Anda di halaman 1dari 4

Nama Penulis (Times New Roman 11)

SEJARAH PENYEBARAN BAHASA ARAB DAN DAMPAKNYA DI BANJARMASIN


KOTA SERIBU SUNGAI

( Kota Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan, Indonesia )

Muhammad Rafeli Fakhlipi1)


1)
STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya
E-mail: rafelifakhlipi@gmail.com

ABSTRACT
This journal tell to everyone especially to people of Banjarmasin about ‘how they relate to Arabic?’
and explain about the history of ‘how the spreads of Arabic language from old times to this times in
Banjarmasin?’ as well as to explaining about ‘what impacts of this language for this city both in
terms of religion, government, society, ethnic, local language, culture and all the things about
Banjarmasin City?’ The Capital of South Kalimantan which is nicknamed and known as the city of
a thousand rivers in Indonesia.

Keywords: History, Spreads, Impacts, Arabic, Banjarmasin.

ABSTRAK
Jurnal ini menceritakan kepada semua orang khususnya masyarakat Banjarmasin tentang
'Bagaimana Hubungan mereka dengan Bahasa Arab?' dan menjelaskan tentang sejarah 'Bagaimana
Penyebaran Bahasa Arab dari zaman dahulu hingga zaman sekarang di Banjarmasin?' serta juga
menjelaskan tentang 'Apa Dampak Bahasa ini untuk kota ini baik dari segi agama, pemerintahan,
masyarakat, etnis, bahasa daerah, budaya dan segala sesuatu tentang Kota Banjarmasin?' Ibukota
Provinsi Kalimantan Selatan yang dijuluki dan dikenal sebagai Kota Seribu Sungai di Indonesia.

Keywords: Sejarah, Penyebaran, Dampak, Bahasa Arab, Banjarmasin

PENDAHULUAN
Tidak bisa dipungkiri sejarah penyebaran bahasa Arab di Indonesia tidak bisa kita lepaskan
dari penyebaran agama Islam di negeri ini, tidak terkecuali di Kota Banjarmasin. Para penyebarnya
menurut pendapat terkuat adalah para pedagang-pedagang Arab yang datang ke Indonesia selain
untuk berniaga juga menjadi da’i untuk mendakwahkan agama Islam. Ia di bawa oleh pedagang-
pedagang Arab dan Gujarat di India yang tertarik dengan rempah-rempah. Kemudian, mereka membentuk
koloni-koloni Islam yang ditandai dengan kekayaan dan semangat dakwahnya 1. Para pedagang khususnya
kalangan Arab berbicara menggunakan Bahasa Arab kepada Pribumi sehingga lambat laun
tersebarlah Bahasa Arab dikalangan Masyarakat. Selain itu, Al-Qur’an (Kitab Suci Umat Islam)
serta Hadist-hadist pun berbahasa Arab sehingga seiring semakin banyaknya orang-orang pribumi
yang masuk Islam hal ini juga menjadi faktor penting tersebar luasnya Bahasa Arab. Melalui
perantara mereka juga menjadikan Indonesia sebagai Negara Muslim Terbesar di Dunia saat ini.
Namun, yang menjadi hal unik bahwasanya penyebaran Islam di Banjarmasin tidaklah sama seperti
daerah-daerah lain di Indonesia yaitu tidak langsung berhubungan dengan pedagang-pedagang Arab
sebagai pihak pertama pendakwah melainkan datang dari pedagang-pedagang Muslim dari kota
lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal masuknya pengaruh agama Islam di Banjarmasin
pada abad ke XV melalui jalur perdagangan nusantara. Pengaruh Islam ini dibawa oleh pedagang-
pedagang muslim seperti Raden Paku. Pemeluk agama Islam pertama diperkirakan adalah golongan
pedagang dan masyarakat yang tinggal di bandar-bandar pelabuhan yaitu orang-orang Melayu dan
orang-orang Ngaju. Agama Islam resmi sebagai agama Kerajaan Banjarmasin pada abad ke XVI,
yaitu pada tanggal 24 September 1526 melalui Kerajaan Demak. Penerimaan agama ini terjadi pada
masa Pemerintahan Pangeran Samudera yang kemudian bergelar Sultan Suriansyah.
Islam kemudian berkembang dengan pesat dibawah pemerintahan Sultan Suriansyah,
perkembangan ini meliputi struktur organisasi pemerintahan, sosial budaya dan penyebaran
pengaruh agama Islam ke wilayah kekuasaan Kerajaan Banjarmasin. Perkembangnya yang sama
juga terjadi pada masa Sultan Tahmidullah II dengan berdirinya tempat pendidikan pengajian
pertama. Mengenai bukti-bukti berkembangnya Islam di Kerajaan Banjarmasin dapat di lihat dari
peninggalan-peninggalan sejarah antara makam raja-raja Banjarmasin, peninggalan seni budaya
seperti seni sastra dan seni arsitektur rumah adat Banjar yang dipengaruhi oleh unsur-unsur Islam.
Agama Islam Di Kalimantan Selatan memiliki pengaruh yang sangat kuat termasuk juga di
Banjarmasin sebagai Ibu Kota.

METODE PENELITIAN
Partisipan penelitian ini adalah masyarakat kota Banjarmasin secara umum dari umur yang
beragam agar menghasilkan hasil penelitian yang lebih variatif, semua partisipan beragama Islam
sehingga mereka kebanyakan bisa membaca tulisan arab namun mereka memiliki pengetahuan
sejarah terhadap kota Banjarmasin yang berbeda-beda, oleh karena itu diharapkan dari penelitian ini
akan dapat menyadarkan mereka akan minimnya pengetahuan mereka terhadap sejarah kota mereka
khususnya pengaruh bahasa arab di kota Banjarmasin sendiri dan pentingnya bahasa arab sendiri
bagi seorang muslim, penelitian dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan Survey
tentang dampak bahasa arab sendiri di kota mereka, namun soal lebih mengarah 'Apakah mereka
tahu hubungan bahasa arab sendiri dengan kota Banjarmasin?' dan juga 'Bagaimana pendapat
mereka tentang dampak bahasa Arab sendiri terhadap kota Banjarmasin, apakah dampaknya besar
ataukah kecil atau sampai-sampai tidak mereka sadari? beserta alasannya Sehingga kami meminta
pendapat mereka secara jujur agar hasil penelitian kami nanti diharapkan sesuai dengan fakta
dilapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karena tujuan utama dari penelitian ini adalah menyadarkan masyarakat Banjarmasin
akan eratnya hubungan bahasa Arab dengan kota dimana mereka tinggal yaitu Banjarmasin,
agar mereka lebih mengenal sejarah kota Banjarmasin serta dampak yang dihasilkan oleh
bahasa Arab sendiri di kota Banjarmasin jika ditelusuri dengan kacamata sejarah, hasil
penelitian mengungkapkan bahwa kebanyakan masyarakat Banjarmasin masih belum
mengenal sejarah kota Banjarmasin khususnya terkait hubungan Banjarmasin dengan
bahasa Arab sendiri dan hampir sebagian dari mereka bahkan tidak menyadari akan adanya
dampak bahasa Arab bagi kota Banjarmasin namun kebanyakan dari mereka yakin bahwa
bahasa Arab memiliki dampak yang besar serta peran yang penting bagi kota Banjarmasin
baik dari segi sejarah, agama, kebudayaan, pemerintahan dan lain lain.
Nama Penulis (Times New Roman 11)

Saat membahas dampak bahasa Arab terhadap kota Banjarmasin, maka tidak akan
terlepas dari unsur agama Islam, karena Islam dan bahasa Arab adalah salah satu bagian
yang tidak bisa dipisahkan sebagai bahasa kitab suci (Al-Qur'an) dan perkataan nabi
(Hadist) begitu pula dengan unsur sejarah, dari bagaimana Kerajaan di Banjarmasin berubah
menjadi Kesultanan yang menganut sistem Islam dari sebelumnya Kerajaan bercorak Hindu.
Sehingga, sudah pasti akan membawa dampak dan kisah sejarah sendiri bagi kota
Banjarmasin terbukti seperti penggunaan aksara Arab Jawi yang dipengaruhi Budaya
Melayu di lambang Kesultanan Banjar sendiri, serta dampak yang dapat dilihat langsung
lainnya seperti penggunaan huruf Arab Di “Tugu Selamat Datang” ketika kita memasuki
pusat Kota Banjarmasin. Sehingga, pengetahuan akan sejarah sangatlah penting untuk kita
pelajari dan ajarkan, karena dengan mengenal sejarah kita bisa mengambil ibrah yang terjadi
di masa lampau serta kita mengetahui latar belakang atau asal mula sebuah peristiwa terjadi.
Mampu melihat perubahan zaman dan budaya dari masa lalu hingga sekarang.

SIMPULAN
Akibatnya, kurangnya pengetahuan sejarah sebagian besar masyarakat kota
Banjarmasin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Minimnya Edukasi Sejarah Kepada Masyarakat
2. Minimnya Rasa Keingintahuan akan sejarah kota yang mereka tinggali saat ini
3.Sedikitnya Informasi khusus Sejarah yang dapat ditemukan khususnya terkait
hubungan bahasa arab dengan kota Banjarmasin.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Dampak Bahasa Arab Di Banjarmasin tidak
lepas dari 2 unsur yaitu :
1. Unsur Sejarah Kota Banjarmasin
2. Kentalnya ajaran Islam di kota Banjarmasin

Kebanyakan masyarakat Banjarmasin kebanyakan masih belum mengenal sejarah serta


kebudayaan mereka sendiri sehingga mulai terkikis oleh jaman. Oleh karenanya, ini tugas
dari Pemerintah agar dapat mengedukasi masyarakat tentang kayanya kota Banjarmasin
akan sejarah dan budaya seperti di Faktor Pendidikan misalnya dengan memasukkan
Pelajaran Sejarah dan Budaya dan Bahasa Banjar, sehingga pelajar-pelajar kota Banjarmasin
tidak melupakan sejarah mereka sendiri, begitu pula dengan menjadikan Bahasa Arab
sebagai pelajaran wajib di Sekolah karena saking eratnya kaitan bahasa Arab dengan Kota
Banjarmasin, juga misalnya dari Faktor Pemerintahan, Seperti lebih menghidupkan lagi
tulisan-tulisan Arab Aksara Jawi/Arab Asli di fasilitas-fasilitas umum agar menjadikannya
ciri khas budaya Banjar serta menyadarkan masyarakat akan kuatnya hubungan bahasa Arab
dengan kota Banjarmasin. Namun, yang terpenting hal ini harus kita mulai dari kita sendiri
dengan menanamkan sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sejarah, budaya, suku,
agama yang berhubungan dengan kita sendiri sehingga menambah pengetahuan kita dan
timbul rasa cinta dengannya.

DAFTAR PUSTAKA
Yusliani Noor, Kartika N. Nugrahini (2016). Islamization Of Banjarmasin. Yogyakarta: Ombak

Ayuba Pantu, Ulul Albab Volume 15, No.1 (2014) The Impact Of Arabic Language On The
Development Of The Indonesian Language. Gorontalo: IAIN Sultan Amai.

Anda mungkin juga menyukai