Anda di halaman 1dari 39

CRITICAL BOOK REPORT

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari 6 Tugas KKNI

Mata Kuliah : Kepemimpinan

Dosen : Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd

Disusun Oleh :

Sonya Dora Elisabet Br Limbong


1172151020

Dik17’Reg.D

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

2017
IDENTITAS BUKU

1. Identitas Buku 1
1. Judul Buku : Pemimpin dan Kepemimpinan
2. Pengarang : Dr. Kartini Kartono
3. Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
4. Tahun Terbit : 2004
5. Cetakan : 12
6. Ukuran : 21 Cm
7. Jumlah Halaman : 362 Halaman
8. ISBN : 979-421-053-2|

2. Identitas Buku 2
1. Judul Buku : Leadership In Organization
2. Pengarang : Gary Yukl
3. Penerbit : Prentice-Hall, Inc
4. Tahun Terbit : 2001
5. Cetakan : Fifth Edition
6. Ukuran :
7. Jumlah Halaman : 526 Page
8. ISBN :

3. Identitas Buku Utama (Diktat)


1. Judul Buku : Kepemimpinan
2. Pengarang : Tim Penyusun Buku Kepemimpinan
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun Terbit : 2017
5. Cetakan :
6. Ukuran :
7. Jumlah Halaman : 236 Halaman
8. ISBN :
PEMBAHASAN BUKU
ISI RINGKASAN BUKU

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


( Dr. Kartini Kartono )

Bab 1
Tata Tertib dan Keteraturan Pemimpin Formal dan Informal

Dalam bab 1 Tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal,
membahas tentang teori dan teknik kepemimpinan, orde, organisasi, administrasi,
pemimpin formal dan informal, pemimpin dan organisasi.
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi,
khususnya ilmu administrsi negara. Sedang ilmu administrasi adalah salah satu
dari ilmu-ilmu sosial, dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat.
Kepemimpinan dimasukkan di dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu-
ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip, definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat
bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf hidup manusia.
Tata tertib, keteraturan, dan kerjasama kooperatif itu penting bagi
peradaban dan bagi usaha mempertahankan hidup bersama. Tanpa semua itu
dunia merupakan kekacauan massa, dan menjadi musibah bagi manusia. Salah
satu cara untuk memelihara-mengurus-mengendalikan dunia sekitar, demi
kesejahteraan bersama adalah administrasi. Karena itu manusia disebut sebagai
homo administratikua atau the organization man. Semua pengaturan, tata tertib
dan administrasi itu harus dikendalikan oleh pemimpin dengan kepemimpinanya.
Manajemen adalah inti dari administrasi sedang kepemimpinan merupakan
inti dari organisasi dan dari manajemen. Selanjutnya, fungsi utama dari
kepemimpinan ialah sebagai dinamisator dan koordinator bagi semua sumber
daya manusia, sumber daya alam, dana dan sarana untuk mencapai sasaran-
sasaran tertentu.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 2
Arti Kerja Bagi Manusia dan Kaitannya dengan Kepemimpinan

Dalam bab 2 Arti kerja bagi manusia dan kaitannya dengan kepemimpinan,
membahas tentang nilai bekerja/karya bagi manusia, masyarakat modern dan
masalah kerja.
Bekerja merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan makna pada
manusia. Kerja merupakan aktivitas dasar yang paling penting bagi individu,
karena memberikan kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan khusunya bagi
orang-orang yang sehat jasmani-rohaninya. Kerja juga bisa memberikan status
sosial kepada seseorang, sekaligus meningkatkan dirinya dengan pribadi lain,
karena setiap individu harus bekerja sama dengan orang lain.
Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang sangat kompleks di masa
sekarang senantiasa membutuhkan kerja sama dan kooperatif untuk membangun
karya-karya besar. Dalam situasi kerja sedemikian ini selalu dibutuhkan
pemimpin dan kepemimpinan demi efektivitas dan efesiensi kerja. Lalu muncul
hierarki organisasi dengan beberapa lapis kekuasaan dan birokrasi. Namun dalam
perkembangan selanjutnya, ekses dan birokrasi tersebut adalahoverbirokratisasi
dan oversentralisasi. Overbirokrastisasi mengakibatkan organisasi menjadi
lamban dan tidak “berat di atas” dan macet. Dan kedua-duanya mengakibatka
menurunnya moral bawahan.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 3
Konsep dan Teori Mengenai Pemimpin dan Kepemimpinan

Dalam bab 3 Konsep teori mengenai pemimpin dan kepemimpinan,


membahas tentang teori kepemimpinan, pemimpin dan sifat-sifatnya, sifat-sifat
pemimpin.
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku
pemimpin beserta konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menampilkan latar
belakang historis kemunculan pemimpin dan kepemimpinan, sebab-musabab
penampilannya di tengah khalayak ramai, tipe dan gayanya, pesyaratan
kepemimpinan dan utuk menajadi pemimpin, tugas-tugas pokok, dan etika profesi
kepemimpinan.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu,
sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang
lain melakukan usaha bersama untuk mencapai satu sasaran tertentu.

Tipe dan Gaya Kepemimpinan :


Menurut W.J Reddin
1. Tipe deserter (pembelot)
2. Tipe birokrat
3. Tipe misionaris
4. Tipe developer (pembangun)
5. Tipe otokrat
6. Benevolent autocrat (otokrat yang bijak)
7. Tipe compromisser (kompromis)
8. Tipe eksekutif

Sifat-Sifat Pemimpin
Menurut Ordway Ted
1. Energi jasmaniah dan mental
2. Kesadaran akan tujuan dan arah
3. Antusiasme
4. Keramahan dan kecintaan
5. Integritas
6. Penguasaan teknis
7. Ketegasan dalam pengambilan keputusan
8. Kecerdasan
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan

Menurut George R. Terry


1. Kekuatan
2. Stabilitas emosi
3. Pengetahuan tentang rekasi insani
4. Kejujuran
5. Objektif
6. Dorongan pribadi
7. Keterampilan berkomunikasi
8. Kemampuan mengajar
9. Keterampilan sosial
10. Kecakapan teknis
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 4
Kepemimpinan Metode dan Tipe Kepemimpinan

Dalam bab 4 Kepemimpinan metode dan tipe kepemimpinan, membahas


tentang kepemimpinan dan metode kepemimpinan, kepemimpinan yang tidak
efisien, teori tentang kepemimpinan, dan tipe kepemimpinan.
Pemimpin adalah pribadi yang memiliki keterampilan teknis, khusunya
dalam satu bidang, hingga ia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-
sama melakukan aktivitas, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan organisasi.
Kepemimpinan pada umumnya distimulir oleh dorongan-dorongan kuat dari
dalam diri sendiri untuk memimpin. Diharapkan agar pemimpin itu mampu
membina bawahannya menjadi mahir secara teknis, bersemangat/bergairah kerja,
loyal dan bermoral tinggi. Juga bisa membangkitkan kekuatan rasional dan
emosional yang positif. Ringkasnya dia mampu mengembangkan setiap potensi
anak buah dalam iklim sosial yang menyenangkan.

Metode Kepemimpinan
1. Memberi perintah
2. Memberikan celaan dan pujian
3. Memupuk tingkah laku pribadi pemipin yang benar
4. Peka terhadap saran-saran
5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok
6. Menciptakan disiplin-diri dan disiplin kelompok
Teori Tentang Kepemimpinan
Menurut G.R Terry
1. Teori otokratis
2. Teori psikologis
3. Teori sosiologis
4. Teori suporif
5. Teori laissez faire
6. Teori kelakuan pribadi
7. Teori sifat
8. Teori situasi
9. Teori humanistik/populistik

Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Karismatis
2. Tipe paternalistis dan maternalistis
3. Tipe militerisis
4. Tipe Otokratis/otoriatif
5. Tipe Laisser faire
6. Tipe populistis
7. Tipe administratif
8. Tipe demokratis

Born leader dianggap memiliki sifat-sifat unggul yang dibawa sejak lahir,
dan siftatnya khas unik, tidak dimiliki atau tidak dapat ditiru orang lain. Namun
pada masa modern sekarang, dengan pelbagai kegiatan yang serba teknis dan
kompleks, dimanapun juga selalu dibutuhkan pemimpin. Dan pemimpin-
pemimpin sedemikian itu harus dipersiapkan, dilatih, dididik, dan dibentuk secara
terencana sistematis.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 5
Asas dan Fungsi Kepemimpinan Tugas-Tugas Pemimpin

Dalam bab 5 Asas dan fungsi kepemimpinan tugas-tugas pemimpin,


membahas tentang asas dan fungsi kepemimpinan, teori dan teknik kepemimpinan,
etika profesi pemimpin dan etiket, kebutuhanm dorangan, dan motivasi.
Manusia modern ini sangat berkepentingan dengan kepemimpinan yang
baik, yang memiliki keterampilan teknis tinggi dan sifat-sifat kepribdian yang
unggul, dan jelas dapat dibedakan dari sifat-sifat inferior/buruk. Oleh karena itu,
keberhasilan pemimpin juga harus diukur dari apakah kepemimpinannya
memberikan dampak kesejahteraan jasmani-rohani pula kepada anak-buahnya,
disamping semua prestasi yang telah dicapainya.
Asas-asas kepemimpinan yang baik itu seharusnya berlandaskan:
1. Kemanusiaan, yaitu pemberian tuntunan untuk mengembangkan semua
apotensi individu.
2. Efisiensi teknis, efisiensi sosial, dan asas manajemen modern
3. Kesejahteraan serta kebahagiaan insani yang lebih merata.
Karena itu maka profesi kepemimpinan harus dilandasi motivasi dan nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur, yang bisa menjiwai setiap perbuatan pemimpin.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 6
Dinamika Kelompok Organisasi Formal dan Informal

Dalam bab 6 Dinamika kelompok organisasi formal dan informal,


membahas tentang dinamika kelompok, fungsi kelompok bagi individu dan fungi
pemimpin, organisasi formal dan informal.
Manusia adalah makhluk sosial yang hidupnya selalu berkelompok yang
selalu bergabung dalam satu ruang atau medan sosial. Pribadinya selalu menjadi
bagian dari kelompoknya dan dia menjadi onderil dari satu masyarakat. Dengan
begitu dia lebih banyak ditentukan secara sosial oleh linungannya atau ada
determinasi sosial. Dan kehadiran manusia lain itu mutlak diperlukan untuk
melestarikan hidupnya, sebab ia tidak bisa hidup sendirian tanpa dibantu orang
lain. Oleh karena itu ditengah-tengah medan sosial tadi individu selalu
berkomunikasi dan selalu memberikan pengaruhnya kepada individu lain.
Unsur esensial dalam kelompok ialah interdipendensi atau saling
ketergantungan antara satu anggota dengan anggota lainnya dan poses saling
mempngaruhi sehingga terjadi dinamika kelompok. Maka longgar atau
kompaknya ketergantungan antar anggota tadi ditentukan oleh bebrapa faktor;
jumlah anggota, tujuan yang ingin dicapai, susunan organisasi yang sudah
dibentuk, dan intimitas komunikasi diantara para anggota.
Kelompok-kelompok tersebut bisa merupakan organisasi formal dan bisa
menjadi organisasi informal; masing-masing dengan ciri khasnya sendiri. Di
dalam kelompok formal maupun kelompok informal tadi setiap orang pasti
mempunyai status sosial. Dalam mana ia mengharapkan pengakuan dan respek
dari segenap anggota kelompoknya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sikap
pemimpin yang kurang menghargai status sosial orang lain tiu sering mnimbulkan
konflik-konflik terbuka atau konflik-konflik tertutup di dalam organisasi.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 7
Pemimpin dan Komunikasi

Dalam bab 7 Pemimpin dan komunikasi, membahas tentang tipe dan


persyaratan komunikasi, pengambilan keputusan, keterampilan berdiskusi.
Komunikasi adalah perhubungan atau persambungan. Bisa juga diartikan
sebagai arus informasi yang ada ditengah masyarakat. Maka sebagai makhluk
sosila yang harus mempertahankan hidupnya, manusia harus selalu menjalin
komunikasi dengan masusia lain untuk bisa bekerja sama dan berjuang bersama-
sama.
Manfaat komunikasi bagi kelompok atau organisasi antara lain ialah :
1. Menghubungkan semua unsur sehingga terjadi kesetiakawanan dan
loyalitas antar sesama
2. Perilaku operasional yang efisien
3. Pembangkitan rasa keterlibatan
4. Pemantapan Spirt De corps
5. Juga berguna bagi penempatan rasa tanggung jawab serta semangat
bekerja/berjuang demi kemajuan organisasi

Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator dalam organisasi pemimpin harus


selalu berkomunikasi dngan semua pihak melalui hubungan formal maupun
informal. Sebab suksesnya peaksanaan tugas tugas kepemimpinan itu sebagian
besar ditentukan sekali oleh keterampilannya berkomunikasi dengan pihak-pihak
yang berkaitan dengan organisasi-organisasi tersebut.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 8
Rekapitulasi Tugas-Tugas Pemimpin

Dalam bab 8 ini membahas tentang Rekapitulasi tugas-tugas pemimpin.


Pada zaman modern dan demokrasi sekarang orang berkepentingan
dengan pemimpin dan kepemimpinan yang baik dengan ciri-ciri karakteristik
pribadi dan individu yang baik serta efisien agar menghasilkan kemanfaatan dan
kesejahteraan yang sanagt dibutuhkan oleh umat manusia. Sebab pemimpin yang
burk dan tidak efisien pasti menyebar banyak penderitaan dan penyakit sosial di
tengah masyarakat luas. Maka efisiensi kepemimpinan itu tidak hanya diukur
dengan kriterium efisiensi teknis saja, akan tetapijuga degan kriterium mental,
kesejahteraan mental, serta kriterium manusiai. Karena itu asas keemimpinan
ialah kemanusiaan, efisiensi, dan kesejahteraan-kebaikan.
Selanjutnya dalam teknik kepemimpinan perlu diprhatiak masalah etika
profesi pemimpin, kebutuhan dan motivasi manusia, dinamika kelompok,
komunikasi, kemampuan mengambil keputusan, dan keterampilan berdiskusi.
Keudukan pemimpin selalu dikaitkan dengan kemampuna kewibawaan dan
kekuasaannya. Ketiga faktor ini mewarnai tipe kepimimpinan daripribadi
pemimpin yangd apat mengarahkan tingkah laku bawahan dalam satu organisasi;
atau meunutun tingkah laku rajyat dalam satu negara ke arah kegiatan-kegiatan
pembangunan.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 9
Manajemen dan Kepemimpinan Determinan dan Kekuatan yang Berhubungan
dengan Kepemimpinan

Dalam bab 9 Manajemen dan Kepemimpinan Determinan dan Kekuatan


yang Berhubungan dengan Kepemimpinan membahas tentang manajmen dan
pemimpin, determinan kepemimpinan dan kekuatan yang berhubungan dengan
kepemimpinan, dan konsep manajemen pembangunan di Indonesia
Manajemen dengan berbagai macam fungsinya itu jelas erat berkaitan
dengan kepemimpinan dan pribadi pemimpin. Dengan kata-kata lain, setiap fungsi
manajemen memerlukan pemimpin dan kepemimpinan.
Tiga determinan yang ikut menentukan efektivitas beroperasinya
kepemimpinan ialah:
1. Faktor pribadi/person dengan segala kualitas unggulnya
2. Faktor posisi sehubungan dengan fungsi dan tugas-tugas pemimpin
3. Faktor situasi dan tempat yang khusus pula
Jadi, sifat-sifat pemimpin itu harus cocok sesuai dengan kebutuhan kelompok
tertentu, dan sesuai-pas dengan kondisi situasi dan zamannya
Selanjutnya ada beberapa kekuatan yang erat kaitannya dengan
kepemimpinan, yaitu:
a) Kekuatan “corsive” yang menekan dan memaksa
b) Kekuatan dengan memberikan penghargaan
c) Kekuatan sah/legitim
d) Kekuatan oleh pemilikan keahlian atau expert
e) Kekuatan karena proses identifikasi
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 10
Kepemimpinan Demokratis dan Kepemimpinan Abnormal

Dalam bab 10 Kepemimpinan Demokratis dan Kepemimpinan Abnormal,


membahas tentang pemimpin demokratis dan kepemimpinan abnormal.
Pemimpin yang demokratis tulen itu merupakan pembimbing yang baik;
juga penuntun yang efisien bagi kelompoknya. Maka organisasi atau lembaga itu
bukanlah masalah “pribadi individual” pemimpin, akan tetapi kekuatan organisasi
tersebut justru terletak pada partisipati aktif dari setiap anggota kelompoknya.
Maka tugas pemimpin demokratis iyang pokok ialah: mendinaminasi dan
mengkoordinir kegiatan-kegiatan bawahannya.
Bila sekelompok besar bawahan atau rakyat mnjadi abnormal dan jahat,
maka hendaknya sumber penyebabnya dicari pada kondisi kepemimpinan dan
sifat-sifat pemimpinnya yang abnormal dan patologis secara sosial, yang
menimbulkan situasi sosial yang patologis. Maka semua kericuhan dan kesulitan
di dunia ini terutama disebabkan oleh pemimpin-pemimpin yang tidak beres,
abnormal dan sakit hingga menimbulkan berbagai kondisi abnormal di tengah-
tengah masyarakat.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 11
Memilih dan Melatih Pemimpin Pembinaan Kepemimpinan Pemuda

Dalam bab 11 Memilih da Melatih Pemimpin Pembinaan Kepemimpinan


Pemuda, membahas tentang bagaimana memilih calon pemimpin, pembinaan
kepemimpinan pemuda di Indonesia, kgagalan dalam proses memilih pemimpin,
kriteria keberhasilan pemimpin, dan program latihan,
Kualifikasi calon pemimpin antara lain ialah :
1) Berani memikul tanggung jawab
2) Perseptif atau peka
3) Kreatif dan inovatif
4) Komunikatif
5) Bersikap ambeg pramarta
Maka usaha melatih dan mempersiapkan para kandidat itu harus mempunai
landasan, yaitu ideologi,konstitusional, kultural, strategis dan opersaional.
Kegagalan-kegagaln dalam pemilihan calon-calon pemimpin antara lain
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Sistem penerimaan yang keliru (nepotisme, katabelleje. Kruwagen, suapan,
penyogokan, dan lain-lain)
2) Penempata yang tidak tepat.
3) Kurang matangnya persiapan dan masa training. Sehingga pemimpin
muda yang baru dilatih itu tidak mampu menjabat tugasnya.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 12
Kepemimpinan dan Masalah Konflik

Dalam bab 12 Kepemimpinan dan Masalah Konflik, membahas tentang


masyarakat modern dan komflik, defenisi konflik dan pendekatan modern, dasar
filsafi dari konflik dan pendekatan pemimpin pada konflik, teknik merangsang
timbulnya konflik, dan alat-alat bagi Manajemen Konflik.
Plularisme merupakan realitas hidup dalam masyarakat modern. Dalam
masyarakat sedemikian banyak terdapat konflik, dalam pengertian interaksi yang
bertentangan, benturan, perselisihan, kurang mufakat, perlawanan, perang, dan
lain-lain. Selanjutnya, konflik dapat diartikan secara negatif, netral, dan positif.
Dan pendekatan pemimpin terhadap masalah konflik dapat bersifat tradisional,
behaviorl atau netral, dan pendekatan modern atau interaksionistis.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 13
Pemimpin dan Kepemimpinan Mahasiswa

Dalam bab 13 ini membahas tentang usaha memahami dunia mahasiswa,


tipe pemimpin mahasiswa, mahasiswa, gerak emansipasi, dan kepemimpinannya,
peranan mahasiswa di panggung politik dan kepemimpinannya.
Kemajuan bangsa itu ada di tangan kaum muda yang berkecimpun di
bidang ilmiah, dan yang menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi.
Sehubungan dengan ini, maka pengembangan dunia universitas harus sejajar
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, serta sejajar dengan
perkembangan masyarakat sekitarnya.
Dalam upaya menuntun mahasiswa, peranan dosen dan guru besar cukup
penting; bergantung pada kualitas pribadinya, kewibawaan ilmiahnya, konsistensi
pada pendirian dan ideologinya, serta falsafah hidupnya; juga perilaku
keteladanan yang diberikan kepada para mahasiswa. Disamping itu, lingkungan
universitas diperlukan manajemen yang brsih dan kuat, serta manajer/rektor yang
arif bijaksana dan didukung oleh staf yang kompak.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 14
Kepemimpinan Militer

Dalam bab 14 Kepemimpinan Militer, membahas tentang kepemimpinan


militer dan sifatnya, dan kepemimpinan militer ditengah masyarakat.
Yang membedakan kepemimpinan militer dari kepemimpinan lain ialah
sifatnya yang otoriter, mengikuti jalur komando, memiliki espirit de corps yang
tinggi, dan adanya disiplin yang ketat.
Peranan militer pada hakikatnya merupakan reaksi dari struktur politik
dan struktur institusional masyarakat yang serba semrawut.
Kepemimpinan militr itu sangat efisien dan dinamis, dalam keadaan kritis
dan di masa perang, cenderung menjadi otoriter , dan menajdi bertambah keras.
Pada masa perjuangan fisik menentang kolonialisme Belanda untuk
merebut kemerdekaan, predikat militer/TNI ialah sangat radikal (keras menentang
musuh), kepahlawanan, dan amat nasionalistis. Kemudian di masa awal
pembangunan, kepmimpinan militer bersifat :
1. Progreif, korektif, futuristik, renovatif, kreatif, dan inovatif
2. Menjadi pelopor darimacam-macam pembangunan, dan menajdi stimulator
untuk modernisasi serta reformasi-reformasi sosial.
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
( Dr. Kartini Kartono )

Bab 15
Pemimpin dan Kepemimpinan Indonesia Karakteristik Kepemimpinan

Pada bab 15 Pemimpin dan kepemimpinan membahas tentang


kepemimpinan pancasila, sumber kepemimpinan pancasila, kepemimpinan
pembangunan, karakteristik kepemimpinan Indonesia, dan karakteristik
kepemimpinan pemuda Indonesia.
Disamping sifat-sifat karakteristik umum, kepemimpinan Indonesia perlu
mencerminkan pula kepemimpinan Pancasila sesuai dengan filsafat bangsa dan
filsafat negara. Nilai-nilai moral kepemimpinan diharapkan menjadi dasar bagi
way of life bangsa Indonesia, yaitu berupa :
1) Landasan diplomatis
2) Landasan kepemimpinan
3) Landasan pengabdian
4) Landasa kebijaksanaan
LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 1

Pendahuluan Sifat Kepemimpinan

Kepemimpinan telah didefinisikan dalam banyak cara, tetapi sebagian


besar definisi berasumsi bahwa kepemimpinan melibatkan proses pengaruh yang
berkaitan dengan memudahkan kinerja tugas kolektif. Jika tidak demikian, maka
definisi kepemimpinan berbeda dalam berbagai aspek, seperti siapa yang memberi
pengaruh, sasaran penerima pengaruh,cara member pengaruh, hasil dari pengaruh.
Beberapa pakar berpendapat bahwa memimpin dan mengelola harus dipandang
sebagai peran atau proses yang berbeda, tetapi definisi yang diberikan ini tidak
dapat menjawab pertanyaan penting tentang cakupan setiap proses dan bagaimana
proses itu saling berhubungan.Untuk itu tidak ada definisi yang paling “benar”.
Semua ini hanya masalah bagimana pendapat itu berguna untuk meningkatkan
pemahaman kita terhadap kepemimpinan yang efektif.

Sebagai peneliti mengevaluasi efektivitas kepemimpinan berdasar


konsekuensi dari setiap tindakan pemimpin terhadap pengikut dan unsur
pendukung organisasi lainnya, tetapi variable hasil yang dipilih oleh masing-
masing peneliti berbeda. Kriteria yang dipakai juga berbeda dalam banyak hal
penting, termasuk secepat apakah pengaruhnya dan apakah ukuran pengaruh itu
subyektif atau obyektif. Kriteria yang mempunyai korelasi negatif adalah
mengganggu karena adanya saling meniadakan yang rumit satu sama lain. Ketika
mengevaluasi kriteria efektivitas kepemimpinan, berbagai kriteria yang berkaitan
dengan kerumitan dan pilihan terhadap berbagai hal yang mendukung organisasi
harus dipertimbangkan.

Kepemimpinan telah dipelajari dalam berbagai cara, tergantung dalam


metode dan definisi yang dipilih oleh peneliti. Banyak peneliti yang mempelajari
aspek yang sempit dari kepemimpinan, sehingga kebanyakan studi penelitiannya
menjadi sangat terbatas. Berbagai batasan penelitian antar lain pendekatan ciri,
perilaku, kekuatan dan pengaruh, serta situasonal.
Level analisis terdiri dari intra individu, dyadic, kelompok dan
organisatoris.

Landasan lain membedakan teori adalah fokus relatif pada pemimpin dan
pengikut. Selama bertahun-tahun peneliti hanya melakukan penelitian pada
karakteristik pemimpin dan pengikut hanya dipelajari sebagai obyek dari
pengaruh pemimpin

Teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai teori prespektif dan


teori deskriktif tergantung pada penekanan “apa yang harus dilakukan” bukannya
“apa yang terjadi sekarang”. Landasan terakhir untuk membedakan (universal dan
kontinjensi ) adalah seberapa jauh menjelaskan proses dan hubungan yang pada
intinya sama dalam semua situasi bukannya teori yang berbeda-beda pada situasi
yang berbeda-beda pula satu situasi khusus.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 2

Hakikat Pekerjaan Manajerial

Penelitain deskriptif menemukan bahwa pada dasarnya pekerjaan


manajerial adalah kacau,bervariasi, reaktif tidak teratur, dan politis. Proses
pengembalian keputusan adalah sangat politis, dan kebanyakan berasal dari
perencanaan yang bersifat informal dan adatif. Pola aktivitas terjadi,sebagian
karena para manajer menghadapi berbagai dilema. Untuk melaksanakan tanggung
jawabnya, para manajer perlu memperoleh informasi yang baru dan relevan yang
hanya terdapat di benak orang-orang yang tersebar luas di dalam dan di luar
organisasi, mereka perlu membuat keputusan yang didasarkan atas informasi, baik
informasi yang berlimpah maupun yang tidak lengkap; dan mereka perlu
memperoleh kerjasama dari orang-orang dimana mereka tidak memiliki
kewenangan.

Mengidentifikasi kategori yang berarti dan yang dapat diterapkan secara


luas untuk menjelaskan arti pekerjaan manajerial telah menjadi masalah sejak
lama. Sebuah pendekatan adalah takstonomi dan 10 peran manajerial yang
disampaikan oleh Mintzberg. Pendekatan lainnya diwakili oleh peenelitian
mengenai uraian tugas yang meminta para manajer untuk menelilai kepentingan
dari berbagai aktivitas dan tanggung jawab bagi pekerjaan mereka.

Jenis dari pola kerja tergantung kepada sifat dari pekerjaan itu sendiri :
terbentuk sendiri atau sebagai tanggapan, berulang atau variabel, tidak pasti tau
dapat diprediksi, terfragmentasi atau berkelanjutan, dan tergantung kepada batas
waktu yang ketat atau relatif tidak tergesa-gesa.

Penelitian komparatif mengenai manajer dalam berbagai situasi yang


berbeda memprlihatkan berbagai aspek lainnya tentang situasi yang
mempengaruhi perilaku manajerial, termasuk tingkatan manajemen, besarnya unit
organisasi, fungsi dari unit, interdepedensi lateral, kondisi krisis, dan tahap daur
hidup organisasi. Pekerjaan manajerial sedang diubah dengan mengubah tren
sosial seperti globalisasi, keragamaan tenaga kerja, kecepatan langkah perubahan
teknologi dan munculnya bentuk-bentuk organisasi baru.

Walaupun permintaan dan hambatan dihadapi oleh seorang manajer,


beberapa pilihan perilaku tetap ada. Bahkan manajer yang berada dalam posisi
yang sama juga menetapkan peran mereka secara berbeda. Terdapat pilihan
mengenai aspek apa yang harus ditekankan dari pekerjaan itu, bagaimana
mengalokasikan waktu seorang, dan dengan siapa waktu tersebut digunakan. Para
manajer yang efektif menjadi lebih proaktif dalam perilaku mereka, dan bahkan
saat memberikan reaksi terhadap peristiwa yang tidak diduga sebelumnya,
perilaku mereka menjadi lebih menceminkan sasaran dan prioritas mereka.

Pada umumnya, peneliti deskriptif menyarankan bahwa pekerjaan


manajerial meliputi empat jenis kegiatan : (1) membangun dan mempertahankan
hubungan, (2) memperoleh dan memberikan informasi, (3) pengambilan
keputusan dan (4) mempengaruhi orang. Bab selanjutnya akan menliti kumpulan
penelitian lain yang menambah pengertian kita mengenai perilaku kepemimpinan.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 3

Prespektif Tentang Perilaku Kepemimpinan yang Efektif

Dari tahun 1950-an hingga pertengahan tahun 1980-an,riset meengenai


perilaku kepemimpinan telah didominasi oleh sebuah fokus pada sejumlah kecil
aspek dari perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada
hubungan. Banyak studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku
tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang aktivitas kepeemimpinan seperti
kepuasan dan kinerja bawahan. Para peneliti lainnya menggunakan eksperimen
laboratorium atau ekperimen lapangan untuk menyelidiki bagimana perilaku
pemimpin mempengaruhi kepuasaan dan kinerja para bawahan.

Beberapa takstonomi telah dilakukan untuk menjelaskan jenis peerilaku


kepemimpinan yang khusus. Perbedaan antar takstonomi dapat dijelaskan sebagi
hasil dari perbedaan dalam tujuan, tingkat abstraksi dan metode pengembangan.
Namun perbedaan dalam lebel katogori cenderung untuk menguburkan sebuah
pemusatan pandangan dalam kandungan perilaku.

Perencanaan melakukan penjelasan dan pengawasan merupakan perilaku


kepemimpinan yang khusus. Perbedaan antartakstonomi dapat dijelaskan sebagian
sebagai sebuah hasil dari perbedaan dalam tujuan, tingkatan abstrasi dan metode
pengembangan.

Perencanaan, melakukan penjelasan, dan pengawasan merupakan perilaku


penting yang berorientasi tugas secara bersama-sama mempengaruhi kinerja
bawahan. Membuat penjelasan meliputi memberikan tugas,menjelaskan tanggung
jawab pekerjan, menjelaskan peraturan dan prosedur dan meberikan instruksi
tentang bagaimana melakukan sebuah pekerjaan.

Memberikan dukungan, mengembangkan dan memberikan pengakuan


merupakan perilaku penting yang berorientasi pada hubungan. Memberikan
dukungan meliputi kisaran luas perilaku di mana sorang manajer memprlihatkan
pertimbangan, penerimaan dan perhatian kepada kebutuhan dan perasaan.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 4

Kepemimpinan Partisipatif, Delegasi, dan Pemberdayaan

Kepemimpinan partisipatif menyangkut usaha-usaha seorang manjer untuk


mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam membuat yang jika
tidak demikian maka akan dibuat sendiri oleh manajer itu. Mengikutsertakan
orang lain dalam membuat keputusan sering merupakan kebutuhan agar keputusan
tersebut diterima dan diimplementasikan dalam organisasi.

Banyak studi telah dilakukan mengenai hasil penggunan partisipasi,


namun bukti dari penelitian tersebut tidak cukup kuat dan konsisteen untuk
menarik kesimpulan yang kuat. Partisipasi tidak mungkin efekttif jika partisipan
potensial tidak memiliki sasaran yang sama dari pemimpin tersebut, jika mereka
tidak menrima tanggung jawab untuk membantu dalam pengambilan keputusan,
jika mereka tidak mempercayai pemimpin tersebut atau jika tekanan waktu dan
penyebaran partisipan membuatnya tidak praktis jika melakukan konsultasi
dengan orang-orang atau untuk mengadakan pertemuan kelompok

Pendelegasian dapat dianggap sebagai sebuah prosedur pengambilan


keputusan yang secara kualitatif berbeda dari bentuk partisipasi lainnya, seperti
konsultasi dan pengambilan keputusan bersama. Pendelegasian menyangkut
penugasan tanggung jawab yang baru kepada para bawahan secara individual
serta kekuasaan tambahan untuk dapat melaksanakannya . keuntungan dari
pendelegasian termasuk keputusan yang lebih baik, peningkatan motivasi para
bawahan, pekerjaan yang lebih memuaskan bagi para bawahan, pengembangan
keterampilan para bawahan, dan pengaruh kelebihan kerja bagi seorang manajer.

Pemberian kewenangan psikologis melibatkan kombinasi dari pekerjaan


yang bermakna, kemanjuran diri yang tinggi, determinasi diri, dan kemampuan
untuk mempengaruhi peristiwa relevan. Para pemimpin dapat mempengaruhi
pemberdayaan psikologis dari para pengikut dalam banyak cara, dan
kepemimpinan partisipatif dan pendelegasian hanyalah dua dari berbagai perilaku
yang relevan.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 5

Teori Pembuatan Peran Dyadic dan Menjadi Pengikut

Teori pertukaran pemimpin anggota menjelaskan bagaiman para pemimpin


mengembangkan hubungan yang bebeda sepanjang waktu dengan bawahan yang
berbeda. hubungan pertukaran juga memiliki implikasi untuk efektivitas
kepemimpian. Kepuasan bawahan, komitmen, dan kinerja biasanya lebih tinggi
saat hubungan nya mendukung. Mungkin dibutuhkan beberapa pembedaan dari
hubungan pertukaan dengan bawahan,tetapi bila terlalu banyak maka akan
mengganggu.

Reaksi sorang manajer terhadap kesalahan atau kegagalan yang dilakukan


oleh bawahan sebagian bergantung pada atribusi mengenai alasan atas kinerja
yang buruk. Teori atribusi menjelaskan bagaimana para manajer menerjemahakn
informasi kinerja dan membuat penilain tentang kompetensi dan motivasi dari
seorang bawahan.

Manjamen diri adalah cara bagi pengikut untuk memberikan kewenangan


kepada diri mereka agar lebih efektif sebagai kontributor individual. Strategi
manjemen diri dapat digunakan unruk meningkatkan kepercayaan diri, memacu
upaya yang lebih besar, dan mengelola waktu secara lebih efektif. Salah satu cara
seorang pemimpin memberikan kewenangan kepada bawahan adalah dengan
mendorong dan memudahkan aktivitas manajemen diri.

Semua pemimpin juga adalah pengikut, dan agar lebih efektif menjalankan
kedua peran itu, sangatlah penting untuk menemukan cara untuk
mengintergenerasikannya. Selanjutnya, amatlah penting untuk menemukan cara
yang tepat untuk berbagai fungsi kepemimpinan di dalam tim, lintas tingkatan
hierarki otoritas, dan antara sub-unit organisasi yang saling tergantung. Kita akan
kembali ke masalah ini nanti dalam bab-bab akhir buku ini.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 6

Kekuasaan dan Pengaruh

Kekuasaan adalah kapasitas untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang


lain dalam arah yang diinginkan. Wewenang adalah hak untuk mempengaruhi
orang lain dengan cara tertentu, dan menjadi dasar yang penting dalam organisasi
formal.

Teori pertukaran sosial menjelaskan proses dimana seorang pemimpin


memperoleh atau kehilangan kekuasaan dari waktu ke waktu. Status dan
kekuasaan yang lebih besar diberikan kepada seseorang yang memperlihatkan
loyalitas kepada kelompok dan kompetensi dalam menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan tugas.

Penelitian terhadap penggunaan berbagai bentuk kekuasaan oleh


pemimpin menyatakan baha pemimpin yang efektif lebih mengandalkan
kekuasaan personal daripada kekuasaan posisinya.

Besarnya kekuasaan posisi yang diperlukan untuk efeektivitas seorsng


pemimpin tergantung pada sifat organisasi,tugas dan bawahannya. Pemimpin
yang memounyai kekuasaan memberikan penghargaan dan kekuasaan memaksa
yang luas akan cendrung menggunakan nya secara berlebihan, bukannya
menggunakannya kekuasaan berdasarkan refrensi dan kekuasaaan berdasarkan
keahlian.

Keberhasilan seorang manajer amat tergantung pada caranya


menggunakan kekuasaan

Kekuasaan dan perilaku mempengaruhi dapat dilakukan secara terpisah,


meskipun keduanya saling berhubungan secara kompleks. Beberapa perbedaan
taktik mempengaruhi yakni, yang meliputi persuasi rasional, memberi penilaian,
memberi inspirasi, pertukaraaan, kalaborasi koalisi dan taktik legitimasi.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 7

Ciri Keterampilan Manajerial

Dalam beberapa tahun terakhir ini, penyelidikan tentang ciri pemimpin


telah lebih produktif karena dimasukannya ciri-ciri yang lebih relevan,
penggunaaan ukuran yang lebih baik dari ciri tersebut, pengujian pola-pola ciri,
dan penggunaan penelitian jangka panjang.
Beberapa cirri kepribadian yang ditemukan menjadi sangat relevan bagi
efektivitas meliputi tingkat energy dan toleransi terhadap tekanan, keyakinan diri,
dan orientasi terhadap kendali internal, kematangan emosional serta intregitas.

Agar berhasil, seorang pemimpin membutuhkan kemampuan yang cukup


banyak. Tiga kategori keterampilan umum yang relevan bagipara manajer adalah
ketrampilan antarpribadi, keterampilan kognitif, serta keterampilan teknis.
Kompetensi relevan yang diidentifikasikan dalam penelitian yang lebih baaru
meliputi kecerdasan emosional, kecerdasaan sosial, dan kemampuan untuk belajar
dan beradaptasi terhadap perubahan.

Pendkatan tentang ciri memiliki implikasi penting untuk memperbaiki


efektifitas manjerial. Informasi mengenai cirri dan keterampilan seorang amat
penting untuk memilih orang untuk mengisi potensial manajerial untuk
mengidentifikasiakn kebutuhan akan pelatihan pada pekerjaan yang sekarang, dan
untuk merencanakan kegiatan pengembangan manajemen untuk mempersiapkan
orang untuk merencanakan kegiatan pengembangan manjemen untuk
mempersiapkan orang untuk dipromosikan ke pekerjaan yang tingkatnya lebih
tinggi.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 8

Teori Kontigensi dari Kepemimpinan yang Efektif

Pekerjaan manajerial terlalu rumit dan tidak dapat diprediksikan untuk


bergantung pada sekumpulan respons standar terhadap peristiwa. Bab ini menguji
lima teori kontingensi yang memberikan pola perilaku(atau ciri) kepemimpinan
yang berbeda bagi situasi yang berbeda.
Model kontingensi LPC beerhubungan dengan pengaruh yang menengahi
dari tiga variabel situasional atas hubungan atas ciri pemimpin (LPC) dan kinerja
bawahan.

Teori jalur-sasaran dari kepemimpinan menguji bagaimana aspek dari


perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan motivsi bawahan.

Teori pengganti kepemimpinan mengenali aspek-aspek situasi yang


membuat perilaku kepemimpinan itu berlebihan atau tidak relevan.

Model berbagai hubungan menjelaskan bagaimana seorang pemimpin


dapat mempengaruhi variabel yang menggangu untuk meningkatkan efektivitas
kelompok.

Teori sumber daya kognitif menguji dimana sumber daya kognitif seperti
kecerdasan dan pengalaman berhubungan dengan kinerja kelompok

Kebanyakan teori kontigensi yang ditinjau dalam bab ini diformulasikan


pada tahun1970-an. Teori tersebut amat rumkt dan sulit diuji. Setiap teori
memberikan suatu wawasan mengenai alasan untuk efektivitas kepemimpinan,
tetapi setiap teori juga memiliki kelemahan konseptual yang membatasi kegunaan
nya.

Sebuah keterbatasan dari teori kontigensi adalah kurangnya perhatian


cukup bagi beberapa proses kepemimpinan yang mengubah cara pengikut
memandang diri mereka sendiri dan pekerjaan mereka.
LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( GarryYukl )

BAB 9

Kepemimpinan yang Karismatik dan Transformasional

Atribusi karisma merupakan hasil dari sebuah proses interaktif anatar


pemimpin dan pengikut, dan situasinya. Para pemimpin karismatik
membangkitkan antusiaisme dan komitmen pada pengikut dengan menyampaikan
sebuah visi yang menarik dan meningkatkan keyakinan pengikut untu
mencapainya.

Para pemimpin yang karismatik dapat memiliki pengaruh yang besar


sekali pada sebuah organisasi, tetapi konsekuensinya tidak selalu menguntungkan.
Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menemukan apakah mungkin untuk
mencapai hasil positif dari kepemimpinan karismatik tanpa konsekuensi negatif.

Para pemimpin transformasional membuat para pengikut mejadi lebih


menyadari kepentingan dan nilai dari pekerjaan dan membujuk pengikut untuk
tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri demi organisasi.

Penelitian empiris yang relevan untuk teori untuk teori kepemimpinan


transformasional umumnya mendukung, tetapi bebrapa studi telah menguji proses
mempengaruhi yang mendasari yang membuat hubungan positif yang ditemukan
untuk perilaku pemimpin dengan kinerja pengikut.

Teori kepemimpinan transformasional dan karismatik menekankan bahwa


proses penekanan emosional adalah sama pentingnya dengan proses rasional dan
tindakan simbolis adalah sama pentingnya dengan perilaku instrumental.

Pengaruh pemimpin pada kelompok dan tim dibahas dalam bab 11.
Pengaruh pemimpin pada strategi, struktur dan budaya organisasi dibahas dalam
bab 10 dan 12.
LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 10

Memimpin Perubahan dalam Organisasi.

Salah satu tanggung jawab kepemimpinan yang paling penting dan paling
sulit adalah memandu dan memudahkan proses pembuatan suatu perubahan besar
dalam sebuah organisasi.

Proses perubahan memiliki beberapa tahapan berbeda, seperti mencairkan,


mengubah, dan membekukan kembali. Bila bergerak terlalu cepat melaui tahapan
tersebut dapat membahayakan keberhasilan dari upaya perubahan.

Budaya organisatoris melibatkan asumsi, keyakinan dan nilai-nilai yang


terbagi antara anggota sebuah kelompok atau organisasi. Jauh lebih mudah untuk
menanamkan budaya dalam organisasi dibandingkan dengan mengubah budaya
dari organissi yang belum matang.

Sebelum orang akan mendukung perubahan radikal, mereka harus


memiliki visi mengenai masa yang lebih baik yang cukup menarik untuk
membenarkan pengorbanan dan kerja keras yang akan dibutuhkan oleh perubahan
itu.

Seorang pemimpin dapat melakuakn banyak hal untuk memudahkan


implementasi yang berhasil dari perubahan. Tindakan politis meliputi penciptaan
koalisi untuk menyetujui perubahan, membentuk tim untuk memandunya,
memilih orang yang tepat untuk meengisi posisi yang penting, membuat
perubahan simbolis yang mempengaruhi pekerjaan, dan mengawasi kemajuan
perubahan itu untuk mendeteksi masalah yang membutuhkan perhatian.

Saat pengetahuan tenaga kerja menjadi makin penting sebagai sumber


keuntungan kompetitif, kapasitas untuk belajar makin menjadi lebih penting bagi
organisasi. seorang pemimpin dapat meningkatkan pembelajaran dan inovasi
dalam organisasi dengan mendorong eksperimentasi,refleksi, pembagian
informasi, pemikiran sistem,dan perbaikan model mental.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 11

Kempemimpinan dalam Tim dan Kelompok Keputusan

Organisasi semakin bergantung pada tim-tim untuk meningiatkan kualiats,


efesiensi, dan perubahan adaptif. Tim lintas fungsional digunakan untuk
meningkatakn koordinasi diantara pihak-pihak yang berbeda yang terlibat dalam
menjalankan sebuah proyek bersama.

Potensi keuntungan dari tim meliputi kepuasaan dan komitmen karyawan


yang lebih besar, kualitas produk dan layanan yang lebih baik, dan efensiensi dan
produktivitas yang lebih besar.

Keberhasilan dari sebuah tim sebagian juga bergantung pada kapasitasnya


untuk belajar dari pengalaman.

Aktivitas pembentukan tim digunakan untuk meningkatkan kohesevitas,


identifikasi, dan kerja kelompok.

Keputusan sebuah kelompok berpotensi superior terhadap sebuah


keputusan yang dibuat oleh individual tunggal seperti pemimpin tetapi banyak
hal dapat mencegah sebuah kelompok mewujudkan potensinya.

Peran kepemimpinan adalah sulitkarena proses keputusan akan


terpengarauh secara merugikan jika pemimpin itu terlalu pasif atau terlalu
mendominasi
Penelitian mengenai kepemimpinan dalam tim telah meningkat selama
beberapa tahun terakhir, tetapi masih tertinggal di belakang langkah
perubahandalam cara tim-tim itu digunakan dalam organisasi.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 12

Kepemimpinan Strategis oleh Para Eksekutif

Studi suksesi atas pengaruh perubahan kepemimpinan organisasi telah


dinyatakn sebagi bukti bahwa para pemimpin hanya memiliki dampak kecil pada
kinerja organisatoris.

Pengaruh dari kepala eksekutif itu dibesar-besarkan sebagai hasil dari


atribusi yang bisa mengurangi pentingnya penjelasan lain seperti kinerja industry
dan kondisi ekonomi.

Sebuah perubahan besar dapat berhasil jika diawali lebih awal sebelum
sebuah krisis menjadi terlalu serius dan organisasi tidak lagi memiliki suatu
kekurangn sumberdaya untuk mendanainya.

Jumlah dari perubahan juga terpengaruh oleh perjuangan kekuasaan


diantara subunit atau koalisasi yang berbeda.

Perubahan besar lebih mungkin dimulai oleh seorang pengganti dari luar.

Keragaman latar belakang dan prespektif meningkatakn kualitas keputusan


strategis yang dibuat oleh sebuah tim yang menghadapi lingkungn yang tidak
pasti, tetapi keragaman juga menyulitkan untuk mencapai consensus.
Severapa jauh nilai yang bersaing ini seimbang dalam hubungan nya
dengan lingkungan organisasi merupakan sebuah indicator yang baik dari
efektivitas CEO itu.

Sebuah strategi akan lebih mungkin untuk efektif jika dibangun pada
kompetensi inti, relevan terhadap sasaran jangka panjang, dan layak dalam hal
kemampuan saat ini.

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 13

Mengembangakan Keterampilan Kepemimpinan

Pelatiahan keterampilan kepemimpinan dilakukan oleh universitas,


perusahaan konsultan, dan pusat pelatihan organisasi. metode pelatihan seperti
pembuatan model peran perilaku, kasus, dan simulasi terlihat amat menjijikan,
tetapi kita harus lebih mempelajari mengenai bagaimana menggunakan teknik-
teknik ini untuk memperkuat keterampilan kepemimpinan.

Pentingnya belajar dari pengalaman di pekerjaan kini makin diakui, dan


para peneliti telah mulai memetakan hubungan antara pengalaman khusus dan
kompetensi kepemimpinan khusus.

Teknik pengembanagn yang memiliki potensi untuk meningkatakan


belajar dari pengalaman meliputi lokakarya umpan balik multisumber, pusat
penilaian pengembangan, penugasan khusus, mentoring, program pertumbuhan
pribadi, dan program tantanagn outdoor.

Batasan dimana kompetensi kepemimpinan diperoleh dan digunakan


bergantung pada jenis aktivitas pengembangan yang terjadi (misalnya pelatihan,
belajar dari pengalaman, belajar sendiri), kondisi yang memfasilitasi(misalnya,
dukungan atasan, lingkungan belajar), dan kualitas manajer masing-masing
(misalnya fleksibilitas, oragmatis, dan beririntasi belajar).

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 14

Kepemimpinan Etis dan Keragamaan.

Konsepsi mengenai kepemimpinan etis meliputi memilihara pengikut,


memberikan mereka kewanangan, dan mempromosikan keadilan sosial.

Deskriminasi berdasarkan jensi kelamin dalam seleeksi dan promosi


pemimpin terus menjadi masalah serius dalam organisasi besar. Determinan dan
perilaku etis dari seorang pemimpin meliputi pengaruh situasional dan aspek
kepribadian seorang pemimpin seperti tingkat pengendalian kognitif.

Dengan cepatnya langkah globalisasi dan perkembangan perekonomian


kepemimpinan lintas budaya telah menjadi sebuah topic penelitian yang penting.
Kemajuan yang lebih cepat dapat meminta makin besarnya penggunaan proyek
penelitian skala besar seperti globe.

Tanggung jawab yang penting bagi para pemimpin dalam abad baru ini
adalah manjemen keragamaan. Para pemimpin dapat melakuka banyak hal untuk
mendiring toleransi dan apresiasi keragaman dalam organissi. Namun akan
menjadi tantangan bagi pemimpin untuk memupuk keragaman sambil juga

berupaya untuk membangun budaya organisatoris yang kuat yang


memiliki nilai bersama dan identifikasi kolektif.
LEADERSHIP IN ORGANIZATION
( Gary Yukl )

BAB 15

Tinjauan dan Integrasi

Bagaimana kepemimpinan dikonseptualisasikan memiliki implikasi yang


penting bagi teori dan penelitian. Banyak penelitian kepemimpinan telah
dipengaruhi oleh asumsi implicit bahwa kepemimpinan efektif dapat dijelaskan
dalam hal pengaruh dyadaric oleh seprang pemimpin yang heroik. Asumsi ini
membatasi cakupan penelitian dan teori dan meenekan eksplorasi keepemimpinan
bersama, proses kolektif dan pengaruh timbale balik. Kebanyakan teori
kepemimpinan juga juga dibatasi oleh kurangnya perhatian yang menandai untuk
proses penjelasan. Teori dimasa mendatang harus melakukan lebih banyak hal
untuk menjelskan dan juga memprediksikan pengaruh dari para pemimpin pada
peroranagn, kelompok, dan organisasi.
PERBANDINGAN BUKU

No Pemimpin dan Leadership In


Pembanding Kepemimpinan Organization (Gary
(Dr. Kartini Kartono) Yukl)
Materi (bab) yang
1. Lumayan lengkap Sangat Lengkap
disajikan
2. Keluasan Materi Luas Lumayan luas

Leadership is deliberate
process of a person to
emphasize his strong
influence on other to
guide, structure,
fasilitate, activities, and
Kepemimpinan
relationships in groups
merupakan kekuatan
or organizations.
operasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan
Kepemimpinan adalah
Defenisi moral yang kreatif, yang
3. proses yang disengaja
Kepemimpinan mampu mempengaruhi
dari seseorang untuk
para anggota untuk
menekankan
mengubah sikap,
pengaruhnya yang kuat
sehingga mereka
terhadap orang lain
menjadi konform dengan
untuk membimbing,
keinginan pemimpin
membuat struktur,
memfasilitasi aktivitas
dan hubungan di dalam
kelompok atau
organisasi.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

BUKU PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


Dr. Kartini Kartono

Keunggulan
Keunggulan dari buku karangan Dr. Kartini Kartono ini ialah penyajian
materi yang disiplin, artinya setiap judul dan subjudul dijelaskan secara rinci.
Tidak ada subjudul yang tidak diikuti dengan materi yang jelas. Buku ini juga
menjelaskan syarat-syarat kepemimpinan yang tidak dijelaskan pada buku diktat
UNIMED. Pada buku Pemimpin dan Kepemimpinan juga dijelaskan secara rinci
tentang Kepemimpinan Militer. Pelatihan kepemimpinan mahasiswa juga
dijelaskan secara detail oleh penulis yang tidak dijelaskan di buku diktat, sehingga
menambah wawasan kepemimpinan bagi mahasiswa.

Kelemahan
Kelemahan dari buku karangan Dr. Kartini Kartono ini ialah terlalu
banyak menggunakan istilah asing. Sehingga pada saat tertentu menyulitkan
pembaca untuk memahami topik bacaan. Masih banyak terdapat kalimat yang
tidak efektif. Sedikit menggunakan teori-teori menurut para ahli, sehingga
informasi yang diperoleh pembaca masih kurang banyak.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

LEADERSHIP IN ORGANIZATION
Gary Yukl

Keunggulan
Buku karangan Gary Yukl ini memuat materi yang sangat luas tentang
kepemimpinan. Konsep pengertian ataupun yang lainnya banyak diambil dari
pendapat para ahli, sehingga sangat bagus untuk menambah wawasan dan sebagai
acuan untuk penarikan kesimpulan untuk setiap materi yang disajikan. Dalam
buku ini banyak diberikan contoh kasus nyata pada setiap bahasan.

Kelemahan
Dalam buku ini masih terdapat kejanggalan dalam penyusunan kalimatnya.
Ada beberapa materi di buku diktat, yang tidak di bahas di buku ini.Tulisan yang
terlalu rapat dan ukuran font tulisan yang terlalu kecil sehingga menyulitkan
pembaca untuk membaca, dan masih banyak terdapat kalimat yang tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai