Sebenarnya, apa itu kepemimpinan (leadership)? Istilah ini merujuk pada suatu kemampuan
seseorang dalam memimpin sekelompok orang atau organisasi.
Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap topik yang berhubungan dengan leadership. Adapun
beberapa hal yang bisa kamu pelajari dari materi kepemimpinan ini diantaranya:
Apa itu leadership, baik pengertiannya secara umum maupun menurut beberapa ahli.
Apa tujuan dari kepemimpinan di dalam suatu organisasi.
Apa fungsi kepemimpinan ditinjau dari aspek administrasi dan manajemen.
Beberapa jenis gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi.
Beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang leadership, maka kamu harus membaca artikel
ini hingga akhir.
Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di dalam dirinya, memiliki
visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan tentunya pandai dalam
berkomunikasi.
Namun, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya
memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.
Kepribadian (personality)
Kemampuan (ability)
Kesanggupan (capability)
Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan
kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan
situasi.
2. Sutarto Wijono
Menurut Sutarto, arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan
seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. S. P. Siagian
Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan
seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
4. Imam Moejiono
Menurut Imam Moedjiono, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang
membuatnya berbeda dengan pengikutnya.
5. George R. Terry
Menurut George R. Terry, pengertian leadership adalah kegiatan mempengaruhi orang lain
untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi.
6. James A.F. Stoner
Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha dalam
mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau organisasi.
7. Jacobs dan Jacques
Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti terhadap usaha
kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai
tujuan.
Setelah memahami pengertian kepemimpinan, tentunya kita juga perlu mengetahui apa tujuan
kepemimpinan tersebut. Berikut penjelasannya:
Setelah memahami tujuan kepemimpinan, kita juga harus mengerti apa fungsi kepemimpinan di
dalam sebuah organisasi. Pemimpin memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah
organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi tersebut.
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya
menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang
dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam
melaksanakannya.
4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat dan
menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada
seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadapa
kegiatan para anggotanya.
Jack Zenger dan Joseph Folkman menanyakan ke lebih dari 330,000 bos, rekan, dan juga
bawahan. Mereka akhirnya mengklasifikasikan 10 skill utama yang wajib dimiliki oleh seorang
pemimpin, antara lain:
Nah, jika Anda sedang memegang jabatan sebagai manejer, memotivasi dan mendorong rekan
tim menjadi tugas utama Anda suapaya tujuan perusahaan tercapai. Ini juga termasuk bisnis yang
baru berkembang.
Penting sekali untuk menjawabnya dengan jujur. Meskipun mereka pada akhirnya tidak
menyukai jawaban Anda, namun mereka pasti bisa menerima dan melaluinya dengan baik asal
Anda tetap bekerja bersama mereka.
3. Mempelajari dan Menyelesaikan Masalah
Seorang pemimpin direkrut, dilatih, dan dipilih untuk menyelesaikan masalah dan mencari
peluang pasar. Tidak hanya kecerdasan yang dibutuhkan, tapi juga kemampuan menganalisa
yang baik dan skill lain yang tidak dimiliki oleh rekanan lainnya.
Hal yang paling penting bagi pemimpin adalah tugas selesai dengan baik dan targetnya tercapai.
Apa pun media komunikasinya. Tidak lupa ia memberikan detail job yang jelas dan terus
berkomunikasi dengan tim agar pekerjaan berjalan di jalan yang benar.
7. Bersikap Profesional
Seorang pemimpin juga harus memiliki keahlian yang khusus. Tentu saja untuk membimbing
timnya.
8. Memberikan Strategi
Pemimpin tentu saja memiliki visi jangka panjang. Ia tahu bagaimana menghindari kesalahan
fatal yang berakibat pada perkembangan bisnis. Mereka kadang dituntut menjadi orang yang
taktis dalam menghadapi persaingan pasar.
9. Bersifat Membangun
Pengertian kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman ini juga
mengikutkan aspek pembangunan. Maksudnya, pemimpin yang baik hendaknya terus belajar
mengembangkan skill teknis dan profesionalitasnya. Mereka mencari karyawan yang paling
menjanjikan dan memberikan training yang baik sehingga bisa menjadi generasi penerus
perusahaan.
10. Melakukan Inovasi
Dalam bidang bisnis, inovasi bukan lagi barang baru. Bahkan secara langsung pasar menggeret
pelaku bisnis dan perusahaan untuk terus berinovasi agar bisa bertahan di tengah kompetisi yang
ketat.
Setiap pemimpin organisasi memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan berbeda satu dengan
yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi:
1. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi dilakukan dengan cara mengatur berbagai hal secara sistematis.
Gaya kepemimpinan ini pada umumnya dapat ditemukan pada kantor/ instansi pemerintahan dan
perusahaan besar yang telah mempunyai budaya organisasi yang kuat sejak lama.
Dalam penerapannya, terdapat aturan-aturan tertentu yang membuat para bawahan harus
mengikuti semua regulasi yang ada dan tidak punya ruang untuk mendobraknya.
2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang dominan dalam berbagai
keputusan dan tindakan. Dengan kata lain, pemimpin memiliki kekuasan mutlak dan nyaris tidak
ada celah bagi bawahan untuk memberikan masukan.
Gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada organisasi kemiliteran dimana kekuasaan
pemimpin sangat mutlak. Selain itu, terdapat batasan yang tegas antara atasan dengan bawahan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk mendapat kebebasan dari
para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang untuk mengambil keputusan atau
melakukan sesuatu sesuai dengan yang mereka yakini.
Meskipun demikian, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya diterapkan jika bawahan memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam membuat sebuah keputusan.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi para bawahan untuk ikut
berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah keputusan. Artinya, pendapat para bawahan
akan menjadi bahan pertimbangan bila sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, dalam gaya kepemimpinan ini biasanya terjalin hubungan yang baik antara atasan dan
bawahan karena tidak ada suasana otoriter. Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini dapat
ditemukan pada perusahaan startup atau organisasi nirlaba.
Kesimpulan
Pada dasarnya setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan di dalam dirinya, meskipun beberapa
orang memang lebih dominan. Dalam penerapannya, setiap orang memiliki gaya kepemimpinan
yang unik sesuai dengan karakter dan situasi tertentu.
Seharusnya memahami kepemimpinan tidak hanya sebagai wacana saja, tetapi dapat diterapkan
di lingkungan kerja demi membentuk budaya organisasi yang baik. Dan yang pasti, para anggota
atau karyawan akan mengikuti langkah seorang pemimpin yang menginspirasi.