OLEH :
NIM : 1163311008
JURUSAN PGSD
2016
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur bagi tuhan yang maha kuasa atas berkat dan karunianya penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah critical book report yang berjudul “pemimpin dan kepemimpinan”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis selaku penyusun
dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..………………..ii
IDENTITAS BUKU……………………………………………………………………….….1
1 .2 Tujuan ……………………………………………………………………………..……..3
1 .3 Manfaat……………………………………………………………………………..…….3
3 . 2 perbedaan keunggulan……………………………………………………………..……..24
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..………25
4 . 1 kesimpulan ……………………………………………………………………………….25
4 . 2 saran………………………………………………………………….............................25
01
IDENTITAS BUKU
1. Buku utama
Kota : Jakarta
Tahun : 2016
Isbn : 979-421-053-2
1. Buku pembanding
Kota : jakarta
Tahun : 2008
Isbn : 978-1-4522-0340-9
02
BAB 1
PENDAHULUAN
1 . 1 Latar belakang
Dalam bab ini penulis menceritakan tentang pendahuluan tujuan dan sasaran dalam buku
ini. Dalam bab ini penulis membahas bagaimana tujuan seperti memberikan gambaran atau
wawasan mengenai kepemimpinan secara menyeluruh, seperti definisi, studi kepemimpinan,
permasalahan, usaha peningkatan efektivitas kepemimpinan, dan sebagainya serta
memperlihatkan bagaimana perbedaan kelemahan dan keunggulan buku yang terdapat
didalamnya .
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan
hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan &
menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Untuk mewujudkan nya dibutuhkan
sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.
Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta apa
hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan.
03
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran kepemimpinan
2. Untuk mengetahui hakekat dalam pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
4. mengetatahui apa keunggulan buku
5. mengetahui apa kelemahan buku
1 . 4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh :
1 . mengetahui bagaimana perbedaan antara keunggulan dan kelebihan yang terdapat didalam
buku
2 . mengetahui bagaimana pengertian , peran , hakekat daripada kepemimpinan
04
BAB II
ISI BUKU
2.1 Bab 1 : tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal
1. pengantar
Tata tertib dan keteraturan itu sama dengan kebutuhan akan makanan ddan perlindungan
yang sanga di butuhkan oleh manusia. Dalam kekomplekskan masyarakat manusia harus hidup
bersama sama dan bekerja sama dalam suasana yang tertib dan terbimbing oleh pemimipin, dan
tidak bisa hidup menyendiri. Maka demi efesiensi kerja dalam upaya mencapai tujuan bersama,
dan untuk mempertahankan hidup bersama, diperlukan bentuk kerja kooperatif. Dan semua
kegiatan kooperatif dan karya budaya itu perlu di atur, perlu dipimpin.
05
Walaupun aktivitas “ dipimpin” dan “ memimpin” itu merupaka dua macam kegiatan
yang berbeda, namun kedua hal tersebut perlu dipelajari bersama sama, supaya :
- Pemimpin dapat menjadi pemimpin penutun yang baik dan
- Para pengikut bisa menjadi pihak terpimpin yang baik pula.
Dalam kehidupan nyata, kita mengenal aneka macam jenis kepemimpinan, antara lain ialah :
Kepemimpinan formal dan informal
Kepemimpinan di bidang keagamaan, pendidikan, politik, ketentaraan, bisnis, teknik,
pemerintahan, dan lain lain
Kepemimpinan di bidang swasta
4. pemimpin formal dan informal
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi / lembaga tertentu di tunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam
struktur organisas, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai
sasaran organisasi.
Sedangkan pemimpin informal ialah, orang yang tidak mendapatkan pengangkatan
formal sebagai pemimpin, namun karena memiliki sejumlah kualitas unggul, sia mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu
kelompok atau masyarakat.
5. pemimpin dan organisasi
Bagaimanakah hubungan pemimpin-formal dan informal-dengan organisasi dan
administrasi ? organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja
sama mengarah pada tujuan bersama di bawah kewenangan dan kepemimpinan.
Kepemimpinan terutama mempunyai fungsi sebagai pengerak / administrator dan
coordinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana, dan sarana yang
disiapkan oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi. Keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan yang ingin di raih tergantung pada kepemimpinnanya yaitu apakah
kepemimpinan yaitu apakah kepemimpinan tersebut mampu menggerakkan semua sumber daya
manusia, sumber daya alam, sarana, dana, dan waktu secara efektif-efesien serta terpadu dalam
proses manajemen. Karena itu kepemimpinan merupakan inti dari orgganisasi, manajemen, dan
dan administrasi
06
2.2 bab 2 : arti kerja bagi manusia dan kaitannya dengan kepemimpinan
Bekerja itu merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan makna pada manusia.
Kerja juga merupakan aktivitas dasar yang paling penting bagi individu, karena memberikan
kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan khusunya bagi orang orang yang sehat jasmani-
rohaninya. Kerja juga bisa memberikan status sosial kepada seseorang, sekaligus mengikatkan
dirinya dengan pribadi lain, Karena setiap individu harus bekerja sama dengan orang lain.
Situasi bekerja dalam masyarkat modern yang sangat kompleks di masa sekarang
senantiasa membutuhkan kerja sama dan kerja kooperatif untuk membangun karya karya besar.
Dalam situasi kerja sedemikian ini selalu di butuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi
efektifitas dan efesiensi kerja. Lalu muncul hierarki organisasi dengan beberapa lapis kekuasaan
dan birokrasi. Namun dalam perkembangan selanjutnya, ekses dari birokrasi tersebut adalah
overbirokrasi mengakibatkan organisasi menjadi lamban dan tidak efisiensi sedang
oversentralisasi mengakibatkan organisasi menjadi ” berat diatas” dan macet. Dan kedua duanya
mengakibatkan menurunnya moral bawahan.
Masyarakat manusia itu dinamis sifatnya selalu mengalami perubahan sepanjang masa.
Hal ini disebabkan oleh karena setiaap harinya orang itu aktif melakukan macam macam usaha
untuk mempertahankan keberadaannya secara individual dan adanya kelompok kelompok
manusia yang secara bersama sama membangun lingkungan hidupnya dalam gerak membudaya.
Maka aktifitas kolektif untuk membangun dunia manusia itu selalu membutuhkan
pemimpin dan kepemimpinan, demi efesiensi kerja dan keberhasilannya. Banyak studi telah
dilakukan untuk mempelajari funsi pemimpin dan kepemimpinan, yang kemudia di kembangkan
dalam terori kepemimpinan dan teknik kepemimpinan.
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri pelaku pemimpin beserta
konsep konsep kepemimpinnannya, dengan menampilkan latar belakang historis kemunculan
pemimpin dan kepemimpinan, sebab musabab penampilannya di tengah khalayak ramai, tipe dan
07
gayanya, persyaratan kepemimipinan dan untuk menjadi pemimpin, tugas tugas pokok, dan etika
profesi kepemimpinan.
Pemimpin adalah serang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia
memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama
guna mencapai satu sasara tertentu. Jadi, pemimpin itu harus memiliki satu atau beberapa
kelebihan, sehingga dia mendapat pengakuan dan respek dari para pengikutnya, serta dipatuhi
segala perintahnya.
Diharapkan agar pemimpin itu berbudi luhur dan memilki sifat sifat yang utama,
sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.
3. Factor Situasi / Tempat Jonh French dan Bertram raven mengemukakan suatu kerangka
kekuatan/ framework of power berhubungan dengan pengaruh kepemimpinan, yaitu : 1.
Kekuatan (coercive power) Dalam hal ini pemimpin yang bersangkutan mengendalikan
kekuasaan pribadinya untuk memaksakan keinginan kepada para pengikutnya. 2.Kekuatan via
pemberian penghargaan (eward power ) Para pengikut yang bertingkah laku sesuai dengan
norma – norma dan keinginan pemimpin, diberi penghargaan dalam wujud material aau
nonmaterial tertentu. 3. Kekuatan karena penngesahan (legitimate power) Kekuatan ini diperoleh
melalui “suvervisor” di dalam organisasi yang bersangkutan . legitimasi atau pengesahan
disebabkan oleh posisinya yang sah. 4. Kekuatan oleh pemilikan suatu keahlian (expert power)
Kekuatan ini muncul karena pemimpin memiliki keterampilan teknis dan social, pengetahuan,
pengalaman, dan keahlian khusus. 5. Kekuatan karena penyamaan diri dengan oranng yang
dikagumi (indentification power) Kekuatan ini didasarkan atas dorongan identifikasi atau
keinginan penyamaan diri dari para pengikut dengan pemimpin yang dikagumi dan dihargai.
Jika kita sima kesusteraan Indonesia, terutama sastra Jawa mengenai kepemimpinan raja-raja
dan tokoh-tokoh pemimpin di temgah masyarakat, maka kita ketahui bahwa konsep
kepemimpinan dan konsep manajemen itu sudah ada sejak masa dahulu di bumi tanah air kita. “
manajemen” pada saat itu di artikan sebagai pengelolaan, pengaturan,dan penataan di bidang-
bidang kegiatan secara baik-tepat di segala sector kehidupan dan pemerintahan. Pemimpin dan
18
1. pemimpin demokratis
2. Tanpa melalui seste test secara obyektif, seleksi dan pengujian fisik serta mental terlebih
dahulu. Ditambah kurang matangnya persiapan dan masa training, sehingga pemimpin
(orang-orang muda) yang baru dilatih itu tidak mampu menjalankan tugas-tugasnya.
3. Tugas-tugas yang harus dipikul oleh “calon pemimpin” tadi ada jauh diatas dayu-pikul
dan kapabilitasnya.
4. Tidak diterima oleh bawahan, karena pemimpin yang diangkat itu tidak mampu
menyesuaikan diri dalam iklim sosial dan iklim baru.
5. Oleh perubahan tugas atau mutasi yang mendadak dan kurang adanya adaptasi (daya
penyesuaian diri), dan kurangnya kemampuan tekniknya.
1. defenisi konflik
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan
bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan
memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak
lain yang telah atau akan menyerang secara negatif.
2. Manajemen konflik
1. Evaluasi sistem
Perusahaan tidak dapat mengevaluasi efektivitas sistem jika tidak terjadi konflik
dalam organisasi. Konflik yang konstruktif akan membantu perusahaan dalam
21
2. Mengembangkan kompetensi
Penanganan manajemen konflik dengan tepat yang didukung dengan strategi dan sistem
akan membantu organisasi mengembangkan kompetensinya, terlebih dalam hal kompetensi
non teknis. Manajemen konflik dapat meningkatkan skill organiasi dalam hal penanganan
konflik internal sehingga organisasi menjadi lebih kuat.
a.Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup
nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya
kepemimpinan.
untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap
hubungan antar mahasiswa.
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak
semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :-
- Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.
- Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan
jabatannya.Senang kepada formalitas yang berlebihan-
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawah
- Tidak mau menerima kritik dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan. Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah
bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
1. Semangat Nasionalisme
2. Semangat Kekeluargaan
3. Semangat Gotong Royong
4. Pembangunan Isi Kemerdekaan
5. Pembangunan Falsafah Negara Pancasila
6. Pembangunan Amalan Pancasila
23
7. Pembangunan Fungsi Manajemen
8. Pembangunan Memadu Budaya Tradisi dan Modernisasi
9. Pembangunan Berazas Persatuan, Kebersamaan, Kesatuan
24
BAB III
PEMBAHASAN
b. Buku pembanding
Kelebihan ataupun keunggulan yang terdapat pada buku pembanding ialah berdasarkan isi
penyajian buku, buku tersebut sangat menarik untuk dibaca dan dipelajari oleh pembaca karena
sangat mudah untuk dipahami. Berdasarkan cover penampilan buku, buku tersebut juga sangat
menarik karena desain gambar dan warna yang sangat tepat. Keterkaitan antar materi tersebut
juga terdapat pada buku tersebut.
Kekurangan ataupun kelemahan yang terdapat di dalam buku tersebut ialah pada desain
buku / cover bukunya kurang sedkit menarik sehingga hal ini dapat memberikan pengaruh
terhadap pembaca. Masih terdapat juga penulisan kata, atau tanda baca yang kurang tepat
serta kalimat yang sulit untuk dipahami oleh peserta didik.
b. Buku pembanding
Kelemahan yang terdapat pada buku pembanding ialah tidak terlalu terlihat hanya
terdapat beberapa kesalahan penulisan tanda baca.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Buku pemimpin dan kepemimpinan ini dapat dijadikan buku wajib bagi pembaca / calon
calon pemimpin, baik itu mahasiswa yang sedang bersproses membentuk diri menjadi calon
calon pemimpin ataupun para pekerja yang sedang melangkah maju menuju jenjang karier.
Termasuk juga mereka yang sedang duduk di bangku kepemimpinan, dapat menjadikan buku
ini sebagai rujukan dalam mengelola kepemimpinan lebih baik lagi. Buku ini tidak sekedar
memberikan konsep, teori, model, cirri, tipe dan contoh pemimpin dan kepemimpinan. Lebih
jauh lagi, buku ini memberikan jalan terang menuju kepemimpinan dan menjadi pemimpin
yang berhasil.
4.2 saran / kritik
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin
diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar
biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.
Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.