Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“LEADERSHIP/KEPEMIMPINAN”

Lambang jurusan perawat

Di susun oleh :

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
“AMIKOM” PURWOKERTO

2016
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
Rahmat dan Hidayahnya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan
Nabiyullah Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan kebenaran lewat ajaran yang
telah dibawahnya.
Penulis makalah ini sangat bersyukur kepada Allah SWT" kerana berkat bimbingan-

Nyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah
wawasan keilmuan bagi siapapun yang membacanya.

Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan" oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Purwokerto" 1( )anuari *016

Penulis

*
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

*
DAFTAR I S I .............................................................................................................. iii

BAB 2......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 2
Latar B elakang Masalah................................................................................ 3
Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB ........................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 4
Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli .......................................................... 4
Pengertian Kepemimpinan ............................................................................. 5
Teori Kelahiran Pemimpin ............................................................................. 4
Teori Kepemimpinan...................................................................................... 6
Tipe dan Gaya Kepemimpinan......................................................................................1*
Syarat-syarat Kepemimpinan...........................................................................................14
Ciri-ciri Kepemimpinan yang baik................................................................................14
Pemimpin dan Pimpinan Indonesia................................................................................14

BAB 222 .................................................................................................................... 16


P/NUTUP ............................................................................................................... 16
Kesimpulan................................................................................................... 16
Saran............................................................................................................. 16

DA1TAR PUSTAKA .............................................................................................. 1(

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan zaman" kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang
bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan
dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak
saja" akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-
calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan" sejak nenek moyang dahulu kala" kerjasama dan saling
melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul
pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok- kelompok manusia dalam rangka untuk
mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya.
Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut" terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-
unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-
orang yang paling kuat dan pemberani" sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama
misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan" sehat" kuat" berani" ulet"
pandai" mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus
memiliki syarat-syarat yang tidak ringan" karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social" sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para
pakar menurut sudut pandang masing-masing" definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya
beberapa kesamaan.
Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) dalam kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan- tujuan yang diinginkan
kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003)

1
lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi
yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya" dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan
tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah" karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela
(compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok
sesuai dengan keinginan
Pemimpin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli?
2. Apa saja pengertian kepemimpinan itu?
3. Apa saja teori kelahiran pemimpinan itu?
4. Apa saja teori-teori kepemimpinan itu?
5. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
6. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?
7. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para
pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan" teori- teori kepemimpinan"
tipe dan gaya kepemimpinan" syarat-syarat kepemimpinan dan ciri-ciri kepemimpinan yang
baik itu seperti apa. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh panitia LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa) tahun 2011.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus
Modern

*
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999).
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat
;pengikutnya< ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983:255) Pemimpin adalah seseorang
yang memiliki kemampuan memimpin" artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.

Kartini Kartono (1994:33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang" sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas- aktivitas tertentu" demi pencapaian
satu atau beberapa tujuan.

C.N Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan"
dan pada kesempatan lain" semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan
kecenderungan yang memiliki titik pusat.

Henry Pratt 1aiechild dalam Kartini Kartono (1994:33). Pemimpin dalam pengertian ialah
seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur" mengarahkan"
mengorganisir atau mengontrol usahaBupaya orang lain atau melalui prestise" kekuasaan dan
posisi. Dalam pengertian yang terbatas" pemimpin ialah seorang yang membimbing" memimpin
dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptansi penerimaan secara sukarela oleh
para pengikutnya.

Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para
pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi" maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa
yang akan mereka raih.

Rosalynn Carter. CSeorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin
mereka tuju. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke tempat yang
mungkin tidak ingin mereka tuju" tetapi yang harus mereka tuju.

John 0age Alle. LeaderEa guide, a conductor, a commander, pemimpin itu ialah
pemandu (penunjuk) penuntun, komandan.

Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan" terendah adalah


pemimpin yang andal" kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim" lalu pemimpin yang
memiliki visi" tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego
pribadi" tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.

4
Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang yang
menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who
occupies a central role or position of dominance and influence in a group).

C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order'.

Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan sebaliknya, semua
gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan ditemukan di dalamnya
kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai titik pusat.

I . Redl dalam “Group Emotion and Leadership”. Pemimpin adalah seorang yang menjadi
titik pusat yang mengintegrasikan kelompok.

J.L. Borwn dalam “Psychology and the Social Order”. Pemimpin tidak dapat dipisahkan
dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi
dibidangnya.

Kenry Pratt Fairchild dalam “Dictionary of Sociologi and Related Sciences”. Pemimpin
dapat dibedakan dalam 2 arti; Pertama, pemimpin arti luas, sesorang yang
memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara mengarahkan,
mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau
kedudukan. Kedua, pemimpin arti sempit, seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang
meyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.

Dr. Phil. Astrid S. Susanto. Pemimpin adalah orangyang dianggap mempunyai pengaruh
terhadap sekelompok orang banyak.

Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi


Universitas Gadjah Mada). Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses
mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna
mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.

2.2 Pengertian Kepemimpinan

Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang di
antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu (Apakah: nonton film,
bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada pengertian yang

4
sederhana orang tersebut telah melakukan “kegiatan memimpin”, karena ada unsur “mengajak”
dan mengkoordinasi, ada teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan
batasan atau definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan banyak
definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja menurut sudut
pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang

dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :


1) Koontz dan O'donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh- sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.
2) WeGley dan 8uki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain
untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku
mereka.
4) Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk
bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.

4) Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara


mempengaruhi orang atau sekelompok orang.

Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat oleh
para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut:
1) Fiedler (196(), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-
individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok

orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.


2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-
orang
dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.

3) Davis (19((), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain
mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat.

4) Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di
dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.

5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain
untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari

@
kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola h

@
ubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi
orang lain.

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut
pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi

kepemimpinan, yaitu:
a. Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas,
adalah:

(1) Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).

(2) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.

(3) adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Sifat dasar kepemimpinan

Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat
dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:
1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia
mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang
berlainan.
2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat
mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin,

1983:15). Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga


unsur pokok yang mendasarinya, yaitu :
(1) Seseorang
pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial [sosial perception].
(2) Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct thinking].

(3) Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].

Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan


kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu:
1) Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya
kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada
pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat

6
premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi dan
berelasi dengan para pengikut mereka.
2) Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari
sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak
cukup memadai untuk membuat seseorang menjadi

pemimpin, artinya seorang pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka menurut Burns
(19(8), bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus
dapat mengembangkan motivasi pengikut secara terus menerus dan mengubah
perilaku mereka menjadi responsif.
3) Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil tindakan,
artinya seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai
cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi
teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi
organisasi, dan

mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian, seorang pemimpin dapat dipandang


efektif apabila dapat membujuk para pengikutnya untuk
meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi (Bass, 1995.
Locke et.al., 1991., dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69).

Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan yang sama , yaitu
masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan
cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan

mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu
melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan
aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

2.3 Teori Kelahiran Pemimpi

(
Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya
Seorang Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) teori yang menonjol (Sunindhia dan Ninik
Widiyanti, 1988:18), yaitu:
a. Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan

dibentuk” [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa
bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah
“memiliki potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang
disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di
kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang
anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.
b. Teori Sosial

Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan
bukan dilahirkan (Leaders are made and not born). Penganut teori
berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin.
Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan
atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan
baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik, diajar, dan dilatih untuk
menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk

menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang
pemimpin atau seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk
menjadi pemimpin.
c. Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik
“manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut
dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan
untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan

antara faktor keturunan, bakat, dan lingkungan yaitu faktor pendidikan,

8
latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasi
dengan baik.
Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi atau
Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan
dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu:
(1) Bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
(2) Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang pernah diperolehnya, dan
(3) Kegiatan sendiri untuk

mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.


Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti, artinya
seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang membentuknya,
kesempatan dan kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin.
Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin, karana :
(1) Membentuk diri sendiri (self constituded leader, self mademan, born leader).
(2) Dipilih oleh golongan, artinya ia menjadi pemimpin karena jasa-jasanya, karena kecakapannya, keberaniannya dan
sebagainya terhadap organisasi.
(3) Ditunjuk dari

atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya dan disetujui oleh pihak atasannya (Imam
Mujiono, 2002: 18).

2.4 Teori Kepemimpinan


Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana
kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif

serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis
ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai
referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu
sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di 8unani Kuno dan Romawi yang beranggapan
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal “The Greatma
Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat

pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat

9
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik, mental dan
kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain:
a) Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil
yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panic dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan
untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada
kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d) Sikap hubungan kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini


memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:

Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang

pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada
dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang

memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi
dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

10
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap
hasil yang tinggi pula.
3. Teori kewibawaan pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
4. Teori kepemimpinan situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya.

2.5 Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:


l. Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai
pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan
terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari
kekuatan
8ang Maha Kuasa.

2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

3. Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya

11
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.

4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:

a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku


b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak

5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi

pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap individu,
mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi
pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure
organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana
keputusan, disiplin.

2.6 Syarat-syarat Kepemimpinan

Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:

l. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam
rangka penyelesaian tugas tertentu.

2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin
mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.

3. Kemampuan

12
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun
social, yang melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee
menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.

2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.


3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.

2.7 Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik

WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga ciri, yaitu:

l. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam
masyarakat sehari-hari.

2. Kecakapan Berfikir Abstrak


Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang
tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang
terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.

3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan
tidak memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab
seorang pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin
harus mempunyai keseimbangan emosi.

2.8 Pemimpin dan Pimpinan Indonesia

l. Kepemimpinan Pancasila

13
Dalam rangka menjalankan tugas kewajibannya seorang pemimpin harus dapat menjaga
kewibawaannya. Lebih-lebih dalam kemerdekaan dan pembangunan. Berhasilnya pembangunan
nasional tergantung peran aktif rakyat Indonesia, dengan sikap mental, tekad semangat, ketaatan
dan disiplin nasional dalam menjalankan tugas kewajibannya. Dengan demikian perlu
dikembangkan motivasi membangun dikalangan

masyarakat luas dan motivasi pengorbanan pengabdian pada unsur kepemimpinannya.


Norma-norma yang tercakup dalam Pancasila itu
sekaligus merupakan sistem nilai yang harus dihayati dan diamalkan oleh setiap warga
Negara, khususnya para pemimpin. Kepemimpinan Pancasila adalah bentuk kepemimpinan yang
selalu menggambarkan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.
Sumber-sumber kepemimpinan Pancasila:
a. Nilai-nilai positif dan modernisme
b. Refleksi hakekat hidup dan tujuan hidup bangsa pada era
pembangunan dan zaman modern.

c. Intisari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan norma-norma


kepemimpinan yang ditulis para nenek moyang, pujangga, raja.
Ada beberapa azas kepemimpinan Pancasila yang digali dari nilai-nilai kepemimpinan
Indonesia:
a. Ing ngarsa sung tulada
b. Ing madya mangun karsa
c. Tut wuri Handayani
d. TaJwa kepada Tuhan 8nag Maha Esa
e. Waspada purwa wasesa

f. Ambeg para marta


g. Prasaja
h. Satya
i. Gemi nastiti
j. Blaka
k. Legawa

2. Kepemimpinan Pembangunan
Dalam pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya

dan membangun seluruh rakyat Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan

14
UUD 1945. Hakekat pembangunan adalah rangkaian upaya pembangunan dan perubahan yang
dilangsungkan secara sadar, sengaja, berencana yang menuju
kepada modernitas dan taraf hidup yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan pembangunan
tersebut diperlukan tipe kepimimpinan yang mampu mengelola pembangunan yaitu tipe
kepemimpinan “Administrator dan Sosio teknokrat”.

Pemimpin Administrator pembangunan bertugas untuk melakukan rentetan usaha bersama dengan
rakyat untuk mengadakan perbaikan, peningkatan tata kehidupan dan
sarana kehidupan sosial demi pencapaian kesejahteraan manusia, kebaikan serta keadilan yang
merata. Sosio teknokrat adalah seorang yang bertugas mengelola aspek- aspek teknik administratif
dan mahir membimbing dan membangun manusianya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual
(pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau
dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh
isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah
dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.

3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca
literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli

Http://duniabaca.com/hakekat -dan-teori-
kepemimpinan.html

16

Anda mungkin juga menyukai