Anda di halaman 1dari 21

Skor Nilai:

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

NAMA : ELIZA ADHANI BR SINULINGA

NIM : 5221401155

DOSEN PENGAMPU :

MATA KULIAH :

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PENDIDIKAN UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis masih dapat membuat tugas Critical Book
Report (CBR) ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “kepemimpinan”.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah kepemimpinan. Penulis berharap makalah ini menjadi salah
satu referensi bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi dua buku tentang materi kepemimpinan.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan supaya makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.

Medan , 10 Oktober 2022


V Penyusun

Eliza adhani sinulinga

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

I. PENDAHULUAN/PENGANTAR.....................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan CBR.........................................................................................1


1.3 Manfaat CBR.......................................................................................................1

1.4 Identitas Buku......................................................................................................2

II. RINGKASAN ISI BUKU................................................................................................3

III. PEMBAHASAN............................................................................................................18

IV. PENUTUP........................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita
hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi
analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Kepemimpinan ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang
kepemimpinan

B. Tujuan Penulisan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta membandingkan


dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang dibandingkan dalam buku tersebut
yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada
buku-buku yang dianalisis.

C. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
a. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan,
teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
b. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan
ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut.
c. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku yang
dianalisis tersebut.

D. Identitas buku yang direview

BUKU UTAMA
Judul : Pemimpin Dan Kepemimpinan

Tahun : 2016

Penulis : Dr. Kartini Kartono

Penerbit : Rajawali Pers

Tebal Buku : 362 halaman

BUKU PENDAMPING 1

Judul : Right From Te Top “Profils in Australian Leadership”

Tahun : 2001

Penulis : James Sarros – Rosseta J. Moors.

Penerbit : McGraw – Hill Education.

Edisi : Ke- 1

Tebal Buku : 170 halaman


BUKU PENDAMPING 2

Judul : Kepemimpinan dalam Manajemen.

Tahun : 2015

Penulis : Miftah Thoha

Penerbit : Rajawali Pers

Edisi : Ke- 18

Tebal Buku : 135 halaman

BAB II RINGKASAN

BUKU

Buku Utama :
BAB 1 : TATA TERTIP DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL

A. Teori Dan Teknik Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya ilmu


administrasi negara. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan anatara manusia, yaitu hubungan
mempengaruhi (dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan-ketaantan para pengikut/bawahan
karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin.

B. Ruang lingkup atau tema kepemimpinan itu pada intinya meliputi dua permasalahan pokok
yaitu:
 Teori kepemimpinan
 Teknik kepemimpinan

Manusia pada akhirnya harus menyadari, bahwa dirinya adalah anggota dari suatu dunia
yang teratur dan mempunyai ketertiban sendiri. Maka cara untuk memelihara, mengurus,
mengelola, mengendalikan dan mengatur terhadap dunia ini adalah administrasi. Administrasi
adalah secara harfiah berasal dari “ad” dan “ministrare”= mengelolah,mengurus, memelihara,
mengendalikan, memerintah.

C. Jenis – jenis Kepemimpinan


a. Pemimpin formal dan informal
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan nya,
untuk mencapai sasaran organisasi.
b. Pemimpin informal ialah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai
pemimpin, namun karna ia memiliki sejumlah kualitas unggul dia dapat mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhu kondisi psikis dan perilaku
suatu kelompok masyarakat.
c. Pemimpin dan organisasi
Organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama
mengarah pada tujuan bersama dibawah kewenangan dan kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan inti dari organisasi, manajemen dan administrasi. Pola
kepemimpinan setiap organisasi selalu berbeda-beda. Pola kepemimpinan organisasi
bisnis berbeda dengan pola kepemimpinan patrai politik berbeda pula kepemimpinan
pemerintahan setiap negara akan berbeda satu sama lain.

BAB 2 : ARTI KERJA BAGI MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEPEMIMPINAN

a. Nilai bekerja / karya bagi manusia

Beberapa aspek penting dari kerja yang perlu dibahas dan diperhatikan oleh
pemimpin adalah motivasi dan lingkungan kerja. Dalam bekerja dan bekarya manusia
melaksanakan semua bakat dan potensinya sehingga dia mentansformasikan diri sendiri
dandunia ( lingkungannya) untuk membudaya.
b. Masyarakat modren dan masalah kerja

Situasi bekerja dalam masyarakat modren yang serba kompleks sekarang selalu
membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dalam situasi bekerja demikian
selalu di butuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi efiensi kerja. Sehubungan dengan
pembagian tugas dalam kerja koperatif itu, khususnya dalam struktur-struktur organisasi
raksasa yang amat kompleks modern, masalah koordinasi merupakan usaha pelik yang harus
disampaikan oleh setiap pemimpin.

BAB 3 : KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

A. Teori kepemimpinan

Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan


konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-
musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama
pemimpin, tugas pokok dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan.

B. Pemimpin dan sifat-sifatnya

Perkataan pemimpin/leader mempunyai macam-macam pengertian. Beberapa definisi dapat


sisebutkan di bawah ini :

1. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kelebihan dan kecakapan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhu orang-orang
lain untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian suatu atau beberapa
tujuan.
2. Henry pratt fairchild mengatakan pemimpin dalam pengertian luas adalah seorang yag
memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain.
3. John Gage Alle menyatakan : “pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun,
komandan)
4. Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
penganagkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan
usaha bersamamengarah kepada pencapaian sasaran-sasaran tertentu

C. Sifat-sifat pemimpin

Diantara para penganut teori ini dapat kita sebutkan Ordway Tead dan George R Terry.

Ordway Tead mengemukakan 10 sifat yaitu :

1. Energi jasmaniah dan mental (physical and nervous energi)


2. Kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose and direction)
3. Antusiasme ( semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar)
4. Keramahan dan kecintaan ( friendliness and affection)
5. Integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati)
6. Penguasaan teknis (technical mastery)
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)
8. Kecerdasan (intelligence)
9. Keterampilan mengajar (teaching skill)
10. Kepercayaan (faith)

BAB 4 : KEPEMIMPINAN METODE DAN TIPE KEPEMIMPINAN

A. Kepemimpinan dan metode kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu bakat yang diperoleh orang sebagai kemampuan istimewa yang
dibawa sejak lahir. Pemimpin yang sukses itu menjalankan kepemimpinannya tanpa teori, tanpa
menjalani pelatihan dan pendikan sebelumnya. Dari suatu segi, kepemimpinan dapat dilihat sebagai
suatu instrumen dalam satu organisasi yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tertentu untuk
melancarkan kegiatan organisasi dalam mengejar tujuan bersama.

Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam
membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu. Ordway Tead mengemukakan metode
kepemimpinan :

1. Memberi perintah
2. Memberikan celaan dan pujian
3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
4. Peka terhadap saran-saran
5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok
6. Menciptakan disiplin-diri dan disiplin kelompok
7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar

B. Kepemimpinan Yang Tidak Efesien

Inteligensi rendah, sifat penakut dan pengecut, sikap yang egoistis atau individualistis, atribut
infantil, tidak bertanggung jawab, semua itu merupakan ciri-ciri negatif yang tidak patut
dimiliki oleh seorang pemimpin demokratis. Maka pemimpin yang tidak efisien itu semisal
mesin termostat kuno yang secara tidak perduli memberikan panasnya ( perintah, intruksi,
komando, tekanan dan kesewenang-wenangnya) kepada sekitarnya.

C. Teori Tentang Kepemimpinan

G.R Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:


1. Teori otokratis
2. Teori psikologis
3. Teori sosiologis
4. Teori suportif
5. Teori laissez faire

6. Teori kelakuan pribadi


7. Teori sifat
8. Teori pribadi
9. Teori humanistik/populistik
D. Tipe kepemimpinan
1. Tipe karismatis
Tipe ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan perbawa yang luar biasa untuk mempengaruhi
orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya.

2. Tipe paternalistik
Tipe kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain :

- Dia bersikap terlalu melindungi


- Jarang dia memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusannya
sendiri
- Dia hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
berinisiatif.
- Selalu bersikap maha-tahu dan maha-benar.

3. Tipe militeristis
Tipe kepemimpinan militeristis tipe yang mencontoh gaya militer.

- Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan


- Menuntut keras adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya
- Komunikasi hanya berlangsung searah

4. Tipe otokratis
Kepimimpinan otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal pada a one-man show.

5. Tipe laissez faire


Tipe kepemimpinan ini sang pemimpin praktis tidak memimpin dia membiarkan kelompoknya dan
setiap orang berbuat semau sendiri, semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan
bawahannya sendiri.

6. Tipe populistis
Tipe kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional.

7. Tipe administratif atau eksekutif


Tipe kepemimpinan ini mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif.

BAB 5 : ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN TUGAS-TUGAS PEMIMPIN

A. Asas dan fungsi kepemimpinan


Fungsi kepemimpinan ialah memadu, menuntun, membimbing, membangun, memberi atau
membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjain jaringan-jaringan
komunikasi yang baik memberikan supervisi/pengawasan yang efisien, dan membawa para
pengikutnya kepada sasaran yang ingin di yuju, sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.

Adapun asas-asas kepemimpinan ialah :

1. Kemanusiaan
2. Efisien,.
3. Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata .

B. Teori dan teknik kepemimpinan


Teknik kepemimpinan ini antara lain
:
1. Etika profesi pemimpin dan etiket
2. Kebutuhan dan motivasi
3. Dinamika kelompok
4. Komunikasi
5. Kemampuan pengambilan keputusan
6. Keterampilan berdiskusi dan “permainan” lainnya

C. Etika profesi pemimpin dan etiket

Profesi adalah hak, pekerjaan yang dilakukan seseorang. Jika kepemimpinan itu harus dijadikan
satu profesi dan oleh tugas-tugasnya yang berat pemimpin tersebut mendapatkan imbalan materil
dan imateril tertentu, maka sebagai konsekuensinya pada dirinya bisa dikenakan sanksi-sanksi
tertentu.

Etika profesi pemimpin ialah :

- Kewajiban-kewajiban pemimpin
- Tingkah laku pemimpin yang baik dan dapat dibedakan
- Tingkah laku yang buruk
- Moral pemimpin

BAB 6 : DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

A. Dinamika kelompok

Kelompok itu adalah kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih individu dan kehadiran masing-
masing individu mempunyai arti setara nilai bagi orang lain, dan ada dalam situasi dalam
mempengaruhi.

Yang terpenting dalam kelompok tersebut ialah bukannya persamaan dan perbedaan satu sama
lainnya tetapi saling ketergantungan atau interdependensinya.
B. Fungsi kelompok bagi individu dan fungsi pemimpin

Fungsi kelompok bagi individu adalah:

1. Kelompok itu memberi wadah-sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu, sehingga
memunculkan sense of belonging.
2. Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri, sehingga muncul loyalitas, kesetiakawanan
dan esprit de corps
3. Memberikan status sosial kepada individu, sehingga dia merasa dihargai, diakui, diterima,
merasa mendapat posisi sosial, dan penghargaan dari lingkungannya.
4. Memberikan ideal-ideal, cita-cita,tujuan-tujuan(hidup) tertentu,dan asas-asas perjuangan
bagi hidupnya.
5. Kelompok dijadikan alat atau wahana untuk mencapai cita-cita hidupnya, untuk membangun
bersama-sama.
6. Di dalam kelompok individu menjadi satu bagian dari gestalt kelompok.

C. Organisasi formal dan informal

Organisasi formal adalah organisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-relasi logis
berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijkandari organisasi dengan pembagian tugas pekerjaan
dan hierarki kerja.Sedangkan, Organisasi informal ( kelompok primer atau face to face group)
adalah sistem interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka dan tidak suka dengan iklim psikis yang
intim, kontak muka, berhadapan muka, serta moral tinggi.

BAB 7 : PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI

A. Pengambilan keputusan

H.A Simon dalam bukunya Administrative Behaviour (1947) mengemukakan tiga proses
pengambilan keputusan yaitu:

- Inteligence activity
- Design activity
- Choise activity
-
B. Keterampilan Berdiskusi
Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan yang mutlak perlu bagi
setiap unsur pempinan.

Tujuan berdiskusi ialah :

a. Untuk memikirkan beberapa alternatif kemungkunan pemecahan, yang diperlukan


dalam pengambilan keputusan
b. Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap mungkin dan memikirkan cara
seefisien mungkin
BAB 8 : REKAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN

Rekapitulasi tugas-tugas pemimpin :

1. Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaan dan tugas
pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi
2. Pemimpin harus mampu menyusun kebijakan /policy yang bijaksana
3. Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan policy
4. Pada struktur piramida pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi, kekuasaam
paling besar dan penanggungjawaban paling berat
5. Pemimpin harus sanggup berfikir kreatif, orisinil, otentik dan futuristik
6. Tugas pemimpin yang palig sulit ialah pengambilam keputusan
7. Oleh kekuasaan dan kewibawaannya, pemimpin juga berfungsi sebagai juri (wasit)dan
hakim bagi segala konvensi dan “permainan” organisasi
8. Seni kepemimpinan juga mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas-tugas rutin
dengan kegiatan-kegiatan inovatif dan kreatif

BAB 9 : MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DETERMINAN DANKEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEPEMIMPINAN

A. Manajemen dan pemimpin

Manajemen dapat disebut sebagai pengendalian suatu usaha yaitu merupakan:

1. Proses pendelegasian/pelimpahan wewenang kepada beberapa penanggung jawab dan tugas-


tugas kepemimpinan
2. Proses penggerakan serta bimbingan-pengendalian semua sumber daya manusia dan sumber
materiil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi
Fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, aktualisasi/pengarahan, dan
pengawasan yang harus dikuasai oleh setiap pemimpin

Seorang manajer merupakan seorang pemimpin yang memancarkan kepemimpinan sesuai dengan
asas-asas kepemimpinan yang baik.

B. Konsep manajemen pembangunan di Indonesia

Konsep kepemimpinan dan konsep manajemen itu sudah ada sejak masa dahulu di bumu tanah
air kita. “manajemen” pada saat itu diartikan sebagai pengelolahan,pengaturan, dan penataran
bidang-bidang kegiatan secara baik-tepat disegala sektor kehidupan dan pemerintahan.

Pemimpin dan kepemimpinan adalah inti dari manajemen maka pemimpin dan kepemimpinan yang
tepat untuk kondisi di tanah air kita akan erat berkaitan dengan konsep manajemen indonesia yang
cocok-pas dengan situasi kondisi di indonesia.

BAB 10 : KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN KEPEMIMPINAN ABNORMAL.

A. Pemimpin demokratis

Pemimpin demokratis dapat digolongkan dalam :


a. Pemimpin demokratis tulen
b. Pemimpin demokratis palsu/pura-pura
Pemimpin yang demokratis itu bisa berfungsi sebagai katalisator yang bisa mempercepat.

B. Kepemimpinan Abnormal

Orang yang gila kekuasaan adalah orang yang sakit, yang ingin mengkompensasikan
sifat-sifat bawaannya yang infenrior kedalam bentuk penguasaan terhadap orang lain.
Hendaknya para pemimpin dan manajer memahami, bahwa jika kebanyakan dari rakyatnya
itu bertingkah laku menyimpang secara sosial, abnormal penampilannya, dan kriminal
tindakannya, supaya dicari sebab-musababnya pada kondisi dan situasi sosial yang
siciptakan sendiri oleh para pemimpin dan para manajer itu.

BAB 11 : KEPEMIMPINAN DAN MASALAH KONFLIK

A. Masyarakat Modren Dan Konflik

Kehidupan dalam masyarakat moderen, terutama kehidupan di kota-kota besar sifatnya serba
tergesa-gesa, dipenuhi banyak persaingan dan perlombaan hidup, karena orang suka
membandingakan diri sendiri dengan orang lain. Suasana penuh kompetisi ini di warnai oleh
tingkah lakunya yang kurang wajar dan abnormal. Selanjutnya pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, banyak terjadi perubahan sosial dan pertumbuhan yang tidak sama dari
kebudayaan, muncullah disharmoni, disintegrasi dan disorganisasi masyarakat yang mengandung
konfik terbuka. Sehubungan dengan semua itu maka manajemen masyarakat modren adalah identik
dengan manajemen konflik.

B. Dasar filsafi dari konflik dan pendekatan pemimpinan pada konflik


Untuk menangani konflik di semua bidang kehidupan orang mengembangkan tiga macam
pendekatan pemimpin yaitu :
a. Pendekatan pemimpin yang tradisional
b. Netral atau behavioral
c. Modren atau interaksional

C. Alat alat bagi manajemen – konflik

Pemimpin modren harus mamou mendorong bawahan dan pengikutnya mengemukakan ide-ide
sendiri, berpartisipasi aktif, damn mau menerima banyak perbedaan serta keanekaragaman.lalu
menciptakan kondisi yang merangsang konflik-konflik positif yang terkendali dan bisa dijinakkan.

Adapun alat-alat untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi dalam organisasi asalah :

1. Memecahkan masalah melalui sikap kooperatif


2. Mempersatukan tujuan
3. Menghindari konflik
4. Ekspansi dari sumber energi
5. Memperhalus/memperlunak konflik
6. Kompromi
7. Tindakkan otoriter
8. Mengubah struktur organisasi dan struktur individual
BAB 12 : PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA

A. Usaha memahami dunia mahasiswa

Dalam GBHN Tap. MPR –RI No. IV/MPR/1978 dicantumkan peranan perguruan tinggi
dalam era pembangunan dan perlunya ada pembinaan para siswa. Para mahasiswa yang berusia
sekitar 18-27 tahun itu adalah pribadi yang sedang berkembang dan tengah mencari jati dirinya atau
identitas sendiri.

Pertama, pendekatan psikologis mendasarkan analisisnya mengenai adanya pengaruh-pengaruh


yang bersifat menekan. Yaitu :

1. Pengaruh keluarga
2. Adanya tekanan-tekanan sosial dari masyarakat
3. Adanya tekanan-tekanan politik
4. Adanya tekanan dari kebudayaan masyarakat makmur
5. Oleh proses pendewasaan diri

B. Tipe pemimpin mahasiswa

Tipe pemimpin mahasiswa dapat kita bagi dalam beberapa penggolongan yaitu sebagai berikut

a. Pembagian menurut sifat kepemimpinannya, ialah otoriter atau otoritatif, yang demokratis
dan laissez faire.
b. Pembagian menurut “status” atau kedudukan
c. Pembagian menurut bidang interestnya
BAB 13 : KEPEMIMPINAN MILITER

A. Kepemimpinan militer dengan sifat-sifatnya

Kepemimpinan militer itu sangat efisien dan dinamis, sedangkan dalam keadaan kritis serta
masa perang, kaum militer cenderung menjadi semakin otoriter dan semakin keras.

Sifat-sifat kepemimpinan militer yang sangat menonjol antara lain :

1. Otoriter lewat komando atas efisiensi


2. Ada disiplin tinggi dan esprit de corp yang kuat, serta pengabdian penuh pada tugas-tugas
3. Interaksi yang searah
4. Memiliki stamina fisik dan mental yang tinggi
5. Memiliki loyalitas dan integritas tinggi
6. Bersikap selalu terbuka terhadap perubahan, progres, ideide baru, inovasi dan modrenisasi
7. Efisien secara teknis dan taktis
8. Kompetisi tersebut mengarah pada profesionalisasi

B. Kepemimpinan militer ditengah masyarakat


11

Di massa perjuangan fisik merebut kemerdekaan negara kita, tentara rakyat memainkan peranan
besar sekali. Pada awal kemerdekaan itu “tentara rakyat” merupakan kelompok-kelompok orang
muda terpelajar, berasal dari kelas menengah dan kelas bawah. Bagi pihak militer sendiri,
asistensinya di lembaga eksekutif, legislatif, dan politik mendorong mereka untuk memerankan
kedwifungsisnnya, yaitu di sektor pertahanan-keamanan di bidang sosial-politik.

BAB 14 : PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN INDONESIA KARAKTERISTIK


KEPEMIMPINAN

A. Kepemimpinan pancasila

Norma-norma yang tercakup dalam pancasila merupakan sistem nilai yang perlu dihayati
dan diamalkan oleh setiap warga negara, khususnya oleh para pemimpin. kepemimpinan pancasila
ialah bentuk kepemimpinan yang selalu menyumberkan diri pada nilai-nilai luhur dari norma-norma
pancasila.

B. Sumber kepemimpinan pancasila


a. Nilai-nilai positif dan modrenisme
b. Intisari dari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan norma-norma kepemimpinan yang ditulis
oleh para nenek moyang, raja, pejuang bangsa yang masih revlan.
c. Refleksi dan kontemplasi mengenai hakikat hidup dan tujuan bangsa pada era pembangunan
dan zaman modren

C. karakteristik kepemimpinan indonesia

Karakteristik kepemimpinan pada umumnya dimanapun dan apapun tingkatannya adalah


jelas yaitu dia harus mempunyai kewibawaan dan kelebihan untuk mempengaruhi serta
mengajak orang lain guna bersama-sama berjuang, bekerja, dan berusaha mencapai tujuan
bersama.

Buku Pembanding 1 :

Bab 1 : Kepemimpinan Karismatik


Studi karisma yang paling awal dan paling signifikan dilakukan oleh sosiolog Max Weber
(1947: 48), yang mendefinisikan karisma sebagai kualitas kepribadian individu yang
membedakannya dari manusia biasa dan diperlakukan sebagai diberkahi dengan supernatural,
manusia super, atau setidaknya kualitas khusus yang luar biasa.
Kepemimpinan karismatik mengeksplorasi gaya kepemimpinan John Symond, pendiri dan
ketua Aussie Home Loans. Kami memeriksa sifat memimpin perusahaan Australia, bagaimana
pendekatan kepemimpinan pada dasarnya lugas dan inklusif, dan apa hasil dari pendekatan ini.
Kajian paling awal dan penting tentang karisma dilakukan oleh sosiolog Max Weber (1974: 48)
yang mendefinisikan karisma sebagai kualitas kepribadian individu berdasarkan mana ia dipisahkan
dari manusia biasa dan diperlakukan sebagai diberkahi dengan supernatural, manusia super, atau
setidaknya kualitas khusus yang luar biasa. Dua dekade terakhir telah melihat beberapa versi halus
dari kepemimpinan karismatik dari latar belakang psikologis dan perilaku. Model kunci
kepemimpinan karismatik yang dikembangkan oleh Chonger dan Kanungo (1998) dibangun di
sekitar gagasan karisma sebagai atribusi pengikut kepada pemimpin. House (1999) menyatakan
bahwa sebagian besar definisi kepemimpinan karismatik menekankan salah satu elemen berikut (1).
Hubungan antara pemimpin dan pengikut, (2). Hasil dari hubungan pemimpin-pengikut dan (3).
Atribut pemimpin.

BAB 2 : Kepemimpinan Strategis


Konsep kepemimpinan transformasional pertama kali diperkenalkan oleh Burns (1978) dan
telah divalidasi secara empiris oleh Bass (1995,1990a, b, 1997) dan Bass dan Avolio (1994).
Pemimpin transformasional memotivasi pengikut untuk bekerja untuk tujuan transendental yang
melampaui kepentingan pribadi mereka untuk kebaikan kelompok, organisasi, atau negara.
Frase 'kepemimpinan strategis' umumnya menunjukkan pemimpin yang perhatian utamanya adalah
komponen strategis organisasi. Akibatnya, fungsi utama dari kepemimpinan strategis adalah
perumusan dan pelaksanaan strategi organisasi (Hweson, 1997). Organisasi yang pemimpin
strategisnya mampu mengadopsi dan mendorong kemampuan perusahaan, kelincahan, inovasi, dan
pemikiran strategis akan dapat berkembang dan memanfaatkan peluang pertumbuhan yang muncul.

BAB 3 : Karakteristik bawaan Pemimpin


Peneliti menggunakan sifat untuk merujuk berbagai atribut individu, termasuk sifat,
keterampilan, dan nilai. Para pendukung pendekatan sifat berpendapat bahwa individu tertentu
diberkahi dengan atribut yang diperlukan yang menjadikan mereka pemimpin yang hebat.
Karakteristik bawaan dari pemimpin adalah gabungan dari wawancara yang dilakukan dengan para
eksekutif dan rekan kerja mereka terkait dengan tema tentang apa yang membuat seorang pemimpin
tergerak. Penelitian menggunakan istilah sifat untuk merujuk pada berbagai atribut individu,
termasuk kepribadian, temperamen, kebutuhan, motif, dan nilai.
Kirkpatrick dan Locke berpendapat bahwa para pemimpin bukanlah orang biasa yang kebetulan
berada di tempat dan waktu yang tepat. Sama pentingnya dengan faktor situasional, pemimpin dan
orang-orang luar biasa yang memiliki barang yang tepat.

BAB 4 : Kepemimpinan Dalam Organisasi Nir-laba


Sektor nirlaba terdiri dari beragam lembaga seperti amal, asosiasi kesejahteraan sosial,
asosiasi profesional dan perdagangan, yayasan penelitian, universitas dan perguruan tinggi.
Profil kepemimpinan dalam organisasi nirlaba Pendeta yang Tepat Andrew Curnow dari Anglicare
Victoria. Sektor nirlaba terdiri dari berbagai lembaga, seperti badan amal, asosiasi kesejahteraan
sosial, asosiasi profesional dan perdagangan, yayasan penelitian, universitas dan perguruan tinggi,
sekolah swasta, rumah sakit komunitas dan organisasi kesehatan, organisasi keagamaan, dan klub
olahraga. Organisasi-organisasi ini bergerak dalam berbagai kegiatan, termasuk kegiatan ekonomi,
pendidikan, penelitian, kesejahteraan, sosial dan spiritual (Parker, 1998).
Tantangan kepemimpinan dan manajemen para pemimpin organisasi nirlaba (NPO) umumnya lebih
rumit daripada yang dihadapi oleh para pemimpin laba, karena, tidak seperti organisasi nirlaba, misi
utama NPO jauh dari memaksimalkan keuntungan. Fokus khusus dari studi kasus ini adalah
motivasi pekerja sukarela dalam organisasi.
BAB 5 : Kepemimpinan dan Budaya
Kepemimpinan dan budaya melihat Lyn Odland, CEO Deloitte Touche Tohmatsu, sebuah firma akuntansi dan
konsultan multinasional. Sebagai seorang eksekutif Amerika dengan karir yang bervariasi dalam bisnis, Odland
membawa pendekatan kepemimpinan yang percaya diri dan jujur ke Deloitte. Misi awalnya adalah untuk
mengamankan tempat bagi Deloitte sebagai salah satu dari lima firma akuntansi terbesar di Australia, yang ia
capai hanya dalam waktu kurang dari dua tahun dalam pekerjaannya. Mengubah budaya organisasi untuk
mencapai hasil yang cepat seperti ini tidaklah mudah, dan membutuhkan semangat serta komitmen terhadap
usaha tersebut. Secara khusus, Bass dan Volio (1993) menyatakan hal itu dalam suatu transformasi
Buku Pembanding 2 :

BAB I (Leadership dan Management)

Management adalah suatu proses pencapaian tujuan organuisasi lewat usaha orang-orang lain.
Manajer itu dapat diterapkan pada setiap organisasi, seperti organisasi perusahaan, pendidikan,
rumah sakit, organisasi politik, dan bahkan keluarga. Supaya dapat mencapai tujuan organisasi
harus melewati suatu proses kegiatan kepemimpinan.
Pada hakikatnya kepemimpinn mempunyai pengertian agak luas dibandingkan dengan
manajemen. Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan didalam
usahanya mencapai tujuan organisasi, kunci perbedaan antara kedua konsep pemikiran ini terjadi
setiap saat dan diamana pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku
orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Menurut Mintzberg ada 3 peran utama yang dimainkan oleh setiap manager dimanapun
letah hierarkinya, peranan-peranan itu antara lain peranan hubungan antar pribadi, ada dua
gambaran umum yang dihubungkan dengan peran ini yaitu hal yang bertalian dengan status dan
otoritas manajer, dan hal-hal yang bertalian dengan pengembangan hubungan antarpribadi. Peranan
yang berhubungan dengan informasi, yaitu peranan interpersonal diatas meletakkan manajer pada
posisi yang unik dalam hal mendapatkan informasi. Peranan Pembuat Keputusan, yaitu peran ini
membuat manager harus terlibat dalam suatu proses pembuatan strategi di dalam organisasi yang
dipimpinnya.

BAB II (Penemuan-penemuan Klasik Tentang Kepemimpinan)

 Studi Iowa, usaha untuk mempelajari kepemimpinan pada mulanya dilakukan pada tahun 1930
oleh Ronald Lippitt dan Ralph. K. White dibawah pengarahan Kurt Lewin di Universitas Lowa.
Dalam penelitian ini klub hobi dari anak umur 10 tahun dibentuk, setiap klub diminta
memainkan tiga style kepemimpinan yaitu: kepemimpinan Otokratis, bertindak sangat direktif
selalu memberikan pengarahan dan tidak memberikan kesempatan timbulnya partisipasi,
kepemimpinan Demokratis yaitu mendorong kelompok diskusi dan pembuat keputusan dan
kepemimpinan semaunya sendiri yaitu memberikan kebebasan yang mutlak pada kelompoknya
sendiri.
 Penemuan Ohio, pada tahun 1945 Biro penelitian bisnis dari Universitas Negeri Ohio
melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kepemimpinan. Siuatu tim riset interdisipliner
mulai dari ahli psikologi, sosiologi dan ekonomi mengembangkan dan mempergunakan
Kuesioner Deskripsi perilaku pemimpin. Staf dari Ohio merumuskan kepemimpinan itu sebagai
suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu grup kerah
pencapaian tujuan tertentu.
 Studi Kepemimpinan Michigan, pada saat yang hampir bersamaan dengan Universitas Ohio,
kantor riset dari Angkatan Laut mengadakan kontrak kerjasama dengan pusat Riset Survey
Universitas Michigan untuk melakukan suatu penelitian. Tujuan kerjasama penelitian itu adalah
untuk menentukan prinsip-prinsip produktivitas kelompk dan kepuasan anggota kelompok yang
diperoleh dari partisipasi mereka. untuk mencapai tujuan ini maka tahun 1947 dilakukan
penelitian di Newark, New Jersey, pada perusahaan ansuransi Prudential. Hasil-hasil dari
penemuan Prudential telah banyak dikutip untuk membuktikan teori-teori hubungan
kemanusiaan. Penemuan ini kemudian banyak diikuti ratusan penemuan-penemuan berikutnya
dibidang yang luas pada pemerintah, industri, rumah sakit dan oraganisasi lainnya.

BAB III (Teori-Teori Kepemimpinan)

 Teori Sifat, teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri pada zaman Yunani kuno dan zaman
Roma. Pada waktu itu orang percaya bahwa pemimpin itu dilahirkan bukannya dibuat, Teori the
great man menyatakan bahwa seorang yang dilahirkan sebagai pemimpin ia akan menjadi
pemimpin apakah ia mempunyai sifat atau tidak mempunyai sifat sebagai pemimpin. Keith
Davis merumuskan empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi yaitu, kecerdasan, kedewasaan dan kekuasaan hubungan sosial,
motivasi diri dan dorongan berprestasi dan sikap-sikap hubungan kemanusiaan.
 Teori Kelompok, teori ini beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka
harus dapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Suatu contoh
penemuan Greene menyatakan bahwa ketika para bawahan tidak melaksanakan pekerjaan
secara baik, maka pemimpin cenderung menekankan pada struktur pengambilan inisiatif
(perilaku tugas). Barrow dalam study Laboratorium menekankan bahwa produktivitas yang
lebih besar terhadap gaya kepemimpinan dibandingkan dengan pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap produktivitas.
 Teori Situasional dan Model Kontijensi, tahun 1967 Fred Fiedler mengusulkan suatu model
berdasarkan situasi untuk efektivitas kepemimpinan konsep model ini dituangkan dalam
bukunya A Theoty of Leadership Effectiveness.
 Model Kepemimpinan Kontijensi dari Fiedler, model ini berisi tentang hubungan antara gaya
kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun situasi yang menyenangkan itu
diterangkan dalam hubungan dimensi- dimensi empiris yaitu, hubungan pemimpin anggota,
derajat dari struktur tugas dan posisi kekuasaan pemimpin.
 Teori Jalan Kecil-Tujuan (path goal theory), secara pokok teori path-goal berusaha untuk
menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi kepuasan dan pelaksanaan
pekerjaan bawahannya. Teori path-goal versi house memasukkan empat tipe atau gaya utama
kepemimpinan yaitu kepemimpinan derectif, kepemimpinan yang mendukung, kepemimpinan
partisipatif dan kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi.
 Pendekatan Social Learning dalam kepemimpinan, aplikasi dari kepemimpinan ini secara lebih
spesifik ialah bawahan secara aktif ikut terlibat dalam proses kegiatan organisasi dan bersama-
sama dengan pimpinan memusatkan pada perilaku sendiri dan perilaku lainnya. Contoh
pendekatan ini adalah pemimpin lebih mengetahui dengan variable-variable mikro dan makro,
pemimpin bekerjasama dengan bawahannya, pemimpin bersama-sama dengan bawahannya
menemukan cara-cara untuk mengatur dan menguatkan organisasi.

BAB IV (gaya kepemimpinan)

 Gaya Kepemimpinan Kontinun, gaya ini klasik menurut Robert Tennenbaum ada dua bidang
pengaruh ekstream pertama, bidang pengaruh pimpinan kedua, bidang pengaruh kebebasan
bawahan. Ada beberapa model keputusan pemimpin yaitu, pemimpin membuat keputusan dan
memberi tahu bawahan, pemimpin menjual keputusan, pemimpin memberikan pemikiran-
pemikiran atau ide-ide, pemimpin memberikan keputusan, pemimpin meemberikan persoalan.
 Gaya Managerial Grid, gaya kepemimpinan ini antara lain: manajer sedikit sekali usahanya
untuk memikirkan orang-orang yang bekerja dengannya, manajer mempunyai rasa tanggung
jawab yang tinggi, gaya kepemimpinan dari manager ini adalah rasa tanggung jawab yang
tinggi, manajer menjalankan tugasnya secara otokratis, manager mempunyai sedikit pemikiran
medium baik pada produksi maupun orang-orang.
 Tiga Kepemimpinan dari Reddin, dipopulerkan oleh W.J REDDIN. Gaya ini dibedakan
menjadi dua yaitu gaya kepemimpinan efektif dan tidak efektif. Ada empat gaya
kepemimpinan efektif yaitu:eksekutif, pencinta pengembangan , otokratis ,birokrat. Dan ada
empat gaya kepemimpinan tidak efektif yaitu: pencinta kompromi, missionary, otokrat dan
lari dari tugas.
 Empat sistem Manajemen dari Likert, dalam penelitiannya Linkert telah mengembangkan
suatu ide dan pendekatan yang penting untuk memahami prilaku pemimpin. Likert merancang
empat kepemimpinan dalam manajemen yaitu: manajer dalam hal ini sangat otokratis,
pemimpin dinamakan otokratis yang baik hati, gaya kepemimpinan lebih dikenal dengan
sebutan manager, oleh linkert sistem ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok
(berpartisipatif).

BAB V (Kepemimpinan Situasional)


 Gaya Dasar Kepemimpinan, dalam hubungannya dengan perilaku pimpinan ini ada dua hal
yang biasanya dilakukan oleh pemimpin kepada bawahan yaitu: perilaku pengarahan dan
perilaku mendukung
 Perilaku Gaya Dasar Kepemimpinan dalam Mengambil keputusan, perilaku dasar pemimpin
yang mendapat tanggapan para pengikutnya sewaktu pemimpin tersebut melakukan proses
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan maka empat dasar yang telah diuraikan diatas
dapat diaplikasikan dan diidentifikasikan dengan suatu proses pengambilan keputusan
tersebut.
 Kematangan Para Pengikut, kematangan dalam kepemimpinan situasional dapat dirumuskan
sebagai suatu kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung jawab dalam
mengarahkan perilaku sendiri.
 Gaya Kepemimpinan, adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita tunjukan dan
sebagai yang diketahui oleh pihak lain ketika kita berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan
orang lain. Pola umum yang biasanya terlibat antara perilaku yang berorientasi pada tugas
atau perilaku hubungan atau beberapa kombinasi dari keduanya, dua bentuk tugas ini dan
hubungan yang merupakantitik pusat dari konsep kepemimpinan situasional. Pemimpin yang
berhasil adalah mereka yang bisa menyesuaikan perilaku dirinya sesuai tuntutan dari
keunikan lingkungannya.
 Penyesuaian Gaya, penyesuaian gaya ini adalah suatu derajat perilaku pemimpin yang sesuai
dengan kehendak dari suatu lingkungan tertentu. Gaya ini dapat juga dinamakan keluwesan
gaya karena dengan mudah perilaku pemimpin tersebut menyesuaikan diri dengan
lingkungan tertentu. Jika seorang pemimpin yang mempunyai tingkat gaya yang besar tidak
efektif kalau gaya perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan situasi.

BAB VI (Kekuasaan Kepemimpinan)

1. Pengertian Kekuasaan
Pelopor utama yang menggunakan istilah kekuasaan adalah sosiolog yang bernama
max weber. Ia merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat
seorang aktor didalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan menghilangkan halangan. Walter Nord
merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi
dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan
lainnya.
2. Sumber dan bentuk kekuasaan
Amitai etziomi membahas bahwa sumber dalam bentuk kekuasaan itu ada dua yakni
kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi. Perbedaan keduanya ada pada konsep kekuasaan
itu sendiri sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi perilaku, kekuasaan dapat
diperoleh dari jabatan organisasi, pengaruh pribadi atau keduanya. Meskipun kekuasaan
dan jabatan merupakan hal yang penting dan bermanfaat untuk menganalisa kekuasaan .
French dan Raven membagi lima sumber kekuasaan yakni Kekuasaan paksaan, kekuasaan
legitimasi, kekuasaan keahlian, kekuasaan penghargaan, kekuasaan referensi, kekuasaan
informasi, kekuasaan hubungan. Aplikasi sumber-sumber kekuasaan pada kepemimpinan
situasional adalah kekuasaan paksaan, kekuasaan hubungan, kekuasaan penghargaan,
kekuasaan legitimasi, kekuasaan referensi, kekuasaan informasi, kekuasaan keahlian.
Walaupun ketujuh sumber kekuasaan ini secara pontensial tersedia pada setiap pemimpin

sebagai sarana untuk meyakinkan atau mempengaruhi perilaku lain, akan tetapi penting
pula dicatat bahwa terdapat variasi perbedaan dalam kekuasaan.

BAB VII (Konfilik dan Kepemimpinan)

 Konflik antar pribadi, terjadi jika ada dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain
dalam melaksanakan tugasnya. Johari Window salah satu kerangka yang semakin
terkenal untuk menganalisis dinamika interaksi antara diri seseorang dengan orang lain.
Berikut ringkasan empat sel dari Johari yaitu: membuka diri, menutup diri,
membutakan diri, tidak menemukan diri. Strategi pemecahan konflik, strategi dasar
menurut hasilnya dapat disebut Sama-sama merugi yaitu bahwa kedua pihak yang
sedang konflik sama-sama merugi atau sama-sama kehilangan, Kalah menang yaiu
dalam situasi konflik akan berusaha untuk memaksakan kekuatan untuk menang dan
mengalahkan pihak lain, Sama-sama beruntung strategi pemecahan konflik menang-
menang ini barangkali sesuai dengan keinginan-keinginan manusia dan organisasi.
 Konflik organisasi, ada empat sumber organisasi yaitu, Suatu situasi yang tidak
menunjukkan keseimbangan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, terdapatnya sarana-
sarana yang tidak seimbang, terdapatnya suatu persoalan yang tidak selaras, timbulnya
persepsi yang berbeda. Strategi pemecahan konflik dalam organisasi, secara tradisional
pendekatan konflik dalam organisasi dapat dilakukan secara sederhana dan optimistik.
Pendekatan tersebut dapat didasarkan atas asumsi-asumsi berikut: konflik pasti dapat
dihindari, konflik timbul karena adanya pemainnya yang menyebabkan konflik,
kambing hitam diterima sebagai suatu yang tidak dihindari. Menurut Louis Pondy
dalam mengatasi konflik ada meliputi 3 pendekatan yaitu: pendekatan tawar menawar,
pendekatan birokratis, pendekatan sistem.

BAB III

PEMBAHASAN
Kelebihan buku

 Buku Dr. Kartini kartono sudah jelas dan lengkap karena mengumpas tuntas semua materi
dan membahasnya satu persatu materi tersebut sehingga pembaca puas dan teori-teori
kepemimpinan dengan jelas.
 Pada buku Right From The Top ‘ Profiles In Australian Leadership’ membahas tentang
profil kepemimpinan Australia beserta konsep dan teorinya. Buku tersebut memiliki
rangkuman di setiap Bab sehingga pembaca lebih mudah memahami maksud dari materi
tersebut.
 Dan pada buku Kepemimpinan dalam Manajemen dari Miftah Thoha lebih
menjelaskan kepada kepemimpinan manajemen jadi kita tau bagaimana kepemimpinan
dalam manajemen.

Kelemahan buku

 Buku Dr. Kartini kartono dalam bukunya tersebut lumayan susah untuk dimengerti dan
karena kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami sehingga dituntut untuk lebih
serius dan berkonsentrasi saat membaca untuk dapat memahaminya dalam buku
tersebut.
 Buku Right From The Top karya James C. Sarrosdan Rosetta J. Moors hanya membahas
secara khusus tentang kepemimpinan dalam profil Australia saja Dan terlebih lagi buku
tersebut berbahasa inggris sehingga, waktu di terjemahkan mungkin ada kalimat yang sulit
dipahami.
 Buku dari Miftah Thoha hanya menjelaskan apa itu kepemimpina dalam manajemen dan
masih ada tata bahasa yang harus diperbaiki.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena
untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang
atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya,
atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun
gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

B. SARAN

Pemimpin adalah seorang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu yang diinginkan sesuai yang diinginkan. seorang pemimpin haruslah
bijaksana dalam mengambil keputusan. Berhasil atau tidaknya suatu lembaga atau organisasi
terbentuk dari seorang pemimpin yang berkualitas.
DATFAR PUSTAKA

Kartono , Kartini. 2017. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarros , James., dan Rosseta J. Moors. 2001. Right From Te Top “Profils in Australian
Leadership”. Australia : McGraw – Hill Education.

Thoha , Miftah. 2015. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai