C. Tekhnik Analisis Data.…….……….
……………… 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA
DATA……………….. 38 A. Deskripsi Al-Qur’an Mengenai
Belajar…………….. 38 1. Hakikat Belajar Menurut Al-Qur’an…………….
39 2. Prinsip Belajar Menurut Al-Qur’an…………….. 61 3. Sumber Belajar
Menurut Al-Qur’an………….… 72 B. Analisis Terhadap Hakikat Belajar
Menurut Perspektif Al-Qur’an…………..………………………………. 75
BAB V PENUTUP……………………………………………… 81 A.
Kesimpulan…………………………………………. 81 B.
Saran………………………………………………... 83
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu kecenderungan
positif yang tampak di kalangan masyarakat Indonesia dewasa ini adalah
pengkajian ayat-ayat untuk menemukan kedalaman maknanya. Pengkajian
itu tidak terbatas pada masalah keagamaan saja, tetapi juga masalah sosial,
budaya, politik, ekonomi, maupun pendidikan. Oleh sebab itu, melalui
berbagai media massa, terlihat beberapa tema persoalan yang dipecahkan
dengan pendekatan Al-Qur’an. Untuk membuktikan hal tersebut maka
terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian pendidikan. Pendidikan adalah
sesuatu proses, baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan. Sebagai
suatu proses akan melibatkan dan mengikutsertakan bermacam-macam
komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam
memahami pengertian tentang pendidikan itu sendiri kita harus memahami
bahwa sejak manusia itu ada, sebenarnya sudah ada pendidikan.1 Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1,
Ayat 1 menegaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual 1 A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1982,

Anda mungkin juga menyukai