Oleh:
JURUSAN TARBIYAH
2022 M./1444 H.
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji dan syukur hanya bagi Allah Ta’ala Tuhan
semeta alam, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Dia, yang mengatur
semua makhluk dengan kebesaran-Nya, yang senantiasa melimpahkan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita,
penutup Nabi-nabi yakni Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa salam yang telah
kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat kelak, yang telah memberikan teladan
bagi seluru umat manusia, yang mengajak manusia dari zaman jahiliyah
menuju jalan yang diridhai-Nya, jalan yang senantiasa menjadikan Al-Qur’an
dan Al-Hadits sebagai pedoman dan petunjuk bagi hidup manusia.
Penyusunan makalah yang berjudul: Kepemimpinan Pendidikan
Dalam Manajemen Mutu Terpadu (TQM) ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajemen dan peningkatan mutu pendidikan program
pasca sarjana program studi Magister Pendidikan Agama Islam jurusan
Tarbiyah Institut Ilmu Qur’an (IIQ) Jakarta.
Penyusun sangat menyadari makalah ini masih banyak sekali
kekurangan. Penyusun mengharapkan saran dan masukan agar mampu
menyusun makalah ini menjadi karya ilmiah yang baik juga benar. Atas
perhatianya Penyusun mengucapkan terimakasih.
Depok
17 September 2022
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 7
A. KESIMPULAN ............................................................................. 23
B. SARAN........................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Indah Suci Julia Sari, "Hakekat, Dinamika Organisasi, dan Fungsi Pemimpin dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam", Jurnal Ilmiah Iqra’ Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
[FTIK] IAIN Manado, Vol 13, No. 1 2019, h. 26.
2 Nanang Fatah, Landasan Manaemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya. 1999),
hlm. 19
1
2
3 Indah Suci Julia Sari, "Hakekat, Dinamika Organisasi, dan Fungsi Pemimpin dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam", Jurnal Ilmiah Iqra’ Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
[FTIK] IAIN Manado, Vol 13, No. 1 2019, h. 27-28.
4
4 Suparti, “Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pen erapan Manajemen SDM
Berbasis Sekolah di SMP Negeri 2 Rembang ”, Jurnal Mimbar Pendidikan Vol. 2
No.1/XX/2009: 24-29, Semarang: Unnes, 2009, h. 4.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian lembaga pendidikan dalam manajemen
jaminan mutu (TQA)?
2. Bagaimana fungsi kepemimpinan pendidikan?
5 E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS
dan KBK, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003), h. 98.
6 Salma Nur Azizah Rahmawati, Achmad Supriyanto, "Pentingnya Kepemimpinan dan
Kerjasama Tim dalam Implementasi Manajemen Mutu Terpadu ", Jurnal Dinamika
Manajemen Pendidikan (JDMP), Vol 5 No. 1 2020, h. 2.
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasrkan rumusan masalah diatas peyusun menyusun tujuan penelitian
untuk:
1. Mengetahui pengorganisasian lembaga pendidikan dalam manajemen
jaminan mutu (TQA).
2. Mengetahui fungsi kepemimpinan pendidikan.
3. Mengetahui menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
7
8
7 Ibid. h. 3.
9
2. Kerjasama Tim
Tim adalah salah satu faktor keberhasilan organisasi, maksudnya
semua anggota organisasi dan dan lembaga pendidikan berkerjasama
untuk suatu tujuan yang telah ditetapkan yang memfokuskan terhadap
kepuasan pelanggan (Kav, 2018). Dalam teori keseimbangan dijelaskan
bahwa suatu kelompok akan berhasil jika memiliki anggota yang baik dan
manaemen yang baik pula, jadi kerjasama tim dan kepemimpinan saling
berhubungan. Newcomb dalam Hastuti & Wijayanti, (2009) Kerjasama
tim (teamwork) dalam sekolah adalah seluruh warga lembaga pendidikan
harus ikut serta dalam kegiatan-kegiatan lembaga pendidikan sehingga
terbentuknya kera tim. Mutu sebuah pendidikan tidak hanya dilihat dari
kualitas lulusannya saja, namun dapat dilihat juga dari pemenuhan
10
8 Ibid. h. 3-6.
15
membawa beberapa karung gandum yang dipikulnya sendiri dan uang untuk
diberikan pada keluarga yang membutuhkannya.
Pemimpin seperti itulah yang sangat dibutuhkan pada dunia pendidikan
saat ini. Seorang pemimpin yang memperhatikan staf pengajar, pemimpin yang
transparan, menjadi teladan dan mampu menempatkan sesuatu pada
tempatnya.
Veithzal Rifai dan Arvian Arifin menyebutkan beberapa ciri penting yang
menggambarkan kepemimpinan Islam, yakni sebagai berikut;
1. Setia, pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah.
2. Terikat pada tujuan, seorang pemimpin ketika diberi amanah sebagai
pemimpin dalam melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan
kepentingan kelompok, tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam.
3. Menjunjung tinggi syariat dan akhlak Islam, seorang pemimpin yang baik
bilamana ia merasa terikat dengan peraturan Islam, dan boleh menjadi
pemimpin selama ia tidak menyimpang dari syariah. Waktu ia
melaksanakan tugasnya ia harus patuh kepada adab-adab Islam,
khususnya ketika berhadapan dengan golongan oposisi atau orang-orang
yang tidak sepaham.
4. Memegang teguh amanah, seorang pemimpin ketika menerima kekuasaan
menganggap amanahnya sebagai amanah dari Allah yang disertai oleh
tanggung jawab. Allah berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 41;
“(Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar;
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Agama, 2012)”
5. Tidak sombong, menyadari bahwa diri kita ini adalah kecil, karena yang
besar dan Maha Besar hanya Allah. Sehingga hanya Allah-lah yang boleh
sombong. Sehingga kerendahan hati dalam memimpin merupakan salah
satu ciri kepemimpinan yang patut dikembangkan.
17
9Safira Zulfania, "Analisis Rumusan Visi, Misi, Dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Di
Tk Ii Pertiwi", Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 02 No. 01, 2021, h. 49.
18
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah
pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan
tugas pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan
pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.
Rumusan visi sekolah yang baik seharusnya memberikan isyarat:
1. Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama
(bila perlu dibuat jangka waktunya).
2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan
norma dan harapan masyarakat.
3. Visi sekolah harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang
ingin di capai.
4. Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya
inspirasi, semangat dan komitmen bagi stakeholder.
5. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan
pengembangan sekolah kearah yang lebih baik.
6. Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan sekolah.
7. Dalam merumuskan visi harus disertai indicator pencapaian visi.
Penyusun memberikan contoh visi sekolah berikut:
1. Sekolah yang terletak dikota besar, peserta didiknya berasal dari keluarga
mampu berpendidikan tinggi yang memiliki harapan anaknya menjadi
orang hebat, lulusannya melanjutkan ke sekolah favorit yang lebih tinggi,
dapat merumuskan visinya; “UNGGULAN DALAM PRESTASI,
BERAKHLAQUL KARIMAH, TERAMPIL DAN MANDIRI”.
19
10Ahmad Calam, Amnah Qurniati, "Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga Pendidikan" Jurnal
SAINTIKOM Vol 15 No. 1, 2016. h. 54-56.
20
3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarka memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
4. Penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa mendatang juga
bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan
pelayanan yang tersedia.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah
antara lain:
1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukan secara jelas mengenai apa
yang hendak dicapai oleh sekolah.
2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
“tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana
pada rumusan visi.
3. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara
indikator visi dengan rumusan misi atau ada keterkaitan atau terdapat
benang merahnya secara jelas.
4. Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan
diberikan masyarakat (siswa).
5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing
yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Dalam merumuskan misi harus mempertimbangkan tugas pokok sekolah
dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah agar yang dilakukan
sekolah dapat difahami oleh pihak-pihak yang terkait sehingga perjalan
sekolah tidak mendapat rintangan ataupun prasangka buru dari masyarakat.
Pada dasarnya misi hanya merupakan metode untuk mencapai tujuan sekolah
yang akan membantu masyarakat dan Negara dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.11
11 Ibid. h. 57-58.
21
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, oleh karna itu tujuan
adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada factor-faktor
kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan
tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukan kondisi yang ingin dicapai pada masa mendatang menurut Akdon.
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karna itu tujuan harus
dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.
Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah
organisasi. Beberapa kriteria tujuan antara lain:
1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilainilai
organisasi.
2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi
misi, program dan sub program organisasi.
3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran
lingkungan, atau dalam hal isu strategis hasil yang diinginkan.
4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang.
5. Tujuan menggambarkan hasil program.
6. Tujuan menggambarkan arahan yang
7. jelas dari organisasi.
8. Tujuan harus menantang, namun realistis dan dapat dicapai.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan sekolah,
yaitu:
1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel
(dapat diukur).
2. Tujuan sekolah merupakan penjabaran dan misi, oleh karna itu tujuan
harus selaras dengan visi dan misi.
22
12 Ibid. h. 63-64.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari paparan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Dalam mengelola organisasi dengan baik dalam hal ini sekolah, kepala
sekolah harus mampu berperan menjadi pemimpin yamng mampu memotivasi,
menggerakkan anggotanya, dapat dikatakan kepala sekolah juga harus
menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien. Anggota organisasi
harus mampu bekerjasama dengan baik untuk terciptanya suatu tujuan. Dengan
tercapainya suatu tujuan maka kinerja dapat dikatakan berhasil. Dalam
penerapan manajemen mutu terpadu pemimpin harus memiliki kemampuan
kepemimpinan dan kemampuan manajerial. Hubungan kepemimpinan dengan
TQM adalah cara untuk memotivasi individu-individu untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan tercapainya tujuan organisasi. Dalam pencapaian suatu
tujuan organisasi dibutuhkan kerjasama tim yang baik.
Khususnya dalam kepemimpinan pendidikan Islam, seorang leader harus
mampu menjalankan seluruh fungsinya yakni sebagai perencanan, penataan,
kepemimpinan dan pengendalian, untuk menciptakan dinamika organisasi
yang harmonis serta dalam pencapaian tujuan pendidikan dapat terealisasi
dengan efektif dan efisien.
Penyusunan visi dan misi sekolah bukan hal yang mudah, perlu kajian
yang mendalam dan melibatkan semua stakeholders sehingga apa yang
diinginkan tercakup didalamnya. Visi dan misi sekolah memuat banyak hal
yang besar seperti tujuan yang ingin dicapai sampai hal yang kecil namun
sangat urgen seperti anggaran tahunan, semua ini harus direncakan dengan
sebaik-baiknya sehingga dalam pelaksanaan identitas sebuah sekolah dapat
terlihat hanya dengan membaca visi dan misi nya.
23
24
B. SARAN
Penyusun telah menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Akan
tetapi, penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Maka, penyusun sangat mengharapkan saran dari
para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan ke masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
25