Feri Handika
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................
i
Kata Pengantar ........................................................................................................
ii
Daftar Isi.................................................................................................................
iii
BAB I PEMBUKAAN A. Latar Belakang.............................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
A. Kepemimpinan dan Manajemen..................................................................3
B. Konsep Kepemimpinan Hmi........................................................................8
C. Problematika HMI Hari Ini........................................................................10
D. Peran Pemimpin Dalam Manajemen Organisasi Modern Hmi Untuk
Menjawab Tantangan Zaman.........................................................................11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja perbedaan dan korelasi antara kepemimpinan dan manajemen
2) Bagaimana karakter kepemimpinan dalam HMI?
3) Seperti apa kondisi kepemimpinan HMI masa ini dan tantangannya
dalam modernisasi
C. Tujuan Makalah
1) Mengetahui konsep kepemimpinan dan manajemen organisasi dalam
ideology HMI
2) Memahami tantangan HMI dalam era modernisasi organisasi.
3) Menemukan rumus kepemimpinan ideal HMI modern.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
kehidupan beragama, memimpin tidak sekedar tugas sosial melainkan
juga merupakan tugas individu setiap manusia.
2. Pengertian managemen
1
Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
hal. 3.
2
Ismainar, Hetty. 2015. Manajemen Unit Kerja, Untuk: Perekam Medis dan Informatika
Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish. h. 36.
4
b. Manajemen dipandang sebagai upaya-upaya yang dilakukan orang
untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi melalui proses optimasi
sumber daya manusia, material dan keuangan.
3
Abd. Rohman. 2017. Dasar-dasar Manajemen. Malang: Intelegensia Media. hal 7-8
5
Cakupan kepemimpinan memiliki arti yang lebih luas, meskipun
ada yang berpendapat sebaliknya. Keduanya tidak dapat di
konfrontasikan: pemimpin perlu paham apa itu manajemen agar dapat
mengaplikasiknnya kepada organisasi yang sederhana hingga kompleks,
manajer butuh kepemimpinan bagaimana menggerakkan anak buah
kedalam efektifitas kinerja mereka.4
Tabel 1.1
PEMIMPIN MANAJER
People who do the right things People who the things right
Berinovasi Melaksanakan
Mengembangkan Memelihara
Menginspirasi Mengendalikan
Orisinal Meniru
4
Alfian, M. Alfan. 2018. Wawasan Kepemimpinan Politik. Bekasi. Penjuru Ilmu. Hal 86-89
6
tang status quo
Efektifitas Efisiensi
Kreatifitas Peraturan
Perubahan Regulasi
Inspirasi Pengendalian
Visi Konsistensi
Tabel 2
Manajemen Pemimpin
Arah
Perencanaan, Menciptakan visi dan
penganggaran, berfokus strategi berfokus pada
pada bottom line horizon
7
Hubungan Berfokus pada
obyekproduk barang dan Berfokus pada orang,
jasa berdasarkan menginspirasi dan
memotivasi yang
kekuasaan jabatan.
dipimpin. Berdasar
Berposisi kekuatan personal,
sebagai bos berlaku seperti pelatih,
fasilitator, akselerator,
dan pelayan
Orientasi Mempertahankan
stabilitas Menciptakan perubahan
yang terkadang radikal
dan menentang status
quo
8
lebih dibanding dengan mahasiswa lainnya dalam bidang tatacara
berorganisasi atau cara berpikir dan menyampaikan pikiran. Dengan kata lain
bahwa objek utama dari HMI adalah anggotanya itu sendiri atau yang lebih
familiar disebut sebagai kader HMI. Dengan harapan supaya kadernya tersebut
bisa menularkan kebermanfaatan bagi masyarakat yang lebih luas dengan cara
yang luwes dan bijaksana.
5
Anonim, 2021. Dikader di Organisasi yang Sakit. Independent Movement
6
Djohan Effendi dan Ismed Natsir (Penyunting), 2016. Pergolakan Pemikiran Islam: Catatan
Harian Ahmad Wahib, Jakarta: LP3ES, Hlm. 33.
9
“Hidup dan bergerak di tengah-tengah alam, sang manusia ideal lebih
memahami Allah. Dia mencari dan memperjuangkan umat manusia
dan dengan demikian ia menemukan Allah. Dia tidak meninggalkan
alam dan tidak mengabaikan umat manusia. Di tangannya tergenggam
pedang Caesar sedang dalam dadanya bermukim hati sang Yesus. Dia
berpikir dengan otak Socrates dan mencintai Allah dengan sanubari
alHallaj. Sebagaimana yang didambakan Alexis Carrel, dia adalah
manusia yang paham akan keindahan ilmu dan keindahan Tuhan. Dia
memperhatikan kata-kata Pascal dan kata-kata Descartes. Bagaikan
sang Budha, dia bebas merdeka dari belenggu nafsu dan egoisme.
Bagaikan Abu Dzarr, ditebarkannya benih revolusi bagi mereka yang
lapar. Bagaikan Yesus, dia membawa pesan cinta kasih dan
perdamaian. Dan bagaikan Musa, dia adalah pesuruh jihad dan
pembebasan”7
7
Dr. Ali Syari’ati, 2001, Paradigma Kaum Tertindas, Jakarta: Islamic Center Jakarta Al-Huda,
Hlm. 108-109.
8
AD HMI Pasal IV tentang Tujuan HMI
9
Gilang Syachbudy, Qiqi. 2017. HMI Dalam Secangkir Kopi. Jakarta Timur: Cakrawala Budaya.
Hal 19-20
10
C. PROBLEMATIKA HMI HARI INI
10
Pidato Jend. Soedirman pada peringatan hari ulang tahun HMI pertama, 1948. Jogjakarta.
11
“Disrupsi”. Tak luput pula HMI sebagai sebuah wujud wadaah mobilitas
sosial dituntut untuk menyesuaikan diri, mulai dari system perkaderan yang
terhambat baik di kampus-kampus hingga kegiatan pelatihan formal yang
terbatas, menambah rentetan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar
dapat bertahan sebagai organisasi mahasiswa terbesar yang dapat memberi
dampak besar pula terhadap perjalanan kemajuan bangsa dan agama.
11
Muniruddin, Said. 2014. Bintang Arsy.Banda Aceh: Syiah Kuala Press, Hal. 339
12
menjawab tantangan zaman dan krisis kepemimpinan dengan berlandaskan
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan.
12
Piotr Sztompka, 2004. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media. Hal. 153.
13
terciptanya kehidupan organisasi yang mantap, sejahtera, adil, makmur, dan
merata. (Stomptzka, 2004:153)
14
“ Hai orang-orang yang beriman, jadilah saksi keadilan. Jangan
biarkan kemarahan Anda terhadap satu orang mendorong Anda
untuk bertindak tidak adil. Adillah, karena keadilan lebih dekat
dengan takwa. ”
Dalam bahasa politik Islam, arti negara/pemerintahan atau negara
adalah tugasnya untuk memastikan terpenuhinya syariat Allah di
muka bumi ini.
Al-Mawardi, seorang ahli politik Islam, berpendapat bahwa peran
negara adalah untuk menjaga agama dan mengatur urusan dunia.
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa tujuan negara adalah untuk
mencari keuntungan dari agama dan dunia, yang mengarah pada di
sini.
Adam Smith juga berpendapat bahwa tugas pertama dan
terpenting dari setiap pemerintahan sipil adalah untuk memastikan
keadilan di antara anggota masyarakat dan untuk mencegah semua
penghinaan yang disebabkan oleh orang lain dalam masyarakat
itu.anggota masyarakat.Menurut Smith, pemerintah dapat gunakan
semua kekuatan masyarakat untuk memenuhi tugas ini, untuk
mencegah rakyatnya saling merugikan atau mengganggu
kebahagiaan satu sama lain.14
Dari penjelasan di atas sudah jelas bahwasaanya HMI harus ikut
andil dalam dunia politik, berkolaborasi dengan instansi-instansi
pemerintahan dalam upaya merealisasikan tujuan HMI yakni “
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan
Islam, setta bertanggung jawab atas terwujud rakyat adil makmur
yang di ridhoi Allah SWT “
14
Drs. Azhari Akmal Tarigan, M. Ag. Islam Mazhab HMI. Jakarta : Kultura. Hal. 146-147
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu bentuk nyata dari perubahan sosial HMI adalah modernisasi
yaitu perubahan sosial dan budaya organisasi yang terarah yang didasarkan
pada suatu perencanaan. Modernisasi organisasi merupakan suatu persoalan
yang harus dihadapi pemimpin HMI, karena proses tersebut mecakup bidang -
bidang yang sangat luas yang menyangkut proses disorganisasi, masalah -
masalah sosial, konflik antar internal, hambatan hambatan terhadap
perubahan, dan lain sebagainya. Dan terlepas dari itu semua, HMI juga harus
berperan dan ikut andil dalam dunia politik sebagai bentuk partisipasi dan
implementasi dalam semangat Keummatan dan Kebangsaan
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara. hal. 3.
Ismainar, Hetty. 2015. Manajemen Unit Kerja, Untuk: Perekam Medis dan
Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish. h. 36.
Abd. Rohman. 2017. Dasar-dasar Manajemen. Malang: Intelegensia Media. hal
78
Alfian, M. Alfan. 2018. Wawasan Kepemimpinan Politik. Bekasi. Penjuru Ilmu.
Hal 86-89
Anonim, 2021. Dikader di Organisasi yang Sakit. Independent Movement Djohan
Effendi dan Ismed Natsir (Penyunting), 2016. Pergolakan Pemikiran Islam:
Catatan Harian Ahmad Wahib, Jakarta: LP3ES, Hlm. 33.
Dr. Ali Syari’ati, 2001, Paradigma Kaum Tertindas, Jakarta: Islamic Center
Jakarta Al-Huda, Hlm. 108-109.
Gilang Syachbudy, Qiqi. 2017. HMI Dalam Secangkir Kopi. Jakarta Timur:
Cakrawala Budaya. Hal 19-20
Muniruddin, Said. 2014. Bintang Arsy.Banda Aceh: Syiah Kuala Press, Hal. 339
Piotr Sztompka, 2004. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media. Hal.
153.
Madjid, Nurcholish. 1998. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.
Hal 366
Tarigan, Akmal, Azhari. Islam Mazhab HMI. Jakarta : Kultura. Hal. 146-147
Arsip Organisasi
Konstitusi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) pada hasil kongres HMI XXX
Ambon. 2018.
17