DI SUSUN OLEH :
NAMA : ABD JAIS
NIM : 221250032
KELAS : B semester 3
PRODI : PAI
dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan
dalam bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana
pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga pendidik), mutu pendidikan, perangkat
kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu menejemen pendidikan termasuk perubahan
dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut
bertujuan membawa kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan
berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional,
maupun global (M ulyasa, 2006: 4). M emasuki masa era globalisasi, bangsa Indonesia tidak mati-
matinya selalu melakukan pembangunan disegala bidang kehidupan baik pembangunan material
faktor yang menunjang pembangunan atau peningkatan sumber daya manusia yaitu melalui pendidikan
mendapat prioritas utama. Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran. Belajar menurut
Spears dalam Suprijono (2009:2) adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar
dan mengikuti arah tertentu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses
berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari
Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat mewujudkan dan menciptakan situasi yang
memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif. Pada sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal
melaksanakan aktivitas belajar sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara
maksimal. Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk kepentingan siswa,
agar senang dan bergairah belajar. Guru berusaha menyediakan dan menggunakan semua potensi dan
upaya. M asalah motivasi adalah factor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya anak didik pergi
ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja motivasi sangat bervariasi dari segi tinggi rendahnya
maupun jenisnya. Guna mewujudkan tujuan itu bukan suatu hal yang mudah. Sehingga sangatlah
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak
orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan
harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan
formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah
mengganggu pendidikan saya.”
Plato
Plato merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh di dunia. Filsuf
satu ini diyakini berperan penting dalam perkembangan filsafat Yunani Kuno.
Selain dikenal sebagai seorang filsuf, Plato juga dikenal sebagai peletak dasar
agama-agama di barat. Menurutnya, pendidikan adalah sesuatu yang dapat
membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang
dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan. Plato berpendapat
bahwa pendidikan direncanakan dan diprogram menjadi tiga tahap, yaitu
pendidikan yang diberikan hingga dua puluh tahun, pendidikan dua puluh tahun
hingga tiga puluh tahun, dan pendidikan tiga puluh tahun hingga usia empat
puluh tahun.
H. Horne
Pendidikan adalah sebuah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian
yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan
mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam
sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Aristoteles
Aristoteles adalah seorang ilmuwan dan filsuf terkemuka di dunia. Tak hanya fokus
dengan satu bidang, Aristoteles banyak melahirkan gagasan di semua cabang
ilmu pengetahuan, seperti etika, psikologi, ekonomi, dan kesenian. Tak heran, jika
filsuf satu ini dikagumi dan menginspirasi bagi banyak ilmuwan di dunia. Menurut
Aristoteles, pengertian pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara
yang dilakukan demi tujuan negara itu sendiri. Ia memandang bahwa pendidikan
merupakan bekal untuk beberapa aktivitas atau pekerjaan yang layak. Pendidikan
semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai dengan hasil
analisis psikologis dan mengikuti perkembangan secara bertahap.
John Dewey
Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna
pengalaman, yang mungkin akan terjadi dalam pergaulan. Di mana proses
tersebut melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang dewasa dan
kelompok di mana ia hidup.
Imam Al Ghazali
Imam Al-Ghazali merupakan tokoh muslim terkemuka di dunia. Beliau salah satu
ilmuwan terkenal yang mempelajari ilmu di bidang filsafat dan tasawuf. Melalui
pemikirannya, Imam Al-Ghazali menjadi salah satu orang yang berpengaruh bagi
perkembangan dunia Islam. Pemilik nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad Al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i ini pernah memegang jabatan-jabatan
sebagai naib konselor di Madrasah Nizhamiyah, sebuah pusat pengajian tinggi di
Baghdad. Melalui beberapa karya buku, beliau berhasil memberi sumbangsih bagi
perkembangan kemajuan umat manusia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
a. Konsep Pendididikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya
unani“paedagogike”. Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “pais” yang berarti
“anak” dan kata “ago” yang berarti “aku membimbing”. Jadi paedagogike berarti aku
Hadi, 2008: 17). Jadi pendidikan adalah usaha untuk membimbing anak. Pendidikan seperti
yang diungkapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
lainnya yang dikemukak oleh M. J. Langeveld (Revrisond Baswir dkk, 2003: 108) bahwa: 1)
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa
kepada kedewasaan. 2) Pendidikan ialah usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan
tugas-tugas hidupnya agar dia bisa mandiri, akil-baliq dan bertanggung jawab. 3) Pendidikan
adalah usaha agar tercapai penentuan diri secara etis sesuai dengan hati nurani. Pengertian
tersebut bermakna bahwa, pendidikan merupakan kegiatan untuk membimbing anak manusia
menuju kedewasaan dan kemandirian. Hal ini dilakukan guna membekali anak untuk menapaki
kehidupannya di masa yang akan datang. Jadi dapat dikatakan bahwa, penyelenggaraan
pendidikan tidak lepas dari perspektif manusia dan kemanusiaan. Tilaar (2002: 435)
menyatakan bahwa “hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia, yaitu suatu proses
pernyataan dari Tilaar tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa dalam proses pendidikan, ada
proses belajar dan pembelajaran, sehingga dalam pendidikan jelas terjadi proses pembentukan
manusia yang lebih manusia. Proses mendidik dan dididik merupakan perbuatan yang bersifat
mendasar (fundamental), karena di dalamnya terjadi proses dan perbuatan yang mengubah
serta menentukan jalan hidup manusia. Dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun
2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Artinya: 1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah 4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Kata iqro (bacalah) pada ayat di atas merupakan 'fiil amar' yaitu kata kerja perintah,
artinya bahwa kata ini mengisyaratkan kepada kita sebagai umat Islam untuk
melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran. Membaca dalam ayat ini bermakna umum,
sehingga dalam belajar kita diperbolehkan belajar semua ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan.
Surat Al-A'laq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad saw.
di gua hira. Dari sini dapat kita pahami bahwa, belajar merupakan hal yang utama dan
paling pertama yang harus dilaksanakan oleh manusia, setelah itu barulah ketauhidan
(keyakinan akan keesaan Allah) dan ibadah baik itu ibadah mahdah maupun gairu
mahdah.
Ayat ini menyeru kepada kita agar belajar dengan melihat segala ciptaan Allah sebagai
tanda-tanda kekuasaanNya dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini.
Bagaimana manusia diciptakan dari tanah, dibentuk kemudian diberikan roh kemudian
hidup. Kemudian manusia setelah nabi Adam as. dan Siti Hawa as, diciptakan dengan
tanah pula namun dalam bentuk saripatih yang diolah dari makanan yang manusia
makan, kemudian melalui proses hubungan suami istri maka jadilah manusia sempurna
yang lahir dari bayi hingga tua dan kembali lagi ke asalnya yaitu tanah.
Ayat ini memberikan perintah juga agar belajar seharusnya sudah sejak kecil yaitu dari
ketidak tahuan. Saat ayat ini turun, Rasulullah merupakan salah satu orang yang berada
di mekkah yang tidak dapat membaca maupun menulis. Melalui ayat ini yaitu perintah
membaca sebanyak tiga kali dari malaikat Jibril kepada Nabi saw, maka dengan kuasa
Allah swt. Rasulullah menjadi orang yang bisa membaca dan menulis. Rasulullah
kemudian dididik secara langsung oleh Allah swt. melalui perantara malaikat Jibril
dengan wahyu-wahyu yang disampaikan kepadanya, sehingga beliau menjadi manusia
luar biasa dengan memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat luas.
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Allah berjanji kepada manusia bahwa jika mereka beriman dan berilmu maka, Allah
akan mengangkat derajat mereka lebih tinggi diantara manusia lainnya. Sehingga
memiliki ilmu merupakan bagian terpenting dalam diri seorang muslim agar terhindar
dari kejahilan. Mereka yang tidak memiliki iman dan ilmu derajatnya akan rendah, hal ini
dapat dilihat dalam kehidupan kita keseharian. Dengan iman dan ilmu seseorang
dengan mudah akan mengelola bisnisnya sehingga bisnisnya bisa berkembangan
dengan baik dengan menjaga nilai-nilai kejujuran, dengan iman dan ilmu seseorang bisa
menjadi pejabat yang jujur, pejabat yang terhindar dari korupsi, dan sebagainya.
Dalam ayat ini Allah menggabungkan antara iman dan ilmu, Allah tidak memisahkan
keduanya, dengan maksud bahwa antara iman dan ilmu tidak bisa terpisahkan.
Seseorang tidak mungkin beriman kalau dia tidak berilmu, dan seseorang yang berilmu
harus memiliki iman agar ilmunya dapat dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan Allah
yang termaktub di dalam al-Quran dan hadis Rasulullah saw.
Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai fikiran.
Al-Quran selain sebagai wahyu Allah, juga merupakan kitab hikmah dan kitab ilmu
pengetahuan. Di dalamnya terdapat berbagai macam ilmu dan pengetahuan yang dapat
diterjemahkan dalam penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya. Misalnya saja dalam Al-
Quran surat al-Zalzalah ayat 7-8 yang menjelaskan tentang kebaikan maupun keburukan
sebesar 'dzarrah'pun akan dibalas oleh Allah.
Kata dzarrah dalam surat al-Zalzalah ini bisa diartikan sebagai sesuatu yang paling
terkecil, bisa berupa atom atau dalam penelitian terakhir ada lagi yang lebih kecil dari
atom yaitu Quark dan Lepton, artinya bahwa kitab al-Quran sudah berbicara tentang
ilmu kimia. Al-Quran juga menjelaskan tentang sistem rotasi bumi, tentang pergantian
siang dan malam, dan sebagainya.
Allah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang lemah sehingga membutuhkan
pertolonganNya. Kata 'Rabb' berasal dari kata tarbiyyah yang artinya pendidikan,
sehingga Allah itu maha pendidik.
Meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan tambahan ilmu dan pengetahuan
merupakan hal yang sangat lumrah, karena Allah maha mengetahui segala sesuatu
yang tidak diketahui oleh makhluknya, bahkan hal yang berada di luar batas
kemampuan pengetahuan manusia. Sebagai pendidik Allah dengan mudah mendidik
manusia dari kefakiran ilmu pengetahuan menjadi manusia yang alim (berilmu).
ُۡوا قَ ۡو َمهُمۡ ِإ َذا َر َجع ُٓو ْا ِإلَ ۡي ِهمۡ لَ َعلَّهُم ْ ة لِّيَتَفَقَّهٞ َُوا َكٓافَّ ٗۚة فَلَ ۡواَل نَفَ َر ِمن ُك ِّل فِ ۡرقَ ٖة ِّم ۡنهُمۡ طَٓاِئف
ْ ُوا فِي ٱلدِّي ِن َولِيُن ِذر ْ َو َما َكانَ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ لِيَنفِر
َيَ ۡح َذرُون
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.
Ayat ini menjelaskan tentang pembagian wilayah kerja manusia dalam mengelola suatu
negara. Negara selain memiliki angkatan perang (militer), juga harus memiliki ilmuan
yang cerdas, memiliki ulama yang alim, sehingga mereka dapat memberikan peringatan
berupa pengajaran kepada generasi penerus bangsa. Suatu kaum atau suatu negara
jika ingin berkembang dan menjadi negara yang kuat harus memiliki perkembangan
ilmu pengetahuan yang sangat signifikan, baik itu melalui lembaga formal maupun
lembaga non-formal.
َوا َك َمٓا َءا َمنَ ٱلنَّاسُ قَالُ ٓو ْا َأنُ ۡؤ ِمنُ َك َمٓا َءا َمنَ ٱل ُّسفَهَٓا ۗ ُء َأٓاَل ِإنَّهُمۡ هُ ُم ٱل ُّسفَهَٓا ُء َو ٰلَ ِكن اَّل يَ ۡعلَ ُمون
ْ ُيل لَهُمۡ َءا ِمن
َ ِوَِإ َذا ق
Ayat ini menjelaskan bahwa beriman itu harus dengan akal pikiran yang cerdas, yaitu
bahwa kita sudah mengetahui apa yang harus kita imani. Beriman bukan saja dengan
mendengar doktrin-doktrin atau dogma yang bersifat mutlak, tanpa menganalogikannya
terlebih dahulu.
Kisah nabi Ibrahim as. dalam mencari Tuhan bisa menjadi pelajaran bagi kita. Nabi
Ibrahim as. dalam pencarian keesaan Allah swt. dilakukan dengan melihat matahari
pada siang hari, beliau memperlajarinya dari mulai terbit hingga terbenamnya matahari
namun matahari bukanlah Tuhan, kemudian beliau melihat bulan pada malam harinya,
namun bulan itupun hilang ketika siang hari, berarti bulan bukan juga Tuhan.
Pencariannya terus berlangsung dengan melihat segala sesuatu yang memiliki
kekuatan besar, namun akhirnya beliau menyimpulkan bahwa semua itu bukanlah
Tuhan, karena terdapat kelemahan di dalamnya.