Anda di halaman 1dari 17

CRTICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

Mata Kuliah: Perpajakan


Dosen Pengampu: Ibu Luxy D. Purba, SE., M.Si.

DISUSUN OLEH

NAMA : FIRA AISYAH MEILANI


NIM : 7222520002
KELAS : AKUNTANSI - A

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
lindungannya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review ini sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti mata kuliah Perpajakan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Erny Luxy D. Purba, S.E., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Perpajakan. Serta saya ucapkan terima kasih kepada keluarga dan rekan
rekan yang telah memberi dukungan dan doa sehingga saya mampu menyelesaikan tugas ini
dengan lancar dan tanpa ada halangan apapun.
Saya juga menyadari bahwa tugas Critical Journal Review yang dibuat masih memiliki
banyak kekurangan dan masih jauh dari hasil sempurna. Oleh karena itu, saya sebagai penulis
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun bahasa dan juga mengharapkan
untuk diberi kritik dan saran yang dapat membangun untuk perbaikan dan hasil yang baik
dalam Critical Journal Review ini.
Demikian saya harapkan semoga materi yang di bahas dalam Critical Journal Review
ini berguna dan bermanfaat dalam mempelajari mata kuliah Perpajakan. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih dan selamat membaca makalah tugas ini.

Medan, 15 Maret 2023

Fira Aisyah Meilani

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3

1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 3

1.3 Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 3

1.4 Identitas Jurnal ............................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

2.1 Ringkasan Jurnal ......................................................................................................... 5

BAB III ANALISIS JURNAL ................................................................................................. 14

3.1 Kelebihan Jurnal ........................................................................................................ 14

3.2 Kekurangan Jurnal..................................................................................................... 14

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 15

4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 15

4.2 Saran .......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melakukan Critical Journal Review pada suatu jurnal dengan membandingkannya
dengan jurnal lain sangat penting untuk dilakukan, dari inilah kita dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang
kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari jurnal yang lain.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Journal Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih jurnal sebagai referensi. Selain itu, salah satu faktor yang
melatarbelakangi penulis mereview jurnal ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah jurnal.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Alasan dibuatnya CJR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas.
2. Untuk menambah pengetahuan serta melihat atau membandingkan dua jurnal yang baik
dan yang benar tentang strategi belajar mengajar.
3. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada Jurnal.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi strategi belajar
mengajar.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah
jurnal.
3. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari sumber
bacaan yang relevan.

3
1.4 Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Analisis Perencanaan Pajak Untuk PPh Pasal 21 Pada PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Tumining
Penulis : Muhammad Irsyad Arham
Penerbit : Universitas Sam Ratulangi Manado
Tahun Terbit : 2016
Volume : Vol. 4, No. 1
ISSN : 2303-1174

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Jurnal


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pajak penghasilan merupakan salah satu jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah
berdasarkan Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Salah satu jenis
pajak penghasilan yang berhubungan langsung dengan masyarakat Indonesia adalah Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 21. PPh pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi.
Perhitungan PPh Pasal 21 terutang terdiri dari dua metode, yaitu Net Method dan Gross
Up Method. PPh Pasal 21 yang ditanggung oleh perusahaan disebut dengan Net Method.
Dengan metode ini PPh pasal 21 karyawan dibayar oleh perusahaan sehingga Take Home Pay
yang diperoleh oleh karyawan adalah gaji bersih yang sudah dipotong pajak.
Upaya-upaya perusahaan untuk membayar pajak penghasilan dengan jumlah yang lebih
kecil akan membuat perusahaan membuat suatu perencanaan pajak. Dengan perencanaan
pajak, upaya untuk membayar pajak dengan jumlah lebih kecil dapat dilakukan tanpa harus
melanggar aturan perpajakan. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting merupakan salah
satu perusahaan yang melaksanakan kewajiban pemungutan PPh Pasal 21. PPh Pasal 21 yang
wajib dipungut, disetor dan dilaporkan oleh PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting adalah
PPh Pasal 21 yang terutang atas pemberian penghasilan berupa gaji, bonus, insentif dan
tunjangan kepada pegawai tetap, pegawai tidak tetap maupun kepada bukan pegawai.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua tujuan utama yaitu:
1. Untuk mengetahui metode penghitungan PPh Pasal 21 pada PT Pegadaian (Persero) Cabang
Tuminting;
2. Membandingkan jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan dengan menggunakan
perbandingan Gross Up Method dengan Net Method.

5
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
Akuntansi
Horngren & Harrison (2007:1), menyatakan bahwa akuntansi (accounting) adalah
sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi merupakan bahasa
bisnis. Semakin baik Anda memahami bahasa tersebut, semakin baik Anda dapat mengelola
bisnis.
Pajak
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan mendefinisikan pajak sebagai kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Akuntansi Pajak
Suprianto (2011:2) mendefinisikan akuntansi pajak adalah suatu proses pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran suatu transaksi keuangan kaitannya dengan kewajiban
perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan fiskal sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perpajakan yang terkait sebagai dasar pembuatan Surat Pemberitahuan Tahunan.
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan mendefinisikan penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Pajak Penghasilan Pasal 21 Ditanggung Pemerintah


Penghasilan yang PPh Pasal 21-nya Ditanggung Pemerintah adalah:
1. Pejabat Negara berupa gaji kehormatan dan tunjangan-tunjangan lain yang terkait atau
imbalan tetap sejenisnya;
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota ABRI berupa gaji dan tunjangantunjangan lain
yang sifatnya tetap dan terkait dengan gaji;
3. Pensiunan termasuk janda atau duda dan/atau anak-anaknya berupa uang pensiun dan
tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan uang pensiun;
6
4. Yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah, pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang
terutang ditanggung pemerintah.
5.
Perencanaan Pajak
Suandy (2011:7) mendefinisikan perencanaan pajak adalah langkah awal dalam
manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan
perpajakan agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang dilakukan. Pada
umumnya penekanan perencanaan pajak adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak.

Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Terutang Metode Gross Up


Metode Gross Up, yaitu metode dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang
perhitungannya menggunakan rumus tertentu sehingga jumlahnya sama besar dengan jumlah
pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan. Dalam metode ini, PPh Pasal 21 karyawan
yang ditanggung oleh perusahaan akan dimasukkan dalam gaji bruto karyawan, sehingga akan
menambah biaya gaji yang dikeluarkan oleh perusahaan. Akan tetapi dengan metode ini
perusahaan tidak akan dikenai koreksi fiskal karena tunjangan pajak tersebut merupakan biaya
yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.

Penelitian Terdahulu
Kasi (2010) dalam skripsi yang berjudul Analisis Tax Planning Pajak Penghasilan
Terutang Badan (PPh Pasal 25) Terhadap Laba Kena Pajak, meneliti mengenai perencanaan
pajak pada Pajak Penghasilan Terutang Badan. Peneliti menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan 5 perusahaan dagang yang listed di
Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian.

METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pembayaran gaji karyawan
dan perhitungan PPh Pasal 21 bulan Januari sampai dengan Desember 2014, serta data lainnya
yang terkait dengan penelitian. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode pengumumpulan data. Sumber data penelitian terdiri
atas sumber data primer dan sumber data sekunder (Indriantoro & Supomo, 2012:146). Sumber
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data
sekunder.
7
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting yang beralamat
di Jalan Raya Hasanudin No. 202 RT/RW: 03/05 Kota Manado. Penelitian dilaksanakan selama
1 (satu) bulan yaitu pada bulan Desember 2015.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data-data untuk penelitian ini adalah :
1. Studi kepustakaan (Library research).
2. Studi lapangan.
3.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan Studi Kasus. Indriantoro dan Supomo (2012:28) mendefinisikan penelitian
deskriptif sebagai berikut: “Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-
masalah penelitian berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi.
Analisis yang dilakukan peneliti mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menganalisa daftar gaji karyawan , yang meliputi komponen-kompenen pembentuk gaji dan
hal-hal lainnya yang berkaitan.
2. Menghitung besarnya PPh Pasal 21 karyawan dengan menggunakan metode Gross Up dan
Net Method.
3. Membandingkan pajak yang harus dibayar perusahaan antara metode Gross Up dan Net
Method.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Data Penghasilan Karyawan
Berikut adalah daftar rekapitulasi penghasilan karyawan PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Tuminting bulan Januari sampai Desember 2014:

8
Data Hasil Wawancara
Berikut adalah rekapitulasi data hasil wawancara dengan seluruh karyawan PT
Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting:

Perhitungan PPh Pasal 21 dengan Metode Gross Up


Berikut adalah perhitungan PPh Pasal 21 dengan metode Gross Up :

9
Perhitungan PPh Pasal 21 dengan Metode Net
Berikut adalah perhitungan penghasilan bruto yang diperoleh karyawan PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Tuminting apabila perusahaan menanggung PPh Pasal 21 terutang akan
tetapi tidak menjadikan tunjangan PPh Pasal 21 sebagai unsur tambahan penghasilan:

Perhitungan PPh Pasal 21 dengan PTKP Hasil Wawancara


Berikut adalah persandingan status Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) antara daftar
gaji dengan hasil wawancara:

10
Perbandingan Perhitungan PPh Pasal 21 antara Metode Gross Up dengan Metode Net
Berikut adalah tabel komparasi perhitungan PPh Pasal 21 antara Metode Gross Up
dengan Metode Net :

11
Hasil perhitungan pada tabel 8, diketahui bahwa perhitungan PPh Pasal 21
menggunakan Metode Net lebih kecil dibandingkan dengan Metode Gross Up. Perusahaan PT
Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting akan dapat menyetorkan PPh Pasal 21 lebih kecil
apabila menggunakan Metode Net dalam perhitungan PPh Pasal 21 karyawan pada tahun 2014.
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting seharusnya dapat menghemat penyetoran PPh
Pasal 21 bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2014 sebesar Rp 6.150.915 apabila
perusahaan menggunakan perhitungan metode net.

Perbandingan Perhitungan PTKP Berdasarkan Daftar Gaji dengan PTKP Berdasarkan


Wawancara
Peneliti melakukan komparasi perhitungan PPh Pasal 21 dengan menggunakan PTKP
yang saat ini dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting sebagaimana
tercantum dalam daftar gaji, dibandingkan dengan perhitungan PPh Pasal 21 dengan
menggunakan PTKP yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara kepada seluruh karyawan.
Berikut adalah tabel komparasi perhitungan PPh Pasal 21 dimaksud:

Tabel 9 menunjukkan perhitungan PPh Pasal 21 lebih kecil Rp 1.226.163,- jika


menggunakan data status perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) karyawan PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting bulan Januari sampai dengan Desember 2014
berdasarkan hasil wawancara langsung dengan karyawan.

12
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting dalam menghitung PPh Pasal 21 menggunakan
metode Gross up, Perusahaan menanggung PPh Pasal 21 karyawan dengan cara
memberikan tunjangan PPh Pasal 21 bagi masing-masing karyawan yang menambah unsur
penghasilan bagi pegawai. Sehingga, penghasilan bruto pegawai dalam perhitungan PPh
Pasal 21 menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan perhitungan PPh
Pasal 21 metode net.
2. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting dapat menghemat PPh Pasal 21 jika perhitungan
PPh Pasal 21 menggunakan metode net.
3. Terjadi kekeliruan penerapan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) pada tahun 2014
disebabkan oleh perusahaan tidak menggunakan data status pernikahan yang terbaru dari
karyawannya.

13
BAB III
ANALISIS JURNAL

3.1 Kelebihan Jurnal


1. Jurnal ini memuat materi dan landasan teori yang lengkap sesuai dengan kasus yang
dibahas.
2. Banyak pengertian dari jurnal ini yang ikutip dari buku ataupun Undang-Undang.
3. Hasil penelitian dari kasus yang ada didalam jurnal dijabarkan dengan mneggunakan
tabel.

3.2 Kekurangan Jurnal


1. Penggunaan katanya sedikit sulit dipahami.
2. Ukuran huruf disetiap halaman jurnal ini tidak rapi.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting dan bersifat strategis
karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembagunan nasional. Salah satu pajak yang
diberlakukan di Indonesia adalah PPh Pasal 21. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting
merupakan salah satu perusahaan yang melaksanakan kewajiban pemungutan PPh Pasal 21.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perhitungan PPh Pasal 21 yang digunakan oleh
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting, melalui perbandingan perhitungan PPh Pasal 21
dengan Metode Net dan Metode Gross Up. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil perhitungan
PPh Pasal 21 yang digunakan oleh perusahaan dengan perhitungan Metode Net. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perhitungan PPh Pasal 21 yang digunakan perusahaan adalah
metode Gross Up melalui pemberian tunjangan PPh Pasal 21 sebagai penambah unsur
penghasilan bagi pegawai, hal ini menyebabkan PPh Pasal 21 yang harus dibayar perusahaan
menjadi lebih besar dibandingkan jika perusahaan menggunakan perhitungan PPh Pasal 21
dengan Metode Net. Berdasarkan hasil penelitian terdapat kekeliruan perusahaan dalam
perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang menyebabkan perhitungan PPh Pasal
21 menjadi lebih besar. Oleh karena itu, PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tuminting perlu
menerapkan metode Net untuk menghitung PPh Pasal 21 dan melakukan update PTKP agar
PPh Pasal 21 yang dibayarkan perusahaan sesuai dengan keadaan sebenarnya dan membantu
perusahaan untuk menekan nilai penyetoran PPh Pasal 21 karyawan.

4.2 Saran
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting. Karena pajak adalah
salah satu penerimaan/pendapatan utama negara. Oleh sebab itu, diharapkan para subjek pajak
selalu membayar pajak sesuai tarif yang sudah ditetapkan oleh negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11564

16

Anda mungkin juga menyukai