Luapan sungai Cisanggarung dan Cijangkelok merendam sekitar seribu rumah di delapan kecamatan
di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyusul curah hujan yang tinggi. Selain itu, jalur kereta dari
Cirebon ke Tegal dan Purwokerto saat ini lumpuh total.
"Delapan kecamatan yang terdampak, dan kurang lebih ada 25 ribu jiwa yang harus mengungsi," kata
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon Eman
Sulaeman di Cirebion, Jumat (23/2/2018).
Eman menyebutkan dua sungai yang meluap itu menyebabkan delapan kecamatan di Kabupaten
Cirebon yakni Kecamatan Losari, Ciledug, Pasaleman, Pabuaran, Pabedilan, Waled, Pangenan, dan
Gebang terendam banjir.
Korban Longsor Terus
Bertambah
Sportourism
Pada tanggal 12 Desember 1992 terjadi gempa dan tsunami di Pulau
Flores, Nusa Tenggara Timur. Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter
tersebut menyebabkan gelombang tsunami setinggi 36 meter. Bencana
tersebut ditaksir memakan korban jiwa 2.100 orang.
Letusan Gunung Kelud (1919)
Jakarta - Top 3 berita hari ini, gempa dan tsunami yang menerjang Palu,
Donggala dan sekitarnya telah meluluhlantakkan seluruh bangunan yang
berdiri di atasnya. Nyaris seluruh permukiman yang berada di pesisir pantai
Palu rata dengan tanah.
Korban pun tak terhindarkan. Hingga Senin, 9 Oktober 2018, BNPB mencatat
korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu mencapai 2.010 orang.
Hal ini tak menghentikan usaha Tim SAR dan relawan untuk mencari para
korban yang masih bertahan hidup di puing-puing reruntuhan rumahnya.
Titik Api Kebakaran Hutan di Kalbar Meluas Ilustrasi kebakaran hutan (AFP
Photo/Anne-Christine Poujoulat).
Satelit Terra, Aqua, dan SNNP milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (Lapan), Minggu (30/7) pagi mendeteksi 126 titik api di Kalimantan
Barat, dengan rincian 77 hotspot kategori sedang, dan 49 hotspot kategori
tinggi.
kepada CNNIndonesia.com.
LUMPUR LAPINDO atau Mud Flow
Seperti diketahui, telah terjadi semburan lumpur ke permukaan dengan radius sekitar 150
meter hingga 200 meter dari lubang sumur pada 29 Mei 2006 di Sidoarjo. Peristiwa ini diduga karena
semburan liar di bawah tanah telah keluar melalui patahan-patahan di sekitar lokasi pengeboran.[1]
Lumpur panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini para ahli geologi
sebagai mud volcano atau gunung api lumpur yang meletus dari dalam tanah. Keyakinan itu
didasarkan hasil penelitian selama sebulan. Karena itu, tidak ada yang bisa memastikan kapan
semburan lumpur itu akan berhenti atau justru semakin membesar. Penelitian dilakukan bersama 20
ahli geologi lainnya, termasuk dari ahli Oslo University, Adriono Manzin dan Georgio Avmanov,
diketahui lumpur yang menyembur tersebut sudah berusia sekitar 4,9 juta tahun.[2]
Badai Khanun Menghantam Wilayah
China
Dilaporkan Reuters, Badai tersebut tak hanya menghantan China, tapi juga
diprediksi akan terus bergerak ke Hong Kong. Badai Khanun tersebut diprediksi
akan melakukan pendaratan pertaman di antara 2 wilayah yaitu Zhanjiang di
Provinsi Guangdong atau di Wenchang di Provinsi Hainan.