Anda di halaman 1dari 18

EFISIENSI PEKERJAAN KANTOR

(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perkantoran Semester
5)

Dosen Pengampu :
Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Khusnul Assri Revynatasya 11180182000009

Mohammad Akbar Harahap 11180182000014

Aditiya Rahman 11180182000045

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERRSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan atas karunia dan rahmat yang telah diberikan Allah
SWT sehingga kita dapat menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan baik. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang menjadi penerang
jalan kehidupan kita dan yang kita tunggu syafaatnya di hari akhir nanti.

Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., yang telah
membimbing kami dalam kegiatan perkuliahan mata kuliah Manajemen Perkantoran.
Selanjutnya, kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan Jurusan Manajemen Pendidikan
kelas A atas kerjasamanya selama ini dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan sehingga dapat
saling berbagi ilmu satu sama lain

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak hal yang perlu diperbaiki.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun dari para
pembaca sehingga dapat memperbaiki kekurangan makalah ini seagaimana mestinya. Semoga
apa yang tertuang dalam makalah ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi kita
semua.

Ciputat, 08 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan Makalah ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Efisiensi ............................................................................................................. 3
B. Asas-Asas Efisiensi .............................................................................................................. 4
C. Asas-Asas Efisiensi Dalam Pekerjaan Kantor ..................................................................... 6
D. Sumber-Sumber Efisiensi Dalam Kantor ............................................................................. 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tentu kata kantor sudah sangat familiar terdengar di telinga kita. Kantor merupakan
sebuah tempat yang didalamnya dilangsungkan serangkaian aktivitas pekerjaan kaitannya
dengan menerima dan menyampaikan data dan informasi.1 Beragamnya aktivitas yang ada
di dalam sebuah kantor, maka anggota kantor dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-
masing, perlu bekerja sama dalam menjalankan aktivitas tersebut guna mencapai tujuan
yang dikehendaki. Oleh karena itu terdapat hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan setiap
anggota dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya adalah mengenai pengukuran usaha
kerja yang dilakukan terhadap hasil yang diperoleh atas usahanya tersebut, apakah dapat
dinilai efisien atau tidak. Karena pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang berdasarkan
pada prinsip efisiensi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan efisiensi?

2. Apa saja yang termasuk dalam asas-asas efisiensi?

3. Apa saja yang termasuk ke dalam asas-asas efisiensi dalam pekerjaan kantor?

4. Apa saja yang termasuk sumber-sumber efisiensi dalam kantor?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan hal-hal berikut ini:

1. Pengertian efisiensi

1
Neti Karnati, Manajemen Perkantoran (Analisis Teori dan Aplikasi dalam Organisasi Pendidikan), (Aceh:
CV. Bunda Ratu: 2019), h.3

1
2. Asas-asas efisiensi

3. Asas-asas efisiensi dalam kantor

4. Sumber-sumber efisiensi dalam kantor

D. Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, yang di dalamnya meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan makalah, dan sistematika penulisan makalah

BAB II : Pembahasan, yang di dalamnya meliputi pengertian efisiensi, asas-asas efisiensi,


asas-asas efisiensi dalam kantor, dan sumber-sumber efisiensi dalam kantor

BAB III : Penutup, yang di dalamnya meliputi kesimpulan dan saran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Efisiensi

Dalam pelaksanaan seluruh pekerjaan kantor perlu berujung pada efisiensi. Hal ini
dikarenakan, efisiensi merupakan asas dasar tentang perbandingan terbaik antara usaha dengan
hasil yang dicapai.2 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa efisiensi
merupakan suatu kemampuan dalam menjalankan tugas dengan baik tanpa membuang waktu,
tenaga, dan biaya. Selain itu, beberapa ahli juga telah mendefinisikan efisiensi menurut
pandangannya masing-masing.

Dalam buku beberapa pengertian efisiensi menurut ahli adalah sebagai berikut

1. Mulyamah mendefinisikan eisiensi sebagai suatu ukuran dalam membandingkan rencana


penggunaan input dengan penggunaan yang sebenarnya
2. SP. Hasibuan mengutip pernyataan H. Emerson menjelaskan efisiensi merupakan
perbandingan yang terbaik antara input dan output berdasarkan sumber-sumber yang
dipergunakan
3. Menurut The Liang Gie, efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu usaha kerja
dengan hasil kerja yang diperoleh tersebut.3

Pada umumnya efisiensi kerja merupakan perwujudan dari cara-cara kerja yang
memungkinkan tecapainya perbandingan antara usaha dan hasil yang terbaik. Cara-cara kerja
yang dimaksud adalah dengan cara yang paling mudah pengerjaannya, ringan bebannya, singkat
waktunya, sedikit tenaganya, dan murah biayanya namun dapat mewujudkan hasil yang
maksimal. Berdasarkan pemahaman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah
tindakan dalam melakukan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada prinsip menekan usaha
seminimal mungkin untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu.

2
Soetrisno dan Brisma Renaldi, Manajemen Perkantoran Modern (Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III), (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2006), h.35
3
Op.cit., Karnati, h.215-216

3
B. Asas-Asas Efisiensi

Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu
kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Kemampuan yang menghasilkan
output yang maksimal dengan input yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang
diharapkan. Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, suatu organisasi/instansi/perusahaan
dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat
input yang ada.

Semua penatalaksanaan tata usaha harus berkiblat pada efisiensi, efisiensi perlu sekali
dijadikan satu-satunya dasar pemikiran, ukuran baku dan tujuan pokok bagi semua kegiatan
ketatausahaan. Efisisensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang
dicapai oleh kerja itu, konsepsi ini harus dapat diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan.
Efisiensi adalah suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik anatara usaha yang telah
dikorbankan dengan hasil yang yang dicapai. Menurut The Liang Gie (2000), perbandingan ini
dapat dilihat dari dua segi, yaitu:

1. Segi usaha, suatu kegiatan dapat dikatakan efisiensi apabila sesuatu hasil tertentu
tercapai dengan usaha yang sekecil-kecilnya. Pengertian “usaha” dapat dikembalikan
pada 5 unsur yang dapat juga disebut sumber-sumber kerja, yakni : pikiran, tenaga,
waktu, ruang, benda, termasuk ruang.

Usaha
biasa
(A)

Usaha
Lebih
Kecil Hasil Tertentu
(B)

Usaha
Terkeci
l (C)

4
Usaha huruf “C” lebih efisien, karena memberikan perbandingan yang terbaik
dilihat dari sudut usaha yang diperlukan, yaitu paling sedikit, yaitu mengeluarkan
paling sedikit 5 sumber kerja untuk mencapai hasil tertentu yang di harapkan.

2. Segi Hasil, suatu kegiatan dapat dikatakan efisien apabila dengan sesuatu usaha
tertentu memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya. Baik mengenai mutunya
maupun jumlah satuan produk yang dihasilkan.

Hasil
Biasa
(A)

Hasil
Usaha Tertentu Lebih
Besar (B)

Hasil
Terbesar
(C)

Hasil huruf “C” adalah yang efisien karena menunjukan perbandingan yang
terbaik ditinjau dari sudut hasil, yaitu memberikan hasil yang paling besar mengenai
jumlah atau mutunya.

Konsepsi tentang efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha


dengan hasilnya itu dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dari kehidupan pribadi
yang bersifat perseorangan sampai lapangan pekerjaan yang luas. Apabila diterapkan
dalam bidang kerja apapun maka terdapatlah efisiensi kerja. Selanjutnya dapat
dijelaskan bahwa efisiensi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu

5
pekerjaan dengan benar (doing things right), adapun efektifitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (doing the right things) .4

C. Asas-Asas Efisiensi Dalam Pekerjaan Kantor

Untuk dapat menjalankan semua aspek pekerjaan kantor diperlukan penerapan


asas efisiensi bagi penatalaksanaan kantor usaha yaitu:

1. Asas Perencanaan

Merencanakan berarti menggambarkan di muka mengenai tindakan tindakan


yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sesuatu tujuan. Perwujudan asas ini
dalam bidang tata usaha dapat berupa pedoman-pedoman berikut.

a. Pedoman tentang maksud warkat

Setiap warkat diciptakan dan dipelihara harus mempunyai maksud yang jelas
dan kegunaanya yang nyata. Kegunaan warkat merupakan nilai-nilai warkat
dalam bidang penerangan, hukum, administrasi, keilmuan/penelitian, pendidikan,
dan sejarah/dokumentasi. Bila tidak bisa dijawab untuk apa sesuatu warkat dibuat,
maka warkat itu sesungguhnya tidak perlu diciptakan.

b. Pedoman tentang penetapan prosedur

Keterangan-keterangan mengenai ketatausahaan harus direncanakan dan


diatur dalam mempertimbangkan dalam prosedur itu. Selanjutnya semua prosedur
hendaknya dihimpun dalam buku pedoman ( manual )

c. Pedoman tentang Pengadaan Mesin Tata Usaha

Setiap mesin kantor hendaknya dibeli dan dipergunakan berdasarkan


ketatausahaan yang telah diterapkan. Jadi bukan mengadakan mesinnya dulu,
barulah kemudian menyusun prosedur kerjanya di sekitar atau mengikuti mesin
itu.

4
Armida Silvia Asriel dkk, Manajemen Kantor, ( Jakarta: Kencana, 2016) hlm 64-65.

6
d. Pedoman tentang perencanaan Formulir

Macam-Macam formulir untuk menghimpun, mencatat, menyampaikan, atau


menyiman berbagai keterangan hendaknya dirancang secara tepat mengenai
bentuknya. Macam-macam dan bahannya. Selanjutnya penciptaan formulir
tersebut harusnya dikendalikan

2. Asas Penyederhanaan

Menyederhanakan berarti membuat sistem yang ruwet atau pekerjaan yang


sukar menjadi lebih mudah atau ringan. Pelaksanaan asas ini adalah sbb :

a. Pedoman tentang Tata cara

Tata cara dari suatu kerja perkantoran hendaknya dipilih yang benar-benar
menghemat sumber-sumber kerja, yaitu cara-cara yang termudah (menghemat
pikiran) yang teringan (menghemat gerak dan tenaga), yang tercepat (menghemat
waktu), yang terdekat (menghemat jarak/ruang kerja), dan yang termurah
(menghemat benda).

b. Pedoman tentang Perlengkapan Tata usaha

Segenap perlengkapan tata usaha dari material sampai mesin dan prabot
kantor sejauh mungkin hendaknya diusahakan standardisasi untuk memudahkan
pengadaan, pengurusan, dan perawatannya.

c. Pedoman tentang pengorganisasian Tata usaha

Berbagai kerja perkantoran yang bersifat umum sebaiknya dipersatukan dan di


pusatkan pada suatu bagian tatausaha yang melayani semua satuan operatif,
misalnya pekerjaan penyambungan telepon, pekerjaan stensil, dan rancangan
formulir. Selanjutnya kerja-kerja perkantoran lainnya yang agak khusus dan tetap
dilakukan dalam masing-masing satuan operatif yang bersangkutan, misalnya
mencatat keterangan yang berubungan dengan suatu pekerjaan induk atau
menyusun laporan dari suatu tugas.

3. Asas Penghematan

7
Menghemat berarti mencegah pemakaian benda-benda secara berlebih-lebihan
sehingga biaya pekerjaan yang bersangkutan menjadi mahal. Asas ini dapat
dilaksanakan dalam pedomanpedoman yang berikut:

a. Pedoman tentang Perhitungan Biaya dan Kemanfaatan

Dalam menerapkan suatu prosedur ketatausahaan atau merancang suatu


formulir, hendaknya selalu diperhitungkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan
daan kemanfaatan yang mungkin akan diterima. Biaya tatausaha harus sepadan
dengan kegunaannya. Misalnya apabila dengan sehelai kertas bisa dapat dicatat
keterangan yang sama mudahnya atau manfaatnya seperti memakai suatu
formulir, maka tercetak yang jelas biayanya lebih mahal itu tidak perlu dibuat.

b. Pedoman tentang Perhitungan Kebutuhan Warkat

Dalam memperbanyak warkat (berbagai manual dan naskah-naskah lainn


yang tebal) hendaknya senantiasa dihitung secara cermat jumlah kebutuhannya
agar tidak berlebihan sehingga menghamburkan material atau warkat itu
bertahun-tahun tertumpuk dikantor karena tidak habis.

c. Pedoman tentang Mekanisasi Tata usaha

Pemakaian mesin-mesin tata usaha hendaknya dilakukan setelah


memprtimbangkan prosedur ketatatusahaan yang diterapkan dan faktor biaya.
Harga sesuatu mesin baru perlu diperbandingkan denga kemungkinan jasa yang
dapat diberikannya dan harga mesin lain yang sejenisnya. Yang harus diutamakan
ialah kemanfaatan riil sesuatu mesin dan kewaspadaan terhadap penghematan
semu (mesin yang tampaknya lebih murah tapi mutunya rendah sekali).

4. Asas Penghapusan

Menghapus berarti meniadakan langkah-langkah atau kegiatankegiatan dalam


pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan
dengan hasil kerja yang ingin dicapai. Pelaksanaan asas ini dapat diwujudkan dalam
pedomanpedoman yang berikut:

a. Pedoman tentang Peniadaan Gerak-gerak dalam Pekerjaan

8
Dalam melaksanakan pedoman Peniadaan perkantoran dilakukan gerak-gerak
tangan atau bagian tubuh lainnya oleh para pegawai. Gerak-gerak yang berlebih-
lebihan atau langkah-langkah pekerjaan yang mengeluarkan tenaga jasmani tetapi
sesungguhnya kurang perlu hendaknya ditiadakan. Misalnya saja tanda kurung
pada nama penandatanganan surat atau garis bawah pada nama kota dari alamat
surat disampul sesungguhnya dapat dihapuskan tanpa mengurangi maksud surat
itu

b. Pedoman tentang Penghapusan Tembusan-tembusan atau Warkat-warkat Lainnya

Dalam pelaksaaannya tatausaha tembus-tembusan surat kepada instansi-


instansi yang kurang perlu atau tidak langsung bersangkuatan dengan persoalan
yang bersangkutan hendaknya ditiadakan. Demikian pula tidak dilakukan apabila
dokumen itu dapat dipakai secara bergilir.

5. Asas Penggabungan

Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang


mempunyai persamaan atau benda-benda yang mungkin dikerjakan sekaligus dalam
satu langkah sehingga dapat menghemat waktu kerja. Pedoman-pedoman pelaksanaan
asas ini adalah sebagai berikut:

a. Pedoman tentang Kerja Sekali Jalan

Kekembaran kerja dalam tatausaha hendaknya dihindarkan dengan jalan


sebanyak mungkin menggabungkan pelaksanaan pekerjaanpekerjaan yang sejenis.
Misalnya dalam pembuatan macam-macam formulir, penstensilan sekaligus
model atau lebih pada sehelai sit akan menghemat tenaga dan waktu.

b. Pedoman Tentang Pemakaian Alat-alat Serbaguna

Dalam pengadaaan perbekalan tatausaha hendaknya dibeli alat-alat kerja yang


merupakan penggabungan antara 2 satuan yang lebih sederhana. Misalnya, ialah
potlot merah biru, karet penghapus kombinasi, atau mesin hitung yang dapat
dipakai untuk macammacam cara berhitung.

9
Lima asas efisiensi sebagai dalil umum berikut serangkaian pedoman yang
merupakan perumusan secara garis besar guna menerapkan asasasas itu dalam
bidang tatausaha yang harus dihentikan oleh para manajer kantor. Selanjutnya
pedoman efisiensi tatausaha itu akan terwujud secara nyata dalam suatu rangkaian
„‟Pelaksanaan” yang hendaknya betul-betul dijalnkan oleh setiap pegawai
tatausaha (Gie, 2007: 171-178).

c. Penerapan Efisiensi dalam Kantor

Berdasarkan asas dan pedoman efisiensi tatausaha sebagaimana yang


diuraikan dalam paragraf satu dimuka dapatlah kini diperinci lebih lanjut cara-
cara bekerja yang efisien di bidang tataudaha yang perlu dilaksanakan dalam
setiap kantor modern. Sejalan dengan adanya 5 unsur usaha atau sumber kerja,
maka pelaksanaan efisiensi pada macam-macam kerja ketatausahaan ini
digolongkan menurut pengguna masing-masing sumber kerja itu:

1) Pikiran – Untuk mencapai cara yang mudah

2) Tenaga - Untuk mencapai cara yang teringan

3) Waktu -Untuk mencapai cara yang tercepat

4) Ruangan -Untuk mencapai cara yang terdekat

5) Benda -Untuk mencapai cara yang termurah5

D. Sumber-Sumber Efisiensi Dalam Kantor

Penataan terhadap pelaksanaan perkantoran harus berujung pada efisiensi. Efisiensi perlu
dijadikan satu-satunya dasar pemikiran dan tujuan pokok bagi semua pelaksanaan kerja
ketatausahaan. Sebagai contoh penggunaan kertas baru secara berlebihan hanya untuk Modul
Diklat Prajabatan Golongan III 35 dalam bentuk draft ataupun konsep yang belum matang
apalagi dicetak berkali-kali dengan menggunakan printer computer, hal tersebut dapat dikatakan
tidak efisien.

5
Op.cit., Karnati, hlm 219-223

10
Efisiensi adalah suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik antara usaha dengan hasil
yang dicapai.

Ada 5 (lima) unsur sumber kerja sehubungan dengan efisiensi di dalam pelaksanaan
perkantoran modern, yaitu:

1. Pikiran, untuk mencapai cara yang termudah;


2. Tenaga, untuk mencapai cara yang teringan;
3. Waktu, untuk mencapai cara yang tercepat;
4. Ruang, untuk mencapai cara yang terdekat;
5. Benda, untuk mencapai cara yang termurah;
1. Pemakaian Pikiran
a. Pekerjaan yang terdiri dari banyak kegiatan visual hendaknya memakai sarana
yang memudahkan pembacaan atau penangkapan mata, misalnya dalam menulis
bilangan-bilangan hendaknya dinyatakan dengan angka-angka dan bukan huruf
sehingga lebih mudah ditangkap oleh mata;
b. Pada pekerjaan yang tersusun atas beberapa langkah dan cukup ruwet sebaiknya
langkah-langkah permulaannya disiapkan atau diselesaikan lebih dahulu untuk
memudahkan penyelesaian seluruh pekerjaan tersebut; misalnya dalam mendaftar
suatu rangkaian keterangan yang diberi nomor urut, dapatlah nomor urut itu
ditulis dulu semuanya sampai selesai sehingga tidak ada nomor yang ketinggalan,
demikian pula label-label mengenai berbagai keterangan dapat disiapkan lebih
dahulu sehingga kelak tinggal menempelkan secara gampang.

2. Pemakaian Tenaga
a. Pekerjaan jasmani sedapatnya diubah menjadi pekerjaan otomatis atau
dilaksanakan dengan bantuan mekanis, misalnya membubuhkan keterangan
tertentu pada file-file hendaknya diubah dari tulisan tangan menjadi pembubuhan
dengan stempel, dalam menggandakan file hendaknya diusahakan dengan mesin
listrik (copy) yang dapat memutar sendiri secara otomatis;
b. Setiap kegiatan jasmani hendaknya selalu produktif, yaitu berikan hasil tertentu
dan tidak ada tenaga yang terbuang sia-sia, misalnya bila ada seorang pejabat

11
yang ingin menemui pejabat lain sebaiknya menelpon lebih dahulu tentang ada
tidaknya sehingga tidak membuang tenaga dan waktu secara sia-sia karena
pejabat yang akan ditemui itu sedang tidak berada ditempat.
3. Pemakaian Waktu
a. Hari, bulan dan tahun hendaknya direncanakan pemakaiannya dengan sebaik-
baiknya sehingga tidak ada pekerjaan yang tertunda atau terbengkalai;
b. Waktu kerja hendaknya selalu produktif, yaitu tidak ada waktu yang hampir tanpa
memberikan hasil kerja betapapun kecilnya, misalnya setiap pejabat hendaknya
menyusun acara dan jadwal kerja untuk setiap hari, setiap minggu maupun jangka
waktu yang lebih panjang sehingga waktu kerja dapat dipakai sebaik-baiknya.
4. Pemakaian Ruang
a. Alat-alat perlengkapan kantor hendaknya diletakkan dekat pegawai yang paling
sering mempergunakannya untuk mengurangi jarak mondar-mandir yang banyak,
misalnya lemari, mesin tik dan peralatan lainnya. Hendaknya diletakkan dekat
dengan pegawai yang paling banyak memakainya untuk memelihara jarak yang
paling pendek.
b. Benda-benda yang tidak diperlukan lagi hendaknya tidak disimpan terus
melainkan langsung dibuang kedalam keranjang sampah sehingga tidak memakan
tempat, misalnya undangan-undangan pertemuan yang sudah lewat, memo-memo
yang telah diselesaikan, bekas pita mesin tik & lain sebagainya hendaknya tidak
disimpan terus dalam laci meja kerja melainkan dibuang saja ketempat sampah.
5. Pemakaian Benda (termasuk uang)
a. Dalam pembelian barang-barang administrasi hendaknya waspada agar tidak
terperangkap dalam pengamatan semu, misalnya membeli alat tulis yang
harganya memang murah tetapi kegunaan atau daya tahan alat tersebut sangat
rendah sehingga tidak seimbang dengan alat lain yang harganya lebih tinggi
namun memiliki kualitas yang optimal dan jangka waktu lebih lama.

12
b. Bila perlu dan tidak menimbulkan beban kerja banyak, benda-benda sisa
hendaknya dimanfaatkan kembali, misalnya potongan-potongan kertas bekas
dapat dijadikan notes.6

6
Op.cit., Soetrisno & Renaldi, hlm.35-38.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan materi mengenai “Efisiensi Dalam Pekerjaan Kantor” dalam


makalah ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, efisiensi dapat
dipahami sebagai tindakan dalam melakukan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada prinsip
menekan usaha seminimal mungkin untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu. Kedua, mengenai
asas-asas efisiensi mencakup perbandingan antara segi usaha dan segi hasil. Apabila ditinjau
berdasarkan segi usaha, pekerjaan dapat dikatakan efisien jika usaha yang dilakukan ialah
seminimal atau sekecil mungkin guna mencapai hasil tertentu. Sedangkan dari segi hasil,
pekerjaan dapat dikatakan efisien apabila hasil yang dicapai menunjukkan hasil paling maksimal
baik secara kuantitas maupun kualitas dengan adanya usaha tertentu. Ketiga mengenai asas-asas
efisiensi dalam pekerjaan kantor yakni meliputi lima macam: asas perencanaan, asas
penyederhanaan, asas penghematan, asas penghapusan, dan asas penggabungan. Keempat atau
yang terakhir yakni mengenai sumber-sumber efisiensi dalam kantor, yang meliputi: pemakaian
pikiran, pemakaian tenaga, pemakaian waktu, pemakaian ruang, dan pemakaian benda.
Tercapaianya efisiensi dalam pekerjaan kantor merupakan tanggungjawab setiap anggota kantor
dalam melaksanakan pekerjaannya, namun diperlukan kerjasama agar segala sesuatu yang
dikerjakan dapat benar-benar mencapai efisiensi.

B. Saran

Dengan adanya pemaparan materi mengenai “Efisiensi Dalam Pekerjaan Kantor” ini
diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan mengenai lingkup manajemen perkantoran
bagi para pembaca. Berdasarkan pemahaman terhadap materi ini, semoga kelak bisa menjadi
bekal, baik oleh pembaca maupun penyusun guna menerapkannya secara langsung dalam dunia
kerja.

14
DAFTAR PUSTAKA

Karnati, Neti. Manajemen Perkantoran (Analisis Teori dan Aplikasi dalam Organisasi
Pendidikan). Aceh: CV. Bunda Ratu. 2019.

Soetrisno dan Renaldi, Bisma. Manajemen Perkantoran Modern (Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2006.

Asriel, Armida Silvia dkk., Manajemen Kantor. Jakarta: Kencana. 2016.

15

Anda mungkin juga menyukai