Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengertian dan Prinsip – Prinsip Kepemimpinan

DISUSUN OLEH :
• IRENE DULI (2102361201182)
• ADINDA PUTERI MARSHANDA (2102361201200)
• ADLAH HUMAYRA PUTRI (2102361201194)
 PUTRI FADILLA (2102361201199)
 FUTRI REGINA (2102361201174)
 ARYA ALFIANSYAH (2102361201192)
 WAWAN (2102361201215)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
TAHUN AJARAN 2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Pengertian dan Prinsip – Prinsip Kepemimpinan” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Kepemimpinan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Palopo, 23 Maret 2023

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan seseorang
untukmempengaruhi, menggerakkan dan mengkoordinasikan individu atau kelompok
agarterwujud hubungan kerjasama dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki tugas memimpin, sementarakepemimpinan
merupakan bakat atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kepemimpinan
diterjemahkan ke dalam sifat, perilaku pribadi, pengaruhterhadap orang lain, pola interaksi,
hubungan kerjasama antar personalia, dankedudukan antar jabatan.

Seorang pemimpin harus memiliki bakat kepemimpinan, dalam arti


kapasitaskepemimpinan tersebut diperlukan oleh tiap pemimpin agar berhasil
dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Pengertian dari Pemimpin dan Kepemimpinan ?
2. Apakah tujuan dan fungsi kepemimpinan ?
3. Apa saja faktor – factor kepengikutan?
4. Bagaimana teori munculnya seorang pemimpin ?
5. Apa yang dimaksud pemimpin formal dan non formal?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian pemimpin dan kepemimpinan;
2. Mengetahui tujuan dan fungsi kepemimpinan;
3. Mengetahui faktor – faktor kepengikutan;
4. Mengetahui teori munculnya kepemimpinan;
5. Mengetahui pemimpin formal dan non formal.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan


 Pengertian Pemimpin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemimpin berarti orang yang
memimpin. Namun kata tersebut juga dapat berarti petunjuk. Sedangkan dalam
Tesaurus Bahasa Indonesia, pemimpin adalah dapat berarti atasan, imam, dan
pelopor. Kata pemimpin merupakan terjemahan dari kata asing, yakni leader.
Pemimpin adalah individu yang memiliki superioritas tertentu sehingga memiliki
wibawa dan kuasa atas tindakan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
dikutip dari Kartono oleh Abdi Tanjung dkk dalam buku berjudul Integritas
Pemimpin Terhadap Korupsi.
Sesuai dengan sebutannya, pemimpin merupakan seseorang yang memiliki
kemampuan dalam memimpin. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemimpin adalah
seseorang yang mampu memimpin kelompok dengan memengaruhi orang lain
tanpa mengindahkan bentuk dan alasannya.
Melansir buku bertajuk Menjadi Pemimpin Efektif karya Nia Tjiptono,
dijelaskan juga bahwa pemimpin adalah individu yang bertugas menentukan arah
suatu hal, menentukan tujuan, baik internal maupun eksternal, menyelaraskan aset
dan keterampilan kelompok dalam menghadapi perubahan lingkungan. Secara
singkat, pemimpin merupakan ahli strategi yang menetapkan tujuan kelompok.

 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kekuatan atau kemampuan yang ada di dalam
diri seseorang. Sikap kepemimpinan tersebut digunakan ketika memimpin. Salah
satu pengaruh yang ditimbulkan dati sikap kepemimpinan tersebut adalah dapat
mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di dalam
sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu dikarenakan umumnya sikap
kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah pekerjaan atau
organisasi.
Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah
target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target
yang ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana
karena adanya sikap kepemimpinan. Kepemimpinan adalah sikap yang ada di
dalam seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang sudah
diberi kepercayaan. Kepercayaan tersebut digunakan untuk menjadi sebuah kepala
atau ketua di dalam perusahaan atau organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka
seorang pemimpin tentu harus memiliki kemampuan untuk memandu anggotanya.
Selain itu, seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi sekaligus meyakinkan
sekelompok orang atau seseorang. Ketika pemimpin dan anggotanya sudah berada
di jalur yang sama, maka apa yang ditargetkan akan lebih mudah dicapai.
Lalu, apa itu kepemimpinan secara umum? Secara umum, kepemimpinan
adalah sesuatu yang ada di dalam diri seseorang. Kepemimpinan tersebut dapat
4
mempengaruhi seseorang.Selain itu, sikap kepemimpinan juga dapat digunakan
untuk memandu sebuah pihak tertentu. Tujuan dilakukannya hal tersebut adalah
supaya dapat mencapai sebuah tujuan. Di dalam KBBI atau kamus besar bahasa
Indonesia, kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin.
Sedangkan pemimpin menurut KBBI adalah orang yang memimpin.
Pengertian kepemimpinan atau apa itu kepemimpinan juga banyak
dikemukakan oleh para ahli. Para ahli mengemukakan gagasannya dalam bentuk
pendefinisian dari kata kepemimpinan. Berikut ini adalah beberapa ahli yang
mengemukakan tentang apa itu kepemimpinan:

1. Wahjosumidjo
Kepemimpinan menurut Wahjosumidjo pada hakikatnya merupakan sesuatu
yang melekat di dalam diri seorang pemimpin. Sesuatu tersebut adalah
berupa sifat-sifat tertentu. Seperti kepribadian atau personality, kemampuan
atau ability dan kesanggupan atau capability. Kepemimpinan juga diartikan
sebagai sebuah rangkaian kegiatan atau activity. Seorang pemimpin tidak
akan dapat dipisahkan dengan kedudukan atau posisi, serta gaya atau
perilaku dari pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah proses
antara hubungan atau interaksi di antara pemimpin, anggota atau
pengikutnya serta situasi.

2. Sutarto Wijono
Arti kepemimpinan menurut Sutarto adalah sebuah rangkaian aktivitas
penataan. Aktivitas tersebut berupa kemampuan seseorang dalam
mempengaruhi perilaku orang lain. Hal itu dilakukan dalam situasi tertentu.
Tujuannya adalah agar bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan-
tujuan yang sudah ditetapkan.

3. Moejiono
Menurut Moejiono, kepemimpinan atau leadership sebenarnya adalah
akibat dari pengaruh yang terjadi secara satu arah. Hal itu terjadi karena
seorang pemimpin mungkin memiliki sebuah kualitas tertentu. Kualitas
tersebut adalah sesuatu yang membedakan dirinya dengan para
pengikutnya.
Para ahli teori sukarela atau compliance induction theorist, akan cenderung
memandang sebuah kepemimpinan atau leadership sebagai pemaksaan.
Selain itu, kepemimpinan adalah pendesakan pengaruh yang terjadi secara
tidak langsung. Kepemimpinan adalah sarana untuk membentuk sebuah
kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya

4. Sondang P. Siagian
Kepemimpinan bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan yang dimiliki
seseorang. Kemampuan tersebut ada ketika menjabat sebagai seorang
pemimpin di dalam organisasi tertentu. Kemampuan yang dimaksud adalah
5
untuk mempengaruhi orang lain, khususnya bawahannya atau anggotanya.
Hal ini dilakukan supaya mereka dapat bertindak dan berpikir sesuai sebuah
lahan tertentu. Supaya sebuah tujuan bisa dicapai dengan mudah.

5. Imam Moejiono
Pengertian kepemimpinan menurut Imam Moejiono adalah sebuah
kemampuan yang dimiliki dalam memberikan pengaruh satu arah. Hal itu
karena seorang pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu.
Kualitas tersebut umumnya adalah sesuatu yang berbeda dari para
pengikutnya.

2.2 Tujuan dan Fungsi Kepemimpinan

 Tujuan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
membuat rencana, berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta
memberikan arahan kepada orang lain.Fungsi utama seorang pemimpin adalah
membantu suatu kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja lebih efisien.
Tapi, ada pula beberapa peranan atau tujuan kepemimpinan, antara lain:
a) Membantu terciptanya suatu iklim sosial yang baik
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi bertujuan untuk
membantu terbentuknya suatu iklim sosial yang baik. Karena, iklim sosial ini
akan mempengaruhi kinerja dan kenyamanan setiap anggota di dalam
kelompok.
Iklim sosial adalah suatu konsep yang abstrak di dalam organisasi. Meskipun
abstrak, konsep ini bisa dirasakan pengaruhnya oleh setiap anggota organisasi.
Persepsi individu dan interpretasi kognitifnya terhadap kondisi organisasi
secara menyeluruh akan mempengaruhi sikap, perasaan, dorongan dan tingkah
lakunya.
Pada akhirnya, iklim sosial ini akan menentukan kesejahteraan psikologis
dari orang yang bersangkutan dan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi.
Sehingga iklim sosial perlu dibangun untuk membawa pengaruh yang optimal
terhadap pertumbuhan dan perkembangan personal setiap individu yang
diinginkan dalam suatu organisasi.

b) Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja


Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga bertujuan membantu
menetapkan prosedur-prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh setiap
anggotanya.
Prosedur kerja adalah tahapan yang berurutan dengan tujuan, supaya suatu
aktivitas yang dikerjakan bisa berjalan lancar. Adanya tahapan-tahapan kerja
ini, setiap anggota dalam organisasi tidak akan kebingungan melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya.
Karena, setiap tahapan kerja ini sudah dilengkapi aturan-aturan dan cara
6
pengerjaan yang bisa membantu mereka lebih mudah memahami pekerjaannya
agar selesai lebih cepat dan tepat.

c) Membantu kelompok untuk mengorganisasi diri


Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga berfungsi membantu
mengkoordinir setiap anggotanya atau kelompoknya untuk mengorganisasikan
diri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengorganisasi adalah
mengatur dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik orangnya
maupun lainnya sehingga menjadi satu kesatuan.
Mengkoordinir berasal dari kata koordinasi yang artinya suatu bagian integral
dari seluruh fungsi manajerial dan menjadi inti dari ilmu manajemen. Secara
etimologis, koordinasi memiliki arti kegiatan penertiban mengatur atau
menciptakan segala sesuatu agar berjalan lancar secara bersamaan.
Maka, pengertian koordinasi adalah suatu tindakan pengaturan elemen-
elemen yang sangat kompleks supaya semuanya bisa terintegrasi dan
bekerjasama secara efektif serta harmonis. Dalam ilmu manajemen, pengertian
koordinasi adalah berbagai aktivitas yang dikerjakan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan tujuan dan rencana kerja yang sudah ditetapkan sebelumnya.

d) Mengambil keputusan sama dengan kelompok


Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga akan membantu
mengambil setiap keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi
tersebut.
Pembuatan keputusan ini merupakan bagian kunci dalam kepemimpinan yang
berperan penting, terutama ketika pemimpin melaksanakan fungsi
perencanaan. Perencanaan yang menyangkut keputusan-keputusan penting dan
berlangsung jangka panjang.
Hal ini tentu tidak jauh dari pengambilan keputusan yang bisa dianggap
sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental maupun kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif
yang tersedia.
Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan akhir.
Lalu, keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan maupun
tindakan.

e) Memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman


Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi, kelompok atau perusahaan
juga bertujuan memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalaman.
Kesempatan adalah waktu yang berkaitan dengan keleluasaan, peluang dan
sebagainya. Dalam hal ini, kesempatan memiliki makna berupa waktu yang
diberikan suatu kelompok untuk memperbaiki sesuatu yang salah atau gagal
sebelumnya.
Sehingga, mereka bisa belajar dari pengalaman dengan menghindari
7
kesalahan-kesalahan sebelumnya agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

 Fungsi Kepemimpinan
Hamdani Nawawi melalui bukunya yang berjudul ‘Kepemimpinan yang
Efektif’ memaparkan beberapa fungsi kepemimpinan, antara lain:
a. Fungsi Instruktif
Kepemimpinan memiliki fungsi instruktif, yang berasal dari kata dasar
instrukti sehingga bersifat perintah. Maksudnya, duatu perintah kepada
seseorang atau anggota kelpok dengan jelas sehingga orang yang diperintah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Fungsi instruktif ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan
dan pemberi tugas kepada anggotanya. Sementara, para anggotanya bertugas
untuk menjalankan semua instruksi yang dikatakan pemimpinnya.
b. Fungsi Konsultatif
Kepemimpinan juga memiliki fungsi konsultatif yang sifatnya dua arah.
Maksudnya, gaya kepemimpinan yang menganut kebiasaan mendengarkan
pendapat atau pertimbangan bawahannya sebelum mengambil keputusan.
Fungsi kepemimpinan ini menempatkan para anggota organisasi atau
bawahan bisa melakukan konsultasi dengan pemimpinnya untuk mencari
solusi terbaik dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam situasi ini, pemimpin haruslah sosok yang bijak dan memiliki
pengetahuan di bidang terkait atau sedang dikerjakan oleh organisasi maupun
perusahaannya. Sehingga, ia mampu memberikan solusi dan mengarahkan
bawahannya dengan baik.
Selain itu, pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang suka berdiskusi
dengan bawahannya sebelum membuat keputusan.

c. Fungsi Partisipasi
Kepemimpinan pun memiliki fungsi partisipasi, yang merupakan
pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi
ada suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam mencapai sebuah
tujuan bersama dan turut bertanggung jawab di dalamnya.
Sebenarnya partisipasi adalah suatu bentuk demokrasi, di mana orang-orang
diikutsertakan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan, serta memikul
tanggung jawab sesuai dengan kompetensi dan kewajibannya.
Fungsi partisipasi ini menempatkan seorang pemimpin yang mampu
mendorong semua anggota atau pengikutnya untuk berpartisipasi dan
berinisiatif dalam suatu proyek bersama.
Jadi, fungsi partisipasi dalam kepemimpinan ini membuat anggota organisasi
atau bawahan di suatu perusahaan tidak hanya sekedar mendengarkan dan
menjalankan perintah pemimpin. Tetapi, mereka juga turut mengambil andil
dalam setiap proses pencapaian tujuan.
d. Fungsi Delegasi
Kepemimpinan juga memiliki fungsi delegasi, yakni memiliki arti
8
perwakilan atau utusan dengan proses penunjukkan secara langsung maupun
musyawarah. Penunjukkan ini bertujuan untuk mengutus seseorang menjadi
salah satu perwakilan suatu kelompok atau lembaga.
Dalam kepemimpinan yang memiliki fungsi delegasi ini, pemimpin untuk
mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau anggotanya yang
memang sesuai dengan tugas tersebut.
Jadi, pemimpin tak hanya mampu memerintah anggotanya, tetapi juga harus
bisa mengetahui dan memahami tugas-tugas yang cocok untuk diberikan
kepada bawahannya. Apalagi, setiap orang pasti memiliki kompetensi yang
berbeda-beda.

e. Fungsi Pengendalian
Kepemimpinan juga memiliki fungsi pengendalian pada anggotanya, yang
maerupakan suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Supaya, pelaksanaannya sesuai dengan perencanaannya.
Fungsi pengendalian dalam kepemimpinan ini artinya pemimpin mampu
untuk mengendalikan semua aktivitas atau pekerjaan anggotanya. Supaya,
mereka mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya secara efektif guna
mencapai tujuan dan tidak keluar dari aturan yang ditetapkan sebelumnya.
Karena itu, suatu organisasi maupun perusahaan membutuhkan pemimpin
yang tegas dan teliti dalam mengamati anggotanya untuk menjalan fungsi
pengendalian tersebut.

2.3 Faktor – Faktor Kepengikutan

 Macam-macam kepengikutan (Followership)


Ada beberapa macam dalam kepengikutan, diantaranya:
• Kepengikutan karena naluri, misalnya anak mengikuti orang tuanya,
masyarakat suku terasing mengikuti pemimpin kharismatik.
• Kepengikutan karena tradisi atau adat kebiasaan, misalnya masyarakat
pedesaan sangat berpegang kepada adat istiadat yang diwarisi turun temurun
• Kepengikutan karena agama, misalnya, mengikuti karena mentaati ajaran
agama.
• Kepengikutan karena rasio, misalnya, orang terpelajar mengikuti pemimpin
yang dapat meyakinkan orang melalui pikiran rasional.
• Kepengikutan karena peraturan atau hukum, misalnya, dikalangan
masyarakat modern dimana hubungan antar manusia telah diatur dalam
peraturan dan hukum yang berlaku.

 Sebab-sebab yang membuat seseorang mengikuti orang lain secara psikologis:


9
• Adanya dorongan mengikuti pemimpin.
• Adanya sifat-sifat khusus pada pemimpin, yaitu sifat-sifat dan ciri
kepemimpinan yang mampu mempengaruhi jiwa orang lain sehingga tertarik
kepadanya.
• Adanya kemampuan pemimpin untuk menggunakan teknik dan metode
kepemimpinan.

2.4 Teori Munculnya Kepemimpinan

• Great Man Theory


Great Man Theory yang dikenal sebagai teori orang hebat ini berkembang
sejak abad ke-19. Teori ini membuat asumsi mengenai sifat kepemimpinan dan
bakat kepemimpinan. Teori ini menyebutkan bahwa hal-hal tersebut dibawa
seseorang sejak orang itu dilahirkan.
Meskipun tidak dapat diidentifikasi dengan sebuah kajian ilmiah mengenai
karakteristik serta kombinasi manusia seperti hal apa yang bisa dikatakan
sebagai pemimpin yang hebat, tetapi sudah banyak orang mengakui bahwa
hanya satu orang di antara banyak individu, pasti memiliki ciri khas sebagai
seorang pemimpin yang hebat.

• Teori gaya dan perilaku


Teori kepemimpinan berdasarkan gaya dan perilaku ini disebut sebagai
kebalikan dari teori orang hebat atau great man theory. Teori berdasarkan gaya
dan perilaku ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat itu dibuat. Teori ini
menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat itu bukan berasal sejak mereka
dilahirkan.
Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada tindakan dari seorang pemimpin.
Vulkan pada kualitas sifat, mental atau karakter bawaan dari orang tersebut.
Teori gaya dan perilaku ini juga menyebutkan bahwa seseorang dapat belajar
serta berlatih menjadi pemimpin.
Pelatihan tersebut dilakukan melalui sebuah ajaran, pengalaman serta
pengamatan yang dilakukan secara baik. Teori ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan utama.
Keterampilan tersebut, disebut dimiliki oleh individu. Di antaranya adalah
keterampilan teknis, keterampilan manusiawi dan keterampilan konseptual.

• Trait Theory
Trait Theory juga sering disebut sebagai teori sifat kepribadian. Teori ini
meyakini bahwa seseorang yang dilahirkan atau dilatih menggunakan sebuah
kepribadian tertentu, maka mereka akan menjadi unggul dalam peran
kepemimpinannya.
Hal tersebut dapat diartikan sebagai kualitas kepribadian tertentu. Contohnya
seperti kecerdasan, keberanian, kecakapan, pengetahuan, imajinasi, daya
10
tanggap, kreativitas, fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan nilai-nilai lainnya
yang membuat seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik.
Teori kepemimpinan ini memfokuskan pada analisis karakteristik fisik, mental
dan sosial. Gunanya adalah untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan
serta pemahaman mengenai karakteristik dan kombinasi karakteristik yang
umum di antara pemimpin-pemimpin.

• Behavioral Theories
Teori kepemimpinan behavioral theories ini adalah reaksi dari trait theory.
Behavioral theories atau teori perilaku ini menghadirkan sudut pandang yang
baru mengenai kepemimpinan. Daripada karakteristik fisik, mental dan sosial
dari seorang pemimpin, teori ini memberikan perhatian pada perilaku para
pemimpin itu sendiri.
Teori ini juga menganggap bahwa keberhasilan seorang pemimpin akan
ditentukan dari perilakunya. Seperti perilaku dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan. Serta perilaku tersebut juga dapat dipelajari atau dilatih. Selain
itu, teori ini juga menganggap bahwa kepemimpinan yang terbilang sukses
adalah yang didasarkan pada perilaku yang bisa dipelajari.

• Contingency Theory
Contingency theory menganggap bahwa tidak ada acara yang paling baik
untuk menyatakan dan memimpin. Teori ini menganggap bahwa setiap gaya
kepemimpinan harus didasarkan pada kondisi dan situasi tertentu. Atas dasar
teori kontingensi ini, seseorang akan mungkin dapat berhasil tampil dan
memimpin, dengan sangat efektif pada situasi, kondisi dan tempat tertentu.
Akan tetapi, kinerja kepemimpinan juga berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang sedang terjadi. Apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke kondisi
dan situasi lain, atau ketika faktor-faktor di sekitarnya juga telah berubah pula.
Contingency Theory atau teori kontingensi ini juga sering disebut dengan teori
kepemimpinan situasional.

11
2.5 Pemimpin Formal dan Non Formal

 Pemimpin Formal
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi lembaga tertentuditunjuk
sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak
danke"ajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran organisasi.

Maka ciri-ciri pemimpin formal antara lain ialah:


• berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas dasar
legalitas formal oleh penunjukan pihak yang berwenang/adalegitimitas.
• Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal
terlebih dahulu.
• Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas
kewajibannya. karena itu dia selalu memiliki atasan/ superiors.
• Dia mendapatkan balas jasa materiil dan immaterial tertentu, serta
emolument/ keuntungan ekstra, penghasilan sampingan lainnya.
• Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan
dapatdimutasikan.

Aapabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia akan dikenai sanksi


danhukuman
Selama menjabat kepemimpinan, dia diberi kekuasaan dan wewenang, antara lain
untuk menentukan policy, memberikan motivasi kerja kepada bawahan,
menggariskan pedoman dan petunjuk, mengalokasikan jabatan dan penempatan
bawahannya: melakukan komunikasi, mengadakan supervisi dancontrol,
menetapkan sasaran organisasi, dan mengambil keputusan-keputusan penting
lainnya. Contoh dari pemimpin formal antara lain adalah kepala Dinas Pendidikan,
Rektor, dan Kepala Sekolah.

 Pemimpin Non Formal


Pemimpin nonformal ialah, orang yang tidak mendapatkan
pengangkatanformal sebagai pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah
kualitas unggul,dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu
mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.

Ciri-ciri pemimpin nonformal antara lain ialah:


• Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
• Kelompok rakyat atau masyarakat menunjuk dirinya, dan
mengakuinyasebagai pemimpin. Status kepemimpinannya berlangsung
selamakelompok yang bersangkutan masih mau mengakui dan menerima
pribadinya.
• Dia tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi formal

12
dalammenjalankan tugas kepemimpinannya.
• Biasanya tidak mendapatkan imbalan balas jasa, atau imbalan jasa
itudiberikan secara sukarela.
• Tidak dapat dimutasikan, tidak pernah mencapai promosi, dan tidak
memiliki atasan. Dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal tertentu.
Apabila dia melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum: hanya saja
respek orang terhadap dirinya jadi berkurang, pribadinya tidak diakui, atau
dia ditinggalkan oleh massanya.

Pengaruh pemimpin-pemimpin nonformal ini mempunyai segi positif,namun


juga ada segi negatif sifatnya: demikian pula peranan sosialnya di tengah
masyarakat. Peranan sosialnya dalam memberikan pengaruh berupa sugesti,
larangan, dan dukungan kepada masyarakat luas untuk menggerakan atau berbuat
sesuatu. Besarnya peranan itu tergantung pada besar-kecilnya dampak sosial yang
disebabkan oleh kepemimpinannya, serta tinggi-rendahnya status sosial yang
diperolehnya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah sebuah kekuatan atau kemampuan yang ada di dalam diri
seseorang. Sikap kepemimpinan tersebut digunakan ketika memimpin. Salah satu pengaruh
yang ditimbulkan dati sikap kepemimpinan tersebut adalah dapat mempengaruhi seseorang.
Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di dalam sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu
dikarenakan umumnya sikap kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah
pekerjaan atau organisasi.

Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah target
atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin di
capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana karena adanya sikap
kepemimpinan. Kepemimpinan adalah sikap yang ada di dalam seorang pemimpin.
Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang sudah diberi kepercayaan. Kepercayaan tersebut
digunakan untuk menjadi sebuah kepala atau ketua di dalam perusahaan atau organisasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka seorang pemimpin tentu harus memiliki kemampuan untuk
memandu anggotanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Basmatulhana, H. (2022, Agustus 09). Perbedaan pemimpin dan Kepemimpinan. From DetikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6224794/apa-perbedaan-pemimpin-dan-kepemimpinan-
ini-jawabannya
raj.abdurrahman. (2016, juni 06). Faktor Faktor Kepengikutan. From blogger:
http://suksesmenjadipemimpinislam.blogspot.com/p/faktor-faktor-p.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai