Ku masih menunggu… dan itulah jawabanmu. Orang yang berlalu, awan di atasku Menertawakan semua kebodohanku Semua begitu mudah, namun entah, sangat susah, Untukku berjalan melanjutkan, dalam realita Tak bisa aku percaya, benar, tak ingin percaya, Pasti di hatimu, terlihat diriku, seorang badut belaka? Ah, berputar, berputar, dan ku lelah berputar, Ah, nafasku, nafasku telah habis. Ya, inilah, inilah akhir sedih takdirku, aku takkan bisa mengubah takdirku Bumi di bawahku, berputar denganku Tanpa ia tahu*, berputarlah terus Sedetik terpana, nafasku tercekat, Lidahku pun kelu, ku berdiri membeku. Inilah kebetulannya, dan juga takdir yang nyata, Semuanya lebih baik dengan ketidaktahuanku. Kurasakan di kulitku, hangat terpancar darimu, Semua senyummu, semua tawamu, meretakkanku pecah tanpa kira Ah, berputar, berputar, dan ku lelah berputar, (Ah, berputar, berputar, dan ku lelah berputar) Ah, nafasku, nafasku, nafasku t’lah berhenti (Ah, nafasku, nafasku, nafasku t’lah berhenti) Ah, semua, semua, semua kan berubah, Ah, ku takut, terhadap ide maya. Yah, cukuplah, ku berhenti, takkan menunggumu, Kecuali ku ingin diriku tuk runtuh~ Ah, berputar, berputar, dan ku lelah berputar Ah, nafasku, nafasku, nafasku t’lah berhenti Ya, akulah, akulah badut yang kau inginkan Perintahkan aku sesuai – semua kehendakmu…