Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Penduduk, Sumberdaya Alam & Kerusakan Lingkungan


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dan
Berkelanjutan
Dosen Pengampu : Rachma Dini Fitria, M.Si

Disusun oleh Kelompok 2 :


Nindia Farah Azzahroh : 202101090009
Abdil Wafi : 202101090020
Nimas Dewina Adani Putri : 202101090023

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
2022

i
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini dengan harapan bermanfaat bagi semua. Tak lupa kami
sampaikan terimakasih kepada Ibu Dosen Rachma Dini Fitria, M.Si yang telah membimbing
dari awal hingga akhir dalam proses penyelesaian makalah Pendidikan Lingkungan Hidup
Dan Berkelanjutan dengan tema “Penduduk, Sumberdaya Alam dan Kerusakan Lingkungan
Hidup ”

Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangannya
mulai dari segi pembahasan, pengetikan, maupun penggunaan bahasa. Maka dari itu kami
sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca semua, agar kami
dapat menyusun makalah lebih baik lagi kedepannya.

Jember, 10 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEBAHASAN………………………….…………………………………………….3

A. Pengertian Penduduk.......................................................................................................3

B. Konsep Sumber Daya Alam............................................................................................5

C. Jenis – jenis Sumber Daya Alam....................................................................................7

E. Pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan..............12

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………16

A. Kesimpulan...................................................................................................................16

B. Saran..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penduduk adalah individu yang berdiam diri di suatu wilayah serta menetap,
penduduk yang melakukan suatu kegiatan baik sosial, ekonomi ataupun kegiatan
lainnya. Berkembangnya penduduk akan berpengaruh pada jumlah ruang serta
kegiatan yang akan dilakukan di suatu wilayah tersebut, ekonomi juga di pengaruhi
oleh banyaknya penduduk, sebab semakin banyak penduduk maka kegiatan ekonomi
akan bertambah karena pihak konsumsi akan semakin banyak. Penduduk juga
berpengaruh pada jumlah ruang di suatu wilayah kependudukan sebab bertambahnya
penduduk diwilayah tersebut akan menambah wilayah yang digunakan nantinya.
Wilayah, ekonomi serta lingkungan hidup akan menjadi hal yang banyak dibicarakan
Ketika jumlah penduduk dan ketersediaan bahan pahan tidak sesuai.

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang bisa diambil atau dimanfaatkan
dari alam karena memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sumber daya alam di Indonesia sangatlah melimpah baik flora dan faunanya, kondisi
alam sangatlah mendukung dengan iklim tropis yang cocok untuk berbagai jenis
tanaman. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan lingkungan
atau sumber daya alam akan mempengaruhi keberlangsuangan sumber daya alam
nantinya. Penggunaan yang tidak terkendali dan kesadaran akan keberlangsungan
sumber daya alam yang tersedia akan menjadi suatu belunder bagi manusia itu
nantinya, kesadaran keberlangsungan atau kesadaran untuk menjaga lingkungan hidup
haruslah di sadari sedari betul dan perlunya Pendidikan untuk menyadarkan sikap
kepedulian pada lingkungan. Pendidika sejak dini sudah sepatutnya di ajarkan.

Pendidikan kesadaran lingkungan hidup akan menentukan kondisi alam


kedepannya dunia sudah melihat kondisi lingkungan di bumi sekarang haruslah di
perhatikan, maka Pendidikan lingkungan hidup harus diberikana, sebab kerusakan
lingkungan saat ini menjadi perhatian di seluru belahana dunia, kerusakan lingkungan
yang mengakibatkan berkurangnya udara yang sehat serta air bersi yang bersih dari

1
sumber mata air yang ada. Kerusakan lingkungan saat ini harus di atasi atai dicega
agar tidak timbul hal paling ditakutkan nantinya, maka Pendidikan kesadaran
lingkungan sangat di butuhkan saat ini dan hal ini harus diajarkan sejak dini pada
manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penduduk ?
2. Bagaimanakah konsep sumberdaya Alam ?
3. Apa saja jenis jenis dari Sumberdaya Alam ?
4. Bagaimana hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan sumber daya
alam ?
5. Pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian penduduk


2. Untuk mengetahui konsep sumber daya alam
3. Untuk mengetahui jenis jenis dari sumber daya alam
4. Untuk mengetahui hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan sumber
daya alam ?
5. Untuk mengetahui pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap
kerusakan lingkungan ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penduduk
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1992 pada
pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa Penduduk adalah orang yang dalam matranya
sebagai diri pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara, dan himpunan
kuantitas yang bertempat tinggal disuatu tempat dalam batas wilayah negara pada
waktu tertentu. Pada masa reformasi pengertian penduduk mengalami pergeseran
menjadi, penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Pasal 1, ayat 2, UU RI No. 23 Tahun 2006.

Jumlah penduduk adalah keseluruhan penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu
daerah baik secara de facto mauoun de jure, pada masa tertentu didalamnya memiliki
makna bahwa sekurang kurang nya selama 6 bulan menetap dan berdomisili dengan
niat sengaja untuk tinggal dan menetap di tempat tersebut. Jadi jumlah penduduk
dalam suatu daerah adalah jumlah keseluruhan dari masyarakat yang menetap dalam
daerah tersebut.

Jumlah penduduk dalam suatu daerah secara pasti sulit untuk diketahui
meskipun telah menempuh berbagai cara. Hal ini terkait dengan kedisiplinan
penduduk itu sendiri dalam mencantumkan status kependudukannya disuatu daerah
tempat mereka menetap dikarenakan penduduk memiliki sifat dinamis sehingga tidak
mungkin seseorang tinggal diam dalam rumahnya.

Pertumbuhan penduduk atau population growth adalah perubahan jumlah penduduk


dari waktu ke waktu dalam suatu daerah tertentu (Bogue, 1963; Amien, 1982; Mantra,
2003). Dalam pertumbuhan penduduk terdapat dua konsep yang harus dipahami yaitu
lokasi/tempat (place) dan waktu (time). Lokasi menunjukkan penduduk yang menetap
sedangkan waktu menunjukkan pada dua waktu atau periode. Pada periode yang sama
apabila tempat nya berbeda maka pertumbuhan penduduknya tidak sama, demikian
juga pada daerah yang sama untuk waktu berbeda.1

Keterkaitan antara penduduk dan lingkungan hidup


1
Hardati, Puji. "Pertumbuhan penduduk dan struktur Lapangan pekerjaan di jawa tengah." Forum
Ilmu Sosial. Vol. 40. No. 2. 2013. Hal 222-223

3
Beragam permasalahan lingkungan dan bencana yang kerap sekali terjadi
akhir akhir ini tidak terlepas dari ulah manusia sebagai penduduk bumi. Dalam dua
ratus terakhir perkembangan sejarah manusia terjadi sangat cepat, tidak hanya
beberapa bagian dunia, tetapi perubahan ini sudah menjadi perubahan global yang
yang diakselerasi oleh teknologi. Umat manusia merubah posisinya dalam
berinteraksi dengan alam. Kini manusia lebih menguasai alam dan tidak jarang
mereka mengeksploitasinya untuk kemakmuran pribadi. Perkembangan itu sungguh
mengkhawatirkan, karena kita sudah melihat gejala kerusakan lingkungan yang nyata
dan semakin sering terjadi dimana-mana. Demikian juga dengan bencana alam seperti
banjir, kekeringan dan kebakaran hutan sesungguhnya akibat ulah manusia. Berbagai
musibah yang sepertinya kerja dari alam, sesungguhnya tidak terlepas dari pengaruh
manusia.

Masalah kerusakan lingkungan hidup tidak lepas dari ambisi penduduk bumi
untuk mencapai mimpi keinginan mereka, tidak cukup dengan memenuhi kebutuhan.
Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi “Bumi ini cukup untuk memenuhi
kebutuhan manusia, tapi tidak cukup untuk memuaskan keinginan segelintir
manusia”, Antara kebutuhan yang terpenuhi dan keinginan yang terpuaskan memang
mengandung filosofi yang berbeda. Inilah peradaban kita sekarang yeng menjurus
pada ambisi keinginan manusia yang tidak akan pernah terpuaskan selamanya.2

Berbagai penemuan ilmiah dan pengembangan teknologi dalam skala industri


telah membuat perubahan besar dalam kehidupan manusia secara drastis. Dalam
bidang pangan semakin meningkat jumlah produksi sebagai hasil dari perluasan lahan
pertanian dan meningkatnya jumlah produksi pangan per satuan lahan. Demikian pula
dengan ditemukannya teknologi pemuliaan tanaman menghasilkan bibit unggul yang
dapat menghasilkan jauh lebih tinggi dibanding masa sebelumnya. Pengembangan
ilmu pengetahuan terus merasuk dalam kehidupan. Beragam jenis bibit tanaman
dimodifikasi dengan teknologi yang semakin canggih. Belakangan bisnis
membelokkan untuk kepentingan menguasai hasil riset yang dikembangkan dalam
skala industri untuk kepentingan akumulasi keuntungan. Pangan telah menjadi bisnis
besar dan bahkan memiliki kekuatan politik yang menentukan. Dalam bidang
kesehatan semakin banyak obat-obatan ditemukan dan ilmu kedokteran berkembang

2
Baiquni, M. "Revolusi industri, ledakan penduduk dan masalah lingkungan." Jurnal Sains & Teknologi
Lingkungan 1.1 (2009). Hal 39

4
menghasilkan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang semakin baik.
Jumlah kelahiran terus meningkat dan usia harapan hidup semakin panjang,
menimbulkan akumulasi jumlah penduduk yang terus meningkat. Berbagai kebutuhan
hidup seperti sandang dan papan terus berkembang seiring dengan permintaan akan
kebutuhan tersebut, disisi lain supplai terus meningkat karena barang-barang tersebut
dapat diproduksi secara masal dalam skala industri. Perkembangan tersebut diikuti
dengan berbagai perubahan besar-besaran baik dalam kerekayasaan industri maupun
pemanfaatan sumberdaya alam.3

B. Konsep Sumber Daya Alam

1. Sumber Daya Alam Hayati


sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang ada diatas permukaan
bumi dan hidup seperti hewan dan tumbuhan, sumber daya alam ini berasal dari
makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan sebagai keberlangsungan hidup manusia,
berikut adalah beberapa contoh sumber daya alam hayati :
a. Tanaman
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.
Organisme ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen melalui
proses fotosintesis. Oleh karena itu tumbuhan adalah makhluk penghasil atau
penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tanaman secara berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal tersebut akan berdampak
pada putusnya rantai makanan.kerusakan yang terjadi akibat punahnya salah
satu faktor dan rantai makanan tersebut dapat mengakibatkan punahnya
konsumen diatasnya. Penggunaan tumbuhan oleh manusia seperti : jagung,
beras, gandum, tebu minyak sawit, binahong, Dll.
b. Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negar agraris karna sektor besar penduduk
Indonesia hidup dalam bidang pertanian atau bertani. Data statistik pada tahun
2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.
Lebih dari 31 juta lahan Indonesia siap untuk ditanami sesektor besar yakni
bertepatan di pulau jawa. Selain itu Indonesia dikenal sebagai produk
perkebunan termasuk karet, kelapa sawit , tembakau, kapas, Dll.

3
Ibid, 41

5
c. Hewan, ternak dan Perikanan
Sumber daya alam hewani dapat berupa satwa liar maupun satwa yang telah
dibudidayakan, penggunaannya dapat digunakan sebagai bantuan untuk kerja
berat manusia, seperti Kerbau dan kuda atau sebagai sumber makanan, seperti
unggas dan sapi. Untuk menjaga kelestariannya terutama untuk spesies yang
terancam punah terkadang harus dilakukan konservasi in situ dan ex situ.
Pemgawetan In situ dilakukan di habitat aslinya sedangkan pengawetan ex situ
dilakukan dengan cara memindahkan hewat dari habitat nya ke tempat lain.
2. Sumber Daya Alam Non Hayati
Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang bukan berasal
dari makhluk hidup, Sumber daya alam non hayati itu tidak bermula dan tidak
berakhir. Karena sumber daya alam ini merupakan proses alami dalam
kehidupan. SDA non hayati memiliki jumlah yang banyak. Sehingga bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia. Berikut adalah beberapa contoh dari
sumber daya alam non hayati :
a. Air
Air merupakan salah satu keperluan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan perairan asin (laut, samudra, dsb) dan hanya 3% merupakan
perairan tawar (wilayah sungai, danau) dll. Sebagai populasi manusia
tumbuh, keperluan untuk air, baik untuk keperluan rumah tangga dan untuk
energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk irigasi, sebagai basis
industri minuman, pertambangan, dan untuk aset rekreasi. Di bidang energi,
teknologi pemanfaatan air sebagai sumber tenaga listrik sebagai pengganti
minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbarukan,
energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan ini akan
mengurangi terjadinya rumah kaca efek.
b. Angin
Di era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar pertambangan mulai tergantikan oleh penggunaan energi yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang umumnya berada pada ketinggian lebih dari 30
meter di wilayah dataran tinggi. Selain sebagai sumber yang terbarukan dan
selalu tersedia, energi yang dihasilkan oleh angin jauh lebih bersih daripada

6
residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara
yang telah menerapkan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah
Belanda dan Inggris.
c. Tanah
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yang
penting untuk mendukung pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber pangan
bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan
perkebunan berkaitan langsung dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.
Tanah tersusun atas beberapa komponen seperti udara, air, mineral, dan
senyawa organik. Pengelolaan sumber daya non hayati tersebut sangat penting
mengingat pesatnya pertumbuhan penduduk dunia dan kondisi pencemaran
lingkungan saat ini. Jika lapisan tanahnya mentah bermakna unsur hara pada
lapisan tersebut tidak dapat dimakan oleh tanaman.
d. Produk pertambangan
Sumber daya alam dari pertambangan mempunyai
berbagai fungsi bagi kehidupan manusia, seperti sebagai bahan dasar
infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, dan sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan yang diekstraksi mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
dan hal ini memicu terjadinya eksploitasi sumber daya alam tersebut.
Beberapa negara seperti Indonesia dan Arab mempunyai pendapatan yang
sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisien.4

C. Jenis – jenis Sumber Daya Alam

Menurut sukanto reksodiprojo (1990:5) sumber daya alam adalah sesuatu yang
berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber
daya alam meliputi semua yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun benda mati
yang berguna bagi manusia, serta terbatas jumlahnya dan pengusahanya memenuhi
kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan.

4
Purba, Bonaraja, et al. Ekonomi Sumber Daya Alam: Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan. Yayasan
Kita Menulis, 2020. Hal 4-6

7
Sumber daya alam dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut dibawah ini
disajikan beberaoa penggolongan sumber daya alam berdasarkan pada sifat, potensi
dan jenisnya.

1. Berdasarkan Sifatnya sumber daya alam dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaruhi (renewable), adalah sumber daya
alam yang dapat dihasilkan kembali oleh alam atau bisa disebut terbarukan
karena dapat melakukan dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
Contohnya : Hewan, tumbuhan, mikroba air dan tanah
b. Sumber daya alam tidak dapat diperbaruhi (non renewable), adalah sumber
daya alam yang ketersediaan akan habis apabila diambil secara terus menerus
dan tidak dapat diperbaruhi lagi. Contohnya : Minyak bumi, gas bumi, batu
bara dan bahan tambang lainya
2. Berdasarkan Potensi, menurut potensi penggunaanya sumber daya alam dibagi
menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut :
a. Sumber daya alam materi, merupakan sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Contohnya : Batu, besi, emas, kayu,
serat kapas dan kaca.
b. Sumber daya alam energi, merupakan sumber daya alam yang memanfaatkan
sumber energy. Contohnya : Batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun,
sinar matahari, energy pasang surut air laut dan kincir angin.
c. Sumber daya alam ruang, merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup. Contohnya : Wilayah tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan Jenisnya sumber daya alam dibagi menjadi 2 antara lain sebagai berikut :
a. Sumber daya alam non hayati (abiotik) atau disebut juga sumber daya alam
fisik yang berupa benda – benda mati. Contohnya : Bahan tambang, tanah, air
dan kincir angina.
b. Sumber daya alam hayati (biotik), atau disebut juga sumber daya alam berupa
mahluk hidup. Contohnya : Hewan, tumbuhan, mikroba dan manusia

D. Hubungan Populasi Penduduk Dengan Ketersediaan Sumber Daya Alam

Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber


daya alam.Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari
lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah populasi semakin

8
banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh:
kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan
lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya
kepadatan arus lalu lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak
lahan pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang
kumuh, dan akhirnya air bersih ikut menjadi permasalahan.

Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan
yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia
yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:

1. Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran


diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun
2. Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian
diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.
3. Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.

4. Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadatan
populasi.

Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah


yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit
dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial, ekonomi, keamanan,
kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak
pada kerusakan lingkungan. Coba perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan
oleh kendaraan bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu
tingkat pencemaran udara di kota lebih tinggi. Kepadatan penduduk mempengaruhi
beberapa aspek yang berkaitandengan kehidupan penduduk berikut ini.

1. Ketersediaan Udara Bersih


Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia.
Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk
berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat
transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak
bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara
semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar
seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu

9
dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna. Jadi dapat dipahami
bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin
banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar
mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan
keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.
2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya
jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin
banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian
besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik,
perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi
kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang
berjudul “Essay on The Principle of Population”. Maltus menyimpulkan bahwa
pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi
pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk,
semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi
pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan
menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit
seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
3. Ketersediaan Lahan

Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan


untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan
sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan
sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering
dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun
hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi

10
peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kepadatan penduduk.

4. Ketersediaan Air Bersih

Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air
dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan
oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi,
ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin
banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.

Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan


mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman
padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah
serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air
tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir
begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin
lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih.

5. Pencemaran lingkungan

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan


dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan
bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan
pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi
kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi,
diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar,
aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor,
serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila
daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya
menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah,


seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai.

11
Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah
sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan
pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

E. Pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan.

Perkembangan zaman saat ini serta laju pertumbuhan dan kecepatan teknologi
memberikan dampak yang sangat signifikan kepada lingkungan hidup. Lingkungan
hidup yang semakin ke sini semakin maju dan berkembang , laju pertumbuhan
penduduk yang semakin banyak pula meski sudah ada program dua anak cukup, yang
di lakukan pemerintah. Kepadatan penduduk yang banyak mempengaruhi kualitas
lingkungan hidup itu sendiri. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara dengan
tingkat penurunan emisi CO2 paling rendah diantara negara G20 selama 2013-2018
(Climate Transparency, 2020). Padahal dalam Paris Agreement Indonesia
berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya sebesar 29 persen hingga
41 persen (melalui kerjasama internasional) pada tahun 2030. Oleh karena itu,
dibutuhkan berbagai upaya dan kebijakan yang berwawasan lingkungan dalam
merealisasikannya.5 Kesadaran dan kepadatan penduduk yang semakin banyak
terutama yang ada di lingkup perkotaan menjadikan hasil survei tersebut menjadi
benar, lingkungan padat penduduk yang besar notabennya berada pada pusat industri
yaitu Kawasan kota besar seperti Jakarta dan kota kota besar lainnya.

Hubungan antara ekonomi dan kerusakan lingkungan biasa digambarkan dengan


kurva berbentuk U terbalik dalam hipotesis Environmental Kuznet Curve (EKC).
Menurut Callan & Thomas (2013), hipotesis tersebut menjelaskan bahwa kerusakan
lingkungan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita pada tahap
awal pembangunan yang ditandai dengan adanya proses industrialisasi. 6 Fokus yang
biasa dilakukan oleh negara negara berkembang seperti negara kita Indonesia adalah
berfokus pada membangun ekonomi tanpa memperhatikan kerusakan yang terjadi
karna sektor ekonomi yang semakin berkembang serta berhubungan dengan
lingkungan. Kerusakan lingkungan yang dipengarurih oleh perkembangan ekonomi

5
Yogi Purjayanto, ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN EKONOMI, KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA, DAN KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN DI PULAU
JAWA, Submitted: 26 April 2022 | Accepted: 29 Juni 2022
6
Ibid

12
juga berhubungan dengan kepadatan penduduk yang semakin banyak tidak terlepas
dari pengaruh negara yang berkembang, Sudarmono (2017) pada 33 provinsi di
Indonesia tahun 2011 hingga 2016. Dalam penelitian tersebut, Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) yang merupakan indikator kualitas pembangunan manusia
ditambahkan sebagai variabel penjelas. Hasilnya menunjukkan bahwa pembangunan
manusia memiliki peran yang signifikan dalam menjelaskan kerusakan lingkungan
yang terjadi.7 Pengaruh dari perkembangan yang dilakukan oleh manusia yang
mengekplor kekayaan alam yang berlebihan tanpa memikirkan kerusakan yang di
alami Ketika pembangunan ekonomi berlbihan yang di tuntut untuk memenuhi
kebutuhan jumlah penduduk yang meningkat.

Kepadatan penduduk bisa dikatakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya


degradasi lingkungan. Sebab, semakin banyak orang berarti semakin banyak juga
penggunaan terhadap energi, industri, dan transportasi yang pada akhirnya akan
menyababkan meningkatnya emisi CO2 dan akan berdampak pada Degradasi
lingkungan.8 Semakin banyak pertumbuhan maka akan semakin banyak konsumsi
serta dapat menyebabkan pengeluaran sampah masyarakata yang semakin banyak
pula. Kerusakan karna banyaknya sampah dan kurang memahami bagaimana
pengelolaan sampah yang dihasilakan oleh kepadatan penduduk, hal ini terjadi karna
kurangnya kesadaran dan pengawalan serta pengelolahan yang benar.

Kepadatan yang mengurangi sisi Kawasan tumbuhan atau lingkungan, Selain


itu menurut Shahbaz, Nasir, and Roubaud mengungkapkan salah satu penyebab
terjadi degradasi lingkungan yaitu bertambahnya jumlah penduduk. Semakin banyak
jumlah penduduk yang menempati suatu wilayah maka semakin meningkatnya
konsumsi terhadap energi, ditambah lagi akan semakin meningkatnya aktifitas
ekonomi yang dapat berdampak terhadap meningkatnya emisi CO2 di Indonesia. 9
Kerusakan yang demikian besarnya di sebabkan oleh semakin banyak penduduk dan
penggunaan lahan lingkungan yang tidak terkontrol juga berimbas pada kerusakan
lingkungan hidup, hal ini dikatan oleh Shahbaz,nasir, dan raoubaud yaitu ekonomi
7
Sudarmono, R. P. (2017). ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI INDONESIA: HIPOTESIS
ENVIRONMENTAL KUZNETS CURVE [Other, Universitas Sebelas Maret]. https://eprints.uns.ac.id/38436/
8
Rahman, M. M. (2020). Environmental degradation : The role of electricity consumption , economic growth
and globalisation. Journal of Environmental
Management,253(July2019),10974https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2019.1 09742
9
Shahbaz, M., Nasir, M. A., & Roubaud, D. (2018). Environmental degradation in France: The effects of FDI,
financial development, and energy innovations. Energy Economics, 74, 843–857.

13
juga berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan hal ini di karenakan jumlah
penduduk dan kurangnya lapangan pekerjaan serta pengelolaan lahan lingkungan
hidup yang kurang tepat serta pengelolaan sampah atau limbah pembuangan
masayarakat yang kurang baik.

Kepadatan penduduk yang tidak merata di Indonesia dimana kepadatan ini hanya
berpusat pada pulau jawa yang menjadi pusat dari kegiatan yang terjadi di negara
Indonesia, Ketika melihat penduduk yang ada di luar pulau jawa maka akan sedikit,
hal ini terjadi dikarena pola pikir masyarakat yang beranggapan bahwa sannya di jawa
akan menjamin kehidupan dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang tersediah.
Walaupun tingkat kepadatan penduduk di Indonesia masih tidak padat negara
Singapura atau pun Brunai akan tetapi tingkat kepadatan penduduk di Indonesia
cenderung tidak merata, dimana tingkat kepadatan tertinggi lebih terpusat di pulau
jawa, sedangkan untuk wilayah lainnya masih dianggap wajar, walaupun demikian
kepadatan yang terpusat tentu juga memicu penggunaan energy secara berlebihan.
Fenomena tersebut terlihat di Kota Jakarta. Menurut Blomber Riset (2019) Jakarta
merupakan kota dengan tingkat polusi nomor 2 setelah New Delhi India. 10 Kasus yang
sedemikian ini berpengaruh pada kepadatan serta kerusakan lingkungan di pulau jawa
di bandingkan dengan keadaan alam di luar jawa maka akan sangat berbeda, sebab
kepadatan yang ada di pulau jawa.

Kepadatan penduduk serta berpengaruhnya pada lingkungan juga dengan


banyak penduduk serta kendaran yang di gunakan juga akan berpengaruh pada
rusaknya lingkungan yang berimbas pada lapisan ozon di Indonesia, Hasil penelitian
yang membahas pengaruh jumlah transportasi terhadap degradasi lingkungan telah
dilakukan oleh Ismiyati, Marlita, dan Saidah, (2014) menemukan bahwa semakin
banyak jumlah kendaraan transportasi yang beroperasi dengan bahan bakar yang
kurang ramah lingkungan akan meningkatkan degradasi lingkungan.11 Jumlah
pengguna kendaran di Indonesia saat ini lebih di dominan menggunakan kendaraan
pribadi di bandingkan dengan kendaraan umum, berbeda dengan negara besar yang
jumlah penduduknya juga dapat dikatakan padat seperti jepang contohnya yang lebih
sering menggunakan kendaraan umum di bandingkan dengan kendaraan pribad. Hasil

10
David Anugerah Hasni1 , Zul Azhar2, PENGARUH INVESTASI, KEPADATAN PENDUDUK, DAN JUMLAH
TRANSPORTASI TERHADAP DEGRADASI LINGKUNGAN DI INDONESIA.
11
Ismiyati, Marlita, D., & Saidah, D. (2014). Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTransLog), 01(03), 241–248.

14
penelitian yang tidak sejalan juga diperoleh oleh Helda, (2018) yang menemukan
bahwa bertambahnya kendaraan bermotor di Indonesia bukanlah satu satunya variabel
yang mempengaruhi degradasi lingkungan.12 Motor atau kendaraan bukan satu
satunya yang berpengaruh pada kerusakan lingkungan asap pabrik juga menjadi salah
satu pencemar paling banyak di Indonesia. Selanjutnya hasil penelitian Wang et al.,
(2020) mengungkapkan bahwa pertumbuhan transportasi yang digunakan secara
bebas oleh masyarakat berpengaruh positif terhadap degradasi lingkungan. 13
Penggunaan ini akan memberikan pengaruh yang baik Ketika kendaraan yang
digunakan juga ramah lingkungan sehingga tidak akan berpengaruh yang signifikan
pada kerusakan lingkungan hidup. Temuan penelitian yang sama juga diperoleh oleh
Mensah et al., yang mengungkapkan semakin padat jumlah penduduk disebuah daerah
urban dapat mengurangi risiko terjadinya degradasi lingkungan, kondisi tersebut dapat
terjadi ketika kelompok masyarakat tersebut telah memiliki kesadaran lingkungan
yang kuat.14

12
Helda, N. P. (2018). Pengaruh Urbanisasi, Pertumbuhan Pdb Sektor Industri Dan Pertumbuhan Pdb Sektor
Transportasi Terhadap Polusi Lingkungan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik Indonesia, 5(2),
168–183.
13
Wang, C., Zhao, Y., Wang, Y., Wood, J., Kim, C. Y., & Li, Y. (2020). Transportation CO2 emission
decoupling: An assessment of the Eurasian logistics corridor. Transportation Research Part D: Transport and
Environment, 86.
14
Mensah, A. K., Mahiri, I. O., Owusu, O., Mireku, O. D., Wireko, I., & Kissi, E. A. (2015). Environmental
Impacts of Mining : A Study of Mining Communities in Ghana Environmental Impacts of Mining : A Study of
Mining Communities in Ghana, (July). https://doi.org/10.12691/aees-3-3-3

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penduduk adalah orang yang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota
keluarga, masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal
disuatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu. Hal ini sesuai dengan
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1992 pada pasal 1 ayat 1.
Masalah kerusakan lingkungan hidup tidak lepas dari ambisi penduduk bumi untuk
mencapai mimpi keinginan mereka, tidak cukup dengan memenuhi kebutuhan.
Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi “Bumi ini cukup untuk memenuhi
kebutuhan manusia, tapi tidak cukup untuk memuaskan keinginan segelintir
manusia”, Antara kebutuhan yang terpenuhi dan keinginan yang terpuaskan memang
mengandung filosofi yang berbeda. Inilah peradaban kita sekarang yeng menjurus
pada ambisi keinginan manusia yang tidak akan pernah terpuaskan selamanya.
Konsep sumber daya alam disini ada 2 yakni sumber daya alam hayati seperti
tanaman, Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen
melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu tumbuhan adalah makhluk penghasil atau
penyusun dasar rantai makanan. Sedangkan sumber daya alam non hayati contohnya
adalah tanah, Tanah merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yangpenting
untuk mendukung pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber pangan bagi berbagai
jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan berkaitan
langsung dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.

Perkembangan zaman saat ini serta laju pertumbuhan dan kecepatan teknologi
memberikan dampak yang sangat signifikan kepada lingkungan hidup. Lingkungan
hidup yang semakin ke sini semakin maju dan berkembang , laju pertumbuhan
penduduk yang semakin banyak pula meski sudah ada program dua anak cukup, yang
di lakukan pemerintah.

16
B. Saran
Sebagai akhir dari penyusunan makalah ini kami sebagai penyusun
mengharapkan agar seluruh teman teman dan juga dosen pengampu untuk selalu
senantiasa menjaga lingkungan, karna usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
merupakan tanggung jawab bersama.

17
DAFTAR PUSTAKA

Baiquni, M. "Revolusi industri, ledakan penduduk dan masalah lingkungan." Jurnal Sains &
Teknologi Lingkungan 1.1 (2009).
Hardati, Puji. "Pertumbuhan penduduk dan struktur Lapangan pekerjaan di jawa
tengah." Forum Ilmu Sosial. Vol. 40. No. 2. 2013. Hal 222-223
Purba, Bonaraja, et al. Ekonomi Sumber Daya Alam: Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan.
Yayasan Kita Menulis, 2020. Hal 4-6
Iswandi, U., and Indang Dewata. Pengelolaan Sumber Daya Alam. Deepublish, 2020.
Yogi Purjayanto, ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN EKONOMI, KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA, DAN KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP
KERUSAKAN LINGKUNGAN DI PULAU JAWA, Submitted: 26 April 2022 |
Accepted: 29 Juni 2022
Mensah, A. K., Mahiri, I. O., Owusu, O., Mireku, O. D., Wireko, I., & Kissi, E. A. (2015).
Environmental Impacts of Mining : A Study of Mining Communities in Ghana
Environmental Impacts of Mining : A Study of Mining Communities in Ghana, (July).
https://doi.org/10.12691/aees-3-3-3

Sudarmono, R. P. (2017). ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN


INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN
DI INDONESIA: HIPOTESIS ENVIRONMENTAL KUZNETS CURVE [Other,
Universitas Sebelas Maret]. https://eprints.uns.ac.id/38436/

18

Anda mungkin juga menyukai