Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kepada Allah Rabbul ‘Alamin, yang
mana berkat rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan kesempatan dan kesehatan
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alai Wassalam, sebagai uswah hasanah yang senantiasa diharapkan syafaatnya di hari
akhir nanti.
Tidak lupa pula, penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi, terlebih kepada Dosen
pengampu mata kuliah “Administrasi & Supervisi Pendidikan”. Ustadz Zaki Ulien Nuha,
M.Pd. Yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas individu ataupun kelompok yang
dibebankan kepada seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah
Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya. Semoga nantinya dapat memberikan
sedikit pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
KESIMPULAN................................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ٰۤ
ِ َواِذْ قَا َل َربُّكَ ل ِْل َمل ِٕى َك ِة ِانِ ْي َجا ِع ٌل فِى ْاْلَ ْر
ض َخ ِل ْيفَة
Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan
Khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau
memimpin sesuatu”1.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus
tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan
pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang
semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan
relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat
manusia untuk mencari ilmu.2 Salah satu upaya dalam mencari ilmu agar dapat menjadi
pemimpin yang ideal adalah dengan membaca dan menelaah literatur yang telah banyak
tersebar khususnya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan (leadership) dan
bagaimana cara seorang pemimpin dalam mengelola kepemimpinan tersebut (leadership
management) dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya.
Dikarenakan seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal
dengan ilmu tentang memimpin. Dengan demikian hal ini tidak terlepas dengan
1
Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi (Bandung: Ossa Promo, 1999), hlm. 253.
2
Ir. Sere Saghranie Daulay, M.Si, “KEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN” (Widyaiswara
Pusdiklat Industri, n.d.), hlm. 1, accessed September 18, 2022,
https://kemenperin.go.id/download/6817/Kepemimpinan-dalam-Manajemen-Pendidikan.
1
kepemimpinan dan fungsi kepemimpinan tidak akan tercapai secara optimal tanpa
adanya manajemen atau pengelolaan kepemimpinan yang baik. Sehingga kepemimpinan
bisa dijalankan secara efektif dan efisien dengan adanya kelola dari manajemen itu
sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut John P. Kotter, dalam tulisannya yang berjudul “What Leaders Really Do” di
Harvard Business Review pada Desember 2001, ada 3 hal yang mendasari perbedaan antara
manajemen dan kepemimpinan. Manajemen terkait dengan perencanaan dan anggaran,
sementara kepemimpinan terkait dengan memberikan arah. Manajemen terkait dengan
pengorganisasian dan staffing, sedangkan kepemimpinan terkait dengan menselaraskan orang.
Yang terakhir, manajemen menghadirkan kontrol dan pemecahan masalah, sementara
kepemimpinan menghadirkan motivasi.3 Pelaku dalam kepemimpinan disebut pemimpin
(Leader) sedangkan pelaku dalam manajemen adalah manajer (Manager).
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage“ yang artinya mengatur, pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi manajemen
itu, jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan (Hasibuan, 2016). Al-Qur’an sebagai kitab sumber ilmu pengetahuan juga
menyebutkan makna manajemen secara implisit dengan menggunakan kalimat
yudabbiru, mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan,
3
“Perbedaan Manajemen Dan Kepemimpinan,” Kubik Leadership, June 18, 2022, accessed October 18, 2022,
https://www.kubikleadership.com/perbedaan-manajemen-dan-kepemimpinan/.
3
mengendalikan, mengatur, mengurus dengan baik, mengkoordinasikan, membuat
rencana yang telah ditetapkan (Kencana, 2000).
Ramayulis (2008) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat
manajemen adalah al-tadbir (pengaturan), sebagaimana firman Allah Subhannahu
wataa’la, dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
(Al-Sajadah: 5). Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah
Subhannahu wataa’la adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini
merupakan bukti kebesaran Allah Subhannahu wataa’la dalam mengelola alam ini.
Namun, karena manusia yang diciptakan Allah Subhannahu wataa’la telah dijadikan
sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-
baiknya sebagaimana Allah Subhannahu wataa’la mengatur alam raya ini (Ramayulis,
2008).4
2. Pengertian Kepemimpinan
Adapun kepemimpinan adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Tead; Terry; Hoyt
(Febrianty, 2020).
Dalam Islam, kepemimpinan begitu penting sehingga mendapat perhatian yang
sangat besar. Begitu pentingnya kepemimpinan ini, mengharuskan setiap perkumpulan
untuk memiliki pimpinan, bahkan perkumpulan dalam jumlah yang kecil sekalipun.
Nabi Muhammad saw bersabda dari Abu Said dari Abu Hurairah bahwa kedua berkata,
Rasulullah bersabda, “apabila tiga orang keluar bepergian, hendaklah mereka
menjadikan salah satu sebagai pemimpin” (HR. Abu Dàwủd) yang dikutip dalam buku
Mujamil (2007).
Selanjutnya kepemimpinan dalam pengertian Islam berasal dari kata Khalifah
yang berarti wakil. Penggunaan kata khalifah setelah Rasullullah SAW. wafat,
menyentuh juga maksud terkandung di dalam perkataan “amir” (yang jamaknya Umara)
yaitu penguasa. Kedua istilah ini dalam Bahasa Indonesia disebut pemimpin yang
4
Husaini and Happy Fitria, “MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM” 4,
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan (June 2019): hlm. 45.
4
cenderung berkonotasi pemimpin formal.5
Namun meskipun pengertian manajemen dan kepemimpinan bukan hal yang
sama namun keduanya bisa berjalan bersama. Seorang pemimpin akan menggunakan
keterampilan manajemen untuk membimbing timnya untuk tujuan yang tepat, dengan
cara yang halus dan efisien saat para pemimpin tersebut mengatur arah. Seorang
manajer akan mengambil sisi positif yang ada pada pemimpin untuk menginspirasi dan
menggerakkan timnya.
Leaders are people who do the right thing; managers are people who do things right.
Yang memiliki arti “Pemimpin adalah orang yang melakukan hal yang benar,
sedangkan manajer adalah orang yang melakukan hal yang tepat.”
Berdasarkan hal diatas dapat ditarik benang merah bahwa yang dimaksud
manajemen kepemimpinan adalah suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif
bagaimana seseorang melaksanakan kepemimpinan dengan mempergunakan seluruh
sumber daya yang dimiliki serta dengan selalu mengedepankan konsep dan aturan yang
berlaku dalam ilmu manajemen (Fahmi, 2012 : 2). Salah satu bagian terpenting dalam
ilmu manajemen adalah menggunakan seni dalam menggerakkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Dengan seni ini, seorang pemimpin dapat memberikan
arahan kepada seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara tepat.6
5
Ibid., hlm. 47.
6
Anung Pramudyo, “IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
ORGANISASI,” no. 2 (2013): hlm. 51.
5
kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan dan mengajak orang lain
menuju tujuan dengan cara yang efisien dan efektif.
Dalam hal ini kita berfokus kepada kepala sekolah sebagai Top Leader dan Top
Manager pada sebuah lembaga sekolah sehingga ia menjadi aspek penting dalam kemajuan
sebuah sekolah. Sekolah akan kehilangan arah jika tidak ada kepala sekolah. Kepala sekolah
berfungsi sebagai pemimpin, manajer, pendidikan, pengawas, dan motivator bagi guru-guru
dalam proses kependidikan melalui pembelajaran dan latihan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan diperlukan kepemimpinan pendidikan yang optimal. Maju mundurnya sebuah
sekolah ditentukan oleh kerja sama antara kepala sekolah dan guru sebagai ujung tombak suatu
sekolah.
6
Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ”Ilmu Terapan” dari ilmu-ilmu sosial sebab
prinsip-prinsip definisi dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan
taraf hidup manusia.
Kesuksesan seorang pemimpin dapat dipengaruhi oleh waktu, moral dan etika termasuk
juga budaya. Keberhasilan pemimpin dipengaruhi oleh kepemimpinannya yang mencakup
kemampuan memimpin dan interaksi sesama pemimpin dapat mempengaruhi cara pengambilan
keputusan dan kinerja.
Pemimpin dapat memperlihatkan kepemimpinannya ke dalam situasi tertentu melalui
ucapan, sikap dan tingkah laku yang dirasakan sendiri maupun oleh orang lain. Dengan
demikian, setiap pemimpin harus dapat melakukan tugasnya selaku pemimpin dalam rangka
tercapainya tujuan-tujuan kerja.7
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe -tipe
kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
a) Tipe otoriter, tipe kepemimpinan ini ialah dimana seorang pemimpin bertindak
sebagai diktator yang memaksa anggotanya untuk menjalankan tugasnya. Pemimpin
hanyalah seorang yang memerintah, kewajiban seorang bawahan atau anggota hanyalah
menjalankan tugas yang sudah diperintahkan oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang
demikian bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan
yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
7
Admin, “Ruang Lingkup Kepemimpinan,” Teori Ilmiah, July 17, 2018, accessed November 2, 2022,
https://www.bungfei.com/2018/07/ruang-lingkup-kepemimpinan.html.
8
Ririnyonlikarlina and Hade afriansyah, “Manajemen Kepemimpinan Pendidikan,” Universitas Negeri Padang
(n.d.).
7
Kelebihan tipe seperti ini cocok digunakan ketika sedang menghadapi situasi kritis
sehingga keputusan bisa diambil dengan cepat. Kekurangan dari tipe kepemimpinan ini
adalah hubungan antara pemimpin dan anggota kurang harmonis dan cenderung lebih
kaku sehingga kinerja anggota menjadi kurang fleksibel.
Kelebihan tipe kepemimpinan ini adalah hubungan antara anggota dan pemimpin
lebih harmonis dikarenakan setiap anggota diikut sertakan dalam pengambilan
keputusan. Kekurangan tipe kepemimpinan ini adalah jika pemimpin terlalu bebas
dengan anggota maka ia akan kehilangan kewibawaannya sebagai pemimpin sehingga
membuat anggota berbuat tidak selayak jabatannya.
8
Kelebihan tipe ini bahwasanya anggota menjadi lebih fleksibel dalam melaksankan
pekerjaannya tanpa adanya kekangan. Namun kekurangannya rawan terjadi ketidak
sesuaian dengan tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan dari pendapat di atas, bahwa pada kenyataannya tipe kepemimpinan yang
otoriter, demokratis, dan laissez-fair, adalah tipe kepemimpinan yang sering ditemukan dan
banyak diterapkan oleh para pemimpin di dalam berbagai macam organisasi, yang salah
satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di
bidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan atau
tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada
akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam
bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang pemimpinan yang profesional.9
Dari sini muncul pertanyaan manakah tipe kepemimpinan yang terbaik untuk diterapkan.
Tentu seorang muslim akan menjawab bahwa tipe kepemimpinan yang terbaik adalah tipe
kepemimpinan yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebagai suri
tauladan kita.
1. Hendaknya pada diri pemimpin ada proses pembentukan kepemimpinan yang baik;
2. Hendaknya pemimpin tersebut menaungi kesatuan masyarakat yang terdiri dari keyakinan
yang berbeda-beda;
3. Hendaknya pemimpin tersebut mampu mewujudkan sebuah sistem masyarakat yang manusia
dapat hidup di dalamnya dengan aman dan tenteram.
9
Ir. Sere Saghranie Daulay, M.Si, “KEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN,” hlm. 5.
10
umma.id, “Model Kepemimpinan Rasulullah Saw,” Jalan Islam, n.d., accessed November 1, 2022,
https://umma.id/post/model-kepemimpinan-rasulullah-saw-teladan-bagi-pemimpin-muslim-331455?lang=id.
9
Meskipun Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebagai pimpinan tertinggi umat islam
pada saat itu, beliau tetap membuka diskusi dengan bermusyawarah kepada para sahabat.
Beliau selalu menghargai setiap pendapat yang dikemukakan para sahabat. Dalam medan
perangpun beliau tidak sungkan memimpin langsung pasukan kaum muslimin. Sehingga beliau
juga merasakan jerih payah serta sakit dan pedihhnya peperangan. Tidak seperti layaknya
kebanyakan tipe kepemimpinan raja yang hanya duduk menunggu kembalinya pasukan
membawa kemenangan di singgasana istana.
Kepala sekolah sebagai pemegang pangku kepemimpinan tertinggi pada sebuah lembaga
pendidikan maka hendaknya memiliki kompetensi-kompetensi yang harus dipenuhi dalam
menjalankan kepemimpinannya.
Dalam UU Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (2006:3)
dijelaskan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesional. Sedangkan Charles yang dikutip Mulyasa (2007:25) mengemukakan bahwa
“ competensi as retional perfomance which satisfactorily meets the objective for a desired
condilion” (kompetensi merupakan perilaku rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan).
11
H Erwin Bakti and Holidjah Ar, “KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN PENDIDIKAN
10
Maka Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan mengeluarkan kebijakan mengenai
Kompetensi Kepemimpinan kepala sekolah berdasarkan, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah disebutkan bahwa
terdapat 5 dimensi kompetensi seorang Kepala Sekolah, yakni: kompetensi kepribadian,
kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompentensi
sosial.12 Yang akan dijelaskan di bawah ini :
1. Kompetensi Kepribadian
• Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi
teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
• Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
• Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah.
• Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
• Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/madrasah.
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Kewirausahaan
4. Kompetensi Supervisi
5. Kompetensi Sosial
Dedy Setyawan and Achadi Budi Santosa, “Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru sebagai Basis Pencapaian
13
Mutu Pendidikan,” EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3, no. 5 (August 22, 2021): hlm. 3274.
12
B. Fungsi Manajemen Kepemimpinan
Dari sini kita akan mengetahui bagaimana manajemen kepemimpinan sebagai seni
memimpin membantu kepala sekolah dalam kepemimpinannya secara efektif agar
menghasilkan kinerja yang maksimal, penjelasannya akan diuraikan di bawah ini :
13
apa yang kita inginkan sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan orang lain. Agar
tidak salah di tengah jalan anda harus mengarahkannya.
Dari hal di atas kita mengetahui bahwa manajemen kepemimpinan memiliki fungsi yang
sangat penting khususnya bagi kepala sekolah dalam menjalankan lembaga sekolah agar bisa
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan bersama.
14
arif, “5 Fungsi Manajemen Kepemimpinan yang Wajib Dikuasai,” Manajemen Kepemimpinan, July 18, 2019,
accessed September 19, 2022, https://energipersona.com/manajemen-kepemimpinan/.
14
mengefektifkan organisasi dalam mengeksekusi strategi dan mendorong tercapainya kinerja
yang luar biasa. Sebaliknya apabila karakter dan prinsip kepemimpinan yang dibangun kurang
baik, iklim yang tercipta akan bersifat destruktif, sehingga organisasi akan terkendala dalam
mengeksekusi strategi, sehingga kinerja yang diraih menjadi buruk. Demikianlah, apabila
manajemen kepemimpinan ini benar-benar dilaksanakan dengan baik, maka organisasi akan
dapat mencapai tujuannya dengan lebih baik.
15
Leny Marlina, “TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN,” no. 02 (2013): hlm.
215.
16
Mumuh Muhtarom, “IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DALAM LEMBAGA
PENDIDIKAN,” Tatar Pasundan : Jurnal Diklat Keagamaan 12, no. 33 (April 25, 2020): hlm. 152, accessed
September 28, 2022, https://bdkbandung.kemenag.go.id/tatarpasundan/jurnal/index.php/tp/article/view/65.
15
tim. Tentu saja manajemen tersebut perlu dilaksanakan dan diperlukan pengembangan.
Pengembangan manajemen adalah program yang dirancang untuk meningkatkan
efektivitas para manajer pada posisi sekarang, dan mempersiapkan mereka untuk
tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang.17
Tentu saja diperlukan usaha-usaha yang seorang pemimpin yang
kepemimpinannya mampu dan menjadi seorang manajer yang baik dan handal untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan
manajemen yang baik, dimana manajemen tersebut harus dibuat oleh seorang pemimpin
yang mempunyai kecakapan dan ahli dalam menyelenggarakan pendidikan yaitu kepala
sekolah.
BAB III
KESIMPULAN
Kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organisasi. Berhasil tidaknya organisasi
mencapai tujuannya akan sangat tergantung pada pemimpinnya. Kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota
kelompok. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengintegrasikan antara kebutuhan dan
keinginan dari anggota organisasi dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Penting kiranya
dalam organisasi untuk melaksanakan manajemen kepemimpinan yang akan mendukung
organisasi dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu dibutuhkan ilmu terkait bagaimana
mengelola kepemimpinan yang disebut ilmu manajemen kepemimpinan yang dibutuhkan bagi
setiap pemimpin.
17
Ibid., hlm. 153.
16
Pemimpin dituntut untuk bisa memanfaatkan skill yang mereka punya untuk
mengembangkan visi masa depan, dan untuk memotivasi anggota organisasi agar mau
mencapai visi tersebut. Sehingga hendaknya setiap pemimpin terlebih-lebih bagi para kepala
sekolah sebagai top leader dan manager di lembaga pendidikan yaitu sekolah hendaknya
membekali diri dengan ilmu tersebut agar tujuan pendidikan yang diinginkan bersama bisa
dicapai secara efektif dan efisien.
17
DAFTAR PUSTAKA
Admin. “Ruang Lingkup Kepemimpinan.” Teori Ilmiah, July 17, 2018. Accessed November 2,
2022. https://www.bungfei.com/2018/07/ruang-lingkup-kepemimpinan.html.
Maman Ukas. Manajemen Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi. Bandung: Ossa Promo, 1999.
18
Ririnyonlikarlina and Hade afriansyah. “Manajemen Kepemimpinan Pendidikan.” Universitas
Negeri Padang (n.d.).
Setyawan, Dedy, and Achadi Budi Santosa. “Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru sebagai
Basis Pencapaian Mutu Pendidikan.” EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3,
no. 5 (August 22, 2021): 3269–3276.
Sobri, Ahmad Yusuf, and Desi Eri Kusumaningrum. “KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT” (n.d.): 6.
umma.id. “Model Kepemimpinan Rasulullah Saw.” Jalan Islam, n.d. Accessed November 1,
2022. https://umma.id/post/model-kepemimpinan-rasulullah-saw-teladan-bagi-
pemimpin-muslim-331455?lang=id.
“Perbedaan Manajemen Dan Kepemimpinan.” Kubik Leadership, June 18, 2022. Accessed
October 18, 2022. https://www.kubikleadership.com/perbedaan-manajemen-dan-
kepemimpinan/.
19