Anda di halaman 1dari 302

Bersatu Bersama

Membangun MAUK BARAT

Editor
Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si.
Tim Penulis
Alika Arum Daniya, dkk.
TIM PENYUSUN

Bersatu Bersama Membangun Mauk Barat


Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018 Kelompok 33 Desa
Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
@MABAR2018_Kelompok KKN 033
Tim Penyusun
Editor : Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si
Penulis Utama : Alika Arum Daniya, Astri Hawanti Agustin
Penata Letak : Alika Arum Daniya
Design Cover : Muhamad Faisal
Pemeriksa Teknis : Alika Arum Daniya, Siti Khoirunnisa Syifa Sari
Penulisan
Pemeriksa : Alika Arum Daniya, Ali Fachrudin
Kesesuaian Isi
Penyedia Bahan : Zulfikar Fadel Ali, Aulia Mega Hadiyanti, Abdul Latif, Yayah
Pustaka dan Noviyanti, Rahma Dian Indriyani, Astri Hawanti Agustin, Nia
Gambar Imas Gamesty, Ambar Indriyati, Irwansyah, Siti Nafisah,
Ahmad Fadoliy, Andi Enri Ernasari, Risky Oktavianti, Ahmad
Asyrofi, Dede Yati, Ali Fachrudin.
Kontributor : H. Misnan (kepala Desa Mauk Barat), Tokoh Masyarakat dan
Masyarakat Mauk Barat, Kapolsek Mauk Barat, Jaro, Karang
Taruna

Diterbitkan atas kerja sama Pusat Pengabdian kepada


Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan kelompok KKN MABAR 033.
LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian kepada


Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor 033 di Desa Mauk
Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang yang berjudul: Bersatu
Bersama Membangun Mauk Barat telah diperiksa sesuai dengan panduan
yang berlaku pada tanggal 20 Desember 2018.

Dosen Pembimbing

Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si


NIP. 19710530 199903 1 003

Menyetujui,
Koord. Program KKN-PpMM

Dr. Eva Nugraha, M.Ag


NIP. 19710217 199803 1 002

Mengetahui,
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME
NIP. 19770530 200701 1 008

iii
“ Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu, karena ilmu
itu tidak bisa didapat melalui khayalan dan mimpi belaka.
Harus ada kemauan yang tinggi dan usaha yang sungguh-
sungguh. ”

- Abdul Latif -

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat berjalan dengan baik hingga akhir.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad
Sallallahu ‘Alaihi Wassalam beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah
menuntun kami ke jalan yang benar dan memberikan suri tauladan yang
baik bagi kami. Semoga kami semua termasuk umatnya yang
mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir, Aamiin...
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari awal hingga akhir dari penyusunan
laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, di antaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa
Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
2. Bapak Djaka Badranaya, ME selaku Kepala Pusat Pengabdian
kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan bekal ilmu kepada kami dalam melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan baik.
3. Bapak Dr. Eva Nugraha, M.Ag selaku Koordinator Program Kuliah
Kerja Nyata Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa
(PpMM) yang telah memberikan pengarahan tentang kegiatan ini
dengan baik.
4. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si selaku Dosen Pembimbing KKN
MABAR 033 yang telah membimbing kami selama pelaksanaan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung hingga
berakhirnya kegiatan ini dan juga telah bersedia membantu kami
dalam proses penyusunan buku laporan ini.

v
5. Bapak H. Misnan selaku Kepala Desa Mauk Barat beserta
jajarannya yang telah membantu kami dalam pelaksanaan
program-program kerja KKN MABAR 033 dengan baik.
6. Bapak Sarnata dan Ibu Mirni selaku Orang Tua kami yang sudah
mengurus, membantu serta memperhatikan selama kami tinggal di
Kampung Cinamprak.
7. Tokoh masyarakat serta masyarakat Desa Mauk Barat pada
umumnya yang telah berpartisipasi dan menyambut baik kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
8. Seluruh warga Kampung Cinamprak pada umumnya dan pihak-
pihak lainnya yang terlibat dan tidak bisa kami sebutkan satu
persatu, yang telah mencurahkan tenaga serta ide demi
keberhasilan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Mauk Barat.
9. Tidak lupa pula pada kawan-kawan kelompok KKN MABAR 033
yang telah berperan aktif menyukseskan kegiatan selama masa
pengabdian serta pihak-pihak lain yang telah membantu hingga
tersusunnya laporan ini.
Harapan saya dan teman-teman KKN MABAR 033, semoga
kehadiran buku ini dapat menginspirasi dan memberikan manfaat bagi
para pembacanya, terutama bagi masyarakat Desa Mauk Barat. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisan
buku laporan ini, oleh karena itu kami sangat terbuka untuk menampung
kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan
buku laporan ini di masa mendatang.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, 15 Desember 2018


KKN-PpMM Kelompok 033

Tim Penyusun

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii


KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
A. Dasar Pemikiran............................................................................................ 3
B. Kondisi Umum Desa Mauk Barat ............................................................. 4
C. Permasalahan Desa Mauk Barat ................................................................ 6
D. Profil Kelompok KKN PpMM 033 ........................................................... 7
E. Fokus/Prioritas Program .......................................................................... 12
F. Sasaran dan Target ..................................................................................... 13
G. Jadwal Pelaksanaan Program................................................................... 15
H. Pendanaan .................................................................................................... 16
I. Sistematika Penyusunan ........................................................................... 16
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM............................................. 19
A. Pendekatan .................................................................................................. 19
B. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat ......................................................20
C. Penyusunan Program ................................................................................. 21
D. Strategi Implementasi Program ..............................................................22
BAB III KONDISI DESA MAUK BARAT........................................................... 25
A. Sejarah Desa Mauk Barat .......................................................................... 25
B. Letak Geografis ........................................................................................... 26
C. Struktur Penduduk .................................................................................... 28
D. Sarana dan Prasarana ................................................................................. 30

vii
BAB IV DESKRIPSI HASIL, PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DI
DESA MAUK BARAT KECAMATAN MAUK..................................................19
A. Kerangka Pemecahan Masalah .................................................................19
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ................... 58
D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil ............................................................. 67
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 69
A. Kesimpulan .................................................................................................. 69
B. Rekomendasi ................................................................................................ 71
BAB VI PENGGALAN KISAH INSPIRATIF .................................................... 75
A. KKN: Sepenggal Cerita di Kampung Orang ..... Error! Bookmark
not defined.75
B. Tanah Airku .................................. Error! Bookmark not defined.88
C. Dipandang Sebelah Mata dalam Sebuah Realita ................Error!
Bookmark not defined.96
D. Langkah Semangat di Mauk Barat ...............Error! Bookmark not
defined.104
E. Cerita untuk Masa Depan ......... Error! Bookmark not defined.113
F. Kisah Klasik Masa-masa KKN .Error! Bookmark not defined.123
G. Masa Pengabdianku yang Telah Tiba..........Error! Bookmark not
defined.131
H. Alunan Kisah Mentari ................ Error! Bookmark not defined.141
I. Sekilas Kisah di Cinamprak ..... Error! Bookmark not defined.149
J. Selembaran Kasih di Mauk Barat .................Error! Bookmark not
defined.158
K. Perjalanan Singkat Mauk BaratError! Bookmark not defined.167
L. Tentang Desa Mauk Barat, Saya, dan KKN MABAR 033 .Error!
Bookmark not defined.176
M. Sebulan Kisah Perjalanan di Mauk Barat ....Error! Bookmark not
defined.185

viii
N. Sepenggal Kisah dari Mauk Barat ................ Error! Bookmark not
defined.194
O. Mauk, Desa Ceria 100 Meter dari Pantai ... Error! Bookmark not
defined.203
P. Di Bawah Langit Biru Desa Mauk Barat ..... Error! Bookmark not
defined.212
Q. Lika-liku Manis Getir Asam Manis Suka Duka Kehidupan di
Desa Mauk Barat ........................ Error! Bookmark not defined.221
R. Mutiara Harapan Desa Mauk Barat............. Error! Bookmark not
defined.229
S. Kisah Kasih di Desa Mauk Barat .................. Error! Bookmark not
defined.239
BAB VII KESAN DAN PESAN............................................................................ 251
A. Kepala Desa Mauk Barat .............................................................. 251
B. Tokoh Masyarakat ........................................................................ 251
C. Ibu Pengajian .................................................................................. 252
D. Dokter Koas Puskesmas Mauk ................................................... 252
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 255
BIOGRAFI SINGKAT ......................................................................................... 255
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................263

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Fokus/Prioritas Program Kegiatan................................................12


Tabel 1.2: Program dan Sasaran/Target ..........................................................13
Tabel 1.3: Jadwal Pra KKN-PpMM..................................................................15
Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN 2018 .................15
Tabel 1.5: Jadwal Penyusunan Laporan dan Evaluasi Program 2018 .....16
Tabel 1.6: Sumber Pendanaan............................................................................16
Tabel 3.1: Nama Kampung di Desa Mauk Barat ..........................................27
Tabel 3.2: Jumlah Tempat Sarana dan Prasarana Peribadatan ................28
Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan ............................................37
Tabel 4.2: SWOT Bidang Lingkungan ...........................................................39
Tabel 4.3: SWOT Bidang Kesehatan ..............................................................41
Tabel 4.4: Hasil Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba ................................43
Tabel 4.5: Hasil Kegiatan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris ..................46
Tabel 4.6: Hasil Kegiatan Pelayanan Pengajaran.........................................47
Tabel 4.7: Hasil Kegiatan Senam Bersama.....................................................50
Tabel 4.8: Hasil Kegiatan Pembagian Susu Gratis di Desa Mauk Barat
....................................................................................................................................52
Tabel 4.9: Hasil kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat ....55
Tabel 4.10: Hasil Kegiatan Dialog Interaktif.................................................57
Tabel 4.11: Hasil Kegiatan Bazar di Desa Mauk Barat................................59
Tabel 4.12: Hasil Kegiatan Taman Baca .........................................................62
Tabel 4.13: Hasil Pengadaan Tempat Sampah ..............................................64
Tabel 4.14: Hasil Kegiatan Handcraft Training ...........................................66
Tabel 4.15: Hasil Kegiatan Kerja Bakti ...........................................................69

ix
“Senantiasa jadilah manusia yang berdampak baik bagi sekitar,
meskipun tidak harus selalu besar, perubahan kecil pun akan
berarti daripada kita hanya diam”
- Ali Fachrudin-

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Logo Kelompok KKN MABAR 033 ..........................................8


Gambar 3.1: Peta Desa Mauk Barat..................................................................26
Gambar 3.2: Klasifikasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ....................28
Gambar 3.3: Keadaan Penduduk Menurut Agama .....................................29
Gambar 3.4: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............30
Gambar 3.5: Kantor Desa Mauk Barat............................................................31
Gambar 3.6: SDN Mauk Barat ..........................................................................31
Gambar 3.7: SDN Setia Bhakti ..........................................................................32
Gambar 3.8: SMKN 5 Kabupaten Tangerang ...............................................33
Gambar 3.9: Lahan Sallallahu ‘Alaihi Wassalamah ....................................34
Gambar 3.10: Masjid di Kampung Cinamprak, Mauk Barat ....................34
Gambar 3.11: Pemandangan Tambak Ikan di Sore Hari ............................35
Gambar 3.12: PAUD di Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat ..........35
Gambar 4.1: Pelaksanaan Penyuluhan Anti Narkoba ................................45
Gambar 4.2: Bimbingan Belajar Bahasa Inggris ...........................................47
Gambar 4.3: Pelatihan Baris Berbaris di SDN Mauk Barat ......................50
Gambar 4.4: Senam Bersama di Kampung Mauk Utara ...........................52
Gambar 4.5: Pembagian Susu Gratis Sehabis Senam .................................54
Gambar 4.6: Pemeriksaan Kesehatan Gratis ................................................57
Gambar 4.7: Pelaksanaan Dialog Interaktif ..................................................59
Gambar 4.8: Kegiatan bazar pakaian murah ................................................61
Gambar 4.9: Pengecatan Taman Baca.............................................................64
Gambar 4.10: Penyerahan Tempat Sampah ..................................................66
Gambar 4.11: Pembuatan Tas ............................................................................68

xi
Gambar 4.12: Membersihkan Selokan di Sepanjang Jalan Cinamprak 71

xii
TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode 01/Tangerang/Mauk Barat/033


Desa
Kelompok
Dana
Mauk Barat
MABAR 033
Rp 25.500.000,-
01.04.
(Dua Puluh Lima Juta Lima
Ratus Ribu Rupiah)
J. Mahasiswa 19 (Sembilan Belas Mahasiswa)
033
J. Kegiatan 9 (Sembilan) Kegiatan
J. Pembangunan Renovasi Taman Baca
Fisik

xiii
“Terkadang kita harus berbuat benar walau hati tak
menghendaki”
- Ahmad Fadoliy-

xiv
RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN yang


sudah dilaksanakan di Desa Mauk Barat selama 32 hari. Terdiri dari 19
orang mahasiswa yang terlibat dalam kelompok KKN MABAR 033, yang
masing-masingnya berasal dari 7 fakultas yang berbeda. Kelompok KKN
dengan nomor 033 kami beri nama MABAR (Mengabdi, Aktif, Berdaya,
Aplikatif, Responsif). Nama ini dipilih berdasarkan persetujuan
kelompok 033 atas dasar harapan kami dapat mengabdi secara aktif
dalam memberdayakan masyarakat Desa Mauk Barat dengan membuat
program kegiatan yang aplikatif dan dapat memberi pengaruh besar bagi
Desa Mauk Barat. Selama masa persiapan, pelaksanaan hingga
penyelesaian laporan, kami dibimbing oleh Bapak Amir Fadhilah, S.Sos.
M.Si. beliau merupakan Dosen di Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama kegiatan KKN berlangsung, setidaknya ada 13 program
kerja yang dapat terealisasikan. Program kerja yang dilaksanakan di
antaranya dalam bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan
pelayanan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan
menghabiskan dana sebesar Rp25.500.000. Dana tersebut kami peroleh
dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp19.000.000,-, dana
penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp6.250.000,-, dan sponsor
Rp250.000,-.
Berdasarkan kegiatan yang telah kami lakukan, terdapat sejumlah
keberhasilan yang kami raih, di antaranya yaitu:
1. Membantu menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya
hidup sehat dan lingkungan yang bersih melalui seminar hidup
bersih, kerja bakti, dan pengadaan tempat sampah.
2. Membantu masyarakat dalam hal kesehatan dengan adanya
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang bekerja sama
dengan puskesmas setempat.
3. Bertambahnya wawasan siswa/siswi SMKN 5 Kabupaten
Tangerang mengenai cara untuk menangkal radikalisme di kalangan
generasi muda dengan diadakannya seminar.

xv
4. Bertambahnya pengetahuan siswa/siswi SMKN 5 Kabupaten
Tangerang mengenai bahaya narkoba dan cara menghindarinya
melalui seminar yang diadakan.
5. Dapat mengajak masyarakat untuk membiasakan mengkonsumsi
susu untuk mendapat gizi yang dibutuhkan dengan adanya
pembagian susu gratis.
6. Memberikan pengetahuan tambahan tentang cara penanganan
limbah rumah tangga menjadi barang kerajinan melalui pelatihan
handcraft.
7. Mengajak masyarakat untuk membiasakan berolahraga dan
memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga tubuh.
8. Mempererat tali silaturahmi antara masyarakat Desa Mauk Barat
dengan kelompok KKN 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Membantu pendampingan belajar mengajar di TPA, PAUD
Bidayatul Hidayah, SDN Setia Bhakti, dan SDN Mauk Barat.
10. Membantu dalam menambah jumlah koleksi buku di taman baca
dan pengajian dengan papan tulis, al-Qur’an, dan peralatan ATK
lainnya.
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah
kendala yang kami hadapi, antara lain:
1. Luasnya wilayah desa yang tersebar di lima kampung dan memiliki
jarak yang jauh satu sama lainnya mengakibatkan implementasi
program kegiatan tidak terjangkau secara maksimal.
2. Pada beberapa program kegiatan terdapat kurangnya koordinasi dan
konakrabasi antara narasumber dengan kelompok yang
menyebabkan beberapa kegiatan diundur pelaksanaannya.
Namun, pada akhirnya kami dapat melaksanakan segala kegiatan
yang sudah kami rencanakan di Desa Mauk Barat dan dapat bekerja sama
dengan semua kalangan masyarakat. Adapun apabila terdapat kegiatan
yang kurang sempurna hasil akhirnya, diharapkan dapat dilanjutkan oleh
peserta KKN yang akan mengabdi di desa tersebut.

xvi
Sinergi Pemberdayaan Masyarakat di Desa Mauk Barat
(Sebuah Catatan Editor)
Oleh Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si.

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar dari Tri


Dharma Perguruan Tinggi yang tidak bisa dipisahkan dengan dua pilar
lainnya yaitu Pendidikan/Pengajaran dan Penelitian. Salah satu bentuk
pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Aktivitas ini merupakan kegiatan intrakurikuler dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat. KKN dilakukan oleh mahasiswa secara
interdisipliner dan lintas sektoral, dengan maksud mengembangkan
kognisi dan kepekaan rasa sosial serta keterampilan mahasiswa dalam
membantu proses pembangunan di masyarakat. KKN merupakan suatu
kegiatan terpadu antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kata lain adalah bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus,
dan sekaligus ikut serta mengidentifikasi dan membantu menyelesaikan
masalah-masalah masyarakat di tempat pelaksanaan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intra kurikuler
dan dilaksanakan mahasiswa secara berkelompok yang terdiri dari lintas
fakultas atau gabungan dari fakultas-fakultas yang ada di lingkungan
UIN Jakarta. Kegiatan KKN merupakan kegiatan pengabdian yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dengan langsung terjun di tengah-tengah
masyarakat.
Salah satu lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2018 adalah
di Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten yang dilaksanakan oleh Kelompok 033 (MABAR 033). Lokasi
KKN ini merupakan salah satu wilayah pedesaan di Pesisir Pantai Utara
Provinsi Banten. Desa Mauk Barat sebagian dari anggota masyarakatnya
bermata pencahariannya dalam sektor pertanian, perkebunan dan sektor
maritim. Dominasi mata pencaharian lainnya adalah dalam bidang
wirausaha dan pedagang, sedangkan yang lainnnya tersebar dalam

xvii
berbagai sektor, seperti: pegawai atau karyawan, pertukangan, dan
lainnya.
Mengacu pada kondisi di atas, dan berdasarkan identifikasi
permasalahan di masyarakat, maka fokus Pengabdian kepada
Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) adalah Pemberdayaan Masyarakat
Pedesaan. Konsep pemberdayaan dalam konteks pembangunan di
masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep kemandirian, partisipasi,
jaringan kerja, dan keadilan. Pada dasarnya pemberdayaan diletakkan
pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Sementara itu menurut
McArdle, pemberdayaan diartikan sebagai proses pengambilan
keputusan oleh orang-orang yang secara konsekuen melaksanakan
keputusan tersebut. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif
diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan keharusan
untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi
pengetahuan, keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai
tujuan mereka tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan
eksternal.1
Langkah pemberdayaan yang dilakukan kelompok 033 (MABAR
033) sebagai salah satu kelompok peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tahun Akademik 2018 adalah melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat
(SIBERMAS), yaitu pemberdayaan yang dilakukan dengan melibatkan
berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Dalam konteks ini, Kelompok 033
(MABAR 033) melakukan berbagai langkah kegiatan untuk mendukung
terlaksananya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten melalui koordinasi dan kerja sama dengan
berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya baik yang berada
di lingkungan wilayah Kabupaten Tangerang ataupun di luar wilayah
Kabupaten Tangerang.
Melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) sebagai
salah satu strategi dalam pengabdian kepada masyarakat, Kelompok 33
(MABAR 33) berhasil melaksanakan berbagai program kegiatan yang

1 Hikmat, Harry. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama

Pres. 2001. Hal. 3-4.

xviii
lintas sektor dan mencakup berbagai bidang kehidupan di masyarakat.
Secara garis besar bentuk dan hasil kegiatan di kelompokkan menjadi 2
program kerja, yaitu Program Kerja Pelayanan dan Program Kerja
Pemberdayaan, mencakup berbagai kegiatan, antara lain :
 Bidang Pendidikan
 Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran PAUD /
TPA / SDN di Desa Mauk Barat
 Kegiatan Bimbingan Belajar Harian
 Pengadaan Taman Baca untuk anak-anak di Kampung
Cinamprak (menata dan memperbaiki sarana perpustakaan dan
penambahan buku bacaan)
 Dialog Interaktif Mencegah Radikalisme di Kalangan Generasi
Muda
 Bidang Lingkungan
 Pengadaan Tempat Sampah
 Pemberdayaan Ekonomi melalui Pemanfaatan Sampah
 Kerja Bakti
 Bidang Kesehatan :
 Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat
 Partisipasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis
 Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba
 Senam Bersama
 Pembagian Susu Gratis
 Bidang Pelayanan
 Bazar Pakaian Murah
Berbagai program kegiatan sebagaimana dipaparkan di atas,
menunjukkan bahwa kelompok KKN MABAR 033 telah melaksanakan
Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) dengan baik
melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) dalam kegiatan

xix
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Keberhasilan tersebut, tentunya tidak lepas pada prinsip-prinsip
yang harus dilaksanakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata, yaitu:
 Terpogram: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan
berdasarkan pada rentang waktu yang telah direncanakan dengan
mengacu pada pola kegiatan yang telah direncanakan.
 Aplikatif: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan
berdasar pada kompetensi ilmu masing-masing peserta.
 Bersifat Kerja Sosial: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dilaksanakan berdasar pada prinsip-prinsip gotong royong dan
membantu masyarakat.
 Partisipatif: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan
berdasar pada prinsip-prinsip terlibat dengan masyarakat serta
melibatkan masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
 Empowerment: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan
berdasar pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.
 Mitra Bersama: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan
berdasar pada prinsip-prinsip hubungan kemitraaan antara peserta
dengan masyarakat lokasi Kuliah Kerja Nyata.
Kita berharap, semoga aktivitas kegiatan Pengabdian kepada
masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) dengan melalui Sinergi
Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) dalam kegiatan Kuliah Kerja
Nyata akan senantiasa terlaksana dengan baik, pada lokasi dan waktu
lainnya oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.

Ciputat, 20 Oktober 2018


10 Muharram 1440 H

Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si.


Dosen Pembimbing Lapangan

xx
BAGIAN 1:
DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN
“Jangan berputus asa, sesungguhnya akan datang kepadamu
kebaikan dari arah yang tak kau ketahui”

- Irwansyah –

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara
interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud
dari tridharma perguruan tinggi.2 Kegiatan ini dilakukan dari tahun ke
tahun untuk membantu masyarakat baik ilmu maupun tenaga. KKN-
PpMM ini bernama KKN MABAR 033 beranggotakan 19 orang yang
berasal dari tujuh fakultas, tempat pelaksanaannya yaitu di Desa Mauk
Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu
kesehatan dan pencegahan. Kebersihan lingkungan yang dimaksud
adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah
terserang berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, muntaber
dan lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan
yang bersih, indah dan nyaman. Permasalahan kebersihan lingkungan di
Indonesia merupakan permasalahan yang belum dapat dituntaskan.
Masih banyak daerah-daerah kumuh bahkan di pinggiran kota-kota
besar. Masalah kebersihan lingkungan ini salah satunya dialami oleh
Desa Mauk Barat yang menjadi tempat terlaksananya kegiatan KKN
MABAR 033.
Desa Mauk Barat terbagi menjadi lima kampung, yaitu Kampung
Cinamprak, Ciroge, Gang Kereta, Mauk Utara dan Cisepat. Kampung
yang menjadi fokus kelompok 033 adalah Kampung Cinamprak. Masalah
kebersihan yang terjadi di Desa Mauk Barat, tepatnya di Kampung
Cinamprak adalah masalah sampah karena kurangnya fasilitas
pembuangan sampah dan tidak adanya tempat akhir pembuangan
sampah. Menurut informasi yang kami dapat,kan permasalahan sampah

2 Hadi Mulyadi, dkk. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri

Makassar. Makassar: Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri


Makassar. 2015. Hal. 4

3
sebenarnya sudah ditindak lanjuti dengan memberikan beberapa
tempat sampah di sekitar tempat yang banyak memiliki sampah, tetapi
hanya dalam beberapa hari saja tempat sampah itu sudah hilang. Sangat
disayangkan karena pemberian tempat sampah merupakan salah satu
solusi. Hal tersebut menjadi permasalahan yang tak kunjung usai.
Permasalahan di Kampung Cinamprak ini kami sebagai mahasiswa ingin
memberikan wawasan, memberikan pelatihan mengenai pentingnya
kebiasaan pola hidup bersih dan sehat, serta memberdayakan
masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap problematika
yang kini dihadapi oleh masyarakat, maka UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN.
Mahasiswa tidak hanya mengetahui dari bahan bacaan, seperti buku,
koran, artikel, ataupun yang lainnya, serta tidak hanya berwacana.
Mahasiswa dapat melihat langsung permasalahan apa yang sebenarnya
dihadapi oleh masyarakat, dan dapat melihat realita yang ada di tengah-
tengah masyarakat, serta ikut berpartisipasi aktif dalam memperbaiki
dan membangun kehidupan yang sehat dan bersih, kehidupan yang lebih
baik untuk masa kini dan masa yang akan datang.

B. Kondisi Umum Desa Mauk Barat


1. Kondisi Geografis dan Ekonomi3
Desa Mauk Barat merupakan salah satu desa dari 11 desa dan
1 kelurahan yang terletak di Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten. Desa Mauk Barat memiliki luas
wilayah 5.520 K m2, dengan luas area sawah 210 hektar dan luas
area darat 231 hektar. Desa Mauk Barat secara administratif terbagi
menjadi 5 kampung, 3 rukun warga, dan 15 rukun tetangga. Batas
wilayah Desa Mauk Barat sebagai berikut:

Barat : Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri


Utara : Laut Jawa dan Desa Kecapang
Timur : Kelurahan Mauk Timur
Selatan : Desa Gunung Sari

3
Profil Desa Mauk Barat 2018, Dokumen tidak dipublikasikan.

4
Kecamatan Mauk Provinsi Banten terbagi menjadi 11 desa dan 1
kelurahan yaitu Desa Gunung Sari, Sasak, Kedung Dalem, Tegal Kunir
Kidul, Jati Waringin, Tegal Kunir Lor, Banyu Asih, Mauk Timur, Mauk
Barat, Ketapang, Marga Mulya, dan Tanjung Anom. Potensi sumber daya
alam yang dimiliki Desa Mauk Barat terdiri dari pertanian dan perikanan.
Desa Mauk Barat merupakan salah satu daerah yang turut memberikan
kontribusi terhadap sektor pertanian dan perikanan karena memiliki
komoditas unggulan yaitu komoditas padi dan ikan-ikanan.
Dari aspek demografi, penduduk Desa Mauk Barat berjumlah 6.628
jiwa (1.821 KK). Strata pendidikan penduduk Desa Mauk Barat terdiri
dari pendidikan SD 2.105 jiwa, berpendidikan setingkat SLTP berjumlah
750 jiwa, berpendidikan setingkat SLTA berjumlah 501 jiwa dan
berpendidikan setingkat perguruan tinggi berjumlah 46 jiwa.
Fasilitas umum untuk pelayanan kepada masyarakat yang berada
di Desa Mauk Barat terdiri dari 2 unit PosKesDes dan 3 unit UKBM.
Permasalahan yang sering dijumpai Desa Mauk Barat adalah sampah dan
pola hidup bersih dan sehat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran
dari masayarakat akan kebersihan lingkungan desa serta kurangnya
akses tempat pembuangan sampah sehingga saat datangnya hujan besar,
Desa Mauk Barat mengalami banjir yang sangat ekstrem sampai semua
lahan pertanian dan perikanan terendam air.
2. Kondisi Sosial
Kondisi sosial masyarakat Desa Mauk Barat sangat baik.
Kepedulian sosial yang berada di desa tersebut masih terjalin erat. Warga
Desa Mauk Barat masih berpegang pada tradisi kekeluargaan, satu sama
lain menjalin komunikasi yang baik pada sesama tetangga. Umumnya
bahasa sehari-hari yang digunakan sangat kental yaitu bahasa Jawa.
Selain bahasa, mereka juga masih tetap menjaga dan melestarikan tradisi
nenek moyang terdahulu.
Masyarakat Desa Mauk Barat aktif melakukan kegiatan bersama-
sama. Mereka memiliki kegiatan-kegiatan mingguan yang terus berjalan.
Seperti pengajian bapak-bapak, pengajian ibu-ibu dan mengadakan
Jum’at bersih yaitu kerja bakti yang dilakukan oleh bapak-bapak warga
Kampung Cinamprak dan di bantu dengan ibu-ibu yang menyediakan
konsumsi.

5
3. Kondisi Pendidikan
Pendidikan di Desa Mauk Barat sudah terbilang maju, hal tersebut
didukung dengan tidak adanya anak-anak yang putus sekolah dan untuk
tenaga pendidik sudah terbilang banyak. Terdapat 2 Sekolah Dasar (SD)
yang sudah di bawah naungan pemerintah yaitu SDN Setia Bhakti dan
SDN Mauk Utara. Selain sekolah dasar, terdapat SMK negeri milik
pemerintah yaitu SMKN 5 Kabupaten Tangerang.
Selain sekolah umum, di Desa Mauk Barat terdapat pendidikan
berbasis keagamaan berupa Taman Pendidikan al-Quran (TPA). TPA-
TPA ini tidak sepi. Anak-anak lingkungan sekitar sangat bersemangat
untuk belajar mengaji. TPA dilaksanakan setelah anak-anak pulang
sekolah yaitu ba’da zuhur. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih selama
satu jam dan diajarkan oleh ustadz di masing-masing tempat. Selain
belajar membaca iqra atau membaca al-Qur’an, anak-anak juga diajarkan
menulis arab.

C. Permasalahan Desa Mauk Barat


Berdasarkan hasil pengamatan survei lapangan dan laporan dari
penduduk setempat dengan menggunakan pendekatan problem solving
pada saat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), maka kami
simpulkan permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Mauk Barat
antara lain:
1. Bidang Pendidikan
Antusias belajar warga Mauk Barat sangat tinggi, tidak hanya
anak-anak tetapi juga para orang tua. Anak-anak begitu semangat belajar
membaca dan berhitung. Sebagian orang tua atau orang dewasa di Mauk
Barat khususnya pada bapak-bapak dan ibu-ibu lanjut usia memiliki
keterbatasan untuk mempelajari sesuatu dikarenakan adanya masalah
buta huruf. Hal tersebut tidak menghalangi semangatnya untuk
memperoleh ilmu lebih banyak. Cara belajar para lansia dengan metode
menghafal yang dibimbing oleh ustadz yang dilaksanakan setiap satu
minggu sekali.
2. Bidang Lingkungan
Lingkungan yang kotor pasti akan berdampak buruk pada
kesehatan dan kebersihan. Sampah merupakan salah satu permasalahan

6
besar di Mauk Barat. Kurangnya akses tempat pembuangan
sampah, seperti tidak adanya tempat pembuangan akhir dan kesadaran
dari masyarakat menimbulkan masalah yang besar. Apabila musim hujan
telah tiba, desa ini mengalami banjir besar, sehingga warga yang memiliki
sawah dan tambak ikan mengalami kerugian.
Selain permasalahan sampah yang tidak berkesudahan, terdapat
masalah lain terkait kebersihan lingkungan seperti kotoran hewan yang
dijumpai di mana-mana. Sepanjang jalan wilayah tempat posko yang
kami tinggali terdapat kotoran-kotoran hewan. Mungkin hal seperti ini
tidak menjadi masalah bagi mereka karena hampir sebagian warga
memiliki hewan ternak seperti ayam, kambing, dan bebek. Tanpa
disadari, kotoran-kotoran hewan tersebut dapat menjadi sumber
penyakit bagi warga Desa Mauk Barat.
3. Bidang Kesehatan
Kesehatan di wilayah Desa Mauk Barat juga mengalami masalah.
Menurut pengamatan kami, rendahnya kesehatan di Desa Mauk Barat
disebabkan karena lingkungan yang kotor. Hal-hal yang juga dapat
menimbulkan penyakit yaitu tidak melakukan pembersihan kandang
hewan. Kami melihat di rumah-rumah warga yang memiliki kandang
hewan tidak terawat, kotor dan bau.
4. Bidang Pelayanan
Gaya berbusana merupakan salah satu hal penting untuk
menunjang penampilan. Setiap individu berlomba-lomba untuk tampil
menarik dan rapi di setiap harinya. Selain membantu warga Mauk Barat
mendapatkan busana dengan harga yang terjangkau, kegiatan pelayanan
juga ditujukan sebagai kegiatan mencari dana yang akan digunakan
untuk membantu kegiatan yang ada di Desa Mauk Barat. Kegiatan 17
Agustus merupakan kegiatan rutin, di mana teman-teman karang taruna
membutuhkan dana untuk pelaksanaan berbagai macam lomba untuk
anak-anak maupun orang dewasa. Selain untuk pelaksanaan lomba, dana
juga diperlukan untuk membeli hadiah para pemenang lomba.

D. Profil Kelompok KKN PpMM 033


KKN MABAR (Mengabdi, Aktif, Berdaya, Aplikatif, Responsif).
Nama ini dipilih berdasarkan persetujuan kelompok 033 atas dasar
harapan kami dapat mengabdi secara aktif dalam memberdayakan

7
masyarakat Desa Mauk Barat dengan membuat program kegiatan yang
aplikatif dan dapat memberi pengaruh besar bagi Desa Mauk Barat. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat dibutuhkan
perilaku yang sopan, rendah hati dan ramah kepada masyarakat sekitar.

Gambar 1.1: Logo Kelompok KKN MABAR 033

Logo kelompok KKN MABAR 033 yaitu terdapat aspek yang


ditonjolkan, seperti padi dan perahu yang memiliki filosofinya tersendiri
yang berkaitan dengan wilayah Mauk Barat. Selain padi dan perahu,
aspek-aspek lainnya seperti lingkaran dan pita yang terdapat di dalam
logo memiliki artinya masing-masing, di antaranya sebagai berikut:
a) Padi
Lambang padi di sini melambangkan kemakmuran, lambang padi
yang kami pilih sebagai bentuk simbol dan doa kami agar
kehadiran kelompok 033 di Desa Mauk Barat memiliki banyak
manfaat untuk penduduk desa. Padi juga melambangkan mata
pencaharian utama masyarakat Desa Mauk Barat yang berasal dari
sektor pertanian.
b) Lingkaran
Simbol lingkaran memiliki banyak kesan, seperti abadi, memiliki
kualitas, dapat diandalkan dan sesuatu yang sempurna. Kami
berharap pada saat menjalankan kegiatan KKN akan menjadi
pengurus-pengurus yang berkualitas dan dapat diandalkan. Serta
program-program yang kami laksanakan dapat berjalan sesuai
dengan harapan dan abadi dalam artian memiliki manfaat yang
terus-menerus.

8
c) Perahu Layar
Perahu layar merupakan alat transportasi yang bergantung dengan
arah angin, dengan menganalogikan program kegiatan kami
sebagai perahu dan semangat kami sebagai angin. Kelompok 033
berharap dapat menjalankan program-program kegiatan yang ada
dengan semangat agar dapat mencapai tujuan. Gambar perahu juga
merupakan simbol dari salah satu sumber mata pencaharian
masayarakat Desa Mauk Barat yaitu sebagai nelayan.
d) Pita
Simbol pita memiliki makna kehormatan dan kemenangan. Kami
berharap segala kegiatan kita di Desa Mauk Barat dapat
memberikan dampak yang luas bagi masyarakat di sana. Sehingga
pengabdian kami dapat tercapai dengan sempurna.
Terdiri dari 19 orang mahasiswa yang terlibat dalam kelompok
KKN MABAR 033, yang masing-masingnya berasal dari 7 fakultas
berbeda, yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas
Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Ushuluddin (FU), Fakultas
Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB),
Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP).
Abdul Latif mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi akademik yang
dimiliki adalah tentang Agama Islam dan teknik pengajaran. Kompetensi
keahlian yang dimiliki adalah keterampilan dalam dunia eletrik. Jabatan
di kelompok sebagai ketua kelompok.
Yayah Novianti mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi akademik yang
dimiliki adalah keterampilan atau teknik pengajaran agama Islam.
Keterampilan yang dimiliki di antaranya memasak, komunikasi atau
pandai bersosialisasi. Jabatan di kelompok sebagai koordinator divisi
humas.
Rahma Dian Indriyani mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi akademik
yang dimiliki mampu berbahasa inggris dan teknik belajar mengajar.

9
Keahlian yang dimiliki fotografi dan komunikasi. Jabatan di kelompok
sebagai divisi konsumsi.
Astri Hawanti Agustin mahasiswi Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi
akademik yang dimilikinya adalah menghitung secara ilmiah dan
matematis, serta menguasai teknik pengajaran. Keterampilan yang
dikuasainya adalah memasak dan komunikasi. Jabatan di kelompok
sebagai bendahara II.
Nia Imas Gamesty mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi akademik yang dimiliki bukan
hanya fisika, melainkan ilmu sains yang lainnya, menguasai teknik
pengajaran. Kompetensi keahlian yang dimiliki di antaranya komunikasi
dan memasak. Jabatan di kelompok sebagai koordinator divisi konsumsi.
Siti Khoirunnisa Syifa Sari mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kompetensi
akademik yang dimiliki keterampilan mengajar di RA/PAUD.
Kompetensi keahlian dimiliki, keterampilan dalam membuat kerajinan
tangan dan menyanyi. Jabatan di kelompok sebagai sekretaris I.
Aulia Mega Hadiyanti mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab,
Fakultas Adab dan Humaniora, yang memiliki kompetensi akademik
bahasa Arab. Keterampilan yang dimilikinya adalah memasak dan
komunikasi. Jabatan di kelompok sebagai divisi dokumentasi.
Ambar Indriyati mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora. Kompetensi akademik yang dimiliki adalah
managemen perpustakaan dan menyajikan informasi yang akurat secara
ilmiah. Keterampilan yang dimilikinya adalah memasak. Jabatan di
kelompok sebagai bendahara I.
Irwansyah mahasiswa Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas
Ushuluddin. Kompetensi akademik yang dimiliki kajian ilmu al-Qur’an
dan Tafsir. Keterampilan yang dimiliki sholawat dan tahsin. Jabatan di
kelompok sebagai divisi perlengkapan.
Siti Nafisah mahasiswi Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir,
Fakultas Ushuluddin. Kompetensi akademik yang dimiliki adalah
berbahasa Arab, serta kajian ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Kompetensi
keahlian yang dimiliki di antaranya qoriah, sholawat, dan bermain alat
musik islami. Jabatan di kelompok sebagai koordinator divisi acara.

10
Ahmad Fadoliy mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas
Syariah dan Hukum. Kompetensi akademik yang dimiliki politisi, hukum
perdata, dan kelembagaan negara. Kompetensi keahlian yang dimiliki
menyanyi, olahraga, dan memasak. Jabatan di kelompok sebagai divisi
humas.
Andi Enri Ernasari mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga (Ahwal
Syakhshiyyah), Fakultas Syariah dan Hukum. Kompetensi akademik yang
dimiliki adalah hukum keluarga. Keterampilan yang dimiliki adalah
mengaji, membawakan acara (MC), sosial kemasyarakatan, dan
memasak. Jabatan di kelompok sebagai divisi acara.
Risky Oktavianti mahasiswi Jurusan Hukum Pidana Islam
(Jinayah), Fakultas Syariah dan Hukum. Kompetensi akademik yang
dimiliki adalah hukum-hukum Islam. Kompetensi keahlian yang dimiliki
di antara senam dan memasak. Jabatan di dalam kelompok sebagai divisi
konsumsi.
Ahmad Asyrofi mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan
Islam, Fakultas Adab dan Humaniora. Kompetensi akademik yang
dimiliki kajian seputar peradaban Islam. Keterampilan yang dimiliki
mengajar PBB (Peraturan Baris Berbaris), olahraga, sosial
kemasyarakatan, dan memasak. Jabatan di kelompok sebagai divisi acara.
Zulfikar Fadel Ali mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kompetensi akademik yang dimiliki
bahasa inggris dan merancang program perencanaan pembangunan.
Kompetensi keahlian yang dimiliki di antaranya Corel Draw, fotografi,
mengedit foto dan video. Jabatan di kelompok sebagai koordinator divisi
dokumentasi.
Dede Yati mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Kompetensi akademik yang dimiliki adalah pelaporan atau
perhitungan keuangan yang berbasis syariah, dan ilmu pengetahuan alam.
Kompetensi keahlian yang dimiliki mengajar, memasak, fotografi, dan
sosial kemasyarakatan. Jabatan di kelompok sebagai divisi dokumentasi.
Ali Fachrudin mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan
Teknologi. Kompetensi akademik yang dimiliki biologi kelautan (marine
biology) dan pengelolaan lingkungan. Kompetensi keahlian yang dimiliki

11
di antaranya desain, mengoperasikan komputer, menyanyi, dan
memasak. Jabatan di kelompok sebagai koordinator divisi perlengkapan.
Alika Arum Daniya mahasiswi Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan
Teknologi. Kompetensi akademik yang dimiliki adalah ekologi terestrial,
ornithology, dan pengelolaan lingkungan. Kompetensi keahlian yang
dimiliki di antaranya fotografi, kerajinan tangan, dan memasak. Jabatan
di kelompok sebagai sekretaris II.
Muhamad Faisal mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kompetensi akademik yang
dimiliki di antaranya adalah diplomatik, sosial politik, dan bahasa.
Kompetensi keahlian yang dimiliki di antaranya olahraga, desain,
Photoshop, dan fotografi. Jabatan di kelompok sebagai wakil ketua.
E. Fokus/Prioritas Program
Berdasarkan Sub bab C terdapat 4 (tiga) bidang permasalahan
yang ditemukan di Desa Mauk Barat: 1) Bidang Pendidikan, 2) Bidang
Lingkungan, 3) Bidang Kesehatan, dan 4) Bidang Pelayanan.
Bermodalkan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing anggota
kelompok, kelompok KKN MABAR 033 berhasil melakukan pengabdian
pada semua bidang permasalahan yang terdapat di Desa Mauk Barat
seperti yang telah disebutkan, dengan penjabaran sebagai berikut:

Tabel 1.1: Fokus/Prioritas Program Kegiatan

Fokus
Prioritas Program dan Kegiatan
Permasalahan
Generasi Cerdas Mauk Barat
Kegiatan Pelayanan Pengajaran
Bidang PAUD/SD/TPA
Pendidikan Kegiatan Bimbingan Belajar Harian
Kegiatan Pengadaan Taman Baca
Kegiatan Dialog Interaktif
Lingkungan Ku Bersih
Bidang Kegiatan Penyediaan Tempat Sampah
Lingkungan Kegiatan Perberdayaan Ekonomi melalui
Pemanfaatan Sampah

12
Kegiatan Kerja Bakti
Generasi Tangguh
Kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan
Sehat
Bidang Kesehatan Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba
Kegiatan Senam Bersama
Kegiatan Pembagian Susu Gratis
Mauk Barat Ceria
Bidang Pelayanan
Kegiatan Bazar Pakaian Murah

F. Sasaran dan Target

Setiap program kerja yang telah dirancang memiliki sasaran dan


targetnya masing-masing. Adapun sasaran peserta kegiatan program
kerja yang telah dirancang oleh kelompok KKN MABAR 033 yang
merupakan masyarakat Desa Mauk Barat beserta target dari setiap
program kerja dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 1.2: Program dan Sasaran/Target
No. Kegiatan Sasaran Target
1. Pelayanan PAUD, SDN Setia Mendapatkan
Pengajaran Bhakti, SDN tambahan materi baik
PAUD/SD/TPA Mauk Barat, TPA akademik maupun non
Tegal, TPA Mauk akademik seperti
Utara, TPA Al- kerohanian, baris-
Khotimah berbaris, pramuka,
menulis, dan bahasa.
2. Bimbingan Anak-Anak Mendapat tambahan
Belajar Harian Sekolah materi, membantu
menyelesaikan tugas
dalam bidang Bahasa
Arab, Bahasa Inggris,
Matematika.
3. Pengadaan Seluruh Memperbaiki dan
Taman Baca Masyarakat Desa, merapikan taman baca,
terutama Anak- serta penambahan buku
Anak bacaan.

13
4. Dialog Interaktif Siswa/Siswi Siswa memahami arti
SMKN 5 radikalisme serta cara
Kabupaten menangkalnya.
Tangerang
5. Penyediaan Masyarakat desa Memfasilitasi tempat
Tempat Sampah (RT 11, RT 12, RT pembuangan sampah.
13)
Pemberdayaan Ibu–Ibu Desa Membuat tas dan tikar
6. Ekonomi Mauk Barat menggunakan limbah
melalui bungkus kopi dan
Pemanfaatan karung tepung bekas.
Sampah
Penyuluhan Masyarakat Desa Mengetahui betapa
7. Pola Hidup Mauk Barat pentingnya menjaga
Bersih dan Sehat pola hidup bersih dan
sehat.
8. Pemeriksaan Masyarakat Desa Masyarakat dapat
Kesehatan Mauk Barat mengetahui kondisi
Gratis kesehatan.
9. Penyuluhan Siswa/Siswi Mengetahui bahaya
Anti Narkoba SMKN 5 penggunaan narkoba,
Kabupaten jenis-jenis narkoba, dan
Tangerang kegunaan narkoba.
10. Pembagian Susu Seluruh Masyarakat menjadi
Gratis Masyarakat Desa lebih sehat dan
Mauk Barat bersemangat dalam
menjalankan aktivitas
selanjutnya.
11. Bazar Pakaian Seluruh Membantu masyarakat
Murah Masyarakat Desa mendapatkan pakaian
Mauk Barat dengan harga yang
terjangkau. Hasil
penjualan dapat
membantu karang
taruna untuk kegiatan
17 Agustus.

14
G. Jadwal Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Program ini dibagi ke dalam 3 bagian, pertama: Pra
KKN-PpMM, kedua: Implementasi Program di Lokasi KKN, dan ketiga:
Laporan dan Evaluasi Program.
1. Pra KKN-PpMM
Tabel 1.3: Jadwal Pra KKN-PpMM
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembentukan Kelompok 10 April 2018
2. Penetapan Dospem 16 Mei 2018
3. Penyusunan Proposal Mei - Juni 2018
4. Pembekalan 24 April 2018
5. Survei Mei - Juli 2018
6. Pelepasan 17 Juli 2018

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN-PpMM 2018


Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN 2018
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan di Lokasi KKN 23 Juli 2018
2. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 19 - 22 Juli 2018
3. Implementasi Program 23 Juli - 20 Agustus 2018
4. Penutupan 20 Agustus 2018
5. Kunjungan Dosen Pembimbing 23 Juli dan 15 Agustus
2018

3. Laporan dan Evaluasi Program 2018


Tabel 1.5: Jadwal Penyusunan Laporan dan Evaluasi Program 2018
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Penyusunan Buku Laporan Hasil September - Oktober
KKN-PpMM 2018
2. Penyelesaian dan Pengunggahan September - Oktober
Film Dokumenter 2018
3. Pengesahan dan Penerbitan Buku November - Desember
Laporan 2018
4. Pengiriman Buku Laporan Hasil Desember 2018
KKN-PpMM

15
H. Pendanaan

Tabel 1.6: Sumber Pendanaan


No. Uraian Asal Dana Jumlah
1. Kontribusi mahasiswa anggota Rp19.000.000,-
kelompok, @1.000.000,-
2. Dana Penyertaan Program Pengabdian Rp6.250.000,-
Masyarakat oleh Dosen (PpMM 2018)
3. Dana Sumbangan Dompet Dhuafa Rp250.000,-
Total Rp25.500.000,-

I. Sistematika Penyusunan
Buku ini disusun dalam 2 bagian. Bagian 1 adalah Dokumentasi
Hasil Kegiatan yang berisi lima bab, dengan perincian sebagai berikut:
Bab 1, Pendahuluan. Bab ini bertujuan memberikan gambaran
umum dari laporan hasil kegiatan KKN-PpMM 2018, dengan sejumlah
sub bab dasar pemikiran, kondisi umum, permasalahan/aset utama desa,
profil kelompok KKN-PpMM, fokus atau prioritas program, sasaran dan
target, jadwal pelaksanaan program, pendanaan dan sumbangan dan
sistematika penyusunan.
Berikutnya Bab II, Metode Pelaksanaan Program. Tujuan dari
penulisan bab ini adalah memberikan pijakan prioritas atas pendekatan
dan metode dalam pengembangan masayarakat di Desa Mauk Barat.
Dalam bab ini memuat tentang pendekatan, pemetaan wilayah dan
masyarakat, penyusunan program serta strategi implementasi program.
Bab III, Kondisi Wilayah Pengabdian KKN-PpMM. Bab ini
membahas tentang sejarah singkat, letak geografis, struktur penduduk
Desa Mauk Barat yang telah diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
tingkat pendidikan, mata pencaharian serta sarana dan prasarana yang
ada di Desa Mauk Barat.
Selanjutnya Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pengabdian.
Bab ini memuat beberapa sub bab seperti basis pelaksanaan program,
bentuk dan hasil kegiatan pelayanan, bentuk dan hasil kegiatan
pemberdayaan dan faktor-faktor pencapaian hasil.
Adapun Bab V, Penutup. Bab ini memuat tentang kesimpulan dari
keseluruhan kegiatan yang dilakukan selama kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN)-PpM, dan juga saran serta rekomendasi bagi pihak-pihak

16
tertentu seperti pemerintahan desa, Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan pihak-pihak
tertentu.
Bagian 2, Refleksi Hasil Kegiatan. Terdiri dari 2 bab, dengan perincian
sebagai berikut: Bab VI, Kisah Inspiratif selama KKN-PpMM 2018. Bab
ini disimpulkan refleksi mahasiswa atas program KKN, sisi positif
teman-teman kelompok dan kisah desa yang menginspirasi. Sedangkan
Bab VII, Kesan dan Pesan Warga atas pelaksanaan KKN-PpMM 2018.

17
“Kunci hidup bahagia adalah sabar dan ikhlas, lakukanlah
maka kamu akan hidup penuh dengan kebahagiaan”

-Yayah Novianti-

18
BAB II
METODE PENDEKATAN

A. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini
adalah pendekatan yang berbasis masalah (Problem Based). Pendekatan
masalah ini merupakan suatu upaya untuk melakukan perubahan sosial
pada masyarakat dengan melihat masalah yang ada dalam masyarakat.
Adapun langkah awal dalam pendekatan ini adalah mendata seluruh
masalah yang ditemukan di masyarakat sebelum pelaksanaan program
kegiatan. Pendekatan ini bersifat instruktif dan Top-Down untuk
masyarakat pedesaan yang relatif tertinggal. Ciri utama pendekatan ini
adalah pekerja sosial sangat dominan karena dianggap dapat mengetahui
apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat.4
Pengabdian ini diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan
berbasis masalah (Problem Based) karena didasarkan pada teori
Partisipatory Rural Apprasial (PRA). Teori Partisipatory Rural Apprasial
merupakan pengembangan dari Rapid Rural Appraisal (RRA) yang mana
RRA ini merupakan suatu metode yang bertujuan untuk melakukan
penilaian keadaan desa secara tepat, yang dalam praktik kegiatan RRA
lebih banyak melibatkan pihak luar dengan tanpa atau sedikit
melibatkan masyarakat setempat. Sedangkan PRA dilakukan dengan
melibatkan lebih banyak pihak dalam yang terdiri dari semua stakeholders
dengan difasilitasi oleh orang luar yang berfungsi sebagai narasumber
atau fasilitator dibanding sebagai instruktur atau guru yang menggurui.
PRA merupakan suatu metode pendekatan untuk mempelajari
kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa.
PRA dengan kata lain dapat juga disebut sebagai metode kelompok yang
memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan,

4Djaka Badranaya dkk. Pedoman Umum Pengabdian kepada Masyarakat Oleh Mahasiswa

dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018. Hal. 86.

19
dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan
desa, membuat rencana dan bertindak.5
Terdapat beberapa hal dalam RRA yang harus dilakukan, seperti:
(1) pemetaan wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik penilaian
keadaan, (2) analisis keadaan yang dilakukan berupa: (a) keadaan masa
lalu dan kecenderungan di masa yang akan datang, (b) identifikasi
tentang perubahan-perubahan yang terjadi dan alasan-alasan
penyebabnya, (c) identifikasi (akar) dan alternatif-alternatif pemecahan
masalah, dan (d) kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) terhadap semua
alternatif pemecahan masalah.6

B. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat


Terdapat beberapa metode yang kami gunakan dalam pemetaan
wilayah dan masyarakat dalam mengumpulkan informasi di Desa Mauk
Barat ini, antara lain:
1. Wawancara informal, yaitu wawancara yang dilakukan secara
langsung tanpa adanya daftar pertanyaan yang disiapkan untuk
responden. Wawancara di Desa Mauk Barat kami lakukan pada
aparatur desa, tokoh masyarakat, dan beberapa warga yang
sekiranya memiliki pengetahuan lebih mengenai kondisi Desa
Mauk Barat.
2. Pengamatan langsung yang dilakukan kelompok KKN MABAR 033
berupa kunjungan langsung ke desa dan masyarakat sekitar.
Informasi yang kami dapat berupa kondisi geografis, ekonomi,
sosial, serta beberapa kegiatan rutin yang berlangsung di Desa
Mauk Barat.
3. FGD (Focus Group Discussion) yaitu proses pengumpulan informasi
melalui diskusi kelompok. Dalam hal ini diskusi yang kami lakukan
melibatkan seluruh anggota kelompok KKN MABAR 033, Desa

5
Chamber, Robert. “PRA (Participatory Rural Appraisal): Memahami Desa Secara
Partisipatif. Yogyakarta: Penerbit Kanisuis, 1996
6 Elwamendri. “Pendekatan, Strategi, dan Metode Pemberdayaan Masyarakat” diakses

pada tanggal 18 November 2018 dari :


https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat/

20
Mauk Barat, karang taruna Desa Mauk Barat, Majlis Ta’lim, aparatur
desa beserta jajarannya.
4. SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) yaitu suatu
metode strategis untuk menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Pengaplikasian metode ini kami lakukan
dengan cara survei dan pengamatan langsung ke lokasi, berdiskusi
dengan warga dan aparatur desa, serta kami mendapatkan analisis
SWOT ini dari interaksi kami selama tinggal di Desa Mauk Barat.
C. Penyusunan Program
1. Keterlibatan Anggota
Anggota kelompok memiliki peranan yang sangat penting dalam
pelaksaan program kerja. Tanpa adanya keterlibatan dari anggota,
program kerja belum tentu dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
Kerja sama antar anggota juga sangat dibutuhkan demi keberlangsungan
program yang sudah direncanakan.
Program kerja sudah ditentukan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan desa yang ditempati. Setiap anggota kelompok memiliki
peranan masing-masing dalam setiap program kerja. Ketika perencanaan
program kerja dibuat, kami telah membagi tugas untuk masing-masing
anggota di setiap program kerja. Anggota kelompok KKN MABAR 033
selalu terlibat dalam semua program kerja dan melakukan tugas seperti
yang sudah disepakati serta membantu tugas anggota lainnya yang
membutuhkan bantuan.
2. Keterlibatan Dosen
Keterlibatan dosen juga merupakan hal penting dalam
menyukseskan program kerja yang direncanakan. Dosen memberikan
nasihat, saran atau ide-ide program kerja yang sesuai dengan bidang yang
dimiliki anggota kelompok. Salah satu peran dosen pembimbing kami,
Bapak Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si adalah menjadi pembicara dalam
dialog interaktif dengan tema “Menangkal Radikalisme di Kalangan
Generasi Muda” yang diadakan di SMKN 5 Kabupaten Tangerang.
3. Keterlibatan Masyarakat
Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan, dari mulai
perencanaan program kerja sampai pelaksanaan KKN berakhir,
masyarakat memiliki peranan sangat penting. Tanpa adanya keterlibatan

21
dari masyarakat, program kerja yang sudah direncanakan akan sulit
direalisasikan. Program kerja yang kami buat sebagian besar memerlukan
keterlibatan masyarakat, seperti pelatihan ekonomi kreatif, penyuluhan
pola hidup bersih dan sehat, dan pemerikasaan kesehatan. Selain
program kerja, kami juga mempunyai kegiatan rutin seperti senam
mingguan dan kerja bakti. Masyarakat turut aktif dan membantu setiap
kegiatan rutin mingguan yang kami laksanakan.

D. Strategi Implementasi Program


1. Memaksimalkan Aset Individu/Kelompok/Masyarakat
Program yang direncanakan merupakan hasil pertimbangan dari
aset yang dimiliki oleh masing-masing individu di dalam kelompok KKN
MABAR 033. Pertimbangan tersebut dibuat supaya dapat
memaksimalkan setiap program yang kami laksanakan. Aset yang
dimiliki oleh 19 individu yang berbeda menjadikan kekuatan tersendiri
dalam kelompok, menciptakan aset kelompok yang berbeda dari yang
lain.
Aset individu maupun kelompok digunakan dalam program kerja
seperti kegiatan belajar mengajar, yang mana setiap individu memiliki
cara dan kemampuannya masing-masing dalam menyampaikan materi.
Kegiatan ekonomi kreatif, yaitu pengolahan limbah plastik yang
membutuhkan keterampilan dan kegigihan dari masyarakat selaku
peserta kegiatan, di mana anggota kelompok memberi petunjuk atau cara
yang sebelumnya anggota kelompok sudah belajar bersama dengan
bimbingan dari saudari Dede Yati. Pembuatan taman baca memanfaatkan
aset kelompok dalam kerja sama, laki-laki membantu dalam proses
pengecatan, sedangkan anggota perempuan membuat beraneka ragam
hiasan dinding untuk mempercantik tampilan taman baca supaya adik-
adik maupun masyarakat lainnya lebih semangat dan senang membaca.
2. Kerja sama dari Pihak Ketiga
Implementasi program kerja yang kami rencanakan, beberapa di
antaranya mendapat bantuan dan bekerja sama dengan beberapa pihak
di antaranya Kapolsek (Kepala Kepolisian Sektor) Kecamatan Mauk,
SATGAS GAN (Satuan Tugas Gabungan) UIN Jakarta, Puskesmas Mauk
Barat, dan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Kabupaten
Tangerang.

22
Kerja sama yang kami jalin dengan Kapolsek dan SATGAS GAN UIN
Jakarta dalam penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan di SMKN 5
Kabupaten Tangerang. Kapolsek sebagai salah satu narasumber dalam
penyuluhan, memberikan materi tentang jenis-jenis narkoba, bahaya dan
hukuman bagi para pemakai dan pengedar narkoba. SATGAS GAN UIN
Jakarta mengirimkan satu narasumber dalam penyuluhan anti narkoba.
SATGAS GAN memiliki caranya sendiri dalam penyampaian materi.
Selain menyebutkan bahaya narkoba, di sisi lain narkoba memiliki
manfaat salah satunya adalah untuk pengobatan di rumah sakit, tentunya
sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan.
Puskesmas Mauk Barat berperan dalam Penyuluhan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pemeriksaan Kesehatan. Puskesmas
menyediakan satu dokter dan dua stafnya dalam program ini.
Penyuluhan PHBS merupakan program hasil diskusi dan saran dari
puskesmas, yang diharapkan dapat memberikan informasi dan mengajak
masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan bersih, mengingat di
beberapa titik lingkungan Mauk Barat masih ada yang kurang
diperhatikan kebersihannya.
DLHK memberikan bantuan berupa alat kebersihan yang kami
gunakan untuk kegiatan mingguan, yaitu kerja bakti. Alat-alat yang
diberikan berupa sapu lidi, serokan sampah, dan tempat sampah. Alat-
alat tersebut kami alokasikan ke tiga rukun tetangga (RT) di Kampung
Cinamprak, Desa Mauk Barat.

23
“Kontribusi bagi bangsa adalah implementasi terbaik sebuah
teori dan keahlian”
–Dede Yati-

24
BAB III
KONDISI DESA MAUK BARAT

A. Sejarah Desa Mauk Barat


Desa Mauk Barat merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Mauk, Banten. Nama Mauk sendiri diambil dari nama
seorang tokoh yang memiliki lahan yang sangat luas. Hampir seluruh
lahan yang berada di wilayah tersebut dimiliki oleh beliau, namanya
adalah Ki Mauk. Berawal dari hal itulah, orang-orang mulai menyebut
daerah tersebut dengan sebutan daerah Ki Mauk, dan lama kelamaan
disebut Mauk. Sampai saat ini, salah satu daerah di Banten dikenal
dengan nama Mauk. 7
Kecamatan Mauk terdiri dari beberapa desa dan kelurahan, yaitu
Desa Gunung Sari, Desa Sasak, Desa Kedung Dalem, Desa Tegal Kunir
Kidul, Desa Jati Waringin, Desa Tegal Kunir Lor, Desa Banyu Asih,
Keluruhan Mauk Timur, Desa Mauk Barat, Desa Ketapang, Desa Marga
Mulya, dan Desa Tanjung Anom. Juga pemekaran dari Kecamatan Mauk
menghasilkan Kecamatan Sukadiri dan Kecamatan Kemiri.
Desa Mauk Barat sendiri berbatasan dengan Kecamatan Kemiri
dengan pembatas wilayah yang dibatasi oleh sungai, sehingga
mempermudah transportasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
pedukung ekonomi dari kedua wilayah tersebut. Desa Mauk Barat
berdiri dari tahun 1982 dengan luas wilayah 5.520 Km2, serta
penduduknya sudah mencapai ±6.628 Jiwa. Susunan perangkat Desa
Mauk Barat Tahun 2018 adalah sebagai berikut8:

Kepala Desa : H. Misnan


Sekretaris Desa : H. Muchtar
Bendahara Desa : Juedi
Operator Desa : M. Alhaidar
Kepala Seksi Pemerintahan : Upi, A.Md

7
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Ibu
Mirni, 11 Agustus 2018.
8
Profil Desa Mauk Barat 2018, Dokumen tidak dipublikasikan.

25
Kepala Seksi Kesejahteraan : Suhaeri
Kepala Seksi Pelayanan : Murta A.
Kepala Urusan Perencanaan : Mulyadi
Kepala Urusan Keuangan : Syaeful Anwar
Kepala Urusan Umum dan TU : Jaenudin, ST
Kejaroan I : Basri
Kejaroan II : A. Munawar
Kejaroan III : Saingrat
Kejaroan IV : Samudi

B. Letak Geografis9
Desa Mauk Barat merupakan salah satu desa yang berada di
wilayah Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Secara geografis Desa Mauk Barat berada di bagian Barat dari wilayah
Tangerang dengan luas wilayah sebesar 5.520 Km2, dengan luas area
sawah 210 hektar dan luas area darat 231 hektar. Desa ini merupakan
daerah pesisir dengan ketinggian 2 mdpl. Perjalanan yang harus
ditempuh dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu selama 2
sampai 3 jam.

Gambar 3.1: Peta Desa Mauk Barat10

9
Profil Desa Mauk Barat 2018, Dokumen tidak dipublikasikan.
10
N.N. Kecamatan Mauk dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Tangerang. 2018.

26
Desa Mauk Barat memiliki beberapa batas wilayah, di antaranya
batas wilayah sebelah utara yaitu Laut Jawa dan Desa Ketapang, batas
wilayah sebelah timur yaitu Desa Mauk Timur, batas wilayah sebelah
selatan yaitu Desa Gunung Sari, serta batas wilayah sebelah barat yaitu
Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri.
Selain itu, Desa Mauk Barat terletak cukup jauh dari pusat
pemerintahan yang berada di Kabupaten Tangerang. Berikut ini
merupakan jarak dari Desa Mauk Barat ke pusat pemerintahan:
Jarak ke Kecamatan Mauk : 4,5 km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten Tangerang : 19 km
Jarak ke Ibu Kota Provinsi Banten : 96 km
Jarak ke Ibu Kota Negara Republik Indonesia : 49 km

Gambar 3.2: Jarak Desa Mauk Barat ke Pusat Pemerintahan11

Desa Mauk Barat sendiri memiliki 5 kampung yang terdiri dari 15


RT dan 3 RW, berikut ini merupakan data dari 5 kampung yang dimiliki
Desa Mauk Barat:
Tabel 3.1: Nama Kampung di Desa Mauk Barat
No. Nama Kampung
1. Kampung Cinamprak
2. Kampung Ciroge
3. Kampung Gang Kereta
4. Kampung Mauk Utara
5. Kampung Cisepat

11
“Pulau Jawa, Indonesia” diakses pada 10 Desember 2018 dari:
https://www.google.com/maps/place/Java/@6.1728304,106.5093818,11.25z/data=!4m5!3
m4!1s0x2e7aa07ed2323237:0x86fe1c59d6abed60!8m2!3d-7.6145292!4d110.7122465

27
C. Struktur Penduduk
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai struktur penduduk
Desa Mauk Barat yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
agama, mata pencaharian, dan tingkat pendidikan.
1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin12
Pada tahun 2018 jumlah penduduk Desa Mauk Barat sebanyak
6.628 jiwa dengan rincian jumlah laki-laki 3.247 jiwa dan perempuan
3.381 jiwa. Besarnya jumlah penduduk dalam persentase adalah laki-laki
sebesar 48,99% dan perempuan 51,01%.

Jumlah Penduduk
Laki-Laki Perempuan Total
6.628

3.247 3.381

Gambar 3.2: Diagram Klasifikasi Penduduk menurut Jenis Kelamin

2. Keadaan Penduduk Menurut Agama


Jumlah penduduk sebesar 6.628 jiwa, keseluruhan masyarakat
Desa Mauk Barat merupakan pemeluk agama Islam.13 Hal tersebut dapat
dilihat dengan tidak adanya sarana peribadatan lain selain masjid dan
mushalla. Desa Mauk Barat sendiri memiliki sebanyak 20 masjid. Selain
itu, seluruh masyarakat Desa Mauk Barat dapat dikatakan religius dan

12
N.N. Kecamatan Mauk dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Tangerang. 2018. Hal. 29.
13
N.N. Kecamatan Mauk dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Tangerang. 2018. Hal. 69.

28
agamis. Tentu saja, itu tidak dapat terlepas dari setiap pelaksanaan
kegiatan keagamaan hampir diikuti oleh masyarakat Desa Mauk Barat.
Tabel 3.2: Jumlah Tempat Sarana dan Prasarana Peribadatan
No. Sarana dan Prasarana Jumlah
1. Masjid 8 buah
2. Mushalla 12 buah
Total Keseluruhan 20 buah

Agama Penduduk
Islam

Agama; Islam;
99%; 100%

Gambar 3.3:Diagram Keadaan Penduduk menurut Agama

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Masyarakat Desa Mauk Barat mayoritas merupakan petani,
peternak dan nelayan. Hal tersebut tidak terlepas dari jumlah lahan yang
tersedia di wilayah desa dan digunakan masyarakat untuk menanam padi
dan berternak. Sebagian besar penduduk Desa Mauk Barat bekerja
sebagai petani menanam padi dan kangkung, serta banyak penduduk
desa yang memelihara kambing, ayam, dan bebek. Selain menjadi petani
dan peternak, masyarakat Desa Mauk Barat banyak yang bekerja sebagai
nelayan. Keberadaan wilayah desa yang berada di dekat pantai
memungkinkan warga memiliki tambak yang menjadi sumber mata
pencahariannya.

29
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan14
Pendidikan di Desa Mauk Barat untuk saat ini sudah lebih
berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya. Beberapa
masyarakat Desa Mauk Barat sudah ada yang mengenyam pendidikan
hingga tingkat sarjana. Hal tersebut dapat dilihat dari data
kependudukan yang ada, bahwa masyarakat Desa Mauk Barat
kebanyakan merupakan lulusan SD yaitu sejumlah 2.105 orang, lulusan
SMP sejumlah 750 orang, lulusan SMA sejumlah 501 orang, lulusan D-3
sejumlah 23 orang, lulusan S-1 sejumlah 15 orang, dan lulusan S-2
sejumlah 8 orang.

Pendidikan; D-3; Pendidikan; S-


23; 1% 1; 15; 0% Pendidikan
; S-2; 8; 0%
Pendidikan; SMA;
501; 15%

SD
SMP
SMA
D-3
Pendidikan; SMP;
750; 22% Pendidikan S-1
; SD; S-2
2.105; 62%

Gambar 3.4: Diagram Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

D. Sarana dan Prasarana15


Desa Mauk Barat telah memiliki banyak sarana dan prasarana yang
dapat dikatakan sudah cukup baik, hanya ada beberapa sarana prasarana
yang kurang memadai. Beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Desa Mauk Barat yaitu sebagai berikut:

14
Profil Desa Mauk Barat 2018, Dokumen tidak dipublikasikan.
15
Catatan Observasi Lapangan tanggal 1 Agustus 2018.

30
1. Kantor Desa
Kantor desa merupakan sebuah tempat yang berfungsi untuk
kegiatan operasional kepala desa bersama para stafnya, seperti kegiatan
administrasi desa, tempat rapat, penyuluhan, tempat diskusi para
masyarakat berkaitan dengan hal-hal penting lainnya. Kantor desa yang
berada di Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat letaknya berada di tepi
jalan. Adapun fasilitas yang terdapat di kantor desa ini bisa dikatakan
kurang memadai atau kurang lengkap.

Gambar 3.5: Kantor Desa Mauk Barat

2. SDN Mauk Barat


SDN Mauk Barat merupakan salah satu sekolah dasar yang berada
di Desa Mauk Barat tepatnya berlokasi di Kampung Mauk Utara.
Sekolah dasar ini posisinya berada di tengah-tengah pemukiman warga
yang membuat sekolah ini menjadi sekolah yang strategis bagi
masyarakat Kampung Mauk Utara dan Kampung Ciroge. Sekolah ini
menyatu dengan Taman Kanak-kanak (TK) Satu Atap. Ruang kelas yang
dipakai oleh pelajar TK Satu Atap dijadikan ruang kelas untuk siswa
siswi SDN Mauk Barat pada siang hari. Meskipun ruang kelas terbatas,
sekolah ini tetap memiliki fasilitas yang cukup baik seperti: kamar
mandi, gedung perpustakaan, dan lapangan utama yang biasa digunakan
untuk kegiatan olahraga dan upacara.

31
Gambar 3.6: SDN Mauk Barat

3. SDN Setia Bhakti


SDN Setia Bhakti berlokasi di Kampung Cinamprak, Desa Mauk
Barat. Posisi SDN ini berada di tepi jalan yang dikelilingi oleh sawah
warga. Adapun letak sekolah dasar ini berada 30 meter dari pemukiman
masyarakat Kampung Cinamprak.

Gambar 3.7: SDN Setia Bhakti

SDN Setia Bhakti ini telah banyak memiliki prestasi di antara,


sekolah kebersihan terbaik se-Kecamatan Mauk, kepala sekolah terbaik
di wilayah Tangerang Banten. Sarana prasarana sekolah ini juga sudah
cukup baik, yaitu adanya gedung perpustakaan, kamar mandi yang selalu
terlihat bersih dan lapangan utama yang luas. Kebersihan sekolah ini juga
dicerminkan sedikitnya pedagang di lingkungan sekolah dan letaknya
berada di luar gerbang sekolah.

32
4. SMKN 5 Kabupaten Tangerang
SMKN 5 Kabupaten Tangerang sebagai instansi pendidikan
tertinggi di Kecamatan Mauk. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2004, dan
memiliki gedung sendiri sejak tahun 2010. Sekolah ini berperan untuk
menghasilkan tenaga semi profesional yang siap kerja, baik memasuki
dunia usaha atau dunia industri maupun sebagai tantangan masyarakat
yang berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Gedung SMKN 5 Kabupaten Tangerang yang berada di jalan Ir.
Sutami kilometer 1,2 Desa Mauk Barat, Kabupaten Tangerang. SMKN 5
Kabupaten Tangerang merupakan satu-satunya tingkat sekolah
menengah yang terdapat di Desa Mauk Barat. Sekolah ini dipimpin oleh
seorang kepala sekolah yang bernama Dr. H Kamsono, M.Pd periode 2014
sampai sekarang. Adapun sekolah tersebut membuka 10 kompetensi
keahlian sebagai berikut:
a. Teknik Kendaraan Ringan
b. Administrasi Perkantoran
c. Teknik Sepeda Motor
d. Teknik Komputer dan Jaringan
e. Akuntansi
f. Rekayasa Perangkat Lunak
g. Teknik Permesinan
h. Agrobisnis Pengolahan Hasil Perikanan
i. Perhotelan

Gambar 3.8: SMKN 5 Kabupaten Tangerang

33
5. Sawah Penduduk
Wilayah Desa Mauk Barat ini sebagian besar adalah sawah
penduduk yang terbentang luas hampir diseluruh wilayah Mauk Barat.
Sawah ini menjadi salah satu mata pencaharian sebagian masyarakat
Desa Mauk Barat. Luas lahan yang digunakan sebagai lahan persawahan
sebesar 210 Ha. Selain menjadi sumber mata pencaharian, sawah di sini
juga menjadi pembatas antar kampung.

Gambar 3.9: Lahan Sawah Warga

6. Masjid
Desa Mauk Barat tidak memiliki tempat peribadatan lain, karena
100% masyarakatnya beragama Islam. Jumlah masjid yang berada di Desa
Mauk Barat sebanyak 8 masjid. Masjid ini menjadi tempat pusat kegiatan
masyarakat seperti pengajian rutin yang dilakukan oleh anak-anak,
remaja, maupun orang dewasa. Selain masjid, di Desa Mauk Barat juga
memiliki 12 mushalla.

Gambar 3.10: Masjid di Kampung Cinamprak, Mauk Barat

34
7. Tambak Ikan
Tambak Ikan ini merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh Desa Mauk Barat. Selain menjadi sumber mata pencaharian sebagian
besar masyarakat desa tersebut, tambak juga berfungsi sebagai tempat
penampungan air ketika air laut sedang pasang.

Gambar 3.11: Pemandangan Tambak Ikan di Sore Hari

8. Sekolah PAUD
Sekolah anak atau lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
menjadi salah satu sarana anak-anak usia dini untuk diperkenalkan
dengan dunia bermain dan belajar. Mauk Barat memiliki 3 PAUD yang
berada di 3 kampung, yaitu Kampung Cinamprak, Ciroge dan Kampung
Mauk Utara.

Gambar 3.12: PAUD di Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat

35
“Jangan pernah pernah berpikir buruk tentang takdir Allah,
karena kita tidak akan pernah tau rencana terbaik allah untuk
kita dan tidak pernah akan sia-sia segala sesuatu yang
dikerjakan Lillahi ta’ala”

–Nia Imas Gamesty-

36
BAB IV
DESKRIPSI HASIL, PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DI
DESA MAUK BARAT KECAMATAN MAUK

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Kelompok KKN MABAR 033 memiliki 3 (tiga) bidang kegiatan,
yaitu bidang pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Bidang-bidang
tersebut disusun berdasarkan permasalahan dan kondisi yang
dibutuhkan masyarakat di Desa Mauk Barat. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk menganalisa permasalahan yang ada di desa adalah
dengan menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities dan Threats). Metode analisa SWOT adalah metode yang
digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
hambatan dari setiap permasalahan yang ada di desa. Berikut adalah
matriks pemecahan masalah dari setiap masing-masing bidang.
Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan
Matriks SWOT 01. Bidang Pendidikan
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
Internal
1. Terdapat 1. Kurangnya
sekolah dari fasilitas
tingkat infrastuktur
pendidikan anak dalam bidang
usia dini, pendidikan.
sekolah dasar 2. Kurangnya media
dan sekolah pembelajaran
mengengah yang
kejuruan. diaplikasikan
2. Memiliki untuk proses
generasi muda belajar mengajar.
yang potensial. 3. Tenaga pendidik
yang kurang
Eksternal sesuai dengan
kemampuannya.

37
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (SW)
1. Anggota 1. Membantu dan 1. Mengaplikasikan
kelompok KKN mendampingi media
MABAR 033 para peserta pembelajaran
berasal dari didik untuk yang lebih
berbagai latar mengerjakan menarik untuk
belakang yang pekerjaan para peserta
berbeda. rumahnya. didik.
2. Anggota 2. Memberikan 2. Membantu tenaga
kelompok KKN kegiatan yang pendidik di
MABAR 033 mengasah sekolah-sekolah
memiliki anggota potensi diri dalam proses
yang berasal dari untuk para belajar mengajar.
Fakultas Ilmu peserta didik.
Keguruan yang 3. Memberikan
dapat membantu metode
tenaga pengajar. pembelajaran
3. Anggota yang dapat
kelompok KKN dimengerti
MABAR 033 oleh para
mempunyai peserta didik
banyak waktu dengan metode
luang untuk yang mudah
membantu dimengerti.
tenaga pengajar
di Desa Mauk
Barat.
4. Anggota
kelompok KKN
MABAR 033
memiliki tempat
yang memadai
untuk
melaksanakan
program kegiatan
belajar mengajar.
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Kegiatan para 1. Memberikan 1. Memberikan
peserta didik kegiatan yang penyuluhan
yang selalu bermanfaat pentingnya

38
bermain setelah untuk teknologi pada
kegiatan sekolah mengasah bidang
sebimbingan kemampuan pendidikan.
belajarai. para peserta 2. Mengarahkan
2. Arus teknologi didik. para peserta didik
dan globalisasi 2. Menerapkan untuk
yang mulai proses belajar menggunakan
masuk kepada mengajar yang teknologi untuk
para peserta menyenangkan kegiatan yang
didik. untuk para bermanfaat.
peserta didik.
Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok KKN MABAR
033 mengadakan program-program kegiatan di bidang pendidikan
berupa:
1. Pendidikan Formal.
a. Kegiatan mengajar di SDN Setia Bhakti.
b. Kegiatan mengajar di SDN Mauk Barat.
c. Kegiatan mengajar di PAUD.
2. Pendidikan Non-Formal.
a. Mengajar TPA Cinamprak.
b. Mengajar TPA Mauk Utara.
c. Mengajar TPA Tegal.
d. Bimbingan Belajar Harian.
e. Kegiatan Dialog Interaktif
Tabel 4.2: SWOT Bidang Lingkungan
Matriks SWOT 02. Bidang Lingkungan
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
Internal 1. Terdapat 1. Kurangnya
banyak tanaman kesadaran
hias. masyarakat
2. Masyarakatnya tentang
sangat pentingnya
bersahabat dan kebersihan
antusias dengan lingkungan.
program 2. Kurangnya
kegiatan yang fasilitas yang
dilakukan. mendukung
sarana dan
prasarana
Eksternal
kebersihan.

39
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (OS) STRATEGI (OW)
1. Anggota 1. Memberikan 1. Mengadakan
kelompok KKN pengetahuan pelatihan
MABAR 033 terkait tentang cara
memiliki pengolahan mengolah
pengetahuan sampah kepada limbah.
untuk mendaur para 2. Mengajak para
ulang sampah. masyarakat. warga sekitar
2. Kelompok KKN 2. Melakukan dari berbagai
MABAR 033 pendekatan kalangan untuk
memiliki keahlian dengan warga peduli dengan
untuk membuat sekitar secara keadaan
sebuah acara. informal agar lingkungan di
tidak ada jarak daerahnya.
dengan warga. 3. Memberikan
bantuan
berupa tempat
sampah di
tempat-tempat
yang strategis.
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Masyarakat di 1. Membuat 1. Mengajak
desa yang kurang kegiatan yang masyarakat
acuh terhadap mengajak peran desa untuk
kondisi segala lapisan berperan aktif
lingkungan di masyarakat di dalam kerja
desanya. desa. bakti untuk
2. Banyak 2. Memberikan kebersihan
masyarakat yang pemahaman lingkungan di
lebih memilih tentang betapa pekarangan
untuk bekerja pentingnya rumahnya
daripada hidup bersih masing-masing.
memikirkan kepada warga.
tentang
kebersihan
lingkungan.
3. Banyak warga
yang bertenak di

40
rumahnya masing-
masing.
Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok KKN MABAR
033 mengadakan program kegiatan di bidang lingkungan berupa:
1. Kegiatan Penyediaan Tempat Sampah
2. Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi melalui Pemanfaatan
Sampah
3. Kegiatan Kerja Bakti

Tabel 4.3: SWOT Bidang Kesehatan.


Matriks SWOT 03. Bidang Kesehatan.
Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
1. Terdapat 1. Kurangnya
sarana ketersediaan air
kesehatan yang bersih.
cukup 2. Kurangnya
memadai. kesadaran
2. Terdapat masyarakat
pemeriksaan terhadap
kesehatan yang pentingnya
rutin dari dinas hidup sehat.
terkait. 3. Tidak adanya
3. Terdapat tempat
sumber daya pembuangan
yang dapat di akhir tempat
ajak bergabung sampah.
untuk berperan
aktif dalam
pelaksaan
Eksternal program
kegiatan.
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (OS) STRATEGI (OW)
1. Kelompok KKN 1. Memberikan 1. Memberikan
MABAR 033 pelayanan pemahaman
memiliki berupa tentang hidup
pengetahuan pemeriksaan sehat kepada
tentang kesehatan. kesehatan masyarakat
2. Kelompok KKN gratis. desa.
MABAR 033 2. Mengundang
memiliki banyak para ahli untuk
memberikan

41
relasi kepada dinas pemahaman
kesehatan. tentang betapa
pentingnya
kebersihan.
THREATS (T) STRATEGI (TS) STRATEGI (TW)
1. Banyak warga 1. Memberikan 1. Memberikan
yang memilih penyuluhan penyuluhan
untuk memelihara tentang tentang
hewan ternaknya narkoba. kesehatan dari
di dalam rumah. kebersihan
2. Kurangnya lingkungan.
program dari
kepala desa yang
menyinggung
tentang kesehatan.
Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok KKN MABAR
033 mengadakan program-program kegiatan di bidang kesehatan
berupa:
1. Kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat
2. Pemeriksaan Kesehatan Gratis
3. Penyuluhan Anti Narkoba
4. Senam Bersama
5. Pembagian Susu Gratis

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat


Kelompok KKN MABAR 033 memiliki program kerja berupa
pelayanan pada masyarakat sebagai berikut:
1. Kegiatan Seminar Anti Narkoba
Tabel 4.4: Hasil Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba
Bidang Kesehatan
Program Generasi Tangguh
Nomor Kegiatan 1 (Satu)
Nama Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba
Tempat, Tanggal Aula SMKN 5 Kabupaten Tangerang, 25 Juli
2018
Lama pelaksanaan 1 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu
pukul 09.00 hingga pukul 12.00

42
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Ali Fachrudin dan Alika Arum Daniya
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Ambar Indriyati
9. Irwansyah
10. Siti Nafisah
11. Ahmad Fadoliy
12. Andi Enri Ernasari
13. Risky Oktavianti
14. Ahmad Asyrofi
15. Zulfikar Fadel Ali
16. Dede Yati
17. Muhamad Faisal
Tujuan Kegiatan Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada
pelajar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
serta dampak buruk yang ditimbulkannya agar
dapat menghindari obat-obatan terlarang dan
meningkatkan motivasi pelajar untuk
mewujudkan hidup sehat, serta membuat siswa
mengetahui manfaat dan pentingnya
pengetahuan anti narkoba bagi kehidupan
sehari-hari.
Sasaran Siswa dan siswi SMKN 5 Kabupaten Tangerang
mendapatkan wawasan dan pengetahuan
tentang bahaya narkoba, serta dapat
mengantisipasi diri agar terhindar dari obat-
obatan terlarang.
Target 100 orang Siswa/i Kelas XII SMKN 5 Kabupaten
Tangerang mengetahui bahaya narkoba dan cara
mengantisipasi diri agar terhindar dari obat-
obatan terlarang.
Deskripsi Kegiatan
Penyuluhan Anti Narkoba merupakan kegiatan kerja sama antara
KKN MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Polsek

43
Kecamatan Mauk dan SATGAS GAN UIN Jakarta yang diikuti oleh
siswa/i kelas XII SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Tahap awal kegiatan
diawali dengan melakukan perencanaan seperti mengirimkan
undangan permohonan pembicara ke Polsek Kecamatan Mauk dan
SATGAS GAN UIN Jakarta, kemudian pengiriman surat permohonan
tempat pelaksanaan dan peserta kegiatan di SMKN 5 Kabupaten
Tangerang serta menyiapkan seluruh kebutuhan acara. Seluruh
rangkaian kegiatan dimulai dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Quran,
sambutan oleh Kepala Sekolah SMKN 5 Kabupaten Tangerang.
Pemberian materi pertama oleh Kapolsek Mauk dan dilanjutkan
dengan pemberian materi kedua oleh SATGAS GAN UIN Jakarta.
Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan penyuluhan ini, yaitu
memberikan sosialisasi anti narkoba bagi para pelajar dalam masa
remaja untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang
bahaya penyalahgunaan narkoba agar dapat menghindarinya.
Hasil Pelayanan 81 orang Siswa/i Kelas XII SMKN 5 Kabupaten
Tangerang mendapatkan wawasan dan
pengetahuan tentang bahaya narkoba, serta
dapat mengantisipasi diri agar terhindar dari
obat-obatan terlarang.
Keberlanjutan
Tidak Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.1: Pelaksanaan Penyuluhan Anti Narkoba

2. Kegiatan Bimbingan Belajar

44
Tabel 4.5: Hasil Kegiatan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
Bidang Pendidikan
Program Generasi Cerdas Mauk Barat
Nomor Kegiatan 2 (Dua)
Nama Kegiatan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
Tempat, Tanggal Posko Kelompok KKN MABAR 033, setiap hari
Selasa 24 Juli, 31 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus
2018.
Lama Pelaksanaan Bimbingan belajar Bahasa Inggris diadakan
selama 4 kali yaitu satu kali dalam seminggu, di
mulai pada pukul 15.30-17.00 WIB.
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Rahma Dian Indriyani
Tim Pembantu :
1. Nia Imas Gamesty
2. Zulfikar Fadel Ali
Tujuan Memberikan materi tambahan pada mata
pelajaran Bahasa Inggris serta bersama sama
membahas “Pekerjaan Rumah” atau PR adik-
adik Kampung Cinamprak pada mata pelajaran
Bahasa Inggris
Sasaran Adik-adik tingkat SD di Kampung Cinamprak
Target 25 orang anak tingkat SD di Kampung
Cinamprak mendapatkan materi tambahan pada
mata pelajaran Bahasa Inggris.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris ini adalah salah satu bentuk
pelayanan sebagai tenaga pengajar yang bertempat di posko KKN
MABAR 033, dengan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris yang
dilaksanakan setiap hari Selasa mulai pukul 15.30-17.00 WIB. Kegiatan
bimbingan belajar Bahasa Inggris bertujuan untuk membantu adik-
adik Kampung Cinamprak untuk memberikan materi tambahan.
Materi yang diberikan merupakan beberapa materi yang belum dapat
dipahami walaupun mungkin adik-adik ini telah belajar beberapa
materi tersebut disekolah mereka, namun mereka masih belum
memahami materi tersebut, dan dengan adanya bimbingan belajar ini
maka dapat manambah pemahaman adik-adik tentang materi
tersebut. Materi yang diajarkan salah satunya tentang cara
memperkenalkan diri di depan umum tentunya menggunakan Bahasa
Inggris, pada akhir pembelajaran biasanya adik-adik akan di suruh

45
untuk mempraktikan langsung sebagaimana yang telah diajarkan
sebelumnya.
Hasil Pelayanan 25 orang adik-adik Kampung Cinamprak
mendapatkan materi tambahan pada mata
pelajaran Bahasa Inggris.
Keberlanjutan Tidak berlanjut.
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.2: Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

3. Kegiatan Mengajar SD, PAUD, TPA


Tabel 4.6: Hasil Kegiatan Pelayanan Pengajaran
Bidang Pendidikan
Program Generasi Cerdas Mauk Barat
Nomor Kegiatan 3 (Tiga)
Nama Kegiatan Pelayanan Pengajaran PAUD/SD/TPA
Tempat, tanggal SDN Mauk Barat, SDN Setia Bhakti, PAUD
Bidayatul Hidayah, dan 4 TPA, 26 Juli s.d 14
Agustus 2018
Lama pelaksanaan 24 Hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Yayah Novianti dan Nia Imas Gamesty
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Rahma Dian Indriyani
3. Astri Hawanti Agustin
4. Siti Khoirunnisa Syifa Sari

46
5. Aulia Mega Hadiyanti
6. Ambar Indriyati
7. Irwansyah
8. Siti Nafisah
9. Ahmad Fadoliy
10. Andi Enri Ernasari
11. Risky Oktavianti
12. Ahmad Asyrofi
13. Zulfikar Fadel Ali
14. Dede Yati
15. Ali Fachrudin
16. Alika Arum Daniya
17. Muhamad Faisal
Tujuan Menjadikan siswa taat beragama, berakhlak
mulia dan mematuhi aturan yang diterapkan
dalam pendidikan
Sasaran Anak-Anak PAUD, SDN Mauk Barat, SDN Setia
Bakti, dan 4 TPA yang ada di Desa Mauk Barat.
Target 3 lembaga pendidikan, yaitu SD, TPA, dan
PAUD membantu menanamkan akhlakul karimah
melalui pembelajaran yang disampaikan.
Deskripsi kegiatan
Kegiatan mengajar merupakan bagian yang tidak pernah terlupakan
dari kegiatan KKN ini. Mengajar merupakan suatu program yang
penting. Kegiatan ini dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu di SD,
sedangkan di TPA libur setiap hari Jum’at dan Minggu. Pelaksanaan
mengajar diawali dengan sosialisasi dan pengenalan anggota kelompok
kepada pihak terkait, seperti pada pihak sekolah kami
mengkonfirmasikan terkait dengan apa yang akan kami sampaikan
pada kegiatan belajar mengajar nanti. Setelah sosialisasi dilakukan,
kami mulai aktif melakukan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar kami lebih menyampaikan pesan moral,
sikap, prilaku dan hal-hal yang akan di lombakan dalam lomba
nasional O2SN sesuai dengan kebutuhan siswa. Kebetulan pada saat
kita mengajar ada salah satu lomba gerak jalan yang dilakukan se-
Kecamatan Mauk. Terkadang kami hanya fokus mengajar mereka di
lapangan, seperti dalam kegiatan pramuka dan baris berbaris. Siswa
sangt antusias dalam kegiatan baris berbaris dan kegiatan pramuka.
Setelah KKN selesai, kami harapkan kegiatan pramuka dan baris
berbaris dapat berlanjut. Kami yakin kegiatan tersebut akan berjalan
karena memang ada alumni dari SD tersebut (siswa SMP dan SMA)

47
yang sudah mahir dalam baris berbaris dapat meneruskan kami. Jika
program kami tidak berlanjut maka akan diteruskan atau dibimbing
oleh guru, karena dalam kurikulum 2013 pramuka merupakan program
yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Hasil pelayanan 3 lembaga pendidikan terbantu dalam
menumbuhkan sikap disiplin terhadap siswa/i,
lebih mampu menghargai waktu melalui
kegiatan pramuka dan baris berbaris. Anak-
anak TPA mengetahui lebih banyak kisah para
nabi dan rasul dan menambah hafalan do’a
sehari-hari.
Keberlanjutan Tidak berlanjut
program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.3: Pelatihan Baris Berbaris di SDN Mauk Barat

4. Kegiatan Senam Bersama

Tabel 4.7: Hasil Kegiatan Senam Bersama


Bidang Kesehatan
Program Generasi Tangguh
Nomor Kegiatan 4 (Empat)
Nama Kegiatan Senam Bersama
Tempat, Tanggal 1. Kampung Mauk Utara, pada hari
Minggu tanggal 29 Juli 2018

48
2. TPA, pada hari Minggu tanggal 05
Agustus 2018
3. Halaman rumah pak RT, pada hari
Minggu tanggal 12 Agustus 2018
Lama pelaksanaan 1 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Minggu pukul 07.00 hingga pukul 08.00 WIB
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Siti Nafisah Ahmad dan Risky Oktavianti
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Ambar Indriyati
9. Irwansyah
10. Ahmad Fadoliy
11. Andi Enri Ernasari
12. Ahmad Asyrofi
13. Zulfikar Fadel Ali
14. Dede Yati
15. Muhamad Faisal
16. Ali Fachrudin
17. Alika Arum Daniya
Tujuan Kegiatan Mengajak warga Desa Mauk Barat untuk hidup
sehat, peduli akan kesehatan jasmani maupun
rohani
Sasaran Desa Mauk Barat
Target 50 warga Mauk Barat dapat ikut berpartisipasi
dalam kegiatan senam sehat bersama KKN
MABAR 033.
Deskripsi Kegiatan
Program kegiatan ini sudah direncanakan di dalam proker kegiatan
KKN MABAR 033 dan dilaksanakan di setiap Minggu pagi pukul 07.00
sampai 08.30. Inspektur senam adalah teman-teman dari kelompok
KKN MABAR 033 yang bertanggung jawab atas program kerja ini
yaitu Siti Nafisah dan Risky Oktavianti, selanjutnya diikuti oleh warga
Desa Mauk Barat di lokasi yang sebelumnya telah dijadwalkan.

49
Program kegiatan ini menarik banyak peserta karena dirasa di Desa
Mauk Barat banyak warga yang belum terbiasa melakukan senam pagi.
Program kegiatan ini berlangsung dengan sukses dan memiliki peserta
yang cukup banyak, antusias warga terutama ibu-ibu dan anak-anak
cukup tinggi terkait diadakannya program kegiatan senam.
Hasil Pelayanan 50 orang masyarakat Mauk Barat ikut
berpartisipasi dalam kegiatan senam sehat
bersama KKN MABAR 033.
Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.4: Senam Bersama di Kampung Mauk Utara

5. Kegiatan Pembagian Susu Gratis


Tabel 4.8: Hasil Kegiatan Pembagian Susu Gratis di Desa Mauk Barat
Bidang Kesehatan
Program Generasi Tangguh
Nomor Kegiatan 5 (Lima)
Nama Kegiatan Pembagian Susu Gratis
Tempat, Tanggal 1. TPA, pada hari Minggu tanggal 05
Agustus 2018
2. Halaman rumah pak RT, pada hari
Minggu tanggal 12 Agustus 2018

50
Lama pelaksanaan 1 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Minggu pukul 08.00 hingga pukul 09.00
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Ahmad Fadoliy dan Muhamad Faisal
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Ambar Indriyati
9. Irwansyah
10. Siti Nafisah
11. Alika Arum Daniya
12. Andi Enri Ernasari
13. Risky Oktavianti
14. Ahmad Asyrofi
15. Zulfikar Fadel Ali
16. Dede Yati
17. Ali Fachrudin
Tujuan Kegiatan Memberikan dan menyediakan kepada
masyarakat fasilitas untuk hidup sehat yaitu
susu.
Sasaran Warga Desa Mauk Barat.
Target 50 warga Desa Mauk Barat mendapatkan
fasilitas untuk menjadi lebih sehat dan semangat
sehabis senam minum susu yang kami sediakan.
Deskripsi Kegiatan
Pembagian Susu gratis ini merupakan program kegiatan yang rutin
dilakukan setiap dua minggu sekali, kegiatan ini berkolaborasi dengan
kegiatan lainnya yaitu senam dan kerja bakti, biasanya program
kegiatan ini dilakukan setelah program kegiatan senam dan sebelum
program kegiatan kerja bakti, karena jadwal yang padat biasanya pada
saat kegiatan senam berlangsung ada beberapa panitia yang
menyiapkan susu hangat di posko, para warga sangat antusias
menyambut program ini terutama anak-anak kecil, kami menyediakan
susu yang sudah siap minum 1 panci besar yang selanjutnya dibagikan
ke dalam satu gelas berukuran sedang untuk tiap-tiap orang, setiap

51
program kegiatan ini dilaksanakan susu yang kami siapkan selalu
habis.
Hasil Pelayanan 50 warga Desa Mauk Barat mendapatkan
fasilitas untuk menjadi lebih sehat, sehabis
senam mereka minum susu yang kami sediakan,
lebih semangat untuk melakukan kegiatan
selanjutnya.
Keberlanjutan Tidak Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.5: Pembagian Susu Gratis Sehabis Senam

6. Kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat


Tabel 4.9: Hasil Kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Bidang Kesehatan
Program Generasi Tangguh
Nomor Kegiatan 6 (Enam)
Nama Kegiatan Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Tempat, Tanggal TPA Al-Khotimah, 8 Agustus 2018
Lama pelaksanaan 1 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu
pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Ali Fachrudin dan Alika Arum Daniya
Tim Pembantu:

52
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Ambar Indriyati
9. Irwansyah
10. Siti Nafisah
11. Ahmad Fadoliy
12. Andi Enri Ernasari
13. Risky Oktavianti
14. Ahmad Asyrofi
15. Zulfikar Fadel Ali
16. Dede Yati
17. Muhamad Faisal
Tujuan Kegiatan Mengajak masyarakat untuk meningkatkan
motivasi hidup sehat seperti menjaga asupan
nutrisi agar tubuh memiliki daya tahan yang
baik, memberitahu masyarakat mengenai
pentingnya menjaga lingkungan seperti air,
pembuangan sampah dan kebutuhan MCK agar
masyarakat terhindar dari berbagai macam
penyakit serta memberikan edukasi dan sarana
terkait pentingnya mengecek kesehatan diri
secara berkala baik kepada pusat kesehatan
masyarakat maupun usaha kesehatan lainnya.
Sasaran Masyarakat Kampung Cinamprak
Target 70 orang masyarakat Kampung Cinamprak
berpartisipasi dalam kegiatan ini supaya lebih
memahami mengenai pentingnya menjaga
lingkungan dan termotivasi untuk berprilaku
hidup sehat, serta mengetahui pentingnya
mengecek kesehatan diri secara berkala.
Deskripsi Kegiatan
Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat merupakan kegiatan kerja
sama antara KKN MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan Puskesmas Kecamatan Mauk dan Kepala Desa Mauk Barat.
Rangkaian acara PHBS diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Quran

53
oleh panitia, sambutan oleh H. Misnan selaku Kepala Desa Mauk Barat
dan dilanjutkan dengan Pemberian Materi PHBS oleh dokter Hiensen
Hiesmantjaya dari Puskesmas Mauk dan sesi tanya jawab yang dibuka
untuk 3 orang penanya dari para peserta. Acara selanjutnya yaitu
mengadakan Puskesmas Keliling di mana masyarakat yang memiliki
kartu jaminan kesehatan dapat memeriksakan diri secara gratis
mengenai kondisi kesehatannya dan mendapatkan obat sesuai keluhan
yang dialaminya.
Hasil Pelayanan 62 orang masyarakat Kampung Cinamprak
berpartisipasi dalam penyuluhan PHBS dan
mengetahui betapa pentingnya menjaga pola
hidup bersih dan sehat serta mengetahui cara
pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit.
Selain itu, dengan adanya Puskesmas Keliling
membuat masyarakat sadar untuk memeriksa
kesehatannya secara berkala agar mengetahui
kesehatan diri dan mencegah datangnya
penyakut.
Keberlanjutan Tidak Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.6: Pemeriksaan Kesehatan Gratis

7. Kegiatan Dialog Interaktif


Tabel 4.10: Hasil Kegiatan Dialog Interaktif
Bidang Pendidikan

54
Program Generasi Cerdas Mauk Barat
Nomor kegiatan 16 (Enam Belas)
Nama kegiatan Dialog Interaktif Menangkal Radikalisme di
Kalangan Generasi Muda
Tempat, Tanggal SMKN 5 Kabupaten Tangerang, 16 Agustus
2018
Lama Pelaksanaan 1 Hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Muhammad Faisal
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Irwansyah
8. Siti Nafisah
9. Ahmad Fadoliy
10. Andi Enri Ernasari
11. Risky Oktavianti
12. Ahmad Asyrofi
13. Zulfikar Fadel Ali
14. Dede Yati
15. Ali Fachrudin
16. Alika Arum Daniya
17. Ambar Indriyati
18. Aulia Mega Hadiayanti
Tujuan Memberikan pemahaman mengenai pengertian,
ciri-ciri, dan jenis-jenis Radikalisme serta cara
menangkalnya.
Sasaran Siswa/i Kelas X dan XI SMKN 5 Kabupaten
Tangerang.
Target 100 orang peserta Dialog Interaktif menerima
atau mendapatkan informasi tentang apa yang
disebut Radikalisme, ciri-cirinya, dan jenis-
jenisnya serta cara menangkalnya.
Deskripsi Kegiatan
Pemateri Dialog Interaktif ini merupakan dosen pembimbing kami,
yaitu Bapak Amir Fadhilah, M.Si. Kegiatan ini dimulai dengan

55
mengirimkan surat permohonan tempat pelaksanaan kepada pihak
SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Acara resmi dibuka oleh sambutan
dari ketua pelaksana, dilanjutkan sambutan dari pihak sekolah dan
wakil kepala sekolah SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Kemudian
pemateri memulai Dialog Interaktif mengenai Cara Menangkal
Radikalisme di Kalangan Generasi Muda yang dilihat sangat sesuai
dengan target umurnya dan ditutup dengan do’a, foto bersama serta
pembagian sertifikat oleh panitia pelaksana untuk peserta dialog
interaktif. Program kegiatan berlangsung lancar tanpa kendala dan
banyak peserta dialog aktif bertanya perihal materi yang dibawakan.
Hasil Pelayanan 62 orang peserta dari Dialog Interaktif mampu
mendapatkan informasi sehingga mampu
memahami dan mengerti tentang apa yang
disebut Radikalisme, ciri-cirinya, jenis-jenisnya
serta cara menangkalnya. Hal ini terlihat dari
antusiasme peserta dalam bertanya dan
memberikan statement dari apa yang
didapatkan dari Dialog Interaktif ini.
Keberlanjutan Tidak Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.7: Pelaksanaan Dialog Interaktif

8. Kegiatan Bazar Pakaian Murah


Tabel 4.11: Hasil Kegiatan Bazar di Desa Mauk Barat
Bidang Pelayanan Masyarakat
Program Mauk Barat Ceria

56
Nomor Kegiatan 17 (Tujuh Belas)
Nama Kegiatan Bazar Pakaian Murah
Tempat, Tanggal Halaman Rumah pak RT Apip, 16 Agustus 2018
Lama pelaksanaan 1 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis
pukul 13.00 hingga pukul 17.00 WIB
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Ahmad Fadoliy
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Ambar Indriyati
9. Irwansyah
10. Siti Nafisah
11. Alika Arum Daniya
12. Andi Enri Ernasari
13. Risky Oktavianti
14. Ahmad Asyrofi
15. Zulfikar Fadel Ali
16. Dede Yati
17. Muhamad Faisal
18. Ali Fachrudin
Tujuan Kegiatan Meringankan beban warga dengan
menyediakan berbagai macam pakaian dengan
harga yang sangat murah.
Sasaran Semua warga Desa Mauk Barat.
100 warga Desa Mauk Barat mendapatkan
Target
pakaian dengan harga yang terjangkau.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Bazar pakaian murah merupakan kegiatan yang dibuat untuk
membantu warga di Kampung Cinamprak khususnya, yang ingin
membeli pakaian dengan harga murah. Namun tidak hanya pakaian
yang kami sediakan, ada juga tas dan boneka. Pada saat acara tersebut
berlangsung, para warga terlihat sangat antusias dan tertarik untuk
membeli pakaian yang disediakan. Kami membuat variasi harga sesuai
barang-barang dalam bazar tersebut, mulai dari harga Rp1000,- (seribu
rupiah), Rp3000,- (tiga ribu rupiah) dan Rp5000,- (lima ribu rupiah).

57
Kami mulai membuka bazar tersebut pada jam 13.00 WIB di halaman
rumah Pak Apip selaku ketua RT di Kampung Cinamprak. Pakaian
yang telah kami sediakan habis terjual tanpa satu pun yang tersisa.
Hasil Pelayanan 100 warga mendapatkan pakaian dengan harga
yang terjangkau. Tidak hanya ibu-ibu, anak-
anak ikut juga ikut berpartisipasi dan membeli
baju di bazar yang kami adakan. Hasil penjualan
kami gunakan untuk membantu karang taruna
mengadakan lomba 17 Agustus.
Keberlanjutan Tidak Berlanjut
Program
Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.8: Kegiatan Bazar Pakaian Murah

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


1. Kegiatan Taman Baca
Tabel 4.12: Hasil Kegiatan Taman Baca
Bidang Pendidikan
Program Generasi Cerdas Mauk Barat
Nomor Kegiatan 7 ( Tujuh)
Nama Kegiatan Pengadaan Taman Baca
Tempat, Tanggal Taman Baca Mentari, 1 sampai 6 Agustus 2018
Lama Pelaksanaan 6 Hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Ambar Indriyati dan Aulia Mega Hadiyanti

58
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Irwansyah
8. Siti Nafisah
9. Ahmad Fadoliy
10. Andi Enri Ernasari
11. Risky Oktavianti
12. Ahmad Asyrofi
13. Zulfikar Fadel Ali
14. Dede Yati
15. Ali Fachrudin
16. Alika Arum Daniya
17. Muhamad Faisal
18. Bu Mirni
19. Pak Sarnata, serta semua pihak terkait
yang telah berkontribusi.
Tujuan Memberikan fasilitas untuk membangkitkan
dan meningkatkan minat baca masyarakat dan
anak-anak sehingga tercipta masyarakat yang
cerdas, serta menjadikan taman baca ini sebagai
sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat.
Sasaran Masyarakat Kampung Cinamprak
Target 50 orang mendapatkan taman baca yang baru
dan layak untuk kegiatan belajar mengajar,
membaca dan untuk aktifitas lainnya
Deskripsi Kegiatan
Pengadaan taman baca merupakan kegiatan kerja sama antara KKN
MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan masyarakat
Kampung Cinamprak. Salah satu tujuan diadakan taman baca ini
adalah untuk meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat
yang cerdas akan ilmu pengetahuan. Awal kegiatan membuat taman
baca ini yaitu bermula dengan membersihkan taman baca dengan
mengeluarkan semua barang-barang yang ada di dalam serta mencabut
semua hiasan yang ada di dinding taman baca itu. Lalu setelah
dibersihkan, anak laki-laki dari kelompok kami mengecat ulang

59
dinding taman baca dengan warna kuning dan hijau untuk bagian
dalam dan luar ruangan. Serta untuk perempuannya ada yang memilah
buku untuk di berikan ke taman baca dan sebagian lainnya membuat
hiasan dinding untuk taman baca. Butuh waktu 5 hari untuk
menyelesaikan taman baca tersebut.
Hasil Pelayanan 50 orang mendapatkan taman baca yang baru
dan layak untuk kegiatan belajar mengajar,
membaca dan untuk aktivitas lainnya
Keberlanjutan Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.9: Pengecatan Taman Baca

2. Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah


Tabel 4.13: Hasil Pengadaan Tempat Sampah
Bidang Lingkungan
Program Lingkungan Ku Bersih
Nomor Kegiatan 8 (Delapan)
Nama Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah
Tempat, Tanggal Kampung Cinamprak, 14 Agustus 2018
Lama Pelaksanaan 1 hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Astri Hawanti Agustin dan Irwansyah
Tim Pembantu:

60
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Alika Arum Daniya
5. Nia Imas Gamesty
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Ambar Indriyati
9. Ali Fahrudin
10. Siti Nafisah
11. Ahmad Fadoliy
12. Andi Enri Ernasari
13. Risky Oktavianti
14. Ahmad Asyrofi
15. Zulfikar Fadel Ali
16. Dede Yati
17. Muhamad Faisal
Tujuan Kegiatan Mengurangi kebiasaan masyarakat agar tidak
membuang sampah sembarangan dengan
memberikan tempat sampah di tempat-tempat
tertentu agar masyarakat dengan mudah dapat
menemukan tempat untuk membuang sampah
pada tempatnya.
Sasaran Masyarakat Kampung Cinamprak dan
sekitarnya.
Target 3 RT di Kampung Cinamprak mendapatkan
tempat sampah untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
Deskripsi Kegiatan
Pengadaan Tempat Sampah merupakan salah satu program kegiatan
kerja sama antara kelompok KKN MABAR 033 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan ketua-ketua RT dan tokoh masyarakat di
Kampung Cinamprak. Tempat sampah yang diberikan oleh kelompok
KKN MABAR 033 berjumlah 4 buah tempat sampah besar dan 2
pasang tempat sampah organik-non organik. Satu pasang tempat
sampah organik-non organik di tempatkan di depan TPA Al-Khotimah
yang sering dijumpai banyak sampah yang biasanya berserakan dan
TPA Depan yang memiliki fasilitas pembuangan sampah yang kurang
baik. Sedangkan sisanya kita tempatkan di titik-titik tempat warga
dapat menemukan tempat sampah tersebut dengan mudah di setiap
RT yang di Kampung Cinamprak.

61
Hasil Pelayanan 3 RT di Kampung Cinamprak mendapatkan
tempat sampah untuk tidak membuang sampah
sembarangan
Keberlanjutan Tidak Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.10: Penyerahan Tempat Sampah

3. Kegiatan Handcraft Training


Tabel 4.14: Hasil Kegiatan Handcraft Training
Bidang Lingkungan
Program Lingkungan Ku Bersih
Nomor Kegiatan 9 (Sembilan)
Nama Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi melalui Pemanfaatan
Sampah (handcraft training)
Tempat, tanggal TPA Cinamprak, 28 Juli 2018
Lama Pelaksanaan 1 hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab:
Dede Yati dan Siti Khoirunnisa Syifa Sari
Tim Pembantu:
1. Abdul Latif
2. Yayah Novianti
3. Rahma Dian Indriyani
4. Astri Hawanti Agustin

62
5. Nia Imas Gamesty
6. Aulia Mega Hadiyanti
7. Ambar Indriyati
8. Irwansyah
9. Siti Nafisah
10. Ahmad Fadoliy
11. Andi Enri Ernasari
12. Risky Oktavianti
13. Ahmad Asyrofi
14. Zulfikar Fadel Ali
15. Ali Fachrudin
16. Alika Arum Daniya
17. Muhamad Faisal
Tujuan Mengajak para remaja dan ibu-ibu Kampung
Cinamprak untuk menumbuhkan kreativitas
kerajinan tangan dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan agar dapat memanfaatkan
sampah yang dapat di daur ulang.
Sasaran Remaja dan Ibu Rumah Tangga Kampung
Cinamprak.
Target 40 remaja dan ibu rumah tangga Kampung
Cinamprak berpartisipasi dalam memanfaatkan
sampah yang dapat di daur ulang untuk
meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan
jiwa kewirausahaan.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini berisi materi tentang cara pemanfaatan sampah daur
ulang dari bahan sampah bungkus kopi dan karung tepung. Ketika
para peserta datang, mereka langsung dibagi menjadi 4 kelompok yang
akan didampingi oleh 4 tutor dari kelompok KKN MABAR 033.
Masing-masing tutor terdapat 3 orang dan masing-masing kelompok
terdapat 7-8 orang, dengan cara membuat tas, dompet, dan tikar dari
anyaman sampah kopi dan membuat tas untuk mengaji dari bahan
karung tepung. Sayangnya warga Cinamprak tidak memiliki
distributor untuk dapat menjual hasil kerajinan tangan mereka.
Padahal mereka sudah dapat membuat hasil kerajinan tangan daur
ulang namun masih tidak mengetahui bagaimana cara menjual hasil
kerajinan tangannya.
Hasil Pelayanan 40 orang peserta yang datang untuk
berpartisipasi dan sangat antusias mengikuti

63
kegiatan ini. Hasilnya pun sangat memuaskan
dan kreatif sekali. Ibu-ibu warga Cinamprak
memiliki bakat dalam kerajinan tangan. Hanya
saja untuk dapat menjual hasil kreativitas
mereka belum bisa tersalurkan karena tidak
memiliki tempat untuk mendistribusikan
hasilnya. Hasil dari karya mereka yaitu 8 buah
barang (tas, dompet, dan tikar) dari sampah
bungkus kopi dan delapan tas mengaji yang
terbuat dari karung tepung.
Keberlanjutan Tidak Berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.11: Pembuatan Tas

4. Kegiatan Kerja Bakti


Tabel 4.15: Hasil Kegiatan Kerja Bakti
Bidang Lingkungan
Program Lingkungan Ku Bersih
Nomor Kegiatan 10 (Sepuluh)
Nama Kegiatan Kerja Bakti
Tempat, Tanggal 1. Jalanan di wilayah RT 11,12,dan 13, pada
hari Minggu tanggal 05 Agustus 2018
2. Kampung Cinamprak, pada hari Minggu
tanggal 12 Agustus 2018

64
Lama Pelaksanaan 3 jam, kegiatan kerja bakti dilaksanakan pada
pukul 09.00 hingga pukul 11.00 WIB.
Tim Pelaksana Penanggung Jawab :
Ahmad Asyrofi dan Rahma Dian Indriyani.
Tim Pembantu :
1. Abdul Latif
2. Muhammad Faisal
3. Ali Fachrudin
4. Zulfikar Fadel Ali
5. Irwansyah
6. Ahmad Fadoliy
7. Aulia Mega Hadiyanti
8. Siti Nafisah
9. Risky Oktavianti
10. Nia Imas Gamesty
11. Yayah Novianti
12. Siti Khoirunnisa Syifa Sari
13. Dede Yati
14. Alika Arum Daniya
15. Astri Hawanti Agustin
16. Ambar Indriyati
17. Andi Enri Ernasari
Tujuan Membantu warga Kampung Cinamprak untuk
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
kebersihan lingkungan yaitu lingkungan yang
sehat dan terbebas dari sampah dengan
membantu kegiatan keja bakti membersihkan
jalanan dan selokan di sekitaran Kampung
Cinamprak.
Sasaran Warga Kampung Cinamprak
Target 45 orang warga Kampung Cinamprak terbantu
dalam kegiatan kerja bakti membersihkan
lingkungan Kampung Cinamprak.
Deskripsi Kegiatan

65
Beberapa hari sebelum diadakannya kerja bakti telah dipersiapkan
alat-alat yang akan dibutuhkan selama kegiatan kerja bakti yang di
persiapkan sendiri oleh kelompok KKN MABAR 033 dan beberapa alat
yang didapatkan dari DLHK. Pada hari kegiatan kerja bakti
berlangsung, seluruh anggota KKN MABAR 033 bersama-sama
membersihkan jalan dan selokan. Warga desa yang ikut membantu
kerja bakti hingga minggu selanjutnya. Kegiatan kerja bakti diadakan
setiap hari Minggu. Kegiatan kerja bakti dilaksanakan selama 3 jam
dimulai dari pukul 08.00-11.00 WIB. Setelah kegiatan kerja bakti
warga Kampung Cinamprak dan anggota kelompok KKN MABAR 033
beristirahat bersama warga sambil menyantap makanan dan minuman
yang telah disediakan oleh kelompok KKN MABAR 033.
Hasil Pelayanan 45 orang warga Kampung Cinamprak terbantu
dalam kegiatan kerja bakti membersihkan
lingkungan desa dan jalanan sekitar Kampung
Cinamprak sudah mulai terlihat bersih. Kerja
bakti sudah dijadikan kebiasaan dan memiliki
jadwalnya tersendiri di setiap minggunya.
Sehingga sedikit demi sedikit mulai ada
perubahan dalam kebersihan lingkungan
sekitar.
Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.12: Membersihkan Selokan di Sepanjang Jalan Cinamprak

66
D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil
Program kerja yang dilaksanakan memiliki pencapaian tersendiri
di setiap kegiatannya. Pencapaian yang didapat dari hasil kegiatan yang
dilakukan memiliki faktor-faktor pendorong maupun faktor
penghambat dalam pelaksanaan program kerja tersebut. Pemaparan
berikut merupakan faktor pendorong dan faktor penghambat selama
KKN berlangsung:
1. Faktor Pendorong
Program kerja yang dirancang memiliki beberapa faktor pendorong
yang menjadi tolak ukur kesuksesan dalam melaksanakan program-
program tersebut selama masa pengabdian. Dalam menjalankan
program-program yang dilaksanakan kelompok KKN MABAR 033
selama masa pengabdian memiliki faktor pendorongnya, yaitu sebagai
berikut:
a. Adanya pemberian dana dari pihak PpMM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Dukungan dari pihak aparatur Desa Mauk Barat.
c. Dukungan dari Masyarakat Desa Mauk Barat.
d. Antusiasme anak-anak Desa Mauk Barat dengan adanya kegiatan
bimbingan belajar dan kegiatan bimbingan keilmuan lainnya.
e. Kekompakkan anggota kelompok KKN MABAR 033.

2. Faktor Penghambat
Kesuksesan dalam sebuah program tentu ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat dalam keberlangsungan program tersebut dan
harus dihadapi oleh pelaksana program. Pada saat itu, menjalankan
program oleh kelompok KKN MABAR 033 pasti terdapat faktor
penghambat dalam pelaksaan program tersebut adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi yang kurang optimal antara kelompok KKN MABAR
033 Mabar dengan pemateri acara penyuluhan hidup bersih dan
sehat.

67
“Berbuat baiklah walau hanya sedikit, berikhtiarlah walau
sangat rumit, dan istiqomahlah walau itu sulit”
– Alika Arum Daniya–

68
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alhamdulillah wa syukurillah semua program yang kami laksanakan
sudah usai dan berjalan dengan lancar. Tanpa kekompakkan teman-
teman KKN MABAR 033 semua tidak akan bisa berjalan, terlebih kami
mengucapkan terima kasih kepada PpMM UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah membuat pelajaran-pelajaran berharga untuk kami.
Adanya kegiatan KKN membuat kami mengenal pentingnya kerja sama,
mengenal persahabatan, gotong royong, memberi pelajaran bagaimana
rasanya mementingkan kepentingan besama di atas segalanya. Hingga
menimbulkan kisah percintaan di antara teman-teman KKN MABAR
033.
Kami juga sangat berterima kasih kepada tokoh-tokoh di Desa
Mauk Barat, yang senantiasa membantu dan memberikan arahan kepada
kami dalam melaksanakan program kerja. Terima kasih terutama yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Sarnata dan Ibu Mirni yang sangat baik
hati menerima kami dari awal hadir di Kampung Cinamprak, Desa Mauk
Barat hingga kami pulang. Beliau sudah seperti orang tua bagi kami, atas
saran, nasihat dan pendapat dari beliau kami dapat beradaptasi di Desa
Mauk Barat dan menjalankan program yang telah direncanakan.
Terima kasih pula kami ucapkan kepada Kepala Desa Mauk Barat
yaitu bapak Misnan beserta staf, tanpa dorongan semangat beliau juga
kami akan sulit melakukan apa yang sudah direncanakan. Ketua karang
taruna, Kang Syahroni beserta jajarannya terima kasih sudah turut serta
membantu jalannya program kerja kami dan mengajak kami untuk
berbaur bersama warga desa. Terakhir, kepada seluruh warga Desa Mauk
Barat, khususnya Kampung Cinamprak yang sudah mau mengikuti
semua program kerja kelompok KKN MABAR 033 dari awal hingga akhir
pelaksanaan KKN.
Adapun program kerja yang sukses kami adakan yaitu mulai dari
kegiatan belajar mengajar di bidang pendidikan. Kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan di SDN Setia Bhakti, SDN Mauk Barat, PAUD

69
Cinamprak dan beberapa TPA di Desa Mauk Barat. Hal yang dilakukan
di sekolah dasar yaitu paskibra, pramuka, maupun kegiatan tambahan
lainnya seperti belajar bahasa dan perpustakaan. Kami telah memberikan
sedikit pengetahuan yang kami miliki kepada adik-adik yang ingin
dibantu menyelesaikan pekerjaan rumahnya maupun belajar bersama di
posko kami yang diadakan setiap malam. Adapun bimbingan belajar
bahasa inggris dan matematika dilakukan setiap hari Rabu pukul 15.00
WIB. Hasilnya anak-anak pun sangat terbantu dengan adanya program
kerja ini.
Masih di bidang pendidikan, kami mengadakan dialog interaktif
pentingnya pencegahan radikalisme sejak dini. Dialog interaktif diikuti
oleh siswa kelas X dan XI, SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Para peserta
kegiatan antusias mengetahui tentang radikalisme. Pemateri dalam
program kerja ini adalah Bapak Amir Fadhilah, M.Si yang merupakan
dosen pembimbing kelompok KKN MABAR 033.
Program taman baca, yang mana program ini kami lakukan untuk
meningkatkan minat baca anak-anak maupun ibu-ibu dan bapak-bapak.
Kami menyediakan bermacam-macam kategori buku, di antaranya
adalah pengetahuan umum, novel, komik, hingga bacaan-bacaan
keagamaan. Buku-buku tersebut sebagian besar kami simpan di PAUD,
ibu-ibu dan bapak-bapak yang sedang menunggu anaknya pulang
sekolah bisa sambil membaca buku.
Program di bidang lingkungan ada kerja bakti, yang mana program
ini dilaksanakan setiap hari Minggu setelah kegiatan senam bersama.
Warga antusias mengikuti program ini. Kami semua membersihkan
seluruh selokan yang ada di 3 RT, yaitu RT 11, RT 12, dan RT 13. Selain
kerja bakti, kami juga mengadakan pembagian tempat sampah di
beberapa wilayah, yaitu di RT 11, RT 12 dan RT 13. Pembagian tempat
sampah diharapkan dapat membuat warga lebih teratur membuang
sampah, karena polemik di sana ialah banyaknya sampah yang
berserakan di mana-mana.
Fokus kami di bidang lingkungan tidak hanya pada kegiatan
bersih-bersih, kami mengadakan program Handcraft Training atau
pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan sampah, yang mana kami
menyediakan bekas sampah plastik yang bisa di daur ulang. Ibu-ibu

70
sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan sangat keatif membuat tas-
tas, serta dompet yang unik.
Bidang kesehatan memiliki beberapa program di antaranya senam
bersama dan pembagian susu gratis yang dilaksanakan secara bersamaan,
pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan PHBS yang bekerja sama dengan
pihak puskesmas Mauk, serta kegiatan penyuluhan anti narkoba yang
dilaksanakan di SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Setiap program kerja di
bidang kesehatan berjalan lancar dan mendapat antusias baik dari
masyarakat Mauk Barat.

B. Rekomendasi
Setelah sebulan lamanya kami hadir di wilayah Kampung
Cinamprak, Desa Mauk Barat, ada baiknya pemerintah kabupaten
maupun pemerintah pusat lebih memperhatikan pembangunan desa
yang jauh dari keramaian kota, khususnya yang kami datangi yaitu Desa
Mauk Barat. Hal yang paling kami sorot yaitu di bidang lingkungan dan
karena banyaknya sampah yang tak terurai membuat sungai tersumbat
hingga jalanan yang penuh akan sampah.
Bidang pendidikan, sangat disayangkan jika orang tua di sana tidak
sanggup menyekolahkan anaknya dan menyuruh anaknya untuk bekerja,
karena zaman sekarang pendidikan yang harus diutamakan, jadi
menurut kami pemerintah bisa memberikan jalur atau akses khusus
dalam bidang pendidikan ini karena kalau bukan generasi muda siapa
yang akan melanjutkan bangsa ini. Selain itu, fasilitas pendukung juga
diperlukan dalam kelangsungan kegiatan belajar mengajar.
Bidang kesehatan, masih banyaknya orang-orang yang dibiarkan
haknya untuk mendapatkan pengobatan gratis. Pemerintah harus
melihat betapa pentingnya fasilitas kesehatan bagi masyarakat yang
kurang mampu, sekaligus memberi pengetahuan betapa pentingnya
hidup bersih dan sehat.
1. Teruntuk kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Kabupaten Tangerang agar lebih memperhatikan wilayah-wilayah
yang pelosok khususnya seperti Desa Mauk Barat, masih
kurangnya tempat sampah dan banyaknya sampah yang tidak
terurai sehingga sampah terus menumpuk dan berserakan di mana-

71
mana. Tidak adanya tempat akhir pembuangan sampah
menyebabkan sampah terus menumpuk.
2. Teruntuk Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang agar lebih
memperhatikan hak-hak warganya dalam bidang pendidikan,
sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak menyekolahkan
anaknya karena terhambat oleh biaya. Serta motivasi anak-anak
agar lebih senang bersekolah.
3. Teruntuk Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Tangerang agar
menyediakan pengobatan gratis demi terciptanya warga
Tangerang yang sehat dan produktif.
4. Teruntuk Pemerintah Pusat agar lebih memperhatikan wilayah-
wilayah yang jauh dari perkotaan khususnya di Kabupaten
Tangerang ini, karena masih kurangnya perhatian kepada
masyarakatnya dari bidang Pendidikan, Pembangunan, Kesehatan
maupun Lingkungan.

72
BAGIAN 2:
REFLEKSI HASIL KEGIATAN
“Karakter manusia seperti tuts piano. Jika semua dimainkan
bersama akan terdengar buruk, tetapi jika dimainkan sesuai
waktu yang tepat akan menghasilkan nada yang indah”

–Astri Hawanti Agustin-

74
BAB VI
PENGGALAN KISAH INSPIRATIF

A
KKN: Sepenggal Cerita di Kampung Orang
Abdul Latif

Pengenalan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kata-kata yang menurut saya
terdengar sedikit asing karena berdasarkan beberapa cerita dari senior
saya di Jurusan Pendidikan Agama Islam tidak pernah menyinggung atau
membicarakan seputar KKN dari awal kuliah hingga menjelang
pelaksanaan KKN. Mengapa demikian? Karena di Fakultas Tarbiyah
pada tahun-tahun sebelumnya tidak menyelenggarakan KKN sehingga
pada umumnya senior tidak mengetaui seputar KKN yang mereka
ketahui hanyalah PPKT, di mana PPKT dikhususkan bagi mereka yang
kuliah di jurusan pendidikan sehingga kata-kata KKN itu terdengar
sedikit asing. Tahun 2018 ini ada perubahan baru yang mengharuskan
mahasiswa jurusan pendidikan untuk mengikuti KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang
terstruktur, tersusun dan terprogram dengan rapi yang mengharuskan
adanya perencanaan, penyusunan pelaksaan, pembuatan laporan dan
evaluasi sehingga nantinya KKN menjadi kegiatan yang sistematis bukan
kegiatan yang acak-acakan. Pelaksanaan yang sistematis tersebut
menggambarkan akan dunia perkuliahan yang didasari pada keilmiahan
dan suatu kegiatan yang terorganisir.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah program
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Hal-hal yang mendorong saya untuk melaksanakan
KKN adalah karena KKN merupakan salah satu syarat dalam membuat
skripsi serta syarat untuk menempuh gelar sarjana S1, sehingga mau
tidak mau, siap tidak siap, bisa tidak bisa, tahu tidak tahu harus
dilaksanakan. Alasan lain yang memotivasi saya mengikuti KKN karena
ingin mencari tahu bagaimana rasanya hidup di kampung orang dengan

75
latar belakang lingkungan, budaya dan tradisi yang berbeda, serta saya
ingin menambah wawasan, menambah pengalaman, menambah
pengetahuan baik itu pada aspek sosial kemasyarakatan, sosial
keagamaan, lingkungan maupun seni budaya dan tradisi setempat,
sehingga dari situ bisa menjadi modal, pegangan dan bekal saya dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat di masa yang akan datang dan di
mana saja saya berada.
Awal perjumpaan saya dengan teman kelompok KKN sudah mulai
mempersiapkan dan merencanakan hal-hal yang akan dilaksanakan atau
dilakukan pada saat KKN. Sebelum membicarakan lebih jauh dan lebih
dalam mengenai program kerja yang akan dibuat, terlebih dahulu satu-
persatu dari teman-teman KKN memperkenalkan diri serta memberitahu
akan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh setiap masing-masing
individu tidak terkecuali saya sendiri yang merupakan bagian dari
kelompok tersebut. Saya salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, di universitas ini saya mengambil Program Studi Pendidikan
Agama Islam atau yang biasa disingkat dengan istilah PAI. Jurusan
pendidikan pada dasarnya nantinya akan mencetak generasi penerus
para guru pada beberapa bidang keahlian seperti: agama, matematika,
fisika, bahasa inggris, bahasa Indonesia dan lain sebagainya. Saya dicetak
agar menjadi guru agama di sekolah umum maupun madrasah, oleh
karenanya saya dididik bukan hanya menjadi penyalur pengetahuan
tetapi bagaimana menanamkan karakter baik kepada siswa. Semenjak
saya kuliah saya mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan
sehingga itu menjadi suatu kompetensi bagi saya dalam menunjang
pembuatan program dan pelaksanaan KKN.
Ada beberapa kompetensi yang saya miliki seperti kemampuan
berbahasa Inggris, bahasa Arab, kemampuan mengajar dengan
penggunaan metode yang bervariasi dan menyenangkan, kemampuan
baca tulis Qur’an dan tilawatil Qur’an. Beberapa kompetensi tersebut bisa
menjadi dasar dalam pembuatan program dan bisa dijadikan sebagai
modal untuk membagi pengetahuan kepada anak-anak yang
membutuhkan kemampuan-kemampuan yang belum mereka miliki.
Beberapa kompetensi dan kemampuan yang saya miliki tersebut saya
berencana agar fokus pada bidang pengajaran yang menekankan pada
penerapan metode yang menyenangkan serta didukung dengan media

76
yang baik dan memadai. Hal itu saya rencanakan dan saya pikirkan
matang-matang guna memantapkan dan mengamalkan apa yang saya
telah pelajari dan dalami di bangku perkuliahan selama enam semester.
Serta dalam rangka memperkenalkan, memperbaiki dan meng-update
sistem pengajaran baik di sekolah dasar, TPA, maupun di TPQ. Saya
berencana ingin mengadakan kegiatan seminar atau dialog interaktif
tentang bagaimana para guru menghadapi tantangan di era modern
seperti saat ini dan memberikan bekal tentang bagaimana kiat-kiat
mengajar dengan metode yang bervariasi, menyenangkan, inovatif dan
kekinian. Kegiatan tersebut sasarannya adalah semua guru pada lembaga
pendidikan tingkat SD di Mauk Barat.
Awalnya saya berpikir dan memandang bahwa KKN itu berat
untuk dilakukan karena banyak hal yang harus disiapkan seperti
program yang matang, wawasan yang luas, pengalaman yang banyak dan
pendanaan yang cukup. Saya menganggap perlu adanya persiapan yang
baik dan matang agar mudah dalam mewujudkan program-program, di
samping itu pula akan ada banyak sekali hambatan, masalah dan
tantangan yang bisa datang kapan saja merusak dan mengganggu
pelaksanaan program yang telah direncanakan. Jika hambatan itu tidak
dipikirkan dengan baik jalan keluarnya atau paling tidak ada antisipasi
maka akan menjadi faktor penghenti jalannya kegiatan yang telah
tersusun dengan rapi. Ini menjadi salah satu pandangan saya mengenai
KKN, yang membuat saya merenung dalam rangka memikirkan
permasalahan-permasalahan tersebut. Sesekali timbul dalam benak saya
apakah saya bisa mengikuti KKN bila dalam kelompok saya kekurangan
dana? bagaimana jika kelompok saya tidak diterima di lapisan
masyarakat sebab masalah tertentu?, bagaimana jika program yang saya
buat tidak berjalan? bagaimana jika program yang saya buat tidak sesuai
dengan kebutuhan di desa?
Hari demi hari saya lewati dengan baik, di dalamnya saya ikuti alur
kegiatan mulai dari perkenalan antar individu dalam satu kelompok,
bertukar pikiran, menyusun struktur pengurus harian dan menentukan
tugas tiap-tiap individu, rapat mingguan untuk mempersiapkan apa saja
yang harus disiapkan hingga pada akhirnya tiba waktunya, KKN dimulai.
Saat saya KKN di Desa Mauk Barat saya mendapat banyak sekali
wawasan, pengalaman dan pengetahuan yang semua itu menjadi cara

77
pandang tersendiri bagi saya dalam memandang KKN, dari situ saya
dapati perbedaan yang mencolok antara cara pandang awal sebelum
KKN dengan cara pandang setelah melaksanakan KKN. Hal tersebut
membuat saya heran mengapa pada awal sebelum KKN saya begitu takut
dan pesimis mengikuti KKN padahal KKN itu sederhana, KKN itu tidak
perlu banyak berpikir di luar kemampuan kita, sebenarnya hanya cukup
lakukan apa yang kita bisa atau mampu, lakukan apa yang baik dan
bermanfaat tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Kita mampu
menggerakkan hati masyarakat dengan cara mengajak mereka bergotong
royong dan kita mampu memberdayakan mereka dengan cara membagi
pengetahuan kita dalam mengolah sampah adalah bukti bahwa hal yang
sederhana pun bisa dilakukan selama itu bermanfaat untuk orang
banyak. Lalu, mengapa kita terlalu sibuk memikirkan hal-hal besar tetapi
belum tentu bermanfaat untuk orang banyak. Ini merupakan cara
pandang saya yang muncul setelah KKN dilaksanakan.

Berbeda-beda Tetapi Satu Tujuan


MABAR 033, itulah nama kelompok yang semula muncul seketika
saat teringat dengan nama Desa Mauk Barat. MABAR itu singakatan dari
Mauk Barat, nama tersebut dibuat agar memudahkan kami dalam
mengingat nama desa tempat KKN serta agar terdengar sedikit unik dan
langka. Selain itu singkatan mabar cukup populer di kalangan pemain
game mobile legend16 dengan arti main bareng. Mabar bisa juga berarti
makan bareng, mandi bareng, minum bareng, dan lain-lain, di mana hal
itu menunjukkan arti kebersamaan. Saya berharap dari sebuah nama
yang terbilang sederhana itu bisa menjadi salah satu media pemersatu
antar individu dalam kelompok.
Mereka berbeda-beda. Ungkapan ini terlintas dari benak saya saat
tinggal bersama mereka. Perbedaan itu timbul dari latar belakang sejarah
kehidupan mereka, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya.
Sehingga dari berbagai perbedaan yang ada menuntut penyesuaian
semua karakter tiap individu di dalam kelompok. Memang tidak mudah

16
adalah sebuah permainan yang dirancang untuk ponsel.
game mobile bergenre MOBA (Massive Online Battle Arena) ini harus dimainkan secara
tim dengan gameplay 5 vs 5. Kedua tim lawan berjuang untuk mencapai dan
menghancurkan basis musuh sambil mempertahankan basis mereka sendiri.

78
membina hubungan dengan 18 orang untuk tinggal bersama, karena
setiap invididu mempunyai pikiran dan karakter yang berbeda-beda.
Anggota kelompok dari 19 orang itu ada yang pendiam, ada yang banyak
bicara, ada yang mudah marah, ada yang suka mengomentari orang lain,
ada yang suka cemberut, ada yang suka mengejek orang dan lain
sebagainya. Semua karakter itu berkumpul di satu tempat yang membuat
semua orang perlu menyesuaikan setiap karakter-karakter yang ada.
Setiap orang di kelompok mempunyai kebiasaan-kebiasaan di luar
dugaan. Kebiasaan itu ada yang terbilang unik dan langka misalnya, suka
kentut sembarangan bahkan saat mulai rapat internal si pelaku tidak
malu kentut di depan banyak orang. Ada lagi kebiasaan pergi ke kamar
mandi untuk buang air kecil atau air besar setiap setengah jam sekali
bahkan ketika kegiatan penting sedang berlangsung si pelaku tiba-tiba
menghilang mencari toilet. Ada juga yang suka ngorok saat tidur siang
atau malam, dan lain sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan itu terbilang unik
dan jarang. Sampai-sampai hal semacam itu menjadi bahan lelucon
tersendiri di dalam kelompok saya. Hingga pada akhirnya kebiasaan yang
unik tersebut akan tersimpan di sanubari ini menjadi kenang-kenangan
serta menjadi bahan cerita suatu saat nanti betapa unik dan berkesannya
kebersamaan yang didasari keberagaman individu.
Satu kelompok KKN terdapat 19 orang peserta yang terdiri dari
laki-laki dan perempuan. Setiap mereka mengambil jurusan atau bidang
studi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dan merupakan aset
penting dalam menunjang kegiatan KKN. Aset yang beragam mampu
memberikan sumbangan untuk membuat program di tempat KKN. Ada
banyak aset yang teman saya miliki, mulai dari kemampuan di bidang
bahasa dan sastra Arab dan bahasa Inggris, pada bidang pendidikan
seperti pendidikan agama Islam, pendidikan matematika, pendidikan
Islam anak usia dini (PIAUD), pendidikan fisika, pendidikan bahasa
Inggris. Di bidang lain ada pula yang pandai dalam hal komunikasi,
hukum keluarga, ekonomi, hubungan internasional, dan lain sebagainya.
Minggu pertama tinggal di desa Mauk Barat saya dan teman-teman
mulai melakukan sosialisasi kepada setiap lapisan masyarakat, mulai dari
penduduk setempat, kepala desa beserta staf-stafnya, ketua RT dan RW,
jaro (kepala dusun) serta ke beberapa sekolah. Tujuan saya bersosialisasi
adalah untuk memberitahu maksud dan tujuan kedatangan kelompok

79
saya di desa tersebut sekaligus untuk mempererat hubungan dengan
warga setempat. Alhmadulillah saya dan teman-teman disambut baik oleh
mereka bahkan mereka sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang akan
kami selenggarakan di desa tersebut.
Minggu kedua saya merasa lebih dekat dengan teman-teman saya
karena banyak faktor pengikat yang menjadikan kami lebih dekat lagi.
faktor pertama adalah ketika saya dan teman-teman berkunjung dan
berekreasi ke Pantai Tanjung Pasir yang kemudian dilanjut menyebrang
Pulau Untung Jawa. Saya merasa sangat bahagia ketika bisa jalan-jalan
bersama teman-teman kelompok, bercengkerama, bercanda, dan lain-
lain. Bagi saya hal itu sangat berkesan sekali bahkan membuat saya sulit
untuk melupakannya. Kebersamaan itu muncul membentuk tali
pemersatu dan penguat kelompok saya dalam menghadapi tantangan-
tantangan yang datang secara tiba-tiba. Saya menyadari setiap manusia
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Barangkali
kelebihan seseorang mudah diterima tetapi belum tentu mudah
menerima kekurangan seseorang. Rasa yang angkuh dan merasa paling
baik menyebabkan sulitnya menerima kekurangan setiap orang, tidak
terkecuali saya dan teman-teman. Saya dan teman-teman barangkali ada
yang sulit menerima kekurangan di dalam kelompok namun demikian
tetap harus dikesampingkan ego itu agar saya dan teman-teman bisa
bersatu membentuk jiwa-jiwa yang kompak. Tidak ada yang bisa
menyatukan kami kecuali rasa tulus dan ikhlas di dalam menerima
kekurangan satu dengan yang lainnya.
Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang baik serta
bertanggung jawab. Mereka begitu kompak, saling mendukung satu
sama lain. Dalam berbagai kegiatan mereka saling melengkapi,
membantu tanpa pamrih, menolong dengan ikhlas, beramal tanpa pujian.
Beberapa di antara mereka bahkan menginspirasi saya sebab
kesabarannya dalam menerima keadaan yang tidak sesuai harapan,
kesungguhannya dalam beribadah, menjalankan tugas dan mengemban
tanggung jawab, ketelitian dan kecermatan dalam merencanakan dan
melakukan segala sesuatu, serta keberanian mengambil suatu resiko.

Mudah Diingat Sulit Dilupakan

80
Saat pertama menginjakkan kaki di Desa Mauk Barat saya merasa
berada di tempat yang asing dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Banyak sesuatu hal yang unik dan berbeda dari tempat-tempat lain dan
tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Sawah yang terbentang luas,
jalanan yang panjang dengan sedikit penerangan, kapal-kapal nelayan
yang terparkir di pinggir muara menjadi gambaran tentang keadaan Desa
Mauk Barat.
Desa Mauk Barat didominasi oleh penduduk yang bermata
pencaharian sebagai nelayan dan petani. Tidak heran jika sawah
sangatlah luas serta banyak kapal-kapal nelayan yang menjadi bukti
nyata bahwa sumber pencaharian utama mereka adalah di laut dan
sawah. Sebagian dari mereka ada yang bertumpu pada usaha tambak
sebagai sumber pendapatan. Hal yang tak kalah menarik, banyak dari
kalangan mereka memelihara binatang ternak seperti bebek, ayam,
kambing dan domba, sehingga tidak heran akan mudah dijumpai
banyaknya kotoran kambing dan domba yang berhamburan di jalanan
sebagai pertanda bahwa mereka menjadikan hewan ternak sebagai usaha
sampingan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan pengamatan saya mengenai lingkungan Desa Mauk
Barat nampaknya desa ini agak sedikit kumuh dan kotor khususnya di
Kampung Cinamprak. Saya berbicara apa adanya tanpa banyak
mengurangi dan sedikit menambahkan, serta bukan maksud hati
memojokan desa tempat saya KKN melainkan sebagai informasi dan
gambaran saja, yang saya berharap dengannya bisa diambil pelajaran bagi
siapa saja yang membaca kisah ini agar menjadi manusia yang sadar akan
pentingnya kebersihan dan sadar akan bahaya kotoran sampah bagi
orang lain. Saya mengamati setiap sudut jalan, dan setiap sisi dari rumah
penduduk Kampung Cinamprak banyak sekali sampah plastik yang
berserakan. Ada pula sampah kulit kerang di pinggir jalan, kotoran
hewan ternak yang berserakan di jalan kecil dan kandang ayam yang
berjajar di pinggir muara menjadi pemandangan tersendiri di kampung
tersebut. Memang ini menjadi suatu kendala dan agenda khusus bagi
warga dan aparat desa untuk sama-sama memikirkan dan
menanggulangi masalah tersebut agar tidak menjadi persoalan yang
semakin besar dan sulit dipecahkan. Butuh kerja sama yang kuat dan
kesadaran tinggi dalam memecahkan persoalan di kampung tersebut.

81
Kerja sama sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam rangka
menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas sampah. Tanpa kerja
sama tentu tidaklah mudah menciptakan lingkungan yang bersih dan
bebas sampah sebagaimana jari telunjuk yang tidak bisa mengambil
sebuah sampah tanpa bantuan dari jari-jari lainnya. Tentu di samping itu
bukan hanya sekedar kerja sama tetapi aspek kesadaran pun sangat
diperlukan guna menunjang kontinuitas kerja sama itu sendiri.
Kesadaran membawa setiap diri manusia berada pada posisi tertinggi,
terutama kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan. Kebersihan
menggambarkan keimanan seseorang, oleh karenanya orang yang sadar
akan kebersihan berarti ia sedang menggambarkan kedudukan imannya
maka sudah pasti hal itu menunjukkan posisi yang tinggi.
Aspek sosial keagamaan di desa ini terbilang masih melek agama,
artinya mereka masih memiliki semangat yang cukup tinggi di dalam
beribadah dan mempelajari ilmu agama, baik dalam hal ibadah, muamalah
maupun etika atau akhlak. Hal itu terbukti ketika saya mendengar suara
pengajian serta menyaksikan dan mengikuti secara langsung kegiatan
pengajian di masjid dan di majelis taklim. Banyak dari mereka yang masih
semangat menuntut ilmu agama baik dari kalangan anak kecil, remaja
bahkan bapak-bapak dan ibu-ibu yang terbilang cukup tua. Mereka
tidak malu pergi ke masjid atau majelis taklim untuk mendalami ilmu
agama walaupun umur mereka di atas 55 tahun yang menurut
kebanyakan orang di usia tersebut bisa dikatakan lanjut usia. Saya sering
mengikuti acara pengajian di beberapa rumah warga di mana pengajian
ini diselenggarakan ketika terjadi beberapa hal di antaranya bila salah
satu anggota keluarga pergi haji dan ada salah satu warga yang meninggal
dunia. Ketika ada yang pergi haji maka setiap malam Jum’at warga
setempat berkumpul untuk bersama-sama mendoakan orang yang
berangkat haji hingga ia kembali pulang dari Makkah. Acara rutin malam
Jum’at itu pun berakhir dengan pulangnya orang yang berhaji. Kedua
ialah pengajian yang diadakan bila ada salah satu warga yang meninggal
di mana pengajian itu ditujukan untuk mendoakan orang yang telah
meninggal.
Minggu pertama tinggal di Kampung Cinamprak saya dapati
orang-orang di desa itu sedikit cuek. Barangkali mereka agak cuek sebab
belum mengenal saya. Meskipun tidak semuanya cuek, ada orang-orang

82
yang sangat respon dan menerima serta menyambut saya dan teman-
teman dengan baik walaupun baru beberapa hari tinggal di sana. Mereka
adalah orang yang saya anggap sebagai orang tua sendiri. Sebab mereka
sering berbagi cerita dan selalu membantu saya dan teman-teman dalam
banyak urusan dan kegiatan. Beliau adalah Bapak Sarnata dan Ibu Mirni.
Rumahnya berdekatan dengan tempat saya tinggal hingga demikian di
sela-sela kesibukan saya dan teman-teman, Ibu Mirni sering memasak
makanan untuk kami. Itulah alasan mengapa saya anggap mereka sebagai
orang tua sendiri di sana, karena banyak sekali kebaikan mereka yang
tersimpan di hati ini.
Setelah memasuki minggu kedua menjelang minggu ketiga saya
merasakan kedekatan dengan masyakat sekitar baik dari kalangan anak
kecil, remaja dan orang dewasa. Kadatangan saya di sana disambut,
diterima dan mendapatkan respon yang baik. Sambutan dari kalangan
anak kecil itu cair dalam senyuman mereka, dalam sapaan mereka ketika
kami berjumpa dengannya di manapun itu dan kapan pun itu. Sambutan
dari kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu cair dalam antusias dan
semangat mereka dalam mengikuti berbagai kegiatan saya dan teman-
teman di desa tersebut.
Satu bulan saya tinggal di sana banyak sekali pelajaran,
pengetahuan, pengalaman dan wawasan berharga yang saya dapatkan.
Kisah-kisah menarik pun muncul ketika setiap orang yang terlibat
memainkan perannya dengan baik. Ada satu kisah yang saya dapat dari
hasil perjumpaan selama satu bulan di desa mereka. Kisah ini sungguh
menarik, pun demikian meninggalkan bekas yang mendalam di hati.
Kisah ini bermula ketika saya hidup dan berbaur bersama mereka pada
beberapa kegiatan. Salah satu program saya di desa Mauk Barat adalah
mengajar di sekolah, TPA dan TPQ. Adalah suatu kebahagiaan bisa
mengajar dan bertemu dengan anak-anak di desa itu. Anak-anak di sana
memiliki sikap yang sopan, baik, selalu menyapa saya dan tidak sungkan-
sungkan membantu. Mulai dari minggu pertama hingga minggu ke
empat mengajar di sana saya mendapatkan banyak kisah menarik dan
berkesan bersama mereka. Hari demi hari, minggu demi minggu saya
lewati dengan penuh warna. Hal yang paling berat saya lupakan adalah
sapaan yang terdengar di mana pun saya berjumpa dengan anak-anak
Kampung Cinamprak. Mereka menyapa kami tidak kenal waktu dan

83
tempat, bahkan saat saya sedang duduk ditemani segelas kopi di pagi hari
sapaan itu terdengar sebagai pengganti sarapan pagi. Sapaan mereka
mampu mendongkrak semangat saya kala itu, hingga sore hari tiba
sapaan itu terdengar lagi menjadi obat penghilang lelah. Sungguh bahagia
bisa berjumpa dengan anak-anak desa seperti mereka.
Saya mengajarkan pelajaran kepada mereka di setiap harinya,
mereka mendengarkan dengan baik, dan penuh antusias. Wajahnya
menggambarkan kebahagiaan saat kata-kata ini keluar sebagai
pengetahuan untuk mereka. Rasanya sulit melupakan itu. Mereka yang
katanya anak desa tetapi mereka sangat menghargai saya dan teman-
teman, mereka peduli dan mereka sadar dengan keberadaan saya. Saat
saya dan teman-teman mengadakan kegiatan kerja bakti di Kampung
Cinamprak mereka bahu-membahu ikut membersihkan kampung
tersebut tanpa mengenal lelah serta tanpa meminta upah, hingga pada
akhirnya semangat mereka mampu memancing kesadaran penduduk
setempat supaya tergerak hatinya untuk ikut serta membersihkan
kampung mereka sendiri. Senyum seperti apa yang bisa saya
sembunyikan dari mereka, tentu tidak ada jenis senyuman apa pun yang
dapat saya tahan dan simpan ketika melihat semangat mereka.
Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah-kisah itu adalah bahwa di
mana pun kita berbuat kebaikan tentu orang akan menghargai kita.
Janganlah takut untuk berbuat kebaikan dan menolong sesama,
janganlah takut berbuat kebaikan meski tanpa mendapat balasan. Saya
yakin setiap kebaikan yang ditanam akan tumbuh dan dirasakan hasilnya
suatu saat tanpa saya tahu dari mana arahnya dan lewat perantara siapa
Allah membalas kebaikan itu. Setiap kebaikan yang kita berikan kepada
orang lain akan Allah balas dengan balasan yang berlipat-lipat. Orang
yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi sesama, bukankah
demikian yang Rasulullah sabdakan? Lalu mengapa kita berat berbuat
kebaikan. Semangat anak-anak dalam membantu saya di desa tersebut
menjadi bukti bahwa mereka menerima saya dan teman-teman dan
mereka menyadari akan kebaikan yang telah saya dan teman-teman
berikan. Berbuat kebaikan itu tidak melulu harus memberikan sesuatu
yang bersifat materil tetapi senyum yang tulus dan bertutur lembut saja
sudah menjadi bagian dari berbuat kebaikan. Sebagaimana Rasulullah
Shallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan di dalam sebuah hadisnya:

84
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Senyummu kepada
saudaramu merupakan sedekah, engkau berbuat ma'ruf dan melarang dari
kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat
juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah,
menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau
menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah."

Dari Kita Untuk Kita


Tinggal di Desa Mauk Barat dalam kurun waktu satu bulan rasanya
banyak hal yang membuat hati saya tersentuh dan tergugah. Sebulan
hidup di sana saya merasa dianggap sebagai keluarga dan bagian dari
mereka. Desa yang memiliki potensi dan kekayaan alam yang melimpah
serta keberadaannya terbilang tidak jauh dari kota tetapi kehidupan
masyarakatnya tertinggal dan jauh dari harapan setiap orang pada
umumnya. Rumah-rumah yang sederhana, terbuat dari bambu, berada di
pinggiran muara, bahkan ada yang miring, itu menjadi salah satu
penggugah hati seseorang betapa banyak dari mereka yang sangat
membutuhkan bantuan orang-orang berekonomi lebih, dari situ bisa
menjadi pelajaran bagi saya yang berada pada posisi berkecukupan
dengan sarana tempat tinggal memadai yang bila ditimpa hujan tidak
bocor dan dipapar sinar matahari tidak kepanasan untuk selalu
bersyukur atas apa yang saya miliki.
Sampah yang berserakan di mana-mana, bau tidak sedap kotoran
hewan dan pemandangan saluran air yang jauh dari keindahan menjadi
hal yang biasa di desa tempat saya KKN. Hal ini menjadi sorotan utama
bagi saya mengenai permasalahan sampah yang tidak terkontrol. Maka
saya terdorong untuk mengatasi permasalah itu bersama teman-teman
KKN. Masalah utama di desa itu adalah tentang sampah, lalu saya
bersama teman-teman mengadakan kegiatan penyuluhan pola hidup
bersih dan sehat yang diselenggarakan di Kampung Cinamprak.
Tujuannya supaya warga setempat mengetahui arti penting kebersihan
dan bahaya akibat membuang sampah sembarangan yang akan berakibat
terhadap timbulnya penyakit. Sejalan dengan hal itu saya juga
mengadakan kegiatan penyuluhan daur ulang sampah guna menambah
wawasan warga dalam mengolah sampah plastik yang sudah tidak
terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi

85
yang mana ini merupakan suatu langkah yang baik dalam mengatasi
persoalan seputar sampah. Sehingga dari situ semakin menguatkan
mereka akan pentingnya hidup bersih. Mewujudkan teori-teori dan
pengetahuan yang telah mereka dapat dari penyuluhan-penyuluhan
sebelumnya, maka saya bersama teman-teman mengadakan kegiatan
kerja bakti bersama setiap hari Minggu sebagai batu loncatan dalam
meningkatkan kepedulian, kesadaran dan penanaman kebiasaan hidup
bersih bebas sampah.
Bertolak dengan hal di atas jika dilihat dari sisi lain ternyata di desa
itu masih minim atau berkekurangan fasilitas belajar untuk anak-anak.
Ada satu tempat belajar al-Qur’an atau taman pendidikan Qur’an di
Kampung Cinamprak yang tidak layak untuk dijadikan sarana
pembelajaran. Menurut saya hal itu mestinya harus ditangani dengan
benar dan itu bukan hanya menjadi kewajiban segelintir orang saja dalam
mengatasinya tetapi semua lapisan masyarakat yang terlibat serta bagi
siapa saja yang merasa memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan
generasi penerus bangsa.
Mereka yang sedang terbakar api semangat belajar tidak gentar
satu langkah pun dalam menuntut ilmu walau kekurangan fasilitas
belajar. Tidak bisa dipungkiri bahwa fasilitas itu adalah salah satu
penunjang apa pun, termasuk dalam belajar. Semakin tinggi fasilitas
maka semakin mudah seseorang mencapai apa yang dia tuju. Begitu juga
semakin tinggi dan lengkap fasilitas belajar di Desa Mauk Barat maka
semakin mudah anak-anak di sana memperluas pengetahuan mereka
dalam rangka membuka jendela dunia dan meraih cita-citanya. Tetapi
alhamdulillah dengan hadirnya saya dan teman-teman di desa itu bisa
membantu dan memfasilitasi beberapa tempat belajar mereka dengan
membuatkan taman baca, mengecat, membuat hiasan, serta memberikan
seperangkat alat tulis dan papan tulis sebagai media/alat untuk
memudahkan mereka dalam belajar. Saya bersama teman-teman
mengadakan penyuluhan di SMKN 5 Kabupaten Tangerang tentang
bahaya narkoba dan dialog interaktif tentang bagaimana kiat-kiat
menangkal radikalisme di kalangan generasi muda. Saya berharap para
pelajar di Desa Mauk Barat bisa menjadikan pengetahuan yang telah
mereka dapat dari penyuluhan tersebut sebagai pegangan mereka dan

86
prinsip hidup dalam mencegah sesuatu yang bersifat negatif khususnya
narkoba dan radikalisme.

87
B
Tanah Airku
Ahmad Asyrofi

Tanah Baruku
Kuliah Kerja Nyata atau yang sering disebut dengan KKN adalah
kegiatan yang harus saya dan teman-teman lain lakukan yang telah
menjadi salah satu persyaratan agar dapat segera menyelesaikan jenjang
S1. KKN sendiri bagi saya adalah tantangan baru yang akan saya lakukan.
Karena, pemikiran awal saya tentang KKN adalah terjun di tanah baru
dengan suasana baru dan tentunya perasaan yang baru juga, itu sangat
tidak mudah bagi diri saya untuk melakukannya, tapi bagaimanapun
juga saya harus menjalani kegiatan ini. Saya akan belajar di tempat yang
baru. Berbicara tentang background saya yang sehari– hari belajar tentang
sejarah, saya rasa di KKN akan sulit untuk saya lakukan, tetapi saya
menuntut diri saya sendiri untuk sebisa mungkin segera terjun di
masyarakat, karena jika tidak saya mulai dari sekarang, akan berdampak
buruk bagi saya untuk kehidupan saya kedepannya dan juga agar saya
dapat lebih mudah untuk mengetahui kehidupan yang sebenarnya. Saya
tipe orang yang cuek terhadap hal yang baru, perlu waktu yang tidak
sebentar untuk beradaptasi, tetapi mungkin dengan mengikuti KKN ini
dapat menghilangkan kebiasaan konyol saya tersebut.
Saya termasuk salah satu orang yang telat masuk dalam daftar
kelompok KKN. Saya harus terima konsekuensinya atas kemalasan yang
telah saya lakukan. Memang nyata penyesalan datang di akhir, dan saya
harus menerimanya. Pada akhirnya saya mendarat di kelompok 033, saya
harus siap pasang muka tebal-tebal karena saya adalah orang terakhir
yang masuk di dalam kelompok tersebut walaupun sebenarnya saya
orangnya sedikit pemalu. Hal pertama yang saya lakukan ketika nama
saya tercantum di dalam kelompok 033 adalah mencari nama yang satu
fakultas dengan saya supaya memudahkan saya untuk segera masuk dan
berkenalan dengan teman–teman kelompok saya. Akhirnya saya
bergabung dan berkenalan dengan teman satu kelompok saya. Saya
merasa seperti orang asing di dalam kelompok tersebut, mungkin karena
saya belum akrab dan ditambah saya yang pemalu. Seiring berjalannya

88
waktu, saya sering kumpul bersama teman kelompok saya dan akhirnya
saya perlahan-lahan mulai akrab dan bergurau dengan teman kelompok
saya. Jika itu tidak segera saya lakukan akan timbul pertanyaan-
pertanyaan aneh yang akan saya terima. Sempat terpikir dalam benak
saya, jika di awal perkuliahan saya rajin tidak akan pernah terjadi hal
seperti ini dan saya mungkin dapat bertemu dengan mereka di awal
perjumpaan kita.
Terdapat hal baru yang harus saya pelajari di sini, yaitu “Saling
Memahami” dalam hal ini saya harus bisa memahami dan mengerti
tentang karakter dan sifat teman-teman kelompok saya, karena kurang
lebih selama satu bulan kita akan berada pada satu atap yang sama. KKN
dan MABAR 033 (nama kelompok kami) saya sebut sebagai TANAH
BARUKU. Bibit-bibit kasih sayang baru akan saya tanamkan pada
mereka dengan tujuan agar nantinya ketika kita menjalani kegiatan
dapat berjalan dengan harmonis dan Bineka Tunggal Ika harus ada.

Tanah Inspirasi
Mengenai kelompok kami, saya sendiri dipercaya menjabat sebagai
divisi acara. Tantangan baru lagi bagi saya, karena dalam satu bulan nanti
saya harus bekerja ekstra untuk mensukseskan program–program yang
telah kami susun. Untung saja teman saya di divisi acara orang–orang
yang sangat luar biasa, walaupun saya lelaki sendiri. Siti Nafisah dan
Andi Enri Ernasari, merekalah teman satu divisi saya untuk satu bulan.
Setelah melalui banyak hari untuk merumuskan program–program
kegiatan untuk satu bulan, akhirnya tiba juga waktu keberangkatan saya
dan teman-teman untuk memulai kegiatan ini. Setibanya di lokasi KKN
kami disambut baik oleh para warga desa setempat. Sungguh sangat
mengharukan, di tempat baru dan suasana baru mendapat perlakuan
yang sangat baik dari warga.
Ada satu nama teman saya dalam kelompok yang sungguh
membingungkan karena sifat dan karakternya, tetapi saya sendiri banyak
mengambil pelajaran dalam dirinya. Irwansyah Parinduri namanya, anak
Medan mengambil Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin. Hal yang
pertama saya pikirkan tentang dia adalah pendiam dan ternyata benar, ia
sering diam dan saya sempat heran, “ada apa di dalam diamnya?” Hingga
suatu ketika saya sempat mengobrol empat mata dengannya, dan

89
akhirnya saya mengetahui atas semua tanda tanya besar saya. Ia diam
karena ia menjadi dirinya sendiri, benar-benar luar biasa. Orang yang
menjalani hidupnya dengan menjadi dirinya sendiri sampai kapan pun ia
akan merasa tenang. Saya bersyukur dapat bertemu dan hidup bersama
selama sebulan dengan dia, karena banyak sekali pelajaran tentang
kehidupan yang ia tularkan kepada diri saya.
Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain,
hadis tersebut selalu menjadi pegangan bagi saya, dengan pengetahuan
dan pengalamanya saya di kehidupan saya, sebisa mungkin apa yang saya
alami dan saya dapatkan di dunia pendidikan harus saya tularkan di
tempat KKN. Beberapa hari di lokasi, saya berkunjung di sebuah sekolah
dasar Mauk Barat dan saya mendapat satu amanat dari seorang guru
sekolah tersebut untuk memberikan dan juga mengajarkan pengetahuan
yang saya dapat di bidang baris-berbaris dan juga tata upacara bendera,
karena sangat kebetulan saya paham di bidang tersebut. Yang menjadi
motivasi dan semangat saya adalah anak-anak yang bersungguh-sungguh
ingin belajar tentang pengibaran Sang Merah Putih untuk upacara rutin
setiap hari Senin yang biasanya dilakukan di sekolah. Senyum semangat
yang mereka berikan membuat saya sangat bersemangat untuk melatih
mereka tentang baris-berbaris dan tata upacara bendera. Ketika saya
masih SMK saya mengikuti kegiatan Paskibra dan juga sampai saat ini
saya masih bergelut di dunia Paskibra. Sebuah kecintaan saya terhadap
Paskibra, sulit bagi saya untuk melepaskannya. Mereka saya sebut
sebagai Tanah Inspirasi bagi saya, untuk bersemangat dalam
melanjutkan hari-hari saya yang akan datang.

Tanah Indonesiaku
Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk
Kabupaten Tangerang, adalah tempat baru untuk saya memulai pelajaran
hidup yang sesungguhnya, dan juga saya akan belajar banyak di tempat
ini. Di sini tempat sekaligus menjadi lokasi saya untuk menjalankan
kegiatan KKN. Pertama kali datang ke tempat ini pada saat survei ke-3
bersama dosen pembimbing kelompok kami. Permasalahan besar
terhadap tempat ini adalah masalah sampah yang tidak dapat teratasi,
entah dari jajaran kepemerintahan atau dari warga nya sendiri yang tidak
sadar akan bahayakenya sampah yang menumpuk. Tetapi yang saya

90
senang dari tempat ini adalah sambutan mereka terhadap kami dan juga
keramahan antar satu sama yang lain. Bagaimanpun keadaannya tempat
ini adalah Indonesia, tanahku juga. kebaikan dan keramahan yang
tertanam pada warga di sini yang membuat saya merasa tenang dan
nyaman dari keramaian perkotaan. Saya sangat senang dapat tinggal di
sini walaupun tempat ini adalah tempat baru bagi saya, banyak pelajaran
tentang kehidupan dan juga bermasyarakat yang saya dapat di tempat
ini.
Waktu terus berjalan, hari demi hari berganti program kegiatan
kami pun satu persatu kami laksanakan, mulai dari pembukaan sampai
dengan penutupan kegiatan kami. Yang pertama kali saya lakukan di
tempat ini adalah bersosialisasi kepada warga masyarakat, karena
pendatang jadi bagaimanapun juga saya harus bisa segera mungkin
berbaur dengan masyarakat Kampung Cinamprak khususnya. Saya
sendiri termasuk orang yang agak sedikit sulit untuk benar-benar
langsung akrab dengan orang – orang yang baru bagi saya. Satu yang
menjadi pegangan bagi saya, INDONESIA. Melalui kata tersebut saya
menekan diri saya untuk memberikan kasih sayang terhadap sesama
warga Indonesia dan juga sesama umat Islam. Saya sungguh salut
terhadap anak-anak kecil di kampung ini, mereka sungguh sangat
bersemangat belajar tentang keagamaan walaupun dengan kondisi yang
miris bahkan hampir tak ada waktu untuk mereka bermain setiap
waktunya mereka isi dengan belajar, belajar dan belajar. Sungguh
pandangan yang sangat menyentuh hati ketika melihat mereka
berbondong-bondong pergi ke tempat pengajian, bukan hanya anak-
anak kecil saja, kaum remaja sampai orang tua pun masih semangat
untuk mengkaji tentang agama sampai pengajian untuk bapa-bapa dan
ibu-ibu ada jadwalnya setiap pekan, sungguh tempat yang indah nan
damai.
Suasana yang damai membuat saya merasa nyaman di tempat ini,
kebersamaan yang tertanam membuat saya begitu sangat terkesan, mulai
dari gotong royong maupun berdo’a bersama. Mereka sangat kompak
untuk kegiatan gotong royong, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa
hingga orang tua mereka bersatu saling membahu satu sama lain untuk
kegiatan kampung mereka. Hal yang membuat saya lebih terharu lagi
adalah Safarudin, seorang anak kecil kelas 3 sekolah dasar dengan

91
keadaan ekonomi yang bisa dibilang rata-rata kebawah, ia tidak pernah
berhenti untuk selalu tetap semangat belajar untuk membahagiakan ke
dua orang tuanya. Tak pernah absen saya melihatnya ketika ia pergi
ketempat pendidikan, dengan pakaian yang sangat sederhana dan
membawa satu buku ia masih bisa tersenyum bahagia. Sangat berbeda
dengan anak-anak yang berada di daerah perkotaan, waktu yang
dihabiskan untuk bermain dan bersenang senang dan juga ada yang
sampai melawan kedua orang tuanya demi kesenangannya sendiri,
sangat berbeda jauh dengan kondisi anak-anak di tempat ini.
Satu lagi yang membuat saya kagum di tempat ini adalah anak-
anak remaja yang tergabung dalam karang taruna sungguh luar biasa,
mereka rela berkorban untuk kemaslahatan umat. Kebersamaan dan
kekompakan yang terjalin sangat begitu kental. Satu hal yang sampai
membuat saya tidak bisa lupakan yaitu kepedulian mereka terhadap
Indonesia, kenapa? Karena mereka rela pontang panting untuk
merayakan hari kemerdekaan Indonesia, walaupun banyak kendala dan
kejadian yang tidak mereka inginkan tetapi mereka sangat begitu kuat
menjalaninya. Saya salut atas kerja sama dan kekompakan yang mereka
jalin. Mereka rela peras keringat dan merogoh dalam kantong untuk
membuat warga memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia. Satu nama
di antara mereka adalah Syahroni, biasa saya panggil dengan panggilan
Kang Roni, beliau adalah ketua karang taruna sekaligus menjadi tetua di
dalam karang taruna tersebut. Ia sangat bersemangat untuk
memeriahkan hari yang spesial bagi bangsa Indonesia, hampir setiap hari
ia berpikir keras untuk mengajak warga memperingati hari kemerdekaan
walaupun ia sempat dibuat kecewa oleh aparat desa karena yang menjadi
lambang desa tersebut yang selalu ada untuk memeriahkan hari
kemerdekaan gagal terlaksana, tetapi hal tersebuat tidak membuatnya
mundur ataupun putus asa untuk tetap memeriahkan hari spesial
tersebut. Bahkan rumah beliau rela di jadikan markas untuk persiapan
dan rapat oleh teman–teman karang taruna.
Saya sangat kagum terhadap Nasionalisme warga di tempat ini,
tiba saatnya hari kemerdekaan tersebut, 17 Agustus 2018 semua warga
berbondong–bondong, beramai–ramai memeriahkan hari kemerdekaan
ini dengan mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan di kecamatan
Mauk. Semua jenis profesi berkumpul jadi satu, mulai dari petani,

92
nelayan, wiraswasta, pedagang bahkan sampai pejabat desa pun
berkumpul mengikuti upacara sang merah putih. Setelah selesai upacara
mereka kembali ketempat masing–masing untuk melanjutkan
memeriahkan hari kemerdekaan dengan lomba–lomba kecil. Kampung
Cinamprak sendiri memeriahkan hari kemerdekaan dengan mengadakan
perlombaan yang dilaksanakan di satu hari setelah hari kemerdekaan.
Jenis–jenis lombanya pun sangat menarik. Terdapat satu perlombaan
yang baru pertama kali saya lihat, yaitu lomba mengupas kerang
simpring. Kerang simpring biasanya untuk kaum ibu–ibu setiap harinya
dikupas di depan rumah masing–masing, dan kali ini di perlombakan.
Sungguh sangat antusiasnya warga Kampung Cinamprak untuk ikut
serta memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia Ke–73 dari
kaum anak–anak hingga orang tua pun ikut meramaikan bahkan rela
meninggalkan profesinya untuk sekedar memeriahkan hari yang spesial
bagi bangsa Indonesia.
Dari semua kejadian yang saya alami di Kampung Cinamprak ini,
saya menarik benang merah bahwa di mana pun dan kapan pun dengan
kondisi dan situasi apa pun memperingati hari kemerdekaan harus
tertanam di dalam jiwa dan raga setiap warga Negara Indonesia
bertujuan untuk mengenang sekaligus bersyukur atas jasa para pahlawan
terdahulu yang sudah susah payah, bertumpah darah untuk
kemerdekaan bangsa kita. Saya teringat dengan kata–kata dari bung
Fiersa Besari seorang seniman sekaligus sang petualang, bahwa “Merdeka
Bagi Suatu Bangsa Adalah Sebuah Kewajiban, Merdeka Bagi Manusia Adalah
Sebuah Pilihan“.

Tanah Harapan
Waktu silih berganti, hari demi hari telah kami jalani di Kampung
Cinamprak ini. Semua program–program kegiatan yang telah kelompok
kami rencanakan jauh–jauh hari, kini tiba di penghujung waktu di mana
saya bersama teman–teman kelompok KKN akan segera menyudahi
perjumpaan kita di Desa Mauk Barat, tepatnya di Kampung Cinamprak,
tempat kami menghabiskan waktu setiap harinya, tempat kami menebar
senyuman dan tempat yang akan kami rindukan. Banyak kenangan yang
tertanam di tempat ini, suatu saat jika diperbolehkan izinkan saya untuk
memetiknya agar saya dapat menikmati kerinduan yang saya rasakan.

93
Di malam perpisahan bersama warga Kampung Cinamprak, saya
tak bisa lagi menahan bendungan air mata yang menetes membanjiri pipi
saya, begitipula dengan teman–teman yang lainnya. Bukan hanya kita
yang meneteskan air mata, banyak anak–anak kecil yang saya lihat
sempat meneteskan air matanya, karena tidak mau berpisah dengan
kami. Saya tegaskan kepada mereka, bahwa setiap ada pertemuan pasti
akan terjadi perpisahan, begitupula dengan kami yang sebentar lagi akan
berpisah. Di malam itu bintang–bintang turut ikut bersedih rembulan
pun demikian. Keindahan yang setiap malamnya diperlihatkan, di malam
itu mereka tak nampak bertanda ikut larut dalam kesedihan, ditambah
lagi lampu lampion yang kami dan para warga lepaskan membuat haru
hingga membuat sekujur badan tak bertenaga. Lagu Indonesia Pusaka
menjadi penghantar perpisahan kita di malam itu, sungguh membuat
saya merinding dan tak sempat membendung air mata.
Setiap orang memiliki harapannya masing–masing untuk
kesenjangan hidup kedepannya, begitupula dengan saya yang menaruh
harapan besar untuk warga Cinamprak dan juga teman–teman kelompok
KKN saya. Tetap menjadi diri sendiri jangan pernah menjadi seperti
orang lain. Itu harapan saya untuk mereka, bagi teman–teman kelompok
KKN saya tetap akrab dan jangan pernah ada kegelisahan lagi. Kalian luar
biasa dapat menerima orang baru dan dapat hidup bersama dalam kurnag
lebih satu bulan di satu atap yang sama, semoga kebersamaan kita di
lokasi KKN tetap terjalin di kemudian hari.
Untuk warga Kampung Cinamprak sendiri saya banyak menaruh
harapan besar terhadap mereka, semoga dengan kedatangan dan
kepergian kami dapat membangun lebih besar lagi kesadaran dan
kepeduliannya terhadap lingkungan mereka sendiri, terutama terletak
pada permasalahan sampah yang semoga dapat cepat teratasi. Semoga
anak–anak tetap pegang pendiriannya dalam menuntut ilmu, jangan
lemah dengan keadaan. Kalian adalah penerus bangsa yang akan datang.
Saya ingat dengan pesan Bapak Lurah Desa Mauk Barat, Bapak H.
Misnan tentang pentingnya mencari ilmu dan juga tentang hidup di
tanah yang baru, bahwasannya mencari ilmu itu di mana saja, selagi itu
baik bagi kita, maka ambilah, jika itu buruk bagi kita, benarkanlah,
dengan catatan tidak merusak keadaan. Satu lagi pesan bapak lurah, 5S
(senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) maka ketika kita berpegang

94
dengan itu di mana pun kita berada pasti akan dihargai. Jangan pernah
lupakan ke dua orang tua kita yang sudah membesarkan kita, minta restu
kepada ke dua orang tua kita agar hidup kita dapat bermanfaat bagi
orang lain dan juga dapat kenyamanan hidup yang hakiki, itu pesan
terakhir dari Bapak Lurah Mauk Barat.
Teruntuk kang Roni, tetap tumbuhkan rasa nasionalisme untuk
menghargai jasa para pahlawan kita yang telah berjuang menumpahkan
banyak keringat dan darahnya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia,
jangan pernah lelah dan merasa menyerah untuk mengajak kaum remaja
dan juga warga masyarakat Kampung Cinamprak untuk mengingat dan
juga mengenang jasa para pahlawan.
Kampung Cinamprak dan para warga Mauk Barat, kalian adalah
tempat baru bagi saya, kalian adalah alasan saya untuk lebih bersemangat
kembali menjalani kehidupan saya untuk ke depannya. Kalian adalah
Tanah Airku yang baru selama satu bulan lebih. Kalian adalah kerinduan
yang tidak akan pernah selesai. Terima kasih atas pelajaran dan juga
kenangannya yang telah diberikan kepada saya. Sampai kapan pun dan
di mana pun saya berdiri menginjakan kaki di bumi pertiwi tidak akan
pernah saya lupakan kalian. Seperti syair salah satu lagu kebangsaan
Indonesia yang diciptakan oleh Ibu Sud yang berjudul “Tanah Airku”
bahwasannya walaupun banyak negeri yang masyhur tetapi kampung dan
rumahku tak akan pernah ku lupakan dan akan selalu ku banggakan.

95
C
Dipandang Sebelah Mata dalam Sebuah Realita
Ahmad Fadoliy

Dag-Dig-Dug-Der
Semester 6 pun berlalu, tanpa terasa bahwa akan adanya sebuah
kewajiban yang harus terjalani pula, kewajiban kami sebagai mahasiswa
yang harus dituangkan ke dalam kehidupan kemasyarakatan, hati
sebenarnya senang bahwa ilmu yang kami emban selama duduk di
bangku perkuliahan akhirnya akan berguna bagi sebagian masyarakat
yang membutuhkan, tapi hati kecil pun tak acap sedikit merasa
ketakutan, tatkala kami yang hanya seorang mahasiswa yang penuh
keterbatasan pula nantinya hadir hanya untuk menambah beban yang
ada di desa bukannya malah memberikan sedikit keringanan seperti apa
yang seharusnya kami ciptakan ketika kami hadir di desa, “ahh sudahlah
jalankan saja apa yang harus menjadi kewajiban” itulah yang saya tanamkan
pada diri saya ketika KKN (Kuliah Kerja Nyata) sudah di depan mata,
tapi hati masih sedikit gentar menghadapinya.
Waktu pendaftaran KKN (Kuliah Kerja Nyata) dibuka, ketika
ingin mendaftar satu yang sedikit terselip di benak, dengan siapa saya
nanti berkelompok? Apakah saya akan sekelompok dengan teman satu
jurusan saya? Apakah nanti di kelompok ada orang yang saya kenal
ketika berorganisasi? Atau apa pun, yang terselip di benak selalu
mengharapkan semoga teman sekelompok ada orang, manusia, spesies
yang saya kenal dan dia juga mengenal saya. Sebelum berlanjut kisah
kasih nyata alias cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN) perkenalkanlah saya
Ahmad Fadoliy, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum,
sudah ya sampai segitu aja perkenalannya. Baiklah berlanjut lagi ke cerita
awal mula sebelum Kuliah Kerja Nyata (KKN) berjalan.
Dag dig dug der itulah yang saya rasakan ketika pengumuman
kelompok dimulai, tegang rasanya urat-urat kepala sampai urat-urat
kaki, bibir selalu berzikir layaknya malaikat Izrail sudah hadir dan siap
memanggil, hati pun khawatir memikirkan orang-orang seperti apa yang
nantinya akan hadir di dalam kehidupan saya selama satu bulan di
tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaps terlihat sudah nama-nama

96
spesies yang nantinya akan menjadi kelompok saya, sangatlah asing
nama-nama yang muncul, jangankan kenal sebatas menyapa pun
sepertinya tidak pernah, mulailah imajinasi menari di dalam pikiran,
entah siapa yang memainkan instrumen sehingga imajinasi menari di
pikiranku, bentuk wujudnya saja tak pernah terlintas di kepala apalagi
sampai sifat-sifatnya tak taulah apa yang harus kulakukan.
Tibalah waktu berkumpul untuk pertama kalinya, terasa asing dan
canggung ketika semuanya sudah berkumpul, sunyi, sepi itulah suasana
yang tercipta, satu-persatu mulai memperkenalakan diri sedikit candaan
mulai tercipta untuk memecah keheningan, di rapat pertama tidak
banyak yang dibicarakan terkait KKN, hanya sebatas pemilihan ketua,
wakil, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi yang dibutuhkan seperti
seksi perlengkapan, seksi acara, seksi dokumentasi, seksi konsumsi, dan
humas, ya tidak terlalu serius pembicaraan yang tercipta pada saat rapat
pertama, hanya sebatas permulaan sosialisasi agar semuanya terlihat
santai dan tidak terlalu kaku.
Berminggu-minggu berlalu, sudah banyak pertemuan yang kita
lakukan, karena notabenenya kelompok kami rapat seminggu sekali
setiap hari Senin, semua terasa sudah siap, dari akomodasi,
perlengkapan, dan peralatan yang diperlukan, konsumsi kami selama
sebulan, segala macam keperluan program yang akan kami jalankan di
tempat kami KKN dirasa semuanya sudah lengkap dan semoga tepat.
Sebelum berlanjut ke kisah indah KKN, saya ingin sedikit memberi
penjelasan tentang desa yang kami tinggali selama kami KKN, kami KKN
di Desa Mauk Barat, kami terdaftar sebagai kelompok 033, karena daerah
tempat kami KKN adalah Mauk Barat tak perlu susah-susah memberi
nama kelompok KKN kami, yaps MABAR 033 adalah nama kelompok
KKN kami.
Pandangan saya mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebelum saya
melaksanakannya, sedikit saya berpikir bahwa KKN ini merupakan
kegiatan yang tidak terlalu berguna, terlebih jurusan saya adalah Ilmu
Hukum, dan yang terlintas dipikiran saya KKN adalah kegiatan yang
nantinya hanya mengajar di sekolah, mengajar TPA intinya adalah
mengajar dan mengajar, maka dari itu awalnya sangatlah tidak tergerak
hati saya untuk melaksanakan KKN. Setelah selesai KKN, pandangan
dan pikiran saya mengenai hal-hal yang terlintas di benak saya sebelum

97
KKN berlangsung sirna dan semua menghilang, ternyata KKN adalah
kegiatan yang sangat menyenangkan sekaligus memberikan banyak
sekali pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua sebagai
mahasiswa.

Sedikit Karsa Merubah Rasa dan Cinta


Hari di mana berangkat KKN tiba, satu tim kami berisikan 19
orang, 12 perempuan dan 7 laki-laki dirasa cukup menjadi sebuah
keluarga yang nantinya siap untuk membangun desa yaitu Desa Mauk
Barat, dalam keberangkatan masih terasa samar-samar sikap dan sifat
dari 19 kepala, karena tampak luar saja sangat berbeda, yang perempuan
ada yang kepalanya berwarna biru, putih, hitam, sampai warna dari ciri
khas band aliran reggae pun ada yaitu merah kuning hijau, itu pun baru
yang perempuan, tampak luar dari kepala yang laki-laki pun berbeda, ada
yang gondrong mirip artis Yuni Sarah, ada yang ABCD (Abri Bukan,
Cepak Doang) itu pun baru tampak luar kepalanya saja, jika saya ingin
mendeskripsikan satu-satu bentuk fisik dari 19 keluarga KKN MABAR
033 rasanya selesai sudah laporan saya hanya sampai di pemaparan fisik
dari individu yang ada, tapi bukan seperti itu yang harus saya
deskripsikan, melainkan kisah-kisah kami selama satu bulan penuh
berada di tempat antah berantah yang sebelumnya saya pun tidak tahu
tempat apa sebenarnya itu.
Satu minggu pertama masih belum terlihat seperti apa wujud
nyata sifat dan sikap dari makhluk-makhluk yang tinggal satu atap
dengan saya, karena masih belum terlalu berani frontal menunjukan
siapa sebenarnya iblis yang ada di dalam dirinya, ya bahasa anak zaman
sekarangnya jaim atau jaga image, masih banyak yang mencoba
menunjukan bahwa dirinya adalah manusia paling suci di bawah
naungan atap rumah kami, berbanding terbalik dengan saya yang sejak
awal tiba di posko selalu menunjukan sisi keiblisan saya, seperti itulah
saya dilahirkan untuk menebarkan sedikit kejahatan yang mungkin
terlihat pasif di kalangan anak-anak UIN yang sucinya sungguh maha
suci mengalahkan Dewi Quan Iin, tapi bukan itu tujuan saya menjadi
manusia paling frontal dan paling aneh di posko, melainkan hanya ingin
memberikan sedikit kehangatan agar 18 warna-warni kepala es batu

98
mencair menunjukan sifat asli sesungguhnya, dan benar saja metode
pencairan es batu saya berhasil.
Memasuki minggu kedua terlihatlah sudah bagaimana wujud
nyata yang ada di dalam kepala dari makhluk-makhluk yang tadinya
sangat suci seperti Dewi Quan Iin menjadi Nyi Roro Kidul, ada yang
sangat pandai berbicara di dalam forum tapi hasil apa yang dibicarakan
nihil, ada yang kerjanya setiap hari galau seperti butuh sedikit kasih
sayang dari Sang Pencipta, ada yang bersikap santai seperti tidak ada
apa-apa padahal dalam dirinya berteriak keras bahwa dia sedang sangat
tidak enjoy, ada juga yang otaknya keras bahkan paku bumi pun
sepertinya tidak bisa menghancurkan kekerasan kepalanya, lumayan
berwarna warni sifat negatif dari kelompok KKN MABAR 033 tapi
dibalik sifat negatif pasti ada sisi positifnya juga, namanya juga manusia
kalau tidak harta, tahta, wanita, kuota. Kembali ke sisi positif dari
anggota keluarga KKN MABAR 033, ada yang pandai dalam hal
memasak, ada yang setiap hari menjadi penggerak anggota keluarga
untuk melaksanakan shalat subuh, ada yang pandai dalam hal merayu
warga sekitar, masih banyak sekali sisi positif dari keluarga KKN
MABAR 033, dari banyaknya sisi negatif masih lebih banyak sisi
positifnya yang pasti, sisi negatif hanya sebagai pewarna dalam
keberagaman saja, bagaimana pun kita tetaplah keluarga.
Dalam perjalanan kami selama KKN banyak sekali kegembiraan
dan kebahagiaan yang tercipta, tapi percayalah tidak semua hal terkait
kebahagiaan yang hanya muncul di permukaan kelompok KKN MABAR
033, suatu percikan api terkadang sedikit menyala bahkan sampai sedikit
berkobar api emosi yang ditimbulkan dari pikiran dan ego masing-
masing kepala, tidak sedikit konflik yang muncul ketika perjalanan
KKN, satu dua permasalahan bahkan lebih sering muncul dan membuat
semua pihak bergesekan bahkan hampir saja menciptakan perpecahan
yang serius, beruntung semuanya menyadari bahwa kita di sini adalah
keluarga, keluarga yang memiliki kepentingan yang sama sehingga api
emosi tidak muncul sampai membakar dan berapi-api. Konflik yang
sangat besar saya rasa tidak terlalu muncul ke permukaan, karena dari
awal keberangkatan saya dan teman-teman semuanya terasa memang
benar-benar seperti keluarga, ketika ada masalah semuanya banyak yang
memiliki kedewasaan walau terkadang ada suara-suara di belakang yang

99
membicarakan satu sama lainnya dan saya rasa hal seperti itu manusiawi
jadi tidak perlu dijadikan permasalahan yang nantinya menimbulkan
korban perasaan.
Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan yang
saya rasa sangat singkat. Saya belajar ketika adanya suatu perbedaan ego
dan pikiran tidak perlu kita menggebu-gebu untuk memaksakan orang
lain bahwa ego dan pikiran kita adalah suatu hal yang harus diterima,
saya sadar bahwa setiap isi otak dan pikiran itu berbeda jadi ketika ada
sedikit ego yang muncul sangat perlu kita rundingkan dan kita pikirkan
bersama. Perjalanan KKN benar-benar menjadi kisah penting
terbentuknya kedewasaan saya secara sempurna dan perjalanan KKN
membuat saya menyadari bahwa setiap manusia dapat menerima
kebiasaan ketika kita dapat menerima kebiasaan mereka. Tidak perlu
adanya nada tinggi yang hadir dalam sebuah argumentasi, tidak perlu
adanya kepalan tangan dan korban dalam memberikan orasi dan
percayalah sedikit karsa dapat merubah ego menjadi sebuah rasa yang
nantinya berkembang menjadi cinta.

Semoga Bermakna untuk Semesta


Mauk Barat merupakan sebuah desa yang menciptakan warna di
kehidupan saya, sebuah desa yang dikelilingi birunya lautan dan hijaunya
sawah menjadikan Mauk Barat sebagai desa yang cukup bersaing dalam
hal keindahan alamnya, kesejukan udaranya selalu melintasi rongga
rongga hidung bahkan paru-paru saya, lalu lalang keramahan warga
selalu terpancar dan selalu menghiasi bola mata hitam saya. Setiap pagi
para petani dan nelayan melewati posko kami yang memang merupakan
akses untuk para nelayan menuju laut dan petani menuju sawah. Mauk
Barat merupakan desa yang terbagi atas 5 kampung di antaranya
Kampung Ciroge, Kampung Cinamprak, Kampung Cisepat, Kampung
Tegal, Kampung Mauk Utara, dari kelima kampung tersebut Kampung
Cinamprak yang menjadi destinasi atau menjadi tempat kami tinggal
selama satu bulan KKN. Alhamdulillah Kampung Cinamprak dan
warganya benar-benar menerima kehadiran kami untuk bertempat
tinggal di sana. Warganya sangat ramah terutama anak-anak kecil,
mereka sangat antusias menyambut kedatangan kami yang sebenarnya
kenal saja tidak. Saya dan teman-teman menjadi antusias dalam

100
menjalankan program-program yang sudah kami rencankan dari jauh-
jauh hari sebelum keberangkatan kami.
Berbicara mengenai keindahan alam yang tercipta di Desa Mauk
Barat sangatlah berbanding terbalik dengan keadaan lingkungan yang
ada. Sampah terlihat berserakan di mana-mana, kotoran hewan yang
seharusnya berada di tempat, kini malah menjadi satu kesatuan dengan
kehidupan warga sekitar, kotoran hewan seperti kambing, bebek, ayam,
burung setiap harinya menutupi jalan Desa Mauk Barat khusunya
Kampung Cinamprak, kulit kulit kerang pun ikut hadir untuk
meramaikan suasana jalan Kampung Cinamprak. Selain sampah dan
kotoran hewan, air selokan di daerah sekitar terlihat hitam pekat serta
menimbulkan aroma yang sangat tidak bersahabat. Kurangnya
kesadaran masyarakat sekitar mengenai kebersihan lingkungan
merupakan suatu permasalahan yang sangat serius yang ada di daerah
sekitar, entah apa yang terlintas di benak masyarakat mengenai masalah
kebersihan lingkungan di sana. Permasalahan kebersihan merupakan
permasalahan yang patut untuk diperhatikan dan di atasi karena
lingkungan merupakan komponen utama dalam hal kesehatan. Apabila
lingkungan bersih, kesehatan pun akan terjaga dengan baik, berbeda
ketika lingkungan kotor kesehatan pun akan sangat rentan terganggu.
Agama yang dianut masyarakat di Desa Mauk Barat mayoritas
adalah agama Islam. Masyarakat sekitar pun sepertinya merupakan
penganut agama Islam yang taat, karena hampir setiap harinya di Desa
Mauk Barat diadakan kegiataan pengajian, dari mulai pengajian anak-
anak, pengajian remaja, pengajian bapak-bapak, sampai pengajian ibu-
ibu pun ada. Setiap pengajian yang ada selalu banyak jamaah yang hadir,
dan masjid yang adapun selalu dipenuhi oleh kehadiran masyarakat
untuk sekedar salat berjamaah. Adapun organisasi mengenai keagamaan
seperti remaja masjid, organisasi tersebut begitu aktif dalam
menjalankan tugasnya. Beralih ke keadaan sosial yang ada, masyarakat di
sana sangatlah ramah terhadap kami mahasiswa KKN, mereka rela
menyisihkan waktunya hanya untuk membantu kami melaksanakan
program-program yang ada. Memang dalam hal ekonomi masyarakat
sekitar mereka hanya masyarakat yang berpendapatan menengah ke
bawah, tapi dalam segi gotong royong dan tolong menolong mereka
tergolong orang-orang menengah ke atas. Tanpa pamrih mereka rela

101
membantu kami yang mana seharusnya kamilah yang membantu mereka.
Mereka memang hanya orang desa, tetapi kelapangan hati mereka jauh
melebihi orang-orang kota.
Ada beberapa kejadian yang tidak akan pernah terlupakan dalam
benak dan pikiran saya, dari kejadian yang menyebalkan, menyenangkan
hingga menyedihkan. Pertama adalah kejadian yang menyenangkan yaitu
ketika 17 Agustus, pada saat itu benar-benar hal yang sangat
menyenangkan di mana antara kami dan pemuda desa seperti keluarga
saling bantu membantu memeriahkan acara 17 Agustus tersebut. Saya
tidak akan pernah melupakan betapa baiknya pemuda desa di sana yang
benar-benar membantu apa pun bantuan yang kami perlukan tanpa
mengharapkan sedikitpun balasan. Mereka benar-benar ikhlas
membantu kami seperti sedang membantu keluarga sendiri.
Ada momen menyebalkan yang tidak akan pernah saya lupakan.
Pada saat itu saya bersama beberapa perwakilan karang taruna mencoba
menemui kepala desa untuk menyampaikan terkait hal-hal yang
dibutuhkan untuk megadakan lomba dayung sedesa. Namun setibanya
saya dan teman-teman di kantor desa, sang kepala desa tidak ada di
tempat. Saya beserta teman-teman karang taruna mencoba untuk
berdiskusi bersama para staff desa. Walaupun saya dan teman-teman
telah menjelaskan tujuan dan menjamin keberhasilan acara, para staff
desa tetap bersikukuh bahwa dana untuk perlombaan dayung tidak akan
turun. Sore harinya saya berinisiatif menemui kepala desa di rumahnya
seorang diri untuk memastikan sekali lagi supaya lomba dayung yang
menjadi andalan desa ini tetap dilaksanakan. Setibanya di rumah bapak
kepala desa, tetap tidak menghasilkan apa-apa. Saya berpikir harusnya
lomba ini masih dapat dilaksanakan, mengingat anggaran dana
sebenarnya bukanlah hal yang harus dipermasalahkan.
Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya saya hanya bisa
berkata, “yasudah pak sebelumnya saya mohon maaf apabila saya lancang, tapi
boleh tidak pak saya minta RAPBD desa?” kepala desa menjawab “sudah kamu
pulang saja!” ya sudah saya pulang dengan tangan tergenggam keras, hati
kesal dan kita ikuti saja alur yang sudah ada. Kejadian menyebalkan bagi
saya, yang tidak akan saya lupakan sampai nanti saya menjadi pejabat
negara. Kejadian ketiga yang sangat menyedihkan dan itu selalu
terkenang dan rasa menyedihkannya masih teringat dipikiran saya, pada

102
saat perpisahan di mana momen itu adalah momen yang memang benar-
benar menyedihkan, tidak disangka bahwa hari itu adalah hari terakhir
kami di Desa Mauk Barat. Air mata tak terbendung mengalir dari kelopak
mata saya, tak tertahankan betapa sedihnya malam perpisahan itu. Anak-
anak adalah yang paling banyak merasa kehilangan, tak dirasa bahwa
sudah satu bulan kami di sana, semoga kalian tidak akan pernah
melupakan kita dan semoga bermakna untuk semesta.

Dari Tujuan Hingga menjadi Harapan


Awal kedatangan kami di Desa Mauk Barat sebenarnya tidak lain
adalah hanya untuk menyelesaikan tugas kuliah kami yaitu KKN (Kuliah
Kerja Nyata). Seiring berjalannya waktu, tujuan yang awalnya hanya
sebatas menyelesaikan tugas berubah menjadi betapa pentingnya
kehadiran kami di sana untuk merubah atau mencoba memberdayakan
masyarakat desa tersebut, terutama dalam hal kebersihan yang dirasa
masih sangat sedikit kesadaran masyarakat sekitar mengenai betapa
pentingnya kebersihan. Mengenai permasalahan kebersihan tersebut,
saya dan teman-teman kelompok mencoba membuat beberapa program
seperti kerja bakti rutin seminggu sekali, menyediakan beberapa tempat
sampah di titik-titik tertentu, seminar pola hidup bersih dan sehat serta
pelatihan pengolahan sampah berupa ekonomi kreatif, dan semoga
semua program yang telah kami laksanakan dapat terus berjalan walau
tanpa kehadiran kami di sana. Harapan saya dan teman-teman semoga
warga Desa Mauk Barat bisa lebih peduli terkait betapa pentingnya
kebersihan lingkungan. Harapan saya pribadi semoga warga Desa Mauk
Barat tetap mempertahankan karakter warga desa yang gemar dalam hal
tolong menolong, tetap selalu gotong royong dan tetaplah menjadi
pribadi yang akan selalu ramah kepada siapa pun yang nantinya akan
datang ke desa. Keramahan adalah suatu hal yang sangatlah mahal dan
sangatlah sulit didapatkan di era modernitas ini. Terima kasih Mauk
Barat, telah mengajarkan saya betapa kebahagiaan tidak bisa diukur dari
materi yang didapatkan tetapi kebahagiaan dapat tercipta ketika kita
ikhlas dan selalu berjalan bersama orang yang kita cinta.

103
D
Langkah Semangat di Mauk Barat
Ali Fachrudin

Prakata
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mungkin sudah sering terdengar bagi
mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliah semester 6 dan bersiap
untuk menjejakkan kakinya di semester 7, seperti saya sekarang ini. Ya,
awalnya masih bertanya-tanya apa itu KKN, namun menurut cerita dan
informasi yang didapat dari kakak-kakak tingkat dapat memberikan
sedikit banyaknya mengenai gambaran apa itu KKN dan apa saja yang
akan dilakukan di dalamnya.
Saya, Ali Fachrudin merupakan mahasiswa yang kuliah duduk di
semester 7 dalam Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta mengetahui bahwa saya berkewajiban untuk
mengambil KKN yang termasuk ke dalam mata kuliah wajib pada
semester tersebut dengan beban SKS sebanyak 4 SKS, tentunya rasa
penasaran saya untuk menuju pelaksanaan KKN mulai besar, ditambah
dengan informasi yang tersebar bahwa tahun ini kelompok dan lokasi
KKN hanya ditentukan oleh PPM selaku lembaga yang menaungi
program KKN tersebut.
Tibalah waktu pengumuman, tepatnya Selasa, 10 Juli 2018
informasi hasil pembagian kelompok tersebar melalui jejaring sosial
media WhatsApp, kemudian saya mulai mencari data nama dan kelompok
pada berkas pdf yang dikirim teman dan akhirnya saya menemukan nama
saya yang berada pada Kelompok KKN 033 dengan lokasi KKN berada di
Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, saya mulai melihat keseluruhan
nama-nama yang terdapat pada daftar kelompok 033 tersebut di
dalamnya terdaftar 19 nama mahasiswa yang sebelumnya tidak saya
kenal atau pun bertemu terlebih dengan berbagai fakultas dan jurusan
yang berbeda akan tetapi ada salah satu nama mahasiswa yang
merupakan teman satu jurusan saya di Biologi meskipun kami berbeda
kelas, sontak saya langsung mencoba menghubunginya untuk
menanyakan terkait kelompok KKN.

104
Tak lama berselang sekitar pukul 20.30 WIB pada hari yang sama,
terdapat pemberitahuan di handphone saya melalui aplikasi WhatsApp
ternyata itu merupakan grup WhatsApp Kelompok KKN 33, tentunya
dengan perasaan kaget mengetahui begitu cepat sekali terbentuk, ini
menjadi apresiasi saya atas kekompakkan dan antusiasme dari teman-
teman untuk program KKN ini, akhirnya ketika semua sudah berkumpul
di grup tersebut kami saling menyapa dan mengenalkan diri masing-
masing. Setelah saya dan teman-teman cukup banyak berbincang-
bincang mengenai tempat yang akan jadi lokasi KKN karena dengan latar
belakang saya dan teman-teman yang lainnya belum begitu mengetahui
bagaimana kondisi desa tersebut, akhirnya kami mulai membahas terkait
mencari informasi baik dari berbagai sumber yang ada.
Hari berikutnya kami mulai membicarakan terkait kumpul tatap
muka secara langsung akhirnya diputuskan kumpul perdana pada hari
Senin, 16 April 2018. Pembahasan mengenai penentuan kepengurusan
seperti BPH dan divisi-divisi mulai dilakukan. Satu-persatu dari kami
dipersilahkan memberi suaranya untuk memilih tugas dan tanggung
jawab yang akan dijalani kedepannya. Seiring berjalannya waktu saya
dan teman-teman yang lainnya makin akrab dan mulai memahami sifat
dan karakter satu sama lain sehingga memudahkan dalam proses diskusi
seperti penentuan nama kelompok yang kami sepakati adalah kelompok
KKN MABAR 033 di mana nama MABAR ini dapat diartikan sebagai
Mauk Barat yang menjadi tempat pengabdian bagi kami nantinya. Selain
itu juga, saya dan teman-teman lainnya aktif berdiskusi tekait penentuan
program kerja yang akan dilaksanakan baik berdasarkan kompetensi
yang dimiliki masing-masing individu ataupun input dari teman-teman
yang disesuaikan dengan kondisi di Desa Mauk Barat.
Program yang dilakukan di antaranya mencakup beberapa bidang,
seperti bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi dan
keagamaan. Kebetulan bidang yang sejalan dengan latar belakang saya
kuliah di jurusan Biologi adalah bidang lingkungan dan kesehatan, maka
dari itu saya mencoba memfokuskan diri untuk mengadakan program di
bidang tersebut.

Jalan Pengabdian

105
Program KKN UIN Jakarta 2018 ini mengantarkan saya tergabung
dalam kelompok KKN MABAR 033 Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk,
Kabupaten Tangerang yang beranggotakan 19 mahasiswa dengan rincian
7 orang laki-laki dan 12 orang perempuan yang berasal dari fakultas dan
jurusan yang berbeda-beda, tentunya hal ini menjadi kabar baik untuk
keberagaman latar belakang pemikiran dan ide-ide kreatif yang akan
dimunculkan. Terdapat 6 dari 7 orang laki-laki yang menjadi partner saya
dalam menjalani kegiatan KKN ini di antaranya (Zulfikar Fadel Ali,
Abdul Latif, Ahmad Fadoliy, Muhamad Faisal, Irwansyah, dan Ahmad
Asyrofi), kemudian 12 orang perempuan yang begitu mendominasi
jumlah dalam kelompok, mereka di antaranya (Alika Arum Daniya,
Ambar Indriyati, Dede Yati, Astri Hawanti Agustin, Siti Khoirunnisa
Syifa Sari, Nia Imas Gamesty, Andi Enri Ernasari, Aulia Mega Hadiyanti,
Siti Nafisah Ahmad, Yayah Novianti, Dian Indriyani dan Risky
Oktavianti) mereka semua sangat kooperatif selama kegiatan KKN yang
saya jalani berlangsung.
Sebulan saya lewati bersama teman-teman KKN MABAR 033
dengan penuh rasa suka cita untuk senantiasa mengabdikan diri kepada
masyarakat Desa Mauk Barat, tentunya dengan semangat yang tidak
pernah padam menjadikan kelompok kami tetap akrab dan kompak.
Banyak kegiatan yang dilakukan untuk semakin mengakrabkan diri
dimulai dari hal-hal kecil seperti memasak bersama, makan bersama,
piket bersama, kumpul dan berbincang-bincang bersama yang tujuannya
untuk saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Akhirnya rasa itu datang
ketika saya dan teman-teman dapat saling mengerti dan menjaga satu
sama lain untuk dapat hadir ketika dibutuhkan dan membutuhkan satu
sama lain, yang dapat saya anggap ini adalah bagian dari keluarga baru
saya yang ditemukan di Desa Mauk Barat. Banyak kenangan baik suka
maupun duka saya dan teman-teman lewati dalam pengabdian di Desa
Mauk Barat yang tentunya menjadi pengalaman berharga bagi kita
masing-masing.
Bertemu dengan ke-18 anggota KKN MABAR 033 merupakan
suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya, di mana dari
merekalah saya belajar akan pentingnya menghormati dan menjaga suatu
keberagaman, kami yang berasal dari fakultas dan jurusan yang berbeda
dituntut untuk selalu mengindahkan ego masing-masing demi

106
terwujudnya satu tujuan yang ingin dicapai bersama, yaitu mengabdi dan
memberdayakan masyarakat Desa Mauk Barat.
Oleh karena itu, teman-teman yang memiliki latar belakang
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan seperti (Astri Hawanti Agustin, Nia Imas
Gamesty, Siti Khoirunnisa Syifa Sari, Abdul Latif, Yayah Novianti, dan
Dian Indriyani) tidak segan membagikan pengalamannya selama
diperkuliahan untuk mengajar selama di posko dan di sekolah bagi adik-
adik Desa Mauk Barat, begitu juga teman-teman yang berlatar belakang
ekonomi dan bisnis (Zulfikar Fadel Ali, Dede Yati) memberikan
pelatihan untuk meningkatkan skill ibu-ibu Desa Mauk Barat dalam
menambah nilai guna dari suatu barang yang tidak terpakai, teman-
teman dengan latar belakang Humaniora dan Keagamaan (Ambar
Indriyati, Andi Enri Ernasari, Aulia Mega Hadiyanti, Siti Nafisah Ahmad,
Risky Oktavianti, Irwansyah, Ahmad Asyrofi, Ahmad Fadoliy, Muhamad
Faisal) memberikan pengenalan dan pengajaran kepada adik-adik Desa
Mauk Barat mengenai keislaman melalui TPQ dan budaya baca sejak
dini, sedangkan saya dan Alika Arum Daniya yang memiliki latar
belakang di bidang lingkungan dan kesehatan memberikan edukasi
melalui seminar penyuluhan kepada masyarakat terkait pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan guna menciptakan masyarakat yang
bersih dan sehat.
Selain spesialisasi yang dimiliki oleh tiap individu, kami bersama-
sama melakukan kegiatan secara berdampingan yang direfleksikan
melalui struktur kepengurusan yang dibentuk di antaranya terdapat
ketua dan wakil oleh Latif dan Faisal yang mengakomodir seluruh
kegiatan, sekretaris oleh Syifa dan Alika serta bendahara Ambar dan
Astri yang selalu siap dengan catatan-catatan pentingnya, divisi acara
oleh Ica, Enri, Asyrofi yang selalu menyiapkan jadwal-jadwal penting
acara, divisi perlengkapan oleh Ali dan Irwan yang selalu siap angkat
barang demi menyediakan alat untuk kebutuhan acara, divisi konsumsi
oleh Games, Riskyo, Dian yang selalu siaga mengisi perut kami dari
kelaparan pada setiap acara, divisi dokumentasi Zulfikar, Dede, Aulia
senantiasa berada di belakang layar yang siap mengabadikan setiap
momen kegiatan kami, dan divisi humas Yayah dan Fadoliy yang sibuk
ke sana-kemari memastikan komunikasi dan informasi tersampaikan
dengan baik kepada masyarakat Desa Mauk Barat. Tentunya kerja sama

107
inilah yang membuat semua kegiatan acara dapat berjalan dengan baik
dan lancar sesuai harapan kelompok bersama.
Awal dari perjalanan Kelompok KKN MABAR 033 di Desa Mauk
Barat dimulai, Senin, 23 Juli 2018 kami resmi diterima untuk melalukan
pengabdian di Desa Mauk Barat yang disambut oleh kepala Desa Mauk
Barat Bapak H. Misnan dan dihadiri oleh perwakilan RT, RW, Jaro dan
tokoh masyarakat lainnya memberikan dukungan sepenuhnya untuk
saya dan teman-teman dalam menjalankan program-program yang telah
direncanakan. Sejujurnya kami merasa disambut begitu hangat oleh
masyarakat Desa Mauk Barat tepatnya di Kampung Cinamprak
masyarakat begitu ramah dan selalu bersedia untuk membantu.
Tibalah pada program pertama yang kami rencanakan setelah
pembukaan, yaitu Penyuluhan Anti Narkoba yang kebetulan saya dan
Alika bertugas sebagai penanggung jawab acara, di mana sasaran dan
lokasi yang kami pilih merupakan remaja tingkatan pelajar di SMKN 5
Kabupaten Tangerang. Saya dan tim telah menyiapkan segala keperluan
sebelumnya, dimulai dari perizinan tempat ke sekolah dan undangan
pembicara ke Kapolsek Mauk oleh tim humas, persiapan konsumsi oleh
divisi konsumsi yang begitu kreatif dalam membuat makanan, dan
menyiapkan semua peralatan demi terlaksananya acara tersebut oleh
divisi perlengkapan. Persiapan yang kami lakukan terbilang cukup lancar
meskipun dengan waktu yang singkat, hal ini tergambarkan pada saat
penyelenggaraan kegiatan berjalan kondusif dan terlihat antusiasme dari
siswa untuk mengikuti seluruh rangkaian acara yang begitu besar. Tentu
hal inilah yang menjadi semangat bagi saya dan teman-teman untuk lebih
baik lagi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pada program
berikutnya.
Program berikutnya akhirnya datang, program ini merupakan
sesuatu hal yang dapat saya katakan sejalan dengan pendidikan yang saya
tempuh selama diperkuliahan yaitu bidang lingkungan dan kesehatan
yang dikemas melalui Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan Pengecekan Kesehatan. Awalnya program ini menemui
kendala ketika terjadi komunikasi yang kurang tepat menyebabkan
mundurnya jadwal, kemudian kami mencoba memperbaiki komunikasi
dengan semua pihak dan menemukan solusi agar program ini tetap
terlaksana kembali. Akhirnya, dari masalah tersebut saya dan yang lain

108
belajar lagi untuk selalu berpikir positif dan cekatan dalam menjalankan
segala hal. Tentunya hal ini menjadi tantangan buat saya dan tim sebagai
perantara bagi warga untuk mendapatkan edukasi mengenai pentingnya
agar menjaga kebersihan lingkungan yang tentunya berdampak bagi
kesehatan masyarakat itu sendiri.
Persiapan demi persiapan saya dan teman-teman lakukan demi
terselenggaranya acara ini, dimulai dari menghubungi narasumber
pengisi penyuluhan yang berasal dari Puskesmas Mauk, mengundang
kepala desa, persiapan tempat, konsumsi dan peralatan oleh tim yang
begitu cekatan dan terampil serta sosialisasi kepada warga secara
langsung. Hasil dari kerja keras yang saya dan tim lakukan ini akhirnya
berbuah manis ketika melihat antusiasme warga yang begitu besar untuk
mengikuti acara ini, sampai akhirnya masyarakat menjadi lebih peduli
akan kesehatan diri mereka masing-masing yang turut serta diwadahi
melalui program pengecekan kesehatan.
Setiap malam saya dan teman-teman rutin mengadakan rapat dan
evaluasi, baik terkait program yang sudah terlaksana maupun yang akan
dilaksanakan dengan membuat catatan poin-poin penting acara. Hal ini
juga turut memupuk rasa kekompakkan saya dan teman-teman menjadi
semakin besar, karena tidak hanya hal-hal serius saja yang kami
bicarakan, tetapi kami saling bercanda dan bersenda gurau,
menceritakan pengalaman-pengalaman pribadi, serta cerita yang
membuat saya dan tim menjadi semakin dekat.

Dibina dan Membina


Desa Mauk Barat yang berlokasi di Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang dengan begitu banyak potensinya mulai dari hamparan sawah
yang membentang, tambak-tambak yang begitu luas ditambah dengan
posisinya yang dekat dengan laut begitu strategis sebagai sumber mata
pencaharian masyarakat Desa Mauk Barat.
Masyarakatnya juga begitu kompak dan nilai-nilai gotong royong
terus dipertahankan, pada saat menjalankan program kerja bakti yang
sengaja diadakan tiap minggu sekali, hal ini tentunya menjadi tolak ukur
sejauh mana keberhasilan ajakan dan pemberdayaan yang dilakukan
untuk membuat masyarakat lebih peduli akan kebersihan lingkungan
sekitarnya dimulai dari rumah mereka sendiri. Ini pulalah yang membuat

109
saya dan teman-teman tidak segan untuk turut melakukan aksi
pembersihan sampah-sampah yang berserakan, membersihkan saluran
air yang tidak lancar, dan turut menjaga kebersihan lingkungan.
Keakraban saya dengan masyarakat khususnya remaja Karang
Taruna mulai terasa sejak persiapan HUT RI, di mana saya dan teman-
teman lebih aktif berkumpul untuk mempersiapkan seluruh keperluan
pada lomba 17 Agustus, sehingga membuat kami lebih mengenal satu
sama lain. HUT RI pun tiba di sinilah keseruan dan kebersamaan yang
terjalin antar masyarakat yang saya rasakan begitu hangat. Saya
merasakan hal yang berbeda dengan perayaan HUT RI yang biasa
diadakan di tempat saya, karena di sini di Desa Mauk Barat semua
berbaur dalam suasana suka cita membuat saya merasa seperti bagian
dari keluarga baru mereka.
Selain itu, selama sebulan keberadaan kami di Desa Mauk Barat
terasa begitu berwarna apabila melihat antusiasme dari adik-adik Desa
Mauk Barat yang sangat gembira berkunjung ke posko kami sekedar
untuk belajar, bernyanyi dan bermain bersama, hal ini membuat kami
sebagai pendamping merasa sangat bahagia ketika mereka begitu
tertarik untuk belajar dan bermain dengan buku-bukunya.
Desa Mauk Barat ditinjau dari segi keagamaan terbilang sangat
baik, hal ini dapat dirasakan secara langsung melalui kepedulian antar
sesama warga dibuktikan melalui pengajian rutin dan berkumpul untuk
menjalankan tradisi dan budaya sesuai dengan ajaran agama yang baik.
Semoga ini tetap dapat dipertahankan sampai ke generasi berikutnya
kelak, karena sesuatu yang dimulai dengan niat baik akan menghasilkan
lebih banyak kebaikan di masa mendatang.
Sudut pandang dari segi infrastruktur masih perlu sekali perhatian
oleh pemerintah setempat khususnya akses jalan menuju desa yang tidak
memiliki fasilitas penerangan, hal ini menjadi kendala bagi warga yang
melakukan aktivitas di malam hari yang membutuhkan penerangan.
Kemudian fasilitas pendidikan agama seperti TPQ perlu perhatian
pemerintah setempat dan masyarakat sekitar di mana masih terdapat
kondisi yang kurang layak untuk tempat adik-adik menuntut ilmu
agama dan sarana ibadah lainnya. Kualitas lingkungan yang memerlukan
perhatian serius pemerintah setempat di mana dengan adanya
peternakan ayam di sekitar pemukiman masyarakat menyebabkan

110
terjadinya gangguan kesehatan terutama pada bagian pernafasan, selain
itu adanya PLTU sedikit banyaknya mempengaruhi mata pencaharian
bagi masyarakat Desa Mauk Barat akibat hilangnya lahan untuk para
nelayan mencari tangkapan hasil laut. Fasilitas kesehatan yang kurang
memadai seperti posyandu yang kurang aktif membuat akses kesehatan
masih terasa sulit, seperti yang kita ketahui bahwa kesehatan itu
merupakan faktor penting bagi kesejahteraan masyarakat khususnya
anak-anak, kurangnya fasilitas area bermain bagi anak-anak sehingga
anak-anak tidak leluasa dalam mengekspresikan bakat dan kemampuan
yang dimilikinya.

Secercah Asa
Harapan besar saya untuk Desa Mauk Barat yang merupakan
tempat saya mengabdikan diri selama satu bulan, kedepannya dapat
menjadi desa yang maju baik dari segi perekonomiannya, kualitas
masyarakatnya, dan lingkunganya sehingga tercipta masyarakat mandiri
dan sejahtera. Tentunya yang paling penting kesadaran dari
masyarakatlah kunci utama untuk bersama-sama mempertahankan apa
yang sudah baik dan memperbaiki apa yang belum baik. Lalu peran
pemerintah setempat sangat diperlukan, tentunya harus lebih peka
terhadap permasalahan desa agar masyarakat dan pemerintah desa dapat
berjalan dengan harmonis.
Harapan lainnya yaitu semoga nilai-nilai positif yang telah
disampaikan dan ditanamkan oleh kelompok KKN MABAR 033 dapat
terus dilanjutkan, sehingga dapat terus terjaga ikatan persaudaraan
antara kelompok KKN MABAR 033 dengan masyarakat Desa Mauk
Barat.
Kemudian ucapan terima kasih saya sampaikan kepada PPM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta selaku lembaga yang telah mewadahi saya
dan rekan-rekan lainnya dalam kegiatan KKN UIN Jakarta 2018. Ucapan
terima kasih kepada Bapak dosen pembimbing kelompok KKN MABAR
033 Bapak Amir Fadhilah, M.Si yang telah memberikan bimbingannya
selama ini dan meluangkan waktu serta tenaga demi kelancaran
pengabdian bagi kelompok KKN MABAR 033 di Desa Mauk Barat.
Rekan-rekan KKN MABAR 033 yang saya sayangi dan banggakan
yaitu Zulfikar Fadel Ali, Abdul Latif, Ahmad Fadoliy, Muhamad Faisal,

111
Irwansyah, dan Ahmad Asyrofi, Alika Arum Daniya, Nia Imas Gamesty,
Ambar Indriyati, Dede Yati, Astri Hawanti Agustin, Siti Khoirunnisa
Syifa Sari, Andi Enri Ernasari, Aulia Mega Hadiyanti, Siti Nafisah Ahmad,
Yayah Novianti, Dian Indriyani dan Risky Oktavianti yang senantiasa
saling mengerti dan menjaga satu sama lain, untuk dapat hadir ketika
dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lain, yang sudah saya anggap
ini adalah bagian dari keluarga baru yang dipertemukan di Desa Mauk
Barat. Banyak kenangan baik suka maupun duka yang saya dan rekan-
rekan lewati dalam pengabdian di Desa Mauk Barat yang tentunya
menjadi pengalaman berharga bagi kita masing-masing.
Untuk masyarakat Desa Mauk Barat kami mengucapkan terima
kasih, khususnya Bapak Ustadz Sarnata dan Ibu Mirni yang senantiasa
kami anggap sebagai orang tua kami selama di Kampung Cinamprak,
Desa Mauk Barat yang telah begitu banyak membantu kami mulai dari
menyediakan berbagai keperluan hingga menyediakan makanannya
untuk kami, Kang Syahroni dan rekan-rekan Karang Taruna yang telah
memberikan warna bagi kami Kelompok KKN MABAR 033 meskipun
keakraban terjalin di akhir tapi kenangan akan selalu membekas di hati,
Bapak RT Apip dan Bapak Jaro Madsupi yang selalu mengontrol dan
mendukung setiap kegiatan kami, serta adik-adik Desa Mauk Barat yang
kami banggakan, semoga kalian terus rajin belajar, kejar dan gapailah
cita-cita kalian setinggi mungkin, karena masa depan Desa Mauk Barat
ada ditangan kalian.

“Mungkin raga ini tidak berada di sana, tapi ketahuilah hati ini akan selalu
menyimpan kenangan yang di sana”.

112
E
Cerita untuk Masa Depan
Alika Arum Daniya

Awal Sebuah Pengabdian


Tanpa terasa ternyata sudah berada di semester 6, semester di mana
mulai disibukkan dengan kegiatan lain di luar kelas. Salah satunya adalah
pendaftaran menuju kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di semester 7. KKN
merupakan kegiatan di mana pembelajaran yang sebenarnya akan
dimulai dan didapatkan. Berbagai macam pikiran mulai tebersit, tentang
bagaimana dan seperti apa kehidupan selama KKN. Pertama kali yang
dilakukan sebelum mengikuti KKN adalah pendaftaran. Obrolan demi
obrolan mulai terdengar di kelas mengenai cara pendaftaran KKN. Ada
berbagai macam pilihan yang disediakan oleh kampus untuk tempat
pelaksanaan KKN, sementara saya sendiri lebih memilih KKN regular
yang di tempatkan di daerah Kabupaten Tangerang dan Bogor. Setelah
pendaftaran selesai dilakukan, selanjutnya adalah penantian penentuan
kelompok dari Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Hari di mana kelompok KKN diumumkan oleh PPM, ramai sana
sini mencari teman satu kelompok. Saya terdaftar masuk dalam
kelompok KKN 033. Saya yang tidak memiliki banyak kenalan dari
jurusan lain merasa bingung dan sedikit kesulitan harus mencari anggota
kelompok saya yang lainnya, karena tidak adanya kontak yang
dicantumkan. Namun ada satu nama yang tidak asing bagi saya, dia
adalah Ali Fachrudin yang memang satu jurusan dengan saya di jurusan
biologi. Hanya Ali yang saya kenal, yang lainnya saya tidak tahu sama
sekali orang seperti apa mereka ini. Setelah mencari-cari akhirnya malam
itu tanggal 10 April 2018, Rahma Dian Indriyani teman kelompok
membuat grup di salah aplikasi teknologi online. Kelompok kami terdiri
dari 19 anggota kelompok dari 16 jurusan yang berbeda-beda.
Percakapan secara online bermula dengan perkenalan satu sama
lain. Tentunya tanpa tatap muka kita tidak bisa langsung mengetahui
sifat orang tersebut. Kesan pertama ketika grup ini dibuat, saya merasa

113
bahwa teman kelompok saya ini orang-orang yang asik dan mudah akrab.
Namun yang dipertanyakan, apakah sifat asik tersebut akan sama ketika
bertatap langsung dengan pesan teks yang sudah dilakukan sebelumnya?
Sebagian orang memiliki kenyamanannya dalam berkomunikasi,
sehingga bisa saja berbeda dengan apa yang mereka tunjukan dalam
media online. Beberapa hari setelah pembagian kelompok dirilis oleh PPM,
kelompok saya memutuskan untuk mengadakan pertemuan di kampus
dan ternyata teman-teman kelompok saya adalah orang-orang yang
menyenangkan.
Kelompok KKN saya dinamakan MABAR 033, nama tersebut
diambil dari desa di mana saya dan teman-teman akan melaksanakan
KKN selama satu bulan, yaitu desa Mauk Barat. Nama kelompok
diusulkan oleh salah satu teman dalam kelompok saya. Nama tersebut
dibuat sederhana dengan alasan supaya saya dan teman-teman selalu
mengingat desa tersebut.
Mencari informasi seputar KKN melalui kakak-kakak kelas yang
sudah pernah menjalaninya, banyak suka-duka yang dirasakan. Mulai
dari kesulitan air, cuaca yang sangat panas, berbagai macam respon
masyarakat, tidak adanya jaringan untuk internet, kebersamaan ketika
menghadapi masalah, sampai akhirnya merasa sulit untuk berpisah.
Informasi-informasi dari kakak kelas belum cukup untuk mendapatkan
gambaran seperti apa dan bagaimana kondisi di sana. Hal yang sudah
pasti dilakukan sebelum menjalankan KKN adalah survei ke lokasi atau
desa yang sudah ditentukan oleh PPM.
Survei yang dilakukan dapat sedikit mengetahui permasalahan-
permasalahan yang ada di desa Mauk Barat, selain itu mata pencaharian
atau profesi masyarakat desa, dan lain sebagainya. Survei yang telah
dilakukan juga dapat menjadi gambaran kegiatan apa saja yang sebaiknya
diadakan di sana. Saya merupakan mahasiswi dari Program Studi Biologi,
program yang saya ajukan merupakan program yang terkait dengan
permasalahan lingkungan serta penyuluhan mengenai kesehatan. Saya
berencana mengadakan pengolahan limbah organik dan melakukan
penyuluhan anti narkoba. Setiap anggota kelompok diwajibkan memiliki
usulan terkait program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN.
Hidup selama sebulan di wilayah yang sama sekali belum pernah
saya kunjungi, saya dan teman-teman pun tidak ada yang tahu seperti

114
apa kondisi di sana, segala macam keterbatasan yang ada, bersama
dengan orang-orang yang baru dikenal. Adaptasi bukanlah satu hal yang
mudah, butuh waktu untuk bisa beradaptasi, bukan hanya dengan
masyarakat yang ada di desa, melainkan beradaptasi sesama teman
kelompok dengan kepribadian kami yang berbeda-beda, apalagi bagi
pribadi yang tertutup dan sulit untuk bergaul atau bicara dengan yang
lainnya. Terasa sulit pastinya bila hanya didengarkan dan menimbulkan
perasaan malas. Bagi sebagian orang, hal ini justru menjadi sebuah
tantangan dan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Kelompok KKN MABAR 033, saya dan teman-teman
merencanakan beberapa program dan kegiatan, berusaha semaksimal
mungkin untuk menjalankan program kerja yang akan dilaksanakan, dan
berharap akan bermanfaat dan meninggalkan kenangan yang tidak akan
terlupakan. Belajar berbagi, peduli, dan mengerti, Kuliah Kerja Nyata
(KKN) benar-benar menjadi sebuah wadah pembelajaran, sebuah
pengalaman yang sangat berarti untuk masa yang akan datang. Mauk
Barat, merupakan desa yang menjadi awal sebuah pengabdian dan
pembelajaraan akan makna kehidupan dalam sebuah kesederhanaan.

Dibalik Cerita Ada Drama


Awal keberangkatan, hari pertama di mana saya akan tinggal satu
atap bersama teman-teman kelompok KKN MABAR 033. Belum lama
mengenal satu sama lain, tapi sudah harus tinggal bersama. Saya adalah
salah satu pribadi yang sedikit sulit untuk berbaur dengan orang-orang
baru. Sulitnya saya berbaur dengan teman-teman, membuat saya pada
awal dimulainya KKN seringkali ragu untuk memulai pembicaraan, dan
terkadang masih terasa canggung terhadap anggota lainnya.
Ada berbagai macam kepribadian dalam satu kelompok, 19 kepala
dari berbagai daerah dan jurusan yang berbeda disatukan dalam satu
rumah selama satu bulan. Sifat asli dari setiap individu belum terlihat
ketika KKN dimulai, namun semakin lama sifat dari masing-masing
anggota kelompok mulai terlihat. Segala sifat mulai dari kebaikan,
ketulusan, kemarahan, sampai keegoisan sedikit demi sedikit saya bisa
memahami karakter dari teman-teman saya. Beradaptasi dengan hal-hal
baru bukanlah suatu hal yang mudah, ditambah rasa canggung karena

115
merasa belum terlalu dekat. Ada perasaan takut ketika harus
mengungkapkan apa yang sedang saya rasakan kala itu.
Sesampainya di tempat tinggal kami selama KKN, barang-barang
yang kami bawa cukup banyak sehingga saya dan teman-teman harus
bolak-balik mengambil barang di parkiran. Setiap orang memiliki sifat
egois, ditunjukkan atau tidak sifat itu pasti ada. Tetapi dalam kondisi
yang seperti ini, sifat egois harus dibuang jauh-jauh. Semua anggota
kelompok terlihat lelah, namun tempat tinggal harus dirapikan dengan
segera. Sampai larut malam merapikan barang-barang, entah barang
pribadi, bahan-bahan masakan dan sembako untuk sebulan kedepan,
dan perlengkapan kelompok selama satu bulan. Ada yang begitu
semangat rapi-rapi perlengkapan kelompok, ada yang semangat bersih-
bersih rumah, dan ada juga yang sibuk merapikan barang bawaannya
masing-masing. Teman kelompok saya termasuk anak-anak yang rajin
dan semangat dalam melakukan sesuatu. Tidak hanya anak perempuan,
anak laki-laki pun memegang andil yang sangat besar malam itu, tanpa
harus disuruh dan dipaksa mereka bekerja dengan ikhlas.
Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, setelah beberapa hari
tinggal bersama, saya dan teman-teman mulai merasa nyaman. Anggota
kelompok KKN MABAR 033 memiliki sifat yang cepat akrab, sehingga
tidak butuh waktu lama untuk saya menunjukkan sifat asli saya. Ketidak
sukaan saya dan teman-teman kadang langsung diutarakan kepada orang
yang bersangkutan, walaupun terkadang sulit untuk dibicarakan, sulit
didengarkan, tapi semuanya sudah menjadi sebuah kebiasaan. Bukan
manusia bila tidak menghadapi masalah, bukan manusia bila tidak
membatasi kesabarannya. Hidup satu bulan di atap yang sama pasti ada
masalah di dalamnya. Masalah yang mengajarkan kita untuk menjadi
lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan.
Setiap program kerja yang dilaksanakan pasti memiliki
kekurangan, dan kekurangan itu yang menjadi evaluasi saya dan teman-
teman untuk melakukan program kerja yang lainnya. Pernah satu kali
dari beberapa program kerja yang dilaksanakan saya merasa persiapan
yang sangat kurang, dilihat dari kurang lengkapnya peralatan yang
harusnya ada untuk mendukung berjalannya program tersebut. Program
penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan di SMKN 5 Kabupaten
Tangerang memang terasa sedikit terburu-buru karena kurangnya

116
persiapan dan komunikasi. Bukan salah siapa, tapi mengapa hal seperti
itu dapat terjadi? Komunikasi dan persiapan sangat penting dalam suatu
acara atau kegiatan. Hal sekecil apa pun jangan sampai diremehkan,
kegiatan semudah apa pun jangan terlalu dianggap gampang, karena
semua yang kita lakukan harus dengan kesungguhan. Persiapan sebelum
kegiatan benar-benar harus diperhatikan serinci mungkin. Apabila ada
kekurangan dalam acara tersebut, selalu ada saja yang mengira-ngira
salah siapa sehingga kegiatannya tidak berjalan lancar. Padahal yang
seperti itu harusnya dilakukan bersama-sama tentunya komunikasi dan
simpati sesama anggota kelompok harus ditingkatkan.
Setiap program kegiatan memang sudah ditentukan penanggung
jawabnya, tetapi saya selalu berusaha mengingatkan pada diri saya
sendiri bahwa kegiatan yang bukan di bawah tanggung jawab saya, saya
tidak seharusnya merasa acuh tak acuh dengan kegiatan tersebut. Setelah
dilakukannya evaluasi kegiatan, Alhamdulillah semakin lama program
yang saya dan teman-teman saya jalankan semakin baik persiapannya.
Hal penting di sini juga saling mengingatkan apabila ada teman yang
mulai malas dan menunda tugasnya, bukan dengan marah-marah tetapi
dibicarakan dan diingatkan secara baik-baik.
Salah satu kegiatan yang hampir setiap hari dilaksanakan adalah
kegiatan belajar mengajar, baik itu di sekolah dasar, Taman Pendidikan
al-Qur’an (TPA), maupun PAUD. Pembagian jadwal mengajar sedikit
membingungkan bahkan sampai membuat penanggung jawab kegiatan
pusing mengaturnya. Beberapa anggota kelompok yang bukan jurusan
pendidikan termasuk saya juga merasa takut dan ragu untuk mengajar,
karena kami tidak memiliki dasar atau ilmu cara penyampaian sebuah
materi ke anak-anak, ditambah lagi saya dan teman-teman akan mengajar
anak-anak usia 4-12 tahun yang benar-benar harus hati-hati dalam
metode penyampaian supaya dapat dengan mudah diterima oleh mereka
karena materi yang diberikan merupakan bekal dasar untuk pendidikan
mereka yang selanjutnya. Tidak sedikit teman-teman yang melakukan
tawar menawar tempat mengajar karena rasa takut dan tidak bisa
tersebut.
Pembagian jadwal mengajar di sekolah dasar dilakukan
berdasarkan kemampuan yang dimiliki setiap individu, hal ini dibuat
berdasarkan permintaan sekolah tersebut yang meminta kelompok saya

117
untuk mengajar di bidang ekstrakurikuler saja. Bidang ekstrakurikuler
yang diajukan oleh sekolah di antaranya adalah perpustakaan, bahasa,
keterampilan, peraturan baris-berbaris (PBB), pramuka, dan kerohanian.
Lain halnya dengan mengajar di Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA),
semua anggota kelompok mendapat kesempatan mengajar di tiga TPA
yang berbeda dalam satu minggu. Sedangkan untuk pendidikan anak
usia dini (PAUD) dikhususkan dua orang setiap harinya untuk mengajar
di sana. Sampai akhir KKN, kegiatan belajar mengajar ini berjalan lancar
walaupun di awal terasa canggung dan meragukan. Jangan pernah
mengatakan suatu pekerjaan atau tugas itu sulit sebelum kita
mencobanya. Hal yang terpenting dalam menjalankan suatu pekerjaan
adalah niat dan dilakukan secara terus menerus tanpa harus mengeluh.

Senyuman Hangat Tak Terlupakan


Cinamprak, sebuah kampung yang penuh kesederhanaan namun
sangat hangat untuk bertahan selama satu bulan. Awal kedatangan kami
di desa ini sebenarnya bukan di hari pertama KKN, melainkan saat survei
dilakukan. Namun kedatangan kami yang beramai-ramai membawa
begitu banyak barang cukup menyita perhatian warga Cinamprak. Saya
melirik ke kanan dan ke kiri, melihat aktivitas yang sedang dilakukan
para warga. Begitu banyak hewan ternak di sana, domba-domba dan
kambing saling beriringan kembali ke kandang. Sebelum senja datang,
kami bergegas membawa barang-barang ke tempat tinggal kami.
Desa Mauk Barat termasuk salah satu desa yang luas di antara desa-
desa lainnya di Kecamatan Mauk. Desa dengan segala kekayaan alam
yang ada, sawah yang terhampar luas, sebelah utara yang dibatasi oleh
Laut Jawa, kondisi cuaca yang panas namun masih terasa angin yang
berhembus kencang tanpa dihalangi oleh gedung-gedung pencakar
langit. Sayangnya masalah sampah tidak luput dari desa ini, di titik-titik
tertentu terlihat sampah yang begitu menumpuk dan menimbulkan
aroma tidak sedap. Saluran air pembuangan limbah rumah tangga
berwarna sangat hitam dan ditemukan begitu banyak pasir serta
beberapa sampah jajanan anak-anak. Kurangnya keberadaan tempat
sampah ditambah dengan kebingungan warga setempat karena tidak
adanya pembuangan sampah akhir yang menyebabkan sampah-sampah
terus menumpuk, salah satu solusinya dengan membakar sampah-

118
sampah tersebut. Bagi saya, membakar sampah bukanlah solusi yang baik
karena menyebabkan polusi udara dan tidak baik pula untuk kesehatan
terutama untuk anak-anak dan lanjut usia.
Kehidupan sosial di Desa Mauk Barat termasuk sederhana, ada juga
yang tingkat kehidupan sosialnya menengah namun tidak banyak.
Mereka semua bebaur satu dengan yang lain. Sering kali melihat warga
Cinamprak terutama ibu-ibu sedang berbincang-bincang di depan
rumah sambil mengupas kerang simpring, karena pada saat KKN
bertepatan dengan panen kerang simpring. Rukun Tetangga (RT) satu
dengan yang lain tidak dibatasi oleh apa pun kecuali jalan setapak,
sehingga warga antar RT dapat bersosialisasi tanpa terbatas apa pun,
sehingga kami pun tidak sulit apabila ingin mengajak warga sekitar
untuk mengikuti kegiatan atau program kelompok kami. Sayangnya,
tidak sedikit warga di sini yang buta huruf.
Semangat warga desa entah ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak,
semuanya terlihat semangat dalam menuntut ilmu, gigih pula dalam
bekerja. Keterbatasan pengetahuan akan huruf tidak menghalangi warga
dalam mempelajari ilmu agama. Metode belajar yang seringkali
digunakan di sini adalah menghafal, diucapkan oleh ustadz kemudian
diulangi secara terus menerus. Pengajian biasanya diadakan seminggu
sekali untuk bapak-bapak atau pun ibu-ibu. Keagamaan di Desa Mauk
Barat sangat terasa, bukan hanya di Kampung Cinamprak, di Kampung
Mauk Utara pun sama seperti itu. Bahagianya anak laki-laki ketika ada
suatu pengajian, sepulangnya mereka akan membawa makanan dan
amplop yang berisikan uang, memang ini menjadi hal yang baru bagi
teman-teman saya.
Hari-hari pertama tinggal di Kampung Cinamprak terasa sangat
canggung, asing dengan warganya, asing dengan suasananya. Mulai
membuka percakapan dengan warga di sana, disambut hangat dan ketika
saya meminta bantuan pada ibu pemilik warung di dekat posko untuk
menunjukkan penjual sayur, beliau langsung bergegas mengantarkan
saya ke warung yang menjual sayuran. Tidak hanya ibu penjaga warung,
banyak sekali warga yang menyambut hangat obrolan-obrolan saya dan
teman-teman. Betapa senangnya mereka ketika mengikuti kegiatan-
kegiatan yang kami adakan. Antusias dan semangat yang luar biasa,

119
selalu terasa apabila bersama mereka, canda tawa yang sangat saya
rindukan.
Kala senja mulai menyapa, anak-anak mulai berdatangan meminta
untuk berjabat tangan dengan senyuman yang selalu merekah di wajah
polos mereka. Bermain, belajar, bercanda, dan tertawa, mereka sungguh
hangat dan menggemaskan. Anak-anak di desa Mauk Barat memang
sudah mengenal teknologi seperti telepon genggam, namun mereka tidak
kecanduan untuk terus memainkannya. Siang hari seusai mengaji,
tempat tinggal kami ramai dijumpai anak-anak untuk mengerjakan
tugas, bermain, atau sekedar berbincang-bincang. Anak-anak Mauk
Barat begitu senang setiap kali sedang berkumpul bersama KKN
MABAR 033. Seringkali mereka mengajak kami bermain permainan-
permainan tradisional seperti cublak-cublak suweng, benteng, tebak kalimat
di lapangan dekat tambak, permainan-permainan tradisional tersebut
mengingatkan saya ke masa kecil saya dulu. Cerianya masa kecil mereka,
menikmati betapa indahnya karya Tuhan di sekelilingnya, di setiap
harinya. Namun bukan hanya permainan yang diharapkan dari anak-
anak Mauk Barat, melainkan buku-buku bacaan terbaru yang belum
pernah mereka baca. Membaca adalah jendela ilmu, semoga buku-buku
yang didonasikan untuk taman baca di Mauk Barat dapat menjadi
jembatan pengetahuan bagi mereka.

Secercah Harapan untuk Cinamprak dan Mauk Barat


Desa yang penuh keindahan, namun tetap membutuhkan uluran
tangan untuk mengubahnya menjadi desa yang lebih menawan.
Semangat warga desa harusnya tidak diabaikan begitu saja. Apabila saya
menjadi bagian dari Desa Mauk Barat, saya sangat ingin membantu
mengembangkan potensi desa tersebut, walau nyatanya berbicara
sangatlah mudah dibanding mewujudkannya.
Mauk Barat masih memiliki pemuda dan pemudi yang peduli
terhadap desa dan tetangga-tetangga sekitarnya. Warga Desa Mauk
Barat, khususnya warga Kampung Cinamprak memiliki banyak
pemikiran, tak jarang pula yang memiliki kreativitas yang harusnya
dapat dikembangkan. Ada salah satu warga yang memiliki ide untuk
memanfaatkan limbah kerang hijau yang menggunung di jalan menuju
Kampung Cinamprak, idenya menjadikan cangkang kerang hijau sebagai

120
lampion yang nantinya menjadi penerang jalan mengingat penerangan
jalan di Mauk Barat sangatlah terbatas, sepanjang jalan terasa gelap
hanya ada beberapa lampu kecil bermuatan sekitar 5 watt itu pun berada
di depan rumah warga. Saya berharap adanya dukungan atas ide-ide yang
cemerlang seperti itu.
Saya dan teman-teman mengadakan kegiatan ekonomi kreatif,
membuat anyaman dari sampah bungkus kopi dan membuat tas dari
karung tepung bekas. Sambil mengerjakan tugasnya masing-masing, ada
beberapa curahan hati warga yang sebenarnya mereka sangat ingin
didengarkan dan bakatnya sangat ingin dikembangkan. Warga Mauk
Barat adalah orang-orang hebat dan luar biasa, hanya butuh wadah untuk
mengembangkan segala yang dimiliki. Bukan hanya bakat dan ide yang
dimiliki oleh orang-orang dewasanya, melainkan bakat dan semangat
yang dimiliki anak-anak harus terus didukung dan dikembangkan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukanlah sesuatu yang harus ditakuti,
bukanlah sesuatu yang harus dihindari. KKN akan menjadi sebuah
harapan bagi sebuah desa, berbekal pengalaman dan kompetensi masing-
masing individu yang digabungkan dalam satu kelompok berharap dapat
bekerja sama membantu menggapai cita-cita bagi anak-anak, orang
dewasa, maupun desa tempat singgah. Terima kasih Mauk Barat, terima
kasih Cinamprak, terima kasih teman-teman semua atas pengalaman
yang begitu berharga. Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya,
melainkan awal menggapai semua harapan. Segala hal baik yang kita
tanam semoga menjadi sesuatu yang luar bisa yang dapat dinikmati
hasilnya di masa yang akan datang.

121
F
Kisah Klasik Masa-masa KKN
Ambar Indriyati

Memulai itu Berat


Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan program wajib yang
dilaksanakan mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Program KKN kali ini
dilaksanakan ketika semester genap tahun 2018, lamanya waktu kegiatan
KKN adalah 30 hari terhitung mulai tanggal 20 Juli s/d 20 Agustus 2018.
Dilaksanakannya kegiatan KKN bertujuan untuk mengabdi kepada
masyarakat. Mahasiswa dalam menjalankan kegiatan ini akan
mengabdikan ilmu-ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah
kepada masyarakat desa yang cukup jauh dari perkotaan.
Ada yang bilang KKN itu tempatnya untuk tidur-tiduran saja,
tempatnya main kartu, tempatnya nonton drama, tempatnya bergaul
dengan masyarakat, main catur dan lain-lain. Bad mind seperti ini yang
diterima mahasiswa menyebabkan kita lupa untuk bergerak. Saya
banyak belajar di sini, mengelola small team ini dengan karakter yang
berbeda. Mulai dari yang asyik untuk berinteraksi sampai tersenyum pun
sulit, mulai dari yang pandai main kartu, mulai dari yang selalu berisik di
posko dan masih banyak lagi karakter-karakter mereka. KKN tahun ini
pengumumannya lama sampai-sampai kita berpikiran KKN tidak jadi.
Ternyata pengumuman keluar 2 bulan sebelum keberangkatan. Di saat
itu juga dapat pesan dari grup WhatsApp “pengumuman KKN sudah keluar”.
Langsung dicek dan dapat di Desa Mauk Barat, Kec. Mauk. Kab.
Tangerang. Hari itu perasaan saya bingung mencari nomor handphone
teman baru saya, dan perasaan ingin cepat dapat teman baru.
Alhamdulillah ada Dian mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang memasukkan saya ke
dalam grup KKN kelompok 033. Mulailah di grup itu memperkenalkan
diri masing-masing dan memulai untuk mengadakan rapat pertama kali
untuk tatap muka perkenalan. Lalu membahas juga rapat-rapat
berkelanjutan untuk keberangkatan. Setelah kami bertemu semua pada
saat rapat, kami besedia mengadakan rapat setiap hari Senin.

122
Waktu yang singkat untuk mengenal orang lain. Jadi, disetiap
rapat sebelum keberangkatan diusahakan suasana rapatnya tidak
membosankan dan tentu saja canda harus sering dibuat supaya agar kita
sudah akrab dahulu sebelum hidup bersama selama satu bulan di desa.
Teringat apa yang ketua kami katakan kepada teman-teman “Saya
berharap kita di sini sudah saling mengenal dan melebur hati-hati kita
sehingga ketika di sana kita tidak membuat kelompok-kelompok yang
akan merugikan kita sendiri”.

Kisah 30 Hari
Pada saat keberangkatan kami berkumpul di tempat kost teman
saya namanya Aulia, dan semua barang kebutuhan kami selama sebulan
dikumpulkan di tempat kost dia. Jadwal kebarangkatannya pukul 7.30
tapi karena ada sesuatu kita berangkatnya pukul 09.40 lama menunggu,
akhirnya mulailah petualangan ini. Journey to misterius KKN location.
Sesampainya di sana, kami disambut oleh para warga Kampung
Cinamprak. Kami tinggal di rumah kontrakan seorang ibu yang sedang
merantau.
Sebelum saya menceritakan masa-masa KKN, saya ingin
memperkenalkan diri, nama saya Ambar Indriyati asli dari Jakarta, saya
bergabung di kelompok 033 bersama 18 teman lainnya (Abdul Latif,
Yayah Novianti, Rahma Dian Indriyani, Astri Hawanti Agustin, Nia Imas
Gamesty, Siti Khoirunnisa Syifa Sari, Aulia Mega Hadiyanti, Irwansyah,
Siti Nafisah, Ahmad Fadoliy, Andi Enri Ernasari, Risky Oktavianti, Dede
Yati, Zulfikar Fadel Ali, Ali Fachrudin, Alika Arum Daniya, Muhammad
Faisal dan Ahmad Asyrofi). Saya adalah orang yang tidak terlalu suka
banyak basa basi, saya lebih suka mengutarakan isi hati lewat tulisan.
Saya masih ingat kata-kata bijak dalam sebuah film yang saya sering
nonton yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck lewat tulisan itu kita
akan lebih bebas menyampaikan sesuatu. Jadi seperti itulah saya.
Tulisan kali ini saya persembahkan untuk teman-teman kelompok
KKN MABAR 033. Kata MABAR adalah singkatan dari Mauk Barat yaitu
desa yang kami tempati selama sebulan KKN. Kelompok saya ini terdiri
dari 19 orang, yang kali ini menjalani KKN di Desa Mauk Barat,
Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Desa ini terdiri dari 5 kampung
yaitu Cinamprak, Ciroge, Gang Kereta, Mauk Utara, dan Cisepat. Kami

123
selama KKN tinggal di Kampung Cinamprak. Alhamdulillah sinyal di sini
lancar, tapi terkadang suka susah menemukan sinyal di handphone saya,
tapi tidak masalah, saya dan teman-teman menikmati tiap perjalanan
KKN. Tidak perlu menghabiskan waktu lama-lama, langsung saja,
ceritanya dimulai.
Pengalaman yang indah, namun tidak mau diulang kembali.
Kenapa ya? Padahal kan indah, Inilah kata yang sering ada dipikiran
ketika teman-teman yang lain menyebut yang namanya KKN (Kuliah
Kerja Nyata). “Mau tau kenapa? makanya buruan KKN haha”. Namun pada
kesempatan ini saya akan coba berbagi pengalaman KKN kepada teman-
teman agar teman-teman punya gambaran serta bisa mempersiapkan diri
untuk menghadapi yang namanya KKN. Pertemuan singkat tempo
sebulan lamanya. Saya bertatap, bertemu dengan wajah-wajah asing yang
tak pernah dikenal sebelumnya. Muncul rasa canggung dalam diri,
namun mencoba tuk beranikan diri berjabat tangan dan mengatakan
salam.
Sehari, dua hari, tiga hari berlalu kita mengenal satu sama lain.
Berbagi pengalaman, mencurahkan hati, bercanda tawa dan menghibur
diri. Kadang muncul rasa bosan dalam hati, ingin segera melalui masa-
masa ini. Kegiatan macam apa ini menghabiskan waktu saja. Sungguh
malas di sini, tak betah rasanya.
Seminggu, dua minggu berlalu. Kita akhirnya saling mengenal,
bertegur sapa mengundang tawa dan tertawa bersama. Sungguh moment
yang sangat bahagia. Walau kadang muncul rasa bosan ingin pulang,
jenuh berada di sana tapi kangen ketika pulang ke rumah. Syndrome
macam apa ini, Saya akan sedikit bernostalgia dengan keluarga KKN saya
kemarin. Banyak hal-hal yang dirindukan bersama mereka.
Bangun pagi adalah hal yang dirindukan itu saat bangun pagi, dan
tidak tahu kenapa semenjak saya KKN, saya yang sering pertama bangun
pagi, iya mungkin karena tidak mau mengantre kali yaa hehe.. saya bangun
pagi sekitar pukul 04.30 WIB yang di mana semua teman-teman saya
masih tertidur dan saya sudah bangun. Pada kesempatan itu juga, saya
langsung mandi, mencuci, dan setelah itu langsung shalat subuh. Setelah
saya selesai semuanya, lalu saya membangunkan teman-teman saya yang
masih tidur untuk segera mandi dan melaksanakan shalat subuh. Cara

124
membangunkan mereka pun bermacam-macam. Apalagi untuk laki-laki
yang kadang susah untuk bangun pagi. Ada yang cuma dipanggil nama
langsung bangun. Kadang juga kalau susah bangun, saya mencubit kaki
mereka dan memang di sini laki-laki dan perempuan digabung dalam
satu posko yang lumayan besar untuk 19 orang, terdiri tadi 3 kamar tidur,
1 kamar mandi yang sangat luas, ruang tamu, dan dapur.
Makan menjadi berbeda, seperti inilah setiap hari saya makan
bersama-sama dengan lauk sayur, tempe tahu, ikan dan juga kerupuk.
Begitu pun seterusnya selama satu bulan hanya saja bergantian setiap
harinya supaya tidak bosan. Tidak seperti kita makan di rumah lauknya
terserah apa yang kita mau. Walaupun dengan lauk seadanya, tapi terasa
sangat nikmat, dan itu patut kita syukuri, karena bagi saya yang
terpenting adalah perut bisa terisi dan kebersamaannya. Selama sebulan
kami dapat jatah makan hanya dua kali sehari, yaitu pagi dan malam, dan
yang masak pun bergantian sesuai jadwal yang kita sepakati bersama.
Kalau saya dapat jadwal masak setiap hari Minggu berdua dengan teman
laki-laki saya bernama Faisal.
Mandi setiap harinya harus mengantre. Kebetulan rumah tempat
kita tinggal hanya ada satu kamar mandi, satunya lagi ada di rumah
tetangga. Bayangkan saja susahnya 1 kamar mandi untuk 19 orang.
Sebenarnya itu tidak terlalu dipermasalahkan, tapi kadang-kadang ada
yang terlalu lama di kamar mandi, terutama perempuan dan karena saya
perempuan juga, saya sadar karena saya mandi juga lama makanya, saya
selalu bangun paling awal supaya tidak didahului teman lainnya, kadang
dengan lamanya perempuan mandi, bahkan sampai yang laki-laki jadi
emosi karena terlalu lama menunggu, ngapain saja coba di kamar mandi
sampai berjam-jam apalagi pas ada kegiatan, atau lagi tidak tahan ingin
buang air kecil atau BAB. Tapi ada satu orang yang jahil namanya Irwan,
yang lain sudah lama antre dia malah menerobos masuk, alasannya bilang
mau buang air kecil saja tidak lama malah dia langsung mandi haha.. kan
kasihan yang lain sudah lama-lama antre. Tapi kejahilan itulah yang
menjadi kenangan yang tidak akan pernah kita lupakan di tempat KKN.
Shalat jamaah di posko tempat kami tinggal memang disepakati
untuk dijalankan. Awal-awal KKN, anak laki-laki selalu rajin ke masjid.
Tapi lama-kelamaan mereka shalat di rumah dan kami pun shalat
berjamaah bersama. Hal yang paling lucu dan dirindukan dari para laki-

125
laki mungkin ya menunggu kita yang perempuan selesai wudhu.
Mungkin karena jumlah kita lebih banyak dari laki-lakinya jadinya lama
dan harus antre juga. Bahkan menunggu sampe lumutan hehe.. Tapi, buat
mereka, menunggu kita wudhu itu lebih menyenangkan dari pada
menunggu kepastian seorang wanita berminggu-minggu dan akhirnya
orang yang kita tunggu kabur dan memilih sama orang lain haha..
curhatan para laki-laki.
Rapat atau evaluasi kegiatan dijadwalkan setiap malam biasanya
sehabis makan, rapat tanpa solusi, kenapa saya bilang demikian? Karena
pada setiap rapat kita selalu berputar ke sana kemari yang tidak ada
pangkal ujungnya, bahkan sebagian dari teman-teman sampai ada yang
emosi. Salah satu contoh kemarin sebelum masa KKN habis, kita
mengadakan rapat yang terakhir, rapat yang membahas tentang kegiatan
setelah KKN yaitu liburan. Nah kalau sudah membahas liburan pasti
seru. Jadi ketika rapat itu kita diminta pendapat masing-masing individu,
pasti semuanya berbeda pendapat, ada yang ingin ke pantai, ada ingin ke
gunung, dan ada yang ingin ke Jogja. Kalau saya pribadi inginnya ke
Yogyakarta karena saya belum pernah pergi ke sana, kasihan ya.
Sudah hampir satu minggu lebih semenjak selesainya KKN. Saya
harus menjalani hidup seperti biasa lagi di rumah. Tidak terasa sudah 30
hari saya hidup bersama keluarga baru, keluarga KKN MABAR 033.
Menghabiskan waktu tiap detik bersama mereka. Padahal baru dua hari
tidak bertemu mereka setelah selesainya KKN. Tapi rasanya seperti tidak
bertemu dua tahun hehe.
Saya galau karena tidak bisa melakukan hal lucu bersama anak-
anak KKN lagi. Masih kangen rasanya tinggal satu atap bersama mereka,
dan itulah yang selalu saja muncul dipikiran saya, ketika melihat foto
mereka walaupun sekilas, di galeri, di WhatsApp dan pokoknya di mana
saja. Bukan hanya saya saja yang mengalami galau stadium akhir tetapi,
teman-teman saya dari kelompok lain juga mengalami hal yang sama. Iya,
hampir di WhatsApp dan Instagram teman saya pada upload dan pasang
foto-foto mereka saat KKN. Memang satu bulan berada di satu atap tidak
mungkin tidak menyimpan banyak kenangan, tidak mungkin juga tidak
tahu kebiasaan satu sama lain, tidak mungkin untuk tidak rindu, tidak
mungkin untuk tidak saling menyayangi, bagiku.

126
Hidup itu terus berjalan guys., di mana ada pertemuan pasti ada
perpisahan. Di mana ada perpisahan, pasti ada sejuta kenangan. Tapi,
saya tidak menganggap perpisahan sebagai akhir dari cerita. Tapi sebuah
awal, awal sebuah cerita yang baru, awal sebuah hubungan yang baru.
Iya, kemarin cuma menganggap teman, menganggap teman kampus, dan
sekarang menganggap keluarga. Menganggap seperti sebuah bangunan
di mana semua saling melengkapi dan saling membutuhkan.
Membutuhkan kasih sayang dan komunikasi.
Malam perpisahan kami dihadiri para warga kampung. Menyanyi
bersama, memberi sambutan untuk penutupan acara KKN kami, dan
setelah itu kami mengadakan lepas lampion sebanyak 50 buah dan
menyalakan kembang api di sebuah lapangan besar di sekitar Kampung
Cinamprak. Banyak warga yang berantusias bahkan sedih melihat
perpisahan kami dengannya. Tentu saja jauh dari kesan sempurna tetapi
konsep acaranya bisa dibilang sangat bagus untuk kegiatan level desa.
Satu bulan bersama mereka menjadikan saya pribadi yang sabar,
dan mulai mengenal pribadi satu persatu teman KKN saya. Mulai awal
tinggal bersama mereka, kita mudah akrab dengan teman yang lain,
menurut saya mereka seru, terkadang sisi egois mereka terlihat ketika
rapat atau evaluasi program kerja. Saya sangat peduli dengan mereka
semua. Setiap teman-teman saya mempunyai kelebihan dan keahlian
masing-masing. Banyak suasana yang tercipta di rumah tempat kita
tinggal, contoh mudahnya anak-anak suka jahil dan lain sebagainya.
Hari demi hari kita lewati dengan bercanda, serius, bahagia, tapi
itu semua bisa kita lewati dengan baik, jadi masalah sebesar apa pun
cepat terselesaikan. Pekerjaan sesulit apa pun bisa kita selesaikan
bersama-sama karena kita semua adalah tim. Tim yang akrab, membantu
siapa pun yang memerlukan bantuan.
Hari demi hari kita lewati bersama, sikap keras saya sedikit demi
sedikit hilang, karena proses pendewasaan yang saya dapat di tempat ini.
Satu bulan yang penuh cinta, satu bulan yang penuh cerita, satu bulan
yang penuh pengalaman, dan satu bulan yang penuh kenangan.
Ada sebuah puisi yang saya buat ketika masa-masa KKN bersama kalian,
walaupun saya tidak terlalu suka menulis puisi, tapi untuk kali ini saya
mencoba untuk kalian.

127
Perpisahan itu akan selalu ada,
Karena kita pernah berjumpa, bersama
Alam canda tawa dan bahagia
Setiap tetes air mata yang tertumpah akan menjadi saksi
Atas jalinan persahabatan yang selama ini kita rangkul seerat-eratnya
Tak ada kata yang pantas terucap sahabat
Hanya derai bening yang selalu bertaburan
Mengucap selamat jalan, silahkan lanjutkan perjuangan
Tidak usah terlalu bersedih, sahabat.
Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam
Akan menjadi kenangan yang tumbuh subur,
Segala RINDU yang akan muncul,
Segala NAFAS yang akan berhembus,
Segala HARAPAN yang akan kita raih,
Segala LANGKAH yang akan kita ayunkan,
Yakinlah di sana ada KESUKSESAN.
Di sana ada KEBERKAHAN
Sahabat, supayakan aliran air mata ini jatuh sesukanya,
Supayakan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya.
Supayakan dia, karena air mata tak berarti sedih,
Air mata tak berarti duka,
Air mata adalah juga lambang bahagia
Supayakan dia menemani kita hari ini.
Supayakan,
Karena dia memang hadir untuk ini,
Untuk sebuah PERPISAHAN,
Sahabat,
Selamat berjumpa lagi di kesuksesan KALIAN,
Dalam senyum yang lebih indah.

Sedih, haru, bahagia saat saya membaca tulisan ini, tapi semua yang
tertulis kita jadikan motivasi dalam hidup kita. Pertemanan yang terjalin
selama ini bisa membuat kita menjadi satu, satu keluarga yang utuh yang
bisa mengisi kekurangan kita. Rasa yang tercipta dalam rumah ini,

128
membuat kita mengenal lebih jauh sosok masing-masing, ada yang saling
suka, ada yang bertepuk sebelah tangan, ada yang memendam rasa, tapi
itu semua kita jadikan sebagai pengalaman yang berharga yang tidak
akan pernah terlupakan sampai kapan pun disaat kita makan bersama,
tidur bersama, nonton bersama, kalian semua adalah bagian dari hidup
saya.

Ceritaku di Mauk Barat


Awal KKN kami disambut dengan baik oleh aparat desa maupun
warga setempat. Mereka sangat ramah menyambut kedatangan kami,
anak-anak yang sangat ramah. Kesan pertama kami saat datang dan
menuju posko, anak-anak selalu memanggil kami di sepanjang jalan ada
yang teriak memanggil ‘kakak’ dan ada yang teriak memanggil teman-
temannya ‘ada KKN’, juga senyuman hangat dari para warga menyambut
kedatangan kami. KKN tidak lepas dari masyarakat, beruntung lagi kami
tinggal di lingkungan masyarakat yang peduli sehingga sangat
membantu kami dalam menjalankan program yang kami rencanakan.
Banyak sesuatu hal yang unik dan berbeda dari tempat-tempat lain
dan tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Sawah yang terbentang
luas, jalanan yang menjulang panjang dengan sedikit penerangan menjadi
gambaran keadaan Desa Mauk Barat. Ketika saya mempunyai waktu
luang, saya selalu menyempatkan untuk bermain dengan mereka,
berjalan menyusuri pematang sawah bersama mereka, dan menyusuri
Kampung Cinamprak. Mereka menyambut baik kedatangan kakak KKN,
mereka antusias kepada kami, Belajar bersama dan bermain bersama
hampir setiap waktu saya lakukan dengan mereka. Saya sangat senang
dapat tinggal di sini walaupun tempat ini adalah tempat baru bagi saya,
banyak pelajaran tentang kehidupan dan juga bermasyarakat yang saya
dapat di tempat ini.
Waktu terus berjalan, hari demi hari berganti program kegiatan
kami pun satu persatu kami laksanakan, mulai dari pembukaan sampai
dengan penutupan kegiatan kami. Pertama kali saya lakukan di tempat
ini adalah bersosialisasi kepada warga masyarakat, karena pendatang
jadi saya harus bisa segera mungkin berbaur dengan masyarakat
Kampung Cinamprak.

129
Harapanku Untukmu (Mauk Barat)
Harapan besar saya untuk Desa Mauk Barat tempat saya
mengabdikan diri selama satu bulan, kedepannya dapat menjadi desa
yang maju baik dari segi perekonomiannya, kualitas masyarakatnya, dan
lingkunganya sehingga tercipta masyarakat mandiri dan sejahtera, yang
paling penting kesadaran dari masyarakatlah kunci untuk bersama-sama
mempertahankan apa yang sudah baik dan memperbaiki apa yang belum
baik. Lalu peran pemerintah setempat sangat diperlukan, tentunya harus
lebih peka terhadap permasalahan desa agar masyarakat dan pemerintah
desa dapat berjalan dengan harmonis. Warga Mauk Barat adalah orang-
orang yang luar biasa, mereka hanya butuh wadah untuk
mengembangkan segala kreativitas yang dimiliki. Bukan hanya bakat dan
ide yang dimiliki oleh orang-orang dewasanya, melainkan bakat dan
semangat yang dimiliki anak-anak harus terus didukung dan
dikembangkan.
Perpisahan itu pun datang dengan sendirinya, KKN sudah
berakhir, kita kembali ke kebiasaan awal, sedih, tangis, dan air mata
seolah berlomba untuk menjadi pemenang, perpisahan ini memang berat,
tetapi saya yakin dengan perpisahan ini kita bisa menjadi lebih sukses
lagi. Ucapan terima kasih saya, saya ucapkan buat Pak Sarnata dan Ibu
Mirni beserta keluarga yang sudah berkenan memberikan tempat tinggal
untuk kita selama 1 bulan, dan juga telah membantu kita untuk menjalani
masa-masa KKN, dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada
masyarakat Desa Mauk Barat, Kampung Cinamprak. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada semua teman-
teman KKN MABAR 033. Terima kasih banyak atas kerja samanya.
(Latif, Ali, Ical, Zul, Opi, Irwan, Doli, Alika, Syifa, Astri, Enri, Dede, Ica,
Yayah, Kio, Dian, Aul, Games).

130
G
Masa Pengabdianku yang Telah Tiba
Andi Enri Ernasari

Awal Baru untuk Pengabdian


Assalamualaikum, nama saya Andi Enri Erna Sari, mahasiswi Hukum
Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang kini telah memasuki semester 6. Semester 6 di dunia kampus ini,
adalah usia yang sudah tua bagi saya, di mana kami sebagai mahasiswa-
mahasiswi dengan usia semester tersebut akan memasuki fase
pengabdian atas apa yang selama berkuliah kami dapatkan. KKN (Kuliah
Kerja Nyata), KKN ini adalah hal yang salalu saya nantikan, ketika saya
masih duduk di bangku Madrasah. Kala itu, di kampung saya kedatangan
tamu dari mahasiswa Sultan Hasanuddin Makassar, dan mereka
menyebut diri mereka adalah mahasiswa yang ditugaskan kampus untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di desa kami. Di situlah saya pertama
kali mendengar kata KKN. Setelah menjadi mahasiswa, saya juga selalu
menantikan waktunya untuk KKN, di mana waktu itu, saya akan
bergabung dari temen berbagai jurusan yang selama itu pun saya belum
kenal, di mana waktu saya akan terjun ke masyarakat untuk mengabdi.
Alhamdulillah, pada akhirnya waktu yang selalu kunantikan telah tiba.
Banyak proses yang harus saya lewati dimulai pendaftaran,
pembagian kelompok, pertemuan kelompok, pembekalan, survei lokasi,
kemudian berangkat untuk KKN, melaksanakan kewajiban selama KKN,
menjalankan program kerja, sampai dengan selesainya KKN.
Setelah pendaftaran KKN beberapa minggu kemudian
pengumuman pembagian kelompok KKN telah keluar. Kelompok 33
bertempat di Desa Mauk Barat, Kabupaten Tangerang. Itulah kelompok
saya. Tertera beberapa nama dari berbagai jurusan yang satu pun saya
tidak kenali. Keesokan harinya grup WhatsApp pun terbentuk (KKN
MABAR 033). Kami pun saling mengenalkan diri di dalam grup.
Mengatur jadwal kapan kita akan bertemu. Pertemuan pertama pun
telah ditentukan jadwalnya. Jam 5 sore pulang kuliah bertempat di
Landmark UIN, tempat kami pertama kali untuk bertemu. Kami pun
saling berkenalan langsung. Latif, Irwan, Ical, Zul, Doliy, dan Ali adalah

131
pasukan cowok yang tergabung dalam kelompok 33 MABAR. Kemudian
Alika, Ambar, Dede, Syifa, Astri, Ica, Awe, Kyo, Games, Yayah, Nisa, dan
Dian adalah pasukan cewek MABAR 033. MABAR 033 adalah sebutan
nama kelompok kami, yang kami buat singkatan dari Mauk Barat
kelompok 33. Setelah pertemuan pertama kami, kami pun menyusun
jadwal untuk pertemuan-pertemuan kami selanjutnya. Jadwal rapat pun
sudah kami susun dengan baik, sambil menunggu rapat selanjutnya
berbagai ide dan strategi mengenai KKN kami bahas di grup WhatsApp
diselingi dengan candaan sebagai perekat kami. Pertemuan kedua pun
kami lakukan masih suasana perkenalan dan pembahasan strategi KKN.
Masih sama dengan pertemuan pertama abis pertemuan kami kambali
meramaikan grup WhatsApp membahas strategi dan agenda selanjutnya
sebagai perekat kami untuk lebih saling mengenal. Kemudian pertemuan
selanjutnya adalah pertemuan ketiga kami di mana kami mulai
mengusulkan berbagai program kerja untuk KKN nantinya. Kami pun
saling bertukar pikiran mengenai program kerja yang kami usulkan.
Setelah pertemuan ketiga, jadwal untuk pembekalan KKN dari PPM
kampus telah keluar, pada hari selasa siang jadwal kelompok kami
pembekalan.
Di pembekalan tersebut kami diberikan pemahaman mengenai
KKN (Kuliah Kerja Nyata), yakni dimulai dari apa itu KKN, mengapa
mahasiswa harus KKN, apa tujuan dari KKN, dan apa-apa saja yang harus
kita lakukan ketika KKN nantinya semua dijelaskan PPM dalam waktu
sehari. Setelah pembekalan tersebut. Kami kelompok 033 langsung
mengadakan pertemuan sorenya di halaman Landmark UIN. Dari
pembekalan tersebut kami mulai terbuka dan mengenal program yang
kami rancang sebelumnya agar sesuai dengan Tujuan dari KKN tersebut
seperti yang dijelaskan PPM. Kemudian di pertemuan selanjutnya adalah
pertemuan keempat kami, agenda pembahsan survei lokasi di mana kami
merencanakan jadwal kami survei lokasi. Alasan kesehatan saya tidak
bisa ikut survei lokasi pertama. Ada empat perwakilan dari kelompok
kami melakukan survei lokasi. Setelah survei pertama dilakukan, kami
mengadakan pertemuan seminggu kemudian dan membahas program
kerja yang akan kami laksanakan. Melihat kondisi dan kebutuhan
kampung yang akan kami tempati untuk KKN (Desa Mauk Barat).

132
Setelah pertemuan kelima pembahasan program kerja, waktu
untuk menyelesaikan semester 6 telah tiba ditandai dengan kami
memasuki ujian akhir semester. Kami sepakat untuk fokus dengan ujian
dulu. Setelah ujian akhir semester selesai, liburan semester pun tiba,
bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kami pun, sepakat untuk berlibur
ke rumah masing-masing dulu, dan habis lebaran untuk kembali kumpul
lagi. Tetap saling berkoordinasi melalui grup WhatsApp kami. Selama
liburan semester segala hal yang berkenaan dengan KKN kami
diskusikan melalui grup WhatsApp, namun tetap saja diselingi dengan
candaan.
Selamat hari lebaran, mohon maaf lahir batin adalah pembuka
sapaan kami, kembali di grup setelah libur panjang. Teman-teman yang
rumahnya stay di sekitaran Jabodetabek telah kembali bersua kecuali
saya dan Awe, dan beberapa teman yang lain yang berdomisili di luar
kota. Pertemuan untuk KKN pun kembali dijadwalkan. Saya belum juga
bisa berpartisipasi untuk mengikuti pertemuan tersebut dikarenakan
saya masih di kampung halaman. Namun, segala hal yang berkenaan
dengan KKN, seperti hasil rapat di share di grup. Pertemuan selanjutnya
kembali dijadwalkan, dan saya pun kembali absen, dengan alasan yang
sama, masih berada di kampung halaman. Teman-teman yang sudah
kembali menjadwalkan untuk melakukan survey kedua. Untuk
memastikan di mana istana yang akan kami tempati selama satu bulan
KKN. Setelah survey tersebut. Alhamdulillah teman-teman yang telah
melakukan survey mengabarkan bahwa” kita sudah menemukan istana yang pas
untuk kita tempati selama satu bulan KKN”.
Selanjutnya pertemuan kembali dijadwalkan untuk agenda
persiapan keberangkatan kami, dan saya pun hanya bisa mengikuti
jalannya rapat melalui informasi-informasi yang di share teman-teman di
grup WhatsApp, dikarenakan saya masih di tanah kelahiran, kali ini karena
alasan kesehatan orang tua, yang membuat saya belum kembali ke
Jakarta. Alhamdulillah teman-teman dapat memahami situasi dan kondisi
saya. Waktu terus berlalu, segala hal yang berhubungan dengan KKN
pun kami persiapkan dimulai dari perlengkapan apa saja yang akan kami
bawa, sampai pembagian tugas masing-masing telah diatur sedemikian
rupa. Tentunya dengan kesepakatan dari kami semua.

133
Seminggu sebelum keberangkatan, saya pun telah tiba kembali di
tanah rantau. Tanggal 17 Juni 2018 adalah jadwal untuk pelepasan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018 oleh PpMM,
dan diinformasikan kepada seluruh kelompok KKN agar mengutus 10
orang anggotanya untuk mengikuti pelepasan di Aula kebesaran UIN,
Aula Harun Nasution, yang lebih dikenal dengan sebutan Audit (bahasa
anak-anak kampus). Teman-teman perwakilan dari kelompok kami
KKN MABAR 033, yang ditunjuk untuk mewakili pelepasan berkumpul
di Auditorium.
Tanggal 17 juli, pukul 11.00 diumunkan di grup mengenai
pembagian tugas untuk membawa peralatan, dan berbagai bawaan wajib
individu yang harus kami bawa dan dikumpulkan di satu titik yakni di
kosan Awe Mega. Pukul 17.20 saya mengumpulkan barang bawaan yang
menjadi tugas bawaan saya. Membawa karpet, ember, panci, spatula, dan
galon adalah tugas untuk saya. Kemudian barang wajib individu yang
harus dikumpulkan, di antaranya adalah beras 5 liter, kopi, teh satu
kotak, minyak 1 liter, dan gula. Selebihnya barang-barang pribadi lainnya
seperti obat-obatan.
Setelah mengumpulkan berbagai barang, kami pun kembali ke
rumah masing-masing untuk istirahat. Tanggal 18 juli adalah hari
keberangkatan kami, terdapat tiga mobil satu di antaranya adalah mobil
bak yang dikemudikan langsung oleh Irwan, dua mobil Avanza milik
Games dan sedan milik Kyo. Terdapat lima motor kendaraan yang kami
gunakan, dengan ucapan “Bismillahirrahmanirrahim“ diawali dengan do’a
bersama, kami mengawali keberangkatan.
Pada pukul 17.00 alhamdulillah kami tiba di Kampung Mauk Barat,
Kampung Cinamprak. Perjalanan yang kami lalui sangat panjang. Lebih
kurang 3 jam waktu yang kami tempuh untuk sampai, dengan perjalanan
yang sangat menarik bagi saya dimulai dari jalan yang sangat lebar
sampai jalan yang hanya berukurang jengkalan jari kami lewati untuk
sampai di posko kami di Kampung Cinamprak.
Setibanya kami, disambut dengan sapaan halus dan senyuman
manis dari warga setempat, kami pun langsung bergegas, mengangkut
barang dari mobil ke posko KKN kami, dengan bantuan warga setempat
menggunakan gerobak dorong kami pun mengangkut barang-barang
kami. Pasukan laki-laki bertugas untuk menurunkan barang dan

134
mengankutnya ke posko, pasukan perempuan dibagi menjadi 2 bagian.
Ada yang bertugas mengangkut juga, dan ada yang bertugas merapikan
barang di posko. Setelah semuanya rapi, kami memanfaatkan waktu
untuk beristirahat. Di posko kami terdapat tiga kamar dua kamar untuk
pasukan perempuan dan satu kamar untuk pasukan laki-laki.
Matahari menampakkan senyumnya, embun pagi yang menusuk
kulit dengan dingin, dan suara jangkrik mengawali pagiku di Kampung
Cinamprak, Mauk Barat. Hari pertama, pagi itu setelah shalat subuh, saya
manfaatkan untuk keluar dari posko dan berjalan menuju pemandangan
yang memanggilku di hadapan posko kami, deretan sawah warga, yang
begitu indah mengingatkanku dengan kampung halamanku sendiri,
Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Hari pertama, kami gunakan untuk
beristirahat full seharian di posko.
Minggu pertama di posko kami lalui dengan mencoba beradaptasi
dengan lingkungan sekitar, dan warga setempat. Posisi posko kami
dihimpit dengan perumahan warga setempat, dan di depan posko kami
berhadapan dengan sebuah bangunan yang indah, bangunan yang tiap
waktu riuh dengan suara ceria dari anak-anak. Warga sekitar lebih
mengenalnya dengan Taman Kanak-kanak Bidayatul Hidayah, setiap
pagi dari Senin sampai Jum’at bangunan ini disebut sebagai Taman
Kanak-kanak, siangnya bangunan ini digunakan sebagai Taman
Pendidikan al-Qur’an bagi anak-anak sekitar, kemudian setelah magrib
kembali digunakan khusus untuk anak remajanya belajar Qur’an dan
setiap malam Jum’at digunakan untuk pengajian ibu-ibu Majelis Ta’lim.
Selain beradaptasi dengan warga. Minggu pertama ini juga kami
melakukan koordinasi langsung ke kepala desa, dan Pak RT untuk ijin
kami KKN selama sebulan di Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat.
Segala persiapan pun kami siapakan di mulai dengan pemasangan banner,
di depan jalan utama, dan di depan posko kami sebagai simbol kepada
warga setempat akan kehadiran kami kelompok KKN MABAR 033, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2018 di kampung tersebut. Di minggu
pertama ini juga, sapaan halus dari warga setempat mulai ditujukan
kepada kami, ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak yang hampir tiap hari
mulai berdatangan di posko kami. Minggu pertama kami juga
mengadakan rapat pertama di posko untuk persiapan pembukaan resmi

135
KKN kami, mengatur jadwal piket, jadwal masak, jadwal mengajar di
sekolah dan jadwal mengajar di TPA. Minggu pertama ini juga, kami
manfaatkan untuk berkoordinasi di setiap sekolah-sekolah sekitar untuk
kami mengabdi nantinya selama KKN.
Pada tanggal 23 Juli pukul 09.00 bertempat di Kantor Desa Mauk
Barat, Kampung Cinamprak adalah Pembukaan Resmi dari KKN kami
yang di buka langsung oleh pak lurah setempat disaksikan oleh seluruh
ketua RT dan RW se-Desa Mauk Barat.
Setelah pembukaan, kami pun memulai kegiatan-kegiatan yang
sudah kami jadwalkan. Sebelumnya tanggal 25 juli ini adalah awal kami
melaksanakan salah satu program besar kami yakni mengadakan
penyuluhan bahaya narkotika, bekerja sama dengan kepolisian
Kecamatan Mauk dan SATGAS GAN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Di mana sasarannya adalah SMKN 5 Kabupaten Tangerang alhamdulillah
berjalan dengan baik.
Keesokan harinya, kegiatan kami adalah menyebar untuk mengajar
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ada yang ke SDN dan ada
juga yang TPA. Mengajar merupakan program harian yang telah kami
tetapkan selama KKN. Ada dua SDN tempat untuk kami mengabdi yakni
SDN Setia Bhakti dan SDN Mauk Barat, kemudian PAUD, kemudian ada
4 TPA yakni TPA Mauk Utara, TPA depan, TPA Tegal, dan TPA
Bidayatul Hidayah. Selain mengajar kegiatan harian kami juga selingi
dengan bermain dengan anak-anak, bercerita dengan ibu-ibu.
Seminggu telah berlalu, seminggu telah kami lalui di posko di
Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat. Masih banyak tugas yang harus
kami selesaikan. Selain mengajar kami melakukan kegiatan mingguan
dengan warga yakni senam pagi yang di akhiri dengan pembagian susu,
yang kemudian disusul dengan kerja bakti dengan warga setempat yang
berujung acara makan-makan sederhana dengan warga. Minggu kedua,
kami buka dengan merenovasi taman baca, untuk anak-anak. Kemudian
juga melakukan pengolahan sampah bersama ibu-ibu setempat dengan
membiarkan apresiasi kepada kelompok ibu-ibu yang telah berhasil
menyelesaikan kerajinan hasil olahan sampah tersebut.
Hari-demi hari kami lalui di Kampung Cinamprak dengan segala
rutinitas yang telah kami jadwalkan dengan baik. Penghujung minggu
kedua, kami refresh sejenak dengan berkunjung ke seberang pulau, yaitu

136
Untung Jawa, Kepulauan Seribu untuk lebih merekatkan keakraban
kami. Memasuki minggu ketiga kami kembali mengadakan penyuluhan
pola hidup bersih dan sehat, kemudian disusul dengan pengobatan gratis
untuk warga, bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Mauk. Pada
minggu ke empat, kami mengadakan dialog interaktif di kalangan pelajar.
Kemudian di minggu kelima, kami mengadakan perpisahan di setiap
sekolah dan TPA yang kami tempati untuk mengabdi, dengan
cinderamata dan ditutup dengan foto bersama sebagai salam perpisahan
dari kami di SDN, kemudian beberapa al-Quran dan papan tulis sebagai
salam perpisahan dari kami di TPA.
Tanggal 19 Agustus malam saya mewakili teman-teman Kelompok
KKN MABAR 033, untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sebagai
salam perpisahan dari kami, malam yang begitu berat bagi saya, malam
yang haru, semua tangis pecah, karena tibalah saatnya masa pengabdian
telah selesai. Pelepasan 50 Lampion diiringi dengan lagu Indonesia
Pusaka, dengan barisan warga yang sudah memegan masing-masing
lampion, di lapangan. Alhamdulillah yang saya ucap pada pelepasan
lampion yang merupakan bentuk salam perpisahan dari kami kelompok
KKN MABAR 033.

The Julid Team MABAR 033


Kelompok KKN 033 Mauk Barat yang terdiri dari 19 jiwa, 19 nyawa,
dan 19 kepala. Abdul Latif sebagai Ketua Kelompok KKN MABAR 033,
Muhammad Faisal sebagai Wakil Ketua, Siti Khoirunnisa Syifa sebagai
Sekretaris 1, dan Alika Arum Daniya sebagai Sekretaris 2, Ambar indriyati
sebagai Bendahara 1, Astri Hawanti Agustin sebagai Bendahara 2,
kemudian anggota lainnya saya sendiri Andi Enri Erna Sari, Rahma Dian
Indriyati, Yayah Novianti, Nia Imas Gamesty, Aulia Mega Hadiyanti,
Irwansyah, Siti Nafisah, Ahmad Fadoliy, Risky Oktaviani, Ahmad
Asyrofi, Zulfikar Fadel Ali, Dede Yati, dan Ali Fachrudin adalah satu
kesatuan dari The Julid Tim MABAR 033.
Mereka adalah kenalanku yang baru, teman-temanku yang baru,
sahabat julidku, saudara-saudaraku yang baru, yang telah menjadi bagian
dari hidupku kusebut sebagai keluargaku, dengan segala perbedaan di
antara kami, dengan segala kekurangan dan kelebihan Kami

137
dipertemukan dan disatukan dalam satu kesatuan KKN kelompok 33 di
Desa, Mauk Barat. Yang kami istilahkan dengan MABAR 033.
Hari demi hari saya lalui bersama mereka, banyak hal yang sudah
saya lalui dengan mereka, dari senang, sedih, kesal, bahagia, sudah saya
hatamkan dengan mereka selama satu bulan KKN. Awalnya saya berpikir
akan sulit membangun chemistry bersama mereka. Karena dari awal saya
memang yang paling rajin absen dari setiap pertemuan, dan paling jarang
komen di grup WhatsApp kelompok kami adalah saya. Namun, siapa yang
sangka dalam waktu sekejap saya pun dapat berbaur dengan mereka.
Minggu pertama, minggu kedua kami lalui bersama dengan baik,
semuanya dapat menyatu, saling berbagi, saling membantu, saling
perhatian. Sejauh ini masih aman dan baik-baik saja. Ambar, Astri, Alika
dan Dede sekamar dengan saya. Ica, Games, Yaya, Awe, Dian, Kio adalah
tetangga kamar saya. berbagi pengalaman, curhat-curhatan dari
pembahasan keluarga sampai bahas cinta menjadi rutinitas malamku
bersama the julid tim. Setiap pagi kami bergiliran ke pasar yang jarak
melewati tiga samudra sawah harus kami lalui ketika ingin berbelanja.
Setiap ada yang ingin keluar untuk berbelanja, pasti selalu memabawa
titipan dari setiap anggota yang ingin menitip makanan.
Memasuki minggu ketiga karakter asli dari anggota kelompok
mulai terlihat satu persatu-satu. Sikap egois satu persatu terlihat.
Perbedaan pendapat dan adu argumen terjadi di antara kami. Ada yang
kesal, ada yang cuek, dan ada yang merasa semua baik-baik saja. Saya
menyadari menyatukan 19 kepala yang berbeda-beda dengan
bermodalkan perkenalan saja itu sulit. Namun, berhasil kami lewati
dengan berusaha menyatukan perbedaan dan menyingkirkan ego
masing-masing. Kami pun kembali bersatu, bersama-sama bergandengan
tangan dan menyelesaikan satu persatu persoalan di antara kami. Segala
perbedaan bukan hal yang harus memisahkan kita namun semua adalah
hal untuk memperkaya pikiran.

Damaiku di Mauk Barat


Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat adalah tempatku selama
KKN. Kampung yang sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa
campuran Sunda, di Kampung Cinamprak mata pencaharian penduduk
adalah petani dan nelayan. Sebulan penuh, menjadi warga Cinamprak,

138
banyak hal yang saya dapatkan. Warganya begitu ramah dan baik kepada
kami. Setiap kami menyusuri jalan di Kampung Cinamprak dan
kebetulan berpapasan dengan warga, pasti selalu ada sapaan hangat dari
mereka, baik itu anak-anak maupun bapak-bapak dan ibu-ibu. Hampir
tiap waktu posko kami selalu ramai dengan anak-anak. Pagi, siang, sore,
dan malam tidak pernah sepi akan kecerian anak-anak.
Ketika saya mempunyai waktu luang, saya selalu menyempatkan
untuk bermain dengan mereka, berjalan menyusuri pematang sawah
bersama mereka, dan menyusuri Kampung Cinamprak. Mereka
menyambut baik kedatangan kakak-kakak KKN, mereka antusias
kepada kami, belajar bersama dan bermain bersama hampir tiap waktu
saya lakukan dengan mereka. Saya juga selalu menyempatkan waktu
untuk berbicara dengan ibu-ibu, berbagi cerita dengan mereka. Setiap
usai shalat subuh, warga sudah bergegas ke sawah untuk bertani dan
melaut. Sore harinya, kegiatan warga tersebut berternak kambing,
hampir setiap warga di Kampung Cinamprak mempunyai ternak.
Kegiatan mingguannya. Setiap malam Jum’at ada kegiatan
pengajian ibu-ibu yang di pandu oleh ustaz setempat, kemudian malam
Minggu giliran bapak-bapak yang melakukan pengajian. Rutinitas anak-
anak abis shalat zuhur dan magrib mengaji di TPA dan remajanya belajar
al-Quran. Itulah, Kampung Cinamprak kampung yang sangat religius
namun, tetap kental adat istiadat, budaya saling menghargai, budaya
rukun, dan budaya gotong-royong sangat dijaga oleh warga Kampung
Cinamprak.

Impianku di Pelupuk Cinamprak


Menjadi bagian dari Desa Mauk Barak, Kampung Cinamprak
walaupun hanya sebulan lamanya, adalah kesempatan yang sangat
berharga bagiku, banyak hal yang saya dapatkan, banyak pelajaran
hidup, dan merupakan pengalaman yang sangat berharga bagiku.
Masalah utama di Kampung Cinamprak adalah sampah, yang terabaikan.
Sampah berserakan di mana-mana, untuk itu saya berharap semoga
pemerintah setempat, dapat menanggulanginya dan menyediakan mobil
untuk mengangkut sampah warga. Demikian juga harapan warga
setempat. Kampung Cinamprak juga banyak remaja yang harus putus

139
sekolah karena kurangnya biaya, dan gampangnya pernikahan di usia
dini yang dilakukan.
Semoga pemerintah juga melirik hal tersebut yang dapat
membantu warga yang kurang mampu. Selama KKN kami sudah
berusaha untuk membantu sedikit berupa sumbangsih pikiran dan ide-
ide beserta solusi untuk setiap masalah-masalah yang dihadapi oleh
warga sekitar. Di mana kami mengadakan penyuluhan pengolahan
sampah plastik yang dapat bernilai bahkan menjadi lahan pencaharian
warga, di samping supaya lebih bijak memanfaatkan sampah-sampah
yang berserakan. Kami juga mengajak warga untuk kerja bakti, agar
tercipta lingkungan yang bersih. Terakhir kali kami juga mengadakan
penyuluhan pola hidup sehat dan bersih dan pengobatan gratis, dengan
harapan warga sadar akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan
sehat.

140
H
Alunan Kisah Mentari
Astri Hawanti Agustin

Goresan Nada Pertama


KKN atau Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat dengan cara
terjun langsung ke lapangan. Mahasiswa diharapkan mampu untuk
mengenal lingkungan masyarakat secara langsung dengan segala
permasalahan yang terjadi. Permasalahan yang ditemukan akan
membuat mahasiswa berpikir dan berusaha untuk mencari solusi atas
permasalahan tersebut.
Sebelum berlanjut menceritakan tentang KKN yang telah saya
lakukan kemarin selama satu bulan, izinkan saya untuk
memperkenalkan diri dahulu. Nama saya Astri Hawanti Agustin, biasa
dipanggil Astri. Saya mahasiswi Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sejujurnya saya sering sekali mendengar tentang Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini, tapi saya masih belum mengetahui dengan benar apa
yang harus saya lakukan di desa yang akan saya tinggali selama sebulan
atau mungkin lebih. Tetapi saya tidak ambil pusing atau mencoba
mencari tahu lebih lanjut mengenai kegiatan KKN, karena pada awalnya
saya mengira tidak akan mengikuti kegiatan KKN ini. Beberapa tahun
terakhir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas saya, yaitu FITK
memang tidak pernah ikut dalam kegiatan KKN ini. Hal itu dikarenakan
dari Fakultas Keguruan nantinya akan ada lagi kegiatan PPKT, di mana
kami akan mengajar di satu sekolah selama kurang lebih tiga bulan.
Hampir mirip seperti KKN, kami akan terjun langsung ke lingkungan
sekolah dan merasakan sendiri rasanya menjadi guru yang sebenarnya di
sekolah serta mencari solusi atas permasalahan yang timbul saat
mengajar.
Awalnya, saya mendengar kabar kalau untuk tahun ini semua
mahasiswa dan mahasiswi FITK juga akan berpartisipasi di kegiatan
KKN bersama dengan fakultas yang lainnya. Saya dan teman-teman satu
jurusan saya awalnya menganggap kalau ini cuma kabar burung, karena

141
dari pihak jurusan juga tidak ada konfirmasi apa pun, jadi saya tenang-
tenang saja. Sampai sudah dibukanya pendaftaran untuk mahasiswa
yang mengikuti kegiatan KKN di AIS, saya masih tenang-tenang saja
mengira dari jurusan saya tidak akan ikut karena belum ada arahan yang
pasti dari jurusan saya sendiri dan belum mendaftar. Sampai mendekati
akhir pendaftaran belum ada kabar pasti, saya mulai bingung apa saya
harus mendaftar KKN ini atau tidak. Saya bertanya ke teman-teman
jurusan lain yang satu fakultas dengan saya dan ternyata mereka sudah
pada mendaftar dari awal pendaftaran. Saya bertambah bingung dan
panik karena sudah mendekati hari terakhir pendaftaran tapi belum ada
kabar yang pastinya. Hari terakhir pendaftaran barulah saya menerima
arahan dari jurusan untuk mendaftar KKN, yang artinya saya sudah pasti
akan ikut KKN dan selama sebulan akan tinggal bersama teman-teman
yang baru di tempat yang baru pula karena teman-teman sekelompok
untuk KKN tidak bisa memilih sendiri dan dipilihkan oleh pihak
kampus.
Setelah waktu berlalu, tiba saatnya pengumuman kelompok KKN.
Saya mencari nama saya di dalam berkas yang dikirim oleh PPM UIN
Jakarta. Di berkas itu tercantumkan nama saya di kelompok KKN 33,
dengan anggota kelompok berjumlah 19 orang, dan di tempatkan di Desa
Mauk Barat, Tangerang. Di antara 19 orang tersebut, tidak ada satu pun
yang saya kenal pada mulanya, baik nama atau pun bagaimana rupanya.
Saya bukan merupakan orang yang asik dan cepat akrab. Saya
membutuhkan waktu yang cukup untuk bisa beradaptasi dengan orang-
orang baru, meskipun akhirnya jika sudah merasa cocok saya akan
berisik dan tidak bisa diam. Oleh karena itu, pada saat awal-awal melihat
pengumuman kelompok saya hanya berharap agar bisa akrab dengan
teman-teman yang lain.
Motivasi saya pun berubah dari yang hanya untuk sekedar
mendapatkan nilai dan memenuhi SKS, bertambah jadi memperbanyak
teman dan keluar dari zona nyaman saya sendiri. Zona nyaman yang saya
maksud di sini adalah, saat KKN saya akan melakukan semua hal-hal
yang baru dan mungkin tidak biasanya saya lakukan sendiri di rumah.
Dimulai dari teman serumah, yang biasanya adalah keluarga untuk
sebulan ke depan saya akan tinggal dengan teman-teman baru, yang
sebelumnya hanya beberapa kali bertemu untuk rapat sebelum KKN

142
dimulai. Biasanya saya masak hanya untuk diri saya sendiri, di sana saya
dituntut untuk bisa masak dalam porsi yang banyak dan banyak lagi hal
lainnya. Satu hal yang pasti, di tempat KKN saya bertemu dengan orang-
orang baik yang membuat saya menjadi mandiri, belajar untuk merubah
kebiasaan buruk saya sedikit demi sedikit walaupun belum hilang
sepenuhnya, belajar untuk tidak egois memikirkan diri sendiri karena
kita hidup bersama-sama. Banyak pengalaman penting yang saya
dapatkan setelah sebulan mengikuti KKN, tidak hanya dari teman-teman
tapi juga dari masyarakat Desa Mauk Barat, terutama Kampung
Cinamprak tempat kami tinggal. Kini saya mengerti kalau KKN itu sudah
seharusnya ada dan diikuti oleh semua mahasiswa.

Melodi Berbeda yang Tetap Dapat Dinikmati


Setelah mengetahui siapa saja teman sekelompok saat KKN nanti,
kami bertemu untuk pertama kalinya. Ada beberapa orang yang tidak
hadir saat rapat pertama. Saya sendiri pun telat datang karena masih ada
jam kuliah, jadi saya hanya bisa berkumpul sebentar. Selain berkenalan,
di rapat pertama kita menentukan siapa saja Badan Pengurus Harian
(BPH), seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Kami juga
menentukan waktu untuk rapat agar semua bisa hadir dan menentukan
nama kelompok.
Nama kelompok itu sendiri harus menggambarkan tentang
kelompok atau tentang desa yang akan kami tempati nanti. Teman
sekelompok saya mengusulkan MABAR sebagai nama kelompok.
MABAR merupakan singkatan dari Desa Mauk Barat, desa yang
dipilihkan oleh PPM UIN Jakarta untuk kami KKN Kelompok 033. Pada
saat itu memang sedang ramai-ramainya permainan Mobile Legend yang
bisa dimainkan bersama teman dan kata mabar, yang merupakan
singkatan “main bareng” sering sekali disebut dan digunakan. Saya
sendiri, nama MABAR mudah untuk diucapkan, mudah diingat, dan
tepat sesuai dengan nama Desa Mauk Barat. Teman-teman yang lain pun
juga setuju. Akhirnya nama kelompok kami adalah KKN MABAR 033
UIN Jakarta.
Saat pertama bertemu dengan teman yang lain, saya belum dapat
menyimpulkan apa pun mengenai mereka, karena saya memang hanya
datang di beberapa menit terakhir sebelum rapat berakhir. Setelah

143
mengenal mereka lebih lanjut, mereka adalah orang-orang yang asik dan
cepat akrab satu sama lain. Dimulai dari teman-teman yang satu fakultas
dengan saya, walaupun kita satu gedung tapi saya tidak kenal dengan
mereka. Hal tersebut karena mahasiswa FITK yang jumlahnya ribuan,
kita juga berbeda lantai sehingga jarang berpapasan.
Di kelompok saya ada dua orang yang berasal dari Jurusan
Pendidikan Agama Islam, yaitu Abdul Latif dan Yayah Novianti. Latif
adalah ketua kelompok KKN MABAR 033 dan sangat membantu kami
dalam menghubungi dosen serta sosialisasi kepada masyarakat di Desa
Mauk Barat. Yayah adalah humas kelompok kami. Yayah selalu cepat
dalam memberi kabar terbaru dari PPM UIN Jakarta, selain itu Yayah
juga rajin mengingatkan kita untuk rapat persiapan sebelum KKN
dimulai. Ada juga Rahma Dian Indriyani dari Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris, Dian ini memiliki banyak pengagum anak kecil di Kampung
Cinamprak, selain itu ada Nia Imas Gamesty dari Jurusan Pendidikan
Fisika. Games ini sifatnya kebalikan dari saya, dia selalu gesit dalam
melakukan sesuatu apa pun itu. Berbeda dengan saya yang cenderung
lelet dalam mengerjakan segala sesuatunya. Selanjutnya ada Siti
Khoirunnisa Syifa Sari dari Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini,
Syifa adalah sekretaris kelompok KKN MABAR 033 bersama dengan
Alika Arum Daniya dari Jurusan Biologi. Jadi kalau ada urusan yang
berhubungan dengan surat menyurat, saya dan yang lain akan
menghubungi Syifa dan Alika.
Selain yang sudah saya sebutkan, masih banyak lagi teman
sekelompok saya di KKN MABAR 033 ini, yaitu Aulia Mega Hadiyanti
dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Ambar Indriyati dari Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Irwansyah dan Siti Nafisah Ahmad dari Jurusan Ilmu Al-
Quran dan Tafsir, Ahmad Fadoliy dari Jurusan Ilmu Hukum, Andi Enri
Ernasari dari Jurusan Hukum Keluarga, Risky Oktavianti dari Jurusan
Hukum Pidana Islam, Ahmad Asyrofi dari Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam, Zulfikar Fadel Ali dari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Dede Yati
dari Jurusan Ekonomi Syariah, Ali Fachrudin dari Jurusan Biologi, dan
Muhamad Faisal dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Saya adalah
partner dari Ambar dalam mengurus keuangan kelompok KKN MABAR
033, jika ada yang mau membeli suatu keperluan untuk program kerja
dan belanja sehari-hari harus melalui kita dulu.

144
Di tempat yang baru dikenal ini kita hidup bersama-sama, karena
itu kita terlebih dahulu harus saling mengenal sifat masing-masing dan
juga tahu penyakit yang pernah dialami masing-masing orang. Setelah
dimulainya kegiatan KKN ini, kita bukan lagi sekedar teman baru tapi
kita adalah keluarga di mana kita akan terus bertemu setiap 24 jam
selama 7 hari dalam kurun waktu sebulan ke depan. Selama di sana kita
harus saling membantu dan menjaga satu sama lain, baik sampai KKN
berakhir atau pun berlanjut untuk seterusnya.
Saya tahu setiap orang pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Walaupun sifat dan kesukaan kita
berbeda, bahkan terkadang pemikiran kita berbeda, kita tetap menerima
pendapat masing-masing orang serta tidak ada niat untuk membeda-
bedakan atau memusuhi. Seperti pada piano, setiap tutsnya
menghasilkan nada-nada yang berbeda, tetapi jika dimainkan dengan
benar tetap bisa menghasilkan musik yang bagus yang tetap bisa
dinikmati. Begitu pula dengan KKN MABAR 033, walaupun setiap orang
di kelompok ini memiliki karakter yang berbeda-beda, semoga kehadiran
kita tetap bisa membantu masyarakat Desa Mauk Barat, khususnya
Kampung Cinamprak dan juga menjadi pengalaman yang sangat
mengesankan terutama bagi diri saya sendiri.

Harmoni dalam Kebersamaan


Sebelum KKN berlangsung, saya hanya sempat mengikuti survei
sekali untuk mencari tempat tinggal selama sebulan nanti. Awalnya saya
mengira jika saya akan tinggal di sebuah desa yang akan sangat sulit
untuk mendapatkan sinyal, tetapi sesampainya di sana ternyata saya
hanya perlu keluar dari kamar untuk mendapatkan sinyal. Kampung
Cinamprak juga sudah cukup maju dengan banyaknya pengguna
smartphone. Hanya saja karena jarak yang cukup jauh untuk ke pusat kota
seperti pasar, harus melalui beberapa sawah dan memerlukan kendaraan,
setidaknya sepeda motor, membuat masyarakat di Kampung Cinamprak
tidak bisa menjual hasil kerajinan tangan atau yang lainnya. Jadilah
masyarakatnya hanya berfokus bekerja di sawah, tambak ikan, atau
menjual kulit simpring.
Masyarakat di sana pada dasarnya memang sangat baik dan ramah
kepada kita. Selama di sana, kita selalu dibantu oleh Pak Sarnata dan Bu

145
Mirni selaku Tokoh Masyarakat, baik dalam mengerjakan program kerja
kita atau pun untuk hidup sehari-hari. Tidak hanya Bu Mirni dan Pak
Sarnata saja, tetapi juga semua masyarakat di Kampung Cinamprak yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Suatu hari pernah saya ingin
membeli es batu, tapi saya tidak tahu di rumah mana yang menjual es
batu. Saat saya bertanya ke ibu-ibu di depan rumah, ibu itu tidak hanya
menunjukkan arah saja tapi ikut mengantarkan saya sampai ke depan
rumah yang menjual es batu tersebut.
Tidak hanya bapak-bapak dan ibu-ibu saja, anak-anak kecil pun
juga sangat antusias dan senang dengan kedatangan kami. Kebetulan
sekali di depan rumah kami ada seperti aula yang kalau pagi hari
digunakan untuk anak-anak PAUD Bidayatul Hidayah dan siang hari
digunakan sebagai tempat anak-anak mengaji sehingga saat siang hari
banyak anak-anak yang lewat di depan rumah dan setiap ada saya atau
pun teman-teman yang lain, anak-anak itu akan langsung bersemangat
menyapa saya dan teman-teman. Sering kali bahkan mereka tidak hanya
menyapa tetapi juga masuk ke dalam rumah hanya sekedar untuk salim
lalu mereka lanjut lagi pergi mengaji. Selesai mengaji, mereka akan
datang kembali ke posko kita. Beberapa dari mereka ada yang meminta
diajarkan untuk mengerjakan pr dari sekolah, ada yang mengajak jalan-
jalan berkeliling Kampung Cinamprak, ada juga yang datang untuk
bermain di posko atau mengajak bermain di lapangan. Anak-anak kecil
di sana juga sangat antusias dalam belajar dan membaca, namun
kurangnya tenaga pendidik membuat mereka hanya bisa belajar di
sekolah saja.
Tidak hanya anak-anak dari Kampung Cinamprak saja, tetapi
anak-anak dari SD Mauk Barat dan TPA Mauk Utara, tempat di mana
kami menjalankan program kerja kegiatan Mengajar dan Pelatihan
Softskill, juga sangat antusias dengan kedatangan kami. Begitu pula
dengan guru-guru dan ustaznya. Saya jadi merasa diterima di Desa Mauk
Barat ini dan menganggapnya seperti tinggal di kampung saya sendiri.
Kebiasaan yang dilakukan selama tinggal di Kampung Cinamprak
adalah adanya pengajian setiap minggunya. Hari Jum’at malam adalah
pengajian yang diikuti oleh ibu-ibu saja di majelis depan posko,
sedangkan untuk pengajian bapak-bapak dilakukan setiap hari Sabtu
malam di mushalla. Selain itu ada juga Jum’at bersih, di mana seluruh

146
masyarakat Kampung Cinamprak kerja bakti membersihkan daerah di
sekitar rumahnya masing-masing, walaupun hanya di sekitar rumah
masing-masing tapi jika dilakukan oleh setiap orang maka Kampung
Cinamprak juga akan terlihat bersih, terbebas dari sampah-sampah yang
dibuang sembarangan, dan yang pasti juga akan terhindar dari penyakit.
Selain anak-anak dan orang tua, ada juga anak remaja yang
tergabung di dalam Karang Taruna. Awalnya saya tidak tahu nama-nama
dan siapa saja anak karang tarunanya, tapi saya kenal wajah beberapa
orang saja, itu pun karena waktu menjelang 17 Agustus. Saya pernah
membantu anak karang taruna mengumpulkan dana dengan cara
mengelilingi rumah warga satu per satu. Saya dan teman-teman memang
jarang bertemu dengan anak karang taruna, karena kesibukan masing-
masing. Saya dan teman-teman sibuk mengerjakan program kerja kami
setiap harinya. Anak-anak karang taruna pun sibuk belajar dan bekerja,
karena memang kebanyakan dari anak karang taruna di sini masih pelajar
SMA dan beberapa sudah bekerja.
Setiap tahunnya anak karang taruna di Kampung Cinamprak ini
memang mengadakan lomba 17 Agustus, ada lomba karaoke, makan
kerupuk, tarik tambang, mengupas simpring, dan lain sebagainya.
Biasanya ada juga lomba dayung yang diadakan oleh Kepala Desa Mauk
Barat, akan tetapi entah karena alasan apa, saya kurang tahu, untuk
tahun ini lomba dayung ditiadakan. Saya cukup sedih mendengar tidak
diadakannya lomba dayung ini, karena saya sudah mendengar dari awal
bahwa akan ada lomba dayung dan sudah menantikannya sejak awal.
Selesai lomba 17 Agustus, di malam puncaknya ada panggung
hiburan dan pembagian hadiah. Setelah semua hadiah dibagikan, kami
kelompok KKN MABAR 033 berpamitan kepada seluruh masyarakat
Kampung Cinamprak yang sudah menerima kami. Awalnya saya mengira
kalau di malam perpisahan ini tidak akan ada yang bersedih, karena saya
merasa kami hanya pendatang yang tinggal selama sebulan dan belum
bisa banyak membantu atau pun mengenalkan diri kami. Ternyata
dugaan saya salah, banyak anak kecil yang menangis, meminta kami
untuk tidak pulang dan tetap tinggal di sana. Saya merasa terharu karena
mereka sudah menerima kami seperti bagian dari mereka. Saya berusaha
untuk tidak ikut menangis. Saya tidak ingin mereka jadi tambah bersedih
melihat saya yang ikut bersedih.

147
Menutup malam puncak dan perpisahan KKN MABAR 033, saya
dan teman-teman dibantu dengan karang taruna serta remaja lainnya
melepaskan lampion sambil menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Hal itu
sangat berkesan di diri saya. Saya baru pertama kali ini menerbangkan
lampion dan sangat indah pemandangan malam hari yang dihiasi
lampion-lampion itu. Selain itu yang membuat saya terkesan adalah kita
semua menyanyikan lagu Indonesia Pusaka bersama-sama, walaupun
kita tidak saling mengenal tapi saya merasa kita menjadi satu di malam
itu. Sehabis itu, saya dan teman-teman diajak anak karang taruna untuk
bakar-bakar ayam. Itu untuk pertama dan terakhir kalinya KKN MABAR
033 berkumpul bersama karang taruna seluruhnya, berkenalan secara
resmi serta berpamitan.
Kebaikan masyarakat Kampung Cinamprak tidak hanya sampai di
situ. Pagi harinya, saat kita akan pulang ada ibu-ibu yang memberikan
kita makanan untuk dimakan di perjalanan. Kami pun diberi nasihat dan
pesan agar tidak lupa dengan mereka serta diminta datang lagi kapan pun
kami ada waktu. Mereka akan selalu menerima kami kapan pun itu.

Lantunan Nada Harapan


Di sinilah saya di tempatkan untuk mengabdikan diri saya kepada
masyarakat melalui kegiatan KKN. Dari yang awalnya mau tidak mau
tapi harus ikut demi nilai, menjadi betah tidak ingin pulang, tapi apa yang
sudah saya lakukan untuk desa ini? Saya merasa masih kurang
mengabdikan diri saya di desa ini. Saya hanya membantu anak-anak
dalam belajar menghitung, membantu memotivasi diri mereka untuk
belajar dengan benar agar bisa menggapai cita-cita yang mereka
inginkan, dan menemani mereka bermain bersama. Tidak banyak yang
bisa saya berikan untuk Desa Mauk Barat. Saya berharap agar dapat
membuka lembaga bimbingan belajar gratis untuk anak-anak agar
mereka bisa belajar di luar sekolah, agar mereka menjadi lebih cerdas
dengan jiwa sosial yang tinggi. Saya juga berharap agar masyarakat
Kampung Cinamprak bisa membuka usaha dengan menjual hasil
kerajinan tangannya sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat
sekitar.

148
I
Sekilas Kisah di Cinamprak
Aulia Mega Hadiyanti

Pertemuan Awal Mengukir Sejarah


KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan hal yang tidak lagi asing
di telinga saya. Awal memasuki semester 7 saya sudah tidak sabar
menunggu info tentang KKN dan selalu berharap untuk mendapatkan
KKN Internasional. Tidak berapa lama kelompok KKN pun diumumkan,
dengan rasa yang tidak sabar saya segera membuka pengumuman itu
namun hati kecil saya kecewa karena tidak lulus di KKN Internasional.
Saya pun masuk kelompok 033 yang bertempat di Desa Mauk Barat,
Tangerang, rasa kecewa pun bertambah dikarenakan saya tidak mau di
Tangerang, sebab saya tidak mau di Tangerang yaitu dari segi cuaca yang
ekstrem dan lingkungan yang mungkin saya kurang suka. Anggota hanya
satu orang yang saya kenal dikarenakan satu organisasi eksternal
kampus dan sama-sama orang Minang, dan salah satu dari kelompok
saya berasal dari fakultas yang sama, namun saya tidak mengenalinya.
Teman-teman yang lainnya merupakan teman baru yang beda fakultas
dan sebelumnya tidak kenal sama sekali. Rasa penasaran pun sangat
besar untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang lain. Saya pun
segera mencari nomor telepon teman-teman kelompok lalu saya
mengirimkan ke Dian (teman orang minang yang saya kenal) untuk buat
grup di aplikasi WhatsApp. Akhirnya kita berkenalan via chat, keesokan
hari nya kita mengadakan pertemuan pertama. Pertemuan pertama
masing-masing memperkenalkan diri dan kita pun merasa canggung.
Pertemuan pertama juga kita mulai voting suara untuk memilih BPH
(Badan Pengurus Harian) dan divisi-divisi lainnya.
Seiring berjalannya waktu, saya sering kumpul bersama teman
kelompok dan perkumpulan itu membahas tentang hal-hal yang akan
dilaksanakan. Hal selanjutnya yaitu nama kelompok 033, saya pun juga
bingung mau memberi nama kelompok yang cocok dan mempunyai
makna yang baik dan menarik, selang beberapa menit teman saya pun
mengeluarkan ide- ide yang luar biasa, dari sekian banyak nama yang di
berikan dari pendapat individu maka tercetus lah nama MABAR 033

149
kepanjangan dari nama desa yang akan kita tempati selama sebulan yaitu
Mauk Barat. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu sehingga ikatan
ukhuwah saya dan teman-teman semakin dekat, berbagai pandangan dan
persepsi yang saya dan teman-teman lakukan pada saat rapat, tidak luput
dari bumbu-bumbu konflik yang seperti biasa perbedaan pendapat yang
satu dengan yang lainnya. Salah satu contohnya perdebatan antara
program kerja yang kadang tidak sesuai dengan kompetensi yang di
punya dengan keadaan desa. Konflik-konflik yang terjadi tidaklah
membuat dendam kepada sesama, dan program kerja selalu dibahas
setiap rapat yang kadang tak akan ada ujungnya.
Setelah itu saya dan teman-teman menetapkan untuk survei
pertama di mana hanya tiga orang saja yang pergi untuk melihat keadaan
sekitar desa sekaligus berkenalan dengan pejabat desa dan menanyakan
semua hal tentang desa sekaligus menyampaikan tujuan bahwa
kelompok saya akan melakukan kuliah kerja nyata selama satu bulan dan
meminta izin kepada pihak setempat. Survei kedua saya pun ikut,
perjalanan ke sana membutuhkan waktu kira-kira 3 jam sesampai di sana
saya dan teman-teman kelompok langsung ke kantor kepala desa dan
kebetulan kepala desanya sedang ada acara, lalu kami pun menemui
sekretaris desa sekaligus meminta pendapat tentang kampung mana
yang baik untuk kami KKN, dan mereka pun langsung mengajak kami
untuk melihat rumah yang bisa kami tempati namun kami tidak bisa
tinggal di sana dikarenakan sudah penuh. Setelah itu kami langsung
menuju rumah Bapak Sarnata yang sangat antusias menyambut
kedatangan kami dan beliau pun menceritakan keadaan Kampung
Cinamprak baik dari segi pencaharian warga yaitu petani dan nelayan,
dan beliau juga mempunyai yayasan PAUD, TPA, dan Majelis Taklim
yang bangunannya sangat lusuh, lalu beliau juga menceritakan keadaan
infrastruktur jalan, di mana jalanan desa tersebut sangat gelap ketika
malam dikarenakan tidak ada lampu jalan, dan banyak hal lainnya. Saya
dan teman-teman pun mencatat poin-poin penting yang akan menjadi
fokus utama. Survei ketiga didampingi oleh dosen pembimbing
kelompok KKN MABAR 033, saat survei ketiga itulah teman-teman
mendapat rumah untuk saya dan teman- teman tempati selama sebulan.
Banyak sekali persiapan yang saya dan teman-teman lakukan
dalam mencari sponsor, kegiatan ini merupakan hal yang sangat sulit

150
dikarenakan waktu yang sangat singkat untuk mencari sponsor, belum
lagi tidak semua sponsor bisa tembus dalam waktu yang singkat. Jadi
pesannya dalam mencari sponsor membutuhkan waktu yang sangat
panjang dan mencari sebanyak mungkin supaya ada yang merespon dan
tembus. Seiring berjalannya waktu saya dan teman-teman merasakan
semakin kompak dan akrab walaupun hanya bertemu seminggu sekali.
Tidak terasa KKN sudah di depan mata, saya pun merasakan hal yang
sangat deg-degan berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala tapi itu
semua sudah terjawab ketika sudah hidup bersama di Kampung
Cinamprak.

Awal Kebersamaan di Kampung Cinamprak


Hari pelepasan pun datang tanggal 17 bulan Juli 2018 merupakan
hari yang sangat menegangkan serta menggembirakan, perasaan campur
aduk antara senang dan takut, takut di mana saya tidak mampu
menjalankan KKN selama sebulan dengan kemampuan yang saya pelajari
selama di bangku perkuliahan. Pelepasan KKN pun didatangi tamu
istimewa yaitu dari Kementrian Sosial Indonesia dan berlangsung
dengan lancar, setelah itu saya dan teman-teman menuju Kampung
Cinamprak keesokan harinya, sesampai di sana kami pun membereskan
rumah dan menyusun barang-barang pribadi maupun kelompok, di
malam harinya kami mengadakan briefing untuk acara yang akan datang
dan sebelum pembukaan saya dan teman-teman juga mengikuti rutinitas
warga seperti yasinan, Jum’at bersih, dan lainnya.
Hari yang di tunggu pun datang yaitu di hari senin kelompok
saya mengadakan pembukaan KKN MABAR 033 yang bertempat di
kantor Desa Mauk Barat yang dihadiri oleh perangkat desa dan Bapak
Koramil Mauk dan mereka pun menyambut KKN MABAR 033 dengan
sambutan hangat dari Bapak H. Misnan selaku Kepala Desa, Bapak
Koramil, dan Kang Roni selaku Ketua Karang Taruna, di acara
pembukaan ini kami juga memperkenalkan program kerja kami selama
satu bulan di sana yang disampaikan oleh teman saya yang bernama
Ahmad Fadoliy selaku humas di kelompok KKN MABAR 033. Setelah itu
resmi lah kelompok KKN MABAR 033 menjadi bagian dari keluarga
besar Desa Mauk Barat, hati saya pun luar biasa bahagianya. Sore harinya
dosen pembimbing kelompok saya yaitu Bapak Amir Fadhilah, M.Si

151
beliau merupakan dosen dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab
dan Humaniora datang ke posko, beliau tidak bisa mendampingi
kelompok saya di acara pembukaan KKN MABAR 033 dikarenakan ada
urusan yang tidak bisa beliau tinggalkan dan beliau berharap KKN
MABAR 033 ini diterima secara baik dan diberikan dukungan
sepenuhnya dalam menjalankan program-program yang telah
direncanakan.
Pagi yang indah di Kampung Cinamprak dengan keindahan
sawahnya yang membentang luas di depan posko membuat saya bahagia
menyambut datangnya pagi dengan secangkir susu hangat dan gorengan
tempe sambil melihat para petani berjalan dengan semangat yang luar
biasa mencari rezeki, domba-domba pun berhamburan keluar untuk
mencari makan, dan para pedagang pun sahut menyahut menjajahkan
jualannya sambil berkeliling kampung. Hal pertama yang saya lakukan
yaitu sosialisasi dan meminta izin untuk membantu mengajar di PAUD
Al-Khotimah Cinamprak yang ditemani oleh teman saya Ica, sambil
berbincang-bincang dengan guru PAUD saya dan Ica juga bertanya-tanya
jumlah PAUD dan SD di Mauk Barat ada berapa dan mereka
mengarahkan kita untuk sosialisasi ke SD satu atap Mauk Barat yang
lumayan jauh dari posko. Setelah itu Saya, Ica, Kyo, Dede, Ambar, dan
Yayah menyusul Asyrofi dan Fadoliy ke SMKN 5 Kabupaten Tangerang
sekaligus sosialisasi tentang program kerja kami yang terdekat yaitu
penyuluhan anti narkoba yang diselenggarakan di hari Rabu, pihak
sekolah pun menyetujui program kerja kami.
Esok harinya anak-anak meminta kami untuk mengajar mengaji
di mana mereka menunggu saya dan teman-teman di depan posko sambil
memanggil “kakak-kakak KKN nguruk (ngajar) ngaji yuk” dan panggilan itu
berkali-kali seakan-akan posko kelompok saya menjadi pasar kaget saat
itu juga, dan sesuatu yang menjadi tantangan bagi saya pribadi dalam hal
mengajar ngaji yaitu anak-anak mengaji mengunakan bahasa Jawa dan
saya sama sekali tidak bisa berbahasa Jawa dan membuat saya bingung
dan ketakutan, lalu teman saya Ica pun ikut membantu mengartikan.
Sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu saya mengerti dan paham
yang mereka katakan walaupun sedikit.
Dian ialah sosok teman saya dalam mengajar kursus bahasa, Dian
Bahasa Inggris dan saya Bahasa Arab, pengalaman awal saya dan Dian

152
dalam mengajar sungguh tidak semudah yang dibayangkan, kenapa
demikian? Karena kemampuan membaca siswa yang sangat kurang dan
itulah yang membuat kami kesulitan dalam metode mengajar sehingga
kami terus menerus melatih siswa-siswa untuk membaca sehingga
mereka bisa melafalkan tulisan Inggris dan Arab, namun di balik itu
semua saya mengerti akan kesabaran menjadi seorang guru. Kendala lain
juga ketika saya dan Dian mengajar anak kelas 1 SD yaitu banyak nya
orang tua yang menunggu anak-anaknya di luar kelas membuat
kurangnya konsentrasi anak terhadap pelajaran dikarenakan mereka
sibuk keluar masuk kelas untuk menemui orang tuanya, dan di sanalah
saya merasa kondisi seperti itu tidaklah kondusif.
Kelompok saya setiap akan mengadakan program kerja kami
mengadakan rapat briefing dan evaluasi untuk kegiatan yang sudah
dijalani. Beberapa poin penting saya catat untuk kegiatan yang akan saya
lakukan esok hari. Rasa kekompakan saya dan teman-teman terasa
semakin akrab, di dalam rapat bukan hanya membahas hal yang serius
namun juga bercerita pengalaman-pengalaman pribadi yang telah terjadi.
Program kerja yang kedua yang ingin saya ceritakan tentang
anak-anak dan ibu-ibu yang sangat antusias mengikuti kegiatan
kelompok KKN saya, salah satunya yaitu senam dan pembagian susu,
mereka rela meninggalkan pekerjaannya demi senam, senam di kelompok
saya mempunyai instruktur senam yaitu teman saya yang bernama Ica
dan Kyo, dengan semangat 45 Ica dan Kyo mengajak ibu-ibu dan anak-
anak untuk hidup sehat. Setelah senam teman saya yang bernama Fadoliy
dan Faisal pun menyediakan susu hangat yang siap dibagikan kepada
peserta senam, tujuan dari pembagian susu ini ialah untuk mengajak
warga supaya bisa ikut serta dalam melaksanakan program kerja kami
setelah senam yang hanya dilakukan 2 minggu sekali yaitu kerja bakti
yang dipimpin oleh teman saya yang bernama Asyrofi dan Dian, dalam
kerja bakti bukan hanya anak-anak kecil saja yang ikut serta melainkan
remaja-remaja desa, dengan semangat 45 remaja-remaja itu mengangkat
lumpur-lumpur di dalam selokan sehingga desa tampak lebih bersih
namun sayang sekali selokan bersih hanya beberapa jam saja dikarenakan
kurang pekanya masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan
keadaan seperti itu merupakan PR untuk saya dan teman-teman
kelompok.

153
Pengalaman saya yang ketiga yaitu bazar, hal yang pertama saya
lakukan di dalam KKN ini, sebelumnya ketika kuliah saya tidak pernah
mau jika saya diajak oleh teman-teman untuk bazar, dikarenakan saya
tidak bisa untuk mengajak maupun merayu pembeli, namun berkat KKN
ini saya mempunyai pengalaman untuk berjualan di bazar walaupun
tidak sehebat teman-teman yang lain. Program kerja lainnya yaitu
pembaharuan taman baca yang dipimpin oleh saya sendiri dan Ambar,
karena tidak pernahnya saya dan Ambar dalam urusan mengecat dinding
sehingga rundown yang saya buat dengan Ambar tidak selesai tepat
waktu, dikarenakan pengecatan dinding bukan hanya sekali saja tetapi 3
hari dan saya sangat bangga terhadap teman-teman laki-laki yang tidak
kenal lelah mengecat dinding sampai larut malam dan saya juga
berterima kasih kepada teman-teman perempuan yang telah
menghabiskan waktu untuk menghias taman baca.
Seiring berjalannya waktu tidak terasa kepulangan saya dan
teman-teman semakin dekat, tepat di acara pra 17 Agustus kedekatan
kami dan karang taruna mulai terasa, seringnya saya dan teman-teman
bertemu, rapat, membantu menyiapkan perlombaan, dan lain-lain.
Pertemuan kami ini hanya sebentar dan hanya bisa bertegur sapa melalui
sosial media. Saya pun merasakan suasana perayaan HUT RI yang
berbeda dengan tempat saya tinggal. Semangat mereka untuk HUT RI ini
sangatlah luar biasa dan perlombaan HUT RI ini bukan hanya diikuti
oleh anak-anak saja melainkan bapak-bapak dan ibu- ibu, melihat
suasana yang sangat meriah membuat saya sedih untuk meninggalkan
Kampung Cinamprak yang telah mengajarkan saya akan kesederhanaan
kehidupan dan mengerti akan susahnya kehidupan.
Tak terasa malam penutupan KKN MABAR 033 pun tiba, saya
dan teman-teman pun menyusun acara sebaik mungkin mulai dari
persiapan lampion, kembang api, pembungkusan hadiah dan kenang-
kenangan. Malam pun tiba kami segera menuju tempat acara, tibalah
waktu kami mengucapkan kata perpisahan, saya dan teman-teman
berdiri di atas panggung sambil mengucapkan pamit dan permohonan
maaf kepada warga Kampung Cinamprak setelah itu saya dan teman-
teman perempuan menyanyi satu buah lagu perpisahan yang membuat
isak tanggis anak-anak semakin keras, ketika itu pun teman-teman laki-
laki saya dan sejumlah remaja mulai menyiapkan lampion, lalu pelepasan

154
lampion yang dipimpin oleh kepala desa lalu diiringi dengan lampion
lainnya dan kembang api dengan bersama menyanyikan lagu Indonesia
Pusaka, tangis saya pun tak terbendung ketika melihat teman saya Fadel
dipeluk secara tiba-tiba oleh Aslam (pemuda karang taruna) yang sangat
deras mencucurkan air matanya karena sedih berpisah dengan teman-
teman dari KKN MABAR 033, acara penutupan pun selesai dengan
suasana sedih dan haru, setelah itu karang karuna mengajak kami untuk
bakar-bakar ayam dan makan bersama sebelum kami pulang
meninggalkan Kampung Cinamprak tercinta.

Kebaikan dan Kesederhanaan


Tidak terasa saya dan teman-teman sudah hampir sebulan di
Kampung Cinamprak banyak sekali hal yang menyenangkan walaupun
terkadang terselip konflik antar sesama seperti perbedaan pendapat dan
keegoisan diri, namun konflik itu tidaklah membuat kami bermusuhan,
tetapi itu merupakan kunci kerinduan yang dirasakan setelah KKN
berakhir. Hal yang tidak terlupakan dalam KKN ini ialah ketika anak-
anak menyerbu posko KKN saya sambil memanggil dan mengajak saya
untuk bermain dan keliling desa sambil berlari dengan kaki telanjang
mengelilingi hamparan tanah kosong yang bergemakan suara nyanyian
anak-anak yang tiada hentinya dan terus tersenyum tanpa kenal lelah,
walaupun permainan mereka sangatlah kuno dan mungkin anak kota
tidak akan pernah merasakan hal seperti itu namun di sini saya belajar
akan pentingnya kesederhanaan yang mereka punya. Bukan hanya dari
masyarakat saya bisa mengambil pelajaran, tetapi juga dari teman-teman
kelompok saya yang banyak sekali mengajarkan hal yang belum saya
pahami, terutama dalam hal kesabaran dan keikhlasan dalam
menghadapi segala sesuatu.
Suatu pelajaran yang saya dapatkan yaitu tentang kebaikan.
Kelompok KKN saya sangat berterima kasih kepada Bapak Sarnata
sekeluarga, berkat kebaikan keluarga beliau saya dan teman-teman tidak
akan pernah melupakan jasa-jasa dan ilmu-ilmu yang telah beliau
berikan. Seperti, dia tak pernah memandang kami orang lain dan beliau
lah selalu menyediakan apa pun yang saya dan teman-teman butuhkan,
beliau juga tempat bertanya hal yang kami belum tau tentang sesuatu hal,
sekaligus beliau teman dan tempat berkeluh kesah layaknya sosok orang

155
tua. Beliau juga sering berbagi makanan walaupun beliau hidup serba
berkecukupan dan beliau juga selalu mensyukuri itu. Beliau juga
mempunyai yayasan walaupun tidak mendapat bantuan dari pemerintah,
beliau selalu bersemangat untuk terus membangun pendidikan yang
lebih tinggi supaya anak-anak Kampung Cinamprak tidak tertinggal.
Pelajaran kedua yang saya dapatkan adalah arti kesederhanaan, di
Kampung Cinamprak kehidupan masyarakatnya berbeda-beda, namun
perbedaan itu tidak menonjol dan mereka yang berkehidupan layak tak
pernah menyombongkan kelayakannya tapi mereka selalu bersikap
sederhana. Mereka tidak pernah memilih-milih pekerjaan seperti di
Kampung Cinamprak mayoritas pekerjaannya mengolah simpring, dan
yang saya lihat rumah yang mewah dan rumah yang biasa pasti di depan
rumah ada simpring yang siap mereka olah lalu dijual ke pasar, dari
sanalah saya belajar apa arti dari kesederhanaan itu.
Masalah keagamaan di Kampung Cinamprak sangatlah kental
dengan tradisi budaya setempat, seperti ustaz menyampaikan tausiyahnya
dengan menggunakan bahasa yang biasa mereka pakai sehari-hari
dikarenakan sebagian warga tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia,
selain itu ada sebagian wilayah yang membolehkan wanita untuk shalat
ke masjid namun ada juga yang melarang, dan di desa ini saya tidak
pernah melihat wanita shalat ke masjid kecuali untuk mengikuti
pengajian majelis taklim mingguan dan itu pun dilakukan di tempat
pengajian, dan tradisi dari kampung ini yaitu walimatus safar
(mengantarkan warga yang ke tanah suci) dengan prosedur arak-arakan
keliling kampung lalu ustadz yang memimpin manyampaikan amanah-
amanah kepada calon haji. Namun di sanalah saya belajar mengetahui
tradisi dari bermacam-macam daerah. Harapan saya terhadap desa ini
yaitu tradisi dan budaya yang baik harus tetap dipertahankan.

Hiduplah Kampung Cinamprak


Mauk Barat desa tempat saya mendapat banyak pengalaman
berharga, satu bulan merupakan waktu yang sangat singkat namun saya
merasakan hal yang sangat mengesankan. Harapan saya untuk Desa
Mauk Barat ini menjadi desa yang maju dari segi ekonomi dan kualitas
masyarakat setempat, semakin meningkat baik dari hasil produksi beras,
tambak udang, peternakan, dan pengolahan simpring sehingga

156
masyarakat Cinamprak bisa hidup lebih sejahtera. Harapan saya yang
kedua tentang pendidikan. Pendidikan sudah cukup baik, namun saya
berharap pemerintah harus lebih memperhatikan sarana prasana
pendidikan yang terdapat di Mauk Barat, kebanggaan saya terhadap
anak-anak di kampung ini ialah mereka semua sekolah sampai ke tingkat
yang lebih tinggi walaupun harus menempuh jarak yang cukup jauh.
Infrastruktur di desa ini masih sangat kurang sekali, baik dari
jalanan yang gelap dikarenakan belum adanya lampu jalan dan jalanan
yang berlubang membuat beberapa aktivitas warga terhalang seperti
tidak bisanya mobil truk masuk ke dalam untuk mengangkut padi yang
telah selesai dipanen. Tidak hanya infrastruktur jalan saja melainkan
posyandu, pos ronda, TPA, dan lain-lain harus lebih ditingkatkan dan
pemerintah juga harus memperhatikan keadaan desa yang masih banyak
kekurangan. Harapan saya yang terpenting yaitu semoga warga desa bisa
mengusahakan semua permasalahan yang ada di desa agar Mauk Barat
lebih maju dan sejahtera, teruntuk pemerintah harus lebih peka dan
memperhatikan keadaan desa-desa tertinggal, untuk memajukan Negara
dan Bangsa.
Terakhir saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Amir Fadhilah sebagai dosen pembimbing di KKN MABAR 033 yang
telah membimbing selama ini, meluangkan waktu, tenaga demi
kelancaran kelompok KKN MABAR 033. Terima kasih juga untuk
keluarga baru yang saya miliki yaitu KKN MABAR 033. Terima kasih
juga untuk semua masyarakat Kampung Cinamprak yang telah
mengiizinkan saya dan teman-teman untuk melaksanakan tugas kuliah
kami, walaupun masih banyak kekurangan. Terima kasih karena sudah
menghadirkan kenangan manis yang tidak akan saya lupakan.

“Salam Rindu Buat Teman-Teman KKN MABAR 033 dan Warga


Kampung Cinamprak”

157
J
Selembaran Kasih di Mauk Barat
Dede Yati

Sebuah Asa

“Jangan tanya apa yang diperbuat oleh negara kepadamu, tetapi tanyakanlah
apa yang dapat kau buat bagi negara” (John F. Kennedy).

Pernyataan Presiden AS ke-35 di atas, merupakan salah satu


motivasi saya untuk semangat melaksakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018. Saya menyadari bahwa
pernyataan tersebut dapat terwujud disetiap sanubari seorang individu
dengan melalui proses nyata dan dimulai dari skala sederhana, serta
perubahan besar akan terwujud jika hanya dimulai dari perubahan pada
skala kecil. Kemenristekdikti mendefinisikan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yakni sebagai salah satu ajang mahasiswa untuk mengimplementasikan
ilmu yang diperoleh di bangku kuliah secara langsung kepada
masyarakat. Pemuda dalam hal ini mahasiswa yang digadang sebagai
agen perubahan, memiliki peranan penting dalam ikut serta
berkontribusi membangun bangsa dan daerah. Termasuk saya dan
pemuda lainnya tentunya memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk
ikut serta memajukan bangsa di masa yang akan datang, dalam hal ini
KKN merupakan satu wadah kesempatan bagi mahasiswa selaku
pemuda Indonesia untuk mengaktualisasikan ilmu yang didapat di kelas
perkuliahan serta implementasinya terhadap masyarakat.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain”


(HR. Thabrani dan Duruquthni).

Hadis di atas merupakan alasan dan motivasi terbesar bagi saya


untuk melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN), bahwasanya
dengan diselenggarakannya KKN yang merupakan wadah kesempatan
bagi saya dan mahasiswa lainnya, untuk mampu ikut serta melakukan
dan memberikan hal terbaik yang dapat memberi manfaat bagi sesama,
dalam hal ini masyarakat setempat selaku warga desa.

158
Bermodalkan motivasi yang saya miliki, maka saya memiliki
harapan serta tujuan yang ingin dicapai selama melaksanakan KKN, di
antaranya mampu berkontribusi dengan baik bagi terselenggaranya
program kerja bagi desa setempat, serta mampu mengasah kemampuan
bersosialisasi dengan sesama teman kelompok dan masyarakat setempat.
Bekal merupakan komponen penting dalam sebuah perjalanan
perjuangan, begitu pun dengan melaksanakan KKN. Layaknya bekal
materi, mental, kondisi fisik, maka kemampuan atau kompetensi yang
dimiliki mahasiswa adalah faktor utama yang sangat penting bagi
terlaksananya Kuliah Kerja Nyata. Kompetensi yang saya miliki di
antaranya adalah mengajar bidang ilmu pengetahuan, keterampilan
membuat kerajinan tangan dengan bahan utama barang bekas, dan
membuat narasi cerita. Oleh sebab itu, dengan kompetensi yang saya
miliki saya bertekad untuk mampu berkontribusi dengan baik bagi
terselenggaranya kemajuan masyarakat desa setempat.
Program kerja yang kami rumuskan melalui berbagai
pertimbangan, berdasarkan hasil survei kondisi lingkungan dan
masyarakat desa adalah lingkungan sebagai sasaran pertama dari
program kerja unggulan kami KKN MABAR 033, selaras dengan
kompetensi yang saya miliki maka saya mengusulkan program kerja
Handcraft Training (Kerajinan Tangan), yakni program kerja pada bidang
pelatihan kerajinan tangan dengan bahan utama barang bekas yaitu
bungkus kopi dan karung tepung, program kerja tersebut memiliki target
sasaran ibu-ibu rumah tangga desa setempat.
Purbasangka KKN pasti akan selalu ada, pelaksanaan tugas
selama sebulan penuh berlokasi yang sama sekali tidak saya ketahui asam
garamnya, bagaimana lingkungan, sosial, dan agamanya, dalam hal ini
tentu saja menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda sebelum dan
sesudah KKN terlaksana. Jika pra-keberangkatan menimbulkan banyak
tanda tanya serta munculnya bibit-bibit khawatir, namun semua berbeda
ketika saya sudah memasuki proses pelaksanaan yang mulai berangsur
terciptanya lingkungan nyaman di antara kami.
Walaupun dari sudut pandang lingkungan cukup mengejutkan
bahwa air yang akan kami gunakan untuk keperluan sehari-hari terasa
asin, cukup memerlukan waktu panjang untuk saya mampu beradaptasi
dan membiasakan diri, dan akhirnya bersama kami mampu melewatinya.

159
Sampai pada pelaksanaan KKN akan segera berakhir hingga saya sebut
dengan pasca, tentu memiliki persepsi yang berbeda, bahwa pelaksanaan
KKN di Desa Mauk Barat yang berlangsung selama satu bulan penuh
sangat berkesan dan menciptakan kebahagiaan di antara benak kami dan
warga desa setempat. Jika kita berasumsi bahwa pelaksanaan tugas
merupakan medan kontribusi, maka di sanalah kesempatan kita yang
merupakan wadah untuk menyalurkan kontribusi terbaik.

Wajah-Wajah Ceria dan Energi Positif


Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi agenda perkuliahan yang
cukup menimbulkan banyak tanda tanya bagi saya, tentang bagaimana
di lokasi nanti termasuk bagaimana dengan teman satu tim yang
tentunya memiliki karakterisktik masing-masing yang berbeda. Bermula
dari pengumuman kelompok berlanjut perkenalan ringan di grup
WhatsApp yang kemudian kami berlanjut melaksanakan rapat perdana.
Masing-masing menyebutkan kegemaran dan asal daerah dengan
penyampaian penuh humoris, menciptakan suasana hangat di antara
kami, tentunya hal tersebut meninggalkan kesan yang berarti bagi saya,
bahwa penugasan selama sebulan penuh nanti saya akan berkawan
dengan teman-teman yang dengan beragam karakteristik namun selalu
menciptakan suasana nyaman dalam pergaulan. Hal tersebut berlanjut
sampai pada masanya keberangkatan dan kami tinggal bersama,
berdiskusi, dan bertugas bersama selama sebulan penuh. Memang benar
akan selalu ada konflik, karena persepsi disetiap pemikiran individu
pasti berbeda yang tentunya dapat menimbulkan perbedaan pendapat,
itu semua tidak kami hindari, yang pada akhirnya kami menjalankan
bersama-sama segala keputusan yang telah kami sepakati.
Rutinitas rapat pra-keberangkatan secara berangsur telah
menciptakan kebersamaan di antara kami, kami sama-sama saling
menciptakan kekompakan dalam segala hal dari yang termasuk
sederhana sampai pada keputusan-keputusan besar terkait pelaksanaan
KKN. Contoh keputusan sederhana yang kami tentukan berdasarkan
suara bersama adalah penentuan design dan warna kaos kelompok serta
pengambilan nama “MABAR 033” sebagai nama kelompok kami, di mana
MABAR sendiri merupakan akronim dari lokasi KKN kami yakni Mauk
Barat, dengan harapan desa tersebut akan selalu terkenang sebagai

160
medan perjuangan yang telah sama-sama kami lewati selama sebulan
penuh.
Kami, KKN MABAR 033 berjumlah 19 orang, 12 perempuan dan
tujuh laki-laki. Masing-masing di antara kami terdiri dari berbagai
fakultas dan jurusan yang berbeda, karakter dan softskill yang dimiliki
pun berbeda-beda. Teman-teman dari Fakultas Tarbiyah, mereka tidak
diragukan lagi terkait konsep dan teknis mengajar yang baik dan benar
diberbagai tingkatan. Ada pun yang memiliki kemampuan pada bidang
olahraga dan pelatihan baris berbaris serta pramuka. Teman-teman dari
jurusan bahasa, memiliki kemampuan bahasa asing yang hebat serta
memiliki kemampuan mengajarkan kembali kepada adik-adik desa
setempat diberbagai tingkatan. Selain daripada itu, banyak di antara
teman perempuan yang memiliki keahlian masak yang luar biasa,
sehingga menu sederhana mampu disulap menjadi rasa masakan yang
lezat. Serta di antara kami baik laki-laki atau perempuan, ada yang
memiliki kemampuan mengemudi mobil, sehingga kami cukup
dimudahkan dalam akomodasi keberangkatan dan kepulangan, tentunya
mereka telah mendapat Surat Ijin Mengemudi (SIM). Ada beberapa
teman yang memiliki kemampuan public speaking yang bagus, sehingga
mereka selalu diandalkan ketika melaksankan program kerja yang mana
terdapat pembawa acara di dalamnya.
Sebulan penuh kami bersama, satu naungan bersama teman dari
fakultas dan jurusan yang berbeda, yang tentu dengan karakteristik yang
berbeda dan bermacam-macam. Tentang konflik di antara kami, pasti
akan selalu ada, namun kami tidak menjadikannya hambatan yang
kemudian akan merenggangkan ikatan kami sebagai teman satu tim.
Seseorang yang terlibat konflik di antara kami, tidak kami sirnakan,
melainkan kami hadirkan solusi untuk kami saling memahami dan
meluruskan. Bagi saya, kenangan kami semua amat terkesan dan
mendalam. Salah satu kisah yang amat berkesan adalah kekompakan dan
kebersamaan kami saat melaksanakan perpisahan bersama warga
setempat, kami menerbangkan beberapa lampion sebagai simbolis dari
berakhirnya penugasan KKN kami, diiringi dengan lantunan Indonesia
Pusaka kami melepas lampion dengan perasaan yang sungguh lega dan
menentramkan, kami saling berpegangan tangan mengingat segala
kenangan, rasanya malam itu tak ingin cepat berlalu.

161
Kisah yang tak kalah mengesankan adalah saat saya dan beberapa
teman saya hendak pergi ke sawah dan tanah ladang menemani adik-adik
tercinta Kampung Cinamprak. Terhampar nan hijau sawah yang kami
lihat sejauh mata memandang, berjalan melalui jalanan setapak di mana
kanan kiri kami adalah padi yang mulai menguning, dengan gembira
kami bercanda bersama adik-adik, sepanjang perjalanan kami
melantunkan bersama lagu Laskar Pelangi, saya sangat kuat merasakan
suasana tekad adik-adik yang semangat menggapai mimpi-mimpi
mereka, di sanalah saya bernostalgia dengan masa kecil saya. Selalu kami
akhiri perjalanan di tanah tempat gembala kambing, di sana kami duduk
bersama menikmati sepoi lembut angin sore yang menyegarkan, saya
menceritakan kisah 25 Nabi dan Rasul dengan penuh semangat kepada
adik-adik. Saya sungguh senang, mereka tampak mampu menyimpulkan
hikmah dan pembelajaran terbaik dari setiap kisah yang saya ceritakan.
Kami berjumlah 19 orang dalam satu naungan tim kelompok 033,
merupakan tonggak dari keberhasilan setiap program kerja yang kami
laksanakan. Oleh sebab itu, kekompakan, kebersamaan, rasa saling
peduli, menghargai, menyatukan pikiran dan pendapat merupakan
komponen penting, sehingga makna kesuksesan kelompok dapat
terwujud.

Mauk Barat Nan Permai


Setelah kami mendapat pengumuman pembagian kelompok yang
masing-masing berjumlah 19 orang, setelahnya kami mendapat
pengumuman dosen pembimbing KKN beserta lokasi penempatan KKN
masing-masing wilayah selama 30 hari. Kami kelompok KKN MABAR
033 di tempatkan di Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang. Luas wilayah 562,5 Km2, Desa Mauk Barat terdiri dari lima
kampung di antaranya Cinamprak, Ciroge, Gang Kereta, Mauk Utara
dan Cisepat. Batas wilayah utara Desa Mauk Barat adalah Laut Jawa, oleh
sebabnya mata pencaharian utama warga desa setempat adalah sebagai
nelayan dan petani. Kondisi alam desa yang nyaman merupakan faktor
utama kami merasa nyaman, bahwa kami sangat beruntung dapat
menikmati keindahan alam setiap sudut desa, sawah yang terhampar
sejauh mata memandang hijau permai tanpa polusi. Keramahan warga
desa merupakan faktor pendukung lainnya bagaimana kami merasa Desa

162
Mauk Barat sebagai kampung kami sendiri. Adik-adik nan ceria
merupakan obat mujarab dikala kami rindu pada kampus tercinta, UIN
Jakarta medan juang kami.
Desa Mauk Barat dengan 6.628 jiwa jumlah penduduk memiliki
kultur agama yang baik, di mana sebagian besar penduduk desa adalah
beragama muslim di mana mereka melaksanakan kegiatan keagamaan
sebagai rutinitas, baik dari warga kelompok bapak-bapak ataupun ibu-
ibu masing-masing memiliki kebiasaan pengajian bersama dalam satu
waktu malam, mengaji bersama, silaturahmi bersama, dan
mendengarkan ceramah tokoh masyarakat setempat. Sebagaimana
kultur agama, penduduk Desa Mauk Barat memiliki kultur sosial yang
mempesona. Kami pun turut ikut serta dalam gotong royong bersama
desa setempat untuk renovasi bersama pembangunan masjid yang
tentunya tidak kalah antusias dari warga setempat luar biasa. Selain
daripada itu, sosialisasi antar RT, RW, komunitas pemuda, aparat desa
dan masyarakat setempat desa sangat baik, dalam melaksanakan tugas
KKN selama sebulan penuh tidak akan berjalan dengan lancar apabila
tidak ada koordinasi yang baik antara kami dan masyarakat setempat
yang memang memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi. Interpretasi kultur
sosial mereka yang bagus adalah dengan dibentuknya komunitas pemuda
yakni karang taruna, komunitas ibu-ibu POMD dan aktifnya partisipasi
tokoh masyarakat setempat bersama dalam membangun Desa Mauk
Barat.
Kultur sosial dan agama yang baik, namun pada kultur
lingkungan Desa Mauk Barat masih belum cukup baik. Berdasarkan hasil
survei pra-KKN, bahwa permasalahan utama desa adalah pada segmen
lingkungan. Selain daripada masalah kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga lingkungan tetap nyaman dan bersih, juga fasilitas
penunjang belum memadai, hingga permasalahan lingkungan yang
kurang terjaga selalu jadi permasalahan desa yakni datangnya banjir
karena penyumbatan sampah. Tidak hanya sampah anorganik kami
temukan di beberapa titik yang sama sekali bukan tempat pembuangan
akhir sampah, melainkan sampah organik dan persoalan penyumbatan
air menjadi masalah utama Desa Mauk Barat.
Berangkat dari persoalan utama desa yakni permasalahan
lingkungan, maka kami perencanaan program kerja unggulan di

163
antaranya pemecahan bagi hadirnya solusi lingkungan desa yang lebih
baik dan sehat. Program kerja tersebut adalah kerja bakti, seminar Pola
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan pelatihan kerajinan tangan dengan
bahan utama barang bekas yaitu bungkus kopi dan karung tepung,
dengan program kerja kami berharap mampu mencapai target sasaran
kondisi lingkungan desa yang lebih baik.
Satu bulan penuh bukanlah waktu yang singkat, kami banyak
melewati hal menarik bersama warga yang mungkin sebelumnya belum
pernah kami alami. Merasakan bagaimana rasanya menguatkan diri
berada pada lingkungan yang memang bukan kebiasaan kita, serta hal-
hal baru yang kami rasakan dan alami luar biasa membuat kami terkesan.
Termasuk saya, ada beberapa kisah menarik bagaimana perjalanan saya
selama sebulan bercengkrama bersama warga desa. Pengalaman yang
amat terkesan bagi saya adalah ketika kami dipertemukan dengan Pak
Nata beliau bernama lengkap Sarnata yang merupakan tokoh masyarakat
di Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat. Saya memandang, bahwa
pertemuan sederhana kami dapat memberi kesan pembelajaran berharga
dari beliau. Pak Nata merupakan sosok orang tua yang bijaksana dan
berwibawa, beliau menyambut kami dengan baik serta senantiasa
antusias dan mendukung kami pada setiap pelaksanaan program kerja
sebagai upaya menuju Desa Mauk Barat yang maju.
Kisah yang tak kalah mengesankan bagi saya, selain pertemuan
kami bersama Bapak Nata, adalah antusias dari adik-adik Kampung
Cinamprak. Semangatnya dalam belajar dan keingin tahuannya pada hal-
hal baru serta cita-cita yang selalu menggelegar di antara manisnya
percakapan mereka bersama kami. Wajah-wajah ceria mereka selalu
menyambut kami di setiap waktu dan kesempatan, kebersamaan kami
sungguh dekat sampai pada hari perpisahan tiba, masing-masing di
antara kami dan adik-adik tak bisa dihela dengan derai air mata.
Hari demi hari kami lewati bersama warga desa setempat,
berangsur program kerja terlaksana dengan lancar dan menciptakan
dampak signifikan bagi masyarakat, maka itu semua tidak akan terwujud
tanpa adanya koordinasi dan kerja sama yang baik di antara kami dan
warga desa baik aparat, warga setempat dan komunitas kepemudaan.
Bersyukur tiada terhingga bahwa warga masyarakat Desa Mauk Barat
sangat menyambut kami dan senantiasa antusias dalam setiap program

164
kerja yang kami laksanakan, oleh sebabnya dukungan merupakan
komponen terbaik yang menjadi stimulus bagi suksesnya program kerja
yang kami laksanakan sehingga tujuan daripada kemajuan desa dapat
terwujud.

Kontribusi Terbaik bagi Bangsa


Pelaksanaan KKN selama sebulan penuh bertempat di Desa Mauk
Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, setiap program kerja
yang kami jalankan tidak lepas dari kekompakan teman-teman KKN dan
tentunya kerja sama dengan beberapa pihak warga desa, baik aparatur
desa atau komunitas kepemudaan Desa Mauk Barat. Apa yang dapat saya
lakukan apabila menjadi bagian dari warga Desa Mauk Barat? Tentunya
saya mulai dari hal sederhana dari diri saya untuk ikut serta pada
kegiatan kemasyarakatan sebagai upaya mewujudkan Desa Mauk Barat
yang maju dan sejahtera, di antara langkah saya adalah ikut serta
bergabung pada komunitas kepemudaan dalam hal ini Karang Taruna
Desa Mauk Barat serta ikut aktif berpartisipasi pada setiap kegiatan
Karang Taruna, kemudian saya akan berupaya menjalin hubungan baik
dengan warga setempat, dan ikut serta dalam proses relawan mengajar
bagi adik-adik setempat dan menanamkan pentingnya peningkatan
softskill serta tekad kuat menggapai cita-cita.
Kami berjumlah 19 orang bertugas dalam pelaksanan KKN UIN
Jakarta 2018, dengan latar belakang prodi yang berbeda, maka masing-
masing dari kami menjadi penanggung jawab program kerja yang
tentunya berkorelasi dengan latar belakang program studi kami. Salah
satunya saya menjadi penanggung jawab daripada program kerja bidang
ekonomi kreatif yakni Handcraft Training di mana target peserta program
terebut adalah ibu-ibu yang mana tujuan daripada program kerja
tersebut adalah agar supaya pelatihan kerajinan tangan tersebut mampu
menjadi stimulus terbaik bagi ibu-ibu untuk bangkitnya jiwa wirausaha
mereka dengan mengubah sampah menjadi berkah. Kami menilai bahwa
setelah pelaksanaan pelatihan tersebut mampu memberikan dampak
signifikan dari ibu-ibu tersebut.
Penggalan epilog saya tidak akan mampu merangkum pengalaman
luar biasa untuk menceritakan seluk beluk penugasan KKN yang
berlokasi di Mauk Barat. Sebagaimana bunga yang merekah, maka

165
seorang individu akan mendapatkan kesan dan pengalaman terbaik saat
ia merasakan sendiri bagaimana makna dari sebuah kontribusi sebagai
interpretasi daripada perjuangan pemuda di masa kini. Pemuda dalam
hal ini mahasiswa yang digadang sebagai agen perubahan serta memiliki
amunisi semangat untuk selalu ikut serta melanjutkan perjuangan para
pahlawan terdahulu dengan belajar dan memperluas ilmu pengetahuan,
meningkatkan kemampuan terbaik, melatih kecerdasan intelektual dan
kecerdasan spiritual, emosional dengan cara terjun langsung menjadi
relawan bagi masyarakat setempat atau ikut serta pada forum kominitas
kepemudaan. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa di masa
yang akan datang, dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat
untuk ikut serta memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa, sehingga
makna kebahagian sebuah negara dapat terwujud. Maka benarlah hal
tersebut berkolerasi dengan perkatan presiden pertama Indonesia, “Beri
aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda,
niscaya akan kuguncang dunia”.

166
K
Perjalanan Singkat Mauk Barat
Irwansyah

Pembelajaran di Luar Lingkungan Kuliah


Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
memberikan kesempatan bagi kita semua untuk menjalankan tugas
sebagai khalifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam senantiasa kita
hanturkan ke junjungan alam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa
Sallam atas perjuangan beliau membawa umat manusia ke jalan
kebenaran.
Kuliah Kerja Nyata atau yang sering disebut dengan KKN
merupakan mata kuliah wajib yang harus dilakukan kepada seluruh
mahasiswa agar dapat lulus atau sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program studi S1. KKN merupakan media untuk
mahasiswa dalam menerapkan semua ilmu yang telah didapatkan selama
proses perkuliahan, memberikan pengalaman belajar mengajar dan upaya
meningkatkan kepribadian jiwa dan sosial.
Kuliah Kerja Nyata sebagai salah satu kegiatan pengabdian
terhadap masyarakat, di mana setiap mahasiswa dituntut untuk
berperan aktif terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar
masyarakat. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat membantu warga
masyarakat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta
diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam bentuk
program kerja kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat
sesuai dengan masalah-masalah yang dihadapi sesuai dengan keahlian
dan keterampilan mahasiswa tersebut.
Selasa, 17 Juli 2018 Pelepasan Kelompok KKN UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dihadiri oleh Menteri Sosial dan Delegasi
Kelompok KKN MABAR 033 Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk,
Kabupaten Tangerang. Alhamdulillah telah selesai acara pelepasan
kelompok KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018 bertempat di
Auditorium Harun Nasution, dan kami langsung pulang kerumah
masing-masing dan menyiapkan barang bawaan yang sudah ditentukan

167
atau disepakati bersama teman-teman kelompok dan menunggu hari
esok untuk keberangkatan ke lokasi KKN MABAR 033.
Bertepatan hari Rabu tanggal 18 Juli 2018 kami berangkat menuju
lokasi KKN MABAR 033, saya dan kawan-kawan sudah menentukan
letak atau posisi mengumpulkan barang bawaan atau kebutuhan-
kebutuhan hidup selama satu bulan penuh di tempat KKN MABAR 033
Kampung Cinamprak, di tempatnya yaitu di kostan teman di Jalan
Legoso, untuk menentukan letak mengumpulkan barang kami, setelah
itu kami langsung bergegas dari rumah untuk datang ke kostan teman
dan mengumpulkan barang-barang bawaan.
Setelah itu kami langsung memasukkan barang-barang ke mobil,
setelah siap semua kami membaca doa bersama teman-teman sebelum
berangkat ke tempat tujuan. Perjalanan kami lancar dan selamat sampai
tujuan, setelah sampai kami disambut oleh keluarga Pak Sarnata yang
membantu dalam mendapatkan tempat tinggal kami di Kampung
Cinamprak Desa Mauk Barat, setelah itu kami merapihkan barang-
barang bawaan kami.
Hari Kamis tanggal 19 Juli 2018 setelah sampai di lokasi KKN, saya
dan teman-teman kelompok mempersiapkan acara pembukaan KKN di
kantor Desa Mauk Barat, dan saya mendapatkan tugas di bagian
perlengkapan yaitu menyiapkan barang-barang atau peralatan lainnya
untuk acara pembukaan KKN MABAR 033.
Waktu yang telah ditunggu pun tiba yaitu acara Pembukaan KKN
MABAR 033 di Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang. Pembukaan Acara Kelompok KKN MABAR 033, dihadiri
oleh Kepala Desa Mauk Barat Bapak H. Misnan bersama dengan Staf
Desa Mauk Barat, rangkaian acara terdiri dari beberapa sambutan yaitu,
sambutan oleh kepala Desa Mauk Barat, sambutan oleh perwakilan
Koramil Mauk, sambutan Ketua Kelompok KKN MABAR 033,
simbolisasi pembukaan kelompok KKN MABAR 033, sosialisasi program
kerja kelompok KKN MABAR 033 oleh divisi humas, sosialisasi
peringatan Hari Kemerdekaan RI oleh karang taruna Desa Mauk Barat.
Alhamdulillah acara pembukaan KKN MABAR 033 berjalan dengan
lancar dan masyarakat begitu hikmat dan tertib dalam mengikuti acara
KKN MABAR 033, dan dirangkaian pembukaan acara KKN ini saya
sebagai pembaca Do’a di akhir penutupan acara, inilah kisah atau cerita

168
selama satu hari penuh, semoga apa yang kita jalani hari ini baik atau
buruknya kita syukuri.
Hari Selasa, 24 Juli 2018 acara pembukaan KKN terlaksana dan
dilanjutkan dengan kegiatan untuk acara selanjutnya yaitu
mempersiapkan Acara Penyuluhan Anti Narkoba dan sebagian rekan-
rekan saya pergi ke sekolah, TPA, PAUD, yang berada di daerah Mauk
untuk meminta izin mengajar, setelah itu penanggung jawab kegiatan
program kerja mengajar membagikan jadwal mengajar selama dua puluh
dua hari, dari tanggal 24 Juli-15 Agustus, walaupun berat menjalani
kegiatan mengajar ini, namun harus dijalani dengan senang hati.
Seiring berjalannya waktu mengajar, di hari ini saya dan kawan-
kawan menyiapkan segala kebutuhan atau yang terkait dengan acara
besok yaitu penyuluhan anti narkoba dan penanggung jawab acara pun
memberikan tugas kepada teman-teman kelompok, di kegiatan ini saya
bertugas sebagai bagian perlengkapan, tugasnya menyiapkan peralatan
apa yang dibutuhkan saat acara, setelah itu kami bergerak sesuai dengan
yang ditugaskan atau yang dibagikan oleh ketua kelompok agar berjalan
dengan lancar acara Penyuluhan Anti Narkoba. Setelah siap semua kami
pun istirahat di tempat kediaman atau rumah yang kami tempati dan
sambil menunggu hari esok.
Hari pun berganti tibalah hari Rabu, 25 Juli 2018 KKN MABAR 033
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk,
Kabupaten Tangerang, kami akan mengadakan kegiatan acara
penyuluhan anti narkoba oleh Kelompok KKN MABAR 033 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pagi hari saya dan teman-teman bersiap-siap ketempat atau ke
lokasi yaitu berada di SMKN 5 Kabupaten Tangerang, setelah sampai
ketempat acara saya dan kawan-kawan menjalankan tugas masing-
masing yang ditunjuk atau diberi oleh ketua kelompok KKN MABAR 033
UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta, Acara pun kita mulai dihadiri atau
bekerja sama dengan Polsek Mauk sebagai pengisi acara dan SATGAS
GAN UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta dan sebagai peserta yaitu siswa-
siswi SMKN 5 Kabupaten Tangerang, terima kasih telah berpartisipasi
mengikuti acara semoga dengan adanya kegiatan ini semoga kita semua
dan siswa-siswa bisa mendapatkan pembelajaran peringatan bahwa

169
bahayanya Narkoba. Acara pun selesai kami pun pulang ke rumah atau
kediaman yang kami tempati untuk istirahat.
Hari Kamis, 26 Juli 2018 saya dan rekan-rekan melaksanakan
kegiatan mengajar SD, PAUD, TPA, di hari ini dengan ikhlas saya dan
kawan-kawan menjalankan tugas mengajar sesuai yang mendapatkan
jadwal dan tempat yang ditentukan penanggung jawab kegiatan
mengajar dan bagi yang tidak mendapatkan jadwal mengajar,
mendapatkan piket masak atau bersih-bersih.
Dilanjutkan dengan kegiatan kerja bakti di pagi hari pada Jum'at,
27 Juli 2018 KKN MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
Warga Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat, penanggung jawab
membagikan tugas kelompok untuk melaksanakan pembersihan atau
kerja bakti bersama masyarakat, alhamdulillah kegiatan ini berjalan
dengan baik dan lancar, dan dilanjutkan dengan melaksanakan shalat
Jum’at berjamaah.
Pelatihan handcraft atau kerajinan tangan lalu penanggung jawab
kegiatan ini membagikan tugas atau tutor untuk kegiatan pelatihan
handcraft ini dan sambil tutor berlatih untuk acara pelatihan handcraft atau
membuat kerjinan tangan dari bungkus kopi, bungkus kopi yang telah
dikumpulkan oleh kelompok KKN MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, telah dipersiapkan sebelum berangkat acara kegiatan KKN
MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Alhamdulillah, tibalah waktu kegiatan acara untuk pelatihan
handcraft hari sabtu tanggal 28 Juli 2018 tepatnya kami langsung segera ke
tempat yang ditentukan untuk memulai acara tersebut, begitu pun baik
peserta yang mengikuti acara ini sudah menempati tempat yang telah
disiapkan dan kami memulai acara pelatihan ini. Alhamdulillah acara
dengan tertib dan peserta atau masyarakat yang mengikuti acara ini
sangat antusias dalam pelatihan kerajinan tangan ini. Setelah selesai
acara pelatihan diberitahukan kepada warga atau masyarakat akan ada
hadiah sebagai tanda apresiasi kami yang telah hadir atau partisipasi
dalam acara ini dan dibagikan hadiahnya di saat penutupan acara KKN
MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hari Minggu 29 Juli 2018 mengadakan kegiatan acara senam pagi
di lapangan dekat SMKN 5 Kabupaten Tangerang, dan penanggung

170
jawab kegiatan menugaskan kepada rekan-rekan untuk datang ke
lapangan senam yang d idekat SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Setelah
sampai lapangan rekan-rekan dan warga daerah telah siap untuk
melaksanakan senam pagi. Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan
masyarakat yang mengikuti senam pagi sangat antusias atau mendukung
dengan adanya senam pagi.
Hari Senin, 30 Juli-4 Agustus 2018 saya dan rekan-rekan
mengadakan kegiatan mengajar, saya dan rekan-rekan melaksanakan
kegiatan mengajar SD, PAUD, TPA dan menjalankan tugas mengajar
sesuai dengan yang mendapatkan jadwal dan tempat yang ditentukan
penanggung jawab kegiatan mengajar dan bagi yang tidak mendapatkan
jadwal mengajar maka mendapatkan jadwal piket masak atau piket
bersih-bersih dan menyiapkan tempat untuk perbaikan Taman Baca.
Hari Minggu, 5 Agustus 2018 Saya dan rekan-rekan mengadakan
Kegiatan Acara senam pagi di Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat,
lebih tepatnya depan halaman rumah atau tempat tinggal kami, dan
penanggung jawab kegiatan menugaskan kepada rekan-rekan untuk
datang ke lapangan senam sambil menunggu warga Kampung
Cinamprak.
Setelah semua berkumpul di lapangan rekan-rekan dan warga
daerah tersebut telah siap untuk melaksanakan senam pagi. Alhamdulillah
berjalan dengan lancar dan masyarakat yang mengikuti senam pagi
sangat antusias atau mendukung dengan adanya senam pagi. Setelah
senam pagi rekan-rekan mengadakan pembagian susu gratis, setelah
mendapatkan susu gratis, rekan saya yang sebagai penanggung jawab
kerja bakti langsung menginstruksikan untuk menjalankan kerja bakti
atau bersih-bersih, ini kegiatan yang bisa saya tuliskan.
Sejak tanggal 6-7 Agustus 2018 kegiatannya masih sama dengan
mengajar SD, TPA, PAUD, bagi yang mendapatkan jadwal mengajar, dan
bagi yang tidak maka piket masak atau piket bersih-bersih, dan
mempersiapkan untuk acara besok yaitu pola hidup bersih dan sehat.
Hari Rabu, 8 Agustus 2018 kegiatan yang dilakukan yaitu
Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat, dihadiri oleh Bapak Kepala
Desa Mauk Barat H. Misnan bersama dengan Staf Desa Mauk Barat yaitu
Jaro, dan sebagai narasumber dari pihak PUSKESMAS yang dibantu oleh
3 rekannya, acara ini pun berjalan lancar sampai rangkaian acara selesai.

171
Terima kasih atas warga Kampung Cinamprak yang ikut berpartisipasi
dalam acara ini semoga apa yang kita lakukan bermanfaat.
Tanggal 9-11 Agustus 2018 kegiatan yang dilakukan untuk yang
mendapatkan jadwal mengajar berjalan seperti biasa, piket bersih-bersih
dan piket masak. Hari Minggu Tanggal 12 Agustus 2018 mengadakan
kegiatan acara senam pagi di Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat,
lebih tepatnya depan halaman pak RT dan penanggung jawab kegiatan
menugaskan kepada rekan-rekan untuk datang ke lapangan senam
sambil menunggu warga Kampung Cinamprak. Setelah kumpul semua di
lapangan rekan-rekan dan warga sekitar telah siap untuk melaksanakan
senam pagi.
Alhamdulillah berjalan dengan lancar sampai acara selesai dan
masyarakat yang mengikuti senam pagi sangat antusias atau mendukung
dengan adanya senam pagi. Setelah senam pagi rekan-rekan mengadakan
pembagian susu gratis, setelah mendapatkan susu gratis, rekan saya yang
sebagai penanggung jawab kerja bakti langsung menginstruksikan untuk
menjalankan kerja bakti atau bersih-bersih lingkungan, ini kegiatan yang
bisa saya tuliskan.
Tanggal 13-14 Agustus 2018 acara kegiatannya bagi yang
mendapatkan jadwal mengajar berjalan seperti biasa dan akan
dilanjutkan dengan acara meresmikan tempat taman baca, sekaligus
memberikan buku yang kami siapkan dari rumah, semoga apa yang kami
berikan bermanfaat bagi adik-adik sekalian.
Tanggal 15 Agustus 2018, alhamdulillah kegiatan mengajar pun
selesai, kisah pengalaman mengajar di PAUD, TPA, SD, sangat unik,
kadang menyenangkan tetapi juga sering menjengkelkan. Karena kadang
ada anak yang bandel dan tidak taat, kadang nurut dan rajin ternyata
tidak gampang menjadi guru.
Melihat murid-murid di dalam kelas dengan karakter yang berbeda
dengan keunikannya masing-masing mengajar banyak hal-hal yang
kadang membuat saya bingung dan pusing karena keunikan anak-anak
tersebut, inilah pengalaman mengajar di tempat KKN. Alhamdulillah
kegiatan mengajar berjalan dengan senang hati.
Sambil menyiapkan acara besok yaitu Dialog Interaktif, yang
merupakan acara yang diamanatkan langsung sebagai permintaan dari
dosen pembimbing kami yaitu Bapak Amir Fadhilah, ketua kelompok

172
KKN MABAR 033 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan
informasi kepada rekan-rekan KKN MABAR 033 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bahwasannya bapak dosen ingin mengadakan
seminar Dialog Interaktif dan ketua kelompok mengumpulkan rekan-
rekan untuk menyiapkan acara Dialog Interaktif, dan tugas masih sama
yaitu bagian perlengkapan, menyiapkan barang-barang atau peralatan
sesuai yang dibutuhkan di saat acara, dan kami menjalankan tugas sesuai
yang dibagikan ketua kelompok kami, setelah menyiapkan perlengkapan
untuk acara ini, kami pun istirahat dan menunggu tiba waktu
pelaksanaan.
Hari Kamis, 16 Agustus 2018 Dialog Interaktif dengan narasumber
Bapak Amir Fadhilah, dan peserta acara yaitu siswa-siswi dari SMKN 5
Kabupaten Tangerang, acara berjalan dengan lancar sampai rangkaian
acara selesai. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Tanggal 17-19 Agustus 2018 pihak sekolah mengadakan gerak jalan
antar sekolah dan teman-teman KKN ikut berpartisipasi dalam acara
gerak jalan dan kegiatan upacara 17 Agustus se-Kecamatan Mauk.
Alhamdulillah kegiatan 17 Agustus telah selesai, saya dan rekan-rekan
membantu karang taruna untuk menyiapkan perlombaan 17 Agustus
setelah shalat Jum’at, lalu kami pulang kerumah istirahat untuk
melaksanakan shalat Jum’at berjamaah di masjid.
Setelah istirahat kami mengikuti acara perlombaan yaitu tarik
tambang, kami pun melanjutkan kegiatan yaitu bazar baju atau pakaian
bekas, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan masyarakat setempat
sangatlah antusias, setelah acara bazar selesai, rencana selanjutnya yaitu
pengadaan papan tulis dan tong sampah dan keliling TPA, PAUD,
sekaligus menyerahkan papan tulis dan tong sampah.
Malam penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
sekaligus membagikan hadiah hasil pelatihan handcraft dan hadiah lomba
17 agustus. Alhamdulillah selesai, inilah kegiatan selama KKN UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Cara pandang saya awalnya KKN itu biasa saja,
namun setelah melaksana KKN banyak sekali yang didapat baik ilmu
serta cerita-cerita yang dapat dikenang.

173
Menjalin Tali Silaturahmi
Tidak terasa hidup bersama kawan-kawan KKN MABAR 033 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta selama sebulan penuh, baik susah, senang,
lapar bersama, harus memahami sifat karakter satu sama lain, harus ada
yang mengalah satu sama lain, kisah hidup selama KKN banyak lika-liku,
yang tidak nyaman harus dinyamankan, inilah pembelajaran bagi saya,
dengan berbeda asal daerah dan berbeda watak supaya tumbuh jiwa
sosial bagi kawan-kawan kelompok KKN UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tidak terlupakan yaitu disaat saya bersama kawan-kawan
saling memahami dan tidak ada di antara kita permusuhan.
Semoga kebersamaan yang telah kita jalin tidak terlupakan dan
keanehan yang dilakukan selama menjalankan hidup bersama dapat
dikenang, kisah yang tidak terlupakan di kelompok KKN MABAR 033
yaitu ketika adanya kegiatan atau program, di sini kami menjadi lebih
kompak dan saling kerja sama satu sama lain, kalau kisah sehari-harinya
tempat tinggal kami suatu kebiasaan mahasiswa yaitu minum kopi dan
minum teh sambil berbincang-bincang, dan akrabaritas kawan-kawan
yang membuat saya kagum saling berbagi dan saling memahami satu
sama lain.
Semoga dengan menjalin tali silatuhrahmi walaupun hanya satu
bulan saja tinggal bersama dalam satu rumah, kenangan ini tidak
terlupakan, dengan karakter atau sifat kawan-kawan yang membuat hati
gembira dengan adanya guyon atau canda tawa bersama, inilah kisah
hidup selama satu bulan bersama di Kampung Cinamprak, suatu
pembelajaran yang saya dapat di tempat KKN MABAR 033.

Desa Mauk Barat Kampung Cinamprak


Seluruh warga Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat terima
kasih telah menerima kami tinggal di Kampung Cinamprak dengan
senang hati, dan begitu sangat antusias mengikuti program kegiatan
KKN MABAR 033, semoga dengan adanya kegiatan yang telah kami
laksanakan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dalam segi
kehidupan sehari-hari.
Lingkungan Desa Mauk Barat masih kuat dengan tradisi lama serta
masih memegang teguh nilai-nilai tradisional, dan kesadaran dalam
kebersihan lingkungan yang semakin meningkat, semoga dengan adanya

174
kegiatan kerja bakti dari KKN MABAR 033 akan terus berlanjut,
masyarakat Mauk Barat juga masih kuat dengan bahasa Jawanya,
walaupun kami yang harus beradaptasi dengan warga tapi sedikit-
sedikit kami belajar untuk memahami bahasanya, dalam perilaku warga
kepada kami baik dan santun dan tidak sombong.
Pembelajaran yang saya dan rekan-rekan dapatkan selama tinggal
di Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat mereka yang sangat sabar
dengan keadaan atau lingkungan mereka, mereka tegar dengan menjalani
kehidupan mereka, semoga apa yang saya pandang bisa menjadi sebuah
motivasi untuk saya, mereka yang susah masih bersyukur dengan
keadaan, pembelajaran buat kita semua perbanyaklah bersyukur dalam
menjalankan kehidupan karena masih ada yang kurang atau yang lebih
susah di bawah kita.

Majulah Desa Mauk Barat


Harapan saya di Desa Mauk Barat harus bisa menerapkan
kebiasaan yang lebih baik lagi dan melangkah untuk maju ke depan
dalam segi kehidupan dan perekonomian supaya dapat menjadi desa
yang mandiri. Kemudian atas kurang dan lebihnya selama saya dan
kawan-kawan menjalankan program KKN UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta serta dalam penulisan ini mohon maaf karena inilah sebatas
kemampuan saya dalam menulis atau bercerita.

175
L
Tentang Desa Mauk Barat, Saya dan KKN MABAR 033
Muhamad Faisal

How This Story Begin


Mengakhiri masa semester 6 (enam) dengan segala kepenatan dan
rutinitas kuliah juga pekerjaan bukanlah hal yang mudah, dan pastinya
harus ada pengorbanan. Masa libur semester adalah hal yang paling
ditunggu oleh setiap mahasiswa di manapun mereka berada, tapi bagi
saya, mahasiswa di penghujung semester enam, libur semester tidak akan
seperti libur semester lainnya. Libur semester kali ini saya akan
disibukkan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) begitu semua
civitas kampus ini menyebutnya. Saya sebagai seorang mahasiswa
Jurusan Hubungan Internasional sebenarnya tidak terlalu mengerti
mengapa saya dan teman-teman mahasiswa Hubungan Internasional
lainnya harus melakukan KKN di pelosok desa, padahal dari nama
jurusan saya sudah jelas bahwa materi perkuliahan saya adalah seputar
dunia internasional, lain hal dengan jurusan lain di fakutas saya, Sosiologi
dan Ilmu Politik, yang memang sangat membutuhkan kegiatan KKN ini
sebagai gambaran tentang bagaimana struktur sosial desa dengan segala
bentuk interaksi dan perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat,
atau tentang bagaimana perpolitikan dari tingkat desa yang dapat
mempengaruhi suatu daerah. Saat itu yang ada di dalam benak saya
adalah KKN ini syarat untuk bisa mengikuti sidang skripsi dan bersifat
wajib bagi seluruh mahasiswa fakultas saya, jadi mau tidak mau saya
harus ikut dalam kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan jurusan
saya sama sekali.
Pendaftaran KKN telah dibuka, namun belum banyak mahasiswa
Hubungan Inernasional yang mendaftar KKN. Karena banyak dari
mereka yang memiliki pandangan yang sama dengan saya tentang betapa
tidak relevannya KKN ini dengan jurusan kami, tidak sedikit teman satu
jurusan saya yang terlambat mendaftarkan diri karena sibuk mencari
program KKN internasional atau memang tidak bersimpati untuk
mengikuti kegiatan ini. Beruntung, saya telah mendaftarkan diri sebelum
pendaftaran ditutup, karena saya adalah tipikal orang yang kurang suka

176
bolak-balik beberapa kali dari kampus dua (lokasi fakultas saya) ke
kampus satu (lokasi kantor pelayanan kampus). Ketika pengumuman
anggota dan daerah di tempatkannya kelompok KKN, saya dan teman
sekelas saya mulai harap-harap cemas karena berbagai alasan. Pertama,
kalau dapat KKN di Bogor artinya sejuk, tapi khawatir susah air. Kalau
dapat KKN di Tangerang artinya panas, dan kemungkinan airnya payau.
Kedua, teman yang akan sekelompok akan terdiri dari berbagai fakultas,
masalahnya apakah mereka adalah orang yang bisa diajak bekerja sama
atau tidak, memiliki wawasan yang sama atau mungkin berbeda
pandangan tentang suatu hal. Saat itu saya berharap mendapatkan teman
kelompok yang dapat bergaul dengan baik dan mudah membaur. Karena
membaur bukanlah hal yang saya anggap lebih dari diri saya. Hari
pengumuman kelompok menjadi hari yang sangat sibuk bagi mahasiswa
di kampus ini, saya dan teman-teman saya yang masuk dalam grup
organisasi ekstra kampus yang berbeda fakultas saling bertukar kontak
teman yang satu jurusan atau kami kenal yang menjadi anggota
kelompok masing-masing orang.
Pada hasil pengumuman pembagian kelompok, nama saya tertera
pada kelompok 33 dan bertempat di Desa Mauk Barat, Kabupaten
Tangerang, kelompok saya terdiri dari 19 orang yang terdiri dari 13 wanita
dan 6 pria yang terdiri dari berbagai jurusan dan sayangnya saya hanya
sendiri sebagai mahasiswa dari fakultas saya dan artinya saya harus lebih
membaur. Setelah masuk ke dalam grup WhatsApp kami saling berkenalan
dan merencanakan pertemuan pertama untuk pembentukan struktur,
nama dan logo untuk kelompok kami. Saat pertemuan pertama itu saya
mulai mencari teman yang memiliki kebiasaan dan pandangan yang
hampir serupa dengan saya untuk memudahkan saya nantinya di tempat
KKN. Pada pertemuan pertama itu saya ditunjuk menjadi wakil ketua
dalam struktur kelompok KKN ini, teman-teman kelompok saya bilang
karena saya dapat membaur dengan baik, padahal saya pikir saya masih
kurang dalam hal membaur. Mereka berpikir demikian karena melihat
saya tidak pernah ragu mengemukakan pendapat saya di dalam forum.
Sebagai seorang aktivis organisasi dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik tentunya saya terbiasa untuk mengemukakan pendapat
dimuka umum. Pada pertemuan ini juga disepakati bahwa rapat

177
kelompok ini akan dilakukan setiap hari Senin sore dan ada sanksi bagi
mereka yang tidak hadir tanpa alasan maupun dengan alasan.
Cukup lama kelompok KKN saya belum memiliki nama dan logo
yang tetap, karena saya ingin semua anggota kelompok mampu
mengemukakan pemikiran mereka masing-masing. Sampai akhirnya
saya mencetuskan nama MABAR 033 yang sangat multi tafsir, saya
menyebut multi tafsir karena MABAR 033 bukan hanya sekedar
singkatan dari nama desa tempat saya KKN tapi juga bisa diartikan main
bareng, makan bareng, mandi bareng, masak bareng, intinya supaya
semua anggota mau bareng-bareng di sana. Seiring berjalannya waktu
saya mulai mengenal karakter teman-teman kelompok KKN saya, dari
kami yang rapat santai sampai serius membuat saya mengerti bagaimana
karakter dan potensi dari teman-teman saya di kelompokkan ini. Meski
awalnya saya bingung untuk membuat satu program kegiatan di sana
karena dasar jurusan saya yang memang agak rumit untuk diterapkan di
desa, akhirnya saya mengajukan program kegiatan menanam bibit
mangrove di pesisir pantai, karena memang letak pantai tidak jauh dari
desa yang saya dapat, namun karena setelah survei ternyata wilayah yang
ingin kelompok saya tanami mangrove itu ternyata milik perorangan, jadi
program kegiatan saya dibatalkan dan diganti dengan program kegiatan
yang lain. Saya sempat tertinggal beberapa pertemuan karena pekerjaan
saya yang tidak bisa ditinggal, karenanya saya juga tidak ikut untuk
survei tempat KKN dikarenakan kesibukan saya di tempat kerja, jadi
saya menyerahkan keputusan kepada teman-teman kelompok KKN saya
untuk melanjutkan rapat di beberapa pertemuan. Sampai pada saat
pengumpulan proposal ternyata dosen pembimbing kami tidak setuju
dengan logo yang telah kami sepakati, maka dengan berat hati kelompok
KKN saya harus mengganti logo kelompok yang telah disepakati
sebelumnya dengan waktu yang relatif singkat, karena akan segera
dikumpulkan ke pihak PPM. Pada pertengahan bulan Mei pihak PPM
mengumumkan mahasiswa yang lolos KKN in campus, KKN kebangsaan
dan KKN Internasional. Sayangnya, salah satu dari teman kelompok saya
ternyata pindah ke KKN in campus, saya sempat kecewa karena pada rapat
pertama saya telah menanyakan kepada teman-teman kelompok KKN
saya "apakah mereka daftar KKN selain KKN reguler atau tidak?" Tapi

178
ternyata ada teman kelompok KKN saya yang masuk KKN in campus
karena diminta oleh dosen di fakultasnya, saya tidak bisa menyalahkan
dia karena memang alasannya dosen yang meminta dia masuk KKN in
campus. Namun, menjelang libur panjang ternyata pihak PPM
memasukkan satu nama lagi di kelompok saya sehingga jumlah anggota
kelompok KKN saya tetap 19 orang, namun dengan komposisi yang
berbeda yaitu wanita 12 orang dan pria 7 orang. Banyak rintangan dalam
proses persiapan KKN ini, tapi dengan kesabaran dan keyakinan kami
siap untuk melaksanakan kegiatan KKN di Desa Mauk Barat, Kabupaten
Tanggerang.

Me and MABAR 33 Squad


Akhirnya pada tanggal 18 Juli 2018 kami berangkat ke Desa Mauk
Barat Kabupaten Tangerang dengan menggunakan 3 mobil dan 5 motor,
setelah sehari sebelumnya telah diadakan acara pelepasan KKN UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta di Auditorium Harun Nasution. Perjalanan
saya dan teman-teman yang menggunakan motor cukup panjang, karena
kemacetan di daerah Kota Tangerang dan saat masuk Kabupaten
Tangerang jalan yang kurang bagus cukup menyita waktu kami dijalan.
Malam pertama saya dan teman-teman kelompok KKN saya di Desa
Mauk Barat kami habiskan dengan beristirahat di posko dan adaptasi
dengan air di sana, meskipun saya sudah pernah merasakan air yang
serupa pada masa pendidikan di pondok pesantren dulu. Kelompok KKN
saya tidak langsung menyelenggarakan acara pembukaan, melainkan
kelompok KKN saya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan
kepala desa dan aparat desa setempat, kelompok KKN saya juga
menyambangi lokasi KKN kelompok lain di sekitar Kecamatan Mauk
untuk melihat konsep pembukaan yang digunakan kelompok lain untuk
diambil pelajaran oleh kelompok saya dalam kesiapan acara pembukaan
kegiatan KKN MABAR 033 di Desa Mauk Barat, Kabupaten Tangerang.
Satu hari sebelum acara pembukaan kami telah menyebar undangan
kepada seluruh ketua RT/RW serta Pak Jaro di sekitar Desa Mauk Barat.
Akhirnya pada hari Senin, 23 Juli 2018 KKN MABAR 033 mengadakan
acara pembukaan KKN serta ucapan selamat datang secara resmi dari
kepala desa beserta aparat desa lain, juga dihadiri oleh ketua RT/RW
setempat. Dalam acara pembukaan KKN MABAR 033 ini, saya bertugas

179
menjadi pembaca tilawah, selain itu saya juga membantu divisi
dokumentasi dalam mengabadikan momen pada acara pembukaan ini
setelah selesai menunaikan tugas saya sebagai pembaca tilawah. Acara
pembukaan berlangsung dengan lancar, semua anggota kelompok yang
mendapatkan tugas dalam acara pembukaan ini juga dapat menjalankan
tugas dengan semestinya. Minggu pertama saya di Mauk Barat begitu
terasa familiar dan tidak asing bagi saya, bahasa yang digunakan di sana
juga tidak jauh berbeda dengan bahasa sewaktu saya pesantren di daerah
Cirebon, maka tidaklah sulit bagi saya untuk berkomunikasi dengan
warga sekitar. Saya dan teman-teman kelompok KKN saya juga sering
diajak oleh tokoh setempat, yaitu Ustadz Sarnata, untuk ikut tahlilan dan
shalat jenazah di lingkungan Desa Mauk Barat. Pada minggu pertama ini
saya dan teman-teman kelompok KKN saya sering diajak oleh anak-anak
kecil di sana untuk sekedar jalan-jalan di sawah, main ke tambak, juga
bermain di lapangan.
Semua kegiatan yang telah dilaksanakan selalu dilakukan rapat
evaluasi dan persiapan untuk program kegiatan yang akan dilaksanakan
dihari setelahnya, walaupun kadang tidak ada rapat sama sekali karena
adanya kegiatan malam seperti pengajian dengan warga, tahlilan, serta
kedatangan tamu dari aparat desa maupun tokoh setempat. Tokoh desa
dan aparat setempat sering mengunjungi posko kami untuk sekedar
berbagi kisah tentang desa, apa yang harus dibenahi di desa, serta
bagaimana program kami akan dijalankan agar koordinasi dengan aparat
desa dan tokoh masyarakat setempat tetap berjalan lancar. Program
kegiatan pertambangan saya dan teman-teman kelompok KKN MABAR
033 adalah penyuluhan dalam pencegahan narkoba yang dilaksanakan di
SMKN 5 Kabupaten Tangerang yang diisi oleh kepolisian sektor Mauk
dan Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba (SATGAS GAN) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Acara ini pun berlangsung lancar dan antusiasme
peserta membuat acara menjadi meriah. Pada minggu kedua Saya
berpartisipasi sebagai divisi dokumentasi dalam program handcraft (daur
ulang sampah menjadi barang layak pakai yang ekonomis), saya cukup
puas mengabadikan moment bahagia warga dalam mengikuti program
ini, melihat keceriaan ibu-ibu dalam membuat kerajinan tangan dari
barang bekas yang selama ini dibuang begitu saja membuat saya mengerti

180
bahwa ibu-ibu pekerja seperti warga Mauk Barat ini sangat
membutuhkan kegiatan menyenangkan seperti program handcraft ini.
Pada hari Minggu yang masih di dalam minggu kedua ini saya dan
kelompok KKN MABAR 033 mengadakan senam pagi. Antusiasme ibu-
ibu kembali terlihat dari ramainya ibu-ibu yang datang untuk mengikuti
kegiatan senam ini. Senam sempat terkendala karena masalah teknis dan
kurangnya persiapan karena lokasi yang cukup jauh dari posko KKN
saya, tapi tidak buang waktu lama kegiatan senam dapat kembali
dilanjutkan. Pada minggu kedua ini pula saya ikut melaksanakan kerja
bakti bersama dengan warga dan teman-teman KKN MABAR 033
membersihkan lingkungan sekitar Mauk Barat.
Pada minggu ketiga saya tidak mengikuti senam yang menjadi
program rutin setiap hari Minggu karena pada minggu ini saya bertugas
menyiapkan susu bersama rekan saya dalam program susu gratis untuk
dibagikan kepada peserta senam dan warga sekitar yang ingin
mendapatkan susu gratis. Setelah selesai senam dan pembagian susu
gratis, saya ikut melakukan kerja bakti bersama warga dan teman-teman
KKN MABAR 033 untuk membersihkan lingkungan sekitar sebagai
kegiatan rutin setiap minggu. Pada minggu keempat ini saya berhalangan
mengikuti program pembagian susu gratis, senam dan kerja bakti karena
kondisi tubuh yang kurang sehat. Namun, saya masih sempat untuk
melaksanakan penutupan kegiatan mengajar di SD dan TPA setempat
sekaligus penyerahan fasilitas belajar dan tempat sampah sebagai
kenang-kenamgan. Pada minggu terakhir saya melaksanakan program
dialog interaktif tentang pencegahan radikalisme dikalangan generasi
muda dengan narasumber Bapak Amir Fadhilah, M.Si. yang berlangsung
di SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Pada minggu terakhir ini saya dan
kelompok telah menutup semua jadwal mengajar baik di SD maupun di
TPA sekitar Mauk Barat karena saya dan teman-teman KKN MABAR 033
memang memfokuskan minggu terakhir ini untuk menyukseskan acara
17 Agustus baik yang diselenggarakan oleh kecamatan di mana kami ikut
mewakili desa, Karang Taruna, serta TPA depan posko yang dikelola oleh
Ustadz Sarnata. Selain daripada program yang saya sebutkan di atas saya
dan teman-teman KKN MABAR 033 juga memiliki program mengajar di
SD dan TPA yang ada di sekitar Desa Mauk Barat. Kebetulan saya dapat

181
jadwal mengajar di SDN Mauk Barat, TPA di Kampung Tegal, serta TPA
di Kampung Cinamprak yang dikelola oleh Ust. Sarnata dan keluarga.
Dari kelompok KKN MABAR 033 ini saya mendapat banyak
pelajaran, mulai dari bagaimana menghormati pendapat orang lain,
bekerja sama, mempertahankan prinsip dan bagaimana menyikapi
pandangan orang lain terhadap kita. Terkadang kita harus bersikap tegas
terhadap seseorang yang sudah keterlaluan dalam berperilaku terhadap
kita. Karena terkadang orang bisa lupa tentang sikapnya kepada orang
jika tidak diingatkan, bahkan beberapa di antaranya harus ditegur
dengan nada tinggi supaya sadar atas apa yang telah dia perbuat. Saya
memang tipikal orang yang tidak ambil pusing tentang apa yang orang
lain perbuat atau bagaimana orang bersikap terhadap saya, tapi jika
kesabaran saya telah sampai pada titik tertentu saya akan meluapkan
segala emosi yang terpendam dan tak segan menggunakan nada tinggi
untuk menyadarkan orang yang telah membuat saya habis kesabaran.
Pelajaran yang harus diambil adalah “jangan pernah menyepelekan kecuekan
dari seseorang terhadap sikap kurang baik yang kita miliki terhadapnya, karena
hanya menunggu waktu sampai kesabarannya habis orang tersebut bukan lagi
menjadi orang yang kita kenal selama ini”
Keberagaman keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing
anggota kelompok saya yang memang saya perhatikan ada yang memiliki
keahlian di bidang design, ada yang memiliki keahlian di bidang
kelistrikan, ada pula yang memiliki keahlian di bidang olahraga yang
kesemuanya bukanlah dasar dari jurusan mereka, melainkan mereka
mempelajarinya sendiri secara autodidak, beberapa memang memiliki
guru di bidangnya masing-masing, tapi hal yang menarik untuk saya
adalah bukanlah bagian dari jurusan mereka, dan mereka bisa
menguasainya. Hal ini yang akhirnya membuka pemikiran saya bahwa
bukanlah jurusan yang kita jalani ini akan menentukan kita akan menjadi
apa, tapi pengalaman dan rasa ingin tahu yang akan menunjukkan kita
akan menjadi apa, jurusan dalam perkuliahan hanya sebagai penunjang
untuk memudahkan kita menjadi sosok yang kita inginkan. Hal ini dapat
terlihat dari cara teman saya yang berasal dari jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI), namun dia mahir dalam bidang kelistrikan. Jadi saat itu
kelistrikan di posko bermasalah dan waktu itu listrik sangat dibutuhkan

182
karena sedang memasak nasi. Akhirnya teman saya yang satu ini
menemukan akar permasalahan yang ada bahwa soket yang digunakan
untuk memasak nasi ternyata rusak, dan hal ini mengganggu stabilitas
kelistrikan di posko kami. Akhirnya dia mengganti soket yang rusak
dengan soket yang baru. Hal yang paling berkesan dari kelompok KKN
MABAR 033 ini adalah saat acara pelepasan KKN MABAR 033 yang
diselenggarakan dengan bantuan Karang Taruna, di mana saya dan
teman-teman KKN MABAR 033, pemuda desa, bahkan bapak kepala
desa dan seluruh perangkat desa bersama-sama menerbangkan 50
lampion di langit Mauk Barat.

Unforgettable Village
Mauk Barat membuat saya terpukau dari awal kedatangan, sawah
yang luas, tambak-tambak besar di sana-sini, dan penjual udang di pagi
hari. Saya sangat menyukai udang, dan hal menarik pertama yang saya
temukan di desa ini adalah tambak. Ketika mendapatkan kunjungan dari
aparat setempat saya menanyakan tentang apa saja hasil tambak yang
begitu banyak di desa ini, dan benar saja udang menjadi salah satu
komoditas yang lumayan melimpah di desa ini. Anak-anak kecil di sini
juga lucu-lucu dan yang saya suka dari mereka adalah semangat belajar
mereka yang begitu kuat. Segala keterbatasan yang ada tidak membuat
mereka menyerah dengan impian mereka. Memang beberapa dari mereka
masih memiliki cita-cita yang sederhana, tapi tidak sedikit pula yang
ingin menjadi orang hebat, bahkan ada yang ingin jadi presiden. Meski
saya bukanlah orang yang mudah dekat dengan anak kecil tapi mereka
tidak pernah malu untuk menyapa atau bertanya tentang apa pun kepada
saya. Mereka juga kerap datang mengunjungi posko untuk minta diajari
berbagai pelajaran atau pun hanya sekedar main dengan saya dan teman-
teman KKN MABAR 033. Ibu-ibu di sana juga sangat antusias dengan
kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di desa ini. Walaupun sebagian
besar mereka bertani, ternak, atau pun mengupas kerang, mereka tetap
semangat untuk datang ke acara yang kami selenggarakan, walaupun
harus meninggalkan kesibukan mereka. Bapak-bapak di lingkungan
Desa Mauk Barat ini juga sangat mendukung setiap kegiatan yang kami
selenggarakan di Desa Mauk Barat. Pemuda-pemudi Karang Taruna pun
dapat menerima kami dengan baik dan bisa bekerja sama dengan KKN

183
MABAR 033 di beberapa momen, sepeti momen 17 Agustus. Meskipun
awalnya tidak banyak interaksi antara KKN MABAR 033 dan Karang
Taruna, tapi seiring berjalannya waktu hubungan ini semakin harmonis.
Saat pelepasan KKN MABAR 033 pun Karang Taruna turut membantu
menyiapkan acara pelepasan KKN MABAR 033.

Mauk Barat Jaya... KKN MABAR 033 Enjoy Aja....


Sub bab di atas menjadi jargon yang masih melekat dalam ingatan
saya, kebersamaan dengan warga Mauk Barat dengan karakter Kepala
Desa yang penuh semangat dan berapi-api menjadi hal yang tidak
terlupakan hingga saat ini, segala harapan terbaik untuk Desa Mauk
Barat tercurahkan dari saya dan teman-teman KKN MABAR 033 sebagai
bentuk terima kasih saya dan teman-teman KKN MABAR 033 atas segala
keramahan, kebaikan, dan kesederhanaan yang mereka tunjukkan
kepada kami yang menjadi pelajaran bagi kami dalam menghadapi orang-
orang baru yang akan kami temui di kemudian hari. Do'a dan harapan
terbaik juga disampaikan oleh kepala Desa Mauk Barat untuk mahasiswa
KKN MABAR 033 yang telah melaksanakan KKN dilingkungan Desa
Mauk Barat.
Harapan lainnya semoga warga Desa Mauk Barat dapat lebih sadar
lagi akan pentingnya kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama
dan mencegah berbagai macam penyakit di lingkungan Desa Mauk Barat.
Saya juga berharap Desa Mauk Barat dapat lebih maju dan jaya di bidang
ekonomi, pendidikan dan kesejahteraan masyarakatnya semakin
terjamin.
"Setiap pertemuan pasti akan menemui perpisahan, begitu pula sebaliknya. Sampai
jumpa di waktu mendatang, semua kenangan tentang Mauk Barat tidak akan pernah
terlupakan"

184
M
Sebulan Kisah Perjalanan di Mauk Barat
Nia Imas Gamesty

KKN Pertama Kali di FITK


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk pertama kalinya pada
tahun ini mengikuti kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Mata kuliah
ini adalah mata kuliah wajib dua sks yang harus saya ambil di semester 6.
Saat melihat KKN adalah mata kuliah wajib, saya sangat tertarik karena
saya memang suka melakukan kegiatan yang sifatnya berupa pengabdian
untuk masyarakat, karena melalui kegiatan itu saya bisa transfer ilmu
yang saya sudah dapatkan di perkuliahan kepada orang lain. Selain itu
juga saya bisa berbaur dengan orang lain yang berbeda budaya,
kebiasaan, watak, sifat perilaku dan lain sebagainya.
Selain hal itu yang membuat saya sangat bersemangat untuk
mengikuti KKN selain saya bisa transfer ilmu saya, saya juga yakin pasti
saya akan mendapatkan hal baru yang mungkin saya tidak pernah
dapatkan di tempat lain.
Di kelompok KKN ini saya kumpulkan dengan orang-orang dari
berbagai macam jurusan yang berbeda-beda dan pasti setiap orang
memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Karena saya berasal dari
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan maka kompetensi saya berada
dibidang pendidikan, khususnya di pelajaran fisika. Rencana awal yang
ada di pikiran saya adalah bagaimana saya akan mengajar dengan cara
yang menyenangkan terlebih di jurusan saya pun sudah sering diajarkan
bagaimana cara mengajar dukungan metode yang menyenangkan dan
kreatif sehingga murid tidak bosan dan tidak lupa pula untuk selalu
mengintegrasikan nilai-nilai islam di dalamnya, khususnya untuk mata
pelajaran IPA atau lebih khusus lagi untuk mata pelajaran Fisika.
Sebenarnya banyak rencana yang saya ingin lakukan tetapi saya
berpikir kembali bahwa apa mungkin semua rencana yang saya pikirkan
ini dapat diterima oleh kelompok saya. Saya hanya mengusulkan apa
program unggulan yang saya pikir rencana ini mungkin sama seperti
anggota kelompok saya yang berasal dari fakultas yang sama. Salah satu
rencana yang diusulkan dalam bidang pendidikan seperti membantu

185
mengajar dibeberapa sekolah dasar, PAUD dan TPQ. Selain itu juga saya
dan teman-teman mengadakan bimbingan belajar yang bertempat di
posko KKN.
Sebelum KKN saya berpikir bahwa selain mengabdi di sana juga
saya pasti akan bersenang-senang dengan kelompok saya dan
masyarakat, karena menikmati suasana baru di pedesaan. Selain itu juga
saya berpikir bahwa masyarakat di sana pasti ramah, mengerti keadaan
mahasiswa, tidak akan ada masalah yang menyulitkan dan semua hal-hal
yang baik yang selalu saya pikirkan. Saya juga selalu berpikir bahwa
kemampuan mengajar saya akan meningkatkan karena frekuensi
mengajar saya yang lumayan banyak.
Tetapi setelah KKN ternyata banyak yang saya dapatkan bukan
hanya kemampuan mengajar saya yang meningkat, tetapi saya juga
belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang banyak, bagaimana cara
bersosialisasi dengan orang baru (yang mungkin bisa saja orang itu
berpikir negatif terhadap saya), bagaimana cara menyelesaikan masalah,
dan merasakan terjun langsung bermasyarakat.
Di sana juga semangat ibadah bertambah karena lingkungannya
yang sangat islami. Di sana juga saya belajar bagaimana cara menangani
macam-macam sifat orang dengan watak yang sangat berbeda dengan
saya, mengetahui menu-menu masakan baru yang mungkin belum saya
pernah coba sebelumnya (ciri khas).
Semua apa yang saya pikirkan sebelum KKN itu hanya sedikit dari
apa yang saya dapatkan setelah KKN, karena ternyata banyak sekali hal-
hal yang saya dapatkan seperti pelajaran hidup, pelajaran bermasyarakat
dan pelajaran untuk bekal di akhirat nanti. Apa yang kita dapatkan itu
bukan hanya sekedar kita tinggal di kampung orang selama satu bulan
yang hanya membantu mereka dengan kemampuan yang kita punya tapi
lebih dari itu pelajaran hidup yang sangat berharga. Saya selalu berpikir
bahwa setiap tempat yang saya kunjungi itu selalu memberikan hal-hal
baru yang pasti akan berguna bagi kehidupan saya kelak.

Perbedaan di atasi untuk Saling Mengisi dan Melengkapi


Dalam KKN ini saya di kelompokkan dengan 18 orang dari latar
belakang yang berbeda, jurusan berbeda, dan pasti semuanya memiliki
pemikiran yang berbeda-beda. Saya yakin 19 orang itu pasti akan sulit

186
menyamakan persepsi, hal ini berdasarkan pengalaman yang saya miliki
karena jangankan untuk menyatukan 19 orang, yang lebih sedikit
jumlahnya pun pasti agak sulit untuk menyamakan persepsi. Namun
saya yakin pasti diselela-sela kesulitan itu pasti selalu ada jalan. Ada pun
19 orang dalam kelompok ini terdiri dari:
1. Abdul Latif biasa dipanggil Latif, mahasiswa Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dia
merupakan Ketua kelompok yang dipilih dari hasil pemungutan
suara. Sebagai seorang Ketua Latif ini sangat mengapresiasi
pendapat anggotanya, namun saking banyaknya pendapat
anggotanya terkadang dia bingung dan tidak konsisten terhadap
keputusan yang sudah diputuskan.
2. Muhammad Faisal biasa dipanggil Ical dari Jurusan Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjabat
sebagai Wakil Ketua KKN MABAR 033. Faisal ini mempunyai gaya
bicara yang blak-blakan.
3. Yayah Novianti biasa dipanggil Yayah dari Jurusan yang sama
dengan Abdul Latif yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) menjabat
sebagai Humas. Yayah merupakan sosok yang akrab dengan anak
kecil, sehingga dia sangat familiar dan selalu dicari oleh anak-anak
di sana. Kebiasaan unik yang selalu saya dengar sebagai teman
sekamarnya adalah dia selalu menelpon pacarnya di pagi hari untuk
mengucapkan selamat pagi.
4. Siti Khoirunnisa Syifa Sari biasa dipanggil Syifa dari Jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan menjabat sebagai Sekretaris I. Syifa sangat bisa
diandalkan sebagai Sekretaris dan selalu menjadi pengingat
laporan mingguan.
5. Alika Arum Daniya biasa dipanggil Alika menjabat sebagai
Sekretaris II bersama Syifa, berasal dari Jurusan Biologi Fakultas
Sains dan Teknologi. Alika juga yang selalu sibuk mengingatkan
untuk jangan lupa membuat laporan mingguan.
6. Astri Hawanti biasa dipanggil Astri kadang saya dan teman-teman
lainnya memanggil dengan sebutan “Astroy”. Berasal dari Jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

187
menjabat sebagai Bendahara II. Astri ini biasa dicari-cari di pagi
hari untuk memberikan uang belanja harian.
7. Ambar Indriyati biasa dipanggil Ambar menjabat sebagai
Bendahara I dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora. Sama halnya dengan Astri, Ambar ini selalu dicari
ketika menyangkut masalah keuangan..
8. Zulfikar Fadel Ali biasa dipanggil Zul dari jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dia adalah
koordinator Divisi Dokumentasi. Zul ini sangat diandalkan dalam
segala hal yang diperlukan untuk dokumentasi.
9. Dede Yati biasa dipanggil dede dari jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dede adalah anggota Divisi
Dokumentasi. Dede adalah orang yang merencanakan kegiatan
Ekonomi Kreatif. Dede adalah seorang yang sangat lembut dalam
bertutur kata dan sangat islami. Dia tidak pernah mau dibonceng
oleh laki-laki kecuali dalam keadaan terdesak.
10. Aulia Mega Hadiyanti biasa dipanggil Aul dari jurusan Bahasa dan
Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Aul juga merupakan
anggota Divisi Dokumentasi bersama Zul dan Dede.
11. Ali Fachrudin biasa dipanggil Ali dari jurusan Biologi Fakultas
Sains dan Teknologi. Ali adalah koordinator divisi Perlengkapan.
Dia selalu bisa diandalkan dalam semua kegiatan dan selalu sigap
dalam semua kegiatan.
12. Irwansyah biasa dipanggil Irwan dari Jurusan Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir Fakultas Ushuluddin. Dia adalah anggota Divisi
Perlengkapan bersama Ali. Irwan mempunyai kebiasaan yaitu
bangun pagi sebelum subuh dan sangat sering menjadi orang
pertama yang masuk kamar mandi. Irwan selalu bisa diandalkan
dalam memimpin do’a dalam semua kegiatan. Dan Irwan selalu bisa
diandalkan dalam kegiatan walaupun gerakannya terkadang
lambat.
13. Risky Oktavianti biasa dipanggil Kyo dari Jurusan Hukum Pidana
Islam Fakultas Syariah dan Hukum merupakan anggota Divisi
Konsumsi. Dia selalu penasaran dengan resep masakan dan
semangat belajar memasaknya tinggi.

188
14. Rahma Dian Indriyani biasa dipanggil Dian dari Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
merupakan anggota Divisi Konsumsi. Dian bisa diandalkan untuk
mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak.
15. Ahmad Fadoliy biasa dipanggil Doliy dari Jurusan Ilmu Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum. Merupakan anggota Humas bersama
Yayah. Doliy bisa diandalkan sebagai narahubung dengan
stakeholder di Desa Mauk Barat. Namun ada kebiasaan buruk yang
dimiliki yaitu menghabiskan waktu yang lama ketika berada di
kamar mandi.
16. Siti Nafisah biasa dipanggil Ica dari Jurusan Ilmu Alquran dan
Tafsir Fakultas Ushuluddin menjabat sebagai Koordinator Divisi
Acara. Ica adalah seorang yang selalu ceria dan energik walaupun
terkadang ada masalah dia tetap terlihat baik-baik saja.
17. Ahmad Asyrofi biasa dipanggil Asyrofi atau Opi dari Jurusan
Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora
merupakan anggota dari Divisi Acara. Asyrofi ini paling bisa akrab
dan mudah berbaur dengan masyarakat. Dia juga sangat akrab
dengan anak kecil dan pemuda-pemudi di sana. Selain itu dia juga
bisa berbahasa jawa yang digunakan oleh masyarakat di Desa
Mauk Barat. Asyrofi juga mempunyai kemampuan dalam
mengajarkan pramuka dan baris-berbaris, sehingga dia diandalkan
untuk menjadi pelatih pramuka di SDN Mauk Barat.
18. Andi Enri Erna Sari biasa dipanggil Enri dari Jurusan Hukum
Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum merupakan anggota dari
Divisi Acara. Enri selalu bisa diandalkan, biasanya selalu menjadi
MC di setiap acara.
Salah satu bukti kekompakan di kelompok ini bisa terlihat dari
persiapan acara pembukaan KKN. Semua orang bekerja tanpa terkecuali.
Saya masih ingat bagaimana kelompok ini membuat snack box sendiri dari
bahan-bahan yang dibawa masing-masing orang untuk meminimalisasi
biaya konsumsi. Hal ini dikarenakan tamu undangan yang lumayan
banyak. Semuanya saling membantu untuk mensukseskan acara
tersebut. Segala perbedaaan yang dimiliki adalah untuk saling

189
melengkapi satu sama lain. Pada dasarnya kita harus saling menghargai,
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Potensi Desa Mauk Barat


Sebelum melaksanakan KKN dan tinggal di Desa Mauk Barat
sebagai tempat penempatan, saya melaksanakan survei sebanyak 3 kali.
Survei pertama hanya ada 3 orang dari kelompok saya dan 1 orang teman
saya yang tinggalnya tidak jauh dari Desa KKN yang saya tempati.
Pada survei pertama, hal pertama yang saya pikirkan dari tempat
KKN saya adalah kumuh, karena lingkungan di sana sangat banyak
sampah yang berserakan, kotor dan selokan yang mampet lalu juga airnya
yang agak asin.
Pada survei pertama ini saya dan kawan-kawan langsung menuju
kantor Desa yang tempatnya ada di pinggir jalan utama, jadi mudah
untuk dicari. Kami ingin langsung bertemu dengan kepala desa tetapi
karena kepala desa tidak bisa ditemui karena sedang menghadiri suatu
acara, jadi kami hanya bertemu dengan Aparat-aparat Desa yang lain dan
di sana kebetulan kami bertemu dengan Sekretaris Desa.
Pertama-tama kami menyampaikan apa tujuan dan maksud kami
datang ke Kantor Desa tersebut dan alhamdulillah disambut dengan baik,
karena Desa tersebut sudah terbiasa dengan kedatangan mahasiswa
KKN dan di tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 terakhir kali Desa itu
menerima mahasiswa KKN. Dalam kesempatan tersebut saya dan teman-
teman juga mencatat beberapa data yang bisa dilihat secara langsung
seperti bagan struktur organisasi, data statistik penduduk, dan lain
sebagainya. untuk survei kedua kami juga menanyakan tentang tokoh
masyarakat yang ada di Desa itu dan menanyakan perihal rumah yang
akan kami tempati selama satu bulan di sana.
Pada survei kedua hampir semua anggota ikut. Saya dan teman-
teman mengunjungi tokoh masyarakat yang ada di Desa Mauk Barat
untuk perkenalan sebelum kami ber-KKN di sana sekaligus juga
menelusuri setiap kampung yang ada di Desa itu agar lebih paham
dengan kondisi lingkungan, sosial dan budaya di sana sehingga program
kerja yang kami rencanakan sesuai dengan kondisi masyarakat di sana.
Tidak lupa juga kami survei tempat tinggal yang akan saya dan teman-
teman tempati selama sebulan KKN di Desa Mauk Barat.

190
Survei ketiga dilakukan bersama dosen pembimbing yaitu Bapak
Amir Fadhillah. Di sana Dosen Pembimbing bertemu dengan Kepala Desa
dan Aparat Desa lainnya. Berbicara tentang tujuan kedatangan
Mahasiswa KKN, izin penempatan Mahasiswa dan lain sebagainya.
Hari keberangkatan KKN pun tiba dan saya dan teman-teman
sangat senang karena warga menyambut dengan ramah dan ada juga
warga yang membantu kami membawa barang-barang dari kendaraan
menuju rumah yang akan kami tinggali karena jalannya yang sangat
sempit jadi harus menggunakan motor atau gerobak untuk memindahkan
barang-barang itu. Mereka juga sangat ramah dan sangat antusias dengan
kedatangan kami. Banyak sekali barang yang saya dan teman-teman
lainnya bawa, dari mulai bahan makanan, peralatan dapur, pakaian dan
lain-lain sampai seperti pindah rumah. Menurut saya itu wajar dengan
jumlah 19 orang membawa perlengkapan untuk persiapan satu bulan
kedepan sebanyak itu.
Mayoritas pekerjaan penduduk di sana adalah Petani sesuai dengan
kondisi geografis di dataran rendah. Sawah terbentang luas sejauh mata
memandang. Begitu juga pemukiman penduduk yang letaknya sangat
dekat dengan laut hanya berjarak ± 1 km dari bibir pantai. Banyak juga
tambak-tambak ikan serta udang sehingga banyak juga yang bekerja
sebagai Nelayan dan Petani Tambak.
Namun untuk saat ini kebanyakan dari mereka adalah Buruh Tani.
Berkurangnya profesi Nelayan dikarenakan hasil tangkapannya yang
sedikit. Banyak dari mereka adalah Nelayan-nelayan kecil yang hanya
mencari hasil tangkapan di pinggir laut saja, hal ini sudah jarang mereka
lakukan lagi karena permasalahan lainnya yaitu adanya PLTU di dekat
desa tersebut.
Limbah hasil pembakaran bahan bakar untuk PLTU itu dibuang ke
laut sehingga menyebabkan ikan-ikan kecil di pinggir laut dan ekosistem
air laut itu rusak sehingga banyak ikan yang mati. Hal ini menyebabkan
kurangnya hasil tangkapan sampai tidak ada lagi ikan yang bisa
ditangkap di daerah pinggir pantai. Sebenarnya hasil tangkapan laut
adalah salah satu potensi besar untuk meningkatkan perekonomian
warga.
Permasalahan bukan hanya dialami oleh para nelayan kecil, tetapi
juga oleh para petani. Tanah yang mereka garap hanya sebagian kecil saja

191
yang milik perseorangan. Sisanya adalah tanah sewa milik perusahaan.
Hal ini sangat disayangkan, karena terbentur masalah ekonomi, banyak
warga yang menjual sawah mereka ke perusahaan. Karena tidak ada
lahan untuk digarap, mereka menyewa kembali tanah yang sudah dijual
itu.
Dari segi sosial budaya di masyarakat yang mayoritas beragama
islam, suasana lingkungan di sana sangat religius. Setiap minggu selalu
diadakan pengajian. Setiap malam Jum’at diadakan pengajian ibu-ibu dan
malam Senin untuk pengajian bapak-bapak. Di sana juga banyak TPQ
dalam satu kampung bisa sampai ada 3 TPQ. Setiap harinya setelah zuhur
mereka seperti sekolah diniyah belajar do’a-do’a harian, fiqih, aqidah
akhlak dan lain sebagainya. Di malam hari mereka belajar mengaji.
Banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Desa Mauk Barat
salah satunya dari bidang keagamaannya. Terdapat tokoh masyarakat
yang gigih memperjuangkan berdirinya Yayasan yang dibuatnya. Semua
berawal dari TPQ, lalu berkembang juga sekarang terdapat PAUD hingga
sekarang menjadi Yayasan yang diakui. Semua itu dilakukan untuk
meningkatkan fasilitas belajar anak-anak didiknya dan salah satu cara
juga untuk memajukan kampungnya. Hal-hal yang seperti ini patut
diapresiasi. Semangat juang untuk memajukan kampungnya sendiri.

Harapan untuk Mauk Barat


Banyak hal yang bisa ditingkatkan untuk membangun Desa Mauk
Barat, baik di sektor perekonomian, pendidikan dan lain sebagainya.
Sedikit demi sedikit semuanya bisa kita bangun jika ada kekompakan,
kebersamaan, kerja sama dan niat yang tulus untuk bersama-sama
membangun Desa Mauk Barat.
Dari sektor perekonomian, setelah mendapatkan pelatihan
handcraft diharapkan masyarakat dapat meningkatkan penghasilannya
dengan memanfaatkan limbah-limbah sampah plastik yang masih bisa
digunakan untuk membuat aneka macam kerajinan tangan seperti tas,
dompet dan lain sebagainya serta limbah hasil tangkapan kerang
simpring yang biasanya limbah kulit kerang yang dijual ke pengepul
dengan harga yang murah bisa juga dibuat macam kerajinan tangan
sesuai dengan kreativitas masyarakat di sana, sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi.

192
Dalam bidang pendidikan bisa ditingkatkan dengan memberikan
pelatihan metode pembelajaran yang menarik kepada Guru-guru sekolah
dan Guru TPQ yang ada di Desa Mauk Barat agar proses pembelajaran
lebih menarik perhatian siswa. Selain itu juga beri pelatihan tentang
pemanfaatan media pembelajaran dari bahan-bahan yang ada di sekitar
kita. Selain itu juga Pemerintah Desa dapat membantu untuk mengurus
perizinan pendirian TPQ agar mendapatkan bantuan untuk
memaksimalkan pembelajaran dengan fasilitas yang lebih layak dan
kesejahteraan Guru tidak terabaikan.
Sektor pertanian adalah mayoritas sumber mata pencaharian
masyarakat di Desa Mauk Barat. Namun masyarakat di sana banyak yang
menjual tanahnya kepada perusahaan dan akhirnya menyewanya
kembali untuk digarap. Sebenarnya hal ini menurut saya sangat
merugikan masyarakat. Hal yang sama juga terjadi pada tambak-tambak
yang berada di Desa Mauk Barat. Kejadian ini sangat disayangkan tapi
semuanya bermuara di perekonomian. Saya harap hal ini tidak terjadi lagi
di waktu yang akan datang.
Kebiasaan positif yang dimulai dari hal-hal kecil bisa menjadi salah
satu langkah untuk memajukan masyarakat Desa Mauk Barat. Beberapa
kemajuan yang terbentuk di Desa Mauk Barat saya berharap Desa Mauk
Barat bisa mensejahterakan masyarakatnya dan menjadi Desa
percontohan untuk seluruh desa di Kabupaten Tangerang, dan
khususnya untuk Kecamatan Mauk.

193
N
Sepenggal Kisah dari Mauk Barat
Rahma Dian Indriyani

Ketika Tuhan Pertemukan Kita


Satu kata namun menorehkan kesan mendalam di benak dan hati
setiap insan yang pernah melaluinya, apakah itu? Tak lain dan tak bukan
yaitu nya KKN. Tak disangka kata yang hanya terdiri dari tiga huruf ini
mampu meninggalkan jejak begitu mendalam di perjalanan hidup saya.
Begitu mendengar kata KKN saya langsung teringat dengan cerita-cerita
dari senior-senior saya yang mengatakan kalau KKN itu adalah tempat di
mana kamu akan merasakan hal-hal baru yang selama ini belum pernah
kamu rasakan di sepanjang hidupmu. Ada rasa keingin-tahuan dari
benak saya untuk merasakan KKN itu seperti apa, dan akhirnya giliran
saya untuk merasakan KKN pun datang juga. Jujur pada awalnya saya
masih berat hati untuk mengikuti KKN, apalagi bagi Fakultas Tarbiyah
angkatan saya yang pertama kali mengikuti KKN kembali setelah sekian
lama Fakultas Tarbiyah tidak pernah lagi mengikut sertakan
mahasiswanya untuk KKN. Namun disisi lain saya juga penasaran
bagaimana sebenarnya KKN itu.
Kemudian di suatu sore saya mendapatkan notifikasi WhatsApp
dari grup kelas yang mengatakan kalau PPM telah melakukan pembagian
kelompok KKN dan saya mendapatkan dokumen yang berisi nama-nama
kelompok KKN. Saat itu sontak saja semua anggota grup kelas di
WhatsApp langsung heboh dan penasaran akan masuk ke kelompok
berapa serta akan di tempatkan di mana, dan saya juga langsung
membuka dokumen tersebut dan mencari di mana nama saya dan
kelompok berapakah saya serta lokasi KKN saya. Lama saya mencari
nama saya akhirnya saya temukan nama saya ada dalam kelompok 33
yang berlokasi di Mauk Barat, Kabupaten Tangerang. Saat itu yang
terlintas di pikiran saya adalah Mauk Barat itu di mana? Karena itu
adalah pertama kalinya saya mendengar namanya karena saya bukan
orang Tangerang, saya adalah anak rantauan dari Padang yang tentunya
saya belum pernah mengunjungi Desa tersebut. Saya bertanya ke teman-
teman saya apakah mereka tahu Mauk Barat itu di mana, namun hanya

194
segilintir dari mereka yang tahu Mauk Barat itu di mana, dan juga teman-
teman saya semua juga merasa kebingungan akan lokasi KKN mereka
masing-masing karena belum ada yang pernah mengunjungi lokasi KKN
tersebut sebelumnya, dan saya hanya mendapatkan informasi dari salah
satu teman saya yang mengatakan kalau Desa Mauk Barat itu lokasi nya
di dekat pantai dan butuh waktu sekitar 3 jam bahkan lebih untuk
menuju ke sana dari UIN Jakarta. Hanya itu informasi sementara yang
saya ketahui tentang lokasi desa KKN saya.
Kemudian saya melihat ada 19 nama yang tercantum dalam
kelompok 33 ini termasuk saya, dari 18 nama ini semua terasa asing bagi
saya karena walaupun saya sudah hampir 3 tahun kuliah di UIN saya
belum pernah bertemu dengan nama-nama asing yang ada di kelompok
saya tersebut. Namun perlahan saya lihat kembali ada satu nama yang
membuat saya berpikir kalau nama ini tidak asing bagi saya, akhirnya
saya memutar otak selang beberapa menit, lalu saya teringat kalau satu
nama ini merupakan kenalan saya di organisasi ekstra kampus di mana
organisasi tersebut adalah tempat perkumpulan Mahasiswa rantau dari
Sumatera Barat. Ya, dan benar adanya kalau saya dan dia pernah bertemu
di organisasi tersebut namun hanya beberapa kali saja dan kami pun
tidak dekat. Akhirnya saya memutuskan untuk mengirim pesan singkat
di Instagram, menyapa dan bertanya apakah dia sudah melihat dokumen
yang berisi nama-nama kelompok KKN, kemudian dia langsung
menjawab sudah dan berkata kalau kita berdua sekelompok. Lega
rasanya mengetahui kalau ada orang yang saya kenal di antara nama-
nama asing lainnya di kelompok saya tersebut. Kemudian setelah
mengobrol dan lain hal saya memutuskan untuk membuat grup KKN di
WhatsApp dan dibantu oleh teman saya ini untuk mencari nomor-nomor
anggota KKN kelompok 33 ini dan akhirnya satu-persatu nomor
dimasukkan ke dalam grup yang membuat kami satu sama lain akhirnya
bertemu di grup WhatsApp awalnya sekedar memperkenalkan diri.
Beberapa hari kemudian kami menjadwalkan rapat untuk pertama
kalinya membahas tentang bagaimana KKN ini kedepan nya. Ketika saya
datang rapat untuk pertama kalinya saya akhirnya bertatap muka juga
dengan orang-orang yang belum pernah saya jumpai sebelumnya,
kemudian kami memperkenalkan diri satu-persatu dan saat itu juga di

195
dalam hati saya berharap semoga orang-orang asing ini yang dalam
waktu singkat ini akan menjadi teman hidup saya dalam sebulan, yang
akan menjadi keluarga baru saya nantinya saya sungguh berharap kita
mampu bekerja sama dengan baik dan sama-sama meninggalkan kesan
yang baik pula satu sama lainnya pada akhirnya nanti, dan dimulai lah
kisah KKN yang sesungguhnya.
Pada rapat pertama kami memutuskan untuk menunjuk Ketua,
Sekretaris dan Bendahara namun kelompok saya tidak membagi anggota
nya ke beberapa divisi pada awalnya dan memutuskan untuk segala
sesuatu di kerjakan bersama-sama tanpa adanya divisi-divisi yang
bertanggung jawab dengan kata lain setiap ada acara masing-masing
pribadi harus memiliki rasa tanggung jawab penuh akan program kerja
yang telah dibuat oleh kelompok dan semua anggota menyetujui ini pada
awalnya. Namun seiring berjalannya waktu di bentuk lah divisi-divisi
dan masing-masing anggota pun di bagi kedalam beberapa divisi.
Kemudian setelah adanya sosialisasi KKN yang diadakan di Auditorium
kami rapat kembali dan mengutus tiga orang perwakilan untuk survei
pertama kalinya ke Desa Mauk Barat. Setelah tiga orang perwakilan
kelompok saya ini pulang dari survei mereka langsung mengabarkan info
apa saja yang mereka dapatkan dari survei pertama ini yaitu tentang air
yang ternyata asin di sana, kedatangan mereka mendapat respon yang
positif dari salah satu tokoh masyarakat di sana namun saya masih belum
ada gambaran yang jelas di otak saya bagaimana sebenarnya Desa ini
karena hanya baru mendengar sekilas saja dari teman teman yang ikut
survei. Kemudian kelompok saya terus mengadakan rapat mingguan
hingga akhirnya kelompok saya memutuskan untuk survei kedua. Kami
memutuskan untuk berangkat dengan motor pada jam setengah 8 namun
tetap saja molor satu jam lebih karena masih menunggu beberapa orang.
Setelah zuhur akhirnya saya dan teman-teman kelompok sampai juga di
kantor Desa Mauk Barat, kami memperkenalkan diri dan menyampaikan
maksud tujuan kami datang ke Desa Mauk Barat, dan alhamdulillah
mendapat respon yang positif. Kemudian kami mengunjungi salah satu
tokoh masyarakat di sana, setelah berbincang-bincang lumayan lama
saya dan teman-teman berpamitan dan kami melanjutkan perjalanan
menuju salah satu pantai dekat lokasi KKN, pantai di sana bukanlah
pantai wisata jadi tak heran jika tidak ada yang berwisata di sana karena

196
hanya nelayan saja yang ada di pantai tersebut. Tak ada kesan yang
spesial tentang desa tersebut saya pikir pada awalnya dan saya
mempertanyakan pada diri saya sanggupkah saya hidup di sana selama
sebulan? Sanggupkah saya beradaptasi dengan Desa ini selama sebulan?
Kemudian setelah dari pantai saya dan teman-teman pulang ke rumah
masing-masing dan saya pun akhirnya sampai di kosan sekitar jam 10
malam, sungguh perjalanan yang melelahkan dan saya merasa seluruh
badan pegel semua hingga keesokan hari nya saya tepar, lemas dan masih
merasakan pegel di sekitar pinggang hingga kaki, sepertinya karena
terlalu lama duduk di motor. Selang beberapa hari setelah survei
kelompok saya rapat kembali membahas hal-hal terkait dengan hasil
survei dan lain sebagainya. Rapat terus saja diadakan setiap minggunya,
namun sayangnya saya tidak dapat mengikuti rapat beberapa kali
dikarenakan saya telah mudik ke kampung halaman saya di Padang
beberapa hari sebelum Idul Fitri namun saya tetap mengikuti
perkembangan terkait KKN dari grup WhatsApp.
Hari berganti hari tak terasa waktu menuju KKN semakin dekat,
hingga hari H itu pun tiba di mana diadakan nya pelepasan peserta KKN
di Auditorium. Saya dan teman-teman kelompok saya memutuskan
untuk berangkat ke lokasi KKN keesokan harinya dikarenakan setelah
pelepasan kami memutuskan untuk mengumpulkan semua barang-
barang dan perlengkapan yang akan di bawa ke lokasi KKN di satu
tempat yaitu di salah satu kos-kosan teman sekelompok saya. Setelah
barang-barang terkumpul semuanya, barulah keesokan pagi nya saya dan
teman-teman menyusun barang tersebut ke mobil pick up yang mana
mobil tersebut punya teman sekelompok saya dan dia yang akan
menyetir mobil tersebut hingga ke lokasi KKN. Setelah barang-barang
tersusun semuanya, saya dan teman teman berangkat menuju lokasi KKN
yaitu setelah zuhur tepatnya dengan 5 motor dan 3 mobil. Alhamdulillah
sekitar jam 5 sore kami telah sampai di lokasi yaitu Desa Mauk Barat.
Perjalanan yang cukup melelahkan tak membuat saya dan teman -
teman sekelompok jadi bermalas-malasan, setibanya di rumah yang kami
tempati selama satu bulan lamanya, saya dan teman-teman beristirahat
sebentar kemudian melanjutkan untuk membersihkan rumah kami, dan
menurunkan barang-barang yang ada di mobil, hingga malam pun

197
datang, malam pertama saya berada di lokasi KKN. Saya dan teman-
teman masih bersama-sama merapikan rumah kami. Setelah semuanya
beres barulah kami beristirahat. Pada malam itu saya berpikir apakah
saya dapat hidup dengan baik di sini bersama-sama 18 orang lainnya dan
dengan warga Mauk Barat umumnya? Awalnya mungkin saya sedikit
pesimis terhadap diri saya sendiri namun saya membulatkan tekad dan
percaya terhadap diri saya sendiri yaitu saya mengikuti KKN dengan niat
yang utuh tentunya saya memiliki motivasi dan tujuan. Saya tidak ingin
waktu sebulan yang saya habiskan selama di Mauk Barat ini menjadi sia-
sia, atau saya tidak mendapatkan hasil apa pun dari KKN ini, maka dari
itu tujuan saya datang ke Mauk Barat yaitu untuk menjadi insan yang
bermanfaat bagi seluruh warga di sini, Tujuan saya yaitu agar kehadiran
dan ilmu yang saya punya dapat berguna dan bermanfaat bagi warga Desa
Mauk Barat.
Keesokan harinya, yaitu hari pertama saya sebagai Mahasiswa
KKN pun di mulai, saya dan teman-teman masih belum memiliki
program kerja pada hari itu yang membuat saya bingung harus
melakukan apa, kemudian pada siang hari datanglah segerombolan bocah
cilik ke posko kami, dan kami menyambut baik akan kedatangan mereka
yang ingin kenal lebih dekat dengan Mahasiwa KKN. Anak-anak sangat
antusias dengan kedatangan kami di Desa mereka, melihat mereka yang
begitu antusias dengan kehadiran kami membuat saya terharu dan
membuat saya untuk lebih bersemangat lagi menjalani hari-hari di lokasi
KKN. Kemudian karena saya adalah Mahasiswa dari jurusan Bahasa
Inggris maka dari itu saya merasa dibutuhkan untuk membagi sedikit
ilmu yang saya miliki kepada adik-adik di sana yaitu dengan saya
mengadakan les Bahasa Inggris pada sore hari, selain kelompok saya
memiliki program kerja yaitu mengajar di 1 PAUD, 2 SD dan 4 TPQ yang
tentunya setiap harinya saya kebagian jadwal mengajar tersebut, namun
tak membuat saya lelah untuk berbagi ilmu di sore harinya dengan adik-
adik di sini. Pada sore hari yang telah dijadwalkan adik-adik datang dan
bersemangat sekali untuk belajar Bahasa Inggris, terkadang saya dan
teman teman juga membantu mereka dalam mengerjakan PR mereka, dan
itu membuat saya terharu akan semangat mereka dalam belajar. Selama
di lokasi KKN saya menjalankan setiap program kerja yang dibuat
kelompok dengan baik, bekerja bersama-sama mensukseskan KKN

198
kelompok saya ini. Saya sangat bersyukur bisa mengikuti KKN ini karena
dapat membuat saya menjadi pribadi yang lebih bersyukur lagi terhadap
nikmat yang telah Tuhan berikan pada saya, sebelum KKN saya adalah
orang yang suka mengeluh dan manja, namun pada saat KKN saya dapat
pelajaran hidup yang berharga dari warga Desa yaitu mereka walaupun
hidup dengan kekurangan namun mereka merasa cukup dan menjalani
hidup mereka dengan kebahagiaan, tidak pernah mengeluh, penuh
kesederhanaan dan tetap semangat dalam mencari rezeki untuk hidup
yang lebih layak untuk keluarga mereka dan membuat saya sadar dan
membuat saya menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya.

Teman Hidup Sebulan


Saya merasa beruntung dipertemukan dengan teman-teman
kelompok saya karena bersama mereka saya menjadi belajar bagaimana
caranya menerima dan menutupi kekurangan satu sama lain, bagaimana
cara menjaga perasaan satu sama lain agar tidak tersinggung, karena di
kelompok saya ada tipe orang yang heboh, pendiam, dan sebagainya.
Menyatukan 19 kepala itu tidaklah mudah, kami juga mencari solusi atas
suatu pemasalahan bersama-sama. Semua berbeda-beda jurusan jadi ada
yang pintar matematika, bahasa Inggris, do’a, dsb. Keberagaman ini kami
saling melengkapi satu sama lainnya.
Ada hal yang tidak bisa saya lupakan dari kelompok KKN saya
yaitu saat malam terakhir kami mengadakan perpisahan dengan warga
yaitu dengan pelepasan lampion dan kembang api yang begitu meriah
namun juga menyisakan sisi haru, di situlah baru terasa kebersamaan
selama sebulan yang begitu singkat, yang biasanya 24 jam kami selalu
bertemu kini esok harinya kita akan kembali ke rutinitas seperti sedia
kala. Tak akan ada lagi terdengar canda tawa seperti biasanya di posko
yang nampaknya akan saya rindukan nanti setelah pulang ke rumah.
Kemudian hal lainnya yang tidak bisa saya lupakan yaitu pada suatu
malam ada salah seorang teman saya yang sakit, dan waktu telah
menunjukkan tengah malam namun kami semua tidak tega melihat dia
tidak mendapatkan tindakan apa-apa karena saya dan teman-teman juga
bingung harus memberi obat apa, sementara jam dinding sudah
menunjukkan pukul 11.30 malam dan suasana di posko seketika menjadi
panik karena kami bingung harus membawa ke klinik malam itu juga apa

199
keesokan pagi nya, tapi melihat teman saya tersebut yang terus-terusan
muntah akhirnya Ketua kelompok saya memutuskan untuk membawa
teman saya ini ke klinik malam itu juga namun klinik terdekat pun juga
tidak ada di Desa tempat kami tinggal, kami harus menempuh perjalanan
selama kurang lebih 20 menit menuju ke klinik, dan akhirnya saya dan
beberapa orang teman berangkat, di perjalanan ada rasa takut dan cemas
mengingat tidak adanya lampu jalanan dan saya terpikir hal-hal yang
macam-macam namun saya segera menyingkir kan pikiran-pikiran aneh
tersebut dan membaca do’a-do’a di dalam hati sampai tiba di klinik.
Sesampainya di klinik teman saya diperiksa dan diberi obat, kemudian
akhirnya kami pulang ke posko. Saya merasa pada malam itu di tengah-
tengah kepanikan yang melanda kelompok saya, saya dan teman-teman
dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan kepala dingin dan
bersama sama menghadapi, mencari jalan keluar untuk setiap masalah
yang dihadapi, inilah yang membuat saya tidak bisa melupakan
kelompok KKN MABAR 033 ini.

Cinamprak dan Mauk Barat


Awalnya saya mengira bahwa di Mauk Barat itu hanya terdapat
satu Desa saja, namun setelah survei saya mengetahui kalau terdapat 5
Desa di Mauk Barat ini dan lokasi posko kelompok saya adalah di
Kampung Cinamprak. Kenapa dari 5 Desa kelompok saya memilih
Kampung Cinamprak? Karena warga Kampung Cinamprak lebih
terbuka, antusias dan menyambut baik dengan kedatangan Mahasiswa
KKN daripada Desa-desa lainnya itu menurut penuturan salah satu
tokoh masyarakat di sana, maka dari itu posko kelompok saya berada di
Kampung Cinamprak. Selama sebulan di Kampung Cinamprak saya
memperhatikan bahwa di desa tersebut memang memiliki permasalahan
yaitu sampah. Namun kelompok saya telah mencoba untuk
menanggulangi permasalahan ini dengan mengadakan kegiatan kerja
bakti bersama warga membersihkan selokan dan jalan-jalan Kampung
Cinamprak dan kelompok saya juga menyediakan tempat sampah di
beberapa titik yang dianggap dapat membantu permasalahan sampah di
Kampung Cinamprak ini. Saya merasa beruntung menetap di posko
kelompok saya tersebut karena posko tersebut sangat dekat dengan TPQ
di mana setiap minggu nya selalu di adakan pengajian, dan kelompok

200
saya juga di ajak oleh warga untuk mengikuti pengajian tersebut, senang
rasanya tinggal di desa yang penduduk nya masih kental agamanya, dan
tidak aneh-aneh dalam hal keaagamaan dan saya merasa aman tinggal di
posko tersebut. Alhamdulillah tidak ada kejadian aneh-aneh selama
kelompok saya menetap di posko tersebut.
Kelompok saya juga sangat dekat dengan pemuda Karang Taruna,
jadi kami bekerja sama membantu Karang Taruna dalam menggalang
dana untuk acara hari kemerdekaan, dan di acara itupun kami juga
membantu Karang Taruna dalam mensukseskan hari kemerdekaan di
Desa tersebut, hingga pada malam perpisahan penerbangan lampion
anak-anak Karang Taruna juga membantu kami dalam menyiapkan
lampion yang saya merasa kelompok saya memiliki keluarga baru juga
yaitu anak-anak Karang Taruna, hingga sekarang pertemanan kami
masih berlanjut karena kami saling mengikuti di Instagram yang membuat
pertemanan kami tidak hanya sebatas ketika kami masih di KKN saja.
Saya tidak bisa lupa akan Kampung Cinamprak ini yaitu warga yang
sangat ramah dan menyambut baik kedatangan kelompok saya, setiap
acara yang kami adakan semuanya di sambut antusias oleh warga
sehingga acara kami dapat berjalan baik dengan semestinya dan juga
adik-adik Kampung Cinamprak yang menganggap kami seperti kakak
mereka sendiri, teman bermain saya selama sebulan, bahkan ada dari
mereka yang memberi saya surat ketika saya belum cukup seminggu
menetap di posko KKN, kemudian ketika saya mengajar di SD ada juga
yang memberi saya surat, hingga menjelang saya dan teman-teman akan
mengakhiri KKN pun ada yang memberi saya surat serta kalung, yang
membuat saya terharu akan mereka, terima kasih adik-adik karena telah
menjadi keluarga baru saya selama KKN, terima kasih karena telah
menerima kehadiran saya dengan sangat baik dan terimakasih juga untuk
kenangan yang begitu indah ini, canda tawa anak-anak yang masih polos
ini selalu teringat hingga sekarang, dan hingga kini masih ada beberapa
orang yang sering menelfon saya dan mengajak panggilan video di
WhatsApp saya. Pada saat malam perpisahan adik-adik Kampung
Cinamprak menangis dan tidak mau bila saya dan teman-teman
meninggalkan Desa yang membuat saya terharu juga pada malam itu.

201
Teruslah Maju Mauk Baratku
KKN pun telah usai, dan kini hanya tersisa kenangan selama
hidup di Mauk Barat sebulan lamanya, bila saya menjadi bagian dari
penduduk Mauk Barat saya akan mencoba melakukan hal-hal yang dapat
bermanfaat bagi warga sekitar, seperti saya akan tetap mengajar adik-
adik Kampung Cinamprak baik itu mengajar ngaji, Bahasa Inggris atau
mengajar apa pun yang saya bisa agar ilmu yang saya miliki tidak sia-sia
dan menjadi berguna bagi adik-adik Kampung Cinamprak, saya juga
akan mencoba untuk menjadi contoh bagi adik-adik dan warga sekitar
seperti tidak membuang sampah sembarangan yang nantinya masyarakat
akan mencontoh hal sederhana tersebut yang dapat membantu
mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan seperti yang
telah saya lakukan selama KKN sebulan di Desa tersebut. Semoga Mauk
Barat terus maju dan warga desanya makin kompak dan tetap selalu
menjadi warga desa yang penuh keramah-tamahan. Saya sangat
bersyukur untuk pengalaman dan waktu yang begitu singkat namun
sangat berharga ini, terima kasih untuk kerja sama selama satu bulan ini
Desa Mauk Barat, terima kasih untuk kenyamanan dan keramahan yang
saya dan teman teman dapatkan selama di sini dan terima kasih juga
untuk semua hal yang telah kita lalui bersama teruntuk warga Desa
Mauk Barat, tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa desa yang
awalnya biasa saja namun kini mendapat tempat terindah di ruang hati
saya. Sekali lagi terima kasih Mauk Baratku.

202
O
Mauk, Desa Ceria 100 Meter dari Pantai
Risky Oktavianti

Perkenalan
Perkenalkan Nama saya Risky Oktavianti, saya berasal dari
Jurusan Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum. Saya ini
orang yang sangat susah untuk keluar dari zona nyaman saya. Ketika saya
mendengar KKN telinga saya sudah panas seketika, sedikit saya jelaskan,
KKN itu Kuliah Kerja Nyata. Lembaga pengabdian masyarakat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ini bertujuan untuk melakukan perubahan
paradigma dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, baik yang
dilakukan oleh Mahasiswa maupun Dosen. Tujuan-tujuannya itu antara
lain, meningkatkan kepedulian dan kemampuan Mahasiswa mempelajari
dan mengatasi permasalahan sosial keagamaan melalui bantuan
penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang
inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama
masyarakat. Meningkatkan kemampuan Mahasiswanya melaksanakan
sesuai dengan arahan pembangunan manusia nasional untuk mencapai
Millenium Development Goals (MDGs) dan masih banyak tujuan yang dituju
untuk Mahasiswa dalam kegiatan KKN ini.
Waktu itu saya ingat pertama kali PPM membagikan nama
kelompok untuk KKN yaitu pada tanggal 9 April 2018, saat itu saya
sedang di kamar dan posisinya saya sedang bermain handphone saya. Saya
kaget ketika teman di grup saya mengatakan kalau PPM sudah
membagikan nama kelompok. Saya pun langsung mengecek nama saya
ada di kelompok berapa. Satu persatu saya baca dengan teliti mulai dari
kelompok 1 sampai akhirnya saya menemukan nama saya di kelompok
033. Saat itu saya melihat tidak ada satu pun orang yang saya kenal di
kelompok saya walaupun ada 2 orang di antaranya berada di Fakultas
yang sama dengan saya yaitu Syariah dan Hukum. Saya di tempatkan di
Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Saya
mendengar nama Mauk itu sangat asing bagi saya, karena mungkin
keterbatasan pengetahuan saya jadi saya belum pernah mendengar atau

203
pun melihat nama Desa itu. Balik lagi ke handphone, tidak lama kemudian
saya diundang masuk ke grup kelompok KKN MABAR 033 itu. Saya
tidak tahu siapa yang memasukkan nomor saya ke dalam grup WhatsApp
karena saya pikir mereka tidak tahu nomor saya. Untungnya, saya
memiliki teman dikelas yang berteman dengan teman KKN saya yang
sudah masuk ke dalam grup tersebut. Sehingga saya bisa di masukkan
kedalam grup tersebut. Alhamdulillah.. Selepas saya masuk ke dalam grup
kelompok 033, saya memperkenalkan diri seperti teman-teman yang
lainnya memperkenalkan diri di sana. Saya senang saya diterima dengan
baik oleh teman-teman. Saat itu teman-teman ada yang dari Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas
Adab dan Humaniora, dan masih banyak lagi. Balik lagi ke isi chat grup
WhatsApp, kami menentukan tanggal untuk rapat pertama kali. Mencari
tanggal yang pas akhirnya kami sepakat untuk rapat sekalian silaturahmi
pertama kali kami, yaitu pada tanggal 16 April 2018. Sayangnya, saya
tidak bisa ikut rapat pada hari tersebut berlangsung, karena kondisi
badan saya yang tidak enak akhirnya saya tidak bisa ikut berkumpul
dengan teman-teman pada saat itu, yang saya tahu dari teman saya, saat
itu teman-teman memperkenalkan diri dari fakultas asal hingga memilih
ketua serta BPH yang lainnya. Saat itu teman saya yang bernama Latif
dari Jurusan Pendidikan Agama Islam yang menjadi Ketua kelompok,
dan teman saya yang bernama Faisal dari Jurusan Hubungan
Internasional yang menjadi Wakil Ketua kelompok. Kelompok kami
dinamakan MABAR 033. Filosofinya diambil dari singkatan nama Desa
yang akan kami singgahi selama sebulan nanti, yaitu Mauk Barat.
Sedangkan 033 urutan dari kelompok yang PPM kasih kepada kami
dengan nomor urut 033. Singkat, jelas, padat. Hehehe.

Survei Pertama, Kedua, dan Ketiga


Setelah berkumpul di pertemuan pertama, Ketua saya pun
langsung menentukan hari pertama juga untuk survei. Tanggal 25 April
2018 dipilih sebagai hari pertama survei, dan lagi sangat disayangkan
jadwal perkuliahan saya penuh sampai sore akibatnya saya tidak bisa
ikut survei yang pertama. Survei yang pertama ini hanya diwakilkan oleh
teman-teman yang bisa saja, kurang lebih hanya 6 orang saja termasuk
Ketua. Habis dari mereka survei, mereka cerita tentang Desa Mauk

204
tersebut, tetapi melalui grup WhatsApp karena jadwal kita kumpul masih
lama. Mereka bercerita, kondisi Desa di sana cukup memprihatinkan
karena banyak sampah di mana-mana, bahkan tempat pembuangan
sampahnya pun sampai menumpuk tetapi tidak ada petugas atau orang
yang mau mengangkut sampah-sampah tersebut ketempat pembuangan
akhir. Setelah itu mereka bercerita juga tentang iklim desa tersebut,
mereka mengatakan di sana sangat panas. Mungkin karena efek dekat
pantai jadi panasnya sangat terasa. Tidak hanya itu mereka bercerita
tentang kabar baiknya desa tersebut, kabar baiknya desa tersebut
memiliki pemandangan yang indah yang dikelilingi sawah berhektar-
hektar, setidaknya kami masih bisa menikmati pemandangan sawah di
kala rasa lelah sehabis aktifitas menghadang. Hehehe.. Survei yang kedua,
setelah kami berkumpul dan membicarakan kapan survei kedua
diadakan akhirnya tanggal 8 Mei 2018 yang kami pilih. Semua anggota
maupun BPH setuju untuk survei di tanggal tersebut. Survei kedua ini
yang saya bisa ikuti dengan teman-teman yang lain. Survei kedua saat itu
yang tidak bisa hadir hanya 4 orang yaitu Ali, Alika, Dede, dan Enri.
Hari kedua survei, saat itu ketua dan teman-teman sepakat untuk
berkumpul jam setengah 8 pagi di Pom Bensin sebelum flyover Ciputat.
Saya orang yang tidak suka hal-hal yang mengulur waktu, saya putuskan
untuk sehabis shalat subuh tidak tidur lagi, mengingat Pasar Ciputat
kalau pagi selalu macet. Jam 5 sudah prepare dan berangkat jam setengah
7. Jarak antara rumah saya ke Pom Bensin Ciputat tersebut kira-kira 7
KM. Bisa setengah jam perjalanan untuk mencapai Pom Bensin tersebut.
Itu pun kalau tidak macet, kalau macet ya bisa ditambah 20 menit.
Sesampainya saya di Pom Bensin masih sepi, saya hanya melihat
kelompok lain sepertinya juga ingin survei dan titik kumpulnya disitu
juga. Saat saya melihat jam pukul 07.40 ternyata saya yang telat, saya
sudah panik jika saya ditinggal. Ternyata, teman-teman yang lain masih
pada di rumah atau dikosan nya masing-masing. Ketua kami pun belum
bangun. Hahaha.. saya mengelus dada saja disitu. Akhirnya satu persatu pun
muncul. Saat itu muncul Games, Ambar, lalu tidak lama Syifa dan Dian,
lalu muncul Yayah dan Ica. Saat itu yang on time hanya perempuannya
saja, laki-lakinya? Kayaknya pada habis nonton bola jadi mereka masih
tidur. Sambil menunggu laki-lakinya datang lama, akhirnya kita

205
memutuskan untuk cari sarapan dahulu. Kita melihat disamping Pom
Bensin ada gang dan warung soto. Akhirnya kita pun memasuki warung
soto tersebut untuk mengisi asupan kita.
Setelah makan ternyata belum ada yang datang juga para laki-laki
itu. Ada yang baru berangkat, ada yang bannya bocor, ada yang tidak
lama sampai. Menunggu, akhirnya di jam 9 kurang 20 menit kami baru
berangkat. Saat itu perempuan yang membawa motor hanya saya dan
Games. Saya memboncengi Syifa, lalu Games memboncengi Aulia. Laki-
laki nya, Fadoliy memboncengi Ica, Irwansyah memboncengi Yayah, Latif
memboncengi Dian, dan Zul memboncengi Ambar. Kami memakai rute
BSD-Tangerang-Pasar Baru-Sepatan-Mauk dan akhirnya sampailah
kami di Desa Mauk Barat. Pertama kita mampir ke kantor Kepala Desa
untuk silaturahmi dan meminta izin untuk KKN selama sebulan di Desa
Mauk Barat ini. Alhamdulillah kami diterima baik oleh Aparat Desa di
sana, walaupun saat kami sampai di sana Kepala Desanya sedang tidak
ada di kantor. Saat itu juga kami ditawarkan untuk bertempat tinggal di
belakang kantor Kepala Desa tersebut. Sayangnya kami tidak cocok
dengan rumah yang ditawarkan. Anggota kami 19 orang, kami butuh
rumah yang lebih besar. Sehabis dari sana, kami mencoba mencari-cari
info tentang rumah yang disewa di sana, ternyata teman-teman yang
sebelumnya survei sudah mendapat info kalau ada rumah seorang warga
yang mau disewa. Rumah warga itu milik keluarga bapak Nata.
Rumahnya terletak di Kampung Cinamprak. Kami semua pergi untuk
melihat kondisi rumah tersebut. Saat sampai di TKP, kami senang
ternyata rumahnya besar, walau kamar mandi hanya 1 tetapi muat untuk
menampung 19 orang, yang membuat kami lebih senangnya, persis di
depan rumah ada PAUD serta Majelis milik Bapak Nata, sehingga sangat
membantu untuk program kerja kami. Setelah berbincang-bincang
dengan pemilik rumah tersebut akhirnya kami memutuskan untuk
tinggal di sana selama satu bulan. Alhamdulillah Bapaknya pun senang jika
kami mengadakan KKN di sana. Ternyata memang tempat tersebut juga
pernah ditempati orang-orang yang sebelumnya KKN, yaitu pada tahun
2013 ada KKN dari UIN juga, lalu 2015 dari KKN UMT. Tetapi KKN dari
UIN lalu sangat membekas di hati Pak Nata maupun warga Kampung
Cinamprak. Kami semua menganggas agar bisa seperti halnya KKN dari
UIN yang sebelumnya.

206
Setelah survei lokasi tempat tinggal, ada sebagian teman-teman
ingin bermain ke pantainya. Kata Pak Nata, jaraknya tidak terlalu jauh,
hanya sekitar 1 KM dari rumah tersebut. Kami pun mencoba ke sana.
Sesampainya di sana yang kami melihat banyak warga yang membuat
pemancingan di sana. Ikan-ikan dari laut memang suka datang
kepinggir-pinggir pantai. Sehabis dari situ kami pun bergegas untuk
kembali pulang. Perjalanan dari Mauk ke Ciputat sekitar satu jam
setengah. Tetapi kami pulang tidak dengan jalan yang sama saat kami
pergi, waktu itu pukul 16.00 WIB saya berharap sebelum magrib bisa
sampai di rumah. Kita melewati jalan yang berbeda yang justru mutar-
mutar arah, jam 22.00 WIB baru bisa sampai di rumah. Sebenarnya saya
sedikit kesal juga kepada teman saya yang menganggas jalur yang
berbeda. Tetapi ya sudahlah mungkin disitu saya menjadi tahu sifat
teman-teman saya seperti apa dan saya harus bisa maklum karena selama
sebulan saya melihat mereka.
Survei yang ketiga ini dilakukan pada tanggal 5 Juli 2018, saat itu
tidak hanya teman-teman saja yang ikut tetapi Dosen Pembimbing kami
juga ikut. Survei ketiga kami tidak banyak aneh-aneh karena kami
membawa Dosen, sehabis survei ke kantor Kepala Desa, lalu ke tempat
yang akan kami tinggali selama sebulan penuh nanti yaitu rumah Bapak
Nata. Kami pulang lebih awal dibanding survei yang kedua, jam 5 sore
sudah sampai di Ciputat.

Hari Pertama KKN hingga Hari Terakhir KKN


Inilah hal yang terpenting bagi hidup saya selama menjalani KKN.
Jadwal yang ditentukan oleh PPM untuk KKN tanggal 20 juli 2018, kami
bersepakat untuk mulai berangkat 2 hari sebelum hari KKN dimulai.
Tepatnya pada 18 Juli 2018 kami berangkat. Hari itu pun tiba,
sesampainya kami di sana sudah sore. Kami hanya menghabiskan waktu
untuk membereskan barang bawaan kami, bersih-bersih diri dan
beristirahat. Saat itu kami memiliki 3 kamar. Kamar 1 diisi oleh teman-
teman Ambar, Syifa, Astri, Dedeh, Alika, dan Enri. Sedangkan kamar 2
diisi oleh Saya, Ica, Aul, Yayah, Dian dan Games. Lalu sisanya hanya laki-
laki dan diisi oleh 7 orang laki-laki yang ada di kelompok kami.
Hari Senin, tanggal 23 Juli 2018, kami resmi dilepas oleh Kepala
Desa kami yaitu Bapak H. Misnan. Kami mengikuti serangkaian acara

207
dari apel pagi bersama Kepala dan Staf Desa serta penutupan upacara
pembukaan KKN kami. Sesudah kami pulang dari Kantor Kepala Desa,
kami bergegas untuk survei SD dan TPA mana saja yang akan kami bantu
memberi sedikit ilmu kami kepada mereka. Kami fokus untuk 2 SD yaitu
SDN Setya Bhakti yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posko kami,
hingga SDN Mauk Utara yang jaraknya bisa dibilang lumayan dari posko
kami. Sedangkan, untuk TPA kami fokus ke 4 TPA, di antaranya TPA
Tegal, TPA Cinamprak, TPA Mauk Utara, TPA yang berada dipinggir
jalan. Kami tidak tahu nama TPA tersebut, karena memang TPA tersebut
dibuat hanya untuk waktu-waktu tertentu. Selama seminggu KKN di
sini saya memliki banyak pengalaman yang mungkin saya tidak dapat
jika berada di lingkungan saya di rumah maupun di kota sana. Saya
senang anak-anak di sini sangat antusias kepada saya dan teman-teman
yang sedang KKN. Mereka itu sangat lucu-lucu, mulai dari gaya bahasa
mereka yang memang berciri khas Jawa-Sunda hingga kelakuan-
kelakuan mereka yang membuat saya kangen mereka. Tidak dengan
anak-anak kecil di sana, ibu-ibu di sini pun sangat ramah sehingga
membuat kami betah dan menjalankan program kerja dengan senang
hati. Banyak hal-hal yang tidak biasa kami lihat jika ada di rumah, seperti
kami di sana terbiasa menginjak kotoran kambing, angsa maupun ayam,
banyak kambing-kambing di sini yang suka berjalan-jalan sekedar
mencari makan mereka tetapi hebatnya mereka tau arah jalan pulang.
Pagar rumah kami terbuat dari bambu sehingga gampang untuk di buka
atau ditutup, pernah sesekali teman saya tidak menutup pagar dan
akhirnya masuklah seekor kambing ke dalam rumah kami. Saya lagi di
kamar saat itu, saya hanya bisa mendengar jeritan teman perempuan saya
yang ada di luar saat itu. Haha ini sangat menakutkan tapi lucu juga buat
kami.
Seminggu pun berlalu, saat ini saya mulai merasakan sifat-sifat
teman-teman saya yang beraneka ragam. Saya jadi mengenal si A
orangnya seperti ini, si B orangnya egois, si C orangnya pengalah. Semua
saya rasakan. Sampai di minggu ketiga puncaknya permasalahan kami di
Posko. Hanya karena masalah sepele, yaitu chargeran handphone membuat
kesenjangan teman baik saya dengan laki-laki yang memiliki chargeran
terebut. Sebut saja si A teman perempuan saya dan si B teman laki-laki

208
saya. Jadi, si B ini memang sering mengisi baterai handphonenya dikamar
saya sekaligus kamar si A, memang stop kontaknya milik si B, jadi si B
merasa itu punya dia, jadi dia memiliki hak. Si B itu bertanya kepada si A
adakah kabel handphone dia disitu? Si A bilang, si A selalu memisahkan
kabel handphone temen dikamar dengan yang tidak dikamar, si B
bersikeras kalau kabel dia masih disitu. Nyatanya memang kabel itu
tidak ada. Karena si A kesal akhirnya dia memarahi si B dan berulang kali
bilang dia tidak melihat. Mungkin si B tidak terima sikap si A terhadap
B yang menyebabkan rapat di malam harinya dibahas dan si B
membentak si A. Teman saya si A yakin dengan pendiriannya, hal
tersebut membuat si B mengambil stop kontak si B dari kamar kami
sehingga kami tidak memiliki stop kontak. Tetapi alhamdulillah, ada
penolong saat itu yaitu Games. Games membawa stop kontak lagi dari
rumah. Ya memang masalah kecil seperti itu yang kami harus bisa sikapi
dengan baik karena kami harus mengerti 19 kepala dengan karakter
orang yang berbeda-beda. Sampai saya sendiri pun lama-lama terasa gerah
dengan sikap teman-teman yang mungkin membuat saya tidak nyaman
untuk lebih lama tinggal disitu. Saya hanya bisa bersabar dan
menganggap semua akan baik-baik saja sampai saya bisa pulang ke
rumah. Akhirnya hari yang saya tunggu-tunggu pun tiba. Saya sangat
menanti hari itu setelah sekian lama bersandiwara baik-baik saja. Saya
beserta teman-teman menutup acara dengan mengadakan panggung
gembira bekerja sama dengan Karang Taruna yang ada di Cinamprak,
sekaligus berpamitan dengan warga-warga Kampung Cinamprak.
Ditutup dengan pelepasan lampion di udara yang sangat cantik pada
malam itu. Kami melakukannya dengan sangat haru karena banyak anak
kecil yang menangis seakan-akan tidak mau kami pulang.

Mengenal Sisi Kampung Cinamprak


Kampung Cinamprak ini tempat yang saya tinggali selama satu
bulan penuh. Kampung ini terletak di Kecamatan Mauk Barat,
Kabupaten Tangerang. Iklim desa ini sangat panas. Kampung ini berada
di pinggir pantai sehingga iklim di sini terasa lebih menyayat kulit.
Menurut saya kampung ini sangatlah mandiri, kebanyakan pekerjaan
orang sekitar sini yaitu Nelayan dan memiliki hewan ternak, berupa

209
ayam hingga kambing. Saya senang berada di kampung ini karena
masyarakat cukup erat dalam sisi agamis nya. Terbukti dari sepanjang
gang sampai diposko saya ada 3 TPA yang berbeda pemiliknya. Kami
merasa aman selama tinggal satu bulan di sini. TPA di sini ada banyak,
jadi banyak juga warga yang memiliki anak kecil di sini. Saya waktu itu
mengajar di TPA Tegal, saya menemui anak-anak yang sedang ngaji saat
itu. Saat kami datang, mereka sangat senang dan menyambut kami
dengan ramah serta senyum tertawa bahagianya mereka melihat kami
datang. Saya ingat sekali, ada satu anak kecil bilang ke saya, “kak besok
ngajar lagi ya? Pliss, besok cerita-cerita kisah nabi lagi” saya pun mendengarnya
dengan sangat senang, bahwa anak-anak di sini memang gemar mengaji
dan rajin untuk belajar.

Kata-Kata Akhir untuk Kampung Cinamprak dan Teman-teman


Memang sejatinya, negara ini butuh bibit-bibit unggul untuk
sampai pada pohon yang sempurna. Harapan saya untuk Kampung
Cinamprak ini semoga Kampung ini bisa selalu mandiri, Ibu-ibu di sana
juga memiliki keahlian agar menambah keahliannya dan bisa membuat
usaha. Adik-adik di sana saya berharap adik-adik bisa seperti saya dan
teman-teman yang menjalani KKN sebulan penuh di sana. Saya ingin
sekali melihat adik-adik di sana bisa memajukan desanya, peduli
terhadap kondisi Desa mereka. Mereka adalah generasi penerus, saya
yakin jika adik-adik di sana menjadi orang yang sukses maka desanya
pun akan ikut sukses.
Melihat warga Kampung Cinamprak sudah mengetahui mana
yang baik dan mana yang buruk, keagamaannya juga sudah bagus serta
Ibu-ibu di sana yang mandiri. Saya juga berterima kasih banyak karena di
sana saya jadi memiliki pengalaman yang tidak bisa dibayar oleh apa pun,
suasana desa di sana akan saya rindukan, dari sawah yang indah,
pepohonan yang teduh hingga pantai yang tidak jauh dari posko. Itu
semua akan jadi saksi atas hidup saya yang selama ini saya kurang
bersyukur, saya yang terlalu fokus pada diri sendiri, serta mengenal apa
itu kebersamaan. Saya mengucapkan terima kasih banyak juga kepada
Dosen Pembimbing kami saat itu yang tak mengenal lelah juga untuk
memantau kami saat di sana yaitu Bapak Amir Fadhillah selaku Dosen
dari Fakultas Adab dan Humaniora. Serta teman-teman KKN yang

210
sangat saya sayangi. Saya banyak belajar arti kebersamaan dari mereka,
saya jadi tahu kekurangan saya dan bisa memetik kelebihan yang teman
saya miliki untuk diri saya. Terima kasih satu bulannya teman-teman,
kalian sudah menjadi keluarga bagi saya. Saya tidak akan pernah lupa
kebiasaan-kebiasaan selama kita tinggal di posko. Sekali lagi terima
Kasih. Salam MABAR 033. Enjoy ajaa!!

211
P
Di bawah Langit Biru Desa Mauk Barat
Siti Khoirunnisa Syifa Sari

Pertemuan Kali Pertama


Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut dengan KKN tidak asing lagi
bagi Mahasiswa. Namun bagi Mahasiswa FITK jurusan saya yaitu
PIAUD, baru pertama kali mengikuti kegiatan KKN ini, karena sudah
diwajibkan oleh pihak Universitas bahwa seluruh Mahasiswa FITK
mengikuti kegiatan KKN, jadi ini merupakan hal baru bagi saya. Berawal
dengan mendaftarkan diri secara online di AIS dengan mengisi identitas
diri. Pada waktu itu saya dan teman-teman kelas saya mendaftarkan diri
secara bersama-sama. Saya dan teman-teman awalnya tidak dapat
menggambarkan apa itu KKN? Bagaimana kegiatan selama KKN? Apa
yang akan terjadi selama KKN berlangsung? Tentu saja hal-hal itu
menjadi pengaruh bagi saya dan teman-teman.
Seiring berjalannya waktu, tepat saat pembagian kelompok KKN.
Teman-teman saya sangat antusias memberi informasi pembagian
kelompok KKN melalui grup chat. Tentu saja di antara saya dan teman-
teman tidak ada yang satu kelompok. Waktu itu saya berada di
kelompok nomor 33. Saya melihat berbagai nama dari beda-beda
fakultas. Ada Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ushuluddin,
Fakultas Adab Humaniora, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, dan tentu saja Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Dari fakultas FITK sendiri ada 5 jurusan di kelompok 033,
yaitu Pendidikan Islam Anak Usia Dini(PIAUD), Pendidikan Agama
Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Fisika dan
Pendidikan .Matematika. Setelah pembagian kelompok dipublikasikan,
keesokan harinya saya sudah masuk ke dalam grup chat kelompok KKN
33 yang di awali dengan perkenalan-perkenalan dengan anggota
kelompok. Saya dan teman-teman kelompok KKN berdiskusi untuk
mengatur jadwal pertemuan pertama. Akhirnya pertemuan pertama
dilakukan pada hari senin 16 April 2018 di sore hari.
Pada pertemuan pertama, saya dan teman-teman kelompok
melakukan perkenalan secara langsung seperti nama, jurusan, dan

212
tempat tinggal. Setelah melakukan perkenalan, saya dan teman-teman
berdiskusi untuk menentukan pembentukan kepengurusan. Memilih
Ketua dan Wakil, saya dan teman-teman melakukannya dengan voting
menulis dikertas kecil, dan memilih pengurus lain, saya dan teman-teman
melakukan voting kocok kertas. Hasil dari pemilihan teman-teman, yaitu
Ketua kelompok KKN 033 terpilih Abdul Latif dari Jurusan PAI dan
Wakil Ketua terpilih Muhamad Faisal dari Jurusan Hubungan
Internasional. Setelah pemilihan Ketua dan Wakil, disambung dengan
pengocokan nama yang sudah ditulis dikertas. Pertama dipilih adalah
Sekretaris 1, yaitu terpilih saya sendiri Siti Khoirunnisa Syifa Sari dari
Jurusan PIAUD, Sekretaris 2 keluar dengan nama Alika Arum Daniya dari
Jurusan Biologi, Bendahara 1 terpilih Ambar Indriyati dari Jurusan Ilmu
Perpustakaan, dan Bendahara 2 dipilih Astri Hawanti dari jurusan
Pendidikan Matematika. Setelah memilih kepengurusan (BPH) dilanjut
dengan pembagian divisi-divisi untuk kegiatan yang akan dilaksanakan
selama KKN berlangsung.
Divisi Acara di pilih Siti Nafisah Ahmad (koordinator) dari Jurusan
Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Andi Enri Erna Sari dari Jurusan Hukum
Keluarga, Ahmad Asyrofi dari Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam. Divisi
humas dipilih Yayah Novianti dari Jurusan PAI dan Ahmad Fadoliy dari
Jurusan Ilmu Hukum. Divisi Dokumentasi dipilih Zulfikar Fadel Ali
(koordinator) dari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Dede Yati dari
jurusan Ekonomi Syariah, dan Aulia Mega Hadiyanti dari Jurusan Bahasa
dan Sastra Arab. Divisi perlengkapan dipilih Ali Fachrudin dari Jurusan
Biologi dan Irwansyah dari Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Yang
terakhir Divisi Konsumsi dipilih Nia Imas Gamesty dari Jurusan
Pendidikan Fisika, Risky Oktavianti dari Jurusan Hukum Pidana Islam
dan Rahma Dian Indriyani dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Setiap hari senin saya dan
teman-teman melakukan pertemuan dan berdiskusi dari nama kelompok
hingga program kegiatan KKN. Nama kelompok saya dipilih dengan
nama MABAR diambil dari nama Desa Mauk Barat yang menjadi tujuan
kelompok 33. Selain diambil dari nama Desa, MABAR adalah Mengabdi,
Aktif, Berdaya, Aplikatif, Responsif. Setelah itu, saya dan teman-teman
berdiskusi untuk melakukan survei pertama ke Desa Mauk Barat
Kabupaten Tangerang. Tidak banyak yang ikut karena beberapa teman-

213
teman termasuk saya masih ada kegiatan perkuliahan yang tidak bisa
ditinggal. Akhirnya survei pertama dilakukan pada hari Rabu 25 April
2018. Survei dilakukan oleh 3 orang dari kelompok saya. Menurut info
dari teman-teman yang survei, Desa Mauk Barat termasuk jauh, kira-kira
2 jam perjalanan. Setibanya di sana, teman-teman saya mengunjungi
kantor Kepala Desa Mauk Barat, akan tetapi tidak dapat bertemu dengan
Kepala Desanya karena sedang ada kegiatan diluar. Setelah itu, teman-
teman saya mengunjungi Kampung Cinamprak yang merupakan bagian
dari Desa Mauk Barat. Setibanya di sana, teman-teman saya bertemu
dengan salah satu tokoh masyarakat yang aktif dalam bidang pendidikan
yaitu Bapak Sarnata dan Ibu Mirni. Mereka adalah sepasang suami istri
yang memiliki yayasan PAUD dan TPA.
Bapak dan Ibu Nata (sapaan teman-teman kelompok saya) sangat
terbuka dengan kedatangan teman-teman saya. Beliau memberi
informasi bahwa sudah beberapa kali Kampung Cinamprak ini didatangi
oleh Mahasiswa KKN. Mahasiswa UIN pun pernah melakukan KKN di
cinamprak pada tahun 2015. Teman-teman saya memperkenalkan diri
lalu kemudian bertanya-tanya mengenai Kampung Cinamprak ini.
Dimulai dengan bercerita tentang tahun berdirinya Desa Mauk Barat
hingga permasalahan yang dialami. Desa Mauk Barat ini terbagi menjadi
5 kampung, yaitu Kampung Cinamprak, Ciroge, Gang Kereta, Mauk
Utara dan Cisepat. Kami hanya fokus di satu kampung yaitu Kampung
Cinamprak. Kampung inilah yang paling membutuhkan pembenahan.
Setelah melakukan survei pertama, saya dan teman-teman
merumuskan program kegiatan apa saja yang dapat dilakukan di Desa
Mauk Barat terutama Kampung Cinamprak. Waktu terus berjalan,
kelompok saya menyiapkan berbagai perlengkapan, apa saja yang akan
dibutuhkan dan bagaimana teknis pelaksanaannya, membuat proposal
kegiatan untuk menambah dana dan melakukan pembayaran kas selama
pertemuan rapat KKN, melakukan pembekalan yang diselenggarakan
oleh PPM, mengikuti pelepasan peserta KKN. Hingga tinggal beberapa
hari KKN pun tiba dan persiapan kelompok 33 sudah matang. Menurut
saya Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang
dapat menginspirasi masyarakat yang berada di pedalaman. Kegiatan ini
juga dapat melatih akademik mahasiswa dan dapat menyalurkan ilmu
yang kami dapat selama dibangku perkuliahan. Menyelenggarakan

214
program kegiatan di Desa, menyatukan kebersamaan, menyatukan
perbedaan, merupakan hal yang sangat berarti dan menjadi pembelajaran
bagi kami. Semoga kegiatan ini terus berlanjut hingga di masa yang akan
datang.

Menyatukan Kebersamaan
Hari di mana keberangkatan ke lokasi kelompok KKN MABAR 033
pun tiba. Saya dan teman-teman berangkat ke lokasi pada tanggal 18 Juli
2018. Hari sebelum berangkat, malamnya saya mengantar barang bawaan
KKN ke kostan teman kelompok. Saya membawa 1 buah koper dan barang
bawaan wajib seperti beras, mie instan, kopi/teh, dan gula untuk
persediaan di sana. Keesokan harinya, saya berangkat dari kostan ke
tempat titik kumpul keberangkatan pada jam 08.00 pagi karena harus
memindahkan barang-barang ke mobil. Pada waktu itu, ada 2 mobil yang
menjadi angkutan kelompok kami, yaitu mobil xenia dan mobil pick up
milik teman saya. Tidak semua kebagian naik mobil, beberapa teman saya
ada yang naik motor kira-kira ada 7 motor yang dibawa ke lokasi KKN.
Waktu menunjukkan pukul 13.00 siang, terik sekali. Saya dan teman-
teman berangkat dari Legoso menuju Desa Mauk Barat. Karena
perjalanan yang cukup jauh, saya dan teman-teman sempat berhenti
untuk isi bensin dan makan. Sekitar pukul 17.00 sore saya dan teman-
teman yang naik motor sampai di lokasi dan teman-teman lain yang naik
mobil sudah sampai sekitar jam 16.00. Saat sampai di sana, kami
memindahkan barang yang ada di mobil ke posko tempat yang akan
kelompok saya tempati.
Posko yang ditempati kelompok saya adalah rumah milik warga
setempat. Rumah itu besar dan panjang seperti dua rumah yang dijadikan
satu. Memang tidak terlalu bagus akan tetapi rumah itu nyaman untuk
ditempati. Terdapat 3 kamar dalam rumah itu, dua kamar untuk
perempuan dan satu kamar untuk laki-laki. Namun, hanya satu kamar
yang memiliki kasur, untungnya kelompok saya beberapa orang
membawa kasur minimalis dan karpet untuk tidur. Dua kamar itu diisi
oleh 6 orang perempuan tiap masing-masing kamar dan 1 kamar diisi oleh
7 orang laki-laki tetapi tetap saja laki-laki memilih tidur diruang santai
yang cukup luas karena kamar mereka tidak cukup besar. Setelah saya
dan teman-teman selesai memindahkan barang ke posko, dilanjut dengan

215
beres-beres barang untuk ditata di rumah itu. Malam pertama saya di
Kampung Cinamprak sangat menyenangkan. Anak-anak kecil
menyambut kami dengan gembira dan sangat antusias untuk berkenalan,
mengaji dan mengerjakan tugas sekolah.
Selama 1 bulan penuh, saya tinggal bersama orang-orang yang beda
argumen, beda kebiasaan, beda sifat dan dengan perbedaan lainnya. Bagi
saya, hal ini bukan hal yang baru karena sebelumnya saya pernah
pesantren waktu SMP. Tetapi tetap saja, menyatukan kebersamaan
tidaklah mudah. Menurut saya, untuk menyatukan kebersamaan, kita
harus memaklumi dan memberi pengertian pada semua sikap dan
kebiasaan satu sama lain. Untungnya saja dalam hal ini kami tidak ada
kendala yang besar selama 1 bulan hidup bersama.
Kegiatan-kegiatan kami di sana tidak ada yang tidak lancar. Berkat
kekompakkan kami, semua hampir tidak menemukan kendala. Hanya
hal-hal kecil seperti perubahan jadwal, kurangnya kendaraan jika ada
kegiatan yang jauh dari posko atau masalah rebutan kamar mandi yang
hanya ada satu di posko. Setiap hari yang kami lakukan berbeda-beda,
karena sudah dijadwalkan oleh kami sendiri. Ada yang piket masak
sehabis subuh langsung pergi ke pasar membeli bahan masakan, ada yang
piket kebersihan yaitu nyapu, ngepel dan mencuci piring, ada yang
memiliki jadwal mengajar di sekolah SDN dan PAUD, lalu siangnya
mengajar di TPA sekitar kampung. Hari demi hari kami lewati, kami
sudah terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru.
Tiap pelaksanaan program kegiatan pun kami selalu persiapkan
dengan matang seperti melakukan briefing di malam harinya sebelum
acara keesokannya dilaksanakan. Ada waktu di mana saya dan teman-
teman kelompok melakukan evaluasi program dan evaluasi diri. Saat itu
masing-masing dari kami mengeluarkan isi hati apa yang kurang
berkenan selama kami tinggal bersama. Karena kami tinggal tidak
dipisah perempuan dan laki-laki berada di satu rumah tetapi berbeda
kamar. Jadi, kami harus memakai jilbab setiap saat, kecuali saat tidur.
Ada beberapa hal yang ditegur, seperti laki-laki harus mengetuk pintu
kamar perempuan jika membutuhkan sesuatu, laki-laki tidak boleh
merokok di dalam rumah dan masih banyak ketentuan lainnya.
Ketentuan ini dapat berjalan baik sampai KKN selesai.

216
Saya sangat senang selama tinggal bersama mereka, karena mereka
selalu ramai dan tidak membosankan. Ini merupakan kenangan indah
yang tidak akan saya lupakan. Saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh anggota kelompok KKN MABAR 033 yang sudah
membantu, memberi perhatian, kompak, sabar dan saling mengingatkan
satu sama lain. Semoga kita terus bersilaturahmi dan tidak saling
melupakan.

Cerita dibalik Kampung Cinamprak


Kampung Cinamprak. Inilah yang menjadi tempat kelompok KKN
033 mengabdi selama 1 bulan kurang lebih. Kami memilih kampung ini
karena permasalahan kampung yang cukup menantang bagi kelompok
033. Kampung ini memiliki permasalahan sampah yang cukup sulit
untuk dibenahi karena warga masyarakat yang kurang memiliki
kepedulian terhadap lingkungan. Kondisi kampung ini pun kotor karena
banyak kotoran hewan di sepanjang jalan. Warga sekitar sebagian besar
memelihara kambing, bebek dan ayam di rumahnya.
Sayangnya mereka tidak rutin membersihkan kandang yang ada
didepan rumah mereka. Padahal hal itu dapat menimbulkan penyakit
akibat kandang yang kotor dan bau. Sebelumnya kami diberitahu oleh
salah satu tokoh masyarakat bahwa memang sangat sulit untuk
mengajak warga sekitar untuk memperhatikan kebersihan lingkungan.
Dikarenakan mereka yang sibuk mengelola sawah, ikan-ikan dan
simpring (semacam kerang) yang menjadi sumber pendapatan mereka.
Saat warga Kampung Cinamprak mengetahui bahwa akan ada
Kegiatan KKN, mereka sangat antusias sekali karena kurang lebih sudah
3 tahun Kampung Cinamprak tidak ada Universitas yang
menyelenggarakan KKN. Selama saya tinggal di Kampung Cinamprak
ini, saya merasakan kenyamanan karena keramahan, kebaikan dan
kelembutan yang saya dapat dari warga sekitar. Jiwa sosial mereka
sangat tinggi, kampung mereka hidup. Mereka selalu bersosialisasi
kepada sesama tetangga sangat berbeda kehidupan dikota zaman
sekarang.
Sekarang ini banyak yang tidak peduli terhadap lingkungan
tetangganya, mereka kurang ramah dan jarang bercengkrama. Ada waktu
di mana saat saya keluar sehabis magrib untuk membeli es batu. Seorang

217
ibu paruh baya menghampiri saya dan teman saya, dengan berbicara
menggunakan bahasa jawa yang cepat sambil memegang tangan saya,
intinya beliau ini ingin saya dan teman-teman kelompok saya
mendatangi rumahnya untuk bersilaturahmi atau sekedar ngobrol.
Sayangnya saya tidak terlalu paham semua yang dikatakan beliau karena
saya tidak mengerti bahasa jawa. Ini salah satu bukti bahwa sosialisasi
mereka sangat tinggi.
Selain jiwa sosial warga Cinamprak yang tinggi, kegiatan
keagamaan di sana pun juga tinggi dan rutin. Setiap hari anak-anak kecil
sepulang dari sekolah sekitar abis zuhur, mereka ada kegiatan mengaji di
TPA dan kegiatan ini selalu ramai. Saya sudah jarang melihat kegiatan
seperti ini di kota-kota besar, ternyata di sini kegiatan keagamaannya
masih berjalan. Ada sekitar 3 TPA yang ada di Kampung Cinamprak ini
dan kegiatan ini sangat ramai anak-anak. Selain pengajian anak-anak,
setiap malam Jum’at pun ada pengajian kaum Ibu-ibu yang dimulai ba’da
maghrib. Pengajian ini dilaksanakan sekitar 1 jam yang dipimpin langsung
oleh seorang ustadz. Terdapat juga pengajian kaum Bapak-bapak yang
dilaksanakan setiap malam minggu ba’da magrib dan dipimpin oleh
ustadz yang sama.
Selama sebulan saya tinggal di Kampung Cinamprak, banyak hal-
hal baru yang saya alami dan dapat dijadikan pelajaran. Walaupun
kampung mereka tidak sebagus kampung yang berada dikota-kota besar,
semangat mereka luar biasa. Terutama anak-anak di sini, mereka cinta
membaca dan bersosialisasi. Mereka bukan pecandu gadget yang saat ini
menjadi permasalahan anak zaman sekarang, untuk pergi sekolah
mereka memiliki semangat yang luar biasa. Saya berharap mereka dapat
menjadi penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa ini. Selain anak-
anak, kaum Ibu atau kaum Bapak mereka pun juga semangat dalam
menjalani kehidupan.
Bekerja dengan rajin dan tekun tanpa mengeluh. Mereka mencintai
dan menghargai pekerjaan mereka. Dari sinilah saya mendapat motivasi
untuk menjadi seseorang yang rajin, tekun, tidak mudah mengeluh, selalu
bersemangat dan tidak takut akan kegagalan.

218
Sebuah Harapan Besar
Bagi kami, Kampung Cinamprak sudah seperti kampung kami
sendiri dengan penduduk yang ramah, peduli sesama dan pekerja keras.
Namun, sungguh sangat disayangkan penduduk di kampung ini kurang
memperhatikan kebersihan lingkungannya. Jika saya tinggal di kampung
ini, setiap minggu saya akan mengajak mereka untuk rutin melakukan
kerja bakti, pembersihan kandang hewan dan pembersihan sampah-
sampah di sekitar tempat tinggal mereka. Selama 1 bulan penuh kami
mengabdi pada Kampung ini, 1 bulan penuh kami menjadi bagian dari
Kampung Cinamprak dan sungguh sangat penuh kesan-kesan yang baik
bagi kelompok KKN 33. Semua program-program kegiatan kami selama
di sana, sangat diapresiasi oleh warga Cinamprak. Mereka membuat
program kami berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Kami berharap
kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan di Kampung Cinamprak
dapat terus berjalan walaupun kami sudah tidak lagi tinggal di Kampung
itu.
Dalam bidang pendidikan, di Kampung Cinamprak ini menurut
saya sudah baik, anak-anak hingga remaja mereka tidak ada yang putus
sekolah. Justru mereka sangat bersemangat dalam menempuh
pendidikan. Dilihat dari mereka yang setiap hari menghampiri kami
untuk minta belajar bersama, belajar membaca, dan mengerjakan tugas
dari sekolah. Mereka sangat antusias dalam belajar. Selain pada bidang
pendidikan umum, mereka juga bersemangat dalam menempuh
pendidikan berbasis keagamaan. Setiap ba’da zuhur, mereka ramai-ramai
mendatangi mushalla untuk mengaji. Ada pun yang diajarkan oleh seorang
ustadz yaitu, membaca iqra, al-Qur’an, belajar tajwid dan menulis arab
melayu. Akan tetapi, tidak semua TPA memiliki fasilitas yang memadai,
ada satu TPA yang membutuhkan sarana dan prasarana. TPA ini berada
di pinggir jalan setelah SDN Setia Bhakti. Tempat yang kecil dan terbuat
dari bambu, hanya memiliki meja kecil dan papan tulis yang sudah rusak.
Semangat mengaji dari anak-anak ini tidak padam. Mereka tidak peduli
dengan fasilitas yang kurang memadai itu, karena yang paling penting
mereka ada tempat untuk belajar mengaji.
Bersosialisasi warga Kampung Cinamprak, menurut saya mereka
sangat baik dan peduli sesama. Kampung yang menurut saya hidup
karena jiwa sosial yang masih tinggi dan pekerja keras. Setiap berpapasan

219
dengan kami, mereka selalu menyapa dan bertanya. Mereka selalu
berpartisipasi pada kegiatan yang kami adakan. Seperti mengikuti senam
mingguan, kerja bakti, pemungutan sampah lingkungan sekitar, handcraft
training, kegiatan penyuluhan kesehatan dan kebersihan. Mereka juga
sangat ingin kami mengajar di TPA-TPA sekitar Kampung Cinamprak.
Keseluruhan yang ada di Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat
ini. Bagi saya mereka masih membutuhkan pembenahan diri untuk
menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Kesadaran dari warga
Cinamprak sangat penting karena kebersihan, kesehatan dan kerapihan
itu bertujuan untuk mereka sendiri. Kami dari kelompok KKN MABAR
033 berharap Desa Mauk Barat dapat menjadi Desa yang maju, Desa yang
kreatif, Desa yang bersih, nyaman dan tertata rapi. Terima kasih untuk
Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat. Semoga pengabdian kami penuh
kesan dan memberi manfaat yang baik.

220
Q
Lika-liku Manis Getir Asam Manis Suka Duka Kehidupan di Desa
Mauk Barat
Siti Nafisah Ahmad

Awal Mula
Tanggal 17 Juli adalah tanggal di mana saya dan teman-teman
kelompok 033 mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang notabene
tersebar di berbagai fakultas dan masing-masing jurusan yang berbeda-
beda, dipersatukan dalam satu kelompok. Kelompok saya berjumlah 19
orang yang di dalamnya terdapat 13 orang perempuan dan 6 orang laki-
laki yang kemudian terdapat pergantian anggota dikarenakan salah satu
anggota kelompok saya memilih untuk melaksanakan KKN di kampus
yaitu di fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan alasan
tertentu menyangkut akreditasi jurusan di fakultasnya. Terjadi
penambahan anggota dalam kelompok saya menjadi 12 orang perempuan
dan 7 orang laki-laki.
Mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) di tahun ini adalah salah satu
mata kuliah yang wajib di ambil untuk Mahasiswa semester 7, maka dari
itu saya memutuskan untuk mengikuti KKN pada semester ini dan
kebetulan nilai dan SKS saya telah mencukupi untuk syarat mengikuti
KKN pada tahun ini. Hal yang memotivasi saya untuk mengikuti KKN
ini adalah saya sangat tertarik dengan hal-hal yang baru, yang belum
pernah saya lakukan sebelumnya, hal-hal yang sama sekali belum pernah
terpikir dan ternalar dalam pikiran saya, hal-hal yang benar-benar di luar
ekspetasi saya, kenal dengan orang-orang baru, kemudian bersosialisasi
dengan masyarakat yang masih awam, saya senang dengan kegiatan yang
sifatnya sosial, dan mengajar juga saya suka.
Menurut pengetahuan saya, Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa
disebut KKN merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh
Mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan. Kegiatan ini dilakukan
dari tahun ketahun untuk membantu masyarakat baik ilmu maupun
tenaga. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 bulan berdasarkan
tempat yang telah ditentukan. Masyarakat adalah sejumlah besar orang
yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif independen dan orang-orang

221
di luar wilayah tersebut, dan memiliki budaya yang relatif sama. Oleh
karena demikian, perlu dikembangkan kebudayaan-kebudayaan yang
beranekaragam dalam suatu wilayah atau pun berbagai wilayah agar
kebudayaan tersebut tidak punah.
Masyarakat menurut pandangan orang banyak adalah sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan
yang mereka anggap sama. Ada berbagai jenis masyarakat secara umum,
seperti masyarakat bahasa, masyarakat hukum, masyarakat kota,
masyarakat madani dan juga masyarakat desa. Adanya pengklasifikasian
masyarakat tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai porsi
masing-masing bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun
teknologi. Tuntutan terhadap masyarakat agar terus berkarya dan
berkreasi guna memberikan kontribusi positif bagi negara menjadi suatu
hal yang harus diwujudkan dan hal tersebut akan dapat terwujud dengan
nyata apabila masyarakatnya memiliki kesadaran, kemauan, dan potensi
diri dalam setiap individunya.
Masyarakat terus berubah, walaupun kecepatannya tidak sama,
sehingga tidak ada masyarakat yang statis. Perubahan sosial
menunjukkan adanya perubahan dalam organisasi sosial, dan yang
menjadi faktor penyebabnya sangatlah banyak. Jika perubahan itu terjadi
sangat cepat dan tidak teratur, (misalnya karena orang-orang atau
berbagai kelompok mengadakan tindakan yang bertentangan dengan
peraturan yang berlaku), maka akan menghasilkan disorganisasi sosial
yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah sosial. Berbagai masalah
sosial tersebut harus ditanggulangi supaya terdapat keseimbangan,
walaupun sebetulnya suatu keseimbangan yang sempurna tidak
mungkin ada, karena dalam masyarakat selalu terjadi hal-hal yang relatif
kurang baik. Oleh karena itu, diusahakanlah suatu reorganisasi interaksi
sosial dengan menghilangkan disorganisasi, yang disebut perencanaan
sosial. Tanpa kita sadari daerah dan masyarakat perdesaan jarang
tersentuh oleh gelombang pembangunan dan pertumbuhan, baik
ekonomi, pendidikan, keagamaan, teknologi komunikasi informasi,
politik dan pembangunan skill masyarakatnya. Kebanyakan
pembangunan lebih terpusat di daerah perkotaan.
Menerjunkan para peserta didik ke dalam masyarakat secara
langsung, dalam sebuah program kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata)

222
akan memberikan kepada masyarakat sebuah pengetahuan praktis yang
lebih dari sekedar teori dan merupakan salah satu upaya yang mutlak
dilakukan. Peserta didik khususnya mahasiswa akan mendapat
pengalaman langsung serta dapat menerapkan, mengevaluasi, dan
menguji kelayakan konsep dan teori yang telah mereka dapatkan di
bangku kuliah, selain itu secara otomatis mereka akan berusaha
menemukan solusi dan terobosan baru yang akan berimbas pada
perbaikan metode pendidikan yang komprehensif.
Berdasarkan landasan tersebut, saya selaku mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta akan mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
bersama kelompok saya, dengan berbekal ilmu pengetahuan yang kami
dapat di bangku kuliah. Kelompok saya bermaksud untuk
mengabdikannya kepada masyarakat dalam memaksimalkan sumber
daya yang telah ada agar terciptanya insan akademis, pencipta dan
bertanggung jawab.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli sampai 20 Agustus
2018 bertempat di Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang. Program dan Jenis Kegiatan di kelompok saya adalah:
1. Bidang Pendidikan dan Ekonomi. Di sini di bidang ini mencakup
Pengadaan Taman Baca, Mengajar TPA, Pengadaan Les Harian,
Pelatihan Softskill, dan Handcraft Training untuk warga sekitar.
2. Bidang Keagamaan. Di sini dibidang ini mencakup Mengajar Ngaji
(Tilawatil Qur’an) dan Mengajar Adzan untuk anak-anak sekitar
desa.
3. Bidang Sosial dan Budaya. Di sini di bidang ini mencakup Perayaan
Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 lalu Pembukaan dan Pelepasan
KKN.
4. Bidang Kesehatan. Di sini dibidang ini sudah mencakup Kegiatan
Penyuluhan, seperti Pengolahan Sampah Organik dan Non
Organik, Daur Ulang Sampah, dan penanggulangan Bahaya DBD.
Kemudian Senam Hari Minggu lalu dilanjut dengan pembagian
Susu Gratis Hari Minggu.
5. Bidang Lingkungan. Di sini di bidang ini sudah mencakup
Pengadaan Tong Sampah dan Kerja Bakti seluruh warga desa.

Adapun di kelompok saya terdapat program kerja utama yaitu:

223
1. Pengadaan Tong Sampah, penanggung jawabnya adalah Irwan.
2. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945, seluruh anggota
kelompok KKN MABAR 033 yang menjadi penanggung jawab.
3. Kegiatan Penyuluhan, seluruh anggota kelompok KKN MABAR
033 yang menjadi penanggung jawab.
4.

Kemudian terdapat pula program kerja mingguan sebagai berikut:


1. Kerja Bakti, seluruh anggota kelompok KKN MABAR 033 yang
menjadi penanggung jawab.
2. Pengadaan Taman Baca, Aul dan Ambar yang menjadi penanggung
jawab.
3. Handcraft Training, Syifa dan Dede yang menjadi penanggung jawab.
4. Senam Bersama, Ica saya sendiri dan Kyo yang menjadi penanggung
jawab.
5. Susu Gratis, Doliy dan Ical yang menjadi penanggung jawab.
6.

Program kerja harian kelompok saya adalah:


1. Mengajar TPA, Ngaji dan Adzan, seluruh anggota kelompok KKN
MABAR 033 yang menjadi penanggung jawab.
2. Pelatihan Softskill, seluruh anggota kelompok KKN MABAR 033
yang menjadi penanggung jawab.
3. Les Harian, seluruh anggota kelompok KKN MABAR 033 yang
menjadi penanggung jawab.

Kelompokku
Kelompok saya awalnya terdiri dari 19 orang Mahasiswa dan
Mahasiswi yang berasal dari tiap-tiap fakultas, jurusan, daerah yang
berbeda-beda. Awal terbentuk terdiri dari 13 orang perempuan dan 6
orang laki-laki. Namun salah seorang anggota kelompok saya yang
bernama Anisa yang berasal dari Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi memutuskan dan memilih untuk mengikuti KKN
di kampus dikarenakan di Jurusan Jurnalistik sedang mengadakan
akreditasi jurusan dan fakultas dan selain itu pun dia sedang magang part
time di salah satu pekerjaan yang dia tekuni. Jadilah kelompok saya hanya
beranggotakan 18 orang yaitu 12 orang perempuan dan 6 orang laki-laki.
Selang mendekati hari H KKN kelompok saya mendapatkan informasi
dari PPM kampus bahwasanya ada penambahan anggota di kelompok

224
saya yaitu 1 orang laki-laki, jadi lah kelompok saya menjadi 19 orang
dengan 12 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, mereka adalah:
1. Abdul Latif (Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan) nama panggilannya Latif sebagai Ketua
kelompok KKN MABAR 033.
2. Muhammad Faisal (Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) nama panggilannya Ical sebagai
Wakil Ketua kelompok KKN MABAR 033.
3. Siti Khoirunnisa Syifa Sari (Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) nama panggilannya
Ciripa sebagai Sekretaris 1 kelompok KKN MABAR 033.
4. Alika Arum Daniya (Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan
Teknologi) nama panggilannya Alikuy sebagai Sekretaris 2
kelompok KKN MABAR 033.
5. Ambar Indriyati (Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan
Humaniora) nama panggilannya Ambar sebagai Bendahara 1
kelompok KKN MABAR 033.
6. Astri Hawanti Agustin (Jurusan Pendidikan Matematia, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) nama panggilannya Astroy sebagai
Bendahara 2 kelompok KKN MABAR 033.
7. Saya sendiri Siti Nafisah Ahmad (Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir, Fakultas Ushuluddin) sebagai koordinator Divisi Acara
kelompok KKN MABAR 033.
8. Ahmad Asyrofi (Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab
dan Humaniora) nama panggilannya Asyrofi sebagai anggota Divisi
Acara kelompok KKN MABAR 033.
9. Andi Enri Erna Sari (Jurusan Hukum Keluarga, Fakultas Syariah
dan Hukum) nama panggilannya Kodong sebagai anggota Divisi
Acara kelompok KKN MABAR 033.
10. Nia Imas Gamesty (Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan) nama panggilannya Games sebagai
Koordinator Divisi Konsumsi kelompok KKN MABAR 033.
11. Risky Oktavianti (Jurusan Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah
dan Hukum) nama panggilannya Kyoo sebagai anggota Divisi
Konsumsi kelompok KKN MABAR 033

225
12. Rahma Dian Indriyani (Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) nama panggilannya Dian
sebagai anggota Divisi Konsumsi kelompok KKN MABAR 033.
13. Zulfikar Fadel Ali (Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis) nama panggilannya Julee sebagai Koordinator
Divisi Dokumentasi kelompok KKN MABAR 033.
14. Aulia Mega Hadiyanti (Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas
Adab dan Humaniora) nama panggilannya Aul Cacing sebagai
anggota Divisi Dokumentasi kelompok KKN MABAR 033
15. Dede Yati (Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis) nama panggilannya Dede sebagai anggota Divisi
Dokumentasi kelompok KKN MABAR 033
16. Ali Fachrudin (Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan
Teknologi) nama panggilannya Ali sebagai Koordinator Divisi
Perlengkapan kelompok KKN MABAR 033
17. Irwansyah (Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas
Ushuluddin) nama panggilannya Mas Iwang sebagai anggota
Divisi Perlengkapan kelompok KKN MABAR 033
18. Yayah Novianti (Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan) nama panggilannya Yayah sebagai
Koordinator Humas kelompok KKN MABAR 033
19. Ahmad Fadoliy (Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan
Hukum) nama panggilannya Doliy sebagai anggota Divisi Humas
kelompok KKN MABAR 033
Kemudian saya dan teman-teman kelompok KKN MABAR 033 di
tempatkan dalam satu rumah yang mana rumah itu lumayan luas untuk
19 orang mahasiswa, rumah tersebut terdiri dari 3 buah kamar tidur,
ruang tamu, teras, ruang tengah untuk menaruh bahan persiapan makan
kita, dapur yang luas dan jemuran, sayangnya kamar mandi di rumah ini
hanya tersedia satu yang mau tidak mau kami harus terbiasa mengantre
dalam jangka waktu yang lama. 3 kamar itu kamar pertama diisi oleh 6
orang perempuan, yaitu Alikuy, Ambar, Astroy, Dede, Ciripa, dan Enri si
Kodong Makassar. Kamar yang kedua diisi pula dengan 6 orang
perempuan, yaitu Kyo, Aul, Dian, Games, Yayah, dan tentunya saya
sendiri. Kamar ketiga atau kamar terakhir diisi oleh laki-laki sebanyak 7

226
orang. Kamar laki-laki di sini amat sempit, jadi laki-laki hanya
menggunakan kamar tersebut untuk menaruh barang-barang dan baju
mereka, dan untuk berganti pakaian, selebihnya mereka sering tidur
beramai-ramai di ruang tamu. Sangat berbeda dengan kamar perempuan
nomor 1 dan nomor 2 yang lumayan luas dan bisa untuk tidur, menaruh
baju, berganti pakaian di dalam kamar.
Kegiatan memasak dan bersih-bersih rumah, kami buat dalam
bentuk piket harian dan memiliki pekerjaannya masing-masing setiap
harinya. Ada yang piket memasak dan ada yang piket bersih-bersih
rumah. Tugas mencuci piring memang sudah termasuk untuk yang piket
bersih-bersih rumah, akan tetapi untuk setelah makan dan minum, piring
dan gelas masing-masing dicuci sendiri agar tidak menumpuk setelah
makan dan minum dan supaya tidak habis juga piring dan gelas ketika
ada yang ingin pakai. Syukur alhamdulilah piket masak dan bersih-bersih
rumah berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada yang sakit juga dalam
kelompok saya.

MABARku
Profil Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten. Terbentuk pada tahun 1982. Luas wilayah 562,5 km 2.
Batas wilayah utaranya adalah Laut Jawa dan Desa Ketapang. Batas
wilayah baratnya adalah Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri. Batas
wilayah timurnya adalah Kelurahan Mauk Timur. Batas wilayah
selatannya adalah Desa Gunung Sari.
Desa Mauk Barat terbagi menjadi 5 kampung yaitu Kampung
Cinamprak, Kampung Ciroge, Kampung Gang Kereta, Kampung Mauk
Utara, dan Kampung Cisepat. Komposisi penduduk Desa Mauk Barat
memiliki jumlah keseluruhan penduduk 6.638 jiwa (1821 kartu keluarga),
yang di dalamnya terdapat jumlah penduduk laki-laki sejumlah 3.247
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sejumlah 3.381 jiwa. Sehari-hari
mata pencaharian warga adalah sebagai Petani dan Nelayan.
Jumlah Pendidikan dan Kesehatan di Desa Mauk Barat yaitu 4
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 1 SDN (Sekolah Dasar Negeri), 1
SMP (Sekolah Menengah Pertama), 2 Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat), 3 UMKBM (Posyandu, Polindes). Tingkat pendidikan
warga Desa Mauk Barat untuk tamat SD sejumlah 2.105 orang, tamat

227
SMP sejumlah 750 orang, tamat SMA sejumlah 501 orang, tamat D-3
sejumlah 23 orang, tamat S-1 sejumlah 15 orang, dan tamat S-2 sejumlah
8 orang. Permasalahan yang ada di Desa Mauk Barat adalah sampah yang
mengakibatkan banjir besar setiap musim penghujan. Masyarakat ada
yang belum sadar akan tanggung jawab membuang sampah pada
tempatnya. Bahaya sampah untuk lingkungan, bahaya sampah untuk
kesehatan warga sekitar dan masih banyak sampah berserakan di
selokan. Bahkan terdapat tempat pembuangan sampah yang telah
disediakan tetapi masyarakat lebih memilih untuk membuangnya di
dekat kali, di dekat penangkaran rumah, di dekat laut, di belakang
rumah, bahkan di selokan. Limbah bekas kulit kerang juga berserakan di
mana-mana, bahkan menumpuk bagaikan bukit di pinggir jalan.
Kebanyakan mata pencaharian masyarakat sekitar Desa Mauk Barat
adalah sebagai nelayan dan petani.

Harapanku
Apabila saya menjadi bagian dan masyarakat Desa Mauk Barat saya
akan berusaha memberdayakan budaya hidup sehat, budaya membuang
sampah pada tempatnya, serta budaya kebersihan lingkungan agar tidak
lagi dilihat sampah kotoran hewan, sampah limbah manusia dan
bungkus-bungkus makanan lainnya yang berserakan di mana-mana. Saya
seringkali menemukan sampah di selokan, di sepanjang jalan, di halaman
atau di depan rumah yang notabenenya masyarakat sekitar beraktivitas.
Kurangnya dan tidak ada sama sekali kesadaran untuk membersihkan
dan merawat lingkungan mereka sehari-hari. Saya dan teman-teman
kelompok KKN MABAR 033 memiliki harapan yang besar supaya Desa
Mauk Barat semakin maju, semakin berkembang dalam berbagai aspek.
Desa Mauk Barat memiliki banyak sekali kekayaan sekitar yang dapat
dimanfaatkan untuk kemajuan desa ini, mulai dari mata pencaharian
sebagai nelayan yang dapat membawa keuntungan bagi para nelayan agar
mendapat hasil ikan ataupun kerang simpring berlimpah dengan
merawat dengan baik laut dengan membuang sampah pada tempatnya.
Warga yang mata pencahariannya sebagai Petani memiliki peran dalam
menaikkan kualitas beras ataupun tanaman mereka dengan cara
merawat lingkungan sekitarnya, misalnya dengan menjaga agar air tidak
tercampur dengan limbah pabrik. Banyaknya limbah kerang yang berupa

228
cangkang dapat dimanfaatkan dengan cara didaur ulang, daur ulang kulit
kerang yang disitu adalah potensi masyarakat untuk mendapat
penghasilan tambahan yang menurut saya akan menguntungkan sekali,
contohnya seperti mendaur ulang sampah bekas bungkus kopi bungkus
susu dan lain sebagainya. Bungkus-bungkus tersebut di jadikan tas,
dompet, karpet, dan lain-lain. Itu sudah merupakan bentuk
penanggulangan sampah yang bernila harga jual tinggi. Kulit kerang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, seperti gorden yg
terbuat dari kerang, lalu hiasan meja, asbak, dan lain-lain.
Saya yakin, apabila saya dan teman-teman kelompok KKN
MABAR 033 diizinkan kembali lagi di Desa Mauk Barat untuk mengabdi,
saya dan kelompok saya akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat Desa Mauk Barat, lebih
mengayomi lagi untuk semua adik-adik kami yang waktu itu kami
tinggal karena dikasih waktu hanya sebulan untuk melakukan KKN di
Desa Mauk Barat. Sejatinya KKN itu tidak cukup hanya dengan waktu
sebulan. Saya dan kelompok saya sangat berharap apabila masyarakat di
Desa Mauk Barat sadar akan bahaya sampah, bahaya acuh tak acuh
dengan lingkungan sekitar.
Kami berharap geneasi muda seperti anggota karang taruna Desa Mauk
Barat dapat membawa hal positif dan kegiatan positif seperti yang kami
ajarkan semasa KKN di sana, begitu pun dengan anak-anak SD dan SMP
Desa Mauk Barat. Besar harapan kami agar menjadi pelopor utama dalam
hidup sehat dalam menanggulangi sampah untuk Desa Mauk Barat yang
lebih baik dan lebih maju.

229
R
Mutiara Harapan Desa Mauk Barat
Yayah Novianti

Semangat Awal Mengenal Desa Mauk Barat


Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang tidak asing
lagi bagi mahasiswa, tapi asing bagi mahasiswa Jurusan Tarbiyah seperti
saya karena dalam beberapa tahun ini biasanya fakultas hanya
mengarahkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan mengajar atau
PPKT, yang pada tahun ini diganti dengan istilah PLP. Namun, pada
tahun ini mahasiswa Fakultas Tarbiyah diikut sertakan semua dalam
kegiatan KKN. Membuat kami harus mendaftar di Ais mengenai KKN
regular, selain itu Universitas juga menyiapkan KKN Kebangsaan dan
KKN In Campus dengan syarat-syarat tertentu. Selang satu bulan PpMM
mengumumkan nama-nama kelompok yang terbagi dari dua wilayah
yaitu wilayah Bogor dan wilayah Tangerang. Urutan absen saya berada
di awal sehingga, nama saya tercantum pada kelompok 33 yaitu di
kecamatan Mauk tepatnya di Desa Mauk Barat.
Mauk Barat, yang ada dipikiran saya suatu desa yang berada di
pinggir laut seperti apa yang saya lihat ketika mencari nama Desa Mauk
Barat. Setelah sehari diumumkannya nama-nama kelompok mulailah
dari setiap anggota kami mencari-cari kontak nomer telepon untuk
membuat grup di media sosial, dari sini sudah mulai ada usaha dari
teman-teman untuk mencari-cari nomer telephone baik meminta pada
teman maupun menanyakan ke grup angkatan atau kelas. Selanjutnya
terkumpulah semua anggota kelompok kami dalam grup tersebut yang
berjumlah 19 orang, dan kami mulai berkenalan satu persatu serta
dimulai dengan candaan agar lebih akrab. Empat hari setelah dibuat grup
kami mulai berkumpul pertama kalinya di landmark UIN Syarif
Hidayatullah, saat pertama kali kumpul kami kebingungan untuk
mencari kelompok karena pada saat itu bukan hanya kelompok kami
yang melakukan pertemuan tetapi kelompok lain pun mengadakan
pertemuan pertama di tempat yang sama yaitu di landmark UIN.
Pertemuan pertama dan kedua kami membahas kondisi Desa, program

230
KKN, uang kas, iuran kelompok serta baju untuk kelompok. Uniknya
dari kelompok kami, setiap anggota yang tidak mengikuti pertemuan
atau rapat tanpa izin dikenakan biaya 20 ribu sekali pertemuan.
Setelah beberapa kali kami mengadakan pertemuan atau rapat,
kami mulai merencanakan untuk survei lokasi tempat KKN. Kelompok
kami mengadakan tiga kali survei ke lokasi terkait dengan beberapa
kebutuhan. Pada tanggal Mei 2018 saya mengikuti survei kedua, dua
setengah jam perjalanan dari titik kumpul di kampus sampai Desa Mauk
Barat, kami melewati pusat kota, sungai, pasar hingga hamparan sawah
yang luas. Pertama kalinya datang ke lokasi KKN memang terasa sangat
jauh perjalanan untuk sampai di Desa tersebut. Sesampainya di Mauk
Barat, kami langsung ke kantor Desa untuk bersilahturahmi sekaligus
berkenalan serta menanyakan hal yang terkait dengan program KKN
kami selama satu bulan nanti. Desa Mauk Barat yang luas bahkan
daerahnya tersekat-sekat oleh ladang dan sawah ini, terbagi menjadi empat
kampung yaitu: Kampung Cinamprak, Ciroge, Mauk Utara, Gang Kereta
dan Cisepat. Desa Mauk Barat memiliki satu pemimpin sebagai Kepala
Desa yang bernama Bapak Haji Misnan yang pada saat itu sedang
berhalangan hadir ketika kami sedang survei. Setelah itu kami di tuntun
oleh Bapak Sekretaris Desa (SekDes) Bapak Haji Muchtar ketempat yang
biasa dipakai untuk KKN tepatnya di Kampung Cinamprak, di Desa ini
sudah tidak asing lagi dengan istilah KKN karena memang sudah empat
kali kegiatan KKN dilaksanakan di Desa tersebut.
Minggu demi minggu terlewati dengan berbagai macam persiapan
untuk KKN hingga sampailah pada tanggal 18 Juli 2018 kami berangkat
menuju lokasi KKN dengan dua mobil dan tujuh motor untuk
mengangkut segala macam kebutuhan selama KKN sebulan.
Kami sengaja datang lebih dulu yaitu tiga hari sebelum pembukaan
KKN, dengan tujuan agar bisa merapihkan barang-barang dan untuk
mempersiapkan pembukaan di kantor Desa dengan mengundang RT,
(Jaro), RW dan para tokoh masyarakat lainnya. Posko kami yang
bertempat di Kampung Cinamprak Desa Mauk Barat, merupakan tempat
yang tidak jauh dari kantor Kepala Desa namun Kampung terakhir yang
berbatasan dengan Kecamatan Kemiri. Selanjutnya, hari pertama berada
didesa tersebut, sebagian dari kelompok kami mungkin merasakan hal
yang sama yaitu, merasa asing dengan tempat yang kami singgahi selama

231
satu bulan ini, tempat yang memang benar-benar cukup jauh dari
keramaian kota. Sehari setelah kami selesai merapihkan posko, banyak
anak-anak yang mulai berdatangan ke posko kami, mereka ingin
bermain, belajar juga ingin mengenal semua anggota kelompok KKN.
Mereka sangat antusias menyambut kedatangan kami bahkan
kedatangan kami pun sangat dinantikan oleh anak-anak di sana, karena
mengingat kelompok KKN sebelumnya yang memberikan kesan baik di
mata masyarakat. Kami sangat bersyukur bertempat tinggal
dilingkungan masyarakat yang sangat antusias dan sangat peduli,
sehingga sangat membantu dalam terlaksananya program yang kami
rencanakan.
Selanjutnya alasan saya mengikuti KKN, bukan hanya sekedar
menggugurkan kewajiban sebagai mahasiswa tetapi saya beralasan
untuk melatih pribadi manja yang biasa saya perlakukan di rumah agar
menjadi pribadi yang mandiri. Selain itu saya ingin melihat dan
mengetahui kondisi serta karakteristik masyarakat Desa Mauk Barat.
Motivasi saya mengikuti kegiatan KKN ingin memberikan pengalaman
baik, dan pengetahuan yang telah kami dapatkan selama di perkuliahan,
maka akan disumbangkan kepada warga Desa Mauk Barat. Tujuan
mengikuti KKN untuk menambah pengalaman bermasyarkat,
menambah silahturahmi dan menyalurkan ilmu yang telah kami peroleh
semasa kuliah.
Kompetensi yang saya miliki adalah mengajar pendidikan agama
Islam, memasak dan handcraft. Pendidikan agama Islam dapat saya
bagikan kepada anak-anak di sekolah, TPA dan TPQ serta keahlian
masak dapat saya terapkan di posko ketika teman sekompok kami
membutuhkan bantuan atau kesulitan dalam memasak, selanjutnya
mengenai handcraft saya terapkan ketika pelatihan handcraft dan saya
bertugas sebagai tutor dalam kegiatan tersebut. Rencana dalam kegiatan
KKN saya ada mengajar dan melakukan kerajinan handcraft, yang
alhamdulillah sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan oleh
kelompok kami.
Sebelum dilakukannya KKN saya memandang bahwa kegiatan
tersebut membosankan, jauh dari orang tua dan pasti menderita.
Pokoknya saya berpikir pada saat itu KKN seperti penjara banyak

232
kegiatan yang membuat lelah dan banyak kesibukan setiap harinya.
Tetapi itu semua tidak benar adanya, KKN adalah kegiatan yang sangat
menyenangkan, kegiatan santai namun terlaksana dengan baik.
Menambah silahturahmi, pengalaman, cerita tawa, dan lainnya. KKN
sangat mengajarkan pribadi mandiri, berakhlak baik, kebersamaan dan
bersosialisasi yang baik kepada masyarakat. Semua yang kami lakukan
selama KKN selalu membuat rindu setiap saat mulai dari bangun tidur,
makan, kumpul bareng, ketawa bareng, sedih, bermain bersama anak-
anak. Hal yang tidak dapat kami lupakan dalam pikiran. Jika ditambah
waktu dua minggu untuk KKN lagi saya mau, mau menghabiskan waktu
bersama teman-teman MABAR kelompok 33 dan anak-anak Desa Mauk
Barat.

Tiada Hari Tanpa Kisah


Kelompok MABAR 033 itulah hasil diskusi kami untuk nama
kelompok KKN kami, MABAR yang berarti singkatan dari Mauk Barat
dan banyak sekali istilah untuk MABAR ini seperti Makan Bareng, Main
Bareng dan masih bayak lagi kegiatan yang kita lakukan bareng-bareng atau
bersama-sama. Memang benar adanya, seperti nama kelompok kami
yang belakang namanya ada singkatan bareng. Semua kegiatan baik
sederhana maupun luar biasa, kita lakukan bareng-bareng.
Minggu pertama masih dalam tahap pengenalan, kita masih saling
mengenal sikap dan sifat satu sama lain sesama anggota kelompok. Cekcok
diawal dan timbul perasaan baper pada saat minggu pertama merupakan
hal yang wajar bagi saya. Minggu kedua dan seterusnya kita justru saling
berbagi cerita, tawa, suka dan duka. Kami sangat menikmati
kebersamaan di posko, kita seperti keluarga dekat bahkan sangat dekat.
Tiada hari tanpa kisah dalam kelompok kami, karena kami tinggal
satu rumah dan satu kamar mandi yang menaungi 19 orang (12
perempuan dan 6 laki-laki). Rumah yang kami huni terdiri dari 3 kamar
yang ukurannya sama dengan kamar rata-rata biasa, setiap kamar diisi
oleh 6 orang. Begitu pun dengan kamar mandi kita selalu bergantian
dengan tertib hingga selalu terdengar teriakan “Abis kamu, aku yaa”, “panggil
nama kalo udah selesai”. Sampai ketika ada program acara yang meminta
semua kelompok harus ikut, kami yang perempuan biasa mandi berdua

233
bahkan bertiga walaupun awalnya malu banget, tapi kedua dan ketiga
sudah terbiasa. Hanya saja laki-laki tidak pernah mau seperti itu.
Selanjutnya mengenai makan, kita makan dua kali sehari pagi dan malam
sedangkan siang hari bebas asal pakai uang sendiri atau dengan
persediaan makanan kelompok kami dengan syarat makannya bareng-
bareng. Masalah kebersihan posko kami memang terjamin karena sudah
ada tanggung jawab setiap harinya dari jadwal yang telah disusun.
Alhamdulillah respon dari warga mengenai posko kelompok kami baik,
karena kelompok kami yang perempuannya rajin-rajin. Begitu pun
dengan piket masak, setiap pagi kita yang kebagian piket masak hari itu,
pagi-pagi selalu belanja ke pasar karena memang pasar di Mauk hanya
buka pagi sampe siang. Masakannya sangat beragam, dari yang khas
Padang, Betawi, Sunda dan Makassar. Kami dari yang tidak tahu menjadi
tahu, inilah salah satu hikmah KKN untuk perempuan jadi bisa
membawa pulang resep dari berbagai daerah.
Itulah sebagian cerita kami, namun ada hal-hal yang tidak
terlupakan dalam kelompok kami seperti hal-hal konyol, aneh dan
memang tidak bisa terlupakan. Pertama, pernah pada suatu hari ketika
saya kebagian piket masak ada kejadian yang sangat menggelikan. Posko
yang kita tempati memang bersebelahan dengan warga bahkan masih
satu rumah hanya saja warga atau tuan rumahnya tepat di belakang
posko kami, disitu ada satu tempat mandi dan kadang jadi tempat
alternatif untuk kelompok kami berwudhu. Disitu juga tempat biasa
seorang nenek-nenek dan anak kecil mandi setiap pagi dan sore, nenek
tersebut pernah bilang gini “nok, kalo pintu belakang ditutup berarti dipake
mandi yaa” mungkin sebagian kelompok kami tahu pesan itu. Banyak lak-
laki yang tidak tahu. Waktu itu ketika hari menjelang magrib, kami antre
wudhu terutama untuk yang laki-laki karna mereka ingin shalat
berjamaah di masjid. Di dapur tempat kami masak, dan saya kebagian
piket hari itu selalu bilang ke teman-teman yang ingin kebelakang “ada
nenek lagi mandi, jangan buka pintunya”, tapi ada salah satu teman lak-laki
kami, yang tidak ketahuan jalannya dan dia main buka aja pintunya. Kita
yang berada disitu sama-sama kaget, langsung dia tutup pintunya
kembali dengan cepat. Dia bilang ada ‘bidadari lagi mandi’. Akhirnya
menjadi bahan evaluasi untuk kelompok kami agar berhati-hati terutama

234
untuk pagi dan sore hari jika pintunya sedang tertutup. Alhamdulillah
nenek itu tidak marah, malah jadi gurauan. Dari kejadian itu setiap nenek
mau mandi, nenek itu bilang ‘bidadari mau mandi’. Lucunya tiada hari
tanpa tawa.
Kisah selanjutnya mengenai toleransi dalam kelompok kami,
tentang teman laki-laki juga yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Dari
awal saya tahu memang dia tidak suka dengan rasa pedas cukup sampai
disitu, tetapi ternyata dia tidak suka olahan yang ada cabainya semua
masakan apa pun dan uniknya dia tinggal masih di lingkungan Jakarta
atau Betawi tetapi dia tidak pernah mencoba makan sayur asem. Pernah
suatu ketika saya paksa dia untuk mencoba sayur asem satu sendok tapi
langsung dibuang karena menurut dia rasanya aneh. Beruntungnya
berada di kelompok kami, makanan untuk dia pasti dipisah dan kami
selalu berpikir setiap masak ‘nanti si dia, makan apa’. Artinya, semua
anggota kelompok harus terjamin makan dan juga kesehatannya.
Ternyata tidak hanya masalah makan pedas tetapi dia juga tidak pernah
atau tidak bisa mencuci pakaian sendiri. Sampai diajarkan oleh anak
perempuan, tapi lama-kelamaan dia bisa mencuci pakaian sendiri. Itulah
hikmahnya kegiatan KKN dapat membiasakan hidup mandiri.
Kami selalu menghargai apa pun keunikan dari setiap anggota
kelompok kami. Tiada hari tanpa kisah dan tiada hari tanpa tawa, masih
banyak lagi segelinting kisah-kisah dalam kelompok kami. Banyak hal-
hal yang tidak bisa kami lupakan dari mulai pembukaan, penyuluhan anti
narkoba, mengajar, membuat taman baca, senam, pembagian susu, kerja
bakti, pengadaan tong sampah, penyuluhan kesehatan dan puskesmas
keliling, pelatihan dan lomba handcraft, pentas seni bersama Karang
Taruna dan terakhir penutupan yang sangat berkesan dengan antusias
warga dan juga anak-anak.

Semangat Mereka Pemandangan Kami


Mauk Barat dengan segala keragaman yang dimilikinya baik dari
alam, budaya maupun sumber daya manusia yang berbeda-beda. Daerah
yang terpisah-pisah karna tersekat oleh ladang dan persawahan
membuat Desa ini menjadi sangat beragam. Sejak awal kami
melaksanakan KKN sangat disambut dengan baik oleh Aparat Desa
maupun warga setempat. Mereka sangat ramah menyambut kedatangan

235
kami, anak-anak yang sangat ramah. Kesan pertama kami saat datang
dan menuju posko, anak-anak selalu memanggil kami di sepanjang jalan
ada yang teriak manggil ‘Kakak’ dan ada yang teriak manggil teman-
temannya ‘ada kakaen (KKN)’, juga senyuman hangat dari para warga
menyambut kedatangan kami. KKN tidak lepas dari masyarakat,
beruntung lagi kami tinggal dilingkungan masyarakat yang peduli
sehingga sangat membantu kami dalam menjalankan program yang telah
kami susun.
Sama halnya seperti kelompok, bersama masyarakat Desa Mauk
Barat pun tiada hari tanpa kisah. Posko kami selalu didatangi dan di
kerumuni oleh anak-anak warga Desa Mauk Barat, karena posko kami
berada ditempat strategis untuk berkumpulnya anak-anak didepan
posko ada PAUD dan TPQ Khusnul Khotimah, jadi setiap siang
menjelang atau selesai pengajian TPQ anak-anak selalu berdatangan
untuk main, belajar dan juga mengajak kakak-kakak (anggota KKN)
bermain. Mereka ingin mengajak kami ketempat-tempat yang indah.
Seperti jika sore hari, anak-anak mengajak main ke sawah, lapangan
untuk bermain bola dan tambak ikan. Memang tempat-tempat tersebut
sangat memanjakan mata, tempat-tempat yang kami rindukan saat ini.
Semoga kami dapat mengunjungi Desa Mauk Barat kembali suatu saat
nanti.
Hari demi hari kita lewati, puluhan kisah yang kita lalui bersama
warga Desa Mauk Barat mulai dari sosialisasi pengenalan, senam, kerja
bakti, mencari dana untuk acara 17 agustus. Sepenggal kisah yang
pertama dari mutiara yang terpendam di Mauk Barat yaitu anak-anak,
anak-anak yang senantiasa antusias menyambut kami, anak-anak yang
menunggu kedatangan kami. Dimulai ketika kami ingin mengkonfirmasi
mengajar di sekolah dasar (SDN Setia Bhakti), baru saja kaki kami turun
dari motor. Mereka sudah berteriak ‘kaka, ada kakaen (KKN)’ langsung
saja mereka menghampiri kami dan mencium tangan kami yang datang,
tanpa disuruh, tanpa dipanggil mereka datang dengan segala senyuman.
Bahkan ketika baru kenalan salah satu dari mereka yang bernama Apizah
dan Dahlia menunjukan buku yang sudah mereka pinjam dari
perpustakaan. Rupanya perpustakaan itu baru saja diresmikan beberapa
bulan yang lalu. Setiap hari perpustakaan tersebut sangat ramai
dikunjungi anak-anak, suatu pemandangan yang indah ketika anak laki-

236
laki membawa buku bacaan pada saat main bola. Kesan pertama saat
datang ke sekolah tersebut yaitu melihat anak-anak yang antusias
menyambut kami, rasa hormat, patuh, rajin serta mereka penasaran akan
pengetahuan-pengetahuan yang baru.
Mutiara harapan yang terdapat dalam sorot mata anak-anak ketika
kami mengajar di SDN Setia Bhakti, giat semangat terpancar dan
senyuman dan raut wajah mereka. Ada satu anak yang sangat berkesan
di dalam hati saya namanya Muhammad Syahril dipanggil sehari-harinya
Aril dia seorang anak kelas 4 SD yang bercita-cita ingin menjadi Presiden
ingin jadi pengganti pak Jokowi katanya, ketika kami sedang membuat
pertanyaan tentang siapa yang hafal pancasila, dia paling dulu
mengacungkan tangannya untuk menjawab pertanyaan kami. Dia yang
sangat rajin mengaji juga baris berbaris, ketika dalam baris berbaris
teman-temannya sudah malas atau capek baris-berbaris dia tetap berdiri
dilapangan bersama yang lain. Dia tampak kuat padahal kondisinya
lemah, dari kecil memang dia sering panas dan kejang-kejang, sampai
sekarang jika kepanasan dan kecapean pasti dia mimisan (keluar darah
dari hidung) meski begitu dia tetap rajin`membaca, belajar, mengaji,
bermain bola dan ikut dalam baris berbaris. Kami yakin kelak Aril akan
menjadi anak yang berprestasi dan berguna bagi nusa bangsa dan agama.
Selanjutnya kisah yang sangat berkesan dalam benak saya
mengenai keluarga Bapak Sarnata, dari awal kami survei mereka sudah
sangat peduli bahkan mencarikan rumah untuk penginapan kami
(posko). Keluarga yang sederhana ini bernama Pak Sarnata biasa kami
panggil Pak Nata dan istrinya bernama Ibu Mirni biasa kami panggil
Umi. Hampir setiap hari Bu Mirni selalu membawakan makanan untuk
kami. Sampai suatu saat kami pernah ingin membayar masakan Bu Mirni,
tapi beliau terkadang suka menolak. Akhirnya inisiatif kami hanya
membayar harga barang mentahnya saja. Keluarga yang sederhana ini
dikarunia tiga anak, dua orang laki-laki dan satu perempuan si bungsu
yang menggemaskan. Tiada hari tanpa kebaikan keluarga Pak Sarnata,
keluarga beliaulah yang sangat membantu berjalannya program kami.
Hal yang tidak pernah terlupakan dari kebaikan keluarga beliau adalah
ketika acara penutupan bersama warga Kampung Cinamprak di mana
hampir semua warga Kampung turun ke lapangan karena ingin
menyaksikan pelepasan lampion api. Pak Sarnata yang menunggu posko

237
kami tanpa kami menyuruhnya. Beliau sangat khawatir apabila rumah
ditinggal kosong karena didepan rumah terparkir tujuh motor, beliau
sangat menjamin keamanan posko kami. Pantas saja beliau diangkat
menjadi komite sekolah SDN Setia Bhakti, beliau juga di kenal sebagai
ustadz di Kampung Cinamprak yang dikenal dengan keramahan dan
sikap amanahnya. Suatu saat kelak pasti kami akan berkunjung dan
bersilahturahmi ke rumah beliau (Pak Sarnata).

Mutiara Harapan Desa Mauk Barat


Harapan untuk Desa Mauk Barat setelah dilakukannya kegiatan
KKN ini, semoga Desa ini semakin maju, jaya dan semakin membentuk
pribadi yang taat beragama. Di Desa Mauk Barat tersimpan banyak
mutiara-mutiara harapan yang perlu digali dan di kembangkan lagi
karena anak-anak di Desa ini banyak memiliki keahlian, bakat, sikap
yang rajin dan mampu bersaing dengan baik. Para Ibu-ibu yang terbiasa
bangun pagi untuk pergi kesawah, siang hari mengkupas kerang
simpring dan sore harinya menggembala kambing. Oleh karena
kesibukan tersebut, mereka sulit mengembangkan bakat yang
dimilikinya. Padahal untuk mengisi waktu luang para Ibu-ibu dapat
membuat handcraft atau kerajinan lainnya dari sampah kerang menjadi
benda yang unik dan bermanfaat. Juga dapat berinovasi mengenai
Pertanian, kerajinan mengolah bekas sampah dan pengetahuan lainnya
yang perlu dikembangkan oleh warga Desa Mauk Barat.
Selanjutnya mengenai kebersihan, dibalik kekayaan alam yang
berlimpah. Sisi buruk dari Desa Mauk Barat adalah tidak ada
penampungan sisa air kotor disetiap rumah. Mereka biasa membuang air
pembuangan ke saluran air yang nantinya ke sungai. Namun karena
jauhnya dari sungai, saluran air banyak yang tersumbat sampah bahkan
airnya pun berwarna hitam, menjadi sarang nyamuk. Sejauh ini belum
ada kesadaran akan kebersihan. Harapannya, dengan dilakukannya
penyuluhan kesehatan masyarakat dan kerja bakti setiap minggu dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan di
lingkungan kita karena terkait dengan kesehatan kita.

238
S
Kisah Kasih di Desa Mauk Barat
Zulfikar Fadel Ali

Perkenalan
Sore hari sepulang kuliah, ponselku bergetar tanda adanya pesan
baru. Sebuah grup berisikan teman-teman satu jurusan yang sedang
ramai membicarakan tentang pemberitahuan kelompok KKN-nya
masing-masing. Saya bergegas melihat lampiran yang disebarkan oleh
panitia program KKN, nama saya tercantum di kelompok 033 di Desa
Mauk Barat, Tangerang. Terdapat 19 orang yang belum pernah bertemu
bahkan berkenalan sebelumnya dengan karakter yang berbeda-beda pula
dan dikumpulkan menjadi satu kelompok untuk bertugas mengadakan
program-program di sebuah desa yang namanya saja baru saya ketahui.
Ini akan menjadi sangat sulit pikir saya, namun memang tujuan saya
untuk mengikuti KKN adalah untuk mengamalkan ilmu saya agar
berguna bagi masyarakat. Dua hari kemudian ada sebuah undangan grup
via WhatsApp bertuliskan “KKN 033 Mauk Barat” setelah masuk
kedalamnya kita saling memperkenalkan diri, ternyata hanya ada satu
orang yang satu fakultas dengan saya. Setelah itu kita memutuskan
untuk melaksanakan rapat pertama kalinya yang akhirnya menjadi rutin
setiap hari senin sore.
Pada saat rapat pertama, saya dan teman-teman yang lain setuju
untuk memilih Ketua, Wakil dan pengurus harian serta menentukan
pengurus tiap-tiap divisi. Saya bertugas sebagai Koordinator dari divisi
pubdekdok (publikasi, dekorasi dan dokumentasi), pada awalnya saya
merasa yakin, karena pernah di tempatkan di divisi ini sebelumnya.
Kebetulan selama berkuliah saya selalu aktif dalam organisasi baik di
Himpunan Mahasiswa Jurusan maupun Dewan Eksekutif Mahasiswa,
jadi saya merasa yakin dapat memberikan kemampuan terbaik saya di
KKN ini.
Hal yang paling sulit pada saat itu adalah menentukan nama
kelompok, kita semua hanya terdiam memikirkan nama kelompok yang
bagus sampai pada akhirnya lamunan saya dan yang lain pecah oleh
celetukan Fadoliy, mahasiswa fakultas hukum yang mengusulkan nama

239
“MABAR” dari singkatan Mauk Barat. Pada awalnya saya berpikir ini
terlalu simpel dan terkesan bercanda karena kata “MABAR” sendiri
merupakan kata ajakan untuk bermain game online yang sedang hits pada
saat itu. Kita saling bertukar pendapat mengenai nama tersebut sampai
pada akhirnya semua setuju dengan nama “MABAR”.
Survei pertama dilaksanakan pada hari rabu di musim hujan, hari
itu hujan ringan dengan langit yang sudah gelap. Survei pertama hanya
diikuti oleh tiga orang yang terdiri dari saya, Latif yang merupakan Ketua
kelompok dan Games yang merupakan salah satu anggota kelompok
yang memiliki teman bernama Reni dari kelompok KKN 27 yang
kebetulan mengetahui lokasi Desa Mauk Barat yang akan bertugas
menjadi penunjuk arah untuk perjalanan kali ini. Hujan menemani
perjalanan kita sampai pada lokasi yang dituju, kira-kira butuh 2 jam 30
menit untuk sampai ke Desa Mauk Barat. Awalnya kita berencana untuk
datang ke kantor Kepala Desa, Kepala Desa pada saat itu tengah
menghadiri rapat dan saya bersama dengan yang lain hanya bertemu
petugas yang sedang piket, kita diberitahu untuk bertemu Pak Sarnata
yang merupakan tokoh masyarakat di Desa Mauk Barat.
Kesan pertama saya tentang Desa Mauk Barat adalah Desa yang
indah karena selama perjalanan saya disuguhi pemandangan sawah di
kanan dan kiri jalan, sesuatu yang tidak bisa saya lihat di jalanan Jakarta.
Ketika pertama kali sampai di rumah Pak Sarnata di Kampung
Cinamprak beliau dan istri menyambut kedatangan kita dengan ramah.
Saya disuguhi teh hangat dan makanan ringan sambil berbincang tentang
KKN di Desa Mauk Barat, menurut beliau, UIN sudah pernah
melaksanakan KKN di Desa Mauk Barat dan tinggal di rumah beliau.
Kebetulan Pak Sarnata dan istri merupakan pemilik dari sebuah TPQ dan
PAUD di Kampung Cinamprak.
Hal pertama yang saya sadari di sini adalah airnya yang asin.
Menurut Pak Sarnata ketika musim hujan, air di Kampung Cinamprak
akan terasa asin karena letak geografisnya yang tidak jauh dari laut. Pak
Sarnata menceritakan permasalahan utama di Desa Mauk Barat adalah
kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, dari
perbincangan bersama Pak Sarnata akhirnya kita dapat menyusun
program kerja yang akan dilaksanakan di sana. Kelompok saya akhirnya
fokus dalam penanggulangan sampah dan kesehatan di Desa Mauk Barat.

240
Seperti kelompok lainnya, selanjutnya kita menyusun program,
membicarakan tentang teknis kegiatan, saling bertukar ide, mencari
sponsor, membicarakan hal-hal mistis sampai pada hal aneh yang
nantinya akan kita hadapi. Hal-hal seperti inilah yang akhirnya akan
membuat akrab kelompok saya. Setelah melewati banyak rapat dan
survei sampailah saya pada saat yang ditunggu-tunggu yaitu
keberangkatan KKN ke Desa Mauk Barat. Menurut cerita dari senior-
senior saya, KKN adalah soal kerja sama tim. Awalnya saya merasa akan
mendapatkan teman satu kelompok yang tidak bisa diajak bekerja sama
namun setelah melihat kerja keras mereka selama persiapan menjelang
keberangkatan saya mulai merasa yakin dengan kemampuan teman-
teman kelompok saya.

Teman
Hari-hari yang ditunggu pun datang, 16 Juli 2018 hari
keberangkatan kelompok KKN MABAR 033 ke Desa Mauk Barat, cuaca
yang cerah mengiringi keberangkatan saya sampai ke tempat tujuan,
yaitu ke sebuah rumah yang tidak jauh dari rumah milik Pak Sarnata.
Sebuah rumah yang nantinya menjadi tempat saya pulang untuk sebulan
kedepan, sebuah rumah yang menjadi saksi kisah kasih kelompok KKN
MABAR selama berada di Desa Mauk Barat. Sesampainya di sana saya
melihat-lihat sekeliling Kampung Cinamprak sambil mengangkut
barang dari mobil yang terparkir di lapangan di dekat jalan masuk
menuju Kampung Cinamprak, terlihat banyak hewan ternak warga yang
dengan bebas mencari makan di selokan di sisi jalan dan pengembala
domba yang menggiring kembali kawanan ternaknya kembali ke
kandangnya setelah mencari rumput seharian. Sampai langit berubah
menjadi gelap, saya bersama teman-teman yang lain merapihkan segala
barang bawaan untuk kegiatan kita esok hari. Malam itu setelah rapat
pertama kita di sana, kita semua beristirahat sambil berbincang tentang
rencana kita selanjutnya di sana. Hanya obrolan ringan dan tawa teman-
teman yang terdengar hingga menghantarkan saya tertidur.
Agenda pertama saya di Desa Mauk Barat adalah bersosialisasi
dengan sekolah dasar dan TPQ yang ada di Desa Mauk Barat. Tidak lama
setelah kita pulang ke posko saya sangat terkejut setelah melihat banyak
anak-anak yang menyambut kami di sana. Halaman depan posko sangat

241
ramai oleh anak-anak kecil yang mengajak bermain hingga ingin
diajarkan untuk mengerjakan PRnya. Ini merupakan pengalaman
pertama saya untuk berinteraksi dengan anak kecil sebanyak ini, saya
dibantu oleh Dede, satu-satunya teman satu fakultas saya untuk
membacakan dongeng dan memberikan tebak-tebakan untuk anak kecil
yang sudah ramai.
Hari pembukaan KKN di Desa Mauk Barat membuat suasana di
dalam posko sudah ramai sedari pagi oleh suara Enri, Mahasiswi fakultas
hukum yang berasal dari Makassar dengan suara khasnya yang terbilang
paling kencang di antara teman-teman yang lain yang sedang sibuk
membangunkan anak cowok yang sedang tidur di ruang tengah karena
kamar laki-laki yang terlalu sempit untuk tujuh orang mahasiswa yang
tiga orang di antaranya bertubuh agak gemuk serta banyaknya nyamuk
di kamar cowok yang menjadikan kita santapan empuk yang pada akhirnya
memaksa kita untuk pindah ke ruang tengah.
Masalah lain yang baru dirasakan oleh kita adalah karena kamar
mandi yang hanya ada satu memaksa saya dan yang lain untuk mengantre
dan beberapa harus meminjam kamar mandi PAUD yang terletak tidak
jauh dari posko saya. Pagi itu saya mulai berpikir akan sulit bagi kita
untuk mandi pada saat melaksanakan program kegiatan di pagi hari.
Setelah kegaduhan di pagi hari, saya yang bertugas sebagai Divisi
Dokumentasi menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk
kegiatan pembukaan KKN. Setelah apel pagi di kantor Kepala Desa yang
dipimpin oleh Kepala Desa Mauk Barat itu sendiri, acara pembukaan
KKN pun dimulai yang diawali dengan sambutan oleh Latif selaku Ketua
kelompok yang selanjutnya diikuti oleh sambutan Kepala Desa Mauk
Barat yaitu Bapak H.Misnan, sambutan yang berapi-api dan diselingi
oleh candaan yang agak garing membuat seluruh tamu undangan dan
panitia tertawa agak terpaksa. Hari itu di akhir dengan pengajian
bersama warga sekitar posko di salah satu rumah warga yang tidak jauh
dari situ.
Esok harinya kabar buruk datang untuk Ambar, Bendahara
kelompok. Sebuah kabar bahwa ayahnya sakit membuat kesedihan bagi
setiap anggota kelompok, saya berencana untuk mengantar Ambar
kembali ke rumahnya esok hari. Keesokan harinya saya harus mengantar
Ambar kembali ke rumahnya, saya pulang selama dua hari hingga

242
keadaan ayah Ambar kembali lebih baik, selama di rumah saya
melewatkan kegiatan program kerja pertama kelompok kami yaitu
Seminar Anti Narkoba di SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Saya
mendapatkan kabar bahwa kegiatan Seminar Anti Narkoba berjalan
dengan lancar, setelah Ayah Ambar membaik, saya kembali ke tempat
KKN bersama Ambar sore harinya. Sekembalinya kita ke sana saya
melihat teman-teman yang sedang bermain game bersama dan saling
berbincang hingga malam.
Hari Jum’at minggu pertama, Kampung Cinamprak memiliki
program Jum’at bersih. Bersama Pak RT Apip dan beberapa warga, kita
mengeruk saluran air yang dipenuhi oleh pasir dan sampah yang
membuat saluran air tersebut tersumbat dan berwarna kehitaman yang
mengeluarkan bau tidak sedap. Hal inilah yang menjadi fokus utama
kelompok kami yaitu mengurangi sampah di Kampung Cinamprak.
Setelah selesai kerja bakti, saya dan beberapa teman serta bapak-bapak
dari Kampung Cinamprak beristirahat sejenak. Melihat jumlah warga
yang melakukan kegiatan ini hanya sedikit jumlahnya, saya merasa miris
serta kasihan kepada kondisi kebersihan di kampung ini, menurut saya
kepedulian warga yang rendah terhadap kebersihan lingkungan bersama
akan berdampak kepada kerugian warga di lingkungan itu sendiri sepert
banjir yang kerap terjadi pada saat musim hujan tiba.
Pak Apip bercerita, bahwa biasanya yang membersihkan saluran
air hanya beliau sendiri karena tanggung jawabnya sebagai Ketua Rukun
Tetangga (RT). Setelah selesai mengobrol dengan Bapak-bapak yang ikut
kerja bakti, kita bersiap untuk shalat jum’at pertama kalinya di sini.
Kondisi masjidnya yang kecil memaksa saya dan beberapa warga untuk
beribadah di bawah terik siang yang menyengat di Desa Mauk Barat.
Namun dengan begitu, saya tetap menjalankan ibadah dengan khusyuk.
Hari Minggu pagi seperti biasanya kita dibangunkan oleh suara
nyaring yang saya sendiri sudah mulai terbiasa mendengarnya yaitu oleh
suara Enri, memang kesal awalnya dibangunkan dengan suara yang
nyaring, namun saya mulai sadar bahwa banyak anak cowok yang
memang sulit dibangunkan. Hari itu kita menjalankan program senam
pagi, pagi itu senam dilaksanakan di Kampung Mauk Utara dan memang
permintaan dari Ibu-ibu PKK ketika kami melakukan pembukaan di
kantor Kepala Desa tempo hari. Kabut tebal dan suhu yang memang

243
lumayan dingin tidak menghalangi saya dan teman-teman untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Dibantu Ibu-ibu PKK kita menjalankan
program dengan lancar.
Namun sesuatu hal unik terjadi ketika di tengah-tengah acara
lewat seorang tukang sayur dengan gerobak jualannya, seketika itu juga
Ibu-ibu yang sedang pemanasan pergi untuk menjalankan tugasnya
sebagai ibu rumah tangga, yaitu berbelanja bahan masakan untuk diolah
menjadi masakan untuk keluarganya. Kita yang ditinggal pergi oleh ibu-
ibu itu hanya bisa kebingungan dan tertawa kecil melihatnya. Ica dan
Kyo yang memandu senam pagi itu terlihat sangat senang memimpin
senam diikuti dengan canda tawa teman-teman yang lain dan warga
sekitar yang ikut menonton senam.
Setelah beberapa saat menjalankan program, akhirnya keesokan
harinya giliran program yang saya pertanggungjawabkan dilaksanakan,
yaitu Pelatihan Handcraft dengan tujuan sampah yang tidak punya nilai
dapat diolah sedemikian rupa menjadi kerajinan tangan. Kerajinan
tangan yang dipilih adalah membuat tikar, tas atau dompet dengan
menggunakan sampah bungkus kopi yang di anyam. Butuh semalaman
bagi saya untuk mempelajari pola anyaman yang akan dibuat. Dibantu
Dede dan Syifa yang juga merupakan penanggung jawab program ini,
mereka membantu mengajarkan ilmu ini kepada teman-teman kelompok
yang lain.
Ada beberapa orang yang memiliki bakat alami dibidang kerajinan
tangan pikir saya, karena mereka dapat menguasai hal ini dengan sangat
cepat bahkan bisa lebih baik dari saya, Dede maupun Syifa, seperti Ali,
Games dan Ica yang akhirnya dipilih menjadi orang yang nantinya
menjadi Ketua kelompok dalam mengajarkan kerajinan ini kepada Ibu-
ibu. Esok harinya banyak Ibu-ibu yang berpartisipasi dalam program
Pelatihan Handcraft ini, antusias ibu-ibu yang kelihatannya sangat
tertarik dengan kegiatan yang kita buat ini menjadi motivasi bagi saya
untuk membantu agar program ini dapat berjalan dengan sukses dan
nantinya ilmu yang didapat di sini dapat diterapkan untuk menjadi
tambahan pemasukan bagi ibu-ibu di sana.

Sahabat

244
Sahabat, kata ini sering kali saya dengar dari warga di Kampung
Cinamprak tempat kami melaksanakan kegiatan KKN. Sebelum
kehadiran kami di sini, kelompok pertama yang melaksanakan kegiatan
KKN di kampung ini adalah kelompok KKN dari UIN beberapa tahun
silam, kelompok KKN SAHABAT penggilannya. Banyak yang
membandingkan kami dengan kelompok KKN SAHABAT, menurut
mereka kelompok KKN tersebut telah memberikan kesan yang sangat
mendalam bagi mereka. Hal ini membuatku terharu dan juga jengkel di
saat yang bersamaan, bagi saya dibanding-bandingkan dengan kelompok
lain merupakan hal yang membuat saya sedikit kesal, namun hal ini juga
yang membuat saya dan teman-teman saya termotivasi untuk
memberikan kesan yang lebih baik dari KKN SAHABAT. Bagi saya sama
seperti halnya kata sahabat dalam kelompok KKN yang lalu, perlahan-
lahan pertemanan yang semakin erat di antara kita menjadikan mereka
satu tingkat di atas teman, yaitu sahabat saya.
Satu persatu program yang kita rencanakan di awal KKN mulai
terlaksana, tinggal beberapa program kerja rutin dan momentum yang
telah di rencanakan untuk pertengahan dan akhir kegiatan kita di sini.
Selanjutnya kita berencana untuk membuat taman baca di TPQ
Cinamprak tempat kita mengajar dan tempat saya melakukan beberapa
program kegiatan di sana. Menurut saya membuat taman baca di TPQ
Cinamprak yang merupakan milik Pak Sarnata dan Istri dapat pula
menjadi tanda terima kasih kita kepada beliau karena telah bersedia
menerima, menolong dan memberikan perhatiannya kepada kami. Saya
dan teman-teman cowok yang lain dibantu beberapa teman perempuan
memulainya dengan merapihkan meja-meja ngaji dan barang-barang
berat lainnya, sementara perempuan yang lain menyiapkan makanan dan
membuat dekorasi untuk nantinya ditempel di dinding.
Proses pengecatan yang awalnya saya kira hanya membutuhkan
waktu seharian untuk selesai malah memakan waktu sampai tiga hari
hingga akhirnya selesai, hal ini dikarenakan menurut Pak Sarnata
hasilnya akan lebih bagus jika proses pengecatan dilakukan dengan cara
berulang dua sampai tiga kali. Sebagai lelaki tertinggi di kelompok ini,
saya juga bertugas untuk menempelkan dekorasi di dinding. Keesokan
harinya setelah selesai, Pak Sarnata dan Istri membuatkan kami sarapan
dengan makanan yang baru saya temui di sini yaitu Sate Ikan Bandeng.

245
Pada hari kedua mengerjakan taman baca salah seorang di antara
kita jatuh sakit, Syifa pusing dan lemas. Seharian ini dia muntah-muntah
sampai malam tiba, seluruh orang mulai panik, ketika itu waktu
menunjukan pukul setengah 11 malam dan jalanan Desa yang sepi
mengharuskan saya dan sembilan orang lainnya mengantarkan Syifa yang
sudah mulai lemas ke klinik 24 jam.
Keesokan harinya saat saya sedang mengecat di taman baca, tiba-
tiba datang seorang Dokter yang diantar oleh Pak Jaro, seketika itu juga
kita kaget dan bingung karena dokter tersebut merupakan dokter dari
puskesmas setempat yang ingin melaksanakan seminar hidup sehat,
karena kesalahan komunikasi akhirnya Ali selaku penanggung jawab
melakukan penjadwalan ulang dengan Dokter tersebut. Kebetulan
sekali, Syifa yang sedang sakit juga akhirnya diperiksa oleh Dokter
tersebut, karena pada malamnya kita tidak bertemu Dokter melainkan
petugas yang sedang piket di puskesmas. Tidak beberapa lama akhirnya
Syifa dapat beraktifitas dengan normal dan kembali sehat.
Selama saya KKN di Desa Mauk Barat hampir setiap hari teras di
posko kita dipenuhi oleh anak-anak, karena kita mengajar di TPQ dan
SD di desa ini pula yang menambah keakraban kita. Sore harinya setelah
mereka mengaji, biasanya saya akan bermain bersama mereka di
lapangan yang tidak jauh dari posko, dari mulai bermain bola hingga
main permainan tradisional. Menurut saya Alika, Astri, Asyrofi dan
Yayah adalah orang yang paling dekat dengan anak-anak di Kampung
Cinamprak tetapi setiap anak punya kakak-kakak favoritnya masing-
masing seperti halnya saya yang dekat dengan Ayu, Uus dan Ican anak-
anak kelas enam di SDN Setia Bhakti di mana tempat saya mengajar.
Berkat kedekatan inilah mereka akhirnya membantu program-
program kelompok saya, seperti halnya kerja bakti, bukan hanya
kelompok saya dan Bapak-bapak saja yang membantu kerja bakti tetapi
anak-anak juga ikut berpartisipasi untuk membersihkan lingkungan
Kampung Cinamprak.
Keakraban kami dengan kelompok pemuda Karang Taruna di
Desa itu terbilang cukup telat karena baru terjadi sebelum kegiatan hari
kemerdekaan, sesuai keinginan Dosen Pembimbing kelompok saya,
beliau ingin saya selaku Divisi PubDekDok di kelompok itu untuk
membuat film pendek bersama masyarakat di sana agar terjalin

246
keakraban dengan masyarakat di sana. Dibantu Dede dan Aul, akhirnya
kita bisa membuat sebuah skenario. Kang Roni selaku Ketua Karang
Taruna sangat membantu berjalannya kegiatan ini yang akhirnya ikut
mengajak teman-teman Karang Taruna yang lain untuk ikut
berpartisipasi. Lebih dari tiga hari saya bersama Dede, Aul dan dibantu
oleh Ical dan Asyrofi mengerjakan film pendek itu bersama teman-teman
Karang Taruna.
Memang dari awal kedatangan kami, teman-teman Karang Taruna
sering berpartisipasi dalam acara yang kami buat, namun belum
mengenal dengan akrab. Berawal dari saran yang diberikan oleh Dosen
Pembimbing saya akhirnya saya dapat mengenal bahkan bertukar
candaan bersama teman-teman Karang Taruna. Di hari-hari selanjutnya
kita membantu teman-teman Karang Taruna menyiapkan persiapan
sebelum peringatan hari kemerdekaan seperti keliling Desa untuk
meminta iuran warga untuk dana peringatan hari kemerdekaan.
Menurut teman-teman Karang Taruna, teman-teman KKN sangat
dihormati oleh warga di Desa itu dan hasil dari meminta iuran ini akan
lebih banyak jumlahnya apabila bersama teman-teman KKN.
Selanjutnya setiap malam saya bersama teman-teman cowok
lainnya akan ke tempat Karang Taruna untuk membantu membuat
hiasan-hiasan yang nantinya akan dipasang di sepanjang jalan Desa.
Keakraban dengan teman-teman Karang Taruna dapat dilihat sampai
pada akhirnya mereka membantu kegiatan kelompok kami mulai dari
Pemberian Susu Gratis, Senam Pagi sampai dengan Kerja Bakti.
Hari kemerdekaan pun tiba dan memang sudah menjadi tradisi di
setiap tahunnya Karang Taruna dan juga warga Desa untuk mengantar
Kepala Desa untuk menghadiri upacara di lapangan dekat Kantor
Kecamatan Mauk, saya dan teman-teman kelompok saya ikut
memeriahkan acara tersebut. Kita semua berjalan kaki dari Kantor Desa
Mauk Barat sampai lapangan tempat diadakannya acara upacara
bendera. Di sana saya melihat banyak teman-teman saya dari kelompok
lain yang juga mengantar Kepala Desa dari Desa mereka masing-masing.
Keesokan harinya barulah saya, teman-teman kelompok saya dan teman-
teman Karang Taruna mengadakan perlombaan di lapangan dekat rumah
Pak Sekretaris Desa, siang itu lapangan tempat diadakan lomba penuh

247
dengan warga yang ingin menonton perlombaan 17-an dan menjadi
peluang bagi para penjual jajanan untuk ikut meramaikan acara tersebut.
Sore harinya saya, Asyrofi, Iwan, Ical dan Fadoli diminta untuk ikut
berpartisipasi dalam lomba tarik tambang melawan teman-teman dari
Karang Taruna. Kekuatan kita saling beradu, tarik ulur tali saat itu terus
terjadi menandakan kekuatan kita yang sama kuat, pertandingan yang
alot itu akhirnya di akhiri dengan kemenangan kami dan dilanjutkan
dengan tawa dan jabat tangan.
Keseruan 17-an tidak berakhir hanya sampai disitu, esok harinya
diselenggarakan lomba karaoke yang diikuti oleh masing-masing
perwakilan dari tiap-tiap RT, yang bertugas menjadi jurinya adalah Kang
Roni, Ambar dan Ica, saya yakin ini merupakan kali pertama untuk Ica
dan Ambar untuk menjadi juri untuk lomba karaoke yang kalau
diperhatikan lebih seperti lomba dangdut. Antusias warga terhadap
lomba karaoke ini sangat tinggi sampai pada akhirnya Kepala Desa ikut
menghadiri acara lomba ini. Perlombaan ini berlangsung hingga sore hari
dan di akhiri dengan pemberian hadiah untuk para pemenang lomba dan
perpisahan kelompok KKN MABAR kepada para warga di Kampung
Cinamprak tempat kami melaksanakan kegiatan-kegiatan KKN.
Sebagai tanda perpisahan, Asyrofi memberikan ide untuk
menerbangkan 50 lampion dibantu oleh teman-teman Karang Taruna.
Diawali dengan penerbangan lampion oleh Bapak H. Misnan selaku
Kepala Desa Mauk Barat dan diikuti oleh yang lain, malam itu langit di
Desa Mauk Barat terlihat sangat indah dari cahaya yang dihasilkan
lampion-lampion yang diterbangkan oleh kami. Warga-warga sekitar
yang ikut menyaksikan terlihat sangat terkesan melihat lampion untuk
pertama kalinya, banyak anak-anak kecil berkumpul sambil tersenyum
lebar. Diiringi dengan lagu Indonesia Pusaka kita ikut bernyanyi dan
terenyuh dengan suasana perpisahan, banyak air mata malam itu, Ahlan
salah satu teman saya dari Karang Taruna tiba-tiba memeluk saya dan
menjadi orang pertama yang menangis di pundak saya malam itu, saya
ikut sedih dan terharu bahkan membuat saya mengeluarkan sedikit air
mata. Sebuah air mata yang menyadarkan saya bahwa betapa berarti nya
keberadaan saya dan kelompok saya di tempat itu, sebuah Desa kecil
dengan penduduk yang sangat ramah yang juga memiliki harapan agar
kehidupan mereka menjadi lebih baik. Malam itu saya lanjutkan dengan

248
bakar-bakar di halaman depan rumah Dendy, salah satu teman saya dari
Karang Taruna.
Malam itu, setelah menerbangkan banyak cahaya di langit Mauk
Barat dan banyak keringat dan air mata yang kering di baju KKN yang
saya kenakan malam itu. Saya tidak menyangka malam itu merupakan
malam terakhir saya bersama teman-teman kelompok KKN MABAR
tinggal di Desa Mauk Barat khususnya Kampung Cinamprak. Saya masih
ingat betul momen-momen kebersamaan kelompok saya selama
melaksanakan kegiatan KKN di sana dan juga candaan teman-teman
karang taruna

Keluarga
Harapan saya untuk Desa Mauk Barat setelah sebulan lamanya
tinggal di sana, tempat saya pulang dan tempat saya bertemu dengan
teman-teman baru. Sebuah keramahan yang sangat saya rasakan, saya
merasa seakan-akan saya dan teman-teman kelompok saya sudah
menjadi bagian dari keluarga besar Mauk Barat. Sebagaimana yang
menjadi permasalahan utama yang saya dan kelompok saya coba perbaiki
di Desa Mauk Barat yaitu permasalahan sampah, saya berharap agar
warga di Desa Mauk Barat dapat selalu termotivasi untuk menjaga
kebersihan lingkungannya sendiri, lalu saya harap teruntuk Pemerintah
Desa dapat membuat program dan kebijakan untuk membantu
mengatasi masalah sampah yang berserakan.
Dilihat dari keadaan infrastruktur di Desa Mauk Barat, saya harap
pemerintah dapat membuatkan lampu penerangan jalan yang saya rasa
sangat kurang, dilihat dari jalanan desa yang sama sekali tidak memiliki
lampu penerangan jalan dan tidak terdapat pembatas jalan, yang sangat
berbahaya karena terdapat beberapa jalan yang permukaannya tidak
rata, lalu dari segi pendidikan, saya harap pemerintah dapat memberikan
fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang memadai di tiap sekolah,
karena saya lihat masih kurangnya jumlah tempat sampah di tiap-tiap
sekolah.
Hal terakhir yang saya ingin ucapkan untuk warga Desa adalah
banyak-banyak terima kasih kepada warga di Desa Mauk Barat terutama
di Kampung Cinamprak yang telah menerima dan membantu saya dan
kelompok saya selama saya melaksanakan kegiatan KKN di sana. Bapak

249
Sarnata dan Ibu Mirni yang telah menjadi orangtua kami selama berada
di sana dan memberikan banyak perhatiannya kepada saya dan teman-
teman saya. Pak RT Apip dan Pak Jaro yang telah menerima saya dan
teman-teman saya dan telah banyak membantu kelancaran program-
program kelompok saya. Kang Roni, Dendy, Ahlan, Risky, Mariyati, Yani
dan teman-teman karang taruna yang lain yang sudah menjadi teman,
sahabat dan keluarga saya selama berada di sana, lalu yang terpenting
adalah untuk teman-teman kelompok KKN MABAR 033 yang telah
menjadi keluarga saya di sana, saya merasa sangat beruntung bisa
bertemu dan bisa menjadi bagian dari keluarga ini.

250
BAB VII
KESAN DAN PESAN

A. Kepala Desa Mauk Barat

1. Bapak H. Misnan17
Kesan: Terima kasih buat anak-anak
KKN MABAR 033 yang sudah mau
membantu membangun Desa Mauk Barat
ini, kalian adalah generasi penerus bangsa
yang wajib di contoh untuk anak-anak
Mauk Barat ini. Semoga kedepannya
anak-anak di sini bisa seperti kalian yang
semangat membangun desa-desa
terpencil.
Pesan: tetaplah menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang tua, orang lingkungan sekitar dan bangsa.

B. Tokoh Masyarakat

1. Bapak Sarnata18
Kesan: Mudah-mudahan kalian menjadi
anak yang soleh dan soleha, berguna bagi
bangsa dan menjadi pelita bagi banyak
orang. Teruslah saling tolong menolong
pada kebaikan, terima kasih sudah
membantu di Kampung Cinamprak ini.
Pesan: Semoga KKN mendatang selalu
menjadi lebih baik dari yang sudah-sudah.

17 Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Mauk Barat, Bapak H. Misnan, 20


Agustus 2018
18 Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Bapak

Sarnata, 18 Agustus 2018

251
2. Ustadz Mistah19
Kesan: Saya senang sekali bisa kenal anak-anak
KKN MABAR 033
Pesan: Selalu ingat beribadah di mana pun
kapan pun dan berguna bagi nusa dan bangsa.

C. Ibu Pengajian

1. Bu Mirni20
Kesan: Sangat senang atas kehadiran KKN
MABAR 033 yang membantu mengaktifkan
masyarakat. Masyarakat di sini jadi lebih peduli
akan lingkungan. Terima kasih banyak atas
bantuan kalian semua, semoga ilmunya
bermanfaat dan menjadi orang yang sukses
kelak.
Pesan: Sering-sering main ke Cinamprak

D. Dokter Koas di Puskesmas Mauk Barat

1. Dokter Hansen21
Kesan: Terima kasih sudah mengundang saya
dalam agenda KKN MABAR 033 di Mauk Barat
ini, semoga ilmu nya bermanfaat.
Pesan: Sukses terus KKN MABAR 033!

Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Ustadz


19

Mistah, 20 Agustus 2018


20 Wawancara Pribadi dengan Ibu Pengajian, Ibu Mirni, 18 Agustus 2018
21 Wawancara Pribadi dengan Dokter Puskesmas Mauk, Dokter Hansen, 8

Agustus 2018

252
DAFTAR PUSTAKA

Badranaya, Djaka dkk. Pedoman Umum Pengabdian kepada Masyarakat Oleh


Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat: Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2018.
Chamber, Robert. PRA (Participatory Rural Appraisal): Memahami Desa Secara
Partisipatif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1996.
Elwamendri. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pemberdayaan Masyarakat.
https;//elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatanstarate
gidanmetodepemberdayaan masyarakat/ diakses pada tanggal 18
November 2018.
Mulyadi, Hadi. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri
Makassar. Makassar: Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Negeri Makassar. 2015.
Harry, L.H. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama
Pres. 2001
Kecamatan Mauk dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Tangerang. 2018.
Peta “Pulau Jawa, Indonesia” diakses pada 10 Desember 2018 dari:
https://www.google.com/maps/place/Java/
Profil Desa Mauk Barat 2018, Dokumen tidak dipublikasikan.
Wawancara Pribadi dengan Dokter Puskesmas Mauk, Dokter Hansen, 8
Agustus 2018
Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Mauk Barat, Bapak H. Misnan,
20 Agustus 2018
Wawancara Pribadi dengan Ibu Pengajian, Ibu Mirni, 18 Agustus 2018
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Bapak
Sarnata, 11 Agustus 2018.
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Bapak
Sarnata, 18 Agustus 2018
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Ibu
Mirni, 11 Agustus 2018.
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Mauk Barat, Ustadz
Mistah, 20 Agustus 2018

253
"Dari melihat kita bisa belajar, dari mendengar kita
dapat memahami"
- Ahmad Asyrofi-

254
BIOGRAFI SINGKAT

ABDUL LATIF. Putra kelahiran Tangerang, 18


November 1996. Ia adalah salah satu mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan. Sempat menuntut ilmu di bangku
sekolah dasar daerah Lampung Barat, lalu pindah
ke Curug, Sawangan, Kota Depok hingga saat ini.
Ketika menginjak usia remaja Ia belajar di Pondok
Pesantren Darussalam, Bogor. Untuk menopang
pendidikan di kampus ia belajar agama dan bahasa Arab di pesantren
yang tidak jauh dari rumahnya. Cita-citanya adalah menjadi seorang
dosen dan orang yang bermanfaat bagi orang lain.

AHMAD ASYROFI. Lahir di Tegal, 02


Desember 1997. Mahasiswa Program Studi
Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang sebelumnya telah menyelesaikan
pendidikan di Pondok Pesantren Al Washilah
Jakarta. Selain fokus di bidang akademik, ia juga
tergabung dalam Ikatan Purna Paskibra Jakarta
Berbaris Community (Jakbar.Com) yang dinaungi
oleh plat JB (Pelatih Jakarta Barat) dan menjabat sebagai ketua umum.

255
AHMAD FADOLIY. Lahir di Jakarta, 9 Mei
1996. Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum,
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selain kesibukannya di
bidang akademik ia juga mengikuti organisasi, ia
pernah menjabat sebagai ketua divisi futsal
dalam acara Law Art and Sport yang diadakan
setiap satu tahun sekali oleh Program Studi Ilmu
Hukum, ia juga pernah menjabat sebagai
anggota HMPS Ilmu Hukum periode 2016-2017, selain berorganisasi di
intra kampus, di luar kampus pun ia juga pernah menjabat sebagai ketua
PRISMA (Persatuan Remaja Islam Masjid As-Salam).

ALI FACHRUDIN. Putra kelahiran Bekasi, 19


Oktober 1996. Ia adalah mahasiswa Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia mengambil
Jurusan Biologi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta karena
ketertarikannya dengan alam dan upaya
pelestarian lingkungan. Salah satu bidang
konsentrasinya yaitu mengenai biologi
kelautan. Selain itu, ia juga aktif di kegiatan keorganisasian seperti HMJ
dan Kelompok Studi pada Jurusan Biologi.

ALIKA ARUM DANIYA. Lahir di Jakarta, 24


Februari 1997. Mahasiswi Program Studi Biologi,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sebelumnya telah
menyelesaikan pendidikan di Madrasah Aliyah
Al Hamid, Jakarta. Selain kesibukannya di
bidang akademik, ia juga mengikuti organisasi,
menjabat sebagai kepala divisi Media dan
Informasi di Himpunan Mahasiswa Biologi
Oryza Sativa dan kepala divisi Public Relation di Kelompok Pengamat
Burung (KPB) Nectarinia.

256
AMBAR INDRIYATI. Lahir di Jakarta, 06 Juli
1997. Mahasiswi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang sebelumnya telah menyelesaikan
pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 3
Jakarta. Selain itu kesibukannya ia mengikuti
organisasi divisi Ekonomi Kreatif Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan yang
menjabat sebagai anggota pada tahun 2017.

ANDI ENRI ERNA SARI. Lahir di Polewali


Mandar, 9 Mei 1997. Mahasiswi Program Studi
Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang sebelumnya telah meyelesaikan studi di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Polewali Mandar.
Selain kesibukan di bidang akademik, ia juga
aktif di berbagai organisasi menjabat sebagai
Ketua IKAMAN Jakarta, ketua bidang
Pendidikan Di Serikat Akademisi Sulawesi Barat, sekretaris umum
LKBH.

ASTRI HAWANTI AGUSTIN. Putri


kelahiran Jakarta, 3 Agustus 1997. Mahasiswa S1
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia mengenyam
pendidikan TK Al Hidayah Pamulang dan
dilanjutkan di SD Negeri Bukit Pamulang Indah
selama 6 tahun. Setelah lulus dari SMP Negeri 3
Tangerang Selatan pada tahun 2012, Ia
meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 6
Tangerang Selatan. Saat ini sedang aktif di Departemen Kemahasiswaan
HMJ Pendidikan Matematika.

257
AULIA MEGA HADIYANTI, putri kelahiran
Padang, 02 Mei 1997. Mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Program Studi Bahasa dan
Sastra Arab. Ia mengenyam pendidikan TK
Dharma Wanita Bengkulu tahun 2003, SDN 06
Bengkulu hingga kelas 4, pindah ke SDN 32
Padang lulus tahun 2009, SMP Al-Hasanah
Bengkulu lulus tahun 2012, dan MAN 2 Padang
lulus tahun 2015. Ia aktif sebagai humas di
organisasi KMM Ciputat (Keluarga Mahasiswa Minang), anggota
bidang ekonomi kreatif di HMJ Bahasa dan Sastra Arab, dan anggota di
komunitas anak-anak minang.

DEDE YATI. Lahir di Kota Tahu pada 26 Juni


1996. Mahasiswi Program Studi Ekonomi
Syariah UIN Jakarta. Selain travelling dan
kecintaannya dalam mengajar, melakukan
penelitian adalah kegemaran yang kini sedang ia
geluti. Hasil karya penulisannya adalah
penelitian terkait pemanfaatan internet yang
berhasil membawa medali perunggu pada pre-
event “International Youth Forum on Innovation (IYFI)
2017 Singapore”. Impian terbesarnya adalah ingin membangun kampus
yatim yang melahirkan sejuta talenta bagi generasi kalangan dhuafa.

IRWANSYAH adalah Mahasiswa jurusan Tafsir


Hadits, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta jenjang S1 Tahun 2015. Lahir
di Jakarta, 23 Maret 1995. Saat ini ia tinggal di
Desa Balaraja, Kabupaten Tangerang. Telah
selesai menempuh pendidikan sekolah dasar di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nur Hidayah dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah
Aliyah (MA) di Daar El-Qolam lulus pada tahun
2014. Ia memiliki hobi berolahraga dan bercita-cita ingin menjadi dosen.

258
MUHAMAD FAISAL. Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dari
Program Studi Hubungan Internasional, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Lahir di Jakarta, 7
Juni 1996 yang sebelumnya telah menempuh
pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul
Muta’allimin dan MAN Babakan Ciwaringin
Cirebon. Selain kesibukan akademis dan non
akademis di wilayah sekitar kampus, ia juga
telah bekerja di perusahaan IKO Photography selama 3 tahun terakhir.

NIA IMAS GAMESTY adalah Mahasiswi


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Fisika. Kelahiran Sumedang, 11
Oktober 1997. Ia Mengenyam pendidikan di
TK Kartika X-9 lulus tahun 2003, SDN Gudang
lulus tahun 2009, SMPN 2 Tigaraksa lulus
tahun 2012 dan SMAN 6 Kabupaten Tangerang
lulus di tahun 2015. Ia hobi memasak dan
fotografi. Sekarang aktif sebagai Asisten
Laboratorium di Pendidikan Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

RAHMA DIAN INDRIYANI. Gadis


kelahiran Jakarta, 17 April 1997 ini merupakan
mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
program pendidikan Bahasa Inggris, ia
merupakan mahasiswi rantau asal Sumatera
Barat. Ia menempuh pendidikan dari TK
hingga lulus MAN di kota Bukittinggi,
Sumatera Barat dan kemudian karena
ketertarikan nya dalam bidang Bahasa Inggris
ia memutuskan untuk mengambil jurusan Bahasa Inggris. Pengalaman
pertama kali menempuh pendidikan jauh dari rumah, orang tua dan
teman-teman membuat ia berhasil keluar dari zona nyamannya.

259
RISKY OKTAVIANTI. Mahasiswi bernama
Risky Oktavianti, saat ini berusia 21 tahun. Ia
berasal dari Jurusan Hukum Pidana Islam,
Fakultas Syariah dan Hukum. Ia merupakan
anak terakhir dari keluarganya. Mungkin
cukup menyebalkan karena dia anak yang
sangat manja. Ia telah menempuh pendidikan di
SD Al-Zahra Indonesia, SMP di SMPN 9
Tangerang Selatan dan SMA di SMAN 9
Tangerang Selatan.

SITI KHOIRUNNISA SYIFA SARI. Putri


kelahiran Jakarta, 04 Juni 1996, Mahasiswi S1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Ia
mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak
Al-Hikmatuzzainiyyah, Ujung Menteng tahun
2001, SDN 07 pagi Ujung Menteng lulus tahun
2007, SMP di Pondok Pesantren Al-Hamid lulus
tahun 2011, lalu kemudian SMA di MAN 8
Jakarta. Ia aktif sebagai anggota HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan
aktif mengajar di TK Al-Fathir, Jakarta Timur.

SITI NAFISAH AHMAD. Perempuan


kelahiran Surabaya, 13 Desember 1996.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Program Studi Ilmu Al-
Qur’an & Tafsir Fakultas Ushuluddin. Ia
mengenyam pendidikan TK Bhakti Siwi
Surabaya tahun 2000. SDN 432 Kedurus Dukuh
Karang Pilang Surabaya hingga kelas 4,
kemudian pindah ke SDN Kenari Tinggi 4 Kota
Ternate, Maluku Utara lulus tahun 2008. SMP di SMP Negeri 1 Kota
Ternate lulus tahun 2011. SMA di Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah
Ponorogo lulus tahun 2015.

260
YAYAH NOVIANTI. Lahir di Bogor, 25
November 1997. Mahasiswi aktif Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selain pendidikan formal
ia juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan,
menjabat sebagai bendahara umum di Karang
Taruna Desa Bojong Indah dan sebagai anggota
divisi hrumas di Karang Taruna Kecamatan
Parung. Selanjutnya selain aktivitas menjadi
mahasiswi, ia juga mengajar di salah satu TPQ Qathrul Hidayah Parung
dan mengajar di lembaga Bimba AIUO Parung.

ZULFIKAR FADEL ALI, Putra pertama dari


4 bersaudara kelahiran Jakarta, 26 Januari
1997 kini sedang menempuh pendidikan S1 di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Ia mengambil Program Studi Ekonomi
Pembangunan, di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Ia berfokus pada program tentang
otonomi daerah. Saat berumur 6 tahun ia
menempuh pendidikan di SDN 01 Cilandak
Timur dan melanjutkan pendidikan di SMPN
166 Jakarta di tahun 2009 dan SMAN 66 Jakarta pada tahun 2012. Ia
memiliki hobi bermain bulutangkis dan bermain game online.

261
“Jangan pernah melihat orang dari tampilan luar, karena setiap
orang itu spesial dan selalu memiliki keunkian serta
kelebihannya masing-masing”
–Muhamad Faisal-

262
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Dokumentasi Kegiatan

1. Pembukaan KKN di Kantor Kepala Desa Mauk Barat

2. Penyuluhan Anti Narkoba di SMKN 5 Kabupaten Tangerang

264
3. Kegiatan Belajar Mengajar

265
4. Kegiatan Senam Bersama dan Kerja Bakti

266
5. Pembagian Susu Gratis

6. Kegiatan 17 Agustus

267
7. Dialog Interaktif di SMKN 5 Kabupaten Tangerang

268
Lampiran 2: Sertifikat

269
Lampiran 3: Surat Undangan

270
Lampiran 4: Daftar Hadir

1. Daftar Hadir Pembukaan KKN MABAR 033

271
2. Daftar Hadir Penyuluhan Anti Narkoba

272
3. Daftar Hadir Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat

273
4. Daftar Hadir Dialog Interaktif

274
Lampiran 5: Form Verifikasi Kesesuain Buku dengan Panduan

FORM VERIFIKASI MANDIRI


BUKU LAPORAN KKN-PpMM 2018
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Kel.: 033 Nama Desa: Mauk Barat


Nama Amir Fadhilah, S.Sos.,
Nama Kel.: MABAR
Dospem: M.Si
Judul: Bersatu Bersama Membangun MAUK BARAT

CATATAN VERIFIKATOR
No. Ihwal Kesesuaian dengan Buku Panduan
1. Sampul Muka  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
2. Halaman Dalam  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
3. Tim Penyusun  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
4. LEMB. PENGESAHAN  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
5. KATA PENGANTAR  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
6. DAFTAR ISI  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
7. DAFTAR TABEL  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
8. DAFTAR GAMBAR  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
9. TABEL IDENTITAS  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
10. RING. EKSEKUTIF  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
11. CATATAN EDITOR  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
12. LEMBAR BIDANG 1  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
13. BAB I  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
14. BAB II  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
15. BAB III  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
16. BAB IV  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
17. BAB V  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
18 LEMBAR BIDANG 2  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
19. BAB VI  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
20. BAB VII  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
21. DAFTAR PUSTAKA  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
22. BIOGRAFI SINGKAT  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
23. LEMBAR PEMISAH  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
24. LAMPIRAN  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
25. Sampul Belakang  ada  tdk ada  sesuai  belum sesuai
Kesimpulan

275
DENGAN INI KAMI MENYATAKAN BAHWA BUKU LAPORAN HASIL
KEGIATAN KKN-PpMM 2018 KELOMPOK 033 TELAH DIVERIFIKASI
DAN DINYATAKAN SESUAI/TIDAK SESUAI* DENGAN BUKU
PANDUAN, BAIK KESESUAIAN ISI MAUPUN TEKNIS PENULISAN.
*( Coret yang dianggap perlu
Ciputat, 28 Januari 2018
Verifikator Kesesuaian Konten
Nama Alika Arum Daniya tanda tangan
Nama Ali Fachrudin tanda tangan

Verifikator Kesesuaian Teknis Penulisan


Nama Alika Arum Daniya tanda tangan
Nama Siti Khoirunnisa Syifa Sari tanda tangan

Mengetahui, Catatan Dosen Pembimbing/Editor:


Dosen Pembimbing

Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si


NIP. 19710530 199903 1 003

276
Lampiran 6: Form Pernyataan Bebas Plagiat

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIM Tanda Tangan


1. Abdul Latif 11150110000103
2. Yayah Novianti 11150110000037
3. Rahma Dian Indriyani 11150140000003
4. Astri Hawanti Agustin 11150170000056
5. Nia Imas Gamesty 11150163000077
6. Siti Khoirunnisa Syifa Sari 11150185000078
7. Aulia Mega Hadiyanti 11150210000051
8. Ambar Indriyati 11150251000024
9. Irwansyah 11150340000237
10. Siti Nafisah 11150340000189
11. Ahmad Fadoliy 11150480000040
12. Andi Enri Ernasari 11150440000018
13. Risky Oktavianti 11150450000062
14. Ahmad Asyrofi 11150220000086
15. Zulfikar Fadel Ali 11150840000075
16. Dede Yati 11150860000009
17. Ali Fachrudin 11150950000071
18. Alika Arum Daniya 11150950000017
19. Muhamad Faisal 11151130000052

Dengan ini menyatakan bahwa tulisan yang ada di Buku Laporan


Hasil Kegiatan PpMM 2018 Kelompok 033 adalah benar telah bebas dari
plagiasi atau penjiplakan. Apabila di kemudian hari pernyataan ini terbukti

277
tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini kami buat, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Ciputat, 28 Januari 2018

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si


NIP. 19710530 199903 1 003

278

Anda mungkin juga menyukai