Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

“GAYA KEPEMIMPINAN YANG DIMILIKI PRESIDEN INDONESIA SEJAK


PRESIDEN PERTAMA HINGGA SEKARANG”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Dosen Pengampu : Yulita Triadiarti, SE.,M.Si.,Ak.,CA

Disusun Oleh :

Nama : Sylvia Anasthasya Angel

Nim : 7223220032

Kelas : Akuntansi A 2022

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini dengan baik. Saya
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yulita Triadiarti, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku
dosen pengampu dalam mata kuliah kepemimpinan yang telah memberikan tugas ini
sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai mata kuliah yang saya
tekuni.

Rekayasa ide ini disusun untuk memenuhi tugas kkni pada mata kuliah
kepemimpinan. Selain itu rekayasa ide ini bermanfaat untuk menambah wawasan
saya sebagai penulis dan para pembaca untuk mengetahui gaya kepemimpinan
pemimpin Indonesia.

Saya menyadari bahwa rekayasa ide ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dan menjadi pembelajaran untuk penyempurnaa
rekayasa ide in

Medan, 03 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

PENDAHULUAN.................................................................................................. 3

Latar Belakang .......................................................................................... 3

Rumusan Masalah..................................................................................... 4

Tujuan Penulisan ...................................................................................... 4


Manfat Penulisan ....................................................................................... 4

PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
Konsep Kepemimpinan ............................................................................ 5

Gaya Kepemipinan ................................................................................... 6


Tipe dan Gaya Kepemimpinan ................................................................ 6
Gaya Kepemimpinan Presiden Di Indonesia.......................................... 8
PENUTUP........................................................................................................................ 11

Kesimpulan .............................................................................................. 11
Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaya Kepemimpinan merupakan gabungan dua kata yang memiliki satu


arti. Gaya merupakan gerak atau tingkah sesorang, sedangkan kepemimpinan
sendiri berasal dari kata pimpin yang berarti secara luas adalah panutan.
Indonesia merupakan negara yang sudah berganti era kepemimpinan sebanyak
tujuh kali. Mulai dari presiden Soekarno sampai yang terakhir adalah presiden
Jokowi yang masih menjabat sampai saat ini. Masing masing presiden
memiliki ciri khas dan gaya kepemimpinan masing-masing. oleh kerena itulah
penulis ingin memperdalam penelitian tentang gaya kepemimpinan masing-
masing presiden indonesia. Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap
berkembangnya suatu negara. Gaya memimpin seorang pemimpin akan
menjadi panutan anggota yang dipimpinnya. Tidak terkecuali indonesia. Hasil
penelitian ini adalah pertama bahwa setiap gaya kepemimpinan akan membawa
dampak besar bagi masyarakat. Kepemimpinan yang keras juga akan
menimbulkan masyarakat yang keras. Kepemimpinan yang lembut juga akan
membuat masyarakat kurang berpartisipasi dalam menjalankan negara. Ada
berbagai macam gaya kepemimpinan didunia ini, namun yang paling menonjol
sebenarnya hanya ada tiga. Pertama, gaya kepemimpinan otoriter. Gaya
kepemimpinan ini adalah gaya kepemimpinan yang menjadikan seorang
pemimpin berkuasa penuh atas negara. Kepemimpinannya hanya berdasarkan
pemikiran pemimpin. Anggota hanya dianggap boneka yang harus selalu nurut
terhadap pemimpin. Kedua, kepemimpinan kendali bebas.Dalam
kepemimpinan kendali bebas tugas seorang pemimpin hanya sebatas simbol
negara. Pemimpin tidak ikut campur dalam proses administrasi negara.
Pemimpin cenderung menghindar dari tugas-tugas negara dan hal itu hal yang
wajar. Kebebasan masyarakat juga dibuka sebebas-bebasnya sehingga ran
sekali terjadi konflik. Yang ketiga kepemimpinan demokratis. Inilah
kepemimpinan yang paling cocok diterapkan di Indonesia, karena pada
dasarnya kepemimpinan ini dalah kepemimpinan yang harus mempunyai rasa
toltransi yang tinggi. Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, ras,
dan budaya. Oleh karena itulah kepemimpinan ini sangat cocok di Indonesia.
Dari berbagai gaya kepemimpinan yang ada Indonesia hanya pernah dipimpin
oleh dua tipe kepemimpinan, yaitu demokratis dan otoriter, itupun tidak seratus
persen demokratis atau seratus persen otoriter. Tidak bisa dipungkiri bahwa
sedemokratisnya seorang pemimpin pasti dia memiliki ego yang
mengendalikan tingkah lakunya.

3
1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini adalah :


1. Bagaimana presiden-presiden yang pernah memerintah di Indonesia memimpin
negara ini?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan setiap presiden?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang dilakukan presiden Indonesia dari masa
ke masa
2. Kepemimpinan pada masa siapa yang paling diterima oleh masyarakat

1.4 Manfat Penulisan


Untuk menambah wawasan pembaca mengenai sistem kepemimpinan
presiden dari masa ke masa dan mengetahui pada masa siapa yang
memiliki cara kepemimpinan yang baik dan banyak diterima oleh
masyarakat

4
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Kepemimpinan

Konsep kepemimpinan pada dasarnya berasal dari kata “pimpin” yang


artinya bimbing atau tuntun dan dari kata “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi
memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Sedangkan
kepemimpinan sendiri yaitu kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang
lain dalam mencapai tujuan. Menurut James L. Gibson dalam Pasolog,kepemimpinan
adalah suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk
memotivasi individu dalam mencapai tujuan. Menurut Ralph M. Stogdill dalam Ambar
Teguh Sulistyani (2008:13), Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi
kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka
menetapkan dan mencapai tujuan. Menurut Joseph C. Rost dalam Ambar Teguh
Sulistyani (2008:13), Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling
mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanyaMalayu Hasibuan dalam
bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan kepemimpinan
adalah “Cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja
sama secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi” (Hasibuan, 2007:170).
Pendapat Hasibuan menyatakan bahwa seorang pemimpin perlu memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi para bawahannya, dengan berbagai cara yang dimiliki,
agar para bawahannya dapat bekerja secara bersama untuk melakukan dan
melaksanankan apa yang pemimpin harus dapat memberikan sanksi terhadap
bawahannya yang melanggar aturan yang telah ditetapkan, demi merubah kebiasaan,
kondisi dan situasi yang terjadi didalam organisasi ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya.Pamudji dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pemerintahan
Indonesia mengatakan :"Kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin, yang artinya
bimbing atau tuntun. Dari kata ini muncul kata kerja memimpin yang berarti menuntun
atau membimbing. Dari kata ini juga muncul kata pemimpin, yaitu orang yang berfungsi
memimpin atau orang yang membimbing atau menuntun.Sementara itu keseluruhan
proses yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan tugas
membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya untuk mencapai suatu
tujuan disebut dengan kepemimpinan". (Pamudji, 1995:5).Pendapat dari Hasibuan dalam
bukunya berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa seorang pemimpin harus
mampu mempengaruhi secara luas perilaku bawahannya agar mau bekerja sama secara
produktif dengan waktu yang diberikan oleh pemimpinnya. Berbeda dengan pendapat
Pamudji di atas menunjukan bahwa seorang pemimpin itu membimbing atau
menuntun bawahannya dan menggerakkan bawahannya untuk mencapai tujuan
tertentu maupun tujuan organisasi. Adapun Kepemimpinan menurut Inu Kencana Syafiie
dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, sebagai berikut:
mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan
bersama, sehingga dengan demikan yang bersangkutan menjadi awal struktur dan
pusat proses kelompok”(Syafiie, 2003:1). Selain pendapat para ahli diatas tentu masih
terdapat banyak pendapat lagi terkait dengan definisi kepemimpinan itu sendiri. Dari
definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
pemimpin dalam mempengaruhi orang lain dalam melakukan kerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

5
2.1 Gaya Kepemipinan

Gaya Kepemimpinan merupakan pola menyuluruh dari tindakan seorang


pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya
Kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah,
keterampilan, sifat dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Gaya
kepemimpinan yang menunjukan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang
keyakinan seseorang terhadap kemampuan bawahannya. Artinya gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia
mencoba memengaruhi kinerja bawahannya.
Tercapainya visi dan misi dari suatu organisasi akan ditentukan oleh gaya
kepemimpinan seorang pemimpin di dalam organisasi tersebut, dan setiap
kebijakan yang diambilnya akan berpengaruh terhadap terjadinya gerakan dari
setiap elemen yang ada pada bagian kerjanya, Veithzal Rivai dalam bukunya
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi Ketiga menyatakan gaya
kepemimpinan sebagai berikut :
gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu yang mementingkan palaksanan
tugas, yang mementingkan hubungan kerjasama dan yang mementingkan hasil
yang dicapai.” (Rivai, 2012:45). Menurut Veithzal Rivai di atas menjelaskan bahwa
terdapat tiga pola dasar gaya kepemimpinan yaitu pelaksanaan tugas, hubungan
kerjasama dan hasil yang dicapai.

2.2 Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Adapun gaya model gaya kepemimpinan terbagi atas 4 gaya :


1. GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.
Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat.
Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat
menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe
kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring
Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa
lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa
yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si
pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

2. GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS


Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan
dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan
kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang
menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan
adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat
sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan.
Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi
pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya
seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

6
3. GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada
satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.
Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam
adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat
mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan
adalah prinsip hidupnya.

4. GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS


Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan
sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap
permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada
dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas
dari segala kekurangannyaKelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata
orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang
pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

7
2.3 Gaya Kepemimpinan Presiden Di Indonesia
Untuk mengetahui gaya kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, disini penulis
mengunakan instrumen berupa analisa dari karakterisik kepemimpinan dan gaya
kepemimpinan.Perhatikan tabel berikut

NO NAMA KARAKTERISTIK GAYA


PRESIDEN DAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN
PEMILUNYA

Dr. Ir. H. Soekarno 1. Berani Gaya kepemimpinan


(1945-1967) 2. Tegas berorientasi pada
Dipilih melalui 3. Cerdas 1. Moral
sidang 4. Kharismatik 2. Etika Ideologi
Musyawarah oleh 5. Mudah tertarik menarik perhatian mendasari negara dan
Panitia Persiapan wanita partai
Kemerdekaan 6. Seorang orator ulung. 3. Konsisten
Indonesia (PPKI) 7. Bijaksana dan berkepalan dingin 4. Fanatik Tokoh
8. Sangat percaya diri dan tidak mau nasionalis dan anti-
kalah dengan orang lain kolonialisme yang
9. Ceroboh pertama, baik di dalam
10. Kurang hati-hati dalam negeri maupun untuk
mengambil keputusan lingkup Asia, meliputi
negeri-negeri seperti
India, Cina, Vietnam,
dan lain-lainnya.
Jendral TNI H.M. 1. Seorang yang sangat jelas 1. Gaya kepemimpinan
Soeharto (1967- 2. Mempunyai target Visi dan Misi gabungan Proaktif-
1998) Diangkat 3. Mahir dalam Strategi Ekstraktif dengan
melalui sidang 4. Tidak banyak bicara Adaptif-Antisipatif
Paripurna Majelis 5. Pandai menggunakan kesempatan 2. Otoriter
Permusyawaratan 6. Murah senyum 3. Diktaktor
Rakyat (MPR) 7. Beribawa 4. Demontrasi dan unjuk
rasa di tindak tegas
5. Sangat Handal penuh
dengan intrik dan
Kontroversi Sukses
menumbuhkan rasa
nasionalisme dan cinta
produk dalam negeri.
Prof.Dr.Ing. B.J. 1. Seorang ilmuwan yang sangat 1. memiliki gaya
8
Habibie (1998- jenius kepemimpinan
1999) Dipilih oleh 2. Akrab dalam bergaul Dedikatif-Fasilitatif
anggota Majelis 3. Sangat detailis 2. Kepemimpinan yang
Permusyawaratan 4. Suka Ujicoba Demokratik
Rakyat (MPR) 5. Pengambilan keputan yang masih 3. Gaya kepemimpinan
dengan suara labil sangat liberal
terbanyak 6. Sabar 4. Akrab dengan
7. Penyayang keluarga wartawan
8. Spontanitas 5. Mengambil
9. Meletup-letup keputusan dengan hati
10. Renponsif dalam perubahan nurani
K.H. Abdurrahman 1. Tidak disiplin dalam 1. Agamis,karena anak
Wahid (Gusdur) menggunakan waktu seorang ulama
(1999-2001) Dipilih 2. Cerdas 2. Kebebasan yang
oleh anggota Majelis 3. Agamis, karena anak seorang kebablasan
Permusyawaratan kiyai. 3. memiliki gaya
Rakyat (MPR) dengan 4. Berpikir ala LSM kepemimpinan
suara terbanyak 5. Penyuka ketentraman-ketertiban Responsif-Akomodatif
6. Humanis 4. tidak pancasilais,
7. Ceplas-ceplos karena memihak kepada
8. Apa adanya para kiyai
9.Sederhana 5. melarang paham
10. Menjunjung tinggi plurarisme Marxisme-Leninisme
Megawati 1. sangat lama dalam mengambil 1. Memiliki gaya
Soekarnoputri (2001- keputusan budaya ketimuran
2004) dilantik untuk 2. Seorang yang tenang 2. Gagal membuat
menggantikan Gus 3. Kurang acuh dalam persoalan kepercayaan pada
Dur sebagai Presiden 4. Pribadi yang tertutup rakyatnya
5. Seorang yang emosional 3. Gaya
6. Alergi dengan kritik kepemimpinannya lebih
banyak mengeluarkan
uneg-uneg dibanding
solusi.
4. Nyaris tidak
menyentuk visi dan
misinya
5. Menanamkan
pemahaman anti
kekerasan
6. Cukup demokratis
Susilo Bambang 1. Ramah 1. Sosok yang
yudhoyono (2004- 2. Cerdas demokratis
2009,2009-2014) 3. Tegas 2. Menghargai pendapat
Presiden dan Wakil 4. Santun 3. Selalu defensiv
Presiden dipilih secara 5. Apik dalam hal berbusana dalam hal kritikan
langsung oleh rakyat. 6. Lembut 4. Analisis strateginya
7. Penuh dengan Pemikiran sangat tinggi
8. Lambat 5. Stabilitas politik
9. Dianggap peragu terjaga dan kehidupan
demokrasi makin
9
berkembang.
Ir. H. Joko Widodo 1. Tidak pandang bulu 1. Blusukan
(2014-2019) Presiden 2. Pro rakyat kecil 2. Tidak mau ribet dan
dan Wakil Presiden 3. Sederhana 3. Membuat solusi
dipilih secara langsung 4. Sangat tegas terhadap masalah yang
oleh rakyat 5. Konsisten ada.
6. Cenderung lambat 4. Memiliki konsep
7. Sulit untuk ditebak servantatau pemimpin
adala seorang pelayan
5. Membuat keefektifan
suatu lembaga negara,
dengan pembagaian
secara jelas
6. Selalu membuat
inovasi dari cara
mendengarkan keluhan
rakyat

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah kita mengetahui gaya kepemimpinan ketujuh presiden Indonesia, peneliti


tahu bahwa kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Dimana untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan. Bekal utama kepemimpinan adalah kekuatan
terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari
kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki
dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan sekedar gelar atau
jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang
dari dalam diri seseorang.

3.2 Saran

Hendaknya melalui makalah ini kita dapat menerapkan kepemimpinan yang baik
alam diri kita dan dapat memimpin suatu perkumpulan dengan baik demi mencapai
tujuan yang maksimal

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/332969987_Gaya_Kepemimpinan_Presi
den_Indonesia
https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi/article/view/1136
https://www.academia.edu/33001135/GAYA_KEPEMIMPINAN_PRESIDEN_D
I_INDONESIA

12

Anda mungkin juga menyukai