Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

MANAJEMEN

OPERASIONAL
Dosen Pengampu : APRINAWATI,S.E.,M.M

DISUSUN OLEH :

Enda Pernanda Tumangger (7193510057)

MANAJEMEN A 2019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Tuhan, Karena atas limpahanrahmat

dan hidayah-NYA penyusun dapat menyelesaikan Critikal Book Review dengan tujuan untuk

memenuhi tugas Manajemen Operasional“

Review buku ini disusun untuk mengetahui perbedaan antara penulisan dan

penyusunan dua buah buku yang disusun oleh penulis yang berbeda namun memiliki konsep

yang sama yaitu untuk menjelaskan bagaimana manajemen operasional.

Penyusun menyadari bahwa Critikal Book Review ini belum sempurna. Karena dalam

banyak hal masih merupakan himpunan dari sumber buku yang dipergunakan. Untuk itu

penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca demi perbaikan.

Akhirnya penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah

membantu dalam menyusun Critikal Book Reviewini.

Medan .Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................

DaftarIsi...........................................................................................................................

BABI PENDAHULUAN...............................................................................................

Latar Belakang...............................................................................................

RumusanMasalah...........................................................................................

Tujuan.............................................................................................................

BAB II IDENTITAS BUKU........................................................................................

BAB III RINGKASANISI BUKU................................................................................

BABIV PEMBAHASAN................................................................................................

BABV PENUTUP............................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi yang pada
umumnya menjadi Tugas Mahasiswa di perkuliahan dan dikritik terhadap buku yang
berbeda. Penulisan Critical Book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan satu buku
dengan buku yang lain, pada makalah ini buku yang dibandingkan ialah 2 buku, dimana buku
pertama yaitu buku dengan judul “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M,
buku kedua dengan judul “ Manajemen Operasi” Karya Dr.Akhmad, SE.,M.Si
Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan
resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan
kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya mengartikan bahwa
buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayakramai.
RumusanMasalah
1. Bagaimana isi dan pemahaman buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr. A.
Rusdiana, M.M , dengan “Manajemen Operasi” karya Dr.Akhmad, SE, M.Si
2. Bagaimana perbandingan buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya Dr. A.Rusdiana,
M.M , dengan “Manajemen Operasi” karya Dr.Akhmad, SE, M.Si
3. Bagaimana Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yanglain?
Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan isi dan pemahaman buku antara Buku “Manajemen Operasi” karya
Dr. A. Rusdiana, M.M , dengan “Manajemen Operasi” karya Dr.Akhmad, SE, M.Si
2. untukmendeskripsikan perbandingan buku antaraBuku“ManajemenOperasi”karyaDr.
A. Rusdiana, M.M , dengan “Manajemen Operasi” karya Dr.Akhmad, SE, M.Si
3. untuk mendeskripsikan Kelayakan setiap Buku setelah dibandingkan dengan Buku yang
lain
BAB II

IDENTITASBUKU

BUKU I

JudulBuku : Manajemen Operasi Teori dan Aplikasi dalam Dunia Bisnis


Penulis : Dr. Akhmad,SE,M.Si
TahunTerbit : July2018
ISBN :978-602-5447-42-6

KotaTerbit :Bogor
Penerbit : Azkiya Publishing
JumlahHalaman : 359 Halaman

BUKU II
JudulBuku : MANAJEMEN OPERASI
Penulis : Dr. H. A. Rusdiana,M.M
TahunTerbit : Oktober 2014
ISBN :978-979-076-483-5
KotaTerbit :Bandung
Penerbit : CV. Pustaka Setia
JumlahHalaman : 414 Halaman
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU
BUKU I MANAJEMEN OPERASI TEORI DAN APLIKASI

BAB 1 Konsep Manajemen Operasi


Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa
melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Hampir semua kemajuan di bidang
manajemen operasi terjadi pada Abad ke 20, akan tetapi sejak awal kehidupan manusia,
senantiasa berusaa untuk meningkatkan taraf hidupnya. Terdapat empat fungsi penting.
Dalam opersi yaitu fungsi pengolahan, jasa-jasa penunjang, perencanaan dan pengendalian
opersi.
Konsep siklus hidup produk memberikan alasan bagi perkenalan, pengembangan
kedewasaan dan penurunan produk. Karena itu manajer perlu menyesuaikan tipe system
produksi yang tepat dengan posisi mereka dalam siklus hidip produk. Hal ini tidaklah berarti
bahwa ada hubungan satu lawan satu yang kaku antara posisi suatu produk pada siklus
hidupnya dengan tipe system produksi yang sesuai. Manajer dapat memilih mengutamakan
kualitas dan keragaman berbagai produk sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan
bersaing. Keberhasilan perusahaan memilih landasanm bersaing yang berbeda dengan
mengutamakan system produksi sebagai senjata, memberi bukti bahwa tidak ada satu
jawaban yang benar untuk semuasituasi.
Klasifikasi sederhana jasa dikelompokkan ke dalam empat kelompok/kategori yaitu
Jasa pribadi stagnan, jasa pribadi yang dapat digantikan progressif dan eksplosif, memberikan
pemahaman bagi manajr mengenai kemungkinan peningkatan produktivitas untuk industri
jasa dalam kategori tertentu. Analisis menunjukkan bahwa semua jasa sampai kategori
tertentu, dan sebagian jasa sampai batas yang cukup jauh memiliki kemungkinan
pertumbuhan produktivitas dan pengurangan biaya.
BAB 2 Strategi Operasi
Stategi Operasi merupakan pandangan bagi fungsi operasi yang dapat mengarahkan
pengambilan keputusan . Tujuan strategi operasi ini adalah menghubungkan strategi bisnis
denganpengambilan keputusan dibidang operasi. Hasilnya adalah merupakan suatu pola
pengambilan keputusan yang konsisten.
Strategi operasi dari; misi, keunggulan khusus, sasaran dan kebijakan. Misi
merupakan tujuan, kemudian sasaran menyangkut masalah biaya, kualitas, pengiriman dan
fleksibilitas.Sementarakeunggulankhususadalahhal-halyangdapatdilakukanlebihbaik
dari pesaing. Kemudian kebijakan adalah keputusan strategis yang mengarah pada
pengambilan keputusan yang lebih rinci dalam hal proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja
dan kualitas.
Efektifitas operasi dapat dijelaskan dalam empat tahap yaitu: netral secara internal,
netral secara eksternal, penunjang internal, dan penunjang eksternal. Suatu strategi operasi
diperlukan oleh suatu bisnis untuk mencapai tahap ketiga dan keempat.
BAB 3 Teknik Peramalan
Ramalan adalah bagian penting dari fungsi manajer operasi. Ramalan permintaan
mengarahkan produksi, kapasitas, dan system penjadwalan pada perusahaan serta
mempengaruhi fungsi perencanaan pemasaran, keuangan dan personalia.Dalam pembahasan
ini diperkenalkan berbagai teknik peramalan kualitaif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
menggunaan penilaian, pengalaman, intusi dan faktor-faktor lain yang pada dasarnya sulit
untuk dikuantifikasi.
Peramalan kuantitatif menggunakan data histories dan hubungan kausal untuk
meramalkan permintaan dimasa yang akan dating. Diperoleh bahwa tidak ada satupun teknik
peramalan yang sempurna untuk semua kondisi, dn sekali menemukan pendekatan yang
memuaskan, pihak manajemen masih tetap harus memantau dan mengawasi ramalan-ramalan
agar tidak terjadi kesalahan.
BAB 4 Perencanaan Lokasi Perusahaan
Lokasi merusahaan sangat berpengaruh terhadap biaya total perusahaan. Perusahaan
industri dalam pemilihan lokasi perusahaan perlu mempertimbangkan biaya yang terlihat dan
tidak terlihat. Model analisis yang digunakan dalam menganalisis yang umum digunakan
penentuan lokasi perusahaan industri adalah metode, pemeringkatan faktor, analisis biaya,
metode transportasidan dan program linear.
Sementara untuk organisasi jasa, eceran dan professional analisis biasanya terdiri dari
berbagai variabel termasuk daya beli areal lokasi, persaingan, periklanan dan mutu lokaai
serta kebijakan opersi dari organiasi itu sendiri.
BAB 5 Desain Fasilitas dan Layout
Pada dasrnya terdapat dua jenis bangunan yaitu bagunan berlatai tunggal dan
bangunan bertingkat. Terdapata beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam desain
bangunan yaitu; (1). Biaya-biaya bangunan (2) Sistem Komunikasi dalam pabrik (3)
Keamanan dan (4) Kebutuhan-kebutuhan ruangan.
Layout secara substansial memberikan perubahan dalam efisiensi operasi. Terdapat
enam situasi layout yaitu (1) Berorientasi pada proses (2) Berorientasi pada produk (3) Posisi
tetap (4) Kantor, (5) Eceran dan (6) berorientasi pada proses. Dewasa ini telah dikembangkan
berbagai teknik untuk memecahkan masalah-masalah layout.
Perusahaan industri memfokuskan pada pengurangan pergerakan bahan baku dan
penyeimbangan lini perakitan. Perusahaan eceran memfokuskan diri pada usaha
mempertonton produk yang dijualnya. Layout gudang memfokuskan pada paduan optimal
antara biaya penyimpanan dan biaya penanganan bahan baku.
BAB 6 Pengendalian Persediaan
Penanganan material dan Manajemen persediaan merupakan tanggiung jawab operasi
yang penting karena nilai persediaan cukup besar nilainya sehingga mempengaruhi
kebutuhan modal, biaya dan pelanyanankonsumen.
Konsep Economic Order Quantity (EOQ) yang sederhana memberikan landasan
untuk menyeimbangkan biaya-biaya yang terkait dengan keputusan pengisian kembali
sediaan. Dalam mengikuti kebijakan EOQ, penting untuk disadari bahwa asumsi permintaan
konstan sangat penting. Asumsi ini sering kali tidak benar dalam praktek. Variasi musin dan
permintaan dependen dalam keputusan ukuran lot produksi dan kebijakan-kebijakan lain
harus dipadukan dalam perencanaansediaan.
Konsep yang mendasari persediaan penyangga dan tingkat layanan haruslah
diperhatikan oleh para manajer. Mengenai hubungan antara tingkat layanan dan biaya
kehabisan sediaan penting agar manajer dapat menetapkan tingkat layanan yang layak.
Sebagian besar system pengisian kembali sediaan untuk jenis sediaan kelas C (yang
bernilai rendah), dapat diotomatisasi dengan program komputer, akan tetapi jenis sediaan
kelas A dan sebagian kelas B mungkin menuntut perhatian dari manajer yang bertanggung
jawab karena keputusan tentang mereka sangat penting untuk keberhasilan operasi.
BAB 7 Pengendalian Tenaga Kerja
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh Manajemen Sumberdaya Manusia.
Kegiatan operasi biasanya berperan besar dalam mencapai tujuan manajemen. Tujuan utama
adalah mencapai pemanfaatan sumberdaya manusia yang efisien dalam lingkup fungsi
operasi. Hal ini biasanya menjadi sasaran utama perusahaan karena tenaga kerja, sering
menjadi bagian besar dari biaya total produk yang dapat dikendalikan. Tujuan kedua adalah
desain pekerjaan yang efektif, aman dan memberikan mutu pelaksanaan kerja yang baik bagi
karyawannya dalam lingkungan yang saling menghormati.
Standar kerja diperlukan agar system opersi dapat berjalan dengan efisien. Standar ini
dibutuhkan untuk perencanaan produksi, perencanaan tenaga kerja, perencanaan biaya dan
evalussi kinerja. Standar kerja dapat pula dijadikan dasar bagi system insentif. Standar kerja
dapat di ditetapkan melalui data masa lalu, studi waktu, standar waktu yang ditentukan
sebelumnya, dan pengujian sample kerja.
BAB 8 Perencanaan Agregat
Penjadwalan agregate memberikan perusahaan kemampuan untuk menanggapi
permintaan konsumen yang senantiasa berubah sementara produksi tetap pada produksi yang
rendah dengan mutu yang tinggi. Penjadwalan aggregate menetapkan tingkat persediaan,
produksi, sub kontraktor dan penggunaan tenaga kerja sepanjang kisaran waktu jangka
menengah biasanya 3 - 18 bulan.
Penjadawalan agregate merupakan salah satu tanggung jawab penting dari manager
operasi dan merupakan foktor penting dalam terciptanya produksi yang efisien. Hasil dari
perencanaan agregate mengarah pada jadwal produksi utama yang yang lebih terinci dan
merupakan dasar dalam melakukan membuat penjadwalan pekerjaan dan MRP.
Meskipun pada pembahasan awal kita banyak membicarakan pada lingkup
perusahaan industri, namun kita lihat perencanaan agregate pada perusahan jasa seperti bank,
restoran, maskapai penerbangan dan fasilitas perbaikan mobil merupakan semua system
pelayanan jasa yang dapat menerapkan konsepkonsep yang dikembangkan. Isu yang paling
penting dalam perencanan agregate adalah penerapan dari rencana itu. Manajer tampaknya
dapat dengan mudah melakukan perencanaan yang kurang rumit, dan kurangmatematis.
BAB 9 Perencanaan Kapasitas
Capacity adalah tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran
pengoperasian bagi manajemen, supervisi dan operator mesin. Perenanaan kapasitas
umumnya dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan anggaran. Perencanaan kapasitas dapat
dilakukan baik untuk jangka pendek, jangka penengah maupun jangka panjang.
Analisis break even point dapat memantu manajer dalam melakukan perencanaan
kapasitas. Karena dengan analisis ini maka, para menajer dapat melakukan perencanaan
kapasitas di atas titik impas agar dalam operasi perusahaan tidak mengalami kerugian.
Sementara itu learning curve juga sangat membantu bagi manajer dalam melakukan
perencanaan kapasitas, analisis ini memungkinkan para manajer untuk mengetahui tingkat
penurunan waktu kerja yang dapat menuntunkan biaya operasi yang disebabkan karena
bertambahnya pengalaman kerja.

BAB 10 Linier Programing


Pemerograman linear adalah satu teknik riset operasi yang paling banyak digunakan
dan dapat diterapkan untuk beragam persoalan produksi dan operasi.
Pemerograman linear adalah satu teknik riset operasi yang paling banyak digunakan
dan dapat diterapkan untuk beragam persoalan produksi dan operasi.
Oleh karena itu dilakukan teknik penyelesaian aljabar yang lasim disebut dengan
Metode Simpleks untuk mengatasi masalah program liner yang mempunyai variabel
keputusan lebih dari dua. Apabila variable keputusan jumlahnya cukup banyak misalnya
sampai ratusan, maka program komputer untuk metode simpleks dapat dipakai untuk
prosedurpenyelesaian.
BAB 11 Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Metode Perencanaan dan Pengendalian proyek, mulanya dikembangkan oleh dua
kelompok yang berbeda yaitu DuPont Company mengembangkan metode CPM sengankan
Angkatan Laut A.S. mengembangkan metode PERT. Pada awal pengembangannya PERT,
dan CPM memiliki sedikit perbedaan khususnya menyangkut tentang penggunaan tiga
perkiraan waktu oleh PERT.
PERT dan CPM serta metode perencanaan dan pengendalian proyek lainnya, telah
terbukti sangat bermanfaat dalam mengendalikan proyek yang besar dan kompleks. Kedua
model ini sangat membantu manajer dalam membuat perencanaan dan pengendalian proyek
mulai dari perencanaan waktu kegiatan, Perencanaan tenaga kerja, sampai kepada
perencanaan biaya pelaksanaan proyek. Dan kini terlah tersedia perangkat lunak komputer
untuk membantu manajer dalam menangani masalah jaringan.
PERT dan CPM bagaimana pun juga tidak memecahkan semua masalah penjadwalan
proyek dan problem manajemen bisnis dan pemerintahan. Praktek manajemen yang baik,
tugas dan tanggung jawab yang jelas dan sistem pelaporan yang benar dan tepat waktu juga
diperlukan. Model yang digambarkan dalam pembahasan ini hanya sebagai alat untuk
membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik.
BAB 12 Pengendalian Kualitas
Mutu atau Kualitas dalam pembahasan ini diartikan sebagai totalitas ciri dan
karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan konsumen. Dewasa ini mutu menjadi kunci utama untuk bersaing dalam dunia
bisnis.
Oleh karena itu mutu mengharuskan perusahaan untuk menerapkan Manajemen Mutu
Terpadu dalam lingkungan kerjanya, karena mutu pada dasarnya tidak dapat diciptakan jika
hanya satu bagian yang melakukan pengendalian dalam perusahaan.
Bab ini juga membahas Pengendalian Mutu Secara Statistik dan sampling penerimaan
merupakan alat statistik yang terpenting dalam pengendalian mutu secara statistik. Diagram
pengendalian mutu dapat membantu manajer untuk membedakan variasi alami dengan variasi
yang ditimbulkan oleh gangguan pada proses.
BAB 13 OperasiIntenasional
Terdapat tiga tipe perusahaan internasional: yaitu perusahaan global, Multinasional
dan Ekspor. Perusahaan global beroperasi pada pasar dunia dengan basis skala ekonomi
global dan pengambilan keputusan terkoordinasi. Perusahaan multinasional terdesentralisasi
pada tiap negara, tiap cabang luar negeri diperlakukan sebagai bisnis terpisah. Sedang
perusahaan ekspor mengekspor produk ke luar negeri atau memberikan lisensi teknologi
untuk digunakan di luarnegeri.
Pengambilan keputusan operasi dipengaruhi oleh lingkungan negara dimana
perusahaan beroperasi. Memahami pengaruh lingkungan yangberbeda (sosial, ekonomi,
politik dan hokum) adalah kunci dalam mengelola operasi internasional.
Starategi bisnis internasional dapat dilakukan dengan biaya rendah atau difrensiasi.
Strategi ini dapat didefinisikan sebagai rangkaian nilai untuk rancangan, produksi, distribusi,
penjualan dan pelayanan produk. Menempatkan bagian-bagian rangkaian nilai di negara-
negara yang berbeda adalah inti dari strategi internasional.
Studi menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya teknologi dengan biaya rendah,
tetapi mempertimbangkan persaingan, difrensiasi produk dan mutu. Teknologi dapat
ditransfer melalui cabang luar negeri yang seluruhnya dimiliki, lisensi atau usahapatungan.
Persumberan luar harus mengikuti pendekatan yang diarahkan strategi. Banyak
persumberan luar dilakukan dengan pembelanjaan hak monopoli dalam rangka
meminimumkan biaya. Persumberan luar bergantung pada daur hidup produk, sifat dasar
kepemilikan, teknologi, keahlian, pemasok dan laba investasi. Keburkan persumberan luar
andalah ancaman kehilangan keahlian teknis dan adanya b iaya terselubung.

BUKU II MANAJEMEN OPERASI


Bab 1 Pendahuluan
Perkembangan dunia saat ini suda semakin pesat, terutama dalam bidang industry.
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang dan
jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. Beberapa
peluang yang tersedia untuk manajer operasi diantaranya: Manajer pabrik, Direktur
Pembelian, Konsultan Perbaikan Proses, Manajer mutu, Manajer dan perencanaan pasokan,
Pembagian kerja, Pembakuan bagian, Resolusi industry. Tantangan manajemen operasi masa
kini adalah berkembangnya internet dan globalisasi.
Bab 2 Konsep dasar manajemen operasi
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Menurut Jay Heizer
dan barry render (2005:4) mengartikan manajemen operasi sebagai serangkaian kegiatan
yang mengahasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output. Komponen-komponen pembentuk manajemen operasi yaitu aktivitas manajemen,
konsep IPO, indicator proses, efisiensi dan efektivitas. Ruang lingkup manajemen operasi:
sistem informasi produksi, sistem pengendalian produksi, perencanaan sistem produksi.
Menurut Pangestu Subagyo proses produksi dibagi menjadi tiga yaitu: proses produksi terus-
menerus, proses produksi terputus-putus, dan prosesintermediate.
Bab 3 Strategi operasi dan pengambilan keputusan
Startegi operasi merupakan seperangkat sasaran, rencana dan kebijakan yang
menjabarkan fungsi operasi menunjang strategi bisnis organisasi. Perumusan strategi analisis
situasi dan strategi perusahaan yaitu dengan menganalisis situasi, menentukan strategi
perusahaan, menyediakan pertanyaan sesuai strategi perusahaan, dan menentukan orientasi
strategi perusahaan. Komponen strategi operasi yaitu misi,kemampuan khusus, tujuan serta
kebijakan. Strategi manajemen opersi yaitu: starategi desain barang dan jasa, strategi kualitas,
strategi perancangan proses, strategi lokasi, stategi tata letak, strategi sumber daya manusia
dan rancangan pekerjaan, stategi manajemn lantai pasokan, startegi persediaan, stategi
penjadwalan, strategi pemeliharaan. Keunggulan bersaing melalui operasi, keunggulan
bersaing meliputi bersaing pada pembedaaan, bersaing pada biaya, bersaing pada biaya, dan
bersaing pada respons. Peran strategis, taktis dan operasional fungsi pengadaan.
Bab 4 Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, pada hakikatnya peramalan
merupakan bagian awal dari proses pengambilan keputusan. Misalnya permintaan terhadap
satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Karakteristik peramalan adalah
sebagai berikut: akurasi, biaya, dan kemudahan. Klasifikasi teknik perramalan yaitu:
berdasarkan sifat penyusunannya, berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun, dan
berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun. Metode dalam peramalan yaitu: metode
peramalan kualitatif (judgement method ) dan metode peramalan kuantitatif (statistical
method). Empat metode pendukung yaitu Metode regresi dan korelasi, metode ekonometrik
dan metode input-output. Isu dan tantangan strategis dalam peramalan yaitu: factor-faktor
lingkungan ekstrnal, perkembangan teknologi, variabel-variabel ekonomi, lingkungan soaial-
kebudayaan, variabel-variabel politik dan hkum, dimensi internasional, organisasi dan
lingkungan, tanggungjawab social.
Bab 5 Perencanaan kapasitas dan agregat
Perencanaan kapasitas adalah penentuan ebutuhan kapasitas masa depan yang
sebagian besar didasarkan pada permintaan pada amsa yang akan datang. Tujuan perencanaan
kapasitas yaitu dalam aspek biaya, modal kerja, kualitas produk dan jasa, dan kecepatan
merespons kebutuhan konsumen. Menurut taylor (2000) membedakan strategi perencanaan
kapasitas dalam tiga tipe yaitu capacity lead strategy, capacity lag strategy, average capacity
strategy. Perencanaan kapasitas produksi : tugas dan fungsi bagian produksi, perbedaan poko
antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, klasifikasi produksi/transformasi dan metode
perencanaan kapasitas. Model perencanaan agregat, perencanaan agregat adalah aktivitas
operasional yang memiliki rencana agregat untuk proses produksi untuk waktu 3 sampai 18
bulan kedepan dan untuk memunculkan ide terhadap manajemen. Ada beberapa pilihan
dalam perencanaan agregat yaitu pilihan perencanaan (planning options), pilihan kapasitas
(capacity options) dan pemilihan permintaan (demandoptions).
Bab 6 Desain barang dan jasa
Kata desain bisa digunakan baik sebagai kata kerja, desain memiliki arti proses untuk
membuat dan menciptakan objek baru. Ruang lingkup desain produk yaitu komponen prinsip
desain produk, batasan/lingkup model desain produk, mekanisme desain produk, peranan
desain produk, dan kompetensi desainer produk. Perencanaan produ yaitu: hakikat
perancangan produk, dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan perancangan
produk. Klasifikasi produk : berdasarkan wujudnya(barang dan jasa), berdasarkan tujuannya
(barang konsumsi dan barang industry). Karakteristik produk dan jasa : tidak berwujud, tidak
dapat dipisahkan, keragaman dan tidak tahan lama. Tahap pengembangan produk baru:
pemunculan gagalan, penyaringan gagasan, pengembangan dan penyajian konsep,
pengembangan strategi pemasaran, analisis bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar
dan tahap komersialisasi. Permasalahan desain produk : desain yang tangguh, desain
moduler, computer-aided design, computer-aided manufacturing dan teknologi virtualreality.
Bab 7 Analisis break event point dan penentuan harga
Break event point di suatu perusahaan adalah keadaan perusahaan yang operasinya
tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian atau total pengeluaran biaya sama
nilainya dengan total hasil penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Kelemahan
utama dari analisis break event point antara lain asumsi tentang linearity, klasifikasi biaya
dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu yang pendek. Adapun keterbatasan asumsi
BEP yaitu :biaya dalam analisis BEP, biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost),
harga jual, dan tidak ada perubahan harga jual. Perubahan titik BEP dan dampaknya yaitu ;
1)Perubahan harga jual per unit, 2)Perubahan biaya variabel per unit, 3)Perubahan biaya
tetap, dan perubahan komposisi sales mix. Pertanda dan indicator-indikator penetapan harga
yaitu pertanda bagi pembeli (signal to the buyer), alat dalam persaingan (instrument of
competition), mengembangkan tampilan keuangan (improving financial performance), dan
pertimbangan program pemasaran (marketing programconsiderations).
Bab 8 Manajemen Kualitas
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dimensi-dimensi
kualitas yaitu tangiables atau bukti fisik, reliability atau keandalan, responsiveness atau
ketanggapan, assurance atau jaminan, dan empathy. Contoh khas methodology benchmark
yaitu mengidentifikasi area permasalahan, identifikasi industry lain yang memiliki proses
yang serupa, identifikasi organisasi pemimpin di suatu wilayah, survey perusahaan untuk
mengukur dan praktik, mengunjungi praktik terbaik dan melaksanakan praktik bisnis. Jenis
benchmark yaitu : prosess benchmarking, financial benchmarking, benchmarking from an
insvertor perspective, performance benchmarking, product benchmarking, strategic
benchmarking, functional benchmarking, best-in-class benchmarking dan operational
benchmarking. Pengukuran performansi kualitas yaitu persyaratan kondisional dalam
pengukuran kualitas, pengukuran performansi kualitas pada tiga tingkat, aspek-aspek yang
perlu diukur dalam program pengukuran kualitas, pengukuran performansi kualitas dalam
empat dimensi, langkah-langkah dalam riset kepuasan pelanggan, perbaikan kualitas melalui
kaizen, dan langkah-langkah perbaikan kualitas.
BAB IV
PEMBAHASAN
Keduga buku ini sama-sama membahas tentang Manajemen Operasional. Namun isi
dari ketiga buku ini sungguh sangat berbeda. Berikut akan kami uraikan pemahaman
dari tiap buku.
1. Pada Buku “Manajemen Operasi Teori dan Aplikasi” Karya Dr. Akhmad,SE,M.Si
Buku ini lebih memfokuskan bagaimana Manajemen Operasi baik itu Teori maupun
Aplikasiny dalam dunia bisnis. Pada Bab 1,membahas tentang Konsep Manajemen Operasi,
pada Bab 2 membahas tentang Strategi Operasi lalu pada Bab 3 membahas tentang Teknik
Ramalan yang merupakan bagian penting dari fungsi manajer operasi. Pada Bab 4 membahas
tentang Perencanaan Lokasi Perusahaan dan Pada Bab 5 membahas tentang Desain dan
Fasilitas Layout. Lalu pada Bab 6 membahas tentang Pengendalian Persediaan sedangkan
pada Bab 7 membahas tentang Pengendalian Tenaga kerja. Pada Bab 8 membahas tentang
Perencanaan Agregat dan pada Bab 9 membahas tentang perencanaan kapasitas. Pada Bab 10
membahas tentang Linier Programing. Pada Bab 11 membahas tentang Perencanaan dan
Pengendalian Proyek. Pada Bab 12 membahas tentang Pengendalian Kualitas dan Bab
terakhir membahas tentang OperasiInternasional.
2. Pada buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana,M.M
Buku ini lebih membahas bagaimana tentang teori-teori yang terdapat dalam Manajemen
Operasi. Pada Bab pertama buku ini, membahas tentang pendahuluan mengenai pengertian
dari manajemen Operasi, pada Bab 2 buku ini membahas tentang konsep Manajemen
Operasi. Di Bab 3 membahas tentang Strategi dalam Manajemen Operasi, lalu di Bab 4
membahas tentang Ramalan dalam pengambilan sebuah keputusan. Pada Bab 5 membahas
tentang Perencanaan kapasitas dan agregat sedangkan pada Bab 6 membahas tentang Desain
barang dan Jasa. Dalam Bab 7 membahas tentang Analisis break event point dan penentuan
harga dan Bab terakhir yaitu Bab 8 membahas tentang Manajemen kualitas. Penjelasan dalam
Buku Manajemen Operasi karya Dr. H. A. Rusdiana, M.M terlalu bertele-tele dan terlalu
banyak penjelasan sehingga pembaca kurang dapat intisari dari buku tersebut.
. KELEBIHAN BUKU
1. Buku “Manajemen Operasi Teori dan Aplikasi” Karya Dr. Akhmad,SE,M.Si
Buku ini merupakan buku yang baik untuk digunakan oleh mahasiswa atau pelajar yang
ingin memahami apa itu Manajemen Operasi. Dalam buku ini terdapat banyak sekali
penjelasan tentang Manajemen Operasi yang dijelaskan tidak hanya berupa Teori saja
namun juga bagaimana Aplikasinya dalam dunia bisnis. Hampir keseluruhan penjelasan
dalam buku ini dapat dimengerti olehpembaca.

2. Buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana,M.M


Buku ini memberikan penjelasan teori yang sangat jelas dan lengkap. Banyak teori yang
disampaikan dalam buku tersebut seperti melampirkan pendapat dari beberapa ahli untuk
memperkuat penjelasan yang disampaikan

.
KELEMAHAN BUKU

1. Buku “Manajemen Operasi Teori dan Aplikasi” Karya Dr. Akhmad,SE,M.Si


Terdapat bebrapa kata sulit dipahami oleh para pembaca seperti kata-kata istilah yang
tidak disertai arti dari kata-kata tersebut.
2. Buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. H. A. Rusdiana,M.M
Buku ini terlalu menjelaskan pembahasan yang disampaikan secara bertele-tele dan tidak
langsung ke inti pembahasan ssehingga pembaca merasa kesulitan dalam memahami intisari
dari buku tersebut.

.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Perkembangan dunia saat ini suda semakin pesat, terutama dalam bidang industry.
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang dan
jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. Beberapa
peluang yang tersedia untuk manajer operasi diantaranya: Manajer pabrik, Direktur
Pembelian, Konsultan Perbaikan Proses, Manajer mutu, Manajer dan perencanaan pasokan,
Pembagian kerja, Pembakuan bagian, Resolusi industry. Tantangan manajemen operasi masa
kini adalah berkembangnya internet dan globalisasi.

Dengan Critical Book Review ini kita dapat memahami perbedaan dua buah buku
yang sama-sama bermaterikan tentang Manajemen Operasi namun memiliki konsep
pemahaman yang berbeda.
DAFTAR ISI

Akhmad. 2018. Manajemen Operasi (Teori Dan Aplikasi Dalam Dunia Bisnis).
Bogor. Azkiya Publishing

Agus Maulana, 2001. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN .Edisi Kelima .


Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai