Disusun oleh:
Ketua : Aldo Chandra Kusuma
Wakil : Yusuf Duwi Ramadhan
Sekretaris : Naufal Rifqi Nur Mubarok
Bendahara : Muhammad Nafhan Maulana
Anggota:
Rahmad Ridho Shafwan Syahid An-Naas Usamah
Risnu Azriliansyah Iwang Mahendra Zaki Yamani
Ahmed Bayhaqi Wandi Zulkarnaen Teguh Wibowo
Nurudin Muhammad Haikal Wildan Malik Alfaro Abdul Hamid
Ramdhana Putra A. M. Mustofainal Akhyar Ismail Ibrahim
Riko Tio Prasetio M. Thoriq Nofiansyah Mohamad Roviudin
Ahmad Rifqi Rivan Wahyudi Roby Nurwanda
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah subhanahu wata’ala, karena atas rahmat
dan karunianya-Nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) ini hingga penyusunan laporan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
sallahualihi wasallam dan para sahabatnya, yang telah memberikan teladan baik sehingga akal
dan pikiran penyusun mampu menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) ini,
semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaat dalam menuntut ilmu.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Laporan Kuliah Kerja
Nyata (Kukerta) di antaranya :
1. Ustadz Oscar Wardhana Windro Saputro, Lc. selaku Rektor Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Ali Bin Abi Thalib
2. Ustadz Budi Santoso, Lc., M.Pd. selaku Ketua Prodi Bahasa Arab (PBA) Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Ali Bin Abi Thalib
3. Segenap Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
a. Ustadz Nur Cholis Agus Santoso, M.Pd.
b. Ustadz Maryono, S.Th.I., M.Pd.I.
c. Ustadz Musta’in, Lc., M.Pd
4. Bapak Marlin selaku kepala desa, Desa Bandungrejo beserta seluruh staf yang telah
mendukung semua program yang dijalankan.
5. Bapak Kusnadi selaku ketua RT. 008 Desa Bandungrejo.
6. Bapak Ramin dan Bapak Mustafa selaku ketua dan wakil ketua takmir masjid Al-Khair.
7. Masyarakat Desa Bandungrejo yang juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
Kukerta.
8. Serta seluruh sponsor dan pihak-pihak lain yang telah membantu dari pelaksanaan
Kukerta hingga tersusunnya laporan ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, kami susun berdasarkan apa yang telah kami jalankan
selama melaksanakan Kukerta di Desa Bandungrejo, Kec. Bantur yang dilaksanakan selama
31 hari yaitu, mulai tanggal 01 Januari hingga 31 Januari 2023.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada
masyarakat sebagai wujud dari penerapan materi-materi pelajaran berupa teori-teori yang
telah dipelajari di kelas yang nantinya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu kegiatan dalam jenjang pendidikan
tinggi yang mana dalam pelaksanaannya mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(Kukerta) itu sendiri merupakan suatu sarana dalam mewujudkan Tujuan Dasar dari
Pendidikan, yaitu adalah pendewasaan dan pemandirian peserta didik secara sistematis,
dengan harapan agar ke depannya peserta didik mampu untuk menjalankan kehidupan
dengan rasa penuh tanggung jawab yang dapat direalisasikan melalui kemampuan peserta
didik dalam mengambil keputusan yang menurutnya bijak serta juga berani untuk
menanggung segala konsekuensi yang diakibatkan oleh keputusan tersebut.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dalam pelaksanaannya juga merupakan salah bentuk
perwujudan serta pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mana istilah kata
“Tri” menunjukkan bilangan jumlah tiga yang meliputi: Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian Masyarakat. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 yang
berbunyi “Perguruan Tinggi berkewajiban untuk menyelenggarakan Pendidikan Tinggi,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”. Hal serupa juga disebutkan dalam pasal 24 ayat
2 yang menyatakan secara tegas bahwa “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk
mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Pendidikan Tinggi,
Penelitian Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat”. Sehingga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan di atas, Mahasiswa di dalam pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (Kukerta) dituntut untuk melakukan kegiatan yang mengandung unsur Pendidikan,
Penelitian, dan memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan serta pemberdayaan
masyarakat sebagai wujud daripada pengabdian terhadap masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib harus
ditempuh oleh semua mahasiswa program Strata 1 (S1) sebagai salah satu syarat utama
untuk menyelesaikan studi tersebut. Berdasarkan keterangan di atas, maka mata kuliah
Kukerta ini adalah salah satu mata kuliah khusus yang dipersiapkan bagi mahasiswa dalam
rangka untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan kompetensi
mereka masing-masing melalui pengalaman langsung dengan cara diterjunkan ke tengah-
tengah komunitas masyarakat, terkhusus lagi di tengah-tengah komunitas masyarakat
pedesaan yang notabenenya masih terbilang kurang dalam hal pemerhatian
pemberdayaannya oleh pemerintah setempat, sehingga berbagai potensi yang dimiliki oleh
komunitas masyarakat di daerah pedesaan dapat cenderung meredup, bahkan dalam
kemungkinan terburuk potensi tersebut menjadi dilupakan atau cenderung ditinggalkan.
Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur merupakan salah satu desa yang berlokasi
di Kabupaten Malang, tepatnya di sebelah selatan Malang. Desa Bandungrejo itu sendiri
terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Dusun Krajan, Dusun Sumberagung, dan Dusun
Sumberjo. Desa Bandungrejo memiliki berbagai macam sumber daya alam berupa
perkebunan, pertanian, peternakan, dan pesisir lautan. Salah satu potensi wisata yang dapat
ditemukan di Desa Bandungrejo adalah pantai-pantai yang sangat banyak jumlahnya,
terutama destinasi wisata Pantai Bale Kambang dan Pantai Banyu Meneng yang sering
menjadi destinasi tujuan utama para wisatawan memasuki Desa Bandungrejo jika ingin
menuju ke dua lokasi tersebut. Adapun dari segi pertanian, ada banyak sekali jenis-jenis
komoditas yang ditawarkan oleh hasil pertanian dan perkebunan desa, yang mana salah
satu contohnya komoditas pertanian pohon tebu yang belakangan ini diketahui bahwa Desa
ini merupakan salah satu penghasil tanaman tebu yang nantinya akan didistribusikan
kepada salah satu pabrik produsen gula pasir paling terkenal di seluruh Indonesia yakni
PT. Sugar Group Companies yang mana produk “Gulaku” diproduksi di perusahaan
tersebut. Terdapat juga komoditas pertanian jagung yang belakangan diketahui merupakan
jenis jagung yang biasanya digunakan dalam produksi nasi jagung.
Setelah melihat berbagai kelebihan dan potensi yang tampak pada desa, maka
diputuskanlah oleh jajaran kepanitiaan Kukerta STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya untuk
menjadikan Desa Bandungrejo sebagai salah satu Desa di mana tempat kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (Kukerta) tahun 2023 akan dilaksanakan. Setelah keputusan dibuat, maka
pada hari pelaksanaannya dilakukanlah berbagai macam bentuk observasi di Desa
Bandungrejo dan kemudian telah berhasil diidentifikasi beberapa permasalahan yang
muncul di lingkungan masyarakat Desa Bandungrejo, terutama permasalahan yang paling
menaruh banyak perhatian pada permasalahan masjid-masjid sebagai tempat ibadah yang
kurang dimakmurkan oleh kehadiran para jamaah serta para imam dan penceramah yang
berkualitas. Sehingga salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun
sebuah program untuk melakukan penyebaran kepada hampir seluruh peserta kegiatan
Kukerta 2023 Desa Bandungrejo ke seluruh masjid-masjid terpilih untuk mengisi dan
mendukung kegiatan yang ditawarkan oleh pengurus masjid setempat.
B. Tujuan
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, tujuan utama dalam pelaksanaan
kegiatan Kukerta, diarahkan kepada tiga aspek utama yang meliputi pengembangan
kepribadian mahasiswa, pengembangan kelembagaan, dan pengembangan masyarakat.
Yang mana dari setiap aspek dan tujuan dapat dijabarkan sebagai berikut:
C. Kegunaan
1. Mahasiswa
a) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang cara berpikir dan
bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral.
b) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang kegunaan hasil
pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah pedesaan khususnya.
3. Perguruan Tinggi
a) Memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa terhadap proses
pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga di dalam kurikulum, materi
perkuliahan, serta ilmu-ilmu lainnya yang dikembangkan di perguruan tinggi
dapat lebih disesuaikan dengan realita kebutuhan dan keadaan masyarakat.
b) Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai masalah untuk
perkembangan penelitian.
D. Pelaksana Kukerta
1. Penyelenggara
Penyelenggara Kukerta adalah kepanitiaan dalam koordinasi Sekolah Tinggi
(Panitia Penyelenggara Kukerta). Panitia penyelenggara (PP Kukerta) terdiri dari
Penanggung jawab Umum (Ketua STAI Ali bin Abi Thalib) dan Tim Pengarah terdiri
dari seorang ketua. Tugas utama penyelenggara adalah sebagai berikut:
2. Pembimbing
Pembimbing adalah Dosen STAI Ali bin Abi Thalib yang ditetapkan oleh
Ketua Pelaksana Kukerta sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) merupakan ujung tombak pendamping mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan Kukerta. Tugas utama DPL adalah sebagai
pembimbing mahasiswa di lokasi Kukerta dengan rincian tugas sebagai berikut:
3. Peserta
Peserta Kukerta adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah Semester VI
atau minimal telah menyelesaikan 75% Satuan Kredit Semester (SKS) dan memenuhi
ketentuan administrasi akademik yang dibuktikan dengan keterangan resmi dari STAI
Ali bin Abi Thalib:
a) Ketentuan Peserta
1) Wajib mengikuti seluruh tahapan kegiatan Kukerta sesuai dengan materi dan
jadwal kegiatan yang telah ditetapkan dengan dibimbing Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL).
2) Merencanakan, melaksanakan dan menyusun laporan Kukerta dengan
dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
3) Menyerahkan laporan Kukerta kepada DPL melalui Ketua Kelompok Peserta
(KKP).
1. Waktu pelaksanaan Kukerta adalah selama satu bulan yang dimulai sejak tanggal 01
Januari 2023 hingga 31 Januari 2023.
2. Lokasi pelaksanaan Kukerta adalah Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang,
Prov. Jawa Timur.
1. Sejarah Desa
a) Nama Desa Bandungrejo
Menurut Bapak Hamdi, nama “Bandungrejo” dihubung-hubungkan
dengan mitos sebuah sumur di masa lalu yang mana ada seseorang yang bernama
Ki Wongso. Orang tersebut mempunyai sebuah sumur, yang mana sumur itu
walaupun musim kemarau airnya tidak pernah surut. Sumur itu mencukupi
kebutuhan orang-orang sekitar sehingga sumur tersebut diberi nama “Bandung”
karena sumur itu tidak ada “bandingannya” dengan sumber air di sumur-sumur
lainnya, setelah itu desa ini diberi nama “Bandung”.
Setelah beberapa puluh tahun desa ini tetap menggunakan “Desa
Bandung” sebagai namanya.. Sekitar tahun 1954 hasil bumi rakyat melimpah
seperti padi, jagung, singkong, dll. Orang-orang di desa ini bermusyawarah dan
memberi tambahan nama “Rejo” sejak saat itu desa ini diberi nama “Desa
Bandungrejo”. Yang mana “Bandung” berarti nama dari sebuah sumur yang tidak
2. Riwayat Dusun
Bapak Komarudin selaku bagian Kesra Desa Bandungrejo menjelaskan
bahwasanya Desa Bandungrejo terbagi menjadi tiga dusun :
a) Dusun Krajan
3. Kepala Desa
a) Nama : Marlin
b) Usia : 63 Tahun
c) Tempat,Tanggal Lahir : Malang, 11 Maret 1960
d) Agama : Islam
e) Alamat : RT 16 RW 04 dusun Krajan
f) Masa Jabatan : Periode pertama (2007-2012)
Periode kedua (2012-2017)
6. Luas Wilayah
Luas wilayah : ± 3.888 Ha
Gambar 1 Struktur
Struktur Desa Desa Bandungrejo
Bandungrejo
G. Kondisi Pendidikan
I. Kondisi Lingkungan
1) Kondisi Pertanian
a) Padi
2) Kondisi Perkebunan
Tebu (Saccharum
officianarum L.) adalah
tanaman yang mempunyai
banyak manfaat, salah
satunya sukrosa yang
terdapat pada batang tebu
yang dimanfaatkan untuk
menghasilkan kristal gula.
Tebu merupakan komoditi
baru yang cukup populer di
kalangan masyarakat Desa
Bandungrejo. Pasalnya
banyak dari masyarakat Desa Bandungrejo yang beralih dari lahan singkong
ke tebu. Peralihan tersebut seakan sudah menjamur di kalangan masyarakat.
Sejauh observasi kami, terdapat 3 dusun yang ada di Desa Bandungrejo
yang banyak menjadi lahan perkebunan tebu.
Peralihan tanaman
ini di sebabkan beberapa
faktor, di antaranya: proses
pemeliharaan tebu yang
tidak merepotkan, jangka
waktu yang panjang, dan
hasil yang menjanjikan.
Tanaman tebu dapat dipanen
pada umur 8-9 bulan sejak
tanam. Dan tanaman tebu
tidak habis dalam sekali panen, namun bisa bertahan 7-9 kali panen sejak
tanam pertama kali. Dengan harga jual tebu yang mencapai Rp.130.000 per
kuintal, maka dengan lahan pertanian yang dimiliki, kebanyakan
masyarakat lebih memilih tebu untuk ditanam.
b) Jagung
3) Kondisi Peternakan
2. Kondisi Kesehatan
Kesehatan merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat hidup
produktif. Kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang yang
Desa Bandungrejo atau biasa yang disebut dengan Sumber Kawuk merupakan desa
yang luas dan banyak penduduknya. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap munculnya
1. Aset Personal
Aset personal yang ada di Desa Bandungrejo sangat beragam, banyaknya
penduduk Desa Bandungrejo yang memunculkan berbagai aset personal. Mayoritas
aset personal di Desa Bandungrejo ini adalah petani dan buruh tani. Luasnya lahan
subur membuat masyarakat banyak yang berprofesi menjadi petani dan buruh tani. Aset
personal yang ada di Desa Bandungrejo akan dipaparkan dalam tabel berikut ini.
Berikut ini macam-macam aset personal yang ada di Desa Bandungrejo:
No Aset Personal
1 Petani
2 Peternak
3 Wiraswasta/Pedagang
4 Pelajar
5 Pegawai Negeri Sipil
6 Pengajar
7 Tenaga Kesehatan
8 Pensiunan
2. Aset Sosial
Kelompok sosial Desa Bandungrejo dengan terus menjalankan berbagai macam
kegiatan yang sudah berjalan di masyarakat seperti posyandu balita dan lansia,
pengajian, senam, dan lain-lain yang sifatnya social oriented. Aset sosial yang dimiliki
Desa Bandungrejo yaitu berikut ini:
No Aset Sosial
1 BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
2 LPMD/LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan)
3 PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
4 LINMAS
5 KARANG TARUNA
6 GAPOKTAN
No Aset Institusi
1 Balai Desa
2 SDN
3 RA/TPQ
4 SMP PGRI
5 TK
4. Aset Alam
Aset alam yang dimiliki Desa Bandungrejo kebanyakan adalah pertanian dan
perkebunan sehingga mayoritas warga berprofesi menjadi petani. Sektor pertanian dan
perkebunan menjadi salah satu yang sangat penting bagi Desa Bandungrejo, Kecamatan
Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
No Aset Fisik
1 Kebun
2 Balai Desa
3 Lapangan
4 Masjid
5 Musholla
6 TPQ/RA
7 Posyandu
8 Minimarket
9 Makam
6. Aset Ekonomi
Aset ekonomi merupakan sesuatu yang sangat penting, karena berkaitan dengan
kelangsungan hidup manusia. Aset ekonomi merupakan aset untuk mengukur
perkembangan suatu negara.
Ekonomi merupakan suatu hal yang sangat erat dalam kehidupan masyarakat.
Setiap hari bahkan setiap waktu aset ini menjadi kegiatan pokok yang selalu dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan. Dengan kata lain, negara dikatakan semakin baik atau
buruk bisa dilihat dari aset ekonominya. Aset ekonomi masyarakat desa merupakan
salah satu faktor yang mendukung maju atau tidaknya perekonomian suatu negara.
Berikut ini kami paparkan aset ekonomi yang ada di Desa Bandungrejo:
POTRET PROBLEMATIKA
A. Agama
1. Maulid Nabi
Berdasarkan informasi tentang Maulid Nabi yang kami dapat dari Pak Abdus
Salam, selaku tokoh Agama di desa Bandungrejo, setiap masjid di desa Bandungrejo
biasanya mengadakan acara Maulid Nabi kecil-kecilan (Pak Abdus Salam
menyebutnya sebagai tasyakuran). Namun ada satu acara besar Maulid Nabi yang
penyelenggaraannya menggunakan panggung yang sudah berlangsung selama dua
tahun. Yaitu di depan rumah Pak Abdus Salam. Awalnya acara ini masih dihadiri oleh
sedikit orang. Namun lambat laun banyak warga masyarakat yang antusias
mengikutinya. Pada acara ini Pak Abdus Salam biasanya membacakan tarikh (sejarah)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan bahasa jawa atau dengan huruf Arab
Pegon. Penggunaan huruf Arab Pegon ini untuk memudahkan para santri dan jamaah
dalam mengikuti apa yang Pak Abdus Salam jelaskan. Dan karena apabila para jamaah
di sajikan ceramah, biasanya akan cepat bosan dan mengantuk. Mengingat acara ini
dilakukan di malam hari, maka banyak jamaah yang sudah lelah. Kemudian acara
dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh salah seorang Kyai. Lalu
dilanjutkan dengan pembacaan shalawat secara bersama-sama. Acara Maulid ini
dimulai pada jam delapan malam sampai jam sebelas atau dua belas malam.
Pada dalam acara ini Pak Abdus Salam mengundang segenap orang penting
yang ada di desa Bandungrejo. Seperti, Kepala Desa, jajaran kelurahan, Ketua RW,
Ketua RT, pihak-pihak takmir masjid-masjid di Bandungrejo dan tokoh-tokoh agama
yang ada di desa Bandungerejo maupun yang ada di luar desa. Undangan Pak Abdus
Salam kepada para pejabat di desa Bandungrejo bertujuan untuk mempererat
hubungan antara tokoh Agama dengan pihak pejabat dan dapat saling mendukung satu
sama lain dalam acara-acara yang ada di desa Bandungrejo.
Penyelenggaraan Maulid Nabi ini telah berlangsung selama sembilan tahun. Pak
Abdus Salam biasanya memberikan berkat (semacam nasi yang disertai lauk pauk)
kepada para jamaah. Hal ini dilakukan agar warga lebih berminat dan ‘merasa terikat’
Tidak hanya di malam Jum’at saja, kegiatan Yasinan ini biasanya diadakan untuk
mengisi sebuah acara. Contohnya seperti Yasinan sebelum akad nikah yang dilakukan
pada malam hari sebelum pesta pernikahan. Kemudian Yasinan untuk merayakan
syukuran terhadap apa yang telah dikaruniai oleh Allah Tuhan semesta alam, berupa
rezeki yang didapatkan, jabatan yang didapatkan, serta penyakit yang diangkat
(disembuhkan). Yasinan juga dilakukan saat pertama kali menempati rumah baru dan
lain sebagainya.
B. Kemasyarakatan
C. Pendidikan
BAB IV
Pelaksanaan Kukerta STAI Ali bin Abi Thali Surabaya dimulai pada tanggal 01
Januari 2023 sampai dengan 31 Januari 2023 yang pelaksanaannya dilakukan oleh peserta
Kukerta dan masyarakat Desa Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang. Dengan perincian
sebagai berikut.
1. Bersih-Bersih Masjid
Alat-alat kebersihan yang digunakan antara lain sapu lantai, sapu lidi, pel,
kemoceng, sikat wc, sikat lantai, lap meja, lap jendela, spons, dan sabun atau cairan
pembersih. Selain dari membersihkan fasilitas masjid, kami juga memperbaikir
beberapa fasilitas masjid yang mengalami sedikit kerusakan. Seperti memperbaiki
lubang paku penyangga kipas yang telah rapuh. Selain masjid al-Khair, kami juga
melakukan gotong-royong membersihkan masjid lainnya seperti masjid al-ikhlash.
Kegiatan ini dilakukan pada hari rabu tanggal 15 januari 2023. Bersih-bersih
yang dilakukan meliputi menyapu dedaunan, mencabuti dan memotong rumput liar,
menyikat dinding sendang yang sudah berlumut dan berjamur, membersihkan sumber
air dari kotoran dedaunan, mencangkul parit yang menjadi tempat aliran air ke sawah.
Dalam kegiatan baksos ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Sekolah Tinggi
Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya membagikan perlengkapan sekolah yang
berisi kaos kaki, pulpen, pensil, pensil warna, buku, buku gambar, dan tempat pensil
kepada 31 anak yatim piatu. Menurut mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Sekolah Tinggi
Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabya, kegiatan ini diadakan untuk memberikan
bantuan dan berbagi kebahagiaan bagi mereka yang kurang beruntung karena tumbuh
dan besar tanpa orang tua. Sehingga diharapkan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya ini bisa menghibur dan
memberikan manfaat untuk mereka, ajaran guru juga ikut mendukung kegiatan yang
dilangsungkan di sekolah tersebut.
6. Jumat Berkah
Pada jumat terakhir kami didesa bandungrejo kami menyediakan nasi kotak,
dan selaku divisi konsumsi kami yang mengurus semuanya baik dari membeli
kotaknya, plastik , dan untuk masakannya kami memesannya kepada istri Pak Mustofa.
Salah satu program yang kami lakukan berkaitan dengan kesehatan, adalah
mengadakan konsultasi kesehatan dan akupuntur gratis bagi warga masyarakat Desa
Bandungrejo. Melihat dari tingginya jumlah lansia yang ada di Desa Bandungrejo, kami
memandang perlunya diadakan konsultasi kesehatan dan akupuntur gratis bagi
masyarakat.
Kegiatan ini kami lakukan di pekan ke-3 pada hari rabu, 25 Januari 2023 mulai
pukul 09.00 – selesai. Kegiatan ini kami lakukan bekerja sama dengan organisasi Bekam
Medika Center yang mana diwakili oleh Nasrudin Hadi, S.Pd.I yang ternyata merupakan
alumni dari STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya. Kegiatan ini kami lakukan di Pendopo
Kantor Desa Bandungrejo. kegiatan ini diakadan bebas untuk pria dan wanita, tua dan
muda. Karena tidak ada batasan yang ditentukan oleh berikan oleh pelaksana praktek
akupuntur ini. dalam pelaksanaan, ruangan pemeriksaan dan terapi akupuntur bagi pria
dan wanita di pisah, juga di tutup menggunakan hijab sehingga aurat pasien yang sedang
diterapi tidak nampak oleh khalayak ramai.
Alur kegiatan ini diawali dengan pendaftaran pasien dan pendataan keluhan yang
dirasakan oleh pasien.Setelah diadakan pendaftaran, pasien diminta untuk mengantri
sesuai dengan nomer urut yang sudah kami bagian agar pelaksanaan kegiatan berjalan
No Nama Masjid
1 Yusuf D Ramadhan
5 Rahmad Ridho
LEMBAGA PENDIDIKAN
3 Rahmad Ridho
Abdul Hamid
Rivan Wahyudi
Risnu Azriliansyah
Ahmed Bayhaqi TPQ Al-Barokah
Ismail Ibrahim
Muhammad Thoriq Nofiansyah
4 Iwang Mahendra
Wandi
Zulkarnaen Teguh Wibowo
Usamah
Ramdhana Putra Arrahman
Riko Tio Prasetio TPQ An-Nur
Ahmad Rifqi
Nurudin Muhammad Haikal
5 Ramdhana Putra Arrahman
Mohamad Mustofainal Akhyar
Yusuf Duwi Ramadhan
1)) Persiapan Pembimbing membuat soal yang berkaitan dengan kisah teladan
para nabi, diantaranya ada nabi Yusuf, Ibrahim, Ismail, Ishaq, dll.
2)) Pelaksanaan Pertama, pendamping membagikan soal terlebih dahulu beserta
jawaban kepada anak-anak. Kedua, anak-anak membaca ulang sampai mereka
hafal dam apabila ada yang belum paham baru pendamping membantunya.
Ketiga, pendamping mengambil soal dari anak-anak lalu menyuruh mereka
menjawab dengan cepat dan tepat.
Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada
masyarakat sebagai wujud dari penerapan materi-materi pelajaran berupa teori-teori yang telah
dipelajari di kelas yang nantinya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Pada tahun 2023 ini KUKERTA STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya diberi nama dengan
MAFATIH dengan slogan Menyatukan Langkah Menyebarkan Kebaikan yang berarti kunci-
kunci dengan harapan mampu menjadi pembuka pintu kebaikan kepada masyarakat di 4 desa
yang menjadi tempat dilaksanakannya Kukerta Mafatih, khususnya Desa Bandungrejo yang
menjadi tempat kami melaksanakan Kukerta.
Waktu pelaksanaan Kukerta adalah selama satu bulan yang dimulai sejak tanggal 01
Januari 2023 hingga 31 Januari 2023. Adapun Lokasi pelaksanaan Kukerta adalah Desa
Bandungrejo, Kec. Bantur, Kab. Malang, Prov. Jawa Timur.
Kehadiran mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) bertujuan untuk
menggali dan menemukan serta mengembangkan berbagai potensi masyarakat yang ada,
sehingga dalam proses pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) mahasiswa selaku para
peserta Kukerta dalam pelaksanaan tugasnya, diharuskan untuk menetap di dalam kelurahan
atau pedesaan di mana program Kukerta tersebut dilaksanakan, yang mana selanjutnya mereka
diharuskan untuk bekerja sama dengan penduduk setempat guna membantu masyarakat dalam
memecahkan masalah dan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dalam prosesnya juga, para peserta diharuskan mampu untuk menelaah dan merumuskan
masalah yang dihadapi masyarakat, serta kemudian mampu untuk memberikan solusi atau
alternatif penanggulangan terbaik atas permasalahan tersebut, dan kemudian menyelesaikan
atau menanggulangi masalah tersebut.
Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur merupakan salah satu desa yang berlokasi di
Kabupaten Malang, tepatnya di sebelah selatan Malang. Desa Bandungrejo itu sendiri terbagi
menjadi tiga wilayah yaitu Dusun Krajan, Dusun Sumberagung, dan Dusun Sumberjo. Desa
Bandungrejo, Kecamatan Bantur merupakan salah satu desa yang berlokasi di Kabupaten
Malang, tepatnya di sebelah selatan Malang. Desa Bandungrejo itu sendiri terbagi menjadi tiga
wilayah yaitu Dusun Krajan yang dikepalai oleh Bapak Kasianto, Dusun Sumberagung yang
dikepalai oleh Bapak Marni, dan Dusun Sumberjo yang dikepalai oleh Bapak Parmin. Adapun
kepala Desa Bandungrejo sendiri adalah Bapak Marlin.
Pada kondisi agama, terdapat 4 agama yang dianut oleh masyarakat Desa Bandungrejo,
yaitu Islam dimana agama Islam adalah agama yang paling banyak dianut masyarakat
Bandungrejo dengan 5.062 penganut, lalu Kristen dengan 60 penganut, dan Katholik dengan 8
penganut.
Pada Kondisi lingkungan yang meliputi kondisi pertanian, Desa Bandungrejo memiliki
pertanian padi. Lalu ntuk kondisi perkebunan terdapat tebu dan jagung. Kondisi peternakan
terdapat peternakan kambing dan sapi. Dan untuk kondisi kesehatan Desa Bandungrejo
memiliki 12 poliklinik untuk tenaga kesehatan.
Pada pemetaan aset, Desa Bandungrejo memiliki berbagai macam aset yang jika
diklasifikasikan terbagi menjadi 6 aset, yaitu aset personal yang meliputi Petani, Peternak,
Wiraswasta/Pedagang, Pelajar, Pegawai Negeri Sipil, Pengajar, Tenaga Kesehatan, dan
Pensiunan. Aset sosial meliputi BPD (Badan Permusyawaratan Desa), LPMD/LPMK
(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga), LINMAS, KARANG TARUNA, GAPOKTAN, BUMDES, POSYANDU, dan
PERPUSTAKAAN DESA. Aset institusi meliputi SDN, RA/TPQ, SMP PGRI, dan TK. Aset
alam meliputi Tanah Sawah, Tanah Kering (Ladang/Kebun, Pemukiman, Pekarangan), Tanah
Perkebunan Negara, Tanah Fasilitas Umum, dan Tanah Hutan. Aset fisik meliputi Kebun, Balai
Desa, Lapangan, Masjid, Musholla, Posyandu, Minimarket, dan Makam. Dan aset ekonomi
meliputi Kebun, Balai Desa, Lapangan, Masjid, Musholla, Posyandu, Minimarket, dan Makam.
Pada pelaksanaan program Kukerta Desa Bandungrejo terbagi menjadi 2, yaitu program
fisik dan non fisik. Program fisik terdiri dari Bersih-Bersih Masjid, Pembagian Perlengkapan
Sekolah untuk anak yatim di SD 01, 02, 03, Dakwah sosial/pembagian sembako, Pembangunan
Atap Sumber Air, Jumat Berkah, Pemasangan Plakat Sendang, Pengecatan Beberapa Fasilitas
Umum Pantai, Bersih-Bersih Sumber Air, Mengadakan konsultasi kesehatan dan akupuntur
gratis, festival anak shalih, dan Pemberian plakat di SDN dan TPQ. Adapun program non fisik
terdiri dari Mengajar Di Lembaga Pendidikan dan TPQ, dan Melakukan Pendampingan Lomba
PAIS di SD Negeri 01, 02, 03 Desa Bandungrejo.