KEPEMIMPINAN
Dosen pendamping
Ahmad Subhan Mahardani SAP.,MM.
Disusun oleh:
1.lailia Afifah (22001081124)
2.Muhammad Ardiyansyah (22001081118)
3. Helmi Astusi(22001081469)
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 5
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
2.1 beberapa sumber dan dasar kekuasaan..........................................................................6
2.2 Definisi kepemimpinan...................................................................................................7
2.3 Teori -Teori kepemimpinan............................................................................................7
2.4 Peran kepemimpinan.....................................................................................................9
2.5 kepemimpinan dalam islam..........................................................................................12
2.6 Model kepemimpinan kontenjinsi dan fielder................................................................13
2.7 Model kepemimpinan vroom – Yetton..........................................................................13
2.8 Teori jalur tujuan kepemimpinan...............................................................................14
2.9 Pendekatan situasional.................................................................................................14
2.10. Ada beberapa masalah kepemimpinan yang paling sering dihadapi oleh seorang leader.
......................................................................................................................................... 17
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 21
3.2 Saran........................................................................................................................... 21
BAB IV............................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap organisasi pasti mengharapkan dan berupaya sekuat tenaga untuk dapat mencapai
tujuan secara efektif dan efesien. Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan maupun kegagalannya mencapai tujuan tersebut, namun untuk sebagian besar
ditentukan oleh kemampuan dan kepemimpinan yang dimiliki oleh sumber daya manusia
yang terdapat di dalamnya. Baik sebagai pekerja di lapisan bawah, menengah, maupun
mereka yang menduduki jabatan pimpinan puncak.
Menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2014: 93) kemapuan sebagai kapasitas
mental dan fisik untuk mewujudkan berbagai tugas. Menurut T. Hani Handoko
kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-
orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Kemudian Daswati (2012: 797) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Pemimpin yang
efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam
melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru
bicara maupun pelatih untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja bagi
pegawai/pengikut pada sebuah organisasi. Peran tersebut mempunyai pengaruh jika para
pimpinan memiliki kemampuan menerapkan gaya kepemimpinan untuk menggerakkan
pengikut kearah pencapaian visi organisasi. Memadukan gaya kepemimpinan dengan
karakteristik pengikut, maka organisasi akan menuju pada kesuksesan.
Selanjutnya Syahrial (2009: 41) dalam penelitiannyamenyatakan bahwa Gaya
kepemimpinan yang mampu menjalankan tugas dengan baik dan membina hubungan dengan
bawahan akan lebih efektif dalam pencapaian tugas sehari-hari. Gaya kepemimpinan
menunjukkan kemampuan dari seorang pemimpin untuk dapat meningkatkan motivasi
kerja.Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang dapat mengorganisasikan
pekerjaan dengan baik sehingga dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan.
1.2 Rumusan masalah
1. Menjelaskan beberapa sumber dan dasar kekuasaan
2.Menjelaskan defenisi kepemimpinan
3. Mejelaskan tentang teori kepemimpinan
4.menjelaskan peran kepemimpinan
5 .Menjelaskan kepemimpinan dalam islam
6. jelaskan model kepempinan
7. apa itu perbandingan antara beberapa pendekatan situasional
8. menjelaskan beberapa masalah lain mengenai kepemimpinan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui beberapa sumber dan dasar kekuasaan dan dasar kekuatan
2. Mengetahui definisi kepemimpinan
3. Mengetahui teori kepemimpinan
4. Memahami peran kepemimpinan
5. Memahami kepemimpinan dalam islam
6. mengetahui model dasar kepemimpinan
7.memahami perbandingan antara beberapa pendekatan situasional
8. memahami beberapa masalah lain mengenai kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
Kekuasaan atau power adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok
untuk memengrauhi individu lain atau kelompok lain. Kekuasaan inilah yang menentukan
siapa yang berhak dan pantas mengambil keputusan.
Kekuasaan yang berasal dari kewibawaan dan wewenang biasanya dimiliki oleh
pemimpin negara, yang kemudian disebut kekuasaan politik. Sedangkan, kharisma dan
kekuatan fisik biasanya dimiliki pemimpin organisasi, yang kemudian disebut kekuasaan
sosial.
Contoh paling nyata adalah seorang presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang
berkulit hitam dan merupakan etnis minoritas memiliki kekuasaan amat besar karena
jabatannya sebagai presiden.
Teori Sifat
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang
pemimpin. Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat
kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan
oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi
dari pengalaman dan hasil belajar.Tahun 1940-an kajian tentang kepemimpinan
didasarkan pada teori sifat. Teori sifat adalah teori yang mencari sifat sifat
kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang membedakan antara pemimpin dan
bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau
merupakan bakat bawaan. Misalnya ditemukan adanya enam macam sifat yang
membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin yaitu ambisi dan energi,
keinginan untuk memimpin, kejujuran dan integritas, rasa percaya diri, inteligensi,
dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. Namun demikian teori sifat ini tidak
memberikan bukti dan adanya indikasi kesuksesan seorang pemimpin.
2 Teori Great Man
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis & Nanus
menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk
menempati posisi sebagai pemimpin. “Asal Raja Menjadi Raja” ( Anak raja pasti
memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.
3. Teori Big BangSuatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi merupakan peristiwa besar
seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi. Pengikut adalah
orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.
4. Tingkah LakuKeberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya
dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Gaya atau perilaku kepemimpinan
tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi),
cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara
menegur dan memberikan sanksi.Antara tahun 1940-an hingga 1960-an muncul teori
kepemimpinan tingkah laku . Teori kepemimpinan tingkah laku ini mengacu pada
tingkah laku tertentu yangmembedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin.Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dapat diajarkan, maka untuk
melahirkan pemimpin yang efektif bisa dengan mendesain sebuah program khusus.
5. Teori personal situasionalKepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor,
yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta
peristiwa yang diharapkan kepada kelompok. Resistensi atas teori kepemimpinan
yang telah diuraikan sebelumnya memberlakukan asas-asas umum untuk semua
situasi. Hal ini tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya
kepemimpinan tunggal untuk segala situasi terutama apabila organisasi terus
berkembang atau jumlah anggotanya
Menurut Bass dan Avolio (1990) dalam Muchji dan Priyono (2004 ), ada 4 unsur yang
mendasari kepemimpinan transformasional yaitu:
• Charisma
• Inspiration
• Intellectual stimulation
Para pemimpin membantu bawahannya untuk dapat memikirkan mengenai masalah masalah
lama dengan cara baru.
• Individualized consideration
Seorang pemimpin harus mampu untuk memperlakukan bawahannya secara berbeda beda
namun adil, yaitu mampu memperhatikan satu persatu bawahannya dan tidak hanya
mengenali kebutuhannya serta meningkatkan perspektif bawahan, namun juga memberikan
prasarana dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif serta memberi pekerjaan yang
memberikan tantangan yang lebih. Pada kepemimpinan transformasional, bawahan akan
melakukan pekerjaan yang melebihi apa yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan adanya
pengaruh dari pimpinan.
Model ini, pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan
terhadap motivasi para pengikur, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai
path-goal karena terfokus pada bagaimana pemimpim mempengaruhi persepsi dari
pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Ivancevich, dkk, 2007:205).Dasar dari path goal
adalah teori motivasi ekspektansi. Teori awal dari path goal menyatakan bahwa
pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam memberikan imbalan pada
bawahan dan membuat imbalan tersebut dalam satu kesatuan (contingent) dengan
pencapaian bawahan terhadap tujuan sepsifik.Perkembangan awal teori path goal
menyebutkan empat gaya perilaku spesifik dari seorang pemimpin meliputi direktif,
suportif, partisipatif, dan berorientasi pencapaian dan tiga sikap bawahan meliputi
kepuasan kerja, penerimaan terhadap pimpinan, dan harapan mengenai hubungan
antara usaha –kinerja-imbalan.
2.10. Ada beberapa masalah kepemimpinan yang paling sering dihadapi oleh
seorang leader.
Koordinasi yang tidak lancar bisa jadi salah satu tantangan seorang pemimpin yang
bisa berdampak negatif pada tim. Beberapa diantaranya antara lain:
Tugas utamamu sebagai pemimpin adalah menghadapi mereka dengan cara yang baik.
Jangan biarkan sifat mereka justru mengendalikanmu dan membuat kepemimpinanmu
menjadi kurang bijak.
Kamu bisa coba beberapa strategi, seperti memberi feedback kepada mereka atau meminta
mereka untuk berubah. Jika tidak berhasil, kamu bisa menerapkan kepemimpinan yang lebih
asertif.
2. Menghadapi tekanan
Tantangan kepemimpinan selanjutnya adalah harus mampu menghadapi segala tekanan yang
ada.
Sebagai pemimpin, kamu pasti tidak bisa selalu bekerja dengan prima 100% setiap waktu.
Jadi, meluangkan waktu untuk sedikit bersantai bisa membantumu lebih rileks untuk atasi
tekanan.
Jangan lupa juga untuk mengatur prioritas dan waktumu dengan baik, serta temukan hobi
atau aktivitas yang bisa mengurangi stres.
3. Menghadapi tekanan
Tantangan kepemimpinan selanjutnya adalah harus mampu menghadapi segala tekanan yang
ada.
Sebagai pemimpin, kamu pasti tidak bisa selalu bekerja dengan prima 100% setiap waktu.
Jadi, meluangkan waktu untuk sedikit bersantai bisa membantumu lebih rileks untuk atasi
tekanan.
Jangan lupa juga untuk mengatur prioritas dan waktumu dengan baik, serta temukan hobi
atau aktivitas yang bisa mengurangi stres.
Tantangan kepemimpinan yang satu ini memang cukup sulit untuk diatasi.
Namun, menurut Butter Up, kamu memang tidak harus selalu disukai sebagai pemimpin.
Pasalnya, setiap orang pasti memiliki reaksi yang berbeda atas keputusanmu. Yang penting,
kamu bisa tetap dihormati.
Usahakan untuk tetap merespon mereka secara positif, sambil coba terapkan gaya
kepemimpinan dan leadership framework yang paling cocok untukmu dan tim.
5. Masalah komunikasi
Menurut Life Hack, masalah komunikasi bisa jadi masalah nomor satu yang akan kamu
hadapi ketika memimpin.
Tantangan bagi seorang pemimpin adalah memastikan bahwa semua orang di dalam tim
memiliki pemahaman yang sama akan segala hal. Baik itu tentang deadline, standar kerja,
strategi tim, dan lainnya.
Jadi, gunakan saluran komunikasi yang efektif dan memonitor mereka secara intensif.
Misalnya dengan melakukan weekly check in untuk memastikan semua progres ada di track
yang benar.
6. Perubahan anggota
Hal ini sangat lumrah terjadi, terutama di dunia kerja. Orang-orang yang selama ini menjadi
anggota timmu mungkin saja akan memutuskan untuk pindah kerja suatu hari.
Perubahan anggota ini termasuk ke dalam tantangan kepemimpinan, karena kamu harus
mampu mempercepat penyesuaian dalam organisasi.
Pastikan proses transisi berjalan lancar dan anggota baru bisa mendapatkan training yang ia
butuhkan.
Sebagai pemimpin, kamu perlu menjaga komunikasi yang efektif, baik secara horizontal
maupun vertikal.
Untuk melakukannya, kamu perlu mengasah interpersonal skill, termasuk empati, skill
mendengarkan, problem solving, dan lain-lain.
Sebagai leader, kamu harus mampu menyampaikan berita buruk ini pada atasan atau
bawahanmu secara jelas dan tanpa drama.
Dengan begitu, kamu akan bisa menemukan solusi yang tepat ke depannya.
Ungkapkan dengan jelas dan jujur tanpa berusaha menutupi apapun, sehingga mereka benar-
benar mengerti situasi apa adanya.
Beri mereka waktu untuk bertanya, merespons, dan mengungkapkan perasaan mereka.
Akhiri pembicaraan dengan mendiskusikan atau merekomendasikan langkah ke depannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dimana
seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi,
dan tugas, atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju
dan bersatu.
3.2 Saran
- Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam pembelajaran tentang
kepemimpinan
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
- Diana Francis. 2006. Teori Dasar Tranformasi Konflik Sosial. Alihbahasa Hindrik
Muntu, Yossi Suparyo. Yogyakarta: Quills
- Eep Saefulloh Fatah. 1994. Masalah dan Prospek Demokrasi di Indonesia. Jakarta:
Ghalia Indonesia
- James G. March and Thierry Weil, On Leadership (Malden: Blackwell Publishing,
2005)
- https://ybw-sa.org/2016/11/kepemimpinan-dalam-islam
- https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/16/00000091/sumber-sumber-
kekuasaan