Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA


“MOH. HATTA”

NAMA : RENDI

NPM : 2022.10.3258

UKM : KELOMPOK STUDI MULIA PRATAMA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULIA PRATAMA


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan
makalah yang berjudul “KARTINI PIMPINAN KAUM PEREMPUAN INDONESIA
YANG MELAWAN” dengan mudah dan lancar. Shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi besar Muhammad saw, beserta
keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para umatnya yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah swt. Saya ucapkan terimakasih kepada Ayah, Ibu, Sahabat-sahabat
saya, serta kakak-kakak structural Kelompok Studi Mulia Pratama (KSMP).
Karena telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini serta selalu mensuport
saya dalam situasi dan kondisi apapun, bagaimanapun, dan seperti apapun.

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk


persyaratan saya dalam mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama. Saya sadar bahwa hasil makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan, dan kesalahan. Makadari itu, dengan
lapang dada saya menerima saran dan kritikan dari pembaca demi kebaikan serta
wawasan bagi saya dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dan semoga susunan
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Bekasi, 01 Maret 2023

Penulis

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latarbelakang ..................................................................................... 1


1.2. Tujuan pembuatan makalah .............................................................. .1
1.3. Pokok pembahasan ............................................................................. .2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. .3

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ .4

3.1. Biografi Awal ..................................................................................... .4


3.2. Masa Awal Karir Kepemimpinan ...................................................... .4
3.3. Kebijakan yang diambil ..................................................................... .5
3.4. Teladan dari sosok pahlawan Nasional Indonesia.............................. .6

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... .8

4.1 Kesimpulan ........................................................................................ .8


4.2 Saran ................................................................................................... .8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... .9

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan cara dari seorang pemimpin untuk


mempengaruhi seseorang , mendorong, dan mengatur seluruh unsur-unsur di
dalam suatu organisasi atau kelompoknya agar tujuan yang dicita-citakan
dapat tercapai dengan maksimal.

Kemampuan dan keterampilan dari seorang pemimpin merupakan


faktor penting dalam memotivasi koleganya agar mampu bekerja dengan
baik serta penuh dengan semangat. Dengan maksud seorang pimpinan dapat
memberikan pengaruh dalam menentukan arah tujuan dari organisasi, karena
dalam merealisasikan tujuan organisasi perlu pemimpin yang dinamis dan
konsisten dalam menghadapi suatu permasalahan. Seorang pemimpin harus
bisa berhubungan baik dengan para kolega kerjanya , agar menciptakan
suasana yang harmonis dan kolega dapat bekerja secara produktif.

Gaya kepemimpinan juga menjadi kunci dalam manajemen yang


memainkan peran penting serta strategis dalam suatu kelangsungan hidup
suatu usaha. Pengaruh langsung kepemimpinan pada kinerja berjalan linear
dan saling berkaitan.

Kepemimpinan dalam menyatukan Bangsa Indonesia merdeka


diperlukan seorang pemimpin yang baik pula sehingga tujuan itu dapat
tercapai. Salah satu tokohnya adalah Mohammad Hatta yang memiliki gaya
kepemimpinannya yang bisa diteladani dan dipelajari secara mendalam.

1.2 Tujuan Pembuatan Makalah


Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana masa
kepemimpinan Mohammad Hatta, keteladanan yang dapat kita ambil dari
sosoknya serta gaya kepemimpinannya.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 1


1.3 Pokok Pembahasan

Dari makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah yang perlu


dipecahkan, beberapa diantaranya adalah seperti:

1. Bagaimana cerita biografi serta bagaimana masa kepemimpinan


Mohammad Hatta ?

2. Kebijakan apa saja yang diambil dan berpengaruh bagi Bangsa


Indonesia ?

3. Hal apa yang bisa diteladani dari sosok Mohammad Hatta ?

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 2


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu persyaratan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM)


adalah membuat makalah, saya memilih tema tentang Kepemimpinan. Yang
mana dilihat dari realita sekarang banyak pemimpin yang hanya
menginginkan kekayaan tanpa memikirkan rakyat kecil yang kekurangan.

Dari referensi yang ada, saya menemukan beberapa pokok


pembahasan yang penting untuk di bahas dalam makalah yang berjudul
“KEPEMIMPINAN”.

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas
yang harus dilaksanakan. Menurut Stone, semakin banyak jumlah sumber
kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan makin besar potensi
kepemimpinan yang efektif. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada
pemimpin formal, yaitu yang terjadi karena pemimpin bersandar pada
wewenang formal. Ada pula pemimpin non formal, yaitu terjadi karena
pemimpin tanpa wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang
lain.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 3


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Biografi Awal

Mohammad Hatta adalah tokoh penting yang ada pada masa sebelum
dan sesudah kemerdekaan Republik indonesia. Mohammad Hatta lahir di
Bukittinggi,12 Agustus 1902. Bung Hatta ini dikenal sebagai pejuang
kemerdekan RI yang bersanding dengan Ir. Soekarno.

Mohammad Hatta dikenal juga sebagai organisator, aktivis, partai


politik, dan wakil presiden pertama Indonesia. Mohammad Hatta memiliki
kepribadian yang tenang , pemikir, perenung sehingga bagi beberapa orang
terkesan kaku, serta pendiam namun disertai tegas dan punya power dalam
hal kecerdasan dan juga teknik negosiasinya.

3.2 Masa Awal Karir Kepemimpinan

Debut politik yang dilakukannya melalui organisasi sebagai Jong


Sumatranen Bond bendahara wilayah padang tahun 1916. Tahun 1921 ia
menetap di Rotterdam , Belanda dan mengikuti perkumpulan pelajar yang
kemudian berubah menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan
(Perhimpunan Indonesia), menjadi bendahara pada tahun 1922 , lalu menjadi
ketua pada tahun 1925-1930. Hatta kembali ke Indonesia pada tanggal 20
Juli 1932 , setelah di penjara di belanda karena dianggap pemerintah Belanda
meresahkan.

Setelah kembali di Indonesia , ia mendirikan PNI bersama dengan


Sjahrir untuk mengkader kaum muda. Karena semakin tingginya pergerakan
para pemuda ini, maka pemerintah Belanda memenjarakannya lagi di
Glodok. Ketika pendudukan Jepang ia adalah negosiator bagi Indonesia dan
Jepang untuk membantunya dalam perang pasifik melawan sekutu. Ketika
bom menghancurkan Jepang pada 7 & 9 Agustus 1945 sehingga memaksa
Jepang mundur, dan membuatnya ingin memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 4


Setelah hari proklamasi kemerdekaan diumumkan , Mohammad Hatta
resmi dilantik menjadi wakil presiden pertama bagi NKRI. Dalam menjabat
sebagai wakil presiden Bung Hatta berperan dalam pembentukan Tentara
Keamanan Rakyat (TKR).

3.3 Kebijakan yang diambil

Pemikiran Bung Hatta mengenai politik terlihat pada maklumat Politik


No. 1 yang dikeluarkan pada tanggal 1 November 1945 dikenal juga sebagai
Manifesto politik. Manifesto politik ini ditujukan untuk menghormati segala
hak milik asing yang berasal dari zaman Hindia-Belanda.

Pemikiran politik lainnya terdapat pada maklumat wakil presiden pada


tanggal 3 November yang berisi pencabutan anjuran presiden untuk
mengadakan gerakan rakyat nasional. Sebagai gantinya disarankan untuk
adanya pembentukan partai politik untuk menghindari pertumbuhan
pemerintahan yang diktator.

Setelah jatuhnya Kabinet Syarifudin pada tanggal 23 Januari ,


dilanjutkan 29 Januari 1948 dan juga Bung Hatta merangkap menjadi
Perdana Menteri yang bertugas untuk menstabilkan keadaan Tentara
Nasional Indonesia (TNI).

Di masa Moh.Hatta menjabat sebagai perdana menteri banyak


permasalahan muncul. Seperti permasalah keamanan negara seperti
pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso.

Kebijakan lainnya yang terbit adalah politik luar negeri bebas aktif
sebagai tanggapan dan strategi memperjuangkan kemerdekaan menghadapi
Perang Dingin. Akibat kebijakan tersebut Indonesia dilirik oleh panggung
dunia dan menaikkan daya tawarnya.

Mohammad Hatta berjuang dalam usaha pendidikan rakyat Indonesia.


Ia sadar bahwa rakyat perlu dididik untuk membaca dan menulis agar
terbuka pintu untuk menimba pengetahuan.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 5


Dalam hal ekonomi Mohammad Hatta membuat koperasi guna
menstabilkan ekonomi bangsa Indonesia. Pemikiran demokrasi yang
dicurahkan juga untuk kepentingan rakyat yang berkomitmen penuh pada
perbaikan nasib dan tingkat hidup masyarakat.

3.4 Teladan dari sosok pahlawan Nasional Indonesia

Nama Bung Hatta kerap muncul dalam sejarah Indonesia hanyalah


sebagai seorang pendamping saja. Nama beliau sering disandingkan dengan
Ir. Soekarno, baik dalam teks proklamasi, nama Bandara dan sebagainya.
Karena hal ini, banyak masyarakat tidak mengetahui teladan apa yang telah
dilakukan oleh seorang Bung Hatta.

Mohammad Hatta mendapat gelar pahlawan nasional dari pemerintah


bersama dengan proklamator bangsa Ir Soekarno. Penganugerahan gelar
pahlawan nasional diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono di Istana Negara pada beberapa waktu yang lalu.

Banyak hal yang dapat kita pelajari dan patut kita contoh dari bapak
Koperasi ini, adapun teladan nya antara lain:

1. Jujur

Mohammad Hatta bukanlah seorang kaya. Gaji yang ia terima sebagai


seorang wakil presiden selalu habis digunakan untuk membeli buku. Beliau
juga enggan untuk mengambil yang bukan menjadi hak nya. Hatta pernah
menyuruh asistennya mengembalikan dana taktis wakil presiden sebesar Rp
25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan tidak akan menjadi masalah karna
dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Namun karna Hatta
adalah seorang yang jujur dan memiliki wibawa, ia tidak ingin untuk
menggunakan dana tersebut

2. Jiwa Solidaritas dan Kesetiakawanan

Solidaritas adalah simpati untuk kepentingan bersama yang dilandasi


oleh rasa kesetiakawanan. Bung Hatta bahu membahu memperjuangkan
kemerdekaan bersama seluruh lapisan masyarakat.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 6


3. Pro Patria dan Primus Patrialis

Bung Hatta selalu mencintai dan mendahulukan kepentingan Tanah


Air. Beliau pernah diasingkan ke Boven Digul karena dianggap membangkan
terhadap pemerintah kolonial. Meski demikian, Bung Hatta tidak gentar.
Bahkan, Bung Hatta berikrar tidak akan menikah sebelum Indonesia
merdeka. Bung Hatta menepati janjinya. Beliau menikah pada 18 November
1945.

4. Jiwa Toleransi atau Tenggang Rasa

Toleransi merupakan sikap tenggang rasa antar umat beragama, suku,


golongan, dan bangsa. Ini tercermin dari sikap Bung Hatta yang menghargai
kultur orang lain meskipun ia tidak ikut ambil bagian dalam kultur tersebut.
Bung Hatta sangat asketik, tidak mau tergoda dengan beberapa kultur Barat
yang dianggapnya bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Meskipun demikian,
Bung Hatta amat menghargai kultur orang lain, meskipun ia sendiri tidak ikut
ambil bagian atau larut di dalamnya.

5. Jiwa Tanpa Pamrih dan Bertanggung Jawab

Bung Hatta berjuang semata-mata agar negeri yang diperjuangkan


dengan meneteskan air mata dan darah ini lepas dari cengkeraman penjajah.
Beliau tidak memiliki maksud untuk menguntungkan diri sendiri. Beliau
paham dan siap terhadap semua konsekuensi dari jalan politik yang ia
tempuh. Saat itu, berani melawan kolonialisme artinya siap untuk hidup
menderita.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 7


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari beberapa keterangan yang telah dipaparkan , gaya kepemimpinan


Mohammad Hatta dapat digolongkan kedalam tipe kepemimpinan rasional.
Karena tipe kepemimpinan rasional adalah pemimpin yang diangkat karena
kemampuan individu yang menyebabkan ia dapat diterima secara rasional
karena sifat jujur, cerdas, serta segala sifat terpuji lainnya yang terlihat ketika
ia menjabat sebagai wakil presiden.

Sebagai seorang pemimpin Mohammad Hatta banyak mewariskan


nilai-nilai keteladanan. Nilai-nilai yang dapat diambil darinya adalah jujur,
jiwa solidaritas serta setiakawan, pro patria, toleransi, jiwa tanpa pamrih,
tanggung jawab. Maka dari itu, sebagai penerus generasi bangsa kita harus
bisa meneladani sikap-sikap yang telah diperlihatkan Mohammad Hatta agar
kita mampu meneruskan cita-cita Bangsa Indonesia.

4.2 Saran

Pemimpin merupakan seseorang yang memberikan arahan , dan juga


motivasi untuk para kolega yang bekerja bersamanya. Hal ini tercermin dari
hal yang ditunjukkan oleh Mohammad Hatta. Sikapnya yang tenang , pemikir
, dan juga pandai negosiasi ini menghasilkan buah kepercayaan dari rakyat
yang dipegangnya. Mulai dari keberaniannya dalam memerdekakan Bangsa
Indonesia hingga kebijakan-kebijakan yang diambilnya sungguh amat berani
dan cerdik dalam menguntungkan bangsa ini untuk menggapai tujuannya.

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 8


DAFTAR PUSTAKA

Permana, A.G. 2014. Gaya Kepemimpinan Mohammad Hatta Tahun 1945-


1956. Jember: Universitas Jember

Hatta,M. 2011. . Penerbit Buku Kompas Untuk Negeriku, Sebuah Otobiografi

Ardi, G., 2015. Mohammad Hatta: Bukan Sekadar Pendamping Bung Karno.
https://www.zenius.net/blog/biografi-mohammad-hatta (diakses 01 Maret
2023).

Furkon. 2011. Bung Hatta , Sosok Intelektual Sejati Bangsa Indonesia.


http://bemkemafpikunpad.blogspot.com/2011/03/bung-hatta-sosok-
intelektual-sejati.html (diakses 01 Maret 2023).

Kujujuran, Kebenaran, Keadilan 9

Anda mungkin juga menyukai