Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah meberikan rahmat-NYA
sehingga makalah ini bisa terselesaikan, makalah yang berjudul tentang KEPEMIMPINAN
ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen farmasi.
Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekaligus
penulis sebagai pembelajaran. Makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu jika ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya.

Pontianak, 09 maret 2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kepemimpinan Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus
Modern..........5
2.2
Tugas
dan
Pemimpin ..................................................................................................6

Peran

2.3
Prinsip-prinsip
Kepemimpinan ..................................................................................7

Dasar

2.4 Tipe dan Gaya Kepemimpinan............................................................................................8


2.5
Kepemimpinan................................................................................................9

Syarat-syarat

2.6 Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik....................................................................................10


BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang
bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan
dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari
bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih
calon-calon pemimpin
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang berarti tuntun, bina atau bimbing. Pimpin
dapat pula berarti menunjukan jalan yang baik dan benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai
pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah hal yang berhubungan
dengan proses menggerakan, memberikan tuntunan, binaan dan bimbingan, menunjukan
jalan, memberi keteladanan, mengambil resiko, mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain,
mengarahkan dan masih banyak lagi artinya.
Riset yang telah dilakukan dalam bidang psikolog menghasilkan suatu hasil yang dapat
dijadikan pijakan dalam menentukan ciri pemimpin. Seorang pemimpin biasanya memiliki
intelegensia yagn lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. Kesulitan yang sangat
pokok yang dihadapi oleh orang yang sangat tinggi intelegen adalah persoalan komunikasi.
Seorang pemimpin dapat memotivasi para pengikutnya, sehingga para pengikutnya dapat
mengerti apa yang di inginkan oleh pemimpin tersebut.
Pemimpin biasanya memiliki kemampuan verbal yagn luar biasa, sehingga dapat
mengkomunikasikan apa yang diinginkannya kepada para pengikutnya. Adanya dorongan
luar biasa dalam dirinya untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Sehingga timbul
keinginan untuk memimpin orang agar semua keinginannya dapat terpenuhi. Seorang
pemimpin mengerti pentingnya kerjasama, mereka mencapai sukses dalam peranan
kepemimpinan adalah mereka berhasil menggerakan pengikut mereka untuk bekerjasama.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan
tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori
sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk
membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli dan dalam beberapa kamus
modern?
2. Prinsip-prinsip dasar kepemimpinan?
3. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
4. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?
5. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah manajemen
farmasi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan, dan bagaimana
seorang pemimpin yang baik
3. Bagimana seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mereka bisa
bertindak sesuai dengan waktu dan secara kooperatif untuk mencapai tujuan dan
sasaran bersama

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kepemimpinan Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus Modern

Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang di
antara mereka mengajak teman-temannya untuk melakukan sesuatu (Apakah: nonton film,
bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada pengertian yang sederhana orang tersebut telah
melakukan kegiatan memimpin, karena ada unsur mengajak dan mengkoordinasi, ada
teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan batasan atau definisi
kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan banyak definisi yang
dikemukakan para ahli dan dalam beberapa kamus modern tentang kepemimpinan yang tentu
saja menurut sudut pandangnya masing-masing :
1. Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan
(1999).
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan
memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
2. Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
3. Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga
dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
4. C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu
kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara
cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.
5. Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin dalam pengertian
ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan
mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau
melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin
ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas
persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
6. Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para
pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada
hasil luar biasa yang akan mereka raih.
7. Rosalynn Carter. Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin
mereka tuju. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke
tempat yang mungkin tidak ingin mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.
8. John Gage Alle. Leadera guide; a conductor; a commander (pemimpin itu ialah
pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
9. Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah
pemimpin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu
pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang
bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan
bawahannya.
10. Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang yang
menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a
person who occupies a central role or position of dominance and influence in a
group).
11. I . Redl dalam Group Emotion and Leadership. Pemimpin adalah seorang yang
menjadi titik pusat yang mengintegrasikan kelompok.
5

12. J.L. Borwn dalam Psychology and the Social Order. Pemimpin tidak dapat
dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang
memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
13. Kenry Pratt Fairchild dalam Dictionary of Sociologi and Related Sciences.
Pemimpin dapat dibedakan dalam 2 arti; Pertama, pemimpin arti luas, sesorang yang
memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara
mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain baik atas dasar
prestasi, kekuasaan atau kedudukan. Kedua, pemimpin arti sempit, seseorang yang
memimpin dengan alat-alat yang meyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya
secara suka rela.
14. Dr. Phil. Astrid S. Susanto. Pemimpin adalah orangyang dianggap mempunyai
pengaruh terhadap sekelompok orang banyak.
15. Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi
Universitas Gadjah Mada). Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan
kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu, melalui proses
komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
2.2 Tugas dan Peran Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi baik orang diluar
organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
(akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab
untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur
waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus
dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai
seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit


Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal, sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber
alokasi, dan negosiator.
2.3 Prinsip-prinsip Dasar Kepemimpinan
sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan
sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.
Menurut Stephen R. Covey (1997),prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan
konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah
kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama
sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan,
bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.Karakteristik seorang pemimpin didasarkan
kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut :
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar
melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik
maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan,
pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu
dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat
dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena
itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga
mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu,
kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan


Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada
prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata tantangan sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah
suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri.
Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian,
dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.
Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok
dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International
Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari
pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap
orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam
mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1)
pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar
materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6)
merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8)
pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
2.4 Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka
mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul
dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang
diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter
8

Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:


a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak
5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi
pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap
individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin
menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure organisasi
dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan,
disiplin.
2.5 Syarat-syarat Kepemimpinan
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam
rangka penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin
mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis
maupun social, yang melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip James

A. Lee menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara
lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.
2.6 Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik
WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki
tiga ciri, yaitu:
1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam
masyarakat sehari-hari.
2. Kecakapan Berfikir Abstrak
Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang
tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala
yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap
dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin
sebab seorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seorang
pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi

BAB III
PENUTUP
10

3.1 Ksempulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual
(pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau
dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik.

DAFTAR PUSTAKA
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2010/07/kepemimpinan.html
11

https://www.scribd.com/doc/224703468/Makalah-Kepemimpinan
Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli,
diakses 8 maret 2016
Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Press.
Muchlas M., Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan, Program
Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas
Gadjah Mada, 1998 Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai