Anda di halaman 1dari 70

CRITICAL BOOK REPORT 

KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : Romalum purba
NIM : 2211131013
DOSEN:DR.IRWANDY,M.PD
KELAS : REGULER A

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PRODI PENDIDIKAN BAHASA
PRANCIS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “Critical Book Report”. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah kepemimpinan
Drs.Irwandy , M.Pd atas bimbingannya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, semoga
tugas ini dapat memenuhi tuntutan kuliah
yang diajukan dan dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca tentang
Kepemimpinan.

Medan, 11 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….1
1.1  Latar Belakang…………………………………………...1
1.2 Tujuan……………………………………………………...…1
1.3 Manfaat……………………………………………………...1   
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………2
2.1 Identitas Buku………………………………………………2
2.2 Ringkasan Isi Buku…………………………………………3
2.3 Penilaian Terhadap Buku……………………...........30
BAB III PENUTUP………………………………………………….31
3.1 Kesimpulan………………………………………………….31
3.2 Saran……………………………………………………….....31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….32

  

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi
atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik
seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi.

1.2  Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan

1.3  Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang
kepemimpinan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN CBR

2.1 Identitas Buku


Buku Pembanding
Buku Utama (buku satu)
(buku kedua)

Judul Buku :Pemimpin


dan Kepemimpinan

Judul Buku : Leader


Pengarang : Dr.Kartini yang Ship 
Kartono Pengarang : Darmo
Budi Suseno 
Penerbit : Milestone 
Penerbit : Rajawali Press
Tahun Terbit : 2009 
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 128
halaman 
Tebal Buku : 382
halaman Bahasa Teks : Bahasa
Indonesia 

Bahasa Teks : Bahasa


Indonesia 
2.2 Ringkasan Isi Buku
     
BAB I: TATA TERTIP DAN KETERATURAN
PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL DAN
INFORMAL
1 TEORI DAN TEKNIK KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan cabang dari
kelompok ilmu  administrasi.kepemimpinan
merupakan ilmu terapan di dalam ilmu social
.seperti ilmu ilmu lain kepemimpinan juga
bertujuan unuk
●)memberikan pengeertian mengenai arti
luas kepemimpinan secara luas.
●)menafsirkan tingkah laku dari pemimpin 
●)pendekatan tentang masalah social yang di
kaitkan dengan fungsi pemimpin.
ruang lingkup  kepemimpinan
- teori kepemimpinan
-teknik kepemimpinan
a)teori kepemimpinan
* suatu penggeneralisasian dari suatu fakta
mengenai sifat sifat dasar dan prilaku
pemimpin dan konsep konsep kepemimpinan
*dengan menekan latar belakang historis dan
sebab musabab timbulnya kepemimpinan
serta persyaratan untuk menjadi pemimpin
*sifat sifat yang di perlukan pemimpin tugas
dan fungsinya serta etika profesi.

b)teknik kepemimpinan
*kemampuan dan keterampilan pemimpin
*melingkupi konsep dasar dan sifat pemimpin
=> tujuan tenik kepemimpinan
-agar menjadi  pemimpin dan mampu
menjalankan perannya sebagai pemimpin .
-pemimpin memiliki nilai norma yang efektif. 
3
BAB II : NILAI BEKERJA/KARYA BAGI
MANUSIA
Pandangan konservatif menyatakan,bahwa
kerja jasmaniah itu adalah bentuk hukuman
yang harus disandang manusia sebagai akibat
dari dosa-dosa nya.
Ada sebuah pandangan yang melihat
kerja/karya manusia itu sebagai berikut;
1.kerja itu merupakan aktifitas dasar dan
bagian esensial dari kehidupan manusia.
2.kerja merupakan aktivitas social yang
memberikan bobot dan isi
pada kehidupannya.
3,moral dari individu itu tidak mempunyai
kaitan langsung dengan kondisi fisik/materil
dari pekerjaan.
 4.insentif kerja itu banyak bentuknya ,antara
lain uang,jaminan social,jaminan hari
tua,status social dan lain lain.
     Aspek penting dari kerja yang perlu
diperhatikan oleh pemimpin ialah motivasi
dan lingkungan kerja.Sebuah fakta penelitian
mengatakan bahwa orang bekerja itu pada
dasar nya secara primer tidak selalu dikuasai
oleh motif –motif ekonomis belaka.sebab
dibalik perolehan keuntungan dan uang,
terdapat juga dorongan batiniah yang sangat
kuat untuk mencari satu tempat atau status
social dimana individu dapat berakar,untuk
dihargai orang lain,mencari sekuritas,untuk
diterima menjadi bagian terintegrasi dari satu
unit , dan untuk memainkan satu
peranan(untuk berfungsi).Hanya cara
demikian inilah individu dapat menemukan
arti dari karya kerjanya,dan bisa menghayati
makna hidupnya.jika dia tidak mendapatkan
semua ini ,pastilah dia mengalami banyak
frustasi dan kekecewaan.

MASYARAKAT  MODERN  DAN  MASALAH  
KERJA
    Situasi bekerja dalam masyarakat modern
yang serba  kompleks sekarang sekarang
selalu membutuhkan kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.Dalam situasi ini
selalu dibutuhakan pemimpin dan
kepemimpinan demi efektivitas dan efisiensi
kerja.lalu muncul hierarki organisasi dengan
dengan beberapa lapis kekuasaan dan
birokrasi.
Namun dalam perkembangan
selanjutnya,ekses dari birokrasi tersebut
adalah overbirokratisasi  dan  oversentralisasi
Overbirokratisasi mengakibatkan organisasi
menjadi lamban dan tidak efisien
sedangkan oversentralisasi mengakibatkan
organisasi menjadi “berat di atas” dan
macet.dan kedua duanya mengakibatkan
turun nya moral bawahan.             
   

BAB III
 KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN
DAN KEPEMIMPINAN
1.      Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah
penggeneralisasian satu seri perilaku
pemimpindan konsep-konsep
kepemimpinannya.
1.1 Latar belakang sejarah pemimpin dan
kepemimpinan
Kepemimimpinan muncul bersama-sama
adanya peradaban manusia yaitu sejak
zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia
yang berkumpul bersama, lalu bekerja
bersama-sama untuk mempertahankan
eksistensi hidupnya menantang kebuasan
binatang dan alam di sekitarnya.

1.2   sebab-musabab munculnya pemimpin


Tiga teori yang menonjol dalam
menjelaskan kemunculan pemimpin ialah:
a.       teori genetis menyatakan sebagai
berikut:
-     pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi
lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami
yang luar biasa sejak lahirnya.
-     Dia ditakdirkan menjadi pemimpin dalam
situas-kondisi yang bagaimanapun juga, yang
khusus.
-     Secara filosofi, teori tersebut menganut
pandangan deterministis. 
5
b.      Teori social (lawan teori genetis)
menyatakan sebagai berikut:
-     Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan
dibentuk tidak dilahirkan begitu saja.
-     Setiap orang bisa menjadi pemimpin,
melalui usaha penyiapan dan pendidikan,
serta didorong oleh kemauan sendiri.
-     Teori ekologis atau sintetis (muncul
sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih
dahulu).
1.3   tipe dan gaya kepemimpinan
a.       tipe deserter (pembelot).
b.      Tipe birokrat.
c.       Tipe misionaris (missionary).
d.      Tipe developer (pembangun).
e.       Tipe otokrat
f.       Benevolent autocrat (otokrat yang
bijak).
g.      Tipe compromiser (kompromis).
h.      Tpe eksekutif
1.4   syarat-syarat kepemimpinan
a.       kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan
legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin guna mempengaruhi dan
menggerakan bawahan untuk berbuat
sesuatu.
b.      Kewibawaan ialah kelebihan,
keunggulan, keutamaan, sehingga orang
mampu “mbawani” atau mengatur orang lain,
sehingga orang tersebut patuh pada
pemimpin, dan bersedia melakukan
perbuatan-perbuatan tertentu.
c.       Kemampuan ialah segala daya,
kesanggupan, kekuatan dan
kecakapan/keterampilan teknis maupun
social, yang dianggap melebihi dari
kemampuan anggota biasa.

2.      Pemimpin dan sifat-sifatnya

Menurut Henry Pratt Fairchild menyatakan:


pemimpin dalam pengertian luas
ialah seorang yang memimpin dengan jalan
memprakarsai tingkah laku social dengan
mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau
mengontrol usaha/upaya orang lain, atau
melalui prestise, kekuasaan atau posisi. 
6         
Ordway Tead dalam tulisannya
mengemukakan 10 sifat yaitu :
a.       Energy jasmaniah dan mental (physical
and nervous energy).
b.      Kesadaran akan tujuan dan arah (A
sense of purpose and direction).
c.       Antusiasme (enthusiasm; semangat,
kegairahan, kegembiraan yang besar).
d.      Keramahan dan kecintaan (friendliness
and affection).
e.       Integritas (integrity, keutuhan,
kejujuran, ketulusan hati).
f.       Penguasaan teknis (technical mastery).
g.      Ketegasan dalam mengambil keputusan
(decisiveness).
h.      Kecerdasan (intelligence).
i.        Keterampilan mengajar (teaching skill).
j.        Kepercayaan (faith).

George R. Terry dalam bukunya “principles


of management”, 1964 menuliskan sepuluh
sifat pemimpin yang unggul, yaitu:
a.       Kekuatan
b.      Stabilitas emosi
c.       Pengetahuan tentang relasi insane
d.      Kejujuran
e.       Objektif
f.       Dorongan pribadi
g.      Keterampilan berkomunikasi
h.      Kemampuan mengajar
i.        Keterampilan social
j.        Kecakapan teknis atau kecakapan
manajerial 
>

BAB IV
KEPEMIMPINAN YANG TIDAK EFISIEN
 Pemimpin yang tidak efisien itu seperti
mesin termostat kuno secaa tidak perduli
panasnya(perintah intruksi, komando,
tekanan, dan kesewenang wenangannya)
kepada sekitarnya.sbab dia memiliki
kepribadian yang kaku, tertutup, tidak
peka,tidak perdulian dan selalu tidak mau
menerima pesan serta informasi dari para
pengikutnya.
Maka kepemimpinan yang tidak efisien
dan” aneh” tadi adakalanya tepat mengena,
apabila iklim emosional dari kelompok yang
dipimpinnya kebetulan juga sesuai dengan
sifat sifatnya yang kurang normal itu.
Contohnya, seorang agitator yang sangat
emosional dan fanatik,bisa menjadi pemimpin
yang “efektif” apabila dia mengepali
kelompok individu yang selalu bersikap
agresif, bercuriga, berprasangka , fanatik
digenangi mcam macam faham sektarisme,
dan sangat radikal.

TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN


Banyak studi ilmiah dilakukan orang
mengenai kepemimpinan, dan hasilnya beroa
teori teori tentang kepemimpinan. Teori teori
yang dimunculkan menunnjukan perbedaan
dalam:
·         Pendapat dan uraiannya,
·         Metodelogi,
·         Interprestasi yang diberikan,
·         Kesimpulan yang ditarik.

G R Terry mengemukakan sejumlah teori


kepemimpinan,yaitu teori teori  sendiri
ditambah dengan teori teori penulis lainnya
berikut:
1.Teori otokratis
 Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan
atas perintah perintah, paksaan, dan tindakan
tindakan yang arbitrer (sebagai wasit). Ciri ciri
khasnya ialah:
a.Dia memberikan perintah perintah yang
dipaksakan, dan harus dipatuhi.
b.      Dia menentukan polices/kebijakan untuk
semua pihak,tanpa berkonsultasi dengan para
anggota.
c.     Dia tidak pernah memberikan informasi
mendetail tentang rencana rencana yang
kakan datang.
d.     Dia memberikan pujian atau kritik pribadi
terhadap setiapmanggota kelompokya
dengan insiatif sendiri.
2        .Teori psikologis
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang
pemimpin adalah memunculkan dan
mengembangkan sistem motivasi terbaik,
untuk merangsang kesediaan bekerja dari
para pengikut dan anak buah.
 3.Teori sosiologis
       Kepeimpinan dianggap sebagai usaha
usaha untuk melancarkan antar-relasi dalam
organisasi; dan sebagai usaha untuk
menyelesaikan setiap konflik organisatoris
antara para pengikutnya, agar tercapai kerja
sama yang baik.
  4.Teori Suportif
 Menurut teori ini, para pengikut harus
berusaha sekuat mungkin, dan bekerja
dengan  penuh gairah,sedang pemimpin akan
membimbing dengan sebaik baiknya melalui
policy tertentu
 
  5.Teori Laissez Faire
Kepemipinan laissec faire ditampilkan oleh
seorang tokoh “ ketua dewan”
yang   sebenarnya tidak becus mengurus dan
dia menyerahkan semua tanggung jawab
serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada
semua anggotanya.     
6.Teori Kelakuan pribadi
    Kepemimpinan jenis ini akan muncul
berdasrkan kualitas – kualitas pribadi atau
pola  pola kelakuan para pemimpinnya.
  Pola tingkah laku pemimpin tersebut erat
berkaitan dengan:
·         Bakat dan kemampuannyam
·         Kondisi dan situasi yang dihadapi,
·         Good will atau keinginan untuk
memutuskan,
·         Derajat supervisi dan ketajaman
evaluasinya
 7. Teori Sifat Orang Besar
        Sudah banyak orang yang melakukan
untuk mengindentifikasikan sifat sifat unggul
dan kualitas superior serta unik, yang
diharapkan ada pada seorang pemimpin,
untuk meramalkan kesuksesan
kepemimpinannya.
 8. Teori Situasi
  Teori ini menjelaskan, bahwa harus terdapat
daya lenting yang tinggi/luwes pda pemimpin
untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan
situasi, lingkungan sekitar dan zamannya.
9. Teori Humanistik
    Menurutt teori ini kepeemimpinan ialah
merealisir kebebasan manusia dan memenuhi
segenap kebutuhan insani, yang dicapai
melalui imteraksi pemimpin dengan rakyat.

BAB V
ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
TUGAS TUGAS KEPEMIMPINAN
Asas Dan Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan
adalah memadu,menuntun,membimbing,me
mbangun,memberi atau,membangunkan
motifasi-motifasi kerja,mengemudikan
organisasi,menjalin jraingan-jaringan
komunikasi yang baik memberikan suferfisi
atau pengawasan yang efesien,dan membawa
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin
dituju,sesuai dengan ketentuan waktu dan
perencanaan.
Asas-asas kepemimpinan ialah:
1.Kemanusiaan,mengutamkan sifat-sifat
kemanuasiaan,yaitu pembimbimbinga
manusia oleh manusia,untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan
setiap individe,demi tujuuan-tujuan humam.
2.Efisien,efesiensi teknis maupun
sosial,bertkatian dengan terbatasnya sumber-
sumber,materi dan jumlah manusia,atas
prinsip penghematan,adanya nilai-nilai
ekonomis,serta asas-asas manajemen
modern.
3.Kesejahteraan Dan Kebahagiaan yang lebih
merata,menuju pada taraf kehidupan yang
lebih tinggi.

BAB VI
DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI
FORMAL DAN INFORMAL DINAMIKA
KELOMPOK
 Kelompok itu ialah kumpulan yang terdiri
dari dua atau lebuh individu dan kehadiran
masing –masing individu mempunyai arti
serta nilai bagi orang lain dan ada dalam
situasi saling mempengaruhi .
  Yang penting dalam kelompok tersebut
ialah bukannya persamaan dan perbedaan
satu sama lainnya akan tetapi saling
ketergantungan atau interdependensinya .
Selanjutnya individu –individu didalam
kelompoknya itu sifatnya dinamis sebab
saling mempengaruhi dan saling
mendorong .maka ciri –ciri manusia didalam
kelompoknya atau didalam medan sosial
antara lain .
1.dinamis ,selau bergerak dan berubah
2.mempunyai potensi ,kesanggupan dan
kemungkinan untuk melakukan bermacam –
macam aksi atau perbuatan atau peristiwa .
3.menanggapi orang lain sebagai mahkluk
sejenis ,sebagai sesama hidup dan sebagai
subjek yang sederajat .
4. interaksi dan partisipasi masing –masing
anggota kelompok itu sangat berkaitan .

FUNGSI KELOMPOK BAGI INDIVIDU ,DAN


FUNGSI PEMIMPIN
Fungsi  kelompok bagi individu ialah sebagai
berikut :
1.      Kelompok itu memberikan wadah sosial
dan ruang hidup psikologis kepada individu .
2.      Menjadi kader referensi untuk
mengaitkan diri
3.      Memberikan rasa aman
/sekuritas ,sehingga orang merasa betah dan
kerasan didalamnya
4.      Memberikan status sosial kepada
individu
5.      Memberika ideal –ideal ,cita-
cita ,tujuan-tujuan hidup tertentu dan asas-
asas perjuangan bagi hidupnya .
6.      Kelompok dijadika alat atau wahana
untuk mencapai cita-cita hidupnya
7.      Didalam kelompok individu merasa
menjadi satu bagian dari gestalt kelompok . 

BAB VII
 PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
Komunikasi ialah arus informas dan emosi-
       

emosi yang dapat dalam masyrakat yang


berlangsung secara vertikal (atas bawah, vice-
versa) maupun secara horisontal. Dapat berarti
pula perhubungan atau persmbungan
wahaana/sarana-sarana.
        Teknik Komunikasi ialah: tata cara hubungan
yang efisen     baik melalui penggunaan alat-alat
komunikasi maupub tidak      dengan semua unsur
yang saling melibatkan diri dalam satu unit sosial
        Pada teknik komunikasi ini ada beberapa hal
yang perlu di perhatikan, yaitu:
1.     Manfaat komunikasi.
2.      Arus komunikasi
3.     Kebijakan komunikasi.
4.     Tipe dan persyaratan komunikasi.
5.     Bentuk-bentuk komunikasi
13

BAB VIII 
REKAPILUTASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Rekapilitasi dari tuga-tuga pemimpin yang
bis dibedakan dari tugas nggota ialah sebagi
berikut:
1)  Dalam peratura waktu yang relatif menjadi
semakin pendek, kualitas pekerjaan
dan  tugas pemimpin mengandung banyak
sekali dimensi inovasi (pembaruan,
perubahan baru) dan perubahan-perubahan
serba cept, yng menjadi semakn di percepat
pada zaman modern
2)   Pemimpin mampu menyusun
kebijakan/policy yang bijaksana dn mampu
mengadakan seleksi secara cermat tepat dari
banyak alternatif; menjadi memiliki
kemampuan pentuan keputusan/decision
making yang tepat
3)   Pemimpin harus bisa menerjemahkan
atau menjabarkan ide-ide, konsep dan policy
organisasi dalam bahasa-aksi, yaitu dalam
bentuk perintah, komando dan instruksi-
instruksi yang jelas, sehingga dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh segenap anggota
kelompoknya.
Selanjutnya, konsepsi mengenai
kepemimpinan tidak bisa di lepaskann dari
kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaan.
1.      Kemampuan ialah segenap daya,
kesanggupan, kekayaan, kecakapan dan
kekuatan yang terdapat pada inividu untuk
bertingkah laku, khususnya untuk bertingkah
laku sebagai pemimpin.
2.      Kewibawaan berasal dari kata-kata
“kawi” dan “bhawa”. “Kawi berarti kuasa yang
lebih, kelebihan. Dan “bhawa” ialah
kekuasaan, kekuatan suprahuman,
keutamaan, kelebihan, keunggulan. Jadi
kewibawaan (dalam bahasa Jawanya
”prabawa”), berarti kelebihan, keunggulan
keutamaan, dengan mana seseorang mampu
”hambawani” atau mengatur, membawa,
memimpin, dan merintah orang-orang lain.
3.      Kekuasaan ialah: kekuatan, otoris,
pengaruh untuk mengatur dan mengarahkan
pengikutnya.
BAB IX
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN DAN
PEMIMPIN
GR. Terry dalam bukunya principle of
management menyatakan beberapa definisi
orang lain , sebagai berikut :
 “The force that runs an enterprise and is
responsible for its succes or failure
(kekuasaan yang mengatur suatu usaha dan
bertanggung jawab atas keberhasilan atau
kegagalan )”.
  “Management is the performance of
conceiving and achieving desired results by
means of group efforts consisting of untilizing
human talents and resources (manajemen
adalah penyelenggaraan usaha penyusunan
dan pencapai hasil yang diinginkan dengan
menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri
atas penggunaan bakat-bakat dan sumber
daya manusia)’’.
 “ Management is simply getting things done
through people (secara sederhana,
manajemen adalah melaksanakan perbuatan-
perbuatan tertentu dengan menggunakan
tenaga orang lain)”.
Manajemen dapat disebut pula sebagai
pengendalian suatu usaha, yaitu merupakan :
1)    Proses pendelegasian/pelimpahan
wewenangan kepada beberapa
pananggung  jawab dengan tugas-tugas
kepemimpinan, dan
2)    Proses penggerakan serta bimbingan
pengendalian semua sumber daya manusia
dan sumber materiil dalam kegiatan
mencapai sasaran organisasi.
GR.Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi
manajemen meliputi 4 peristiwa yang
disingkat dengan P.O.A.C., yaitu :
1)    Planning (perencanaan)
2)    Organizing (pengorganisasian)
3)    Actuating (penggerakan, aktualisasi )
4)    Control (pengawasan)
Sedang kan H.Albers mengguynakan
pembagian planing,organizing,directing, and
controling. Perencanaan atau planning adalah
kegiatan menentukan sebelumnya sasaran
yang ingin dicapai, dan memikirkan cara serta
sarana-sarana pencapaiannya.
            Sasaran yang ingin   dicapai itu menjadi
parameter (ukuran perbandingan ) bagi setiap
pemimpin untuk menentukan sederetan
aktivitas yang harus dilakukan, agar setiap
pengikut dan bawahan dapat memberikan
kontribusi maksimal dan positif Maka
termasuk dalam sasaran ialah maksimalisasi
keuntungan dengan menghilangkan
hambatan0hambatan sebanyak
mungkin,penerpan kebijakan yang inovatif
dan penentuan sasarang samping
(subobjectives)dengan tujuan utama ialah
mengadakan peramalan/forecasting.
Pengambilan keputusan (decision making)
dalam penentuan sasaran yang dituju,
penggunaan sarana dan langkah-langkah
konkret yang akan diambil merupakan bagian
dari perencaan. Perencanaan mencakup
perkiraan masa mendatang, dan perkiraan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
dengan jalan :
Ø     Memperhitungkan semua sumber yang
tersedia
Ø     Menentukan tujuan (sasaran atau
objectives)
Ø     Menetapkan kebijakan/policy
Ø     Menetapkan prosedur dan metode-
metode yang tepat,logis dan sistematis ,untuk
pendayagunaan semua energi dan kehgiatan
secara maksimal. 
Pengorganisasian adalah pengurusan semua
sumber dan tenaga yang ada dengan
landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan
masing-masing fungsi (persyratan tugas , tata
kerja, tanggung jawab, dan antarrelasi dari
fungsi-fungsi) sehingga merupakan satu
totalitas sistem, dimana bagian yang satu
menunjang dan bergantung (saling
bergantung) pada bagian lainnya. Tugas
pokok dalam pengorganisasian ialah :
a)      Membagi tugas kerja
b)      Menentukan kelompok-kelompok atau
unit-unit kerja
c)      Menentukan tingkatan otoritas, yaitu
kewibawaan dan kekuasaan untuk bertindak
secara bertanggung jawab.16

BAB X
PEMIMPIN DEMOKRATIS
Pemimpin demokratis dapat digolongkan
dalam:
a.pemimpin demokratis tulen,dan;
b.pemimpin demokratis palsu/pura-pura
(PSEUDO-DEMOKRATIS)
    pemimpin demokratis tulen itu merupakan
pemimpin yang baik bagi kelompoknya. Dia
menyadari bahwa tugasnya ialah
mengkoordinasikan pekerjaan dan tugas dari
semua anggota-anggota nya,dengan
menekankan rasa tanggung jawab dan kerja
sama yang baik kepada setiap anggota. Dia
tahu,bahwa organisasi atau lembaga
bukanlah masalah “pribadi atau individual”,
akan tetapi kekuatan organisasi terletak pada
partisipasi aktif setiap anggota. Dia mau
mendengarkan nasihat dan sugesti semua
pihak dan mampu memanfaatkan keunggulan
setiap orang seefektif mungkin pada saat-saat
yang tepat.
·         Sebaliknya pemimpin PSEUDO-
DEMOKRATIS pada umumnya mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut dia memang
berusaha untuk bersikap demokratis. Akan
tetapi karena dia berkarakter lemah,merasa
selalu bimbang dan tidak mempunyai
pendirian,maka penampilannya tidak jauh
berbeda dengan si “baby autocrat” (otokrat
bayi).bedanya ialah pemimpin pseudo
demokratis ini sifatnya lebih sentimentil.

Pemimpin demokratis
Pemimpin demokratis dapat digolongkan
dalam:
a. pemimpin demokratis tulen, dan;
b. Pemimpin demokratis palsu pura
pura(pseudo- demokratis) 
17

BAB XI
MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN
PEMBINAAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan
suatu organisasi,seorang pemimpin tertinggi
diharuskan memilih pembantu pembantu
untuk memimpin kelompok bidang dan
urusan yang menjadi bagian organisasi
tersebut.
Pembantu pembantu bisa diambil dari
organisasi sendiri dan dapat juga dicari dari
luar organisasi dengan syarat syarat tertentu:
·         Dapat memimpin orang lain kearah
pencapain tujuan organisasi
·         Dapat menjalin komunikasi antara
manusia 

Menurut  O.Jeff Harris:
Menyatakan bahwa orang orang yang perlu
dipilih sebagai calon pemimpin adalah
·                     Memiliki kemampuan untuk
menjadi perseptif.
·                     Memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi.
·                     Memiliki kemauan untuk
memikul tanggung jawab.
·                     Memiliki kemampuan
menetapkan prioritas secara tepat.
1.Memiliki kemampuan untuk menjadi
perseptif
Persepsi adalah kemampuan untuk melihat
dan menanggapi realitas nyata.Dalam hal ini
pemimpin perlu mempunyai daya persepsi
disertakan dengan kepekaan yang tinggi
terhadap semua situasi organisasi dari segi
segi kekuatan dan kelemahan .
Pemimpin  juga harus mampu mengadakan
intropeksi,melihat dalam diri sendiri,dikaitkan
beratnya tugas tugas dan besarnya tanggung
jawab yang harus dipikul. 
2.`Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberikan informasi
dengan cepat,tepat dan jelas juga
kemampuan untuk menerima informasi dari
luar dengan kepekaan tinggi,melupakan
syarat mutlak bagi   pemimpin yang
efektif.Maka segenap tanggung jawabnya
akan lebih mudah dengan tugas tugas yang
harus distribusikan kepada bawahan atau
pengikut pengikutnya.
Spesialisasi kerja dalam bentuk unit unit yang
kecil  kecil.Membwa kita pada system hierarki
kerja dengan segala kompleksitasnya.
Maka untuk tugas tugas Koordinasi dan
supervisi  terhadap unit unit tresebut agar
bias menjadi bagian bagian  yang terkuasai.
Komunikasi yang tidak baik antara pemimpin
dengan pengikutnya akan menimbulkan hal
hal seperti prasangka,kecemasan,ketegangan
batin dan konflik konflik baik yang tertutup
dalam diri sendiri maupun yang terbuka
dengan orang lain.
Komunikasi yang tidak lancar menimbulkan
perasaan duka,terisolasi, dipisahkan dari
organisasi,banyak kesulitan dan
kesalahpahaman.Maka jelaslah
bahawa  setiap usaha bersama memerlukan
pemimpin.
3.Kemauan untuk memikul tanggung jawab
               Bila seseorang menerima tugas
kepemimpinan,dia haruslah berani memikul
tanggung jawab bagi setiap tingkah
lakunya.Menerima tanggung jawab
kepemimpinan mengandung risiko menerima
sanksi-sanksi tertentu bila ia tidak mampu
mencapai hasil yang diharapkan.
     Karena peranan kepemimpinan itu harus
memenuhi persyaratan-persyaratan yang
cukup berat,maka diharapkan agar orang-
orang yang diserahi jabatan pemimpin itu
benar-benar menghendaki peranannya dan
sanggup menerima tanggung jawab.
4.Kemampuan untuk menetapkan prioritas
secara tepat
        Seorang pemimpin itu harus benar-benar
mahir memilih mana bagian yang penting dan
harus didahulukan dan mana yang kurang
penting sehingga bias ditunda
pelaksanaannya.Jadi,mampu mengambek-
paramartakan pemecahan masalah.Juga
sanggup memilih keputusan secara bijaksana
dari sekian banyak alternative dengan tepat.
Dia mampu mendahulukan
perencanaan,persiapan dan alat-alat yang
akan digunakan oleh petugas-petugas
bawahan yang ada divawah
kewenangannya,sebelum dia sendiri
melaksanakan tugas-tugasnya.
5.Kemampuan untuk menanggapi secara
objektik
         Objektivitas merupakan kemampuan
untuk melihat masalah masalah secara
resional,impersonal tanpa
prasangka.Objektivitas adalah kelanjutan dari
perseptivitas dengan mengabaikan sebanyak
mungkin faktor faktor pribadi dan emosional
yang bias mengakibatkan kaburnya
kenyataan.Objektivitas juga merupakan unsur
penting dari pengambilan keptusan secara
analitis,sehingga memungkinkan pemimpin
mengambil keputusan yang bijaksana dan
melakukan satu seri tindakan yang konsisten.

Bab XII
KEPEMIMPINAN DAN MASALAHA KONFLIK

MASYARAKAT MODERN DAN


KONFLIK
Kehidupan dalam masyarakat modern,
terutama kehidupan di kota kota besar itu
sifatnya serba tergesa gesa, dipenuhi banyak
persaingan dan perlombaan hidup, karena
orang suka membandingkan diri
sendirindengan orang lain.
Dalam suasana penuh rivalitas ini
menonjollah kepentingan sendiri atau paham
individualisme, sehingga kontak kontak social
menjadi longgar.
Selanjutnya, oleh pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak
terjadi perubahan social dan pertumbuhan
yang tidak sama dari kebudayaan.
Sering berlangsung perubahan perubahan
social yang serba cepat dan mendadak, yang
tidak dapat mengait atau tidak cocok dengan
salah satu atau beberapa sector
kehidupan.juga tidak ada consensus di antara
sesama warga masyarakat. Kondisi
sedemikian disebut disorganisasi social.
Hilanglah hubungan masyarakat yang intim,
dan orang lebih menonjolkan egoisme.
Manajemen masyarakat modern adlah identik
dengan konflik. 

DEFINISI KONFLIK DAN PENDEKATAN


MODERN
Kata konflik ini mengandung banyak
pengertian.Ada pengrtian negatif, yang netral,
dan posiif.
Pengertian yang negatif, konflik dikaitkan
dengan sifat sifat animalistic, kebuasan,
kekerasan, barbarism,
destruktif/pengrusakan, penghancuran,
irrasionalisme, tanpa control emosional, hura
hara, pemogokan , perang, dan seterusnya.
Dalam pengertian positif, konflik dihubungkan
dengan peristiwa petualangan, hal hal baru,
inovasi, pembersihan, pemurnian,
pembaharuan, penerangan batin, kreasi,
pertumbuhan, perkembangan, rasionalitas
yang dialektis, mawas diri, perubahan dan
seterusnya.
Konflik diartikan sebagai akibat biasa dari
kenekaragaman individu manusia dengan
sifat sifat yang berbeda, dan tujuan hidup
yang tidak sama pula. 

Clinton F. Fink mendefinisikan Sbb ;


Konflik ialah relasi relasi psikologis yang
antagonistis, berkaitan dengan tujuan tujuan
yang tidak bisa disesuaikan interest interest
ekslusif dan tidak bisa dipertemukan , sikap
sikap emosional yang bermusuhan, dan
struktur struktur nilai yang berbeda.
Konflik adalah interaksi yang antagonistis
mencakup tingkah laku lahiriah yang tampak
jelas, mulai dari bentuk bentuk perlawanan
halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung
, sampai pada bentuk perlawanan terbuka,
kekerasan perjuangan tidak terkontrol,
benturan laten, pemogosokan, hura hura,
maker, gerilya, perang, dan lain lain.
 

BAB XIII
PEMIMPIN DAN
KEPEMIMPINAN MAHASISWA

Dalam GBHN Tap MPR-RI No.IV/MPR/1978


dicantumkan peranan perguruan tinggi dalam
era Pembangunan,dan perlunya ada
pembinaan para mahasiswa.Para mahasiswa
yang berusia sekitar 18-27 tahun ini adalah
pribadi yang sedang berkembang dan tengah
mencari jati dirinya atau identitas sendiri.
Mereka sudah melewati masa “sturn und
drang” dan masa puber, akan tetapi belum
mencapai status kedewasaan penuh.
Dalam menuntun para mahasiswa,
peranan dosen cukup besar, yaitu bergantung
pada kualitas kepribadiannya, kewibawaan
ilmiahnya, konsistensi pada pendirian serta
ideologinya, dan falsafah hidupnya. Dalam
kerangka pembinaan mahasiswa, di lingkup
Universitas dan akademi di perlukan
manajemen yang kuat dan manajer yang
bijaksana.
Semua universitas didirikan dengan maksud
memperoloeh tenaga kerja atau pegawai
negeri untuk mengisi jabatan-jabatan.
Kondisi mahasiswa dengan berbagai aktivitas
dan pola kepemimpinannya dengan
melakukan pendekatan dari beberapa segi
untuk menganalisis kegiatan ;
1)    Pendekatan Psikologis mendasarkan
analisisnya mengenai adanya pengaruh-
pengaruh yang bersifat menekan, yaitu:
 Pengaruh keluarga yang cenderung semakin
acuh tak acuh terhadap pendidikan anak
keturunannya sendiri.
Adanya tekanan-tekanan sosial dari
masyarakat modern terhadap generasi muda.
  Adanya tekanan-tekanan politik yang
menempatkan para mahasiswa dan orang-
orang muda pada posisi marginal.
 Adanya tekanan dari kebudayaan masyarakat
makmur yang mengakibatkan pola hidup
santai
   Oleh proses pendewasaan diri.
2)      Pendekatan ekonomis menitikberatkan
adanya jurang strata, yang menimbulkan
banyak kecemburuan sosial, ketegangan
sosial yang diwarnai kesengsaraan.
3)      Pendekatan secara sosiologis
menitikberatkan terbentuknya kelompok
mahasiswa menjadi kekuatan sosial,kekuatan
eliter dan kekuatan politik.
4)      Pendekatan politik secara khusus
menyoroti motivasi dan ideologi yang
mendorong aksi-aksi mahasiswa.

Tipe-tipe kepemimpinan mahasiswa


ditentukan oleh :
A.    Faktor keturunan, yaitu berasal dari
orang tua dengan kondisi sosial-ekonomis
yang bagaimana?.
B.     Faktor usia.
C.     Jenis pendidikan mahasiswa.
D.    Lingkungan sosial .
Kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa
dengan kepemimpinannya bertujuan untuk:
1.      Mempercepat proses pendewasaan.
2.      Menunjang proses belajar.
3.      Arena untuk mengadakan latihan-latihan
mental.
4.      Belajar menjalin komunikasi yang baik.
5.      Belajar memahami gejolak-gejolak dan
masalah-masalah sosial yang aktual dan
melanda masyarakat.
6.      Melakukan kegiatan-kegiatan rekreatif
dan kreatif di bidang seni, drama, film,
pertandingan olahraga, dan lain-lain. 
24
BAB XIV
KEPEMIMPINAN MILITER

I.KEPEMIMPINAN MILITER DENGAN SIFAT-


SIFATNYA
Peranan militer dimasa repolusi dalam
bentuk konprontai fisik melawan tentara
Belanda, tidak di ragukan lagi, yaitu sejak
1945 sampai tercapai kemerdekaan penuh di
tahun 1950 sebagai negara kesatuan RI, dan
peranan militer/ABRI sebagai bayangkara
negara hingga 1958 alam menjamin
keamanan dan kestabilan negara. Tokoh-
tokoh militer mulai banyak di tempatkan di
lembaga-lrembaga politik (partai, eksekutif,
legislatif, yudikatif, organisasi massa, dan
usaha-usaha korporatif atau badan-badan
hukum negara).
Keterlibatan politik dari militer ini pada
intinya bukan disebabkan oleh penonjolan
fungsi kemiliterannya, akan tetapi lebih
banyak di dorong oleh :
1.    Keinginan untuk mengadakan reformasi
sosial dan modernisasi politik yang lebih
sehat.
2.    Etik memberikan pelayanan umum yang
lebih baik, yang sangat di dukung oleh
kemampuan teknis, administratif, dan
manajerial yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kemampuan orang-orang sipil (berkat
sistem persenjataan modern yang menuntut
adanya manajemen modern).
3.    Fungsi kebayangkarian dalam wujud
pengabdian yang heroik dan kekesatriaan,
untuk menegakan keamanan dan
ketentraman umum.
4.    Adanya esprit de corps dengan kohesi
internal yang sangat kuat. 
 Sifat-sifat kepemimpinan militer yang
sangat menonjol antara lain adalah:
1.      Otoriter lewat komando dan asas
efisiensi.
2.      Ada disiplin tinggi dan esprit de corps
yang kuat, serta pengabdian penuh pada
tugas-tugas.
3.      Interaksi nyang searah, disertain
kepatuhan total terhadap komando dengan
penentuan tugas-tugas yang jelas, dan rasa
tanggung jawab yang besar. 
4.      Memiliki stamina, fisik atau mental yang
kuat berkat latihan-latihan rutin setiap hari,
dengan daya reaksi yang cepat, hati-hati,
cermat- teliti.
5.      Memiliki loyalitan dan integritas tinggi,
yang dilambari sifat kejujuran.
6.      Bersikap selalu terbuka terhadap
perubahan, progres –kemajuan, ide-ide baru,
inofasi, dan modernisasi.
7.      Efisien secara teknis dan taktis,
disamping kompeten dalam pendidikan dan
pertempuran atau perang.
8.      Kompetensi tersebut mengarah pada
profesionalisasi, dengan keemampuan
manajerial serta kemampuan tempur yang
semangkin tinggi. 
II.KEPEMIMPINAN MILITER DITENGAH
MASYARAKAT
Di masa perjuangan fisik tentara pada
masa itu terdiri dari pemuda-pemuda
golongan kelas menengah dan bawah
yaitunpelajar, mahasiswa, pegawai-pegawai
muda, pemuda-pemuda kampung dan desa
(terutama para santri dari desa-desa dan
kota-kota kecil), serta sukarelawan-
sukarelawan lainnya. Motifasi jadi tentara
ialah loyalitas pada bangsa dan tanah air,
dengan status sukarelawan yang tidak
dibayar. Karna mereka dengan spontan
merasa terpanggil untuk mengammbil senjata
guna merebut kemerdekaan dari tangan
pemerintah kolonial Belanda dengan
semboyan “HIDUP ATAU MATI”.
Kemudian berkat jasa dan
keberaniannya, mereka diakui sebagai
pemimpin atau “KOMANDAN” oleh kawan-
kawan seangkatan. Maka kepemimpinan
militer pada saat itu pringkatnya adalah:
-          Patriotik, pelopor nasionalisme.
-          Berani dan jujur.
-          Paternalistik, penuh emosi kebapakan.
-          Bersemangat, dengan
-          esprit de corps yang tinggi.
-          Tanpa interes-interes pribadi.
-          Penganjur perubahan dan kemajuan.
Bagi pihak militer sendiri, asistensinya
dilembaga eksekutif, legislatif, dan politik itu
mendorong kuat mereka untuk memerankan
kedwifungsiannya, yaitu sektor pwrtahanan-
keamanan dan dibidang sosial-politik. Hal ini
terutama didukung oleh faktor-faktor yang
menguntungkan, yaitu:
1.      Adanya kohesi dan esprit de corps yang
kuat dikalangan tentara.
2.      Memiliki kemahiran teknis dan
manajerial yang tinggi berkat pendidikan
dalam dan luar negeri, ditambah pengalaman
dilapangan dengan tugas teritorial dan tugas
bertempur.
3.      Memiliki semangat 1945, keheroikan
dan etos pemberian pelayanan umum kepada
rakyat dengan kesadaran sosoial tinggi.
4.      Dan bersal dari kelas sosial menengah,
yang perah “diasuh” oleh rakyat dimasa
perjuangan fisik dan gerilia yang mengetahui
benar kondisi keterbelakangan rakyat kecil
pada umumnya.
Dukungan penting para pemimpin militer
dalam proses moderinsasi di negara
berkembang antara lain berupa:
1.      Memurnikan dan memperkokoh
birokrasi negara.
2.      Mengembangkan sektor ekonomi,
finansial, dan komersial.
3.      Memberikan suport politik dengan jalan
memodernisasi lembaga-lembaga yang
memiliki predikat unggul.
4.      Mengingkatkan partisipasi politik kelas
sosial baru dan masa rakat yang mulai
terdidik dan sadar politik.
5.      Menstimilasi dilaksanakannya upaya
demokratisasi di segala bidang kehidupan.
6.      Merangsang pribadi-pribadi dan
pemerintah-pemerintah asing untuk
mengambil bagian dalam usaha-usaha
pembangunan.
7.      Mengadakan reprmasi-repormasi agraris
di daerah pedesaan.
Maka keterlibatan pemimpin-pemimpin
militer atau para perwira dalam poloitik itu
baisanya merupakan reaksi dari 2 situasi
yaitu:
•Meningkatnya konflik-konflik diantara
partai-partai politik dan kelompok-kelompok
sosial. Menurunnya efektivita dan legitimitas
institusi-institusi politik karna tidak mampu
menjalankan fungsi-fungsinya.Maka dwitugas
dari pemimin militer pada awal masa
modernisasi iu ialah:
•  Membangun pasukan tentara yang
tersentralisasi dan rasional, serta loyal pada
bangsa dan negara.
      • Membangun sistem birokrasi
pemerintahan yang bersih dan efektiv.
Tugas-tugas pokonya adalah:
1)      Melindungi, menjaga keamanan.
2)      Perwalian.
3)      Pemberantas, anarki dan macam-
macam disfungsi sosial.
4)      Menangkal subversi.
5)      Menegakan-meluruskan sistem politik
yang ada.
BAB XV
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
INDONESIA KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN PANCASILA
Agar mampu melaksanakan tugas
kewajibannya,pemimpin harus dapat menjaga
kewajibannya. Dia harus memiliki kelebihan-
kelebihan tertentu bila disbanding dengan
kualitas orang-orang yang dipimpinnya.
Kelebihan ini terutama meliputi segi
teknis,moral,dan semangat juangnya.
Beberapa kelebihan tersebut antara lain ialah
factor-faktor sebagai
berikut:
1.      Sehat jasmaninya,dengan energy yang
berlimpah-limpah,keuletan,dan asdauduer
tinggi;
2.      Memiliki intregitas kepribadian,sehingga
dia matang,dewasa,bertanggung jawab,dan
susila;
3.      Rela bekerja atas dasar pengabdiandan
prinsip kebaikan,serta loyal terhadap
kelompoknya;
4.      Memiliki inteligensi tinggi untuk
menanggapi situasi dan kondisi dengan
cermat,efisien-efektif;memiliki kemampuan-
kemampuan persuasi,dan mampu
memberikan motivasi yang baik kepada
bawahan;
5.      Mampu menilai dan membedakan aspek
yang positif dari yang negative dari setiap
pribadi dan situasi,agar mendapatkan cara
yang paling efisien untuk bertindak.
2.3  Penilaian Terhadap Isi Buku

Kelebihan Isi Buku :


~Memuat secara lengkap tentang
Kepemimpinan antara lain sebagai berikut :
·         Pengertian Kepemimpinan
·         Tipe-Tipe Kepemimpinan
·         Gaya Kepemimpinan
·         Sifat Kepemimpinan
·         Tugas Kepemimpinan
·         Fungsi Kepemimpinan
·         Dsb.
    ~Memuat tentang hubungan kelompok
dengan Pemimpin
   ~Memuat tentang Kepemimpinan di
Indonesia
   ~ Buku pemimpin dan kepemimpinan ini
dapat dijadikan buku wajib bagi calon-calon
pemimpin, baik itu mahasiswa yang sedang
berpose membentuk diri menjadi calon-calon
pemimpin ataupun para pekerja yang
sedang melangkah menuju jenjang karier.
Termasuk juga mereka yang sedang
duduk di kursi kepemimpinan, dapat
menjadikan buku ini sebagai rujukan dalam
mengelola kepemimpinan lebih baik lagi.
Buku ini tidak
sekedar memberikan, konsep, teori, ciri,
model, tipe, dan contoh pemimpin dan
kepemimpinan. Lebih jauh lagi buku ini
memberikan jalan terang menuju
kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang
berhasil.
Kekurangan Isi Buku :
              ~Tidak menjelaskan secara rinci apa
itu kepemimpinan abnormal
              ~Tidak memuat tentang bagaimana
cara sukses memimpin diri sendiri

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk
mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan
untuk memcapai suatu tujuan. Cara seorang
pemimpin dalam melakukan tugasnya
merupakan suatu hal yang penting
diperhatikan agar dapat mempengaruhi orang
lain mulai dari dirinya sendiri, keluarga,
sekolah hingga di lingkungan yang besar yaitu
Negara. Untuk menjadi seorang pemimpin itu
dia harus bisa memimpin dari lingkungan
yang kecil. Dengan melakukan critical book
report ini maka kita dapat membandingkan
dua buku tentang kepemimpinan dengan
pengarang yang berbeda sehingga wawasan
kita akan kepemimpinan bertambah.

3.2  Saran
Akan lebih bagus lagi jika isinya diperlengkap
lagi dan juga penampilannya dipercantik agar
menarik minat seseorang untuk
membacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Dr.Kartini. 2011. Pemimpin dan


Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Press
Suseno, Darmo Budi. 2009. Leader yang Ship.
Jakarta: Milestone 

Anda mungkin juga menyukai