Dosen Pembimbing
(Hidayatulloh, M.H.)
NIP. 19870830 201801 1 002
Menyetujui,
Koord.Program KKN-PpMM
Mengetahui,
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME
NIP. 19770530 200701 1 008
iii
“Kunci hidup bahagia, Jalani, Nikmati dan Syukuri“
-Muhammad Nur Fadillah-
v
6. Bapak Muhammad Tajudin selaku Kepala Desa Rawa Kidang yang telah
mengizinkan, menerima dan mendukung segala kegiatan yang diadakan
KKN SIAP 86.
7. Bang Fahmi selaku Sekretaris Desa yang memberikan saran dan
masukan kepada kami untuk mendekati masyarakat.
8. Bapak Muchtar selaku Kepala Sekolah SDN Rawa Kidang yang telah
mengizinkan kami untuk melakukan kegiatan di SDN Rawa Kidang.
9. Ketua RW, ketua RT, Ibu PKK, dan tokoh masyarakat Desa Rawa
Kidang yang telah menerima kami serta turut berpartisipasi dalam
berbagai macam pelaksanaan program kerja kami.
10. Bapak Gojali selaku Ketua LPM dan juga selaku keluarga baru bagi
Kelompok KKN SIAP 86 di Desa Rawa Kidang yang telah memfasilitasi
kami tempat tinggal selama KKN berlangsung.
11. Dan untuk seluruh anggota KKN SIAP 86, Terima kasih banyak atas
kerja sama dan kerja keras kalian dalam menjalankan berbagai macam
program, meskipun ada sedikit perbedaan namun perbedaan itu
menjadi warna yang indah jika kita dapat memahami satu sama lain.
Semoga laporan ini dapat dijadikan acuan peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) untuk tahun-tahun berikutnya dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran guna meningkatkan mutu dan
efektivitas pembelajaran dalam penelitian.
Dalam penulisan dan penyusunan laporan ini kami menyadari masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran, masukan, dan nasihat yang membangun untuk menyempurnakan
Buku Laporan ini. Besar harapan kami, Laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Tim Penyusun
vii
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 106
A. Kesimpulan................................................................................................... 106
B. Rekomendasi ............................................................................................... 107
BAGIAN II: REFLEKSI HASIL KEGIATAN ....................................................... 110
BAB VI PENGGALAN KISAH INSPIRATIF .......................................................112
BAB VII KESAN WARGA ATAS KEGIATAN KKN ......................................277
A. Tokoh Masyarakat .....................................................................................277
B. Warga Desa Rawa Kidang .......................................................................277
C. Remaja Dan Anak-anak ............................................................................277
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 279
SHORT BIO .................................................................................................................. 281
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 291
Lampiran 1. Form Verifikasi Mandiri ................................................................... 293
Lampiran 2. Sertifikat ................................................................................................ 301
Lampiran 3. Banner .................................................................................................... 307
Lampiran 4. Dokumentasi ........................................................................................ 315
ix
Tabel 4.26: Penyuluhan Narkoba............................................................................ 102
xi
“Hidup hanya sekali dan sebentar. Mari menikmati perjuangan
mendesainnya menjadi lebih baik”
-Selly Safariyah Fatimah-
Kode 02/Tangerang/Sukadiri/086
Desa Rawa Kidang
Kelompok
Dana
SIAP 86
Rp24.250.000,- (dua puluh
02.09.
empat juta dua ratus lima
puluh ribu rupiah) 086
J. Mahasiswa 18 (delapan belas) orang
J. Kegiatan 21 (dua puluh satu) kegiatan
J. Pembangunan 4 (empat) kegiatan
fisik (Pengecatan tembok untuk
HUT RI, pengadaan alat
ibadah, pengadaan alat
sablon, pengadaan papan
nama untuk 2 mushalla dan 2
masjid)
xiii
“Jalani, semua pasti ada jalannya“
-Aji Fauzan Aulia-
xv
2. Kurangnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan
rencana kegiatan yang telah disusun.
Namun, meskipun demikian, pada akhirnya kami mampu
menyelesaikan sebagian besar rencana kegiatan kami.
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah atas segala nikmat dan
karunia-Nya yang berlimpah kepada manusia sebagai khalifah di muka
bumi. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang pandai memaksimalkan al-
quwwah al-jasadiyah (kekuatan fisik) dan al-quwwah al-nazhariyyah (kekuatan
berpikir) dalam belajar, bekerja dan berkarya dalam kehidupan.
Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shallallah’Alayhi waSallam,
manusia paling agung yang menjadi penutup para nabi di akhir zaman.
Semoga kita selalu dapat menjadikannya sebagai teladan dan sumber
inspirasi dalam membangun peradaban manusia.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejatinya adalah salah satu pendukung
Tridarma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara
berkelompok dengan cara hidup dan berkegiatan di masyarakat dengan
bekal pengetahuan yang dimilikinya. Didampingi dan dibimbing oleh dosen,
kelompok mahasiswa melaksanakan berbagai macam kegiatan dengan
masyarakat di lokasi tujuan KKN.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah yang telah mengamanatkan
kami terlibat dalam kegiatan KKN kelompok 086 berlokasi di Desa Rawa
Kidang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini secara
tertulis dimulai pada 20 Juli hingga 20 Agustus 2018. Meskipun faktanya,
banyak aktivitas pra dan pasca KKN yang banyak dikerjakan bersama-sama
dengan kelompok mahasiswa. Dan ternyata, aktivitas di luar KKN lebih
melelahkan dan membutuhkan konsentrasi pikiran dan tenaga.
Kelompok KKN ini memiliki nama SIAP 86 yang merupakan singkatan
dari Smart, Integrity, Active dan Productive. Angka 86 menunjukkan urutan
kelompok berdasarkan penomoran yang diatur oleh PPM UIN Syarif
Hidayatullah. Kata “Smart” bermakna anggota KKN adalah anak-anak muda
cerdas dengan tingkat intelektual yang tinggi sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing. “Integrity” artinya integritas atau kejujuran merupakan sifat
yang melekat pada anggota kelompok. “Active” merupakan sikap dan
perilaku yang selalu menjadi inisiator kebaikan dengan ide-ide kreatif dan
inovatif. “Productive” bermakna setiap anggota kelompok bekerja sama dalam
xvii
menyukseskan setiap kegiatan agar menghasilkan manfaat kepada
masyarakat.
Logo kelompok ini menggunakan beberapa gambar yang memiliki
makna. Bunga teratai merupakan lambang yang bermakna menjaga dan
menambah keindahan bagi lingkungan sekitar. Jumlah bintang
menunjukkan jumlah asal fakultas mahasiswa yang menjadi anggota KKN.
Padi memiliki makna tenteram, damai dan sejahtera. Warna hijau pada logo
bermakna kesuburan, kesegaran, kedamaian dan keseimbangan. Gambar
perisai sebagai makna kekukuhan dan ketangguhan. Tulisan KKN SIAP 86
adalah nama kelompok
Pengalaman berharga kelompok KKN SIAP 86 dituangkan dalam buku
kecil ini. Buku ini berjudul Cahaya di Langit Rawa Kidang dengan alasan bahwa
Desa Rawa Kidang merupakan desa yang sebenarnya penuh dengan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusianya, namun tidak
begitu terlihat jika tidak ada yang mengeksplorasi dan menggali potensi
yang ada, maka kata cahaya pada judul buku ini memiliki filosofi sebagai
potensi unggul yang ada di Desa Rawa Kidang.
Bukan hanya kewajiban laporan, tetapi upaya mengenalkan lokasi
kegiatan KKN kepada para pembaca. Buku ini terdiri dari tujuh bagian:
Bagian 1 adalah Prolog, yang berisi tentang penjelasan umum KKN,
kelompok KKN yang melaksanakan pengabdian di Desa Rawa Kidang,
Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang tema yang diusung serta
sistematika penyusunan laporan.
Bagian 2 adalah Bab I Pendahuluan. Isi dari bab ini adalah dasar
pemikiran, kondisi desa, permasalahan desa, profil anggota kelompok, fokus
atau prioritas program, sasaran dan target, jadwal pelaksanaan dan
pendanaan.
Bagian 3 adalah Bab II Metode Pengabdian. Bab ini berisi pendekatan,
pemetaan wilayah sosial masyarakat, penyusunan dan strategi implementasi
program.
Bagian 4 adalah Bab III Kondisi Desa Rawa Kidang. Bab ini berisi
penjelasan rinci mengenai kondisi Desa Rawa Kidang, Kecamatan Sukadiri
Kabupaten Tangerang, baik dari sisi sejarah, letak geografis, struktur
penduduk, sarana dan prasarana.
Bagian 5 adalah Bab IV Deskripsi Hasil Pelayanan Dan Pemberdayaan.
Bab ini merupakan penjelasan inti dari hasil kegiatan KKN. Diawali dengan
kerangka pemecahan masalah yang berupa SWOT dari Desa Rawa Kidang,
xix
sangat baik menyambut dan menerima kami untuk mengabdi di wilayah
yang dipimpinnya. Tak lupa juga kepada seluruh masyarakat Desa Rawa
Kidang Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang yang dengan
keramahannya dan antusiasmenya terhadap semua kegiatan-kegiatan KKN
yang kami laksanakan dan terutama kepada semua kawan-kawan
mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa ini yang telah menyumbangkan
dana, ide, amal saleh serta mengabdikan diri dengan tulus dan ikhlas seluruh
pemikiran dan tenaganya bagi pengembangan potensi dan sumber dayanya.
Semoga semua pengabdian ini bermanfaat bagi semua masyarakat Desa
Rawa Kidang Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang khususnya dan
bagi penguatan keilmuan kawan-kawan mahasiswa KKN pada umumnya.
Hidayatulloh, M.H.
NIP. 19870830 201801 1 002
xxi
“Usaha yang kita lakukan tidak pernah membohongi hasil“
-Endah Nuryana-
A. Dasar Pemikiran
Indonesia merupakan Negara berkembang. Pada dasarnya Indonesia
memiliki banyak sekali potensi untuk menjadikan Negaranya maju. Banyak
sekali sumber daya alam maupun manusia yang dapat dijadikan penunjang
untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang lebih baik. Akan tetapi,
masih banyak sekali hambatan bermunculan dalam berbagai faktor,
khususnya di daerah pedesaan. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
belum dimaksimalkan dan fasilitas yang belum dimanfaatkan dengan baik,
merupakan salah satu hambatan yang dapat memperlambat kemajuan dari
Negara kita. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya kerja sama dan
bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah, pihak swasta, maupun
masyarakat itu sendiri. Sebagai generasi muda, dalam hal ini mahasiswa
harus memiliki kapasitas intelektual dan memiliki moral yang baik sehingga
mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Oleh karena itu,
kontribusi mahasiswa sangat diperlukan dalam rangka membangun bangsa
dan Negara.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berperan
aktif dalam mengintegrasikan keilmuan melalui praktik lapangan. Hal ini
bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dibekali kepada
mahasiswa agar berguna dalam mengatasi masalah-maslah yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat.
Desa Rawa Kidang merupakan desa yang berada di Kecamatan
Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Banten. Desa Rawa Kidang memiliki
beragam potensi di berbagai aspek kehidupan. Daerah yang dikelilingi oleh
hamparan sawah yang luas menjadi latar belakang mayoritas penduduknya
bekerja sebagai petani. Meskipun mayoritas warga bertani, tetapi sebagian
lahan pertaniannya telah dimiliki oleh orang Cina atau industri sehingga
mereka bekerja hanya sebagai buruh tani.1 Dan masih banyak sekali warga
yang kurang peduli akan pentingnya kebersihan. Masih banyak sekali
sampah yang berserakan dimana-mana. Akses informasi dan kemampuan
teknologi pun masih sangat terbatas, sehingga menyebabkan berbagai
1 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Rawa Kidang, Bapak Tajudin, 28 Juni
2018
23
macam permasalahan dalam berbagai sandi kehidupan. Permasalahan-
permasalahan tersebut meliputi bidang pendidikan, ekonomi, keagamaan,
kesehatan dan kebersihan serta permasalahan sosial kemasyarakatan.
Adanya permasalahan-permasalahan di atas, membuat program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) menjadi penting untuk dilaksanakan, sebagai jembatan
penghubung untuk mengantarkan Desa Rawa Kidang tersebut menjadi
bagian yang dapat mengubah kehidupan bangsa.
Buku ini memiliki judul “Cahaya di Langit Rawa Kidang” merupakan
refleksi dari Desa Rawa Kidang sendiri yang memiliki anak-anak penerus
bangsa yang dapat bersinar dari Desa Rawa Kidang dengan berbagai macam
bakat dan kemampuan seperti pada bidang olahraga, bela diri dan agama.
2 Kecamatan Sukadiri Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang,
diakses pada 9 September 2018, dari: https://tangerangkab.bps.go.id/publication/2017/09-
/20/c90afb02feef16386047c0ae/kecamatan-sukadiri-dalam-angka-2017.html
3 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Rawa Kidang, Bapak Tajudin, 1 Mei
2018.
C. Permasalahan Desa
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi selama survei KKN, telah
ditemukan sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa
Rawa Kidang. Permasalahan tersebut terdiri dari masalah ekonomi,
pendidikan, kesehatan dan kebersihan, keagamaan, serta sosial
kemasyarakatan. Permasalahan-permasalahan tersebut kami identifikasi
dengan pendekatan problem solving. Permasalahan di berbagai bidang tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi
Masalah utama dari permasalahan ekonomi ini adalah masih
banyaknya pemuda usia produktif yang masih menjadi pengangguran.
Fenomena ini terjadi karena banyak masyarakat yang mengesampingkan
tingkat pendidikan mereka sehingga tidak memenuhi kualifikasi untuk
bekerja di perusahaan. Mayoritas warga Desa Rawa Kidang bekerja sebagai
buruh tani dan buruh pabrik. Wilayah Desa Rawa Kidang dikelilingi oleh
sawah yang membentang luas, namun sawah-sawah tersebut sudah banyak
yang dimiliki oleh pihak swasta sehingga masyarakat yang bekerja di sawah
menggunakan sistem bagi hasil panen antara pemilik lahan dengan
penggarap lahan. Sebagian lainnya bekerja sebagai buruh pabrik di mana
penghasilan yang didapatkan terbilang lebih baik daripada sebagai buruh
tani.
4 Kecamatan Sukadiri Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang,
4. Bidang Keagamaan
Mayoritas penduduk desa adalah pemeluk agama Islam, terbukti
dengan banyaknya acara pengajian rutin dan beberapa pengajian untuk
anak-anak serta remaja di berbagai sudut desa. Akan tetapi di kalangan
mereka terdapat beberapa perbedaan cara pandang terkait dengan
pelaksanaan ibadah. Contohnya di RW 03 azan tidak boleh
H. Pendanaan
Berikut adalah rincian pendanaan yang telah kami himpun untuk
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN):
Tabel 1.6: Pendanaan
No Uraian Asal Dana Jumlah
1. Kontribusi Mahasiswa Anggota Rp18.000.000,-
Kelompok @18 Orang X Rp1.000.000,-
2. Dana penyertaan Program Pengabdian Rp 6.250.000,-
Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2018)
Total Rp24.250.000,-
A. Pendekatan
Berdasarkan kondisi Rawa Kidang dan permasalahan yang terjadi,
maka pendekatan yang digunakan KKN SIAP 86 adalah problem solving adalah
suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan
memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat
diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Berdasarkan konsep di atas,
dapat dimaknai bahwa problem solving yaitu suatu pendekatan di mana
langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat
kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai
dengan penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik.5
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan program serta perumusan strategi pemberdayaan masyarakat
dan pemecahan masalah, maka dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT
terdiri dari Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(Peluang), Threats (hambatan). SWOT mengidentifikasi situasi internal dan
eksternal berupa faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dan
faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman. Identifikasi situasi ini
merupakan basis informasi untuk analisis matriks SWOT, dengan tahapan
a) membuat daftar kekuatan internal, b) membuat daftar kelemahan
internal, c) membuat daftar peluang eksternal, dan d) membuat daftar
ancaman eksternal, pada program pemberdayaan.6
Ini berarti orientasi pembelajaran problem solving merupakan investigasi
dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan masalah. Apabila pemecahan
yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah
terjadi di dalam tahap-tahap awal sehingga setiap pembuat program harus
5 Widodo, Winarso. Problem Solving, Creativity dan Decision Making Dalam Pembelajaran
Matematika. (Cirebon: Jurnal EduMa Vol.3 No.1, 2014) diakses pada 16 Januari 2018, dari:
https://media.neliti.com/media/publications/69316-ID-problem-solving-creativity-dan-
decision.pdf
6 Ronald, Tambelangi. Strategi Pemberdayaan Masyarakat di Desa Koloray Kecamatan
43
mulai kembali berpikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan
pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.7
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru
adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain.
Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak
masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau
kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-
gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itulah yang
mencakup problem solving.
Dalam penerapan metode ini untuk memecahkan masalah yang ada di
Desa Rawa Kidang, yaitu dengan melakukan langkah-langkah seperti:8
1. Engagement yakni melakukan kontak dan pendekatan awal dengan
beragam individu, kelompok, dan lembaga yang ada di Desa Rawa
Kidang. Hal ini kami lakukan untuk mencari informasi dan
pengumpulan data dalam mengidentifikasi masalah yang ada.
2. Assessment yakni memahami dan menganalisis masalah serta mencari
apa yang dibutuhkan di Desa Rawa Kidang tersebut.
3. Penelitian yakni kami melakukan pengumpulan dan identifikasi data
yang telah kami dapatkan sehingga menjadi informasi yang dapat
dijadikan dasar dalam merencanakan pemecahan masalah. Hal ini
dilakukan agar kami bisa merancang cara atau program apa yang tepat
dalam memecahkan masalah tersebut. Kami juga melakukan penelitian
terlebih dahulu dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities dan Threats) dalam menentukan program atau
kegiatan apa yang tepat untuk diterapkan nantinya.
4. Communicationand Group Work yaitu melakukan komunikasi dan bekerja
sama dengan kelompok atau lembaga yang dapat dijadikan sarana
pemecahan masalah dan memberi dukungan atas program yang akan
kami buat.
5. Manajemen sumber yakni memobilisasi sumber-sumber yang ada di
masyarakat, termasuk juga mencari dukungan dari masyarakat untuk
7 Widodo, Winarso. Problem Solving, Creativity dan Decision Making Dalam Pembelajaran
Matematika. (Cirebon: Jurnal EduMa Vol.3 No.1, 2014) diakses pada 16 Januari 2018, dari:
https://media.neliti.com/media/publications/69316-ID-problem-solving-creativity-dan-
decision.pdf
8 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. (Bandung: Refika Aditama,
2005).h. 46.
Kabupaten Kuningan sebagai Desa Ekowisata. (Jakarta: ProBiology Education Conference, Vol 13,
2016) diakses pada 16 Januari 2018, dari :
https://www.neliti.com/publications/175575/analisis-pengelolaan-desa-pajambon-
kecamatan-karyamulya-kabupaten-kuningan-sebag
C. Penyusunan Program.
Di dalam penyusunan Program kegiatan KKN ini kami buat atas dasar
apa yang sudah kami lihat di saat survei sebelum kegiatan KKN ini dimulai.
Kami sudah melihat keadaan desa dan kami mengadakan rapat kelompok
untuk membahas program. Keterlibatan anggota di sini sangat dominan
mengenai program yang dibuat selama KKN. Dari tiap orang di dalam
anggota menyumbang satu program kegiatan untuk dilaksanakan di desa,
akan tetapi program tersebut kami pilih untuk di adakan di Desa Rawa
Kidang. Dari rapat tersebut kami mendapatkan beberapa gambaran program
kerja yang akan kami adakan di desa seperti Pelatihan Pembuatan Keset,
Penyuluhan Narkoba, Senam Ceria, Kursus untuk anak Sekolah Dasar,
Pelatihan Terarium, Pelatihan dan Pemberian Alat-alat Sablon, Active
Learning, Pelatihan Musik dan Pembuatan Film, Ternak Lele, Kampung 3D,
Pentas Seni, Pemberian Alat Ibadah, Jalan Sehat beserta Cek Kesehatan.
Akan tetapi, dari setiap perencanaan program ada beberapa yang kami
hapus dikarenakan keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengadakan
program tersebut, seperti Kampung 3D, kami membatalkan karena dananya
yang lumayan besar dan tidak ada tempat yang cocok untuk dijadikan
B. Letak Geografis
Berdasarkan hasil pemetaan, luas wilayah Desa Rawa Kidang adalah
2.185 km2 dengan persentase 14.84% dari luas Kecamatan Sukadiri. Menurut
penggunaan luas wilayah, Desa Rawa Kidang di Kecamatan Sukadiri adalah
1.113 Ha merupakan tanah persawahan sedangkan 1.072 Ha merupakan lahan
non-pertanian. Batas administrasi Desa Rawa Kidang berbatasan dengan
Desa Karang Serang dan Surya Bahari di sebelah Utara, Desa Mekar Kondang
dan Buaran Jati di sebelah Selatan, Desa Sukadiri di sebelah Barat dan Desa
Kramat Kecamatan Paku Haji di sebelah Timur.15 Secara administratif Desa
Rawa Kidang terdiri dari 3 kampung yaitu kampung Rawa Kidang, kampung
13 Wawancara pribadi Staff Desa Rawa Kidang, Bapak Jaro Arif, 28 Juni 2018
14 Nadhifah, Imatun, ed., “BAB III Kondisi Desa Rawa Kidang” dalam Memoar Sang
Juara Rawa Kidang. (Ciputat: Psuat Pengabdian kepada Mayarakat, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017)
15 Kecamatan Sukadiri Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang,
53
Jamblang dan kampung Pabuaran, secara keseluruhan Desa Rawa Kidang
memiliki 18 RT dan 4 RW. Berdasarkan observasi kami, Desa Rawa Kidang
paling berdekatan dengan Desa Mekar Kondang dan juga Desa Kosambi.
Sebagian wilayah desa banyak lahan persawahan karena sebagian besar
warga desa ada yang bekerja sebagai petani. Letak desa terbilang cukup
strategis, namun masih jauh dari sarana seperti yang biasa ada di perkotaan,
misalnya letak mini market, mesin ATM, dan toko perlengkapan, yang sangat
jauh dari desa.16
Keterangan :
1. Posko KKN SIAP 7. KUA Rawa Kidang
2. Mushalla Nurussalam 8. SDN Rawa Kidang
3. Pesantren Raudhatul Hasanah 9. Posyandu
4. Kantor Desa Rawa Kidang 10. Kecamatan Sukadiri
5. Mushalla Al-Islah 11. PAUD Salsabila
6. Masjid Jami Al-Amanah 12. Rumah Kepala Desa
Gambar di atas adalah peta posko KKN SIAP 86. Dari gambar di atas
bisa dilihat posko KKN SIAP 86 bisa dibilang strategis dalam pengabdiannya
di Desa Rawa Kidang. Dari gambar tersebut bisa kita lihat letak pesantren
bersebelahan dengan posko KKN SIAP 86 pesantren tersebut bernama
Rodatul Hasanah yang merupakan sasaran bagi kami untuk bertemu anak-
anak. Depan posko KKN SIAP terdapat mushalla yang memudahkan kami
bertemu warga karena sering mengadakan pengajian. Dapat di lihat juga
letak Kantor Desa/Balai desa sangat dekat dengan posko KKN SIAP 86.
Adapun SDN Rawa Kidang yang letaknya tidak begitu jauh dari posko KKN
SIAP 86.. Bisa dilihat juga gambar masjid di sini ada dua dan ini adalah letak
masjid yang terdekat dari posko KKN SIAP 86 yang memudahkan sosialisasi
dengan para warga. Letak Posyandu di sini juga tidak begitu jauh bisa
ditempuh jalan kaki sekitar 5 menit. Letak pasar dari posko KKN SIAP 86
adalah yang terjauh yang harus ditempuh oleh kendaraan sekitar kurang
C. Struktur Penduduk
1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan kelompok umur
Tabel 3.1: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah total
1. Laki-laki 2.471 jiwa
2. Perempuan 2.273 jiwa
Jumlah penduduk 4.744 jiwa
Dari sumber profil data desa bisa dilihat bahwa sebagian masyarakat
hanya menempuh pendidikan hingga jejang menengah hanya sedikit yang
meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Hal tersebut membuat mayoritas
profesi yang mereka geluti adalah Petani dan Karyawan Pabrik.
5. Pengajian
Tabel 4.10: Kegiatan Pengajian
Bidang Keagamaan
Program Rawa Kidang Mengaji
Nomor Kegiatan 005
Nama Kegiatan Pengajian
Tempat dan Tanggal Mushalla Nurissalam
23 Juli – 13 Agustus 2018
Setiap hari Selasa ba’da Isya
Lama Pelaksana 7 Hari
Tim Pelaksana Warga Desa Rawa Kidang RW002 dan
Mahasiswa KKN SIAP 86
7. Mengajar di Majelis
Tabel 4.12: Kegiatan Mengajar di Majelis
Bidang Keagamaan
Program Rawa Kidang Mengaji
Nomor Kegiatan 007
Nama Kegiatan Kegiatan mengajarkan iqra di pesantren
Tempat dan Tanggal Pesantren Raudotul Hasanah
23 Juli-11 Agustus 2018
Setiap habis Magrib
Lama Pelaksana 25 Hari
Tim Pelaksana Seluruh Anggota KKN SIAP 86
Tujuan Membantu guru Pesantren dalam
kegiatan belajar mengajar Iqra’ dan al-
Quran
Sasaran Guru-guru Pesantren Raudhatul
Hasanah
Target 2 guru Pesantren Raudhatul Hasanah
terbantu dalam kegiatan belajar
mengajar Iqra’ dan al-Quran
Deskripsi Kegiatan Kegiatan mengajar diadakan di
Pesantren Raudotul Hasanah Rawa
Kidang. Hal tersebut dapat membantu 4
orang guru dalam kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan ini dimulai dari
setelah shalat magrib sampai dengan
waktu isya mulai dari santri putri
maupun laki-laki. Dari awal mulai
9. Jumat Bersih
Tabel 4.14: Kegiatan Jumat Bersih
Bidang Kesehatan
Program Gerakan Sehat Ceria Rawa Kidang
Nomor Kegiatan 009
Nama Kegiatan Kegiatan Jumat Bersih
Tempat dan Tanggal Desa Rawa Kidang
27 Juli 2018
03 Agustus 2018
10 Agustus 2018
3. Active Learning
Tabel 4.20: Kegiatan Active Learning
Bidang Pendidikan
Program EduAction Rawa Kidang
Nomor kegiatan 015
Nama kegiatan Active Learning
Tempat dan tanggal SDN Rawa Kidang
06 Agustus 2018
Lama pelaksana 61 Hari
4. Fun Science
Tabel 4.21: Kegiatan Fun Science
Bidang Pendidikan
Program EduAction Rawa Kidang
Nomor Kegiatan 016
Nama Kegiatan Fun Science
Tempat dan Tanggal SDN Rawa Kidang
15 Agustus 2018
Lama Pelaksana 30 Hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Risma Ramjani, Selly
Safariyah Fatimah, dan Handan Siswaningrum
Tim: Seluruh anggota KKN SIAP 86
Tujuan Memberikan pengalaman belajar sains yang
menyenangkan kepada siswa, menumbuhkan rasa
ingin tahu yang tinggi serta meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa mengenai sains
Sasaran Siswa-siswi kelas 6 SDN Rawa Kidang
Target 60 siswa-siswi kelas 6 SDN mendapatkan
pengalaman belajar sains yang menyenangkan
kepada siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu yang
tinggi serta meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa mengenai sains
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dilatar belakangi oleh kurang nya
pembelajaran dengan metode yang mendorong
siswa untuk aktif di kelas. Pendekatan yang
digunakan oleh guru kebanyakan hanya
menggunakan pendekatan tekstural. Oleh karena
5. Pembuatan Keset
Tabel 4.22: Kegiatan Pembuatan Keset
Bidang Ekonomi
Program Rawa Kidang Berkreasi
6. Pembuatan Terarium
Tabel 4.23: Kegiatan Pembuatan Terarium
Bidang Ekonomi
Program Rawa Kidang Berkreasi
Nomor Kegiatan 018
Nama Kegiatan Pembuatan Terarium
Tempat dan Tanggal Kantor Desa Rawa Kidang,
02 Agustus 2018
Lama Pelaksana 61 Hari
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Selly Safariyah Fatimah
7. Pelatihan Sablon
Tabel 4.24: Kegiatan Pelatihan Sablon
Bidang Ekonomi
Program Rawa Kidang Berkreasi
Nomor Kegiatan 019
Nama Kegiatan Pelatihan Sablon
Tempat dan Tanggal Balai Desa Rawa Kidang
4 Agustus 2018
Lama Pelaksana 30 Hari
Tim Pelaksana Laku Sablon
9. Penyuluhan Narkoba
Tabel 4.26: Kegiatan Penyuluhan Narkoba
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Program Rawa Kidang Bersosial
Nomor kegiatan 021
Nama kegiatan Penyuluhan Narkoba
Tempat dan tanggal Kantor Desa
28 Juli 2018
Lama pelaksana 30 Hari
Tim pelaksana Narasumber : BNN Kabupaten Tangerang
Tim : Seluruh anggota KKN SIAP 86
Tujuan Memberikan informasi mengenai dampak negatif
dari narkoba
Sasaran Warga Desa Rawa Kidang
Target 50 warga Desa Rawa Kidang mendapatkan
informasi mengenai dampak negatif dari narkoba
B. Faktor Penghambat
1. Partisipasi masyarakat yang kurang, sehingga yang ikut
menjalankan kegiatan hanya sedikit.
2. Datangnya musim tandur17, sehingga warga lebih banyak waktu
di sawah.
3. Anak-anak remaja yang tidak punya waktu untuk mengikuti
kegiatan di pagi dan siang harinya.
A. Kesimpulan
Setelah 30 hari berlalu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa
Rawa Kidang, kecamatan Sukadiri, kabupaten Tangerang, provinsi Banten
yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli s.d 20 Agustus telah selesai
dilaksanakan sebagai salah satu bukti Nyata dari perwujudan Tridarma
Perguruan Tinggi.
Melihat dari berbagai permasalahan yang telah kami temukan selama
berada di Desa Rawa Kidang secara keseluruhan, program kerja yang telah
kami laksanakan mengindikasikan keberhasilan, dan program kerja yang
dilaksanakan pun telah mampu menjadi tindakan solusi untuk masyarakat
di Desa Rawa Kidang.
Dari pelaksanaan program kerja yang telah kami realisasikan selama
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), kelompok KKN SIAP 86 menghasilkan
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Program kerja pemberdayaan masyarakat kelompok KKN SIAP 86
di Desa Rawa Kidang dapat berjalan dengan baik atas dukungan
dari berbagai pihak baik itu aparatur desa, tokoh masyarakat, tokoh
agama, hingga dosen pembimbing kami.
2. Program kerja yang terlaksana dimulai dari sosialisasi dengan
warga, Memberikan Motivasi untuk hasil belajar, Pelatihan Active
Learning untuk meng-Upgrading para guru menjadi interaktif dan
menyenangkan dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Fun Science
untuk menambah wawasan anak-anak SDN Rawa Kidang,
Pelatihan pemanfaatan pakaian bekas menjadi keset yang bernilai
jual tinggi, agar masyarakat Desa dapat memiliki penghasilan yang
bervariasi, Mengadakan kegiatan pembuatan Terarium bersama ibu
PKK yang bertujuan untuk menambah kreativitas dan penghasilan
ibu-ibu PKK di Desa Rawa Kidang, Nonton Bareng (NOBAR) Film
Edukasi untuk anak-anak Desa Rawa Kidang, Kursus, Mengajar di
PAUD dan SD, Pelatihan sablon bersama para remaja Desa Rawa
Kidang, seminar Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga
(PPKK), penyuluhan tentang Pencegahan KDRT, Penyuluhan
Narkoba, Jalan sehat, Lomba 17 Agustus, Pelatihan dan pertunjukan
Pentas Seni Anak-anak Desa Rawa Kidang, Gotong Royong
B. Rekomendasi
1. Rekomendasi kepada pemerintah setempat
a. Pemerintah desa harus lebih memperhatikan pemberdayaan
kelompok-kelompok yang ada di masyarakat seperti Karang
Taruna, PKK, dan lain sebagainya. Pemberdayaan dapat dilakukan
dengan memberikan arahan dan program kerja yang dapat
memajukan desa.
b. Pemerintah desa diharapkan dapat memberdayakan masyarakat
Rawa Kidang agar bisa menjaga kebersihan terutama kebersihan
sungai yang sering digunakan oleh masyarakat Desa Rawa Kidang.
c. Membimbing mahasiswa/i yang akan melakukan kegiatan KKN di
Desa Rawa Kidang agar bisa melanjutkan program kerja yang telah
dilaksanakan sebelumnya olek KKN SIAP 86.
d. Pemerintah desa agar memperhatikan sarana dan prasarana yang
ada agar bisa diberdayakan kembali.
111
BAB VI
PENGGALAN KISAH INSPIRATIF
A
“Lika-liku Kehidupan di Desa Rawa Kidang”
-Aditiya Bestari-
Rencana Terindah
Assalamualaikum.wr.wb,
Aditiya Bestari, adalah nama panjang saya yang diberikan oleh kedua
orangtua saya yang selama ini telah membesarkan saya dengan sepenuh hati
dan rasa kasih sayang yang tiada duanya di dunia. Adit adalah sebuah nama
panggil yang biasa dipakai oleh keluarga saya di rumah, maupun teman-
teman saya yang ada diluar. Saya lahir pada tanggal 12 Desember, 1996. Saya
sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah subhana wa Ta’ala
Karena-Nya saya masih bisa merasakan kehidupan dan menghirup udara
yang begitu berharga, hingga pada usia saya saat ini yang telah mencapai 21
tahun. Saya bangga dengan kedua orangtua saya, karena selama 21 tahun saya
hidup di dunia, orangtua saya tidak pernah menelantarkan saya, entah itu
dari sisi kehidupan maupun pendidikan. Ayahku bernama Syukri dan ibuku
bernama Lainar. Alhamdulillah hingga saat ini kedua orangtu aku masih diberi
kesehatan oleh Allah, sehingga masih bisa menjadi panutanku yang luar
biasa hebat dalam hidup saya. Entah apa jadinya saya tanpa arahan dan
bimbingan kedua orangtua selama saya hidup. Menurutku kedua orangtua
ku adalah sosok orangtua yang sangat hebat. Karena berkat doa, usaha dan
kerja keras mereka, saya bersama kedua saudara kandung saya yang
bernama, Caesar Pratama dan Muhammad Fahrel, kami bisa mendapatkan
hidup yang sekiranya dapat dikatakan layak walaupun sederhana.
Saya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Syariah dan Hukum, Program Studi Perbandingan Madzhab Hukum
(PMH). Saat ini saya memasuki semester 7. Saya berharap semoga pada
semester saya yang ketujuh ini, diberikan kemudahan serta kelancaran oleh
Allah S.W.T sehingga saya bisa menjalankan studi saya dengan baik. Saya
juga berharap atas kemudahan dan kelancaran yang diberikan Allah, bisa
membantu dan membimbing saya hingga pada saat proses penggarapan
skripsi berlangsung, sampai pada akhirnya saya bisa ketahap yang
112
selanjutnya, yang kemudian diakhiri oleh kelulusan saya yang semoga saja
mendapatkan hasil yang memuaskan, aamiin Ya rabbal aalamiin..
Puji dan syukur atas berkat rahmat-Nya saya masih diberikan
kesehatan yang luar biasa penting dan mahal ini dari Allah S.W.T. berkat-
Nya saya bisa mengikuti serangkaian kegiatan yang sangat berarti dalam
hidup saya, selama saya menjalankan pendidikan di tingkat universitas ini.
Kegiatan tersebut adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan
oleh pihak kampus saya khususnya Pusat Pengabdian pada Masyarakat
(PPM) pada tahun 2018.
Sebenarnya, bukan tanpa alasan hingga saya sampai mau mengikuti
serangkaian acara maupun kegiatan yang diadakan oleh kampus saya.
Selama 32 hari bukanlah waktu yang singkat, apalagi saya diharuskan untuk
melakukan pengabdian pada masyarakat. Alasan saya mengikuti KKN tahun
ini adalah memang saya baru mendapat giliran KKN di penghujung semester
6, kemudian untuk melepas kewajiban saya sebagai mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Karena sesungguhnya KKN adalah syarat wajib yang
diadakan oleh kampus saya tercinta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, agar
saya bisa melaksanakan serangkaian tahap untuk lulus dari kampus dan
segera mendapatkan gelar sarjana yang saya inginkan. Tentunya bukan
sekedar gelar saja yang hanya saya kejar, namun ilmu juga pengetahuan
adalah investasi terbesar dalam hidup saya yang ingin saya dapatkan.
Motivasi saya mengikuti KKN adalah sebenarnya saya ingin mencari
sebuah pengalaman baru saya yang nantinya akan saya temui di tempat
KKN. Yang di mana pengalaman-pengalaman baru yang akan saya jumpai
dan temui nanti di tempat yang baru pula bagi hidup saya, semoga nantinya
akan menjadi sebuah acuan diri saya agar lebih bemanfaat dan berguna di
masa muda dan tua saya kelak. Tujuan saya mengikuti KKN adalah saya
ingin mendapatkan pengalaman yang benar-benar tidak saya dapatkan di
kampus, di sebuah matakuliah yang ada di kampus, di mana saya harus
langsung turun kelapangan, saya harus langsung berinteraksi di masyarakat.
Mencari sebuah solusi terhadap masalah yang ada di desa tersebut, dan
tujuan lainnya agar saya bisa cepat menyelesaikan kuliah saya menjadi
sarjana karena KKN ini adalah suatu kewajiban saya sebelum bisa menjadi
sarjana. Kompetensi yang saya punya untuk KKN , saya mempunyai ilmu
yang sudah saya dapat dalam perkulihan, seperti prenstasi dengan baik di
depan umum, caranya bekerja sama dengan kelompok yang baru, caranya
menghargai waktu, dan saya juga mempunyai kompetensi dalam berdagang
18 Hadiahutama
19Dihargai/diacungkan jempol
20 Kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar tana harus
diberitahu dan mampu menentukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang
ada disekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa hal walau dalam
keadaan sulit.
21 Sebutan untuk acara makan bersama menggunakan alas daun pisang, dalam bahasa Sunda.
Pengantar
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Aji Fauzan Aulia, teman-
teman biasa panggil saya dengan panggilan Aji. Saya mahasiswa Sejarah
Peradaban Islam dari Fakultas Adab dan Humaniora. Tidak terasa waktu
begitu cepat, usia semakin bertambah dan tanggung jawab semakin besar.
Sebagai mahasiswa kita perlu peka terhadap lingkungan dalam berbagai
aspek dan sudut pandang, membuat perubahan di sekitar kita dan
mewujudkannya dengan rasa ikhlas. Ya, kira-kira seperti itu gambaran
mahasiswa yang perlu kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Waktu
demi waktu, perkuliahan telah dilalui sampai sekarang ini (semester 7) itu
berarti ada tugas yang perlu di kerjakan di luar kelas atau ruang lingkup
kampus, yaitu KKN. Dari namanya KKN yaitu Kuliah Kerja Nyata,
mengandung arti bahwa sebagai mahasiswa kita perlu nyata dalam bekerja,
ada kontribusi atau efek dari apa yang kita lakukan itu bermanfaat.
Mahasiswa harus bergerak, karena pada dasarnya mimpi tidak akan bisa
tercapai bila hanya diam saja.
Sebagai mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam, saya perlu
menanamkan bahwa sejarah itu penting. Karena sejarah adalah ilmu yang
bisa masuk ke dalam cabang ilmu lain, sifatnya fleksibel. Sejarah selalu
berhubungan dengan ruang dan waktu, bukankah kita tidak bisa
menghindari dua aspek tersebut? akan tetapi dalam faktanya, banyak orang-
orang di sekitar kita merasa bahwa sejarah itu tidak terlalu penting, ya
mungkin mereka menganggap untuk apa hal yang berlalu dibahas kembali.
Ya itu adalah salah satu tujuan saya merubah persepsi orang mengenai
Sejarah.
Persepsi saya mengenai KKN adalah kegiatan yang akan menguras
tenaga, pikiran serta dalam segi ekonomi. Saya akan tinggal selama 1 bulan
dengan teman-teman baru dan lingkungan yang baru. Saya rasa tidak cukup
jika hanya 1 bulan untuk mengenal lebih dalam dari kedua aspek itu. Akan
tetapi kita adalah mahasiswa, saya ingat perkataan dosen saya 1 tahun yang
lalu, beliau mengatakan “Mahasiswa itu mencari masalah dan menjawab
masalah”, ya kita disini perlu menjawab permasalahan dengan
menggabungkan ide yang berbeda dari 19 anggota.
Menghargai Perbedaan
Mengenal orang baru dan memahami sifat dan karakter masing-masing
menjadi poin penting dalam menajalani KKN. Saya ingat pertama kali saya
bertemu dengan semua teman satu kelompok saya saat setelah pembekalan
Harapan
Saya sangat menyayangkan dengan tidak maksimalnya pengolahan SDA
yang ada di Desa Rawa Kidang, apalagi melihat potensi kekayaan alam yang
dimiliki. Mereka rata-rata lebih baik menunggu 3 bulan kedepan untuk
menunggu musim padi berikutnya. Harapan saya kedepanya pada
masyarakat yaitu agar mereka lebih mau membuka diri serta memperluas
pengetahuan dengan masuknya informasi-informasi baru. Karena selama
KKN yang saya rasakan adalah masyarakat desa Raawakidang merasa
nyaman dengan kehidupan yang dijalani mereka sekarang dan merasa tidak
perlu berkembang menjadi lebih baik lagi. Hidup tidak stagnan, hidup harus
selalu berkembang, dan jangan mudah puas. Jika saya menjadi salah satu
warga Desa Rawa Kidang dan berempati dengan keadaan desa. Saya akan
memperbaiki diri saya terlebih dahulu, ketika diri saya sudah baik dan bisa
jadi contoh atau panutan. Maka masyarakat pasti akan lebih menghargai
22
Cerdas, jujur, aksi, dan produktif
23
Serigala
Harapan
Pengantar
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Dian saya mahasiswa
Perbandingan Mazhab fakultas Syariah dan Hukum, tidak terasa waktu
berlalu begitu cepat rasanya baru kemarin saya mengikuti OPAK dan
sekarang saya sudah menjadi mahasiswa semester tujuh, sebagai mahasiswa
semester 7 berarti ada salah satu kewajiban yang harus saya lakukan, yaitu
mengaplikasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian
Kepada Masyarakat. Dalam dunia perkuliahan pengabdian kepada
masyarakat ini disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Sebagai mahasiswa jurusan perbandingan mazhab, sebenarnya saya
agak ragu untuk mengikuti KKN, saya berpikir bukankah lebih baik
mengadakan kegiatan magang di sebuah instansi atau perusahaan yang
sesuai dengan jurusan kita? Yangmana ilmu yang kita dapat saat dikelas
dapat kita terapkan secara langsung di instansi atau tempat kita melakukan
magang agar kita mempunyai bayangan atau pengalaman bagaimana kita
akan bekerja nanti. Namun, karena KKN ini sudah menjadi ketentuan dari
Universitas jadi saya sebagai mahasiswa harus tetap mengikuti KKN sebagai
salah satu syarat kelulusan.
Persepsi saya mengenai KKN adalah kegiatan yang sangat melelahkan
yaitu kegiatan yang akan menguras tenaga dan pikiran. Dan juga saya harus
tinggal selama sebulan di tempat yang saya belum tahu dengan orang-orang
baru yang belum pernah saya kenal dan temui. Ini membuat saya cemas,
bingung, senang, dan semangat untuk mengikuti kegiatan KKN ini.
Semangat mengikuti karena ini kali pertama untuk saya tinggal secara
mandiri tanpa orang tua, saya diharuskan untuk bisa beradaptasi bersama
orang-orang baru baik itu anggota kelompok saya atau masyarakat di desa
tempat saya akan mengabdi.
Selain itu hal yang membuat saya cemas dan khawatir terhadap
pelaksanaan KKN ialah saya selaku mahasiswa datang ke suatu desa dengan
membawa amanah yang besar, visi dan sebuah harapan serta konstribusi
nyata kepada masayarakat desa untuk kehidupan mereka yang lebih baik.
Saya sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah juga harus menjaga nama
baik almamater selama saya menjalani KKN di desa orang, dengan latar
24
Pintar, integritas, tindakan, dan produktif
Cahaya di Langit Rawa Kidang |167
untuk menuju kedesa mereka masing-masing. Tapi tidak dengan kelompok
saya yang lebih memilih mobil pick up untuk mengangkut barang, dan
sebagian anggota kelompok naik motor dan sebagian anggota kelompok lain
menuju kesana dengan menggunakan KRL dan disambung dengan angkot
untuk bisa sampai ke desa Rawa Kidang, selama perjalanan yang saya lihat
masih banyaknya hamparan sawah di kiri dan kanan saya yang membuat
saya merasa nyaman dengan udara disana tapi tidak dengan cuacanya karena
di Tangerang bisa dibilang lebih panas dibandingkan di Jakarta yang
membuat saya harus menggunakan sunscreen lebih banyak untuk kegiatan
diluar ruangan.
Kami menempati dua rumah yang masing-masing rumah cukup besar,
satu rumah untuk perempuan dan satu rumah lagi untuk laki-laki. Rumah
kami tidak terlalu jauh dan cukup dekat dengan warung dan kantor desa
Rawa Kidang. Kemudian kami mengadakan pembukaan yang dibuka oleh
bapak Lurah Tajudin dan respon masyarakat juga cukup baik dengan
keberadaan kami.
Sebulan begitu tidak terasa untuk saya mengenal semua anggota KKN
ini, sikap dan tindakan mereka mulai bisa saya lihat selama sebulan hidup
bersama. Sebulan hidup dengan individu yang berbeda latar belakang dan
karakter membuat saya harus bisa saling menghargai setiap perbedaan
diantara kami dan setiap perbedaan itu membuat saya dapat memahami
akan seperti apa saya dalam menghadapi dan memperlakukan mereka.
Karena tujuh belas teman saya memiliki sikap yang berbeda dalam
menanggapi sebuah keadaan. Dan saya bisa melihat bahwa ternyata pikiran
saya tentang kelompok saya yang kurang kompak tidaklah benar karena
mereka adalah sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang menyenangkan
dan bisa diajak kerja sama.
Banyaknya hal yang terjadi diantara kami selama sebulan, tidak akan
pernah saya lupakan, karena dengan kegiatan KKN ini saya bisa merasakan
rasa kekeluargaan, persaudaraan dan kedekatan yang merupakan suatu hal
yang memberikan makna tersendiri dalam hidup saya karena saya tidak
yakin akan menemukan hal ini diluar sana. Yang membuat bahagia bukanlah
sebuah program kegiatan yang berjalan dengan sukses namun usaha, kerja
keras, rasa memiliki serta tanggung jawab dari setiap anggota yang membuat
setiap program kegiatan berjalan dengan baik.
Dari banyaknya program kegiatan yang kami lakukan untuk
pengembangan desa baik program kegiatan yang berbentuk penyuluhan dan
Kesan Awal
Puja dan puji syukur kehadirat Allah subhana wa Ta’ala yang telah
memberikan nikmat iman,islam dan ihsan.Shalawat dan salam atas baginda
Nabi Muhammad shallahu A’alaihi wassalam yang telah membawa kita dari
kegelapan menuju jalan terang benderang seperti saat ini.Terimakasih saya
ucapkan kepada PPM UIN Syarif Hidayatullah yang telah bekerja keras
untuk berjalannya program ini.Dan kepada bapak dosen pembimbing, yang
telah bersedia membina, mengarahkan dan meluruskan kegiatan saya dan
teman-teman yang tergabung dalam kelompok pada kegiatan KKN SIAP 86
pada kegiatan KKN UIN 2018 di Desa Rawa Kidang. Beliau ialah bapak
Hidayatollah,MH dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Serta warga Desa Rawa Kidang yang
telah menerima kami dengan baik untuk melaksankan program KKN 2018
di Desa Rawa Kidang. Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
Bapak Tajudin beserta jajarannya di Desa Rawa Kidang yang telah
membantu kita dalam kelancaran program kami.
Pertama kali mendengar KKN di Tarbiyah terdengar agak asing
karena Senior sebelumnya tidak ada kegiatan KKN di Tarbiyah. Dengan
system baru yang di buat PPM pada akhirnya saya harus mengambil mata
kuliah ini sebagai syarat menyelasaikan kuliah. Akhirnya saya bertanya ke
senior bagaimana rasanya menjalani KKN (kuliah Kerja Nyata). Menarik
sekaligus menantang mendengar cerita-cerita mereka menjalani masa KKN.
Di fakultas tarbiyah lantai 3 ruangan 315 hasil pembagian kelompok telah
dibagikan melalui Gadget yang kita punya, saya yakin semua mahasiswa
fakultas yang mengikuti KKN serempak membuka Gadget mereka.Saya
berada di kelompok KKN 86 dan Desa Rawa Kidang menjadi tempat bagi
saya untuk menyelesaikan program KKN tahun ini.Penasaran teman seperti
apa yang akan saya temui nanti karena tidak ada satupun dari kelompok
KKN SIAP 86 yang saya kenal dengan berbagai karakter yang berbeda.
Menjadi tantangan bagi saya untuk mengenal, bersosialisasi dan
bekerjasama menjalankan program yang cocok di Desa Rawakidang.
Desa Rawakidang, nama yang asing bagi saya karena saya tidak pernah
mendengar atau mengetahui desa tersebut. Bayangan saya desa tersebut
Pengantar
Segala puji bagi Allah S.W.T. Yang telah memberikan nikmat-Nya kepada
kita semua. Solawat serta salam selalu kita junjungkan kepada Nabi
Muhammad S.A.W. Semua orang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi
/ Universitas untuk menatap masa depan yang lebih cerah,untuk
menyongsong kehidupan yang lebih sulit di masa yang akan datang, ketika
seseorang sudah memasuki Universitas mulai dari semester satu hingga
semester akhir banyak sekali tanggung jawab yang harus dipenuhi sebagi
seorang mahasiswa/mahasiswi, khususnya sebelum memasuki semester 7
(tujuh) para mahasiswa/mahasiswi diwajibkan mengikuti kegiatan
pengabdian kepada masyarakat atau lebih dikenal dengan Kuliah Kerja
Nyata (KKN), khususnya mahasiswa/mahasiswi Universitas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dari sini alasan saya mengikuti KKN adalah untuk
menambah pengalaman dan wawasan saya dalam bermasyarakat khususnya
di desa-desa yang jauh dari perkotaan, di desa-desa terpencil, Dan ini
memotivasi saya untuk bisa berbaur dengan masyarakat Indonesia yang
bersuku-suku, untuk menyerap dan mengambil ilmu sebanyak-banyaknya.
Saya di tempatkan di suatu desa yaitu desa Rawa Kidang kecamatan
Sukadiri kabupaten Tanggerang untuk melaksanakan KKN selama satu
bulan penuh.
Aset Kelompok
Alhamdulillah dengan izin Allah saya diberikan teman-teman yang sangat baik
untuk menemani, bekerjasama, dalam melaksanakan program-program
KKN selama satu bulan di desa Rawa Kidang. banyak suka dan duka selama
saya menjalankan KKN di desa Rawa Kidang bersama dengan teman-teman.
Awalnya kelompok saya terdiri dari 19 mahasiswa dari bermacam macam
jurusan, mulai dari jurusan perbandingan Agama-Agama, perbandingan
Madzhab, Ilmu Hukum, Sejarah Kebudayaan Islam, Ekonomi, Pendidikan
Biologi, Ilmu Dakwah dan banyak lagi. tetapi sayang sekali ada satu teman
kelompok saya mengundurkan diri dari program KKN ini, dengan alasan
yang kami tidak ketahui, maka dari itu kelompok saya berkurang dan
Aset Desa
Desa Rawa Kidang, desa yang berada di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten
Tanggerang. Desa Rawa Kidang ini adalah desa yang menurut saya tidak
terlalu terpencil, karena apa, karena sudah banyak warga yang memiliki
kendaraan berupa mobil, dan juga rumah mereka sudah tergolong rumah
yang sangat layak pakai. Jadi menurut saya warga Rawa Kidang sudah
bahagia tetapi masih perlu kebahagiaan, kebahagiaan yang berasal dari
pemerintah pusat. Warga disana masih sangat kental dengan solidaritasnya,
sosial antar tetangga sangat sangat erat, bahkan jika ada salah satu warganya
yang meninggal dunia, dengan sendirinya mereka berdatangan kerumah
duka tanpa di undang selama 7 hari dengan mendoakannya, tidak sampai
disitu, saat warganya ingin merenovasi rumahnya semua tetangga disekitar
rumah tersebut berdatangan dengan tujuan ingin membantu
merobohkan/membangun rumah tersebut. Tetapi sisi negatifnya dari
solidaritas yang sangat tinggi, ketika salah satu warganya sedang terkena
musibah dalam hal ini begal, maka pelaku tersebut dihakimi warga tersebut.
Kebahagiaan warga desa Rawa Kidang ini selalu terlihat walaupun
kebanyakan dari mereka berkerja sebagai petani, dan sebagian dari anak-
anak mudanya berkerja sebagi buruh di pabrik-pabrik sekitar tanggerang,
maka yang perlu membahagiakan adalah pemerintah yang harus selalu
melihat warganya yang berada di desa terpencil, sebagai wujud dari
kepedulian pemerintahaan Indonesia. ketika pertama saya tiba di desa ini,
saya melihat sudah banyak sekali aset yang dimiliki oleh desa ini, masih
begitu banyak sawah-sawah yang mereka miliki, ya, maka dari itu hampir
rata-rata pekerjaannya sebagai petani.
Alhamdulillah saya ditempatkan di desa yang 100% warganya beragama
islam, dan masih asli warga Rawa Kidang. Tidak begitu beda jauh dari
Jakarta, mereka pergi tahlil kalau ada warganya yang meninggal dunia,
mereka selalu mengaji setelah solat magrib, pengajian pembelajaran kitab-
kitab di setiap musholah, anak-anak kecil di kirim ke TPA untuk belajar
mengaji, dan yang saya kaget adalah, ketika saya mengajar di SDN Rawa
Kidang dan saya menanyakan kepada anak-anak tersebut cita-citanya, dan
masyaAllah jawaban mereka ingin menjadi Ustad dan Ustadzah sangat
25Pitri Yulianti, “Tri Dharma Perguruan Tinggi” Kompasiana Beyond Blogging (24 Juni 2015):
diakses pada 26 Januari 2019 dari :
https://www.kompasiana.com/pitriyulianti/54f8456aa33311191c8b55fc/tri-dharma-
perguruan-tinggi
Percaya Diri
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ketika membahas tentang KKN, pertama
kali yang saya ketahui tentang KKN yaitu bermula dari cerita-cerita senior
saya di Fakultas Ushuluddin tentang bagaimana mereka bisa mengabdikan
diri mereka selaku mahasiswa kepada masyarakat. Mereka menceritakan
dengan berbagai ekspresi dan gaya bahasa tubuh terhadap pengalaman
program KKN mereka masing-masing. Suka dan duka, segala seluk beluk
selama mereka menjalani selama satu bulan mereka tumpahkan kepada saya
dalam kurun waktu yang lumayan lama. Mahasiswa, yang dimana kata
mahasiswa juga saya pahami adalah sebagai sebuah agen perubahan. Selain
itu, senior-senio saya pun juga bercerita bagaimana mereka bisa membangun
sebuah kekeluargaan kecil dari orang-orang yang belum pernah mereka
kenal sama sekali semasa kuliahnya.
Awalnya, saya sangat tidak berminat, tidak mempunyai tujuan yang
jelas, dan tidak mempunyai motivasi yang kuat dalam mengikuti program
KKN ini. Sebab, saya seringkali mendengar berita-berita buruk dari senior-
senior saya di Fakultas Ushuluddin tentang program KKN. Senior-senior
saya menceritakan dari berbagai pengalaman dan sudut pandang mereka
selama mereka menjalani program KKN di desanya masing-masing. Mereka
bercerita bahwa selalu ada hal positif dan negative yang mereka alami semasa
program KKN berlangsung.
Positifnya adalah pengalaman dan pelajaran berharga yang hanya dapat
dirasakan kala mengikuti KKN. Contohnya belajar kepemimpinan,
sosialisasi, gotong royong, tolong menolong, belajar bersama warga desa
setempat, dan beberapa hal-hal menarik lainnya. Negatifnya adalah
seringkali terjadi kehilangan barang-barang elektronik atau barang-barang
berharga milik mahasiswa. Mulai dari sepeda motor, kamera, handphone,
uang, laptop, dompet, hingga pakaian milik mahasiswa yang hilang begitu
saja. Ya jelas sekali ini adalah momok yang menakutkan bagi saya sebagai
seorang mahasiswa. Karena begitu hal ini terjadi, pihak kampus pun tidak
mengganti barang-barang milik mahasiswa yang hilang selama mereka
mengikuti program KKN. Ditambah lagi dengan biaya KKN yang harus iuran
Tantangan Baru
Kuliah kerja nyata merupakan agenda rutin tahunan yang harus
dijalani oleh mahasiswa semester 6 sebagai implementasi ilmu yang mereka
dapat di perguruan tinggi, dalam kuliah kerja nyata mereka berperan aktif
dalam masyarakat tempat mereka melakukan pengabdian, karena KKN
merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan tinggi yakni pengabdian
pada masyarakat.
Sebelum melakukan Kuliah Kerja Nyata saya sudah pernah
melakukan kegiatan yang serupa pada tingkatan Fakultas yakni Bakti Sosial
yang sistemnya hampir sama dengan KKN, baik dalam segi lama pelaksanaan
dan juga program yang dibawa ketempat Bakti Sosial. Dalam pelaksanaanya
Bakti Sosial yang dilakukan menghasilkan dampak yang sangat besar bagi
para volunteer yang ikut, karena dapat mengerti kehidupan secara langsung
dan merasakan bagaimana kehidupan masyarakat sesungguhnya, oleh
karena itu saya sedikit berekspektasi bahwa KKN tidak jauh berbeda
dengan Bakti Sosial yang saya lakukan sebelumnya.
KKN sebenarnya menjadi ketakutan tersendiri untuk saya karena
cerita dari beberapa kaka tingkat yang mengatakan bahwa KKN tidak sama
dengan Bakti Sosial, yang dalam hal ini kita disatukan dengan berbagai
macam kepala dari berbagai fakultas yang ada di UIN yang sebelumnya kita
tidak kenal dan harus tinggal selama kurang lebih satu bulan di lokasi yang
sudah ditentukan, tentu hal ini jelas membuat saya berfikir apa bisa saya
tahan dengan orang-orang yang baru saya kenal dan harus berbagi dengan
mereka, namun ketakutan tersebut merupakan ketakutan yang tidak
beralasan karena itu merupakan sebuah ke egoisan saya sendiri dalam
berhadapan dengan orang baru.
Dengan semangat mengabdi kepada masyarakat lah saya
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ini, selain dari kewajiban kampus
tentunya, dengan mengabdi kepada masyarakat saya bisa banyak belajar
tentang kehidupan sesungguhnya bila kelak nanti lulus dari perguruan
tinggi.
Saya memiliki sedikit kemampuan dalam bidang pengoperasian
kamera dan berkaitan dengan tehnik pembuatan video dan sedikit ilmu yang
Totalitas Pengabdian
Rawa Kidang memiliki lingkungan yang indah dan asri dengan
keramah tamahan masyarakat didalamnya dengan berbagai macam
kesibukan warganya yang selalu menyapa ditengah aktivitas mereka,
membuat desa ini sangat sulit dilupakan dan akan selalu menjadi bagian
dalam hidup saya dan tidak akan pernah hilang.
Bila saya menjadi bagian dari desa Rawa Kidang saya ingin sekali
mengabdi dan bermanfaat bagi warga sekitar dan memajukan pola pikir
dengan kemampuan diri yang ada karena sebenarnya desa Rawa Kidang
memiliki potensi pertanian yang sangat bagus dan bisa dibilang besar karena
mayoritas masyarakat di sana menjadi petani namun sayang sebagian dari
para pemilik sawah menjual tanahnya kepada pihak asing karena kebutuhan
yang memang cukup medesak.
Saya juga ingin mengembangkan desa Rawa Kidang sebagai desa santri
karena banyak nya pesantren yang ada di desa ini dan ingin menutup
stigma negatif yang beredar di luar sana, dengan begitu akan banyak orang
tua yang ingin membawa anaknya untuk beajar di pesantren yang ada di
desa Rawa Kidang.
HADIRNYA KKN
Sebelum saya menceritakan tentang hadirnya KKN, bahwasanya
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam
dunia perkuliahan pengabdian kepada masyarakat ini disebut dengan Kuliah
Kerja Nyata (KKN), jadi mau tidak mau, suka tidak suka kita semua akan
merasakan akan hadirnya KKN.
Terasa hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun saya telah
lewati di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan tak terasa diriku
bertemu dengan yang namanya program KKN, KKN merupakan sebuah
program yang sudah terdengar dan terbayangkan ketika diriku masih
menjadi mahasiswa baru dan juga saya mendengar KKN pada saat saudara
perempuan saya pun melaksanakan KKN yang dipimpin oleh
Universitasnya. Awal semester saya merasakan jurusan saya tidak perlu yang
namanya KKN, karena saya berasal dari jurusan KIMIA Murni yang hanya
memerlukan magang/PKL dibandingkan dengan KKN.
Presepsi saya mengenai KKN adalah sebuah program yang
mewajibkan mahasiswanya untuk terjun langsung untuk mengabdi dan
memperdayakan masyarakat selama satu bulan lamanya. Terbenak dipikiran
saya tentang KKN yaitu belajar di masyarakat untuk mengenal apa itu arti
hidup, adat, sosial, toleransi dan rasa membantu kepada sesama umat
manusia atas rasa kepedulian, melindungi harga diri seseorang, dan
membangun mental para masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
KKN itu penting karena KKNVmerupakan pembelajaran kehidupan
yang nantinya akan banyak belajar dan pembelajaran tentang ilmu-ilmu
kehidupan dan bermasyarakat yang tidak akan saya dapatkan di bangku
kuliah, adanya program KKN ini saya bisa belajar menjadi mahasiswa yang
memiliki kepekaan terhadap lingkungan masyarakat dan harus memiliki
jiwa sosial yang tinggi. Bagaimanapun sebagai seorang mahasiswa saya akan
kembali mengabdi kepada masyarakat dan di sanalah sebenarnya kehidupan
saya akan dimulai.
Seiring telah datangnya program KKN, diripun dipaksakan untuk
menerima dan menjalankannya karena kalau tidak dipaksa hidup ini akan
A. Tokoh Masyarakat
Kelompok KKN SIAP 86 menerima beberapa kesan dari masyarakat
pasca dilaksanankannya KKN 20 Juli - 20 Agustus di Desa Rawa Kidang.
Kesan pertama dari sekretaris Desa Rawa Kidang menyamapaikan bahwa Ia
berterima kasih dengan seluruh anggota KKN atas partisipasinya membuat
beberapa program bagus untuk masyarakat. “Saya selaku sekretaris Desa
Rawa Kidang mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa
KKN SIAP 86 yang telah membawa pengaruh posititif di Desa Rawa Kidang
dari segi kegiatan yang berupa fisik maupun non fisik. Kehadiran teman-
teman mahasiswa KKN SIAP 86 memberikan pelajaran baru kepada desa
kami dari penyuluhan bahaya narkoba, pembuatan terarium, pelatihan
sablon, pembuatan keset, pelatihan untuk guru-guru serta mengajarkan les
kepada anak-anak di Desa Rawa Kidang itu semua telah memberikan
inspirasi kepada kami. Semoga apa yang telah teman-teman berikan
mendapat balasan pahala berlipat ganda dari Allah Subhanahu wa Ta’ala”. 26
277
pengetahuan dan hal-hal baru buat kita, dapat menciptakan suasana yang
hangat sehingga kita merasa sedih saat kelompok ini berpisah. Semua
mahasiswa sangat baik pada semua warga. Kelompok SIAP 86 berhasi
memberikan yang terbaik untuk desa. Pesan nya ialah agar mahasiswa
kelompok SIAP 86 tidak melupakan Desa Rawa Kidang. Semoga kakak
dapat mengamalkan ilmu yang telah dimiliki dan ilmunya dapat bermanfaat
untuk orang lain dan masyarakat sekitar”.28
Tak ketinggalan pula kesan dari anak-anak desa yang mengucapkan rasa
senang atas kedatangan kelompok 86. “ Kalau ada kakak-kakak bisa main
sama belajar. Senang terus. Ada kakak yang menyebalkan, tetapi tidak
dimasukkan ke dalam hati. Kakak-kakak mau pergi jadi sedih. Semoga
kakak mahasiswa bisa sehat selalu dan panjang umur”.29
Ali Alfatih, “Problem Solving dan Masalahnya” diakses pada tanggal 5 September
2018, pukul 18.00 WIB dari: Edi Suharto, Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat,
Nadhifah, Imatun, dkk. Memoar Sang Juara Rawa Kidang. Ciputat: Psuat
Pengabdian kepada Mayarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017
Permana, Dian. Jurnal Analisis Pengelolaan Desa Pajabon Kecamatan Karyamulya
Kabupaten Kuningan sebagai Desa Ekowisata. ProBiology Education
Conference, Vol 13(1), 2016
Soehartono, Irawan. Metode Peneitian Sosial. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011
Wawancara Pribadi dengan Bapak Jaro Arif pada tanggal 28 Juni 2018
Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Rawa Kidang, Bapak Tajudin, 1 mei
2018.
Wawancara Sekretaris Desa tanggal 12 Agustus 2018
Wawancara Bapak Arif dan Bapak Gozali tanggal 12 Agustus 2018
279
Wawancara Elita (Remaja Rawa Kidang) tanggal 20 Agustus 2018
Wawancara Anak-anak Desa Rawa Kidang tanggal 12 Agustus 2018
281
Endah Nuryana
Endah Nuryana, nama panggilannya Endah. Ia lahir di
Sragen 28 februari 1994. merupakan mahasiswi Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam semester 6 di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia menempuh pendidikan di
SDN Gringging Sragen, mtsnya Pesantren Gontor Putri
3 Ngawi, dan SMAnya di Pesantren Al-Iman Ponorogo.
Orang yang hobi baca novel ini sekarang sedang
berjuang untuk menghafal Al-Quran.
Atikah Rahmah
Perempuan ini biasa dipanggil Atikah
atau Tikah. Atikah merupakan
mahasiswi jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Atikah
tinggal di Jakarta Selatan sejak lahir.
Ia lahir pada bulan November tanggal
6 tahun 1997. Ia ingin menjadi guru yang kreatif dalam mengajar. Perempuan
ini memiliki hobi menonton film dan membaca buku. Akhir-akhir ini, ia
menyukai buku sastra Indonesia. Ia sangat menyukai film bertema fantasi
dan film dengan alur yang sulit ditebak.
Selly Safariyah Fatimah
Anak sulung dari dua bersaudara ini pernah
mengenyam pendidikan di SMAN I
Jatiwangi. Sekarang Ia melanjutkan studi ke
perguruan tinggi sebagai mahasiswa
Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Perempuan yang akrab dipanggil
selly ini bercita-cita ingin menjadi seorang
dosen yang selalu menebar manfaat. Ia
memiliki motto hidup “take one step at a time! Bergegaslah, terus bergerak,
persiapkan semuanya dengan baik, disiplinkan diri, dan fokus.!!”
Aditiya Bestari
Laki-laki yang akrab dipanggil adit ini, merupakan
mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan
Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.
Laki-laki ini dilahirkan di tangerang pada tanggal 12
Desember 1996. Adit merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara, adit mempunyai cita-cita untuk menjadi
pengusaha yang dilandaskan oleh ajaran ajaran agama, hal ini dikarenakan
orang tua adit seorang pengusaha dan adit tersbut mengambil jurusan yang
kuat akan agamanya. Adit juga mempunyai hobi berolaraga seperti futsal,
badminton, ia pun menyukai club barcelona.
Arsyilla Destriana
Arsyilla, atau yang sering disapa Cilla
merupakan mahasiswa Ilmu hukum yang
aktif dalam berorganisasi. Minat Cilla
terhadap seni dan budaya sangat tinggi
terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dia
ikuti. Dia mendalami seni peran serta
belajar budaya dan melestarikan
kebudayaan tersebut dalam pertunjukan
seni peran. Sekarang, selain kuliah dia menjalani pekerjaan sebagai pekerja
seni di dunia hiburan.
Muhamad Syarifudin
Muhamad Syarifudin biasa dipanggil syarif
adalah mahasiswa semester tua jurusan
paling banyak mahasiswanya di UIN yaitu
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, lahir
di luar planet bumi yaitu Bekasi pada 17
Mei 1997 dengan selamat dan sehat
Alhamdulillah, pendidikan dari SD sampai
Madrasah Aliyah di Bekasi. Pengalaman
Farhan Febrian
Namanya adalah Farhan Febrian, dia lahir di
Jakarta, 29 Februari 1996. Dia adalah anak
kedua dari empat bersaudara. Ayahnya
berprofesi sebagai guru agama dan telah
mengabdi dalam bidang pendidikan agama
sejak dia masih remaja. Sejak kecil dia selalu
di nasehati oleh ayahnya untuk selalu rajin
beribadah, jujur dan baik terhadap sesama.
Ketika berumur 6 tahun, ia memulai
pendidikan di SDN 01Pagi Pancoran, Jakarta Selatan, kemudian setelah lulus
dia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren As-syafiiyah Pulo air
Sukabumi hingga tamat SMA. Setelah tamat ia sempat melanjutkan
pendidikannya ke Luar Negeri di salah satu Universitas timur tengah yang
berada di negara Yaman, tetapi karena negara itu konflik ia harus kembali ke
Indonesia. Ia memiliki hobi berolahraga terutama jogging. Saat ini dia masih
berkuliah di Universitas Islam Negeri Jakarta, jurusan Dirasat Islamiyyah
semester 7, setelah lulus nanti ia berencana untuk melanjutkan
pendidikannya di Negara Yaman.
Ratna Sari
Ratna yang akrab dipanggil Nana,lahir 9
September 1996. Perempuan ini adalah anak
pertama dari 3 bersaudara. Ia menempuh
pendidikan di MI Al Husna Tangerang,MtsN 32
Jakarta,SMAN 57 Jakarta dan sekarang ia
merupakan mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia pernah mengikuti
kreativitas daur ulang se-Jakarta Barat.
291
292| Cahaya di Langit Rawa Kidang
Lampiran 1. Form Verifikasi Mandiri
CATATAN VERIFIKATOR
No. Ihwal Kesesuaian dengan Buku Panduan
1 Sampul Muka 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
2 Halaman Dalam 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
3 Tim Penyusun 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
4 LEMB. PENGESAHAN 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
5 KATA PENGANTAR 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
6 DAFTAR ISI 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
7 DAFTAR TABEL 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
8 DAFTAR GAMBAR 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
9 TABEL IDENTITAS 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
10 RING. EKSEKUTIF 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
11 CAT. EDITOR 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
12 LEMBAR BIDANG 1 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
13 BAB I 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
14 BAB II 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
15 BAB III 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
16 BAB IV 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
17 BAB V 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
18 LEMBAR BIDANG 2 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
19 BAB VI 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
20 BAB VII 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
21 DAFTAR PUSTAKA 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
22 BIOGRAFI SINGKAT 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
23 LEMBAR PEMISAH 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
293
24 LAMPIRAN 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
25 Sampul Belakang 󠄀 ada 󠄀 tdk ada 󠄀 sesuai 󠄀 belum sesuai
Kesimpulan
DENGAN INI KAMI MENYATAKAN BAHWA BUKU LAPORAN
HASIL KEGIATAN KKN-PpMM 2018 KELOMPOK 086 TELAH
DIVERIFIKASI DAN DINYATAKAN: SESUAI / TIDAK SESUAI*
DENGAN BUKU PANDUAN, BAIK KESESUAIN ISI MAUPUN
TEKNIS PENULISAN.
*( Coret yang dianggap perlu
Hidayatulloh, M.H.
NIP. 19870830 201801 1 002
Hidayatulloh, M.H.
NIP. 19870830 201801 1 002
Djaka Badranaya, ME
NIP. 19770530 2007011 008
301
Lampiran 2. Sertifikat
303
304| Cahaya di Langit Rawa Kidang
Cahaya di Langit Rawa Kidang |305
“Orang Sukses Ialah Orang Yang Punya Banyak Cara,Orang Bodoh Ialah
Orang Yang Punya Banyak Alasan”
- Ratna Sari-
307
“ Hidup Berawal Dari “MIMPI” Tapi BUKAN Berarti Kita Hanya Menjadi
Seorang PEMIMPI, MELAINKAN Kita HARUS Mewujud Kan SEBUAH
MIMPI “
-Rizky Darmawan-
309
310| Cahaya di Langit Rawa Kidang
Cahaya di Langit Rawa Kidang |311
312| Cahaya di Langit Rawa Kidang
Cahaya di Langit Rawa Kidang |313
314| Cahaya di Langit Rawa Kidang
Lampiran 4. Dokumentasi
315
Pembuatan Keset bersama Ibu-ibu PKK
Pelatihan Sablon