Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

“Produk & Panduan”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Research and
Development
Dosen Pengampu : Dr. Sugeng, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 02 :


1. Mochammad Bayhaqi Azzahabi (2111101221)
2. Edi Sofian (2111102105)
3. Siti Mursyidah (2111101112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita.

Makalah “Produk & Panduan” disusun guna memenuhi tugas Bapak Dosen Sugeng
pada mata kuliah Metodologi Penelitian Research and Development di UINSI Samarinda.
Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Produk & Panduan yang harus kita teladani dalam era modern seperti ini.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Sugeng selaku dosen mata
kuliah Metodologi Penelitian Research and Development. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada para saudara dan saudari yang telah menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah dan perbaikan makalah
selanjutnya.

Samarinda, 14 November 2023

Kelompok 09
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I (PENDAHULUAN) ...................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4

BAB II (PEMBAHASAN) ....................................................................................................... 5


A. Biografi Umar Bin Khattab .............................................................................................. 5
B. Keteladan Umar Bin Khattab ......................................................................................... 11
BAB III (PEMBAHASAN).................................................................................................... 28
A. Kesimpulan............................................................................................................... 28
B. Saran ......................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metodologi Penelitian Research and Development merupakan sebuah
penelitian untuk menciptakan produk baru ataupun mengembangkan produk dan
menyempurnakan dari produk yang sudah ada dan digunakan untuk menguji
keefektifan produk tersebut. Model pengembangan berupa model prosedural,
konseptual, dan teoritik. Seperti yang sudah dipelajari Metodologi Penelitian Research
and Development terdiri atas banyak hal seperti masalah, landasan serta instrumen dan
skala, teknik dan masih banyak lagi. Diketahui metodologi ini pun adalah menciptakan
dana mengembangkan produk yang telah ada, pastinya masalah yang timbul membuat
kita akan merancang kembali produk atau membuat produk baru lagi setelah itu kita
akan uji seberapa efektif produk tersebut. Jika memang sudah efektif baru metodologi
ini dapat dikatakan berhasil. Setelah kita belajar soal banyak hal mari kita
mempersempitnya, dengan kita mengembangkan atau pun membuat kembali produk
dari produk yang telah ada itu artinya kita pasti memerlukan produk. Kita tidak tahu
bagaimana bentuk maupun apa sih produk itu lalu bagaimana sih panduan dalam
mengembangkan atau membuat produk baru dan apakah telah mencapai keefektifan
baru produk. Maka dari itu untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami angkat sebuah
makalah yang berjudul “Produk & Panduan”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Produk?
2. Apa yang dimaksud dengan Panduan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui produk
2. Untuk mengetahui panduan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRODUK
Produk adalah salah satu hal yang berkaitan erat pada metodologi penelitian research
and Development, pada level ke tahap yang dilakukan adalah penelitian untuk
mengembangkan produk yang telah ada, dan penelitian dan pengembangan, pada level
4 penelitian menciptakan produk baru atau final dari segala prose dan mendapatkan apa
yang kita inginkan. Produk sendiri adalah hasil akhir dari proses produksi yang
selanjutnya dijual untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Maka setiap
melakukan penelitian dan pengembangan, maka harus ada produk yang dihasilkan dan
panduan untuk menggunakan produk tersebut dan hasil akhirnya bukan tentang laporan
tapi tentang produk yang dihasilkan. Adapun contoh produk disini adalah sebagai
berikut:

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa tujuan Sekolah Menengah Kejuruan terutama adalah menyiapkan peserta didik
memasuki lapangan pekerjaan. Sedangkan untuk dapat diterima bekerja di dunia kerja
seseorang harus kompeten, secara legal formal antara lain dibuktikan dengan
dimilikinya sertifikat kompetensi sebagai "paspor keterampilan", yang memuat
keterampilan-keterampilan berbas kompetensi yang dimiliki oleh pemegangnya
melalui uji kompetensi dan sertifikasi. Sertifikat kompetensi diberikan sebagai
pengakuan terhadap seseorang yang dinyatakan kompeten untuk melakukan pekerjaan
tertentu melalui proses uji kompetensi dan sertifikasi yang dilaksanakan oleh satuan
pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi, yang secara jelas terungkap dalam
pasal 61 ayat 3 UU No. 20 tahun 2003 yang berbunyi: "Sertifikat kompetensi diberikan
oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga
masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan
tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang
terakreditasi atau lembaga sertifikasi".
Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian (UKSK) siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan merupakann metode yang
digunakan untuk menguji sejauhmana pencapaian kompetensi (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) Teknik Pemesinan bagi siswa setelah melakukan proses pembelajaran
selama 3 tahun di SMK terhadap standar yang telah ditetapkan. Pengembangan model
UKSK perlu dilakukan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan materi,
standar kelulusan, standar peralatan dan standar penilaian serta tuntutan dunia kerja.
Berdasarkan target Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (DPSMK) yang
tertuang dalam RENSTRA DPSMK 2010- 2014, kekurangan/kelemahan tiga model
UKSK yaitu model Proyek Tugas Akhir (PTA), Praktik Kerja Industri
(prakerin) atau PSG dan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang
telah ada selama ini jika ditinjau dari keterlaksanaan model UKSK di SMK, yang asesor
yang menguji, sarana dan prasarana TUK, materi uji dan sistem penilaian yang
digunakan maka model UKSK yang telah ada perlu untuk dikembangkan.
Pengembangan yang dimaksud adalah untuk menyempurnakan salah satu model UKSK
yang sekarang ini sudah berjalan dan dapat dilaksanakan oleh semua SMK yaitu model
PTA melalui perbaikan terhadap kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian UKSK
siswa SMK hasil pengembangan diharapkan dapat (1) mengukur kompetensi siswa
sesuai standar yang ditetapkan oleh dunia kerja (workforce) untuk menghindari
mismatch dan under qualified, (2) memuat tentang skill/ keterampilan yang dibutuhkan
di masa mendatang (the future skill).(3) dapat dilaksanakan oleh SMK kompetensi
keahlian Teknik Pemesinan ada umumnya dan (4) dapat diakses oleh semua siswa
SMK.
B. Tujuan
Pengembangan model uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK kompetensi
keahlian Teknik Pemesinan bertujuan untuk:
1. Menghasilkan model uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK kompetensi
keahlian Teknik Pemesinan yang efektif, efisien dan praktis.
2. Mengetahui kelayakan model uji kompetensi dan sertifikasi keahlian siswa SMK
kompetensi keahlian Teknik Pemesinan hasil pengembangan.

I. Perencanaan
1. Komponen Perencanaan
Perencanaan UKSK siswa SMK kompetensi keahlian Teknik Pemesinan berbasis UPS
meliputi beberapa aspek yaitu personil (man), pembiayaan (money), bahan (material),
metode (method), pasar (market), peralatan (machine) dan pelaporan (minute). Dalam
perencanaan UKSK melibatkan dua lembaga/institusi yaitu SMK dan (UP) Sekolah
dengan memperhatikan input berupa regulasi dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan yang berupa: (1) POS UN yang dikeluarkan oleh BSNP, (2) pembiayaan,
(3) Juknis UKK yang dikeluarkan oleh DPSMK. Secara ringkas keterkaitan
lembaga/institusi yang berperan dalam perencanaan dan komponen serta aspek-aspek
perencanaan dapat dicermati pada bagan gambar 10.9 berikut.

Komponen perencanaan pada masing-masing aspek dapat dijelaskan sebagai berikut.


a. Personil (man), personal yang dilibatkan dan tugasnya dalam pelaksanaan UKSK
adalah Kepala Sekolah, Kepala UP, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Program Studi,
guru produktif, guru produktif bersertifikat asesor, teknisi/laboran, asesor dari UP
dan teknisi/laboran UP. Dari personal yang ada dibentuk panitia pelaksana UKSK.
Personal yang berperan dalam UKSK beserta deskripsi tugasnya (job description)
dapat dicermati pada tabel 10.1.
NO Jabatan Deskripsi Tugas
1. Penanggung Jawab (Kepala a. Bertanggung atas
SMK jawabterselenggarakannya UKSK
siswa SMK:
b. Mengkomunikasikan regulasi dan
kebijakan yang diambil oleh SMK
terkait dengan UKSK kepada pihak
internal (UPS, guru, tenaga
kependidikan dan siswa) dan pihak
eksternal (Dinas Pendidikan,
Orangtua, Dunia Usaha/Industri
(Du/Di) dan Asosiasi Profesi)
2. Ketua (Waka bidang a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan
Kurikulum) UKSK di SMK berbasis UPS di SMK;
b. Mengkoordinasikan kegiatan UKSK
mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan
3. Wakil Ketua (Kepala Unit a. Bersama dengan ketua
Produksi) mengkoordinasikan kegiatan UKSK
mulai dari pengorganisasian, evaluasi
dan pelaporan;
perencanaan, pelaksanaan
b. Memfasilitasi terlaksananya UKSK
dengan UPS yang dikelolanya
4. Bendahara a. Mengelola biaya pelaksanaan UKSK
yang telah ditetapkan;
b. Mengkoordinir petugas konsumsi
pelaksanaan UN;
c. Membuat buku kas UN;
d. Membuat laporan dan UN
5. Seksi materi/soal uji, kriteria a. Menyusun materi/ soal uji
penilaian dan b. Menyusun kriteria penilaian
standar kelulusan c. Menyusun standar kelulusan
6. Seksi TUK a. Menyiapkan tempat untuk UKSK
b. Mempersiapkan mesin dan peralatan
(tool) yang diperlukan untuk UKSK
sesuai standar yang telah ditetapkan:
c. Melakukan kalibrasi mesin;
d. Menyiapkan bahan untuk UKSK.
7. Asesor a. Melakukan penilaian terhadap siswa
yang melakukan UKSK
8. Teknisi/Labor a. Mempersiapkan bahan uji
b. Mempersiapkan peralatan
c. Mengkondisikan mesin
mesin untuk UKSK

Sedangkan Asesor yang menguji dengan kriteria sebagai berikut.


1. Asesor terdiri atas gabungan asesor internal dan eksternal:
2. Asesor UKSK direkomendasikan oleh Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan
(SMK) dan ditetapkan oleh Penyelenggara Tingkat Kabupaten/kota;
3. Asesor internal berasal dari guru produktif dan asesor dan Unit Produksi yang
relevan dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan memiliki pengalaman
kerja magang di dunia usaha/industri;
4. Asesor eksternal berasal dari dunia usaha/ industri/ asosiasi profesi/institusi mitra
yang memiliki latar belakang pendidikan dan/atau pengalaman kerja yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang akan diujikan;
5. Asesor memiliki sertifikat kompetensi surat keterangan kompetensi dari dunia
usaha/industri atau institusi mitra.

b. Pembiayaan (money), meliputi pembiayaan kepanitiaan, kegiatan perencanaan,


pembelian bahan dan perawatan alat. Komponen pembiayaan meliputi:
1. Honorarium panitia pelaksana dan asesor;
2. Bahan habis pakai;
3. Peralatan;
4. Perjalanan;
5. Lain-lain (penerbitan sertifikat, penggandaan dan pelaporan)
c. Bahan (material), yang dimaksudkan adalah input perangkat yang diperlukan dalam
pelaksanaan UKSK, seperti: materi/soal uji, kriteria penilaian, standar kelulusan,
standar sarana prasarana TUK, persyaratan peserta dan jadwal UKSK.
Perangkat yang diperlukan beserta kegunaannya dapat dicermati pada
tabel 10.2 berikut
NO Nama Perangkat Kegunaan
1. Standar a. Sebagai acuan standar kompetensi yang harus
Kelulusan capai oleh siswa/peserta UKSK kompetensi
keahlian Teknik Pemesinan yang meliputi:
(1) membaca gambar teknik, (2) menggunakan alat
ukur, (3) melakukan pekerjaan dengan mesin
umum, (4) melakukan pekerjaan dengan mesin
bubut, (5) melakukan pekerjaan dengan mesin
frais, (6) melakukan pekerjaan dengan mesin
gerinda.
b. Standar kemampuan yang diujikan
2. Instrumen a. Untuk memverifikasi kelayakan SMK sebagai
Verifikasi TUK TUK, yang terdiri dari: (1) standar peralatan utama
(mesin), (2) standar peralatan pendukung (tool),
(3) standar tempat ruang, (4) persyaratan
penguji (asesor).
3. Kriteria a. Sebagai acuan dalam memberikan penilaian pada
Penilaian uji kompetensi, yang terdiri dari: (1) persiapan
kerja, (2) proses, (3) hasil, (4) sikap dan (5)
waktu penyelesaian
4. Lembar a. Sebagai lembar kerja bagi asesor dalam
Penilaian memberikan penilaian kepada peserta UKSK
5. Materi/Soal Uji a. Pekerjaan yang harus dibuat oleh peserta UKSK
yang diperoleh dari pekerjaan yang ada di UPS

d. Metode (method), merupakan model yang digunakan dalam melaksanakan UKSK


menggunakan model penugasan individu (individual work).
e. Pasar (market), merupakan pasar yang ditargetkan oleh SMK dan yang akan dibidik
oleh lulusan SMK sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dengan menerapkan model
UKSK berbasis UP Sekolah.
f.. Peralatan (machine), merupakan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
UKSK berbasis UP yang ada di SMK yang bersangkutan maupun kolaborasi/kerjasama
dengan SMK lain yang telah memiliki peralatan yang lebih lengkap.
g. Pelaporan (minute), merupakan sistem pelaporan yang digunakan, tahapan
pelaporan, isi pelaporan, waktu pelaporan dan tujuan pelaporan (pihak yang
mendapatkan laporan).
2. Prosedur perencanaan
Secara sekuensial berikut disampaikan proses perencanaan UKSK siswa SMK
kompetensi Teknik Pemesinan berbasis UPS. Perencanaan dilakukan oleh SMK
bersama dengan UPS berdasarkan regulasi (POS UN dan Juknis UKK) dan pekerjaan
yang ada di UPS yang sedang dan telah dikerjakan UPS dengan proses pemesinan.
a. SMK bersama dengan UPS membentuk kepanitiaan penyelenggara UKSK dan
asesor yang akan menguji. Panitia terdiri dari penanggungjawab, ketua, sekretaris,
bendahara, seksi- seksi, asesor, teknisi/ laboran, yang masing-masing dirumuskan tugas
dan tanggungjawabnya (job description) untuk memudahkan koordinasi, pengendalian
dan pemantauan.
b. Menyusun rancangan anggaran pelaksanaan UKSK seperti kepanitiaan, kegiatan
perencanaan dan pembuatan perangkat uji (materi/soal uji, kriteria penilaian, standar
kelulusan, standar sarana prasarana (TUK), persyaratan peserta dan jadwal UKSK),
pembelian bahan praktik dan perawatan alat.
II. Pengorganisasian
III. Pelaksaan
IV. Evaluasi
V. Pelaporan

B. PANDUAN
A. Latar Belakang
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa tujuan Sekolah Menengah Kejuruan terutama adalah menyiapkan
peserta didik memasuki lapangan pekerjaan. Untuk dapat diterima bekerja di dunia
kerja seseorang harus kompeten, secara legal formal antara lain dibuktikan dengan
dimilikinya sertifikat kompetensi sebagai "paspor keterampilan" yang memuat
sejumlah kompetensi yang diperoleh melalui uji kompetensi dan sertifikasi.
2. Tiga model eksisting dalam Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian (UKSK) Siswa
SMK Kompetensi Teknik Pemesinan yang ada saat ini yaitu (a) Model pertama (01)
adalah model yang banyak digunakan, di mana pada model ini seluruh rangkaian
pengelolaan uji kompetensi dan sertifikasi mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi mengikuti regulasi yang diterbitkan oleh
Kemdikbud dalam hal ini adalah Badan Standar Nasional Pendidikan/Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (BSNP/DPSMK) dalam bentuk Prosedur
Operasional Standar Ujian Nasional (POS UN) dan Petunjuk Teknik Uji Kompetensi
Keahlian (Juknis UKK), (b) Model kedua (02) merupakan model yang seluruh
rangkaian pengelolaan uji kompetensi dan sertifikasi mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi diatur oleh Kemdiknas dalam
hal ini adalah BSNP/DPSMK menerbitkan POS UN dan Juknis UKK; tetapi untuk ujian
sekolah memanfaatkan potensi yang ada pada unit produksi (UP) di SMK dan (c) Model
ketiga (03) merupakan model UKSK bagi sekolah yang memiliki teaching factory
sebagai representasi dari Du/Di dan workshop yang dimiliki sudah ditetapkan sebagai
Tempat Uji Kompetensi (TUK) oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
3. Model eksisting tersebut di atas setelah dianalisis dengan menggunakan (a) prinsip
pendidikan kejuruan akan efektif yaitu jika: (1) lingkungan di mana siswa dilatih
merupakan replika lingkungan di mana nanti dia akan bekerja, (2) hanya dapat
diberikan di mana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat, dan mesin yang sama
seperti yang ditetapkan di tempat kerja, dan (3) melatih seseorang dalam kebiasaan
berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri (Prosser, 1925)
dan (b) penilaian hasil belajar SMK harus menggunakan metode penilaian berbasis
kompetensi (competency-based assessment). Penilaian terhadap hasil belajar pada
SMK dilaksanakan melalui Uji Kompetensi Keahlian sesuai dengan kriteria kinerja
(performance criteria) yang dituangkan dalam soal Teori Kejuruan dan Praktik
Kejuruan (Direktorat Pembinaan SMK, 2011), maka diperoleh sebuah model alternatif.
4. Diperoleh model yang unggul dan dapat dilaksanakan yaitu "Model UKSK berbasis
Unit Produksi Sekolah" dengan alasan bahwa Unit Produksi Sekolah (UPS) merupakan
representasi Dunia Usaha Industri (Du/Di) karena: (a) untuk mengatasi kesulitan
umumnya SMK dalam menjalin kerjasama dengan pihak Du/Di dalam perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran (uji kompetensi),
(b) umumnya SMK telah memiliki UP sebagaimana yang diperintahkan oleh DPSMK,
(c) pelaksanaan uji kompetensi sekolah sebagaimana yang terdapat pada model
eksisting 02 telah dapat dilaksanakan dengan baik, (d) UP yang telah berkembang
menjadi teaching factory di suatu sekolah sebagaimana yang terdapat pada model
eksisting 03 telah mendapat pengakuan dari Asosiasi Profesi dan dijadikan TUK oleh
BNSP serta pola ini menjadi rujukan oleh SMK sejenis.

C. Tujuan
1. Panduan ini sebagai petunjuk operasional implementasi model UKSK yang telah
ditemukan yaitu model UKSK berbasis UPS
2. Sebagai panduan bagi Unit Produksi Sekolah (UPS), SMK, asesor, siswa dan pihak-
pihak yang terkait sesuai dengan Job description yang telah dirumuskan dalam model
ini.
3. Untuk memberikan gambaran terhadap alur pelaksanaan UKSK dengan model UKSK
berbasis UPS sehingga UKSK dapat berjalan sesuai dengan model yang telah
dirumuskan serta efektif, efisien dan praktis untuk dilaksanakan.

II. UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN SISWA SMK


KOMPETENSI EAHLIAN TEKNIK PEMESINAN BERBASIS UNIT
PRODUKSI SEKOLAH (UKSK BERBASIS UPS)
1. Pengertian
1. Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik
Pemesinan berbasis Unit Produksi Sekolah (UKSK berbasis UPS) adalah model yang
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan kejuruan dan penilaian berbasis
kompetensi dengan ketersediaan asessor, sarana dan prasarana TUK, pembiayaan
terjangkau olch siswa orang tua yang memungkinkan dilaksanakan oleh semua SMK
ataupun kolaborasi antar beberapa SMK
2. UKSK berbasis UPS adalah uji kompetensi keahlian siswa yang dilaksanakan oleh
sekolah bersama UPS dalam kerangka Ujian Nasional.
3. Penyelenggaraan UKSK berbasis UPS dengan metoda individual work dalam ujian
praktik kejuruan yang disusun oleh sekolah bersama Unit Produksi Sekolah dengan
tetap mempertimbangkan Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional (POS UN) dan
standar yang diterbitkan oleh BSNP serta Petunjuk Teknis Uji Kompetensi
Keahlian (Juknis UKK) yang dikeluarkan oleh Direktorat Kemdikbud Pembinaan

B. Model UKSK Berbasis UPS


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bersama Unit Produksi Sekolah (UPS)
menyelenggarakan UKSK dengan mempertimbangkan Prosedur Operasional Standar
Ujian Nasional (POS UN) dan standar yang diterbitkan oleh BSNP serta Petunjuk
Teknis Uji Kompetensi Keahlian (Juknis UKK) yang dikeluarkan oleh Direktorat
Pembinaan SMK Kemdikbud dengan model sebagaimana terlihat pada bagan 10.16
berikut :

Berdasarkan bagan pengelolaan UKSK berbasis UPS dapat dijelaskan bahwa:


1. Pengelolaan UKSK berbasis UPS meliputi (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, (c)
pelaksanaan, (d) evaluasi dan (e)
2. pelaporan Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah
a. Membentuk panitia UKSK Susunan panitia UKSK beserta deskripsi tugasnya
sebagaimana terlihat pada tabel 10.3 berikut.

NO Jabatan Deskripsi tugas


1 Penanggung a. Bertanggung jawab atas terselenggarakannya UKSK siswa
jawab (Kepala SMK;
SMK) b. Mengkomunikasikan regulasi dan kebijakan yang diambil oleh
SMK terkait dengan UKSK kepada pihak internal (UPS, guru,
tenaga kependidikan dan siswa) dan pihak eksternal (Dinas
Pendidikan, Orangtua, Dunia Usaha/Industri (Du/Di) dan
Asosiasi Profesi).
2 Ketua (waka a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan UKSK di SMK berbasis
bidang kurikulum UPS di SMK.
) b. Mengkoordinasikan kegiatan UKSK mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, evaluasi dan pelaporan
3 Wakil ketua a. Bersama dengan mengkoordinasikan ketua kegiatan UKSK
(Kepala Unit mulai dari perencanaan, pengorganisasian, evaluasi dan
Produksi ) pelaporan: pelaksanaan,
b. Memfasilitasi UKSK dengan dikelolanya. terlaksananya UPS
yang
4 Sekertaris a. Membuat daftar peserta UKSK beserta persyaratanya
b. konsep tentang jadwal pelaksanaan, jadwal asesor, daftar
peserta, kartu peserta, tata tertib, kode bel dan sertifikat
kompetensi:
c. Membuat rekapitulasi kehadiran peserta UKSK, daftar hadir
asesor dan daftar penilaian;
d. Melengkapi segala administrasi UKSK.
e. Mencatat temuan-temuan pada UKSK
f. Menyusun laporan pelaksanaan UKSK
5 Bendahara a. Mengelola biaya pelaksanaan UKSK yang telah ditetapkan:
6 Seksi mayeri/soal a. Menyusun materi/soal uji
uji, kriteria b. Menyusun kriteria penilaian
penilaian dan c. Menyusun standar kelulusan
standar kelulusan
7 Seksi TUK a. Menyiapkan tempat untuk UKSK
b. Mempersiapkan mesin dan peralatan (tool) yang diperlukan
untuk UKSK sesuai standar yang telah ditetapkan;
c. kalibrasi mesin.
d. Menyiapkan bahan untuk UKSK
8 asesor a. Melakukan penilaian terhadap siswa yang melakukan UKSK
9 Teknisi / laboran a. Mempersiapkan bahan uji
b. Mempersiapkan peralatan .
c. Mengkondisikan mesin-mesin untuk UKSK

b. Menentukan asesor UKSK


Asesor yang menguji dengan kriteria sebagai berikut.
1. Asesor terdiri atas gabungan asesor internal dan eksternal;
2. Asesor UKSK direkomendasikan oleh Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan
(SMK) dan ditetapkan oleh Penyelenggara Tingkat Kabupaten/kota;
3. Asesor internal berasal dari guru produktif dan asesor dari Unit Produksi yang
relevan dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan memiliki pengalaman
kerja/magang di dunia usaha industri:
4. Asesor eksternal berasal dari dunia usaha industri asosiasi profesi institusi mitra
yang memiliki latar belakang pendidikan dan/ atau pengalaman kerja yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang akan diujikan,
5. Asesor memiliki sertifikat kompetensi surat keterangan kompetensi dari dunia
usaha/industri atau institusi mitra.

c. Merencanakan pembiayaan UKSK. Komponen pembiayaan meliputi:


1. Honorarium panitia pelaksana dan asesor,
2. Bahan habis pakai,
3. Peralatan.
4. Perjalanan,
5. Lain-lain (penerbitan sertifikat, penggandaan dan pelaporan)

d. Menyusun standar kelulusan, soal uji dan kriteria penilaian


1. Standar kelulusan adalah standar kompetensi harus dicapai olch peserta UKSK
sebagaimana yang telah ditetapkan olch SMK bersama dengan UPS dengan tetap
mempertimbangkan standar kelulusan yang ditetapkan olch BSBP sesuai standar
kompetensi pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI):
2. Soal uji disusun berdasarkan standar kompetensi dan standar kelulusan UKSK
berbasis UPS yang ambil dari produk-produk UPS atau komponen/peralatan yang
dikerjakan dengan proses pemesinan yang ada di UPS;
3. Kriteria penilaian adalah kriteria yang ditetapkan untuk menentukan apakah
siswa/peserta UKSK dinyatakan "kompeten' atau tidak kompeten

e. Menetapkan standar Tempat Uji Kompetensi (TUK)


1. Tempat penyelenggaraan UKSK di SMK harus memenuhi persyaratan berupa
peralatan utama (mesin), peralatan pendukung (tool), tempat/ruang dan penguji
(asesor) yang dimiliki.
2. Penetapan kelayakan SMK sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) dilakukan oleh
Tim Verifikasi.
3. Standar peralatan utama (mesin) yang harus dimiliki ditunjukkan pada
tabel 12.4 berikut.
..tabel 10.8
3. Pada tahap pengorganisasian yang dilakukan adalah

Semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan UKSK harus dikoordinasikan oleh
penanggungjawab UKSK Setiap tahapan kegiatan dalam rangka UKSK
dikoordinasikan sesuai dengan levelnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
deskripsi tugas masing- masing. Koordinasi meliputi:

a. Regulasi dan kebijakan yang diambil oleh SMK terkait dengan UKSK kepada pihak
internal (UPS, guru, tenaga kependidikan dan siswa) dan pihak eksternal (Dinas
Pendidikan, Orangtua, Dunia Usaha Industri (Du/Di) dan Asosiasi Profesi).

b. Penyusunan perangkat UKSK (standar kelulusan, instrumen verifikasi TUK, kriteria


penilaian, lembar penilaian dan materi/soal uji).

c. Persiapan tempat, peralatan (mesin dan tool) dan bahan uji yang digunakan.

d. Asesor dan verifikator TUK.

c. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan.

4. Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah:

a. Melaksanakan UKSK sesuai dengan hasil perencanaan

b. Bagi siswa peserta yang dinyatakan tidak kompeten" maka dilakukan proses remidi.

c. Proses remidi diawali dengan pemberian materi penguatan dan latihan oleh guru
produktif yang selanjutnya dilakukan uji ulang seperti bagan berikut.
3. Pada tahap pengorganisasian yang dilakukan adalah
Semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan UKSK haras
dikoordinasikan oleh penanggungjawab UKSK Setiap tahapan kegiatan dalam rangka
UKSK dikoordinasikan sesuai dengan levelnya sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam deskripsi tugas masing- masing. Koordinasi meliputi:
a. Regulasi dan kebijakan yang diambil oleh SMK terkait dengan UKSK kepada
pihak internal (UPS, guru, tenaga kependidikan dan siswa) dan pihak eksternal
(Dinas Pendidikan, Orangtua Dunia Usaha Industri (Du/Di) dan Asosiasi Profesi).
b. Penyusunan perangkat UKSK (standar kelulusan, instrumen verifikasi TUK,
kriteria penilaian, lembar penilaian dan materi/soal uji).
c. Persiapan tempat, peralatan (mesin dan tool) dan bahan uji yang digunakan.
d. Asesor dan verifikator TUK
e. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan
4. Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah:
a. Melaksanakan UKSK sesuai dengan hasil perencanaan
b. Bagi siswa peserta yang dinyatakan tidak kompeten' maka dilakukan proses remidi.
c. Proses remidi diawali dengan pemberian materi penguatan dan latihan oleh guru
produktif yang selanjutnya dilakukan uji ulang. seperti bagan berikut.
5. Pada tahap evaluasi yang dilakukan adalah:
a. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian kompetensi dengan menggunakan
standar penilaian yang telah ditetapkan, evaluasi ini untuk menentukan peserta uji
"kompeten" atau "tidak kompeten" dengan menggunakan pedoman penilaian dan
standar kelulusan yang dilakukan oleh asesor.
b. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan UKSK mulai dari evaluasi
perencanaan, pengorganisisan dan pelaksanaan uji seperti kecukupan bahan,
waktu dan asesor yang menguji. Evaluasi diharapkan sebagai umpan balik bagi
penyelenggaraan UKSK tahun berikutnya. Evaluasi penyelenggaraan dibuat oleh
panitia penyelenggara.
6. Pada tahap pelaporan yang dilakukan adalah:
a. Melaporkan pencapaian kompetensi siswa dan UKSK yang berbentuk sertifikat
keahlian sesuai dengan hasil evaluasi kompetensi berdasarkan standar kelulusan
yang telah ditetapkan dan diberikan kepada peserta uji (siswa).
b. Melaporkan pelaksanaan UKSK kepada pihak-pihak yang terkait (sekolah yang
bersangkutan, UP dan Dinas Pendidikan).

C. Perangkat dan Penggunaannya

Perangkat yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan UKSK berbasis UPS serta
penggunaannya dapat dicermati pada tabel 10.9 berikut.

TABEL 10.9

III PERANGKAT YANG HARUS DIPERSIAPKAN DALAM MELAKSANAKAN


UKSK BERBASIS UPSIII. PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI DAN
SERTIFIKASI

A. Verifikasi Tempat Penyelenggaraan UKSK


1. Tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan harus memenuhi syarat kelayakan,
untuk itu perlu dilakukan verifikasi kelayakan satuan pendidikan atau tempat
penyelenggaraan UKSK;
2. Verifikasi kelayakan satuan pendidikan/tempat penyelenggaraan UKSK dilakukan oleh
Penyelenggara Tingkat Provinsi dengan menggunakan instrumen verifikasi yang telah
disiapkan oleh Penyelenggara Tingkat Pusat.
3. Penyelenggara Tingkat Provinsi membentuk Tim Verifikasi dengan melibatkan unsur
dunia usaha/dunia industri atau institusi mitra yang relevan;
4. Apabila diperlukan Penyelenggara Tingkat Provinsi dapat mendelegasikan pelaksanaan
verifikasi TUK kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kota;
5. Penetapan kelayakan satuan pendidikan/tempat penyelenggaraan UKSK serta SMK
yang menggabung dilakukan oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi atau
Kabupaten/Kota (apabila didelegasikan) berdasarkan rekomendasi Tim Verifikasi.

B. Penetapan Asesor
1. Asesor terdiri atas gabungan asesor internal dan eksternal;
2. Asesor UKSK direkomendasikan oleh Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan
dan ditetapkan oleh Penyelenggara Tingkat Kabupaten/kota;
3. Asesor internal berasal dari guru produktif dan UPS yang relevan dengan
pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan memiliki pengalaman kerja/magang di
dunia usaha industri.
4. Asesor ekstemal berasal dari dunia usaha industri asosias profesi institusi mitra yang
memiliki latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja yang relevan dengan
Kompetensi Keahlian yang akan diujikan;
5. Asesor memiliki sertifikat kompetensi/surat keterangan kompetensi dari dunia
usaha/industri atau institusi mitra.

C. Pelaksanaan UKSK:
1. UKSK dapat dilaksanakan di industri dan/atau di Penyelenggara Tingkat Satuan
Pendidikan (SMK) bersama Unit Produksi Sekolah (UPS) yang telah dinyatakan
layak melaksanakan UKSK:
2. UKSK dilaksanakan oleh Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan (SMK)
bekerjasama dengan institusi pasangan atau industri mitra;
3. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan (SMK) bersama UPS menyiapkan bahan,
peralatan, dan alat/komponen penunjang UKSK
4. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan (SMK) memberikan kesempatan kepada
peserta uji untuk melakukan orientasi TUK, berlatih dan menggunakan peralatan
sesuai dengan metode pelaksanaan UKSK yang akan ditempuh.
D. Penilaian UKSK

1. Asesor melakukan penilaian dengan menggunakan format lembar penilaian yang


telah disediakan,
2. Asesor melakukan penilaian sesuai karakteristik Kompetensi Keahlian didasarkan
atas unjuk kerja kinerja/produk yang dihasilkan oleh peserta uji
3. Asesor memberikan bobot dan skor untuk setiap komponen penilaian menggunakan
format lembar penilaian;
4. Asesor dapat menambahkan komponen penilaian melebihi yang telah ditetapkan,
5. Asesor dapat menetapkan indikator yang lebih tinggi dari yang telah ditetapkan,
6. Asesor dapat melaksanakan remidi bagi peserta yang belum mencapai standar
7. Asesor menyerahkan nilai hasil UKSK kepada Penyelenggara Tingkat Satuan
Pendidikan dan menjaga kerahasiaannya
IV. PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
1. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan dunia
usaha/industri/asosiasi profesi atau institusi mitra yang terlibat dalam UKSK
menyiapkan penerbitan sertifikat kompetensi:
2. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko sertifikat kompetensi
dapat disesuaikan berdasarkan masukan dari industri mitra atau institusi mitra;
3. Sertifikat kompetensi ditandatangani oleh Penyelenggara Thgkat Satuan
Pendidikan (SMK) dan asesor eksternal;
4. Sertifikat kompetensi hanya diberikan kepada peserta uji yang dinyatakan
kompeten dalam UKSK.
5. Sertifikat kompetensi dapat diterbitkan oleh dunia usaha industri/asosiasi profesi
atau institusi pasangan yang terlibat dalam UKSK
V. PEMANTAUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI
KEAHLIAN

1. Penyelenggara Tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota melaksanakan


pemantauan UKSK siswa SMK:
2. Pelaksanaan pemantauan dapat melibatkan institusi terkait sesuai dengan
kebutuhan,
3. Penyelenggara Tingkat Pusat melakukan evaluasi dan menetapkan program tindak
lanjut pelaksanaan UKSK siswa SMK

VI. BIAYA PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI


KEAHLIAN

Biaya penyelenggaraan UKSK menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan daerah.1

1
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan, (Alfabeta : Bandung 2019) Hal 524-590
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Metodologi Penelitian Research and Development produk menjadi hal
yang sangat penting dimana produk itu merupakah sebuah hal yang menjadi
dasar untuk diubah, dibuat baru ataupun dikembangkan. Banyak aspek yang
dapat dilihat seperti yang kita dapat contohkan dalam makalah baik dalam
bentuk contoh maupun tabel dan juga gambar. Sedangkan panduan sendiri
adalah kegiatan atau tahapan dalam mengetahui sejauh mana keefektifan
produk itu sendiri, cara kerjanya, pihak pelaksana dan juga biaya serta masih
banyak lainnya
B. Saran
Makalah ini kami buat dengan masih banyak nya kekurangan mengingat juga
materi Metodologi Penelitian Research and Development merupakan metode
penelitian yang tidak terlalu banyak contohnya di internet maupun sumber
lainnya, kami meminta maaf sebesar besarnya jika ada materi yang kurang
ataupun kurang benar. Kami menerima kritik dan saran dari kalian dan
diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi dan menambah wawasan bagi
yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan, (Alfabeta : Bandung 2019)

Anda mungkin juga menyukai