Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENERAPAN MANAJEMEN

KINERJA MODEL ARMSTRONG DAN BARON


PADA PT MADANI PRABU JAYA JAKARTA

NAMA DOSEN PENGAMPU:


NURHAYATI, S.KOM, M.KOM

Disusun Oleh Kelompok 4:


Rosyid Murtadho (8040210242)
M Agus Khoirul Dzikri (8040210260)
Muhammad Nur Ikhsan (8040210092)
Ahmad Akbar (8040210091)
M Rizky Pratama (8040210076)

Kelas: (04PS3)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS DINAMIKA
BANGSA JAMBI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini
penulis sajikan sebagai panduan pembelajaran bagi kami sendiri dan teman-teman kelas
04PS3 di dalam makalah ini dapat mempelajari tentang “Penerapan Manajemen Kinerja
Model Armstrong Dan Baron Pada Pt Madani Prabu Jaya Jakarta”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan yang ada didalamnya. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk perbaikan makalah ini selanjutnya,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian dari kami
dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya memohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu kami,
terutama kepada dosen proses bisnis saya yaitu ibu Nurhayati, S.Kom, M.Kom dan kepada
teman-teman yang telah membaca dan mempelajari makalah ini. Semoga dengan makalah ini
dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal bagi teman-teman, kami dan orang lain.

16 Oktober 2022

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1.Latar Belakang.............................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3.Tujuan Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

2.1.Pengertian Dari Manajemen, Kinerja Dan Manajemen Kinerja..................3

2.2.Macam-Macam Model Manajemen Kinerja................................................5

2.3.Implementasi Model Manajemen Kinerja Pada PT Madani Prabu Jaya.....7

2.4.Kelebihan Dan Kekurangan Manajemen Kinerja Model Armstrong Dan


Baron Pada Pt Madani Prabu Jaya Jakarta......................................................10

BAB III PENUTUP..........................................................................................11

3.1.Kesimpulan................................................................................................11

3.2.Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia perusahan,
karena dalam proses manajemen terdapat langkah-langkah atau tahapan dalam mencapai
tujuan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Selain
proses manajemen yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi atau organisasi, kinerja
dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan, karena kinerja merupakan hasil kerja dan juga
penilaian atas kerja seseorang yang berkecimpung dalam dunia kerja sebuah instansi. Oleh
karenanya, kinerja juga membutuhkan manajemen, agar hasil yang diperoleh atau kinerja dari
para pekerja atau karyawan dapat mencapai hasil yang ditujukan oleh perusahaan. Saat ini
perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan.

Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang


sudah dilakukan selama ini untuk menghadapi tingkat persainganyang tinggi dan untuk
mencapai sasaran yang diinginkan. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan baru dalam
mengevaluasi kinerja karyawan yang dikenal dengan Manajemen Kinerja (Performance
Management) adalah konsep yang relatif baru dalam proses identifikasi, pengukuran, dan
pengembangan yang berkelanjutan kinerja individu dan tim dan menyelaraskan kinerja
dengan tujuan strategis dari organisasi (aguinis, 2012). Tanpa adanya kinerja karyawan yang
baik dalam perusahaan maka perusahaan tersebut akan mengalami kondisi dengan kestabilan
keuangan perusahaan yang tidak kondusif yang akan mengganggu berjalannya operasional
perusahaan, terjadi ketidaktenangan karyawan dalam melakukan kerja, serta adanya dorongan
karyawan untuk pindah (turn over) yang tinggi.

Demikian juga dengan PT Madani Prabu Jaya adalah salah satu perusahaan yang
hadir sebagai tempat informasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan jamaah agar dapat
melaksanakan ibadah haji dan umroh. PT Madani Prabu Jaya juga memenuhi kebutuhan
jamaah seperti visa umroh, (provider) penyedia tiket perjalanan umroh perusahaan ini
menggunakan sistem manajemen kinerja model Armstrong Dan Baron. Karena sistem
manajemen kinerja tersebut semua pelayanan yang ada pada PT Madani Prabu Jaya bisa
mengakomodir segala kebutuhan jamaah yang ingin memenuhi panggilan ke Baitullah
sebagai tamu Allah SWT.
1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen, kinerja dan manajemen kinerja ?

2. Sebutkan dan jelaskan beberapa macam model kinerja yang digunakan pada sebuah
perusahaaan ?

3. Model kinerja apa yang digunakan pada PT Madani Prabu Jaya?

4. Apa kekurangan dan kelebihan model kinerja yang digunakan pada PT Madani Prabu
Jaya?

1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari manajemen, kinerja dan manajemen kinerja.

2. Memahami beberapa model macam kinerja yang digunakan pada sebuah perusahaan.

3. Mengetahui dan memahami model kinerja yang digunakan pada PT Madani Prabu Jaya.

4. Memahami apa saja kelebihan dan kekurangan model kinerja yang digunakan pada PT
Madani Prabu Jaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Dari Manajemen, Kinerja Dan Manajemen Kinerja
1.Pengertian Manajemen

 Menurut Bacal , 1994

Manajemen kinerja sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus menerus
dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi ini
meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan.
 Menurut Schwartz, 1999

Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen yang dasarnya adalah komunikasi


terbuka antara manajer dan karyawan yang menyangkut penetapan tujuan, memberikan
umpan balik baik dari manajer kepada karyawan maupun sebaliknya.
 Menurut Costello, 1994

Manajemen kinerja merupakan dasar dan kekuatan pendiring yang berada di belakang
semua keputusan organisasi, usaha kerja dan alokasi sumberdaya.
 Menurut Armstrong, 2004

Manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari
organisasi, tim dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu
kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati.

 Jadi manajemen secara singkat adalah suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia
perusahan, karena dalam proses manajemen terdapat langkah-langkah atau tahapan dalam
mencapai tujuan perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan
efisien.

3
2.Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan sebagai hasil baik secara kualitatif dan kuantitas yang sudah
digapai oleh karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap perusahaan
Mangkunegara (Mangkunegara, 2009). Untuk menentukan kinerja yang baik perusahaan
membuat standar pekerjaan yang telah diputuskan bersama. Standar kinerja adalah suatu
indikator yang dibandingkan dengan suatu pekerjaan yang dilakukan atas tujuan atau target
yang ingin dicapai (Bangun,2012) . Dengan standar pengukuran kinerja karyawan terdiri dari
sebagai berikut:

 Kuantitas, yaitu indikator yang diukur berdasar pada jumlah pekerjaan baik atau hasil
produksi.
 Kualitas, yaitu indikator yang diukur berdasar pada standar mutu yang sudah
ditetapkan perusahaan.
 Ketepatan waktu, yaitu indikator yang diukur pada ketepatan waktu pekerjaan yang
dilakukan.

3.Pengertian Manjemen Kinerja

Manajemen kinerja merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan


karyawan agar bisa mencapai kinerja yang optimal. Manajemen kinerja mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai produktifitas, secara efektifitas, dan efisiensi
sesuia standar dan prosedur operasional yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal
sessuai tujuan yang telah ditetap. Dalam dunia kerja, manajemen kerja merupakan satu
langkah penting yang harus diimplementasikan untuk meraih sukses. Setidaknya, ada
beberapa alasan utama mengapa manajemen kinerja sangat dibutuhkan keberadaannya.
Antara lain untuk meningkatkan skill karyawan, mengembangkan karir, meningkatkan
kinerja karyawan serta penghasilannya, sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi karyawan
serta dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktifitas karyawan.

4
2.2.Macam-Macam Model Manajemen Kinerja
Beberapa model manajemen kinerja kinerja menurut referensi para ahli manajemen yang
digunakan pada sebuah perusahaan atau instansi sebagai berikut:

1. Model Deming

Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan menyusun rencana,


melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil pelaksanaan, dan akhirnya
melakukan review atau peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan dan kemajuan
pekerjaan yang telah dicapai (Armstrong, 2010).

2. Model Bredrup

Pada model manajemen kinerja bredrup yang dikemukakan Ken Blanchard dan
Garry Ridge Blanchard (Blanchard ,2009) cukup sederhana, dan mereka menyebutnya
sebagai sistem terdiri dari 3 bagian, yaitu Performance Planning (perencanaan kinerja),
Performance Improvement (peningkatan kinerja), dan Performance Review (peninjauan
kinerja).

3. Model Costello

Proses manajemen kinerja dikemukakan oleh Costello dalam bentuk siklus. Siklus
dimulai dengan melakukan persiapan perencanaan sehingga dapat dibuat suatu rencana
dalam bentuk rencana kerja dan pengembangan. Untuk meningkatkan kinerja, diberikan
coaching pada sumber daya manusia dan dilakukan pengukuran kemajuan kinerja.
Peninjauan kembali selalu dilakukan terhadap kemajuan pekerjaan dan apabila diperlukan
dilakukan perubahan rencana. Coaching and review dilakukan secara berkala dan pada akhir
tahun dilakukan penilaian kinerja tahunan dan dipergunakan untuk meninjau kembali
pengembangan. Akhirnya, hasil penilaian tersebut dipergunakan untuk mempertimbangkan
penggajian dan menjadi umpan balik untuk rencana akhir tahun berikutnya (Wibowo, 2009).

5
4.Model Armstrong dan Baron

Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi (Fahmi,2012) mengemukakan bahwa


siklus manajemen kinerja sebagai sekuen atau urutan. Proses manajemen kinerja merupakan
serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat hasil yang diharapkan yang
terdiri dari:

a. Misi organisasi dan tujuan strategis.

b. Rencana dan tujuan bisnis dan departemen.

c. Kesepakatan kinerja dan pengembangan.

d. Rencana kinerja dan pengembangan.

e. Tindakan kerja dan pengembangan.

f. Monitoring dan umpan balik berkelanjutan.

g. Review Formal dan umpan balik.

h. Penilaian kinerja menyeluruh.

5.Model Ken Blanchard dan Gary Ridge

Model Manajemen Kinerja yang dikemukakan Ken Blanchard dan Garry Ridge
Blanchard (Blanchard ,2009) cukup sederhana, dan mereka menyebutnya sebagai sistem
terdiri dari 3 bagian, yaitu Performance Planning (perencanaan kinerja), Day-to-Day
Coaching (coaching setiap hari) atau Execution (pelaksanaan), dan Performance Evaluation
(evaluasi kinerja) atau Review and Learning (peninjauan ulang dan pembelajaran).

6
2.3.Implementasi Model Manajemen Kinerja Pada PT Madani Prabu Jaya
Pada sebuah perusahan memiliki beberapa alasan utama mengapa manajemen kinerja
sangat dibutuhkan keberadaannya antara lain untuk meningkatkan skill karyawan,
mengembangkan karir, meningkatkan kinerja karyawan serta penghasilannya, sebagai bentuk
apresiasi terhadap prestasi karyawan serta dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi,
dan produktifitas karyawan. Dalam Implementasi manajemen kerja PT Mandani Prabu Jaya
yang tak terlalu besar ruang lingkup kinerjanya, hemat serta menggunakan model manajemen
kinerja milik Armstrong dan Baron yang terdiri dari:

1. Misi PT Madani Prabu Jaya

 Memudahkan masyarakat luas untuk menunaikan ibadah umroh dan haji.


 Memberikan pelayanan ibadah umroh sesuai dengan tuntutan al-Quran dan
sunnah.
 Memberikan kenyamanan kepada para jamaah dalam melaksanakan ibadah
umroh.
 Menyelenggarakan perjalanan rohani dengan menambahkan nilai-nilai edukasi.
 Menjalankan teori dan praktik manasik sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
 Menjadi sumber belajar, inspirasi dan teladan bagi setiap orang.
 Membangun jaringan mitra penyelenggara perjalanan rohani di Indonesia dan
internasional.
2.Tujuan dan strategi PT Madani Prabu Jaya

Tujuan dan strategi PT Madani Prabu Jaya adalah dapat secara konsisten dalam
melayani jamaah yang hendak pergi ke tanah suci agar para jamaah dapat menjalaninya
dengan khusyuk, nyaman, dan tanpa rasa ragu. Karena ibadah haji dan umroh merupakan
salah satu ibadah yang harus disempurnakan dalam setiap pelaksanaanya.

3. Kesepakatan kinerja dan pengembangan

Hari dan atau jam kerja pegawai berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan
fungsi atau kesepakan pegawai tersebut, namun tidak melebihi 7 jam sehari dan 40 jam

7
seminggu, atau 8 jam sehari dan 40 jam seminggu dan penentuan mengenai hari kerja dan
jam kerja seorang pegawai akan diatur oleh perusahaan dan dapat diubah oleh perusahaan
selama perubahan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan ayat 1 (satu) pasal ini.

Karyawan divisi tiket harus memesan tiket perjalanan jamaah yang hendak berangkat.
Juga mem-booking pemesanan tiket pada hari itu. Semuanya itu harus sudah selesai pada hari
yang sama. Pada saat Karyawan divisi visa harus sudah mengajukan visa bagi jamaah yang
hendak berangkat sekurang- kurangnya paling lambat dua hari sebelum keberangkatan.
Melakukan pemesanan hotel di Madinah atau Makkah bagi jamaah.

4. Rencana kinerja dan pengembangan

Rencana kinerja yang dilakukan oleh para karyawan adalah melakukan pendaftaran
haji dan umroh setiap harinya, mereka mesti mencari jamaah sebanyak-banyaknya dan tidak
ditargetkan dalam sehari tetapi dalam setahun target perusahaan harus tercapai yakni 1000
jamaah. Disamping hal itu mereka juga harus menyiapkan perlengkapan jamaah yang hendak
berangkat sesuai dengan paket. Kemudian pada divisi IT mereka bertugas untuk memastikan
alat-alat yang akan dipakai oleh karyawan untuk melakukan kerjanya dalam keadaan baik
dan dapat dipakai sehingga tidak mengganggu kerja dan kinerjanya.

5. Tindakan kerja dan pengembangan.

Pada program pegawai dilaksanakan tindakan kerja saat ada aturan baru terkait
kebijakan umroh dan haji khusus. Tidak dilakukan saat ada pegawai baru karena biasanya
syarat perekrutan salah satunya berpengalaman di bidang haji khusus atau umroh. Sedangkan
pada program pemasaran produk perusahaan dilakukan pengembangan dengan cara
mengikuti pameran-pameran perjalanan wisata halal, media sosial WhatsApp, Instagram,
Facebook dan juga melalui agen/cabnag perusahaan di daerah-daerah.

6. Monitoring dan umpan balik berkelanjutan

Monitoring yang dilakukan oleh PT Madani Prabu Jaya adalah menggunakan metode
ceklis beberapa faktor yang menjadi penilaian adalah kerajinan menyangkut kehadiran
karyawan selama waktu tertentu yang sudah ditentukan, kemudian ketekunan yakni karyawan
yang selalu ingin belajar memperbaiki kinerjanya serta memberikan umpan balik yang
berkelanjutan. Umpak balik tersebut menyangkut ketepatan dalam bekerja, kedisiplinan
datang dan pulang sesuai aturan kerapian pekerjaan terkait hasil kerjanya bersih atau tidak,
kejujuran ini bagaimana karyawan bergaul dan berkomunikasi terkait pekerjaannya, kerja
8
sama antar karyawan yang lain yakni hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti rela
kerja lembur, ditugaskan ke luar daerah/kota.

7. Review Formal dan umpan balik

Review yang dilakukan oleh PT Madani Prabu Jaya adalah melihat rekam jejak
perusahaan selama satu tahun berlalu. Kehadiran karyawan, jumlah jamaah yang berhasil
diberangkatkan, laba perusahaan, kesalahan- kesalahan yang terjadi, regulasi yang
berkembang, kebutuhan karyawan, dan masukan dari pihak eksternal dalam hal ini
merupakan hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam review formal kinerja. Review ini juga
yang selanjutnya menjadi acuan dan gambaran dalam menyusun rencana kinerja ke depan.
Dengan memerhatikan aspek-aspek yang telah disebutkan di atas juga dengan bersama pihak
eksternal.

8. Penilaian kinerja menyeluruh

Penilaian kinerja yang dilakukan oleh PT Madani Prabu Jaya adalah memberikan
penghargaan atau apresiasi pada karyawan ini bersifat acak dan dalam beberapa hal
merupakan hak prerogatif Direktur Utama. Seperti contoh memberangkatkan umroh atau haji
karyawan dengan gratis atau membayar setengah dari harga ini hak prerogatif Direktur
Utama. Namun biasanya Direktur Utama mengedepankan asas “gantian”. Di mana setiap
karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan apresiasi tersebut secara
menyeluruh.

9
2.4.Kelebihan Dan Kekurangan Manajemen Kinerja Model Armstrong
Dan Baron Pada Pt Madani Prabu Jaya Jakarta

1.Kelebihan Manajemen Kinerja Model Bredrup PT MB Indonesia

 Karyawan dapat termotivasi untuk lebih baik apabila tidak menunjukkan hasil yang
maksimal dalam tim tersebut yang menyebabkan gagalnya pencapaian target tim.

 Kepuasan kerja karyawan dapat terus ditingkatkan karena adanya reward apabila
mampu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

 Karyawan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya, sehingga akan


memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kinerjanya terus dilakukan oleh manajer
perusahaan.

 Terciptanya komunikasi dan hubungan yang harmonis antara manajer dengan para
karyawan yang mampu menciptakan rasa kekeluargaan dan membangun rasa
kebersamaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.Kekurangan Manajemen Kinerja Model Bredrup PT MB Indonesia

 Pelaksanaan penilaian kinerja yang dilakukan belum mencapai hasil yang maksimal.

 Belum mampu menciptakan komunikasi yang terbuka antar bagian karena masing
masing hanya berorientasi pada target perusahaan saja.

 Belum terbuka dalam memberikan laporan kendala yang dihadapi oleh para karyawan
karena adanya rasa takut kepada manajer.

 Belum adanya hasil yang mampu mencapai target yang telah direncankan sejak awal.
Karena hanya tidak diberikan tambahan waktu untuk menyelesaikan target tersebut,
sehingga akan berakibat kerugian bagi perusahaan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Manajemen kinerja merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan
karyawan agar bisa mencapai kinerja yang optimal. Manajemen kinerja mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai produktifitas, secara efektifitas, dan efisiensi
sesuia standar dan prosedur operasional yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal
sessuai tujuan yang telah ditetap.

Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi (Fahmi,2012) mengemukakan bahwa


siklus manajemen kinerja sebagai sekuen atau urutan. Proses manajemen kinerja merupakan
serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat hasil yang diharapkan.

Pada perusahaan PT Madani Prabu Jaya telah memiliki sistem manajemen kinerja
karyawan yang baik. Selama kurun waktu 2018 dengan manajemen kinerja model Armstrong
dan Baron yang disusun kedalam misi dan tujuan strategi sehingga perusahaan dapat berjalan
secara efektif. Hal ini tentu karena dukungan kompetensi karyawan yang cocok, perencanaan
yang matang, pelaksanaan yang rapi dengan dibantu oleh alat-alat dan sarana yang
mendukung.

3.2.Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar pembaca dapat mengerti mengenai
manajemen, kinerja, dan manajemen kinerja serta implementasi dari model manajemen
kinerja Armstrong dan Baron pada PT Madani Prabu Jaya. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ditulis ini masih jauh daripada sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritikan yang positif agar dapat mengoreksi kesalahan yang ada dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi. (2012). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Dharma

Blanchard, Ken, And Garry Ridge. (2009) Helping People Win at Work. New Jesrey: FT
Press.

Davenport, T.H, Prusak, L.2000. Working Knowledge: How Organization Manage What
They Know. Boston: Harvard Business School Press.

Ittner, C.D, Larcker, D.F. and Randall, T. 2003, Performance Implications of Strategic
Performance Measurement in Financial Service Firm, Accounting Organization, and
Society,

Neely, A., Gregory, M. and Platts, K. (2014), “Performance measurement system design:
aliterature review and research agenda”, International Journal of Operations &
Production Management, Vol.15 No.4, pp. 80- 116

Ancok, Djamaludin, Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Erlangga, Bandung, 2012

Company Profile PT Madani Prabu Jaya (Madani Tour) tahun 2019

Danim, Sudarwan, Kinerja Staf dan Organisasi; Pustaka Setia, Jakarta 2008

12

Anda mungkin juga menyukai