Anda di halaman 1dari 10

Banjir Cirebon: Jalur Kereta Lumpuh dan

Ribuan Rumah Terendam

Luapan sungai Cisanggarung dan Cijangkelok merendam sekitar seribu rumah di delapan kecamatan
di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyusul curah hujan yang tinggi. Selain itu, jalur kereta dari
Cirebon ke Tegal dan Purwokerto saat ini lumpuh total.

"Delapan kecamatan yang terdampak, dan kurang lebih ada 25 ribu jiwa yang harus mengungsi," kata
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon Eman
Sulaeman di Cirebion, Jumat (23/2/2018).

Eman menyebutkan dua sungai yang meluap itu menyebabkan delapan kecamatan di Kabupaten
Cirebon yakni Kecamatan Losari, Ciledug, Pasaleman, Pabuaran, Pabedilan, Waled, Pangenan, dan
Gebang terendam banjir.
Korban Longsor Terus
Bertambah

Bencana longsor karena hujan lebat di tenggara Bangladeh telah


menewaskan 134 orang. Bencana ini merupakan lanjutan dari topan yang
melanda pesisir pantai Bangladesh beberapa pekan lalu.

AFP melaporkan, Rabu (14/6/2017) wilayah terpencil Rangamati menjadi


kawasan paling terdampak longsor yang terjadi dini hari itu. Di lokasi ini,
setidaknya 98 orang tewas. Kebanyakan korban adalah warga miskin yang
tinggal di perbukitan.

Administrator distrik Rangamati, Manzurul Mannan mengatakan, jumlah


korban tewas sangat mungkin terus meningkat. Selain di Rangamati, 30
orang lain yang tewas adalah warga Chittagong, dan 6 lainnya di Distrik
Bandarban.
Tsunami Flores (1992)

Sportourism
Pada tanggal 12 Desember 1992 terjadi gempa dan tsunami di Pulau
Flores, Nusa Tenggara Timur. Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter
tersebut menyebabkan gelombang tsunami setinggi 36 meter. Bencana
tersebut ditaksir memakan korban jiwa 2.100 orang.
Letusan Gunung Kelud (1919)

Pada tanggal 20 Mei 1919 Gunung Kelud meletus menyebabkan jatuhnya


korban jiwa 5.160 orang. Dentumannya terdengar hingga ke Kalimantan
dan semburan material vulkaniknya mencapai Pulau Bali.
Top 3 Berita Hari Ini: Penyelamatan Dramatis Korban
Gempa Palu yang Terjebak Bersama Jasad Sang Ibu

Jakarta - Top 3 berita hari ini, gempa dan tsunami yang menerjang Palu,
Donggala dan sekitarnya telah meluluhlantakkan seluruh bangunan yang
berdiri di atasnya. Nyaris seluruh permukiman yang berada di pesisir pantai
Palu rata dengan tanah.

Korban pun tak terhindarkan. Hingga Senin, 9 Oktober 2018, BNPB mencatat
korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu mencapai 2.010 orang.

Hal ini tak menghentikan usaha Tim SAR dan relawan untuk mencari para
korban yang masih bertahan hidup di puing-puing reruntuhan rumahnya.

Seperti yang dialami seorang pelajar berumur 15 tahun, bernama Nurul


Istihara. Saat Basarnas menemukannya, tubuh remaja ini terbenam di dalam
tanah. Bersamanya, jasad sang ibu yang dalam posisi berdiri.

Penderitaan Nurul semakin bertambah. Tempat dia terperangkap berbentuk


kubangan, air PAM yang bocor terkumpul hingga setinggi 1,5 meter terus
naik di lehernya.
Titik Api Kebakaran Hutan di Kalbar Meluas

Titik Api Kebakaran Hutan di Kalbar Meluas Ilustrasi kebakaran hutan (AFP
Photo/Anne-Christine Poujoulat).

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB)


merilis sejumlah lokasi titik panas kebakaran hutan dan lahan.

Dalam seminggu terakhir sebaran hotspot terbanyak terdapat di Kalimantan


Barat, NTT, dan Aceh.

Satelit Terra, Aqua, dan SNNP milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (Lapan), Minggu (30/7) pagi mendeteksi 126 titik api di Kalimantan
Barat, dengan rincian 77 hotspot kategori sedang, dan 49 hotspot kategori
tinggi.

Peningkatan intensitas cuaca kering selama musim kemarau juga


meningkatkan jumlah titik api.

"Khusus di Kalimantan Barat, dalam empat hari terakhir kebakaran hutan


dan lahan meluas," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Sutopo Purwo Nugroho

kepada CNNIndonesia.com.
LUMPUR LAPINDO atau Mud Flow

Seperti diketahui, telah terjadi semburan lumpur ke permukaan dengan radius sekitar 150
meter hingga 200 meter dari lubang sumur pada 29 Mei 2006 di Sidoarjo. Peristiwa ini diduga karena
semburan liar di bawah tanah telah keluar melalui patahan-patahan di sekitar lokasi pengeboran.[1]
Lumpur panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini para ahli geologi
sebagai mud volcano atau gunung api lumpur yang meletus dari dalam tanah. Keyakinan itu
didasarkan hasil penelitian selama sebulan. Karena itu, tidak ada yang bisa memastikan kapan
semburan lumpur itu akan berhenti atau justru semakin membesar. Penelitian dilakukan bersama 20
ahli geologi lainnya, termasuk dari ahli Oslo University, Adriono Manzin dan Georgio Avmanov,
diketahui lumpur yang menyembur tersebut sudah berusia sekitar 4,9 juta tahun.[2]
Badai Khanun Menghantam Wilayah
China

AKURAT.CO, Badan Meteorologi China melaporkan Badai Khanun akan segera


menghantam wilayah China pada Senin 16 Oktober pagi waktu setempat dengan
kecepatan sekira 114 kilometer (km) per jam.

Dilaporkan Reuters, Badai tersebut tak hanya menghantan China, tapi juga
diprediksi akan terus bergerak ke Hong Kong. Badai Khanun tersebut diprediksi
akan melakukan pendaratan pertaman di antara 2 wilayah yaitu Zhanjiang di
Provinsi Guangdong atau di Wenchang di Provinsi Hainan.

Pemerintah Negeri Tirai Bambu telah mengeluarkan peringatan oranye yang


merupakan tingkat peringatan bahaya tertinggi ketiga di China. Negeri Panda itu
diketahui memiliki 4 kode warna utama sebagai tanda bahaya cuaca buruk.
KLIPING
BENCANA ALAM
DISUSUN
O
L
E
H
RAJA DENIS PERMATA PUTRA
KELAS : VI
SD NEGERI 002 TELUK SUNGKAI
T.P 2019
KLIPING
BENCANA ALAM
DISUSUN
O
L
E
H
HENDRIYANTO
KELAS : VI
SD NEGERI 002 TELUK SUNGKAI
T.P 2019

Anda mungkin juga menyukai