Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW

Pemimpin Dan Kepemimpinan

( Dr. Kartini Kartono 2018)

Nama : Enda Pernanda Tumangger


Nim : 7193510057
Dosen Pengampu : Hendra Saputra, SE., M.Si
Mata Kuliah : Kepemimpinan

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Bulan November 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini.
Critical Book Report ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan. Saya
mencoba memberikan suatu pemahaman yang berguna untuk pembaca serta
mengembangkan minat dan bakat untuk mempelajarinya.

Harapan saya semoga Critical Book Report ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa
program studi Manajemen kelas (A), mudah-mudahan berkenan di hati Bapak Hendra
Saputra SE.,M.Si selaku dosen mata kuliah kepemimpinan.

Saya menyadari bahwa Critical Book Report ini jauh dari kata sempurna maka dari
itu Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan Critical Book
Report ini.

Medan, 21 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAGIAN I PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 4
1.3 Manfaat Penulisan........................................................................................................ 4
1.4 Identitas Buku............................................................................................................... 5

BAGIAN II RINGKASAN ISI BUKU UTAMA............................................................. 6

2.1 Ringkasan Buku D.r Kartini Kartono...........................................................................6

2.1 Ringkasan Buku Pr.Dr.H. Syaiful Sagala S,sos M,Pd .............................................. 24

BAGIAN III ANALISIS BUKU PEMBANDING.........................................................26


3.2 kelebihan dan Kekurangan Buku D.r Kartini Kartono ..................................................26

3.2 kelebihan dan Kekurangan Buku Pr.Dr.H. Syaiful Sagala S,sos M,Pd .........................27

BAGIAN IV PENUTUP.................................................................................…………27

4.1 Kesimpulan...................................................................................................................27

4.2 Saran.............................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................29

3
BAGIAN I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi


kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.
Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Di dalam Critical Book Report ini akan menjelaskan bagaimana sifat-sifat dan gaya
dari seorang pemimpin dan bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan
bertanggungjawab.

1.2 Tujuan Penulisan


a. Untuk memenuhi salah satu tugas Kepemimpinan
b. Untuk mengetahui gaya-gaya dan sifat dari seorang pemimpin
c. Untuk mengetahui bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang baik dan
bertanggungjawab.

1.3 Manfaat Penulisan

Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam menjadi seorang pemimpin.

4
1.4 IDENTITAS BUKU 

Buku Pertama

Judul Buku : Pemimpin dan Kepemimpinan 

No. ISBN 979-421-994-0

Pengarang : Dr. Kartini Kartono 

Penerbit : Rajawali Pers 

Tahun Terbit : 2018

Bahasa Teks : Bahasa Indonesia 


Buku Pembanding

Judul Buku : Pendekatan Dan Model Kepemimpinan

No. ISBN 979-8619-61-7


Pengarang :Pr.Dr.H. Syaiful Sagala S,sos M,Pd
Penerbit :“Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia’’
Tahun Terbit : 2008
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

5
BAGIAN II 
RINGKASAN BUKU UTAMA
 
2. 1 Ringkasan Buku Dr. Kartini Kartono 
 
Pendahuluan 

Pemimpin dan manajer terutama pemimpin paling atas dan top manajer, merupakan
faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi dan usaha. Baik di dunia bisnis
maupun di dunia pendidikan, kesehatan, perusahaan, religi, sosial, publik, pemerintahn
negara, dan lain-lain, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau
organisasinya. Sebab pemimpin dan manajer yang sukses itu mampu mengelola organisasi,
bisa mempengaruhi secara konstruktif orang lain.
Selanjutnya kepemimpinan itu adalah masalah relasi antara pemimpin dan yang di
pimpin. Kepemimpinan ini pada umumnya berfungsi atas dasar kekuasan pemimpin untuk
mengajak dan menggerakkan orang lain guna menggunakan sesuatu, demi pencapaian satu
tujuan tertentu. Dengan begitu pemimpin itu ada, bila terdapat kelompok atau satu
“organisasi”. Dalam barisan perjuangan, pemimpin harus berjalan paling depan menjadi
ujung tombak untuk memberikan arah dan tujuan yang jelas yang ingin di capai bersama-
sama.
 

Kata Pendahuluan Kedua

6
Setelah sepuluh tahun mengalami uji-hidup di tengah masyarakat, maka tiba saatnya
pada tahun 1992 buku pemimpin dan kepemimpinan ini mendapatkan giliran untuk di revisi
secara total. Adapun tujuan utama dari revisi buku ini ialah : “lebih readable” yaitu lebih
menarik dan lebih gampang untuk di baca, sehingga pemahaman dan penafsirannya isinya
menjadi lebih jelas gampang.
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan
moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi anggota untuk mengubah sikap, sehingga
mereka menjadi konfrom dengan keinginan pemimpin. Tingkah laku kelompok atau
organisasi menjadi searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin oleh pengaruh
internasional pemimpin. Terhadap anak buahnya. Jadi tidak perlu dilakukan pemaksaan,
pendesakan, penekanan, intimidasi, ancaman atau paksaan (coersive power) tertentu.
Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan
perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawaan secara kolektif.
Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerja sama, dan aspek dari para anggota
kelompok kepada pemimpinnya.

Bab I 
Tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal. 

7
Teori dan Teknik Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya
ilmu administrasi negara. Sedang ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu
sosial, dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat.

Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu-ilmu sosial,


sebab prinsip-prinsip,defenisi dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha
peningkatan taraf hidup manusia.

Orde, Organisasi, Administrasi


Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama untuk mecapai tujuan bersama, dan terikat secara formal dalam satu ikatan
hierarki di mana selalu terdapat hubungan antar seseorang atau sekelompok orang yang
disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yng disebut bawahan.
Organisasi itu dapat disebutkan sebagai sekumpulan orang yang tunduk pada konvensi
bersama untuk mengadakan kerja sama dan interaksi guna mencapai tujuan bersama, dalam
rangka keterbatasan sumber daya manusia dan dan sumber materiil.

Pemimpin Formal dan Informal


Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk
mencapai sasaran organisasi. Sedangkan pemimpin informal ialah, orang yang tidak
mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah
kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi
psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.

Pemimpin dan Organisasi


Organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja
sama mengarah kepada tujuan yang bersama di bawah kewenangan dan kepemimpinan.

8
Selanjutnya, hubungan antara pemimpin atau kepemimpinan, organisasi, manajemen, dan
administrasi itu erat sekali.
Kepemimpinan terutama mempunyai fungsi sebagai penggerak/dinamisator dan
koordinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana, dan sarana yang di
siapkan oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi.
Manajemen menurut R.W. morell dalam bukunya “management: Ends and Means”
menuliskan manajemen adalah aktifitas dalam organisasi, terdiri dari penentuan tujuan-tujuan
(sasaran) suatu organisasi, dan penentuan sarana-saran untuk mencaoai suatu sasaran secara
efektif.
Bab II

Arti Kerja Bagi Manusia dan Kaitannya Dengan Kepemimpinan


Nilai Bekerja/Karya Bagi Manusia
Pandangan bahwa orang tidak menyukai pekerjaan itu sudah banyak di tinggalkan
di zaman modern sekarang. Kenyataan menunjukkan, bahwa banyak buruh professional, ahli-
ahli teknik, seniman-seniman, juru-juru dengan keahlian tinggi dan pakar ilmu pengetahuan,
semuanya bersungguh-sungguh dan mencintai pekerjaanya.
Sekarang kita pahami, bahwa setiap kegiatan kerja manusia itu harus “berarti” sekaligus juga
mempunyai fungsi ekonomis, yaitu untuk menghidupi manusia dan menambah kesejahteraan.
Fakta penelitian menunjukkan bahwa orang bekerja itu pada dasarnya secara primer tidak
selalu dikuasai oleh motif-motif ekonomis belaka. Hanya cara demikianlahinilah individu
dapat menemukan arti dari karya/kerjanya, dan bisa menghayati makna hidupnya. Jika dia
tidak mendapatkan semua ini, pastilah dia banyak mengalami frustasi dan kekecewaan.

Konflik organisasi 

Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antarpribadi dengan pribadi suatu
kelompok, akan tetapi konflik ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang sehat karena
adanya keinginan untuk menjadi organisasi yang paling baik. 
Ada empat struktur konflik ini: 
1. Konflik hierarki 
2. Konflik fungsional 
3. Konflik lini 

9
4. Konflik formal-informal 

Strategi pemecahan konflik dalam organisasi 

Adapun menurut Louis Pondy dalam mengatasi konflik organisasi dengan pendekatan: 
1. tawar menawar/musyawarah 
2. birokratis 
3. sistem 
Menurut Kilman dan Thomas: 
1. saling memahami 
2. selidiki yang menjadi konflik 
3. tentukan cara untuk mengatasinya.
Bab III 
Konsep dan Teori Mengenai Pemimpin dan Kepemimpinan 

Teori sifat 

Dalam teori ini terdapat empat sifat yang mempengaruhi keberhasilan dalam memimpin,
yaitu: 
1. kecerdasan 
2. kedewasaan dan keluasan hubungan sosial 
3. motivasi diri dan dorongan berprestasi 
4. sikap-sikap hubungan kemanusiaan 

Teori kelompok 

Teori ini mengatakan menunjukan bahwa para bawahan dapat mempengaruhi pemimpinnya
dan pemimpin dapat mempengaruhi para bawahannya. Teori sitiuasional dan model
kontijensi Ada dua pengukuran yang saling berhubungan dengan kepemimpinan, yaitu: 
1. hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak 
2. gaya yang berorientasi tugas atau “hard nosed”. Menurut Fiedler gaya kepemimpinan yang
dikombinasikan dengan situasi akan menentukan hasil dalam pelaksanaan kerja. Dimana
situasi yang menyenangkan itu jika: 
a. pemimpin diterima oleh para pengikutnya. 

10
b. tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengan ditentukan secara jelas. 
c. penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapkan pada posisi pemimpin.

Teori jalan kecil – tujuan 

Teori ini menyimpulkan dimana pemimpin membuat jalan kecil pada para bawahannya untuk
mencapai tujuan sebaik mungkin. Diagram: teori jalan kecil – tujuan Pendekatan social
learning dalam kepemimpinan Antara pemimpin dan bawahan memiliki hubungan interaksi
yang baik dalam menyelesaikan suatu perkara untuk menyempurkan perilaku masing-
masing. 
Bab IV 
Kepemimpinan dan Metode Kepemimpinan 

Gaya kepemimpinan kontinum Ini merupakan cara yang klasik untuk mempengaruhi
bawahan yang terdiri dari dua bidang yaitu pemimpin menggunakan otoritasnya dalam
memimpin, yang kedua pemimpin menunjukan cara demokratisnya dengan menggunakan
tujuh cara keputusan pemimpin: 
1. Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya. 
2. Pemimpin menjual keputusan. 
3. Pemimpin memberikan ide dan mengundang pertanyaan. 
4. Pemimpin memberikan keputusan sementara yang bisa diubah. 
5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan. 
6. Pemimpin merumuskan batas-batasnya, meminta pada kelompok untuk membuat
keputusan. 
7. Pimpinan mengizinkan bawahan untuk melakukan fungsi dalam batas-batas yang telah
dirumuskan oleh atasan. 

Gaya managerial grid 

Dalam pendekatan ini pemimpin/manajer berhubungan dengan produksi dan orang-orang.


Oleh karena itu ada beberapa cara kepemimpinannya: 
1. Usaha manajemen yang paling rendah (minim) terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan
dan semangat kerja orang-orang yang bekerja. 

11
2. Pencapaian kerja dalam manajemen adalah dari kepercayaan pada kemerdekaan orang-
orang lewat penggunaan standar umum dalam organisasi yang berupa tujuan organisasi, dan
dengan berdasarkan atas kepercayaan dan respek. 
3. Manajemen yang penuh perhatian terhadap kebutuhan orang-orang dan memimpinnya ke
suasana organisasi yang bersahabat, menyenangkan dan kecepatan kerja yang rileks. 
4. Efisiensi hasil dari manajemen ini dicapai dari usaha menata kerja dalam cara tertentu
dengan sedikit perhatiannya pada unsur manusia. 
5. Pelaksanaan kerja manajemen secara memadai lewat keseimbangan kerja yang diharuskan
tercapai dan peningkatan semangat kerja orang-orang yang memuaskan. 
Tiga dimensi dari Reddin Cara ini merupakan cara pemimpin yang mempunyai
pengaruh terhadap lingkungannya. Dimana cara dasar kepemimpinan seorang manajer yaitu
berhubungan, terpadu, terpisah, dan pengabdian. Kemudian dapat menjadi cara yang efektif
dan tidak efektif. Adapun cara yang efektif, yaitu: 
1. Eksekutif. 
2. Pencinta pengembangan. 
3. Otokratis yang baik. 
4. Birokrat.
Bab V
Asas dan Fungsi Kepemimpinan Tugas Tugas Kepemimpinan

Gaya dasar kepemimpinan 

Ada dua hal perilaku yang biasanya dilakukan pemimpin terhadap bawahannya,
yakni: perilaku pengarahkan dan perilaku mendukung. Perilaku gaya dasar kepemimpinan
dalam pengambilan keputusan Ketika pemimpin melakukan proses pemecahan suatu masalah
dan membuat keputusan, maka ada empat gaya dasar kepemimpinan dalam proses pembuatan
keputusan: instruksi, konsultasi, partisipasi, delegasi. Kematangan para pengikut Kemampuan
merupakan salah satu unsure kematangan yang berhubungan dengan
pengetahuan/keterampilan yang didapat dri pelatihan, pengalaman, dan pendidikan.
Bagaimana cara mengetahui gaya kepemimpinan kita Di situsi apapun, seseorang dapat
mempengaruhi orang lain maupun kelompok. Gaya kepemimpinan suatu perilaku yang
konsisten akan terlihat dari bagaimana kita menunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika

12
kita mempengaruhi orang lain. Dengan demikian, kepemimpinan bisa terjadi dimana-mana.
Gaya kepemimpinan Gambaran diri atas kepemimpinan kita bisa saja merefleksi atau tidak
merefleksi diri kita sebenarnya. Semua ini tergantung bagaimana dekatnya persepsi kita
dengan persepsi orang lain. Penyesuaian gaya Seseorang pemimpin yang memiliki tingkat
gaya yang besar, bisa tidak efektif kalau gaya perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan
situasi. Sebaliknya, jika pemimpin yang memiliki tingkat gaya yang sempit dapat dengan
efektif jika berada disituasi yang memungkinkan gayanya sukses yang besar. 

Bab VI
Dinamika Kelompok Organisasi Formal dan Informal 

Pengertian kekuasaan Menurut Max Weber, kekuasaan sebagai suatu kemungkinan


yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan
untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan. Menurut
Rogers berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai
suatu potensi dari suatu pengaruh. Sumber dan bentuk kekuasaan Machiavelli menyatakan
bahwa hubungan yang baik itu terjadi jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan
ketakutan (kekuasaan jabatan) Adapun bentuk kekuasaan itu ada tujuh: 
1. Kekuasaan paksaan 
2. Kekuasaan keahlian 
3. Kekuasaan legitimasi 
4. Kekuasaan referensi 
5. Kekuasaan penghargaan 
6. Kekuasaan informasi 
7. Kekuasaan hubungan 
Aplikasi sumber-sumber kekuasaan pada kepemimpinan situasional Kepemimpinan
situasional memberikan dampak pemahaman yang potensial dari setiap sumber kedewasaan
kekuasaan yang tidak hanya ditentukan dari gaya kepemimpinan, akan tetapi juga ditentukan
oleh sumber kekuasaan yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi suatu hal. Sumber-
sumber kekuasaan yang relevan ialah berasal dari organisasi atau jabatan pemimpin dalam
organisasi. 

13
BAB VII

PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI

Teori komunikasi adalah cabang psikologi yang membahas komunikasi dalam segala
fasenya, yaitu manusiawi mekanis, institusional atau kelembagaan. Komunikasi ialah
kapasitas individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan pikiran dan kehendak
kepada individu dan kelompok lain. Yang perlu diperhatikan pada komunikasi alat teknik
komunikasi teknik komunikasi ialah tata cara hubungan yang efisienbaik melalui penggunaan
alat-alat komunikasi maupun tidak dengan semua unsur yang saling melibatkan diri dalam
satu unit sosial. Arus komunikasi ialah penyaluran segenap informasi emosi dan keinginan
yang menyangkut semua unsur, tugas pekerjaan dan relasi relasi pribadi atau personal.
Keberhasilan kepemimpinan itu bergantung pada kemampuan pemimpin menjabarkan
kebijakan atau policy organisasi dan ide-ide sendiri ke dalam pengertian-pengertian praktis
yang bisa dipahami dan dapat dilaksanakan oleh para pengikut atau bawahannya. Maka ada
dua bentuk komunikasi dalam kepemimpinan organisasi yaitu komunikasi satu arah atau one
way communication dan komunikasi dua arah atau two way communication.

Kepemimpinan merupakan fungsi dari keefektifan operasional pada pengembalian keputusan


di suatu organisasi atau administrasi titik Apabila pemimpin mampu dengan tangkas cerdas
cepat dan Arif bijaksana mengambil keputusan yang tepat maka organisasi atau administrasi
bisa berfungsi secara efektif dan produktif. Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan
salah satu persyaratan yang mutlak perlu bagi setiap unsur pimpinan. Sebab diskusi
merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan atasan, sesama kolega dan bawahan untuk
memecahkan permasalahan. Pada diskusi diharapkan terdapat Interaksi yang timbal balik,
suasana bebas, arus pemberian informasi seluas-luasnya, pertimbangan kontra pertimbangan
lain, kritik otokritik, reasoning counter-reasoning. Maka diskusi merupakan teknik yang
sangat berguna bagi persiapan penelitian lapangan, pelaksanaan tindakan korektif selanjutnya
penentuan keputusan dan lain-lain.

Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator dalam organisasi Pemimpin harus selalu
berkomunikasi dengan semua pihak melalui hubungan formal maupun hubungan informal.
Sebab suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan sekali

14
oleh keterampilan yang menjalin komunikasi dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan
kegiatan organisasi tersebut.

Bab VIII

REKAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN

Sepanjang kepentingan organisasi efisiensi kepemimpinan itu selalu akan diukur dengan
kriteria fungsinya dalam kelompok, dalam kaitannya dengan produktivitas atau hasil dan
progres yang ingin dicapai. Ketepatan dan efisiensi kepemimpinan dapat dinilai sebagai baik
atau buruk dengan jalan mengadakan observasi terhadap dampak-dampak yang baik ataupun
yang buruk, yang langsung bisa dirasakan oleh para pengikutnya.

Konsepsi mengenai kepemimpinan tidak bisa dilepas dari kemampuan, kewibawaan dan
kekuasaan. Kemampuan ialah segenap daya kesanggupan, kekayaan, kecakapan dan kekuatan
yang terdapat pada individu untuk bertingkah laku, khususnya untuk bertingkah laku sebagai
pemimpin. Kewibawaan berasal dari kata kata "kawi" dan "bhawa". Kawi berarti kuasa,
kekuasaan yang lebih, kelebihan. Sedangkan bahwa ialah kekuasaan, kekuatan superhuman
keutamaan kelebihan, keunggulan titik jadi kewibawaan berarti kelebihan, keunggulan,
keutamaan dengan mana seseorang mampu atau mengatur, membawa, memimpin, dan
memerintah orang-orang lain.

Scott menyatakan bahwa semua kelompok baik yang formal maupun informal selalu
membutuhkan pelaksanaan fungsi-fungsi kepemimpinan karena semuanya akan menentukan
Siapakah pemimpinnya, dan Siapa pula yang akan dipimpin dalam satu gerakan atau kegiatan
organisasi. Jadi sifat-sifat fungsional kepemimpinan itu erat berkaitan dengan situasinya.
Keadaan darurat dan kondisi lingkungan dapat mendorong seseorang siapapun juga untuk
menjadi pemimpin karena dia mampu melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam
menanggapi tantangan situasinya.

Jika penekanan tidak berlangsung pada sifat-sifat seorang pemimpin, dan juga tidak terdapat
penonjolan dari keinginan kelompok namun ada penekanan pada relasi akrab antara kemauan
kelompok dengan sifat-sifat pribadi pemimpin pada suatu saat tertentu maka pendekatan
semacam ini disebut sebagai pendekatan interaksionis.

15
BAB IX

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN. DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin dan kepemimpinan berkaitan erat dengan usaha
manajemen bahkan menjadi unsur inti dari organisasi manajemen dan administrasi titik pada
umumnya pengertian manajemen itu lebih diperjelas dengan bermacam-macam fungsi
manajemen secara ringkas Terangkan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan
pengorganisasian, aktualisasi atau pengarahan dan pengawasan yang harus dikuasai oleh
setiap pemimpin.

Perencanaan atau planning adalah kegiatan menentukan sebelumnya sasaran yang ingin
dicapai dan memikirkan cara serta sarana-sarana pencapaiannya. Pengambilan keputusan
dalam penentuan sasaran yang dituju, penggunaan sarana dan langkah-langkah konkret yang
akan diambil merupakan bagian dari perencanaan. Ringkasnya perencanaan mencakup
perkiraan masa mendatang dan perkiraan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi
misalnya menghitungkan semua sumber yang tersedia, menentukan tujuan menetapkan
kebijakan dan menetapkan prosedur.

Pengorganisasian adalah pengurusan semua sumber dan tenaga yang ada dengan landasan
konsepsi yang tepat dan penentuan masing-masing fungsi sehingga merupakan suatu totalitas
sistem dimana bagian yang satu menunjang dan bergantung pada bagian lainnya. Aktualisasi
atau pengarahan nyata merupakan kegiatan pergerakan, pengendalian semua sumber dalam
usaha pencapaian sasaran titik merupakan penyatuan Semua usaha dan penciptaan kerja sama
sehingga tujuan dapat dicapai dengan lancar dan lebih efisien.Pengawasan perlu dilaksanakan
agar para pengikutnya dapat bekerja sama dengan baik ke arah pencapaian sasaran dan tujuan
umum organisasi. Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlu ada 3 determinan
kepemimpinan yaitu:

1. Faktor orang atau pribadi


2. Faktor posisi
3. Faktor situasi / tempat

16
Inti manajemen adalah koordinasi sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber tenaga
alam seperti produktif mungkin demi mensejahterakan hidup bersama. Dalam upaya
sedemikian itu Manajer sebagai pemimpin bertugas untuk mengendalikan dan memimpin
organisasi dengan segala kegiatannya dan memakai sarana serta metode kerja paling tepat
dan prosedur yang paling efisien seorang manajer yang bukan pemimpin pasti tidak akan
memiliki keterampilan memimpin untuk melaksanakan tugas-tugas managing yang baik.

Bab X

Kepemimpinan demokratis dan kepemimpinan abnormal

Pemimpin demokratis tulang itu merupakan pembimbing yang baik juga penuntun yang
efisien bagi kelompoknya. Maka organisasi atau lembaga itu bukanlah masalah pribadi
individual pemimpin akan tetapi kekuatan organisasi tersebut justru terletak pada partisipasi
aktif dari setiap anggotanya. Maka tugas pemimpin demokratis yang pokok adalah
mendinamisasi dan mengkoordinir kegiatan kegiatan bawahannya.

Betapapun juga pandai dan efisien nya seorang pemimpin dalam satu bidang teknis bila Dia
tidak memiliki keterampilan sosial untuk menjalin komunikasi dengan bawahan dan anggota
kelompoknya, pastilah orang sedemikian itu bisa membahayakan kehidupan lembaga atau
organisasi nya. Sebab Dia pasti akan menurunkan produktivitas dan kegairahan kerja.

Etik pemimpin yang tidak dapat diingkari itu ialah yang bertugas untuk memimpin mengatur
mengelola, dengan rasa tanggung jawab dan mengarahkan kelompok atau lembaga yang
dipimpinnya kepada tujuan ekonomis dan tujuan sosial kesejahteraan dan mengarah pada
peningkatan martabat manusia. Jika para pemimpin hanya berkepentingan dengan
pemupukan kekayaan kekuasaan dan kesenangan sendiri, dan membenarkan praktik praktik
pemerasan habis-habisan terhadap rakyat yang tidak berdaya ditambah dengan tindakan
tindakan koruptif yang terus berkelanjutan Maka jangan kita Terkejut kalau sebagian dari
rakyat yang dipimpinnya menjadi apatis letargis.

Penampilan gejala regresi yaitu kembali pada pola kekanak-kanakan dan tidak sesuai dengan
kondisi usianya ialah hipersensitifitas, kurang adanya kontrol terhadap emosi Emosi, tidak
rasional tidak kritis sangat sugestibel terhadap macam-macam desas-desus selalu bersikap

17
kekanak-kanakan titik pemimpin sedemikian cenderung selalu mengenang masa lampau yang
indah dengan rasa Kerinduan dan melihat masa depan dengan rasa takut melalui kacamata
yang buram.

Iklim demokrasi dengan landasan Filsafat Pancasila sekarang ini jelas mendambakan adanya
kesejahteraan dan keadilan yang lebih merata Titik maka semakin otoriter dan tirakat para
pemimpin pada eselon bawahan sampai paling atas dan di semua bidang, semakin kuat lah
tumbuhnya kebutuhan rakyat kecil untuk melontarkan oposisi yaitu beroposisi secara
konstruktif untuk mengubah keadaan sosial menjadi lebih baik lagi titik-titik oposisi dan
konflik-konflik itu akan bersifat positif membangun apabila dilandasi ketulusan hati masing-
masing dan ide-ide kooperatif di antara para pemimpin serta pihak yang dipimpin.

BAB XI

MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

Persyaratan paling utama bagi seorang calon pemimpin ialah dapat memimpin orang lain ke
arah pencapaian tujuan organisasi dan dapat menjalin komunikasi antar manusia karena
organisasi itu selalu bergerak atas dasar interaksi antara manusia.

Selanjutnya beberapa landasan bagi pembinaan kepemimpinan pemuda di Indonesia yaitu:

1. Landasan konstitusional dan Ideologi


2. Landasan Kultural
3. Landasan strategis
4. Landasan operasional

Beberapa orang menyatakan seorang pemimpin sejati itu dilahirkan untuk memimpin, karena
ia membawa bakat bakat kepemimpinan sejak lahir dan sifat yang unggul ini menyebabkan ia
mampu menstimulasi dan memotivasi orang lain untuk bertingkah laku secara bersama-sama
guna mencapai suatu sasaran tertentu.

18
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktivitas dan efektivitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktivitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil.
Sedangkan apabila produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif
dalam jangka waktu tertentu maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.

Kualifikasi calon pemimpin antara lain ialah:

1. Berani memikul tanggung jawab


2. Perspektif dan peka
3. Kreatif dan inovatif
4. Komunikatif
5. Bersikap ambeg paramarta.

Bab XII

KEPEMIMPINAN DAN MASALAH KONFLIK

Pluralisme atau keanekaragaman merupakan realitas hidup dalam masyarakat modern


merupakan realitas nyata dan terjadi di tengah masyarakat modern. Sehubung dengan semua
itu, maka manajemen masyarakat modern adalah identik dengan manajemen konflik. Dan
memimpin kelompok kelompok individu dalam abad modern ini adalah sama dengan
memimpin kelompok-kelompok yang pernah berkonflik.

Pengertian positif konflik di hubungkan dengan peristiwa pertualangan hal-hal baru, inovasi,
pembersihan, pemurnian dan pembaharuan, penerangan batin kreasi, pertumbuhan
perkembangan rasionalitas yang dialektis mawas diri perubahan dan seterusnya. Sedangkan
Dalam pengertian yang netral konflik diartikan sebagai akibat biasa dari keanekaragaman
individu manusia dengan sifat-sifat yang berbeda dan tujuan hidup yang tidak sama pula.

19
Definisi konflik ialah semua bentuk benturan atau tabrakan, ketidak sesuaian, ketidak
serasian dalam pertentangan perkelahian oposisi dan interaksi interaksi Yang antagonis atau
bertentangan.

Konflik merupakan unsur yang dibutuhkan untuk mengembangkan organisasi jika organisasi
ingin terus hidup dan tumbuh Titik maka seni dari manajemen konflik atau Seni memimpin
dalam situasi dan kondisi konflik merupakan tugas paling barat dan paling sukar bagi
pemimpin titik dengan begitu orang melihat pemimpin, khususnya pemimpin di puncak
hierarki lebih banyak sebagai wasit atau pemutus pertentangan dalam organisasi. Tugas
utama dari pemimpin modern bukan menciptakan Harmoni atau keselarasan yang statis
dalam perusahaan akan tetapi untuk mencapai sasaran organisasi atau sasaran bersama secara
efektif. Adapun alat-alat untuk mengatasi konflik konflik yang terjadi dalam organisasi atau
masyarakat luas antara lain ialah:

1. Memecahkan masalah melalui sikap kooperatif


2. Mempersatukan tujuan
3. Menghindari konflik
4. Ekspansi dari sumber energi
5. Memperhalus konflik
6. Kompromi
7. Tindakan otoriter
8. Mengubah struktur organisasi dan individual

Memahami dan mengelola konflik adalah tugas penting dan paling sulit bagi pemimpin untuk
mencapai sukses nya lembaga titik namun manajemen konflik itu tidak mudah dilaksanakan
karena merencanakan dan menilai konflik secara intensif adalah profesi yang paling sulit
dalam administrasi dan lembaga dan organisasi modern di masa sekarang.

BAB XIII

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA

20
Pemimpin dan kepemimpinan mahasiswa memainkan peranan penting dalam gerakan
pembaruan negara di tengah gerakan pembangunan bahkan juga pada masa masa
pemberontakan dan revolusi.

Kemajuan bangsa itu ada di tangan kaum muda yang berkecimpung di bidang ilmiah dan
yang menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi titik oleh karena itu, pembinaan para
mahasiswa dan kepemimpinan yaitu diperlukan agar bisa diharapkan tercapainya
Peningkatan Prestasi ilmiah tumbuhnya tanggung jawab sosial dan partisipasi aktif
mahasiswa dalam gerak membangun. Dan legitimasi keberadaannya ditunjukkan dengan
aktivitas menjadi anggota Budi Utama yang kita kenal sebagai kebangkitan nasional 1908
serta Sumpah Pemuda Indonesia 1928.

Untuk memahami kondisi mahasiswa yang berbagai aktivitas dan pola kepemimpinannya kita
coba melakukan pendekatan dari berbagai segi untuk menganalisis kegiatan mereka yaitu
pendekatan psikologi berdasarkan analisisnya mengenai adanya pengaruh-pengaruh yang
bersifat menekan. Pendekatan ekonomis menitikberatkan adanya jurang antara si kaya dan si
miskin yang menimbulkan banyak kecemburuan sosial dan ketegangan sosial. Pendekatan
secara sosiologis menitikberatkan terbentuknya kelompok mahasiswa menjadi kekuatan
sosial kekuatan militer dan kekuatan politik. Pendekatan politik secara khusus menyoroti
motivasi dan ideologi politik yang mendorong aksi aksi mahasiswa.

Tipe pemimpin mahasiswa yaitu pemimpin mahasiswa yang otoriter, pemimpin mahasiswa
yang demokratis, pemimpin mahasiswa yang laissez faire, pemimpin solidaritas bersikap
Solider, pemimpin resmi, pemimpin konsultan, pemimpin murni ilmiah, pemimpin yang
berorientasi kemasyarakatan pemimpin yang berorientasi pada rekreasi dan pola bersantai-
santai.

Emansipasi merupakan konsep yang mencakup macam-macam cara dan sarana konduktif
untuk membebaskan diri dari ketidakmampuan ketidakadilan penindasan, perbudakan dan
eksploitasi guna memperoleh hak-hak manusia yang wajar. Emansipasi juga merupakan
upaya melepaskan diri dari keterbelakangan dan penindasan penindasan yang diciptakan oleh
akal manusia dan diperuntukkan bagi manusia lain juga pelepasan diri dari kekuatan kekuatan
mistis yang serba menakutkan.

21
Selanjutnya, apatisme di kalangan mahasiswa dan ketidakpedulian mereka terhadap situasi
dan kondisi lingkungan sekitar jelas tidak kita kehendaki titik akan tetapi tindakan atau aksi
radikal dan ekstrem dalam memenuhi cita-cita dan harapan mereka yang dapat
membahayakan kesetabilan politik juga tidak kita kehendaki titik oleh karena itu, diperlukan
bimbingan yang bijaksana dan keteladanan yang yang baik dari para pemimpin negara dan
pengasuh dunia universitas untuk mengarah pada mahasiswa ke arah kegiatan kegiatan yang
produktif ilmiah, dan konstruktif di Era Pembangunan sekarang dan di masa-masa
mendatang.

Bab XIV

KEPEMIMPINAN MILITER

Yang membedakan secara mencolok kepemimpinan militer dengan kepemimpinan lain ialah
ciri ciri yang khas yaitu otoritas dengan tradisi komando dan kerjasama yang sangat kompak
dan disiplin tinggi dengan kepatuhan total. Intervensi militer itu merupakan satu hal yang
sangat perlu dalam keadaan kritis yang menunjukkan tidak adanya atau lemahnya institusi-
institusi politik, yang rapuh dan sangat tidak efektif di tengah masyarakat.

Oleh karena itu banyak sarjana menyatakan bahwa semakin modern suatu negara menjadi
semakin konservatif peranan kepemimpinan militer. Sedang manusia di masa sekarang ini
lebih banyak mendambakan iklim kerukunan, kedamaian, keadilan dan peningkatan
kesejahteraan bagi semua individu di muka dunia di bawah kepemimpinan negara yang
demokratis dan bukan melalui kekerasan dan perang.

Pada fase awal dari usaha pembangunan dan modernisasi politik yang berkaitan dengan
negara pemerintahan dan nasib rakyat pemimpin-pemimpin militer memainkan peranan
memodernisir dan sangat progresif. Mereka mempromosikan kemajuan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat mengutamakan integritas nasional.

Di masa awal pembangunan pemimpin militer lebih berfungsi sebagai pengawal atau
Bhayangkari, arbiter atau wasit juri pemisah dan partisipan politik bahkan tidak jarang
mereka menjadi pelopor dalam usaha modernisasi lembaga-lembaga politik. Sifat

22
kepemimpinannya korektif, progresif futuristik, inovatif untuk mengadakan pembaharuan
kreatif dan inovatif untuk menciptakan hal-hal baru.

Namun kemudian pada masa pembangunan lanjut dengan adanya kestabilan politik dan
kemajuan kemajuan ekonomi kepemimpinan militer pada umumnya condong menjadi
penjaga gawang dan konservatif dari orde politik yang ada menjadi ekor atau penjaga
belakang yang berusaha memblokir partisipasi politik yang lebih luas, serta memperlambat
Proses reformasi sosial ekonomi dari rakyat yang berasal dari kelas kelas sosial lebih bawah.

Bab XV

Pemimpin dan kepemimpinan Indonesia karakteristik kepemimpinan

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan


pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Landasan pelaksanaan pembangunan nasional
adalah Pancasila dan UUD 1945. Hakikat pembangunan ialah rangkaian upaya
perkembangan dan perubahan yang dilangsungkan secara sadar dan sengaja, berencana dan
bertujuan oleh satu kelompok manusia menuju pada modernitas dan taraf kehidupan yang
lebih tinggi. Modernitas yang ingin dicapai itu sifatnya multidimensional dan bentuknya
pluriform atau banyak bentuk.

Pendidikan perekrutan kepemimpinan ialah usaha yang disadari terencana sistematis dan
bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan sosial dan kemahiran teknis yang diperlukan
bagi para calon pemimpin. Pembinaan kepemimpinan ialah usaha yang dilakukan secara
sistematis dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kemahiran teknis keterampilan
sosial sikap dan tingkah laku pemimpin melalui pendidikan, latihan dan berbagai penugasan
untuk tujuan teknis administratif sosial tertentu.

Pembinaan generasi muda itu bertujuan mempersiapkan mereka menjadi calon-calon


pemimpin yang tangguh, berkepribadian Pancasila berdisiplin nasional memiliki rasa harga
diri dan martabat diri yang tinggi serta kokoh jiwa kesatuan nasionalnya. Bentuk
kepemimpinan khas yang dikehendaki ada pada kaum muda adalah pola kepemimpinan yang
berorientasi pada kekaryaan. Artinya, kepemimpinan tersebut mempunyai Kemampuan
kemampuan mengembangkan motivasi-motivasi untuk berkarya dan membangun, mampu

23
menggerakkan orang lain, sanggup mempengaruhi dan meyakinkan orang lain, tulus dan
ikhlas melaksanakan usaha pembangunan melalui perbuatan konkret dan keteladanan.

Dengan demikian dapat diharapkan adanya peningkatan peranan generasi muda di tengah
dinamika perjuangan mengisi kemerdekaan.

24
RINGKASAN BUKU PEMBANDING
Bab 1

Pendahuluan

Latar belakang penulis

Kepemimpinan merupakan masalah yang penting bagi suatu kelompok atau organisasi
kelembagaan. Hal ini dikarenakan pemimpin merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh bagi keberhasilan suatu organisasi atau lembaga tersebut mencapai tujuan.
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi bawahan
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.Kepemimpinan bisa juga diartikan
sebagai kekuatan atau kemampuan untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang.
Kepemimpinan dalam pendidikan adalah segenap kegiatan dalam usaha mempengaruhi
personal di lingkungan pendidikan pada situasi tertentu agar mereka melalui usaha kerja sama
dan mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Pemimpin dalam dunia pendidikan terutama di perguruan
tinggi disebut rektor. Ia memiliki peranan penting karena mampu mempengaruhi,
mengkoordinasi, membimbing dan mengarahkan serta mengawasi semua personalia dalam
hal yang ada kaitannya dengan kegiatan yang dilaksanakan sehingga dapat tercapai tujuan
pendidikan yang efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, rektor harus mampumendorong
semangat dan kepercayaan diri dosen, staf dan mahasiswa/i dalam melaksanakan tugas
masing-masing.

Isi buku

25
2.1 Buku pembanding

Kepemimpinan sebagai inti manajemen suatu senimenegaskan suatu keahlian,


kemahiran, kemamouan dan ketrampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai
tujuan. Adapunmanajemen sebagai suatu ilmu menegaskan bahwa akumulasi pengetahuan
yang telah diestematiskan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum
(generalpurposes) Kajian mengenai manajemen akan di temui Mazhab klasik yaitu
manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. Kepemimpinan yang efektif menggambarkan
perilaku adalah temuan para manajer dalam sistem manajemen menitikberatkan pada
mengembangkan kekuatan dalam mengatasi kelemahan dan permasalahan organisasi. Untuk
efisiensi produksi dan keselarasan kerja pemimpin memerlukan energi, perasaan yang kuat
tentang arah dan visi yang jelas dan spesifik. Ketrampilan manajemen seorang pemimpin
yang efektif tampak pada kemampuannya menerapkan fungsi manajerial dalam tata kelola
organisasi dan mengatasi masalah organisasi yang dipimpinnya.

Ilmu sebagai objek kajian manajemen mengikuti alur pemikiran manusia yang
pendekatannya menyeluruh, rasional dan objektif dimana terdapat ruang untuk berspekulatif
dalam pengembangan ilmu manajemen itu sendiri. Proses pemikiran untuk mencapai
kematangan ilmu manajemen dan aplikasinya dalam dunia usaha, bisnis, pemerintahan,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi nirlaba tergambar dalam pola pikir deduktif
maupun induktif pemimpinnya. Ilmu manajemen merupakan hasil karya perseorangan
melalui pengalamannya sebagai praktisi dan research yang di lakukan para ahli di
komunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh masyarakat khususnya masyarakat bisnis
maupun yang mendedikasikan dirinya dalam organisasi. Pengalaman sebagai praktisi adalah
memecahkan berbagai masalah organisasi yang dialaminya sebagai pemimpin yang
bertanggung jawab mencapai tujuan secara efektif dengan penggunaan sumber daya efisien.
Pengalaman sebagai expert adalah hasil studi atau penelitian yang mendalam dan cermat
dalam waktu yang relatif lama untuk mengungkap secara ilmiah peristiwa-peristiwa
manajamen yang kemudian dianalisis dan ditemukan formulasi maupun teori manajemen dan
kepemimpinan sebagai inti dari permasalahan.

26
BAGIAN III 
ANALISIS BUKU PEMBANDING 
3.2 KELEMAHAN dan KELEBIHAN BUKU ROBERT KREITNER
 Kelebihan Buku Utama
- Materi yang disajikan cukup lengkap karena per Bab nya membahas secara tuntas terkait
materi apa yang dibahas
- Topik bahasanya banyak mengambil dari kutipan para ilmuwan lain, sehingga materi yang
dibahas semakin dalam
- Melampirkan PO Internasional di setiap Bab nya sehingga ilmu dari pembaca semakin
bertambah
 Kekurangan Buku Utama
- Buku terlalu tebal
- Tidak berwarna
- Bahasannya banyak mengambil dari para ilmuwan lain, memberi kesan menjiplak ide
- Daftar pustaka tidak ada, Hnaya melampirkan catatan akhir pada lembar terakhir
 Kelebihan Buku Pembanding
 Ringkasan buku lebih banyak membahas tentang materi – materi kepemimpinan
 Isi buku memiliki banyak pengertian dan pendapat dari para ahli yang merkuat
gagasan/pengertian materi yang dipaparkan.

27
 Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya..
 Kekurangan Buku Pembanding
 Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami
 Pengertian dari setiap kata banyak yang dibuat berulang-ulang, dan pengertiannya itu
banyak menggunakan kata-kata pemborosan.

BAGIAN IV
PENUTUP 
4.1 KESIMPULAN 
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan
untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang
perlu untuk mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa
memimpin dari lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di
linkungan yang besar yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat membandingkan
antara dua buku tentang kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna untuk menambah
wawasan serta pengalaman dalam sikap berkepemimpinan. 

4.2 SARAN 

Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana mungkin guna
mencapai pemahaman yang lebih.

28
DAFTAR PUSTAKA 
Dr. Kartini Kartono 2018. Pemimpin dan Kepemimpinan. Pt Grafindo Persada Jakarta 

29
Pr. Dr. H. Syaiful Sagala S.Sos, M.Pd 2008. Pendekatan Dan Model Kepemimpinan.
Lembaga Administrasi Indonesia.
Taylor, Frederich , w, Scientific Administration, Harper and Bross, New York

30

Anda mungkin juga menyukai