Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Psikologi Manajemen Pendidikan

“Kepemimpinana Dalam Organisasi”

Dosen Pengampun:Prof.Novianty Djafry,M.Pd.I

Oleh :

Hendro (131422069)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah menganugerahkan


banyak nikmat serta hidayah dan karunia-Nya. Karna atas ijin-Nya lah kami dapat
menyelesaikan,Makalah ini dengan baik yang berjudul “Kepemimpinana Dalam
Organisasi” Makalah ini kami susun secara cepat karna adanya bantuan dari berbagai
macam pihak, salah satunya adalah Prof.Novianty Djafry,M.Pd.I Selaku Dosen
Psikologi Manajemen Pendidikan. Di Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri
Gorontalo. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu,tenaga dan pikiran
yang telah diberikan.

Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita,Nabi
Besar Muhammad Saw.Yang telah membawa cahayanya bagi umat dan alam semesta.
Serta kepada keluarganya,sahabat-sahabatnya,yang In syaa Allah Syafaat beliau sampai
kepada kita semua yang selalu menjalankan ajaran-ajarannya dengan istiqomah.Dalam
penulisan karya ilmiah ini,kami mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada
Makalah ini.Oleh karena itu kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami
harapkan demi kesempurnaan karya kami,dan semoga Makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca.

Gorontalo, November 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin, Kepemimpinan dan Organisasi................................................6

2.2 Teori-Teori Kepemimpinan..........................................................................................8

2.3 Gaya Kepemimpinan....................................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................17

3.2 Saran............................................................................................................................18

DAFTAR PUSAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peranan penting dalam


mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa adanya orang yang mengatur
dan mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya
sesuai dengan visi dan misinya. Oleh sebab itu, diperlukan figur seorang pemimpin
untuk dapat mengelola dan mengatur organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya kepemimpinan dalam organisasi
dengan pendekatan literatur. Jenis penelitian ini ialah penelitian dengan pendekatan
studi literatur dimana dilakukan dengan menemukan referensi teori yang sesuai dengan
kasus yang diperoleh. Pemimpin merupakan seorang yang positif dan penuh percaya
diri yang memiliki visi, misi dan nilai etika yang tinggi, dengan kemampuan
menyampaikan gagasan dan mampu dalam rangka mendorong dan berhubungan baik
dengan orang lain. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam
suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan menjadi titik pusat adanya
perubahan signifikan dalam organisasi, kepemimpinan menjadi kepribadian yang
memiliki dampak dan kepemimpinan merupakan seni dalam menciptakan kesesuaian
dan kestabilan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan Pengertian Pemimpin, Kepemimpinan dan Organisasi
2. Menjelaskan Teori-Teori Kepemimpinan
3. Menjelaskan Gaya Kepemimpinan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pemimpin, Kepemimpinan dan Organisasi
2. Mengetahui Teori-Teori Kepemimpinan
3. Mengetahui Gaya Kepemimpinan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin, Kepemimpinan dan Organisasi

Konsep “pemimpin” berasal dari kata asing “leader” dan”kepemimpinan “ dari


“leadhership”.Pemimpin artinya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi agar kegiatan tersebut dapat terselenggara
dengan efisien. Selanjutnya, agar terjadi ketertiban dalam kegiatan organisasi
diperlukan pengaturan mengenai pembagian tugas, cara kerja dan hubungan anatara
pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.

Pemimpin dapat diartikan predikat yang disandang seseorang sebagai pemimpin


yang memiliki kewenangan, maka pemimpin tersebut wajib melaksanakan fungsinya.
Berikut ini adalah pengertian menurut beberapa ahli:

a. Menurut Kouzes (2004:17), mengatakan bahwa pemimpin adalah vionir


sebagai orang yang bersedia melangkah kedalam situasi yang tidak diketahui.
Pemimpin yang mempunyai visi yang jelas dapat menjadi penuntun dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin.

b. Menurut Sudriamunawar (2006:1), mengatakan pemimpin adalah seseorang


yang memiliki kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya
untuk melakukan kerjasama kearahpencapaian tujuan yang telah di tenttukan
sebelumnya.

c. Menurut Matondang (2008:5), mengatakan bahwa pemimpin adalah seseorang


yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu yang diinginkan.

d. Menurut Bennis (1998:71), mengatakan bahwa pemimpin adalah orang yang


paling berorientasi hasil di dunia, dan kepastian dengan hasil ini hanya positif
kalau seseorang mengetahui apa yang diinginkannya.

e. Menurut Kartono (2005:51), menyatakan pemimpind adalah seorang pribadi


yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan
kekuasaan untuk menggerakan orang lain melakukan usaha bersama guna
mencapai sasaran tertentu.

f. Menurut Rivai (2004:65), menyatakan pemimpin adalah anggota dari suatu


kumpulan yang diberi kedudukan tertentu dan diharapkan dapat bertindak sesuai
kedudukannya. Jadi pemimpin adalah juga seseorang dalam suatu perkumpulan
yang diharapakan dapat menggunakan pengaruhnya untuk mewujudkan dan
mencapai tujuan kelompok.

g. Menurut Sudriamunawar (2006:1), pemimpin adalah seseorang yang memiliki


kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk
melakukan kerja sama kea rah pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.

Perkataan pemimpin/leader mempunyai macam-macam pengertian definisi.


Definisi pemimpin banyak sekali; yaitu sebanyak pribadi yang meminati masalah
pemimpin tersebut. Karena itu kepemimpinan merupakan dampak interaktif dari faktor
individu/pribadi dengan faktor situasi. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan di satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Jadi, pemimpin itu ialah seorang
yang memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai predisposisi (bakat yang dibawa
sejak lahir), dan merupakan kebutuhan dari situasi/zaman., sehingga dia mempunyai
kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahan. Dia juga
mendapatkan pengakuan serta dukungan dari bawahannya, dan mampu menggerakkan
bawahan ke arah tujuan tertentu.

Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin


mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga
menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik
secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin,
sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai
kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
Menurut Wahjosumidjo (2005: 17) kepemimpinan di terjemahkan kedalam
istilah sifat- sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola- pola, interaksi,
hubungan kerja sama antarperan, kedudukan dari satu jabatan administratif, dan
persuasif, dan persepsi dari lain- lain tentang legitimasi pengaruh. Miftah Thoha (2010:
9) kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni
memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.

George R. Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mengartikan bahwa Kepemimpinan


adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. A. Dale Timple (2000: 58) mengartikan
Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial di dalam mana manajer mencari
keikutsertaan sukarela dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dengan
kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin juga menggambarkan arah dan tujuan
yang akan dicapai dari sebuah organisasi. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan
sangat berpengaruh bagi nama besar organisasi. Menurut Sudarwan Danim (2004: 56)
kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang
tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-


orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sutisna (1993)
merumuskan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau
kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Soepardi
(1988) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggerakkan,
menasihati, membimbing, menyusun, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum
(kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen
mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga hal yang saling
berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya; adanya pengikut serta
adanya situasi kelompok tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi.

Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang


merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi
memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata
hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan
kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.

Berikut ini peneliti akan kemukakan beberapa pengertian organisasi menurut


para ahli. Menurut Robbins (1994: 4) mengatakan, bahwa: “Organisasi adalah kesatuan
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.” Selanjutnya Hasibuan (2011:120)
memberikan pengertian organisasi sebagai berikut: Organisasi adalah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu.

2.2 Teori-Teori Kepemimpinan

1. Teori Sifat

Teori yang berusaha untuk mengiclentifikasikan karakteristik khas (fisik,


mental, kepribadian) yang diasosiasikan clengan keberhasilan kepemimpinan.
Menganclalkan pacla penelitian yang menghubungkan berbagai sifat clengan kriteria
sukses tertentu. Teori ini menekankan pacla atribut-atribut pribadi clari para pemimpin.
Dasar clari teori ini aclalah asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin
alamiah clan dianugerahi beberapa ciri yang ticlak dipunyai orang lain seperti energi
yang tiacla habis-habisnya, intuisi yang menclalam, panclangan masa clepan yang luar
biasa clan kekuatan persuasife yang ticlak tertahankan. Teori kepemiminan ini
menyatakan bahwa keberhasilan manajerial disebabkan oleh dimilikinya kemampuan
½emampuan luar biasa clari seorang pemimpin.

a) Inteligensia
Dalam ulasan 33 studi, Ralph Stogdill menemukan bahwa para pemimpin lebih
pintar clari pengikut-pengikutnya.18 Satu penemuan yang signifikan adalah
aclanya. perbedaan inteligensia yang ekstrim antara pemimpin clan pengikut
yang clapat menimbulkan gangguan. Sebagai contoh, seorang pemimpin clengan
IQ yang cukup tinggi berusaha untuk mempengaruhi suatu kelompok yang
anggotanya memiliki IQ rata-rata kemungkinan tidak akan mengerti mengapa
anggota-anggotanya ticlak memahami persoalannya.

b) Kepribadian

Beberapa hasil penelitian menyiratkan bahwa sifat kepribadian seperti


kesiagaan, keaslian, integritas pribadi, clan percaya diri diasosiasikan clengan
kepemimpinan yang efektif.

c) Karakteristik fisik
Studi mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif clan karakteristik
fisik seperti usia, tinggi baclan, berat baclan, clan penampilan memberikan hasil-
hasil yang bertolak belakang. Menjadi lebih tinggi clan lebih berat dari rata-rata
kelompoknya tentu saja ticlak menguntungkan untuk meraih posisi pemimpin.

2. Teori Pribadi-Perilaku

Di akhir tahun 1940-an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa


bagaimana seseorang berperilaku menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang.
Daripacla berusaha menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pacla prestasi
clan kepuasan clari pengikut-pengikutnya.

3. Teori Kepemimpinan Situasional

Suatu penclekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin


memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, clan situasi sebelum mengunakan suatu
gaya kepemimpinan tertentu. Penclekatan ini mensyaratkan pemimpin untuk memiliki
keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia.

2.3 Gaya Kepemimpinan


Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Macammacam gaya
kepemimpinan antara lain :

a. Gaya Kepemimpinan Otokratik


Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kata otokratik diartikan sebagai tindakan
menurut kemauan sendiri, setiap produk pemikiran dipandang benar, keras
kepala, atau rasa aku yang keberterimaannya pada khalayak bersifat dipaksakan.
Kepemimpinan otokratik disebut juga kepemimpinan otoriter.
Mifta Thoha (2010: 49) mengartikan kepemimpinan otokratis sebagai gaya yang
didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas. Jadi kepemimpinan
otokratik adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan
sikapnya yang menang sendiri, tertutup terhadap saran dari orang lain dan
memiliki idealisme tinggi.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) pemimpin otokratik memiliki ciri-ciri
antara lain:
1) Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin.
2) Bawahan, oleh pemimpin hanya dianggap sebagai pelaksana dan
mereka tidak boleh memberikan ide-ide baru.
3) Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah.
4) Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya
hanya penawar saja.
5) Memiliki kepercayaan yang rendah terhadap bawahan dan kalaupun
kepercayaan diberikan, didalam dirinya penuh ketidak percayaan.
6) Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah.
7) Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kepemimpinan demokratis bertolak dari


asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuantujuan yang bermutu
tercapai. Mifta Thoha (2010: 50) mengatakan gaya kepemimpinan demokratis
dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikut dalam
proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin demokratis memiliki ciri-ciri


antara lain:

1) Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia


organisasi itu.

2) Bawahan, oleh pemimpin dianggap sebagai komponen pelaksana


secara integral harus diberi tugas dan tanggung jawab.

3) Disiplin akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara


bersama.

4) Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan


tanggung jawab pengawasan

5) Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.

c. Gaya Kepemimpinan Permisif

Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin permisif merupakan pemimpin


yang tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh. Pemimpin
memberikan kebebasan kepada bawahannya, sehingga bawahan tidak
mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan. Pemimpin yang
permisif cenderung tidak konsisten terhadap apa yang dilakukan.

Menurut Sudarwan Danim (2004: 77) pemimpin permisif memiliki ciri-ciri


antara lain:

1) Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri
sendiri.

2) Mengiyakan semua saran.

3) Lambat dalam membuat keputusan.


4) Banyak “mengambil muka” kepada bawahan.

5) Ramah dan tidak menyakiti bawahan.

Menurut Veithzal (2009:42) ada tiga type yaitu:

a. Tipe Kepemimpinan Otoriter


Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal, kedudukan dan tugas anak buah
semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah dan bahkan kehendak
pemimpin. Kepemimpinan Otoriter organisasinya tidak dinyatakan milik
bersama untuk tujuan bersama. Bawahan sebagai manusia hanya dijadikan alat
untuk mencapai tujuan pemimpin. Oleh Karena itu, sering terjadi perlakuan yang
tidak manusiawi terhadap para anggota organisasi atau bawahan. Anggota
organisasi atau bawahan disebutnya buruh atau karyawan yang berada
dilingkungannya karena di upah sebagai pembayar pelaksana pekerjaan yang
harus dilaksanakan secara patuh tanpa membantah. Biasanya type ini bersifat
menekan atau memaksa.
b. Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas
Pemimpin berkedudukan sebagai symbol. Kepemimpinan dijalankan dengan
memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil
keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-
masing, baik secara perorangan maupun kelompok.
c. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting dlam
setiap kelompok atau organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan
orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan
berbagai aspeknya, seperti dirinya juga.

BAB III

PENUTUP
3.1 Rangkuman

Konsep “pemimpin” berasal dari kata asing “leader” dan”kepemimpinan “ dari


“leadhership”.Pemimpin artinya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi agar kegiatan tersebut dapat terselenggara
dengan efisien. Selanjutnya, agar terjadi ketertiban dalam kegiatan organisasi
diperlukan pengaturan mengenai pembagian tugas, cara kerja dan hubungan anatara
pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Kepemimpinan secara harfian berasal
dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau
mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin
mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan
aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan
tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-
pemimpinannya. Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan
yang merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran
organisasi memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak
orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota
sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.

Teori-Teori Kepemimpinan

1. Teori Sifat
2. Teori Pribadi-Perilaku
3. Teori Kepemimpinan Situasional

Gaya Kepemimpinan

Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya kepemimpinan merupakan norma


perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Macammacam gaya
kepemimpinan antara lain :

a. Gaya Kepemimpinan Otokratik


b. Gaya Kepemimpinan Demokratis
c. Gaya Kepemimpinan Permisif
3.2 Saran

Sebagai mahasiswa hendaknya tidak hanya sekedar mengerti akan teori-teori


yang dijelaskan sebelumnya, akan lebih baik jika kita dapatmenerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dimulai dari hal terkecil dalamsebuah organisasi yang dapat
menjadi sebuah bekal untuk masa depanmengahadapi situasi sesungguhnya. Maka
sebaga Agent Of Change Kita harus memaknai setiap kalimat yang tertulis didalam
makalah yang telahdijelaskan sebelumnya untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan
membacamakalah ini dan dapat menerapkannya dikehidupan yang sesungguhnya.
Dantidak hanya menguasai materi akantetapi sulit untuk membawanya diduniakerja
kelak saat menghadapi masa kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Musgar, M. (2019). PEMIMPIN DAN KEPIMIMPINAN DALAM LEMBAGA
PENDIDIKAN. Jurnal Teknologi Pendidikan Madrasah, 2(1), 47-60.

(Autoridad Nacional del Servicio Civil, 2021)Autoridad Nacional del Servicio Civil.
(2021). Tinjauan Tentang Kepemimpinan. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.

(Aprianti, 2016)Aprianti. (2016). Pengertian Organisasi. Organisasi, 84, 487–492.


http://repository.unpas.ac.id/9795/5/BAB II.pdf

(Syarifudin, 2004)Syarifudin, E. (2004). Teori Kepemimpinan. Alqalam, 21(102), 459.


https://doi.org/10.32678/alqalam.v21i102.1644

Anda mungkin juga menyukai