PEMERISAK AKUNTANSI
DISUSUN OLEH
FITRIA MARTA SISKA 18101155110258
KELAS
AKUNTANSI 6
DOSEN PEMBIMBING
ANATIA AGUSTI,SE,M.SI
Kertas kerja pemeriksaan terdiri dari semua dokumen yang dibuat sendiri dan juga yang
diperoleh dari hasil kerja auditor sebagai dasar informasi yang dipakai untuk membuat suatu
kesimpulan dan opini.
Bahan bukti dalam memebrikan pendapat dan saran perbaikan (audit report).
Membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan mereview proses audit.
Memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan yang didelegasikan
telah dilaksanakan dengan baik.
Membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan sesuai dengan
rencana, dan mencangkup semua aspek finansial serta operasional yang dapat
dijadikan pedoman untuk memebrikan pendapat dan saran perbaikan.
Sebagai dasar bahwa prosedur audit telah diikuti, pengujian telah dilakukan, sebab-
sebab masalah diketahui, dan akibat dari masalah diungkapkan untuk mendukung
pendapat (opini) dan saran (perbaikan yang diberikan).
Memungkinkan staf auditor lain untuk dapat menyesuaikan dengan tugas yang
diberikan dari periode ke periode sesuai dengan rencana penggatian staf audit.
Sebagai alat bantu untuk mengembangkan profesionalisme bagi Internal Audit
Division.
Menunjukkan kepada pihak lain bahwa suatu pekerjaan audit telah dilaksanakan
sesuai dengan standar keahlian yang dimiliki oleh staf audit hingga laporan evaluasi
akhir yang sesuai dengan “audit proses”.
Perencanaan
Pengujian dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan dari sistem internal control
yang ada
Audit prosedur yang telah dijalankan, informasi yang telah didapat, dan kesimpulan
yang diambil
Review
Follow up
B. Kertas kerja harus lengkap, termasuk bukti pendukung untuk mendapatkan suatu
kesimpulan.
E. Jika auditor menggunakan informasi keuangan dalam laporannya, maka kertas kerja harus
mendokumentasikan dokumen akuntansi yang dipakai atau rekonsiliasi atas data tersebut.
F. Kertas kerja dapat dikategorikan sebagai permanent file dan current file
Diparaf/diberi tanda pada setiap kertas kerja oleh staf yang diberi tanggung jawab
penugasan (staf/Person in Charge).
Secara berkala di-review oleh Corporate Controller.
Kesimpulan yang diperoleh atas hasil audit harus diungkapkan, sedangkan file
kertas kerja umumnya berisikan bukti-bukti yang menyatakan bahwa pekerjaan
audit telah selesai dan telah di-review oleh staf yang bertanggung jawab, serta
semua masalah telah diungkapkan.
Kode audit harus ditempatkan pada angka di mana telah dilakukan pemeriksaan sesuai
dengan audit prosedur/program, atau, jika tidak dilakukan prosedur pemeriksaan, sebaiknya
pemberian tanda tersebut diabaikan.
Pada saat memberikan kode pada buku besar (ledger cards=general ledger), jurnal entry, dan
dokumen lainnya disarankan menggunakan pulpen merah dan memberi tanda kecil yang
terlihat jelas.
Penggunaan kode audit pada kertas kerja harus disertai dengan penjelasan tentang dokumen
apa yang diperiksa dan dokumen apa yang tidak tersedia. Sementara itu, transaksi yang
terjadi sebagai dasar pemeriksaan harus dibuatkan kertas kerja. Jika didapatkan suatu
pencatatan atas transaksi yang tidak umum/wajar, dokumen tersebut sebaiknya di-
fotokopi dan ditelusuri hingga ke dokumen asli atas transaksi tersebut untuk diyakinkan
kebenarannya, dan dokumen itu harus di-file sebagai salah satu kertas kerja.
a. Permanent file terdiri dari berbagai macam schedule dan ada hubungannya dengan setiap
pelaksanaan audit, yang pada umumnya dapat digabungkan menjadi satu dengan permanent
file. Schedule atau daftar yang diperoleh harus berupa sumber informasi yang berhubungan
dengan aktivitas, kelangsungan bisnis perusahaan, sistem, prosedur, dan
ketentuan/kebijaksanaan lain yang sangat penting untuk kepentingan audit.
b. Isi permanent file harus selalu di-review dan di-update pada setiap pekerjaan audit yang
dilakukan dan harus mengacu pada situasi terkini.
c. Dalam meng-update permanent file, beberapa dokumen (system and procedure, peraturan
perusahaan, peraturan pemerintah dan pajak, dan lain-lain) kemungkinan sudah tidak relevan
lagi dengan kondisi terkini dan masa yang akan datang. Jika ada beberapa dokumen yang
didapat sebagai bagian dari kertas kerja untuk pelaksanaan audit saat ini masih dapat
dikaitkan dengan permanent file, dokumen ini harus di-file secara terpisah di dalam
permanent audit file yang baru.
d. Isi dari permanent audit file pada umumnya adalah sebagai berikut:
Permanent file menyajikan hubungan antara audit yang sekarang dan audit yang
lalu. File ini memungkinkan auditor sekarang untuk mendapat gambaran tentang
bagaimana proses audit yang lalu dilaksanakan. Hal ini akan menentukan cara
pelaksanaan audit sekarang.
Permanent file mencangkup rencana audit yang dibuat pada awal audit dan revisi-
revisinya serta pertimbangan dalam merevisi. Hal ini akan memudahkan pembuatan
perencanaan audit sekarang dan/kemudian hari.
Permanent file adalah aset yang berharga bagi auditor untuk menghemat waktu,
terutama untuk auditor yang kurang mengenal aktivitas perusahaan yang diaudit.
Hasil review dari internal control dan pengembangan dari sebuah rencana audit
atau update dari planning.
Korespondensi dari Auditee untuk memulai suatu audit, konfirmasi, memvalidasi
temuan, dan mengonfirmasi semua tindakan perbaikan yang diambil.
Melakukan suatu tes untuk mencapai tujuan audit yang telah diidentifikasi.
Kesimpulan yang diambil oleh auditor dari hasil kerja.
Audit report dan distribusinya.