Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Wawasan Manajemen dalam Al-Qur’an

Dosen Pengampu

Dr. Nur Hidayat M. Said, M. Ag

Disusun Oleh Kelompok VII:

Sri Nada Ayu 50400120025

Putri 50400120044

Muh Yusran 50400120039

Afrisal 50400119073

Firman Bahtiar 50400120017

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa atas
segala nikmatNya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini sesuai waktu
yang telah disepakati. Tiada daya dan upaya selain dari Allah Subhanahu wata’ala.
Untaian salam serta shalawat semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi washallam atas jasa-jasa beliau dalam membawa dunia ke arah
yang lebih baik.

Makalah ini kami buat selain karena tugas kuliah, juga sebagai bentuk
kepedulian terhadap ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis secara
pribadi. Didorong oleh hal tersebut, kami berusaha memberikan sesuai kemampuan
kami dalam makalah ini. untuk itu, kami berterima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut andil dalam pembuatan makalah ini.

Menyadari kekurangan penulis sebagai manusia biasa, penulis memohon


maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca atas kekeliruan yang ada dalam
makalah ini, mulai dari kekeliruan huruf, susunan kata dan kalimat dan lain
sebagainya. Untuk itu, penulis mengharap saran dan kritik yang membangun
sebagai acuan untuk memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

Walau demikian, besar harapan penulis, makalah ini bisa menjadi referensi,
menambah literature ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi orang lain. Aamiin.

Samata , 18 November 2022

Kelompok VII

ii
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................. i
Kata pengantar ............................................................................................. ii
Daftar isi ....................................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................ 3


A. Pengertian Kepemimpinan ............................................................. 3
B. Karakteristik Seorang Pemimpin Islam ........................................ 5
C. Dasar-dasar Kepemimpinan dalam Islam ...................................... 8
D. Fungsi Kepemimpinan ................................................................... 10
E. Pentingnya Pemimpin dan Kepemimpinan .................................... 12

BAB III : PENUTUP .................................................................................... 14


A. Simpulan ........................................................................................ 14
B. Saran .............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad agar menjadi
pedoman hidup bagi umat manusia yang berfungsi sebagai Hudan atau
petunjuk. Fungsi tersebut bertujuan agar manusia tidak akan salah arah atau
manusia akan kembali kepada jalan yang sudah ditentukan, selain itu manusia
juga akan hidup berlandaskan akhlak dan moral yang baik. Di samping al-
Qur’an berfungsi menjadi petunjuk, al-Qur’an juga berisikan asas atau fondasi
yang kokoh bagi semua prinsip dasar yang diperlukan oleh manusia. Mengingat
dengan pentingnya al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia jadi manusia harus
belajar membaca, memahami, dan menghayati al-Qur’an dan kemudian
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Petunjuk yang dimaksud dalam al-Qur’an ini bisa diartikan secara umum
yaitu bahwa al-Qur’an menjadi pedoman bagi umat manusia yang dikategorikan
sebagai kitab rujukan sepanjang masa atau ketika ada permasalahan yang ada
di masyarakat kita cari solusinya di dalam al-Qur’an itu sendiri. Jikalau nanti
tidak ditemukan maka kita bisa mencarinya dalam Hadits-hadits Nabi. Tetapi
ketika petunjuk ini diartikan dalam konteks yang lebih khusus yaitu sebagai
pemimpin umat atau pimpinan dalam suatu negara, kelompok, komunitas, atau
kalangan lebih kecil lagi. Ini akan mempunyai makna yang lebih spesifik lagi,
karena untuk era sekarang yang modern pembahasan ini sangatlah penting.
Khususnya di negara Indonesia ini.
Salah satu yang menjadi perbincangan dalam al-Qur’an adalah masalah
kepemimpinan di dalam al-Qur’an terdapat petunjuk dan isyarat-isyarat bahwa
masalah kepemimpinan dan pemimpin adalah merupakan keharusan di dalam
masyarakat dan umat. Maka dari itu, selanjutnya pembahasan terakit tetang
Kepemimpinan akan dibahas secara spesifik dan mendalam dalam makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Dimaksud dengan Kepemimpinan?
2. Bagaimana Karakteristik Seorang Pemimpin Islam?
3. Bagaimana Dasar-dasar Kepemimpinan dalam Islam?
4. Apa Fungsi Kepemimpinan?
5. Apa Pentingnya Pemimpin dan Kepemimpinan?

C. Tujuan Pembuatan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kepemimpinan.
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Seorang Pemimpin Islam.
3. Untuk Mengetahui Dasar-dasar Kepemimpinan dalam Islam.
4. Untuk Mengetahui Fungsi Kepemimpinan.
5. Untuk Mengetahui Pentingnya Pemimpin dan Kepemimpinan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Kepemimpinan


1. Pengertian manajemen
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage)
yang berarti “to conduct or to carry on, to direct”(Webster Super
New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia
kata Manage diartikan “Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola
“(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia), Oxford
Advanced Learner’s Dictionary mengartikan Manage sebagai “to
succed in doing something especially something difficult.....
Management the act of running and controlling business or similar
organization” sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Manajemen diartikan sebagai “Proses penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seluruh
aktivitas yang dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, jadi pada prinsipnya:
a) Manajemen merupakan suatu kegiatan,
b) Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain,
c) Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

2. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah menciptakan pencerahan dalam diri orang lain,
yang mana seorang pemimpin memiliki gagasan, memiliki visi, serta dapat
menggerakkan dan memotivasi orang lain untuk mencapai
tujuan.Kepemipinan dalam sebuah organisasi atau dalam sebuah sebuah

3
Negara, yang menjadi dasar seorang pemimpin adalah individu yang
mempunyai kemapuan dan pengetahuan terhadap suatu illmu pengetahuan.
Kepemimpinan merupakan motor pengererak bagi sumber-sumber dan alat-
alat manusia dan lainya dalam suatu lembaga, serta seni atau teknik untuk
membuat orang lain mengikuti dan menaati segala keinginannya. Demikian
pentingnya peranan kepemimpinan, S. Soekanto mengatakan,
kepemimpnan dalam usaha mencapai suatu tujuan organisasi sehingga
dikatakan sukses atau kegagalan yang dialami sebahagian besar ditentukan
oleh kualitas orang-orang yang diserahi tugas memimpin organisasi.
Kepemimpinan secara etimologi menurut kamus besar bahasa
indonesia berasal dari kata “pimpin” dengan awalan “me” menjadi
“memimpin” yang berarti menuntut, menunjukkan jalan dan membimbing.
perkataan lain yang disamakan dalam artiannya adalah yang mengetuai,
mengepalai, memandu dan melatih serta membimbing dalam arti mendidik
dan mengajari agar orang lain mampu untuk bekerja secara mandiri.
Sedangkan yang mengarahkan dan mengatur segala bentuk kegiatan yang
akan dilaksanakan adalah perintah dari seorang pemimpin, Dalam kata lain
pemimpin adalah orang yang wajib tunduk dan patuh kepada perintahnya
semasa ia masih menjadi kepala atau ketua dari suatu lembaga yang
dipimpinnya.
Pemimpin dalam Islam dikenal dengan istilah imam, amair atau
sultan,ulil amri atau walatul amr. Sedangkan pemimpin negara dalam
sejarah terdahulu biasa digunakan dengan sebutan khalifah. Firman Allah
Swtdalam Al-Qur`an surah Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi:

4
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui”.
Secara terminologi kepemimpinan diartikan sebagai proses pengaruh
mempengaruhi antar peribadi atau antar orang dalam situasi tertentu melalui
proses komunikasi yang terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
telah ditetapkan. Pemimpin harus memiliki jiwa keperibadian yang
tanggung jawab,baik secara fisik maupun spritual terhadap keberhasilan
aktivitas kerja dari yang dipimpin.

B. Karakteristik Seorang Pemimpin Islam


Kepemimpinan dalam Islam sudah ada dan berkembang tepatnya setelah
Rasulullah Saw wafat. Ini timbul karena tidak ada lagi Rasul atau Nabi setelah
nabi Muhammad Saw, dalam firman Allah Swt dikatakan bahwa Al-Qur’an itu
bersifat final dan tidak adalagi dan tidak dapat diubah-ubah lagi. Sehingga
Rasulullah Sawmerupakan sebagai pembawa risalah terakhir dan penyempurna
dari risalahrisalah sebelumnya.
Dalam pandangan Islam tidak jauh berbeda dengan model kepemimpinan
pada umumnya karena prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang digunakan
terdapat beberapa kesamaan. Kepemimpinan dalam Islam pertama kali
dicontohkan oleh Rasulullah Saw, kepemimpinannya tidak bisa dipisahkan
dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin spritual masyarakat. Prinsip
dasar kepemimpinan beliau adalah keteladanan. Dalam kepemimpinannya
mengutamakan uswatun hasanah yaitu pemberian contoh kepada para sahabat
dan masyarakat yang dipimpin. Rasulullah memang mempunyai keperibadian
yang sangat agung hal ini seperti yang digambarkan dalam al-qur’anbahwa
nabi Muhammad Saw memiliki akhlak yang agung.

5
Hal ini menunjukkan Rasulullah Saw mempunyai kelebihan yaitu akhlak
yang mulia, sehingga dalam hal memimpin dan memberikan keteladanan tidak
lagi diragukan. Kepemimpinan Rasulullah Saw tidak dapat ditiru sepenuhnya,
namun setidaknya sebagai umat Islam harus berusaha meneladani
kepemimpinannya.
Dalam menyatukan dan memajukan keberagaman kehidupan umat Islam,
maka harus dapat menggambarkan karakter pemimpin yang dikehendaki.
Karakter kepemimpinan merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dengan
keadaan dan lingkungan masyarakat yang dipimpinnya. Keberhasilan dan
tidaknya seorang pemimpin dalam menjalankan amanah yang dibebankan
kepadanya tidak hanya ditentukan oleh keterampilan teknis, akan tetapi
kemampuan yang mampu mendaya gerakkan orang lain untuk bekerja dengan
baik dan sesuai dengan apa yang dicapai.
Menurut Keith Davis ciri-ciri kepemimpinan yang efektif harus memenuhi
4 hal yaitu:
1) Intelegensi tinggi dalam hal ini seorang pemimpin harus memiliki
tingkatan intelegensi yang lebih tinggi dari bawahannya.
2) Kematangan jiwa sosial pemimpin biasanya memiliki jiwa dan perasaan
yang cukup matang, memiliki kepentingan serta perhatian yangtinggi
terhadap semua bawahan.
3) Motivasi terhadap diri dan hasil para pemimpin senantiasaingin
membereskan segala sesuatu menjadi tugas dan tanggung jawab.
4) Menjalin hubungan manusiawi, seorang pemimpin harus dapat bekerja
sama dengan orang lain dan bawahannya dalam melaksanakan tugas serta
menyelesesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Disamping ciri-ciri seoarang pemimpin diatas, Imam Munawir juga
menjelaskan ciri-ciri lain dari kepemimpinan dalam Islam, yaitu:
1) Adil dan jujur, Islam berkeyakinan bahwa dunia tidak akan menjadi aman,
tentram, damai, dan makur. Apabila keadilan tidak merata dalam
hubungan-hubungan kemanusiaan disegala bidang. Islam tidak
membiarkan sikuat berwewenang terhadap silemah, dan hak asasi manusia

6
tidak boleh hilang semata-mata karena dunia sudah biasa dihadapkan
kepada tindakan-tindakan yang zalim.Menurut Islam, hidup berdampingan
dapat aman dan tentram, bila keadilan ditegakkan.semua dasar-dasar
toleransi,kemerdekaan dan lain-lain hanya akan dapat hidup dibawah
lindungan keadilan.
2) Bijaksana dalam menyelesaikan masalah, menghadapi aneka persoalan
dan pendapat dikalangan Islam memerlukan pemimpin yang bijaksana,
tanpa adanya kebijaksanaan, maka keselamatan dan keutuhan umat akan
terancam, dalam diri pemimpin maka dari itu harus menetapkan posisi
yang netral. Bila ia mampu menyelesaikan pesoalan-persoalan dan
perselisihan pendapat secara tuntas.
3) Berpandangan luas serta tidak fanatik golongan, seorang pemimpin yang
berpandangan luas dapat mempertemukan pendapat yang berbeda dan
mampu memberi jalan keluar saat masalah terjadi serta memberikan
harapan yang terbaik untuk masyarakat., agarmasing-masing merasa puas
dengan pendapatnya itu. Bila ternyata tidak dapat dipertemukan maka
dengan kebijakan dapat menyadarkan pihak yang paling merasa benar-
benar itu agar menghargai pendapat orang lain, karena masing-masing
memiliki argumentasi.
4) Wibawa dan disegani oleh semua golongan, kepatuhan yang ditunjukkan
oleh umat yang menjadi pengikutnya adalah karena kewibawaannya dalam
memimpin umat. Kewibawaan timbul karena pemimpin tadi memiliki
kekuatan moral dan ilmu pengetahuan yang jelas. Kewibawaan pada
seorang pemimpin tercermin dalam akhlaknya ia selalu memiliki sikap adil
akan semua golongan. Sikap toleran atas perbedaan pendapat senantiasa
nampak dalam tingkah lakunya. Rasa tanggung jawab ia tanamkan pada
segenap umat dan rasa tolong menolong ia tumbuhkan dalam masing-
masing golongan.
5) Lebih mementingkan kepentingan umat dari pada kepentingan golongan,
Sebagai pemimpin umat, ia harus bisa merumuskan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan kepentingan golongan.Hendaknya disadari

7
bahwa tumbuhnya kekuatan adalah lahir atas dasar kebersamaan.
Meningkatkan kualitas umat, memperbaiki sarana peribadatan, menaikan
tingkat hidup umat. Bila pemimpin itu sudah mengenai dihati umat, maka
usaha pengembangan kearah mana saja akan dipatuhinya. Sebab ia sudah
membuktikan loyalitas terhadap umat yang dipimpinnya.
Sementara itu, Ordway tead mengemukakan 8 sifat ideal yang perlu
dimiliki seorang pemimpin, yaitu:
1) Physical and nervous energy (kesadaran jasmani maupun saraf).
2) Asense of purpose and derection (kesadaran akan tujuan yang akan
ditempuh olehnya).
3) Integrity (kejujuran).
4) Frindliness and affection (ramah tamah dan rasa kasih sayang terhadap
semuanya).
5) DX`7HTechnical mastering (ahli dalam bidangnya).
6) Intelegence (kecerdasan).
7) Teaching skill (mampu mengajar).
8) Faith (mempunyai keyakinan teguh).

C. Dasar-Dasar Kepemimpinan dalam Islam


Ada beberapa dasar kepemimpinan dalam Islam yang harus dijadikan
landasan berorganisasi,diantaranya ialah:
1. Tidak mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai
pemimpin bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan
mempengaruhi terhadap kualitas keberagamaan rakyat yang
dipimpinnya.Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran surah
AnNisa Ayat 144 yang berbunyi:

8
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Inginkah kamu Mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk
menyiksamu)”.
2. Tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang mempermainkan
agama. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surah Al-Maidah ayat 57
yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil


Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah
ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi
kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan
bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman”.
3. Pemimpin harus mempunyai keahlian di bidangnya, pemberian tugas atau
wewenang kepada yang tidak berkompeten akan mengakibatkan rusaknya
pekerjaan bahkan organisasi yang menaunginya. Sebagaimana sabda
Rasulullah Saw. Artinya: “apabila diserahkan kepada yang bukan ahlinya
maka tunggulah masa kehancurannya”. (H.R. Bukhori Muslim).
4. Pemimpin harus bisa diterima (acceptable), mencintai dan dicintai
umatnya, mendoakan dan di doakan oleh umatnya. Sebagaimana Sabda
Rasulullah SAW, Artinya: Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang
kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka
berdoa untuk kamu, seburuk-buruk pemimpin adalah yang kamu benci dan
mereka yang membenci kamu, kalau melaknati mereka dan mereka
melaknati kamu.” (H.R.Muslim).

9
5. Pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan
kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syariat, berjuang
menghilangkan segala bentuk kemungkaran, kekufuran, kekacauan, dan
fitnah sebagai mana Firman Allah Swt. Dalam Al-Qur’an Surah Al Maidah
yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Dari penjelasan Al-Qur’an dan hadits di atas, dikemukakan bahwa ada
empat sifat yang harus dipenuhi oleh para nabi, yang pada hakekatnya, yaitu:
1) As-Shidq, artinya kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap
serta berjuang melaksanakan tugasnya.
2) Al-Amamah, artinya kepercayaan yang menjadikan dia memelihara
sebaik-baiknya apa yang diserahkan kepadanya, baik dari allah ataupun
baik dari orang-orang yang dipimpinnya, sehingga tercipta rasa aman bagi
semua pihak.
3) Al-Fathanah yaitu kecerdasan yang melahirkan kemampuan yang dihadapi
dan menanggulangi persoalan yang muncul seketika sekalipun.
4) At-Tabligh yaitu penyampai orang yang jujur dan bertanggung jawab, atau
dapat di istilahkan dengan keterbukaan.

D. Fungsi Kepemimpinan
Dalam Islam Kata-kata pemimpin atau leadership merupakan muatan nilai.
Kita biasanya memikirkan kata tersebut dengan positif, yaitu seorang yang
mempunyai kapasitas khusus. Sebagian besar dari kita akan menjadi seorang
pemimpin dari pada seorang manajer, atau seorang pemimpin daripada seorang
politikus. Kata leadership sering mengacu pada peran sari pada perilaku.
Istilah pemimpin tidak bisa dipisahkan dengan kata pemimpin, karena
merupakan satu-kesatuan dalam bahasa inggris pemimpin disebut leader,

10
sebagaimana kegiatan tersebut diistilahkan dengan kata leadership.
Kepemimpinan dalam islam identik dengan istilah khalifah. Kata dasar
khalifah pada dasarnya bermakna pengganti atau wakil. Pemakaian khalifah
setelah Nabi Muhammad wafat terutama bagi empat khulafaurasyidin
menyentuh juga maksud yang terkandung dalam perkataan amir (jamaknya
umaro) yang berarti penguasaan. Imam dan khalifah adalah dua istilah yang
digunakan dalam al-Quran untuk menunjukkan pemimpin. Kata imam terambil
dari amma, yaummu yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani.
Jika diperhatikan teori-teori tentang fungsi dan peran seseorang pemimpin
yang digagaskan dan dilontarkan oleh pemikiran-pemikiran dunia barat, maka
kita akan hanya menemukan bahwa aspek kepemimpinan itu sebagai sebuah
konsep interaksi, relasi, proses otoritas maupun kegiatan mempengaruhui,
mengarahkan, dan mengkoordinasi secara horizontal semata.
Kepemimpinan dalam islam ialah sebagai sebuah konsep interaksi, relasi,
proses otoritas, kegiatan mempengaruhi, mengarahkan, dan mengoordinasi,
baik secara horizontal maupun vertikal. Kemudian dalam teori manajemen,
fungsi pemimpin sebagai perencana dan mengambil keputusan (planning and
decision maker), pengorganisasian (organization), kepemimpinan dan motivasi
(leading and motivation), pengawasan (controling), dan lain-lain. Secara fakta
historis tentang usaha-usaha nabi dalam membentuk Secara fakta historis
tentang usaha-usaha nabi dalam membentuk masyarakat islami di mekkah,
Rasullulah menggunakan proses evolusi sosio kultural, nabi tidak langsung
mengubah mekkah secara cepat tapi secara bertahap-tahap yang membutuhkan
waktu yang lama yaitu 13 tahun pada periode mekkah, tahap kedua mengubah
paradigma berpikir, dan selanjutnya merubah pola gerakan yaitu setelah
mempunyai kekuatan di negara yastrib (madinah) selama 10 tahun.
Setelah hijrah ke Madinah, pembinaan kekuatan begitu efektif mengubah
segalanya. Semua potensi kekuatan penduduk madinah oleh nabi dipersatukan
dalam satu kesepakatan yang sering disebut Piagam Madinah, dari sekedar
pemimpin agama ketika masih di Makkah dan setelah di kota Madinah nabi
sekaligus tampil menjadi pemimpin Negara serta konsolidasi membuahkan

11
sukses besar. Peperangan antara nabi dan para penentangnya di Makkah selalu
membuahkan hasil gemilang. Puncaknya adalah dengan berhasil direbutnya
Makkah oleh nabi dalam peristiwa yang disebut “Fathu Makkah”.

E. Pentingnya Pemimpin dan Kepemiminan


Pentingnya pemimpin dan kepemimpinan perlu dipahami oleh setiap umat
manusia khususnya di negeri yang mayoritas warganya beragama islam,
meskipun Indonesia bukanlah Negara Islam. Didalam al-Qur’an juga di
jelaskan tentang ketaatan kepada ulil amri (pemimpin) harus dalam rangka
ketaatan kepada Allah SWT dan rasulnya, sebagaimana dalam Qs. an-Nisa :
4/59 yang Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulul Amri (pemegang kekuasaan) di antara
kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Dalam ayat lain pun juga dijelaskan dalam Qs. As-Syu’ra: 26/ 105-106
yang Artinya:“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang
melampaui batas, yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan
perbaikan.”
Kata pemimpin/ wali dalam Al-Qur’an, bentuk jamak awliya’ memiliki
makna pelindung, pengasuh, penolong, teman, penguasa atau pemimpin.
Dalam tafsir Al-Misbah Kata auliya’ pada tafsir ayat-ayat diatas diterjemahkan
dengan “pemimpin-pemimpin”. Sebenarnya menerjemahkannya demikian
tidak sepenuhnya tepat. Kata auliya’ adalah bentuk jamak dari kata wali. Kata
ini terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf wau, lam, dan ya’ yang
makna dasarnya adalah “dekat”. Dari sini kemudian berkembang makna-
makna baru seperti pendukung, pembela, pelindung, yang mencintai, lebih
utama, dan lain-lain, yang kesemuanya bermakna kedekatan.1

1
11 Ibid., 115.

12
Seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting, yaitu ia
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, bukan hanya menjadi pengarah
dalam pelaksanaan kebijakan yang dibuat oleh manusia. Tetapi ia juga
berperan memimpin dan mengarahkan umat manusia agar mereka
melaksanakan aturan dan hukum Allah.
Oleh karena itu Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada
pemimpin agar tercipta suasana aman, tertib, tentram dan makmur. Namun
yang menjadi permasalahan disini bagaimana jika konsep kepemimpinan
sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an kemudian di hubungkan dengan
Negara sekuler. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Kelompok
sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisir dibawah
lembaga politik dan pemerintahan yang efektif, mempunyai kesatuan politik
dan berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya

13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
1. Manajemen adalah seluruh aktivitas yang dilakukan dalam rangka
mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang
ada, sedangkan kepemimpinan diartikan sebagai proses pengaruh
mempengaruhi antar peribadi atau antar orang dalam situasi tertentu melalui
proses komunikasi yang terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
telah ditetapkan. Pemimpin harus memiliki jiwa keperibadian yang
tanggung jawab,baik secara fisik maupun spritual terhadap keberhasilan
aktivitas kerja dari yang dipimpin
2. Karakteristik pemimpin haruslah memiliki:
1) Intelegensi tinggi dalam hal ini seorang pemimpin harus memiliki
tingkatan intelegensi yang lebih tinggi dari bawahannya.
2) Kematangan jiwa sosial pemimpin biasanya memiliki jiwa dan
perasaan yang cukup matang, memiliki kepentingan serta perhatian
yangtinggi terhadap semua bawahan.
3) Motivasi terhadap diri dan hasil para pemimpin senantiasaingin
membereskan segala sesuatu menjadi tugas dan tanggung jawab.
4) Menjalin hubungan manusiawi, seorang pemimpin harus dapat bekerja
sama dengan orang lain dan bawahannya dalam melaksanakan tugas
serta menyelesesaikan tugastugas yang diberikan.
3. Dasar-dasar Kepemimpinan dalam Islam, yaitu: tidak mengambil orang
kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang
muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan
rakyat yang dipimpinnya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an;
Surat An-Nisaa: 144, tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang
mempermainkan Agama Islam, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-

14
Maidah: 57, pemimpin harus mempunyai keahlian di bidangnya, pemberian
tugas atau wewenang kepada yang tidak berkompeten akan mengakibatkan
rusaknya pekerjaan bahkan organisasi yang menaunginya, pemimpin harus
bisa diterima (acceptable), mencintai dan dicintai umatnya, mendoakan dan
didoakan oleh umatnya, dan pemimpin harus mengutamakan, membela dan
mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan
syari’at, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran,
kekacauan, dan fitnah.
4. Fungsi kepemimpinan iyalah mempengaruhi, mengarahkan, dan
mengoordinasi, baik secara horizontal maupun vertikal. Kemudian dalam
teori manajemen, fungsi pemimpin sebagai perencana dan mengambil
keputusan (planning and decision maker), pengorganisasian (organization),
kepemimpinan dan motivasi (leading and motivation), dan pengawasan
(controling).
5. Seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting, yaitu ia mempunyai
tanggung jawab yang sangat besar, bukan hanya menjadi pengarah dalam
pelaksanaan kebijakan yang dibuat oleh manusia. Tetapi ia juga berperan
memimpin dan mengarahkan umat manusia agar mereka melaksanakan
aturan dan hukum Allah.

B. Saran
Pemakalah sangat sadar akan masih banyaknya kekurangan yang terdapat
pada pembuatan makalah ini. Makalah ini juga masih kurang dalam hal
pembahasan materi, karena masih kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh
pemakalah. Maka dari itu, pemakalah menyarankan kepada dirinya sendiri dan
para pembaca makalah ini agar dapat terus menambah pengetahun tentang
wawasan manajemen dalam Al-Quran terkait dengan kepemimpinan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Nurhabib, Faris. "Konsep Kepemimpinan dalam Al-Quran". Skripsi. Ponorogo:


Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Ponorogo, 2022.

Amin, Mohammad. “Kepemimpinan dalam Perspektif Al-Quran”. Tesis. Jakarta:


Konsentrasi Ilmu Tafsir, Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta, 2015.

Dedi. “Manajemen Kepemimpinan dalam Islam”. Jurnal Manajemen Pendidikan


Islam. Volume 1 No. 1 (Januari-Juni), 2016.

Zilazaini, dkk. "Manajemen dan Kepemimpinan dalam Islam". Jurnal Education


Leadership. Institut Agama Islam Nusantara Batang Hari. Volume 02
No. 1 (Februari-Juli), 2022.

16

Anda mungkin juga menyukai