Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
disepakati bersama. Dengan demikain diketahui bahwa perencanaan tidak bersifat statis
melainkan dinamis kerena dilakukan melalui suatu rangkaian proses (siklus) yang berjalan
terus menerus.
Seorang manajer haruslah mengerti fungsi-fungsi dari manajemen salah satunya
adalah perencanaan, dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali perubahan-perubahan
yang akan dihadapi, namun perubahan-perubahan tersebut harus terencana dalam arti kita
membuat perencanaan, dari asalany perencanaan dibagi menjadi tiga perencanaan atas dan
perencanaan bawah.
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui tentang pengertian pertumbuhan
b. Dapat mengetahui tentang pengertian pembangunan
c. Dapat mengetahui tentang konsep-konsep paradigma pembangunan
d. Dapat mengetahui prinsip dasar indikator prtumbuhan dan pembangunan
e. Dapat mengetahui hasil pertumbuhan dan pembangunan suatu wilayah
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Pembangunan
5
Sedangkan dalam pengertian ekonomi murni, pembangunan adalah suatu usaha proses
yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
(Sukirno, 1995:13).
6
Oman Karmana, pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada
suatu organsime yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, can jumlah sel yang
bersifat tidak kembali pada keadaan sebelumnya.
Wismoady Wahono, pertumbuhan adalah proses meliputi pertambahan dalam jumlah dan
ukuran, keluasan dan kedalaman, serta saling keterhubungan dan kompleksitas.
Mikrajuddi, pertumbuhan adalah perubahan biologis pada makhluk hidup berupa perubahan
ukuran bersifat irreversible.
Crow and Crow, pertumbuhan adalah perubahan struktural dan fungsional dalam
pembentukan seseorang secara jasmani mulai janin dalam kandungan, lahir, dan kemudian
sampai dewasa.
Hasil pertumbuhan, antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat,
tinggi, kekuatanya dan lain sebaginya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan
yang semakin sempurna pada sistem jaringan syaraf dan perubahan-perubahan struktur
jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan Sebagai proses perubahan
dan pematangan fisik.
Pada teori Paul Baran mengatakan bahwa menolak pandangan Marx tentang
pembangunan di negara-negara ketiga. Bila Marx mengatakan bahwa sentuhan negara-negara
kepada negara-negara pra-kapitalis yang terbelakang akan membangunkan negara-negara
yang terakhir ini untuk berkembang seperti negara-negara kapitalis di Eropa, Baran
berpendapat lain. Baginya sentuhan ini akan mengakibatkan negara-negara pra-kapitalis
tersebut terhambat kemajuannya dan akan terus hidup keterbelakangan. Pada teori Andre
Gunder Frank dalam bukunya “Capitalism and Underdevelopment in Latin America”
mengatakan bahwa “saya percaya, bersama Paul Baran, bahwa kapitalisme, baik yang global
maupun nasional, adalah faktor yang telah menghasilkan keterbelakangan masa lalu dan yang
terus mengembangkan keterbelakangan di masa sekarang”. Keterbelakangan bukan suatu
kondisi alamiah dari sebuah masyarakat. Bukan juga karena masyarakat itu kekurangan
modal. Keterbelakangan merupakan sebuah proses ekonomi, politik, dan sosial yang terjadi
sebagai akibat globalisasi dari sistem kapitalisme. Keterbelakangan di negara-negara
pinggiran (negara satelit) adalah akibat langsung dari terjadinya pembangunan di daerah-
daerah pusat.
7
Pada teori Theono Dos Santos mengatakan bahwa negara pinggir (satelit) pada
dasarnya hanya Tetapi, orang yang bersangkutan tentu saja tidak mengetahuinya. Salah satu
cara untuk mengetahui apakah mereka akan masuk surga adalah keberhasilan kerjanya di
dunia, hampir dipastikan dia akan masuk surga dan begitupun sebaliknya. Teori McMcelland
mengatakan bahwa kebutuhan, keingginan, atau dorongan untuk berprestasi mengalami
kepuasan bukan karena mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerja
tersebut dianggapnya sangat baik. Ada kepuasan batin tersendiri kalau dia berhasil
menyelesaikan pekerjaanya dengan sempurna, imbalan material menjadi faktor sekunder.
Teori Rostow (Lima tahap pembangunan) mengatakan bahwa pembangunan merupakan
proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke
masyarakat yang maju. (Masyarakat tradisional prakondisi untuk lepas landas lepas landas
bergerak ke kedewasaan zaman konsumsi masal yang tinggi). Teori struktural menurut karl
marx menyatakan bahwa masa depan dari teori negara-negara yang berbelakang dapat dilihat
pada negara-negara yang sudah maju. Bagi Marx, dunia akan berkembang menuju
kapitalisme global. Sedangkan menurut teori Raul Prebisch lebih menitik beratkan pada
industri substitusi impor.
Teori menurut Hirschman, efek tetesan ke bawah‘ tricle down effects” adalah
perkembangan meluasnya pembagian pendapatan. Dalam teori ini berpendapat bahwa
8
perkembangan suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan. Dalam terori ini terdapat sistem
polarisasi perkembangan suatu wilayah yang akan memberikan efek ke wilayah lainnya, atau
dengan kata lain, suatu wilayah yang berkembang akan membuat wilayah di sekitarnya akan
ikut berkembang. Dari pola pembangunan yang diterapkan di wilayah miskin di negara
berkembang dirasa tidak berhasil memecahkan masalah pengangguran, kemiskinan dan
pembagian pendapatan yang tidak merata, baik di dalam negara berkembang maupun antara
negara maju dengan berkembang. Teori menurut Friedman, teori ini lebih menekankan pada
pembentukan hirarki guna mempermudah pengembangan sistem pembangunan dengan
asumsi bahwa dengan adanya pusat pertumbuhan akan lebih memudahkan dan pembangunan
akan lebih terencana.
Paradigma berupa kumpulan konsep, nilai, persepsi, dan praktik yang dimiliki
bersama oleh suatu komunitas yang membentuk suatu visi realitas yang menjadi landasan
bagaimana komunitas itu mengatur dirinya sendiri. Pembangunan adalah usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh suatu region untuk memperbaiki kondisi kehidupan
masyarakat dengan cara perencanaan dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Paradigma Pembangunan adalah kumpulan konsep, nilai, persepsi, dan praktik yang dimiliki
bersama oleh suatu komunitas yang membentuk suatu visi realitas yang menjadi landasan
untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakatnya. Di Indonesia yang menjadi paradigma
pembangunan adalah Pancasila. Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar
pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia.
9
Pengertian paradigma secara komprehensif yaitu merupakan kesamaan pandang
keilmuan yang didalamnya tercakup asumsi-asumsi, prosedur-prosedur dan penemuan-
penemuan yang diterima oleh sekelompok ilmuan dan secara berbarengan menentukan
corak/pola kegiatan ilmiah yang tetap. Selain itu, paradigma juga diartikan sebagai
keseluruhan kumpulan (konstelasi) kepercayaan, nilai-nilai, cara-cara (teknik) dan sebagainya
yang dianut warga suatu komunitas tertentu.
10
bekerja sesuai kemauan atasan di dalam Pendekatan ini merupakan upaya melibatkan
perencanaan tanpa memedulikan situasi semua pihak sejak awal, sehingga setiap
nyata bagian bawah. Waktu perencanaan keputusan yang diambil dalam perencanaan
bisa sangat pendek, tetapi ada banyak hal adalah keputusan mereka bersama, dan
yang terlewatkan karena sempitnya forum mendorong keterlibatan dan komitmen
informasi dan komunikasi. Biasanya sepenuhnya untuk melaksanakannya.
menimbulkan kepatuhan yang terpaksa Kelemahannya memerlukan banyak waktu
namun untuk sementara waktu efektif. dan tenaga untuk perencanaan. Diperlukan
pengembangan budaya perusahaan yang
sesuai.
Di dalam implementasinya tidak terdapat lagi penerapan penuh pendekatan dari atas
ke bawah. Beberapa pertimbangan, misalnya ketersediaan tabungan pemerintah sebagai
sumber pembiayaan pembangunan dan kepentingan sektoral nasional, masih menuntut
penerapan pendekatan dari atas ke bawah. Namun, kini pendekatan tersebut tidak lagi
sepenuhnya dijalankan karena proses perencanaan rinci menuntut peran serta masyarakat.
Untuk itu, diupayakan untuk memadukan pendekatan perencanaan dari atas ke bawah
dengan perencanaan dari bawah ke atas. Secara operasional pendekatan perencanaan tersebut
ditempuh melalui mekanisme yang disebut Pedoman Penyusunan Perencanaan dan
Pengendalian Pembangunan di Daerah (P5D) dengan memanfaatkan forum-forum
Musyawarah Pembangunan (Musbang) Desa, Musbang Kecamatan, Rapat Koordinasi
Pembangunan (Rakorbang) Dati II, Rakorbang Dati I, Konsultasi Regional Pembangunan
(Konregbang), yaitu Dati I sepulau/kawasan, dan puncaknya terjadi pada Konsultasi Nasional
Pembangunan (Konasbang). Di setiap tingkat diupayakan untuk mengadakan koordinasi
perencanaan sektoral dan regional. Usulan atau masalah yang lintas wilayah atau lintas
sektoral yang tidak dapat diselesaikan di suatu tingkat dibawa ke tingkat di atasnya. Proses
berjenjang ini diharapkan dapat mempertajam analisis di berbagai tingkat forum konsultasi
perencanaan pembangunan tersebut. Dengan demikian, perencanaan dari "atas ke bawah"
yang memberikan gambaran tentang perkiraan-perkiraan dan kemungkinan-kemungkinan
yang ada diinformasikan secara berjenjang, sehingga proses perencanaan dari "bawah ke
atas" diharapkan sejalan dengan yang ditunjukkan dari "atas ke bawah".
Pada bagan berikut ditunjukkan bagaimana mekanisme perencanaan dengan
pendekatan dari bawah ke atas. Pemrosesan usulan kegiatan atau proyek dari instansi sektoral
11
yaitu Kantor Departemen (Kandep) di Dati II dan Kantor Wilayah (Kanwil)/perwakilan
departemen/lembaga di Dati I dikonsultasikan dalam forum konsultasi pembangunan
sehingga diharapkan visi atau kepentingan daerah sudah terwakili dalam usulan tersebut.
Upaya-upaya untuk mengakomodasikan kebutuhan dunia usaha telah diefektifkan dalam
rapat koordinasi penanaman modal di Dati I (RKPPMD I). Dengan demikian, forum
Rakorbang Dati I menjadi ajang pertemuan pembahasan antara kebutuhan masyarakat, dunia
usaha, dan perencanaan sektoral.
12
b) Tujuan yang diinginkan oleh masyarakat akan dapat berjalan sesuai dengan keinginan
masyrakat karena ide-idenya berasal dari masyarakat itu sendiri sehingga masayarakat bisa
melihat apa yang diperlukan dan apa yang diinginkan.
c) Pemerintah tidak perlu bekerja secara optimal dikarenakan ada peran masyarakat lebih
banyak.
d) Masyarakat akan lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-ide yang yang akan digunakan
dalam suatu jalannya proses suatu program.
2. Kelemahan Bottom Up Planning adalah
a) Pemerintah akan tidak begitu berharga karena perannya tidak begitu besar.
b) Hasil dari suatu program tersebut belum tentu biak karena adanya perbadaan tingkat
pendidikan dan bisa dikatakn cukup rendah bila dibanding para pegawai pemerintahan.
c) Hubungan masyarakat dengan pemerintah tidak akan berlan lebih baik karena adanya
silih faham atau munculnya ide-ide yang berbeda dan akan menyebabkan kerancuan bahkan
salah faham antara masyarakat dengan pemerintah dikarenakan kurang jelasnya masing-
masing tugas dari pemerintah dan juga masyarakat.
Bila dilihat dari kekurangan serta kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing sistem
tersebut maka sitem yang dianggap paling baik adalah suatu sistem gabungan dari kedua janis
sistem tersebut karena banyak sekali kelebihan yang terdapat didalamya antara lain adalah
selain masyarakat mampu berkreasi dalam mengembangkan ide-ide mereka sehingga mampu
berjalan beriringan bersama dengan pemerintah sesuai dengan tujuan utama yang diinginkan
dalam mencapai kesuksesan dalam menjalankan suatu program tersebut.
13
riil, dalam arti tingkat pertumbuhan pendapatan nasional dalam harga konstan (setelah
dideflasi dengan indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduk.
Kecenderungan di atas terlihat dari pemikiran-pemikiran awal mengenai
pembangunan, seperti teori Harrod Domar, Arthur Lewis, WW Rostow, Hirschman,
Rosenstein Rodan, Nurkse, Leibenstein. Seperti judul buku karya monumental Arthur Lewis,
pembangunan ekonomi dianggap merupakan kajian The Theory of Economic Growth. Ini
mencerminkan munculnya teori pertumbuhan dan pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan
utama dari setiap kebijakan ekonomi di negara manapun. Sepanjang dasawarsa 1950-an,
sementara pembangunan ekonomi diidentikkan dengan pertumbuhan ekonomi, ekonomika
pembangunan sebagai cabang ilmu ekonomi yang relatif baru memusatkan perhatian pada
taktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi (Arndt, 1996: 6).
Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya mereka sependapat bahwa kata
kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi
pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan
mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Diundangnya modal asing
nampaknya diilhami oleh kisah sukses Rencana Marshall dalam membantu pembangunan
negara Eropa Barat dan Jepang. Sedang industrialisasi yang memusatkan perhatian pada
sektor-sektor modern dan padat modal nampaknya tidak dapat dipisahkan dari pengalaman
Inggris sebagai negara industri pertama.
Tak pelak lagi konsep dan strategi pembangunan semacam itu dijiwai oleh
pengalaman negara-negara Eropa. Inilah yang disebut eurocentrism, Eropa sentris, dalam
pemikiran awal tentang pembangunan (Hettne, 1991). Paham developmentalis gaya Eropa ini
ditandai dengan munculnya kapitalisme, naiknya masyarakat borjuis sebagai kelas sosial
yang dominan, refatif berhasilnya revolusi industri, dan diperkenalkannya “pertumbuhan”
sebagai ide perkembangan masyarakat. Tradisi pemikiran arus utama (mainstream) Eropa
diterjemahkan lebih lanjut oleh model liberal, strategi kapitalis negara (state capitalist
strategy), model Soviet, dan Keynesianisme Model liberal mendasarkan diri pada
berlangsungnya mekanisme pasar, industrialisasi yang bertahap, dan perkembangan
teknologi. Strategi kapitalis negara merupakan reaksi terhadap paradigma modernisasi.
Model Soviet pada dasarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari strategi kapitalis
negara, yang nampaknya diilhami oleh kisah sukses Soviet dalam program industrialisasinya.
Aliran Keynesianisme merupakan manifestasi dari kapitalisme yang telah mencapai tahap
dewasa, yang intinya menghendaki campur tangan pemerintah dalam upaya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
14
Sekitar tahun 1960, ketika data makro yang dapat diperbandingkan secara
internasional telah tersedia, Maddison, Denison, dan para ahli lain menemukan bahwa
perbedaan dalam pembentukan modal dan faktor input tidak banyak menjelaskan mengapa
timbul perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi. Ternyata baru disadari ada banyak faktor
yang tadinya dianggap “residual”, ternyata ikut berperanan dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Residual di sini dikaitkan dengan investasi modal manusia dan
kemajuan teknologi. Pentingnya investment in man, yang menekankan peranan faktor
pendidikan dan budaya, merupakan tahap pertama menuju konsep pembangunan yang
semakin tidak murni ekonomi lagi. Pembangunan pun semakin disadari tidak hanya
berdimensi ekonomi tetapi multidimensi.
15
Kemudahan Aksesibilitas, dan Pengembangan Kebudayaan yang Menempatkan Kebudayaan
Melayu secara Proporsional dalam Kerangka Pemberdayaan.
16
menggambarkan nilai output tiap-tiap penduduk di suatu wilayah. PDRB per kapita yang
lebih tinggi menyebabkan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi juga bagi daerah. Dengan
kata lain, PDRB per kapita merupakan gambaran kemakmuran suatu daerah.
Berdasarkan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dengan migas, ternyata
Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Rokan Hilir masih merupakan
kabupaten yang mempunyai besaran per kapita tertinggi dengan nilai masing-masing 66,78
juta rupiah; 47,20 juta rupiah; dan 43,53 juta rupiah (lihat tabel 4.1).Dikarenakan besarnya
sumber daya alam dan mineral, terutama migas, menjadikan PDRB per kapita Kabupaten
Bengkalis, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Rokan Hilir berada jauh di atas rata-rata PDRB
per kapita kabupaten/kota di Provinsi Riau. Bila migas dikeluarkan dari hitungan, besaran per
kapita Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Rokan Hilir, masing-masing
hanya sebesar 14,41 juta rupiah; 18,20 juta rupiah; dan 19,03 juta rupiah atau jauh di bawah
Kabupaten Pelalawan yang mempunyai PDRB per kapita terbesar.
Pertumbuhan Ekonomi Pada kurun waktu 2001-2006, seluruh kabupaten/kota di
Provinsi Riau mencatat pertumbuhan ekonomi (tanpa migas) yang positif dan semua daerah
dapat mencapai pertumbuhan yang tinggi. Secara umum perkonomian kabupaten/kota
mengalami pertumbuhan antara 7 persen sampai 11 persen per tahun. Pada tahun 2006,
Kabupaten Bengkalis mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, meskipun hanya mengalami
sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Bengkalis pada tahun ini sebesar 7,69 persen atau hanya sedikit di atas laju pertumbuhan di
dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Rokan Hulu (7,34%) dan Indragiri Hulu (7,28%).
Selama kurun waktu enam tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi tertinggi selalu dicapai oleh
Kota Pekanbaru dengan rata-rata pertumbuhan 10,67 persen per tahun. Untuk tahun 2006,
pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru mencapai 10,15 persen. Sementara Kabupaten yang
mengalami pertumbuhan terkecil adalah Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu 7,28 persen.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paradigma berupa kumpulan konsep, nilai, persepsi, dan praktik yang dimiliki
bersama oleh suatu komunitas yang membentuk suatu visi realitas yang menjadi landasan
bagaimana komunitas itu mengatur dirinya sendiri. Pembangunan adalah usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh suatu region untuk memperbaiki kondisi kehidupan
masyarakat dengan cara perencanaan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Paradigma
Pembangunan adalah kumpulan konsep, nilai, persepsi, dan praktik yang dimiliki bersama
oleh suatu komunitas yang membentuk suatu visi realitas yang menjadi landasan untuk
memperbaiki kondisi kehidupan masyarakatnya. Di Indonesia yang menjadi paradigma
pembangunan adalah Pancasila. Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar
pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia.
18
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30296852/
Makalah_tentang_pertumbuhan_dan_pembangunan_docx
http://digilib.uin-suka.ac.id/13931/1/Welfare%20Vol%201%20No1%20Januari%20-%20Juni
%202012%20CHAPTER%205.pdf
http://www.kompasiana.com/risandaabe/paradigma-dan-indikator-pembangunan-ekonomi-
indonesia_54f673efa33311f3158b4b90
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7103/3/08E00252.pdf.txt
http://amonscomputer.blogspot.co.id/2013/06/makalah-perbedaan-perencanaan-top-
down.html
http://amonscomputer.blogspot.co.id/2013/06/makalah-perbedaan-perencanaan-top
down.html
https://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-pembangunan-menurut-para-ahli/
20