Anda di halaman 1dari 23

“SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN”

Dosen Pengampu : Dra. Marlinda Nilan Sari Rangkuti.,M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 7

1. Imanuel Saputra Hasibuan (Nim)


2. Putri Oktavia Purba (Nim)

3. Sevia Nafisah (Nim)

4. Suci Agustina (Nim)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Alamiah Dasar ini tepat waktu.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis yang harapkan. Kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis, umumnya untuk kita semua.

Medan, 7 April 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup................................................................................5
2.1.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk...............................................................................................5
2.1.2 Perkembangan Penduduk.........................................................................................................10
2.2 Prinsip Usaha Pelestarian SDA dan Lingkungan Hidup.....................................................................12
2.2.1 Reboisasi...................................................................................................................................12
2.2.2 Pembibitan Ikan........................................................................................................................12
2.3 Mengenal Potensi SDA Indonesia dan daerah.................................................................................13
2.3.1 Peta/lokasi SDA Indonesia........................................................................................................13
2.3.2 Energi Alternatif........................................................................................................................18
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................22
3.2 Saran................................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................23
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
` Indonesia sebagai negara tropis memiliki Sumber daya Alam yang tinggi nilainya,
khususnya sumber daya terbarukan. Pada pembahasan Sumberdaya Alam, di Dewan Pertahanan
Nasional (WANTANAS) Indonesia tahun 2008, pengertiannya dibedakan menjadi sumber-
sumber alam yang masih tersimpan dan belum dikelola yang kemudian disepakati untuk disebut
sebagai sumber kekayaan alam (SKA), dan sumber-sumber alam yang sudah diketahui ataupun
sumber-sumber alam yang sudah dan sedang dimanfaatkan dissebut ssebagai SDA. Atas dasar
tipologinya yang spesifik di ekosistemnya secara alam, dan posisi penyebarannya secara
geografis, maka SDA dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama yaitu : 1) SDA darat yang
terdapat di ekosistem darat, 2) SDA laut yang terdapat di ekosisistem laut, 3) SDA pesisir yang
terdapat di wilayah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut. Ketiga ekosistem utama
ini saling mempengaruhi dan berkaitan erat. (Akikodra, 2012). Owen (1980), menyatakan
bahwa SDA merupakan bagian dari lingkungan alam, yang terdiri dari tanah, air, padang
pengembalaan, hutan, satwa liar, mineral, ataupun populasi manusia yang menggunakan demi
kesejahteraan hidu mereka.
SDA terdapat sangat bervariasi dalam hal kelimpahan, kemampuan memperbaharui
(renewability), kemampuannya untuk berubah (mutability), dan kemampuannya untuk digunakan
kembali (reuseabiliy). Hal yang memdasari penulis membuat makalah atau artikel ini adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan sumberdaya alam yang secara
tidak langsung selalu kita gunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Dengan adanya
makalah atau artikel ini, penulis mengharapkan dapat mengambil sisi positif yang dapat
diterapkan dikehidupan sehari-hari agar pelestarian tetap terjaga sehingga sumberdaya alam akan
tetap ada hingga cucu kita nantinya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Masalah kependudukan dan lingkungan hidup
b. Prinsip usaha pelestarian SDA dan lingkungan hidup
c. Mengenal potensi SDA Indonesia dan daerah

1.3 Tujuan Penulisan


a. Menyajikan pembahasan tentang permasalahan yang terjadi seputar kependudukan dan
lingkungan hidup.
b. Menjelaskan prinsip usaha pelestarian SDA dan lingkungan hidup.
c. Memperkenalkan potensi SDA Indonesia dan daerah.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup

2.1.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah


Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak
meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait
dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur
kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga
menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia
Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:

a. Demografis

1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)

Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di


urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan
keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka
237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.

Dari data di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke
tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan
negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kitad mengetahui
dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah
sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa
lain, dsb.
Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar
menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi
terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa
lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting
terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting
lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang
sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting
namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkaitan dengan permasalah lingkungan seperti
halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya
alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian
yang sama demi keseimbangan alam. Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah
penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok
menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah
minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri
terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan.
Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini
tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk
penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan
menjadi tinggi.

Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan
dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas
dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah
bertambah.  Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan
kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.

2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang
mempengaruhinya. Salah satunya adalat tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju
pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat. Semakin
besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya
membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak
yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasaranan, fasilitas-
fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju
pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani olah
BKKBN.  
     Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia
semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya.
Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga
mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju
selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari
jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat
menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai
masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun,
kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat
manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan
sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh
masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll
sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

`Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan


luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey
penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain
tidak merata. Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di
Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi
masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas
hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya
akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:

1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat
dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya
tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat
tinggal di daerah datar
4. Sumber air
5. Perhubangan atau transportasi
6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.

b. Non Demografis Bersifat Kualitatif

1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah

Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan.
Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna
meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan
bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yeng
terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat.

Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka kematian
bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran. Penurunan
ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti
imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan
yang ada saat ini. Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi
kesehatan bayi yang ada di Indonesia tahun 1998-2005. Pemenuhan Gizi yang baik tentunya
akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk bertahan
dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga lebih kebal terhadap penyakit.

Dari grafik di bawah ini, masih terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan gizi
buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan
Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan
melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population Data Sheet 2012, usia harapan
hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya
71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia.
Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas
kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi
pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi.
Penduduk yang pendapatannya tinggi  dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi
standar kesehatan.

2. Pendidikan Yang Rendah

Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Dari UU


yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun
sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya.
Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas
mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas
pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata pendidikan bangsa
Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan
di Indonesia. Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk
mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan
produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas
yang tinggi.

3. Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin

Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia
bukan termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta
rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia
merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian
permasalahan di negeri yang kaya ini. Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin
memang terlihat signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati
penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya
berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015. Selain kemiskinan, masalah lain adalah
kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa
namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara
Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak. 

2.1.2 Perkembangan Penduduk

Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh dengan perubahan iklim dan berpotensi


terjadinya pemanasan global (global warming). Hal ini terjadi di daerah-daerah dingin seperti
kutub utara dan kutub selatan terdapat bongkahan-bongkahan es yang sudah mencair. Es yang
mencair menyebabkan naiknya tingkat permukaan laut global ancaman bagi keselamatan bumi.
Naiknya suhu bumi di berbagai negara mengalami kenaikan antara 1,4 0C-5,90C. Global warming
ancaman bagi mahluk hidup bumi dan akan berdampak pada terjadinya disaster seperti
kekeringan, badai topan, El Nino, badai siklon tropis, banjir dan bencana lainnya yang
berpengaruh kestabilan fungsi lingkungan sebagai sumber daya.

Lingkungan sebagai sumber daya mempertemukan berbagai kepentingan di dalamnya,


antara lain kepentingan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Benturan kepentingan antara
berbagai pihak sering berakibat kondisi lingkungan harus menjadi korban. Pada akhirnya,
kondisi lingkungan yang dikorbankan akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di
sekitar. Pengelolaan lingkungan selain berusaha melakukan tindakan preventif, yakni mencegah
meluasnya kerusakan lingkungan juga melakukan tindakan represif, yaitu bertindak secara nyata
untuk menghadapi kondisi lingkungan yang terlanjur rusak. Kondisi lingkungan yang demikian
jika dimungkinkan perlu diperbaiki agar dapat bermanfaat kembali bagi kesejahteraan
masyarakat banyak.

Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup merumuskan bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang yang semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Dalam definisi ini terlihat semakin jelas bahwa manusia memiliki andil yang besar di
dalam mempengaruhi kebelangsungan dan dinamika lingkungan. Lingkungan meliputi keadaan
baik yang disebut makhluk hidup maupun benda, termasuk pula keadaan-keadaan yang
mempengaruhi keberadaan makhluk hidup dan benda. Keadaan-keadaan yang kemudian juga
disebut hukum alam memang akan mengalami keadaan homeostasis (keseimbangan) apabila
pengaruh manusia dalam batas kewajaran, namun apabila campur tangan manusia telah
melampaui batas kemampuan salah satu atau lebih komponen lingkungan untuk memperbaiki
dirinya, maka akan terjadi ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan antara komponen
lingkungan.
Dampak dan Permasalahan Pertumbuhan Penduduk

Masalah lingkungan yang utama menurut Emil Salim (Slamet Prawirohartono, 1991:
188) adalah ledakan penduduk dan perkembangan teknologi. Kedua masalah tersebut secara
langsung berhubungan dengan manusia. Ledakan penduduk timbul karena manusia yang terus
aktif bereproduksi, sedangkan perkembangan teknologi bersumber dari peningkatan kapasitas
kemampuan berfikir dan pengembangan metode positif pada diri manusia. Oleh Sugeng Martopo
(1995:1) berdasarkan pada pendapat Zen juga ditegaskan pendapat yang hampir senada, yaitu
bahwa masalah lingkungan timbuh karena: dinamika penduduk, pemanfaatan pengelolaan
sumber daya yang kurang bijaksana, kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi maju, dampak negatif yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya
positif, dan benturan tata ruang.

Pola kehidupan manusia memang mengalami suatu revolusi besar-besaran ketika


dihadapkan pada kenyataan semakin meningkatnya populasi jumlah manusia dan juga
perkembangan teknologi yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupan. Pola hidup tersebut
sebagian diantaranya ada yang kurang selaras dengan lingkungan alam sehingga menghasilkan
krisis lingkungan. Perubahan pola kehidupan antara lain: meningkatnya jumlah penggunaan
kendaraan bermotor yang membutuhkan bahan bakar minyak, meningkatnya penggunaan energi
listrik akibat alat-alat yang perlu diaktifkan dengan tenaga tersebut; berubahnya pola makan dari
teknik pengolahan tradisional menjadi menggunakan alat modem yang lebih hemat waktu; dan
digunakannya traktor serta mesin dalam usaha pertanian. Perubahan pola yang diberikan tersebut
hanyalah beberapa contoh. Krisis lingkungan turut dipengaruhi oleh perubahan pola dan gaya
hidup tersebut.

2.2 Prinsip Usaha Pelestarian SDA dan Lingkungan Hidup

2.2.1 Reboisasi

Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan biasanya
dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Hutan
ini memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, pelindung manusia dan juga aneka satwa.
Dengan ditanaminya kembali hutan yang gundul tersebut persediaan udara, air dan bencana alam
bisa dicegah. Banyak yang menyamakan reboisasi dengan penghijauan. Namun penghijauan
dengan reboisasi ini berbeda. Penghijauan adalah menanam pohon di tempat yang diyakini bisa
tumbuh misalnya saja di halaman rumah. Dengan melakukan reboisasi akan didapatkan manfaat
seperti berikut ini:

1. Mencegah terjadinya erosi tanah yang bisa disebabkan oleh angin dan juga air hujan yang
berturut-turut.
2. Melestarikan kesuburan tanah yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian.
3. Menjaga struktur tanah agar tidak rusak.
4. Menjaga keanekaragaman satwa agar tetap lestari.
5. Membuat udara tetap bersih dan sehat terutama bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
6. Membuat tanah tetap kokoh sehingga risiko tanah longsor bisa dihindari.
7. Mengurangi efek dari pencemaran udara dan global warming.
8. Melestarikan Sumber Daya Alam atau SDA yang sudah ada di hutan tersebut dan bisa
digunakan sebagai peningkat produktivitasnya.

Sudah sepantasnya kita memiliki kepedulian terhadap penghijauan dan reboisasi yang ada Di
Indonesia. Terutama saat ini banyak sekali bencana alam yang disebabkan oleh ulah tangan
manusia seperti banjir, tanah longsor dan masih banyak lagi lainnya. Selain melakukan reboisasi,
masyarakat dituntut untuk melakukan penghijauan di halaman rumahnya sendiri dan melakukan
tebang pilih agar hutan terhindar dari kegundulan. Semoga pengertian dan manfaat reboisasi
yang telah dijelaskan diatas bermanfaat bagi Anda.

2.2.2 Pembibitan Ikan

Budidaya perikanan memengaruhi sumber daya perairan. Apabila cara budidayanya


tepat, sumber daya perairan akan tetap terjaga. Sebaliknya, jika caranya tidak tepat, sumber daya
perairan bisa terganggu kelestariannya. Menurut Andi Iqbal Burhanuddin dan kawan-kawan,
dalam buku Merajut Asa di tengah Pandemi Covid-19 (Pandangan Akademisi UNHAS) (2020),
budidaya perikanan adalah pemeliharaan ikan atau jenis biota air lainnya, yang dilakukan secara
teratur dan terkontrol. Contoh budidaya perikanan yang sering dilakukan ialah tambak, jaring
apung, budidaya di kolam, budidaya di laut, dan sejenisnya. Ikan bukanlah satu-satunya hewan
air yang bisa dibudidaya dalam budidaya perikanan. Karena istilah perikanan tidak selalu
mengacu pada ikan, yakni hewan bersisik yang bernapas dengan insang. Perikanan bisa
mencakup ikan, udang, kerang, kepiting, cumi, bahkan tanaman air.

Budidaya perikanan memengaruhi sumber daya perikanan. Salah satunya kelestarian


hewan perairan, seperti ikan, atau hewan lainnya yang dibudidaya. Proses budidaya perikanan
harus dilakukan dengan tepat. Tujuannya untuk menjaga kelestarian hewan. Contohnya
pemberian pakan yang sesuai, proses panen, dan pembuangan limbah yang benar. Selain itu,
budidaya juga menjadi salah satu upaya mengatasi tindakan eksploitasi perikanan dan hewan
perairan lainnya. Eksploitasi merupakan pengambilan dan pemanfaatan berlebihan terhadap
sumber daya alam. Adanya budidaya perikanan membantu mengontrol ketersediaan sumber daya
alam, khususnya sumber daya perairan, sehingga bisa terhindar dari kepunahan.

2.2.3 Manajemen SDA


Manajemen sumber daya alam adalah penerapan ilmu manajemen terhadap sumber daya
alam seperti lahan, air, tanah, tumbuhan, dan hewan dengan fokus terhadap bagaimana
manajemen mampu mempengaruhi kualitas hidup manusia sekarang dan masa depan.
Manajemen sumber daya alam mengatur bagaimana manusia dan alam berinteraksi.
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat
meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan
mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena
peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal
yang penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan
masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar
kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-
undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat
kepada daerah:
1.        Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2.        Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
3.        Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
4.        Menetapkan pendekatan kewilayahan.

2.3 Mengenal Potensi SDA Indonesia dan daerah

2.3.1 Peta/lokasi SDA Indonesia

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam (SDA). Selain
SDA hayati berupa biodiversitas dan migas, Indonesia juga memiliki SDA non-hayati seperti
mineral dan batuan. Secara garis besar, sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua, yaitu
sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non-hayati. Kali ini, kita akan membagi
persebaran SDA di Indonesia berdasarkan kedua klasifikasi tersebut. Namun, untuk
memudahkan visualisasi, kita akan membahas secara umum terlebih dahulu mengenai
persebaran sumber daya alam tambang dan hayati di Indonesia.

Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia

Sebagai warga Indonesia yang baik, sudah sepantasnya kita mengetahui dan memahami
sumber daya apa saja yang berada di Indonesia. Tanpa mengetahui SDA apa saja yang ada dan
berpotensi, maka ketika kita sudah menjadi pejabat dan pengurus negara, kita tidak dapat
memanfaatkan sumber daya tersebut.
1. Persebaran barang Tambang di Indonesia

Peta Persebaran Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia

Berdasarkan peta diatas, kita dapat melihat bahwa terdapat sangat banyak sumber daya
alam di Indonesia. Mulai dari sumber daya mineral, batuan, hingga logam dan migas. Sumber
daya tersebut dikategorikan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Bahan galian dan migas yang dimiliki oleh Indonesia antara lain adalah :

 Alumunium
 Nikel
 Tembaga
 Timah
 Pasir Kuarsa
 Perunggu
 Semen
 Asbes
 Intan
 Kapur
 Mangan
 Marmer
 Mika
 Minyak Bumi
 Fosfat
 Garam
 Gas Alam
 Gips
 Grafit
 Granit
 Aspal
 Batubara
 Bauksit
 Belerang
 Bijih Besi
 Emas & Perak

Berdasarkan peta diatas, kita dapat mengetahui bahwa setiap wilayah di Indonesia
memiliki sumber daya alamnya masing masing. Namun, tiap-tiap pulau sebenarnya memiliki
sumber daya alam apa saja sih?

Pulau Sumatera

Pulau Sumatera memiliki sumber daya migas dan batubara yang sangat banyak. Namun, terdapat
pula sumber daya galian lainnya, meskipun tidak dalam jumlah yang signifikan. Berikut ini
adalah sumber daya alam yang terdapat di pulau Sumatera:

 Minyak Bumi: Lhokseumawe, Peurela, Tanjung Pura, Sungai Paking, Dumai, Sungai
Gerong, Plaju, Sorolangun, Kepulauan Natuna
 Gas Alam: Arun
 Batu Bara: Bukit Asam
 Emas & Perak: Logas, Meuleaboh
 Bauksit: Pulau Bintan
 Garam: Payah Kumbuh Singkarak
 Marmer: Rejang lebong
 Semen: Indarung
 Timah: Bangka Belitung
 Granit: Logas

 
Pulau Jawa & Bali

Pulau Jawa dan Bali memiliki banyak sekali sumber daya galian, baik itu berupa mineral, batuan,
ataupun migas. Berikut adalah beberapa sumber daya galian yang ada di pulau Jawa dan Bali.

 Batubara: Cilegon, Cilacap, Tulung Agung


 Semen: Sukabumi, Gresik
 Fosfat: Pangandaran, Bojonegoro
 Gipsum: Cirebon, Sumbawa
 Mangan: Sumbawa, Kliripan
 Marmer: Tulung Agung, Yogyakarta
 Granit: Flores, Yogyakarta
 Emas: Cikotok
 Pasir Kuarsa: Rembang
 Belerang: Gunung Patuha, Gunung Welirang
 Tembaga: Cikotok, Gobong, Purwokerto, Jepara, Rembang
 Kapur: Gobong, Purwokerto, Jepara, Rembang
 Aspal: Gunung Welirang
 Minyak Bumi: Majalengka, Cepu
 Garam: Madura

 
Pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di dunia dan terkenal karena hutan hujan
tropisnya yang luas. Pulau ini memiliki banyak sekali bahan galian, namun, yang menjadi
unggulan adalah batubara.

 Bauksit: Singkawang, Kembatin, Bontang


 Intan: Kembatin, Bontang, Martapura
 Gas Alam: Bontang
 Emas dan Perak: Bontang
 Bijih Besi: Pulau Sebuku
 Bataubara: Kota Baru, Sungai Berau
 Minyak Bumi: Tarakan, Sungai Mahakam
 Nikel: Laah Kulu
 Semen: Laah Kulu

 
Pulau Sulawesi

Pulau Sulawesi merupakan pulau bergunung-gunung yang merupakan titik temu dari sirkum
pasifik dan pegunungan sirkum mediterania. Karena terdapat aktivitas vulkanisme serta
tektonisme yang tinggi disini, tidak heran pulau Sulawesi memiliki banyak bahan galian.

 Nikel: Tonasa, Donggala, Pegunungan Verbeek, Lengkabana, Longkana


 Batubara: Pegunungan Verbeek, Lengkabana, Longkana
 Mika: Pegunungan Verbeek, Lengkabana, Longkana
 Semen: Tonasa
 Gips: Toanasa, Bolong Mongondo
 Tembaga: Sangkarapi, Pegunungan Verbeek, Lengkabana, Longkana
 Aspal: Pulau Buton
 Kapur: Donggala
 Pasir Kuarsa: Donggala
 Mangan: Bolong Mongondo
 Emas dan Perak: Bolong Mongondo
 Perunggu: Bolong Mongondo
 
Kepulauan Maluku dan Pulau Sekitarnya

Kepulauan Maluku dan pulau-pulau lain disekitarnya memiliki sumber daya alam galian yang
tidak kalah dengan pulau-pulau yang lebih besar. Meskipun begitu, mereka lebih dominan di
sumber daya hayati, terutama maritim, dan sumber daya pariwisata.

 Minyak Bumi: Pulau Kai, Pulau Seram, Pulau Tenggara


 Mangan: Pulau Halmahera
 Nikel: Pulau Halmahera

 
Papua

Papua merupakan provinsi paling timur Indonesia dan merupakan salah satu provinsi yang
memiliki sumber daya alam sangat banyak. Papua cukup terkenal baik didalam maupun diluar
negri karena terdapat tambang emas & tembaga yang dimiliki oleh Freeport McMoran.

 Minyak Bumi: Sorong, Kiamano, Asmat/Biak Numfor


 Nikel: Asmat/Biak Numfor
 Emas: Asmat/Biak Numfor, Jayapura
 Semen: Kiamano
 Marmer: Kiamano
 Tembaga: Tembagapura

2.3.2 Energi Alternatif

Energi alternatif (energi terbarukan) adalah semua sumber energi yang bertujuan
menggantikan bahan bakar konvensional. Tujuannya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar
hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang
tinggi sehingga berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Menurut Encyclopaedia
Britannica (2015), pada awal abad 21 sekitar 80 persen energi yang ada di dunia dihasilkan dari
bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil yang digunakan bisa berupa minyak bumi, batu bara, dan
gas alam. Ketiganya berasal dari makhluk hidup yang mati dan terkubur jutaan tahun lalu dan
termasuk energi yang tidak bisa diperbarui. Maksudnya, energi ini memiliki kapasitas yang
terbatas sehingga suatu waktu nanti akan habis. Karenanya, berbagai pihak mulai dari
pemerintahan sampai ilmuwan berupaya mencari sumber energi lainnya untuk dikembangkan
sebelum bahan bakar fosil habis. Energi ini disebut energi terbarukan atau alternatif.

Perkembangan dan penelitian energi alternatif terus dilakukan khususnya pada peralatan
atau mesin modern seperti pompa air tenaga surya saat ini. Penggunaan energi alternatif memang
mampu menyedot sumber daya dan investasi tinggi serta manfaatnya akan dirasakan dalam
jangka panjang. Salah satu manfaat energi alternatif adalah mampu mengurangi dampak energi
fosil. Supaya tidak penasaran berikut manfaat dan keuntungan energi alternatif lainnya yang
patut kamu ketahui.

1. Mengurangi dampak pemanasan global

Lingkungan manusia dipenuhi racun kimia berbahaya serta emisi karbon dioksida selama
bertahun-tahun. Pencemaran ini juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian air laut,
penipisan lapisan ozon, pemanasan global, kekeringan, kepunahan flora dan fauna, dan lainnya.
Tentunya penggunaan energi alternatif terbarukan bisa mengurangi bahkan menghilangkan
beragam faktor penyebab rusaknya alam. Pasalnya, energi alternatif adalah energi bersih yang
bisa membantu manusia modern menghadapi krisis lingkungan

2. Sumber energi yang tidak pernah habis

Salah satu kelebihan energi alternatif adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis.
Bandingkan dengan bahan bakar fosil seperti gas, minyak, dan batu bara, yang suatu waktu nanti
akan semakin sulit untuk diperoleh. Sementara itu, contoh energi alternatif seperti angin,
matahari, dan air bisa dibilang merupakan sumber energi yang tak akan pernah habis. Di negara
berkembang, energi semacam ini bisa jadi solusi karena lambat laun bahan bakar fosil
persediaannya semakin berkurang dan berdampak pada kerusakan lingkungan.

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat secara drastis

Polusi menjadi salah satu faktor penyebab utama penyakit dan buruknya kondisi
kesehatan masyarakat perkotaan akibat penggunaan energi fosil yang masif. Sementara energi
terbarukan adalah sumber energi yang bersih serta mampu mencegah timbulnya polusi. Sekedar
diketahui bahwa penggunaan batu bara dan minyak bumi telah berkontribusi baik secara
langsung maupun tak langsung pada masalah pernapasan, kanker, penyakit jantung, dan berbagai
penyakit parah lainnya yang dapat membahayakan nyawa manusia.

4. Menghemat sumber daya dan uang

Banyak yang menyangka bila energi alternatif cenderung mahal dan boros dari segi
finansial. Padahal anggapan itu tidaklah benar. Justru penggunaan energi terbarukan akan
menghemat uang dalam penggunaan jangka panjang seperti biaya isi ulang, maintenance, isi
ulang, hingga biaya pengoperasian dan penggunaan bahan bakarnya itu sendiri. Misalnya pompa
submersible tenaga surya yang bisa jadi mahal dari segi harga barang dan panel tenaga suryanya.
Namun, kamu tidak perlu bergantung pada listrik terus karena pompa air di rumah akan selalu
beroperasi mengingat bahwa sinar matahari akan selalu ada setiap hari dan bisa dinikmati secara
gratis.

5. Menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan

Menurut data BP Statistical Review of World Energy, pertumbuhan konsumsi energi


nasional pada 2019 sebesar 8,3 persen, sementara sepanjang 2008 sampai 2018 pertumbuhan
kebutuhan energi hanya 4,0 persen. Peningkatan kebutuhan yang melonjak itu tentunya akan
semakin meningkat setiap tahun dan tentunya berimbas pada peningkatan kebutuhan sumber
daya manusia. Pasalnya penggunaan energi terbarukan membutuhkan tenaga kerja spesialis
tambahan dibandingkan penggunaan energi konvensional. Belum lagi penggunaan energi
terbarukan bisa mempekerjakan lebih dari 24 juta orang di seluruh dunia, terutama di sektor
tenaga surya dan angin. Berbagai bidang pekerjaan yang dibutuhkan meliputi tenaga kerja di
proses produksi, konstruksi dan pemasangan, transportasi, logistik, keuangan, sampai konsultasi
legal.

Jenis dan Contoh Energi Alternatif

Energi alternatif memiliki berbagai jenis sesuai dengan sumbernya. Hal ini sesuai ketersediaan
energi dan teknologi yang bisa dimanfaatkan manusia dari alam. Sebutkan energi alternatif yang
kamu ketahui? Supaya tidak penasaran, berikut berbagai jenis dan contoh energi alternatif yang
patut kamu ketahui.

1. Panas matahari

Pertama, ada energi alternatif matahari yang bisa diubah menjadi energi listrik dengan bantuan
panel surya. Panel surya ini punya rangkaian sel photovoltaic yang diartikan sebagai ‘cahaya-
listrik’. Energi alternatif ini bisa menggerakkan kendaraan listrik bahkan perahu listrik yang
dipasang panel surya. Hanya saja penggunaan panel surya masih terbatas karena biaya per
wattnya masih relatif tinggi bisa sepuluh kali lipat dari bahan bakar fosil, tergantung keadaan.

2. Geothermal

Selain panas matahari, panas bumi menjadi contoh energi alternatif lainnya. Panas bumi
(Geothermal) berasal dari dalam bumi yang berasal dari aktivitas vulkanik gunung berapi seperti
air panas, uap alam, dan bebatuan kering. Penelitian di Islandia sudah menemukan kekuatan baru
dari energi ini sehingga mampu melipatgandakan jumlah listrik hingga sepuluh kali lipat.

3. Angin

Angin yang setiap hari kita rasakan juga masuk daftar energi alternatif. Energi angin rupanya
bisa diubah dari energi kinetik menjadi energi mekanik yang dihubungkan ke mesin generator
sehingga menghasilkan energi listrik. Penggunaan energi angin dimanfaatkan dengan baik di
Belanda yang memiliki kincir angin besar untuk memompa air irigasi ke pertanian dan penghasil
listrik.

4. Hydropower

Contoh energi alternatif berikutnya ada hydropower yang dibuat dengan cara membendung air
sungai lalu mengarahkan pipa air menuju turbin. Energi yang didapat berdasarkan proses
jatuhnya air ke turbin dan banyaknya jumlah air yang mengalir. Tentunya pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) amat membutuhkan sumber air yang sangat besar dan pembangunan tempat
yang besar untuk menampung air layaknya danau atau waduk alami.
5. Biomassa

Biomassa berasal dari sisa pembuangan kotoran manusia atau hewan. Energi ini diubah dengan
cara dibakar terlebih dahulu atau dicampur dengan bahan lain yang ditampung ke dalam tangki.
Nantinya akan disalurkan melalui pipa instalasi atau yang disebut dengan biogas. Contoh
penggunaan energi alternatif biomassa ini bisa menggantikan pemakaian gas tabung untuk
memasak.

6. Tidal

Seperti namanya, energi tidal berasal dari pasang surut air laut. Salah satu kelemahan energi ini
terdapat pada alat konversi yang bisa bertahan di air laut supaya terhindar dari korosi dan arus
laut. Prinsip kerja energi ini terletak pada besarnya volume air yang terjadi saat pasang air laut.

7. Etanol

Contoh energi alternatif lainnya ada etanol alias etil alkohol yang berasal dari alkohol, dari suatu
proses fermentasi pada tumbuhan tertentu misalnya tumbuhan jagung dan gandum. Brazil
menjadi negara yang berhasil mengembangkan energi ini sehingga tidak bergantung dengan
bahan bakar minyak (BBM).

8. Nuklir atau Uranium

Nuklir mampu menghasilkan energi listrik yang sangat besar. Buktinya, hasil ukuran 1 gr zat
radioaktif bisa menghasilkan energi listrik sebanyak 50 ribu kwh per jam. Manfaat lain dari
energi nuklir yakni tidak menghasilkan efek rumah kaca sehingga bisa mencegah pemanasan
global. Jepang menjadi negara yang sukses mencoba energi ini dan beberapa wilayah di sana
sudah menggunakannya.

9. Hidrogen

Kabarnya hidrogen diklaim lebih baik dibandingkan BBM karena tidak menghasilkan polusi
berbahaya bagi lingkungan. Proses pembuatan energi ini melalui air yang dibakar oleh listrik dan
panas layaknya bensin. Selanjutnya hidrogen dihasilkan melalui proses penyimpanan yang
dicampur dengan oksigen dari atmosfer sampai terjadi reaksi kimia. Adanya reaksi itu
membentuk energi yang dikonversi menjadi listrik hampir 100% dan sisanya ialah panas. Hanya
saja penggunaan energi hidrogen membutuhkan banyak energi dan proses yang cukup lama.

10 . Piezoelektrik

Piezoelektrik adalah contoh energi alternatif yang dihasilkan dengan mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Prinsip kerja energi ini dengan banyaknya tekanan dari orang-orang yang
berada di suatu tempat lalu dikonversi menjadi energi listrik.

Contoh pemanfaatan energi alternatif pembangkit listrik tenaga manusia ini adalah negara
Jepang yang memanfaatkan lalu lalang para penumpang di stasiun Tokyo. Mereka meletakkan
perangkat lempengan Piezoelektrik di lantai gerbang tiket atau arena lain di stasiun. Energi yang
dihasilkan berdasarkan gerakan, massa suatu kendaraan dan getaran yang dihasilkan, dan
perubahan temperatur. Hanya saja material Piezoelektrik masih tergolong mahal untuk dipasang
di rumah.

11. Biodiesel

Biodiesel merupakan energi alternatif pengganti energi fosil. Energi ini sudah lama dikenal
khususnya di negara-negara maju. Malah sudah ada beberapa negara yang mulai menggunakan
biodiesel sebagai bahan bakar utama. Energi ini bisa diperoleh dari lemak binatang dan
tumbuhan sehingga ramah lingkungan dan renewable.

12. Biogas

Biogas adalah sumber energi yang terbarukan dan juga bersih. Gas yang dihasilkan
melalui biodigesti tidak menimbulkan polusi. Ini dapat mengurangi emisi rumah kaca. Tidak ada
pembakaran yang terjadi dalam proses pembuatan biogas, yang berarti tidak ada emisi gas rumah
kaca ke atmosfer. Energi biogas adalah energi yang dihasilkan dari limbah organik seperti
kotoran ternak, atau limbah dapur seperti sayuran yang sudah digunakan. Limbah-limbah
tersebut akan melalui proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara.

Kelebihan Energi Alternatif

Kelebihannya adalah sebagai berikut:

 Energi alternatif sumber energinya tidak akan terjadi kelangkaan karena termasuk energi
terbarukan
 Pasokannya melimpah
 Bersifat ramah lingkungan
 Mampu menggantikan penggunaan batu bara, sebagai sumber energi utama yang dapat
merusak lingkungan
 Menjadi sumber energi gratis

Kekurangan Energi Alternatif

Kekurangannya adalah sebagai berikut:

 Biaya awal instalasi yang cukup tinggi


 Kurang efisien
 Energi alternatif kurang bisa diandalkan karena bergantung pada alam
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah


Amerika Serikat. Jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah seiring waktu, dan tentu hal
ini menjadi salah satu penyebab masalah yang terjadi dalam lingkungan hidup. Jumlah dan
kepadatan serta perkembangan penduduk yang meningkat menyebabkan terjadinya perusakan
lingkungan hijau menjadi tempat pemukiman penduduk. Namun di samping itu, upaya
pelestarian SDA gencar dilakukan guna menjaga keberadaannya tetap tersedia di muka bumi ini.
Berbagai upaya yang dapat dan sudah dilakukan diantaranya reboisasi (penanaman hutan
kembali), pembibitan dan pembudidayaan ikan, serta penerapan manajemen SDA. Banyak
potensi SDA yang tersebar di Indonesia, mulai dari sumber daya yang dapat diperbarui, sampai
sumber daya yang tidak dapat dperbarui. Indonesia sangat kaya akan SDA. Seiring
berkembangnya jaman, mulai ditemukan dan dikembangkan energi alternatif, yang dapat
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan manusia.

3.2 Saran

Sudah sepatutnya kita sebagai manusia menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada
di sekitar kita. Karena apabila sumber daya tersebut mulai kehilangan keberadaannya, maka
kelangsungan kehidupan manusia juga pastinya akan terganggu. Oleh karena itu marilah kita
melestarikan sumber daya alam dan lingkungan, supaya anak dan cucu kita nantinya dapat
menikmatinya juga.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=Materi+sumber+daya+alam+dan+lingkungan&sa=X&ved=2ahUKEwjHpfiAsIj3AhWa7H
MBHdvnCQUQ1QJ6BAgyEAE&biw=1366&bih=643
https://sman1pengasih.sch.id/berita/detail/masalah-kependudukan-di-indonesia
https://dlh.semarangkota.go.id/pengertian-dan-manfaat-reboisasi-yang-wajib-anda-ketahui/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/04/150000169/pengaruh-budidaya-perikanan-
terhadap-sumber-daya
http://sule-epol.blogspot.com/2017/08/makalah-manajemen-sumber-daya-alam.html
https://insanpelajar.com/sumber-daya-alam-di-indonesia/
https://www.qoala.app/id/blog/inspirasi/apa-itu-energi-alternatif/

Anda mungkin juga menyukai