Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KEPEMIMPINAN MENGOPTIMALKAN
PEMIMPIN”

OLEH :

WIWI OKTAVIA

1710003530156

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KEPEMIMPINAN
MENGOPTIMALKAN PEMIMPIN tepat waktu. Makalah KEPEMIMPINAN
MENGOPTIMALKAN PEMIMPIN disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
ini di Universitas EkaSakti Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang gaya kepemimpinan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu selaku dosen
pengampu mata kuliah ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 08 desember 2020

WIWI OKTAVIA
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................
1.3 TUJUAN........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada dasarnya atau sesuai kodratnya, manusia adalah makhluk social atau
bermasyarakat yang menurut aristoteles disebut sebagai “zoon politicon”. Makhluk
social atau bermasyarakat pada dasarnya tidak bisa hidup wajar dengan
menyendiri karena, hampir sebagian besar tujuannya ternyata dapat terpenuhi
apabila manusia itu berhubungan dengan manusia atau orang lain. Dalam usahanya
untuk bermasyarakat manusia membentuk suatu kelompok atau organisasi untuk
mencapai suatu kepuasan (lahir dan batin) serta peningkatan diri.
Kelompok atau organisasi itu kemudian menjadi himpunan manusia
dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga ada yang
sangat menonjol dan diakui kelebihannya oleh anggota-anggota atau
sebagian besar anggota-anggotanya, terutama dalam mempengaruhi dan
menggerakkan usaha bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan ia adalah pemimpin.
Pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kelompok. Gaya dan
proses kepemimpinan seseorang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini kami akan mencoba
membahas apa itu kepemimpinan, teori- teori kepemimpinan dan jenis, fungsi
serta tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi atau kelompok.
Fungsi pengawasan merupakan fungsi setiap manajer yang terakhir,
setelah fungsi-fungsi merencanakan, mengorganisasi, menyusun tenaga kerja dan
memberi perintah. Fungsi ini merupakan fungsi pimpinan yang
berhubungan dengan usaha menyelamatkan jalannya perusahaan kearah pulau cita-
cita, yakni kepada tujuan yang telah direncanakan.
Melakukan suatu tugas, hanya mungkin dengan baik bila seseorang yang
melaksanakan tugas itu mengerti arti dan tujuan dari tugas yang
dilaksanakan. Demikian pula seorang pemimpin yang melakukan tugas
pengawasan, haruslah sungguh-sungguh mengerti art i dan tujuan dari pada
pelaksanaan tugas pengawasan. Menerapkan prinsip-prinsip pengawasan
dengan baik, akan mengefektifkan pengawasan dalam pelaksanaannya. Oleh
karena itu, guna memeahami dengan jelas tentang pengawasan, perlu
dijelaskan secara terperinci jenis-jenis pengawasan itu. Berhubung karena
berbagai keadaan khusus badan usaha, dan keinginan mereka yang
melaksanakan pengawasan, maka terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam cara
mengawasi.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Kepemimpinan ?
2. Apa itu Pemimpin ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi pemimpin’
2. Untuk mengetahui defensis kepemimpinan
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepimpimpinan
terhadap pemimpin
BAB II
PEMBAHASAN

 PEMIMPIN
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal
dari kata dasar yang sama «pimpin». Namun demikian ketiganya
digunakan dalam konteks yang berbeda.Pemimpin adalah suatu
lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran
formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum
tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang
dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang
yang bukan «pemimpin». Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di
satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian
satu atau beberapa tujuan.

 KEPEMIMPINAN
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat
penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan
dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya
mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu .
Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam
mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk
mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti pada kerjasama
dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada
umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain
agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu .
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan
sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk
dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya
agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta
merasa tidak terpaksa.Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada
situasi tertentu.

 PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


Pemimpin dan Kepemimpinan adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang
lain atau sekelompok orang untuk mengerahkan usaha bersama, guna
mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Dan kepemimpinan
adalah suatu gaya atau proses mempengaruhi orang lain atau
sekelompok orang untuk mengerahkan usaha bersama, guna mencapai
sesuatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
 Teori – teori pemimpin dan kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang
dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul
anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,
sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan
pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku
seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok
ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai
deskripsi perilaku:
 konsiderasi dan struktur inisiasi
 berorientasi kepada bawahan dan produksi
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan
oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan
dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang
dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.

 Pemimpin formal dan informal


Kartono memberikan rujukan bahwa yangdimaksud pemimpin formal
adalah orang yang oleh organisasi atau lembagatertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakuanresmi untuk memangku
suatu jabatan dalam stuktur organisasi, dengan segalahak dan kewajiban
yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaranorganisasi.Sedangkan
Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkanpengangkatan
formal sebagai pemimpin, namum karena ia memiliki kelebihanseperti
kualitas kepribadian, dia mencapai kedudukan sebagai orang
yangmampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok
ataumasyarakat tertentu.
 Fungsi pemimpin
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah
merupakansesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan
kemajuan organisasiyang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi
kepemimpinan memiliki 2 aspekyaitu:
1.Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi
kebijaksanaanadministrasi dan menyediakan fasilitasnya
.2.Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan
planning, organizing,staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang
efektif, makakepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan
fungsinya.Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari
Nawawi ,fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi
sosial dalamkehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan
bahwa setiappemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu
Pemimpin harusberusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial
kelompok atauorganisasinya. Sehubungan dengan kedua
dimensitersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat
dibedakanlima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:a.Fungsi
Instruktif.b.Fungsi konsultatif.c.Fungsi Partisipasi.d.Fungsi
Delegasie.Fungsi Pengendalian.Kemudian menurut Yuki fungsi
kepemimpinan adalahusaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan
untuk bekerja keras,memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi
guna mencapai tujuan7 organisasi.
 Tipe Pemimpin
Secara teoritis tipe kepemimpinan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
yaitu:
1. Tipe Otoriter
Tipe ini merupakan tipe kepemimpinan yang menempatkan
kekuasaan ditangan seseorang atau sekelompok kecil orang-
orang yang disebut atasan sebagai penguasa atau penentu yang
tidak dapat diganggu gugat dan orang yang lain (bawahan)
harus tunduk pada kekuasaannya dibawah ancaman dan
hukuman sebagai alat dalam menjalankan kepemimpinannya.
Bagi bawahan tidak ada kesempatan untuk berinisiatif dan
mengeluarkan pendapat. Instruksi atau perintah atasan tidak
boleh ditafsirkan, tapi harus dilaksanakan secara tertib dan
konsekuen tanpa kesalahan.
2. Tipe Laissez-Faire
Tipe ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan otoriter. Dalam
realitas kepemimpinannya dilakukan dengan memberikan kebebasan
sepenuhnya kepada orang-orang yang dipimpinnya untuk
mengambil keputusan secara perseorangan. Pemimpin hanya
berfungsi sebagai penasihat. Akibatnya, sasaran kerja menjadi
simpang siur. Dan akhirnya pemimpin hanya menjadi “pelayan” para
anggota.
3. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama
dan terpenting. Hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin
didasari prinsip yang saling menghargai dan menghormati.
Kegiatan kepemimpinan dilaksanakan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan kemampuan pemimpin pada setiap
anggota kelompok suatu 8 peran dan posisinya. Kepemimpinan
demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan
terarah, yang berusaha memanfaatkan setiap anggota untuk
kepentingan dan kemajuan organisasi
BAB III
PENUTUP

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :


Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
dan memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Dalam
kepemimpinan terdapat tiga teori yang melandasi seseorang
dalam memimpin suatu organisasi atau kelompok. Teori teresebut meliputi:
1. Teori Sifat
2.Teori Perilaku
3.Teori Situasional
Pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi atau lembaga tertentu
ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakuan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam stuktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban
yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran organisasi. Sedangkan
Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal
sebagai pemimpin, namum karena ia memiliki kelebihan seperti kualitas
kepribadian, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi
kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/72897566-Makalah-pemimpin-dan-kepemimpinan-serta-
pengawasan.html

https://elqorni.wordpress.com/category/manajemen-organisasi/kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai