Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEMIMPIN IDEAL BAGI BANGSA INDONESIA

Berdasarkan Jejak Kepemimpinan Mantan Wali Kota Bandung

H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D.

Dibuat dalam rangka perkuliahan Pengantar Sosiologi

Dosen Pengajar : Dr. Sony Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si.

Disusun oleh :

Dede Irma Sity Nurafifah

NPM : 18110282

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NEGARA

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

BANDUNG

2018
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3 Batasan Masalah......................................................................................2

1.4 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMIMPIN IDEAL BAGI BANGSA INDONESIA.............................3

2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................3

a. Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan.................................................3

b. Biodata dan Biografi Ridwan Kamil.....................................................4

2.2 Pemimpin Ideal........................................................................................8

2.3 Ridwan Kamil sebagai Pemimpin Ideal................................................9

BAB III KESIMPULAN......................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jika berbicara masalah kepemimpinan, sejenak benak kita pastilah
mengasosiasikan pada sosok seorang presiden, gubernur, walikota, bupati, pak
camat atau pak kades bahkan. Namun kepemimpinan bukanlah hanya berbicara
masalah jabatan atau siapa yang menjadi seorang pemimpin saja, melainkan
memiliki makna yang lebih luas dan komprehensif yaitu berkenaan dengan tugas
– tugas seorang pemimpin, apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan,
dan sifat – sifat bijak lainnya yang dimiliki oleh sosok seorang pemimpin dalam
hal mengatasi caruk maruk permasalahan bangsa ini.
Namun realitanya, di Indonesia saat ini yang ada hanya upaya pencitraan
politik mulai dari pola ‘blusukan’ yang mengesankan kedekatan pemimpin
dengan rakyat, bahwa sang pemimpin sangat memperhatikan dan responsive
terhadap kondisi memilukan rakyat. Ada juga yang dengan mempublikasikan
bahwa dirinya adalah seorang yang sederhana, rendah hati dan tidak sombong dari
penerbitan sebuah autobiografi dan sejenisnya. Belum lagi yang menggunakan
symbol-simbol ‘kebapakan’, ‘keibuan, atau keluarga lainnya Itu semua bukanlah
suatu masalah yang besar dalam hal mengenalkan konsep kepemimpinan atau
figur agar dapat di ingat atau diterima dengan mudah oleh rakyat. Namun
percuma saja jika hal itu yang sampai akhir ditawarkan sebagai suatu produk
kebijakan namun tidak mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan yang
kian meningkat, penggangguran yang semakin banyak, angka kriminalitas dan
asusila yang semakin merebak, belum lagi masalah pendidikan, korupsi,
inefesiensi pelayanan public dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, Indonesia sangat membutuhkan sosok pemimpin yang benar-
benar tulus dalam membangun Indonesia dengan kerja nyata, bukan hanya
sekedar pencitraan saja. Lantas, seperti apa sosok pemimpin yang ideal di mata
bangsa Indonesia? Dan siapakah sosok pemimpin yang ideal bagi bangsa
Indonesia? Pertanyaan tersebut yang menjadi latar belakang pembuatan makalah
ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang penulis uraikan, permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana menjadi pemimpin ideal?
2. Mengapa Ridwan Kamil pantas disandang sebagai pemimpin yang ideal?

1.3 Batasan Masalah

Penulis menetapkan batasan-batasan pada seorang tokoh pemimpin saja


agar penulisan makalah ini diharapkan membahas secara tuntas dan tidak
menyimpang dan keluar dari tujuan yang semula telah direncanakan sehingga
memudahkan dalam mencari dan mendapatkan data yang mendukung.

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui seperti apa seorang pemimpin yang baik.


2. Untuk mengetahui jejak kepemimpinan ideal dari seorang mantan Wali
Kota Bandung, Ridwan Kamil.
BAB II

PEMIMPIN IDEAL BAGI BANGSA INDONESIA

2.1 Tinjauan Pustaka

a. Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan


Pemimpin berarti orang yang melaksanakan kepemimpinan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari defenisi pemimpin dari beberapa ahli berikut:
1. Menurut Robert Tanembaum, pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formaluntuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab,supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
2. Menurut Lao Tzu, pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan oranglain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
3. Menurut Davis dan Filley, pemimpin adalah suatu posisi manajemen atau
seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang
melakukan suatu pekerjaan memimpin.
4. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, pemimpin adalah seseorang dengan
wewenangkepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannyadalam mencapai tujuan.
5. Sedangkan menurut Pancasila, pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh
yang mendorong,menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain,
beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
a) Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikandirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang
yang dipimpinnya.
b) Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang
dibimbingnya.
c) Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi
dan menggerakkan orang-orangsedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas
(Field Manual 22-100). Adapun defenisi dari kepemimpinan menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut.
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17), kepemimpinan adalah
hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhiorang
lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan
yangdiinginkan
2. G.L. Feman & E.K. Taylor (1950), kepemimpinan adalah kemampuan untuk
menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuanorganisasi dengan efektifitas
maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.
3. R. C. Davis “ The Fundamentals of Top Management”, kepemimpinan
sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan
mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya.

b. Biodata dan Biografi Ridwan Kamil

Biodata Ridwan Kamil


Nama Lengkap : Mochamad Ridwan Kamil
Lahir : Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober 1971
Agama : Islam
Orang Tua : Atje Misbach Muhjiddin (ayah), Tjutju Sukaesih (ibu)
Istri : Atalia Praratya
Anak : Camillia Laetitia Azzahra, Emmiril Khan Mumtadz
Profesi : Arsitek, Dosen, Gubernur Jawa Barat

Biografi Ridwan Kamil


Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama
sapaan akrabnya. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari
pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih.
Masa Kecil
Emil atau Ridwan Kamil sebenarnya menyukai berimajinasi sejak masa kecil.
Ia suka membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Selain
itu, sejak kecil Ridwan Kamil memiliki semangat kewirausahaan. Ia bersekolah di
SDN Banjarsari III Bandung tahun 197 hingga 1984, Ketika sekolah dasar ia telah
menjual es mambo buatannya sendiri.
Selama bersekolah, Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan
cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk
dalam rangking lima besar di kelasnya. Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian
melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri
3 Bandung pada tahun 1987 hingga 1990.

Kuliah Arsitek di ITB


Dalam Biografi Ridwan Kamil diketahui bahwa setelah tamat SMA, ia
kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan
mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil
juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni.
Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk
kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.

Bekerja di Amerika
Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya
bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia
yang membuat klien tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke
Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di
University of California, Berkeley.

Makan Sehari Sekali Hingga Tak Mampu Membayar Biaya Persalinan Istri
Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh
waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di
Amerika, ia makan sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan
Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istri Ridwan
Kamil yang bernama Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah
yang kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya persalinan
istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota
setempat untuk mendapatkan Pengobatan gratis.
Akhirnya, Ridwan Kamil menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah
sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya
pengalaman jatuh bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan
kerasnya perjuangan hidup.

Mendirikan Urbane
Dalam Biografi Ridwan Kamil diketahui bahwa pada tahun 2002 Ridwan
Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian
mendirikan Urbane. Sebuah firma yang bergerak dalam bidang jasa konsultan
perencanaan, arsitektur dan desain.
Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia. beliau
juga menjabat sebagai Dosen tidak tetap Jurusan Teknik Arsitektur Institut
Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong
Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).Urbane merupakan firma yang
dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti
Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis.
Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-
projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan
Suzhou Financial District di China.
Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan
berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain
lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas
dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu
orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan
keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya. Urbane telah banyak
dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia
Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI
Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas).
Urbane yang didirikan oleh Ridwan Kamil juga sering mengikuti kompetisi di
bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum
Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain
kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain
Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi
desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat
dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia
tahun 2009.

Karir Politik Ridwan Kamil


Walikota Bandung
Nama Ridwan Kamil mulai dikenal di masyarakat ketika pada tahun 2013, ia
dicalonkan menjadi walikota Bandung oleh partai PKS dan Gerindra. Pada
pilkada kota Bandung tersebut, ia berpasangan dengan Oded Muhammad Danial
sebagai calon wakil walikota Bandung.
Hasil pilkada tahun 2013 menyatakan Ridwan Kamil dan Oded Muhammad
Danial keluar sebagai pemenang dalam pilkada Walikota Bandung.
Dalam Biografi Ridwan Kamil diketahu bahwa ia dan Oded Muhammad Danial
dilantik pada tanggal 16 September 2013. Selama menjabat sebagai walikota
Bandung banyak gebrakan yang dibuat oleh Ridwan Kamil terutama dalam hal
sistem pelayanan publik serta tata kota Bandung.
Banyaknya kemajuan yang dibuat selama menjabat sebagai walikota
Bandung membuat Ridwan Kamil banyak meraih penghargaan. Ia bahkan terpilih
kembali sebagai salah satu walikota terbaik di Indonesia.

Gubernur Jawa Barat


Prestasinya sebagai salah satu walikota terbaik di Indonesia membuat partai
PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura mengusung Ridwan Kamil sebagai
calon Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon
wakil gubernur Jawa Barat.
Hasil Pilkada Jawa Barat pada tahun 2018 memutuskan bahwa Ridwan Kamil
terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakil
gubernur Jawa Barat. Ridwan Kamil dilantik secara resmi sebagai Gubernur Jawa
Barat pada bulan september 2018.
2.2 Pemimpin Ideal
Kemajuan dan kemunduran suatu negara bergantung kualitas pemimpinnya.
Jika pemimpin itu adil, kreatif, dan bertanggung jawab kepada amanah yang di
embannya, maka negara dan masyarakatnya pun akan merasakan keamanan dan
perdamaian. Oleh karena itu, jangan salah memilih pemimpin apalagi untuk
konteks ke-Indonesia-an yang plural. Dengan arti, negara yang terdiri dari
berbagai suku bangsa, budaya, bahasa, agama, dan adat istiadat, maka Indonesia
membutuhkan sosok pemimpin yang mampu memegang “Bhineka Tunggal Ika”
secara kuat, sehingga tidak menimbulkan perpecahan.
Untuk Indonesia, dibutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar memiliki
reliabilitas, kredibilitas, integritas, tangguh dan berpandangan ke depan yang
mampu mendorong warga negaranya agar dapat maju sehingga mampu bersaing
baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, budaya maupun bidang-bidang lain.
Sebagai akibat dari jabatan kepemimpinan yang diberikan kepada orang yang
bukan ahlinya, maka tidak heran masih banyak pemimpin di Indonesia yang
mengumpulkan kekayaan pribadi sedangkan rakyatnya terus-menerus dalam
keadaan sengsara. Tentu yang perlu menjadi pertimbangan lebihh lanjut adalah
seyogyanya jabatan itu diberikan kepada orang yang dapat dipercaya serta
mempunyai kemampuan dan keahlian dalam bidang kepemimpinan, sehingga
dapat , mencari jalan keluar atau solusi dari problematika yang menimpa negara
dan kehidupan rakyatnya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) membutuhkan pemimpin yang
kreatif, bertalenta, tegas, peduli, mengabdi dan dapat memberikan kontribusi
positif untuk negara. Para pemimpin yang memiliki sifat-sifat ini diyakini dapat
membawa negara tetap harmonis sehingga dapat memajukan bangsa secara
keseluruhan.
Pemimpin yang ada di Indonesia pada saat ini, meskipun tidak merata pada
jumlah keseluruhannya namun masih banyak yang mengambil kesempatan dari
amanah jabatan untuk meraup keuntungan. Sehingga kesan nyata adalah
pemimpin yang mengumpulkan harta kekayaan bukan untuk mengayomi dan
mengurus tatanan kenegaraan. Akibatnya, masyarakat yang sengsara dan
negarapun tidak berkembang karena dirugikan oleh pemimpin yang memperkaya
diri ini padahal ia diangkat menjadi pemimpin oleh rakyat.
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu mengeluarkan
problematika yang ada di negara ini diikuti rasa tanggung jawab pada amanah
yang di serahkan kepadanya. Sebagai pemimpin, ia harus bisa merumuskan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan, dan hendaknya
disadari bahwa tumbuhnya kekuatan lahir atas dasar kebersamaan.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan setiap
kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpinnya. Setelah itu, tentu
sebagai pemimpin yang ideal hendaknya memperjuangkan dan mereallisasikan
harapan-harapan rakyat dan bangsanya.. Apalagi jika melihat geografi Indonesia
yang besar ditambah dengan keadaan intern yang masih banyak dengan kasus-
kasus korupsi dan semacamnya serta situasi bangsanya yang jauh dari nilai
kemajuan.
Seorang pemimpin harus memiliki prinsip moral dan etika berbangsa dan
bernegara. Karena pemimpin merupakan panutan atau teladan bagi yang
dipimpinnya. Sebelum memimpin orang lain tentu terlebih dahulu harus bisa
menjadi pemimpin bagi diri sendiri.
Disamping pemimpin harus memiliki integrasi moral yang tinggi, ia juga
diharuskan menjadi pemimpin yang penyayang kepada rakyatnya. Dengan budi
pekerti dan kasih sayang seorang pemimpin, maka antara pemimpin dan rakyat
akan terjalin baik dan ketika keduanya harmonis, maka negara ini dapat dibangun
bersama-sama.

2.3 Ridwan Kamil sebagai Pemimpin Ideal

Mochamad Ridwan Kamil yang akrab disapa dengan sebutan Emil adalah
Wali Kota Bandung terpilih yang dilantik pada 16 September 2013. Nama Emil
semakin sering disebut-sebut oleh media massa dengan beragam inovasi dan
keberhasilannya dakam membuat perubahan positif di Kota Bandung. Sebagai
putra daerah Bandung, pria lulusan ITB (S1), dan University California, Berkeley,
Amerika Serikat (S2) ini ingin membuat Bandung menjadi kota yang terus
mengalami kemajuan pesat dari waktu ke waktu. Bahkan sebelum ia dilantik
menjadi Wali Kota Bandung, ia telah menerima banyak penghargaan salah
satunya ia berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang menerima “Urban
Leadership Award” dari University of Pennsylvania AS pada Februari tahun 2013
lalu karena dianggap telah peduli dan berhasil memberikan solusi untuk sebuah
wilayah.

Nama Emil telah dikenal jauh sebelum ia menjadi wali kota karena sudah
banyak social investment-nya terhadap kota Bandung. Emil rutin menggunakan
sendiri berbagai media sosial untuk mengkampanyekan kebijakan-kebijakan yang
diambilnya, mulai dari tahap persiapan, uji coba, sampai pada pelaksanaannya,
sehingga semua informasi kegiatannya bisa dipantau oleh orang lain melalui akun
media sosialnya tersebut. Bahkan kritikan-kritikan yang datang pun ia tanggapi
dengan bijak. Hal ini ia lakukan agar warga selalu merasa dekat dengannya dan
mudah untuk menjalin komunikasi. Selain itu, setiap harinya Emil selalu
mengingatkan warga kota Bandung melalui akun media social pribadinya tersebut
tentang kebijakan-kebijakan yang ia terapkan.

Sedangkan untuk gaya kepemimpinannya dalam melakukan pendekatan


kepada masyarakat, ia kerap melakukan “blusukan” ke seluruh penjuru kota
Bandung walaupun hanya sekedar untuk mengajak warganya yang “kurang
beruntung” untuk makan bersama. Bahkan setiap Minggu menjadi program rutin
Emil beserta istrinya untuk berkunjung ke warga yang sangat kurang mampu
untuk silaturahmi, makan bersama dan mengobrol. Blusukan pun hanya ia
lakukan dengan menggunakan mobil kijang sebagai kendaraan dinasnya. Ia
menolak mobil dinas Camry yang diberikan sebagai fasilitas untuk Walikota
melakukan kegiatan kedinasan. Bahkan sehari-harinya ia hanya menggunakan
sepeda dari rumah ke kantor.

Emil selalu mencoba untuk melakukan terobosan dan inovasi setiap harinya
demi kemajuan kota Bandung. Setiap inovasi yang digagasnya selalu diekspose di
akun media sosial pribadinya dalam rangka sosialisasi, ataupun hanya sekedar
mengingatkan warganya. Kebanyakan netizen memuji dan memberikan apresiasi
setiap inovasi yang diberikan oleh Emil, walaupun tidak terlepas dari kritikan
yang datang, yang selalu ditanggapinya dengan bijak dan santun. Emil juga
terkenal sebagai seorang yang humoris dan kerap menyelipkan gurauan di dalam
komentar serta postingannya. Berikut ini merupakan beberapa program-program
Emil untuk kota Bandung yang berhasil membuat kepemimpinannya yang
inovatif tidak hanya diakui oleh seluruh warga Bandung, tetapi juga oleh
masyarakat di daerah lainnya.

1. Mengadakan Bus Sekolah Gratis

Emil selaku Pemkot Bandung mengadakan bus sekolah tanpa tarif alias gratis
untuk anak-anak yang pergi sekolah. Bus ini berkapasitas 70 penumpang dengan
jumlah 10 armada bus yang beroperasi. Pengadaan bus sekolah gratis ini bertujuan
untuk mengurangi volume kendaraan pribadi yang dibawa pelajar ke sekolah,
sehingga juga dapat mengurangi kemacetan. Dinas Perhubungan Kota Bandung
telah mengadakan 36 armada bus sekolah dari target 100 bus yang ditetapkan.

2. Membuat Taman Tematik

Emil membuat gebrakan dengan membangun taman-taman baru yang


modern, inovatif dan edukatif yang bertujuan untuk mengimbangi udara sejuk
yang ada di Bandung. Taman-taman tersebut ditanami dengan bermacam-macam
spesies bunga dengan jumlah yang sangat banyak. Sejauh ini telah ada beberapa
taman yang telah direalisasikan seperti Taman Lansia, Taman Musik Centrum,
Taman Fotografi, Taman Film, Taman Persib, dan masih banyak lagi. Selain itu,
ada salah satu taman yang sempat membuat banyak orang terheran-heran karena
taman ini dinamakan dengan Taman Jomblo. Sesuai dengan namanya, taman ini
didedikasikan khusus untuk para jomblo dengan settingan kursi yang hanya cukup
untuk satu orang (single), fasilitas Wifi serta sarana bermain papan skateboard.
Selain itu taman ini juga terlindung dari hujan yang sewaktu-waktu bisa datang.

3. Bandung Bebas Asap Rokok

Setiap hari Selasa, Emil membuat aturan agar seluruh warga kota Bandung
tidak ada yang menghisap rokok. Program ini dinamakan dengan Selasa Tanpa
Rokok. Pada awalnya Emil tidak melakukan paksaan dengan pemberian sanksi
terhadap warga yang kedapatan melanggar aturan ini. Ia ingin agar warganya
menerapkan aturan ini dengan kesadaran sendiri dalam menjaga kesehatan pribadi
dan lingkungan sekitarnya. Program ini kemudian membawa Emil mendapatkan
penghargaan dari Komnas Pengendalian Tembakau karena telah melakukan
terobosan ini sebagai upaya melindungi warga Bandung dari bahaya rokok. Emil
berencana jika animo masyarakat Bandung tinggi akan program ini, maka Pemkot
Bandung akan menuangkan aturan ini dalam bentuk Peraturan Daerah Kota
Bandung.

4. Parkir Modern

Sistem Pra Bayar Untuk mengatasi parkir liar yang kian merajalela, Emil
membuat system parkir prabayar dengan menyediakan alat / box serupa kotak pos
yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa mengeluarkan karcis parkir.
Cara kerjanya juga sangat mudah, yaitu setelah para pengendara memarkirkan
kendaraan, mereka tinggal memasukkan nomor kendaraan mereka pada box parkir
tadi dengan memencet tombol yang ada, memasukkan uang pecahan koin
Rp.500,- atau Rp.1000,- sesuai dengan tarif waktu parkir yang telah diperkirakan,
kemudian karcis parker akan keluar dengan sendirinya dari box tersebut. Pada
karcis tersebut tertera jam masuk dan karcis tersebut harus diletakkan di atas
dashboard kendaraan. Apabila aturan ini diabaikan oleh para pengendara yang
memarkir kendaraannya, maka petugas parkir resmi akan melakukan
penggembokan pada kendaraan mereka.

5. Smart City

Salah satu kenginan Emil selanjutnya adalah merubah Bandung menjadi


Smart City layaknya Seoul yang memiliki koneksi tinggi dengan internet. Emil
telah menandatangani kerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(Telkom) untuk membuat setiap ruang publik seperti taman kota, tempat ibadah,
sekolah, kantor kecamatan dan kelurahan, transportasi, dan lain sebagainya
terkoneksi dengan internet. Selain kota terkoneksi internet, Emil juga ingin
membuat Bandung menjadi kota digital. Saat ini, kota Bandung telah memiliki
command center di Balai Kota Bandung dengan anggaran Rp.30 milliar, dimana
pusat komando tersebut terhubung dengan CCTV yang dipasang di 80 titik
strategis kota Bandung. Dari ruangan itu petugas bias memantau kemacetan lalu
lintas hingga pedagang kaki lima.

6. Akte Kelahiran Bebas Report

Selama ini di kebanyakan kota di Indonesia masih melakukan birokrasi yang


berbelit-belit terkait pelayanan publik, yang salah satunya adalah pembuatan akte
kelahiran. Di Bandung, Emil telah melakukan program Akte Kelahiran Bebas
Repot dengan layanan jemput bola. Petugas Dinas Kependudukan dan Catatan
sipil secara rutin melakukan kunjunga ke seluruh Rumah Sakit yang ada di
Bandung untuk melayani pembuatan akte terhadap bayi yang baru lahir, sehingga
warga tidak harus repot ke kantor Disdukcapil untuk mengurusnya, dan ketika
mereka pulang ke rumah sudah membawa akte. Selain itu, Emil juga telah
memberlakukan layanan mobil akta kelahiran keliling yang beroperasi di seluruh
wilayah Bandung, untuk memberikan layanan pembuatan akte kelahiran.
Pembuatan akte ini bebas biaya alias tidak dipungut biaya apapun.

7. Gerakan Sejuta Biopori

Dalam lima hari, warga Bandung telah berpartisipasi membuat lubang biopori
sebanyak 266.000 dari target 500.000 biopori untuk mengatasi banjir. Biopori ini
bermanfaat untuk mengurangi genangan air, menyuburkan tanah, mengelola
sampah organik dan menabung air hujan. Partisipasi warga Bandung ini bisa
terwujud hanya karena Emil mengadakan sayembara bagi yang mau berpartisipasi
dengan pemenangnya jalan-jalan ke seputaran Kota Bandung. Walaupun hadiah
tersebut tidak terkesan mewah dan menggiurkan, tetapi banyak masyarakat yang
mau berpartisipasi pada program tersebut. Ini membuktikan bahwa masyarakat
Bandung juga memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya.

8. Membuat Program Harian

Setiap harinya, Emil mempunyai program yang identik pada hari yang telah
ditentukan. Misalnya pada hari Senin, Emil menggulirkan program “One Day No
Rice”, sehingga setiap hari Senin warga kota Bandung dihimbau untuk melatih
diri mengurangi konsumsi nasi. Sedangkan setiap hari Selasa dikenal dengan
“Selasa tanpa rokok”, yang merupakan himbauan kepada warga Bandung untuk
tidak merokok pada hari tersebut. Hari Rabu dikenal dengan sebutan “Rebo
Nyunda”, dimana warga Bandung dihimbau untuk menggunakan bahasa Sunda
agar dapat menjaga kelestarian Bahasa adat tersebut. Setiap hari Kamis, Emil
menghimbau warganya untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional dunia. Program pada hari Kamis ini dikenal dengan sebutan “Kamis
Inggris”. Hari Jumat dikenal dengan program “Jumat Bersepeda” yang artinya
himbauan kepada warga Bandung untuk menggunakan sepeda sebagai alat
transportasi utama. Setiap harinya melalui akun media sosial pribadinya, Emil
selalu mengingatkan warganya melalui postingan-postingan gambar yang menarik
sesuai dengan tema hari masing-masing.

9. Penanganan Kebersihan

Untuk masalah kebersihan yang menjadi masalah umum setiap daerah, Emil
mengeluarkan beberapa program yang sampai saat ini terus dikembangkan.
Misalnya saja dengan menggulirkan program 1500 mesin pencacah sampah di
setiap kelurahan di Bandung. Program lainnya adalah pada bulan April 2015 lalu
Emil menghadirkan 18 unit mobil penyapu jalan dengan kapasitas tangki sedang
dan besar yang digunakan untuk membersihkan sampah di jalanan. Inovasi ini
menuai banyak pujian dan apresiasi dari netizen yang mereka ungkapkan di akun
media social pribadi milik Emil. Selain itu, Emil mempunyai program “Gerakan
Pungut Sampah yang dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Di
launching pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup pada tahun 2014 lalu.
Program ini diluncurkan sebagai upaya menanamkan kesadaran kepada warga
Bandung agar dapat mencintai kebersihan lingkungan sekitarnya, dengan cara
meluangkan waktu 10 sampai dengan 30 menit untuk memungut sampah di
lingkungan sekitar. Khusus untuk prorgram ini, mulai 1 Desember 2014 lalu telah
diberlakukan denda bagi yang membuang sampah sembarangan mulai dari
Rp.250.000 - Rp.50 juta sesuai dengan Perda K3.

Sebagai bukti keberhasilan kota Bandung di bawah kepemimpinannya, Emil


kerap mendapatkan penghargaan yang membuat nama kota Bandung semakin
harum. Berikut merupakan beberapa penghargaan yang telah berhasil diraihnya
selama menjadi walikota Bandung.

1. Penghargaan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk kategori


Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) terbaik.

2. Anugerah Parahita Ekparaya (APE) tahun 2013 dengan kategori Madya,


yang diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak karena telah dinilai berhasil memberikan perlindungan
terhadap anak dan kesetaraan gender.

3. Penghargaan Inovasi Pemimpin Muda Bebas Tembakau dari Komnas


Pengendalian Tembakau karena upaya inovatifnya melindungi warga
Bandung dari epidemi tembakau melalui porgram “Selasa Tanpa Rokok”,
konsep “Rumah Tanpa Asap Rokok” dan adanya larangan iklan rokok di
Bandung.

4. Penghargaan “Best IT Innovation Mayor” dari Media Group Obsession


News pada tahun 2015 karena telah berhasil melakukan inovasi untuk
memajukan Bandung melalui teknologi informasi.

5. Penghargaan “Government Award” dari Sindo Weekly pada tahun 2014


dan 2015 karena telah berhasil melakukan inovasi lingkungan di kota
Bandung.

Teknik komunikasi yang baik menjadi modal penting Emil dalam melakukan
pendekatan kepada warganya untuk mau bersama-sama melakukan perubahan
demi mewujudkan kemajuan kota Bandung. Media komunikasi seperti media
social layaknya facebook dan twitterpun menjadi pilihan Emil untuk berinteraksi
dengan followers-nya. Bahasa yang digunakan oleh Emil juga sangat bervariasi,
mulai dari Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahkan bahasa Sunda yang
notabenenya merupakan bahasa adat yang biasa digunakan oleh warga Bandung.

Bukan hanya memberikan informasi dan sosialisasi, tetapi sosok Emil juga
dikenal sebagai sosok yang mau mendengarkan keluh kesah serta harapan
warganya. Baik di dunia nyata maupun di dunia maya, setiap harinya Emil selalu
berusaha mengingatkan kepada warganya terkait seluruh program dan kebijakan
yang diterapkannya di Bandung. Segala alasan pentingnya program dan kebijakan
terkait perubahan itu pun tak lupa ia kemukakan dengan bahasa yang sangat
elegan. Tak jarang juga ia menyelipkan humor atau candaan di dalamnya,
sehingga orang tak takut untuk memberikan komentar baik berupa pujian maupun
kritikan. Emil juga dikenal sangat santun dalam menjawab komentar walaupun itu
merupakan kritikan pedas baginya.

Sama halnya seperti Jokowi dan Risma, Emil juga telah memiliki enam
kualitas yang harus dimiliki sebagai seorang pemimpin menurut Pat Williams,
yaitu visi yang jelas, keterampilan komunikasi, keterampilan bergaul, karakter
yang baik, kompetensi yang baik, serta keberanian dalam ketegasan. Kualitas
yang paling unggul dari sosok seorang Emil adalah pada keterampilannya dalam
berkomunikasi.

Seperti halnya yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa teknik


komunikasi yang baik menjadi modal yang sangat berpengaruh terhadap
perubahan yang ia lakukan. Kualitas lainnya yang unggul di dalam sosok Emil
adalah keterampilannya dalam bergaul, dimana Emil selalu menjadikan setiap
kritikan sebagai pujian dan ia juga tipe orang yang humoris sehingga orang tidak
takut dengan sosoknya tetapi tetap menghormatinya sebagai pemimpin yang
hebat.

Perubahan yang telah banyak dilakukan oleh Emil di Bandung tergolong


sebagai operasional, dimana perubahan tersebut dilakukan secara terus
menerus/berkesinambungan, termasuk peremajaan teknologi yang selama ini
kerap ia lakukan. Emil memang dikenal sebagai sosok yang melek akan teknologi
dan selalu memanfaatkan teknologi dalam setiap perubahan atau inovasi yang
digagasnya, seperti halnya pendirian command center yang merupakan pusat
komando yang terhubung dengan CCTV yang dipasang di 80 titik strategis kota
Bandung.
BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian di atas, mengenai gaya kepemimpinan Emil dalam melakukan


perubahan, Emil tergolong pemimpin dengan paduan gaya kepemimpinan
karismatik dan kepemimpinan transformasional. Seperti yang telah dijelaskan
diatas, bahwa sebelum Emil menjabat sebagai walikota Bandung, namanya sudah
banyak dikenal oleh orang banyak karena segudang prestasinya dan social
investment-nya terhadap kota Bandung, sehingga ketika ia maju sebagai calon
walikota Bandung, orang sudah yakin bahwa ia bisa menjadi pemimpin yang baik,
yang nantinya akan membawa banyak perubahan positif terhadap kota Bandung.

Sedangkan dalam gaya kepemimpinan transformasional, Emil berhasil


membawa empat perilaku yang terdapat dalam gaya kepemimpinan. Perilaku
pertama yaitu charisma/idealized influence,dimana ia mempunyai keyakinan diri
yang kuat dan berpegang teguh pada tujuannya untuk menjadikan Bandung
sebagai kota yang nyaman untuk dihuni dengan segudang prestasi, sehingga dapat
menumbuhkan rasa bangga dalam diri masyarakat menjadi warga Bandung.
Perilaku kedua yaitu inspirational motivation, dimana Emil selalu memberikan
motivasi inspirasi kepada seluruh warga Bandung untuk berperan serta dalam
mewujudkan tujuan masa depan kota Bandung. Perilaku ketiga adalah intellectual
stimulation, dimana Emil selalu memberikan stimulasi atau rangsangan agar
warganya dapat berfikir inovatif dan kreatif terkait kemajuan kota Bandung.
Sedangkan perilaku terakhir yaitu individualized consideration or individualized
attention, dimana Emil selalu mendengarkan dan memperhatikan masukan-
masukan dari warganya dan ia juga kerap melakukan “blusukan” seperti yang
dilakukan oleh Jokowi dan Risma.

Dari seluruh keberhasilan Emil dalam memimpin kota Bandung, ia dapat


dikategorikan pemimpin yang ideal dimana keberhasilan yang didapatnya
ditempuh melalui dedikasi yang tinggi serta kerja keras yang sungguh-sungguh,
sehingga berdampak pada rasa hormat, cinta dan bangga warga Bandung karena
telah memiliki sosok seperti Emil sebagai seorang pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA

Finansialku. (2017). “Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil” .[Online].


https://www.finansialku.com/gaya-kepemimpinan-ridwan-kamil/, direkam
pada 4 Oktober 2017. [9 November 2018]
Meddina, Yuninta. “MAKALAH KEPEMIMPINAN”. [Online].
https://www.academia.edu/6651040/MAKALAH_KEPEMIMPINAN,
[8 November 2018].
Najib, Ainun. (2013). “Konstruksi Pemimpin Ideal untuk Indonesia”. Jurnal
Agama dan Hak Azazi Manusia. Vol. 3, (1), 145-159.
Pratama, Wandy. “MAKALAH Kepemimpinan”. [Online].
https://www.academia.edu/4719834/MAKALAH_kepemimpinan,
[8 November 2018]
Ramadhany, Lany Erinda. (2015). “Fenomena Kepemimpinan Fenomenal”.
Jurnal Borneo Administrator. Vol. 11, (3), 285-293.
Wink. (2017). “Biografi Ridwan Kamil – Profil Beserta Biodata Lengkap”. [Online].
https://www.biografiku.com/biografi-ridwan-kamil-profil-beserta-biodata-
lengkap/, direkam pada 19 September 2017. [8 November 2018]

Anda mungkin juga menyukai