Anda di halaman 1dari 9

Journal of English for Islamic Education,

VolNo(Issue No)2021: Pages


TMI
SEJARAH PENYEBARAN BAHASA ARAB DAN DAMPAKNYA
DI BANJARMASIN KOTA SERIBU SUNGAI

Muhammad Rafeli Fakhlipi1, Agung Pranoto Kadiatmaja2


 12STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya
rafelifakhlipi@gmail.com, agungpranotokadiatmaja@gmail.com

Abstrak
Jurnal ini menceritakan kepada semua orang khususnya
Masyarakat Banjarmasin tentang 'Bagaimana Hubungan mereka
dengan Bahasa Arab?' dan menjelaskan tentang sejarah
'Bagaimana Penyebaran Bahasa Arab dari Zaman dahulu hingga
Zaman sekarang di Banjarmasin?' serta menjelaskan tentang
'Apa Dampak Bahasa ini untuk kota ini baik dari segi agama,
pemerintahan, masyarakat, etnis, bahasa daerah, budaya dan
segala aspek tentang Kota Banjarmasin?' Ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan yang dijuluki dan dikenal sebagai Kota
Seribu Sungai di Indonesia.

Kata Kunci: Sejarah, Penyebaran, Dampak, Bahasa Arab, Banjarmasin.

PENDAHULUAN

Tidak bisa dipungkiri Sejarah Bahasa Arab di Indonesia


tidak bisa kita lepaskan dari Penyebaran Agama Islam di
Indonesia tidak terkecuali di Banjarmasin karena Para
Penyebarnya menurut pendapat terkuat adalah Pedagang2 Arab
dan mereka berdagang dengan bahasa Arab dan alquran serta
hadist2nya pun berbahasa Arab, Sehingga Jadilah Indonesia
Menjadi Negara Muslim Terbesar di Dunia, Namun yang unik
1
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
penyebaran Islam di Banjarmasin tidaklah sama seperti daerah2
Indonesia yang lain yaitu tidaklah langsung dari Orang Arab
Sebagai Pihak Pertama melainkan dari Pedagang Dari Luar
Sesama Orang Indonesia Tetapi Beragama Islam Hasil penelitian
menunjukkan bahwa awal masuknya pengaruh agama Islam di
Banjarmasin pada abad ke XV melalui jalur perdagangan.
Pengaruh Islam ini dibawa oleh pedagang- pedagang muslim
seperti Raden Paku. Pemeluk agama Islam pertama diperkirakan
adalah golongan pedagang dan masyarakat yang tinggal di
bandar-bandar pelabuhan yaitu orang-orang Melayu dan orang-
orang Ngaju. Agama Islam resmi sebagai agama Kerajaan
Banjarmasin pada abad ke XVI, yaitu pada tanggal 24
September 1526 melalui Kerajaan Demak. Penerimaan agama
ini terjadi pada masa pemerintahan Pangeran Samudera yang
kemudian bergelar Sultan Suriansyah.

Islam kemudian berkembang dengan pesat dibawah


pemerintahan Sultan Suriansyah, perkembangan ini meliputi
struktur organisasi pemerintahan, sosial budaya dan penyebaran
pengaruh agama Islam ke wilayah kekuasaan Kerajaan
Banjarmasin. Perkembangnya yang sama juga terjadi pada masa
Sultan Tahmidullah II dengan berdirinya tempat pendidikan
pengajian pertama. Mengenai bukti-bukti berkembangnya Islam
di Kerajaan Banjarmasin dapat di lihat dari peninggalan-
peninggalan sejarah antara makam raja-raja Banjarmasin,
2
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
peninggalan seni budaya seperti seni sastra dan seni arsitektur
rumah adat Banjar yang dipengaruhi oleh unsur-unsur Islam.
agama Islam Di Kalimantan Selatan sangatlah Kuat Khususnya
juga di Banjarmasin sebagai Ibu Kota.

TINJAUAN LITERATUR
Banyak peneliti telah melakukan penelitian tentang
sejarah bahasa arab termasuk dampak bahasa arab di Indonesia
tapi masih sedikit yang meneliti secara khusus tentang dampak
bahasa arab khususnya di kota Banjarmasin Seperti misalnya "
Sejak berkembangnya agama Islam di Nusantara ini pada abad
ke-13 sampai saat ini dapat dilihat bahwa bahasa Arab telah turut
membina dan mengembangkan bahasa Indonesia. Dengan kata
lain, agama Islam yang dibawa oleh orang-orang Arab,
menyebabkan bahasa Arab ikut mempengaruhi bahasa
Indonesia. Pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia
dapat dilihat pada banyaknya kata-kata pinjaman bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa Arab terutama kata-kata atau
ungkapan yang berkaitan dengan agama Islam" ( Ulul Albab
Volume 15 No. 1 Tahun 2014 ) "Selain kosakata, pengaruh
bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia juga dapat dilihat pada
aksara Arab yang digunakan pada bahasa Indonesia maupun
bahasa daerah (Bahasa Banjar Misalnya)" (Abas, 1996: 159)
Penyebaran bahasa Arab, yang catatan paling awalnya adalah
prasasti dari tahun 328 M, disebabkan oleh penaklukan-
3
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
penaklukan orang-orang Arab yang beragama Islam sejak abad
ke-7 M. Selama berabad-abad bahasa Arab dipakai sebagai
bahasa suci, sastra, dan resmi agama Islam (Bloomfield, 1995:
65). "Juga dikatakan bahwa Para ahli sependapat peristiwa
penting dalam sejarah perkembangan bahasa Arab adalah
datangnya Islam dan tersebarnya sampai meluas ke daerah-
daerah dari Asia Tengah sampai Afrika Barat. Semakin besar
jumlah penduduk Islam, semakin meluas pengaruh bahasa ini
sampai pada kehidupan kalangan orang-orang awam. Karena
didorong oleh jiwa dan semangat keagamaan, pemeluk-pemeluk
Islam mempunyai kecintaan membaca al Quran, baik untuk
ibadah dengan tilawat (bacaan) al-Quran itu semata atau untuk
memahami isi al-Quran dan menggali ajaran-ajaran Islam. Dari
sinilah mulai terjalin hubungan bahasa Arab dengan agama
Islam, sehingga membawa akibat yang jauh sekali bagi masa
depan bahasa Arab yang kemudian
menjadi bahasa keagamaan dan kebudayaan bagi dunia
Islam." Oleh karena Indonesia sebagai Negara dengan Penduduk
Beragama Islam Terbanyak di Dunia maka tidak bisa dipungkiri
bahwa bahasa arab sangat berpengaruh di Indonesia khususnya
di daerah yang Islam sangat kuat disana seperti Kota
Banjarmasin dibuktikan dengan sejarah bahwa
"Sebelum dikenal bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional, pada zaman dahulu apabila berpidato, menulis atau
mengarang orang Banjar menggunakan bahasa Melayu Banjar (
4
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
‫ )به اس بنجر‬Dituturkan di dengan menggunakan aksara Arab.
Tulisan atau huruf yang digunakan umumnya huruf atau tulisan
Arab gundul dengan bahasa tulis bahasa Melayu (versi Banjar)"
(Wikipedia).

METODE PENELITIAN
            Partisipan penelitian ini adalah masyarakat kota
Banjarmasin secara umum dari umur yang beragam agar
menghasilkan hasil penelitian yang beragam pula, semua
Partisipan beragama islam sehingga mereka kebanyakan bisa
membaca tulisan arab namun mereka memiliki pengetahuan
sejarah terhadap kota Banjarmasin yang berbeda-beda, oleh
karena itu diharapkan dari penelitian ini akan dapat
menyadarkan mereka akan minimnya pengetahuan mereka
terhadap sejarah kota mereka khususnya pengaruh bahasa arab di
kota Banjarmasin sendiri dan pentingnya bahasa arab sendiri
bagi seorang muslim, penelitian dilakukan dengan memberikan
beberapa pertanyaan Survey tentang dampak bahasa arab sendiri
di kota mereka, namun soal lebih mengarah 'Apakah mereka
tahu hubungan bahasa arab sendiri dengan kota Banjarmasin?'
dan juga 'Bagaimana pendapat mereka tentang dampak bahasa
arab sendiri terhadap kota Banjarmasin, apakah dampaknya
besar ataukah kecil atau sampai-sampai tidak mereka sadari?
Beserta alasannya Sehingga kami meminta pendapat mereka

5
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
secara jujur agar hasil penelitian kami nanti diharapkan akan
sesuai dengan fakta dilapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
menyadarkan masyarakat Banjarmasin akan eratnya hubungan
bahasa arab dengan kota dimana mereka tinggal yaitu
Banjarmasin, yaitu agar mereka lebih mengenal sejarah kota
Banjarmasin serta dampak yang dihasilkan oleh bahasa arab
sendiri di kota Banjarmasin jika ditelusuri dengan kacamata
sejarah, hasil penelitian mengungkapkan bahwa kebanyakan
masyarakat Banjarmasin masih belum mengenal sejarah kota
Banjarmasin khususnya terkait hubungan Banjarmasin dengan
bahasa arab sendiri dan hampir sebagian dari mereka bahkan
tidak menyadari akan adanya dampak bahasa arab bagi kota
Banjarmasin namun kebanyakan dari mereka yakin bahwa
bahasa arab memiliki dampak yang besar serta peran yang
penting bagi kota Banjarmasin baik dari segi sejarah, agama,
kebudayaan, pemerintahan dan lain lain
Saat membahas dampak bahasa arab terhadap kota
Banjarmasin, maka tidak akan terlepas dari unsur agama yaitu
Islam, karena Islam dan Bahasa Arab adalah salah satu bagian
yang tidak bisa dipisahkan sebagai bahasa kitab suci (Al-Qur'an)
dan perkataan nabi (Hadist) begitu pula dengan unsur sejarah,
dari bagaimana Kerajaan di Banjarmasin berubah menjadi
6
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
Kesultanan yang menganut sistem Islam dari sebelumnya
kerajaan beragama Hindu sehingga sudah pasti akan membawa
dampak dan kisah sejarah sendiri bagi kota Banjarmasin terbukti
seperti penggunaan aksara arab jawi yang dipengaruhi Budaya
melayu di lambang Kesultanan Banjar sendiri, serta dampak
yang dapat dilihat langsung lainnya seperti penggunaan Huruf
Arab Di Tugu Selamat Datang ketika kita memasuki Pusat Kota
Banjarmasin. Sehingga Pengetahuan akan sejarah sangatlah
penting untuk kita pelajari dan ajarkan, karena dengan mengenal
sejarah kita bisa mengambil ibrah yang terjadi di masa lampau
serta kita menjadi tahu latar belakang atau asal mula sebuah
peristiwa terjadi. Mampu melihat perubahan zaman dan budaya
dari masa lalu hingga sekarang.

IMPLIKASI DAN KESIMPULAN


Akibatnya, kurangnya pengetahuan sejarah sebagian
besar masyarakat kota Banjarmasin disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu 1. Minimnya Edukasi Sejarah Kepada Masyarakat 2.
Minimnya Rasa Keingintahuan akan sejarah kota yang mereka
tinggali saat ini 3. Sedikitnya Informasi khusus Sejarah yang
dapat ditemukan khususnya terkait hubungan bahasa arab
dengan kota Banjarmasin,
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Dampak
Bahasa Arab Di Banjarmasin tidak lepas dari 2 unsur yaitu 1.
Unsur Sejarah Kota Banjarmasin Sendiri, 2.Kentalnya Ajaran
7
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
Islam diKota Banjarmasin, dan Kebanyakan Masyarakat
Banjarmasin masih banyak yang belum mengenal sejarah serta
kebudayaan mereka sendiri yang mungkin mulai terkikis oleh
jaman, oleh karenanya ini tugas dari Pemerintahan agar dapat
mengedukasi Masyarakat tentang kayanya sejarah dan budaya
Banjarmasin seperti di Faktor Pendidikan misalnya dengan
memasukkan Pelajaran Sejarah dan Budaya Banjar, Bahasa
Banjar, sehingga pelajar-pelajar kota Banjarmasin tidak
melupakan sejarah mereka sendiri, begitu pula dengan
menjadikan Bahasa Arab sebagai Pelajaran Wajib di Sekolah
karena Saking Eratnya Kaitan Bahasa Arab dengan Kota
Banjarmasin, juga misalnya dari Faktor Pemerintahan, Seperti
lebih menghidupkan lagi Tulisan-tulisan Arab Aksara Jawi/Arab
Asli di Fasilitas-fasilitas umum agar menjadikannya ciri khas
budaya banjar serta menyadarkan masyarakat akan kuatnya
hubungan bahasa arab dengan kota Banjarmasin, Namun yang
terpenting hal ini harus kita mulai dari kita sendiri dengan
menanamkan Sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap Sejarah,
Budaya, Suku, Agama yang berhubungan dengan kita sendiri
sehingga menambah pengetahuan kita dan timbul rasa cinta
dengannya.

Sumber Survei : https://forms.gle/2ACXcXLJqdPMtHo68

REFERENSI
8
Journal of English for Islamic Education,
VolNo(Issue No)2021: Pages
TMI
1. https://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/ululalbab/
article/view/3154

2. http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/
view/740#:~:text=Hasil%20penelitian%20menunjukkan
%20bahwa%20awal,pedagang%20muslim%20seperti
%20Raden%20Paku.&text=Penerimaan%20agama%20ini
%20terjadi%20pada,yang%20kemudian%20bergelar
%20Sultan%20Suriansyah

3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Banjar

4. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/
read/2020/07/23/153546169/kenapa-harus-belajar-sejarah

Buku:
Yusliani Noor, Kartika N. Nugrahini (2016). Islamization Of
Banjarmasin. Yogyakarta: Ombak

Artikel Jurnal:
Ayuba Pantu, Ulul Albab Volume 15, No.1 (2014) The Impact
Of Arabic Language On The Development Of The Indonesian
Language. Gorontalo: IAIN Sultan Amai.

Anda mungkin juga menyukai