Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPEMIMPINAN

TEORI GREAT MAN DAN TEORI BIG BANG


Dosen :
Arni Wianti, S.Kep.,Ners.,M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok I
Athifah Nur Farras : 18142011009
Dd Ike Mirna Saelani : 18142011010
Neneng Yani Esridianti : 18142011029
Tri Adhi Prasetyo : 18142011046
Yuliani Siti Koniah : 18142011052

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA
2021/2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur seraya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


yang atas karunia, rahmat dan nikmat-Nyalah, penyusunan makalah
yang berjudul “Teori Kepemimpinan Teori Great Man dan Big Bang ”
telah terselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya..
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada ibu Arni Wianti, S.Kep.,Ners.,M.Kes selaku dosen Mata Kuliah
Keperawatan Manajemen, dan semua pihak yang telah memberikan
bantuan, arahan dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan. Hal ini semata-semata
karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, khususnya dari
para pembaca, agar penulis bisa memperbaikinya di waktu yang akan
datang.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis sendiri, dan umumnya bagi para pembaca.

Majalengka, 19 September 2021

Penulis
Table of Contents
Kata Pengantar..................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
Pedahuluan.........................................................................................................................4
A. Latar belakang masalah..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................6
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
A. Teori Kepemimpinan..............................................................................................7
B. Teori Great Man dan Big bang.............................................................................17
BAB III............................................................................................................................22
A. Kesimpulan..........................................................................................................22
B. Saran....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................24
BAB I
Pedahuluan

A. Latar belakang masalah


Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan
lingkugan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar
maupun dalam kelompok kecil. Seiring berkembangnya zaman,
kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan
pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu
pemimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang
kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau prespektifnya.
Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi dapat dilihat
dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon
pemimpin.
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memlihara suatu
lingkungan dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu
kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefesien
mungkin (H. Weihrich dan H. Koontz dalam Suarli dan Bahtiar, 2009).
Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional (Nursalam, 2013)
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun
tetap sangat menarik untuk diteliti karena sangat menentukan
berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah
pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk
diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat
manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin buruk saja moral
dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari pemimpin yang baik
(good leader). Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat
mencapai sasarannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain
untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan sasaran yang diharapkan.
Kepemimpinan adalah sebuah alat/sarana atau suatu proses dalam
organisasi untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu
secara sukarela/sukacita dalam mencapai sasaran organisasi.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk
menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang
dapat menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan
bujukan. Dengan adanya ancaman, maka bawahan akan takut dan
mematuhi semua perintah atasan.
Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas daripada kekuasaan
karena kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang bukan sekedar
melakukan apa yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai tujuan /
sasaran organisasi. Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya
pemimpin dan kepemimpinan dalam suatu kelompok organisasi.
Contohnya bila terjadi suatu konflik atau perselisihan antara orang-orang
dalam kelompok tersebut, maka pemimpin organisasi mencari alternative
pemecahannya supaya terjadi kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati
bersama. Pendidikan memiliki posisi penting dalam kehidupan
manusia.Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka
Is- lam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, memberikan perhatian
serius terhadap perkembangan pendidikan bagi kelangsungan hidup
manusia.
Teori Great Man mengatakan bahwa pemimpin besar (great
leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). dan
dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang
memiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan dengan kualitas
istimewa yang dibawa sejak lahir dan ditakdirkan menjadi seorang
pemimpin di berbagai macam organisasi. Orang yang memiliki
kualitas dapat dikatakan orang yang sukses dan disegani oleh
bawahannya serta menjadi pemimpin besar. Senada dengan hal
tersebut, Kartini Kartono dalam bukunya membagi definisi teori ini
dalam dua poin, yaitu seorang pemimpin itu tidak dibuat, akan
tetapi terlahir menjadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar
biasa sejak lahirnya dan yang kedua dia ditakdirkan lahir menjadi
seorang pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanpun juga.
James (1980), menyatakan bahwa setiap jaman memiliki pemimpin
besar. Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin besar
memulai dan memimpin perubahan serta menghalangi orang lain
yang berusaha membawa masyarakat kearah yang berlawanan.
Teori kepemimpinan ini dikembangkan dari penelitian awal
yang mencangkup studi pemimpin besar. Para pemimpin berasal
dari kelas yang istimewa dan memegang gelar turun-temurun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori kepemimpinan?
2. Apa saja fungsi kepemimpinan ?
3. Apa saja teori kepemimpinan ?
4. Bagaimana gaya kepemimpinan ?
5. Bagaimana penerapan kepemimpinan dalam bidang keperawatan ?
6. Apa yang dimaksud dengan teori great man dan big bang?
7. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari teori great man dan big bang ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian teori kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui apa saja teori kepemimpinan
4. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan.
5. Untuk mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan dalam bidang
keperawatan.
6. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori great man dan big
bang.
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari teori great man danbig
bang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kepemimpinan
I. Pengertian
Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan untuk
mempengaruhi anggota kelompok bergerak menuju pencapaian
tujuan yang ditentukan (Baily, Lancoster & Lancoster, 1989).
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak
memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi
perilaku pihak lain yang didasarkan pada perbedaan kekuasaan
antara pihak-pihak tersebut (Gillies, 1996).
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain
untuk memahami dan setuju dengan apa yang harus mereka
kerjakan dan bagaimana mengerjakan tugas tesebut secara efektif,
serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. (Yulk dalam Sunyoto, 2011).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah proses dimana seorang pemimpin
mempengaruhi bawahannya untuk mencapai suatu tujuan dan
untuk mencapai tujuan tersebut, pemimpin menggunakan
berbagai cara agar bawahan bersedia melakukan sesuatu dengan
baik dan benar.

II. Fungsi kepemimpinan


a. Memandu, menuntun, membimbing, memotivasi anggota
organisasi atau institusi.
b. Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak internal dan
eksternal.
c. Mengorganisasi, mengawasi dan membawa organisasinya pada
tujuan yang telah ditetapkan.
III. Teori Kepemimpinan
Di bawah ini di bahas tentang kualitas dan perilaku pemimpin dari
segi latar belakang, antara lain: 
a. Teori Genetik
Pemimpin adalah orang yang dilahirkan dengan membawa
sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama
seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
b. Trait Approach
Teori bakat dikenal dengan “Great Man Theory”. Teori bakat
muncul karena adanya keyakinan bahwa kemampuan memimpin
hanya dimiliki oleh orang yang dilahirkan dengan bakat tersebut.
Teori ini tidak sepenuhnya benar sebab setiap orang bisa
menjadi pemimpin, dan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan kepemimpinannya.
Paham teori bakat kepemimpinan menyatakan bahwa
pemimpin yang dilahirkan telah memiliki bakat-bakat yaitu
seperti intelegensi, kepekaan sosial dan peran serta sosial.
Robbins & Coulter, (1999) dalam Anwar Kurniadi, (2003).
c. Behavioral Theory
Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih
kompleks dibanding teori pendahuluan yaitu genetikdan trait. Gaya
kepemimpinan lebih fleksibel, pemimpin dapat mengganti atau
memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan,
dan gaya kepemimpinan dapat dipelajari.
d. Situational Theory
Yaitu kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial.
Individu dapat menjadi seorang pemimpin pada situasi tertentu
tetapi pada situasi yang lain dapat menjadi pengikut (Stogdill,
dikutip dari Anwar Kurniadi, 2013). Menurut teori ini pemimpin
dapat berubah dari satu gaya ke gaya lainnya sesuai dengan
perubahan situasi yang terjadi. Jadi seseorang pemimpin yang
efektif pada situasi tertentu belum tentu mampu bersikap dan
bertindak efektif pada situasi lain. Menurut teori kepemimpinan
situasi seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa
yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan
perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
e. Transformational Leadership
Robert House, menyampaikan teorinya bahwa
kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki
keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi
untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya
pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk
melahirkan karya istimewa. Langkah yang dilaksanakan
pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya
bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga
dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok,
bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan
karya luar biasa.
Sedangkan menurut Georgy R. Terry terdapat beberapa
teori kepemimpinan yaitu :
a. Teori Keadaan atau situasi
Kepemimpinan yang bersifat fleksibel, yang selalu
menyesuaikan terhadap terdapat banyak fleksibilitas dalam
kepemimpinan hingga dapat diri dengan situasi yang
berbeda-beda. Kepemimpinan bersifat multidimensional
yaitu : pemimpin, para pengikut (bawahan), pengaruh-
pengaruh sosial, ekonomi dan politik. Menurut teori ini yang
terpenting dalam keberhasilan seorang pemimpin bukanlah
gaya atau tipe kepemimpinan tertentu melainkan 
kemampuan seorang pemimpin untuk menyesuaikan gaya
atau tipe kepimpinan dengan situasi yang dihadapinya
mencakup : waktu, tuntutan pekerjaan, kemampuan
bawahan, para pemimpin,teman sekerja, kemampuan
bawaan danharapan serta tujuan organisasi maupun tujuan
bawaan.
b. Supportif/ Partisipatif/ Demokratik
Pimpinan memberikan support kepada bawahan untuk
bekerja baik. Pemimpin percaya bahwa bawahan akan
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan pimpinan
hanya membantu usaha-usaha bawahan, pemimpin
melaksanakan pengawasan manajemen secara umum dan
mendorong bawahannya untuk menggunakan kreativitas dan
inisiatif mereka dalam hal mengerjakan detail dari
pekerjaan.
c. Teori Sosiologi
Pemimpin membantu aktivitas pengikut dan menyelesaikan
konflik organisasi dan pengikut. Kepemimpinan dianggap
terdiri dari usaha-usaha kerja yang membantu aktifitas para
bawahan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik
organisatoris antara pengikut. Pemimpin menetapkan tujua-
tujuan dan bawahan turut berpartisipasi dalam bidang
pembuatan keputusan akhir.
d. Teori Psikologis
Pemimpin dengan berjalannya kepemimpinan meningkatkan
motivasi pengikut atau bawahan. Fungsi pokok pemimpin
adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik.
Pemimpin menstimulasi bawahannya untuk
membantu pencapaian sasaran-sasaran organisasi maupun
untuk memuaskan tujuan-tujuan pribadi mereka sendiri.
Pemimpin sangat memperhatikan tingkat kebutuhan dari
bawahannya
e. Teori Otoraktis
Pemimpin yang memberikan perintah, paksaan dan tindakan
(arbiater). Menekankan perintah-perintah, paksaan-paksaandan
tindakan-tindakan yang arbiter pada hubungan pemimpin yang
brsangkutan dengan bawahnya. Pemimpin lebih cenderung
memusatkan pikiran terhadap pekerjaan.
f. Teori Kelakuan Pribadi Pemimpin
Teori ini menyatakan adanya suatu kontinum kepemimpinan,
dimana tindakan-tindakan pihak pemimpin dan jumlah otoritas
yang dipergunakan berhubungan dengan kebebasan partisipasi
bawahan dalam membuat keputusan. Beberapa ahli meneliti bahwa
tidak ada teori bagaimana menjadi seorang pemimpin yang paling
baik dan jenis pemimpin apa yang paling efektif (Tappen, Weis &
Whitehead, 1999 ; dikutif Anwar Kurniadi, 2013).

IV. Gaya Kepemimpinan


Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang
memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk memimpin orang lain.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Ada
3 faktor yang menjadi kunci gaya kepemimpinan seseorang yang
merupakan faktor yang saling melengkapi dan mempengaruhi satu
sama lainnya, yaitu: pemimpin itu sendiri, orang yang dipimpin
dan situasi.
Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai penampilan atau
karakteristik khusus dari suatu bentuk kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan dibedakan menjadi 2 beradasarkan perilaku dan
berdasarkan kekuasaan atau wewenang.
a. Beradasarkan Perilaku
1. Kepemimpinan positif yaitu pandangan bahwa orang pada
hakekatnya bersedia melakukan pekerjaan dengan baik bila
diberikan kesempatan dan dorongan yang cukup.pimpinan
memberi motivasi, memperhatikan dan menyedikan sarana,
memperhatikan beban kerja yang ada.
2. kepemimpinan negatif yaitu pandangan bahwa orang harus
dipaksa untuk ingga pimpinan memotivasi dengan
menciptakan rasa takut.
b. Berdasarkan kekuasaan
Ada 4 (empat) gaya kepemimpinan yang telah dikenal yaitu:
1. Kemimpinan Otokratis 
Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan
yang kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter,
melakukan sendiri melakukan sendiri semua perencanaan tujuan
dan pembuatan keputusan dan memotivasi bawahan dengan
cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
1) Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan
2) Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
3) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan
4) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada
bawahan
5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau
kegiatan para bawahannya dilakukan secara ketat
6) Prakarsa harus selalu datang dari pimpinan
7) Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan
saran, pertimbangan atau pendapat
8) Tugas- tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif
9) Lebih banyak kritik daripada pujian
10) Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa
syarat
11) Pimpinan menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat
12) Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
13) Kasar dalam bertindak
14) Kaku dalam bersikap
15) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh
pinjaman.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin
yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh
setiap anggota organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunkan
kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi untuk menggali dan
mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai
tujuan bersama. Gaya kepemimpinan demokratis memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1) Wewenang pemimpin tidak mutlak
2) Pemimpin bersedia melimpahkansebagai wewenang
kepada bawahan
3) Keputusan dibuat bersama antar pemimpin danbawahan
4) Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
5) Komunikasi berlangsung timbale balik, baik terjadi antar
pimpinan dengan bawahan maupun bawahan dengan
bawahan
6) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku perbuatan
atau kegiatan bawahan dilakukan secara wajar
7) Prakarsa dapat dating dari pimpinan maupun bawahan
8) Banyak kesempatan bagi bawahan diberikan dengan
lebih bersifat permintaan dari pada instruktif
9) Tugas-tugas kepada bawhan diberikan
dengan lebih bersifat permintaan dar pada instruktif
10) Pujian dan kritik seimbang
11) Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan
dalam batas kemampuan masing-masing
12) Pimpinan meminta kesetiaan secara wajar
13) Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan
bertindak
14) Terdapat suasana saling percaya, saling hormat,
menghormati dan saling harga menghargai
15) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama
pimpinan dan bawahan

3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif


Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama
antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis dengan cara
mengajukan masalah mengusulkan tindakan pemecahannya
kemudian mengundang kritikan, usul dan saran bawahan.
Dengan mempertimbangkan masukan tersebut, selanjutnya
menetapkan keputusan final tentang apa yang harus awahannya
untuk memecahkan masalah yang ada.
4. Gaya Kepemimpinan Laisses Faire “ Liberal “ 
Kepemimpinan laisses faire dapat diartikan sebagai
gaya kan” bawahan melakukan sendiri apa yang ingin
dilakukannya. ini, pemimpin melepaskan tanggung jawabnya,
meninggalkan npa arah, supervisi atau koordinasi sehingga
terpaksa mereka merencanakan, melakukan dan menilai
pekerjaan yang menurut mereka tepat. Kepemimpinan Liberal
antara lain berciri :
1) Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada
bawahan
2) Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan
3) Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan
4) Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh
bawahannya
5) Hampir tiada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku,
perbuatan, atau kegiata yang dilakukan para bawahan,
6) Prakarsa selalu dating dari bawahan
7) Hampir tidak pengarahan dari pimpinan
8) Peran pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
9) Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan
kelompok
10) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh
orang per orang
Gillies (1994), dalam keperawatan menegenal tiga
gaya kepemimpinan, yaitu :
a. Gaya kepemimpinan otoriter diruang rawat berguna
dalam menolong klien gawat darurat dimana
diperlukan tindakan yang cepat dan tepat. Disamping
itu juga bermanfaat bila pemimpin adalah satu-satunya
orang yang mempunyai informasi dan keterampilan
penting dan juga apabila bawahan tidak percaya diri
dalam menyelesaikan suatu tugas.
b.  Gaya kepemimpinan demokratis digunakan dalam
membimbing perawat jalankan tugasnya dalam
membuat melakukan asuhan. Kepala ruang
memotivasi, mengarahkan , dan memberikan kepada
perawat pelaksana dan memberikan penghargaan atas
kemampuan para perawat yang menjadi tanggung
jawabnya.
c. Gaya Kepemimpinan kebebasan dikeperawatan akan
efektif jika bawahankemampuan dan tanggung jawab
yang tinggi. Gaya kepemimpinan ini akan
menimbulkan keresahan bila bawahan kurang
kemampuan dan kurang tanggung jawab karena
mereka tidak dapat m e n y elesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
Dari beberapa gaya kepemimpinan yang disebutkan
Gillies (1994) menyimpulkan bahwa tidak ada gaya
kepemimpinan yang jelek dan tidak ada kepemimpinan
yang selalu tepat untuk semua situasi.
V. Penerapan gaya kepemimpinan dalam keperawatan
Mengimplementasikan kepemimpinan dalam keperawatan
merupakan perawat, melalui kepemimpinan yang efektif
diharapkan dapat utu pelayanan. Untuk itu diperlukan suatu
keterampilan epemimpinan yang efektif divisualisasikan sebagai
suatu rantai na satu dengan lainnya saling berhubungan.
Menurut Kron (1981), dalam bukunya "The Management of
Patient Care” memaparkan tentang kegiatan-kegiatan untuk
mencapai kepemimpinan yang efektif melalui : 
a. Perencanaan dan pengorganisasian.
Adalah pekerjaan atau kegiatan yang harus dilakukan oleh
perawat. Untuk itu diperlukan koordinasi sehingga semua
kegiatan dapat dikerjakan dengan baik. Suatu kewajiban perawat
yaitu menciptakan suasana yang memberikan kenyamanan dan
keamanan pada pasien melalui suatu pengorganisasian yang baik.
b. Membuat penegasan dan memberi pengarahan (making assigments
and giving directions)
Dengan berbagai metode dalam memberi penugasan di rumah
sakit maka diperlukan memberi pengarahan secara jelas dan
singkat.
c. Memberi bimbingan (Providing guidence)
Bimbingan adalah suatu alat yang penting dalam keperawatan.
Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk membantu stafnya
dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan, sehingga pasien
mendapat kepuasan dalam asuhan keperawatan.
d. Mendorong kerja sama dan partisipasi (Encouraging cooperation
and participation).
Kerjasama merupakan hubungan yang erat untuk dapat
berpartisipasi, misalnya perawat melakukan kesalahan maka
berikan informasi dan jelaskan diskusi. Hargai upaya yang
telah dilakukan sehingga nanti dapat kesalahannya. Oleh karena
itu proses kepemimpinan dalam kerja sama tim (team work)
adalah sangat penting meningkatkan kerja sama antara perawat
dalam melaksanakan keperawatan.
e. Mengkoordinasikan kegiatan (Coordinating Activities)
Mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu unit atau
ruangan merupakan penting dalam kepemimpinan
keperawatan. Diinformasikan kepada perawat tentang kegiatan
yang ada diruangan, dibutuhkan juga laporan tentang pencapaian
pekerjaan oleh staf perawat.
f. Observasi atau supervisi (Observing or Supervising)
Mengawasi staf perawat dan pekerjaannya merupakan
tanggung jawab yang  besar dari seorang pemimpin
keperawatan. Dibutuhkan kemampuan untuk meneliti asuhan
keperawatan yang dibedakan pada pasien dengan aspek
individunya. Untuk dibutuhkan juga di dalam pengawasan atau
observasi tidak hanya penampilan fisik tetapi kemungkinan
emosi dan pengertian dari staf dalam memberi asuhan
keperawatan.
g. Evaluasi Hasil penampilan kerja (evaluating performance results)
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menganalisa
kekuatan dan kelemahan staf dalam bekerja sehingga dapat
mendorong mereka bekerja dengan baik. Seorang pemimpin juga
harus mengevaluasi dirinya sendiri baik sebagai perawat ataupun
sebagai peminpin secara jujur.

B. Teori Great Man dan Big bang


I. Teori Great Man
Teori yang usianya sudah cukup tua ini menyatakan kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan sejak seeseorang lahir dari kedua orang
tuanya. Bannis dan Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori Great Man
(orang besar) beransumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan.
Teori ini melihat bahwa kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu,
yang mulai proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menepati posisi sebagai pemimpin.
Dengan kata lain para pemimpin menurut teori ini berasal dari keturunan
tertentu (di indonesia disebut keturunan berdarah biru) yang berhak
menjadi pemimpin dan orang lain tidak ada pilihan lain selain menjadi
pihak yang dipimpin.
Teori ini didefinisikan sebagai pola terpadu dari karakteristik
pribadi yang mencerminkan berbagai perbedaan individual dan
efektivitas kepemimpin yang konsisten di berbagai kelompok dan
situasi organisasi (Zaccaro, Kemp, & Bader, 2004).
Teori ini menganggap pemimpin itu dilahirkan ( given),
bukan karena faktor pendidikan dan pelatihan. Konsep
kepemimpinan dalam teori orang besar adalah atribut tertentu
yang melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang
membedakan pemimpin dari pengikutnya. Teori ini secara garis
besar merupakan penjelasan tentang orang besar atau pahlawan
dengan pengaruh individualnya berupa karisma, intelegensi,
kebijaksanaan, atau dalam bidang politik tentang pengaruh
kekuasaannya yang berdampak terhadap sejarah.
Jika kita melihat para pemimpin besar dari masa lalu seperti
Alexander Agung, Hannibal Barca, Napoleon, Jenghis Khan dan
Abraham Lincoln, kita akan menemukan bahwa mereka tampaknya
berbeda dari manusia biasa dalam beberapa aspek. Hal yang sama
berlaku untuk para pemimpin kontemporer seperti Barack Obama
dan Nelson Mandela atau Joko Widodo. Mereka memiliki ambisi
tingkat tinggi ditambah dengan visi yang jelas kemana tujuan
mereka.
Menurut teori kepemimpinan ini seorang pemimpin besar
terlahir sebagai pemimpin yang yang memiliki ciri-ciri yang istimewa
yang mencakup: karisma, kecerdasan, kebijaksanaan dan dapat
menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk membuat berbagai
keputusan yang memberi dampak besar bagi sejarah manusia. Karisma
sendiri menunjukkan kepribadian seseorang yang dicirikan oleh pesona
pribadi, daya tarik, yang disertai dengan kemampuan komunikasi
interpersonal dan persuasi yang luar biasa.
Teori kepemimpinan ini sebagian besar bersandar pada
pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh Thomas Carlyle di abad 19
yang pernah menyatakan bahwa sejarah dunia tak lain adalah sejarah
hidup orang-orang besar. Menurutnya, seorang pemimpin besar akan
lahir saat dibutuhkan sehingga para pemimpin ini tidak bisa diciptakan.
Menurut teori kepemimpinan ini seorang pemimpin besar
terlahir sebagai pemimpin yang yang memiliki ciri-ciri yang
istimewa yang mencakup:
a. Karisma
b. Kecerdasan
c. Kebijaksanaan dan
d. Memberikan dampak besar

Karisma sendiri menunjukkan kepribadian seseorang yang


dicirikan oleh pesona pribadi, daya tarik, yang disertai dengan
kemampuan komunikasi interpersonal dan persuasi yang luar
biasa. Karisma inilah yang dapat memberikan dampak besar
kepada lingkungan sosial sekitarnya. Perubahan sosial terjadi
karena para pemimpin besar memulai dan memimpin perubahan
serta menghalangi orang lain yang berusaha membawa
masyarakat kearah yang berlawanan. 
Teori Kepemimpinan ini dikembangkan dari penelitian
awal yang mencakup studi pemimpin besar. Para pemimpin
berasal dari kelas yang istimewa dan memegang gelar turun-
temurun Sangat sedikit orang-orang dari kelas bawah memiliki
kesempatan untuk memimpin. Teori Great Man didasarkan pada
gagasan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan
kepemimpinan,maka munculah seorang manusia yang luar biasa
dan mampu mencari solusi untuk memecahkan masalah. Ketika
Teori Great Man diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah laki-
laki, yang menjadi alasan untuk menamai teori tersebut dengan
“Great Man”. 
Teori ini didefinisikan sebagai pola terpadu dari
karakteristik pribadi yang mencerminkan berbagai perbedaan
individual dan efektivitas kepemimpin yang konsisten di berbagai
kelompok dan situasi organisasi (Zaccaro, Kemp, & Bader,
2004). Teori ini menganggap pemimpin itu dilahirkan (given),
bukan karena faktor pendidikan dan pelatihan. Konsep
kepemimpinan dalam teori orang besar adalah atribut tertentu
yang melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang
membedakan pemimpin dari pengikutnya. Teori ini secara garis
besar merupakan penjelasan tentang orang besar atau pahlawan.
Kelemahan :
a) Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui
proses pewarisan memiliki kemampuan pemimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai
pemimpin.
b) Ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara untuk
menciptakan ciri pemimpin.

Kelebihan :
a) Pemimpin yang bermaksud memiliki ciri istimewa
b) Pemimpin memiliki dampak dan pengaruh besar
c) Pemimpin diangkat berdasarkan aksi dan kecerdasannya dalam
menyelesaikan sesuatu masalah

II. Teori Big Bang


Teori big bang suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi
pemimpin. Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi
merupakan peristiwa besar seperti renovasi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi dll. Pegikut adalah orang yang menokohkan
seseorang dan bersedia patuh dan taat.
Dalam teori ini kepemimpinan yang baru dizamannya itu mnyatakan
bahwa pada peristiwa besar menciptakan atau dapat membuat seseorang
menjadi pemimpin. Teori ini mengintergrasikan antara situasi dan
pengkut/anggota organisasi sebagai jalan yang dapat menghantarkan
seseorang menjadi pemimpin. Jika diamati dalam peristiwa yang dimaksud
pada konteks teori diatas adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian
besar seperti revolusi, kekacauan/kerusakan, pemberontakan, reformasi
dan lainnya. Yang memunculkan seseorang tokoh.
Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi merupakan peristiwa
besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi.
Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh
dan taat.
Poin-poin penting Teori Bing Bang
a) Situasi peristiwa besar bisa menciptakan seseorang pemimpin
b) Seorang pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan
pengikut
c) Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi,
kekacauan/kerusakan, pemberontakan, reformasi dan lainnya
d) Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang mengokohkan
seseorang dan bersedia patuh dan taat
Kepemimpinan mempunyai kepekaan yang tinggi dan kritis terhadap
keadaan lingkungan sekitarnya. Memiliki kredibilitas yang kuat dalam
mempengaruhi pengikutnya. Pemimpin dalam teori ini terlahir dalam
situasi yang membutuhkan suatu peubahan yang besar,hal ini yang
menjalin motivasi lahirnya teori ini.
Kelemahan :
a) Pemimpin yang lahir secara situasional tidak menjamin
keberhasilan saat kepemimpinannya. Karena tindakan yang
dilakukan hanya untuk membuat suatu perubahan yang
berdasarkan situasi saat ini.
Kelebihan :
a) Pemimpin dalam teori ini dikenal memiliki sifat aktif, kritis, dan
memiliki daya juang yang tinggi terlahir dalam situasi yang
cenderung tidak baik yang menjadi motivasi dari lahirnya teori ini

BAB III

A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses dimana seorang pemimpin
mempengaruhi bawahannya untuk mencapai suatu tujuan dan
untuk mencapai tujuan tersebut, pemimpin menggunakan
berbagai cara agar bawahan bersedia melakukan sesuatu dengan
baik dan benar.
Sedangkan, kepemimpinan dalam keperawatan adalah
penggunaan keterampilan seorang pemimpin (perawat) dalam
mempengaruhi perawat-perawat lain di bawah pengawasannya
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Teori great man dan big bang memberikan sumbangan
berarti terhadap penelitian selanjutnya tentang aspek
kepemimpinan. Teori ini memumpun terhadap sifat-sifat yang
dimiliki seorang pemimpin. Tentang siapa itu pemimpin. Dan
apa karakteristik yang membedakan pemimpin besar dan
pengikut dan seperti apa menjadi seorang pemimpin yang efektif.
Dalam kajian-kajian terhadap faktor-faktor pembeda antara
pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif dapat ditemui pada
teori pendekatan sifat.
Menurut teori kepemimpinan ini seorang pemimpin besar
terlahir sebagai pemimpin yang yang memiliki ciri-ciri yang istimewa
yang mencakup: karisma, kecerdasan, kebijaksanaan dan dapat
menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk membuat berbagai
keputusan yang memberi dampak besar bagi sejarah manusia. Karisma
sendiri menunjukkan kepribadian seseorang yang dicirikan oleh pesona
pribadi, daya tarik, yang disertai dengan kemampuan komunikasi
interpersonal dan persuasi yang luar biasa.
B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan agar lebih mengetahui dan
memahami tentang konsep dan teori kepemimpinan dalam
Manajemen Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2012). MANAJEMEN KEPERAWATAN. Jakarta: Salemba
Medika
https://dinus.ac.id/reposticory/docs/ajar/TEORI_KEPEMIMPINAN_(TM_3-
4)_pdf
Agus Kontoro.(2010). Buku Ajaran Manajemen Keperawatan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Mujiono, Imam.(2002). Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII
Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-
menurut-para-ahli
http://etheses.uin-malang.ac.id/2054/6/08510145_Bab_2.pdf
http://erjournal.jainkendari.ac.id/shautut-tarbiyah/article/view1536

Anda mungkin juga menyukai