KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : Romalum purba
NIM : 2211131013
DOSEN:DR.IRWANDY,M.PD
KELAS : REGULER A
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………...1
1.2 Tujuan……………………………………………………...…1
1.3 Manfaat……………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………2
2.1 Identitas Buku………………………………………………2
2.2 Ringkasan Isi Buku…………………………………………3
2.3 Penilaian Terhadap Buku……………………...........30
BAB III PENUTUP………………………………………………….31
3.1 Kesimpulan………………………………………………….31
3.2 Saran……………………………………………………….....31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi
atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik
seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi.
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan
1.3 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang
kepemimpinan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN CBR
b)teknik kepemimpinan
*kemampuan dan keterampilan pemimpin
*melingkupi konsep dasar dan sifat pemimpin
=> tujuan tenik kepemimpinan
-agar menjadi pemimpin dan mampu
menjalankan perannya sebagai pemimpin .
-pemimpin memiliki nilai norma yang efektif.
3
BAB II : NILAI BEKERJA/KARYA BAGI
MANUSIA
Pandangan konservatif menyatakan,bahwa
kerja jasmaniah itu adalah bentuk hukuman
yang harus disandang manusia sebagai akibat
dari dosa-dosa nya.
Ada sebuah pandangan yang melihat
kerja/karya manusia itu sebagai berikut;
1.kerja itu merupakan aktifitas dasar dan
bagian esensial dari kehidupan manusia.
2.kerja merupakan aktivitas social yang
memberikan bobot dan isi
pada kehidupannya.
3,moral dari individu itu tidak mempunyai
kaitan langsung dengan kondisi fisik/materil
dari pekerjaan.
4.insentif kerja itu banyak bentuknya ,antara
lain uang,jaminan social,jaminan hari
tua,status social dan lain lain.
Aspek penting dari kerja yang perlu
diperhatikan oleh pemimpin ialah motivasi
dan lingkungan kerja.Sebuah fakta penelitian
mengatakan bahwa orang bekerja itu pada
dasar nya secara primer tidak selalu dikuasai
oleh motif –motif ekonomis belaka.sebab
dibalik perolehan keuntungan dan uang,
terdapat juga dorongan batiniah yang sangat
kuat untuk mencari satu tempat atau status
social dimana individu dapat berakar,untuk
dihargai orang lain,mencari sekuritas,untuk
diterima menjadi bagian terintegrasi dari satu
unit , dan untuk memainkan satu
peranan(untuk berfungsi).Hanya cara
demikian inilah individu dapat menemukan
arti dari karya kerjanya,dan bisa menghayati
makna hidupnya.jika dia tidak mendapatkan
semua ini ,pastilah dia mengalami banyak
frustasi dan kekecewaan.
MASYARAKAT MODERN DAN MASALAH
KERJA
Situasi bekerja dalam masyarakat modern
yang serba kompleks sekarang sekarang
selalu membutuhkan kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.Dalam situasi ini
selalu dibutuhakan pemimpin dan
kepemimpinan demi efektivitas dan efisiensi
kerja.lalu muncul hierarki organisasi dengan
dengan beberapa lapis kekuasaan dan
birokrasi.
Namun dalam perkembangan
selanjutnya,ekses dari birokrasi tersebut
adalah overbirokratisasi dan oversentralisasi
Overbirokratisasi mengakibatkan organisasi
menjadi lamban dan tidak efisien
sedangkan oversentralisasi mengakibatkan
organisasi menjadi “berat di atas” dan
macet.dan kedua duanya mengakibatkan
turun nya moral bawahan.
BAB III
KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN
DAN KEPEMIMPINAN
1. Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah
penggeneralisasian satu seri perilaku
pemimpindan konsep-konsep
kepemimpinannya.
1.1 Latar belakang sejarah pemimpin dan
kepemimpinan
Kepemimimpinan muncul bersama-sama
adanya peradaban manusia yaitu sejak
zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia
yang berkumpul bersama, lalu bekerja
bersama-sama untuk mempertahankan
eksistensi hidupnya menantang kebuasan
binatang dan alam di sekitarnya.
BAB IV
KEPEMIMPINAN YANG TIDAK EFISIEN
Pemimpin yang tidak efisien itu seperti
mesin termostat kuno secaa tidak perduli
panasnya(perintah intruksi, komando,
tekanan, dan kesewenang wenangannya)
kepada sekitarnya.sbab dia memiliki
kepribadian yang kaku, tertutup, tidak
peka,tidak perdulian dan selalu tidak mau
menerima pesan serta informasi dari para
pengikutnya.
Maka kepemimpinan yang tidak efisien
dan” aneh” tadi adakalanya tepat mengena,
apabila iklim emosional dari kelompok yang
dipimpinnya kebetulan juga sesuai dengan
sifat sifatnya yang kurang normal itu.
Contohnya, seorang agitator yang sangat
emosional dan fanatik,bisa menjadi pemimpin
yang “efektif” apabila dia mengepali
kelompok individu yang selalu bersikap
agresif, bercuriga, berprasangka , fanatik
digenangi mcam macam faham sektarisme,
dan sangat radikal.
BAB V
ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
TUGAS TUGAS KEPEMIMPINAN
Asas Dan Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan
adalah memadu,menuntun,membimbing,me
mbangun,memberi atau,membangunkan
motifasi-motifasi kerja,mengemudikan
organisasi,menjalin jraingan-jaringan
komunikasi yang baik memberikan suferfisi
atau pengawasan yang efesien,dan membawa
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin
dituju,sesuai dengan ketentuan waktu dan
perencanaan.
Asas-asas kepemimpinan ialah:
1.Kemanusiaan,mengutamkan sifat-sifat
kemanuasiaan,yaitu pembimbimbinga
manusia oleh manusia,untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan
setiap individe,demi tujuuan-tujuan humam.
2.Efisien,efesiensi teknis maupun
sosial,bertkatian dengan terbatasnya sumber-
sumber,materi dan jumlah manusia,atas
prinsip penghematan,adanya nilai-nilai
ekonomis,serta asas-asas manajemen
modern.
3.Kesejahteraan Dan Kebahagiaan yang lebih
merata,menuju pada taraf kehidupan yang
lebih tinggi.
BAB VI
DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI
FORMAL DAN INFORMAL DINAMIKA
KELOMPOK
Kelompok itu ialah kumpulan yang terdiri
dari dua atau lebuh individu dan kehadiran
masing –masing individu mempunyai arti
serta nilai bagi orang lain dan ada dalam
situasi saling mempengaruhi .
Yang penting dalam kelompok tersebut
ialah bukannya persamaan dan perbedaan
satu sama lainnya akan tetapi saling
ketergantungan atau interdependensinya .
Selanjutnya individu –individu didalam
kelompoknya itu sifatnya dinamis sebab
saling mempengaruhi dan saling
mendorong .maka ciri –ciri manusia didalam
kelompoknya atau didalam medan sosial
antara lain .
1.dinamis ,selau bergerak dan berubah
2.mempunyai potensi ,kesanggupan dan
kemungkinan untuk melakukan bermacam –
macam aksi atau perbuatan atau peristiwa .
3.menanggapi orang lain sebagai mahkluk
sejenis ,sebagai sesama hidup dan sebagai
subjek yang sederajat .
4. interaksi dan partisipasi masing –masing
anggota kelompok itu sangat berkaitan .
BAB VII
PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
Komunikasi ialah arus informas dan emosi-
BAB VIII
REKAPILUTASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Rekapilitasi dari tuga-tuga pemimpin yang
bis dibedakan dari tugas nggota ialah sebagi
berikut:
1) Dalam peratura waktu yang relatif menjadi
semakin pendek, kualitas pekerjaan
dan tugas pemimpin mengandung banyak
sekali dimensi inovasi (pembaruan,
perubahan baru) dan perubahan-perubahan
serba cept, yng menjadi semakn di percepat
pada zaman modern
2) Pemimpin mampu menyusun
kebijakan/policy yang bijaksana dn mampu
mengadakan seleksi secara cermat tepat dari
banyak alternatif; menjadi memiliki
kemampuan pentuan keputusan/decision
making yang tepat
3) Pemimpin harus bisa menerjemahkan
atau menjabarkan ide-ide, konsep dan policy
organisasi dalam bahasa-aksi, yaitu dalam
bentuk perintah, komando dan instruksi-
instruksi yang jelas, sehingga dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh segenap anggota
kelompoknya.
Selanjutnya, konsepsi mengenai
kepemimpinan tidak bisa di lepaskann dari
kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaan.
1. Kemampuan ialah segenap daya,
kesanggupan, kekayaan, kecakapan dan
kekuatan yang terdapat pada inividu untuk
bertingkah laku, khususnya untuk bertingkah
laku sebagai pemimpin.
2. Kewibawaan berasal dari kata-kata
“kawi” dan “bhawa”. “Kawi berarti kuasa yang
lebih, kelebihan. Dan “bhawa” ialah
kekuasaan, kekuatan suprahuman,
keutamaan, kelebihan, keunggulan. Jadi
kewibawaan (dalam bahasa Jawanya
”prabawa”), berarti kelebihan, keunggulan
keutamaan, dengan mana seseorang mampu
”hambawani” atau mengatur, membawa,
memimpin, dan merintah orang-orang lain.
3. Kekuasaan ialah: kekuatan, otoris,
pengaruh untuk mengatur dan mengarahkan
pengikutnya.
BAB IX
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN DAN
PEMIMPIN
GR. Terry dalam bukunya principle of
management menyatakan beberapa definisi
orang lain , sebagai berikut :
“The force that runs an enterprise and is
responsible for its succes or failure
(kekuasaan yang mengatur suatu usaha dan
bertanggung jawab atas keberhasilan atau
kegagalan )”.
“Management is the performance of
conceiving and achieving desired results by
means of group efforts consisting of untilizing
human talents and resources (manajemen
adalah penyelenggaraan usaha penyusunan
dan pencapai hasil yang diinginkan dengan
menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri
atas penggunaan bakat-bakat dan sumber
daya manusia)’’.
“ Management is simply getting things done
through people (secara sederhana,
manajemen adalah melaksanakan perbuatan-
perbuatan tertentu dengan menggunakan
tenaga orang lain)”.
Manajemen dapat disebut pula sebagai
pengendalian suatu usaha, yaitu merupakan :
1) Proses pendelegasian/pelimpahan
wewenangan kepada beberapa
pananggung jawab dengan tugas-tugas
kepemimpinan, dan
2) Proses penggerakan serta bimbingan
pengendalian semua sumber daya manusia
dan sumber materiil dalam kegiatan
mencapai sasaran organisasi.
GR.Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi
manajemen meliputi 4 peristiwa yang
disingkat dengan P.O.A.C., yaitu :
1) Planning (perencanaan)
2) Organizing (pengorganisasian)
3) Actuating (penggerakan, aktualisasi )
4) Control (pengawasan)
Sedang kan H.Albers mengguynakan
pembagian planing,organizing,directing, and
controling. Perencanaan atau planning adalah
kegiatan menentukan sebelumnya sasaran
yang ingin dicapai, dan memikirkan cara serta
sarana-sarana pencapaiannya.
Sasaran yang ingin dicapai itu menjadi
parameter (ukuran perbandingan ) bagi setiap
pemimpin untuk menentukan sederetan
aktivitas yang harus dilakukan, agar setiap
pengikut dan bawahan dapat memberikan
kontribusi maksimal dan positif Maka
termasuk dalam sasaran ialah maksimalisasi
keuntungan dengan menghilangkan
hambatan0hambatan sebanyak
mungkin,penerpan kebijakan yang inovatif
dan penentuan sasarang samping
(subobjectives)dengan tujuan utama ialah
mengadakan peramalan/forecasting.
Pengambilan keputusan (decision making)
dalam penentuan sasaran yang dituju,
penggunaan sarana dan langkah-langkah
konkret yang akan diambil merupakan bagian
dari perencaan. Perencanaan mencakup
perkiraan masa mendatang, dan perkiraan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
dengan jalan :
Ø Memperhitungkan semua sumber yang
tersedia
Ø Menentukan tujuan (sasaran atau
objectives)
Ø Menetapkan kebijakan/policy
Ø Menetapkan prosedur dan metode-
metode yang tepat,logis dan sistematis ,untuk
pendayagunaan semua energi dan kehgiatan
secara maksimal.
Pengorganisasian adalah pengurusan semua
sumber dan tenaga yang ada dengan
landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan
masing-masing fungsi (persyratan tugas , tata
kerja, tanggung jawab, dan antarrelasi dari
fungsi-fungsi) sehingga merupakan satu
totalitas sistem, dimana bagian yang satu
menunjang dan bergantung (saling
bergantung) pada bagian lainnya. Tugas
pokok dalam pengorganisasian ialah :
a) Membagi tugas kerja
b) Menentukan kelompok-kelompok atau
unit-unit kerja
c) Menentukan tingkatan otoritas, yaitu
kewibawaan dan kekuasaan untuk bertindak
secara bertanggung jawab.16
BAB X
PEMIMPIN DEMOKRATIS
Pemimpin demokratis dapat digolongkan
dalam:
a.pemimpin demokratis tulen,dan;
b.pemimpin demokratis palsu/pura-pura
(PSEUDO-DEMOKRATIS)
pemimpin demokratis tulen itu merupakan
pemimpin yang baik bagi kelompoknya. Dia
menyadari bahwa tugasnya ialah
mengkoordinasikan pekerjaan dan tugas dari
semua anggota-anggota nya,dengan
menekankan rasa tanggung jawab dan kerja
sama yang baik kepada setiap anggota. Dia
tahu,bahwa organisasi atau lembaga
bukanlah masalah “pribadi atau individual”,
akan tetapi kekuatan organisasi terletak pada
partisipasi aktif setiap anggota. Dia mau
mendengarkan nasihat dan sugesti semua
pihak dan mampu memanfaatkan keunggulan
setiap orang seefektif mungkin pada saat-saat
yang tepat.
· Sebaliknya pemimpin PSEUDO-
DEMOKRATIS pada umumnya mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut dia memang
berusaha untuk bersikap demokratis. Akan
tetapi karena dia berkarakter lemah,merasa
selalu bimbang dan tidak mempunyai
pendirian,maka penampilannya tidak jauh
berbeda dengan si “baby autocrat” (otokrat
bayi).bedanya ialah pemimpin pseudo
demokratis ini sifatnya lebih sentimentil.
Pemimpin demokratis
Pemimpin demokratis dapat digolongkan
dalam:
a. pemimpin demokratis tulen, dan;
b. Pemimpin demokratis palsu pura
pura(pseudo- demokratis)
17
BAB XI
MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN
PEMBINAAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan
suatu organisasi,seorang pemimpin tertinggi
diharuskan memilih pembantu pembantu
untuk memimpin kelompok bidang dan
urusan yang menjadi bagian organisasi
tersebut.
Pembantu pembantu bisa diambil dari
organisasi sendiri dan dapat juga dicari dari
luar organisasi dengan syarat syarat tertentu:
· Dapat memimpin orang lain kearah
pencapain tujuan organisasi
· Dapat menjalin komunikasi antara
manusia
Menurut O.Jeff Harris:
Menyatakan bahwa orang orang yang perlu
dipilih sebagai calon pemimpin adalah
· Memiliki kemampuan untuk
menjadi perseptif.
· Memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi.
· Memiliki kemauan untuk
memikul tanggung jawab.
· Memiliki kemampuan
menetapkan prioritas secara tepat.
1.Memiliki kemampuan untuk menjadi
perseptif
Persepsi adalah kemampuan untuk melihat
dan menanggapi realitas nyata.Dalam hal ini
pemimpin perlu mempunyai daya persepsi
disertakan dengan kepekaan yang tinggi
terhadap semua situasi organisasi dari segi
segi kekuatan dan kelemahan .
Pemimpin juga harus mampu mengadakan
intropeksi,melihat dalam diri sendiri,dikaitkan
beratnya tugas tugas dan besarnya tanggung
jawab yang harus dipikul.
2.`Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberikan informasi
dengan cepat,tepat dan jelas juga
kemampuan untuk menerima informasi dari
luar dengan kepekaan tinggi,melupakan
syarat mutlak bagi pemimpin yang
efektif.Maka segenap tanggung jawabnya
akan lebih mudah dengan tugas tugas yang
harus distribusikan kepada bawahan atau
pengikut pengikutnya.
Spesialisasi kerja dalam bentuk unit unit yang
kecil kecil.Membwa kita pada system hierarki
kerja dengan segala kompleksitasnya.
Maka untuk tugas tugas Koordinasi dan
supervisi terhadap unit unit tresebut agar
bias menjadi bagian bagian yang terkuasai.
Komunikasi yang tidak baik antara pemimpin
dengan pengikutnya akan menimbulkan hal
hal seperti prasangka,kecemasan,ketegangan
batin dan konflik konflik baik yang tertutup
dalam diri sendiri maupun yang terbuka
dengan orang lain.
Komunikasi yang tidak lancar menimbulkan
perasaan duka,terisolasi, dipisahkan dari
organisasi,banyak kesulitan dan
kesalahpahaman.Maka jelaslah
bahawa setiap usaha bersama memerlukan
pemimpin.
3.Kemauan untuk memikul tanggung jawab
Bila seseorang menerima tugas
kepemimpinan,dia haruslah berani memikul
tanggung jawab bagi setiap tingkah
lakunya.Menerima tanggung jawab
kepemimpinan mengandung risiko menerima
sanksi-sanksi tertentu bila ia tidak mampu
mencapai hasil yang diharapkan.
Karena peranan kepemimpinan itu harus
memenuhi persyaratan-persyaratan yang
cukup berat,maka diharapkan agar orang-
orang yang diserahi jabatan pemimpin itu
benar-benar menghendaki peranannya dan
sanggup menerima tanggung jawab.
4.Kemampuan untuk menetapkan prioritas
secara tepat
Seorang pemimpin itu harus benar-benar
mahir memilih mana bagian yang penting dan
harus didahulukan dan mana yang kurang
penting sehingga bias ditunda
pelaksanaannya.Jadi,mampu mengambek-
paramartakan pemecahan masalah.Juga
sanggup memilih keputusan secara bijaksana
dari sekian banyak alternative dengan tepat.
Dia mampu mendahulukan
perencanaan,persiapan dan alat-alat yang
akan digunakan oleh petugas-petugas
bawahan yang ada divawah
kewenangannya,sebelum dia sendiri
melaksanakan tugas-tugasnya.
5.Kemampuan untuk menanggapi secara
objektik
Objektivitas merupakan kemampuan
untuk melihat masalah masalah secara
resional,impersonal tanpa
prasangka.Objektivitas adalah kelanjutan dari
perseptivitas dengan mengabaikan sebanyak
mungkin faktor faktor pribadi dan emosional
yang bias mengakibatkan kaburnya
kenyataan.Objektivitas juga merupakan unsur
penting dari pengambilan keptusan secara
analitis,sehingga memungkinkan pemimpin
mengambil keputusan yang bijaksana dan
melakukan satu seri tindakan yang konsisten.
Bab XII
KEPEMIMPINAN DAN MASALAHA KONFLIK
BAB XIII
PEMIMPIN DAN
KEPEMIMPINAN MAHASISWA
KEPEMIMPINAN PANCASILA
Agar mampu melaksanakan tugas
kewajibannya,pemimpin harus dapat menjaga
kewajibannya. Dia harus memiliki kelebihan-
kelebihan tertentu bila disbanding dengan
kualitas orang-orang yang dipimpinnya.
Kelebihan ini terutama meliputi segi
teknis,moral,dan semangat juangnya.
Beberapa kelebihan tersebut antara lain ialah
factor-faktor sebagai
berikut:
1. Sehat jasmaninya,dengan energy yang
berlimpah-limpah,keuletan,dan asdauduer
tinggi;
2. Memiliki intregitas kepribadian,sehingga
dia matang,dewasa,bertanggung jawab,dan
susila;
3. Rela bekerja atas dasar pengabdiandan
prinsip kebaikan,serta loyal terhadap
kelompoknya;
4. Memiliki inteligensi tinggi untuk
menanggapi situasi dan kondisi dengan
cermat,efisien-efektif;memiliki kemampuan-
kemampuan persuasi,dan mampu
memberikan motivasi yang baik kepada
bawahan;
5. Mampu menilai dan membedakan aspek
yang positif dari yang negative dari setiap
pribadi dan situasi,agar mendapatkan cara
yang paling efisien untuk bertindak.
2.3 Penilaian Terhadap Isi Buku
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk
mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan
untuk memcapai suatu tujuan. Cara seorang
pemimpin dalam melakukan tugasnya
merupakan suatu hal yang penting
diperhatikan agar dapat mempengaruhi orang
lain mulai dari dirinya sendiri, keluarga,
sekolah hingga di lingkungan yang besar yaitu
Negara. Untuk menjadi seorang pemimpin itu
dia harus bisa memimpin dari lingkungan
yang kecil. Dengan melakukan critical book
report ini maka kita dapat membandingkan
dua buku tentang kepemimpinan dengan
pengarang yang berbeda sehingga wawasan
kita akan kepemimpinan bertambah.
3.2 Saran
Akan lebih bagus lagi jika isinya diperlengkap
lagi dan juga penampilannya dipercantik agar
menarik minat seseorang untuk
membacanya.
DAFTAR PUSTAKA