Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN

“Analisis Gaya Kepemimpinan Presiden Negara Indonesia yang Pertama Presiden Ir.
Soekarno”

DOSEN PENGAMPU
Ryan Adam, M.I.KOM

DISUSUN OLEH
Muhammad Ikhsan Shani 07031381924137

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
Saya diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan ini
dengan lancar dan tepat waktu. Shalawat beriringkan salam tercurahkan atas junjungan Nabi
Muhammad SAW, serta rasa terima kasih yang teramat dalam, atas restu orang tua dan
bimbingan dosen sehingga Saya bisa menyusun makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun dalam rangka penilaian untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan. Saya sangat bangga dan senang dapat mempelajari dan menyusun tugas
dengan pokok pembahasan tentang “Analisis Gaya Kepemimpinan Presiden Negara Indonesia
yang Pertama Presiden Ir. Soekarno” ini. Saya berharap makalah yang Saya susun ini bisa
dipahami dengan baik dan berguna bagi orang banyak dalam rangka menambah wawasan. Saya
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat Saya butuhkan demi kebaikan di masa yang akan
datang.

Akhir kata, Saya ucapkan terima kasih atas segala bimbingan yang telah diberikan sehingga
Saya bisa menyusun makalah ini serta mengerti terhadap materinya, dan terima kasih atas
pihak-pihak lain yang telah membantu Saya mengerjakan makalah ini. Apabila terdapat kata-
kata yang kurang berkenan Saya mohon maaf.

Palembang, 28 Januari 2022


Penulis,

M Ikhsan Shani

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Pembahasan ....................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
2.1. Landasan Teori............................................................................................................... 6
2.2. Konsep Dasar Kepemimpinan ....................................................................................... 8
2.3. Biografi Singkat Presiden Ir. Soekarno ......................................................................... 8
2.4. Gaya Kepemimpinan Soekarno ................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................... 11
PENUTUP........................................................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
3.2. Saran ............................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

Merujuk pada pernyataan filsuf Yunani Kuno Aristoteles, manusia sejatinya merupakan
hewan yang bermasyarakat, pernyataan ini dikenal dengan istilah ‘zoon politicon’. Dalam
kehidupan sehari-hari, pernyataan oleh Aristoteles ini merupakan pernyataan yang cukup
relevan hingga saat ini.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-harinya, manusia melakukan berbagai


macam interaksi antara satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan yang dimilikinya dan
mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalankan
interaksi antar sesamanya manusia seringkali dihadapkan oleh berbagai macam permasalahan
yang dihadapi.

Dalam perkembangannya sebagai makhluk yang memiliki akal pikirannya masing-


masing, manusia kemudian mengupayakan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang
dihadapinya. Seiring berjalannya waktu, interaksi antar manusia ini mampu memunculkan
berbagai rupa organisasi sosial salah satunya adalah negara.

Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah atau region yang memiliki
kekuasaan paling tinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat-rakyatnya. Di dalam organisasi ini
memiliki sistem-sistem yang didalamnya terdapat individu-individu yang mendapatkan
legitimasi dari masyarakat. Dalam bernegara pun memiliki berbagai macam sistem
pemerintahan yang disana menentukan individu yang memegang peran sebagai pemimpin dari
sistem-sistem tersebut.

Di negara Indonesia itu sendiri menganut sistem pemerintahan Presidensial yang mana
pemegang peran sebagai pemimpin itu disebut Presiden. Presiden itu sendiri dalam memegang
perannya sebagai pemimpin mencakup dua peran sekaligus, yaitu sebagai kepala pemerintahan
dan kepala negara.

Menjadi kepala negara diartikan bahwasannya presiden merupakan simbol resmi


negara Indonesia di dunia. Sedangkan dalam menjalankan perannya sebagai kepala
pemerintahan presiden dibantu oleh beberapa individu lain seperti wakilnya dan beberapa
menterinya dalam kabinet, menjadi presiden disini juga memegang kekuasaan eksekutif untuk
menjalankan programnya dan menyelesaikan tugas pemerintahan sehari-hari. Dalam bertugas

4
juga Presiden beserta wakilnya memiliki durasi menjabat sepanjang lima tahun, tetapi mereka
masih dapat mencalonkan diri lagi dan dipilih menjabat kembali menjadi presiden dan wakil
presiden sebanyak sekali.

1.2. Rumusan masalah dari penulisan ini yakni :

• Mencari konsep dasar kepemimpinan.


• Mencari biografi singkat mengenai Soekarno.
• Menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan Soekarno.

1.3. Adapun tujuan dari pembahasan dan penulisan paper ini adalah :

• Mengetahui konsep dasar kepemimpinan.


• Mengenal lebih lanjut tokoh Soekarno melalui biografi singkat.
• Mengetahui gaya kepemimpinan Soekarno.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori


Dalam merangkai paper ini saya dalam menganalisis gaya kepemimpinan tokoh
pemimpin yang merupakan presiden pertama Indonesia yaitu presiden Ir. Soekarno akan
menggunakan teori kepemimpinan.
Dalam memimpin pastinya setiap orang memiliki gaya yang berbeda-beda. Setiap
manusia pastinya memiliki sifat, watak, kebiasaan, kepribadiannya sendiri yang unik atau
khas mencerminkan orang tersebut sehingga hal tersebut menjadi pembeda akan dirinya
dengan orang-orang lainnya.
Gaya kepemimpinan itu sendiri bisa dibilang merupakan pola global dari gerakan
seorang pemimpin baik yang terlihat maupun tidak oleh orang yang dipimpin atau
bawahannya. Gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi individu yang terbentuk dari
kombinasi keterampilan, sikap, sifat, falsafah yang diterapkan seorang pemimpin disaat
seorang pemimpin ini sedang mencoba untuk mempengaruhi kinerja individu-individu
yang sedang dipimpinnya. Zainal, dkk, (2014). Selain itu Veithzal Rivai mengemukakan
bahwasannya gaya kepemimpinan adalah sebuah dasar yang mengelompokkan jenis
kepemimpinan. Adapun gaya kepemimpinan ini memiliki tiga pola dasar, pertama adalah
mementingkan pelaksanaan tugas, kedua mementingkan hubungan kerjasama, dan yang
ketiga yaitu mementingkan hasil yang dicapai. Rivai, (2013). Model-model gaya
kepemimpinan ini pun dibagi menjadi empat macam :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Gaya ini adalah gaya kepemimpinan yang memiliki daya tarik, energi, dan
perbawa yang tinggi untuk memengaruhi dan memotivasi orang sehingga
pemimpin dengan gaya ini dapat memiliki pengikut dengan jumlah yang besar dan
dapat dipercaya. Adapun kelebihan dari pemimpin gaya ini ialah dapat memikat
orang, mempesona dengan cara berbicara yang membangkitkan semangat.
Pemimpin dengan gaya ini berkepribadian visioner dan sangat menyukai tantangan
dan perubahan. Adapun kelemahan gaya ini ialah terkadang gaya ini dianalogikan
dengan peribahasa “Tong Kosong Nyaring Bunyinya” yang artinya adalah orang
yang banyak cakapnya tanpa ada aksi. Pemimpin dengan gaya ini mampu menarik

6
orang banyak tetapi lama-kelamaan para pengikutnya akan kecewa karena tidak
konsisten. Ucapan-ucapan yang telah disampaikan tidak dikerjakan.

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis


Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan di penempatan
perspektifnya yang mana kebanyak orang biasanya melihat dari sisi yang mana
menguntungkan untuk diri sendiri dan sisanya melihat sisi keuntungan lawannya,
pemimpin dengan gaya ini mampu melihat dari kedua sisi tersebut dengan jelas.
Adapun kelemahannya ialah sifat sabar dan kepasifannya. Pada umumnya
pemimpin dengan gaya ini sangat sabar menerima tekanan atau perlakuan yang
tidak menyenangkan yang pengikutnya tidak tahan sehingga membuat para
pengikutnya meninggalkan pemimpin tersebut.

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter


Gaya ini memiliki kelebihan dari prestasi-prestasi yang dicapainya. Tidak ada
yang dapat menghalangi pemimpin dengan gaya ini dalam meraih ambisinya.
Ketika tujuan telah terbentuk maka hal itu akan dilakukan dengan langkah-langkah
yang telah terkalkulasikan dengan baik dan pasti akan membuahkan hasil.
Kelemahan yang dimiliki gaya ini adalah sifat dingin dan sedikit kejam. Pemimpin
dengan gaya ini sangat mengedepankan tujuan sehingga apapun akan dilakukan
demi mencapai tujuan tersebut.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis


Pemimpin dengan gaya kepemimpinan moralis memiliki kelebihan yaitu sifat
sopan dan hangat kepada semua orang. Memiliki empati yang tinggi terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh para pengikutnya, murah hati dan sebagainya.
Pemimpin dengan gaya ini menarik para pengikutnya melalui kehangatannya.
Kelemahan yang ada pada pemimpin dengan gaya ini ialah emosi yang bisa
dikatakan kurang stabil.

7
2.2. Konsep Dasar Kepemimpinan
Pada dasarnya kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang memiliki makna tuntun
atau bimbing dan dari kata “pemimpin” yang berarti individu yang memiliki peran
memimpin, membimbing, atau menuntun. Wahjosumidjo, (1987) mengemukakan
bahwasannya pada hakekatnya kepemimpinan adalah suatu hal yang menyatu pada diri
seorang pemimpin berwujud sifat seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
James L. Gibson dalam Pasolong, (2010), mengemukakan bahwa Kepemimpinan adalah
usaha memakai suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu
dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan merupakan sebuah proses dalam mempengaruhi,
memotivasi dan membuat orang lain untuk berkontribusi terhadap kesuksesan dan
efektifitas suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai suatu tujuan. Lingkungan
kerja yang baik membutuhkan sang pemimpin yang mampu menentukan arah mencapai
suatu tujuan bersama. Masing-masing memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, faktor berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan atau organisasi
ditentukan oleh sikap seorang pemimpin.

2.3. Biografi Singkat Presiden Ir. Soekarno


Pada sub bab ini saya akan memaparkan biografi singkat dari tokoh yang saya pilih,
yaitu Presiden Republik Indonesia yang pertama, Presiden Ir. Soekarno. Soekarno yang
terkadang akrab disapa bung Karno lahir pada tanggal 06 Juni tahun 1901 di Surabaya Jawa
Timur, dan meninggal pada tanggal 21 Juni tahun 1970 di Jakarta.
Sebelum nama Soekarno beliau bermula diberi nama Koesno Sosrodiharjo tetapi
kemudian diganti menjadi Soekarno pada saat beliau berusia lima tahun karena pada saat
kecil beliau sering jatuh sakit, nama tersebut berasal dari nama pewayang yaitu Karna.
Soekarno memiliki seorang ayah bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang ibu yang
bernama Ida Ayu Nyoman Rai, dan seorang kakak perempuan yang bernama Raden
Soekarmini.
Adapun pendidikan Soekarno diawali dari sekolah dasar atau sekolah rakyat pada tahun
1907 yang berlokasi di Tulung Agung, lanjut pada tahun1908 beliau bersekolah di sekolah
dasar HIS yang kemudian pada tahun 1913 diteruskan pendidikannya ke Europesche
Legore School (ELS) yang berlokasi di Mojokerto.
Soekarno merupakan murid yang unggul berkat didikan sang ayah yang tegas dan
disiplin tinggi, beliau dituntut agar terus belajar dan melancarkan menulis dan membaca.
Hal ini membuat Soekarno merupakan salah satu murid yang unggul dari yang lainnya.
8
Setelah menyelesaikan pendidikannya dari ELS, pada tahun 1916 Soekarno pun
melanjutkan pendidikannya di Surabaya yaitu di Hogere Burger School (HBS). Pada saat
ini juga beliau bertemu dengan H.O.S Tjokroaminoto yaitu seorang tokoh Sarekat Islam.
Bahkan soekarno pernah menempati rumah kos milik tokoh tersebut.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di HBS pada tahun 1921, Soekarno melanjutkan
pendidikannya di Technische hoge School (THS) atau yang sekarang sudah berubah
menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Di penghujung pendidikannya tepatnya pada
25 Mei 1926 Soekarno berhasil mendapatkan gelar insinyur.
Pada saat menempuh pendidikan di Surabaya dan menempati rumah kos Tjokroaminoto
rasa Nasiomalisme Soekarno mulai tumbuh. Disaat ini juga beliau mulai mengenali paham
dan konsep pemikiran seperti pemikiran islam dan barat.
Soekarno mendirikan Algeemene Studie Club di Bandung pada tahun 1926, organisasi
yang mana akan menjadi awal mula dari Partai Nasional Indonesia (PNI). Organisasi Partai
Nasional Indonesia (PNI) itu sendiri akhirnya didirikan oleh Soekarno pada tanggal 04 Juli
1927, dengan membawa rumusan ajaran Marhaenisme. Usaha dan upaya yang dilakukan
oleh Soekarno pun tidak sia sia dikarenakan berkat beliau Partai Nasional Indonesia (PNI)
mampu tumbuh dan berkembang di dalam maupun luar pulau Jawa.
Tetapi, akibat aktivitasnya di Partai Nasional Indonesia (PNI) Soekarno ditangkap oleh
Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 dan dipenjarakan di Sukamiskin, Bandung.
Setelah dua tahun akhirnya Soekarno dibebaskan pada tanggal 31 Desember 2931.
Usai dibebaskan, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo). Partindo ini
adalah organisasi atau partai yang terbentuk dari perpecahan Partai Nasional Indonesia
(PNI) dan di Partindo ini Soekarno menjadi pemimpinnya. Hal ini pun membuat beliau
tertangkap lagi oleh Belanda dan kemudian pada tahun 1933 beliau diasingkan ke Ende,
Flores.
Empat tahun berikutnya beliau dipindahkan ke Bengkulu. Disana Soekarno berhasil lari
menuju Padang. Setelahnya menyebrang lewat selat Sunda dan kembali ke Jakarta sekitar
Juli 1942. Perjuangan mulia dan panjang Soekarno bersama rekan-rekan pendiri bangsa
seperjuangannya tidaklah sia-sia demi memerdekakan Indonesia dari penjajah. Pada 17
Agustus 1945 Bersama dengan Mohammad Hatta, beliau pun berhasil memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia, dan pada sidang PPKI yang diselenggarakan pada hari berikutnya
yaitu 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta dilantik sebagai Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.

9
Pada tanggal 21 Juni 1970 Soekarno menghembuskan napas terakhirnya di RSPAD
Jakarta yang kemudian disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar
bersebelahan dengan makam ibunya.

2.4. Gaya Kepemimpinan Soekarno

Semasa kepemimpinannya Ir. Soekarno bisa dikatakan merupakan salah satu tokoh
pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan Karismatik. Soekarno juga merupakan panutan
dan contoh dari bagaimana seorang pemimpin dapat memengaruhi orang dan melakukan
banyak hal. Soekarno juga mahir atau ahli dalam mengubah pola pikir atau persepsi orang,
membuat orang patuh, tunduk akan perintahnya dan menjalankan perintahnya. Kemampuan
beliau dalam mempengaruhi dan menggerakkan orang telah menyatukan berbagai perbedaan
agama, suku, ras menjadi satu yaitu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gaya bahasa dan ucapannya yang membakar semangat serta mempersatukan Indonesia
untuk menaklukkan tanah air hingga pada akhirnya mampu meraih kemerdekaan. Gagasan-
gagasan yang dikeluarkan tidak hanya untuk bahan bakar semangat masyarakat dalam
memperjuangkan kemerdekaan tetapi juga sebagai inspirasi bagi para pemimpin bangsa luar.
Dengan gagasan itu Soekarno ingin membentuk Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, tidak
mengemis maupun berhutang kepada negara asing. Dilihat dari cara Soekarno memimpin juga
bisa dilihat bahwasannya beliau berhasil memainkan perannya menjadi peran penting yang
membuat perubahan.

Adapun keberhasilan Soekarno dapat dilihat dari beberapa prestasi yang telah diperolehnya
seperti :

1. Mengobarkan semangat revolusi dan menuntun Indonesia menuju kemerdekaan pada


tanggal 17 Agustus 1945. Dengan keinginan dan semangat juang yang tinggi Soekarno
berhasil memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
2. Merebut Papua barat pada tanggal 19 Desember 1961 dengan pelaksanaan Trikora di
Yogyakarta bagian utara. Komando ini memiliki fungsi merencanakan,
mempersiapkan, melaksanakan operasi militer demi menggabungkan Papua Barat
dengan Indonesia. Pada akhirnya tepatnya tanggal 01 Mei 1963 Papua Barat berhasil
bergabung dengan Indonesia.

10
Walaupun dengan prestasi yang telah diraih beliau tidak luput dari kegagalan yang pernah
dialaminya, salah satu kegagalan pada kepemimpinan Soekarno ialah terhalangnya
pembangunan pada tahun 1950.

BAB 3

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah di bahas di atas, kesimpulan yang dapat dipetik adalah :
Dilihat dari gaya kepemimpinan Soekarno dalam memimpin bangsa Indonesia, dapat
disimpulkan bahwa seorang pemimpin yang mengusung gaya kepemimpinan karismatik
memiliki kekuatan berupa energi, perbawa, dan daya tarik yang tinggi sehingga dapat
memengaruhi orang untuk menjadi pengikutnya. Selain itu Soekarno sebagai pemimpin
juga memiliki beberapa kualitas seperti tegas, berani, disiplin, bijaksana, efisien, berilmu,
semangat juang tinggi, mampu membuat keputusan dan rencana, memiliki rasa tanggung
jawab yang besar. dengan gaya kepemimpinan dan kualitas yang dimiliki Soekarno terbukti
berhasil menciptakan perubahan dan menuntun yang dipimpinnya menuju kemerdekaan
dan terbebas dari belenggu penjajah selain itu juga dengan prestasi lainnya yang telah di
jelaskan di atas. Pastinya dibalik keberhasilan atau keunggulan terdapat kelemahan yang
diusung oleh kepemimpinan karismatik Soekarno, diantaranya adalah pengambilan
keputusan yang beresiko, struktur organisasi yang tidak jels dan bawahan yang didesak
untuk menerima keputusan sebagai keputusan bersama.

B. Saran
Saran yang bisa diberikan adalah : dengan beberapa contoh pemimpin terdahulu dapat
dipelajari dan ditelaah kiat-kiat untuk menjadi pemimpin yang ideal dan didambakan oleh
pengikutnya. Dengan pemimpin-pemimpin terdahulu dapat kita telaah dan pelajari
kekurangannya dan kelebihannya, sifat-sifat, kepribadiannya yang membuatnya menjadi
pemimpin yang berhasil sehingga dapat membukakan pikiran dan menambah ilmu tentang
menjadi pemimpin dengan begitu dapat tercipta pemimpin yang baik dan berkualitas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Supriyadi, H. (2018). Gaya kepemimpinan presiden Indonesia. Jurnal Agregasi: Aksi


Reformasi Government Dalam Demokrasi, 6(2).

Mangngasing, N. (2022). GAYA KEPEMIMPINAN PRESIDEN INDONESIA. Citizen: Jurnal


Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(1), 29-38.

Efitia, Intan & Primadani, Aqilannisa & Fakhri, Muhammad & Bayu, Irsyad & Anny,
Salsabila. (2019). KEPEMIMPINAN KARISMATIK SOEKARNO YANG MEMBAWA
INDONESIA MENUJU KEMERDEKAAN.

Rivai, V. (2013). Kepemimpinan dan perilaku organisasi.

Pasolong, H. (2010). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta

Ramadhan, M. (2021). Biografi Singkat Soekarno, Masa Kecil hingga Perjuangan


Kemerdekaan, diakses melalu :
https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/06/110000265/biografi-singkat-
soekarno-masa-kecil-hingga-perjuangan-kemerdekaan?page=all .

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2006). Soekarno Masa Bakti 1945-1966. Diakses
melalui : https://kepustakaan-
presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=1&presiden=sukarno

12

Anda mungkin juga menyukai