Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REPORT

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

OLEH :

NAMA : DARWINTO MANULLANG

NIM : 1163311008

KELAS : A MANDIRI 2016

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

JURUSAN PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

KATA PENGANTAR
Puji serta syukur bagi tuhan yang maha kuasa atas berkat dan karunianya penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah critical book report yang berjudul “pemimpin dan kepemimpinan”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis selaku penyusun
dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih.

Medan, oktober 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………..………………..ii

IDENTITAS BUKU……………………………………………………………………….….1

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………....2

1 .1 Latar Belakang ………………………………………………………..……………….…2

1 .2 Tujuan ……………………………………………………………………………..……..3

1 .3 Manfaat……………………………………………………………………………..…….3

BAB II ISI BUKU ……………………………………………………………………….…..4

2. 1 Tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal……………………………....4

2. 2 arti kerja bagi manusia dan kaitannya dengan kepemimpinan………………………..….6

2. 3 konsep dan teori mengenai pemimpin dan kepemimpinan……………………………….6

2. 4 kepemimpinan metode dan tipe kepemimpinan……………………………………..……7

2. 5 asas dan fungsi kepemimpinan tugas tugas kepemimpinan……………………………...10

2. 6 dinamika kelompok organisasi formal dan informal………………………………..……12

2. 7 pemimpin dan komunikasi………………………………………………………………..13

2. 8 rekapitulasi tugas tugas pemimpin………………………………………….……………..15

2. 9 manajamen dan kepemimpinan determinan dan kekuatan yang berhubungan

dengan kepemimpinan …………………………………………………………………………16

2.10 kepemimpinan demokratis dan kepemimpinan abnormal………………………………..18

2.11 memilih dan melatih pemimpin pembinaan kepemimpinan pemuda………………….…19


2.12 kepemimpinan dan masalah konflik…………………………………………….………..21

2.13 pemimpin dan kepemimpinan mahasiswa………………………………………..………21

2.14 kepemimpinan militer……………………………………………………………...……..22

2.15 pemimpin dan kepemimpinan Indonesia karakteristik kepemimpinan………….............23

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………….………..24

3 . 1 Perbedaan kelemahan ……………………………………………………………………24.

3 . 2 perbedaan keunggulan……………………………………………………………..……..24

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..………25

4 . 1 kesimpulan ……………………………………………………………………………….25

4 . 2 saran………………………………………………………………….............................25

01
IDENTITAS BUKU

1. Buku utama

Judul buku : pemimpin dan kepemimpinan

Pengarang : Dr. kartini kartono

Penerbit : rajawali press

Kota : Jakarta

Tahun : 2016

Isbn : 979-421-053-2

1. Buku pembanding

Judul buku : kepemimpinan

Pengarang : peter g. northouse

Penerbit : PT. indeks

Kota : jakarta

Tahun : 2008

Isbn : 978-1-4522-0340-9

02
BAB 1

PENDAHULUAN

1 . 1 Latar belakang

Dalam bab ini penulis menceritakan tentang pendahuluan tujuan dan sasaran dalam buku
ini. Dalam bab ini penulis membahas bagaimana tujuan seperti memberikan gambaran atau
wawasan mengenai kepemimpinan secara menyeluruh, seperti definisi, studi kepemimpinan,
permasalahan, usaha peningkatan efektivitas kepemimpinan, dan sebagainya serta
memperlihatkan bagaimana perbedaan kelemahan dan keunggulan buku yang terdapat
didalamnya .
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan
hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan &
menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Untuk mewujudkan nya dibutuhkan
sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.
Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta apa
hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan.

03
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran kepemimpinan
2. Untuk mengetahui hakekat dalam pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
4. mengetatahui apa keunggulan buku
5. mengetahui apa kelemahan buku

1 . 4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh :
1 . mengetahui bagaimana perbedaan antara keunggulan dan kelebihan yang terdapat didalam
buku
2 . mengetahui bagaimana pengertian , peran , hakekat daripada kepemimpinan

04
BAB II
ISI BUKU

2.1 Bab 1 : tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal
1. pengantar
Tata tertib dan keteraturan itu sama dengan kebutuhan akan makanan ddan perlindungan
yang sanga di butuhkan oleh manusia. Dalam kekomplekskan masyarakat manusia harus hidup
bersama sama dan bekerja sama dalam suasana yang tertib dan terbimbing oleh pemimipin, dan
tidak bisa hidup menyendiri. Maka demi efesiensi kerja dalam upaya mencapai tujuan bersama,
dan untuk mempertahankan hidup bersama, diperlukan bentuk kerja kooperatif. Dan semua
kegiatan kooperatif dan karya budaya itu perlu di atur, perlu dipimpin.

2. teori dan teknik kepemimpinan


Kepemimpinan merupakan cabang dari ilmu administrasi, khusunya ilmu administrasi
Negara. Sedang ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu ilmu sosial, dan merupakan
salah satu perkembanga dari filsafat.
Dalam kepemimpinan ini terdapat hubungan antara manusia, yaitu hubungan
mempengaruhi ( dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan kepatuhan para pengikut atau
bawahan karena dipengaruhi oleh wibawa pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh kekuatan
dari pemimpinnya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan pada pemimpin.
Teknik kepemimpinan ialah :
- Kemampuan dan keterampilan teknis pemimpin dalam menerapkan teori teori
kepemimpinan di tengah praktik kehidupan dan dalam organisasi tertentu, dan
- Melingkupi konsep konsep pemikirannya, serta peralatan yang digunakan.
3. orde, organisasi, administrasi
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yag bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal dalam satu ikatan hierarki di mana
selalu terdapat hubungan antara seorang atau lebih.

05
Walaupun aktivitas “ dipimpin” dan “ memimpin” itu merupaka dua macam kegiatan
yang berbeda, namun kedua hal tersebut perlu dipelajari bersama sama, supaya :
- Pemimpin dapat menjadi pemimpin penutun yang baik dan
- Para pengikut bisa menjadi pihak terpimpin yang baik pula.
Dalam kehidupan nyata, kita mengenal aneka macam jenis kepemimpinan, antara lain ialah :
 Kepemimpinan formal dan informal
 Kepemimpinan di bidang keagamaan, pendidikan, politik, ketentaraan, bisnis, teknik,
pemerintahan, dan lain lain
 Kepemimpinan di bidang swasta
4. pemimpin formal dan informal
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi / lembaga tertentu di tunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam
struktur organisas, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai
sasaran organisasi.
Sedangkan pemimpin informal ialah, orang yang tidak mendapatkan pengangkatan
formal sebagai pemimpin, namun karena memiliki sejumlah kualitas unggul, sia mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu
kelompok atau masyarakat.
5. pemimpin dan organisasi
Bagaimanakah hubungan pemimpin-formal dan informal-dengan organisasi dan
administrasi ? organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja
sama mengarah pada tujuan bersama di bawah kewenangan dan kepemimpinan.
Kepemimpinan terutama mempunyai fungsi sebagai pengerak / administrator dan
coordinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana, dan sarana yang
disiapkan oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi. Keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan yang ingin di raih tergantung pada kepemimpinnanya yaitu apakah
kepemimpinan yaitu apakah kepemimpinan tersebut mampu menggerakkan semua sumber daya
manusia, sumber daya alam, sarana, dana, dan waktu secara efektif-efesien serta terpadu dalam
proses manajemen. Karena itu kepemimpinan merupakan inti dari orgganisasi, manajemen, dan
dan administrasi
06
2.2 bab 2 : arti kerja bagi manusia dan kaitannya dengan kepemimpinan

Bekerja itu merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan makna pada manusia.
Kerja juga merupakan aktivitas dasar yang paling penting bagi individu, karena memberikan
kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan khusunya bagi orang orang yang sehat jasmani-
rohaninya. Kerja juga bisa memberikan status sosial kepada seseorang, sekaligus mengikatkan
dirinya dengan pribadi lain, Karena setiap individu harus bekerja sama dengan orang lain.
Situasi bekerja dalam masyarkat modern yang sangat kompleks di masa sekarang
senantiasa membutuhkan kerja sama dan kerja kooperatif untuk membangun karya karya besar.
Dalam situasi kerja sedemikian ini selalu di butuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi
efektifitas dan efesiensi kerja. Lalu muncul hierarki organisasi dengan beberapa lapis kekuasaan
dan birokrasi. Namun dalam perkembangan selanjutnya, ekses dari birokrasi tersebut adalah
overbirokrasi mengakibatkan organisasi menjadi lamban dan tidak efisiensi sedang
oversentralisasi mengakibatkan organisasi menjadi ” berat diatas” dan macet. Dan kedua duanya
mengakibatkan menurunnya moral bawahan.

2.3 bab 3 : konsep dan teori mengenai pemimpin dan kepemimpinan

Masyarakat manusia itu dinamis sifatnya selalu mengalami perubahan sepanjang masa.
Hal ini disebabkan oleh karena setiaap harinya orang itu aktif melakukan macam macam usaha
untuk mempertahankan keberadaannya secara individual dan adanya kelompok kelompok
manusia yang secara bersama sama membangun lingkungan hidupnya dalam gerak membudaya.
Maka aktifitas kolektif untuk membangun dunia manusia itu selalu membutuhkan
pemimpin dan kepemimpinan, demi efesiensi kerja dan keberhasilannya. Banyak studi telah
dilakukan untuk mempelajari funsi pemimpin dan kepemimpinan, yang kemudia di kembangkan
dalam terori kepemimpinan dan teknik kepemimpinan.
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri pelaku pemimpin beserta
konsep konsep kepemimpinnannya, dengan menampilkan latar belakang historis kemunculan
pemimpin dan kepemimpinan, sebab musabab penampilannya di tengah khalayak ramai, tipe dan
07
gayanya, persyaratan kepemimipinan dan untuk menjadi pemimpin, tugas tugas pokok, dan etika
profesi kepemimpinan.
Pemimpin adalah serang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia
memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama
guna mencapai satu sasara tertentu. Jadi, pemimpin itu harus memiliki satu atau beberapa
kelebihan, sehingga dia mendapat pengakuan dan respek dari para pengikutnya, serta dipatuhi
segala perintahnya.
Diharapkan agar pemimpin itu berbudi luhur dan memilki sifat sifat yang utama,
sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.

2.4 bab 4 : kepemimpinan metode dan tipe kepemimpinan

1. kepemimpinan dan metode kepemimpinan


Kepemimpinan juga dapat dilihat sebagai produk satu keadaan, yang ditentukan oleh tiga
faktor yaitu :
- Pribadi pemimpin dengan cara hidup dan filsafat hidupnya
- Struktur kelompok dengan ciri ciri khasnya
- Problema dan kejadian kejadian yang berlangsung pada saat itu
Interaksi antara pemimpin dan situasi lingkungannya membentuk tipe kepemimpinan
tertentu. Sedang proses interaksi antarindividu dengan lingkungan sekitarnya akan memunculkan
dinamika serta hokum-hukumnya tersendiri, yang menjadi sistem interaksi dalam membentuk
tokoh pemimpin dan kepemimpinan.
Ordway tead dalam bukunya ( the art of administrasion, 1951 ) mengemukakan metode
kepemimpinan di bawah ini :
a) Memberi perintah
Beberapa hal yang perlu di perlu diperhatikan dalam pemberian perintah antara
lain ialah:
o Kondisi pribadi lingkungan yang diberi perintah
o Situasi lingkungan sekitar yang harus ikut dipertimbangkan dalam pemberian
pemerintah
08
o Perintah harus jelas
o Penggunaan nada suara yang wajar, netral, tidak dipaksakan, cukup ramah, agar
mudah dan enak ditangkap.
o Kesopansantunan dalam penyampaian perintah memberi pengaruh dalam
pelaksanaan perintah agar bisa dipatuhi.
b) Memberikan celaan dan pujian
Celaan harus diberikan secara objektif dan tidak bersifat subjektif. Juga tidak
disertai emosi emosi yang negatif. Celaan itu sebaiknya berupa teguran, dan dilakukan
secara rahasia, tidak terbuka didepan banyak orang.
Sebaiknya, pujian diberikan supaya, sebab pribadi yang bersangkutan telah
melakukan tugasnya dengan baik, dan mampu berprestasi. Pujian ini bisa memberikan
semangat, kegairahan kerja, tenaga baru, dann dorongan emosional yang segar.
c) Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
Pemimpin harus bersifatobjektif dan jujur. Ia harus menjauhkan diri dari rasa
pilih kasih atau favouritisme karena hal ini bisa menurunkan moral moral anggta anggota
lainnya, menumbuhkan keraguan, kemauan serta kecemburuan sosial.
d) Peka terhadap saran saran
Membangkitan keinginan anggota untuk memberikan saran itu mencerminkan
sikap terbuka dan kejujuran dari pemimpin. Yaitu pemimpin menghargai ide ide baru,
mau menerapkan saran saran yang baik, dan berani mengadakan inovasi.
e) Memperkuat rasa kesatuan kelompok
Untuk menghadapi macam macam tantangan dari luar dan kekomplekskan situasi
masyarakat modern, perlu pemimpin bisa menciptakan rasa kesatuan kelompoknya,
dengan loyalitas tinggi dan kekompakkanyang utuh. Hal ini bisa meningkatkan moral
kelompok dan esprit de corps ( semangat kelompok ).
f) Menciptakan disiplin-diri disiplin kelompok
Setiap kelompok akan mengembangkan tata cara dan pola tingkah laku yang
hanya berlaku dalam kelompok sendiri, yang harus ditaati oleh seluruh anggota.
g) Meredam kabar angin dan isu isu yang tidak benar
09
Kesatuan dan efektifitas kerja dari kelompok bisa diguncang olehh ngangguan
kabar kabar angin dan desas desus yang tidak benar, beserta fitnah fitnahan dari luar,
yang diarahkan pada perorangan atau pada organisasi secara keseluruhan.
2. kepemimpinan yang tidak efesien
Intelegensi rendah, sifat penakut dan pengecut, sikap uang egoistis atau individualistis,
atribut infantile, tidak bertanggung jawab, dan lain lain, semua itu merupakan ciri cirri negative
yang tidak patut dimilki oleh seorang pemimpin demokratis dalam kelompok individu yang
sehat.
Pemimpin yang efesien itu mampu menghadapi setiap permasalahan dengan sikap lebih
terbuka, dan dengan itikad baik yang lebih besar dari pada seorang pemimpin “ kerdil” serta
nonefesien, yang selalu dipenuhi oleh ide ide sempit ( ide fixed )
3. teori tentang kepemimpinan
Banyak studi ilmiah dilakukan orang mengenai kepemimpinan, dan hasilnya berupa teori
teori tentang kepemimpinan. Teori teori yang dimunculkan menunjukkan perbedaan dalam :
a. Pendapat dan uraiannya
b. Metodologinya
c. Interpretasi yang diberikan
d. Kesimpulan yang ditarik
G.R Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan, yaitu teori teori sendiri ditambah
dengan teori teori penulis lain, sbb :
1. teori otokratis
2. teori psikologis
3. teori sosiologis
4. teori suportif
5. teori laissez faire
6. teori kelakuan pribadi
7. teori sifat
8. teori situasi
9. teori humanistik
10
4. tipe kepemimpinan
Selanjutnya ada kelompok sarjana lain yang membagi tipe kepemimpinan sbb :
a. Tipe karismatis
b. Tipe paternialistis atau materialistis
c. Tipe militeristis
d. Tipe otokratis
e. Tipe laisser faire
f. Tipe populistis
g. Tipe administrative
h. Tipe demokratis
2. 5 bab 5 : asas dan fungsi kepemimpinan tugas tugas pemimpin
1. asas dan fungsi kepemimpinan
asas asas kepemimpinan ialah :
- kemanusiaan, mengutamakan sifat sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan manusia ole
manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu, demi tujuan
tujuan human.
- Efesiensi, efesiensi teknis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber sumber,
materi, dan jumlahh manusia, atas dasar prinsip penghematan, adanya nilai nilai
ekonomis, serta asas asas manajemen modern.
- Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan yang
lebih tinggi.
2. Teori dan teknik kepemimpinan
Teknik kepemimpinan ialah kemampuan dan keterampilan teknis serta sosial pemimpin
dalam menerapkan teori teori kepemimpinan dalam praktik kehidupan serta praktik
organisasi, yaitu : melingkupi konsep konsep pemikiran, perilaku sehari hari, dan semua
peralatan yang dipakai.
Teknik kepemimpinan dapat juga dirumuskan sebagai cara bertindaknya pemimpin
dengan bantuan alat alat fisik dan macam macam kemampuan psikis untuk mewujudkan
kepemimpinannya.
3. Etika profesi pemimpin dan etiket
11
Etika profesi kepemimpinan itu mengandung criteria sbb :
- Pemimpin harus memiliki harus satu atau beberapa kelebihan dalam pengetahuan,
keterampilan sosial, kemahiran teknis, serta pengalaman.
- Sehingga dia kompeten melakukan kewajiban dan tugas tugas kepemimpinannya, di
samping
- Mampu bersikap susila dan dewasa. Sehingga dia selalu bertnggung jawab secara etis /
susila, mampu membedakan hal hal yang baik dari yang buruk, dan memiliki tanggung
jawab sosial yang tinggi.
- Memiliki kemampuan mengontrol diri yaitu mengontrol pikiran, emosi, keinginan dan
segenap perbuatannya, disesuaikan dengan norma norma kebaikan.
- Selalu melandaskan diri pada nilai nilai etis.
- Dikenai sanksi.
Dengan demikian etika profesi pemimpin memberikan landasan kepada setiap
pemimpinan untuk selalu :
a. Bersikap kritis dan rasional
b. Bersikap otonom
c. Memberikan perintah perintah dan larangan larangan yang adil dan harus ditaati oleh
setiap lembaga dan individu.
4. Kebutuhan, dorongan, dan motivasi
Kebutuhan hidup secara umum dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu :
- Kebutuhan tingkat vital biologis
- Kebutuhan tingkat sosio budaya
- Kebutuhan tingkat religius
Erat hubungannya dengan kebutuhan ialah : motivasi. Motif atau motivasi ialah :
- Gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku, menuju pada sasaran tertentu
- Landasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat
- Ide pokok yang sementara berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia
Adapun motivasi yang diberikan oleh pemimpin itu pada umumnya bermaksud untuk :
- Meningkatkan asosiasi dan integrasi kelompok serta menjamin keterpaduan
- Menjamin efektifitas dan efesiensi kerja semua anggota kelompok
12
- Meningkatkan partisipasi aktif dan tanggung jawab sosial semua anggota
- Meningkatkan produktivitas semua sektor dan anggota kelompok
- Menjamin terlaksananya realisasi diri pada setiap anggota kelompok dan memberikan
kesempatan untuk melakukan ekspresi bebas.
2. 6 bab 6 : dinamika kelompok organnisasi formal dan informal
1. Dinamika kelompok
Longgar atau kompaknya ketergantugan para anggota kelompok ditentukan oleh
beberapa faktor, antara lain oleh :
- Besarnya anggota kelompok
- Tujuan yang hendak dicapai bersama sama
- Bentuk organisasi yang telah dibangun
- Intimitas para anggotannya
Selanjutnya individu individu di dalam kelompoknya itu sifatnya dinamis, sebab saling
mempengaruhi dan saling mendorong. Maka ciri ciri manusia dialam kelompoknya atau
didalam medan sosial antara lain :
- Dinamis, selalu bergerak dan berubah
- Mempunyai potensi, kesanggupan dan kemungkinan untuk melakukan macam macam
aksi atau perbuatan peristiwa.
- Menanggapi mahkluk lain sebagai makhluk sejenis, sebagai sesama hidup, dan sebagai
subjek yang sederajat
2. Fungsi keloompok bagi individu, dan fungsi pemimpin
Fungsi kelompok bagi individu, ialah sbb:
- kelompok itu memberikan wadah sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu,
sehingga memunculkan sense of belonging, untuk berpresasi dan bekerja sama dengan orang
lain.
- memberikan rasa aman sehingga orang merasa betah
- memberikan status sosial kepada individu
- memberikan ideal ideal, cita cita, tujuah tujan hidup tertentu
- kelompok dijadikan alat atau wahana untuk mencapai cita cita hidupnya, dan untuk
membangun bersama sama
13
3. organisasi formal dan informal
Ciri ciri organisasi formal iala :
- Bersifat impersornal
- Kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi masing masing di dalam satu hierarki
- Ada relasi formal berlandaskan alasan alasan idil dan konvensi
- Suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada kompetisi
Ciri cirri khas informal antara lain :
- Terintegrasi dengan baik
- Diluar kelompok primer atau informal terdapat terdapat kelompok yang lebih besar
- Setiap anggota secara individual mengadakan intelarasi beruapa jaringan perikatan yang
pribadi
- Terdapat iklik psikis
- Setiap anggota memiliki sikap yang pasti terhadap anggota anggota lainnnya
2.7 bab 7 : pemimpin dan komunikasi
Komunikasi ialah arus informasi dan emosi emosi yang terdapat dalam masyarakat yang
berlangsung secara vertikal maupun secara horizontal dapat berarti pula perhubungan atau
persambungan wahana atau sarana prasarana.
Teknik komunikasi ialah tata cara hubungan yang efesiensi baik melaui penggunaan alat
alat komunikasi maupun tidak dengan seua unsure yang saling melibatkan diri dalam satu unit
sosial. Pada teknik komunikasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Manfaat komunikasi
- Arus komunikasi
- Kebijaksanaan komunikasi
- Tipe dan persyaratan komunikasi
- Bentuk bentuk komunikasi
1. Tipe dan persyaratan komunikasi
Syarat syarat komunikasi yang memungkinkan atau bersifat permisif, yaitu :
- Dalam suasana yang bebas, gembira, tanpa tekanan tekanan tertentu,pemimpin menerima
individu lain tanpa prasangka, dan dengan lapang dada.
14
- Pemimpin menghargai kelebihan orang lain, dan memahami serta memanfaatkan
kelemahan masing masing orang
- Ia bersedia mendengar pendapat orang lain tanpa penilaian dan prasangka prasangka
tertentu, dan mampu ikut merasakan kehidupan orang lain.
2. Pengambilan keputusan
Dalam kondisi ketidakpastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka
aktivitas pengambilan keputusan merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen, namun
juga merupakan usaha yang paling pentig bagi pemimpin. Dalam pengambilan keputusan
tersebut tercakup kemahiran menyeleksi dan menentukan keputusan yang paling tepat dari
sekian banyak alternative jawaban atau pemecahan masalah. Selanjutnya karena dibebani oleh
tanggung jawab etis, maka merupakan tugas yang cukup berat untuk memastikan satu keputusan
ditengah situasi yang tidak menentu, yang belum dikenal sebelumnya, atau yang sering muncul
dengan mendadak.
Untuk sampai pada satu keputusan, manusia menggunakan enam cara yaitu : memohn
petunjuk kepada tuhan yang maha kuasa, memohon restu dan petunjuk dari orang orang
bijaksana, mendasarkan diri pada firasat dan intuisi sendiri, menggunakan akal sehat,
melandaskan diri pada daya pikir yang logis, menggunakan cara cara penyelesaian ilmiah
3. Keterampilan berdiskusi
Manfaat diskusi ialah :
- Diskusi dapat memperluas pengetahuan, perincian masalah, memperlebar sudut pandagan
dan ruang lingkup permasalahan, serta memperluas cakrawala kemungkinan
kemungkinan pemecahan.
- Ada pendekatan multidisipliner, multidimensional, berpikir secara kooperatif, dan
akumulasi dari ide ide yang konstruktif.
- Melalui diskusi, orang dapat meningkatkan proses pengendapan permasalahan, ada
proses internalisasi.
- Pembentukan kepribadian menjadi lebih matang.
Tujuan berdiskusi ialah :
- Untuk memikirkan beberapa alternatif kemungkinan pemecahan, yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan.
15
- Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap mungkin, dan memikirkan cara
penyelesaian masalah seefesiensi mungkin.
Sehubungan dengan itu pelaksanaan diskusi harus berlangsung tertib, teratur, cermat, disertai
dengan kebersamaan dan partisipasi berpikir, untuk memperjelas dan memecahkan masalah.
2.8 bab 8 : rekapitulasi tugas tugas pemimpin
1. rekapitulasi tugas tugas pemimpin
rekapitulasi dari tugas tugas pemimpin yang bisa ialah sbb :
- dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaan dan
tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi
- pemimpin harus mampu meyusun kebijakan yang bijaksana, dan mampu mengadakan
seleksi secara cermat tepat dari banyak alternatif
- dia juga harus mengahadapi masalah masalah pelik di luar perencanaan umum
- pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide ide, konsep dan policy
organisasi dalam bahasa aksi
- pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi, kekuasaan
paling besar, dan pertanggungjawabann paling berat, sekaligus memikul resiko paling
besar.
- Pemimpin harus sanggup berpikir kreatif, orisinil, otentik dan futuristic
- Disamping memilii kekuasaan dan kewibawaan, pemimpin harus mampu membangun
sikap kooperatif dan partisipasif pada setiap pengikutnya
- Oleh kekuasaan dan kewibawaannya, pemimpin juga berfungsi sebagai juri dan hakim
bagi segala konvensi dan permainan organisasi.
- Seni kepemimpinan juga mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas tugas rutin
- Tugas pemimpin yang paling sulit ialah pengamblan keputusan, yang memungkinkan
berlangsungnya semua kerangka kerja secara efektif dan efesien
- Tugas pemimpin merupakan tugas yang berat, karena dibebani tanggung jawab etis /
moral untuk memutuskan satu seleksi dan keputusan ditengah macam macam paristiwa
yang tidak pasti, belum dikenal, dan muncul secara mendadak atau secara tidak terduga
duga.
16
- Sehubugan dengan semua itu, unsur pertentangan dan posisi menjadi condition sine-quo
non dalam masyarakat modern.
Dengan begitu kepemimpinan merupakan bagian penting dari organisasi tersebut tersusun atas
dasar pembagian fungsi fungsi yang berbeda yang harus dilaksankan secara serentak dan serasi.
Seorang pemimpin karena status dan tugas tugasnya mengepalai satu unit pasti mempunyai
kekuasaan. Kekuasaan seseorang pemimpin ini sumbernya bisa datang dari :
- Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain
- Sikap dan sikapnya yang unggul sehingga mempunyai kewibawaan terhadap penganut
peganutnya
- Memiliki informasi, pengetahuan, pengalaman, luas yang sebanyak banyaknya
- Pandai bergaul dan berkomunikasi, memiliki kemahiran human relation yang baik.
Jadi, sifat sifat fungsional kepemimpinan itu erat berkaitan dengan situasinya. Keadaan darurat
dan kondisi lingkungan dapat mendorong seseorang siapapun juga untuk menjadi pemimpin,
karena dia mampu melakukan tindakan tindakan yang tepat dalam menanggapi tantangan
situasinya.
2.9 bab 9 : manajemen dan kepemimpinan determinan dan kekuatan yang berhubungan
dengan kepemimpinan
1. Manajemen dan pemimpin
Manajemen dapat disebut pula sebagai pengendalian suatu usaha, yaitu merupakan :
- Proses pendelegasian / pelimpahan wewenang kepada beberapa penanggung jawab
dengan tugas tugas kepemimpinan dan
- Proses penggerakan serta bimbingan bimbingan pengendalian semua sumber daya
manusia dan materil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi
Dengan demikian manajemen memungkinkan terjadinya perpaduan semua usaha dan kegiatan
mengarah pada tujuan organisasi.
17
2. Determinan kepemimpinan dan kekuatan yang berhubungan dengan
kepemimpinan
Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlu ada tiga determinan kepemimpinan yaitu :
1.Factor orang 2. Factor posisi 3. Factor situasi/tempat & Faktor Orang atau Pribadi Konsepsi
kepemimpinan pada umumnya memusatkan perhatian kepada kepribadian dengan kualiatas –
kualitas yang unggul . Ciri – cirri seorang pemimpin yang khas ialah memiliki inteligensi,
inisiatif, kemampuan melaksanakan supervise, kemampuan mengambil keputusan yang tepat
pada waktu dan kondisi yang epat, demi suksesnya kepemimpinan. 2. Factor posisi Seorang
pemimpin itu tidak pernah bekerja dalam ruang vakum, akan tetapi dia selalu ada dalam suatu
limgkungan social .

3. Factor Situasi / Tempat Jonh French dan Bertram raven mengemukakan suatu kerangka
kekuatan/ framework of power berhubungan dengan pengaruh kepemimpinan, yaitu : 1.
Kekuatan (coercive power) Dalam hal ini pemimpin yang bersangkutan mengendalikan
kekuasaan pribadinya untuk memaksakan keinginan kepada para pengikutnya. 2.Kekuatan via
pemberian penghargaan (eward power ) Para pengikut yang bertingkah laku sesuai dengan
norma – norma dan keinginan pemimpin, diberi penghargaan dalam wujud material aau
nonmaterial tertentu. 3. Kekuatan karena penngesahan (legitimate power) Kekuatan ini diperoleh
melalui “suvervisor” di dalam organisasi yang bersangkutan . legitimasi atau pengesahan
disebabkan oleh posisinya yang sah. 4. Kekuatan oleh pemilikan suatu keahlian (expert power)
Kekuatan ini muncul karena pemimpin memiliki keterampilan teknis dan social, pengetahuan,
pengalaman, dan keahlian khusus. 5. Kekuatan karena penyamaan diri dengan oranng yang
dikagumi (indentification power) Kekuatan ini didasarkan atas dorongan identifikasi atau
keinginan penyamaan diri dari para pengikut dengan pemimpin yang dikagumi dan dihargai.

3. Konsep manajemen pembangunan di Indonesia

Jika kita sima kesusteraan Indonesia, terutama sastra Jawa mengenai kepemimpinan raja-raja
dan tokoh-tokoh pemimpin di temgah masyarakat, maka kita ketahui bahwa konsep
kepemimpinan dan konsep manajemen itu sudah ada sejak masa dahulu di bumi tanah air kita. “
manajemen” pada saat itu di artikan sebagai pengelolaan, pengaturan,dan penataan di bidang-
bidang kegiatan secara baik-tepat di segala sector kehidupan dan pemerintahan. Pemimpin dan
18

kepemimpinan adalah inti dari manajemen( administrasi ). Maka pemimpin dan


kepemimpinan yang tepat untuk kondisi di tanah air kita akan erat berkaitan dengan konsep
manajemen Indonesia yang cocok-pas dengan situasi kondisi Indonesia.

2.10 bab 10 : kepemimpinan demokratis dan kepemimpinan abnormal

1. pemimpin demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang


pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership). Kepemimpinan
partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak pada partisipasi aktif dari
setiap warga kelompok.
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki kemampuan, kemauan,
pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu dengan yang lainnya.
2. Kepemimpinan abnormal
Tidak semua pemimpin yang ada itu baik dan bagus. Kebanyakan pemimpin yang ada
adalah pemimpin yang abnormal. Maksudnya adalah banyak pemimpin yang gila kekuasaan.
Orang yang gila kekuasaan itu adalah orang yang sakit, yang dekat dengan kejahatan. Sebab ia
selalu cenderung memaksakan keinginannya sendiri agar semua orang berbuat seperti yang
diperintahkannya, tanpa melihat hak-hak orang lain. Seperti halnya dengan orang sakit jiwa
(orang gila). Dia selalu memaksakan keinginannya, jika tidak dituruti dia akan mengamuk.
Pemimpin yang abnormal, yang mempunyai sifat inferior akan berdampak pada penyimpangan-
peyimpangan tingkah laku, mungkar dan penyimpangan social pada anggota-anggotanga.
Banyak orang mengidealisasikan tokoh pemimpin dengan sebutan gagah perkasa, berwibawa,
jujur seperti dewa dan sebagainya. Padahal tidak semuanya seperti itu. Malah sebaliknya,
banyak pemimpin dizaman sekarang itu pemimpin yang abnormal.

2.11 bab 11 : memilih dan melatih pemimpin pembinaan kepemimpinan pemuda


1. memilih calon pemimpin
Menurut O, Jeff Hariis, orang-orang yang perlu dipilih sebagai kandidat-kandidat atau
calon pemimpin adalah mereka yang mempunyai kualifikasi antara lain sebagai berikut:
19
1. Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawab
2. Kemampuan untuk menjadi perseptif
3. Kemampuan untuk menanggapi secara obyektif
4. Kemampuan untuk menetapkan prioritas secara tepat.
5. Kemampuan untuk berkomunikasi.
2. pembinaan kepemimpinan pemuda di Indonesia

Selanjutnya beberapa landasan bagi pembinaan kepemimpinan pemuda indonesia, kami


sebutkan di bawah ini:
a. Landasan Ideologi dan Konstitusional
1. Landasan Ideologi:
Pancasila sebagai sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di segenap wilayah
negara Republik Indonesia harus menjadi landasan ideologi; sekaligus juga merupakan pancaran
sikap setiap insan Indonesia, terutama dari para pemimpin bangsa. Khususnya pemimpin pemuda
sebagai perus/pelanjut/pewaris kepemimpinan bangsa harus melandasi ideologinya dengan
pancasila.
2. Landasan konstitusional:
Undang-undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum tertulis yang tinggi dan merupakan
perwujudan kehendak Pancasila secara konkrit. Undang-undang Dasar 1945 merupakan pula
bagian yang tidak terpisahkan dari pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;
serta mengikat setiap warga negara republik Indonesia secara yuridis formal – inklusif para
pemimpin.
b. Landasan Kultural
Sikap hidup kekeluargaan dan kegotong-royongan sebagai nila-nilai luhur kultural
bangsa indonesia harus melandasi cara berpikir dan berprilaku pemimpin indonesai.
c. Landasan Strategis
Landasan strategis dalam mewujudkan pealatihan Kepemimpinan Pemuda Indonesia
adalah Garis-garis Besar Haluan Negara (TAP MPR No. IV/MPR/1978),

3. kegagalan dalam proses memilih pemimpin


1. Kurang tepatnya cara pemilihan calon pemimpin; misalnya lewat sistem katabelleje, pilih
kasih, sistem kruiwagen, nepotisme dan lain-lain.
20

2. Tanpa melalui seste test secara obyektif, seleksi dan pengujian fisik serta mental terlebih
dahulu. Ditambah kurang matangnya persiapan dan masa training, sehingga pemimpin
(orang-orang muda) yang baru dilatih itu tidak mampu menjalankan tugas-tugasnya.
3. Tugas-tugas yang harus dipikul oleh “calon pemimpin” tadi ada jauh diatas dayu-pikul
dan kapabilitasnya.
4. Tidak diterima oleh bawahan, karena pemimpin yang diangkat itu tidak mampu
menyesuaikan diri dalam iklim sosial dan iklim baru.
5. Oleh perubahan tugas atau mutasi yang mendadak dan kurang adanya adaptasi (daya
penyesuaian diri), dan kurangnya kemampuan tekniknya.

2.12 bab 12 : kepemimpinan dan masalah konflik

1. defenisi konflik

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan
bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan
memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak
lain yang telah atau akan menyerang secara negatif.
2. Manajemen konflik

Manajemen konflik dalam organisasi akan memungkinkan organisasi tersebut untuk:

1. Evaluasi sistem

Perusahaan tidak dapat mengevaluasi efektivitas sistem jika tidak terjadi konflik
dalam organisasi. Konflik yang konstruktif akan membantu perusahaan dalam
21

mengindentifikasi apakah sistem yang sudah dilakukan berjalan efektif atau


memerlukan perbaikan.

2. Mengembangkan kompetensi

Penanganan manajemen konflik dengan tepat yang didukung dengan strategi dan sistem
akan membantu organisasi mengembangkan kompetensinya, terlebih dalam hal kompetensi
non teknis. Manajemen konflik dapat meningkatkan skill organiasi dalam hal penanganan
konflik internal sehingga organisasi menjadi lebih kuat.

2.13 bab 13 : pemimpin dan kepemimpinan manusia

Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin mahasiswa atau pemimpin pada


umumnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana
dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah dalam Ircham (2010),
sebagai berikut :

a.Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup
nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya
kepemimpinan.

b. Harapan dan perilaku atasan.

c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya


kepemimpinan.
d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
f. Harapan dan perilaku rekan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin


mahasiswa dan pemimpin pada umumnya dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor
yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan
tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara ketdan
anggotanya, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki ketua, seperti motivasi diri
22

untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap
hubungan antar mahasiswa.

2.14 bab 14 : kepemimpinan militer

Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak
semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :-

- Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.
- Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan
jabatannya.Senang kepada formalitas yang berlebihan-
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawah
- Tidak mau menerima kritik dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan. Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah
bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

2.15 bab 15 : pemimpin dan kepemimpinan Indonesia karatersistik kepemimpinan

Arti Kepemimpinan Pancasila adalah Kepemimpinan yang membawa masyarakat dalam


kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD’45.

Keyakinan pemimpin pancasila :

1. Semangat Nasionalisme
2. Semangat Kekeluargaan
3. Semangat Gotong Royong
4. Pembangunan Isi Kemerdekaan
5. Pembangunan Falsafah Negara Pancasila
6. Pembangunan Amalan Pancasila
23
7. Pembangunan Fungsi Manajemen
8. Pembangunan Memadu Budaya Tradisi dan Modernisasi
9. Pembangunan Berazas Persatuan, Kebersamaan, Kesatuan
24
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perbedaan keunggulan


a. buku utama
Berdasarkan isi penyajian buku, buku pemimpin dan kepemimpinan tersebut membahas
materi demi materi dengan seefetif mungkin dan semenarik mungkin, serta keterkaitan yang
terdapat didalamnya cukup mudah untuk dipahami oleh peserta didik sekolah dasar. Selain itu
buku tersebut juga membahas materi yang sumber sumbernya mudah untuk dipelajari.

b. Buku pembanding

Kelebihan ataupun keunggulan yang terdapat pada buku pembanding ialah berdasarkan isi
penyajian buku, buku tersebut sangat menarik untuk dibaca dan dipelajari oleh pembaca karena
sangat mudah untuk dipahami. Berdasarkan cover penampilan buku, buku tersebut juga sangat
menarik karena desain gambar dan warna yang sangat tepat. Keterkaitan antar materi tersebut
juga terdapat pada buku tersebut.

3.2 Perbedaan kelemahan buku


a. Buku utama

Kekurangan ataupun kelemahan yang terdapat di dalam buku tersebut ialah pada desain
buku / cover bukunya kurang sedkit menarik sehingga hal ini dapat memberikan pengaruh
terhadap pembaca. Masih terdapat juga penulisan kata, atau tanda baca yang kurang tepat
serta kalimat yang sulit untuk dipahami oleh peserta didik.

b. Buku pembanding

Kelemahan yang terdapat pada buku pembanding ialah tidak terlalu terlihat hanya
terdapat beberapa kesalahan penulisan tanda baca.
25

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Buku pemimpin dan kepemimpinan ini dapat dijadikan buku wajib bagi pembaca / calon
calon pemimpin, baik itu mahasiswa yang sedang bersproses membentuk diri menjadi calon
calon pemimpin ataupun para pekerja yang sedang melangkah maju menuju jenjang karier.
Termasuk juga mereka yang sedang duduk di bangku kepemimpinan, dapat menjadikan buku
ini sebagai rujukan dalam mengelola kepemimpinan lebih baik lagi. Buku ini tidak sekedar
memberikan konsep, teori, model, cirri, tipe dan contoh pemimpin dan kepemimpinan. Lebih
jauh lagi, buku ini memberikan jalan terang menuju kepemimpinan dan menjadi pemimpin
yang berhasil.
4.2 saran / kritik
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin
diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar
biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.
Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

Anda mungkin juga menyukai